Sebagai salah satu langkah untuk memasyarakatkan penggunaan GPS dalam berbagai kebutuhan khususnya pemetaan, akhirnya Panduan Sederhana ini dapat diselesaikan. Panduan ini juga disiapkan bagi percepatan proses-proses pemetaan ruang dan wilayah masyarakat baik oleh masyarakat sendiri maupun oleh para pengguna pemula.
Panduan ini lebih banyak berisikan gambar-gambar yang menunjukkan langkah-langkah penggunaan GPS sebagai alat navigasi dibandingkan teks-teks yang teoritis. Sehingga panduan ini tidak mencantumkan referensi-referensi layaknya sebuah buku panduan akademis kecuali Guideline dari alat navigasi yang digunakan pada panduan ini.
Sebagai sebuah Panduan Sederhana sangat memungkinkan adanya banyak kekurangan dalam penjelasan mengenai intisari yang diharapkan. Namun Panduan ini memang ditujukan bagi masyarakat yang hanya membutuhkan GPS sebagai alat navigasi untuk menghasilkan Koordinat dan Jalur yang dilaluinya.
Buku ini merupakan panduan sederhana kepada kelompok masyarakat Tim Pelaksana Desa yang akan melakukan tugas pengukuran batas desa menggunakan teknologi GPS.
Pemanfaatan GPS di masa depan di masyarakat akan semakin dibutuhkan.
Panduan Sederhana ini dapat juga menjadi rujukan dalam penggunaan
GPS kepada pihak pihak lain yang juga membutuhkan panduan penggunaan
GPS untuk pengukuran batas wilayah yang dilakukan secara partisipatif.
Buku ini merupakan panduan sederhana kepada kelompok masyarakat Tim Pelaksana Desa yang akan melakukan tugas pengukuran batas desa menggunakan teknologi GPS.
Pemanfaatan GPS di masa depan di masyarakat akan semakin dibutuhkan.
Panduan Sederhana ini dapat juga menjadi rujukan dalam penggunaan
GPS kepada pihak pihak lain yang juga membutuhkan panduan penggunaan
GPS untuk pengukuran batas wilayah yang dilakukan secara partisipatif.
Presentasi Pengenalan GPS BIMTEK Oktober 2015, Manado, bramantiyo marjuki
Presentasi untuk BIMTEK Pengenalan GPS PUSDATIN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk Survei dan Pemetaan Bulan Oktober 2015 di Manado Sulawesi Utara.
Masterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan BaratRyadhi EthniCitizen
Dalam upaya untuk mengatasi berbagai kendala dalam implementasi perhutanan sosial, telah dikeluarkan Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2023 tentang Perencanaan Terpadu
Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial yang mana salah satu target percepatan
pengembangan usaha perhutanan sosial adalah percepatan pembentukan dan
pengembangan Integrated Area Development (IAD). Melalui pendekatan tersebut diharapkan akan terjadi percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat hingga menimbulkan multiplier
effect, yang merencanakan kegiatan ekonomi pada sektor pengolahan berbahan baku produk yang berasal dari kegiatan Perhutanan Sosial.
Keputusan Bupati Kerinci No 410/Kep 31/2023 tanggal 2 Maret 2023 tentang Pembentukan Panitia Masyarakat Hukum Adat di Kabupaten Kerinci untuk mengimplementasikan Permendagri 52 tahun 2014 tentang Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat dalam rangka mempercepat proses usulan penetapan Hutan Adat Temedak MHA Rio Gilang Desa Keluru oleh MenLHK sesuai Permenlhk 9/2021 tentang Perhutanan Sosial yang menjadi Hutan Adat Pertama yang diakui oleh Pemerintah Daerah pada tahun 1992, dan melengkapi usulan penetapan Hutan Adat Depati Nyato Desa Talang Kemuning & Desa Bintang Marak
Surat Mendagri No. 552/1392/SJ tentang Dukungan Pengembangan Usaha Perhutanan...Ryadhi EthniCitizen
Surat Mendagri yang bertanggal 13 Februari 2020 ini ditujukan kepada Bupati/Walikota yang di wilayah administrasinya telah ada Izin Areal Kerja Perhutanan Sosial (AKPS) sesuai dengan Lampirannya dimana juga menampilkan Luasan AKPS dan Jumlah Penerima Manfaatnya.
