Materi ini disampaikan dalam Diskusi Tata Kelola Gas dan Peta Permasalahannya di Indonesia yang disampaikan oleh Sampe L Purba, Vice President of Commersialization SKK Migas (15/12).
Materi ini disampaikan dalam Diskusi Tata Kelola Gas dan Peta Permasalahannya di Indonesia yang disampaikan oleh Sampe L Purba, Vice President of Commersialization SKK Migas (15/12).
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Heri Romansyah
Berikut ini merupakan sosialisasi PP 22/2021 tentang PPPLH yang disampaikan oleh KLHK. Berisi :
- Perubahan-perubahan
- Sistematika P3LH
- Struktur kerangka P3LH
- Persetujuan Lingkungan
-
Tata Cara Kerjasama SPAM oleh Effendi MansurH2O Management
“Si Vis Pacem Para Bellum” (Jika kau ingin damai, bersiaplah untuk perang)
Kelangkaan air akan menjadi sumber malapetaka ke depan jika kita tak mampu mengatasinya. Harga suatu barang dan jasa selalu mengikuti nilai ‘langka ini. Air sebagai sumber kehidupan merupakan asset yang vital bagi bertahan hidup manusia. Ataukah nanti akan terjadi perang dunia tiga berupa perang sumber daya air? Bagaimana kita dapat menyediakan hal yang paling esensial bagi publik ini?
Apakah ada skema pembiayaan non bank yang relevan dan fleksibel dalam implementasinya?
Makalah ini disusun atas kepedulian kami pada penyediaan infrastruktur dasar seperti air, listrik, sarana transportasi dengan skema investasi non bank yang bersifat longterm investment di atas 10 tahun. Kami ingin berbagi pengalaman dalam menyusun program-program yang bermanfaat untuk masyarakat luas dengan pola pembiayaan dari non bank, baik itu melalui Investor-Sponsor maupun Investor-Lender.
Kami telah menyusun perencanaan secara holistik dalam jangka panjang yang perlu didukung beberapa pihak terkait (stakeholder) agar terealisasi secara bertahap sesuai dengan rencana bisnis. Investasi Infrastruktur Skema KPBU di Tengah Defisit Anggaran Sebagai Kunci Pengembangan Daerah Indonesia.
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Heri Romansyah
Berikut ini merupakan sosialisasi PP 22/2021 tentang PPPLH yang disampaikan oleh KLHK. Berisi :
- Perubahan-perubahan
- Sistematika P3LH
- Struktur kerangka P3LH
- Persetujuan Lingkungan
-
Tata Cara Kerjasama SPAM oleh Effendi MansurH2O Management
“Si Vis Pacem Para Bellum” (Jika kau ingin damai, bersiaplah untuk perang)
Kelangkaan air akan menjadi sumber malapetaka ke depan jika kita tak mampu mengatasinya. Harga suatu barang dan jasa selalu mengikuti nilai ‘langka ini. Air sebagai sumber kehidupan merupakan asset yang vital bagi bertahan hidup manusia. Ataukah nanti akan terjadi perang dunia tiga berupa perang sumber daya air? Bagaimana kita dapat menyediakan hal yang paling esensial bagi publik ini?
Apakah ada skema pembiayaan non bank yang relevan dan fleksibel dalam implementasinya?
Makalah ini disusun atas kepedulian kami pada penyediaan infrastruktur dasar seperti air, listrik, sarana transportasi dengan skema investasi non bank yang bersifat longterm investment di atas 10 tahun. Kami ingin berbagi pengalaman dalam menyusun program-program yang bermanfaat untuk masyarakat luas dengan pola pembiayaan dari non bank, baik itu melalui Investor-Sponsor maupun Investor-Lender.
Kami telah menyusun perencanaan secara holistik dalam jangka panjang yang perlu didukung beberapa pihak terkait (stakeholder) agar terealisasi secara bertahap sesuai dengan rencana bisnis. Investasi Infrastruktur Skema KPBU di Tengah Defisit Anggaran Sebagai Kunci Pengembangan Daerah Indonesia.
