Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut meneliti hubungan antara motivasi belajar, bimbingan akademik dengan prestasi belajar mahasiswa keperawatan di STIKES A. Yani Yogyakarta. Hasilnya menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan bimbingan akademik dengan prestasi belajar mahasiswa. Motivasi belajar dan bimbingan akademik yang lebih baik berkorelas
Artikel ini berasal dari hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui : 1) pengaruh Metode pembelajaran terhadap hasil belajar PAI; 2)pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar PAI; 3) pengaruh interaksi antara Metode pembelajaran dan Motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar PAI; 4) pengaruh siswa yang menggunakan metode Problem Based Learning (PBL) dengan siswa yang menggunakan metode ceramah terhadap hasil belajar PAI;
Artikel ini berasal dari hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui : 1) pengaruh Metode pembelajaran terhadap hasil belajar PAI; 2)pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar PAI; 3) pengaruh interaksi antara Metode pembelajaran dan Motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar PAI; 4) pengaruh siswa yang menggunakan metode Problem Based Learning (PBL) dengan siswa yang menggunakan metode ceramah terhadap hasil belajar PAI;
Secara keseluruhannya, pengurusan murid dapat dibahagikan kepada tiga elemen utama, iaitu:
1. Rekod murid
2. Motivasi
3. Kesediaan Murid
Rekod murid merupakan data atau maklumat pelajar yang merangkumi semua aspek perkembangan potensi seperti jasmani, emosi, rohani, intelek dan sosial. Rekod ini diwujudkan agar menjadi panduan kepada ibu bapa dan pelajar sendiri untuk mengenalpasti kelebihan dan kelemahan yang ada. Pengurusan dari segi rekod pelajar perlu dilakukan agar maklumat murid sentiasa terpelihara dan selamat sekali gus sebagai bukti kepada aktiviti pelajar sepanjang berada di sekolah.
Motivasi pula merupakan suatu bentuk dorongan bagi memastikan pelajar sentiasa fokus dan aktif sepanjang berada di sekolah. Motivasi dapat dibahagiakan kepada dua bahagian iaitu motivasi instrinsik dan ekstrinsik dan guru boleh menggunakan kedua-dua jenis motivasi ini kepada murid sesuai dengan keadaan semasa.
Kesediaan murid pula dikaitkan dengan pendekatan teknik pembelajaran yang diaplikasikan oleh guru di dalam kelas seperti behavoris, humanis dan kognitif. Guru perlu mengetahui sejauh mana kesediaan murid dari sudut kognitif, afektik dan psikomotor agar dapat menggunakan pendekatan yang bersesuaian dengan keperluan pelajar bagi memastikan sesi pengajaran dan pembelajaran berjalan dengan lancar.
Makalah model konsiderasi Makalah model konsiderasi Makalah model konsiderasi Makalah model konsiderasi Makalah model konsiderasi Makalah model konsiderasi Makalah model konsiderasi Makalah model konsiderasi
Belajar dan pembelajaran meninjau faktor penentu hasil belajar peserta didik ...Rendra Fahrurrozie
Hakikat belajar merupakan proses interaksi peserta didik dengan semua situasi disekitarnya. Akan tetapi belajar harus mempunyai tujuan dan memiliki pengalaman-pengalaman yang diciptakan oleh sekitarnya. Karnanya hasil belajar dipengaruhi oleh komponen-komponen yang yang menjadi faktor penentu hasil belajar peserta didik. Sebab, faktor tersebut saling terkait satu sama lain yang tersistem sehingga peserta didik mencapai tujuan belajar dengan baik. Faktor tersebut jika dikelompokkan, menjadi 2, yakni faktor internal dan eksternal. Yang keduanya merupakan yang penting untuk mendapatkan hasil belajar yang baik bagi peserta didik.
Secara keseluruhannya, pengurusan murid dapat dibahagikan kepada tiga elemen utama, iaitu:
1. Rekod murid
2. Motivasi
3. Kesediaan Murid
Rekod murid merupakan data atau maklumat pelajar yang merangkumi semua aspek perkembangan potensi seperti jasmani, emosi, rohani, intelek dan sosial. Rekod ini diwujudkan agar menjadi panduan kepada ibu bapa dan pelajar sendiri untuk mengenalpasti kelebihan dan kelemahan yang ada. Pengurusan dari segi rekod pelajar perlu dilakukan agar maklumat murid sentiasa terpelihara dan selamat sekali gus sebagai bukti kepada aktiviti pelajar sepanjang berada di sekolah.
Motivasi pula merupakan suatu bentuk dorongan bagi memastikan pelajar sentiasa fokus dan aktif sepanjang berada di sekolah. Motivasi dapat dibahagiakan kepada dua bahagian iaitu motivasi instrinsik dan ekstrinsik dan guru boleh menggunakan kedua-dua jenis motivasi ini kepada murid sesuai dengan keadaan semasa.
