SlideShare a Scribd company logo
MUTU 
PENDIDIKAN 
MULYONO
LATAR BELAKANG 
• Dewasa ini pendidikan telah merebak hingga dipelosok negeri, 
namun memang tidak semua telah merasakan apa itu pendidi-kan. 
• Pembangunan infrastruktur sekolah yang telah dilakukan oleh 
pemerintah maupun swasta semakin membantu perkembang-an 
pendidikan, bahkan dikota-kota besar semakin banyak 
bermunculan sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta. 
• Pembangunan infrastruktur yang pesat juga harus diimbangi 
oleh terpenuhinya kualitas sumber daya manusia yang ada.
• Sumber daya manusia yang dimaksud dapat 
meliputi komponen-komponen pendidikan yaitu 
guru, kepala sekolah, tenaga administrasi, 
peserta didik, dan lainnya. 
• Peningkatan kualitas sumber daya manusia 
merupakan kenyataan yang harus dilakukan 
secara terencana, terarah, intensif, efektif dan 
efisien dalam proses pem- bangunan, kalau tidak 
ingin bangsa ini kalah bersaing 
dalam menjalani era globalisasi.
• Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia, 
pendidikan memegang peran yang sangat penting 
dalam proses peningkatan kualitas sumber daya 
manusia. 
• Perbaikan mutu pendidikan harus segera dilakukan 
secara terus menerus dengan cara memperbaiki 
manajemen mutu pendidikannya. 
• Organisasi-organisasi pendidikan memegang peranan 
awal dalam proses peningkatan mutu pendidikan. 
• Untuk itu kami dalam makalah ini berusaha 
membahas mengenai mutu pendidikan melalui 
pendekatan manajemen mutu terpadu.
KONSEP MUTU MENURUT 
JURAN • Mutu produk ialah kecocokan penggunaan 
produk (fitness for use) untuk memenuhi 
kebutuhan dan kepuasan pelanggan. 
• Kecocokan pengguna produk tersebut didasarkan 
atas lima ciri utama yaitu (1) teknologi; yaitu 
kekuatan; (2) psikologis, yaitu rasa atau status; 
(3) waktu, yaitu kehandalan; (4) kontraktual, yaitu 
ada jaminan; (5) etika, yaitu sopan santun (Juran, 
1993)
• Menurut Crosby (1979:58) mutu 
ialah conformance to requirement, yaitu 
sesuai dengan yang disyaratkan atau 
distandarkan. Suatu produk memiliki 
mutu apabila sesuai dengan standar 
atau kriteria mutu yang telah ditentukan, 
standar mutu tersebut meliputi bahan 
baku, proses produksi, dan produk jadi 
(Crosby, 1979:58)
• Menurut Deming (1982:176) mutu ialah 
kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau 
konsumen. Perusahaan yang bermutu ialah 
perusahaan yang menguasai pangsa pasar 
karena hasil produksinya sesuai dengan 
kebutuhan konsumen, sehingga menimbulkan 
kepuasan bagi konsumen. Jika konsumen merasa 
puas, maka mereka akan setia dalam membeli 
produk perusahaan baik berupa barang maupun 
jasa.
KONSEP MUTU MENURUT 
FEIGENBAUM 
• Kepuasan pelanggan sepenuhnya 
(full customer satisfication). 
• Suatu produk dianggap bermutu 
apabila dapat memberikan kepuasan 
sepenuhnya kepada konsumen, yaitu 
sesuai dengan harapan konsumen 
atas produk yang dihasilkan.
KONSEP MUTU MENURUN GARVI DAN 
DAVIS 
• Suatu kondisi yang berhubungan dengan produk , 
tenaga kerja, proses dan tugas serta lingkungan 
yang memenuhi atau melebihi harapan 
pelanggan. 
• Konsep mutu yang diutarakan oleh para ahli, 
maka dapat diambil kesimpulan bahwa mutu 
merupakan suatu ukuran yang berhubungan 
dengan kepuasan pelanggan terhadap sebuah 
produk.
KARAKTERISTIK MUTU 
(KINERJA (PERFORMA)) • Kinerja guru dalam mengajar baik, memberikan 
penjelasan meyakinkan, sehat dan rajin 
mengajar, dan menyiapkan bahan pelajaran 
lengkap. 
• Pelayanan administratif dan edukatif sekolah baik 
yang ditandai hasil belajar tinggi, lulusannya 
banyak, putus sekolah sedikit, dan yang lulus 
tepat waktu banyak. 
• Kinerja yang baik maka sekolah tersebut menjadi 
sekolah favorit.
WAKTU WAJAR 
(TIMELINESS) • Selesai dengan waktu yang wajar. 
• Memulai dan mengakhiri pelajaran tepat 
waktu. 
• Waktu ulangan tepat. 
• Batas waktu pemberian pekerjaan rumah 
wajar. 
• Waktu untuk guru naik pangkat wajar.
HANDAL (RELIABILITY) 
Handal (reliability): usia pelayanan prima bertahan 
lama. Misalnya: 
•Pelayanan prima yang diberikan sekolah bertahan dari 
tahun ke tahun, mutu sekolah tetap bertahan dari tahun ke 
tahun. 
•Sebagai sekolah favorit bertahan dari tahun ke tahun. 
•Sekolah menjadi juara tertentu bertahan dari tahun ke 
tahun. 
•Guru jarang sakit. 
•Kerja keras guru bertahan dari tahun ke tahun.
HUBUNGAN MANUSIAWI 
(PERSONAL INTERFACE) Menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan 
profesionalisme. 
Misalnya: 
•Warga sekolah saling menghormati, baik warga 
intern maupun ektern sekolah, demokratis, dan 
menghargai profesionalisme.
MUDAH PENGGUNAAN 
Mudah pen(gEguAnaSannYya O(eaFsy oUf uSseE). S)arana dan 
prasarana dipakai. 
Misalnya: 
•Aturan-aturan sekolah mudah diterapkan. 
•Buku-buku perpustakaan mudah dipinjam dan 
dikembalikan tepat waktu. 
•Penjelasan guru di kelas mudah dimengerti 
siswa. 
•Contoh soal mudah dipahami. 
•Demonstrasi praktik mudah diterapkan siswa.
BENTUK KHUSUS 
(FEATURE) Bentuk khusus (feature): keunggulan tertentu. 
Misalnya: 
•Sekolah ada yang unggul dengan hampir semua 
lulusannya 
diterima di universitas bermutu. 
•Unggul dengan bahasa Inggrisnya. 
•Unggul dengan penguasaan teknologi informasinya 
(komputerisasi). 
•Ada yang unggul dengan karya ilmiah kesenian atau 
olahraga.
STANDAR TERTENTU 
(CONFORMANCE TO 
Standar teSrtePntuE (cConIfoFrmIaCncAe tTo sIpOeciNfica)tion): 
memenuhi memenuhi standar tertentu.Misalnya: 
•Sekolah sudah memenuhi Standar Pelayanan 
Minimal (SPM), 
•Sekolah sudah memenuhi standar minimal ujian 
nasional atau sekolah sudah memenuhi ISO 
9001:2000 
atau sekolah sudah memenuhi TOEFL 
dengan skor 
650.
KONSISTENSI 
(CONSISTENCY) Konsistensi (Consistency): keajegan, konstan, atau 
stabil. 
Misalnya: 
•Mutu sekolah dari dahulu sampai sekarang tidak 
menurun 
seperti harus mengatrol nilai siswa-siswanya. 
•Warga sekolah konsisten antara perkataan dengan 
perbuatan. 
•Apabila berkata tidak berbohong, apabila berjanji 
ditepati, dan 
apabila dipercaya tidak mengkhianati.
SERAGAM (UNIFORMITY) 
Seragam (uniformity): tanpa variasi, tidak 
tercampur. 
Misalnya: 
•Sekolah menyeragamkan pakaian sekolah 
dan pakaian dinas. 
•Sekolah melaksanakan aturan, tidak pandang 
