SlideShare a Scribd company logo
1
KEGIATAN BELAJAR
Fungsi Dan Nilai Uang
A. Konsep Uang
Materi uang terkait fungsi dan nilai adalah bagian penting dari kajian ekonomi moneter,
sebagai seorang guru ekonomi di Sekolah Menengah adalah keharusan menguasi konsep
terkait dengan fungsi dan nilai secara lebih mendalam.Materi ini akan sangat bermanfaat
karena implementasinya dapat dilihat langsung dalam kegiatan sehari-hari peserta didik.
Konsep uang akan dijelaskan dari sejarah perkembangan uang, pengertian uang, syarat-syarat
uang, jenis uang, pengelolaan uang rupiah oleh BI dan unsur pengaman uang rupiah.
Bapak/Ibu peserta PPG diharapkan dapat mengusai seluruh materi yang akan diuraikan ini.
1. Sejarah Perkembangan Uang
Bapak/ Ibu peserta PPG, apa itu uang secara fisik, rasanya sudah tidak asing lagi bagi
peserta didik, tetapi bagaimana sejarah perkembangan uang sampai akhirnya menjadi alat
tukar yang sah, haruslah dipahami oleh Bapak/Ibu peserta PPG sekalian, agar nantinya
kompeten dari materi selanjutnya.
Uang merupakan alat bayar atas transaksi jual beli yang dilakukan manusia yang
memiliki konsep nilai. Temuan manusia yang cukup fenomenal adalah uang. Hal ini
bermakna bahwa uang memiliki proses dan sejarah yang panjang sehingga akhirnya konsep
dan nilainya dapat digunakan hingga saat ini. Masyarakat Yunani kuno telah mengenal
konsep uang sudah sekitar 6000 tahun yang lalu. Ini menandakan bahwa uang sudah
1
Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
Peserta PPG Menguasai konsep uang dan lembaga keuangan, kebanksentralan dan
OJK, serta hasil penelitian terkait.
Pokok-Pokok Materi
1. Konsep Uang
2. Konsep Fungsi dan Nilai Uang
3. Evolusi Sistem Pembayaran
4. Peranan Uang dalam Perekonomian
URAIAN MATERI
2
melewati proses panjang. Menurut Natsir (2014) secara garis besar perkembangan uang dapat
dibagi menjadi beberapa tahap, sebagai berikut:
a. Tahap Pra Barter
Pada tahap ini manusia belum mengenal sistem pertukaran. Sehingga jika manusia pada
masa itu ingin memenuhi kebutuhannya mereka harus berusaha sendiri. Dalam artian mereka
akan memenuhi kebutuhan dengan usaha mandiri. Misalnya, mereka akan melakukan
perburuan ketika mereka merasa lapar, kemudian bertani dan berpindah tempat sesuai dengan
letak makanan yang menjadi sumber utama pemenuhan kebutuhannya.
b. Tahap Barter
Pada masa ini manusia telah memahami proses pertukaran. Hal ini dilandasi oleh
adanya kesadaran bahwa mereka memiliki kebutuhan yang beragam yang mereka tidak
mampu secara mandiri untuk memenuhinya. Merekapun mulai melakukan pertukaran atas
bahan pangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka di masa itu. Sebagai contoh, orang A
memiliki buah-buahan yang berlebih sementara ia membutuhkan ikan untuk makan. Di sisi
lain orang B memiliki ikan yang cukup banyak sementara yang ia butuhkan adalah buah-
buahan. Maka mereka akan melakukan pertukaran bahan pangan yang mereka punya. Sistem
pertukaran inilah yang disebut dengan barter. Namun, seiring berjalannya waktu jumlah
manusia meningkat dengan jenis kebutuhan yang bervariasi sehingga mereka menemui
kendala dalam menemukan orang yang memiliki barang yang cocok dengan kebutuhannya.
Pertukaran secara barter memiliki kelemahan yaitu :
a. Sulit menemukan dua pihak yang saling membutuhkan untuk dapat terjadinya pertukaran.
Contoh: Jika Bu Surtii membutuhkan apel sementara ia hanya memiliki beras, maka ia
harus mencari orang yang memiliki apel dan membutuhkan beras. Betapa sulitnya kita
untuk mencari orang yang memiliki kehendak yang sama dengan kita apalagi bila
perekonomiannya luas.
b. Sulit menentukan tingkat perbandingan harga yang sesuai, maksudnya bahwa dalam
sistem barter akan menemui banyak kesulitan untuk menentukan perbandingan
harga/nilai yang satu dengan lain yang akan ditukar. Misalnya 1 ekor kambing setara
dengan 10 helai baju. Kondisi kambing tidak selalu sama sama ada yang gemuk dan ada
juga yang kurus. Demikian pula ukuran baju.
Dengan banyaknya kelemahan yang dimiliki oleh sistem barter ini maka manusia mulai
berpikir untuk memanfaatkan sebuah benda yang memiliki nilai terukur yang dapat
digunakan sebagai alat transaksi.
3
c. Tahap Uang
Uang mengalami perkembangan yang cukup pesat sesuai dengan pesatnya
perkembangan dan tingkat kemajuan pengetahuan dan teknologi manusia sehingga uang
senantiasa menyempurnakan sistem dan bentuknya. Menurut Conway dalam Natsir (2014)
Sekitar 5000 tahun yang lalu Irak Modern berdiri, di mana masyarakatnya telah mengenal
uang koin yang mereka namakan shekel. Shekel melambangkan jumlah tertentu yang setara
dengan emas dan perak.
2. Pengertian Uang
Bapak/ Ibu peserta PPG sudah membaca tentang bagaimana sejarah uang sampai
akhirnya uang berbentuk koin atau shekel Berikutnya akan dijelaskan bagaimana pengertian
uang .Uang merupakan hasil ciptaan manusia yang berguna untuk melancarkan kegiatan
transaksi. Uang adalah persediaan asset yang bisa dengan segera digunakan untuk melakukan
transaksi Dalam perekonomian, uang merupakan sebuah alat yang disepakati secara bersama
oleh para pelaku kegiatan ekonomi untuk melakukan transaksi perdagangan. Secara
sederhana uang dapat didefinisikan sebagai sebuah alat tukar sah memiliki nilai yang telah
sepakati secara bersama untuk memudahkan manusia dalam transaksi jual beli.
Menurut Budisantoso (2006), secara teoritis uang dapat diklasifikasikan dalam dua
golongan utama, yaitu uang dalam pengertian sempit (narrow money) serta uang dalam
pengertian luas (broad money). Uang dalam arti sempit (narrow money) adalah uang yang
memiliki tingkat likuiditas paling tinggi biasanya dalam bentuk uang kartal dan uang giral.
Sementara uang dalam pengertian luas (broad money) dapat dibagi dalam dua kelompok.
Kelompok pertama, diberi notasi M2 terdiri atas narrow money ditambah dengan rekening
tabungan (saving deposit) dan rekening deposito berjangka (time deposit). Kelompok kedua,
Gambar 1.1: Aktivitas manusia pada tahap sebelum barter yaitu bertani dan berburu untuk memenuhi
kebutuhan, dan aktivitas pada tahap barter saling menukar barang atau jasa yang mereka miliki.
Sumber : https://www.artikelsiana.com/2014/10/kehidupan-manusia-purba-berocok-tanam.html
4
diberi notasi M3 yang terdiri atas M2 ditambah dengan seluruh simpanan dana masyarakat
pada lembaga keuangan bukan bank.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) uang diartikan : (1) Alat tukar atau
standar pengukur nilai (kesatuan hitungan) yang sah, dikeluarkan oleh pemerintah suatu
negara berupa kertas, emas, perak, atau logam lain yang dicetak dengan bentuk dan gambar
tertentu; (2) harta; kekayaan.
Berdasarkan defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa uang adalah alat tukar yang
memiliki standar pengukur nilai (satuan hitung) yang sah, yang dikeluarkan oleh pemerintah
yang dapat berupa uang kartal, uang giral yang terdapat dalam rekening tabungan maupun
deposto berjangka dan seluruh simpanan masyarakat yang ada di lembaga keuangan non
bank.
3. Syarat- Syarat Uang
Bapak / Ibu peserta PPG, banyak sekali komoditi yang pernah dijadikan uang, apapun
komoditi itu, agar sah diakui diteriman sebagai uang oleh masyarakat maka uang sebagai alat
tukar harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut (Budisantoso: 2006):
1. Dapat diterima oleh umum (Acceptability), uang harus dapat diterima baik oleh
pemerintah maupun setiap anggota masyarakat lainnya sebagai alat tukar, alat ukur dan
standar pembayaran dalam proses pertukaran barang dan jasa.
2. Tahan lama dan tidak mudah rusak (durability), uamg hendaknya tidak cepat rusak dan
tidak perlu diganti setiap saat. Terpenuhinya syarat durability menyebabkan nilai uang
tidak lekas merosot karena secara fisik uang tidak akan lekas rusak.
3. Mudah disimpan dan nilainya tetap (stability), uang perlu dijaga agar nilainya tetap. Jika
nilainya tidak tetap uang tidak akan diterima secara umum. Hal ini sekaligus mengurangi
fungsi uang sebagai alat tukar dan satuan hitung. Apabila nilai uang sering mengalami
ketidaksetabilan, maka akan sulit untuk dipercaya oleh yang menggunakannya.
4. Mudah dipindah dan dibawa kemana-mana (portability), uang sebaiknya mudah dibawa
untuk keperluan sehari-hari. Oleh karena itu dalam hal ini fisik uang juga jangan terlalu
besar dan diusahakan seringan mungkin. Portability dari uang juga meningkatkan
kenyaman dan rasa aman memegang uang, sebab uang dalam jumlah besar dapat
disimpan ditempat yang kecil, terlindung dan tidak diketahui oleh orang lain.
5. Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility), uang harus dapat dipecah menjadi
unit yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai untuk memudahkan transaksi.kemudian uang
tidak hanya udah dibagi, tetapi juga harus mudah dalam pembulatan dengan kelipatan
5
tertentu terutama dalam nilai bulat.oleh karena itu, agar uang mudah dibagi harus dibuat
dalam nominal yang beragam.
6. Jumlahnya mencukupi ( elasticity of supply) jumlah uang yang beredar haruslah
mencukupi kebutuhan perekonomian (dunia usaha). Persediaan yang tidak cukup untuk
mengimbangi kegiatan usaha akan menyebarkan perdagangan macet dan pertukaran
kembali seperti pada perekonomian bartet. Oleh karena itu bank sentral sebagai badan
tunggal yang menciptakan uang kartal harus mampu melihat perkembangan
perekonomian yang selanjutnya mampu untuk menyediakan uang secara cukup bagi
perekonomian. Jadi kemampuan bank sentral dan lembaga keuangann yang lain dalam
penyediaan uang harus dijamin tetap baik (bersifat elastis)
7. Syarat psikologis, bahwa uang harus bisa memuaskan keinginan orang yang memilikinya.
Orang akan terlihat lebih tenang dan puas jika membawa uang daripada barang.
4. Jenis - Jenis Uang
Bapak /Ibu peserta PPG sesuai dengan perkembangan zaman, maka jenis uang pun
mengalami perkembangan yang cukup pesat. Ada baiknya Bapak/Ibu juga memahami
bagaimana jenis-jenis uang yang berbeda penggolongannya berdasarkan bahan, lembaga,
kawasan, dan pemakainya, uang dapat dikelompokkan berdasarkan kriteria sebagai berikut
(Kasmir: 2014):
a. Berdasarkan bahan yang digunakan untuk membuat uang
1). Uang Logam, adalah uang yang bahannya terbuat dari logam tertentu seperti emas,
perak tembaga, nikel dan sebagainya. uang logam yang terdapat di Indonesia berupa
pecahan kecil mulai dari Rp. 100; sampai Rp. 1.000;. keuntungan memegang uang
logam adalah tidak mudah rusak dan kekuranganya terlalu berat untuk dibawa
kemana – mana.
2). Uang Kertas, adalah uang bahannya terbuat dari kertas serta pengunaanya diatur oleh
undang-undang. Uang kertas mudah dibawa dalam jumlah besar maupun kecil, dan
biaya produksi uang kertas lebih murah. Adapun kekurangan dari uang kertas yaitu
mudah sobek, mudah terbakar dan lebih mudah dipalsukan.
b. Berdasarkan lembaga yang mengeluarkannya
1). Uang Kartal, adalah uang kertas dan uang logam yang beredar di masyarakat. Uang
ini diatur dan dikeluarkan peredaranya oleh Bank Indonesia sebagai Bank sental serta
merupakan alat pembayaran yang sah.
6
Gambar 1. 3 : Euro mata uang yang berlaku dikawasan Eropa
Sumber : www.nusaforex.com
Sumber : https://materibelajar.co.id/uang-kartal/
2). Uang Giral, adalah uang yang digunakan sebagai alat pembayaran yang berupa cek,
bilyet giro, dan kartu kredit. Kekuatan hukumnya lemah, karena tidak semua transaksi
disemua tempat dapat menerima uang giral.
c. Berdasarkan kawasan/daerah berlaku
1). Uang domestik, yaitu uang yang hanya berlaku di dalam wilayah suatu negara tertentu
saja. Contoh: rupiah, ringgit, yen,rupee dan lain sebagainya.
2). Uang regional, yaitu uang yang hanya berlaku di kawasan tertentu, seperti
euro berlaku bagi negara-negara kawasan Eropa.
3). Uang internasional, yaitu uang yang berlaku tidak hanya di dalam wilayah suatu negara
tertentu saja, tetapi juga berlaku di berbagai wilayah negara didunia (internasional).
Misalnya, dollar AS
d. Berdasarkan Pemakai di dalam dan luar negeri
1). Internal Value, yaitu kemampuan dari uang untuk membeli barang di dalam suatu
negara, dengan kata lain nilai internal uang adalah kemampuan daya beli uang
Gambar 1.2: Beberapa contoh uang logam dan uang kertas milik Indonesia
7
terhadap barang-barang. Misalkan uang sebesar Rp 12.000,00 mampu ditukar dengan
1 kg gula.Ini berarti bahwa uang sebesar Rp 12.000,00 memiliki nilai internal sebesar
1kg gula.
2). External Value, yaitu kemampuan dari uang dalam negeri untuk bisa ditukar dengan
mata uang asing. Dengan kata lain eksternal value adalah daya beli uang dalam negeri
terhadap uang asing atau lebih dikenal dengan istilah nilai kurs. Contoh nilai uang
Rp12.500,00 mampu ditukarkan dengan US$ 1, ini berarti bahwa uang Rp12.500,00
memiliki nilai eksternal sama dengan US$ 1.
5. Pengelolaan Uang Rupiah Oleh Bank Indonesia
Bapak /Ibu Peserta PPG dalam pengelolaan nya, BI bertanggung penuh dalam
pengaturannya .Berikut adalah tahapan yang dilakukan oleh BI dalam pengelolaan uang,
tentu saja seluruh tahapan ini sudah diatur dalam bentuk peraturan yang dikeluarkan oleh
BI.Bebeapa tahapan pengelolaan uang rupiah yang dilakukan oleh BI adalah; tahap
perencanaan, tahap pencetakan, tahap pengeluaran dan pengedaran, tahap pencabutan dan
tahap pemusnahan. Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 14/7/PBI/2012 bahwa Bank
Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang melakukan pengelolaan uang rupiah,
tahapan yang dilakukan meliputi tahap perencanaan, pencetakan, pengeluaran, pengedaran,
pencabutan dan penarikan, serta pemusnahan uang rupiah.
a. Tahap Perencanaan
Dalam tahap perencanaan dan penentuan jumlah uang rupiah yang akan dicetak, perlu
diperhatikan tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, rencana jenis dan pecahan uang rupiah,
serta perkiraan jumlah uang rupiah yang dimusnahkan. Perencanaan tersebut dilakukan agar
uang yang dikeluarkan memiliki kualitas baik sehingga kepercayaan masyarakat tetap terjaga.
Perencanaan yang dilakukan BI meliputi perencanaan pengeluaran emisi baru dengan
mempertimbangkan tingkat pemalsuan, nilai intrinsik uang, serta masa edar uang. Selain itu,
dilakukan pula perencanaan terhadap jumlah serta komposisi pecahan uang yang akan dicetak
selama satu tahun mendatang. Berdasarkan perencanaan tersebut, kemudian dilakukan
pengadaan uang, baik untuk pengeluaran uang baru maupun pencetakan rutin terhadap uang
lama yang telah dikeluarkan.
b. Tahap Pencetakan
Pada tahap pencetakan rupiah, BI melakukannya di dalam negeri dengan menunjuk
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pelaksana pencetakan uang rupiah.BUMN yang
8
Gambar 1. 4 : Proses pencetakan uang
Sumber : https://aktual.com/cetak-
uang-kertas-93-miliar-bilyet-peruri-
klaim-cuma-3-persen-yang-rusak/
melaksanakan pencetakan uang rupiah tersebut adalah PERUM PERURI (Perusahaan Umum
Percetakan Uang Republik Indonesia).