Kesediaan murid pula dikaitkan dengan pendekatan teknik pembelajaran yang diaplikasikan oleh guru di dalam kelas seperti behavoris, humanis dan kognitif. Guru perlu mengetahui sejauh mana kesediaan murid dari sudut kognitif, afektik dan psikomotor agar dapat menggunakan pendekatan yang bersesuaian dengan keperluan pelajar bagi memastikan sesi pengajaran dan pembelajaran berjalan dengan lancar.
Makalah model konsiderasi Makalah model konsiderasi Makalah model konsiderasi Makalah model konsiderasi Makalah model konsiderasi Makalah model konsiderasi Makalah model konsiderasi Makalah model konsiderasi
Belajar dan pembelajaran meninjau faktor penentu hasil belajar peserta didik ...Rendra Fahrurrozie
Hakikat belajar merupakan proses interaksi peserta didik dengan semua situasi disekitarnya. Akan tetapi belajar harus mempunyai tujuan dan memiliki pengalaman-pengalaman yang diciptakan oleh sekitarnya. Karnanya hasil belajar dipengaruhi oleh komponen-komponen yang yang menjadi faktor penentu hasil belajar peserta didik. Sebab, faktor tersebut saling terkait satu sama lain yang tersistem sehingga peserta didik mencapai tujuan belajar dengan baik. Faktor tersebut jika dikelompokkan, menjadi 2, yakni faktor internal dan eksternal. Yang keduanya merupakan yang penting untuk mendapatkan hasil belajar yang baik bagi peserta didik.
Background: The administration of breast milk since early after birth is highly recommended because it provides many health benefits for mother and baby. In the first hour, a baby will learn to get used to sucking nipples and this prepares the mother to start producing colostrums. The open access to maternal and infant closeness and unlimited frequency of feeding the baby for the first days after birth are the beginning of the acceleration of milk production.
Objectives: To determine the postpartum mothers’ breastfeeding frequency, to determine the onset of lactation in primiparous postpartum mothers and to determine the effect of breastfeeding frequency on the onset of lactation on postpartum mothers in Yogyakarta Municipal Hospital.
Methods: This was an observational study with a prospective cohort design. The number of samples was 54 determined purposively. The collection of data used observation sheet and checklist. The study was started immediately after birth and followed until the third day. The bivariable analysis used chi-square test with significant level of p <0.05 and CI95%.
Results: The study found the majority of mothers had breastfed their babies with sufficient frequency (72.2%) and with more rapid onset of lactation (64.8%) found in primiparous postpartum mothers. There was a significant relationship between the frequency of breastfeeding and the onset of lactation, based on the analysis with p = 0.03, RR 2.3 and CI95% 0.95-4.23.
Conclusion: Mothers who breastfed their babies with sufficient frequency were likely to have a 2.3 time opportunity to not delay the onset of lactation.
detail visit http://stikesayaniyk.ac.id
Background : Approaching the year 2020 cardiovascular disease will become the leading cause of death in the world before the age of 65 years. National Health Survey in 2001 showed that deaths due to cardiovascular diseases including coronary heart disease amounted to 26.4%, and until now CHD is also a major cause of premature death. Thus, responsibility for the disease is not only done by the medical worker but also every individual. Recent research suggests that increasing HDL cholesterol can prevent cardiovascular disease. Anthocyanins that are found in various plants Including strawberrie may reduce the risk of cardiovascular disease. Purpose : to identify the effect of strawberry juice administration on levels of HDL in old people with dyslipidemia.
Methods : The study design used in this study is quasi experimental research (quasi experiment) with the type of control group pretest-postest design that examines the influence of strawberry juice on the levels of HDL in patients with dyslipidemia by measuring the levels of HDL before treatment and after treatment. The population in this study were old people with dyslipidemia aged 55-65 years old . The population is divided into two groups, which were the control group and test group. The control group did not receive any treatment,while the test group consume strawberry juice for 14 days with a dose of 100g/day. Result : The results in each group obtained by calculating the average difference in the control group and test group. In the control group decreased HDL cholesterol levels of 0.285 mg / dl and in the test group there was an increase in HDL cholesterol of 24.582 mg / dl.
Conclusion : Juice of strawberries which contain anthocyanin can increase levels of HDL in old people with dyslipidemia
To prepare a clean, quality weld seam, it’s important to have a superior edge, and the correct preparation sequence prevents costly rework. The NorBevel-6 and NorBevel-12 range of machines and accessories are new additions to Norton’s metal fabrication solutions.
Formica Infiniti is a surface like no other. Elegant and sleek with a contemporary matte finish. Blackheath Products keep ALL of the Infiniti range in stock. E-mail megan.murphy@blackheathproducts.co.uk for samples and more information.