bulu atau pilih kasih.
MAMPU MELAYANI 
(SERVICEABILITY) Mampu melayani (serviceability): mampu memberikan 
pelayanan prima. 
Misalnya: 
•Sekolah menyediakan kotak saran dan saran-saran 
yang 
masuk mampu dipenuhi dengan sebaik-baiknya. 
•Sekolah mampu memberikanpelayanan primanya 
kepada 
pelanggan sekolah sehingga semua pelanggan merasa 
puas.
KETEPATAN 
(ACCRURACY) Ketepatan (Accruracy): ketepatan dalam 
pelayanan. 
Misalnya: 
•Sekolah mampu memberikan pelayanan 
sesuai dengan yang diinginkan pelanggan 
sekolah, guru-guru tidak salah dalam menilai 
siswa-siswanya. 
•Semua warga sekolah bekerja dengan teliti. 
Jam Belajar di sekolah berlangsung tepat 
waktu.
MUTU MELIPUTI 
1)Mutu produk, 
2)Mutu biaya, 
3)Mutu penyerahan, 
4)Mutu keselamatan, 
5)Mutu semangat / moril.
MUTU MEMILIKI 
KARAKTERISTIK 1)Spesifikasi, 
2)Jumlah, 
3)Harga, 
4)Ketepatan waktu penyerahan.
DEFINISI MANAJEMEN 
TERPADU (TQM) 
•Sebuah filosofi tentang perbaikan secara terus menerus, yang dapat 
memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi pendidikan 
dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan para pelanggannya, 
saat ini dan untuk masa yang akan datang. 
•Suatu pendekatan dalam usaha memaksimalkan daya saing melalui 
perbaikan terus menerus atas jasa, manusia, produk, dan lingkungan. 
•Semua fungsi dari organisasi sekolah kedalam falsafah holistis yang 
dibangun berdasarkan konsep mutu, kerja tim, produktivitas, dan prestasi 
serta kepuasan pelanggan.
KARAKTERISTIK MANAJEMEN MUTU TERPADU 
(FOKUS PADA PELANGGAN) 
• Dalam TQM, baik pelanggan internal maupun 
pelanggan 
eksternal merupakan driver. 
• Pelanggan eksternal menentukan kualitas produk atau 
jasa 
yang disampaikan kepada mereka, 
• Pelanggan internal berperan besar dalam menentukan 
kualitas 
manusia, proses, dan lingkungan yang berhubungan 
dengan 
produk atau jasa.
OBSESI TERHADAP 
KUALITAS • Dalam organisasi yang menerapkan TQM, 
penentu akhir kualitas pelanggan internal 
dan eksternal. 
• Dengan kualitas yang ditetapkan tersebut, 
organisasi harus terobsesi untuk memenuhi 
atau melebihi apa yang ditentukan tersebut.
PERBAIKAN SISTEM 
SECARA 
• SBetEiapR pKodEukS aItNauA jaMsa BdihUaNsilkGanA N 
dengan memanfaatkan proses-proses 
tertentu di dalam suatu sistem atau 
lingkungan. 
• Sistem yang sudah ada perlu diperbaiki 
secara terus menerus agar kualitas 
yang dihasilkannya dapat meningkat.
PENDIDIKAN DAN 
PELATIHAN • Dalam organisasi yang menerapkan TQM, 
pendidikan dan pelatihan merupakan faktor yang 
fundamental. 
• Setiap orang diharapkan dan didorong untuk terus 
belajar, yang tidak ada akhirnya dan tidak 
mengenal batas usia. 
• Dengan belajar, setiap orang dalam perusahaan 
dapat meningkatkan keterampilan teknis dan 
keahlian profesionalnya.
KEBEBASAN YANG 
• KeterlibatanT daEn pRemKbeErdaNyaaDn kAaryLawIan dalam 
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah 
merupakan unsur yang sangat penting. 
• Hal ini dikarenakan unsur tersebut dapat 
meningkatkan "rasa memiliki" dan tanggung jawab 
karyawan terhadap keputusan yang dibuat. 
• Selain itu unsur ini juga dapat memperkaya wawasan 
dan pandangan dalam suatu keputusan yang diambil, 
karena pihak yang terlibat lebih banyak. 
• Meskipun demikian, kebebasan yang timbul karena 
keterlibatan tersebut merupakan hasil dari 
pengendalian yang terencana dan terlaksana dengan 
baik.
KESATUAN TUJUAN 
• Agar TQM dapat diterapkan dengan baik, maka 
perusahaan harus 
memiliki kesatuan tujuan. 
• Dengan demikian setiap usaha dapat diarahkan pada 
tujuan yang 
sama. 
• Namun hal ini tidak berarti bahwa harus selalu ada 
persetujuan atau 
kesepakatan antara pihak manajemen dan karyawan 
mengenai upah 
dan kondisi kerja.
KETERLIBATAN DAN 
PEMBERDAYAAN 
• KeterlibaKtanA dRanY pAemWbeArdaNya an 
karyawan merupakan hal yang penting 
dalam penerapan TQM. 
• Pemberdayaan bukan sekedar 
melibatkan karyawan tetapi juga 
melibatkan mereka dengan 
memberikan pengaruh yang sungguh 
berarti.
KENDALA DAN 
IMPLEMENTASI MUTU 
DALAM DUNIA 
PENDIDIKAN 
• Salah satu masalah yang sangat dominan seperti 
yang telah diungkap dalam pendahuluan adalah 
kualitas sumber daya manusia. 
• Kualitas sumber daya manusia sangat erat 
kaitannya dengan pendidikan. 
• Untuk itu peningkatan kualitas pendidikan 
merupakan suatu proses yang terintegrasi 
dengan proses peningkatan kualitas sumber daya 
manusia.
MUTU PENDIDIKAN KURANG BERHASIL 
(PENDIDIKAN BERSIFAT INPUT ORIENTED) 
 Strategi yang demikian lebih bersandar kepada 
asumsi bahwa bilamana semua input pendidikan telah 
dipenuhi, seperti penyediaan buku-buku (materi ajar) 
dan alat belajar lainnya, penyediaan sarana 
pendidikan, pelatihan guru dan tenaga kependidikan 
lainnya, maka secara otomatis lembaga pendidikan 
( sekolah) akan dapat menghasilkan output (keluaran) 
yang bermutu sebagai mana yang diharapkan. 
 Strategi input-output yang diperkenalkan oleh teori 
education production function (Hanushek, 1979,1981) 
tidak berfungsi sepenuhnya di lembaga pendidikan 
(sekolah), melainkan hanya terjadi dalam institusi 
ekonomi dan industri.
PENGELOLAAN PENDIDIKAN 
BERSIFAT MACRO-ORIENTED 
• Pengelolaan pendidikan selama ini 
lebih bersifat macro-oriented, 
diatur oleh jajaran birokrasi di 
tingkat pusat. 
• Banyak faktor yang diproyeksikan 
di tingkat makro (pusat) tidak 
terjadi atau tidak berjalan 
sebagaimana mestinya di tingkat 
mikro (sekolah).
KENDALA MUTU 
PENDIDIKAN SECARA 
a. Desain kurikuUlumM yUangM lemah, 
b. Bangunan yang tidak memenuhi syarat, 
c. Lingkungan kerja yang buruk, 
d. Sistem dan prosedur yang tidak sesuai, 
e. Jadwal kerja yang serampangan, 
f. Sumber daya yang kurang, dan 
g. Pengembangan staf yang tidak memadai.
KENDALA MUTU 
PENDIDIKAN SECARA 
a. Prosedur dan aKturaHn yUanSg tiUdakS diikuti atau ditaati, 
b. Anggota individu staf yang tidak memiliki skil, 
pengetahuan dan 
sifat yang dibutuhkan untuk menjadi seorang guru 
atau manajer 
pendidikan. 
c. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan anggota, 
d. Kurangnya motivasi, 
e. Kegagalan komunikasi, dan 
f. Kurangnya sarana dan prasarana yang memenuhi.
MUTU PENDIDIKAN TIDAK 
