Seri Panduan Pemetaan
Partisipatif No. 5 ini,
5
JENIS - JENIS
PETA DAN
FUNGSI
Jenis-jenis peta secara umum
Jenis-jenis peta berdasarkan
tujuannya
Jenis-jenis peta tematik
dalam pemetaan partisipatif
MEMPERKENALKAN IDE
PEMETAAN
KESEPAKATAN-KESEPAKATAN
KAMPUNG YANG PENTING
PELATIHAN TEHNIK PEMETAAN
PERENCANAAN KEGIATAN
MEMETAKAN PENGETAHUAN
LOKAL / SURVEY PEMETAAN
MENGGAMBAR PETA
MEMAHAMI PEMETAAN
PARTISIPATIF
TAHAPAN KEGIATAN PEMETAAN PARTISIPATIF
“Terdapat bermacam-
macam peta yang
digunakan untuk
bermacam keperluan. Baik
itu yang dibuat oleh
lembaga resmi maupun
peta yang dibuat oleh
masyarakat melalui
pemetaan partisipatif”
Seri Panduan Pemetaan
Partisipatif No. 5
ini menjelaskan tentang:
! Jenis-Jenis Peta secara
umum
! Jenis peta berdasarkan
tujuan pembuatannya
! Jenis peta yang bisa
dibuat melalui proses
pemetaan partisipatif
MEMERIKSA PETA, PENGESAHAAN
PETA DAN PENYUSUNAN
Untuk lebih memahami tahap-tahap pemetaan partisipatif,
lihat juga bagan pada bagian belakang kotak kemasan Seri
Panduan Pemetaan Partisipatif ini
Seri Panduan Pemetaan Partisipatif
No. 5 - JENIS-JENIS PETA DAN FUNGSI
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP)
Diterbitkan oleh Garis Pergerakan,
Jalan Cigadung Selatan I No 31
Bandung, 40191
Phone +62 - 22 - 2505531
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Rahmat Hidayat, dkk
Seri Panduan Pemetaan Partisipatif
Bandung; Garis Pergerakan, 2005
188 hlm.; 14 cm x 21 cm
ISBN: 979-25-4761-4
Cetakan Pertama, Maret 2005
Editor:
Rahmat Hidayat
Wisnu Adhi
Dianto Bachriadi
Penyusun Materi:
Ita Natalia
Restu Achmaliadi
Imam Hanafi
Hilma Safitri
Idham Kurniawan
Albertus Hadi Pramono
Grafis:
Rahmat Hidayat
Terranova Waksman
Berdasarkan bentuknya, peta terdiri dari dua macam
Gambar
Gambar
Peta 3D adalah bentuk kecil dari suatu wilayah di
permukaan bumi. Berbeda dengan peta 2D yang datar,
peta 3D dapat menunjukkan tingginya bukit dan
curamnya lembah.
Dapat juga disebut miniatur suatu wilayah atau bentuk
tiruan suatu tempat yang dibuat dalam bentuk yang
1
Berdasarkan penggambarannya, peta terdiri dari dua
macam yaitu: Peta Sketsa dan Peta Berskala
Peta Sketsa
Adalah peta yang dibuat secara
bebas tanpa berdasarkan alat
ukur dan tidak menggunakan
skala, tetapi dibuat berdasarkan
Peta Berskala
Adalah peta yang dibuat
berdasarkan skala, sehingga
harus menggunakan alat-alat
ukur seperti kompas dan GPS.
Peta tersebut merupakan
gambaran asli dari apa yang ada
di permukaan bumi dengan
perbandingan tertentu, sehingga
jarak dua titik
didalam peta
adalah sama
dengan jarak
sebenarnya
dalam per-
bandingan
Skala Peta
2
Peta Dasar, Peta Tematik dan Peta
Topografi
Peta Dasar adalah peta skala yang digunakan sebagai acuan
dalam pemetaan partisipatif untuk menggambarkan lokasi
dengan berbagai topik/tema
HUTAN LINDUNG
DESA CIKELET
DESA PAMALAYAN
KECAMATANPAMENGPEUK
DESA LINGGAMANIK
DESA CIGADOG
DESA KERTAMUKTI
KECAMATANPAKENJENG
DESAKARANGSARI
DESACIJAMBE
HUTAN JATI
PERHUTANI
PERKEBUNANKARET
PT.CIKADONGDONG
SA
MU
DR
A
HIN
DIA
S.
