SlideShare a Scribd company logo
 Pengecambahan dilakukan di produsen
benih
 Tandan yang cukup matang, direbus dan
diambil bijinya.
 Biji dikecambangkan pada tempat yang
dapat diatur suhu dan kelembabannya. Agar
pertumbuhan kecambah seragam.
 Benih dilepas kelapangan setelah
berkecambah
 Pembibitan Permanen
 Dibuat untuk pengembanngan atau peremajaan jangka panjang
 Setiap ha pemibitan memerlukan 10.000 kecambah kelapa sawit (20%
rusak). 80% tersedia untuk ditanam di lapangan. Sdh termasuk
cadangan untuk penyulaman sebesar 5%. Artinya jumlah bibit yang
siap di tanam sekitar 75.000 batang.
 Apabila densiti atau kerapatan 131 pohon per ha, maka jumlah tsb
cukup untuk tanaman seluas 58 ha.
 PembibitanTerpisah
 Pemibtan terpisah dilaksanakan jika areal yang akan ditanam berjauan dan bersifat
jangka pendek.
 Survey
 Lokasi pembibitan didasarkan pada : dekat sumber air, aman dari
gangguan hama dan manusia, dekat dengn sumber tenaga kerja, ada
akses jalan atau mudah mebuta akses jalan
 Perhitungan
 Bibit siap tanam jatuh umur 12-14 bulan. 3 bulan di pre nursery dan 9-
11 bulan di main nursery.
 Jika jarak tanam 9x9x9m maka dibutuh 200 kecambah /ha
 Seleksi dilakukan sejak kecamha, pre nursery dan main nursery.
 Umumhya bibit rusak dalam transpot sekitar 4%, selama penanaman
4%, seleksi selama pre nursey 4%. Kematian saat tanam ke main
nursery sekitar 3%, terus seleksi I,II dan III : 5%, 3% dan 2%.
 Jarak tanam 8.5x8.5x8.5 sama sisi densitas 157 pohon/ha maka
kebutuhan kecambah 220 kecambah/ha
 Persiapan Lahan
 Pekerjaan dimulai 3-4 bulan sebelum kecambah datang
 Lahan main nursey harus setiap 75 hari pada saat kecambah datang ke pre nursery.
 Dalam polybag terdiri daro top soil yang telah disaring 1 cm dan dicampur dengan
pupuk organik dan biopestisida
 Lay Out
 Pre nursery, dipersiapkan dengan diberi naungan. Agar matahari tidak langsung masuk.
Insensitas pada 0-2 minggu cukup sebanyak 40%.
 Naungan tsb dikurangi sekitar 2 minggu sampai akhirnya dihilangkan
 2 minggu sebelum dipindahkan ke main nursery matahari bebas masuk tanpa naungan
lagi. Naungan dapt menggunkan pelepah sawit.
 Top soil dan pupuk kompos disiapkan dengan perbandingan 1: 1 atau 2:1
 Pemupukan di pre nursery diperlukan , Dilakukan seleksi pada bibit seperti abnormal
(narrow leaf), kerdil, pertumbuhan lambat
 Penyiraman 2x per hari, penyiangan 2 x per bulan , pemumupkan daun setiap 2 minggu
selain pemumupan biasa.
Umur bibit di pre nursery % naungan
0-2 minggu 60%
2-4 minggu 40%
4-6 minggu 30%
6-8 minggu 20%
8-10 minggu 10%
10-12 minggu 0%
 Main nursery : pengisian polybag seminggu sebelum waktu tanam.Top
soil disaring sebelum dicampur dengan kompos. Campuran diisi ke
polybag dan sisakan 2 cm dari atas.
 Perawatan tanaman meliputi penyiraman, penyiangan, pemupukan,
pengendalianOPT, seleksi bibit. Penyiraman 2 x sehari apabila tidak ada
hujan. Penyiangan setiap 15 hari sekali pada 3 bulan pertama,
selanjutnya 1 bulan sekali
 Penanaman : bibit di pindah ke main nursery paling tidak mempunyai 3
helai daun. Pada umur 5 bulan jumlah daun menjadi 7-8 helai. Pada
daun ke 8 ini mulai terbentuk lidi dan beberapa daunnya telah pecah
menjadi daun sempurna.
 Seleski tanaman mulai pada stadium ini kemudian disusul pada umur 8
bulan sebelum diangkut ke lapangan.
 Terdiri dari hama : binatang penyebab
kerusakan tanaman
 Penyakit ; kerusakan tanaman yang
disebabkan oleh jasad renik seperti
cendawan, bakteri.
 Gulma yakni tumbuhan yang mengganggu
perkembangan tanaman.
 Belalang ; menyerang di pre nursery dan
nursery.Tanda yang mudah dikenali adanya
daun yang bolong dimulai dari pinggir daun
yang dimakan belalang dewasa