MENGALAMI PENINGKATAN • Kebijakan penyelenggaraan pendidikan nasional yang 
berorientasi pada keluaran atau hasil 
pendidikan terlalu 
memusatkan pada masukan dan kurang memperhatikan prose 
s pendidikan. 
• penyelengaraan pendidikan dilakukan secara sentralistik.Hal 
ini menyebabkan tingginya ketergantungan kepada keputusan 
birokrasi dan seringkali kebijakan pusat terlalu umum dan kur 
angmenyentuh atau kurang sesuai dengan situasi dan kondisi 
sekolahsetempat. Di samping itu segala sesuatu yang terlalu 
diaturmenyebabkan penyelenggara sekolah kehilangan kema 
ndirian,insiatif, dan kreativitas. Hal tersebut menyebabkan usa 
ha dan dayauntuk mengembangkan atau meningkatkan mutu l 
ayanan dankeluaran pendidikan menjadi kurang termotivasi. 
• Ketiga, peran serta masyarakat terutama orangtua siswa dala 
mpenyeleng-garaan 
pendidikan selama ini hanya terbatas pada dukungand 
ana. Padahal peranserta mereka sangat penting di dalam 
proses pendidikan antara lain pengambilan keputusan,
ALTERNATIF 
PENANGANAN MASALAH 
• BerdasarkPanE hNal-DhaIl DterIsKebAut Nma ka perlu 
adanya manajemen yang tepat untuk 
menangani hal-hal tersebut. Berikut ini 
akan dibahas beberapa alternatif 
penanganan masalah pendidikan seperti 
yang telah dibahas diatas. 
• 
•
• Deming (1986) menyatakan bahwa impleme 
ntasi konsep mutu dalam sebuahorganisasi 
memerlukan perubahan dalam filosofi yang 
ada di sekitarmanajemen. Deming mengusu 
lkan empat belas butir pemikiran yang dapat 
dipergunakan untuk meningkatkan mutu dan 
produktivitas suatu organisasijuga dalam bi 
dang pendidikan. Keempat belas butir pemik 
iran tersebut adalah[8]: 
•
CIPTAKAN TUJUAN YANG 
MANTAP DEMI 
PERBAIKAN PRODUK DAN 
• Sekolah memerlukan mampu mengarahkan JASA 
adanya tujuan akhir yang 
siswa menghadapi masa 
depan secara mantap. 
• Jangan membuat siswa sekedar memiliki nilai 
bagus tetapi juga harus mampu membuat siswa 
memiliki kemauan belajar seumur hidup.
AKHIRI KEBIASAAN MELAKUKAN HUBUNGAN 
BISNIS HANYA BERDASARKAN BIAYA 
• Dalam bidang pendidikan pernyataan di atas terutama 
dikaitkan dengan biaya pendidikan yang ada hubungan-nya 
dengan perbandingan jumlah guru dan murid pada 
satu ruangan/kelas. 
• Kelas besar memang akan membuat sekolah tersebut 
melakukan penghematan biaya, tetapi mutu yang dihasil-kan 
tidak terjamin dan bukan tidak mungkin terjadi 
peningkatan biaya di bagian lain pada system tersebut.
PERBAIKI SISTEM PRODUKSI DAN JASA 
SECARA KONSTAN DAN TERUS MENERUS 
• Dalam bidang pendidikan seorang guru 
harus berpikir secara strategik agar 
siswa dapat menjalani proses belajar 
mengajar secara baik, sehingga 
memperoleh nilai yang baik pula. 
• Guru jangan hanya berpikir bagaimana 
siswa mendapatkan nilai yang baik.
LEMBAGAKAN METODE PELATIHAN YANG 
MODERN DI TEMPAT KERJA 
• Perlu dilakukan agar terdapat kesamaan da 
sar 
pengetahuan bagi semua anggota staf dalam 
lembaga pendidikan. 
• Guru dan administrator mengembangkan 
keahli-an 
sesuai yang diperlukan bagi peningkatan 
diperlukan bagi peningkatan Profesionalitas.
LEMBAGAKAN 
KEPEMIMPINAN • Kepemimpinan (leadership) berbeda dengan pemi 
mpin (leader) 
• Kepemimpinan adalah kemampuan untuk 
mempeng-aruhi tingkah laku orang atau kelompok 
dengan maksud 
mencapai suatu tujuan yang diinginkan bersama. 
• Pemimpin adalah seseorang atau sekelompok ora 
ng 
seperti kepala, komandan,ketua dan sebagainya.
Delapan kunci tugas pimpinan untuk 
melaksanakan komitmen perbaikan kualitas 
• Menetapkan suatu dewan kualitas. 
• Menetapkan kebijaksanaan kualitas. 
• Menetapkan dan menyebarluaskan sas 
aran kualitas. 
• Memberikan dan menyiapkan sumber-sumber 
daya.
• Memberikan dan menyiapkan pendidikan dan pel 
atihan yang 
berorientasi pada pemecahan masalah kualitas. 
• Menetapkan tim perbaikan kualitas yang bertangg 
ungjawab pada manajemen puncak untuk 
menyelesaikan masalah-masalah kualitaskronis. 
• Merangsang perbaikan kualitas terus menerus. 
• Memberikan pengakuan dan penghargaan atas pr 
estasi dalam perbaikan kualitas terus-menerus
HILANGKAN RASA 
• Perlu disadari bahwaT raAsa tKakuUt mTenghambat karyawan unt 
uk 
mampu mengajukan pertanyaan, melaporkan masalah, atau 
menyatakan ide padahal itu semua perlu dilakukan untuk 
menghasilkan kinerja yang maksimum. 
• Para pelaku pendidikan hendaknya jangan menerapkan 
sistem 
• imbalan dan hukuman kepada siswa karena akan mengha 
mbat 
berkembangnya motivasi internal dari siswa masing-masing.
PECAHKAN HAMBATAN 
DI ANTARA AREA STAF • Hambatan antar departemen fungsional 
berakibat 
berakibat menurunkan produktivitas. 
• Hambatan ini dapat diatasi dengan mengem 
bangkan kerjasama kelompok. 
• Oleh karena itu para anggota staf harus bek 
erja-sama dan memprioritaskan diri pada 
peningkatan kualitas.
HILANGKAN SLOGAN, 
NASIHAT, DAN TARGET 
PUerNbaTikUaKn sTecEaNraA bGerAke sKinEaRmJbuAn g 
an sebagai sasaran umum harus 
menggantikan simbol-simbol kerja.
HILANGKAN KUOTA 
NUMERIK • Kuota cenderung mendorong orang untuk memfokuskan 
pada jumlah seringkali dengan mengorbankan mutu. 
• Terlalu banyak menggunakan slogan dan terlalu berpatokan 
pada target dapat menimbulkan salah arah untuk pengem-bangan 
sistem yang baik. 
• Tidak jarang patokan target akan lebih terfokus pada guru 
dan siswa daripada sistem secara keseluruhan.
HILANGKAN HAMBATAN TERHADAP 
KEBANGGAAN DIRI ATAS KEBERHASILAN 
• Kebanggaan diri atas hasil kerja yang 
dicapai perlu dimiliki oleh guru dan siswa. 
• Adanya kebanggaan dalam diri membuat gu 
ru dan sis-wa bertanggung jawab atas tugas 
dan kewajiban yang disandangnya sehingga 
mereka dapat menjaga mutu.
LEMBAGAKAN PROGRAM 
PENDIDIKAN DAN 
BPerElaLkuA bTaIgHi pAaNra YpeAlaNkuG p eKnOdidKikOanH 
karena memiliki dampak langsung 
terhadap kualitas belajar siswa.
LAKUKAN TINDAKAN NYATA/CONTOH 
NYATA 
• Manajer harus menjadi”lead manager” bukan “boss mana 
ger” 
• Seorang “leadmanager” akan berusaha mengkomunikas 
ikan 
pandangannya selalu berusaha mengembangkan 
kerjasama, 
meluangkan waktu dan tenaga untuk sistem sehingga 
dengan adanya contoh nyata, pekerja menyadari cara 
untuk 
melakukan pekerjaan yang berkualitas.
Thank You 
MULYONO 
Make Presentation much more fun