Bible Studies for Life - Connecting at Every AgeRonnie Floyd
A dedicated Senior Pastor at Cross Church Northwest Arkansas, Dr. Ronnie Floyd is also serves as the general editor of LifeWay’s Bible Studies for Life (BSL) curriculum series, which is used by more than
150,000 small groups nationwide.
Persepsi Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi Guru Dalam Proses Pembelajaran Ku...Paulus Robert Tuerah
The purpose of this study was to determine the principal's perception of teacher
competence in the learning process of the independent curriculum. This research
method uses quantitative descriptive research, with the survey method. From the
data obtained, it can be concluded that elementary schools in Tomohon City can be
categorized as schools that are ready to implement the independent learning
curriculum, this can be seen based on the results of the study, namely the principal's
perception of teacher competence in the learning process of the independent
learning curriculum based on competency indicators, both indicators of
pedagogical competence, social competence, professional competence and
personality competence, all four indicators are in the very good category according
to the principal's perception.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER(NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP MIFTAHUL HUDA KECAMATAN NGADIROJO PACITAN
Kajian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Geografi Di SMAPaulus Robert Tuerah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumbangan variabel minat belajar siswa terhadap motivasi belajar, sumbangan variabel perhatian orang tua siswa terhadap motivasi belajar, sumbangan variabel fasilitas belajar siswa terhadap motivasi belajar, sumbangan variabel pembelajaran geografi terhadap motivasi belajar, serta sumbangan secara bersama-sama keempat variabel terhadap motivasi belajar
siswa. Penelitian menggunakan metode kuantitatif, sumber data berasal dari observasi, dokumentasi, dan angket, kemudian dianalisis dengan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi adalah faktor minat, perhatian orang tua, fasilitas belajar, pembelajaran geografi. Faktor minat memberikan sumbangan terhadap motivasi sebesar 0,511. Faktor perhatian orang tua memberikan sumbangan terhadap motivasi sebesar 0,694. Faktor fasilitas belajar memberikan sumbangan terhadap motivasi sebesar 0,672. Faktor pembelajaran geografi memberikan sumbangan sebesar 0,514. Sumbangan keseluruhan dan secara bersama-sama dari empat variabel terhadap motivasi sebesar 0,752, dan
sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak menjadi kajian dalam penelitian. Faktor dominan yang mempengaruhi motivasi belajar adalah faktor perhatian orang tua yakni sebesar 0,694.
MINAT & MOTIVASI MURID TERHADAP PENGAJARAN PENDIDIKAN ISLAMSyaza Mohd Sabri
Pendidikan Islam merupakan tunjang dalam diri setiap manusia yang bergelar muslim. Minat yang mendalam perlu hadir dalam diri bagi melahirkan rasa kecintaan serta memantapkan tahap pemahaman dan penghayatannya di dalam kehidupan seharian. Namun matapelajaran Pendidikan Islam ini dianggap matapelajaran yang remeh dan senang oleh kebanyakan murid. Oleh yang demikian, mereka kurang berminat serta tidak memberi tumpuan semasa proses pengajaran dan pembelajaran. Faktor guru juga menyebabkan murid tidak berminat serta kurang motivasi terhadap matapelajaran ini.
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
MOTIVASI BELAJAR DAN BIMBINGAN AKADEMIK MENENTUKAN PRESTASI BELAJAR
1. Media Ilmu Kesehatan Vol. 1, No. 1, April 2012
MOTIVASI BELAJAR DAN BIMBINGAN AKADEMIK MENENTUKAN PRESTASI
BELAJAR
Yanita Trisetiyaningsih
1
1
STIKES Jenderal A. Yani Yogyakarta
ABSTRACT
Background: Academic or school achievement is expressed in a variety of indicators, in a
form of grades, GPA, etc. studies. Experts say that the success of learning is influenced by
many internal or external factors of individuals. Motivation is one of the internal factors that
influence the success / achievement of one's learning. In addition to motivation, learning
processes result in mutual interaction of various factors, namely students, teachers or
facilitators (teachers, lecturers, or tutors), methods of teaching and learning aids, and
materials studied.
Objective: To determine the relationship of academic motivation and guidance to nursing
students’ academic achievement in A. Yani Health School (STIKES A. Yani), Yogyakarta.
Methods: This was a quantitative research with a non-experimental approach and a cross
sectional design. The retrospective method was for academic achievement variable and the
prospective method was for motivation and academic guidance variables. A method of Focus
Discussion Group (FGD) was also applied. Subjects were nursing students, minimally sitting
in the second semester. Statistical tests used Spearman Rank and Linear Regression.
