Organ utama perseroan terbatas menurut UU No. 40/2007 terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang memiliki kewenangan tertinggi, Direksi yang menjalankan pengurusan perusahaan, dan Dewan Komisaris yang melakukan pengawasan dan memberi nasihat kepada Direksi. Ketiga organ ini bekerja sama untuk menjalankan roda kegiatan perusahaan sesuai visi dan misinya.
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Leks&Co
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No. 18/2021
Outline
Hak Pengelolaan
Tanah Reklamasi
Hak Atas Tanah
Hak Guna Usaha
Hak Guna Bangunan
Hak Pakai
Pembatalan Hak atas Tanah
Satuan Rumah Susun
Properti untuk Orang Asing
Ruang Atas Tanah dan Ruang Bawah Tanah
Pendaftaran Tanah secara Elektronik
Kawasan dan Tanah Telantar
HPL
Ketentuan mengenai HPL diatur lebih lanjut di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021 Tentang Hak Pengelolaan, Hak atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah (“PP No. 18/2021”)
Sejarah Pengaturan HPL
Sebelum ditetapkannya PP No. 18/2021, ketentuan mengenai HPL disinggung dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai atas Tanah (“PP No. 40/1996”) dan berbagai aturan lain
HPL didefinisikan PP No. 40/1996 sebagai hak menguasai dari Negara yang kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegangnya.
Ketentuan mengenai subjek HPL serta tata cara permohonan dan pemberiannya diatur dalam Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 9 Tahun 1999 Tentang Pemberian dan Pembatalan Hak atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan (“Permenag No. 9/1999”)
PP No. 18/2021 juga memberikan definisi HPL sebagai hak menguasai dari Negara yang kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegang HPL
HPL dapat berasal dari (i) tanah negara dan (i) tanah ulayat.
HPL di atas tanah negara diberikan sepanjang tugas pokok dan fungsinya langsung berhubungan dengan pengelolaan tanah
Perseroan terbatas adalah bentuk badan usaha yang memiliki karakteristik sebagai entitas hukum terpisah dari pemiliknya, memiliki modal yang terbagi menjadi saham-saham, dan bertanggung jawab atas utangnya dengan harta perseroan. Materi ini akan mengkaji terkait dengan Dasar Hukum Perseroan, Tata Cara Pendirian Perseroan, Modal Dasar dan Saham Perseroan, Serta Organ Perseroan.
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Leks&Co
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No. 18/2021
Outline
Hak Pengelolaan
Tanah Reklamasi
Hak Atas Tanah
Hak Guna Usaha
Hak Guna Bangunan
Hak Pakai
Pembatalan Hak atas Tanah
Satuan Rumah Susun
Properti untuk Orang Asing
Ruang Atas Tanah dan Ruang Bawah Tanah
Pendaftaran Tanah secara Elektronik
Kawasan dan Tanah Telantar
HPL
Ketentuan mengenai HPL diatur lebih lanjut di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021 Tentang Hak Pengelolaan, Hak atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah (“PP No. 18/2021”)
Sejarah Pengaturan HPL
Sebelum ditetapkannya PP No. 18/2021, ketentuan mengenai HPL disinggung dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai atas Tanah (“PP No. 40/1996”) dan berbagai aturan lain
HPL didefinisikan PP No. 40/1996 sebagai hak menguasai dari Negara yang kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegangnya.
Ketentuan mengenai subjek HPL serta tata cara permohonan dan pemberiannya diatur dalam Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 9 Tahun 1999 Tentang Pemberian dan Pembatalan Hak atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan (“Permenag No. 9/1999”)
PP No. 18/2021 juga memberikan definisi HPL sebagai hak menguasai dari Negara yang kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegang HPL
HPL dapat berasal dari (i) tanah negara dan (i) tanah ulayat.