More Related Content

Viewers also liked

Pengaruh sertifikasi Terhadap mutu pendidikan bab III by HELDY ERISTON
Pengaruh sertifikasi Terhadap mutu pendidikan bab III by HELDY ERISTONPengaruh sertifikasi Terhadap mutu pendidikan bab III by HELDY ERISTON
Pengaruh sertifikasi Terhadap mutu pendidikan bab III by HELDY ERISTON
Heldy Eriston
 
Masalah peningkatan mutu pendidikan
Masalah peningkatan mutu pendidikanMasalah peningkatan mutu pendidikan
Masalah peningkatan mutu pendidikan
Kuntum Trilestari
 
Crosby quality guru
Crosby   quality guruCrosby   quality guru
Crosby quality guru
Mohit Singla
 
Chapter3 demingjurancrosbyphilosophy
Chapter3 demingjurancrosbyphilosophyChapter3 demingjurancrosbyphilosophy
Chapter3 demingjurancrosbyphilosophy
hwilson14889
 
Quality gurus and their contribution to TQM
Quality gurus and their contribution to TQMQuality gurus and their contribution to TQM
Quality gurus and their contribution to TQM
Ragulan Rex
 

Viewers also liked (20)

Pengaruh sertifikasi Terhadap mutu pendidikan bab III by HELDY ERISTON
Pengaruh sertifikasi Terhadap mutu pendidikan bab III by HELDY ERISTONPengaruh sertifikasi Terhadap mutu pendidikan bab III by HELDY ERISTON
Pengaruh sertifikasi Terhadap mutu pendidikan bab III by HELDY ERISTON
 
Tulisan 4 - teori organisasi umum 2
Tulisan 4  - teori organisasi umum 2Tulisan 4  - teori organisasi umum 2
Tulisan 4 - teori organisasi umum 2
 
Masalah peningkatan mutu pendidikan
Masalah peningkatan mutu pendidikanMasalah peningkatan mutu pendidikan
Masalah peningkatan mutu pendidikan
 
Armand v
Armand vArmand v
Armand v
 
Armand V. Feigenbaum
Armand V. FeigenbaumArmand V. Feigenbaum
Armand V. Feigenbaum
 
Alam belajar
Alam belajarAlam belajar
Alam belajar
 
Crosby's 14 steps
Crosby's 14 stepsCrosby's 14 steps
Crosby's 14 steps
 
Feigenbaum's Philosophy on Total Quality Management
Feigenbaum's Philosophy on Total Quality ManagementFeigenbaum's Philosophy on Total Quality Management
Feigenbaum's Philosophy on Total Quality Management
 
Membangun profesionalisme guru dalam meningkatkan mutu pendidikan
Membangun profesionalisme guru dalam meningkatkan mutu pendidikanMembangun profesionalisme guru dalam meningkatkan mutu pendidikan
Membangun profesionalisme guru dalam meningkatkan mutu pendidikan
 
Crosby quality guru
Crosby   quality guruCrosby   quality guru
Crosby quality guru
 
Deming juran-crosby
Deming juran-crosbyDeming juran-crosby
Deming juran-crosby
 
TQM Philosophy
TQM PhilosophyTQM Philosophy
TQM Philosophy
 
Philip Crosby Principles
Philip Crosby PrinciplesPhilip Crosby Principles
Philip Crosby Principles
 
Success Guru - Philip Crosby
Success Guru - Philip CrosbySuccess Guru - Philip Crosby
Success Guru - Philip Crosby
 
Armand V Feiganbaum
Armand V FeiganbaumArmand V Feiganbaum
Armand V Feiganbaum
 
Chapter3 demingjurancrosbyphilosophy
Chapter3 demingjurancrosbyphilosophyChapter3 demingjurancrosbyphilosophy
Chapter3 demingjurancrosbyphilosophy
 