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Langkah inspektorat jenderal kemenhub menjadi stratagic patnerDr. Zar Rdj
GLOBAL PERSPECTIVES AND INSIGHTS
Isue-6 Meningkatkan Dampak Strategis Audit Internal
1. Tantangan berat dan sesungguhnya adalah untuk menjelaskan kepada Pimpinan mengenai implikasi disrupsi yang akan datang tersebut, sehingga organisasi dapat meresponnya. (Carolyn Saint, IIA–North America)
2. Jika fungsi audit terperosok dengan kekhawatiran kepatuhan seketika, maka CAE tidak dapat mengabdikan lebih banyak waktunya untuk mempertimbangkan disrupsi dan menjadi penasehat yang terpercaya. (Anna Cristina Zambrano, IIA–Colombia)
AUDITOR INTERNAL NAVIGATOR DI ERA DISRUPTIV
Presiden IIA Indonesia – Hari Setianto, Ak, MSocSc, QIA, CIA, CCSA, CFSA, CGAP, CRMA, CISA, CRMP, CFE
1. Menyikapi perubahan yang dinamis saat ini, APIP harus semakin intens mengembangkan Audit melalui Teknologi Informasi, metode sampling sebaiknya semakin ditinggalkan karena harus mengarah ke data analytic
2. Di era disruptive, organisasi harus memiliki Internal Auditor Agile. Seorang internal auditor agile tidak hanya fokus terhadap metode selisih stok dan sebagainya, namun ia mampu melihat bagaimana risiko kedepannya, sehingga organsiasi bisa menghadapi dan mengantisipasi risiko-risiko (trusted advisor)
Arahan Menteri Keuangan RAKORNAS 28092018 Peningkatan peran apip dalam optim...Dr. Zar Rdj
“Marilah kita tingkatkan peran APIP dalam pengawasan penerimaan negara khususnya pajak atas belanja pemerintah dan PNBP serta perlunya koordinasi antar APIP sebagaimana tertuang dalam UndangUndang Nomor 9 Tahun 2018 serta Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2018 sehingga dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan melayani dalam upaya meningkatkan kepercayaan publik” . Menteri Keuangan Sri Mulyani
1. Nyawiji Nandur Kanggo Lestarine Kendeng
2. Sedulur Kendeng Social Audit Training: Increasing Community Participation in Development Oversight
3. Sedulur Kendeng Social Audit Training: Increasing Community Participation in Development Oversight
4. Self-led influencing: Shifting the Empowerment Narrative
5. Moeldoko and JMPPK Discuss Kendeng Mountain Study
1. Aliansi Masyarakat Sipil: “RPJMD Harus Inklusif, Adil dan Berkelanjutan”
2. Lingkar Belajar Advokasi Kebijakan dan Temu Kartini Kendeng
3. Kendeng Tadarus Kanggo Ibu Bumi
4. “Surat Super Soko Semar (SUPERSEMAR)“ KLHS Perintah Presiden, Harus Dijalankan !!!
5. Para Kartini dari Jawa Tengah Ini akan Terus Suarakan Kelestarian Bumi
6. JMPPK Bangun Posko Pantau Pelanggaran Tambang Pegunungan Kendeng
1. The Civil Society Alliance: "The RPJMD of Central Java Province Must Be Inclusive, Fair and Sustainable"
2. Community Training on Policy Advocacy and Kendeng Women Gathering
3. Kendeng Community Recites Al-Quran for the Mother Nature
4. “Letter of Super Soko Semar (SUPERSEMAR)” KLHS Orders President, Must Be Done !!!
5. These Kartini from Central Java Will Continue to Speak Out for the Sustainability of the Earth
6. JMPPK Builds Command Post to Monitor Kendeng Mountain Mining Violations
1. Nyawiji Nandur Kanggo Lestarine Kendeng
2. mplikasi Omnibus Law terhadap Upaya Penataan Ruang dan Pencegahan Korupsi Sektor Sumber Daya Alam
3. Prinsip Berdikari: Menggeser Narasi Pemberdayaan
4. Pelatihan Audit Sosial: Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pengawasan Pembangunan
5. Moeldoko dan JMPPK Bahas Kajian Pegunungan Kendeng
Compared with other sources of energy, oil and gas continue to become primary sources of energy in Indonesia with the highest level of consumption. Apart from propping up almost one third of national revenue, oil and gas also significantly contribute to create job opportunities, supply the need of fuel, petrochemical industry which in turn effectively enhances investment and economy.
