1. PT. PETROKIMIA GRESIK
DEPARTEMEN INSPEKSI TEKNIK
Jl. A Yani Gresik - 61119
Telp.: 031 – 3981811; 3982100 - 3982200 Fax.: 031 – 3981722 Telex : 31477 PETROG IA
ANALISIS GAYA REDUCER DRYER 09-M 110
PHONSKA I PT.PETROKIMIA GRESIK
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT PUPUK SRIWIJAYA-PALEMBANG 1
2. A. INFORMASI MESIN/TEKNIS
I. Mesin : FD Fan Package Boiler (5O-6007 UJ)
Power : 393 KW
Speed Turbine : 4200 Rpm
Speed Fan : 1400 Rpm
Transmission system : Gearbox
Standard Vibrasi ditetapkan : max 7.1 mm/s-RMS (ditentukan berdasarkan ISO 10816-3,
terlampir)
Standar Balancing ditetapkan : ISO 1940
Waktu Analisa/balancing : Rabu 05 Maret 2014
Alat yang digunakan : CSI-2130®
Machinery Analyzer & Balancer serta
Machinery Health Manager®
PC Software.
Configurasi Mesin :
Gambar 1. Konfigurasi FD-Fan Package Boiler
B. DESKRIPSI PEKERJAAN
I. Analisa Vibrasi
Pengukuran vibrasi pada FD-Fan Package Boiler dilakukan pada titik ukur yang telah
ditentukan (lihat gambar 1). Dari data pengukuran dapat dianalisis indikasi-indikasi adanya
kelainan / kerusakan pada komponen baik dari sisi mekanikal maupun elektrikal.
II. Kronologi serta Analisa Hasil Pengukuran FD-Fan Package Boiler
Pengukuran vibrasi serta in-situ balancing dilakukan dalam waktu dua jam pada hari
Rabu tanggal 05 Maret 2014 pada pukul 22.30 hingga pukul 00.30. Pengukuran dilakukan
dalam dua tahap. Pengukuran pertama dilakukan untuk mengetahui apakah vibrasi tersebut
disebabkan oleh fenomena unbalance atau tidak. Metode pengukuran phasa serta analisa
spektrum merupakan cara terbaik untuk memperoleh informasi mengenai fenomena
unbalance. Gambar 2 menunjukkan hasil dari analisa phasa.
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT PUPUK SRIWIJAYA-PALEMBANG
Disiapkan Oleh : Diperiksa Oleh : Mengetahui :
Dimas Aryo
Budi S., ST
Rizqi D.
Kurnianto, ST
Dwijanto Edy Tjahjono Ir. Riza P. Putera
2
86o
102o
3
6 5
2
O+T
177
o
TURBIN
GEAR
BOX
1
Spektrumdominan1xdan2xRPM
turbinspeed
177o
T
O+T
T
GEARBOX
478
3. Gambar 2. Hasil pembacaan Phasa dari Proses Pengukuran
Dari hasil analisis phasa tampak bahwa FD-Fan mengalami kondisi Unbalance pada
pada sisi blower. Sensor accelerometer diletakkan pada posisi Horizontal dan Vertikal pada
titik ukur point 7 & 8 dimana pembacaan phasa yang terjadi adalah 86o
dan 102o
.
Pembacaan tersebut mengindikasikan adanya kondisi unbalance pada blower. Hal ini
diperkuat dengan adanya nilai pembacaan vibrasi arah horizontal (4.55 mm/s) dengan arah
vertical (1.88 mm/s) yang tidak terlalu jauh. Dari hasil pembacaan spectrum juga
mengindikasikan adanya kondisi unbalance dengan spectrum dominan 1X RPM.
III. Kronologi Proses Balancing FD-Fan Package Boiler
Gambar 3. Proses Balancing pada Diagram Vektor
• Reference Run : 4.75 mm/s Sudut Phasa : 270,4o
• 1st
Trial Weight : 270 gram, Posisi : 270o
(Pembacaan phasa original) + 120o
= 390o
/
30o
dari titik nol (titik nol adalah posisi dari reflector).
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT PUPUK SRIWIJAYA-PALEMBANG 3
Sp
ek
tru
m
do
mi
na
n
1x
da
n
2x
R
P
M
tur
bi
n
sp
ee
d
177o
4. • First Run : 6.41 mm/s Sudut Phasa : 288o
• 2nd
Trial Weight : 550 Gram, Posisi 30o
+ 125o
= 155o
dari titik nol
• Second Run : 0.83 mm/s Sudut Phasa : 183o
Tabel 1. ISO 10816-3
Dengan vibrasi unbalance 0.83 mm/s maka dapat dipastikan bahwa kegiatan balancing
yang dilakukan telah berhasil dengan baik. Setelah dilakukan In-situ balancing, nilai
overall vibrasi telah turun secara signifikan. Tabel 2 menunjukkan hasil overall vibrasi
sebelum dan sesudah balancing. Zona status pada table 2 ditentukan berdasar pada standar
ISO 10816-3 (lihat table 1) dengan menggunakan satuan unit vibrasi mm/s RMS (Root
Mean Square).
Analisa vibrasi tetap dilakukan untuk mengetahui penyebab yang masih terjadi setelah
rotor menjadi balance. Nilai overall vibrasi tertinggi setelah dilakukan balancing rotor
adalah 2.84 mm/s rms pada posisi FIA (Fan Inboard Aksial) di point 7. Spektrum pada
gambar 3 (titik ukur point 2 arah aksial) menunjukkan bahwa telah terjadi fenomena
rotating looseness type C (referensi spectrum rotating looseness type C terdapat pada
lembar lampiran) pada bearing. Hal ini ditunjukkan dengan adanya spectrum dominan
hingga 11xRPM fan speed.