A comparison of Deming, Juran, and Crosby
A comparison of Deming, Juran, and CrosbyA comparison of Deming, Juran, and Crosby
A comparison of Deming, Juran, and Crosby
 
Quality gurus and their contribution to TQM
Quality gurus and their contribution to TQMQuality gurus and their contribution to TQM
Quality gurus and their contribution to TQM
 
BMP EKMA4265 Manajemen Kualitas
BMP EKMA4265 Manajemen KualitasBMP EKMA4265 Manajemen Kualitas
BMP EKMA4265 Manajemen Kualitas
 
24490926 teori-sosiologi
24490926 teori-sosiologi24490926 teori-sosiologi
24490926 teori-sosiologi
 

Similar to Mutu pendidikan

Pp 100314233334-phpapp02
Pp 100314233334-phpapp02Pp 100314233334-phpapp02
Pp 100314233334-phpapp02
Tom Jerry
 
penelitian tindakan kelas
penelitian tindakan kelaspenelitian tindakan kelas
penelitian tindakan kelas
Heriyani Akasih
 

Similar to Mutu pendidikan (20)

Kualitas jasa pelayanan
Kualitas jasa pelayananKualitas jasa pelayanan
Kualitas jasa pelayanan
 
Makalah manajemen mutu
Makalah manajemen mutuMakalah manajemen mutu
Makalah manajemen mutu
 
Hakikat pelayanan jasa pendidikan
Hakikat pelayanan jasa pendidikanHakikat pelayanan jasa pendidikan
Hakikat pelayanan jasa pendidikan
 
Tqm (manajemen mutu terpadu)
Tqm (manajemen mutu terpadu)Tqm (manajemen mutu terpadu)
Tqm (manajemen mutu terpadu)
 
Tqm, pendidikan & manajemen
Tqm, pendidikan & manajemenTqm, pendidikan & manajemen
Tqm, pendidikan & manajemen
 
13. Persediaan Sebagai Guru
13. Persediaan Sebagai Guru13. Persediaan Sebagai Guru
13. Persediaan Sebagai Guru
 
BAB 13 PERSEDIAAN SEBAGAI GURU.pptx
BAB 13 PERSEDIAAN SEBAGAI GURU.pptxBAB 13 PERSEDIAAN SEBAGAI GURU.pptx
BAB 13 PERSEDIAAN SEBAGAI GURU.pptx
 
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikanStrategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
 
Ciri guru profesional,
Ciri guru profesional, Ciri guru profesional,
Ciri guru profesional,
 
Pp 100314233334-phpapp02
Pp 100314233334-phpapp02Pp 100314233334-phpapp02
Pp 100314233334-phpapp02
 
Kelompok 2 - Etika Komunikasi Sekolah, Pemerintah, Pimpinan
Kelompok 2 - Etika Komunikasi Sekolah, Pemerintah, PimpinanKelompok 2 - Etika Komunikasi Sekolah, Pemerintah, Pimpinan
Kelompok 2 - Etika Komunikasi Sekolah, Pemerintah, Pimpinan
 
Peningkatan mutu pendidikan
Peningkatan mutu pendidikanPeningkatan mutu pendidikan
Peningkatan mutu pendidikan
 
Evaluasi administrasi pendidikan
Evaluasi administrasi pendidikanEvaluasi administrasi pendidikan
Evaluasi administrasi pendidikan
 
Makalah upaya peningkatan pendidikan
Makalah upaya peningkatan pendidikanMakalah upaya peningkatan pendidikan
Makalah upaya peningkatan pendidikan
 
Makalah upaya peningkatan mutu pendidikan
Makalah upaya peningkatan mutu pendidikanMakalah upaya peningkatan mutu pendidikan
Makalah upaya peningkatan mutu pendidikan
 
penelitian tindakan kelas
penelitian tindakan kelaspenelitian tindakan kelas
penelitian tindakan kelas
 
Ciri ciri dan kualiti guru yg profesional
Ciri ciri dan kualiti guru yg profesionalCiri ciri dan kualiti guru yg profesional
Ciri ciri dan kualiti guru yg profesional
 
Dr. mohamad nor bin mohamad taib pengarah ipg (kepuasan pelanggan & transform...
Dr. mohamad nor bin mohamad taib pengarah ipg (kepuasan pelanggan & transform...Dr. mohamad nor bin mohamad taib pengarah ipg (kepuasan pelanggan & transform...
Dr. mohamad nor bin mohamad taib pengarah ipg (kepuasan pelanggan & transform...
 
Profesional guru
Profesional guruProfesional guru
Profesional guru
 
Pengurusan sumber manusia
Pengurusan sumber manusiaPengurusan sumber manusia
Pengurusan sumber manusia
 

More from SMKN 36 JAKARTA UTARA

More from SMKN 36 JAKARTA UTARA (20)

KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEURKEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
 
MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK
 
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
 
TRAINER
TRAINER TRAINER
TRAINER
 
TIPS CARA BELAJAR
TIPS CARA BELAJAR TIPS CARA BELAJAR
TIPS CARA BELAJAR
 
TEORI KEPUASAN KERJA
TEORI KEPUASAN KERJA TEORI KEPUASAN KERJA
TEORI KEPUASAN KERJA
 
TEKNIK MENGHAFAL
TEKNIK MENGHAFAL TEKNIK MENGHAFAL
TEKNIK MENGHAFAL
 
Teknik komunikasi yang paling efektif
Teknik komunikasi yang paling efektifTeknik komunikasi yang paling efektif
Teknik komunikasi yang paling efektif
 
Supervisi pembelajaran
Supervisi pembelajaranSupervisi pembelajaran
Supervisi pembelajaran
 
Sumber daya manusia
Sumber daya manusiaSumber daya manusia
Sumber daya manusia
 
Struktur alternatif kepemimipinan
Struktur alternatif  kepemimipinanStruktur alternatif  kepemimipinan
Struktur alternatif kepemimipinan
 
Sistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektifSistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektif
 
Strategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelasStrategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelas
 
Rasa pd dlm hitungan detik
Rasa pd dlm hitungan detikRasa pd dlm hitungan detik
Rasa pd dlm hitungan detik
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
PTK TKR
PTK TKR PTK TKR
PTK TKR
 
Problem based learning
Problem based learningProblem based learning
Problem based learning
 
Presentasi memikat
Presentasi memikatPresentasi memikat
Presentasi memikat
 
Presentasi lebih memikat
Presentasi lebih memikatPresentasi lebih memikat
Presentasi lebih memikat
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 

