Kasus perempuan 65 tahun dengan keluhan nyeri pangkal paha kanan setelah jatuh di kamar mandi 5 hari lalu. Penderita memiliki riwayat penyakit komorbid seperti diabetes, hipertensi, jantung, rematik, dan stroke.
Wanita 69 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri pangkal paha kanan setelah jatuh 3 hari lalu. Pasien menderita hipertensi, diabetes melitus, dan riwayat stroke yang berpotensi meningkatkan risiko jatuh. Pemeriksaan menemukan tanda infeksi paru dan komplikasi penyakit kronis.
Pasien laki-laki berusia 53 tahun menderita diabetes melitus, hipertensi, dan gangguan lipid yang diatur dengan diet, olahraga, dan obat-obatan. Diet pasien direncanakan sesuai prinsip diet diabetes untuk menurunkan berat badan dan memperbaiki parameter gizi dan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas kasus pasien dengan diabetes melitus tipe 2 dan komplikasi kaki diabetes. Pasien mengalami luka ulkus di kaki kiri yang meluas disertai infeksi. Berdasarkan pemeriksaan dan pemeriksaan penunjang, didiagnosis dengan diabetes melitus tipe 2, gangren kaki kiri, dan komplikasi lainnya seperti nefropati dan hipertensi. Penatalaksanaan dilakukan dengan rawat inap, pengobatan
Pasien berusia 73 tahun datang untuk memfollow up keluhan nyeri pada punggung, pinggul, dan lutut kanan akibat osteoartritis. Terapi obat sebelumnya tidak efektif mengurangi nyeri. Diberikan rekomendasi pengobatan osteoartritis dengan glukosamin, chondroitin, dan NSAID topikal serta pengobatan komorbid seperti diabetes dan hipertensi.
Hipertensi adalah penyakit kenaikan tekanan darah yang merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Faktor risikonya meliputi genetik, obesitas, merokok, konsumsi garam berlebih, dan stres. Gejalanya sering tidak kentara, tetapi dapat berakibat fatal jika tidak diobati. Pencegahan melalui pola makan sehat dan olahraga rutin sangat penting.
Kasus perempuan 65 tahun dengan keluhan nyeri pangkal paha kanan setelah jatuh di kamar mandi 5 hari lalu. Penderita memiliki riwayat penyakit komorbid seperti diabetes, hipertensi, jantung, rematik, dan stroke.
Wanita 69 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri pangkal paha kanan setelah jatuh 3 hari lalu. Pasien menderita hipertensi, diabetes melitus, dan riwayat stroke yang berpotensi meningkatkan risiko jatuh. Pemeriksaan menemukan tanda infeksi paru dan komplikasi penyakit kronis.
Pasien laki-laki berusia 53 tahun menderita diabetes melitus, hipertensi, dan gangguan lipid yang diatur dengan diet, olahraga, dan obat-obatan. Diet pasien direncanakan sesuai prinsip diet diabetes untuk menurunkan berat badan dan memperbaiki parameter gizi dan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas kasus pasien dengan diabetes melitus tipe 2 dan komplikasi kaki diabetes. Pasien mengalami luka ulkus di kaki kiri yang meluas disertai infeksi. Berdasarkan pemeriksaan dan pemeriksaan penunjang, didiagnosis dengan diabetes melitus tipe 2, gangren kaki kiri, dan komplikasi lainnya seperti nefropati dan hipertensi. Penatalaksanaan dilakukan dengan rawat inap, pengobatan
Pasien berusia 73 tahun datang untuk memfollow up keluhan nyeri pada punggung, pinggul, dan lutut kanan akibat osteoartritis. Terapi obat sebelumnya tidak efektif mengurangi nyeri. Diberikan rekomendasi pengobatan osteoartritis dengan glukosamin, chondroitin, dan NSAID topikal serta pengobatan komorbid seperti diabetes dan hipertensi.
Hipertensi adalah penyakit kenaikan tekanan darah yang merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Faktor risikonya meliputi genetik, obesitas, merokok, konsumsi garam berlebih, dan stres. Gejalanya sering tidak kentara, tetapi dapat berakibat fatal jika tidak diobati. Pencegahan melalui pola makan sehat dan olahraga rutin sangat penting.
Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)Novita S
1. Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh sel beta pankreas dan berperan menurunkan kadar gula darah. 2. Terdapat dua jenis diabetes, yaitu IDDM yang disebabkan kekurangan produksi insulin sehingga membutuhkan substitusi insulin, dan NIDDM yang dikontrol dengan diet atau obat. 3. Terapi insulin untuk IDDM meliputi pemberian insulin secara suntikan sesuai dengan kadar gula darah dan jenis insulin yang diberikan.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes mellitus, termasuk definisi, jenis, faktor risiko, gejala klinis, patofisiologi, diagnosa, komplikasi, pencegahan, diet, dan pola hidup sehat bagi penderita diabetes.
