Makalah ini membahas tentang tamponade jantung, yaitu sindrom klinis yang disebabkan oleh akumulasi cairan dalam ruang perikardium yang menyebabkan berkurangnya pengisian ventrikel dan gangguan hemodinamik. Tamponade jantung umumnya disebabkan oleh trauma atau infeksi. Gejala klasiknya adalah peningkatan vena jugaularis, hipotensi, dan suara jantung menjauh. Penegakan diagnosis dilakukan dengan
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
cardiac tamponade.pptx
1. PAPER
Cardiac Tamponade
Makalah ini dibuat sebagai salah satu persyaratan mengikuti kepaniteraan klinik senior SMF Bedah di Rumah Sakit
Haji Medan
Oleh:
ELSAAPRILIA
102118024
Pembimbing:
dr. Tarmizi, Sp,B. FINACS
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR SMF BEDAH
RUMAH SAKIT HAJI MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BATAM
2. Definisi
sindroma klinis yang disebabkan oleh akumulasi cairan dalam ruang perikardium
yang menyebabkan berkurangnya pengisian ventrikel(diastolik) yang berakibat
terganggunya hemodinamik. Sering disebabkan oleh trauma tajam atau trauma
tumpul.
3. Epidemiologi
Di Amerika Serikat, insiden
tamponade jantung adalah 2 kasus
per 10.000 populasi di Amerika
Serikat. Dilaporkan bahwa sekitar 2%
dari luka tembus menyebabkan
tamponade jantung. Pada anak-anak,
temponade jantung lebih sering
terjadi pada anak laki-laki dengan
rasio laki-laki dan perempuan sebesar
7:3.
Pada dewasa, temponade jantung
sedikit lebih banyak terjadi pada
laki-laki daripada perempuan.
Rasio laki-laki dan perempuan
sebesar 1,25:1.
4. Etiologi
1. Proses infeksi
2. Penyakit neoplastik.
3. Pada pasien yang mendapatkan therapi
anti koagulan
4. Hemoperikardium
5. Perikarditis
6. Trauma tembus jantung
7. Pada Post operasi jantung
5. Manifestasi Klinis
Diagnosis Klasik “Trias Beck”:
a. Peningkatan Vena Jugularis
b. Hipotensi
c. Suara Jantung Menjauh
Gejala lainnya:
a. Nyeri area dada, biasanya pada belakang tulang dada
sebelah kiri
b. Sesak napas hingga sulit bernapas (dyspnea)
c. Rasa tidak nyaman saat bernapas dapat bertambah,
terutama saat berbaring (ortopnea)
d. Rasa seperti “penuh” pada dada
e. Hipotensi
f. Pusing hingga nyeri kepala hebat
g. Terjadi penurunan kesadaran sampai hilangnya
kesadaran
h. Jantung berdegup
i. Lemas pada tubuh
j. Bengkak pada ekstremitas, yaitu area kaki dan tangan
k. Gelisah
7. Penegakkan Diagnosis
A. Anamnesis
– Gejala dan tanda
– Riwayat dan mekanisme trauma
B. Pemeriksaan fisik
– Tanda kussmaul (peningkatan JVP pada saat
inspirasi)
– Dispnue dan takipnue
– Pulsus Paradoxus (penurunan minimal 10
mmHg tekanan arteri saat inspirasi)
– Takikardia (.100x/menit)
– Oliguria
– Komplek EKG yang low-voltage
– ECG electrical alternans
C. Pemeriksaan Penunjang
– 1. Rontgen dada
Menunjukkan gambaran “water bottle-
shape heart”, kalsifikasi perkardial.
2. Laboratorium
3. Elektrokardiografi (EKG)
4. Echocardiografi
5. Pulse oksimetri
6. USG Fast
8.
9. Penatalaksanaan
A. Primary Survey
1. Airway dengan kontrol servikal 2. Breathing dan ventilasi
3. Circulation dengan kontrol
perdarahan
4. Dissability 5. Expore/environment
10. B. Tambahan primary survey
C. Resusitasi Fungsi vital dan re-
evaluasi
D. Secondary Survey
E. Terapi definitif
11. Komplikasi dan Prognosis
A. Komplikasi
- Edema pulmonal
- Syok kardiogenik
- Kematian
B. Prognosis
Tergantung pada
menangement kondisi dan
penyakit dasar penyebab
temponade.