Dokumen tersebut membahas tentang wawasan wiyatamandala dalam pendidikan. Wawasan ini menegaskan bahwa (1) sekolah adalah lingkungan pendidikan utama dan memiliki peran penting dalam mendidik, (2) kepala sekolah bertanggung jawab penuh atas penyelenggaraan pendidikan, dan (3) kerja sama antara guru, siswa, dan orang tua sangat diperlukan demi keberhasilan proses pembelajaran.
Sekolah harus menjadi lingkungan pendidikan dan pembelajaran yang aman dan kondusif melalui peran kepala sekolah, guru, siswa, dan masyarakat sekitar. Sekolah juga tidak boleh digunakan untuk kepentingan di luar pendidikan seperti promosi produk, penyebaran ajaran sesat, atau propaganda politik. Upaya pencegahan dan penanganan masalah di sekolah perlu dilakukan untuk menjaga kondusivitas lingkungan
Dokumen tersebut membahas tentang Wawasan Wiyata Mandala yang merupakan sikap menghargai dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah sebagai tempat belajar. Dokumen ini juga menjelaskan fungsi sekolah sebagai tempat pembelajaran, pembentukan karakter, dan hubungan antarmanusia, serta prinsip-prinsip sekolah sebagai lembaga pendidikan dan masyarakat belajar.
Dokumen ini membahas tentang wawasan wiyata mandala yang merupakan cara memandang sekolah sebagai lingkungan pendidikan. Terdapat lima komponen penting dalam menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif yaitu peran kepala sekolah, guru, civitas akademika, murid, dan masyarakat sekitar. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa sekolah tidak boleh digunakan untuk tujuan di luar pendidikan serta tah
Dokumen tersebut membahas tentang wawasan wiyatamandala dalam pendidikan. Wawasan ini menegaskan bahwa (1) sekolah adalah lingkungan pendidikan utama dan memiliki peran penting dalam mendidik, (2) kepala sekolah bertanggung jawab penuh atas penyelenggaraan pendidikan, dan (3) kerja sama antara guru, siswa, dan orang tua sangat diperlukan demi keberhasilan proses pembelajaran.
Sekolah harus menjadi lingkungan pendidikan dan pembelajaran yang aman dan kondusif melalui peran kepala sekolah, guru, siswa, dan masyarakat sekitar. Sekolah juga tidak boleh digunakan untuk kepentingan di luar pendidikan seperti promosi produk, penyebaran ajaran sesat, atau propaganda politik. Upaya pencegahan dan penanganan masalah di sekolah perlu dilakukan untuk menjaga kondusivitas lingkungan
Dokumen tersebut membahas tentang Wawasan Wiyata Mandala yang merupakan sikap menghargai dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah sebagai tempat belajar. Dokumen ini juga menjelaskan fungsi sekolah sebagai tempat pembelajaran, pembentukan karakter, dan hubungan antarmanusia, serta prinsip-prinsip sekolah sebagai lembaga pendidikan dan masyarakat belajar.
Dokumen ini membahas tentang wawasan wiyata mandala yang merupakan cara memandang sekolah sebagai lingkungan pendidikan. Terdapat lima komponen penting dalam menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif yaitu peran kepala sekolah, guru, civitas akademika, murid, dan masyarakat sekitar. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa sekolah tidak boleh digunakan untuk tujuan di luar pendidikan serta tah
1. Dokumen tersebut membahas tentang Wawasan Wiyata Mandala yang merupakan pandangan untuk melihat sekolah sebagai lingkungan pendidikan dan pembelajaran.
2. Beberapa prinsip utama Wawasan Wiyata Mandala adalah sekolah sebagai lingkungan pendidik, kepala sekolah bertanggung jawab penuh, serta kerjasama antara guru dan orang tua siswa.
3. Agar sekolah dapat berfungsi sesuai tujuan pendidikan,
Wawasan Wiyata Mandala adalah pandangan yang melihat sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang harus dilindungi dari pengaruh negatif dan hanya digunakan untuk proses pembelajaran. Sekolah bertanggung jawab menanamkan nilai-nilai kepribadian, agama, ilmu pengetahuan, dan ketrampilan kepada siswa.
