SlideShare a Scribd company logo
MORFOLOGI
Reduplikasi
Dosen Pengampu: Reri Oktarina, M.Pd.
Reduplikasi adalah proses pembentukan kata
melalui pengulangan bentuk dasarnya. Bentuk dasar
dapat berupa morfem atau bentuk kompleks.
Pengertian Reduplikasi
Proses reduplikasi adalah proses pengulangan
satuan gramatikal. Proses-proses reduplikasi sebagai
berikut:
1. Reduplikasi fonologis
2. Reduplikasi morfologis
3. Reduplikasi sintaksis
Proses Reduplikasi
Proses Reduplikasi Fonologis
Reduplikasi fonologis adalah pengulangan unsur
fonologis, seperti fonem, suku kata, atau bagian kata
yang tidak ditandai perubahan makna gramatikal,
melainkan makna leksikal.
Bentuk-bentuk reduplikasi fonologis, yaitu:
a. Kuku, papa, cincin, dsb.
b. Foya-foya, tubi-tubi, sema-sema, dsb.
c. Laba-laba, kupu-kupu, rama-rama, dsb.
d. Mondar-mandir, kocar-kacir, teka-teki, dsb.
Proses Reduplikasi Morfologis
Reduplikasi morfologis dapat terjadi pada bentuk
dasar yang berupa akar, afiks dan komposisi.
Prosesnya dapat berupa reduplikasi utuh, reduplikasi
berubah bunyi, dan reduplikasi sebagian.
a. Reduplikasi akar, bentuk dasar yang berupa akar
memiliki tiga macam proses pengulangan, yaitu :
1. Reduplikasi utuh, misalnya baju-baju (bentuk dasar
baju).
2. Reduplikasi sebagian, misalnya tetangga (bentuk dasar
tangga).
3. Reduplikasi dengan perubahan bunyi, yang berubah
bisa bunyi vokalnya maupun konsonannya, misalnya
bolak-balik, ramah-tamah.
b. Reduplikasi dasar berafiks, terdiri atas prefiks, sufiks,
infiks, dan konfiks.
contoh:
berjalan-jalan, tulisan-tulisan, jari-jemari, pelatihan-
pelatihan.
c. Reduplikasi kompositum/kata majemuk secara umum
dibedakan menjadi dua, yaitu kedua unsurnya sederajat,
seperti tua muda, ayam itik; dan kedua unsurnya tidak
sederajat seperti surat kabar, keras kepala. Reduplikasi
terhadap dasar kompositum dilakukan dalam dua cara:
Reduplikasi utuh, misalnya tua muda-tua muda
Reduplikasi sebagian, misalnya surat-surat kabar
Proses Reduplikasi Sintaksis
Reduplikasi sintaksis adalah pengulangan morfem
berdasarkan tuntutan kaidah sintaksis.
Contoh:
Panas-panas memang rasanya hatiku.
Bentuk-bentuk reduplikasi sintaksis memiliki ikatan
yang cukup longgar sehingga kedua unsurnya
memiliki potensi untuk dipisahkan, misalnya:
Panas memang panas rasa hatiku.
Setiap kata ulang memiliki satuan yang diulang, disebut
bentuk dasar. Terdapat dua cara dalam menentukan
bentuk dasar bagi kata ulang.
1. Pengulangan pada umumnya tidak mengubah
golongan kata, seperti jari-jari(bentuk dasar dari jari)
menduduki golongan kata nomina. Namun, juga terdapat
pengulangan yang mengubah golongan kata, seperti
setinggi-tingginya termasuk golongan kata keterangan
karena kata-kata tersebut secara dominan menduduki
fungsi keterangan dalam satu klausa, sedangkan bentuk
dasarnya, ialah tinggi termasuk golongan kata sifat.
Menentukan bentuk dasar kata
ulang
2. Bentuk dasar selalu berupa satuan yang terdapat
dalam penggunaan bahasa, misalnya kata ulang
mempertahan-tahankan. Bentuk dasarnya bukannya
mempertahan, melainkan mempertahankan karena
mempertahan tidak terdapat dalam pemakaian
bahasa.
1. Kata Ulang Dwipurwa
Kata ulang dwipurwa berarti pengulangan sebagian dari
bentuk kata dasar, sehingga, satu kata dasar tidak diulang
sepenuhnya. Contoh: rerumputan (dari bentuk dasar
rumput), lelaki (dari bentuk dasar laki), dan sebagainya.
2. Kata Ulang Dwilingga
Kata ulang dwilingga merupakan nama lain dari kata ulang
utuh. Artinya, pengulangan terjadi dalam bentuk kata
dasar secara menyeluruh atau utuh, tanpa ada perubahan
sama sekali. Contoh, pohon-pohon, makanan-makanan,
dsb.
Jenis-jenis kata ulang
3. Dwilingga salin swara
Dwilingga salin swara yaitu pengulangan seluruh bentuk
dasar yang salah satunya mengalami perubahan suara
atau variasi fonem.
Contoh: Gerak-gerik
4. Dwiwasana
Dwiwasana adalah pengulangan bagian belakang dari
leksem.
contoh: Pertama-tama
5. Trilingga
trilingga merupakan pengulangan onomatope tiga kali
dengan variasi bunyi
Contoh: dag-dig-dug
1. Fungsi Reduplikasi
Reduplikasi berfungsi sebagai bentuk pemahaman
terhadap a) kata baru dilihat dari segi bentuk kata ulang
yang berbeda dengan bentuk dasarnya, seperti baju-
baju dan tetangga dari kata dasar baju dan tangga, b)
makna baru yang berbeda dengan makna dasarnya,
seperti kuda dan kuda-kuda, c) dan kemungkinan kelas
kata baru yang berbeda dari kata dasarnya, seperti
potong-memotong mempunyai fungsi sebagai
pembentuk kata nominal dari kata kerja
Fungsi dan Makna Kata Ulang
2. Makna Reduplikasi
a. mengandung arti banyak
Contoh:
Terdapat 3 ekor kuda (banyak tentu)
Kuda-kuda itu berlarian (banyak tak tentu)
b. Mengandung arti banyak dan beragam
Contoh: pohon-pohonan (banyak dan beragam)
c. Kata ulang menyerupai/meniru sesuatu
Contoh: Kuda-kuda, langit-langit
d. Mangandung arti agak
Contoh: sifatnya kekanak-kanakan
e. Mengandung arti saling
Contoh: mereka berhadap-hadapan
f. Mengandung makna kolektif (gabungan)
Contoh: Dua-dua