HPL di atas tanah negara diberikan sepanjang tugas pokok dan fungsinya langsung berhubungan dengan pengelolaan tanah
Perseroan terbatas adalah bentuk badan usaha yang memiliki karakteristik sebagai entitas hukum terpisah dari pemiliknya, memiliki modal yang terbagi menjadi saham-saham, dan bertanggung jawab atas utangnya dengan harta perseroan. Materi ini akan mengkaji terkait dengan Dasar Hukum Perseroan, Tata Cara Pendirian Perseroan, Modal Dasar dan Saham Perseroan, Serta Organ Perseroan.
Download Contoh Berita Acara Serah Terima BarangDua Dunia
BERITA ACARA SERAH TERIMA
Pada hari ini, __________ tanggal __ bulan ____________ tahun _____, telah dilakukan serah terima Barang oleh dan diantara:
Nama : ____________________________
Tempat/Tanggal Lahir : ____________________________
Alamat : ____________________________
No. KTP : ____________________________
Selanjutnya disebut sebagai "PIHAK PERTAMA"
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxFORTRESS
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng, Pintu Aluminium Kaca di Kuta Selatan, Pintu Aluminium Minimalis di Bangli, Daun Pintu Aluminium di Jembrana, Pintu Kamar Aluminium di Pekutatan.
ALUMINOS FORTRESS adalah produk Pintu Baja Motif Kayu Sebuah terobosan inovasi terbaru sebagai alternatif pengganti pintu rumah konvensional yang mengunakan material baja sebagai bahan baku utamanya.
Tingkatkan Keamanan Rumah Anda dengan 13 Keunggulan Fortress Pintu Baja!
- Material Baja Berkualitas Tinggi.
- Finishing dengan Pola Serat Kayu Alami.
- Kusen Baja dengan Detail Architrave yang Anggun.
- Engsel Baja Tersembunyi dalam 4 Set.
- Sistem Penguncian 5 Titik dengan Kunci Utama.
- Sistem Keamanan A-B Lock dengan 7 Kunci Elektronik.
- Dilengkapi dengan Slot/Grendel untuk Penguncian Tambahan.
- Terdapat Lubang Pengintip.
- Pelindung Karet pada Kusen dan Daun Pintu.
- Lapisan Honeycomb Paper sebagai Penyerap Suara.
- Lapisan PE-Film untuk Perlindungan Tambahan.
- Dilengkapi dengan 6 Set Baut Pemasangan.
- Memiliki Ambang Pintu yang Kokoh.
Dapatkan keamanan yang tak tertandingi dengan Fortress Pintu Baja, solusi pintu yang kuat dan tahan lama untuk melindungi rumah Anda.
Hubungi Kami Segera (0821-7001-0763)
Head Office (Kantor Pusat) :
Jl. Raya Binong Jl. Kp. Cijengir No. 99, Rt.005/Rw.003, Binong, Kec. Curug, Kabupaten Tangerang, Banten 15810
Kantor Cabang JBS : (Solo, Pekanbaru, Surabaya, Lampung, Palembang, Kendari, Makassar, Balikpapan, Medan, Dan Kota Lainnya Menyusul)
Provinsi Bali Meliputi : Kab Badung-Mangupura, Kab Bangli, Kab Buleleng-Singaraja, Kab Gianyar, Kab Jembrana-Negara, Kab Karangasem-Amlapura, Kab Klungkung-Semarapura, Kab Tabanan, Kota Denpasar Dan Seluruh Kota Se-Indonesia.
#pintukacaaluminiumdibuleleng #pintualuminiumkacadikutaselatan #pintualuminiumminimalisdibangli #daunpintualuminiumdijembrana #pintukamaraluminiumdipekutatan
Pintu Kaca Aluminium di Buleleng, Toko Pintu Aluminium Terdekat di Kuta Utara, Pintu Kusen Aluminium di Kintamani, Pintu Wc Aluminium di Melaya, Kusen Dan Pintu Aluminium di Blahbatuh.