Wawasan Wiyata Mandala adalah pandangan bahwa sekolah adalah lingkungan pendidikan dan pembelajaran. Sekolah harus menjadi tempat belajar yang aman dan kondusif dengan peran kepala sekolah, guru, siswa, dan masyarakat sekitar dalam menciptakan ketertiban dan mendukung proses pembelajaran.
Wawasan wiyata mandala by darno mos 14 15Darno Adhie
Dokumen tersebut membahas tentang masa orientasi siswa baru di SMP PGRI Wangon tahun ajaran 2014/2015. Dokumen menjelaskan tentang sarana dan prasarana sekolah, peran kepala sekolah, guru, siswa, dan masyarakat dalam mewujudkan wawasan Wiyata Mandala di sekolah tersebut. Juga dijelaskan mekanisme pelaksanaan Wiyata Mandala melalui tahap preventif dan represif.
Dokumen tersebut membahas tentang Wawasan Wiyata Mandala di SMK Al-Manar Islamic School. Wiyata Mandala adalah cara memandang sekolah sebagai lingkungan pendidikan dan pembelajaran yang efektif. Hal ini dicapai melalui peran kepala sekolah, guru, siswa, dan masyarakat sekitar serta penerapan 10 K (kedisiplinan, ketertiban, dan sebagainya) untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif.
Dokumen tersebut memberikan panduan pelaksanaan program Guru Penyayang di sekolah-sekolah Malaysia. Program ini bertujuan untuk menanamkan budaya kasih sayang di kalangan guru terhadap murid, ibu bapa, dan komuniti. Aktiviti utama program ini meliputi menyambut kedatangan murid, pelaksanaan program Mentor-Mentee, dan memberikan penghargaan kepada murid.
Biodata Dra. Kustini menyajikan informasi tentang latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja sebagai kepala sekolah. Ia lulusan SMA Negeri 2 Surabaya tahun 1975 dan perguruan tinggi Universitas Muhammadiyah Surabaya tahun 1988 dengan gelar S1. Saat ini beliau menjabat sebagai kepala sekolah di suatu sekolah.
Kode etik guru Indonesia memberikan pedoman bagi guru dalam melaksanakan tugas profesional dan berinteraksi dengan berbagai pihak. Dokumen ini menjelaskan nilai-nilai dasar, sumpah/janji guru, dan hubungan guru dengan peserta didik, orang tua, masyarakat, sekolah, dan profesi secara umum.
Dokumen tersebut merangkum 6 aktiviti utama dalam program Guru Penyayang di sebuah sekolah di Johor, Malaysia. Aktiviti-aktiviti tersebut adalah untuk menyambut kedatangan murid sekolah, perhimpunan hari pertama, guru kelas sebagai guru kesayangan, guru mata pelajaran sebagai sumber inspirasi, membantu murid yang memerlukan bantuan, dan mewujudkan iklim sekolah yang penyayang. Program ini bertujuan untuk
Dokumen ini membahas konsep Guru Penyayang yang menekankan pentingnya hubungan mesra antara guru dan murid untuk mencapai disiplin yang baik, pengajaran dan pembelajaran yang berkesan, peningkatan akademik, dan pembentukan sahsiah yang positif. Ia juga mencadangkan penganjuran Perhimpunan Penyayang yang lebih motivasi dan menghindari hukuman untuk murid.
Kongres XXI PGRI menetapkan Kode Etik Guru Indonesia yang terdiri dari 8 pasal tentang kewajiban umum, kewajiban guru terhadap peserta didik, orang tua/wali, masyarakat, teman sejawat, profesi, organisasi profesi, dan pemerintah. Kode etik ini merupakan penyempurnaan dari kode etik sebelumnya dan berlaku mulai ditetapkan.
Dokumen tersebut merangkum rancangan pelaksanaan program "Guru Penyayang" di Sekolah Jenis Kebangsaan Tamil Ladang Kampung Baru untuk tahun 2016, yang bertujuan untuk menanamkan sikap kasih sayang di sekolah. Program ini akan melaksanakan aktiviti seperti menyambut kedatangan murid, program mentor-mentee, dan memberikan penghargaan kepada murid.