Results: The analysis results of Spearman Rank correlation test between learning motivation
and academic achievement earned a value of p (0.000) <0.05 with the correlation (r) of 0.78.
The analysis results of Rank Spearman correlation test between academic guidance and
academic achievement obtained p value (0.000) <0.05 with a correlation coefficient (r) of
0.437. In addition, the analysis results of linear regression correlation on the relationship of
learning motivation and academic guidance to academic achievement obtained rho value
(0.458)> rho table (0.175).
Conclusion: There was a relationship of learning motivation and academic guidance to
nursing students’ academic achievement in STIKES A. Yani Yogyakarta.
Keywords: motivation, academic guidance, academic achievement
PENDAHULUAN
Proses belajar bukan hanya meli-
batkan penguasaan suatu kemampuan
atau masalah akademik baru tetapi juga
perkembangan emosional, interaksi so-
sial dan bahkan perkembangan kepri-
badian. Dalam pencarian identitas diri,
remaja diharap kan dapat membentuk
konsep diri yang positif karena akan
berpengaruh terhadap pemikirannya,
perilaku serta pendidikan dalam penca-
paian prestasi belajar.(1)
Prestasi atau keberhasilan bela-jar
dinyatakan dalam berbagai indikator
berupa nilai rapor, Indeks Prestasi studi,
angka kelulusan, prediksi keberhasilan
nya dan semacamnya. Para ahli me-
ngatakan bahwa keberhasilan belajar
dipengaruhi oleh banyak faktor yang
bersumber dari dalam diri (internal)
maupun dari luar (eksternal) individu.
Motivasi merupakan salah satu faktor
internal yang mempengaruhi prestasi
belajar.(2)
Motivasi adalah kemampuan untuk
memberikan semangat pada diri sendiri
guna melakukan sesuatu yang baik dan
bermanfaat. Dalam hal ini terkandung
adanya unsur harapan dan optimisme
yang tinggi sehingga memiliki kekuatan
semangat untuk melakukan suatu akti-
vitas yang dalam hal ini adalah belajar.
Motivasi adalah dorongan atau kehen-
dak yang menyebabkan timbulnya se-
12
2. Media Ilmu Kesehatan Vol. 1, No. 1, April 2012
macam kekuatan agar seseorang itu
berbuat/bertindak. Tumbuhnya motivasi
dalam diri seseorang senantiasa dilan-
dasi oleh adanya kesadaran diri berke-
naan dengan hakikat dan keberadaan
kehidupannya masing masing. (3)
Selain motivasi dalam belajar, da-
lam proses belajar terjadi interaksi tim-
bal balik dari berbagai faktor, yaitu
subyek belajar (peserta didik), pengajar
atau fasilitator (dosen atau pembim-
bing), metode, alat bantu belajar me-
ngajar, dan materi atau bahan yang
dipelajari. Untuk itu peneliti ingin me-
ngetahui apakah ada hubungan antara
motivasi belajar dan bimbingan akade-
mik terhadap prestasi belajar maha-
siswa di STIKES A. Yani Yogyakarta.
BAHAN DAN CARA PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian kuantitatif dengan metode
pendekatan non eksperimental dengan
rancangan cross sectional yang bersifat
retrospektif untuk variabel prestasi be-
lajar dan prospektif untuk variabel moti-
vasi belajar dan bimbingan akademik
serta menggunakan metode Focus
Group Discusion (FGD). Populasi pene-
litian adalah mahasiswa Program Studi
Ilmu Keperawatan STIKES A.Yani yog-
yakarta yang telah menempuh proses
belajar mengajar minimal 2 semester
pada T.A 2009/2010 yang berjumlah
183 orang yang terbagi atas 30 orang
mahasiswa semester 6, 45 orang maha-
siswa semester 4 dan 108 orang maha-
siswa semester 2. Tehnik pengambilan
sampel dengan tehnik Proportional Stra-
tified Random Sampling, jumlah total
sampel 119 orang.
Tehnik pengambilan data dengan
menggunakan kuesioner tentang moti-
vasi belajar yang berjumlah 24 item dan
kuesioner bimbingan akademik yang
berjumlah 29 item. Untuk Prestasi be-
lajar diambil nilai Indeks Prestasi Aka-
demik pada semester pengambilan da-
ta.
Uji statistik dasar dilakukan perta-
ma kali untuk menentukan diskriptif da-
ta. Selanjutnya teknik analisis data kore-
lasi Spearman rank (Rho), Uji korelasi
Tehnik analisis regresi linier untuk me-
ngetahui apakah ada hubungan antara
motivasi belajar dan bimbingan aka-
demik terhadap prestasi belajar maha-
siswa.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
1. Sebagian besar responden berusia
20–25 tahun sebanyak 64 orang
(54%). Adapun responden yang pa-
ling sedikit adalah berusia 25 – 30
tahun sejumlah 5 orang (4%).