Penunjukan BUMN sebagai pelaksana pencetakan uang rupiah dilakukan sesuai dengan
ketentuan BI mengenai pengadaan jasa pencetakan uang rupiah. Jika BUMN yang ditunjuk
menyatakan tidak sanggup melaksanakan pencetakan uang rupiah, maka BUMN tersebut
dapat menunjuk lembaga lain untuk bekerja sama dalam pelaksanaan pencetakan uang rupiah
dengan memenuhi persyaratan pencetakan uang rupiah yang disepakati sebelumnya dengan
BI. Penunjukan lembaga lain dilakukan oleh BUMN melalui proses yang terbuka, dapat
dipertanggungjawabkan, serta menguntungkan negara.
Selain itu, harus terlebih dahulu memperoleh persetujuan BI. Bila BUMN tak dapat
memenuhi persyaratan pencetakan rupiah yang disepakati sebelumnya, maka BI berwenang
menetapkan kebijakan lain demi memastikan ketersediaan rupiah. Dalam tahap pencetakan
uang, semua pihak yang terlibat wajib menjaga mutu, keamanan, dan harga yang bersaing.
c. Pengeluaran dan Pengedaran
Terkait dengan peran mengeluarkan dan mengedarkan uang, BI senantiasa berupaya
untuk dapat memenuhi kebutuhan uang kartal di masyarakat baik dalam nominal yang cukup,
jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan dalam kondisi layak edar (clean money policy).
Untuk mewujudkan kondisi layak edar tersebut, pengelolaan pengedaran uang yang
dilakukan oleh Bank Indonesia dilakukan mulai dari pengeluaran uang, pengedaran uang,
pencabutan dan penarikan pengeluaran uang, pengedaran uang, pencabutan dan penarikan
uang, hingga pemusnahan uang.
Uang rupiah yang telah dikeluarkan BI selanjutnya diedarkan ke seluruh wilayah
Indonesia melalui Kantor Bank Indonesia. Kebutuhan uang rupiah di setiap wilayah tentunya
berbeda, didasarkan pada jumlah persediaan, keperluan pembayaran, penukaran dan
penggantian uang selama jangka waktu tertentu. Kegiatan pengedaran uang juga dilakukan
9
Sumber : https://tirto.id/syarat-dan-cara-tukar-uang-rusak-di-bank-indonesia-ej9C
Gambar 1. 5: Pekerja Bank Indonesia tampak memindahkan tumpukan uang baru sebelum di edarkan
melalui pelayanan kas kepada bank umum maupun masyarakat umum. Layanan kas kepada
bank umum dilakukan melalui penerimaan setoran dari nasabah dan pembayaran uang rupiah.
Sedangkan kepada masyarakat, dilakukan melalui penukaran secara langsung pada loket-
loket penukaran di seluruh kantor BI atau melalui kerjasama dengan perusahaan yang
menyediakan jasa penukaran uang kecil.
d. Tahap Pencabutan dan Penarikan
Sumber : http://www.harnas.co/2018/04/17/bi-sumsel-musnahkan-uang-lusuh-rp-11-t
Gambar1. 6. Tahap pencabutan dan penarikan uang
10
Pencabutan uang dari peredaran dimaksudkan untuk mencegah dan meminimalisasi
peredaran uang palsu serta menyederhanakan komposisi dan emisi pecahan. Uang rupiah
yang
dicabut tersebut dapat ditarik dengan cara menukarkan ke Bank Indonesia atau pihak lain
yang telah ditunjuk oleh Bank Indonesia.
e. Tahap Pemusnahan
Uang yang dimusnahkan tersebut adalah uang yang sudah dicabut dan ditarik dari peredaran,
uang hasil cetak kurang sempurna, dan uang yang sudah tidak layak edar.Kegiatan
pemusnahan uang diatur melalui prosedur dan dilaksanakan oleh jasa pihak ketiga, dengan
pengawasan dari BI.
Sumber : https://ibf.proxsisgroup.com/pemusnahan-uang-kertas-alami-peningkatan/
Gambar 1.7. Tahap Pemusnahan Uang
6. Unsur Pengaman Uang Rupiah
Uang Rupiah memiliki ciri-ciri berupa tanda-tanda tertentu yang bertujuan mengamankan
uang rupiah dari upaya pemalsuan. Dalam website resmi Bank Indonesia secara umum, ciri-
ciri keaslian uang Rupiah dapat dikenali dari unsur pengaman yang tertanam pada bahan
uang dan teknik cetak yang digunakan, yaitu:
1. Tanda Air (Watermark) dan Electrotype, Pada kertas uang terdapat tanda air berupa
gambar yang akan terlihat apabila diterawangkan ke arah cahaya.Benang Pengaman
(Security Thread), Ditanam di tengah ketebalan kertas atau terlihat seperti dianyam
sehingga tampak sebagai garis melintang dari atas ke bawah, dapat dibuat tidak
11
memendar maupun memendar di bawah sinar ultraviolet dengan satu warna atau beberapa
warna. Cetak Intaglio, Cetakan yang terasa kasar apabila diraba.
2. Gambar Saling Isi (Rectoverso), Pencetakan suatu ragam bentuk yang menghasilkan
cetakan pada bagian muka dan belakang beradu tepat dan saling mengisi jika
diterawangkan ke arah cahaya.
3. Tinta Berubah Warna (Optical Variable Ink), hasil cetak mengkilap (glittering) yang
berubah-ubah warnanya bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda.
4. Tulisan Mikro (Micro Text), Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca
dengan menggunakan kaca pembesar.
5. Tinta Tidak Tampak (Invisible Ink), Hasil cetak tidak kasat mata yang akan memendar di
bawah sinar ultraviolet.
6. Gambar Tersembunyi (Latent Image), Teknik cetak dimana terdapat tulisan tersembunyi
yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.
Gambar 1.8. Unsur Pengaman Rupiah
Bapak/ Ibu Peserta PPG sudah mempelajari tentang konsep uang meliputi sejarah
perkembangan uang, pengertian uang, syarat-syarat uang, jenis uang, pengelolaan uang
rupiah oleh BI dan unsur pengaman uang rupiah, agar lebih memahami , berikut ini akan
dijabarkan tentang konsep fungsi dan nilai uang Pada materi ini Bapak/ Ibu diharapkan akan
memahami tentang bagaimana uang memiliki fungsi asli dan fungsi turunan, selanjutnya
bagaimana uang memiliki nilai yang berbeda berdasarkan waktu
Sumber :https://finance.detik.com/moneter/d-3374747/sulit-dipalsukan-ini-pengaman-di-uang-
rupiah-desain-baru
12
B.Konsep Fungsi dan Nilai Uang
1. Konsep Fungsi Uang
Bapak/ Ibu Peserta PPG, berikut ini akan dijelaskan bagaimana uang memiliki fungsi
dan nilai. Diharapkan setelah membaca materi ini Bapak/ Ibu peserta PPG akan lebih
memahami mengapa terjadi perbedaan nilai uang karena perbedaan waktu dan sebagainya.
Pada dasarnya uang berfungsi sebagai alat tukar untuk mempermudah transaksi
perdagangan sehingga menjadi murah serta dengan produktivitas yang tinggi guna mencapai
hasil yang maksimal.produktivitas yang tinggi akan dicapai jika ada spesialisasi disegala
bidang, misalnya tenaga kerja, ketrampilan dan keahlian, serta admnistrasi. Tetapi
spesialisasi tidak akan dicapai tanda adanya system pertukaran perdagangan berjalan lancer.
Oleh karena itu uang akan menjadi produktif jika uang merupakan bagian yang sangat
penting dari mekanisme dan proses pertukaran modern dan oleh karena itu akan
memudahkan kegiatan produksi. Namun sejalan dengan perkembangan perekonomian uang
berubah fungsi sebagai alat tukar yang lebih luas lagi. Berbagai macam fungsi yang telah
meluas tersebut merupakan salah satu indikasi bahwa uang memiliki kedudukan yang
semakin penting dan krusial dalam masyarakat.
Fungsi uang secara lebih rinci terbagi menjadi dua yaitu fungsi asli dan fungsi turunan
(Wikipedia: 2018), sebagai berikut:
a. Fungsi Asli (Fungsi Primer)
1). Sebagai alat tukar umum (medium of exchange), uang adalah alat tukar yang sah
untuk seluruh transaksi, publik, perseorangan. jika menginginkan suatu barang, kita
akan menukarkannya dengan uang kita miliki. Jika anda pergi kepasar dan
menukarkan uang dengan barang, dan barang tersebut langsung anda terima, maka
uang telah melakukan fungsinya sebagai alat tukar. Kemudahan untuk mengubah
uang untuk menjadi sesuatu yang lain barang dan jasa disebut likuiditas.
2). Sebagai satuan hitung (unit of account), artinya uang digunakan sebagai ukuran harga
suatu benda. Dengan adanya uang, anda dapat menentukan nilai atau harga suatu
barang yang diinginkan. Contohnya, harga sebuah baju Rp. 50.000; dari sini anda
dapat menyatakan jika membeli dua buah baju jumlahnya menjadi Rp. 100.000;
b. Fungsi Turunan (Fungsi Sekunder)
1). Sebagai alat pembayaran (means of payment), uang digunakan sebagai alat
pembayaran semua kebutuhan manusia. Misalnya, membayar utang, membeli
13
makanan,membayar angkutan umum, membayar SPP dan sebagainya. maka uang
dalam hal telah melakukan fungsinya sebagai alat pembayaran.
2). Sebagai alat penyimpan kekayaan (store of value), orang yang mempunyai
pendapatan berlebih atau apabila semua kebutuhannya terpenuhi mereka akan
menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung. Menabung berarti berjaga –
jaga apabila ada kebutuhan lain yang tidak terduga harus segera dipenuhi.
3). Sebagai alat pemindah kekayaan, uang dapat pula sebagai media untuk mengganti
bentuk kekayaan. Dengan adanya uang maka harta yang dimiliki disuatu daerah dapat
di pindahkan kesuatu daerah atau tempat lain. Misalnya, pada saat orang ingin
membuka toko kelontong dan dia memiliki tanah, maka tanah tersebut dapat dijual
kemudian hasil dari penjualan tanah digunakan untuk membua toko kelontong.Maka
pada kasus ini uang yang anda gunakan untuk menukarkan barang tersebut telah
melakukan fungsinya sebagai alat pemindah kekayaan.Kekayaan anda berubah dari
tanah menjadi toko kelontong.
4). Sebagai alat pembentuk modal, uang dapat digunakan perusahaan untuk dijadikan
modal atau investasi. Uang dapat juga digunakan masyarakat sebagai pendorong
untuk melakukan usaha dengan tujuan memperoleh laba atau penghasilan yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
5). Alat pengukur harga barang dan jasa (penunjuk harga), harga barang yang dijual di
pasar, di toko, di supermarket atau di mal untuk memudahkan pembeli biasanya
dinilai dengan uang. Hal ini berarti uang digunakan sebagai penunjuk harga.
2.Konsep Nilai Uang
Bapak/ Ibu peserta PPG bagaimanna saudara mengukur penggunaan uang ? terkadang
timbul pertanyaan bagaimana mungkin selembar kertas mampu ditukar dengan sejumlah
barang ?. Hal ini sangat terkait dengan nilai uang .Nilai uang adalah kemampuan uang untuk
dapat ditukarkan dengan sejumlah barang tertentu.
1. Jenis uang berdasarkan nilai yang terkandung pada uang baik nilai intrinsic maupun
ektstrinsik. Jenis uang ini terbagi kedalam dua jenis yaitu (Kasmir 2017) :
a. Uang bernilai penuh ( full bodied money) , yaitu uang yang nilai bahannya (nilai
intrinsik) sama dengan nilai nominalnya. Pada umumnya, uang yang bemilai penuh
terbuat dari logam. Contoh uang logam, dimana nilai bahan untuk membuat uang
tersebut sama dengan nominal yang tertulis diuang
b. Uang tidak bernilai penuh (representative full bodied money), yaitu uang yang nilai
bahannya (nilai intrinsik) lebih rendah daripada nilai nominalnya. Pada umumnya,
14
uang yang tidak bernilai penuh terbuat dan kertas. Uang jenis ini sering disebut uan
tertanda atau token money.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai perbedaan full bodied money
dengan representative full bodied money (Rahardjo, 2009) antara lain menyangkut:
1. Terletak pada definisinya. Bila representative full bodied money merupakan mata uang
yang nilai materinya jauh dibawah nilai nominalnya, maka full bodied money
adalah mata uang yang nilai materinya sama dengan nilai nominalnya.
2. Pada masa representative full bodied money, mata uang dibuat oleh badan-badan
yang ditunjuk oleh pemerintah misalnya Bank Sentral, sedangkan pada masa full
bodied money, masyarakat bebas menempa dan melebur mata uang sendiri.
3. Pada masa full bodied money, jumlah uang beredar sulit dihitung jumlahnya
sedangkan pada masa representative full bodied money jumlah uang beredar mudah
dihitung.
2. Jenis uang berdasarkan nilai waktu
Yang dimaksud dengan konsep nilai waktu uang adalah sebuah konsep yang berkaitan dengan
waktu dalam menghitung nilai uang. Maksudnya, uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak
akan sama nilainya dengan tahun-tahun yang akan mendatang. atau bisa kita katakan bahwa uang
yang sekarang nilainya jauh lebih besar dibandingkan dengan uang yang akan diterima dimasa yang
akan mendatang. Nilai waktu dari uang erat kaitannya dengan nilai saat ini dan nilai yang akan
datang.
1. Nilai yang akan datang
Nilai yang akan datang merupakan nilai uang yang diterima dimasa mendatang dari sejumlah
modal yang ditanamkan sekarang dengan tingkat bunga tertentu.
Uang Ali pada 1 Januari 2019 menanamkan modalnya sebersar Rp.100.000.000 dalam bentuk
deposito di bank dengan tenor waktu selama 1 tahun. Pihak bank bersedia memberikan bunga
sebesar 10% per tahunnya. Maka pada 31 Desember 2019 nanti berapakah Tuan Ali akan
menerima uang miliknya yang terdiri dari uang modal pokok dan bunga.?
Diketahui :
Mo = Rp.100.000.000
I = 10% = 10/100 = 0,1
n = 1
Jawab :
Studi Kasus
15
FV = Mo (1+0,10)1
FV = Rp.100.000.000 (1+0,10)1
FV = Rp.100.000.000 (1+0,1)
FV = Rp.100.000.000 (1,1)
FV = Rp.110.000.000,-
Jadi, nilai uang yang akan datang dari Tuan Ali adalah sebesar Rp.110.000.000,-
2. Nilai Sekarang
Nilai sekarang merupakan nilai sejumlah uang saat ini yang dapat di bungakan untuk
memperoleh jumlah yang lebih besar dimasa yang akan datang.
Dalam kurun waktu dua tahun lagi, Irma akan menerima uang sebanyak Rp.50.000,-
berapakah nilai uang tersebut sekarang jika tingkat bunga adalah 12% setahun?
Diketahui :
Fv = Rp.50.000
i = 0,12
n = 2
Jawab :
Pv = Fv/(1+i)n
= Rp.50.000/(1+0,12)(2)
= Rp.50.000/2,24
= Rp.22.321,43
Jadi, nilai sekarang uang milik Irma adalah Rp.22,321,43
3. Nilai masa datang dan nilai sekarang
Bunga menjadi faktor pada nilai sekarang PVIF (r,n) yakni persamaan untuk diskonto dalam
mencari nilai sekarang ialah kebalikan dari faktor bunga nilai di masa depan FVIF (r,n).
Bila Anjar menabung uang sebesar Rp.5.000.000,- dengan bunga 15%, maka selama satu
tahun anjar akan mendapatkan uang sebesar ?
Diketahui :
Ko = Rp.5.000.000
r = 15% = 15/100 = 0,15
Studi Kasus
Studi Kasus
16
n = 1
Jawab :
FV = Ko(1+r)1
FV = Rp.5.000.000 (1+0,5)1
FV = Rp.5.000.000 (1,15)
FV = Rp.5.750.000,-
Jadi, nilai mendatang uang yang dimiliki Anjar adalah sebesar Rp.5.750.000,-
4. Anuitas
Anuitas merupakan rangkaian pembayaran atau penerimaan tetap yang dilakukan secara
berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga dapat diartikan pula sebagai
kontrak dimana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai sebuah
imbalan dari premi yang kita bayar.
Contoh dari anuitas ini adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu
saham preferen.
Demikian materi fungsi dan nilai uang sudah dijabarkan, diharapkan Bapak/Ibu peserta
PPG sudah memahami bagimana konsep fungsi dan nilai uang. Selanjutnya akan di uraikan
bagaimana uang sebagai alat tukar dan pembayaran yang sah berevolusi dan beradaptasi
dengan perkembangan zaman sehingga menjadi lebih efektif dan efisien.
C. Evolusi Sistem Pembayaran
Bapak /Ibu peserta PPG sekalian, kita bisa mendapat gambaran dari fungsi uang dan
bentuknya dari waktu ke waktu dengan melihat evolusi system pembayaran (payment
system),dengan memahami materi evolusi system pembayaran , nantinya Bapak /Ibu akan
memahami bagaimana transaksi dilakukan dalam perekonomian.
Sistem pembayaran telah berubah sepanjang waktu, demikian pula dengan bentuk uang.
Pada suatu waktu logam berharga seperti emas digunakan sebagai alat pembayaran utama dan