1. Dokumen tersebut membahas tentang Wawasan Wiyata Mandala yang merupakan pandangan untuk melihat sekolah sebagai lingkungan pendidikan dan pembelajaran.
2. Beberapa prinsip utama Wawasan Wiyata Mandala adalah sekolah sebagai lingkungan pendidik, kepala sekolah bertanggung jawab penuh, serta kerjasama antara guru dan orang tua siswa.
3. Agar sekolah dapat berfungsi sesuai tujuan pendidikan,
Wawasan Wiyata Mandala adalah pandangan yang melihat sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang harus dilindungi dari pengaruh negatif dan hanya digunakan untuk proses pembelajaran. Sekolah bertanggung jawab menanamkan nilai-nilai kepribadian, agama, ilmu pengetahuan, dan ketrampilan kepada siswa.
Wawasan Wiyata Mandala adalah pandangan bahwa sekolah adalah lingkungan pendidikan dan pembelajaran. Sekolah harus menjadi tempat belajar yang aman dan kondusif dengan peran kepala sekolah, guru, siswa, dan masyarakat sekitar dalam menciptakan ketertiban dan mendukung proses pembelajaran.
Wawasan wiyata mandala by darno mos 14 15Darno Adhie
Dokumen tersebut membahas tentang masa orientasi siswa baru di SMP PGRI Wangon tahun ajaran 2014/2015. Dokumen menjelaskan tentang sarana dan prasarana sekolah, peran kepala sekolah, guru, siswa, dan masyarakat dalam mewujudkan wawasan Wiyata Mandala di sekolah tersebut. Juga dijelaskan mekanisme pelaksanaan Wiyata Mandala melalui tahap preventif dan represif.
Dokumen tersebut membahas tentang Wawasan Wiyata Mandala di SMK Al-Manar Islamic School. Wiyata Mandala adalah cara memandang sekolah sebagai lingkungan pendidikan dan pembelajaran yang efektif. Hal ini dicapai melalui peran kepala sekolah, guru, siswa, dan masyarakat sekitar serta penerapan 10 K (kedisiplinan, ketertiban, dan sebagainya) untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif.
Dokumen tersebut memberikan panduan pelaksanaan program Guru Penyayang di sekolah-sekolah Malaysia. Program ini bertujuan untuk menanamkan budaya kasih sayang di kalangan guru terhadap murid, ibu bapa, dan komuniti. Aktiviti utama program ini meliputi menyambut kedatangan murid, pelaksanaan program Mentor-Mentee, dan memberikan penghargaan kepada murid.
Biodata Dra. Kustini menyajikan informasi tentang latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja sebagai kepala sekolah. Ia lulusan SMA Negeri 2 Surabaya tahun 1975 dan perguruan tinggi Universitas Muhammadiyah Surabaya tahun 1988 dengan gelar S1. Saat ini beliau menjabat sebagai kepala sekolah di suatu sekolah.
Kode etik guru Indonesia memberikan pedoman bagi guru dalam melaksanakan tugas profesional dan berinteraksi dengan berbagai pihak. Dokumen ini menjelaskan nilai-nilai dasar, sumpah/janji guru, dan hubungan guru dengan peserta didik, orang tua, masyarakat, sekolah, dan profesi secara umum.
Dokumen tersebut merangkum 6 aktiviti utama dalam program Guru Penyayang di sebuah sekolah di Johor, Malaysia. Aktiviti-aktiviti tersebut adalah untuk menyambut kedatangan murid sekolah, perhimpunan hari pertama, guru kelas sebagai guru kesayangan, guru mata pelajaran sebagai sumber inspirasi, membantu murid yang memerlukan bantuan, dan mewujudkan iklim sekolah yang penyayang. Program ini bertujuan untuk
Dokumen ini membahas konsep Guru Penyayang yang menekankan pentingnya hubungan mesra antara guru dan murid untuk mencapai disiplin yang baik, pengajaran dan pembelajaran yang berkesan, peningkatan akademik, dan pembentukan sahsiah yang positif. Ia juga mencadangkan penganjuran Perhimpunan Penyayang yang lebih motivasi dan menghindari hukuman untuk murid.