Panduan Teknis Penetapan dan Penegasan Batas Desa (2018) ini merupakan uraian lengkap dan terperinci dari keseluruhan proses kegiatan penetapan dan penegasan batas desa yang dilaksanakan oleh MCA-Indonesia pada 359 desa di 17 kabupaten selama 2015-2018.
(c) 2018, Tim Perencanaan Tata Guna Lahan Partisipatif MCA-Indonesia
Pedoman ini dipublikasikan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) pada Desember 2017.
Pedoman ini menetapkan mekanisme pembuatan peta usulan wilayah Masyarakat Hukum Adat secara Partisipatif yang menjadi bagian dari proses Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat (MHA). Produk yang dihasilkan adalah berupa Peta Usulan Wilayah MHA yang digunakan untuk mendapatkan Pengakuan dari Pemerintah.
Pedoman ini merupakan Pedoman Bagian 1 yang berisi Mekanisme Pembuatan Peta Usulan Wilayah Masyarakat Hukum Adat. Sementara Bagian 2 berisi mengenai Mekanisme Verifikasi dan Validasi Usulan Wilayah Masyarakat Hukum Adat.
Peta Indikatif dan Areal Perhutanan Sosial (PIAPS) merupakan peta yang memuat kawasan hutan yang diperuntukkan bagi Perhutanan Sosial atau Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat.
Peta IAPS ini direvisi setiap 6 bulan oleh Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan dan Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan.
Untuk mendapatkan Peta IAPS revisi I ini bagi wilayah Sumatera, silahkan sedot di http://bit.ly/2zSXSSj
Peraturan ini merupakan revisi dari Permendagri 27/2006 ttg Penetapan & Penegasan Batas Desa (PPBD) pasca adanya kebijakan One Map Policy, PerkaBIG 3/2015 dan berjalannya pilot project PPBD di Sulawesi Barat dan Jambi yang diinisiasi oleh MCA-Indonesia yang menghasilkan Panduan PPBD yang masih dalam proses implementasi dan akan berakhir pada Maret 2018.
Kebijakan ini juga menjadi pendukung utama bagi gebrakan Dana Desa terkait kebijakan Desa dalam UU 6/2016 tentang Desa dan berbagai turunannya.
Bagi implementator kebijakan ini, disarankan untuk Fokus dengan BATAS ADMINISTRASI saja dalam proses fasilitasinya yang sebaiknya berbasiskan FPIC atau PADIATAPA & PARTISIPATIF.
Kumpulan Peraturan Perhutanan Sosial ini berisi berbagai turunan Permenlhk 83/2016 mengenai Perhutanan Sosial. Dokumen ini dirangkum oleh BPSKL Wilayah Sumatera dan didistribusikan melalui Media Sosial.
Usulan Sitasi:
BPSKL Wilayah Sumatera. 2017. Kumpulan Peraturan Perhutanan Sosial. BPSKL Wil. Sumatera, Dirjen PSKL, KemenLHK. Jakarta
Ada banyak pilihan memang bagi sebuah proses penyelamatan lingkungan termasuk mengatasi sampah di lokasi wisata alam. Pilihan-pilihan tersebut sebaiknya disesuaikan dengan kondisi sosial, kebiasaan masyarakat dan kemampuan pengelolanya. Namun hal itu bukan berarti harus mengakomodir kebutuhan pengunjung untuk menghancurkan pariwisata di suatu lokasi dengan menebarkan sampah seenak perutnya. Tulisan ini diharapkan dapat menjadi salah satu pilihan yang baik untuk membantu dan mendukung tata kelola sampah sebagai bagian dari pengelolaan lokasi wisata alam. Let’s we see…
Ensiklopedi Fotografi KALUMPANG ini merupakan edisi ke-2 dari kumpulan foto-foto yang dibuat oleh Ryadhi Sikay secara voluntary yang bertujuan untuk berbagi informasi dan pengetahuan yang terekam selama berkegiatan di wilayah Kalumpang Kab. Mamuju dan sekitarnya.