 Tungau merah : daun yang diserang menjadi
warna merah dibagian atasnya dan berbinti-
binti seperti jarum
 Kumbang : Kumbang Oryctes dan kumbang
lege (Apogonia)
 Penyakit :
 Curvularia : daun diserang menjadi berwarna
bercak-bercak kuning atau kemerah-merahan.
Umumnya menyerang bibit umur 2 bulan keatas
di main nursery
 Spear rot : serangannya pada kuncup yang masih
menutup, sehingga pucuk tsb tidak dapat mekar
dan tumbuh normal.
 Gulma ; tumbuhan pengganggu yang
tumbuh di polybag ataupun diluar polybag.
Gulma akan mengganggu pertumbuhan bibit
melalui persaingan pengambilan unsur hara
dalam tanah, air dan sinar matahari.
 Pengendalian gulma scara kimia tidak
diperbolehkan, krn akan merusak bibit.
 Pencabutan gulma cara yang dilakukan.
 Untuk penyiraman bibit
 Frek 2 x perhari (pagi dan sore)
 Pemasangan ada pipa utama, pipa sekunder
dan pipa tertier dan terakhir dipasang
springkler.
 Tanaman diberi air sekitar 2 liter air/hari.
 Muching diperlukan untuk mengurangi
penguapan dan tumbuhnya gulma serta
mengurangi pengerasan permukaan tanah.
 Pemumupukan dengan pupuk majemuk.
 Dosis tergantung umur tanaman.
 Pemupukan dengan pupuk tunggal.
 Untuk mempermudah pekerjaan dilapangan,
perlu dibuat daftar tanggal tanam (untuk
menentukan umur dalam minggu), jumlah
bibit, dosis pemupukan
 Bibit umur 10-14 telah siap ditanam.
 Sekitar 10 hari seblum dibawa kelapangan, bibit harus diputar
(diputuskan akar-akarnya yang menembus tanah) terlebih dahulu.
 Jika perlu tanaman diberi pupuk tambahan dan siraman air sebagai bekal
untuk dilapangan dan untuk recovery pada saat diputus akarnya, tujuan
agar bibit tidak mengalami stagnasi lagi pada saat ditanam dilapangan
 Upayakan bibit dapat ditanam segera, paling tidak 24 jam setelah
diambil dari pembibitan.
 Selain itu bibit kelapa sawit harus diseleksi ualng sebelum diangkut
keatas kendaraan angkutan.
 Pembakaran batang pohon dan ranting tidak diizinkan.
 Rumpukan disusun sedemikian rupa memanjang diatara barisan
tertentu sampai lapuk sendiri
Rumpukan Rumpukan
9 M
9 M
9 M
 Metoda Pelaksanaan :
 Pembukaan lahan 12 bulan sebelum tanam. Land clearing diperlukan
waktu minimal 6 bulan
 Mekanis : menggunakan buldozer.Traktor yang digunakan minimal
100 PK, semakin besar tenaganya, pekerjaan pengolahan tanah akan
semakin ringan dan baik. Demikian jg hasil kerjanya akan semakin
besar.
 Kimia : Pengolahan tanah secara kimiawi. Dilakuan setelah
penebangan pohon, dilakukan pembersihan ranting-ranting sehingga
lahan siap di semprot.
 Penyemprotan dilakukan 3-4 x agar memberikan hasil dengan baik.
 Herbisida yang digunakan : herbisida pra tumbuh, herbisida sistemik ,
Herbisida kontak.
 LahanGambut; kaya akan bahan organik dan
basa, sifat tanahnya sangan asam (pH antara
3-4)
 Untuk perbaikan kondisi harus dibuat parit
drainase sehingga permukaan air turun.
 Drainase sebaiknya dibuat 1-2 tahun seblum
ditanam
 Pengolahan tanah berfungsi menguragi pH
tanah dengan memberikan aerasi yang baik.
 Waktu tanam sangat perlu diperhatikan, agar pertumbuhan baik dan
tidak kekuranngan air.
 Permulaan musim hujan (sekitar bln september) waktu yang baik, namun
jka curah hujan merata, penanaman dapat dilakukan kapan saja.
 Kerapatan pohon umumnya 125-145 pohn per ha.
 Agar rapih dibuat ajir (pancang) sesuai dengan jarak tanam yang
dinginkan. Pemberian pupuk pada lubang tanam sangat diperlukan.
Pupuk kompos plus biofungsida akan sangat membantu pertumbuahn
PosisiAjir/Pancang
Lubang siap tanam, ukur
kedalam 40-60 cm
 Setelah pengajiran , penanaman cover crop
segera di tanam.
 Biasanya cover crop ditanam adalah campuran
dari jenis kacang-kacangan : Pueraria javanica,