Mutu pendidikan

  • 2. LATAR BELAKANG • Dewasa ini pendidikan telah merebak hingga dipelosok negeri, namun memang tidak semua telah merasakan apa itu pendidi-kan. • Pembangunan infrastruktur sekolah yang telah dilakukan oleh pemerintah maupun swasta semakin membantu perkembang-an pendidikan, bahkan dikota-kota besar semakin banyak bermunculan sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta. • Pembangunan infrastruktur yang pesat juga harus diimbangi oleh terpenuhinya kualitas sumber daya manusia yang ada.
  • 3. • Sumber daya manusia yang dimaksud dapat meliputi komponen-komponen pendidikan yaitu guru, kepala sekolah, tenaga administrasi, peserta didik, dan lainnya. • Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan yang harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien dalam proses pem- bangunan, kalau tidak ingin bangsa ini kalah bersaing dalam menjalani era globalisasi.
  • 4. • Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia, pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. • Perbaikan mutu pendidikan harus segera dilakukan secara terus menerus dengan cara memperbaiki manajemen mutu pendidikannya. • Organisasi-organisasi pendidikan memegang peranan awal dalam proses peningkatan mutu pendidikan. • Untuk itu kami dalam makalah ini berusaha membahas mengenai mutu pendidikan melalui pendekatan manajemen mutu terpadu.
  • 5. KONSEP MUTU MENURUT JURAN • Mutu produk ialah kecocokan penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan. • Kecocokan pengguna produk tersebut didasarkan atas lima ciri utama yaitu (1) teknologi; yaitu kekuatan; (2) psikologis, yaitu rasa atau status; (3) waktu, yaitu kehandalan; (4) kontraktual, yaitu ada jaminan; (5) etika, yaitu sopan santun (Juran, 1993)
  • 6. • Menurut Crosby (1979:58) mutu ialah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan. Suatu produk memiliki mutu apabila sesuai dengan standar atau kriteria mutu yang telah ditentukan, standar mutu tersebut meliputi bahan baku, proses produksi, dan produk jadi (Crosby, 1979:58)
  • 7. • Menurut Deming (1982:176) mutu ialah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen. Perusahaan yang bermutu ialah perusahaan yang menguasai pangsa pasar karena hasil produksinya sesuai dengan kebutuhan konsumen, sehingga menimbulkan kepuasan bagi konsumen. Jika konsumen merasa puas, maka mereka akan setia dalam membeli produk perusahaan baik berupa barang maupun jasa.
  • 8. KONSEP MUTU MENURUT FEIGENBAUM • Kepuasan pelanggan sepenuhnya (full customer satisfication). • Suatu produk dianggap bermutu apabila dapat memberikan kepuasan sepenuhnya kepada konsumen, yaitu sesuai dengan harapan konsumen atas produk yang dihasilkan.
  • 9. KONSEP MUTU MENURUN GARVI DAN DAVIS • Suatu kondisi yang berhubungan dengan produk , tenaga kerja, proses dan tugas serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. • Konsep mutu yang diutarakan oleh para ahli, maka dapat diambil kesimpulan bahwa mutu merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan kepuasan pelanggan terhadap sebuah produk.
  • 10. KARAKTERISTIK MUTU (KINERJA (PERFORMA)) • Kinerja guru dalam mengajar baik, memberikan penjelasan meyakinkan, sehat dan rajin mengajar, dan menyiapkan bahan pelajaran lengkap. • Pelayanan administratif dan edukatif sekolah baik yang ditandai hasil belajar tinggi, lulusannya banyak, putus sekolah sedikit, dan yang lulus tepat waktu banyak. • Kinerja yang baik maka sekolah tersebut menjadi sekolah favorit.
  • 11. WAKTU WAJAR (TIMELINESS) • Selesai dengan waktu yang wajar. • Memulai dan mengakhiri pelajaran tepat waktu. • Waktu ulangan tepat. • Batas waktu pemberian pekerjaan rumah wajar. • Waktu untuk guru naik pangkat wajar.
  • 12. HANDAL (RELIABILITY) Handal (reliability): usia pelayanan prima bertahan lama. Misalnya: •Pelayanan prima yang diberikan sekolah bertahan dari tahun ke tahun, mutu sekolah tetap bertahan dari tahun ke tahun. •Sebagai sekolah favorit bertahan dari tahun ke tahun. •Sekolah menjadi juara tertentu bertahan dari tahun ke tahun. •Guru jarang sakit. •Kerja keras guru bertahan dari tahun ke tahun.
  • 13. HUBUNGAN MANUSIAWI (PERSONAL INTERFACE) Menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan profesionalisme. Misalnya: •Warga sekolah saling menghormati, baik warga intern maupun ektern sekolah, demokratis, dan menghargai profesionalisme.
  • 14. MUDAH PENGGUNAAN Mudah pen(gEguAnaSannYya O(eaFsy oUf uSseE). S)arana dan prasarana dipakai. Misalnya: •Aturan-aturan sekolah mudah diterapkan. •Buku-buku perpustakaan mudah dipinjam dan dikembalikan tepat waktu. •Penjelasan guru di kelas mudah dimengerti siswa. •Contoh soal mudah dipahami. •Demonstrasi praktik mudah diterapkan siswa.
  • 15. BENTUK KHUSUS (FEATURE) Bentuk khusus (feature): keunggulan tertentu. Misalnya: •Sekolah ada yang unggul dengan hampir semua lulusannya diterima di universitas bermutu. •Unggul dengan bahasa Inggrisnya. •Unggul dengan penguasaan teknologi informasinya (komputerisasi). •Ada yang unggul dengan karya ilmiah kesenian atau olahraga.
  • 16. STANDAR TERTENTU (CONFORMANCE TO Standar teSrtePntuE (cConIfoFrmIaCncAe tTo sIpOeciNfica)tion): memenuhi memenuhi standar tertentu.Misalnya: •Sekolah sudah memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM), •Sekolah sudah memenuhi standar minimal ujian nasional atau sekolah sudah memenuhi ISO 9001:2000 atau sekolah sudah memenuhi TOEFL dengan skor 650.
  • 17. KONSISTENSI (CONSISTENCY) Konsistensi (Consistency): keajegan, konstan, atau stabil. Misalnya: •Mutu sekolah dari dahulu sampai sekarang tidak menurun seperti harus mengatrol nilai siswa-siswanya. •Warga sekolah konsisten antara perkataan dengan perbuatan. •Apabila berkata tidak berbohong, apabila berjanji ditepati, dan apabila dipercaya tidak mengkhianati.
  • 18. SERAGAM (UNIFORMITY) Seragam (uniformity): tanpa variasi, tidak tercampur. Misalnya: •Sekolah menyeragamkan pakaian sekolah dan pakaian dinas. •Sekolah melaksanakan aturan, tidak pandang bulu atau pilih kasih.
