Makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dosen Pengampu : Muhamad Ginanjar Ganeswara, S.Kom, M.Pd
Nama : Shela Oktavia
Kelas : 2B / PGSD
Makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dosen Pengampu : Muhamad Ginanjar Ganeswara, S.Kom, M.Pd
Nama : Shela Oktavia
Kelas : 2B / PGSD
PROSES MORFOFONEMIK DAN PROSES MORFOLOGIK LiswiAnisa
morfologi adalah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata, atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik.
Diglosia (diglossia) adalah situasi bahasa dengan pembagian fungsional atas varian-varian bahasa yang ada. Satu varian diberi status “tinggi” dan dipakai untuk penggunaan resmi atau pengggunaan publik dan mempunyai ciri-ciri yang lebih kompleks dan konservatif, varian lain mempunyai status “rendah” dan dipergunakan untuk komunikasi tak resmi dan strukturnya disesuaikan dengan saluran komunikasi lisan.
PROSES MORFOFONEMIK DAN PROSES MORFOLOGIK LiswiAnisa
morfologi adalah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata, atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik.
Diglosia (diglossia) adalah situasi bahasa dengan pembagian fungsional atas varian-varian bahasa yang ada. Satu varian diberi status “tinggi” dan dipakai untuk penggunaan resmi atau pengggunaan publik dan mempunyai ciri-ciri yang lebih kompleks dan konservatif, varian lain mempunyai status “rendah” dan dipergunakan untuk komunikasi tak resmi dan strukturnya disesuaikan dengan saluran komunikasi lisan.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. PENGERTIAN MORFOLOGI MENURUT PARAAHLI :
1. Verhaar (1984:52) berpendapat bahwa morfologi adalah
bidang linguistik yang mempelajari susunan bagian kata secara
gramatikal.
2. Kridalaksana (1984:129) yang mengemukakan bahwa
morfologi, yaitu (1) bidang linguistik yang mempelajari morfem
dan kombinasi-kombinasinya; (2) bagian dari struktur bahasa yang
mencakup kata dan bagian-bagian kata, yaitu morfem.
3. APA ITU MORFOLOGI?
Morfologi adalah bidang linguistik yang mempelajari hubungan antara morfem yang satu dengan
morfem yang lain untuk membentuk sebuah kata.
4. POSISI MORFOLOGI
Morfologi merupakan kajian yang terletak diantara fonologi dan sintaksis.
Kajian Morfologi dan Fonologi :
Morfonologi/Morfofonemik, ilmu yang mengkaji terjadinya perubahan fonem akibat adanya proses morfologi.
Misalnya, seperti munculnya fonem/y/ pada dasar hari bila diberi sufiks –an.
Hari + an = hariyan
Kajian Morfologi dan Sintaksis :
Morfosintaksis, Keterkaitan ini karena adanya masalah morfologi yang perlu dibicarakann bersama dengan masalah sintaksis.
Misalnya, satuan bahasa yang disebut kata, dalam kajian morfologi merupakan satuan terbesar, sedangkan dalam
kajian sintaksis merupkan satuan terkecil dalam pembentukkan kalimat atau satuan sintaksis lainnya.
5. KLASIFIKASI MORFOLOGI :
Morfem adalah bentuk bahasa yang terkecil yang tidak dapat lagi dibagi menjadi bagian bagian yang lebih
kecil.
Klasifikasi morfem didasarkan pada kebebasannya, keutuhannya, dan maknanya.
1. Morfem bebas dan morfem terikat
2. Morfem utuh dan morfem terbagi
3. Morfem segmental dan suprasegmental
4. Morfem beralomorf zero
5. Morfologi bermakna leksikal dan morfem tidak bermakna leksikal
6. Morfem Dasar, Bentuk Dasar, Pangkal (stem), dan Akar(root)
6. KATA
Kata adalah kumpulan beberapa huruf yang memiliki makna tertentu.
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata adalah unsur bahasa yang
diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan suatu perasaan dan pikiran
yang dapat dipakai dalam berbahasa.
7. KELAS KATA
Pembagian jenis kata dalam bahasa Indonesia
kelas kata menurut tata bahasa struktural:
1. Kata benda/nomina
2. Kata kerja/verba
3. Kata sifat/ adjectiva
4. Kata bilangan/numeralia
5. Kata tugas
8. PROSES MORFOLOGI
Proses Morfologi adalah proses terbentuknya kata dari morfem-morfem. Pada umumnya dikenal delapan proses
morfologik, yaitu :
1. Derivasi zero
2. Afiksasi
3. Reduplikasi
4. Komposisi
5. Perubahan vokal
6. Suplisi
7. Pengurangan atau Substraksi
8. Klitisasi
9. PROSES MORFOLOGI DALAM BAHASA
INDONESI :
Dalam bahasa Indonesia terdapat 3 proses morfologis, yaitu :
1. Proses Pembubuhan (Afikasi)
2. Proses Pengulangan (Reduplikasi)
3. Proses Pemajemukan
10. PROSES PEMBUBUHAN (AFIKASI)
Proses pembubuhan afiks adalah pembubuhan suatu satuan, baik satuan itu berupa bentuk
tunggal maupun bentuk kompleks, untuk membentuk kata. Misalnya pembubuhan afik ber- pada kata
jalan menjadi berjalan.
Bentuk Afiksasi :
Fonem /N/ (nasal) pada morfem meN berubah menjadi fonem /m/ apabila kata dasar yang
mengikutiya berawal /p,b,f/.
Misalnya : meN + pesan => memesan.
11. PROSES PENGULANGAN (REDUPLIKASI)
Proses pengulangan atau reduplikasi adalah pengulangan suatu gramatik, baik seluruhnya
maupun sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Hasil pengulangan tersebut disebut kata
ulang, sedangkan satuan yang diulang disebut bentuk dasar.
Misalnya kata ulang rumah-rumah dibentuk dari kata dasar rumah, kata ulang jalan-jalan
dibentuk dari kata jalan, kata ulang bolak-balik berasal dari kata balik.
12. PROSES PEMAJEMUKAN
Dalam bahasa Indonesia kerap sekali ditemukan gabungan dua kata yang membentuk makna
baru. Kata yang terjadi dari gabungan dua kata tersebut lazim disebut dengan kata mejemuk.
Contoh : Rumah sakit, terima kasih, tanggung jawab.