Phosocarpus palustris, Centrocema plumeria.
 Benih yang diperlukan berkisar 5-10 kg benih
campuran
 Fungsi cover crop : bahan pupuk hijau. Penutup
tanah pd prinsipnya dipertahankan selama
mungkin dan fungsinya untuk memberikan
bahan organik, menahan air dan melepaskan
nitrogen yang difixasi dari udara.
1. Penyiangan gulma dilakukan bersamaan dengan penyiangan
untuk perawatan cover crop berbentuk penyiangan selektif dan
membersikan seputar pangkal batal (bokoran). Ukuran bokoran
sesuai dengan umur tanaman.
2. Untuk membasmi tumbuhan pengganggu pada areal tanaman
dan menjaga legume cover crop sejak semula dapat bertahan
lama.
3. Dilakukan bertujuan mengurangi pada pegambilan unsur hara,
udara, air dan sinar matahari . Gulma di perkebunan sawit telah
diketahui sebagai salah saru faktor yg dapat menurunkan
produksi kelapa sawit secara kualitatif dan kuntitatif.
Kehadirannya akan menurunkan produksi krn kemampuan gulma
dapat menyaingi pertumbuhan kelapa sawit.
4. Biaya pengendalian gulma pada tanaman muda (tanaman belum
menghasilkan ,TBM) dapa mencapai 30-40% dari total
pengeluaran biaya total produksi
 KS mempunyai masalah gulma yang tinggi. Hal
ini dikarenakan salah satu faktornya adalah jarak
tanam tanaman lebar, sehingga penutupan
tanah oleh kanopi lambat. Gulma akan tumbuh
apabila lingkungan mendapat intensitas cahaya
yang cukup.
 Umumnya gulma diberihkan dengan diameter
0.5-1.75 m.Tujuan : menghilangkan kompetisi
gulma dalam hal nutrisi, kelembaban,
pemeliharaan tanaman, pemberian pupuk,
pengendalian hama dan penyakit
 Ada 2 kelompok berdasarkan daur hidupnya :
 Gulma semusim ( annual)
 Gulma golonga musiman (perrenial)
 Pada gol semusim, upaya penegndalian dapat
dilakukan pada stadia apa saja. Sedangkan gol
gulma musiman, pengendalian yang terbaik
hanya pada tahapan pembentukan vegetatif yang
tinggi.
 Beberapa gulma mengandung toxin atau zat
allelopati, seperti Lalang (imperata
cylindrica); mikania ( micania cordata); teki (
cyperus rotundus)
 Pengendalian gulma dengan herbisida.
Piringan sekitar KS biasanya dipelihara bersih
dari gulma,
 Tumpangsari.TBM sekitar 4 tahun,
sampingan lain alam arealTBM untuk
menghasilkan produksi lain.
 Kerugian : etiolasi atau dampak kekurangan
sinar matahari yang terlihat pada masaTBM
tahun pertama dan kedua kan pulih.
 Interpalnting dilakukan pada tanaman tua.
Samapai tanaman tua siap di bongkar. Umur
tanaman KS sampai 25 tahun.
 Tanaman mati sewaktu ditanam
 Tanaman mati akibat serangan hama dan
penyakit, terutama serangan tikus dan babi
hutan
 Areal rendahan rawa-rawa yang belum
ditanam sewaktu penanaman baru.
 Dilakuakn satu tahun setelah penanaman,
pohon KS yang mati harus segera di sulam.
 Kegaiatan membuang bunga baik jantan dan betina
 Dilakukan sejak tanaman mengeluarkan bunga
sampai 6 bulan sebelum tanaman di panen.
 Kalau rencana panen buka ke-30 mak kastrasi
dihentikan pada bulan ke -24 ( 6 bulan kastrasi
dihentikan sebelum rencana panen).
 Manfaat kastrasi untuk meningkatkan berat tandan
dengan berat minimal 3 kg/tandan dan meningkatkan
kandungan minyak pada mesocarp serta
memperbaiki pertumbuhan vegetatif selamaTBM
disamping keseragaman tanaman lebih baik.
 Kastrasi dilakukan sebulan sekali, sehingga
bunga belum terlau besar ukurannya dan
belum banyak mengambil unsur hara.
 Dilakukan secara hati-hati, jangan sampai
melukai tanaman kelapa sawit.
 Dilakukan secara priodik untuk membuang
pelepah yang kering.
 Adanya pemangkasan, penyiangan dan
bokoran (circle weeding) akan menjadi
mudah.
 Selain kebersihan tanaman terjaga, aerasi
bertambah baik dan penyerbukan KS oleh
serangga akan bertambah sempurna.