More Related Content

Similar to REDUPLIKASI.pptx

Konsep tatabahasa secara umum
Konsep tatabahasa secara umumKonsep tatabahasa secara umum
Konsep tatabahasa secara umum
Jaf Hussin
 
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa IndonesiaMorfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Ria Widia
 
Morfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa IndonesiaMorfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa Indonesia
Darwis Maulana
 
Materi kebahasaan
Materi kebahasaanMateri kebahasaan
Materi kebahasaan
Nur Aisyah
 

Similar to REDUPLIKASI.pptx (20)

Konsep tatabahasa secara umum
Konsep tatabahasa secara umumKonsep tatabahasa secara umum
Konsep tatabahasa secara umum
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
MORFOLOGI
MORFOLOGIMORFOLOGI
MORFOLOGI
 
Struktur morfologi bahasa indonesia
Struktur morfologi bahasa indonesiaStruktur morfologi bahasa indonesia
Struktur morfologi bahasa indonesia
 
MORFOLOGI
MORFOLOGIMORFOLOGI
MORFOLOGI
 
B.indonesia kata ulang
B.indonesia   kata ulangB.indonesia   kata ulang
B.indonesia kata ulang
 
Proses morfologi 3
Proses morfologi 3Proses morfologi 3
Proses morfologi 3
 
Analisis dan Perubahan Fonem.pptx
Analisis dan Perubahan Fonem.pptxAnalisis dan Perubahan Fonem.pptx
Analisis dan Perubahan Fonem.pptx
 
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Katappt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
 
Uts b.sunda dwi
Uts b.sunda dwiUts b.sunda dwi
Uts b.sunda dwi
 
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa IndonesiaMorfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
 