CIP
AS
AR
AN
GA
N
S.
CIP
AS
AR
AN
GA
N
S.
CIM
AN
GK
E
S.
CIM
ANG
KE
Peta Tematik 1
Peta Tata Guna
Lahan
Peta Tematik 2
Kawasan Konservasi
Peta Tematik 3
Peta Sejarah Kawasan
Peta Dasar
Peta Tematik
adalah peta yang
menggambarkan tujuan yang
diinginkan dari awal pembuatan
peta. Peta tematik ini biasanya
menunjukan tema-tema: Peta
Tata Guna Lahan, Peta Batas
Wlayah, Peta Sejarah (tentang
makam-makam keramat,
tempat suci dan hal-hal lainnya
yang memiliki hubungan
sejarah dengan masyarakat di
Peta Topografi
dapat dijadkan
acuan sebagai
Peta Topografi
Adalah peta yang
menunjukan posisi dan
tempat dimanapun berada
dengan aturan yang baku.
Peta ini mengandung
informasi yang sangat
lengkap mengenai
ketinggian dan kemiringan
suatu tempat (garis kontur),
tanda-tanda alam (sungai,
jalan, hutan, danau dan
sebagainya) dan juga batas-
3
Jenis Peta Berdasarkan Tujuan
Pembuatannya
Peta memiliki kekuatan sendiri dalam menyampaikan
informasi suatu wilayah tertentu. Oleh karena itu peta yang
dihasilkan melalui pemetaan partisipatif dapat digunakan
sebagai alat advokasi oleh masyarakat yang menuntut
Salah satu contohnya adalah peta yang dihasilkan
oleh masyarakat Nusa Ceningan di Bali, yang akan
dijadikan kawasan wisata oleh perusahaan yang
bernama Bali Tourism Development Centre.
Padahal masyarakat setempat telah memiliki tata
ruang wilayah berdasarkan adat istiadat mereka.
Setelah peta yang dimiliki oleh masyarakat
dijadikan alat advokasi untuk menolak kehadiran
resort-resort yang akan dibangun, maka rencana
untuk menjadikan wilayah Nusa Ceningan sebagai
lokasi wisata dapat dibatalkan
?
Bagaimana
Menggunkan Peta
Sebagai Alat
Menjadikan peta sebagai Alat
Negosiasi
Misalnya masyarakat bernegosia-
si dengan perusahan penebang-
an hutan (HPH) untuk menentukan batas-batas wilayah
perusahaan dengan hutan yang digunakan masyarakat
untuk memenuhi kehidupan mereka sehari-hari
Menjadikan Peta sebagai Bukti Penguasaan dan Pemilikan
Tanah/Wilayah
Sebagai contoh adalah masyarakat Kotip - Kalimantan
Barat yang berbekal peta berhasil memaksa mundur PT.
Finantara Intiga dan perusahaan lainnya yang ingin masuk
1
2
Peta untuk Tujuan Advokasi
4
Peta dengan tujuan khusus ini menggambarkan situasi dan
kondisi kawasan pertanian di suatu wilayah yang dikuasai
oleh masyarakat/komunitas. Gambaran yang lebih detail ini
merupakan gambaran dari kondisi sosial ekonomi
masyarakat yang ingin dipecahkan dan dicarikan jalan
keluarnya. Peta dengan tujuan ini akan identik dengan peta
Sebagai contoh adalah masyarakat di kawasan
Tegal Rejo, Kabupaten Temanggung yang
membuat perencanaan pengelolaan hutan
yang 99% sudah rusak. Dengan peta yang
mereka buat, maka direncanakan untuk
menghijaukan kembali lahan hutan yang telah
rusak total. Selain itu juga ditentukan juga
rencana peningkatan kesejahteraan
masyarakat di sekitar hutan yang umumnya
Peta untuk tujuan konservasi sangat berkaitan erat dengan
peta tata guna lahan, terutama didalam pengaturan ruang
dimana suatu komunitas berada. Dengan peta dapat
diajukan sebuah usulan perbaikan dalam pengaturan,
khususnya untuk menjaga keseimbangan alam dan
keberlanjutan daya dukung alam bagi kelangsungan
Sebagai contoh, dengan peta yang dimilikinya, masyarakat
dapat merencanakan sebuah konservasi bagi kawasan yang
menyangga kebutuhan akan air bagi kebutuhan pertanian
dan kebutuhan sehari-hari
Peta untuk Tujuan Perencanaan Kawasan
Pertanian