More Related Content

What's hot

Tanaman Sayur Daun
Tanaman Sayur DaunTanaman Sayur Daun
Tanaman Sayur Daun
NAUFARA
 
Makalah budidaya tanaman semusim
Makalah budidaya tanaman semusimMakalah budidaya tanaman semusim
Makalah budidaya tanaman semusim
STIPER MUHAMMADIYAH TANAH GROGOT
 
Media dan jenis tanaman hidroponik
Media dan jenis tanaman hidroponikMedia dan jenis tanaman hidroponik
Media dan jenis tanaman hidroponikJennie Ong
 
Panduan umum budidaya cabe merah
Panduan umum budidaya cabe merahPanduan umum budidaya cabe merah
Panduan umum budidaya cabe merah
Mef's Rideal
 
Budidaya tanaman nilam
Budidaya tanaman nilamBudidaya tanaman nilam
Budidaya tanaman nilam
Operator Warnet Vast Raha
 
Aeroponik
Aeroponik Aeroponik
Aeroponik
Desy Pratika
 
Teknis budidaya kelapa sawit
Teknis budidaya kelapa sawitTeknis budidaya kelapa sawit
Teknis budidaya kelapa sawit
sujononasa
 
Teknis budidaya tomat
Teknis budidaya tomatTeknis budidaya tomat
Teknis budidaya tomat
sujononasa
 
Cara budidaya tanaman kentang
Cara budidaya tanaman kentangCara budidaya tanaman kentang
Cara budidaya tanaman kentang
supriyadispd21
 
Khsr Perkebunan Tahun 6 1
Khsr Perkebunan Tahun 6 1Khsr Perkebunan Tahun 6 1
Khsr Perkebunan Tahun 6 1
Juradi Durjari
 
Hidroponik dan aeroponik
Hidroponik dan aeroponikHidroponik dan aeroponik
Hidroponik dan aeroponik
Layin Alfiyah
 
Teknis budidaya melon
Teknis budidaya melonTeknis budidaya melon
Teknis budidaya melonsujononasa
 
Tugas kelompok bayam iii
Tugas kelompok bayam iiiTugas kelompok bayam iii
Tugas kelompok bayam iii
DaveWattimena
 
Asi
AsiAsi
Cara menanam padi di sawah
Cara menanam padi di sawahCara menanam padi di sawah
Cara menanam padi di sawah
dimasprayoga1990
 
Hidroponik Menjadi Trend Urban Farming
Hidroponik Menjadi Trend Urban FarmingHidroponik Menjadi Trend Urban Farming
Hidroponik Menjadi Trend Urban Farming
Nahdya Maulina
 

What's hot (18)

Tanaman Sayur Daun
Tanaman Sayur DaunTanaman Sayur Daun
Tanaman Sayur Daun
 
Makalah budidaya tanaman semusim
Makalah budidaya tanaman semusimMakalah budidaya tanaman semusim
Makalah budidaya tanaman semusim
 
Media dan jenis tanaman hidroponik
Media dan jenis tanaman hidroponikMedia dan jenis tanaman hidroponik
Media dan jenis tanaman hidroponik
 
Panduan umum budidaya cabe merah
Panduan umum budidaya cabe merahPanduan umum budidaya cabe merah
Panduan umum budidaya cabe merah
 
Budidaya tanaman nilam
Budidaya tanaman nilamBudidaya tanaman nilam
Budidaya tanaman nilam
 
Aeroponik
Aeroponik Aeroponik
Aeroponik
 
Teknis budidaya kelapa sawit
Teknis budidaya kelapa sawitTeknis budidaya kelapa sawit
Teknis budidaya kelapa sawit
 
Teknis budidaya tomat
Teknis budidaya tomatTeknis budidaya tomat
Teknis budidaya tomat
 
Cara budidaya tanaman kentang
Cara budidaya tanaman kentangCara budidaya tanaman kentang
Cara budidaya tanaman kentang
 
Metode SRI 2
Metode SRI 2Metode SRI 2
Metode SRI 2
 
Khsr Perkebunan Tahun 6 1
Khsr Perkebunan Tahun 6 1Khsr Perkebunan Tahun 6 1
Khsr Perkebunan Tahun 6 1
 
Hidroponik dan aeroponik
Hidroponik dan aeroponikHidroponik dan aeroponik
Hidroponik dan aeroponik
 
Teknis budidaya melon
Teknis budidaya melonTeknis budidaya melon
Teknis budidaya melon
 
Tugas kelompok bayam iii
Tugas kelompok bayam iiiTugas kelompok bayam iii
Tugas kelompok bayam iii
 
Perawatan tanaman
Perawatan tanamanPerawatan tanaman
Perawatan tanaman
 
Asi
AsiAsi
Asi
 
Cara menanam padi di sawah
Cara menanam padi di sawahCara menanam padi di sawah
Cara menanam padi di sawah
 
Hidroponik Menjadi Trend Urban Farming
Hidroponik Menjadi Trend Urban FarmingHidroponik Menjadi Trend Urban Farming
Hidroponik Menjadi Trend Urban Farming
 