As a natural resource contained within the bowel of the earth, the constitution of the Republic of Indonesia asserts that the ownership and enterpreneurship of national oil and gas industry is controlled by the state and immensely benefitted to the welfare of people accordingly (constitution 1945, article 33). Furthermore, it is asserted through the law 22/2001 on oil and gas that the control by the state is administered by the government as the holder of mining right. It means, the government is entitled with authority to administer the exploration and exploitation of oil and gas throughout Indonesian territory.
Saat ini EITI sedang menyusun sebuah tinjauan strategis untuk memperbaiki standar EITI di masa depan. Salah satu proposal yang diangkat adalah mengenai dorongan atau permintaan membuka kontrak antara pemerintah dan perusahaan ekstraktif. Dewan EITI saat ini sedang mengumpulkan pandangan dari Negara pelaksana EITI perihal hal ini. Jika disetujui, maka keputusan terhadap topik ini akan dimasukkan sebagai bagian dari keputusan Dewan dalam Konferensi Global EITI ke-6 yang akan diselenggarakan di Sydney bulan Mei 2013.
Keterbukaan informasi publik merupakan hak asasi setiap warga negara yang mendukung pengembangan diri dan kehidupan seseorang, baik secara pribadi/individu maupun dalam hubungan sosialnya, serta dalam menjalankan peran kehidupan berbangsa dan bernegara secara baik dan bertanggung jawab. Keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri dari negara demokratis, dan menjadiprasyarat dalam partisipasi, transparansi, dan akuntablitas dalam tata kelola pemerintahan yang baik. Keterbukaan informasi publik dapat mendorong kemajuan sebuah bangsa, karena memungkinkan adanya kontrol publik serta mendorong terciptanya check and balances.
In Indonesia, natural resources including oil and gas, mineral and coal mining are controlled by the state and managed for the greatest prosperity of the people1. This means that the country and its citizens are the true owners of the natural resource wealth. While, the utilization is represented by the government so that it is managed as well as possible for the purpose of people’s welfare in accordance with the stipulated provisions. In realizing the benefits of welfare, transparency and accountability in the management of natural resources are absolutely essential.
Openness of public information is a human right of every citizen who supports self- development and the life of a person, both personally / individually and in social relations, and in carrying out the role of national and state life in a good and responsible manner. Openness of public information is one of the characteristics of a democratic country, and is a prerequisite for participation, transparency and accountability in good governance. Openness of public information can encourage the progress of a nation, because it allows for public control and encourages the creation of checks and balances
Keterbukaan dalam menjalankan pemerintahan dibutuhkan untuk mewujudkan pemerintahan yang partisipatif, dimana masyarakat dapat aktif berpartisipasi mengawal dan mengawasi jalannya pemerintahan. Untuk mendukung hal tersebut, Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menggunakan prinsip keterbukaan informasi kepada publik di antaranya melalui Undang-Undang No.14 Tahun 2008 tentang keterbukaan publik dan lahirnya Open Government Partnership (OGP) yang kini beranggotakan 78 negara, dimana Indonesia menjadi salah satu pelopornya, serta lahirnya Perpres No. 39 Tahun 2019 tentang Satu Data
The principle of openness in running the government is needed to realize a participatory government where people can actively participate in overseeing policy implementation. To support this, the Government of Indonesia has committed to use the principle of public information disclosure, which is shown through Law No. 14/2008. Moreover, Indonesia had participated in Open Government Partnership (OGP) which has 78-member countries which Indonesia is one of the pioneers of OGP, as well as Presidential Decree No.39/2019 on Satu Data (One Data) Indonesia.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batu Bara pada September, 2019. Dalam peraturan tersebut, Pemerintah memasukkan ketentuan yang mengatur tentang data dan sistem informasi pertambangan. Pemerintah Provinsi NTB juga menjamin ruang bagi publik untuk berpartisipasi melakukan pengawasan terhadap operasional pertambangan di wilayahnya. Dua klausul ini merupakan jawaban atas persoalan-persoalan mendasar yang dialami masyarakat yang hidup di sekitar tambang, diantaranya adalah minimnya akses informasi dan ruang partisipasi.