Peta untuk Tujuan Konservasi
5
Peta untuk Tujuan Revitalisasi dan untuk Alat
Peta yang dihasilkan melalui pemetaan partisipatif dapat
menunjukan kesatuan wilayah yang selama ini mungkin tidak
disadari oleh kelompok-kelompok masyarakat yang hidup
Dalam konteks ini peta digunakan sebagai:
Media Informasi
Yaitu untuk menarik simpati pihak luar agar mendukung perjuangan
masyarakat yang membuat peta tersebut
Alat Identifikasi Wilayah dan Potensi
Dengan peta dapat diinformasikan potensi sumber daya alam
sehingga masyarakat dapat menyusun sebuah perencanaan
pemanfaatan kawasan secara bersama-sama
Alat penyelesaian Konflik
Karena peta yang dibuat dalam pemetaan partisipatif berdasarkan
pada kesepakatan-kesepakan yang melibatkan semua pihak yang
Peta untuk Tujuan Pendidikan
Hasil akhir pemetaan dengan tujuan pendidikan ini bukan
sebuah peta, melainkan pada proses yang dilalui kemunitas
yang melakukan pemetaan. Misalnya untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk menggali pengetahuan lokal
seperti sejarah, kelembagaan adat, aturan-aturan adat,
identifikasi sumber daya alam dan sebagainya. Hasil akhir
sebuah peta tidak lagi penting, tetapi meningkatnya
6
Peta-Peta Tematik Pemetaan
Partisipatif
Peta Batas Wilayah
Peta ini Menunjukan
batas-batas wilayah yang
menjadi kekuasaan
komunitas tertentu. Peta
ini dibuat untuk merespon
faktor-faktor yang
dianggap akan
mengganggu wilayah
Contoh peta
batas wilayah.
Garis putus-
putus
menunjukan
Peta Budaya
Peta dengan simbol-
simbol budaya akan
menunjukan tempat-
tempat seperti bekas
kampung, kuburan,
tempat suci, tempat
upacara adat, lokasi untuk
mengumpulkan hasil
hutan, daerah terlarang
dan lain-lain.
Lokasi-lokasi ini
menunjukan sejarah suatu
Dalam peta
budaya anda
dapat
menggunakan
simbol titik,
simbol wilayah
7
Peta Pemanfaatan
Informasi dari peta ini
adalah menunjukan
bagaimana orang
kampung memanfaatkan
hutan untuk berburu dan
memungut hasil hutan,
seperti tanaman obat,
bahan makanan, kayu
Gunakan simbol
untuk
menggambarka
n daerah umum
untuk berburu
atau memungut
Peta Lahan Pertanian dan Tata Guna Lahan
Tata guna lahan biasanya
digambarkan dengan
menggunakan simbol-simbol
wilayah atau poligon-poligon
yang memiliki warna yang
berbeda. Simbol-simbol tersebut
menunjukan mana wilayah yang
merupakan sawah, kebun,
ladang, hutan sekunder, hutan
adat (larangan) dan sebagainya.
Selain dengan poligon warna-
warni dapat juga ditambahkan
simbol-simbol huruf atau angka
untuk menunjukan tahun tanam
atau jenis lain yang ada
didadalam satu wilayah tanam.
Peta ini menunjukan hutan keramat
yang tidak dapat diganggu dan hutan
yang dapat dikelola dibedakan
berdasarkan warna
Y
Y
Y
Y
Y
Y
8
Peta Pengetahuan Ekologi Lokal
Peta pengetahuan ekologi
lokal dapat menunjukan
pengetahuan masyarakat
lokal tentang dimana
hewan dapat ditemukan
di wilayah mereka, dimana
lokasi berbagai tanaman,
lokasi mana yang memiliki
tanah yang cocok
ditanami, tempat
menemukan ikan yang
banyak di sungai, atau
Contoh peta ini
menunjukan
pengetahuan
masyarakat
tentang
wilayah yang
terdapat
tanaman obat,
hewan buruan
dan ikan. Juga
menunjukan
areal yang
subur (biru
muda) dan
Y
Y
Peta Kepemilikan Lahan
Kepemilikan lahan pada
masyarakat desa dapat
ditunjukan dengan
sertifikat yang dimilikinya.
Pada masyarakat adat,
kepemilikan lahan
biasanya individu biasanya
diwarisi dari leluhurnya
yang memperoleh
pembagian secara adat.