dari emas tersebut berubah menjadi bentuk utama dari uang Selanjutnya aset kertas seperti
cek, dan uang kertas mulai digunakan untuk system pembayaran dan dianggap sebagai uang.
Dimana system pembayaran berujung memiliki makna penting tehadap bagaimana uang akan
didefenisikan dimasa mendatang.
Berikut akan diuraikan bagaimana system pembayaran mengalami evolusi dari waktu
ke waktu, dari mulai uang komoditas, uang fiat, cek, pembayaran secara elektronik dan e-
money.
17
1.Uang Komoditas
Untuk mendapat gambaran dimana system pembayaran berujung, adalah penting untuk
mengetahui proses perubahan system pembayaran dari waktu ke waktu. Segala sesuatu yang
berfungsi sebagai uang, maka secara umum harus dapat diterima, setiap orang harus bersedia
menggunakannya sebagai pembayaran untk barang dan jasa. Setiap objek yang mempunyai
nilai yang jelas bagi setiap orang menjadi kandidat untuk bisa menjadi uang dan pilihan yang
lazim adalah logam berharga seperti emas, aatau perak. Uang yang dibuat dari logam
berharga atau komoditas berharga lainnya disebut uang komoditas (commodity money). Dan
dari uang purbakala sampai beberapa ratus tahun yang lalu, uang komoditas berfungsi
sebagai alat tukar dihampir semua kalangan masyarakat kecuali masyarakat yang paling
primitive. Permasalahan yang muncul dari system pembayaran yang berbentuk logam
berharga adalah sangat berat dan sulit dibawa dari satu tempat ketempat yang lain. Apalagi
pembelian dalam jumlah yang besar, hal ini pasti menjadi tidak praktis.
2.Uang Fiat
Perkembangan berikutnya dalam system pembayaran adalah mata uang kertas
(selembar kertas yang berfungsi sebagai alat tukar). Pada awalnya, uang kertas berisi
jaminan yang dapat dikonversikan kedalam bentuk koin atau ke logam berharga dengan
kuantitas tertentu. Akan tetapi, mata uang berubah secara perlahan menjadi uang fiat (fiat
money), yaitu uang kertas yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai alat pembayaran yang
sah (pengertian sah adalah uang kertas tersebut dapat diterima sebagai pembayaran untuk
utang) tetapi tidak dapat dikonversikan kedalam bentuk koin atau logam berharga. Uang
kertas mempunyai keuntungan dengan berat yang lebih ringan dibandingkan dengan uang
koin atau logam berharga, tetapi uang kertas hanya bisa dipakai sebagai alat tukar hanya jika
ada kredibilitas dari otoritas yang menerbitkan uang kertas tersebut dan jika percetakan dari
uang kertas tersebut mengalami satu tahapan canggih dan sulit untuk dipalsukan. Oleh karena
uang kertas telah melibatkan pengaturan secara hukum, negara-negara dapat mengubah ata
uangnya sesuai dengan keinginan. Lebih lanjut, itulah yang dilakukan oleh negara-negara
Eropa ketika mereka menghancurkan mata uangnya untuk diubah ke euro pada tahun 2002.
Kelemahan utama dari uang kertas dan koin adalah mudah dicuri dan cukup mahal
untuk dibawa dalam jumlah yang besar karena tumpukannya yang banyak. Untuk mengatasi
permasalahan ini, tahapan lain dalam evolusi system pembayaran terjadi seiring dengan
perkembangan dari perbankan modern :penemuan cek.
18
3. Cek
Cek adalah instruksi dari anda ke bank untuk mengirimkan uang dari rekening anda ke
rekening orang lain ketika orang tersebut menyetorkan cek yang diterimanya. Cek
memungkinkan terjadinya transaksi tanpa harus membawa sejumlah besar mata uang.
Peneluan cek merupakan inovasi terbesar yang dapat meningkatkan efisiensi system
pembayaran. Seringkali pembayaran dibuat bolak-balik saling membatalkan; tanpa cek, hal
tersebut akan membuat pergerakan dari banyaknya mata uang. Dengan cek pembayaran yang
saling membatalkan dapat diselesaika dengan pembatalan cek, dan tidak ada uang yang perlu
dipindahkan. Akibatnya, penggunaan cek dapat menurunkan biaya transportasi yang terkait
dengan system pembayaran dan meningkatkan efisiensi ekonomi. Keuntungan cek lainnya
adalah dapat dituliskan berapapun jumlahnya sampai jumlah saldo yang ada direkening
sehingga membuat transaksi dalam jumlah besar menjadi lebih mudah. Cek juga dapat
mengurangi kerugian, seadainya cek itu dicuri, dan karena cek memberikan bukti pembelian
dengan nyaman.
Akan tetapi terdapat dua permasalahan dengan system pembayaran berdasarkan cek.
Pertama, dibutuhkan waktu untuk mendapatkan cek dari satu tempat ketempat lainnya,
khususnya pada masalah yang serius jika pembayaran dilokasi yang berbeda yang
membutuhkan pembayaran dengan cepat. Kedua, semua pekerjaan administrasi yang
dibutuhkan dalam proses cek juga mahal
4. Pembayaran Secara Elektronik
Semakin murahnya computer dan meluasnya penggunaan internet sekarang ini,
membuat pembayaran secara elektronik juga semakin murah. Pada masa lalu pengiriman cek
harus lewat pos, tetapi saat ini bank menyediakan situs web, dimana nasabah, bisa masuk
kedalamnya dengan mengklik beberapa tombol, dan dengan cara demikian pembayaran atas
tagihan dapat dilakukan secara elektronik. Kondisi bukan hanya menghemat biaya prangko,
tetapi juga membuat membayar tagihan menjadi hal yang menyenangkan. System
pembayaran secara elektronik yang disediakan oleh bank hanya membutuhkan sedikit waktu
untuk masuk kedalam system guna membayar tagihan. Pembayaran yang sudah dilakukan
secara otomatis akan mengurangi saldo rekening di bank. Pembayaran secara elektronik ini
diperkirakan bisa menghemat lebih dari satu dolar per transaksi dibandingkna apabila
menggunakan menggunakan cek. Pembayaran secara elektronik kini semakin umum
digunakan di Amerika Serikat meskipun kebiasaan ini sebenarnya cenderung terlambat
dibandingkan dengan orang di Eropa, khususnya di Skandinavia.
19
5. E-Money
Teknologi pembayaran secara elektronik tidah hanya menggantikan cek, tetapi juga
tunai dalam bentuk electronic money- adanya uang hanya dalam bentuk elektronik. Bentuk
pertama dari e-money adalah kartu debit. Kartu debit, yang bentuknya seperti kartu kredit,
memungkinkan konsumen membeli barang dan jasa secara langsung dapat memindahkan
dana secara elektronik dari rekening bank, ke rekening pihak penjual. Kartu debit dapat
digunakan di tempat-tempat yang menerima kartu kredit dan sekarang ini menjadi lebih cepat
dibandingkan dengan pembayaran tunai. Pada sebagian besar pasar swalayan, misalnya ,
konsumen dapat menggesek kartu debit melalui alat pembaca kartu yang ada dibagian kasir,
dan rekening akan berkurang sebesar nilai pembelian yang dilakukan. Sebagian besar bank
dan perusahaan seperti visa dan master card menerbitkan kartu kredit dan kartu ATM yang
dapat berfungsi sebagai kartu debit.
Bentuk e-money yang lebih mutakhir adalah store –value card dibeli dengan dolar
tertentu yang dibayar dengan uang dimuka, mirip seperti kartu telepon prabayar. Semakin
canggih store value card dikenal sebagai smart card. Smart card berisi chip computer yang
dapat mengakses tunai secara digital dari pemilik rekening kapanpun dibutuhkan. Dinegara
Asia seperti Jepang dan Korea, telepon seluler sekarang mempunyai fiture smart card yang
memeberikan ekspresi bayar lewat telepon, menjadi perkembangan baru , smart card bisa
dibeli dimesin ATM, computer pribadi dengan kartu pembaca smart card, atau peralatan
telepon khusus.
Bentuk ketiga dari e-money sering disebut dengan e cash yang digunakan melalui
internet untuk membeli barang dan jasa. Pelanggan mendapatkan e-cash dengan membuat
satu rekening di bank yang memepunyai jaringan internet dan kemudia bisa mempunyai e
cash yang dipindahkan ke computer pribadinya. Ketika ia ingin membeli sesuatu dengan e-
cash pelanggan dapat menjelajah toko yang ada di web, selanjutnya secara otomatis e-cash
ditransfer dari komputernya ke computer penjual. Penjual kemudian mendapatkan dana yang
ditransfer dari rekening bank konsumen ke rekening penjual sebelum barang itu dikirimkan.
Bapak / Ibu peserta PPG dengan adanya kemudahan dari e-money, masyarakat akan
berfikir kita akan menuju kepada masyarakat tanpa uang tunai (cashless society) dimana
semua pembayaran dilakukan secara elektronik, akan tetapi ternyata hal ini tidak terjadi,
mengapa ?
20
D. Peranan Uang Dalam Perekonomian
Dewasa ini uang sebagai institusi ekonomi dan komoditas mempunyai peranan penting
dalam perekonomian. Pengertian uang sebagai institusi adalah uang telah diterima sebagai
alat pembayaran maupun alat penyimpan kekayaan. Mengingat fungsi utama dari sebuah
intitusi adalah mempermudah kehidupan manusia, baik secara individu maupun kelompok,
Apakah Kita Menuju Pada Masyarakat Tanpa Uang Tunai ?
Perkiraan mengenai masyarakat tanpa uang telah beredar selama beberapa decade, tetapi ternyata
tidak berkembang pesat. Misalnya Business week , pada tahun 1975 memperkirakan, ketika
elektronik sebagai alat pembayaran akan segera terjadi perubahan drastisdari konsep uang itu
sendiri, menyangkalnya kembali beberapa tahun berikutnya. Uji coba dalam beberapa tahun
terakhir dengan smart cards untuk mengubah konsumen menggunakan e-money tidak berjalan
sukses. Mondex, satu diantara stored value card di Inggris tahun 199, hanya digunakan oleh
beberapa kampus universitas di Inggri. Di Jermandan Belgia, jutaan orang membawa kartu bank
dengan chip computer yang menempel dikartu tersebut, tetapi mereka sangat sedikit
menggunakannya. Mengapa perubahan menjadi masyarakat tanpa uang tunai berjalan sangat
lambat ?
Walaupun e-money memberikan kemudahan dan menjadi lebih efisien daripada system
pembayaran dengan menggunakan kerta, beberapa factor yang tidak mendukung hilangnya system
pembayaran dengan kertas. Pertama, sangat mahal jika menggunakan computer, kartu pembaca
dan jaringan telekomunikasi yang diperlukan untuk membuat uang elektronik menjadi bentuk
pembayaran yang domina. Kedua, alat pembayaran elektronik mendorong peningkatan keamanan
dan pertimbangan pribadi .Kita sering mendengar berita media yang menunjukkan penelusup
masuk mengakses basis data komputeruntuk mengambil informasi yang tersimpan. Oleh karena
pencuria tersbut sering terjadi orang-orang tidak bertanggung jawab bisa mengakses rekening di
bank dalam system pembayaran elektronik dan mencuri dana dengan cara memindahkan rekening
orang lain ke rekening sendiri. Pencegahan kejahatan ini tidaklah mudah dan ilmu computer telah
bekerja penuh untuk mengembangkan system yang dapat mengatasi masalah keamanan tersebut.
Perhatikan lebih lanjut terhadap penggunaan alat pembayaran elektronik bisa membuat jaringan
computer penuh dengan sejumlah besar data kebiasaan belanja pribadi. Mereka merasa khawatir
bahwa pemerintah,atasan atau penjaual bisa mengakses data tersebut sehingga mengganggu
kerahasiaan pribadi.
Kesimpulan dari pembahasan ini adalah walaupun penggunaan e money secara pasti meningkat di
masa mendatang mengacu istilah Mark Twain” berita mengenai matinya uang tunai hanya dibesar-
21
maka dapat dikatakan siapapun manusia yang hidup dizaman modern akan mengalami
kesulitan jika tidak mau menerima uang.
Sebagai contoh Pada waktu belum dipergunakannya uang, seorang petani buah akan
mempunyai mempunyai penghasilan yang jauh lebih besar dari kebutuhan konsumsi, jika
menanam dalam skala lebih besar. Tetapi kelebihan penghasilan tersebut dalam tempo kurang
dari sebulan kemungkinan besar akan membusuk, karena tidak terjadinya double coincidence
of wants. Hal ini akan membuat petani buah kapok menanam dalam skala besar dan tentunya
tidak akan mendorong pertambahan ekonomi. Tetapi dengan digunakannya uang dalam
perekonomian modern, kelebihan panen tersebut akan dapat dijual dan uangnya dapat
disimpan dalam bentuk tabungan. Kelak jika jumlah tabungan sudah banyak, petani dapat
mempergunakannya untuk berbagai tujuan, seperti memperbesar skala usaha atau dibelikkan
tanah, rumah, TV, dll.
Berikut ini akan dijelaskan peranan uang dalam perekonomian modern (Manurung dan
Rahardja 2004):
1. Uang sebagai indikator modrenisasi bangsa
Pengalaman menunjukkan peradaban yang makin modern adalah peradaban yang
semakin menghargai uang. Bangsa yang modern adalah bangsa yang adil dan sejahtera. Hal
ini dapat diukur dari pendapatan perkapita dan distribusi pendapatan. Dari sisi pandang
ekonomi, bangsa yang makin modern adalah bangsa yang makin mampu mengalokasikan
sumberdaya yang lebih efisien. Sumberdaya tersebut mencakup sumberdaya ekonomi dan
nonekonomi. Semakin membaiknya kesetaraan dan demokratisasi menyebabkan penentuan
alokasi sumberdaya harus bersifat objektif dan mepertimbangakan kepentingan banyak pihak.
Dalam masyarakat modern pemerintah juga harus menjadi pengarah alokasi sumberdaya,
agar perekonomian semakin kuat.
2. Uang sebagai indikator tingkat modrenisasi perekonomian
Perekonomian modern adalah perekonomian yang sangat menjunjung tinggi alokasi
sumberdaya ekonomi. Keputusan yang diambil oleh konsumen dan produsen sifatnya
mandiri, terdesentralisasi, dan berdasarkan pertimbangan untung dan rugi. Jika kedua pelaku
ekonomi tersebut mencapai kondisi optimal, maka perekonomian akan mencapai kondisi
efisien atau disebut keseimbangan umun (general equilibrium)
3. Uang sebagai indikator stabilitas ekonomi
Sebuah perekonomian dikatakan stabil jika perkembangan indikator makroekonominya
dalam jangka panjang tidak fluktuatif. Didalam era modern tidak satu perekonomian yang
tertutup atau tidak melakukan transaksi dengan luar negeri. Keterbukaan ekonomi disatu sisi
22
memberikan manfaat percepatan ekonomi, tetapi disisi lain akan menimbulkan masalah
ketergantungan yang semakin besar kepada sektor luar negeri. Kecenderungan mana yang
terjadi, tercermin dari pergerakan nilai tukar mata uang. Jika mata uang suatu Negara nilai
tukarnya dalam jangka panjang menunjukkan kecenderungan yang membaik maka kerjasama
dengan luar negeri memberikan manfaat yang optimal Begitupun sebaliknya . Karena itu
stabilitas nilai tukar juga dapat digunakan untuk mengukur stabilitas pekonomian.
4. Pasar uang dan pasar modal
Baik pasar (money market) maupun pasar modal (capital market) merupakan interaksi
antara permintaan dan penawaran uang. Yang di perjual belikan dalam pasar uang dan pasar
modal adalah hak penggunaan uang.seseorang atau sebuah lembaga yang memiliki kelebihan
uang dan untuk sementara waktu ataupun dalam jangka waktu lama belum akan digunakan,
dapat mengalihkan hak penggunaan uangnya tersebut kepada pihak lain yang membutuhkan.
Pengalihan tersebut dapat dilakukan langsung oleh pemilik uang kepada pihak yang
membutuhkan, misalnya dalam betuk memberi pinjaman. Agar pemilik uang mau
menglihkan hak penggunaanya,si peminjam memberikan kompensasi berupa pembayaran
bunga. Berapa lama uang tersebut dipinjamkan dan berapa tingkat bunganya tergantung
kesepakatan kedua pihak.
Bapak / Ibu peserta PPG demikianlah uraian materi dari Kegiatan Belajar 1 tentang
uang , fungsi dan nilai, diharapkan setelah mempelajari materi ini Bapak ibu mampu
menguasai konsep uang berkaitan dengan fungsi dan nilai.