Kongres XXI PGRI menetapkan Kode Etik Guru Indonesia yang terdiri dari 8 pasal tentang kewajiban umum, kewajiban guru terhadap peserta didik, orang tua/wali, masyarakat, teman sejawat, profesi, organisasi profesi, dan pemerintah. Kode etik ini merupakan penyempurnaan dari kode etik sebelumnya dan berlaku mulai ditetapkan.
Dokumen tersebut merangkum rancangan pelaksanaan program "Guru Penyayang" di Sekolah Jenis Kebangsaan Tamil Ladang Kampung Baru untuk tahun 2016, yang bertujuan untuk menanamkan sikap kasih sayang di sekolah. Program ini akan melaksanakan aktiviti seperti menyambut kedatangan murid, program mentor-mentee, dan memberikan penghargaan kepada murid.
Sekolah Adiwiyata bertujuan membentuk sekolah peduli lingkungan yang dapat berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan. Program ini bertujuan membangun kesadaran lingkungan pada siswa dan warga sekolah. Sekolah dapat meraih gelar Adiwiyata Nasional dengan memenuhi syarat kerjasama dengan 10 sekolah mitra. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip, manfaat, dan tata tertib penjagaan lingkungan di sekolah
Program Adiwiyata bertujuan untuk membentuk sekolah yang peduli lingkungan dan berbudaya hijau dengan melibatkan seluruh warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan melalui kebijakan, kurikulum, kegiatan, dan sarana prasarana ramah lingkungan guna kepentingan generasi sekarang dan masa depan.
Dokumen tersebut membahas tentang program Adiwiyata yang bertujuan untuk mendorong pengetahuan dan kesadaran siswa dalam pelestarian lingkungan hidup. Program ini diharapkan dapat membentuk sekolah yang peduli lingkungan dan berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan untuk generasi masa kini dan masa depan. Beberapa prinsip dasar program ini adalah bersifat edukatif, partisipatif, dan berkelanjutan. Contoh kegi
Dokumen tersebut membahas tentang program Adiwiyata di sekolah, yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang baik dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan. Program ini menerapkan prinsip-prinsip edukatif, partisipatif, dan berkelanjutan, serta memberikan manfaat seperti mendukung pencapaian kompetensi siswa dan menciptakan kebersamaan di sekolah. Sekolah
SMP Citra Kasih berupaya menjadikan budaya kebersihan dan konservasi lingkungan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari melalui program Adiwiyata. Dokumen menjelaskan tentang tujuan, manfaat, dan langkah-langkah pelaksanaan program Adiwiyata di sekolah untuk membentuk siswa menjadi generasi peduli lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang program Adiwiyata yang bertujuan menciptakan sekolah yang peduli lingkungan. Program ini didasarkan pada prinsip partisipatif dan berkelanjutan, dengan kegiatan seperti pengembangan sarana sekolah ramah lingkungan dan pengelolaan sampah. Sekolah yang berhasil menerapkan program ini akan mendapat penghargaan Adiwiyata.
Dokumen tersebut membahas program Adiwiyata yang dilaksanakan oleh BLH Kota Pariaman. Program Adiwiyata bertujuan untuk menciptakan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Program ini dilaksanakan berdasarkan komponen dan standar yang meliputi kebijakan berwawasan lingkungan, pelaksana
Rencana kegiatan sekolah Adiwiyata jangka pendek tahun ajaran 2019/2020 ini mencakup (1) latar belakang program Adiwiyata, (2) tujuan dan manfaat program, (3) rincian program kerja sekolah Adiwiyata, dan (4) susunan tim Adiwiyata.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
2. • Standar Kompetensi:
Pembinaan dan Pengembangan
Lingkungan Hidup
• Kompetensi Dasar:
Mengidentifikasi Wawasan
Lingkungan Hidup
3. Model Sekolah Berwawasan
Lingkungan
Adalah:
Mampu menyelenggarakan program yang
mengintegrasikan aspek-aspek dimensi ekonomi,
dimensi sosial dan dimensi lingkungan
4. • Dimensi Ekonomi
Mencakup aspek pertumbuhan, pemerataan dan efisiensi dana
penyelenggaraan sekolah
• Dimensi Sosial
Mencakup pemberdayaan semua warga sekolah dan sekitarnya
untuk berpartisipasi
Membangun jaringan kemitraan dalam mengatasi masalah-
masalah di lingkungannya maupun isu-isu global lingkungan
• Dimensi Lingkungan
Membentuk satu kesatuan ekosistem dengan warga sekitarnya
untuk berupaya memperhatikan, memelihara,melestarikan dan
mengembangkan lingkungan sekolah yang mencerminkan
program 7K
7. Pendidikan Lingkungan Hidup
• Masalah lingkungan menjadi isu yang penting, agar
manusia dapat menerapkan prinsip dan konsep pokok
ekologi dalam Lingkungan hidup
• Penerapan ekologi dalam kehidupan manusia inilah
yang menjadi dasar untuk PLH.
8. Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Tercapainya keselarasan hubungan antara manusia
dengan LH sebagai tujuan membangun manusia
seutuhnya
• Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara
bijaksana
• Terwujudnya manusia sebagai pembina LH
• Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan
untuk generasi sekarang dan mendatang
• Terlindunginya negara terhadap dampak kegiatan luar
wilayah negara yang menyebabkan kerusakan dan
pencemaran lingkungan
9. * Unsur penting bagi tercapainya pembangunan
berwawasan lingkungan adalah terwujudnya
manusia sebagai pembina LH dimanapun berada
10. ADIWIYATA
• Adi; besar, baik, agung, ideal, sempurna
• Wiyata; tempat dimana seseorang memperoleh
pengetahuan, norma, dan etika dalam
berkehidupan sosial
• Adiwiyata adalah Tempat yang baik dan ideal
untuk memperoleh ilmu pengetahuan, norma,
etika yg dapat menjadi dasar manusia menuju
terciptanya kesejahteraan hidup dan menuju
kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.
11. Tujuan adiwiyata
• Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah
untuk menjadi tempat pembelajaran &
penyadaran warga sekolah sehingga kemudian
hari warga sekolah tersebut dapat bertanggung
jawab dalam upaya penyelamatan lingkungan &
pembangunan berkelanjutan.
12. • Penghijauan
• Merupakan usaha
bersama untuk
menjadikan lingkungan
sekolah yg hijau dgn
pembibitan dan
penanaman pohon di
lingkungan sekolah dan
sekitarnya
‘Hijau sekolahku, hijau
bumiku’
13. • Ruang terbuka hijau sekolah
• Salah satu ciri sekolah
adiwiyata adl:terdapatnya ruang
terbuka hijau yg menunjang
kerindangan ,menyediakan
daerah resapan air,menjadi
apotik hidupdan sebagai sarana
pendukung pendidikan
14. • Majalah dinding
• Membangun wawasan
lingkungan dapat dilakukan
dengan memuat informasi
lingkungan dan menuangkan
kreativitas ramah lingkungan
melalui media majalah dinding yg
15. • Aktivitas ramah lingkungan
• Meliputi kegiatan kurikuler &
ekstrakurikuler yg mendukung
PLH sbg bagian dari
pengembangan kurikulum
16. • Pemilahan Sampah
Kegiatan utama untuk
memudahkan proses
daur ulang, maka
tempat pembuangan
sampah di bedakan
berdasarkan jenisnya
17. • Kegiatan Daur Ulang
Usaha merubah barang-
barang yang tidak digunakan
menjadi barang-barang yang
dapat digunakan kembali
untuk mengurangi
pencemaran lingkungan
18. • Produk Daur Ulang
Hasil dari aktifitas daur
ulang dimana para siswa
memanfaatkan barang
bekas untuk membuat
barang yang bermanfaat
19. • Fasilitas Sanitasi
Fasilitas yang disediakan
sekolah untuk
menunjang usaha
menjaga kebersihan dan
kesehatan di lingkungan
sekolah
20. • Semangat Adiwiyata
Lingkungan yang bersih, rapih, hijau
dan indah merupakan cerminan
sekolah adiwiyata. Semangat dan
wawasan lingkungan tersebut akan
melengkapi karakter para siswa
semenjak dibangku sekolah hingga