Pada masyarakat adat
biasanya terdapat
Contoh peta ini
menunjukan
kepemilikan
kolektif, dan
kepemilikan
individu yang
dipetakan
secara jelas
batas-batas
lahan miliknya
kemudian
ditandai atau
dinomori
(misalnya lahan
1
2
Lahan
kolektif
Lahan adat yang
dapat dikelola
9

Bab 5: Jenis-jenis Peta dan Fungsi

  • 1.
    Seri Panduan Pemetaan PartisipatifNo. 5 ini, 5 JENIS - JENIS PETA DAN FUNGSI Jenis-jenis peta secara umum Jenis-jenis peta berdasarkan tujuannya Jenis-jenis peta tematik dalam pemetaan partisipatif
  • 2.
    MEMPERKENALKAN IDE PEMETAAN KESEPAKATAN-KESEPAKATAN KAMPUNG YANGPENTING PELATIHAN TEHNIK PEMETAAN PERENCANAAN KEGIATAN MEMETAKAN PENGETAHUAN LOKAL / SURVEY PEMETAAN MENGGAMBAR PETA MEMAHAMI PEMETAAN PARTISIPATIF TAHAPAN KEGIATAN PEMETAAN PARTISIPATIF “Terdapat bermacam- macam peta yang digunakan untuk bermacam keperluan. Baik itu yang dibuat oleh lembaga resmi maupun peta yang dibuat oleh masyarakat melalui pemetaan partisipatif” Seri Panduan Pemetaan Partisipatif No. 5 ini menjelaskan tentang: ! Jenis-Jenis Peta secara umum ! Jenis peta berdasarkan tujuan pembuatannya ! Jenis peta yang bisa dibuat melalui proses pemetaan partisipatif MEMERIKSA PETA, PENGESAHAAN PETA DAN PENYUSUNAN Untuk lebih memahami tahap-tahap pemetaan partisipatif, lihat juga bagan pada bagian belakang kotak kemasan Seri Panduan Pemetaan Partisipatif ini
  • 3.
    Seri Panduan PemetaanPartisipatif No. 5 - JENIS-JENIS PETA DAN FUNGSI Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP) Diterbitkan oleh Garis Pergerakan, Jalan Cigadung Selatan I No 31 Bandung, 40191 Phone +62 - 22 - 2505531 Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Rahmat Hidayat, dkk Seri Panduan Pemetaan Partisipatif Bandung; Garis Pergerakan, 2005 188 hlm.; 14 cm x 21 cm ISBN: 979-25-4761-4 Cetakan Pertama, Maret 2005 Editor: Rahmat Hidayat Wisnu Adhi Dianto Bachriadi Penyusun Materi: Ita Natalia Restu Achmaliadi Imam Hanafi Hilma Safitri Idham Kurniawan Albertus Hadi Pramono Grafis: Rahmat Hidayat Terranova Waksman
  • 4.
    Berdasarkan bentuknya, petaterdiri dari dua macam Gambar Gambar Peta 3D adalah bentuk kecil dari suatu wilayah di permukaan bumi. Berbeda dengan peta 2D yang datar, peta 3D dapat menunjukkan tingginya bukit dan curamnya lembah. Dapat juga disebut miniatur suatu wilayah atau bentuk tiruan suatu tempat yang dibuat dalam bentuk yang 1
  • 5.
    Berdasarkan penggambarannya, petaterdiri dari dua macam yaitu: Peta Sketsa dan Peta Berskala Peta Sketsa Adalah peta yang dibuat secara bebas tanpa berdasarkan alat ukur dan tidak menggunakan skala, tetapi dibuat berdasarkan Peta Berskala Adalah peta yang dibuat berdasarkan skala, sehingga harus menggunakan alat-alat ukur seperti kompas dan GPS. Peta tersebut merupakan gambaran asli dari apa yang ada di permukaan bumi dengan perbandingan tertentu, sehingga jarak dua titik didalam peta adalah sama dengan jarak sebenarnya dalam per- bandingan Skala Peta 2
  • 6.
