PT. Aero Nusantara Indonesia adalah perusahaan pemeliharaan dan perawatan pesawat terbang yang berlokasi di Bandara Budiarto, Tangerang. Perusahaan ini melayani berbagai maskapai penerbangan dalam dan luar negeri sejak 2001.
2. COMPANY PROFILE
PT. AERO NUSANTARA INDONESIA MERUPAKAN SALAH
SATU PERUSAHAAN YANG BERGERAK DALAM BIDANG
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN PESAWAT TERBANG.
BEROPERASI MULAI TAHUN 2001 DENGAN DIKELUARKAN
SURAT IJIN DARI DEREKTORAT JENDRAL PERHUBUNGAN
UDARA 145/48900.
LOKASI HANGAR BERADA DI FASILITAS HANGAR
KALIBRASI BANDARA BUDIARTO CURUG, TANGERANG
PT. AERO NUSANTARA INDONESIA TELAH DIAKUI OLEH
FAA SEHINGGA DENGAN DEMIKIAN MEMPERLENGKAP
DIRI UNTUK SERVICE PESAWAT BERTARAF
INTERNASIONAL MAUPUN DOMESTIK.
PT. AERO NUSANTARA INDONESIA
3. CUSTOMER
KARTIKA AIR
SRIWIJAYA AIR
XPRESS AIR
ASIAN SPIRIT
Total perawatan pesawat terbang:
Boeing 737-200 : 19 buah
Seri MD 80 : 1 buah
4. Pengertian Operasional Dan
Fungsional Check
Operasioal check adalah pengoperasian dari suatu
sistem atau komponen dengan tujuan untuk
menentukan apakah beroperasi dengan normal.
Fungsional check adalah suatu pegujian dimana sistem
yang lengkap, sub - sistem, atau komponen
dioperasikan dengan tujuan untuk menentukan
semua parameter yang beroperasi seperti limit dari
pergerakan, rate of flow, temperature, pressure, dan
lain - lain sama dengan yang ditentukan oleh
manufaktur.
5. Maksud Dan Tujuan Operasional
Dan Fungsional Check
Untuk mengetahui bekerja tidaknya suatu bidang kemudi.
Untuk mengetahui apakah indicator serta parameter-
parameter bekerja sesuai dengan semestinya dan
fungsinya dalam hal ini berpacu pada maintenance
manual.
Untuk mengetahui apakah sistem operasional sudah
berjalan dengan fungsinya dalam hal ini berpacu pada
maintenance manual.
Untuk mengetahui limitasi dari gerakan bidang kemudi.
Untuk mengatur limitasi yang telah ditentukan
manufaktur.
6. Sistem Hydraulic
Boeing 737 dilengkapi dengan 3
independen Sistem Hydraulic, Yaitu :
Sistem A
Sistem B
Standby sistem
Masing – masing sistem memiliki
reservoir. Ke 3 reservoir dari sistem
hydraulic terdapat di main gear well
area
Pressure pada sistem “A” di berikan
oleh Engine Driven Pump pada masing
– masing engine
2 Electric pump memberikan Pressure
pada sistem “B” atau biasa disebut
EMDP ( Electrical Motor Driven Pump )
Stanby sistem menerima pressure dari
1 Electric Motor Driven Hydraulic Pump
Ke 3 reservoir saling berhubungan.
7. System A System B
Standby
System
System A System B
Standby
System
MMM
9. Komponen – Komponen Flight
Control Pada Tail Section
Rudder
Horizontal
Stabilizer
Elevator
10. Elevator dipasangkan di trailing edge horizontal stabilizer ( Tail
plane ) berfungsi untuk mengendalikan pesawat pada sumbu
lateral gerakan yang dihasilkan pitching. Digerakkan dengan
stick control / control column kearah depan / belakang. Jika
stick kedepan maka elevator akan bergerak down dan pesawat
nose down.
Rudder dipasangkan di trailing edge fin ( vertical stabilizer )
berfungsi untuk mengendalikan pesawat pada sumbu vertical,
gerakan yang dihasilkan yawing. Digerakkan dengan pedal
rudder cockpit. Bila pedal kiri ( left pedal ) ke depan / pedal
kanan ke belakang maka rudder bergerak kearah kiri dan
pesawat belok ke kiri.
Horizontal stabilizer dapat diposisikan untuk “trim” gerakan
pitch pada pesawat saat terbang. Horizontal stabilizer secara
mechanic digerakkan oleh stabilizer trim system.