2. Sebagian besar responden berjenis
kelamin wanita sejumlah 85 orang
(71%).
3. Sebagian besar responden berasal
dari SMA sebanyak 98 orang (82%)
dans ebagian kecil responden bera-
sal dari SPK 1 orang (1%).
4. Sebagian besar responden tinggal
di Kost sebanyak 69 orang (58%).
Motivasi Belajar
Sebagian besar responden mem-
punyai tingkat motivasi belajar tinggi
sebanyak 92% (112 orang). Secara
umum, motivasi artinya mendorong
untuk berbuat atau beraksi. Menurut
Stevenson (4)
dalam Sunaryo(5)
, motivasi
adalah semua hal verbal, fisik atau
psikologis yang membuat seseorang
melakukan sesuatu sebagai respon.
Motivasi mempunyai 3 aspek yaitu
(1) keadaan yang terdorong dalam diri
organisme yaitu kesiapan bergerak
karena kebutuhan misalnya kebutuhan
jasmani, karena keadaan lingkungan,
atau karena keadaan mental seperti
13
3. Media Ilmu Kesehatan Vol. 1, No. 1, April 2012
berpikir dan ingatan, (2) perilaku yang
timbul dan terarah karena keadaan ini,
dan (3) goal atau tujuan yang dituju oleh
perilaku tersebut.
Berdasarkan sumber penyebab-
nya motivasi dikategorikan menjadi mo-
tivasi intrinsik dan ekstrinsik. Sumber
motivasi intrinsik adalah minat, kese-
nangan, kebutuhan yang berasal dari
dalam diri siswa, sedangkan motivasi
ekstrinsik sangat tergantung pada faktor
luar sebagai konsekuensi perilaku.
Berdasarkan hasil FGD beberapa
mahasiswa mengatakan:
”sebenarnya kami motivasi untuk
belajar ada tapi karena kondisi di kost
kadang temen kost ngajakin maen,
gak enak kalo harus menolak”.
Bimbingan Akademik
Bimbingan akademik di lingkungan
STIKES A.Yani Yogyakarta termasuk
kategori cukup sebanyak 72%. Bim-
bingan Akademik adalah kegiatan kon-
sultasi antara pembimbing akademik
dengan mahasiswa dalam merenca-
nakan studi serta membantu menyele-
saikan masalah studi yang dialami, agar
mahasiswa yang bersangkutan dapat
menyelesaikan studinya dengan baik
sesuai dengan minat dan kemampu-
annya.
Bimbingan akademik yang dilaku-
kan oleh pembimbing akademik (dosen
PA) kepada mahasiswa di STIKES
A.Yani Yogyakarta sebagian besar ada-
lah kategori cukup (72%). Data ini didu-
kung juga dengan pernyataan
mahasiswa dibawah ini :
”kami bimbingan PA paling 2 – 3 kali
dalam satu semester, kadang kami
mau bimbingan tapi dosennya tidak
ada. Untuk materi bimbingan lumayan
sih dari dosen PA kadang juga bisa
memotivasi, mengarahkan kami”.
Bimbingan akademik idealnya se-
tiap pembimbing akademik membimbing
mahasiswa bimbingan sebanyak
banyaknya 12 orang/PA, namun kenya-
taannya layanan bimbingan akademik
yang dilakukan PA membimbing lebih
dari 20 orang mahasiswa. Meskipun de-
mikian PA tetap bisa memberikan laya-
nan bimbingan akademik yang baik
untuk menunjang proses belajar.
Menurut Ilyas(6)
dalam jurnal pen-
didikan dan budaya, Akhir-akhir ini di
lingkungan perguruan tinggi muncul
suatu tanggapan dari pimpinan Univer-
sitas, fakultas maupun Jurusan tentang,
efektivitas bimbingan akademis maha-
siswa dari para dosen. Banyak diantara
para dosen selaku pembimbing akade-
mis belum melakukan perannya secara
ideal.
Para pembimbing akademik diha-
rapkan dapat membantu anak didik
dalam mengatasi kesulitan belajar, me-
ngembangkan cara belajar yang efektif,
membantu individu agar sukses dalam
belajar dan agar mampu menyesuaikan
terhadap tuntutan pro-gram/pendidikan.
Dalam bimbingan akademik, para pem-
bimbing berupaya memfasilitasi individu
dalam mencapai tujuan akademik yang
diharapkan.
Kegiatan pembimbingan akademik
dilakukan pada:
1. Awal semester, yakni menjelang di-
mulainya perkuliahan, jadwal pem-
bimbingan ditentukan dalam kalen-
der akademik.
2. Sepanjang semester, yakni sepan-
jang berlangsungnya perkuliahan
pada semester yang bersangkutan.