Perubahan makna
Perubahan maknaPerubahan makna
Perubahan makna
 
Perubahan makna
Perubahan maknaPerubahan makna
Perubahan makna
 
Morfologi Reduplikasi Kata
Morfologi Reduplikasi KataMorfologi Reduplikasi Kata
Morfologi Reduplikasi Kata
 
Morfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa IndonesiaMorfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa Indonesia
 
Morfologi 06-1
Morfologi 06-1Morfologi 06-1
Morfologi 06-1
 
Morfofonemik
MorfofonemikMorfofonemik
Morfofonemik
 
Materi kebahasaan
Materi kebahasaanMateri kebahasaan
Materi kebahasaan
 
Tydcytd
TydcytdTydcytd
Tydcytd
 
Makalah morfologi
Makalah morfologiMakalah morfologi
Makalah morfologi
 

More from Lety776059 (8)

Persentase (2) letti, jurnalistik.pptx
  Persentase (2) letti, jurnalistik.pptx  Persentase (2) letti, jurnalistik.pptx
Persentase (2) letti, jurnalistik.pptx
 
TELAAH NOVEL (sastra populer).pptx
TELAAH NOVEL (sastra populer).pptxTELAAH NOVEL (sastra populer).pptx
TELAAH NOVEL (sastra populer).pptx
 
LETTI sastra populer dan serius.pptx
LETTI sastra populer dan serius.pptxLETTI sastra populer dan serius.pptx
LETTI sastra populer dan serius.pptx
 
Presentasi (1).pptx
Presentasi (1).pptxPresentasi (1).pptx
Presentasi (1).pptx
 
Linguistik umum morfologi.pptx
Linguistik umum morfologi.pptxLinguistik umum morfologi.pptx
Linguistik umum morfologi.pptx
 
Akronimisasi.pptx
Akronimisasi.pptxAkronimisasi.pptx
Akronimisasi.pptx
 
Morfologi.pptx
Morfologi.pptxMorfologi.pptx
Morfologi.pptx
 
DRAMA letti.pptx
DRAMA letti.pptxDRAMA letti.pptx
DRAMA letti.pptx
 

Recently uploaded

PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 

Recently uploaded (20)

PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 

REDUPLIKASI.pptx

  • 2. Reduplikasi adalah proses pembentukan kata melalui pengulangan bentuk dasarnya. Bentuk dasar dapat berupa morfem atau bentuk kompleks. Pengertian Reduplikasi
  • 3. Proses reduplikasi adalah proses pengulangan satuan gramatikal. Proses-proses reduplikasi sebagai berikut: 1. Reduplikasi fonologis 2. Reduplikasi morfologis 3. Reduplikasi sintaksis Proses Reduplikasi
  • 4. Proses Reduplikasi Fonologis Reduplikasi fonologis adalah pengulangan unsur fonologis, seperti fonem, suku kata, atau bagian kata yang tidak ditandai perubahan makna gramatikal, melainkan makna leksikal. Bentuk-bentuk reduplikasi fonologis, yaitu: a. Kuku, papa, cincin, dsb. b. Foya-foya, tubi-tubi, sema-sema, dsb. c. Laba-laba, kupu-kupu, rama-rama, dsb. d. Mondar-mandir, kocar-kacir, teka-teki, dsb.
  • 5. Proses Reduplikasi Morfologis Reduplikasi morfologis dapat terjadi pada bentuk dasar yang berupa akar, afiks dan komposisi. Prosesnya dapat berupa reduplikasi utuh, reduplikasi berubah bunyi, dan reduplikasi sebagian. a. Reduplikasi akar, bentuk dasar yang berupa akar memiliki tiga macam proses pengulangan, yaitu : 1. Reduplikasi utuh, misalnya baju-baju (bentuk dasar baju). 2. Reduplikasi sebagian, misalnya tetangga (bentuk dasar tangga). 3. Reduplikasi dengan perubahan bunyi, yang berubah bisa bunyi vokalnya maupun konsonannya, misalnya bolak-balik, ramah-tamah.
  • 6. b. Reduplikasi dasar berafiks, terdiri atas prefiks, sufiks, infiks, dan konfiks. contoh: berjalan-jalan, tulisan-tulisan, jari-jemari, pelatihan- pelatihan. c. Reduplikasi kompositum/kata majemuk secara umum dibedakan menjadi dua, yaitu kedua unsurnya sederajat, seperti tua muda, ayam itik; dan kedua unsurnya tidak sederajat seperti surat kabar, keras kepala. Reduplikasi terhadap dasar kompositum dilakukan dalam dua cara: Reduplikasi utuh, misalnya tua muda-tua muda Reduplikasi sebagian, misalnya surat-surat kabar
  • 7. Proses Reduplikasi Sintaksis Reduplikasi sintaksis adalah pengulangan morfem berdasarkan tuntutan kaidah sintaksis. Contoh: Panas-panas memang rasanya hatiku. Bentuk-bentuk reduplikasi sintaksis memiliki ikatan yang cukup longgar sehingga kedua unsurnya memiliki potensi untuk dipisahkan, misalnya: Panas memang panas rasa hatiku.
  • 8. Setiap kata ulang memiliki satuan yang diulang, disebut bentuk dasar. Terdapat dua cara dalam menentukan bentuk dasar bagi kata ulang. 1. Pengulangan pada umumnya tidak mengubah golongan kata, seperti jari-jari(bentuk dasar dari jari) menduduki golongan kata nomina. Namun, juga terdapat pengulangan yang mengubah golongan kata, seperti setinggi-tingginya termasuk golongan kata keterangan karena kata-kata tersebut secara dominan menduduki fungsi keterangan dalam satu klausa, sedangkan bentuk dasarnya, ialah tinggi termasuk golongan kata sifat. Menentukan bentuk dasar kata ulang
  • 9. 2. Bentuk dasar selalu berupa satuan yang terdapat dalam penggunaan bahasa, misalnya kata ulang mempertahan-tahankan. Bentuk dasarnya bukannya mempertahan, melainkan mempertahankan karena mempertahan tidak terdapat dalam pemakaian bahasa.
  • 10. 1. Kata Ulang Dwipurwa Kata ulang dwipurwa berarti pengulangan sebagian dari bentuk kata dasar, sehingga, satu kata dasar tidak diulang sepenuhnya. Contoh: rerumputan (dari bentuk dasar rumput), lelaki (dari bentuk dasar laki), dan sebagainya. 2. Kata Ulang Dwilingga Kata ulang dwilingga merupakan nama lain dari kata ulang utuh. Artinya, pengulangan terjadi dalam bentuk kata dasar secara menyeluruh atau utuh, tanpa ada perubahan sama sekali. Contoh, pohon-pohon, makanan-makanan, dsb. Jenis-jenis kata ulang
  • 11. 3. Dwilingga salin swara Dwilingga salin swara yaitu pengulangan seluruh bentuk dasar yang salah satunya mengalami perubahan suara atau variasi fonem. Contoh: Gerak-gerik 4. Dwiwasana Dwiwasana adalah pengulangan bagian belakang dari leksem. contoh: Pertama-tama 5. Trilingga trilingga merupakan pengulangan onomatope tiga kali dengan variasi bunyi Contoh: dag-dig-dug
  • 12. 1. Fungsi Reduplikasi Reduplikasi berfungsi sebagai bentuk pemahaman terhadap a) kata baru dilihat dari segi bentuk kata ulang yang berbeda dengan bentuk dasarnya, seperti baju- baju dan tetangga dari kata dasar baju dan tangga, b) makna baru yang berbeda dengan makna dasarnya, seperti kuda dan kuda-kuda, c) dan kemungkinan kelas kata baru yang berbeda dari kata dasarnya, seperti potong-memotong mempunyai fungsi sebagai pembentuk kata nominal dari kata kerja Fungsi dan Makna Kata Ulang
  • 13. 2. Makna Reduplikasi a. mengandung arti banyak Contoh: Terdapat 3 ekor kuda (banyak tentu) Kuda-kuda itu berlarian (banyak tak tentu) b. Mengandung arti banyak dan beragam Contoh: pohon-pohonan (banyak dan beragam) c. Kata ulang menyerupai/meniru sesuatu Contoh: Kuda-kuda, langit-langit
  • 14. d. Mangandung arti agak Contoh: sifatnya kekanak-kanakan e. Mengandung arti saling Contoh: mereka berhadap-hadapan f. Mengandung makna kolektif (gabungan) Contoh: Dua-dua