11. Cara Melakukan Operasional
Check
Saat melakukan operasional check kita menggunakan EMDP ( Electrical Motor
Driven Pump ). EMDP menghasilkan tekanan terhadap system “B”. untuk
menggerakkannya dibutuhkan suatu sumber electrical. Untuk hal ini kita
mengunakan ground power unit ( GPU ) sebagai pembangkit power atau
sumber elektrik pada pesawat saat di ground. Apabila kita ingin mengecek
system yang dioperasionalkan oleh system “A” kita bisa menggunakan ground
interconnect. Ground interconnect switch dipasang pada hydraulic control
panel di cockpit. Ground interconnect membuat system “A” dan system B”
saling berhubungan ketika pesawat di ground dan parking brake telah di atur.
Secara normal ground interconnect dalam kondisi CLOSE. Ketika ground
interconnect valve di buka tekanan dari system “B” tersedia untuk memberikan
tekanan pada komponen yang menggunakan system “A”. Ground interconnect
valve hanya akan terbuka ketika pesawat berada di ground dengan parking
brake set. Selain menggunakn EMDP kita dapat juga menggunakan ground
chart hydraulic. Ground chart hydraulic berfungsi sebagai pengganti hydraulic
pump. Untuk memberi tekanan pada system hydraulic. Hanya bedanya, jika
menggunakan ground chart hydraulic kita dapat mengatur flow dan
pressurenya.
13. PROSES OPERASIONAL DAN FUNGSIONAL
CHECK PADA TAIL SECTION
1.Rudder Trailing Edge Surface Wear Limit
Lakukan pengecekan pergerakan rudder tanpa ada pergerakan
pada pedal rudder :
Pasang dial indicator pada tailcone sehingga dapat melakukan
pembacaan pada inboard dan outboard trailing edge rudder
Pasang force meter pada permukaan rudder 1 hingga 2 inch
didepan trailing edge dan berlawanan dengan main pcu rudder (
kurang lebih 5 inch diatas tailcone, diukur secara vetikal ).
Lakukan langkah berikut :
Setting dial indicator ke nol
Tekan trailing edge rudder kekiri dengan gaya kurang lebih 5 lb
Buat catatan yang ditunjukkan pada dial indicator
Pergerakan Rudder 0.015 inch
Tekan rudder kekanan dengan gaya kurang lebih 5 lb
Buat catatan yng ditujukkan pada dial indicator
Pergerakan Rudder 0.005 inch .
Pastikan pergerakan rudder pada index mark tidak lebih dari
0,060 inch
14. Total Free play dari stabilizer adalah akumulasi dari free play pada mekanisme
jackscrew dan hinge
Kita menggunakan 2 orang dengan berat masing – masing ± 200 lb, Perbedaan
antara keduanya tidak boleh lebih dari ± 10 lb. Selama test, memberikan dan
memindahkan dari masing – masing orang dengan perlahan. ( NOTE : 1 lb = 0.453
Kg ; 10 lb = 4.536 Kg ; 200 lb = 90.718 Kg )
a. Horizontal stabilizer center section hinge bearing wear limits check
Hitung stabilizer center section hinge joint free play ( dianggap sebagai X untuk
left joint dan Y untuk right joint )
Atur stabilizer pada 3 units dari trim ( stabilizer pada posisi netral )
Pasang dial indicator di sisi kiri fuselage pada Body Station 1154 jadi posisi
plunger dari indicator tertekan sedikitnya 1 / 8 in dan menyentuh permukaan
bawah stabilizer.
Biarkan 2 orang memberikan dan memindahkan berat mereka pertama ke sisi kiri
stabilizer tip dekat front spar. Atur dial indicator 0. Lalu 2 orang itu pindah ke sisi
kanan stabilizer tip dan record hasil yang dibaca oleh dial indicator. Pindahkan
berat dari 2 orang tersebut. Hitung left bearing free play seperti di bawah :
X = D – W
Dimana D = Dial Reading
W = 0.0000155 x Total berat dari 2 orang tersebut
NOTE : jika perbedaannya negative, X = 0
D = 0.001 inch
Berat 2 orang = 95 Kg + 95 Kg= 190 Kg
W = 0.0000155 x 190 Kg = 0.002945 Kg
X = 0.001 – 0.002945 Kg = - 0.001945 inch
2. Horizontal stabilizer center section hinge bearing
15. Pasang dial indicator kesisi kanan sama dengan langkah di atas atur dial indicator
0
Berikan berat dari 2 orangtersebut ke left stabilizer tip dekat dengan front spar.