More Related Content

What's hot

Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islamKonsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
KSEI Iqtishoduna Pekalongan
 
Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)
Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)
Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)Ratu Angriani
 
Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02
Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02
Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02
Jechlien Meliinda
 
Uang
UangUang
Uangmuftiuk
 
Perbankan x 1
Perbankan x 1Perbankan x 1
Perbankan x 1
SWSW12345
 
Ekonomi moneter ppt
Ekonomi moneter pptEkonomi moneter ppt
Ekonomi moneter ppt
Rabiah Biah
 
Uang
UangUang
Uang dan Perbankkan
Uang dan PerbankkanUang dan Perbankkan
Uang dan Perbankkan
Jogo Hera
 
Uang (Penjelasan Lengkap) #by : m_nk
Uang (Penjelasan Lengkap) #by : m_nkUang (Penjelasan Lengkap) #by : m_nk
Uang (Penjelasan Lengkap) #by : m_nk
martia nurfa
 
Fungsi & peranan uang dalam perekonomian
Fungsi & peranan uang dalam perekonomianFungsi & peranan uang dalam perekonomian
Fungsi & peranan uang dalam perekonomian
Opissen Yudisyus
 
Definisi uang
Definisi uangDefinisi uang
Definisi uangFathur Marah
 
Perkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masa
Perkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masaPerkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masa
Perkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masa
An Nisbah
 
Teori mengenai uang
Teori mengenai uangTeori mengenai uang
Teori mengenai uang
Wahono Diphayana
 
Bab 10 ekonomi "Uang"
Bab 10 ekonomi "Uang"Bab 10 ekonomi "Uang"
Bab 10 ekonomi "Uang"Sam Christian
 
Komoditas dan fiat uang
Komoditas dan fiat uangKomoditas dan fiat uang
Komoditas dan fiat uang
AulianLion
 
Sistem-pembayaran-dan-uang kel 2 sma 10
Sistem-pembayaran-dan-uang kel 2 sma 10Sistem-pembayaran-dan-uang kel 2 sma 10
Sistem-pembayaran-dan-uang kel 2 sma 10
Junior Tampi
 
PERMINTAAN AKAN UANG
PERMINTAAN AKAN UANGPERMINTAAN AKAN UANG
PERMINTAAN AKAN UANGhildarusdiana
 

What's hot (20)

Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islamKonsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
 
Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)
Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)
Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)
 
Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02
Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02
Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02
 
Uang
UangUang
Uang
 
Perbankan x 1
Perbankan x 1Perbankan x 1
Perbankan x 1
 
Ppt uang dan bank
Ppt uang dan bankPpt uang dan bank
Ppt uang dan bank
 
Ekonomi moneter ppt
Ekonomi moneter pptEkonomi moneter ppt
Ekonomi moneter ppt
 
Uang
UangUang
Uang
 
Uang dan Perbankkan
Uang dan PerbankkanUang dan Perbankkan
Uang dan Perbankkan
 
Uang (Penjelasan Lengkap) #by : m_nk
Uang (Penjelasan Lengkap) #by : m_nkUang (Penjelasan Lengkap) #by : m_nk
Uang (Penjelasan Lengkap) #by : m_nk
 
Ekonomi moneter
Ekonomi moneterEkonomi moneter
Ekonomi moneter
 
Fungsi & peranan uang dalam perekonomian
Fungsi & peranan uang dalam perekonomianFungsi & peranan uang dalam perekonomian
Fungsi & peranan uang dalam perekonomian
 
Definisi uang
Definisi uangDefinisi uang
Definisi uang
 
Perkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masa
Perkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masaPerkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masa
Perkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masa
 
Teori mengenai uang
Teori mengenai uangTeori mengenai uang
Teori mengenai uang
 
Bab 10 ekonomi "Uang"
Bab 10 ekonomi "Uang"Bab 10 ekonomi "Uang"
Bab 10 ekonomi "Uang"
 
Komoditas dan fiat uang
Komoditas dan fiat uangKomoditas dan fiat uang
Komoditas dan fiat uang
 
Sistem-pembayaran-dan-uang kel 2 sma 10
Sistem-pembayaran-dan-uang kel 2 sma 10Sistem-pembayaran-dan-uang kel 2 sma 10
Sistem-pembayaran-dan-uang kel 2 sma 10
 
Uang dan permintaan uang
Uang dan permintaan uangUang dan permintaan uang
Uang dan permintaan uang
 
PERMINTAAN AKAN UANG
PERMINTAAN AKAN UANGPERMINTAAN AKAN UANG
PERMINTAAN AKAN UANG
 

Similar to Modul 4 KB 1

Makalah ips kelas 9
Makalah ips kelas 9Makalah ips kelas 9
Makalah ips kelas 9
Julia Eka Citra
 
1. Konsep Uang , Bank dan Lembaga Keuangan Lain.pptx
1. Konsep Uang , Bank dan Lembaga Keuangan Lain.pptx1. Konsep Uang , Bank dan Lembaga Keuangan Lain.pptx
1. Konsep Uang , Bank dan Lembaga Keuangan Lain.pptx
AdiyathRandy
 
Perbankan x 1
Perbankan x 1Perbankan x 1
Perbankan x 1
SWSW12345
 
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuanganM odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
sman 2 mataram
 