The government of West Nusa Tenggara Province issued a Local Government Regulation on Mining Governance in September 2019. In this newly-issued regulation, there is a specific chapter on data and information systems of the mining sector and also provisions that guarantee public participation to monitor mining activities in the province. This is an answer to the problems faced by the people living near mining areas in West Nusa Tenggara Province.
West Nusa Tenggara Province (NTB) is one of the provinces with abundant metal and non-metal mineral resources and spread in almost all districts / cities. Now, there are 261 Mining Business Licenses (IUP) in NTB, consisting of 27 metal mineral IUPs and 234 rock IUPs (NTB ESDM Service, 2019). From 27 metal mineral IUPs, in fact there are 11 IUPs covering an area of 35,519 ha that are indicated to be in protected and conservation forest areas (DG Minerba, MEMR, 2017). Whereas based on Law number 41 of 1999 concerning Forestry, the two regions may not be used for mining activities.
The need for contract (and licensing documents) openness in the extractive industries is currently getting stronger, along with public demands for a transparent and accountable extractive industry governance. Some cases have shown a good precedent of contract openness in the said sector in Indonesia
Komisi Informasi telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pelayanan Informasi Penyediaan Publik dalam masa Darurat Kesehatan Masyarakat Akibat CoronaVirus Disease 2019 (Covid-19). Surat Edaran (SE) ini mengatur ketentuan penyediaan informasi terkait penanganan Covid-19 yang mudah dijangkau dan dipahami oleh masyarakat. Sehingga, diperlukan sebuah kajian untuk menilai pemenuhan hak informasi masyarakat, dan secara khusus menilai efektivitas implementasi SE tersebut. Kaji cepat ini bertujuan untuk; (1) mengetahui gambaran tata kelola keterbukaan informasi penanganan Covid-19 di Nusa Tenggara Barat (NTB) selama masa tanggap darurat Covid-19; dan (2) menilai sejauh mana efektivitas implementasi Surat Edaran Komisi Informasi Pusat Nomor 2 tahun 2020 di NTB. Hasil kaji cepat ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dalam meningkatkan efektivitas penanganan Covid-19, serta meningkatkan partisipasi publik selama masa tanggap darurat. Kaji cepat ini dilaksanakan menggunakan metode survei secara online dan tatap muka selama 10 hari sejak tanggal 28 April-5 Mei 2020. Survei tatap muka dilakukan di Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Barat dan Kota Mataram. Jumlah responden seluruhnya sebanyak 582 orang yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di NTB. Sedangkan jumlah responden tatap muka sebanyak 121 orang yang dipilih secara acak berdasarkan jenis kelamin, usia, dan tingkat kesejahteraan rumah tangga.
Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) Tahun 1945 secara tegas menyatakan bahwa seluruh kekayaan alam yang ada di bumi Indonesia dikuasai oleh negara dan digunakan untuk mewujudkan kemakmuran rakyat.1 Minyak dan gas bumi (migas), serta pertambangan mineral dan batubara (minerba) merupakan beberapa kekayaan alam Indonesia, yang harus dikelola untuk mencapai tujuan Pasal 33 ayat (3) UUD NRI Tahun 1945. Mengingat industri migas dan minerba tergolong sebagai industri ekstraktif yang high risk, high technology, dan high cost, maka pengelolaannya perlu dilakukan melalui kerja sama dengan berbagai pihak yang memiliki modal kapital maupun teknologi yang kompetitif. Kerja sama pengelolaan migas dan minerba ini sebagian besar dilakukan berdasarkan sistem kontrak. Dalam konteks Indonesia, sistem kontrak banyak digunakan untuk kegiatan sektor hulu yang mencakup kegiatan eksplorasi dan eksploitasi/produksi migas dan minerba, sedangkan untuk kegiatan