Dokumen tersebut membahas tentang lansia dan hipertensi. Lansia didefinisikan sebagai orang dewasa lanjut usia yang mengalami perubahan biologis, fisik, psikologis, dan sosial karena bertambahnya usia. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah di atas 140/90 mmHg yang dapat disebabkan oleh gaya hidup seperti konsumsi garam berlebih, kegemukan, stres, merokok, dan minum alkohol.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang hiperglikemia atau kadar gula darah yang tinggi, termasuk pengertian, etiologi, manifestasi klinis, diagnosa, dan penatalaksanaannya. Hiperglikemia dapat terjadi akibat ketidakcukupan produksi atau respon insulin tubuh terhadap glukosa.
Diabetes memang suatu penyakit yang kompleks. Ia bisa mempengaruhi semua organ yang ada di tubuh kita, terutama pada komplikasinya. Salah satu yang menjadi organ target adalah paru-paru. Berikut bahasan dari dr. Hezza Bigitha, SpP seperti yang disampaikannya pada Seminar Awam di RS Royal Progress pada 12 November 2011 yang lalu.
Wanita 64 tahun datang dengan keluhan lemah dan pusing selama dua minggu. Menderita diabetes melitus selama 20 tahun dan hipertensi selama 16 tahun yang tidak terkontrol. Pemeriksaan menunjukkan tekanan darah tinggi, konjungtiva pucat, dan edema kaki. Diagnosis banding adalah nefropati diabetik atau penyakit ginjal kronik.
Dokumen tersebut merupakan asuhan keperawatan untuk hipertensi yang mencakup pengkajian, diagnosa, dan intervensi keperawatan untuk masalah-masalah yang sering dialami pasien hipertensi seperti resiko penurunan curah jantung, nyeri akut, gangguan sirkulasi, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan kurangnya pengetahuan.
Diabetes Melitus - Presentasi untuk Para KARYAWAN PERKANTORAN di JAKARTA, IND...Mangatas Manalu-Tiga
Diabetes merupakan ancaman serius bagi penduduk kota besar. Penyakit ini disebabkan oleh kegagalan produksi atau respons insulin sehingga menyebabkan kadar glukosa darah yang tinggi. Gejalanya antara lain sering buang air kecil, haus yang berlebihan, dan kesemutan pada ujung jari. Komplikasinya dapat berupa gangguan organ seperti mata, ginjal, saraf, dan jantung. Penanganannya meliputi modifikasi gaya hidup
Dokumen tersebut membahas tentang kunjungan rumah ke pasien wanita berusia 50 tahun yang didiagnosis menderita hipertensi stadium 2. Berdasarkan hasil pemeriksaan, terdapat beberapa faktor risiko penyebabnya seperti genetik, pola makan tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik. Intervensi yang diberikan meliputi edukasi tentang penyakit dan gaya hidup sehat serta dukungan untuk terapi dan kontrol lebih lan
Dokumen tersebut membahas tentang hipoglikemia yang merupakan penurunan kadar glukosa darah di bawah normal. Hipoglikemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti pemberian insulin atau obat diabetes yang berlebihan, kelainan pankreas atau kelenjar lain, serta faktor lain seperti olahraga berlebihan. Gejala hipoglikemia dapat bervariasi dari ringan hingga parah seperti koma, yang membutuhkan penanganan se
Dokumen tersebut membahas tentang kasus pasien wanita berusia 65 tahun dengan diagnosis gangren kaki kiri akibat diabetes melitus. Pada pemeriksaan fisik ditemukan luka yang tidak sembuh di kaki kiri pasien beserta gejala hiperglikemia. Pasien kemudian menjalani amputasi dan perawatan pasca operasi. Dokumen ini juga membahas tentang definisi, patogenesis, dan faktor-faktor risiko terjadinya komplikasi kaki pada pasien diabetes.
Pasien wanita berusia 51 tahun dengan keluhan utama nyeri kepala dan riwayat hipertensi. Pemeriksaan menunjukkan tekanan darah tinggi, anemia, dan komplikasi hipertensi seperti CKD stadium IV, HHD, serta hipertensi urgensi. Rencana tindakan meliputi manajemen CKD, hipertensi, dan komplikasinya dengan obat, diet, dan monitoring.
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1cFaradhillah Adi Suryadi
Hubungan antara kepatuhan minum obat pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan kadar HbA1c diteliti melalui kuesioner MMAS-8 dan pemeriksaan HbA1c pasien di RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar.
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada AnakLisa Wiramas
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi, patogenesis, patofisiologi, perjalanan penyakit, gejala klinis, kriteria diagnosis, dan tata laksana diabetes melitus pada anak. Informasi kuncinya adalah ada empat klasifikasi DM berdasarkan etiologi, mekanisme penyebabnya adalah insulinopenia yang menyebabkan hiperglikemia, dan tata laksananya meliputi insulin, edukasi, nutrisi, olahraga, serta monitoring.