  • 19. MAMPU MELAYANI (SERVICEABILITY) Mampu melayani (serviceability): mampu memberikan pelayanan prima. Misalnya: •Sekolah menyediakan kotak saran dan saran-saran yang masuk mampu dipenuhi dengan sebaik-baiknya. •Sekolah mampu memberikanpelayanan primanya kepada pelanggan sekolah sehingga semua pelanggan merasa puas.
  • 20. KETEPATAN (ACCRURACY) Ketepatan (Accruracy): ketepatan dalam pelayanan. Misalnya: •Sekolah mampu memberikan pelayanan sesuai dengan yang diinginkan pelanggan sekolah, guru-guru tidak salah dalam menilai siswa-siswanya. •Semua warga sekolah bekerja dengan teliti. Jam Belajar di sekolah berlangsung tepat waktu.
  • 21. MUTU MELIPUTI 1)Mutu produk, 2)Mutu biaya, 3)Mutu penyerahan, 4)Mutu keselamatan, 5)Mutu semangat / moril.
  • 22. MUTU MEMILIKI KARAKTERISTIK 1)Spesifikasi, 2)Jumlah, 3)Harga, 4)Ketepatan waktu penyerahan.
  • 23. DEFINISI MANAJEMEN TERPADU (TQM) •Sebuah filosofi tentang perbaikan secara terus menerus, yang dapat memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan para pelanggannya, saat ini dan untuk masa yang akan datang. •Suatu pendekatan dalam usaha memaksimalkan daya saing melalui perbaikan terus menerus atas jasa, manusia, produk, dan lingkungan. •Semua fungsi dari organisasi sekolah kedalam falsafah holistis yang dibangun berdasarkan konsep mutu, kerja tim, produktivitas, dan prestasi serta kepuasan pelanggan.
  • 24. KARAKTERISTIK MANAJEMEN MUTU TERPADU (FOKUS PADA PELANGGAN) • Dalam TQM, baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal merupakan driver. • Pelanggan eksternal menentukan kualitas produk atau jasa yang disampaikan kepada mereka, • Pelanggan internal berperan besar dalam menentukan kualitas manusia, proses, dan lingkungan yang berhubungan dengan produk atau jasa.
  • 25. OBSESI TERHADAP KUALITAS • Dalam organisasi yang menerapkan TQM, penentu akhir kualitas pelanggan internal dan eksternal. • Dengan kualitas yang ditetapkan tersebut, organisasi harus terobsesi untuk memenuhi atau melebihi apa yang ditentukan tersebut.
  • 26. PERBAIKAN SISTEM SECARA • SBetEiapR pKodEukS aItNauA jaMsa BdihUaNsilkGanA N dengan memanfaatkan proses-proses tertentu di dalam suatu sistem atau lingkungan. • Sistem yang sudah ada perlu diperbaiki secara terus menerus agar kualitas yang dihasilkannya dapat meningkat.
  • 27. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN • Dalam organisasi yang menerapkan TQM, pendidikan dan pelatihan merupakan faktor yang fundamental. • Setiap orang diharapkan dan didorong untuk terus belajar, yang tidak ada akhirnya dan tidak mengenal batas usia. • Dengan belajar, setiap orang dalam perusahaan dapat meningkatkan keterampilan teknis dan keahlian profesionalnya.
  • 28. KEBEBASAN YANG • KeterlibatanT daEn pRemKbeErdaNyaaDn kAaryLawIan dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah merupakan unsur yang sangat penting. • Hal ini dikarenakan unsur tersebut dapat meningkatkan "rasa memiliki" dan tanggung jawab karyawan terhadap keputusan yang dibuat. • Selain itu unsur ini juga dapat memperkaya wawasan dan pandangan dalam suatu keputusan yang diambil, karena pihak yang terlibat lebih banyak. • Meskipun demikian, kebebasan yang timbul karena keterlibatan tersebut merupakan hasil dari pengendalian yang terencana dan terlaksana dengan baik.
  • 29. KESATUAN TUJUAN • Agar TQM dapat diterapkan dengan baik, maka perusahaan harus memiliki kesatuan tujuan. • Dengan demikian setiap usaha dapat diarahkan pada tujuan yang sama. • Namun hal ini tidak berarti bahwa harus selalu ada persetujuan atau kesepakatan antara pihak manajemen dan karyawan mengenai upah dan kondisi kerja.
  • 30. KETERLIBATAN DAN PEMBERDAYAAN • KeterlibaKtanA dRanY pAemWbeArdaNya an karyawan merupakan hal yang penting dalam penerapan TQM. • Pemberdayaan bukan sekedar melibatkan karyawan tetapi juga melibatkan mereka dengan memberikan pengaruh yang sungguh berarti.
  • 31. KENDALA DAN IMPLEMENTASI MUTU DALAM DUNIA PENDIDIKAN • Salah satu masalah yang sangat dominan seperti yang telah diungkap dalam pendahuluan adalah kualitas sumber daya manusia. • Kualitas sumber daya manusia sangat erat kaitannya dengan pendidikan. • Untuk itu peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia.
  • 32. MUTU PENDIDIKAN KURANG BERHASIL (PENDIDIKAN BERSIFAT INPUT ORIENTED)  Strategi yang demikian lebih bersandar kepada asumsi bahwa bilamana semua input pendidikan telah dipenuhi, seperti penyediaan buku-buku (materi ajar) dan alat belajar lainnya, penyediaan sarana pendidikan, pelatihan guru dan tenaga kependidikan lainnya, maka secara otomatis lembaga pendidikan ( sekolah) akan dapat menghasilkan output (keluaran) yang bermutu sebagai mana yang diharapkan.  Strategi input-output yang diperkenalkan oleh teori education production function (Hanushek, 1979,1981) tidak berfungsi sepenuhnya di lembaga pendidikan (sekolah), melainkan hanya terjadi dalam institusi ekonomi dan industri.
  • 33. PENGELOLAAN PENDIDIKAN BERSIFAT MACRO-ORIENTED • Pengelolaan pendidikan selama ini lebih bersifat macro-oriented, diatur oleh jajaran birokrasi di tingkat pusat. • Banyak faktor yang diproyeksikan di tingkat makro (pusat) tidak terjadi atau tidak berjalan sebagaimana mestinya di tingkat mikro (sekolah).
  • 34. KENDALA MUTU PENDIDIKAN SECARA a. Desain kurikuUlumM yUangM lemah, b. Bangunan yang tidak memenuhi syarat, c. Lingkungan kerja yang buruk, d. Sistem dan prosedur yang tidak sesuai, e. Jadwal kerja yang serampangan, f. Sumber daya yang kurang, dan g. Pengembangan staf yang tidak memadai.
  • 35. KENDALA MUTU PENDIDIKAN SECARA a. Prosedur dan aKturaHn yUanSg tiUdakS diikuti atau ditaati, b. Anggota individu staf yang tidak memiliki skil, pengetahuan dan sifat yang dibutuhkan untuk menjadi seorang guru atau manajer pendidikan. c. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan anggota, d. Kurangnya motivasi, e. Kegagalan komunikasi, dan f. Kurangnya sarana dan prasarana yang memenuhi.