Record pembacaan dial indicator. Pindahkan berat dari 2 orang tersebut. Hitung
left bearing free play seperti di bawah :
Y = D – W
Dimana D = Dial Reading
W = 0.0000155 x Total berat dari 2 orang tersebut
NOTE : jika perbedaannya negative, Y = 0
D = 0.001 inch
Berat 2 orang = 95 Kg + 95 Kg = 190 Kg
W = 0.0000155 x 190 Kg = 0.002945 Kg
Y = 0.001 – 0.002945 Kg = - 0.001945 inch
16. Menentukan stabilizer jackscrew joint free play ( anggap sebagai Z )
Check stabilizer berada pada posisi 3 units trim dan buka stabilizer jackscrew access door
Posisi dari 2 orang di atas permukaan dari stabilizer berseblahan dengan fuselage, aft dari
Body Station 1156, masing – masing satu orang di sebelah kiri dan kanan stabilizer.
Pindahkan berat dari dua orang itu
Pasang dial indicator ke BS 1088 Bulkhead structure front spar fitting lower surface dan
tertekan sedikitnya 1 / 8 in. atur indicator ke nol.
Posisikan dua orang tadi di upper surface di kiri dan kanan stabilizer, bersebelahan dengan
fuselage sepanjang stabilizer front spar.
Record pembacaan dari dial indicator. Pindahkan berat dari 2 orang. Hitung jackscrew free
play seperti dibawah.
Z = ( D x 1.25 ) – ( Weight x 1.25 )
Dimana D = 0.0000155 x total berat dari 2 orang
NOTE : jika perbedaannya negative, Z = 0
Berat 2 orang = 95 Kg + 95 Kg = 190 Kg
D = 0.0000155 x 190 = 0.029
Z = ( 0.029 x 1.25 ) – ( 190 x 1.25 )
= 0.0037 - 237.5000 = -237.4963 inch
17. Tentukan total stabilizer free play ( anggap sebagai H )
Masukkan nilai X, Y dan Z dari langkah 3.d, 3.f, 4.e ke dalam persamaan
H = (1 / 2 ( X + Y ) ) + Z
H = ( 1 / 2 ( - 0.001945 + (- 0.001945 ))) + ( -237.4963 )
H = - 237.4978 inch
Tentukan pergantian dari stabilizer center section hinge bearing dan / atau pembukaan dari
jackscrew jika dibutuhkan.
Jika nilai X melebihi 0.060 in, ganti hinge bearing sebelah kiri
Jika nilai Y melebihi 0.060 in ganti hinge bearing sebelah kanan.
( ref. 55 - 10 – 05 , Overhaul manual )
Jika nilai Z melebihi 0.050 in, buka kembali jackscrew dan repair seperti yang diperlukan
( MM 27 – 41 – 81 R / I )
Jika nilai H lebih besar dari 0.0505 in, ganti stabilizer cente section hinge bearing ( MM
27 – 41 – 30 R / I ), dan / atau buka kembali jackscrew ( MM27 – 41 – 81 R / I ) dan
perbaiki seperti yang diperlukan, karena total gabungan dari free play yang diizinkan telah
melebihi.