    Peta Dasar, PetaTematik dan Peta Topografi Peta Dasar adalah peta skala yang digunakan sebagai acuan dalam pemetaan partisipatif untuk menggambarkan lokasi dengan berbagai topik/tema HUTAN LINDUNG DESA CIKELET DESA PAMALAYAN KECAMATANPAMENGPEUK DESA LINGGAMANIK DESA CIGADOG DESA KERTAMUKTI KECAMATANPAKENJENG DESAKARANGSARI DESACIJAMBE HUTAN JATI PERHUTANI PERKEBUNANKARET PT.CIKADONGDONG SA MU DR A HIN DIA S. CIP AS AR AN GA N S. CIP AS AR AN GA N S. CIM AN GK E S. CIM ANG KE Peta Tematik 1 Peta Tata Guna Lahan Peta Tematik 2 Kawasan Konservasi Peta Tematik 3 Peta Sejarah Kawasan Peta Dasar Peta Tematik adalah peta yang menggambarkan tujuan yang diinginkan dari awal pembuatan peta. Peta tematik ini biasanya menunjukan tema-tema: Peta Tata Guna Lahan, Peta Batas Wlayah, Peta Sejarah (tentang makam-makam keramat, tempat suci dan hal-hal lainnya yang memiliki hubungan sejarah dengan masyarakat di Peta Topografi dapat dijadkan acuan sebagai Peta Topografi Adalah peta yang menunjukan posisi dan tempat dimanapun berada dengan aturan yang baku. Peta ini mengandung informasi yang sangat lengkap mengenai ketinggian dan kemiringan suatu tempat (garis kontur), tanda-tanda alam (sungai, jalan, hutan, danau dan sebagainya) dan juga batas- 3
  • 7.
    Jenis Peta BerdasarkanTujuan Pembuatannya Peta memiliki kekuatan sendiri dalam menyampaikan informasi suatu wilayah tertentu. Oleh karena itu peta yang dihasilkan melalui pemetaan partisipatif dapat digunakan sebagai alat advokasi oleh masyarakat yang menuntut Salah satu contohnya adalah peta yang dihasilkan oleh masyarakat Nusa Ceningan di Bali, yang akan dijadikan kawasan wisata oleh perusahaan yang bernama Bali Tourism Development Centre. Padahal masyarakat setempat telah memiliki tata ruang wilayah berdasarkan adat istiadat mereka. Setelah peta yang dimiliki oleh masyarakat dijadikan alat advokasi untuk menolak kehadiran resort-resort yang akan dibangun, maka rencana untuk menjadikan wilayah Nusa Ceningan sebagai lokasi wisata dapat dibatalkan ? Bagaimana Menggunkan Peta Sebagai Alat Menjadikan peta sebagai Alat Negosiasi Misalnya masyarakat bernegosia- si dengan perusahan penebang- an hutan (HPH) untuk menentukan batas-batas wilayah perusahaan dengan hutan yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kehidupan mereka sehari-hari Menjadikan Peta sebagai Bukti Penguasaan dan Pemilikan Tanah/Wilayah Sebagai contoh adalah masyarakat Kotip - Kalimantan Barat yang berbekal peta berhasil memaksa mundur PT. Finantara Intiga dan perusahaan lainnya yang ingin masuk 1 2 Peta untuk Tujuan Advokasi 4
  • 8.
    Peta dengan tujuankhusus ini menggambarkan situasi dan kondisi kawasan pertanian di suatu wilayah yang dikuasai oleh masyarakat/komunitas. Gambaran yang lebih detail ini merupakan gambaran dari kondisi sosial ekonomi masyarakat yang ingin dipecahkan dan dicarikan jalan keluarnya. Peta dengan tujuan ini akan identik dengan peta Sebagai contoh adalah masyarakat di kawasan Tegal Rejo, Kabupaten Temanggung yang membuat perencanaan pengelolaan hutan yang 99% sudah rusak. Dengan peta yang mereka buat, maka direncanakan untuk menghijaukan kembali lahan hutan yang telah rusak total. Selain itu juga ditentukan juga rencana peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan yang umumnya Peta untuk tujuan konservasi sangat berkaitan erat dengan peta tata guna lahan, terutama didalam pengaturan ruang dimana suatu komunitas berada. Dengan peta dapat diajukan sebuah usulan perbaikan dalam pengaturan, khususnya untuk menjaga keseimbangan alam dan keberlanjutan daya dukung alam bagi kelangsungan Sebagai contoh, dengan peta yang dimilikinya, masyarakat dapat merencanakan sebuah konservasi bagi kawasan yang menyangga kebutuhan akan air bagi kebutuhan pertanian dan kebutuhan sehari-hari Peta untuk Tujuan Perencanaan Kawasan Pertanian Peta untuk Tujuan Konservasi 5
  • 9.