hilir dilaksanakan melalui pemberian izin usaha.2 Sejak tahun 2009, sebagian sektor hulu minerba dilaksanakan melalui sistem perizinan
Countries around the world collect taxes from their people in various forms, income tax, vehicle tax, land-building tax, fees from extraction of natural resources (royalties) and so forth. John Locke declared tax payments as reciprocity for meeting the people’s needs to get protection from the state.1 Such protection can be interpreted as guarantee and fulfillment of basic rights such as the right to life, health, ownership of property, and education.2 Richard Murphy emphasized the principle of protection, countries that collect taxes must protect their citizens without discrimination and provide public goods.3
Di Indonesia, kekayaan alam termasuk di dalamnya minyak dan gas bumi (migas) dan pertambangan mineral dan batubara (minerba) dikuasai
oleh negara dan dikelola untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat1. Ini artinya bahwa negara dan warganya adalah pemilik sesungguhnya kekayaan sumber daya alam (SDA). Sedangkan pemanfatannya diwakilkan kepada pemerintah agar dikelola dengan sebaik-baiknya untuk tujuan kesejahteraan rakyat sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Dalam mewujudkan manfaat kesejahteraan itu, maka transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan SDA mutlak untuk dilaksanakan
Article 33 paragraph (3) of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia expressly states that all-natural resources in the land of Indonesia are controlled by the state and used to realize the prosperity of the people.1 Oil and gas, as well as minerals and coal are some of Indonesia’s natural wealth, which must be managed to achieve the objectives of Article 33 paragraph (3) of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia. Considering that oil and gas, mineral and coal are classified as high risk, high technology, and high cost industries, the management needs to be done in collaboration with various parties who have capital and competitive technology. Most of the cooperation in oil and gas, mineral and coal management is carried out based on the contract system. In the Indonesian context, the contract system is widely used for upstream sector activities that include exploration and exploitation/production of oil and gas, and mineral and coal, while for downstream activities it is implemented through the granting of a business license.2 Since 2009, part of the upstream mineral and coal sector has been implemented through a licensing system.
More from Publish What You Pay (PWYP) Indonesia (20)
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Optimalisasi Tata Kelola Industri Hulu Migas Nasional yang Efektif dan Akuntabel
1. SATUAN KERJA KHUSUS
PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI
(SKK Migas)
Disampaikan dalam Konferensi Tata Kelola Sumberdaya Ekstraktif,
“Extracting the Future: Menata Sumberdaya Ekstraktif untuk
Pembangunan Berkelanjutan.”
Jakarta, 17 November 2015
Sujoko, Deputi Pengendalian Keuangan SKK Migas
2. SATUAN KERJA KHUSUS
PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI
(SKK Migas)
Konferensi Nasional Tata Kelola Sumberdaya Ekstraktif
Jakarta, 17 November 2015
OPTIMALISASI TATA KELOLA
INDUSTRI HULU MIGAS NASIONAL
YANG EFEKTIF DAN AKUNTABEL
4. Kondisi Industri Hulu Migas Saat Ini
Fasilitas
Operasi
Produksi
Yang Sudah
Menua
Infrastruktur
jaringan Gas
Bumi yang
belum
merata
Cadangan
Migas yang
semakin
menipis
Penurunan
Produksi
Migas
Reserves
Replacement
Ratio ~50%
Migas masih
mendominasi
penggunaan
energi Primer
Sukses
rasio
eksplorasi
yang
mengecil