Remove weight, dial indicator dan alat untuk memasang dial indicator
18. 3. Elevator Dan Elevator Tab
Pasang dial indicator pada tail cone sedemikian hingga dapat melakukan
pembacaan atas dan bawah dari masing – masing elevator trailing edge
Berikan gaya ke elevator dalam posisi 0.5 inch di depan trailing edge dan 1 inch
outboard dari inboard edge. Lakukan langkah berikut :
Naikkan dengan gaya 8 ± 5 lb pada trailing edge dari elevator kanan dan
lepaskan perlahan
Buat record dari perubahan posisi elevator setelah gaya dipindahkan
LH Elevator : 0.000 inch RH Elevator : 0.001 inch
Turunkan dengan gaya 8 ± 5 lb pada trailing edge dari elevator kanan dan
lepaskan perlahan
Buat record dari perubahan posisi elevator setelah gaya dipindahkan
LH Elevator : 0.001 inch RH Elevator : 0.001 inch
Pastikan jarak antara saat dinaikkan dan diturunkan tidak lebih dari 0.160 inch
Lepaskan pressure dari elevator hydraulic system B
19. Lepaskan pressure dari elevator hydraulic system B dan Pressurize elevator
hydraulic system A
Naikkan dengan gaya 8 ± 5 lb pada trailing edge dari elevator kiri dan
lepaskan perlahan
Buat record dari perubahan posisi elevator setelah gaya dipindahkan
LH Elevator : 0.001 inch RH Elevator : 0.002 inch
Turunkan dengan gaya 8 ± 5 lb pada trailing edge dari elevator kiri dan
lepaskan perlahan
Buat record dari perubahan posisi elevator setelah gaya dipindahkan
LH Elevator : 0.001 inch RH Elevator : 0.000 inch
Pastikan jarak antara saat dinaikkan dan diturunkan tidak lebih dari 0.160
inch
20. 4. Lakukan Pengecekan Pada Elevator Tab Dengan Clamped Hinge
Dikendurkan Pada Sebuah Clamped Hinge
Buka dan buang cotter pin, Kendurkan castellated nut 2 putaran
Pressurize the elevator control hydraulic system A dan B (AMM 27–31–0/ 201) dan Set
stabilizer pada 3 ± 0.5 unit dari trim
Pasang mounting device ke elevator segaris dengan hinge, Pasang dial indicator plunger secara
langsung di atas dari hinge centerline dan Atur dial indicator ke 0
Gunakan force scale untuk memberikan gaya 7 ± 0.5 lb ke atas. Gaya harus di berikan segaris
dengan plunger
Buat record dari pergerakan yang terlihat pada dial indicator
LH ELEVATOR TAB : 0.003 inch RH ELEVATOR TAB : 0.004 inch
Perlahan pindahkan gaya , lalu Reset dial indicator ke 0
Gunakan force scale untuk memberikan gaya 7 ± 0.5 lb ke bawah. Gaya harus diberikan sedekat
mungkin dengan plunger tanpa mengganggunya.
Buat record dari pergerakan yang terlihat pada dial indicator
LH ELEVATOR TAB : 0.001 inch RH ELEVATOR TAB 0.002 inch
Perlahan pindahkan gaya
Pesawat dengan graphite / composite elevator tab Pastikan hasil dari dua gerakan yang di record
tidak lebih dari 0.036 inch
Pesawat dengan fiberglass alumunium elevator tab Pastikan hasil dari dua gerakan yang di
record tidak lebih dari 0.030 inch
Lepas dial indicator dan mounting device
Lepas alat yang dapat melakukan blockage untuk mencegah gerakan selama check
LH REMOVED …………… RH REMOVED …………….
Pada clamped hinge, kencangkan nut dengan torsi 50 – 80 in. pasang cotter pin.
21. 5. Lakukan Pengecekan Dari Elevator Tab Freeplay Dengan Hinge No 1
Dikendurkan
Pastikan cotter pin telah dibuka / dibuang dan nut nya telah dikendurkan sedikitnya 2 putaran pada hinge
no 1 pada elevator tab
Pressurize the elevator control hydraulic system A dan B (AMM 27–31–0/ 201), dan set stabilizer pada 3
± 0.5 unit dari trim
Gunakan alat yang dapat melakukan blockage untuk mencegah gerakan selama check
Pasang mounting device ke elevator segaris dengan hinge, Pasang dial indicator plunger pada bagian atas
elevator tab, 0.1 in di depan dari trailing edge dan aft dari inboard hinge lalu Atur dial indicator ke 0
Gunakan sebuah force scale untuk menekan bagian atas elevator tab dengan gaya 5 ± 0.5 lb
Buat record dari pergerakan yang ditunjukkan oleh dial indicator
LH ELEVATOR TAB : 0.001 inch RH ELEVATOR TAB : 0.002 inch
Perlahan lepaskan gaya
Tekan ke bagian permukaan dari elevator tab dengan gaya 5 ± 0.5 lb tegak lurus dengan gaya yang
diberikan sebelumnya
Buat record dari pergerakan yang ditunjukkan oleh dial indicator
LH ELEVATOR TAB : 0.001 inch RH ELEVATOR TAB : 0.001 inch
Perlahan lepaskan gaya
Pesawat dengan graphite / composite elevator tab Pastikan hasil dari dua gerakan yang di record tidak
lebih dari 0.036 inch
Pesawat dengan fiberglass alumunium elevator tab Pastikan hasil dari dua gerakan yang di record tidak
lebih dari 0.030 inch
Lepaskan pressure dari elevator hydraulic system A dan B (AMM 27-31-0-201), Lepas dial indicator
danounting device
Lepas alat yang dapat melakukan blockage untuk mencegah gerakan selama check
LH REMOVED …………… RH REMOVED …………….