For further information please contact us @ethnicitizen
PP 57 Tahun 2016: Perubahan PP 71/2014 Perlindungan dan Pengelolaan GambutRyadhi EthniCitizen
Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia sampai dengan bulan Oktober 2015, mencapai luasan 1,7 (satu koma tujuh) juta hektar. Salah satu penyebab kebakaran hutan dan lahan akibat kesalahan dalam pengelolaan lahan gambut untuk kegiatan usaha. (Halaman 17 dalam I. UMUM paragraf 1)
Terlepas dari Pro Kontranya, #Karhutla menjadi alasan utama dalam revisi PP 71/2014 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Gambut.
PP 71/2014 dapat dibaca di http://bit.ly/2h64OS5 dan Lampirannya di http://bit.ly/2h94LW9
Perdirjen PSKL mengenai Permohonan Hak Pengelolaan Hutan Desa ini merupakan aturan teknis dari PermenLHK 83/2016 tentang Perhutanan Sosial dimana salah satunya adalah dalam skema Hutan Desa
Peraturan Menteri ini merupakan revisi penggabungan dari kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat mengenai Hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat dan Kemitraan.
For discussion about this subject, please contact us
Presentasi ini merupakan materi yang disampaikan dalam Sosialisasi Kegiatan dalam Musyawarah Desa pada proses PPBD yang didasarkan kepada perpaduan dari isi Permendagri 27/2006 (sudah diubah menjadi Permendagri 45/2016) dan Draft Panduan PPBD yang dikeluarkan oleh Abt Associates & MCA-Indonesia.
Sitasi:
Ryadhi. 2016. Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD). Materi Presentasi Musyawarah Desa. Abt Associates. Mamuju
Jelajah Batas kali ini mengangkat tema tentang
membangun harmoni dalam pelaksanaan
PPBD. Keterbukaan dan juga kebesaran hati kepada
seluruh komponen masyarakat desa merupakan
kunci utama dari keberhasilan ini.
Peraturan terkait Penetapan dan Penegasan Batas
Desa telah di perbaharui dengan diterbitkannya
Permendagri No. 45 Tahun 2016 yang ditetapkan
pada tanggal 30 Juni 2016 telah mengganti Permendagri
No. 27 Tahun 2006 tentang Pedoman
Penetapan dan Penegasan Batas Desa, selanjutnya
tinggal menunggu SK Bupati dalam Pengesahan
Batas Desa di kecamatan Kalumpang.
Begitu banyak pelajaran berharga yang bisa kita
petik dari proses pelaksanaan Program ini. Semoga
dengan selesainya seluruh segmen batas
di kalumpang ini akan menjadi dasar kepastian
hukum wilayah administrasi desa dalam pemanfaatan
ADD ataupun sumber-sumber lain untuk
pembangunan desa di masa yang akan datang.
Kumpulan foto-foto landscape, aktivitas sosial dan flora fauna yang dishoot di wilayah Kerinci sselama tahun 2013 hingga 2015 yang ditampilkan dalam layout sederhana.
Edisi Jelajah Batas kali ini merefleksikan semangat
masyarakat Kecamatan Kalumpang yang ikut
berperan aktif dan berkontribusi dalam Program
Penetapan dan Penegasan Batas Desa yang dilaksanakan
atas kerja sama Pemerintah Kabupaten
Mamuju dengan MCA-Indonesia.
3. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqeiii
KATA PENGANTAR
Sebagai salah satu langkah untuk memasyarakatkan penggunaan GPS
dalam berbagai kebutuhan khususnya pemetaan, akhirnya Panduan
Sederhana ini dapat diselesaikan. Panduan ini juga disiapkan bagi
percepatan proses-proses pemetaan ruang dan wilayah masyarakat baik
oleh masyarakat sendiri maupun oleh para pengguna pemula.
Panduan ini lebih banyak berisikan gambar-gambar yang menunjukkan
langkah-langkah penggunaan GPS sebagai alat navigasi dibandingkan
teks-teks yang teoritis. Sehingga panduan ini tidak mencantumkan
referensi-referensi layaknya sebuah buku panduan akademis kecuali
Guideline dari alat navigasi yang digunakan pada panduan ini.
Sebagai sebuah Panduan Sederhana sangat memungkinkan adanya
banyak kekurangan dalam penjelasan mengenai intisari yang
diharapkan. Namun Panduan ini memang ditujukan bagi masyarakat
yang hanya membutuhkan GPS sebagai alat navigasi untuk menghasilkan
Koordinat dan Jalur yang dilaluinya.