Viewers also liked

Ekonomi teknik
Ekonomi teknikEkonomi teknik
Ekonomi teknik
Iqbal Surya
 
Minggu 1 budidaya kelapa sawit
Minggu 1   budidaya kelapa sawitMinggu 1   budidaya kelapa sawit
Minggu 1 budidaya kelapa sawit
Mahmud Shakespeare
 
1. sop lobang tanam
1. sop lobang tanam1. sop lobang tanam
1. sop lobang tanam
Niko Utomo
 
Hasil laporan praktek kerja lapangan
Hasil laporan praktek kerja lapanganHasil laporan praktek kerja lapangan
Hasil laporan praktek kerja lapangan
Gielank Manaloe
 
4. sop pemupukan
4. sop pemupukan4. sop pemupukan
4. sop pemupukanNiko Utomo
 
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTAMATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
ghaziplanters
 
Sop pre nursery
Sop pre nurserySop pre nursery
Sop pre nursery
Dian Setyo Pratama
 
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawitPanduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
Zul Rapi
 
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawitCara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Benny Benny
 
Presentasi industri sawit & tata ruang gs_080413
Presentasi industri sawit & tata ruang gs_080413Presentasi industri sawit & tata ruang gs_080413
Presentasi industri sawit & tata ruang gs_080413
hutanindonesia
 
MANAJEMEN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
MANAJEMEN PERKEBUNAN KELAPA SAWITMANAJEMEN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
MANAJEMEN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
Febrina Tentaka
 

Viewers also liked (12)

Ekonomi teknik
Ekonomi teknikEkonomi teknik
Ekonomi teknik
 
Minggu 2 botani
Minggu 2   botaniMinggu 2   botani
Minggu 2 botani
 
Minggu 1 budidaya kelapa sawit
Minggu 1   budidaya kelapa sawitMinggu 1   budidaya kelapa sawit
Minggu 1 budidaya kelapa sawit
 
1. sop lobang tanam
1. sop lobang tanam1. sop lobang tanam
1. sop lobang tanam
 
Hasil laporan praktek kerja lapangan
Hasil laporan praktek kerja lapanganHasil laporan praktek kerja lapangan
Hasil laporan praktek kerja lapangan
 
4. sop pemupukan
4. sop pemupukan4. sop pemupukan
4. sop pemupukan
 
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTAMATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
 
Sop pre nursery
Sop pre nurserySop pre nursery
Sop pre nursery
 
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawitPanduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
 
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawitCara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
 
Presentasi industri sawit & tata ruang gs_080413
Presentasi industri sawit & tata ruang gs_080413Presentasi industri sawit & tata ruang gs_080413
Presentasi industri sawit & tata ruang gs_080413
 
MANAJEMEN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
MANAJEMEN PERKEBUNAN KELAPA SAWITMANAJEMEN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
MANAJEMEN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
 

Similar to Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi

Budidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisangBudidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisang
Warnet Raha
 
Budidaya Cabai
Budidaya CabaiBudidaya Cabai
Budidaya Cabai
subhanricky23
 
Teknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahTeknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahsujononasa
 
Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
Operator Warnet Vast Raha
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Febrina Tentaka
 
Kumis kucing
Kumis kucingKumis kucing
Kumis kucing
Warta Wirausaha
 
Budidaya Cabe Merah.pptx
Budidaya Cabe Merah.pptxBudidaya Cabe Merah.pptx
Budidaya Cabe Merah.pptx
IriyantoWahyu1
 
Budi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabaiBudi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabai
bayu hidayah
 
155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah
HeruSigitSetiawan
 
Laporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copyLaporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copy
ripto atmaja
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Yadhi Muqsith
 
Informasi Paket TEKNOLOGI-BUDIDAYA-KEDELAI.pdf
Informasi Paket TEKNOLOGI-BUDIDAYA-KEDELAI.pdfInformasi Paket TEKNOLOGI-BUDIDAYA-KEDELAI.pdf
Informasi Paket TEKNOLOGI-BUDIDAYA-KEDELAI.pdf
Danar72
 
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptxPRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
Terserah8
 
Cara menanam terong
Cara menanam terongCara menanam terong
Cara menanam terongBP4K
 
Teknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padiTeknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padi
Monaswasti May
 
Kacang hijau
Kacang hijauKacang hijau
Kacang hijau
raka dhany
 

Similar to Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi (20)

Budidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisangBudidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisang
 
Budidaya Cabai
Budidaya CabaiBudidaya Cabai
Budidaya Cabai
 
Teknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahTeknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanah
 
Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
 
Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
 
Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
 
Kunyit
KunyitKunyit
Kunyit
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
 
Kumis kucing
Kumis kucingKumis kucing
Kumis kucing
 
Budidaya Cabe Merah.pptx
Budidaya Cabe Merah.pptxBudidaya Cabe Merah.pptx
Budidaya Cabe Merah.pptx
 
Budi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabaiBudi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabai
 
155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah
 
Laporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copyLaporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copy
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1
 