Dokumen tersebut membahas tentang patient safety di rumah sakit. Ia menjelaskan pengertian patient safety, tujuan sistem keselamatan pasien, enam tujuan penanganan patient safety, dan langkah-langkah untuk menciptakan budaya keselamatan pasien di rumah sakit.
Akibat Kekurangan dan Kelebihan Proteinragilwinata
Tugas pada mata kuliah Ilmu Gizi Dasar (IGD) tentang Akibat dari Kekurangan dan Kelebihan Protein oleh Kelompok 3 Jurusan Gizi Prodi D-III Poltekkes Kemenkes Mataram
Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)Novita S
1. Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh sel beta pankreas dan berperan menurunkan kadar gula darah. 2. Terdapat dua jenis diabetes, yaitu IDDM yang disebabkan kekurangan produksi insulin sehingga membutuhkan substitusi insulin, dan NIDDM yang dikontrol dengan diet atau obat. 3. Terapi insulin untuk IDDM meliputi pemberian insulin secara suntikan sesuai dengan kadar gula darah dan jenis insulin yang diberikan.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes mellitus, termasuk definisi, jenis, faktor risiko, gejala klinis, patofisiologi, diagnosa, komplikasi, pencegahan, diet, dan pola hidup sehat bagi penderita diabetes.
Dokumen tersebut membahas tentang lansia dan hipertensi. Lansia didefinisikan sebagai orang dewasa lanjut usia yang mengalami perubahan biologis, fisik, psikologis, dan sosial karena bertambahnya usia. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah di atas 140/90 mmHg yang dapat disebabkan oleh gaya hidup seperti konsumsi garam berlebih, kegemukan, stres, merokok, dan minum alkohol.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang hiperglikemia atau kadar gula darah yang tinggi, termasuk pengertian, etiologi, manifestasi klinis, diagnosa, dan penatalaksanaannya. Hiperglikemia dapat terjadi akibat ketidakcukupan produksi atau respon insulin tubuh terhadap glukosa.
Diabetes memang suatu penyakit yang kompleks. Ia bisa mempengaruhi semua organ yang ada di tubuh kita, terutama pada komplikasinya. Salah satu yang menjadi organ target adalah paru-paru. Berikut bahasan dari dr. Hezza Bigitha, SpP seperti yang disampaikannya pada Seminar Awam di RS Royal Progress pada 12 November 2011 yang lalu.
Wanita 64 tahun datang dengan keluhan lemah dan pusing selama dua minggu. Menderita diabetes melitus selama 20 tahun dan hipertensi selama 16 tahun yang tidak terkontrol. Pemeriksaan menunjukkan tekanan darah tinggi, konjungtiva pucat, dan edema kaki. Diagnosis banding adalah nefropati diabetik atau penyakit ginjal kronik.
Dokumen tersebut merupakan asuhan keperawatan untuk hipertensi yang mencakup pengkajian, diagnosa, dan intervensi keperawatan untuk masalah-masalah yang sering dialami pasien hipertensi seperti resiko penurunan curah jantung, nyeri akut, gangguan sirkulasi, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan kurangnya pengetahuan.
Diabetes Melitus - Presentasi untuk Para KARYAWAN PERKANTORAN di JAKARTA, IND...Mangatas Manalu-Tiga
Diabetes merupakan ancaman serius bagi penduduk kota besar. Penyakit ini disebabkan oleh kegagalan produksi atau respons insulin sehingga menyebabkan kadar glukosa darah yang tinggi. Gejalanya antara lain sering buang air kecil, haus yang berlebihan, dan kesemutan pada ujung jari. Komplikasinya dapat berupa gangguan organ seperti mata, ginjal, saraf, dan jantung. Penanganannya meliputi modifikasi gaya hidup
Dokumen tersebut membahas tentang kunjungan rumah ke pasien wanita berusia 50 tahun yang didiagnosis menderita hipertensi stadium 2. Berdasarkan hasil pemeriksaan, terdapat beberapa faktor risiko penyebabnya seperti genetik, pola makan tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik. Intervensi yang diberikan meliputi edukasi tentang penyakit dan gaya hidup sehat serta dukungan untuk terapi dan kontrol lebih lan
Dokumen tersebut membahas tentang hipoglikemia yang merupakan penurunan kadar glukosa darah di bawah normal. Hipoglikemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti pemberian insulin atau obat diabetes yang berlebihan, kelainan pankreas atau kelenjar lain, serta faktor lain seperti olahraga berlebihan. Gejala hipoglikemia dapat bervariasi dari ringan hingga parah seperti koma, yang membutuhkan penanganan se
Dokumen tersebut membahas tentang kasus pasien wanita berusia 65 tahun dengan diagnosis gangren kaki kiri akibat diabetes melitus. Pada pemeriksaan fisik ditemukan luka yang tidak sembuh di kaki kiri pasien beserta gejala hiperglikemia. Pasien kemudian menjalani amputasi dan perawatan pasca operasi. Dokumen ini juga membahas tentang definisi, patogenesis, dan faktor-faktor risiko terjadinya komplikasi kaki pada pasien diabetes.