Terima kasih kepada semua orang yang mau menggunakan Panduan ini
dalam mengembangkan pengetahuannya untuk pemetaan ruang dan
wilayahnya sendiri. Salam
Mamuju, April 2016
Ryadhi
@ethnicitizen
4. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqeiv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………………………… iii
Daftar Isi ………………………………………………………………………………………… iv
Pendahuluan …………………………………………………………………………………… 1
Sasaran Pengguna ……………………………………………………………………… 2
Cara Menggunakan Panduan ……………………………………………………… 2
Panduan Penggunaan GPS Garmin Montana 650 …………………………… 3
Tampilan GPS …………………………………………………………………………… 3
Pemasangan Baterai ………………………………………………………………… 6
On / Off dan Satellite ……………………………………………………………… 9
Penyimpanan Waypoint Secara Langsung ………………………………… 12
Penyimpanan Waypoint Dari Foto Kamera GPS …………………………16
Pencarian Waypoint Tersimpan ………………………………………………… 22
Penelusuran Waypoint di Lapangan ………………………………………… 24
Penggunaan Kompas ………………………………………………………………… 29
Penyimpanan Track ………………………………………………………………… 31
Penutup …………………………………………………………………………………………… 35
5. PENDAHULUAN
GPS merupakan singkatan dari Global Positioning System. GPS memiliki
fungsi sebagai alat navigasi yang dapat menentukan titik koordinat
pemegangnya di permukaan bumi. Seiring dengan semakin canggihnya
teknologi, penggunaan GPS pun semakin akrab ditengah-tengah
masyarakat. Hal ini terlihat dari gadget yang digunakan masyarakat yang
secara keseluruhan sudah berjalan aplikasi GPS.Pada awalnya GPS
digunakan untuk para surveyor dalam berbagai bidang yang
berhubungan dengan pemanfaatan wilayah dan keruangan. Dalam 10
tahun terakhir, penggunaan GPS juga sudah diselipkan bersamaan
dengan peralatan elektronik yang digunakan oleh banyak orang. Seperti
halnya pada mobil, handphone dan bahkan pada beberapa individu
satwa liar yang berupa GPS Collar untuk memantau wilayah jelajah
mereka.
Dukungan satellite menjadi penting dalam penggunaan GPS. Sebanyak
12 satellite selalu menjadi jumlah yang paling akurat ketika GPS
dipekerjakan. Saat ini kemampuan GPS dalam menempatkan posisinya
sudah mampu menjadi tingkat akurasi 3 meter khususnya GPS yang
berdiri sendiri, bukan berupa gadget.
Dalam penggunaan interaktifnya, hasil dari data yang tersimpan baik itu
titik koordinat yang biasa disebut Waypoint maupun jalur atau Track
diolah dengan aplikasi yang berbasiskan GIS (Global Information System)
dan Remote Sensing (Penginderaan Jauh). Aplikasi yang paling familiar
ditengah-tengah masyarakat saat ini adalah Google Map dan Google
Earth dan bahkan ada banyak aplikasi berbasis Android yang terhubung
dengan kedua produk Google tersebut.
Peralatan GPS yang paling umum digunakan oleh banyak pihak adalah
GPS yang diproduksi oleh Garmin. Di Indonesia, dalam 10 tahun terakhir,
berbagai macam produk Garmin sudah beredar. Produk-produk tersebut
bahkan dapat digunakan di lembah-lembah yang sempit dengan tingkat
akurasi hingga 9 meter. Beberapa produk yang umum digunakan oleh
pengguna GPS secara berurut berdasarkan tahun produksinya antara lain
Garmin 12 XL, Garmin e-Trek, Garmin 60s, Garmin 76 CSx, Garmin 78s
dan Garmin Montana 650.
6. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe2
Dalam panduan sederhana ini, pembahasan mengenai penggunaan GPS
difokuskan kepada Garmin Montana 650. Produk ini merupakan produk
terbaru yang sudah menggunakan touch screen dalam pengoperasiannya
layaknya gadget berbasis android. Dengan body berbahan campuran
karet, sangat memungkinkan GPS ini untuk digunakan di semua medan.
SASARAN PENGGUNA PANDUAN
Panduan Sederhana ini dibuat untuk memudahkan Pengguna Pemula
dalam mengoperasikan peralatan GPS Garmin Montana 650. Sebagai
sasaran utama dari pengguna panduan ini adalah Pengguna Pemula baik
itu masyarakat umum, pelajar dan mahasiswa.