Proses
penemuan
Migas yang
semakin
lama
Sumber : SKK Migas, DJMG
6. 0 50 100 150 200 250 300
Others
Malaysia
Other Africa
Indonesia
Egypt
Australia
Vietnam
Oman
India
Azerbaijan
Ecuador
Norway
Mexico
Algeria
Angola
Brazil
China
Qatar
Kazakhstan
Nigeria
US
Libya
Russian Federation
United Arab Emirates
Kuwait
Iraq
Iran
Canada
Saudi Arabia
Venezuela
MMMBO
World Proven Oil Reserves
(Source: BP Statistical Review of World Energy 2014)
Indonesia’s proven oil reserve: 3.46 BBO
is rank #27, only 0.2% of total world
Total world oil reserves Des-2013:
1684 billion barrel
0 200 400 600 800 1000 1200
Others
Vietnam
Ukraine
Pakistan
Netherlands
Azerbaijan
Oman
Uzbekistan
Malaysia
Other Africa
India
Kazakhstan
Libya
Kuwait
Egypt
Canada
Norway
Indonesia
China
Iraq
Australia
Algeria
Nigeria
Venezuela
United Arab Emirates
Saudi Arabia
US
Turkmenistan
Qatar
Russian Federation
Iran
World Proven Gas Reserves
(Source: BP Statistical Review of World Energy 2014)
TCF
Indonesia’s gas reserve: 100 TCF
is rank #14, only 1.5% of total world
Total world gas reserves Des-2013:
6558 TCF
Indonesia is not an
oil-rich country……
… neither gas-rich
country……
9. PRIVATE AND CONFIDENTIAL
POD
WP&B
AFE
SKK Migas
BPK, BPKP,
Dirjen. Pajak
Kantor Akuntan Publik
Home Office Auditor
Mekanisme Pengawasan Industri Hulu
Migas Nasional
Pre-Audit Current Audit Post Audit
Kontraktor Kontrak Kerja Sama
DPR BPK
Instansi
Lainnya
UPK
ESDM
KPK
9
KANTOR STAF
KEPRESIDENAN
10. PRIVATE AND CONFIDENTIAL
Pengendalian Cost Recovery
Kegiatan Usaha Hulu Migas
1. Evaluasi dan Persetujuan
Rencana Jangka Panjang
(Plan of
Development/POD)
2. Evaluasi dan Persetujan
Rencana Kerja dan
Anggaran Tahunan (Work
Program and
Budget/WP&B).
3. Evaluasi dan Persetujuan
Otorisasi Pengeluaran
Biaya per Proyek Kegiatan
(Authorization For
Expenditure/ AFE).
1. Pemantauan Proses
Pengadaan Barang dan
Jasa
2. Pemantauan
Penyelesaian Pekerjaan
3. Pemantauan Penggunaan
Asset melaui Persetujuan
Placed Into Service.
1. Analisa dan Evaluasi
Laporan Perhitungan Bagi
Hasil (Financial Quarterly
Report).
2. Pemeriksaan dalam rangka
Persetujuan Pengakhiran
AFE (Closed Out AFE).
3. Pemeriksaan Khusus.
4. Pemeriksaan Penghitungan
Bagian Negara
5. Penangguhan Pembebanan
Biaya Operasi.
Bidang Pengendalian
Perencanaan
Bidang Pengendalian
Dukungan Bisnis
Bidang Pengendalian
Operasi
Bidang Pengendalian
Keuangan
10
Pre Control Current Control Post Control
11. PRIVATE AND CONFIDENTIAL
Internal Governance
Di Dalam Kontrak Kerjasama
Partners
Non Operator Audit
Project Based Approval
Annual Work Program and Budget Approval
Covenants with Financial Institution
Industrial Good Engineering Practices
Association and Interest Group
Home Gov’t
IRS : Taxation
Security Exchange Commission – Pasar Modal
Head Quarters
World wide Portfolio Benchmarking
Personal and Group Performance Evaluation
Shareholders Audit
Commercial Stake
holders
11
12. PRIVATE AND CONFIDENTIAL
Audit
Pembahasan-
Pembahasan
Tindak Lanjut
Laporan Audit
1. Dicapai titik temu: Tindak Lanjut Selesai (koreksi atau penjelasan KKKS dapat
diterima).Pertimbangan yang digunakan:
a. Fiduciary Duty
b. Business Judgement Rule (Workmanlike manner, appropriate scientific methods).
2. Tidak dicapai titik temu:
a. Dibahas kembali secara periodik untuk mencapai titik temu.
b. Penangguhan Pembebanan Biaya Operasi sebelum Arbitrase.
Diatur dalam PSC Section XII Books and Accounts and
Audits
1. Diatur dalam Section XII Books and Accounts and
Audits.
2. Laporan Audit berisi Audit Exception atau Temuan
Pemriksaan.
3. Auditor harus menyampaikan Audit Execption dalam 60
hari setelah selesai proses pemeriksaan.
4. Temuan Pemeriksaan berisi Temuan Pasti dan Temuan
Yang Perlu Pembahasan Lebih Lanjut (Dispute).