Pasien wanita berusia 51 tahun dengan keluhan utama nyeri kepala dan riwayat hipertensi. Pemeriksaan menunjukkan tekanan darah tinggi, anemia, dan komplikasi hipertensi seperti CKD stadium IV, HHD, serta hipertensi urgensi. Rencana tindakan meliputi manajemen CKD, hipertensi, dan komplikasinya dengan obat, diet, dan monitoring.
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1cFaradhillah Adi Suryadi
Hubungan antara kepatuhan minum obat pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan kadar HbA1c diteliti melalui kuesioner MMAS-8 dan pemeriksaan HbA1c pasien di RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar.
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada AnakLisa Wiramas
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi, patogenesis, patofisiologi, perjalanan penyakit, gejala klinis, kriteria diagnosis, dan tata laksana diabetes melitus pada anak. Informasi kuncinya adalah ada empat klasifikasi DM berdasarkan etiologi, mekanisme penyebabnya adalah insulinopenia yang menyebabkan hiperglikemia, dan tata laksananya meliputi insulin, edukasi, nutrisi, olahraga, serta monitoring.
Dokumen tersebut membahas tentang patient safety di rumah sakit. Ia menjelaskan pengertian patient safety, tujuan sistem keselamatan pasien, enam tujuan penanganan patient safety, dan langkah-langkah untuk menciptakan budaya keselamatan pasien di rumah sakit.
Akibat Kekurangan dan Kelebihan Proteinragilwinata
Tugas pada mata kuliah Ilmu Gizi Dasar (IGD) tentang Akibat dari Kekurangan dan Kelebihan Protein oleh Kelompok 3 Jurusan Gizi Prodi D-III Poltekkes Kemenkes Mataram
Penyakit pada usia lanjut home care - unimus - ika syamsul huda mz - 02 des...Annisah H
Dokumen tersebut membahas tentang peningkatan populasi lanjut usia di dunia dari tahun 1950 hingga 2050, serta beberapa penyakit dan kondisi kesehatan yang sering dialami oleh lanjut usia seperti osteoporosis, artritis, kanker prostat, stroke, pneumonia, sirosis hati, diabetes tipe 2, hipertensi, penyakit Alzheimer, dan Parkinson.
Dokumen ini membahas tentang malnutrisi dan penyakit yang berkaitan. Faktor penyebab malnutrisi antara lain kemiskinan, pengetahuan yang rendah, dan amalan pemakanan yang tidak seimbang. Gejala malnutrisi meliputi berat badan turun, kulit pucat, dan rambut mudah rontok. Penyakit akibat malnutrisi mencakup kwashiorkor, marasmus, dan beri-beri.
Down syndrome is caused by an extra 21st chromosome and occurs in about 1 in 800 live births. The risk increases with maternal age over 30. Common features include mental retardation, hypotonia, a flat face, protruding tongue, malformed ears, and congenital heart defects. Diagnosis can be made through genetic testing like amniocentesis during pregnancy. Management focuses on early stimulation programs and social skills training.
For many parents, this question of what is Down syndrome is asked to understand the basics. This presentation gives the real parents the non medical jargon answers. Read more about what is Down syndrome at http://specialfamiliescoach.com/what-is-down-syndrome-for-real-parents/ or read more about parenting children with special needs at http://specialfamiliescoach.com/
Parents who have just gave birth or will give birth to a baby with Down syndrome are looking for answers. There are probably more questions than there are answers. Hopefully this presentation will give you the basic understanding to what is Down syndrome.
The presentation talks about a few key topics in the world of Down syndrome. It talks about Down syndrome facts, symptoms of Down syndrome, and what causes Down syndrome?
You can also watch a video to parents who are asking the question what causes Down syndrome?
https://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=Vhc0r7UQxj4
Find out more information from reliable resources:
http://www.cdc.gov/ncbddd/birthdefects/downsyndrome.html
https://www.ndss.org/Down-Syndrome/What-Is-Down-Syndrome/
http://ghr.nlm.nih.gov/condition/down-syndrome
http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/down-syndrome/basics/causes/con-20020948
Down syndrome is a genetic condition where a person has three copies of chromosome 21 instead of the usual two. This extra genetic material causes developmental delays and other issues. Down syndrome can range from mild to severe depending on the individual. Over 90% of Down syndrome cases are caused by trisomy 21, where there are three copies of chromosome 21. Physical signs include a flattened nose, small ears and mouth, upward slanting eyes, and short hands and fingers. The risk of having a child with Down syndrome increases with the mother's age. Complications can include heart defects, leukemia, and early-onset Alzheimer's disease.