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuanganM odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangansman 2 mataram
 
KELOMPOK 1.pptx
KELOMPOK 1.pptxKELOMPOK 1.pptx
KELOMPOK 1.pptx
DavidAritonang5
 
Espa4227 m1
Espa4227 m1Espa4227 m1
Espa4227 m1
AnggaRenggara1
 
Alat pembayaran tunai
Alat pembayaran tunai Alat pembayaran tunai
Alat pembayaran tunai
Amphie Yuurisman
 
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi MoneterBMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
Mang Engkus
 
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdf
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdfTeori Uang dan Kebijakan Moneter.pdf
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdf
Zukét Printing
 
Uang dan bank (moneter)
Uang dan bank (moneter)Uang dan bank (moneter)
Uang dan bank (moneter)
ratu angriani
 
4. Uang dan Bank.pptx
4. Uang dan Bank.pptx4. Uang dan Bank.pptx
4. Uang dan Bank.pptx
WinaPaul
 
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docx
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docxTeori Uang dan Kebijakan Moneter.docx
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docx
Zukét Printing
 
EMon 1 - Ruang Lingkup dan Uang.pptx
EMon 1 -  Ruang Lingkup dan Uang.pptxEMon 1 -  Ruang Lingkup dan Uang.pptx
EMon 1 - Ruang Lingkup dan Uang.pptx
RahmadKhadafi2
 
Ekonomi uang
Ekonomi   uangEkonomi   uang
Ekonomi uangGu-chan
 
Makalah Uang dan Bank (Ekonomika Makro)
Makalah Uang dan Bank (Ekonomika Makro)Makalah Uang dan Bank (Ekonomika Makro)
Makalah Uang dan Bank (Ekonomika Makro)Shelly Intan Permatasari
 
Pertemuan 1 - UANG.pdf
Pertemuan 1 - UANG.pdfPertemuan 1 - UANG.pdf
Pertemuan 1 - UANG.pdf
DodhyHyronimus1
 
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Materi Sejarah Uang.pptx
Materi Sejarah Uang.pptxMateri Sejarah Uang.pptx
Materi Sejarah Uang.pptx
nuritarahmawati3
 
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
gifariwk
 

Similar to Modul 4 KB 1 (20)

Makalah ips kelas 9
Makalah ips kelas 9Makalah ips kelas 9
Makalah ips kelas 9
 
1. Konsep Uang , Bank dan Lembaga Keuangan Lain.pptx
1. Konsep Uang , Bank dan Lembaga Keuangan Lain.pptx1. Konsep Uang , Bank dan Lembaga Keuangan Lain.pptx
1. Konsep Uang , Bank dan Lembaga Keuangan Lain.pptx
 
Perbankan x 1
Perbankan x 1Perbankan x 1
Perbankan x 1
 
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuanganM odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
 
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuanganM odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
 
KELOMPOK 1.pptx
KELOMPOK 1.pptxKELOMPOK 1.pptx
KELOMPOK 1.pptx
 
Espa4227 m1
Espa4227 m1Espa4227 m1
Espa4227 m1
 
Alat pembayaran tunai
Alat pembayaran tunai Alat pembayaran tunai
Alat pembayaran tunai
 
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi MoneterBMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
 
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdf
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdfTeori Uang dan Kebijakan Moneter.pdf
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdf
 
Uang dan bank (moneter)
Uang dan bank (moneter)Uang dan bank (moneter)
Uang dan bank (moneter)
 
4. Uang dan Bank.pptx
4. Uang dan Bank.pptx4. Uang dan Bank.pptx
4. Uang dan Bank.pptx
 
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docx
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docxTeori Uang dan Kebijakan Moneter.docx
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docx
 
EMon 1 - Ruang Lingkup dan Uang.pptx
EMon 1 -  Ruang Lingkup dan Uang.pptxEMon 1 -  Ruang Lingkup dan Uang.pptx
EMon 1 - Ruang Lingkup dan Uang.pptx
 
Ekonomi uang
Ekonomi   uangEkonomi   uang
Ekonomi uang
 
Makalah Uang dan Bank (Ekonomika Makro)
Makalah Uang dan Bank (Ekonomika Makro)Makalah Uang dan Bank (Ekonomika Makro)
Makalah Uang dan Bank (Ekonomika Makro)
 
Pertemuan 1 - UANG.pdf
Pertemuan 1 - UANG.pdfPertemuan 1 - UANG.pdf
Pertemuan 1 - UANG.pdf
 
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
 
Materi Sejarah Uang.pptx
Materi Sejarah Uang.pptxMateri Sejarah Uang.pptx
Materi Sejarah Uang.pptx
 
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
 

More from Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB

Profil dan matriks rev
Profil dan matriks revProfil dan matriks rev
Profil dan matriks rev
Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
PPT Praktik penyusunan_asesmen
PPT Praktik penyusunan_asesmenPPT Praktik penyusunan_asesmen
PPT Praktik penyusunan_asesmen
Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Konsep identifikasi dan asesmen rev
Konsep identifikasi dan asesmen revKonsep identifikasi dan asesmen rev
Konsep identifikasi dan asesmen rev
Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Modul dpib pb 5
Modul dpib pb 5Modul dpib pb 5
Modul 3 Gelombang 3 Pengembangan Kurikulum Dalam Seting Kelas Inklusif
Modul 3 Gelombang 3 Pengembangan Kurikulum Dalam Seting Kelas Inklusif Modul 3 Gelombang 3 Pengembangan Kurikulum Dalam Seting Kelas Inklusif
Modul 3 Gelombang 3 Pengembangan Kurikulum Dalam Seting Kelas Inklusif
Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Modul 4.2 Media dan Penilaian
Modul 4.2 Media dan PenilaianModul 4.2 Media dan Penilaian
Modul 4.2 Media dan Penilaian
Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Modul 4.1 Strategi Pembelajaran
Modul 4.1 Strategi Pembelajaran Modul 4.1 Strategi Pembelajaran
Modul 4.1 Strategi Pembelajaran
Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Pembelajaran Akademik Fungsional bagi ABK
Pembelajaran Akademik Fungsional bagi ABKPembelajaran Akademik Fungsional bagi ABK
Pembelajaran Akademik Fungsional bagi ABK
Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Pembelajaran Pra Akademik
Pembelajaran Pra AkademikPembelajaran Pra Akademik
Pembelajaran Pra Akademik
Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Keberagaman Anak Berkebutuhan Khusus
Keberagaman Anak Berkebutuhan KhususKeberagaman Anak Berkebutuhan Khusus
Keberagaman Anak Berkebutuhan Khusus
Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Layanan Pembelajaran Bagi ABK
Layanan Pembelajaran Bagi ABKLayanan Pembelajaran Bagi ABK
Layanan Pembelajaran Bagi ABK
Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEMMODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEMMODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Strategi-strategi Pengembangan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PDBK
Strategi-strategi Pengembangan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PDBKStrategi-strategi Pengembangan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PDBK
Strategi-strategi Pengembangan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PDBK
Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2
Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1
Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Strategi Pengembangan Kemampuan Numerasi PDBK
Strategi Pengembangan Kemampuan Numerasi PDBKStrategi Pengembangan Kemampuan Numerasi PDBK
Strategi Pengembangan Kemampuan Numerasi PDBK
Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Pengembangan Literasi Bahasa dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK
Pengembangan Literasi Bahasa dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBKPengembangan Literasi Bahasa dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK
Pengembangan Literasi Bahasa dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK
Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Asesmen Pembelajaran Jarak Jauh di Era New Normal
Asesmen Pembelajaran Jarak Jauh di Era New NormalAsesmen Pembelajaran Jarak Jauh di Era New Normal
Asesmen Pembelajaran Jarak Jauh di Era New Normal
Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
TEACCH dan Transisi Belajar di Masa Pandemi
TEACCH dan Transisi Belajar di Masa PandemiTEACCH dan Transisi Belajar di Masa Pandemi
TEACCH dan Transisi Belajar di Masa Pandemi
Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 

More from Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB (20)

Profil dan matriks rev
Profil dan matriks revProfil dan matriks rev
Profil dan matriks rev
 
PPT Praktik penyusunan_asesmen
PPT Praktik penyusunan_asesmenPPT Praktik penyusunan_asesmen
PPT Praktik penyusunan_asesmen
 
Konsep identifikasi dan asesmen rev
Konsep identifikasi dan asesmen revKonsep identifikasi dan asesmen rev
Konsep identifikasi dan asesmen rev
 
Modul dpib pb 5
Modul dpib pb 5Modul dpib pb 5
Modul dpib pb 5
 
Modul 3 Gelombang 3 Pengembangan Kurikulum Dalam Seting Kelas Inklusif
Modul 3 Gelombang 3 Pengembangan Kurikulum Dalam Seting Kelas Inklusif Modul 3 Gelombang 3 Pengembangan Kurikulum Dalam Seting Kelas Inklusif
Modul 3 Gelombang 3 Pengembangan Kurikulum Dalam Seting Kelas Inklusif
 
Modul 4.2 Media dan Penilaian
Modul 4.2 Media dan PenilaianModul 4.2 Media dan Penilaian
Modul 4.2 Media dan Penilaian
 
Modul 4.1 Strategi Pembelajaran
Modul 4.1 Strategi Pembelajaran Modul 4.1 Strategi Pembelajaran
Modul 4.1 Strategi Pembelajaran
 
Pembelajaran Akademik Fungsional bagi ABK
Pembelajaran Akademik Fungsional bagi ABKPembelajaran Akademik Fungsional bagi ABK
Pembelajaran Akademik Fungsional bagi ABK
 
Pembelajaran Pra Akademik
Pembelajaran Pra AkademikPembelajaran Pra Akademik
Pembelajaran Pra Akademik
 
Keberagaman Anak Berkebutuhan Khusus
Keberagaman Anak Berkebutuhan KhususKeberagaman Anak Berkebutuhan Khusus
Keberagaman Anak Berkebutuhan Khusus
 
Layanan Pembelajaran Bagi ABK
Layanan Pembelajaran Bagi ABKLayanan Pembelajaran Bagi ABK
Layanan Pembelajaran Bagi ABK
 
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEMMODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
 
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEMMODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
 
Strategi-strategi Pengembangan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PDBK
Strategi-strategi Pengembangan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PDBKStrategi-strategi Pengembangan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PDBK
Strategi-strategi Pengembangan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PDBK
 
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2
 
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1
 
Strategi Pengembangan Kemampuan Numerasi PDBK
Strategi Pengembangan Kemampuan Numerasi PDBKStrategi Pengembangan Kemampuan Numerasi PDBK
Strategi Pengembangan Kemampuan Numerasi PDBK
 
Pengembangan Literasi Bahasa dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK
Pengembangan Literasi Bahasa dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBKPengembangan Literasi Bahasa dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK
Pengembangan Literasi Bahasa dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK
 
Asesmen Pembelajaran Jarak Jauh di Era New Normal
Asesmen Pembelajaran Jarak Jauh di Era New NormalAsesmen Pembelajaran Jarak Jauh di Era New Normal
Asesmen Pembelajaran Jarak Jauh di Era New Normal
 
TEACCH dan Transisi Belajar di Masa Pandemi
TEACCH dan Transisi Belajar di Masa PandemiTEACCH dan Transisi Belajar di Masa Pandemi
TEACCH dan Transisi Belajar di Masa Pandemi
 

Recently uploaded

PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
EkaPuspita67
 
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptxPRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
AlifMauliddina1
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptxmateri sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
srihardiyanty17
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
JokoPramono34
 

Recently uploaded (20)

PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
 
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptxPRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptxmateri sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
 

