"Modul Metode Jarimatika Mudah Berhitung Dengan Menggunakan Jari Tangan"
Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran
Nama : Noorhalimah
NIM : 193020212040
Rombel : B
"Modul Metode Jarimatika Mudah Berhitung Dengan Menggunakan Jari Tangan"
Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran
Nama : Noorhalimah
NIM : 193020212040
Rombel : B
Menyusun RPP Proses dan Format kurikulum 2013 Edisi 2016, Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Proses dan Format , RPP dibuat oleh guru untuk membantunya dalam mengajar agar sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada hari tersebut.
IMPLEMENTASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V
SDN 2 SIDOWALUYO KECAMATAN SIDOMULYO
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
1. i
“Analisis Pembelajaran Matematika KD 5.1
Mengubah Pecahan ke Bentuk Persen dan
Desimal Serta Sebaliknya di Kelas V A SDN
Sarirejo 2 Semarang”
Disusun Untuk Memenuhi tugas Mata Kuliah Pembelajaran Teori Bilangan
Dosen Pengampu : Ryky Mandarsari S.Pd
Disusun Oleh :
Nama : Septi Dewi Sartika
Kelas : VI F
NPM : 10120315
IKIP PGRI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
TAHUN AJARAN 2012/2013
2.
3. i
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah saya panjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunianya saya dapat menyelesaikan Paper ini sampai akhir. Paper ini disusun guna memenuhi
tugas akhir dari mata kuliah Pembelajaran Teori Bilangan. Didalam Paper ini penulis mendapat
tugas untuk menganalisis Pembelajaran Matematika KD 5.1 di SDN Rejosari 02 Semarang
Paper ini penulis susun secara sistematis dimulai dari pengenalan tempat SDN Rejosari
02 Semarang sampai dengan data- data yang diperoleh dari SDN Rejosari 02 Semarang, untuk
membuat persamaan persepsi antar pembaca dan penulis. Tak lupa penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Allah SWT
2. Keluarga dan kerabat yang telah memberikan dukungan atas selesainya makalah ini
3. Ibu Ryky Mandarsari S.Pd yang telah membimbing saya dalam menyusun makalah ini
4. Teman –teman kelas 6 F yang telah banyak memberi pengalaman saya dalam belajar
Pembelajaran Teori Bilangan
5. Guru, Kepala sekolah serta para staff pengajar di SDN Rejosar 02 yang telah berkenna
memberikan ijin pada saya untuk melakukan observasi .
Akhir kata “Tak ada gading yang tak retak” karena itu penulis sangat terbuka atas saran
atau kritik dari pembaca sekalian.
Semarang, Juni 2013
Penyusun
4.
5. i
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar matematika sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari, karena setiap harinya
kita tidak terlepas dari menggunakan matematika mulai dari yang sederhana sampai yang sulit.
Ilmu dan tekhnologi yang modern pun tidak dapat berkembang tanpa bantuan matematika.
Mengingat matematika sangatlah penting bagi segala aspek kehidupan manusia, menjadikan
matematika merupakan mata pelajaran utama yang wajib dipelajari sejak di sekolah dasar.
Aritmatika merupakan bagian bab dari mata pelajaran matematika yang telah diterapkan
di sekolah dasar. Aritmatika mengenai pecahan biasanya kurang disenangi dan sulit dipahami
oleh siswa. Hal ini disebabkan kurangnya minat siswa pada pelajaran tersebut. Kurangnya guru
dalam memberikan motivasi kepada siswa sehingga nilai hasil aritmatika mengenai pecahan
masih belum maksimal sesuai dengan yang diharapkan.
Di kelas III sekolah dasar pada semester genap, siswa telah diajarkan tentang konsep
pecahan sederhana yang kemudian di kelas tinggi konsep pecahan sederhana tersebut kemudian
dikembangkan mengikuti tahap usia perkembangan siswa. Di kelas V semester genap konsep
pecahan sederhana di kembangkan menjadi lebih rumit dengan mengubah pecahan menjadi
bentuk desimal dan persen. Dalam hal ini guru biasanya dituntut lebih kreatif dalam menentukan
metode dan model pembelajaran yang dapat menarik minat siswa untuk lebih mudah memahami
konsep pecahan.