Children with Down syndrome displayed less problematic behaviors than expected in an observational study. The 10 children interacted well with each other and teachers, expressing emotions through facial expressions and body language rather than words. They enjoyed group activities and play. While they became upset if someone took their things or spoke aggressively, they calmed down easily with affection. The children's behaviors seemed linked more to environmental stimuli than their medical condition alone.
Down Syndrome occurs when there is an extra chromosome on the 21st chromosome. This leads to certain physical characteristics and health issues. While there is no cure, treatments can help address medical problems and therapy can help with skills. Research continues to seek a cure and help future patients.
Down syndrome is a genetic condition caused by an extra copy of chromosome 21. It causes delays in mental and physical development. Common physical signs include a flattened nose, upward slanting eyes, and separated skull bones. While there is no cure, treatments focus on managing medical conditions like heart defects. People with Down syndrome can live independently into middle age but have an increased risk of dementia. Advocacy groups like the National Down Syndrome Society provide support and raise funds for research.
Down syndrome is a genetic disorder caused by the presence of an extra chromosome 21. It is characterized by mild to moderate intellectual disability and distinctive facial features. The document discusses the history, genetics, clinical features, health issues, diagnosis and management of Down syndrome. Key points include that the risk increases with maternal age, common physical signs include a flat facial profile and hypotonia, associated conditions affect the heart, GI tract and thyroid, and treatment involves screening and early intervention.
Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasienSri Yusanti
Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Puskesmas X dengan melakukan penilaian kinerja pelayanan klinis, memantau pencapaian sasaran keselamatan pasien, serta menerapkan manajemen risiko pada pelayanan laboratorium dan obat. Prioritas program ini adalah pelayanan darurat, ANC dan persalinan, serta pelayanan obat. Program ini akan dievaluasi setiap bulan untuk menilai capaian targetnya.
Dokumen tersebut membahas program keselamatan pasien di puskesmas dalam rangka akreditasi, meliputi strategi pembentukan tim, sosialisasi, penyusunan dokumen standar, dan mekanisme monitoring evaluasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan beberapa tujuan keselamatan pasien dan rencana pembagian tugas tim penggerak program.
Pedoman ini memberikan panduan pelaporan insiden keselamatan pasien di rumah sakit. Pelaporan insiden bertujuan menurunkan angka insiden keselamatan pasien, meningkatkan mutu pelayanan, dan memperoleh pembelajaran untuk perbaikan. Pedoman ini menjelaskan alur pelaporan insiden secara internal ke tim keselamatan pasien rumah sakit dan secara eksternal ke komite keselamatan pasien rumah sakit.
Laporan ini berisi ringkasan akhir studi kasus seorang pasien hipertensi selama masa praktik klinik keperawatan. Laporan ini mendiskusikan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien tersebut berdasarkan diagnosis dan perencanaan keperawatan.
Laporan ini membahas tata laksana diet pasien laki-laki berusia 75 tahun dengan diagnosis ulkus diabetikum pada jari kaki kanan. Pasien mengalami penurunan nafsu makan dan berat badan selama seminggu terakhir. Diet yang diberikan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien, membantu penyembuhan luka, meningkatkan Hb, dan mengontrol kadar gula darah dengan menyediakan energi, protein, lemak, karbohidrat
Laporan kasus dietetik II ini membahas proses asuhan gizi terstandar pada pasien laki-laki berusia 39 tahun dengan diagnosis HIV/AIDS, TB paru dan anemia. Pasien mengalami penurunan berat badan, nafsu makan berkurang, dan memiliki pola makan kurang bervariasi. Berdasarkan skrining resiko gizi, pasien memerlukan asuhan gizi dini untuk mengatasi masalah gizinya.
1. Sistem endokrin memungkinkan bagian tubuh yang jauh untuk berkomunikasi melalui hormon.
2. Terdapat beberapa kelenjar endokrin seperti hipofisis, tiroid, dan pankreas yang memproduksi hormon.
3. Hormon berfungsi untuk reproduksi, pertumbuhan, homeostatis dan pengaturan energi.
Pasien wanita berusia 68 tahun datang dengan keluhan sakit pada kedua lutut selama 3 hari. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium didiagnosis menderita arthritis gout akibat kadar asam urat tinggi. Manajemennya meliputi pengobatan non-farmakologis, farmakologis, serta edukasi untuk mengurangi asupan purin.
Dokumen tersebut membahas tentang kejang demam pada anak, meliputi pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, fase-fase, penatalaksanaan medik, pencegahan, pemeriksaan diagnostik, dan asuhan keperawatan untuk kejang demam pada anak.