Modul 4 KB 1

  • 1. 1 KEGIATAN BELAJAR Fungsi Dan Nilai Uang A. Konsep Uang Materi uang terkait fungsi dan nilai adalah bagian penting dari kajian ekonomi moneter, sebagai seorang guru ekonomi di Sekolah Menengah adalah keharusan menguasi konsep terkait dengan fungsi dan nilai secara lebih mendalam.Materi ini akan sangat bermanfaat karena implementasinya dapat dilihat langsung dalam kegiatan sehari-hari peserta didik. Konsep uang akan dijelaskan dari sejarah perkembangan uang, pengertian uang, syarat-syarat uang, jenis uang, pengelolaan uang rupiah oleh BI dan unsur pengaman uang rupiah. Bapak/Ibu peserta PPG diharapkan dapat mengusai seluruh materi yang akan diuraikan ini. 1. Sejarah Perkembangan Uang Bapak/ Ibu peserta PPG, apa itu uang secara fisik, rasanya sudah tidak asing lagi bagi peserta didik, tetapi bagaimana sejarah perkembangan uang sampai akhirnya menjadi alat tukar yang sah, haruslah dipahami oleh Bapak/Ibu peserta PPG sekalian, agar nantinya kompeten dari materi selanjutnya. Uang merupakan alat bayar atas transaksi jual beli yang dilakukan manusia yang memiliki konsep nilai. Temuan manusia yang cukup fenomenal adalah uang. Hal ini bermakna bahwa uang memiliki proses dan sejarah yang panjang sehingga akhirnya konsep dan nilainya dapat digunakan hingga saat ini. Masyarakat Yunani kuno telah mengenal konsep uang sudah sekitar 6000 tahun yang lalu. Ini menandakan bahwa uang sudah 1 Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Peserta PPG Menguasai konsep uang dan lembaga keuangan, kebanksentralan dan OJK, serta hasil penelitian terkait. Pokok-Pokok Materi 1. Konsep Uang 2. Konsep Fungsi dan Nilai Uang 3. Evolusi Sistem Pembayaran 4. Peranan Uang dalam Perekonomian URAIAN MATERI
  • 2. 2 melewati proses panjang. Menurut Natsir (2014) secara garis besar perkembangan uang dapat dibagi menjadi beberapa tahap, sebagai berikut: a. Tahap Pra Barter Pada tahap ini manusia belum mengenal sistem pertukaran. Sehingga jika manusia pada masa itu ingin memenuhi kebutuhannya mereka harus berusaha sendiri. Dalam artian mereka akan memenuhi kebutuhan dengan usaha mandiri. Misalnya, mereka akan melakukan perburuan ketika mereka merasa lapar, kemudian bertani dan berpindah tempat sesuai dengan letak makanan yang menjadi sumber utama pemenuhan kebutuhannya. b. Tahap Barter Pada masa ini manusia telah memahami proses pertukaran. Hal ini dilandasi oleh adanya kesadaran bahwa mereka memiliki kebutuhan yang beragam yang mereka tidak mampu secara mandiri untuk memenuhinya. Merekapun mulai melakukan pertukaran atas bahan pangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka di masa itu. Sebagai contoh, orang A memiliki buah-buahan yang berlebih sementara ia membutuhkan ikan untuk makan. Di sisi lain orang B memiliki ikan yang cukup banyak sementara yang ia butuhkan adalah buah- buahan. Maka mereka akan melakukan pertukaran bahan pangan yang mereka punya. Sistem pertukaran inilah yang disebut dengan barter. Namun, seiring berjalannya waktu jumlah manusia meningkat dengan jenis kebutuhan yang bervariasi sehingga mereka menemui kendala dalam menemukan orang yang memiliki barang yang cocok dengan kebutuhannya. Pertukaran secara barter memiliki kelemahan yaitu : a. Sulit menemukan dua pihak yang saling membutuhkan untuk dapat terjadinya pertukaran. Contoh: Jika Bu Surtii membutuhkan apel sementara ia hanya memiliki beras, maka ia harus mencari orang yang memiliki apel dan membutuhkan beras. Betapa sulitnya kita untuk mencari orang yang memiliki kehendak yang sama dengan kita apalagi bila perekonomiannya luas. b. Sulit menentukan tingkat perbandingan harga yang sesuai, maksudnya bahwa dalam sistem barter akan menemui banyak kesulitan untuk menentukan perbandingan harga/nilai yang satu dengan lain yang akan ditukar. Misalnya 1 ekor kambing setara dengan 10 helai baju. Kondisi kambing tidak selalu sama sama ada yang gemuk dan ada juga yang kurus. Demikian pula ukuran baju. Dengan banyaknya kelemahan yang dimiliki oleh sistem barter ini maka manusia mulai berpikir untuk memanfaatkan sebuah benda yang memiliki nilai terukur yang dapat digunakan sebagai alat transaksi.
  • 3. 3 c. Tahap Uang Uang mengalami perkembangan yang cukup pesat sesuai dengan pesatnya perkembangan dan tingkat kemajuan pengetahuan dan teknologi manusia sehingga uang senantiasa menyempurnakan sistem dan bentuknya. Menurut Conway dalam Natsir (2014) Sekitar 5000 tahun yang lalu Irak Modern berdiri, di mana masyarakatnya telah mengenal uang koin yang mereka namakan shekel. Shekel melambangkan jumlah tertentu yang setara dengan emas dan perak. 2. Pengertian Uang Bapak/ Ibu peserta PPG sudah membaca tentang bagaimana sejarah uang sampai akhirnya uang berbentuk koin atau shekel Berikutnya akan dijelaskan bagaimana pengertian uang .Uang merupakan hasil ciptaan manusia yang berguna untuk melancarkan kegiatan transaksi. Uang adalah persediaan asset yang bisa dengan segera digunakan untuk melakukan transaksi Dalam perekonomian, uang merupakan sebuah alat yang disepakati secara bersama oleh para pelaku kegiatan ekonomi untuk melakukan transaksi perdagangan. Secara sederhana uang dapat didefinisikan sebagai sebuah alat tukar sah memiliki nilai yang telah sepakati secara bersama untuk memudahkan manusia dalam transaksi jual beli. Menurut Budisantoso (2006), secara teoritis uang dapat diklasifikasikan dalam dua golongan utama, yaitu uang dalam pengertian sempit (narrow money) serta uang dalam pengertian luas (broad money). Uang dalam arti sempit (narrow money) adalah uang yang memiliki tingkat likuiditas paling tinggi biasanya dalam bentuk uang kartal dan uang giral. Sementara uang dalam pengertian luas (broad money) dapat dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama, diberi notasi M2 terdiri atas narrow money ditambah dengan rekening tabungan (saving deposit) dan rekening deposito berjangka (time deposit). Kelompok kedua, Gambar 1.1: Aktivitas manusia pada tahap sebelum barter yaitu bertani dan berburu untuk memenuhi kebutuhan, dan aktivitas pada tahap barter saling menukar barang atau jasa yang mereka miliki. Sumber : https://www.artikelsiana.com/2014/10/kehidupan-manusia-purba-berocok-tanam.html
  • 4. 4 diberi notasi M3 yang terdiri atas M2 ditambah dengan seluruh simpanan dana masyarakat pada lembaga keuangan bukan bank. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) uang diartikan : (1) Alat tukar atau standar pengukur nilai (kesatuan hitungan) yang sah, dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara berupa kertas, emas, perak, atau logam lain yang dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu; (2) harta; kekayaan. Berdasarkan defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa uang adalah alat tukar yang memiliki standar pengukur nilai (satuan hitung) yang sah, yang dikeluarkan oleh pemerintah yang dapat berupa uang kartal, uang giral yang terdapat dalam rekening tabungan maupun deposto berjangka dan seluruh simpanan masyarakat yang ada di lembaga keuangan non bank. 3. Syarat- Syarat Uang Bapak / Ibu peserta PPG, banyak sekali komoditi yang pernah dijadikan uang, apapun komoditi itu, agar sah diakui diteriman sebagai uang oleh masyarakat maka uang sebagai alat tukar harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut (Budisantoso: 2006): 1. Dapat diterima oleh umum (Acceptability), uang harus dapat diterima baik oleh pemerintah maupun setiap anggota masyarakat lainnya sebagai alat tukar, alat ukur dan standar pembayaran dalam proses pertukaran barang dan jasa. 2. Tahan lama dan tidak mudah rusak (durability), uamg hendaknya tidak cepat rusak dan tidak perlu diganti setiap saat. Terpenuhinya syarat durability menyebabkan nilai uang tidak lekas merosot karena secara fisik uang tidak akan lekas rusak. 3. Mudah disimpan dan nilainya tetap (stability), uang perlu dijaga agar nilainya tetap. Jika nilainya tidak tetap uang tidak akan diterima secara umum. Hal ini sekaligus mengurangi fungsi uang sebagai alat tukar dan satuan hitung. Apabila nilai uang sering mengalami ketidaksetabilan, maka akan sulit untuk dipercaya oleh yang menggunakannya. 4. Mudah dipindah dan dibawa kemana-mana (portability), uang sebaiknya mudah dibawa untuk keperluan sehari-hari. Oleh karena itu dalam hal ini fisik uang juga jangan terlalu besar dan diusahakan seringan mungkin. Portability dari uang juga meningkatkan kenyaman dan rasa aman memegang uang, sebab uang dalam jumlah besar dapat disimpan ditempat yang kecil, terlindung dan tidak diketahui oleh orang lain. 5. Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility), uang harus dapat dipecah menjadi unit yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai untuk memudahkan transaksi.kemudian uang tidak hanya udah dibagi, tetapi juga harus mudah dalam pembulatan dengan kelipatan
  • 5. 5 tertentu terutama dalam nilai bulat.oleh karena itu, agar uang mudah dibagi harus dibuat dalam nominal yang beragam. 6. Jumlahnya mencukupi ( elasticity of supply) jumlah uang yang beredar haruslah mencukupi kebutuhan perekonomian (dunia usaha). Persediaan yang tidak cukup untuk mengimbangi kegiatan usaha akan menyebarkan perdagangan macet dan pertukaran kembali seperti pada perekonomian bartet. Oleh karena itu bank sentral sebagai badan tunggal yang menciptakan uang kartal harus mampu melihat perkembangan perekonomian yang selanjutnya mampu untuk menyediakan uang secara cukup bagi perekonomian. Jadi kemampuan bank sentral dan lembaga keuangann yang lain dalam penyediaan uang harus dijamin tetap baik (bersifat elastis) 7. Syarat psikologis, bahwa uang harus bisa memuaskan keinginan orang yang memilikinya. Orang akan terlihat lebih tenang dan puas jika membawa uang daripada barang. 4. Jenis - Jenis Uang Bapak /Ibu peserta PPG sesuai dengan perkembangan zaman, maka jenis uang pun mengalami perkembangan yang cukup pesat. Ada baiknya Bapak/Ibu juga memahami bagaimana jenis-jenis uang yang berbeda penggolongannya berdasarkan bahan, lembaga, kawasan, dan pemakainya, uang dapat dikelompokkan berdasarkan kriteria sebagai berikut (Kasmir: 2014): a. Berdasarkan bahan yang digunakan untuk membuat uang 1). Uang Logam, adalah uang yang bahannya terbuat dari logam tertentu seperti emas, perak tembaga, nikel dan sebagainya. uang logam yang terdapat di Indonesia berupa pecahan kecil mulai dari Rp. 100; sampai Rp. 1.000;. keuntungan memegang uang logam adalah tidak mudah rusak dan kekuranganya terlalu berat untuk dibawa kemana – mana. 2). Uang Kertas, adalah uang bahannya terbuat dari kertas serta pengunaanya diatur oleh undang-undang. Uang kertas mudah dibawa dalam jumlah besar maupun kecil, dan biaya produksi uang kertas lebih murah. Adapun kekurangan dari uang kertas yaitu mudah sobek, mudah terbakar dan lebih mudah dipalsukan. b. Berdasarkan lembaga yang mengeluarkannya 1). Uang Kartal, adalah uang kertas dan uang logam yang beredar di masyarakat. Uang ini diatur dan dikeluarkan peredaranya oleh Bank Indonesia sebagai Bank sental serta merupakan alat pembayaran yang sah.
  • 6. 6 Gambar 1. 3 : Euro mata uang yang berlaku dikawasan Eropa Sumber : www.nusaforex.com Sumber : https://materibelajar.co.id/uang-kartal/ 2). Uang Giral, adalah uang yang digunakan sebagai alat pembayaran yang berupa cek, bilyet giro, dan kartu kredit. Kekuatan hukumnya lemah, karena tidak semua transaksi disemua tempat dapat menerima uang giral. c. Berdasarkan kawasan/daerah berlaku 1). Uang domestik, yaitu uang yang hanya berlaku di dalam wilayah suatu negara tertentu saja. Contoh: rupiah, ringgit, yen,rupee dan lain sebagainya. 2). Uang regional, yaitu uang yang hanya berlaku di kawasan tertentu, seperti euro berlaku bagi negara-negara kawasan Eropa. 3). Uang internasional, yaitu uang yang berlaku tidak hanya di dalam wilayah suatu negara tertentu saja, tetapi juga berlaku di berbagai wilayah negara didunia (internasional). Misalnya, dollar AS d. Berdasarkan Pemakai di dalam dan luar negeri 1). Internal Value, yaitu kemampuan dari uang untuk membeli barang di dalam suatu negara, dengan kata lain nilai internal uang adalah kemampuan daya beli uang Gambar 1.2: Beberapa contoh uang logam dan uang kertas milik Indonesia