6. B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana proses pembelajaran matematika KD 5.1 di kelas 5A SDN Rejosari 2?
2. Apasaja kendala yang dihadapi guru saat mengajarkan KD 5.1 di kelas 5A SDN Rejosari
2?
3. Bagaimana cara guru menangani siswa yang kesulitan dalam menyelesaikan masalah
yang berkenaan dengan KD 5.1 di kelas 5A SDN Rejosari 2?
C. Tujuan
1. Mengetahui proses pembelajaran matematika KD 5.1 di kelas 5A SDN Rejosari 2
2. Mengetahui kendala yang dihadapi guru saat mengajarkan KD 5.1 di kelas 5A SDN
Rejosari 2
3. Mengetahui cara guru menangani siswa yang kesulitan dalam menyelesaikan masalah
yang berkenaan dengan KD 5.1 di kelas 5A SDN Rejosari 2
D. Manfaat
Paper ini diharapkan berguna bagi :
D.1 Bagi penulis
Paper ini disamping sebagai salah satu tugas mata kuliah, tetapi juga dapat memberikan
pemahaman yang lebih dalam tentang analisis mata pelajaran matematika KD 5.1 di kelas
5A SDN Rejosari 2
D.2 Bagi Masyarakat Umum
Paper ini dapat menjadi wacana dan informasi tentang analisis mata pelajaran matematika
KD 5.1 di kelas 5A SDN Rejosari 2
E. Metodologi
E.1 Metode dan Tekhnik
E.1.1 Pengumpulan data
Metode dan teknik yang penulis gunakan adalah metode studi pustaka dan studi kasus
dengan teknik catat
7. ii
E.1.2 Analisis Data
Metode dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode deskriptif
E.1.3 Penyajian Hasil Analisis
Dalam penajian hasil analisis, penulis menggunakan metode informal atau bacaan.
E.2 Landasan Teori
Paper ini disusun berdasarkan hasil wawancara berdasarkan teori pembelajaran
F. Sumber Data
Data – data yang diperoleh dalam penyusunan paper ini diperoleh dari internet dan
wawancara
8. BAB II
PEMBAHASAN
A. SD N Rejosari 02 Semarang
SD Negeri Rejosari 02 Semarang berdiri pada tahun 1968, berdiri diatas tanah seluas
2410 meter persegi. Status sekolah ini termasuk sekolah dasar negeri dengan NISN : 20328662,
NSS : 1010363111027, NIB : 319218052005 yang terleak di kelurahan Rejosari, Kecamatan
Semarang timur, Kota semarang.
Pada tiap – tiap kelas di SD Negeri Rejosari 02 Semarang, mempunyai 12 kelas yang
terdiri dari kelas A dan kelas B dengan rata- rata jumlah siswa adalah 25 sampai 28 anak, dengan
pembagian kelas secara homogen. Pada observasi kami di SD N Rejosari 02 Semarang saya
mewawancarai Bapak Gunarto selaku wali kelas Va SDN Rejosari 02 Semarang. Bapak Gunarto
telah mengajar di SDN Rejosari 02 Semarang selama kurang lebih 18 tahun. Beliau telah
mengajar di kelas V selama 5 tahun.