Informasi Paket TEKNOLOGI-BUDIDAYA-KEDELAI.pdf
Informasi Paket TEKNOLOGI-BUDIDAYA-KEDELAI.pdfInformasi Paket TEKNOLOGI-BUDIDAYA-KEDELAI.pdf
Informasi Paket TEKNOLOGI-BUDIDAYA-KEDELAI.pdf
 
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptxPRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 
Cara menanam terong
Cara menanam terongCara menanam terong
Cara menanam terong
 
Teknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padiTeknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padi
 
Kacang hijau
Kacang hijauKacang hijau
Kacang hijau
 

Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi

  • 1.
  • 2.  Pengecambahan dilakukan di produsen benih  Tandan yang cukup matang, direbus dan diambil bijinya.  Biji dikecambangkan pada tempat yang dapat diatur suhu dan kelembabannya. Agar pertumbuhan kecambah seragam.  Benih dilepas kelapangan setelah berkecambah
  • 3.  Pembibitan Permanen  Dibuat untuk pengembanngan atau peremajaan jangka panjang  Setiap ha pemibitan memerlukan 10.000 kecambah kelapa sawit (20% rusak). 80% tersedia untuk ditanam di lapangan. Sdh termasuk cadangan untuk penyulaman sebesar 5%. Artinya jumlah bibit yang siap di tanam sekitar 75.000 batang.  Apabila densiti atau kerapatan 131 pohon per ha, maka jumlah tsb cukup untuk tanaman seluas 58 ha.  PembibitanTerpisah  Pemibtan terpisah dilaksanakan jika areal yang akan ditanam berjauan dan bersifat jangka pendek.
  • 4.  Survey  Lokasi pembibitan didasarkan pada : dekat sumber air, aman dari gangguan hama dan manusia, dekat dengn sumber tenaga kerja, ada akses jalan atau mudah mebuta akses jalan  Perhitungan  Bibit siap tanam jatuh umur 12-14 bulan. 3 bulan di pre nursery dan 9- 11 bulan di main nursery.  Jika jarak tanam 9x9x9m maka dibutuh 200 kecambah /ha  Seleksi dilakukan sejak kecamha, pre nursery dan main nursery.  Umumhya bibit rusak dalam transpot sekitar 4%, selama penanaman 4%, seleksi selama pre nursey 4%. Kematian saat tanam ke main nursery sekitar 3%, terus seleksi I,II dan III : 5%, 3% dan 2%.  Jarak tanam 8.5x8.5x8.5 sama sisi densitas 157 pohon/ha maka kebutuhan kecambah 220 kecambah/ha
  • 5.  Persiapan Lahan  Pekerjaan dimulai 3-4 bulan sebelum kecambah datang  Lahan main nursey harus setiap 75 hari pada saat kecambah datang ke pre nursery.  Dalam polybag terdiri daro top soil yang telah disaring 1 cm dan dicampur dengan pupuk organik dan biopestisida  Lay Out  Pre nursery, dipersiapkan dengan diberi naungan. Agar matahari tidak langsung masuk. Insensitas pada 0-2 minggu cukup sebanyak 40%.  Naungan tsb dikurangi sekitar 2 minggu sampai akhirnya dihilangkan  2 minggu sebelum dipindahkan ke main nursery matahari bebas masuk tanpa naungan lagi. Naungan dapt menggunkan pelepah sawit.  Top soil dan pupuk kompos disiapkan dengan perbandingan 1: 1 atau 2:1  Pemupukan di pre nursery diperlukan , Dilakukan seleksi pada bibit seperti abnormal (narrow leaf), kerdil, pertumbuhan lambat  Penyiraman 2x per hari, penyiangan 2 x per bulan , pemumupkan daun setiap 2 minggu selain pemumupan biasa.
  • 6. Umur bibit di pre nursery % naungan 0-2 minggu 60% 2-4 minggu 40% 4-6 minggu 30% 6-8 minggu 20% 8-10 minggu 10% 10-12 minggu 0%
  • 7.
  • 8.  Main nursery : pengisian polybag seminggu sebelum waktu tanam.Top soil disaring sebelum dicampur dengan kompos. Campuran diisi ke polybag dan sisakan 2 cm dari atas.  Perawatan tanaman meliputi penyiraman, penyiangan, pemupukan, pengendalianOPT, seleksi bibit. Penyiraman 2 x sehari apabila tidak ada hujan. Penyiangan setiap 15 hari sekali pada 3 bulan pertama, selanjutnya 1 bulan sekali  Penanaman : bibit di pindah ke main nursery paling tidak mempunyai 3 helai daun. Pada umur 5 bulan jumlah daun menjadi 7-8 helai. Pada daun ke 8 ini mulai terbentuk lidi dan beberapa daunnya telah pecah menjadi daun sempurna.  Seleski tanaman mulai pada stadium ini kemudian disusul pada umur 8 bulan sebelum diangkut ke lapangan.