Jadwal kegiatan ditentukan bersama
antara Pembimbing Akademik dan
mahasiswa yang bersangkutan.
3. Akhir semester, yakni pada saat
menjelang diselenggarakannya ujian
akhir semester.
14
4. Media Ilmu Kesehatan Vol. 1, No. 1, April 2012
Menurut Ilyas (6)
, Beberapa hal
yang menjadi sebab banyaknya dosen
pembimbing akademik yang belum
menjalankan peran dan fungsinya seca-
ra ideal dikarenakan oleh beberapa fak-
tor diantaranya: belum adanya buku pe-
doman bimbingan untuk para dosen
pembimbing akademik, belum semua
dosen pembimbing akademik mema-
hami akan prinsip-prinsip dasar dan
teknik bimbingan, psikologi belajar dan
teori-teori belajar yang memadai, serta
kurangnya memahami terhadap bagai-
mana cara memfungsikan teknologi ba-
ru sebagai sarana informasi bagi dosen
yang bersangkutan, dan lain seba-
gainya.
Prestasi Belajar
Mahasiswa yang mempunyai
indeks prestasi cumlaude sebanyak 14
orang (12%), memuaskan sebanyak 81
orang (68%), cukup memuaskan se-
banyak 24 orang (20%) dan tidak ada
mahasiswa yang memiliki indeks pres-
tasi kurang memuaskan (0%). Pres-tasi
belajar merupakan suatu gambaran dari
penguasaan kemampuan para pe-serta
didik. Menurut Gagne, prestasi belajar
dapat dikelompokkan ke dalam 5 (lima)
kategori yaitu : 1) keterampilan intelek-
tual, 2) informasi verbal, 3) strategi
kognitif, 4) keterampilan moto-rik, dan 5)
sikap.
Para ahli mengatakan bahwa ke-
berhasilan belajar dipengaruhi oleh
banyak faktor yang bersumber dari da-
lam diri (internal) maupun dari luar (eks-
ternal) individu. Faktor internal meliputi
keadaan fisik secara umum. Sedangkan
psikologi meliputi variable kognitif ter-
masuk didalamnya adalah kemampuan
khusus (bakat) dan kemampuan umum
(intelegensi). Variabel non kognitif ada-
lah minat, motivasi dan kepribadian.
Faktor eksternal meliputi aspek fisik dan
sosial. Kondisi tempat belajar, sarana,
perlengkapan belajar, materi pelajaran
dan kondisi lingkungan merupakan
aspek fisik.
Prestasi belajar dinyatakan dalam
skor hasil tes atau angka yang diberikan
guru berdasarkan pengamatannya saja
atau keduanya yaitu hasil tes serta pe-
ngamatan guru pada waktu peserta di-
dik melakukan diskusi kelompok. Pres-
tasi atau keberhasilan belajar dinya-
takan dalam berbagai indikator berupa
nilai rapor, Indeks Prestasi Studi (IP),
angka kelulusan, prediksi keberhasil-
annya dan semacamnya.
Motivasi belajar mahasiswa terhadap
prestasi belajar
Hasil penelitian mengenai hubu-
ngan motivasi belajar mahasiswa ter-
hadap prestasi belajar mahasiswa dapat
diketahui bahwa responden dengan
motivasi tinggi 110 orang (92%) yang
mempunyai indeks prestasi cumlaude
sebanyak 13 orang (11%), Indeks pres-
tasi sangat memuaskan sebanyak 80
orang (67%), Indeks prestasi memuas-
kan sebanyak 17 orang (14%).
Responden dengan motivasi se-
dang 9 orang (8%) yang mempunyai in-
deks prestasi cumlau-de sebanyak 1
orang (1%), Indeks prestasi sangat me-
muaskan sebanyak 4 orang (3%) dan
indeks prestasi memuaskan sebanyak 4
orang (3%).
Hasil uji statistik analisis korelasi
Sperman Rank didapatkan didapatkan
nilai p hitung (0,000) < 0,05 dengan nilai
korelasi (r) adalah 0,78. Hal ini menun-
jukkan bahwa terjadi hubungan antara
motivasi belajar dan prestasi belajar.
Sedangkan arah hubungan adalah po-
sitif karena nilai korelasi positif, berarti
semakin tinggi motivasi belajar maka
semakin meningkatkan prestasi belajar.
15
5. Media Ilmu Kesehatan Vol. 1, No. 1, April 2012
Hasil penelitian ini juga didukung
oleh penelitian yang dilakukan oleh
Achmad Juwari (2004) bahwa motivasi
akan memberikan sumbangan efektif
terhadap prestasi belajar sebesar 62%,
Pendidikan orang tua sebesar 52% dan
pola asuh sebesar 97%.