  • 7. 7 terhadap barang-barang. Misalkan uang sebesar Rp 12.000,00 mampu ditukar dengan 1 kg gula.Ini berarti bahwa uang sebesar Rp 12.000,00 memiliki nilai internal sebesar 1kg gula. 2). External Value, yaitu kemampuan dari uang dalam negeri untuk bisa ditukar dengan mata uang asing. Dengan kata lain eksternal value adalah daya beli uang dalam negeri terhadap uang asing atau lebih dikenal dengan istilah nilai kurs. Contoh nilai uang Rp12.500,00 mampu ditukarkan dengan US$ 1, ini berarti bahwa uang Rp12.500,00 memiliki nilai eksternal sama dengan US$ 1. 5. Pengelolaan Uang Rupiah Oleh Bank Indonesia Bapak /Ibu Peserta PPG dalam pengelolaan nya, BI bertanggung penuh dalam pengaturannya .Berikut adalah tahapan yang dilakukan oleh BI dalam pengelolaan uang, tentu saja seluruh tahapan ini sudah diatur dalam bentuk peraturan yang dikeluarkan oleh BI.Bebeapa tahapan pengelolaan uang rupiah yang dilakukan oleh BI adalah; tahap perencanaan, tahap pencetakan, tahap pengeluaran dan pengedaran, tahap pencabutan dan tahap pemusnahan. Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 14/7/PBI/2012 bahwa Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang melakukan pengelolaan uang rupiah, tahapan yang dilakukan meliputi tahap perencanaan, pencetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan dan penarikan, serta pemusnahan uang rupiah. a. Tahap Perencanaan Dalam tahap perencanaan dan penentuan jumlah uang rupiah yang akan dicetak, perlu diperhatikan tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, rencana jenis dan pecahan uang rupiah, serta perkiraan jumlah uang rupiah yang dimusnahkan. Perencanaan tersebut dilakukan agar uang yang dikeluarkan memiliki kualitas baik sehingga kepercayaan masyarakat tetap terjaga. Perencanaan yang dilakukan BI meliputi perencanaan pengeluaran emisi baru dengan mempertimbangkan tingkat pemalsuan, nilai intrinsik uang, serta masa edar uang. Selain itu, dilakukan pula perencanaan terhadap jumlah serta komposisi pecahan uang yang akan dicetak selama satu tahun mendatang. Berdasarkan perencanaan tersebut, kemudian dilakukan pengadaan uang, baik untuk pengeluaran uang baru maupun pencetakan rutin terhadap uang lama yang telah dikeluarkan. b. Tahap Pencetakan Pada tahap pencetakan rupiah, BI melakukannya di dalam negeri dengan menunjuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pelaksana pencetakan uang rupiah.BUMN yang
  • 8. 8 Gambar 1. 4 : Proses pencetakan uang Sumber : https://aktual.com/cetak- uang-kertas-93-miliar-bilyet-peruri- klaim-cuma-3-persen-yang-rusak/ melaksanakan pencetakan uang rupiah tersebut adalah PERUM PERURI (Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia). Penunjukan BUMN sebagai pelaksana pencetakan uang rupiah dilakukan sesuai dengan ketentuan BI mengenai pengadaan jasa pencetakan uang rupiah. Jika BUMN yang ditunjuk menyatakan tidak sanggup melaksanakan pencetakan uang rupiah, maka BUMN tersebut dapat menunjuk lembaga lain untuk bekerja sama dalam pelaksanaan pencetakan uang rupiah dengan memenuhi persyaratan pencetakan uang rupiah yang disepakati sebelumnya dengan BI. Penunjukan lembaga lain dilakukan oleh BUMN melalui proses yang terbuka, dapat dipertanggungjawabkan, serta menguntungkan negara. Selain itu, harus terlebih dahulu memperoleh persetujuan BI. Bila BUMN tak dapat memenuhi persyaratan pencetakan rupiah yang disepakati sebelumnya, maka BI berwenang menetapkan kebijakan lain demi memastikan ketersediaan rupiah. Dalam tahap pencetakan uang, semua pihak yang terlibat wajib menjaga mutu, keamanan, dan harga yang bersaing. c. Pengeluaran dan Pengedaran Terkait dengan peran mengeluarkan dan mengedarkan uang, BI senantiasa berupaya untuk dapat memenuhi kebutuhan uang kartal di masyarakat baik dalam nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan dalam kondisi layak edar (clean money policy). Untuk mewujudkan kondisi layak edar tersebut, pengelolaan pengedaran uang yang dilakukan oleh Bank Indonesia dilakukan mulai dari pengeluaran uang, pengedaran uang, pencabutan dan penarikan pengeluaran uang, pengedaran uang, pencabutan dan penarikan uang, hingga pemusnahan uang. Uang rupiah yang telah dikeluarkan BI selanjutnya diedarkan ke seluruh wilayah Indonesia melalui Kantor Bank Indonesia. Kebutuhan uang rupiah di setiap wilayah tentunya berbeda, didasarkan pada jumlah persediaan, keperluan pembayaran, penukaran dan penggantian uang selama jangka waktu tertentu. Kegiatan pengedaran uang juga dilakukan
  • 9. 9 Sumber : https://tirto.id/syarat-dan-cara-tukar-uang-rusak-di-bank-indonesia-ej9C Gambar 1. 5: Pekerja Bank Indonesia tampak memindahkan tumpukan uang baru sebelum di edarkan melalui pelayanan kas kepada bank umum maupun masyarakat umum. Layanan kas kepada bank umum dilakukan melalui penerimaan setoran dari nasabah dan pembayaran uang rupiah. Sedangkan kepada masyarakat, dilakukan melalui penukaran secara langsung pada loket- loket penukaran di seluruh kantor BI atau melalui kerjasama dengan perusahaan yang menyediakan jasa penukaran uang kecil. d. Tahap Pencabutan dan Penarikan Sumber : http://www.harnas.co/2018/04/17/bi-sumsel-musnahkan-uang-lusuh-rp-11-t Gambar1. 6. Tahap pencabutan dan penarikan uang
  • 10. 10 Pencabutan uang dari peredaran dimaksudkan untuk mencegah dan meminimalisasi peredaran uang palsu serta menyederhanakan komposisi dan emisi pecahan. Uang rupiah yang dicabut tersebut dapat ditarik dengan cara menukarkan ke Bank Indonesia atau pihak lain yang telah ditunjuk oleh Bank Indonesia. e. Tahap Pemusnahan Uang yang dimusnahkan tersebut adalah uang yang sudah dicabut dan ditarik dari peredaran, uang hasil cetak kurang sempurna, dan uang yang sudah tidak layak edar.Kegiatan pemusnahan uang diatur melalui prosedur dan dilaksanakan oleh jasa pihak ketiga, dengan pengawasan dari BI. Sumber : https://ibf.proxsisgroup.com/pemusnahan-uang-kertas-alami-peningkatan/ Gambar 1.7. Tahap Pemusnahan Uang 6. Unsur Pengaman Uang Rupiah Uang Rupiah memiliki ciri-ciri berupa tanda-tanda tertentu yang bertujuan mengamankan uang rupiah dari upaya pemalsuan. Dalam website resmi Bank Indonesia secara umum, ciri- ciri keaslian uang Rupiah dapat dikenali dari unsur pengaman yang tertanam pada bahan uang dan teknik cetak yang digunakan, yaitu: 1. Tanda Air (Watermark) dan Electrotype, Pada kertas uang terdapat tanda air berupa gambar yang akan terlihat apabila diterawangkan ke arah cahaya.Benang Pengaman (Security Thread), Ditanam di tengah ketebalan kertas atau terlihat seperti dianyam sehingga tampak sebagai garis melintang dari atas ke bawah, dapat dibuat tidak
  • 11. 11 memendar maupun memendar di bawah sinar ultraviolet dengan satu warna atau beberapa warna. Cetak Intaglio, Cetakan yang terasa kasar apabila diraba. 2. Gambar Saling Isi (Rectoverso), Pencetakan suatu ragam bentuk yang menghasilkan cetakan pada bagian muka dan belakang beradu tepat dan saling mengisi jika diterawangkan ke arah cahaya. 3. Tinta Berubah Warna (Optical Variable Ink), hasil cetak mengkilap (glittering) yang berubah-ubah warnanya bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda. 4. Tulisan Mikro (Micro Text), Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan menggunakan kaca pembesar. 5. Tinta Tidak Tampak (Invisible Ink), Hasil cetak tidak kasat mata yang akan memendar di bawah sinar ultraviolet. 6. Gambar Tersembunyi (Latent Image), Teknik cetak dimana terdapat tulisan tersembunyi yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu. Gambar 1.8. Unsur Pengaman Rupiah Bapak/ Ibu Peserta PPG sudah mempelajari tentang konsep uang meliputi sejarah perkembangan uang, pengertian uang, syarat-syarat uang, jenis uang, pengelolaan uang rupiah oleh BI dan unsur pengaman uang rupiah, agar lebih memahami , berikut ini akan dijabarkan tentang konsep fungsi dan nilai uang Pada materi ini Bapak/ Ibu diharapkan akan memahami tentang bagaimana uang memiliki fungsi asli dan fungsi turunan, selanjutnya bagaimana uang memiliki nilai yang berbeda berdasarkan waktu Sumber :https://finance.detik.com/moneter/d-3374747/sulit-dipalsukan-ini-pengaman-di-uang- rupiah-desain-baru
  • 12. 12 B.Konsep Fungsi dan Nilai Uang 1. Konsep Fungsi Uang Bapak/ Ibu Peserta PPG, berikut ini akan dijelaskan bagaimana uang memiliki fungsi dan nilai. Diharapkan setelah membaca materi ini Bapak/ Ibu peserta PPG akan lebih memahami mengapa terjadi perbedaan nilai uang karena perbedaan waktu dan sebagainya. Pada dasarnya uang berfungsi sebagai alat tukar untuk mempermudah transaksi perdagangan sehingga menjadi murah serta dengan produktivitas yang tinggi guna mencapai hasil yang maksimal.produktivitas yang tinggi akan dicapai jika ada spesialisasi disegala bidang, misalnya tenaga kerja, ketrampilan dan keahlian, serta admnistrasi. Tetapi spesialisasi tidak akan dicapai tanda adanya system pertukaran perdagangan berjalan lancer. Oleh karena itu uang akan menjadi produktif jika uang merupakan bagian yang sangat penting dari mekanisme dan proses pertukaran modern dan oleh karena itu akan memudahkan kegiatan produksi. Namun sejalan dengan perkembangan perekonomian uang berubah fungsi sebagai alat tukar yang lebih luas lagi. Berbagai macam fungsi yang telah meluas tersebut merupakan salah satu indikasi bahwa uang memiliki kedudukan yang semakin penting dan krusial dalam masyarakat. Fungsi uang secara lebih rinci terbagi menjadi dua yaitu fungsi asli dan fungsi turunan (Wikipedia: 2018), sebagai berikut: a. Fungsi Asli (Fungsi Primer) 1). Sebagai alat tukar umum (medium of exchange), uang adalah alat tukar yang sah untuk seluruh transaksi, publik, perseorangan. jika menginginkan suatu barang, kita akan menukarkannya dengan uang kita miliki. Jika anda pergi kepasar dan menukarkan uang dengan barang, dan barang tersebut langsung anda terima, maka uang telah melakukan fungsinya sebagai alat tukar. Kemudahan untuk mengubah uang untuk menjadi sesuatu yang lain barang dan jasa disebut likuiditas. 2). Sebagai satuan hitung (unit of account), artinya uang digunakan sebagai ukuran harga suatu benda. Dengan adanya uang, anda dapat menentukan nilai atau harga suatu barang yang diinginkan. Contohnya, harga sebuah baju Rp. 50.000; dari sini anda dapat menyatakan jika membeli dua buah baju jumlahnya menjadi Rp. 100.000; b. Fungsi Turunan (Fungsi Sekunder) 1). Sebagai alat pembayaran (means of payment), uang digunakan sebagai alat pembayaran semua kebutuhan manusia. Misalnya, membayar utang, membeli
  • 13. 13 makanan,membayar angkutan umum, membayar SPP dan sebagainya. maka uang dalam hal telah melakukan fungsinya sebagai alat pembayaran. 2). Sebagai alat penyimpan kekayaan (store of value), orang yang mempunyai pendapatan berlebih atau apabila semua kebutuhannya terpenuhi mereka akan menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung. Menabung berarti berjaga – jaga apabila ada kebutuhan lain yang tidak terduga harus segera dipenuhi. 3). Sebagai alat pemindah kekayaan, uang dapat pula sebagai media untuk mengganti bentuk kekayaan. Dengan adanya uang maka harta yang dimiliki disuatu daerah dapat di pindahkan kesuatu daerah atau tempat lain. Misalnya, pada saat orang ingin membuka toko kelontong dan dia memiliki tanah, maka tanah tersebut dapat dijual kemudian hasil dari penjualan tanah digunakan untuk membua toko kelontong.Maka pada kasus ini uang yang anda gunakan untuk menukarkan barang tersebut telah melakukan fungsinya sebagai alat pemindah kekayaan.Kekayaan anda berubah dari tanah menjadi toko kelontong. 4). Sebagai alat pembentuk modal, uang dapat digunakan perusahaan untuk dijadikan modal atau investasi. Uang dapat juga digunakan masyarakat sebagai pendorong untuk melakukan usaha dengan tujuan memperoleh laba atau penghasilan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. 5). Alat pengukur harga barang dan jasa (penunjuk harga), harga barang yang dijual di pasar, di toko, di supermarket atau di mal untuk memudahkan pembeli biasanya dinilai dengan uang. Hal ini berarti uang digunakan sebagai penunjuk harga. 2.Konsep Nilai Uang Bapak/ Ibu peserta PPG bagaimanna saudara mengukur penggunaan uang ? terkadang timbul pertanyaan bagaimana mungkin selembar kertas mampu ditukar dengan sejumlah barang ?. Hal ini sangat terkait dengan nilai uang .Nilai uang adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan sejumlah barang tertentu. 1. Jenis uang berdasarkan nilai yang terkandung pada uang baik nilai intrinsic maupun ektstrinsik. Jenis uang ini terbagi kedalam dua jenis yaitu (Kasmir 2017) : a. Uang bernilai penuh ( full bodied money) , yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik) sama dengan nilai nominalnya. Pada umumnya, uang yang bemilai penuh terbuat dari logam. Contoh uang logam, dimana nilai bahan untuk membuat uang tersebut sama dengan nominal yang tertulis diuang b. Uang tidak bernilai penuh (representative full bodied money), yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik) lebih rendah daripada nilai nominalnya. Pada umumnya,
  • 14. 14 uang yang tidak bernilai penuh terbuat dan kertas. Uang jenis ini sering disebut uan tertanda atau token money. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai perbedaan full bodied money dengan representative full bodied money (Rahardjo, 2009) antara lain menyangkut: 1. Terletak pada definisinya. Bila representative full bodied money merupakan mata uang yang nilai materinya jauh dibawah nilai nominalnya, maka full bodied money adalah mata uang yang nilai materinya sama dengan nilai nominalnya. 2. Pada masa representative full bodied money, mata uang dibuat oleh badan-badan yang ditunjuk oleh pemerintah misalnya Bank Sentral, sedangkan pada masa full bodied money, masyarakat bebas menempa dan melebur mata uang sendiri. 3. Pada masa full bodied money, jumlah uang beredar sulit dihitung jumlahnya sedangkan pada masa representative full bodied money jumlah uang beredar mudah dihitung. 2. Jenis uang berdasarkan nilai waktu Yang dimaksud dengan konsep nilai waktu uang adalah sebuah konsep yang berkaitan dengan waktu dalam menghitung nilai uang. Maksudnya, uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan sama nilainya dengan tahun-tahun yang akan mendatang. atau bisa kita katakan bahwa uang yang sekarang nilainya jauh lebih besar dibandingkan dengan uang yang akan diterima dimasa yang akan mendatang. Nilai waktu dari uang erat kaitannya dengan nilai saat ini dan nilai yang akan datang. 1. Nilai yang akan datang Nilai yang akan datang merupakan nilai uang yang diterima dimasa mendatang dari sejumlah modal yang ditanamkan sekarang dengan tingkat bunga tertentu. Uang Ali pada 1 Januari 2019 menanamkan modalnya sebersar Rp.100.000.000 dalam bentuk deposito di bank dengan tenor waktu selama 1 tahun. Pihak bank bersedia memberikan bunga sebesar 10% per tahunnya. Maka pada 31 Desember 2019 nanti berapakah Tuan Ali akan menerima uang miliknya yang terdiri dari uang modal pokok dan bunga.? Diketahui : Mo = Rp.100.000.000 I = 10% = 10/100 = 0,1 n = 1 Jawab : Studi Kasus