  • 9.  Terdiri dari hama : binatang penyebab kerusakan tanaman  Penyakit ; kerusakan tanaman yang disebabkan oleh jasad renik seperti cendawan, bakteri.  Gulma yakni tumbuhan yang mengganggu perkembangan tanaman.
  • 10.  Belalang ; menyerang di pre nursery dan nursery.Tanda yang mudah dikenali adanya daun yang bolong dimulai dari pinggir daun yang dimakan belalang dewasa  Tungau merah : daun yang diserang menjadi warna merah dibagian atasnya dan berbinti- binti seperti jarum  Kumbang : Kumbang Oryctes dan kumbang lege (Apogonia)
  • 11.  Penyakit :  Curvularia : daun diserang menjadi berwarna bercak-bercak kuning atau kemerah-merahan. Umumnya menyerang bibit umur 2 bulan keatas di main nursery  Spear rot : serangannya pada kuncup yang masih menutup, sehingga pucuk tsb tidak dapat mekar dan tumbuh normal.
  • 12.  Gulma ; tumbuhan pengganggu yang tumbuh di polybag ataupun diluar polybag. Gulma akan mengganggu pertumbuhan bibit melalui persaingan pengambilan unsur hara dalam tanah, air dan sinar matahari.  Pengendalian gulma scara kimia tidak diperbolehkan, krn akan merusak bibit.  Pencabutan gulma cara yang dilakukan.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.  Untuk penyiraman bibit  Frek 2 x perhari (pagi dan sore)  Pemasangan ada pipa utama, pipa sekunder dan pipa tertier dan terakhir dipasang springkler.  Tanaman diberi air sekitar 2 liter air/hari.  Muching diperlukan untuk mengurangi penguapan dan tumbuhnya gulma serta mengurangi pengerasan permukaan tanah.
  • 17.  Pemumupukan dengan pupuk majemuk.  Dosis tergantung umur tanaman.  Pemupukan dengan pupuk tunggal.  Untuk mempermudah pekerjaan dilapangan, perlu dibuat daftar tanggal tanam (untuk menentukan umur dalam minggu), jumlah bibit, dosis pemupukan
  • 18.
  • 19.  Bibit umur 10-14 telah siap ditanam.  Sekitar 10 hari seblum dibawa kelapangan, bibit harus diputar (diputuskan akar-akarnya yang menembus tanah) terlebih dahulu.  Jika perlu tanaman diberi pupuk tambahan dan siraman air sebagai bekal untuk dilapangan dan untuk recovery pada saat diputus akarnya, tujuan agar bibit tidak mengalami stagnasi lagi pada saat ditanam dilapangan  Upayakan bibit dapat ditanam segera, paling tidak 24 jam setelah diambil dari pembibitan.  Selain itu bibit kelapa sawit harus diseleksi ualng sebelum diangkut keatas kendaraan angkutan.
  • 20.  Pembakaran batang pohon dan ranting tidak diizinkan.  Rumpukan disusun sedemikian rupa memanjang diatara barisan tertentu sampai lapuk sendiri Rumpukan Rumpukan 9 M 9 M 9 M
  • 21.  Metoda Pelaksanaan :  Pembukaan lahan 12 bulan sebelum tanam. Land clearing diperlukan waktu minimal 6 bulan  Mekanis : menggunakan buldozer.Traktor yang digunakan minimal 100 PK, semakin besar tenaganya, pekerjaan pengolahan tanah akan semakin ringan dan baik. Demikian jg hasil kerjanya akan semakin besar.  Kimia : Pengolahan tanah secara kimiawi. Dilakuan setelah penebangan pohon, dilakukan pembersihan ranting-ranting sehingga lahan siap di semprot.  Penyemprotan dilakukan 3-4 x agar memberikan hasil dengan baik.  Herbisida yang digunakan : herbisida pra tumbuh, herbisida sistemik , Herbisida kontak.
  • 22.  LahanGambut; kaya akan bahan organik dan basa, sifat tanahnya sangan asam (pH antara 3-4)  Untuk perbaikan kondisi harus dibuat parit drainase sehingga permukaan air turun.  Drainase sebaiknya dibuat 1-2 tahun seblum ditanam  Pengolahan tanah berfungsi menguragi pH tanah dengan memberikan aerasi yang baik.
  • 23.
  • 24.  Waktu tanam sangat perlu diperhatikan, agar pertumbuhan baik dan tidak kekuranngan air.  Permulaan musim hujan (sekitar bln september) waktu yang baik, namun jka curah hujan merata, penanaman dapat dilakukan kapan saja.  Kerapatan pohon umumnya 125-145 pohn per ha.  Agar rapih dibuat ajir (pancang) sesuai dengan jarak tanam yang dinginkan. Pemberian pupuk pada lubang tanam sangat diperlukan. Pupuk kompos plus biofungsida akan sangat membantu pertumbuahn PosisiAjir/Pancang Lubang siap tanam, ukur kedalam 40-60 cm