Pada clamped hinge, kencangkan nut dengan torsi 50 – 80 in. pasang cotter pin
22. 6. Lakukan Pengecekan Dari Elevator Tab Freeplay
Pressurize the elevator control hydraulic system A dan B (AMM 27–31–0/ 201) dan Set stabilizer
pada 3 ± 0.5 unit dari trim
Gunakan alat yang dapat melakukan blockage untuk mencegah gerakan selama check
Pasang mounting device ke elevator trailing edge, lalu Pasang dial indicator plunger pada bagian
atas elevator tab, 0.1 in di depan dari trailing edge dan aft dari inboard hinge dan atur dial indicator
ke 0
Gunakan sebuah force scale untuk menekan bagian atas elevator tab dengan gaya 5 ± 0.5 lb
Buat record dari pergerakan yang ditunjukkan oleh dial indicator
LH ELEVATOR TAB : 0.001 inch RH ELEVATOR TAB : 0.002 inch
Perlahan lepaskan gaya
Tekan ke bagian permukaan dari elevator tab dengan gaya 5 ± 0.5 lb tegak lurus dengan gaya yang
diberikan sebelumnya
Buat record dari pergerakan yang ditunjukkan oleh dial indicator
LH ELEVATOR TAB : 0.002 inch RH ELEVATOR TAB : 0.000 inch
Perlahan lepaskan gaya
Pesawat dengan graphite / composite elevator tab Pastikan hasil dari dua gerakan yang di record
tidak lebih dari 0.036 inch
Pesawat dengan fiberglass alumunium elevator tab Pastikan hasil dari dua gerakan yang di record
tidak lebih dari 0.030 inch
Lepaskan pressure dari elevator hydraulic system A dan B (AMM 27-31-0-201), Lepas dial
indicator ,Lepas mounting device
Lepas alat yang dapat melakukan blockage untuk mencegah gerakan selama check
LH REMOVED …………… RH REMOVED …………….
23. 7. Lakukan Langkah Berikut Untuk Memastikan Axial Play ( Inboard –
Outboard ) Dari Tab Tidak Lebih Dari 0.030 Inch
Pegang elevator tab sekitar trailing edge dan di gerakkan ke outboard menggunakan
tekanan tangan
Gunakan feeler gauge untuk mengukur clearance antara elevator dan outboard end
dari elevator tab dan buat record dari clearance ini
LH ELEVATOR : 0.0146 inch RH ELEVATOR : 0.0183 inch
Pegang elevator tab sekitar trailing edge dan di gerakkan ke inboard menggunakan
tekanan tangan
Gunakan feeler gauge untuk mengukur clearance antara elevator dan outboard end
dari elevator tab dan buat record dari clearance ini
LH ELEVATOR : 0.0316 inch RH ELEVATOR : 0.0234 inch
LH ELEVATOR = 0.316 – 0.146
= 0.0170 inch
RH ELEVATOR = 0.0234 – 0.0183
= 0.0051 inch
Lepaskan pressure dari elevator hydraulic system A dan B (AMM 27-31-0-201)
24. 8. Free Play Inspection
Persiapan inspeksi untuk elevator kiri
Sebelum melaksanakan task card ini dengan menerapkan tekanan hydraulic, lakukan
visual inspection secara detail pada hinge fitting bolt, bushing, spacer dan bearing
untuk melihat jika ada gerakan axial dan radial yang berlebihan. Jika semua gerakan
antara bearing inner dan outer race, dan freeplay di luar limit, kemudian amati
pergerakan yang kurang memuaskan. Pindahkan bolt dan spacer dan periksa bolt,
spacer, dan elevator tab cocok dengan wearnya. Pindahkan hydraulic power ketika
persiapan inspeksi telah dilaksanakan.