Dokumen ini membahas tentang asuhan keperawatan lanjut usia dengan gangguan sistem endokrin diabetes melitus dengan intervensi pemberian rebusan daun salam selama pandemi Covid-19. Tujuannya adalah menjelaskan penanganan diabetes melitus pada lansia dengan rebusan daun salam sebagai alternatif terapi jika obat komersial tidak tersedia. Dokumen ini juga membahas konsep dasar lansia, korelasi antara lansia dan Covid-19,
Dokumen tersebut merupakan satuan acara penyuluhan tentang hipertensi yang diadakan untuk ibu S. Penyuluhan ini membahas tentang pengertian, gejala, penyebab, komplikasi, dan pengobatan hipertensi serta cara pencegahannya melalui pola makan sehat dan olahraga. Tujuan dari penyuluhan ini adalah agar ibu S dapat memahami hipertensi dan menerapkan pencegahan hipertensi secara tepat dalam ke
1. Kwashiorkor adalah gangguan kekurangan protein yang disertai kekurangan nutrien lainnya, yang umumnya ditemukan pada balita. Gejalanya antara lain gangguan pertumbuhan, perubahan kulit dan rambut, serta edema. 2. Pengobatan kwashiorkor meliputi pemberian makanan yang kaya protein, kalori, vitamin, dan mineral secara bertahap karena rendahnya toleransi makanan. 3. Diagnosa keperawatan umum pada pasien kwashiorkor adalah gang
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
UNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Bisa Deposit Via Bank Bengkulu 24 Ja...unikbetslotbankmaybank
Pada hari ini 12 Juni 2024, Link Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Bank Bengkulu Promo Bonus Terbesar Banyak Promo Spektakuler di provider Pragmatic Play adalah Unikbet karena berlicensi resmi internasional. Maka dari itu, Untuk anda para pemain slot online yang berada di kota Sigli, bisa bermain dengan tenang dan aman. Berikut rekomendasi daftar situs slot bisa deposit pakai Bank Bengkulu khusus untuk anda yang berlokasi di Kota Sigli:
1. Slot Nexus Gates of Olympus™
2. Slot Thor vs Hercules
3. Slot Gates of Gatot Kaca
4. Slot Sugar Rush™
5. Slot Sweet Bonanza Xmas™
6. Slot Mahjong Wins
2. NAMA KELOMPOK
1. Moh. Fiqri Mahmudin
2. Bella Astrini
3. Frans M. Salamor
4. M. Adjis Rasyidi
5. Hemriadi
6. Abdul Qadri Apit
7. Yetty Trisnawati
8. I Gede Ade Sanjaya
9. RaihanaMutmainah
3. KASUS
Laki-laki 69 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan
kedua tungkai tak dapat digerakan tetapi dicubit atau
diraba masih dirasakan oleh penderita. Sebelum
penderita jatuh terduduk akibat terpeleset setelah
menginjak keset kaki di depan kamar mandi. Sejak
seminggu penderita terdengar batuk-batuk, berlendir dan
agak sesak napas serta naps makan berkurang tetapi
tidak merasa demam. Sebelum jatuh, aktivitas sehari-hari
dirumah cukup baik. Buang air besar dan kecil baik dan
lancar. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
160/80 mmHg, nadi 88 x/menit, suhu 36,9⁰C, pernapasan
28 x/menit. Pemeriksaan auskultasi paru terdengar bunyi
tambahan ronkhi basah kasar medial kedua paru.
Penderita selama ini mengidap dan minum obat penyakit
kencing manis dan tekanan darah tinggi.
4. Kata sulit Kata kunci
1. Ronkhi basah kasar
Laki-laki
69 tahun
Kedua tungkai tidak dapat digerakan
Sensibilitas masih ada
Batuk berlendir
Sesak nafas
Jatuh terduduk (terpeleset)
Nafsu makan menurun
Pem.fis : T.D 160/80,Nadi
88x/menit,Suhu 36,9⁰C,Pernapasan
28x/menit
Riwayat penyakit : DM & Hipertensi,4
tahun sebelumnya mengalami stroke
Riwayat konsumsi obat DM & hipertensi
5. PERTANYAAN
1. Bagaimana proses menua ?
2. Definisi jatuh ?
3. Hubungan penyakit dengan terjatuh pada kasus ?
4. Jelaskan dan sebutkan skala prioritaqs masalah ?
5. Jelaskan faktor resiko jatuh ?
6. Apa yang menyebabkan pasien tidak bisa
menggerakan kedua tungkai,tapi sensibilitas masi ada?
7. Apa saja yang dilakukan dalam diagnostik pasien
secara menyeluruh ?
8. Bagaimana penatalaksanaan dan pencegahan agar
penderita tidak jatuh berulang ?