  • 25.  Setelah pengajiran , penanaman cover crop segera di tanam.  Biasanya cover crop ditanam adalah campuran dari jenis kacang-kacangan : Pueraria javanica, Phosocarpus palustris, Centrocema plumeria.  Benih yang diperlukan berkisar 5-10 kg benih campuran  Fungsi cover crop : bahan pupuk hijau. Penutup tanah pd prinsipnya dipertahankan selama mungkin dan fungsinya untuk memberikan bahan organik, menahan air dan melepaskan nitrogen yang difixasi dari udara.
  • 26. 1. Penyiangan gulma dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk perawatan cover crop berbentuk penyiangan selektif dan membersikan seputar pangkal batal (bokoran). Ukuran bokoran sesuai dengan umur tanaman. 2. Untuk membasmi tumbuhan pengganggu pada areal tanaman dan menjaga legume cover crop sejak semula dapat bertahan lama. 3. Dilakukan bertujuan mengurangi pada pegambilan unsur hara, udara, air dan sinar matahari . Gulma di perkebunan sawit telah diketahui sebagai salah saru faktor yg dapat menurunkan produksi kelapa sawit secara kualitatif dan kuntitatif. Kehadirannya akan menurunkan produksi krn kemampuan gulma dapat menyaingi pertumbuhan kelapa sawit. 4. Biaya pengendalian gulma pada tanaman muda (tanaman belum menghasilkan ,TBM) dapa mencapai 30-40% dari total pengeluaran biaya total produksi
  • 27.  KS mempunyai masalah gulma yang tinggi. Hal ini dikarenakan salah satu faktornya adalah jarak tanam tanaman lebar, sehingga penutupan tanah oleh kanopi lambat. Gulma akan tumbuh apabila lingkungan mendapat intensitas cahaya yang cukup.  Umumnya gulma diberihkan dengan diameter 0.5-1.75 m.Tujuan : menghilangkan kompetisi gulma dalam hal nutrisi, kelembaban, pemeliharaan tanaman, pemberian pupuk, pengendalian hama dan penyakit
  • 28.  Ada 2 kelompok berdasarkan daur hidupnya :  Gulma semusim ( annual)  Gulma golonga musiman (perrenial)  Pada gol semusim, upaya penegndalian dapat dilakukan pada stadia apa saja. Sedangkan gol gulma musiman, pengendalian yang terbaik hanya pada tahapan pembentukan vegetatif yang tinggi.
  • 29.  Beberapa gulma mengandung toxin atau zat allelopati, seperti Lalang (imperata cylindrica); mikania ( micania cordata); teki ( cyperus rotundus)  Pengendalian gulma dengan herbisida. Piringan sekitar KS biasanya dipelihara bersih dari gulma,
  • 30.  Tumpangsari.TBM sekitar 4 tahun, sampingan lain alam arealTBM untuk menghasilkan produksi lain.  Kerugian : etiolasi atau dampak kekurangan sinar matahari yang terlihat pada masaTBM tahun pertama dan kedua kan pulih.  Interpalnting dilakukan pada tanaman tua. Samapai tanaman tua siap di bongkar. Umur tanaman KS sampai 25 tahun.
  • 31.  Tanaman mati sewaktu ditanam  Tanaman mati akibat serangan hama dan penyakit, terutama serangan tikus dan babi hutan  Areal rendahan rawa-rawa yang belum ditanam sewaktu penanaman baru.  Dilakuakn satu tahun setelah penanaman, pohon KS yang mati harus segera di sulam.
  • 32.  Kegaiatan membuang bunga baik jantan dan betina  Dilakukan sejak tanaman mengeluarkan bunga sampai 6 bulan sebelum tanaman di panen.  Kalau rencana panen buka ke-30 mak kastrasi dihentikan pada bulan ke -24 ( 6 bulan kastrasi dihentikan sebelum rencana panen).  Manfaat kastrasi untuk meningkatkan berat tandan dengan berat minimal 3 kg/tandan dan meningkatkan kandungan minyak pada mesocarp serta memperbaiki pertumbuhan vegetatif selamaTBM disamping keseragaman tanaman lebih baik.
  • 33.  Kastrasi dilakukan sebulan sekali, sehingga bunga belum terlau besar ukurannya dan belum banyak mengambil unsur hara.  Dilakukan secara hati-hati, jangan sampai melukai tanaman kelapa sawit.
  • 34.  Dilakukan secara priodik untuk membuang pelepah yang kering.  Adanya pemangkasan, penyiangan dan bokoran (circle weeding) akan menjadi mudah.  Selain kebersihan tanaman terjaga, aerasi bertambah baik dan penyerbukan KS oleh serangga akan bertambah sempurna.