  • 36. MUTU PENDIDIKAN TIDAK MENGALAMI PENINGKATAN • Kebijakan penyelenggaraan pendidikan nasional yang berorientasi pada keluaran atau hasil pendidikan terlalu memusatkan pada masukan dan kurang memperhatikan prose s pendidikan. • penyelengaraan pendidikan dilakukan secara sentralistik.Hal ini menyebabkan tingginya ketergantungan kepada keputusan birokrasi dan seringkali kebijakan pusat terlalu umum dan kur angmenyentuh atau kurang sesuai dengan situasi dan kondisi sekolahsetempat. Di samping itu segala sesuatu yang terlalu diaturmenyebabkan penyelenggara sekolah kehilangan kema ndirian,insiatif, dan kreativitas. Hal tersebut menyebabkan usa ha dan dayauntuk mengembangkan atau meningkatkan mutu l ayanan dankeluaran pendidikan menjadi kurang termotivasi. • Ketiga, peran serta masyarakat terutama orangtua siswa dala mpenyeleng-garaan pendidikan selama ini hanya terbatas pada dukungand ana. Padahal peranserta mereka sangat penting di dalam proses pendidikan antara lain pengambilan keputusan,
  • 37. ALTERNATIF PENANGANAN MASALAH • BerdasarkPanE hNal-DhaIl DterIsKebAut Nma ka perlu adanya manajemen yang tepat untuk menangani hal-hal tersebut. Berikut ini akan dibahas beberapa alternatif penanganan masalah pendidikan seperti yang telah dibahas diatas. • •
  • 38. • Deming (1986) menyatakan bahwa impleme ntasi konsep mutu dalam sebuahorganisasi memerlukan perubahan dalam filosofi yang ada di sekitarmanajemen. Deming mengusu lkan empat belas butir pemikiran yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan mutu dan produktivitas suatu organisasijuga dalam bi dang pendidikan. Keempat belas butir pemik iran tersebut adalah[8]: •
  • 39. CIPTAKAN TUJUAN YANG MANTAP DEMI PERBAIKAN PRODUK DAN • Sekolah memerlukan mampu mengarahkan JASA adanya tujuan akhir yang siswa menghadapi masa depan secara mantap. • Jangan membuat siswa sekedar memiliki nilai bagus tetapi juga harus mampu membuat siswa memiliki kemauan belajar seumur hidup.
  • 40. AKHIRI KEBIASAAN MELAKUKAN HUBUNGAN BISNIS HANYA BERDASARKAN BIAYA • Dalam bidang pendidikan pernyataan di atas terutama dikaitkan dengan biaya pendidikan yang ada hubungan-nya dengan perbandingan jumlah guru dan murid pada satu ruangan/kelas. • Kelas besar memang akan membuat sekolah tersebut melakukan penghematan biaya, tetapi mutu yang dihasil-kan tidak terjamin dan bukan tidak mungkin terjadi peningkatan biaya di bagian lain pada system tersebut.
  • 41. PERBAIKI SISTEM PRODUKSI DAN JASA SECARA KONSTAN DAN TERUS MENERUS • Dalam bidang pendidikan seorang guru harus berpikir secara strategik agar siswa dapat menjalani proses belajar mengajar secara baik, sehingga memperoleh nilai yang baik pula. • Guru jangan hanya berpikir bagaimana siswa mendapatkan nilai yang baik.
  • 42. LEMBAGAKAN METODE PELATIHAN YANG MODERN DI TEMPAT KERJA • Perlu dilakukan agar terdapat kesamaan da sar pengetahuan bagi semua anggota staf dalam lembaga pendidikan. • Guru dan administrator mengembangkan keahli-an sesuai yang diperlukan bagi peningkatan diperlukan bagi peningkatan Profesionalitas.
  • 43. LEMBAGAKAN KEPEMIMPINAN • Kepemimpinan (leadership) berbeda dengan pemi mpin (leader) • Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempeng-aruhi tingkah laku orang atau kelompok dengan maksud mencapai suatu tujuan yang diinginkan bersama. • Pemimpin adalah seseorang atau sekelompok ora ng seperti kepala, komandan,ketua dan sebagainya.
  • 44. Delapan kunci tugas pimpinan untuk melaksanakan komitmen perbaikan kualitas • Menetapkan suatu dewan kualitas. • Menetapkan kebijaksanaan kualitas. • Menetapkan dan menyebarluaskan sas aran kualitas. • Memberikan dan menyiapkan sumber-sumber daya.
  • 45. • Memberikan dan menyiapkan pendidikan dan pel atihan yang berorientasi pada pemecahan masalah kualitas. • Menetapkan tim perbaikan kualitas yang bertangg ungjawab pada manajemen puncak untuk menyelesaikan masalah-masalah kualitaskronis. • Merangsang perbaikan kualitas terus menerus. • Memberikan pengakuan dan penghargaan atas pr estasi dalam perbaikan kualitas terus-menerus
  • 46. HILANGKAN RASA • Perlu disadari bahwaT raAsa tKakuUt mTenghambat karyawan unt uk mampu mengajukan pertanyaan, melaporkan masalah, atau menyatakan ide padahal itu semua perlu dilakukan untuk menghasilkan kinerja yang maksimum. • Para pelaku pendidikan hendaknya jangan menerapkan sistem • imbalan dan hukuman kepada siswa karena akan mengha mbat berkembangnya motivasi internal dari siswa masing-masing.
  • 47. PECAHKAN HAMBATAN DI ANTARA AREA STAF • Hambatan antar departemen fungsional berakibat berakibat menurunkan produktivitas. • Hambatan ini dapat diatasi dengan mengem bangkan kerjasama kelompok. • Oleh karena itu para anggota staf harus bek erja-sama dan memprioritaskan diri pada peningkatan kualitas.
  • 48. HILANGKAN SLOGAN, NASIHAT, DAN TARGET PUerNbaTikUaKn sTecEaNraA bGerAke sKinEaRmJbuAn g an sebagai sasaran umum harus menggantikan simbol-simbol kerja.
  • 49. HILANGKAN KUOTA NUMERIK • Kuota cenderung mendorong orang untuk memfokuskan pada jumlah seringkali dengan mengorbankan mutu. • Terlalu banyak menggunakan slogan dan terlalu berpatokan pada target dapat menimbulkan salah arah untuk pengem-bangan sistem yang baik. • Tidak jarang patokan target akan lebih terfokus pada guru dan siswa daripada sistem secara keseluruhan.
  • 50. HILANGKAN HAMBATAN TERHADAP KEBANGGAAN DIRI ATAS KEBERHASILAN • Kebanggaan diri atas hasil kerja yang dicapai perlu dimiliki oleh guru dan siswa. • Adanya kebanggaan dalam diri membuat gu ru dan sis-wa bertanggung jawab atas tugas dan kewajiban yang disandangnya sehingga mereka dapat menjaga mutu.
  • 51. LEMBAGAKAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN BPerElaLkuA bTaIgHi pAaNra YpeAlaNkuG p eKnOdidKikOanH karena memiliki dampak langsung terhadap kualitas belajar siswa.
  • 52. LAKUKAN TINDAKAN NYATA/CONTOH NYATA • Manajer harus menjadi”lead manager” bukan “boss mana ger” • Seorang “leadmanager” akan berusaha mengkomunikas ikan pandangannya selalu berusaha mengembangkan kerjasama, meluangkan waktu dan tenaga untuk sistem sehingga dengan adanya contoh nyata, pekerja menyadari cara untuk melakukan pekerjaan yang berkualitas.
  • 53. Thank You MULYONO Make Presentation much more fun