Lakukan pengecekan elevator tab hinges freeplay dengan clamped hinge
dikendurkan untuk elevator kiri
Pada sebuah clamped hinge, Buka dan buang cotter pin lalu Kendurkan castellated
nut 2 putaran
Pressurize the elevator control hydraulic system A dan B dan Set stabilizer pada 3 ±
0.5 unit dari trim
Supaya elevator tidak dapat bergerak selama pengecekan, posisikan sepotong kayu
antara elevator dan airplane structure untuk mencegah pergerakan elevator.
Pasang mounting device pada elevator segaris dengan elevator tab hinge
Pasang dial indicator plunger secara langsung di atas dari hinge centerline
Gunakan force scale untuk memberikan gaya 7 ± 0.5 lb ke atas. Gaya harus di
berikan segaris dengan plunger
Sewaktu menahan beban, atur dial indicator ke 0
25. • Gunakan force scale untuk memberikan gaya 7 ± 0.5 lb ke bawah. Gaya harus
diberikan sedekat mungkin dengan plunger tanpa mengganggunya. Record total free
– play travel yang ditunjukkan oleh dial indicator pada table 1.
• Perlahan pindahkan gaya
• Ulangi langkah ( 5 ) untuk hinge yang lainnya. Record total free – play travel yang
ditunjukkan oleh dial indicator untuk hinge yang lainnya pada table 1 di bawah. (
slip hinge ; jangan mengendurkan nuts pada pengecekan ini )
• Pastikan total free – play pada hinge tidak melebihi 0.030 in
• Pindahkan dial indicator dan mounting device
• Pada clamped hinge, kencangkan nut dengan torsi 50 – 80 in. pasang cotter pin.
Tabel 1. Elevator tab hinges travel
HINGE NO TOTAL FREEPLAY
(1) 0.000 + 0.000 = 0.000 inch
(2) 0.002 + 0.002 = 0.004 inch
(3) 0.003 + 0.002 = 0.005 inch
(4) 0.003 + 0.006 = 0.009 inch
26. Lakukan pengecekan pada elevator tab freeplay untuk elevator sebelah kiri
Pasang mounting device ke elevator trailing edge
Pasang dial indicator plunger pada bagian atas elevator tab, 0.1 in di depan dari
trailing edge dan aft dari inboard hinge dan atur dial indicator ke 0
Gunakan sebuah force scale untuk menekan bagian atas elevator tab dengan gaya 5 ±
0.5 lb
Tekan ke bagian permukaan dari elevator tab dengan gaya 5 ± 0.5 lb tegak lurus
dengan gaya yang diberikan sebelumnya
Record pembacaan : 0.012 inch
Pastikan elevator tab freeplay tidak lebih dari 0.036 inch
Perlahan lepaskan gaya
Pindahkan dial indicator, mounting device dan alat yang digunakan untuk
memblockage pergerakan elevator
27. Persiapan inspeksi untuk elevator kanan
Ulangi langkah A. persiapan inspeksi untuk elevator kanan
Lakukan pengecekan elevator tab hinges freeplay dengan clamped hinge
dikendurkan untuk elevator kanan
Ulangi langkah C ( 1 ) sampai ( 6 ) untuk elevator kanan, dan isi table 2
Pastikan total free – play pada hinge tidak melebihi 0.030 in
Pindahkan dial indicator
Pindahkan mounting device
Pada clamped hinge, kencangkan nut dengan torsi 50 – 80 in. pasang cotter pin.
28. • Lakukan pengecekan pada elevator tab freeplay untuk elevator sebelah kanan
• Ulangi langkah D ( 1 ) sampai ( 4 ) untuk elevator tab sebelah kanan
• Record hasil pembacaan : 0.015 inch
• Pastikan elevator tab freeplay tidak lebih dari 0.030 inch
• Ulangi langka D ( 6 ) sampai ( 9 )
• Remove hydraulic power
Tabel 2. Elevator tab hinges travel
HINGE NO TOTAL FREEPLAY
(1) 0.000 + 0.004 = 0.004 inch
(2) 0.003 + 0.003 = 0.006 inch
(3) 0.003 + 0.000 = 0.003 inch
(4) 0.003 + 0.006 = 0.009 inch
29. KESIMPULAN
Operasional dan Fungsional Check adalah suatu hal yang sangat penting
sebelum pelaksanaan maintenance selesai dilaksanakan.
Operasional dan Fungsional Check pada tail berfungsi mengecek apakah
seluruh flight control sudah beroperasi dengan baik dan fungsinya sudah
memasuki nilai limit yang diperbolehkan juga untuk mencegah terjadinya
vibration.