CARA MENGGUNAKAN PANDUAN
Dalam panduan ini akan ditampilkan gambar-gambar lengkap dengan
keterangannya yang merupakan fitur-fitur yang terdapat pada GPS.
Fitur-fitur yang akan dibahas adalah fitur-fitur yang umum dan penting
digunakan dalam proses navigasi untuk memetakan keruangan suatu
wilayah atau pun untuk membantu perjalanan adventure.
Fitur-fitur tersebut adalah:
Penyimpanan Waypoint secara langsung
Penyimpanan Waypoint dengan menggunakan foto
Pencarian Waypoint
Penelusuran Waypoint
Penggunaan Kompas
Penyimpanan Jejak
Penghitungan Luas Wilayah
7. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe3
PANDUAN PENGGUNAAN
GPS GARMIN MONTANA 650
TAMPILAN GPS
Gambar 1. Tampak depan
8. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe4
Gambar 2. Tampak Samping
Tombol ON/OFF
Tutup Baterai
Soket Earphone
9. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe5
Gambar 4. Tampak belakang
Lensa Kamera
Soket USB
Soket Antena
External
Pembuka Tutup
Baterai
10. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe6
PEMASANGAN BATERAI
Gambar 5. Posisi Pembuka Tutup Baterai dalam keadaan siap dibuka
Posisi Terkunci
Putar ke Kiri
untuk Membuka
11. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe7
Gambar 6. Posisi Tutup Baterai yang siap dibuka
Posisi Terbuka
12. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe8
Gambar 7. Susunan Baterai
Tempat Baterai
Soket MicroUSB
(di bawah
baterai)
13. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe9
ON / OFF DAN SATELLITE
Gambar 8. Cara menghidupkan dan mematikan GPS
Tekan Tombol
ON/OFF dan
tunggu GPS
loading atau
mati
14. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe10
Gambar 9. Tampilan awal dan tampilan muka serta cara untuk
mengetahui GPS sudah terhubung dengan Satellite
Sentuh Fitur
SATELLITE
Fitur untuk
melihat Fitur
lainnya
Fitur untuk
KEMBALI ke
halaman
sebelumnya
Koordinat GPS
Sinyal GPS
Cadangan
Baterai
15. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe11
Gambar 10. Bila akurasi sudah mencapai <9 m, GPS sudah siap untuk
digunakan
Waypoint atau
Koordinat
Akurasi
Elevasi (meter
diatas
permukaan
laut)
Posisi 12 Satelit
GPS
Kekuatan Sinyal
Satelit yang
diterima GPS
Fitur MENU
setiap halaman
Fitur CANCEL
atau BATAL
16. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe12
PENYIMPANAN WAYPOINT SECARA LANGSUNG
Gambar 11. Cara membuat titik dari halaman muka
Sentuh
MEMBUAT TITIK
17. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe13
Gambar 12. Tampilan penyimpanan Waypoint
Sentuh SAVE
atau SIMPAN
tanpa
melakukan
perubahan
nama Waypoint
Nama Waypoint
yang akan
tersimpan
Sentuh EDIT
untuk merubah
nama waypoint
dan melihat
Koordinat yang
akan disimpan
Fitur BATAL
bila tidak mau
menyimpan
Waypoint
18. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe14
Gambar 13. Cara merubah dan menambahkan informasi Waypoint
yang akan disimpan
Pilihan
Lambang
Waypoint
Nama
Waypoint.