Fenomena misalignment terjadi antara Turbin Inboard point 2 dengan Gear Inboard
point 3. Pengukuran phasa arah horizontal sebesar 177o
(gambar 4) sudah menunjukkan
bahwa point tersebut telah terjadi misalignment. Spektrum pada gambar 5 (titik ukur point
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT PUPUK SRIWIJAYA-PALEMBANG 4
5. 2 arah aksial) yang didominasi oleh spectrum dominan 1x dan 2x rpm turbin speed
mengindikasikan bahwa fenomena misalignment masih terjadi pada kopling.
Gambar 3. Spektrum Fan Inboard Aksial
Gambar 4. Pembacaan Phasa antar kopling arah horizontal
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT PUPUK SRIWIJAYA-PALEMBANG 5
T
O+T
7. FOV Fan Outboard Vertikal 1.88 0.79 A→A
FOA Fan Outboard Aksial 1.93 1.43 A→A
C. INFORMASI MESIN/TEKNIS
II. Mesin : FD Fan Package Boiler Pabrik III
Power : - KW
Speed Turbine : 3500 Rpm
Speed Fan : 1500 Rpm
Transmission system : Gearbox
Standard Vibrasi ditetapkan : max 7.1 mm/s-RMS (ditentukan berdasarkan ISO 10816-3,
terlampir)
Standar Balancing ditetapkan :
Waktu Analisa/balancing : Rabu, 06 Maret 2014
Alat yang digunakan : CSI-2130®
Machinery Analyzer & Balancer serta
Machinery Health Manager®
PC Software.
Configurasi Mesin :
Gambar 6. Konfigurasi FD-Fan Package Boiler
D. DESKRIPSI PEKERJAAN
I. Analisa Vibrasi
Pengukuran vibrasi pada FD-Fan Package Boiler dilakukan pada titik ukur yang telah
ditentukan (lihat gambar 6). Dari data pengukuran dapat dianalisa indikasi-indikasi adanya
kelainan / kerusakan pada komponen baik dari sisi mekanikal maupun elektrikal.
II. Kronologi serta Analisa Hasil Pengukuran FD-Fan Package Boiler
Pengukuran vibrasi dilakukan pada hari Kamis tanggal 06 Maret 2014 pada pukul 10.00
WIB. Metode pengukuran phasa serta analisa spektrum dilakukan untuk mengetahui gejala-
gejala kelainan yang muncul dari getaran peralatan. Gambar 7 menunjukkan hasil dari
analisa phasa.
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT PUPUK SRIWIJAYA-PALEMBANG 7GEAR BOX
T
8. Gambar 7. Hasil pembacaan Phasa dari Proses Pengukuran
Tabel 3. Hasil Pengukuran Vibrasi FD-Fan Package Boiler
Titik
Ukur
Description
Hasil
Pengukuran
RMS (mm/s)
Zona Status
1
FIH Fan Inboard Horizontal 2.53 B
FIV Fan Inboard Vertial 2.29 B
FIA Fan Inboard Aksial 7.33 D
2
FOH Fan Outboard Horizontal 0.73 A
FOV Fan Outboard Vertikal 0.88 A
FOA Fan Outboard Aksial 2.61 B
Gambar 8. Spektrum Inboard Aksial Fan
Dari hasil analisa tampak bahwa FD-Fan, terdapat indikasi looseness pada sisi inboard fan. Hal
ini ditunjukkan oleh nilai vibrasi yang tinggi pada pada sisi axial inboard blower. Sedangkan
pada sisi radialnya, yaitu horizontal dan vertikal, tidak menunjukkan nilai vibrasi yang besar dan
perbedaan yang terlalu tinggi (tidak terjadi indikasi unbalanced). Dari pembacaan angka vibrasi,
nilai inboard axial sebesar 7.33 mm/s RMS, dengan nilai dominan 1X RPM. Selain looseness,
kemungkinan pembacaan dominan 1X juga bisa disebabkan oleh adanya misalignment antara
kopling gearbox dan kopling fan. Diperlukan analisa lebih lanjut untuk memastikannya.
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT PUPUK SRIWIJAYA-PALEMBANG 8
10. Looseness :
Typical Spectrum Phase Relationship
Type 'A'
Type 'B'
Type 'C'
Mechanical Looseness is indicated by either type A, B or C spectra. Type 'A' is caused by structural
looseness/weakness of machine feet, baseplate or foundation, also by deteriorated grouting, loose hold-
down bolts at the base and distortion of the frame or base (i.e. Soft Foot). Phase analysis may reveal
approx. 180° phase difference between vertical measurements on the machine foot, baseplate and base
itself. Type 'B' is generally caused by loose pillow block bolts, cracks in the frame structure or bearing
pedestal. Type 'C' is normally generated by improper fit between component parts which will cause many
harmonics due to nonlinear response of loose parts to dynamic forces from the rotor. Causes a truncation
of time waveform. Type 'C' is often caused by a bearing liner loose in its cap, excessive clearance in
either a sleeve or rolling element bearing or a loose impeller on a shaft. Type 'C' phase is often unstable
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT PUPUK SRIWIJAYA-PALEMBANG 10
11. and may vary widely from one measurement to the next, particularly if the rotor shifts position on the shaft
from one start-up to the next. Mechanical looseness is often highly directional and may cause noticeably
different readings if you compare levels at 30° increments in the radial direction all the way around one
bearing housing. Also note that looseness will often cause sub harmonic multiples at exactly 1/2 or 1/3 x
rpm (.5x, 1.5x, 2.5x etc.)
ISO 10816-3 :
cc : basu.kigel@gmail.com
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT PUPUK SRIWIJAYA-PALEMBANG 11