B. Proses Pembelajaran Matematika KD 5.1
Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : 5.1 Mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta
sebaliknya
Pada wawancara saya di SDN Rejosari 02 Semarang, Bapak Gunarto menjelaskan bahwa
ada beberapa faktor penghambat dalam pembelajaran matematika yang terdiri dari faktor
eksternal dan faktor internal yaitu
1. Faktor eksternal : kondisi lingkungan dan latar belakang ekonomi dari para
siswa yang rata- rata adalah anak dari golongan menengah kebawah, sehingga
orangtua dirasa kurang memperhatikan dan memfasilitasi anak untuk mendukung
perkembangan kecerdasannya, anak yang sering mengantuk di kelas karena belum
sarapan dll
2. Faktor internal : didalam kelas terdiri dari berbagai macam karakter anak
yang masing- masing perlu di beri perhatian yang berbeda, seringkali dalam
pembelajaran anak- anak yang tergolong sulit diam dan aktif bergerak sering
menimbulkan kegaduhan yang menyebabkan konsentrasi murid buyar, dll.
9. ii
Untuk menjelaskan pecahan ke bentuk desimal atau persen contohnya bapak Gunarto
tinggal memberikan konsep paragapit dan pengubahan penyebut ke dalam bentuk
persepuluhan, perseratusan dan seterusnya .
C. Pengajaran Materi/ Model
Dalam pengerjaan soal yang berhubungan dengan soal cerita terkadang anak merasa
kebingungan, namun dengan menekankan konsep Diketahui, Ditanyakan, Dijawab dan
jadi anak dibimbing agar lebih mudah memahami soal. Dalam pembelajaran bapak
gunarto juga melakukan pendekatan pada anak yang dirasa masih lemah dalam
memahami soal- soal di KD 5.1 . Bagi anak- anak yang kognitifnya tinggi bapak Gunarto
lebih menerapkan sistem toleransi dan melatih anak untuk tidak egois dan mau menunggu
temannya yang masih belum selesai dalam pengerjaan soal. Bapak Gunarto juga sering
mengaitkan pembelajaran matematika dengan menggunakan media uang dan
menceritakannya dalam pembelajatan yang dikenal dengan model pembelajaran RME
(Realistic Mathematics Education).
D. Solusi terhadap pengajaran KD
Menurut bapak Gunarto, dalam pembelajaran matematika KD 5.1 sebenarnya cukup
mudah karena pada kelas rendah anak sudah mengenal konsep pecahan yang membuat
guru lebih mudah dalam menjelaskan. Bapak Gunarto sering membagi kelas dalam
beberapa kelompok secara Homogen dan memberikan kesempatan ukepada kelompok
tersebut untuk berdiskusi. Bagi siswa yang cerdas ditunjuk sebgai ketua dalam
membimbing teman- temannya, Bapak Gunarto juga lebih sering memberikan konsep
yang berhubungan dengan kehidupan disektar lingkungan siswa, pendekatan pada siswa
yang kurang baik dalam pembelajaran maupun ekonomi juga sering dilakukan seperti
dengan memberi uang saku pada siswa yang belum sarapan karena tidak diber uang saku
oleh orangtuanya yang menyebabkan anak tersebut tidak dapat berkonsentrasi dsb.
10. E. Data Observasi
Dalam data observasi kami pada bapak Gunarto, siswa di kelas Va SDN Rejosari 02
Semarang berjumlah 25 anak. Dalam KD 5.1 pembelajaran Matematika nilai kkm untuk
mata pelajaran matematikan adalah 65. Untuk KD 5.1 didapatkan data dengan 2 orang
anak tidak tuntas dan yang lain tuntas.
11. ii
BAB III
PENUTUP
A . Kesimpulan
Pembelajaran matematika KD 5.1 sebenarnya cukup mudah karena pada kelas rendah
anak sudah mengenal konsep pecahan yang membuat guru lebih mudah dalam menjelaskan.
Namun dilain itu semua ternyata kendala pada pembelajaran lebih dikarenakan faktor eksternal
pada lingkungan anak dimana orangtua kurang peduli dalam mengarahkan anaknya untuk lebih
cermat dalam belajar.
B . Saran
1. Perlunya penanaman kesadaran dan kerjasama yang sinergs antara wali murid dengan
guru
2. Perlunya metode dan model pembelajaran yang lebih kreatif yang dapat membangkitkan
gairah siswa dalam belajar