Salah satu faktor yang sangat me-
nentukan prestasi belajar mahasiswa
adalah motivasi siswa itu sendiri untuk
berprestasi. Sering dijumpai mahasiswa
yang memiliki intelegensi yang tinggi
tetapi prestasi belajar yang dicapainya
rendah, akibat kemampuan intelektual
yang dimilikinya tidak/ kurang berfungsi
secara optimal. Salah satu faktor pen-
dukung agar kemampuan intelektual
yang dimiliki mahasiswa dapat berfungsi
secara optimal adalah adanya motivasi
untuk berprestasi yang tinggi dalam diri-
nya. Dalam Penelitian yang dilakukan
oleh Usman S. Madina (1998) menya-
takan bahwa enam sifat yang dimiliki
oleh individu yang mempunyai motivasi
berprestasi tinggi antara lain :
1. Mempunyai kepercayaan diri dalam
menghadapi tugas yang berhubu-
ngan dengan prestasi.
2. Mempunyai sifat yang lebih bero-
rientasi ke depan dan dapat me-
nangguhkan pemuasan untuk men-
dapatkan penghargaan pada waktu
kemudian.
3. Memilih tugas yang kesukarannya
tinggi
4. Tidak suka membuang buang waktu
5. Dalam mencari pasangan lebih suka
memilih orang yang mempunyai ke-
mampuan dari pada orang yang
simpatik
6. Lebih tangguh dalam menyelesai-
kan tugas
Bimbingan Akademik dan prestasi
belajar
Responden yang mendapat bimbi-
ngan baik 110 orang (92%) yang
mempunyai indeks prestasi cumlaude
sebanyak 13 orang (11%), Indeks pres-
tasi sangat memuaskan sebanyak 80
orang (67%), dan indeks prestasi me-
muaskan sebanyak 17 orang (14%).
Responden yang mendapatkan bimbi-
ngan akademik cukup 9 orang (8%)
yang mempunyai indeks prestasi cumla-
ude sebanyak 1 orang (1%), Indeks
prestasi sangat memuaskan sebanyak 4
orang (3%) dan indeks prestasi memu-
askan sebanyak 4 orang (3%).
Dari hasil analisis korelasi Spe-
arman Rank didapat nilai p=0,000 <
0,05 dengan nilai koefisien korelasi
adalah 0,437. Hal ini menunjukkan
bahwa terjadi hubungan antara motivasi
belajar dan bimbingan akademik. Se-
dangkan arah hubungan adalah positif
karena nilai korelasi positif, berarti se-
makin tinggi bimbingan akademik maka
semakin meningkatkan prestasi belajar.
Menurut Ilyas(6)
, Dosen sebagai
pembimbing akademik turut menentu-
kan prestasi belajar mahasiswa. Dosen
diharapkan mampu untuk memeberikan
layanan bantuan kepada para maha-
siswa bimbingannya dalam upaya pen-
capaian keberhasilan studi.
Pembimbing Akademik (PA) ada-
lah tenaga pengajar tetap atau yang
ditunjuk dan diserahi tugas pembimbing
mahasiswa. PA adalah semua dosen
yang disamping menjalankan peranan
utama sebagai dosen yang mengasuh
mata kuliah tertentu, juga diberi tugas
membimbing dan menasehati mahasis-
wa dalam kegiatan akademik seperti
merencanakan studi baik untuk tahun
awal kuliah berjalan sampai tamat studi
di Pergruan Tinggi.
16
6. Media Ilmu Kesehatan Vol. 1, No. 1, April 2012
Dosen mampu memberikan layan-
an bantuan kepada maha-siswa, serta
mampu memahami prinsip-prinsip dasar
dan teknik bimbingan, psikologi belajar
dan teori-teori belajar. Selain itu dosen
harus mengetahui kapan harus
melakukan bimbingan, dan meteri apa
yang dibimbingkan.
Bimbingan akademik bertujuan
untuk membantu mahasiswa dalam
menghadapi dan memecahkan masalah
masalah dalam bidang pendidikan pada
khususnya. Sebagaimana telah diung-
kapkan di depan bahwa bimbingan
akademik berkaitan dengan kegiatan
pendidikan, maka persoalan yang mun-
cul terutama dari mahasiswa sendiri
sebagai peserta didik seperti penga-
turan waktu belajar yang efektif, memilih
metode belajar yang tepat, mengguna-
kan buku pelajaran bahasa inggris, cara
belajar dalam kelompok, memper-
siapkan ujian, memilih mata pelajaran
yang cocok dan sebagainya. Sesuai
dengan hal tersebut maka bimbingan
akademik memberikan bantuan kepada
mahasiswa dalam hal kesulitan dalam
belajar.