1. Organ Perseroan Terbatas : RUPS – Direksi – Dewan Komisaris
Perseroan Terbatas (PT) adalah sebuah badan hukum, dan sebagai badan hukum, PT
layaknya tubuh manusia secara biologis, memiliki organ-organ untuk melakukan
metabolisme. Bayangkan jika tubuh manusia tak memiliki jantung dan otak, maka ia hanya
akan tinggal setumpuk daging, tak bisa mengarungi hidup. Sebuah badan hukum yang tidak
memiliki organ semacam Direksi atau Dewan Komisaris, hanya akan menjadi setumpuk
barang rongsokan.
Organ Perseroan Terbatas, menurut Undang-undang Perseroan Terbatas, terdiri dari Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS), Direksi dan Dewan Komisaris – UU No. 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas. Ketiga organ tersebut melakukan metabolisme tubuh di
dalam badan hukum PT, menjalankan roda kegiatan PT ke arah visi-misinya. Kegiatan organ-
organ itu meliputi fungsi pembuatan kebijakan, pelaksanaan, dan pengawasan.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
RUPS adalah organ Perseroan Terbatas yang memiliki kewenangan ekslusif yang tidak
diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Kewenangan RUPS, bentuk dan
luasannya, ditentukan dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar
Perseroan. Dalam bentuk kongkret-nya RUPS merupakan sebuah forum, dimana para
pemegang saham memiliki kewenangan utama untuk memperoleh keterangan-keterangan
mengenai Perseroan, baik dari Direksi maupun Dewan Komisaris. Keterangan-keterangan
tersebut merupakan landasan bagi RUPS untuk mengambil kebijakan dalam menyusun
langkah strategis Perseroan, pijakan-pijakan umum dalam mengambil keputusan sebagai
sebuah badan hukum.
Jenis RUPS dapat terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Lainnya. RUPS Tahunan wajib
diselenggarakan Direksi minimal 6 bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir. Dalam
RUPS Tahunan, Direksi mengajukan semua dokumen dari laporan tahunan Perseroan. RUPS
Lainnya dapat diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Perseroan.
Direksi
Tugas dan tanggung jawab Direksi adalah menjalankan pengurusan Perseroan. Meski
pengurusan itu dijalankan Direksi sesuai dengan kebijakannya sendiri, namun harus tetap
dalam batas-batas yang ditentukan Undang-Undang dan Anggaran Dasarnya. Dalam
menjalankan pengurusan Perseroan, Direksi dapat memberikan kuasa tertulis kepada
karyawan Perseroan, atau kepada orang lain, untuk melakukan perbuatan hukum tertentu atas
nama Perseroan.
Sebagai pengurus Perseroan, Direksi dapat mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar
pengadilan. Kewenangan itu dimiliki Direksi secara tak terbatas dan tak bersyarat, selama
tidak bertentangan dengan Undang-undang dan Anggaran Dasarnya serta Keputusan RUPS.
Jika anggota Direksi terdiri lebih dari satu orang, yang berwenang mewakili Perseroan adalah
setiap anggota Direksi, kecuali Anggaran Dasarnya menentukan lain – misalnya Anggaran
Dasar menentukan bahwa hanya Direktur Utama yang berwenang.
Dewan Komisaris
2. Tugas Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan dan memberikan nasihat
kepada Direksi. Tugas pengawasan dan pemberian nasihat itu dilaksanakan oleh Dewan
Komisaris berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan. Pengawasan oleh Dewan Komisaris
meliputi baik pengawasan atas kebijakan Direksi dalam melakukan pengurusan Perseroan,
serta jalannya pengurusan tersebut secara umum, baik mengenai Perseroan maupun usaha
Perseroan. Pengawasan dan nasihat yang dilakukan Dewan Komisaris harus bertujuan untuk
kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
Jumlah anggota Dewan Komisaris seperti juga Direksi, bisa terdiri dari satu orang anggota
atau bisa juga lebih. Dewan Komisaris yang terdiri lebih dari satu orang anggota bersifat
“majelis”, dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri,
melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris. Perseroan yang kegiatan usahanya
menghimpun dan mengelola dana masyarakat, menerbitkan surat pengakuan utang serta
Perseroan Terbuka (Tbkk.) wajib mempunyai paling sedikit dua orang anggota Dewan
Komisaris. (legalakses.com).