6. AnalisisMasalah
a.laki-laki 69 tahun
b.kedua tungkai tak dapat digerakan
tetapi kalau dicubit atau diraba masih
dirasakan oleh penderita
c.terpeleset setelah menginjak keset kaki
di depan kamar mandi
d.batuk berlendir dan sesak
napas,auskultasi paru terdengar ronki
basah kasar
e.Nafsu makan sangat kurang
f.Menderita kencing manis & GDS 235
mg/dl
g.Tekanan darah tinggi : 160/80 mmHg
h.Jatuh terduduk
DaftarMasalah
a. Usia lanjut
b. Saraf motorik terganggu dan saraf
sensorik baik
c. Lingkungan yang tidak baik
d. Pneumonia
e. Anoreksia
f. Diabetes melitus
g. Hipertensi
h. fraktur
7. Prioritas masalah
1. Komplikasi JATUH
2. Anoreksia perbaikan gizi
3. Pneumonia
4. Diabetes Melitus
5. Hipertensi
6. Lingkungan
9. Faktor Risiko :
Faktor Intrinsik Faktor Ekstrinsik
Kondisi fisik dan
neuropsikiatrik
FALLS
( Jatuh )
Perubahan
neuromuskuler,
Gaya berjalan, dan refleks
postural krn proses menua
Obat - obatan
yang diminum
Lingkungan yang
tidak mendukung
10. Penyebab :
Kecelakaan
Terpeleset, tersandung, mata kurang awas, lingkungan yg jelek.
Nyeri kepala atau Vertigo.
Hipotensi Ortostatik
Hipovolemia, penurunan kembalinya darah vena ke jatung, terlalu lama
berbaring, obat-obat hipotensi.
Obat-obatan
Diuretik, sedativa, OHO, alkohol, antipsikotik, antidepresan.
Penyakit yg spesifik
Aritmia jantung, TIA, stroke, serangan kejang, Parkinson.
Sinkope
Penurunan darah ke otak secara tiba-tiba, terbakar matahari.
Idiopatik.
11. Hubungan Penurunan Nafsu Makan
dengan Jatuh pada Lansia
Perubahan
fisiologis
saluran cerna
Pemecahan
makronutrien
yang tidak
sempurna
Pengosongan
lambung
menjadi
lambat
PENURU
NAN
NAFSU
MAKAN
JATUH
Glukosa ke
otak
menurun
Hipoglikemi
Intake
menurun
12. USILA
FUNGSI FISIOLOGI,
ANATOMI DAN
BIOLOGI
PE FUNGSI
SILIA
BATUK BERLENDIR
DAN SESAK NAFAS
HIPOKSIA
JATUH
13. Hubungan Jatuh dengan Diabetes
Melitus
Riwayat
Mengkonsumsi obat
DM
1. Sulfonilurea G.1
. Tulbotamid
. Klorpropamid
1.1. Sulfonilurea G.2
. Gliburid
.Glipizid
.Glimepirid
2. Insulin
3. Biguanin/ Metforming
HIPOGLIKEMIA J A T U H
14. Riwayat Hipertensi
Stroke
TIA&NHS
Retinopati
hipertensi
Obat-obatan
anti
Hipertensi
Trombus Curah jantung
Embolus
Nyeri kepala
Pusing
ADO Hipotensi
JATUH
Bradikardi
15. Lingkungan
Faktor-faktor lingkungan yang sering dihubungkan dengan
kecelakaan pada lansia :
1. Alat-alat atau perlengkapan rumah tangga yang sudah tua,tidak
stabil,atau tergeletak di bawah
2. Tempat tidur atauvWC yang rendah/jongkok
3. Tempat berpegangan yang tidak kuat/tidak mudah dipegang
- lantai yang tidak datar baik ada trapnya atau menurun
- karpet yang tidak dilem dengan baik,keset yang
tebal/menekuk pinggirnya,dan benda-benda alas lantai
yang licin atau mudah tergeser
16. - lantai yang licin atau basah
- alat bantu jalan yang tidak tepat ukuran, berat, maupun
cara penggunaannya
Lingkungan
yang tidak
aman
Penyakit
penyerta dan
fungsi
fisiologi,anatomi
s dan biologis
menurun
JATUH
-70% jatuh
terjadi
dirumah
-10% terjadi
ditangga
(penurunan)
17. Pencegahan
1. Identifikasi faktor resiko
- keadaan lingkungan rumah yang berbahaya dan dapat menyebabkan
jatuh harus dihilangkan
- penerangan rumah harus cukup tetapi tidak menyilaukan
- lantai rumah datar, tidak licin, bersih dari benda-benda kecil yang
susah dilihat
- peralatan rumah tangga yang sudah tidak aman (lapuk, dapat
bergeser sendiri) sebaiknya diganti dan diletakan sedemikian rupa
sehingga tidak mengganggu jalan/ tempat aktivitas lansia
- kamar mandi dibuat tidak licin, sebaiknya diberi pegangan pada
dindingnya dan pintu yang mudah dibuka