Motivasi belajar, Pembimbingan dan
Prestasi belajar
Berdasarkan hasil analisis korelasi
regresi linier mengenai hubungan anta-
ra motivasi belajar dan bimbingan aka-
demik terhadap prestasi belajar maha-
siswa didapatkan nilai rho hasil (0,458)
> rho tabel (0,175). Hal ini menunjukkan
bahwa terjadi hubungan yang kuat
antara motivasi belajar dan bimbingan
akademik terhadap prestasi belajar ma-
hasiswa. (7)
Para ahli mengatakan bahwa ke-
berhasilan belajar dipengaruhi oleh ba-
nyak faktor yang bersumber dari dalam
diri (internal) maupun dari luar (eks-
ternal) individu. Faktor internal meliputi
keadaan fisik secara umum. Sedangkan
psikologi meliputi variable kognitif ter-
masuk didalamnya adalah kemampuan
khusus (bakat) dan kemampuan umum
(intelegensi). Variabel non kognitif ada-
lah minat, motivasi dan kepribadian.
Faktor eksternal meliputi aspek fisik dan
sosial. Kondisi tempat belajar, sarana,
perlengkapan belajar, materi pelajaran
dan kondisi lingkungan merupakan
aspek fisik. Sedangkan dukungan sosial
dan pengaruh budaya termasuk aspek
sosial. (8)
Pentingnya peranan motivasi da-
lam proses pembelajaran perlu dipaha-
mi oleh pendidik agar dapat melakukan
berbagai bentuk tindakan atau bantuan
kepada mahasiswa. Peranan dosen
pembimbing akademik untuk mengelola
motivasi belajar mahasiswa sangat
penting, dan dapat dilakukan melalui
berbagai aktivitas belajar yang dida-
sarkan pada pengenalan pembimbingan
akademik kepada mahasiswa secara
individual.
Bimbingan akademik dalam pendi-
dikan memiliki fungsi sebagai; (1) men-
cegah atau mereduksi kemungkinan
timbulnya masalah dalam belajar, (2)
menyalurkan siswa sesuai dengan ba-
kat dan minatnya sehingga potensi be-
lajar dalam berkembang secara optimal,
(3) agar mahasiswa mampu menye-
suaikan diri dengan lingkungan pembe-
lajaran, (4) perbaikan terhadap kondisi-
kondisi yang mengganggu proses bela-
jar mahasiswa, (5) upaya untuk mem-
pertahankan dan meningkatkan prestasi
belajar siswa.
Dengan motivasi dari dosen/ pem-
bimbing akademik merupakan faktor
yang berarti dalam pencapaian tujuan
pembelajaran. Dua pembangkit motivasi
belajar yang efektif adalah keingintahu-
an dan keyakinan dalam kemampuan
diri. Setiap peserta didik memiliki rasa
17
7. Media Ilmu Kesehatan Vol. 1, No. 1, April 2012
ingin tahu, maka dosen/PA perlu
memotivasi dengan pertanyaan diluar
kebiasaan atau tugas yang menantang
disertai penguatan bahwa peserta didik
mampu melakukannya. Dengan demiki-
an salah satu upaya dosen/PA yaitu
memberikan motivasi kepada mahasis-
wa dalam proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dike-
tahui ada hubungan yang bermakna an-
tara motivasi belajar dan prestasi
belajar, motivasi belajar dan bimbingan
akademik. Ada hubungan yang bermak-
na antara motivasi belajar dan bimbing-
an akademik terhadap prestasi belajar
mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat me-
ningkatkan motivasi dalam proses bela-
jar mengajar. Pembimbing akademik
mengintensifkan pertemuan dengan
mahasiswa. Institusi Pendidikan juga
dapat memantau perkembangan maha-
siswa dan memantau pelaksanaan bim-
bingan akademik yang lebih efektif.
KEPUSTAKAAN
1. Agus I. 2004. Hubungan antara
Konsep diri dengan Motivasi Belajar
pada Remaja. Penelitian.
2. Nugraha APHS. 2006. Hubungan
Bimbingan Akademik dengan Moti-
vasi Belajar Mahasiswa Jalur Umum
di Program Studi Kebidanan Kediri
Poltekes Malang. Penelitian.
3. Rendra B. 2004. Hubungan antara
kesesakan yang terjadi di dalam ke-
las terhadap prestasi belajar siswa.
4. Juwari A, 2004. Hubungan Antara
Tingkat Pendidikan, Pola Asuh dan
motivasi Belajar dengan Prestasi
belajar siswa SMU Negeri di KP
Yogya. Fakultas Psikologi. UGM.
5. Santrock, Johm, W. 2009. Psikologi
Pendidikan. Jilid 2. Jakarta. Salem-
ba Medika.
6. Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk
Keperawatan. EGC. Jakarta.
7. Ilyas. Peran Ideal Dosen Pembim-
bing Akademik dan Prestasi Aka-
demik
18