2. Reduplikasi adalah proses pembentukan kata
melalui pengulangan bentuk dasarnya. Bentuk dasar
dapat berupa morfem atau bentuk kompleks.
Pengertian Reduplikasi
3. Proses reduplikasi adalah proses pengulangan
satuan gramatikal. Proses-proses reduplikasi sebagai
berikut:
1. Reduplikasi fonologis
2. Reduplikasi morfologis
3. Reduplikasi sintaksis
Proses Reduplikasi
4. Proses Reduplikasi Fonologis
Reduplikasi fonologis adalah pengulangan unsur
fonologis, seperti fonem, suku kata, atau bagian kata
yang tidak ditandai perubahan makna gramatikal,
melainkan makna leksikal.
Bentuk-bentuk reduplikasi fonologis, yaitu:
a. Kuku, papa, cincin, dsb.
b. Foya-foya, tubi-tubi, sema-sema, dsb.
c. Laba-laba, kupu-kupu, rama-rama, dsb.
d. Mondar-mandir, kocar-kacir, teka-teki, dsb.
5. Proses Reduplikasi Morfologis
Reduplikasi morfologis dapat terjadi pada bentuk
dasar yang berupa akar, afiks dan komposisi.
Prosesnya dapat berupa reduplikasi utuh, reduplikasi
berubah bunyi, dan reduplikasi sebagian.
a. Reduplikasi akar, bentuk dasar yang berupa akar
memiliki tiga macam proses pengulangan, yaitu :
1. Reduplikasi utuh, misalnya baju-baju (bentuk dasar
baju).
2. Reduplikasi sebagian, misalnya tetangga (bentuk dasar
tangga).
3. Reduplikasi dengan perubahan bunyi, yang berubah
bisa bunyi vokalnya maupun konsonannya, misalnya
bolak-balik, ramah-tamah.
6. b. Reduplikasi dasar berafiks, terdiri atas prefiks, sufiks,
infiks, dan konfiks.
contoh:
berjalan-jalan, tulisan-tulisan, jari-jemari, pelatihan-
pelatihan.
c. Reduplikasi kompositum/kata majemuk secara umum
dibedakan menjadi dua, yaitu kedua unsurnya sederajat,
seperti tua muda, ayam itik; dan kedua unsurnya tidak
sederajat seperti surat kabar, keras kepala. Reduplikasi
terhadap dasar kompositum dilakukan dalam dua cara:
Reduplikasi utuh, misalnya tua muda-tua muda
Reduplikasi sebagian, misalnya surat-surat kabar
7. Proses Reduplikasi Sintaksis
Reduplikasi sintaksis adalah pengulangan morfem
berdasarkan tuntutan kaidah sintaksis.
Contoh:
Panas-panas memang rasanya hatiku.
Bentuk-bentuk reduplikasi sintaksis memiliki ikatan
yang cukup longgar sehingga kedua unsurnya
memiliki potensi untuk dipisahkan, misalnya:
Panas memang panas rasa hatiku.
8. Setiap kata ulang memiliki satuan yang diulang, disebut
bentuk dasar. Terdapat dua cara dalam menentukan
bentuk dasar bagi kata ulang.
1. Pengulangan pada umumnya tidak mengubah
golongan kata, seperti jari-jari(bentuk dasar dari jari)
menduduki golongan kata nomina. Namun, juga terdapat
pengulangan yang mengubah golongan kata, seperti
setinggi-tingginya termasuk golongan kata keterangan
karena kata-kata tersebut secara dominan menduduki
fungsi keterangan dalam satu klausa, sedangkan bentuk
dasarnya, ialah tinggi termasuk golongan kata sifat.
Menentukan bentuk dasar kata
ulang
9. 2. Bentuk dasar selalu berupa satuan yang terdapat
dalam penggunaan bahasa, misalnya kata ulang
mempertahan-tahankan. Bentuk dasarnya bukannya
mempertahan, melainkan mempertahankan karena
mempertahan tidak terdapat dalam pemakaian
bahasa.
10. 1. Kata Ulang Dwipurwa
Kata ulang dwipurwa berarti pengulangan sebagian dari
bentuk kata dasar, sehingga, satu kata dasar tidak diulang
sepenuhnya. Contoh: rerumputan (dari bentuk dasar
rumput), lelaki (dari bentuk dasar laki), dan sebagainya.
2. Kata Ulang Dwilingga
Kata ulang dwilingga merupakan nama lain dari kata ulang
utuh. Artinya, pengulangan terjadi dalam bentuk kata
dasar secara menyeluruh atau utuh, tanpa ada perubahan
sama sekali. Contoh, pohon-pohon, makanan-makanan,
dsb.
Jenis-jenis kata ulang
11. 3. Dwilingga salin swara
Dwilingga salin swara yaitu pengulangan seluruh bentuk
dasar yang salah satunya mengalami perubahan suara
atau variasi fonem.
Contoh: Gerak-gerik
4. Dwiwasana
Dwiwasana adalah pengulangan bagian belakang dari
leksem.
contoh: Pertama-tama
5. Trilingga
trilingga merupakan pengulangan onomatope tiga kali
dengan variasi bunyi
Contoh: dag-dig-dug
12. 1. Fungsi Reduplikasi
Reduplikasi berfungsi sebagai bentuk pemahaman
terhadap a) kata baru dilihat dari segi bentuk kata ulang
yang berbeda dengan bentuk dasarnya, seperti baju-
baju dan tetangga dari kata dasar baju dan tangga, b)
makna baru yang berbeda dengan makna dasarnya,
seperti kuda dan kuda-kuda, c) dan kemungkinan kelas
kata baru yang berbeda dari kata dasarnya, seperti
potong-memotong mempunyai fungsi sebagai
pembentuk kata nominal dari kata kerja
Fungsi dan Makna Kata Ulang
13. 2. Makna Reduplikasi
a. mengandung arti banyak
Contoh:
Terdapat 3 ekor kuda (banyak tentu)
Kuda-kuda itu berlarian (banyak tak tentu)
b. Mengandung arti banyak dan beragam
Contoh: pohon-pohonan (banyak dan beragam)
c. Kata ulang menyerupai/meniru sesuatu
Contoh: Kuda-kuda, langit-langit
14. d. Mangandung arti agak
Contoh: sifatnya kekanak-kanakan
e. Mengandung arti saling
Contoh: mereka berhadap-hadapan
f. Mengandung makna kolektif (gabungan)
Contoh: Dua-dua