-WC sebaiknya dengan kloset duduk dan diberi pegangan di dinding
18. Jatuh terduduk
Trauma
vetebra
segmen lumbal
sakral
Ramus2 saraf
dicornu anterior
tertekan
Kerja saraf
motorik
terganggu
Pasien terpeleset di
kamar mandi
Kedua tungkai
tidak dapat
digerakkan
21. Anamnesis
Seputar jatuhnya, Gejala yang menyertai, Kondisi
komorbid yang relevan, Review obat obatan yang
diminum, review keadaan lingkungan
Pemeriksaan Fisik
TTV, mata, kardiovascular,
muskuloskeletal, neurologis
23. Non Farmakologi
1. Mencegah syok
2. Imobilisasi
3. Mempertahankan TD
4. Istirahat
Farmakologi
Metilprednison 30 mg/kg bolus selama 15 menit,lalu
45 menit setelah pemberian bolus pertama lanjutkan
dengan infus mg/kg/jam selama 23 jam
Bedah
Untuk mengeluarkan fragmen tulang,benda asing
menekan medula spinalis
24. Penatalaksanaan Gizi pada Lansia
1. Lansia yang dirawat di rumah sakit
a. Penapisan Gizi (subjective global assessment)
wawancara dan pengamatan :
a. Berat Badan dan Perubahan selama 6 bulan dan 2 minggu
terakhir
b. ada tidaknya gangguan gastrointestinal
c. ada tidaknya gangguan fungsional
d. status metabolik dari penyakit
e. ada tidaknya muscle wasting
f. ada tidak nya edema
25. 2. Pemeriksaan Klinis
a. kehilangan lemak sub kutan
b. ulkus dekubitus karena kekurangan protein dan energi
c. edema akibat kekurangan protein
d. penyembuhan luka yang lambat karena defisiensi seng dan
vit.C
e. paresthesia akibat defisiensi vit.B6
3. Pengukuran antropometri
IMT Status Gizi Lansia
4. Pemeriksaan Laboratorium
a. Protein : serum albumin,transferin dan TIBC
b. Kolesterol : rendah (kurang gizi)
26. 5. Asesment Diet
a. Food Frequency Questionnaire (FFQ) menilai asupan
gizi lansia
6. Dukungan Gizi untuk Lansia
a. indikasi dukungan gizi
b. suplement Oral
c. makanan enteral
d. nutrisi parenteral
27. Penanganan dan Rehabilitasi pada Pneumonia
a. Pemberian kemoterapi dan pengobatan umum (terapi
oksigen,terapi hidrasi, dan fisioterapi)
Penyakit ringan dan sedang antibiotik oral, sedangkan
bila b erat parenteral (7-10 hari),jika ada penurunan
fungsi ginjal harus penyesuaian dosis
b. Pada Lansia fisioterapi harus diberikan perlu tirah
baring dan posisi penderita perlu diubah-ubah untuk
menghindari timbulnya pneumoni hipostatik, kelemahan
dan dekubitus.
28. Penanganan DM pada Lansia
a. Mengupayakan normoglikemia (perbaiki hipertensi )
b. Pengobatan OAD jika ada hiperglikemi simtomatik
c. Olahraga ( hati-hati pada orangtrua ) jalan
30. 1. Intervensi Lingkungan
intervensi tunggal pada penelitian terkontrl mengatakan
bahwa modifikasi lingkungan akan meningkatkan
keamanan, namun tidak menurunkan resiko jatuh.
31. Qur,an
الَّذِي خَلَقَنِي فَهُوَ يَهْدِينِ ) ٧٨ ( وَالَّذِي هُوَ يُطْعِ مُنِي
) وَيَسْقِينِ ) ٧٩ ( وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْ فِينِ ) ٨٠
وَالَّذِي يُمِيتنُِي ثمَُّ يُحْيِينِ ) ٧۱ ( وَالَّذِي أَطْمَعُ أَن
) يَغْفِرَ لِي خَطِيئَتِي يَوْمَ الدِ ينِ ) ٨۲
(“Yaitu Tuhan: yang telah menciptakaku, maka Dialah yang memberi
petunjuk kepadaku. Dan Tuhanku, yang Dia memberi makan dan
minum kepadaku. Dan apabila aku sakit, Dialah yang
menyembuhkanku. Dan yang akan mematikan aku, kemudian akan
menghidupkanku (kembali). Dan yang amat kuinginkan akan
mengampuni kesalahanku pada hari kiamat”. (QS asy-Syu’arâ’ 26: 78-
82)
Editor's Notes
Pengaturan makanan
Menggunakan obat
Mulai monoterapi, kemudian terapi kombinasi dengan sensitizers, dan baru dengan insulin kalau kombinasi tidak berhasil. Kombinasi insulin sore hari dengan long-acting sulfonilurea (glimepiride )