Diatur dalam PSC Section IX Consultation and Arbitration:
1. Pembahasan-pembahasan untuk mencari penyelesaian
secara mufakat (Amicably).
2. Pembahasan-pembahasan dalam rangka Arbitrase.
Audit dan Tindak Lanjut
dalam Kontrak Kerjasama
12
18. PRIVATE AND CONFIDENTIAL
W B S
Whistle Blowing System
P P G L H K P N
KOMITMEN PENINGKATAN Good Governance
Menciptakan Lingkungan Bersih & Bebas Dari KKN
18
19. PRIVATE AND CONFIDENTIAL
Peran Aktif SKK Migas dalam Implementasi EITI
di Indonesia
Indonesia menjadi kandidat EITI pada bulan Oktober 2010 dan telah mempublikasikan dua laporan EITI
(Laporan pertama untuk tahun 2009 dan laporan kedua mencakup tahun 2010 dan 2011). SKK Migas
selaku anggota Tim Pelaksana EITI Indonesia berperan aktif dalam penyusunan Laporan tersebut dalam
hal berkoordinasi dengan Kementerian terkait dan KKKS, melakukan reviu dan rekonsiliasi penerimaan
negara yang dibayarkan oleh perusahaan-perusahaan industri ekstraktif di Indonesia.
Indonesia menjadi negara compliant EITI pada bulan Oktober 2014 dan merupakan negara ASEAN
pertama yang mendapatkan status compliant, walaupun saat ini, status tersebut sedang ditangguhkan
menunggu Laporan EITI Tahun 2012 yang saat ini dalam proses finalisasi.
21. PRIVATE AND CONFIDENTIAL
No
21
Perbaikan Internal
Sistem Informasi Terpadu (SOT)
1. Data Management Dashboard
2. Production & Drilling Dashboard
3. SOT Production Monitoring
4. SOT Drilling Monitoring
5. SOT FQR
6. AFE Manager
7. Portal Kepabeanan Migas
8. SOT Connection to Stakeholders
9. SOT Common Framework
10. Implementasi GIS Pengelolaan Sumberdaya Migas
11. PIS Online Fungsi Survey & Pemboran
12. Sistem Monitoring Kontrak PSC
13. ID WK Eksplorasi
14. WP&B, Procurement List & Bid Plan Terintegrasi
15. Hand-held for Data Lifting
16. Aplikasi Manajemen Report VPMR
22. PRIVATE AND CONFIDENTIAL
No
22
Perbaikan Internal
Sistem Informasi Internal (SII)
1. e-PAU
2. Timesheet Management
3. Sistem Monitoring Perkara SKK Migas
4. Enterprise Architecture (EA)
26. Pengelolaan Rantai Suplai
Paradigma Baru
Pengelolaan Rantai Suplai
18/11/2015
Right to Audit
Kondisi kompetisi
market yang belum
mencerminkan
persaingan sebenarnya.
Supply dalam market
belum mencerminkan
kondisi ideal harga pasar.
Persepsi publik terhadap
pengelolaan rantai suplai
hulu migas cederung
negatif
Keadaan Sebelumnya
Tercipta market dengan
level kompetisi yang
sehat.
Tercipta harga yang
kompetitif dan lebih
efisien
Terbangun persesi
publik yang lebih positif
terhadap seluruh pihak
dalam pengelolaan
rantai suplai hulu migas.
Keadaan yang
diharapkan
Rigth to Audit
Kontrak harus mencantumkan
kesediaan untuk dilakukan
pemeriksaan kepatuhan
terhadap
UU Tindak Pidana Korupsi,
Foreign Corrupt Practices Act (FCPA),
Anti Bribery and Corruption (ABC).
27. 18/11/2015
Tujuan
Pelaksanaan Right to Audit
Dalam rangka kepatuhan (compliance) pada ketentuan hukum terkait anti-suap
dan korupsi
Untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengelola risiko dalam pengadaan
barang/jasa khususnya yang terkait dengan risiko suap dan korupsi
Sebagai salah satu upaya pembinaan kepada KKKS, perusahaan penyedia
barang/jasa
penguatan praktek good governance industri hulu minyak dan gas bumi yang
lebih berintegritas
28. Ruang Lingkup
Aspek kepatuhan pada:
- UU Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Indonesia,
- Foreign Corrupt Practices Act (US-FCPA), dan/atau
- Anti-Bribery and Corruption (UK-ABC),
yang berlaku bagi KKKS atau perusahaan penyedia barang/jasa, dan
sepanjang tidak bertentangan dengan hukum terkait di Indonesia.