Sentuh bila
mau merubah
nama
Sentuh untuk
mencatat
informasi
penting di
sekitar lokasi
waypoint
Koordinat GPS
Ketinggian GPS
diatas
permukaan laut
Kedalaman GPS
dibawah
permukaan laut
Sentuh SIMPAN
bila mau
menyimpan
koordinat
Fitur Menu
Fitur BATAL
19. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe15
Gambar 14. Tampilan merubah huruf untu perubahan informasi
Fitur
menampilkan
ANGKA
Fitur ENTER
atau OK
20. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe16
PENYIMPANAN WAYPOINT DARI FOTO KAMERA GPS
Gambar 15. Tampilan Muka untuk pemilihan Fitur Kamera
Sentuh KAMERA
21. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe17
Gambar 16. Tampilan fitur pada halaman kamera
1. Sentuh Fitur
Kamera
2. Sentuh Fitur
Gallery
22. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe18
Gambar 17. Tampilan foto dari gallery
Sentuh Fitur
Menu
23. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe19
Gambar 18. Tampilan pilihan Menu untuk menyimpan titik koordinat
Pilih Menu
24. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe20
Gambar 19. Tampilan foto yang berisi informasi spatial
Sentuh Fitur GO
untuk menuju
waypoint pada
gambar
Sentuh fitur ini
untuk
menyimpan
waypoint
25. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe21
Gambar 20. Fitur terakhir untukk menyimpan koordinat foto, namun
fitur ini tidak menyimpan data elevasi
Sentuh Fitur OK
26. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe22
PENCARIAN WAYPOINT TERSIMPAN
Gambar 21. Halaman muka untuk memilih fitur melihat waypoint
tersimpan
Sentuh Fitur
27. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe23
Gambar 22. Tampilan halaman yang memperlihatkkk
Sentuh fitur ini
untuk memilih
waypoint yang
dibutuhkan
28. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe24
PENELUSURAN WAYPOINT DI LAPANGAN
Gambar 23. Tampilan halaman muka untuk mendapatkan fiturnya
Sentuh Fitur ini
29. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe25
Gambar 24. Gunakan fitur waypoint untuk menelusuri waypoint
tersimpan
Sentuh dan
Pilih Fitur ini
30. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe26
Gambar 25. Contoh pilihan waypoint yang akan dituju
Pilih dan
Sentuh
Waypoint yang
akan dituju
31. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe27
Gambar 26. Halaman yang memperlihatkan waypoint target
Pilih dan
Sentuh Fitur ini
32. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe28
Gambar 27. Tampilan halaman yang memperlihatkan waypoint yang
dituju
Waypoint yang
dituju
Arah sudut
kompas
waypoint target
Lokasi GPS
33. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe29
PENGGUNAAN KOMPAS
Gambar 28. Tampilan halaman yang memperlihatkan fitur Kompas
Pilih dan
Sentuh Fitur ini
Pilih dan
Sentuh Fitur ini
untuk melihat
halaman peta
34. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe30
Gambar 29. Penggunaan kompas ini dapat juga membantu dalam
penelusuran waypoint di lapangan
Garis ini
merupakan
arah perjalanan
35. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe31
PENYIMPANAN TRACK
Gambar 30. Tampilan yang memperlihatkan fitur On/Off bagi
penyimpanan Track
Pilih dan
Sentuh Fitur ini
untuk
mengaktifkan
fungsi
penyimpanan
track
Pilih dan
Sentuh Fitur ini
untuk
mematikan
fungsi
penyimpanan
track
Pilih dan
Sentuh Fitur ini
untuk kembali
ke halaman
muka
36. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe32
Gambar 31. Halaman yang memperlihatkan fitur track tersimpan
Pilih dan
Sentuh Fitur ini
untuk menuju
ke halaman
On/Off Track
Pilih dan
Sentuh Fitur ini
untuk
menyimpan dan
melihat track
tersimpan
37. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe33
Gambar 32. Halaman yang memperlihatkan track yang sudah
tersimpan
Pilih dan
Sentuh Fitur ini
untuk
menyimpan
track terbaru
38. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe34
Gambar 33. Halaman yang memperlihatkan fitur untuk menyimpan
track
Pilih dan
Sentuh Fitur ini
39. PANDUAN SEDERHANA PENGGUNAAN GPS GARMIN MONTANA 650
Ryadhi, 2016
paqe35
PENUTUP
Pemanfaatan GPS di masa depan di tengah-tengah masyarakat akan
semakin umum. Sehingga Panduan Sederhana ini dapat juga menjadi
rujukan dalam penggunaan berbagai seri GPS baik dari pabrikan yang
sama maupun dari pabrikan berbeda.
Terkhususnya bagi masyarakat yang memiliki Wilayah Kelola baik secara
administrasi, adat dan personal keberadaan Panduan Sederhana ini
diharapkan dapat menjadi Gambaran Ruang bagi Wilayah Kelola
mereka. Sehingga dapat memperkuat pengakuan kebijakan formal bagi
Penataan Ruang yang lebih partisipatif.