    Peta untuk TujuanRevitalisasi dan untuk Alat Peta yang dihasilkan melalui pemetaan partisipatif dapat menunjukan kesatuan wilayah yang selama ini mungkin tidak disadari oleh kelompok-kelompok masyarakat yang hidup Dalam konteks ini peta digunakan sebagai: Media Informasi Yaitu untuk menarik simpati pihak luar agar mendukung perjuangan masyarakat yang membuat peta tersebut Alat Identifikasi Wilayah dan Potensi Dengan peta dapat diinformasikan potensi sumber daya alam sehingga masyarakat dapat menyusun sebuah perencanaan pemanfaatan kawasan secara bersama-sama Alat penyelesaian Konflik Karena peta yang dibuat dalam pemetaan partisipatif berdasarkan pada kesepakatan-kesepakan yang melibatkan semua pihak yang Peta untuk Tujuan Pendidikan Hasil akhir pemetaan dengan tujuan pendidikan ini bukan sebuah peta, melainkan pada proses yang dilalui kemunitas yang melakukan pemetaan. Misalnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggali pengetahuan lokal seperti sejarah, kelembagaan adat, aturan-aturan adat, identifikasi sumber daya alam dan sebagainya. Hasil akhir sebuah peta tidak lagi penting, tetapi meningkatnya 6
  • 10.
    Peta-Peta Tematik Pemetaan Partisipatif PetaBatas Wilayah Peta ini Menunjukan batas-batas wilayah yang menjadi kekuasaan komunitas tertentu. Peta ini dibuat untuk merespon faktor-faktor yang dianggap akan mengganggu wilayah Contoh peta batas wilayah. Garis putus- putus menunjukan Peta Budaya Peta dengan simbol- simbol budaya akan menunjukan tempat- tempat seperti bekas kampung, kuburan, tempat suci, tempat upacara adat, lokasi untuk mengumpulkan hasil hutan, daerah terlarang dan lain-lain. Lokasi-lokasi ini menunjukan sejarah suatu Dalam peta budaya anda dapat menggunakan simbol titik, simbol wilayah 7
  • 11.
    Peta Pemanfaatan Informasi daripeta ini adalah menunjukan bagaimana orang kampung memanfaatkan hutan untuk berburu dan memungut hasil hutan, seperti tanaman obat, bahan makanan, kayu Gunakan simbol untuk menggambarka n daerah umum untuk berburu atau memungut Peta Lahan Pertanian dan Tata Guna Lahan Tata guna lahan biasanya digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol wilayah atau poligon-poligon yang memiliki warna yang berbeda. Simbol-simbol tersebut menunjukan mana wilayah yang merupakan sawah, kebun, ladang, hutan sekunder, hutan adat (larangan) dan sebagainya. Selain dengan poligon warna- warni dapat juga ditambahkan simbol-simbol huruf atau angka untuk menunjukan tahun tanam atau jenis lain yang ada didadalam satu wilayah tanam. Peta ini menunjukan hutan keramat yang tidak dapat diganggu dan hutan yang dapat dikelola dibedakan berdasarkan warna Y Y Y Y Y Y 8
  • 12.
    Peta Pengetahuan EkologiLokal Peta pengetahuan ekologi lokal dapat menunjukan pengetahuan masyarakat lokal tentang dimana hewan dapat ditemukan di wilayah mereka, dimana lokasi berbagai tanaman, lokasi mana yang memiliki tanah yang cocok ditanami, tempat menemukan ikan yang banyak di sungai, atau Contoh peta ini menunjukan pengetahuan masyarakat tentang wilayah yang terdapat tanaman obat, hewan buruan dan ikan. Juga menunjukan areal yang subur (biru muda) dan Y Y Peta Kepemilikan Lahan Kepemilikan lahan pada masyarakat desa dapat ditunjukan dengan sertifikat yang dimilikinya. Pada masyarakat adat, kepemilikan lahan biasanya individu biasanya diwarisi dari leluhurnya yang memperoleh pembagian secara adat. Pada masyarakat adat biasanya terdapat Contoh peta ini menunjukan kepemilikan kolektif, dan kepemilikan individu yang dipetakan secara jelas batas-batas lahan miliknya kemudian ditandai atau dinomori (misalnya lahan 1 2 Lahan kolektif Lahan adat yang dapat dikelola 9