Lingkup
Tata Waktu
Kegiatan audit dapat dilakukan secara :
- current audit
- post audit.
Perusahaan PBJ wajib menyimpan semua data/informasi, catatan
operasional dan pembukuan keuangan yang terkait selama minimal 24
bulan setelah jangka waktu kontrak berakhir.
Obyek
Dalam hal perusahaan penyedia barang/jasa merupakan Konsorsium,
atau dalam hal pelaksanaan pekerjaan mencakup sumber daya dari
pihak-pihak lain yang terkait (misalnya dari kantor afiliasi,
subsidiary/home office), apabila diperlukan, lingkup pemeriksaan dapat
mencakup pihak-pihak lain tersebut sepanjang masih dalam yurisdiksi
wilayah hukum Indonesia, dan terkait dengan pelaksanaan pekerjaan
sesuai kontrak yang bersangkutan
29. Metode
Pelaksana
Right to Audit
Auditor Independen
Yang ditunjuk oleh KKKS dan/atau SKK Migas
Audit Finansial:
Memeriksa aliran dana masuk dan keluar dari perusahaan
berdasarkan bukti dan neraca keuangan perusahaan.
Audit Forensik:
Memeriksa data digital termasuk log atau record dan file
yang ada dalam komputer.
Auditor Independen adalah badan hukum atau perseorangan yang tidak memiliki
benturan kepentingan dengan KKKS, SKK Migas dan/atau perusahaan penyedia
barang/jasa dan yang memiliki kompetensi dan sertifikasi auditor termasuk audit
forensik atau audit investigasi, serta penguasaan terhadap Undang-undang Tipikor
Indonesia, US-FCPA, dan/atau UK-ABC
30. SATUAN KERJA KHUSUS
PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI
(SKK MIGAS)
KANTOR PUSAT
Wisma Mulia Lantai LG, 21, 22, 23, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 35, 36, 37, 38, 39, 40
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 42, Jakarta 12710, INDONESIA
PO BOX 4775
Telepon : +62 21 2924 1607
Faksimile : +62 21 2924 9999
32. 32
Konsistensi dalam melaksanakan aturan perpajakan yang telah
disepakati dalam KONTRAK PSC, yaitu :
• Kontraktor hanya akan membayar Corporate Tax dan Tax atas Laba serta
pegawai (PPh 17/21/22/23/26)
• Pajak dan pungutan lainnya akan direimburse Pemerintah.
Pajak-pajak dan Pungutan dalam masa eksplorasi agar ditiadakan
Konsistensi dalam penerapan bahwa cost recovery adalah sama
dengan biaya untuk menghitung pengurang pajak (uniformity
principles)
Penyelesaian audit findings (if any) agar diselesaikan melalui dan
sesuai mekanisme yang diatur dalam kontrak PSC
Penyelesaian Hak-hak, Kewajiban dan tanggung jawab berdasarkan
PSC agar cukup diselesaikan secara operasional dari hasil migas.
Hasil net/ bersihnya lah yang disetor sebagai Penerimaan Negara
LEX SPESIALIS
33. 1. Memperbaiki sistem tata kelola (governance) industri Migas di
Indonesia (penguatan kelembagaan dan memperjelas peran
masing-masing stakeholder).
2. Meningkatkan penerimaan dan partisipasi daerah dalam Kegiatan
Usaha Hulu Migas.
3. Pengaturan kekhususan industri hulu migas (lex specialis untuk
rezim fiskal, perijinan dan diberlakukan sebagai objek vital
nasional).
4. Memprioritaskan perusahaan Migas milik negara (PERTAMINA)
sebagai ujung tombak dalam kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi
(di Wilayah Kerja baru ataupun melanjutkan pengusahaan atas
Wilayah Kerja yang sudah habis masa konsesinya).
5. Pengaturan petroleum fund.
5 Pilar Revisi RUU Migas