  • 15. 15 FV = Mo (1+0,10)1 FV = Rp.100.000.000 (1+0,10)1 FV = Rp.100.000.000 (1+0,1) FV = Rp.100.000.000 (1,1) FV = Rp.110.000.000,- Jadi, nilai uang yang akan datang dari Tuan Ali adalah sebesar Rp.110.000.000,- 2. Nilai Sekarang Nilai sekarang merupakan nilai sejumlah uang saat ini yang dapat di bungakan untuk memperoleh jumlah yang lebih besar dimasa yang akan datang. Dalam kurun waktu dua tahun lagi, Irma akan menerima uang sebanyak Rp.50.000,- berapakah nilai uang tersebut sekarang jika tingkat bunga adalah 12% setahun? Diketahui : Fv = Rp.50.000 i = 0,12 n = 2 Jawab : Pv = Fv/(1+i)n = Rp.50.000/(1+0,12)(2) = Rp.50.000/2,24 = Rp.22.321,43 Jadi, nilai sekarang uang milik Irma adalah Rp.22,321,43 3. Nilai masa datang dan nilai sekarang Bunga menjadi faktor pada nilai sekarang PVIF (r,n) yakni persamaan untuk diskonto dalam mencari nilai sekarang ialah kebalikan dari faktor bunga nilai di masa depan FVIF (r,n). Bila Anjar menabung uang sebesar Rp.5.000.000,- dengan bunga 15%, maka selama satu tahun anjar akan mendapatkan uang sebesar ? Diketahui : Ko = Rp.5.000.000 r = 15% = 15/100 = 0,15 Studi Kasus Studi Kasus
  • 16. 16 n = 1 Jawab : FV = Ko(1+r)1 FV = Rp.5.000.000 (1+0,5)1 FV = Rp.5.000.000 (1,15) FV = Rp.5.750.000,- Jadi, nilai mendatang uang yang dimiliki Anjar adalah sebesar Rp.5.750.000,- 4. Anuitas Anuitas merupakan rangkaian pembayaran atau penerimaan tetap yang dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga dapat diartikan pula sebagai kontrak dimana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai sebuah imbalan dari premi yang kita bayar. Contoh dari anuitas ini adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen. Demikian materi fungsi dan nilai uang sudah dijabarkan, diharapkan Bapak/Ibu peserta PPG sudah memahami bagimana konsep fungsi dan nilai uang. Selanjutnya akan di uraikan bagaimana uang sebagai alat tukar dan pembayaran yang sah berevolusi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. C. Evolusi Sistem Pembayaran Bapak /Ibu peserta PPG sekalian, kita bisa mendapat gambaran dari fungsi uang dan bentuknya dari waktu ke waktu dengan melihat evolusi system pembayaran (payment system),dengan memahami materi evolusi system pembayaran , nantinya Bapak /Ibu akan memahami bagaimana transaksi dilakukan dalam perekonomian. Sistem pembayaran telah berubah sepanjang waktu, demikian pula dengan bentuk uang. Pada suatu waktu logam berharga seperti emas digunakan sebagai alat pembayaran utama dan dari emas tersebut berubah menjadi bentuk utama dari uang Selanjutnya aset kertas seperti cek, dan uang kertas mulai digunakan untuk system pembayaran dan dianggap sebagai uang. Dimana system pembayaran berujung memiliki makna penting tehadap bagaimana uang akan didefenisikan dimasa mendatang. Berikut akan diuraikan bagaimana system pembayaran mengalami evolusi dari waktu ke waktu, dari mulai uang komoditas, uang fiat, cek, pembayaran secara elektronik dan e- money.
  • 17. 17 1.Uang Komoditas Untuk mendapat gambaran dimana system pembayaran berujung, adalah penting untuk mengetahui proses perubahan system pembayaran dari waktu ke waktu. Segala sesuatu yang berfungsi sebagai uang, maka secara umum harus dapat diterima, setiap orang harus bersedia menggunakannya sebagai pembayaran untk barang dan jasa. Setiap objek yang mempunyai nilai yang jelas bagi setiap orang menjadi kandidat untuk bisa menjadi uang dan pilihan yang lazim adalah logam berharga seperti emas, aatau perak. Uang yang dibuat dari logam berharga atau komoditas berharga lainnya disebut uang komoditas (commodity money). Dan dari uang purbakala sampai beberapa ratus tahun yang lalu, uang komoditas berfungsi sebagai alat tukar dihampir semua kalangan masyarakat kecuali masyarakat yang paling primitive. Permasalahan yang muncul dari system pembayaran yang berbentuk logam berharga adalah sangat berat dan sulit dibawa dari satu tempat ketempat yang lain. Apalagi pembelian dalam jumlah yang besar, hal ini pasti menjadi tidak praktis. 2.Uang Fiat Perkembangan berikutnya dalam system pembayaran adalah mata uang kertas (selembar kertas yang berfungsi sebagai alat tukar). Pada awalnya, uang kertas berisi jaminan yang dapat dikonversikan kedalam bentuk koin atau ke logam berharga dengan kuantitas tertentu. Akan tetapi, mata uang berubah secara perlahan menjadi uang fiat (fiat money), yaitu uang kertas yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai alat pembayaran yang sah (pengertian sah adalah uang kertas tersebut dapat diterima sebagai pembayaran untuk utang) tetapi tidak dapat dikonversikan kedalam bentuk koin atau logam berharga. Uang kertas mempunyai keuntungan dengan berat yang lebih ringan dibandingkan dengan uang koin atau logam berharga, tetapi uang kertas hanya bisa dipakai sebagai alat tukar hanya jika ada kredibilitas dari otoritas yang menerbitkan uang kertas tersebut dan jika percetakan dari uang kertas tersebut mengalami satu tahapan canggih dan sulit untuk dipalsukan. Oleh karena uang kertas telah melibatkan pengaturan secara hukum, negara-negara dapat mengubah ata uangnya sesuai dengan keinginan. Lebih lanjut, itulah yang dilakukan oleh negara-negara Eropa ketika mereka menghancurkan mata uangnya untuk diubah ke euro pada tahun 2002. Kelemahan utama dari uang kertas dan koin adalah mudah dicuri dan cukup mahal untuk dibawa dalam jumlah yang besar karena tumpukannya yang banyak. Untuk mengatasi permasalahan ini, tahapan lain dalam evolusi system pembayaran terjadi seiring dengan perkembangan dari perbankan modern :penemuan cek.
  • 18. 18 3. Cek Cek adalah instruksi dari anda ke bank untuk mengirimkan uang dari rekening anda ke rekening orang lain ketika orang tersebut menyetorkan cek yang diterimanya. Cek memungkinkan terjadinya transaksi tanpa harus membawa sejumlah besar mata uang. Peneluan cek merupakan inovasi terbesar yang dapat meningkatkan efisiensi system pembayaran. Seringkali pembayaran dibuat bolak-balik saling membatalkan; tanpa cek, hal tersebut akan membuat pergerakan dari banyaknya mata uang. Dengan cek pembayaran yang saling membatalkan dapat diselesaika dengan pembatalan cek, dan tidak ada uang yang perlu dipindahkan. Akibatnya, penggunaan cek dapat menurunkan biaya transportasi yang terkait dengan system pembayaran dan meningkatkan efisiensi ekonomi. Keuntungan cek lainnya adalah dapat dituliskan berapapun jumlahnya sampai jumlah saldo yang ada direkening sehingga membuat transaksi dalam jumlah besar menjadi lebih mudah. Cek juga dapat mengurangi kerugian, seadainya cek itu dicuri, dan karena cek memberikan bukti pembelian dengan nyaman. Akan tetapi terdapat dua permasalahan dengan system pembayaran berdasarkan cek. Pertama, dibutuhkan waktu untuk mendapatkan cek dari satu tempat ketempat lainnya, khususnya pada masalah yang serius jika pembayaran dilokasi yang berbeda yang membutuhkan pembayaran dengan cepat. Kedua, semua pekerjaan administrasi yang dibutuhkan dalam proses cek juga mahal 4. Pembayaran Secara Elektronik Semakin murahnya computer dan meluasnya penggunaan internet sekarang ini, membuat pembayaran secara elektronik juga semakin murah. Pada masa lalu pengiriman cek harus lewat pos, tetapi saat ini bank menyediakan situs web, dimana nasabah, bisa masuk kedalamnya dengan mengklik beberapa tombol, dan dengan cara demikian pembayaran atas tagihan dapat dilakukan secara elektronik. Kondisi bukan hanya menghemat biaya prangko, tetapi juga membuat membayar tagihan menjadi hal yang menyenangkan. System pembayaran secara elektronik yang disediakan oleh bank hanya membutuhkan sedikit waktu untuk masuk kedalam system guna membayar tagihan. Pembayaran yang sudah dilakukan secara otomatis akan mengurangi saldo rekening di bank. Pembayaran secara elektronik ini diperkirakan bisa menghemat lebih dari satu dolar per transaksi dibandingkna apabila menggunakan menggunakan cek. Pembayaran secara elektronik kini semakin umum digunakan di Amerika Serikat meskipun kebiasaan ini sebenarnya cenderung terlambat dibandingkan dengan orang di Eropa, khususnya di Skandinavia.
  • 19. 19 5. E-Money Teknologi pembayaran secara elektronik tidah hanya menggantikan cek, tetapi juga tunai dalam bentuk electronic money- adanya uang hanya dalam bentuk elektronik. Bentuk pertama dari e-money adalah kartu debit. Kartu debit, yang bentuknya seperti kartu kredit, memungkinkan konsumen membeli barang dan jasa secara langsung dapat memindahkan dana secara elektronik dari rekening bank, ke rekening pihak penjual. Kartu debit dapat digunakan di tempat-tempat yang menerima kartu kredit dan sekarang ini menjadi lebih cepat dibandingkan dengan pembayaran tunai. Pada sebagian besar pasar swalayan, misalnya , konsumen dapat menggesek kartu debit melalui alat pembaca kartu yang ada dibagian kasir, dan rekening akan berkurang sebesar nilai pembelian yang dilakukan. Sebagian besar bank dan perusahaan seperti visa dan master card menerbitkan kartu kredit dan kartu ATM yang dapat berfungsi sebagai kartu debit. Bentuk e-money yang lebih mutakhir adalah store –value card dibeli dengan dolar tertentu yang dibayar dengan uang dimuka, mirip seperti kartu telepon prabayar. Semakin canggih store value card dikenal sebagai smart card. Smart card berisi chip computer yang dapat mengakses tunai secara digital dari pemilik rekening kapanpun dibutuhkan. Dinegara Asia seperti Jepang dan Korea, telepon seluler sekarang mempunyai fiture smart card yang memeberikan ekspresi bayar lewat telepon, menjadi perkembangan baru , smart card bisa dibeli dimesin ATM, computer pribadi dengan kartu pembaca smart card, atau peralatan telepon khusus. Bentuk ketiga dari e-money sering disebut dengan e cash yang digunakan melalui internet untuk membeli barang dan jasa. Pelanggan mendapatkan e-cash dengan membuat satu rekening di bank yang memepunyai jaringan internet dan kemudia bisa mempunyai e cash yang dipindahkan ke computer pribadinya. Ketika ia ingin membeli sesuatu dengan e- cash pelanggan dapat menjelajah toko yang ada di web, selanjutnya secara otomatis e-cash ditransfer dari komputernya ke computer penjual. Penjual kemudian mendapatkan dana yang ditransfer dari rekening bank konsumen ke rekening penjual sebelum barang itu dikirimkan. Bapak / Ibu peserta PPG dengan adanya kemudahan dari e-money, masyarakat akan berfikir kita akan menuju kepada masyarakat tanpa uang tunai (cashless society) dimana semua pembayaran dilakukan secara elektronik, akan tetapi ternyata hal ini tidak terjadi, mengapa ?
  • 20. 20 D. Peranan Uang Dalam Perekonomian Dewasa ini uang sebagai institusi ekonomi dan komoditas mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Pengertian uang sebagai institusi adalah uang telah diterima sebagai alat pembayaran maupun alat penyimpan kekayaan. Mengingat fungsi utama dari sebuah intitusi adalah mempermudah kehidupan manusia, baik secara individu maupun kelompok, Apakah Kita Menuju Pada Masyarakat Tanpa Uang Tunai ? Perkiraan mengenai masyarakat tanpa uang telah beredar selama beberapa decade, tetapi ternyata tidak berkembang pesat. Misalnya Business week , pada tahun 1975 memperkirakan, ketika elektronik sebagai alat pembayaran akan segera terjadi perubahan drastisdari konsep uang itu sendiri, menyangkalnya kembali beberapa tahun berikutnya. Uji coba dalam beberapa tahun terakhir dengan smart cards untuk mengubah konsumen menggunakan e-money tidak berjalan sukses. Mondex, satu diantara stored value card di Inggris tahun 199, hanya digunakan oleh beberapa kampus universitas di Inggri. Di Jermandan Belgia, jutaan orang membawa kartu bank dengan chip computer yang menempel dikartu tersebut, tetapi mereka sangat sedikit menggunakannya. Mengapa perubahan menjadi masyarakat tanpa uang tunai berjalan sangat lambat ? Walaupun e-money memberikan kemudahan dan menjadi lebih efisien daripada system pembayaran dengan menggunakan kerta, beberapa factor yang tidak mendukung hilangnya system pembayaran dengan kertas. Pertama, sangat mahal jika menggunakan computer, kartu pembaca dan jaringan telekomunikasi yang diperlukan untuk membuat uang elektronik menjadi bentuk pembayaran yang domina. Kedua, alat pembayaran elektronik mendorong peningkatan keamanan dan pertimbangan pribadi .Kita sering mendengar berita media yang menunjukkan penelusup masuk mengakses basis data komputeruntuk mengambil informasi yang tersimpan. Oleh karena pencuria tersbut sering terjadi orang-orang tidak bertanggung jawab bisa mengakses rekening di bank dalam system pembayaran elektronik dan mencuri dana dengan cara memindahkan rekening orang lain ke rekening sendiri. Pencegahan kejahatan ini tidaklah mudah dan ilmu computer telah bekerja penuh untuk mengembangkan system yang dapat mengatasi masalah keamanan tersebut. Perhatikan lebih lanjut terhadap penggunaan alat pembayaran elektronik bisa membuat jaringan computer penuh dengan sejumlah besar data kebiasaan belanja pribadi. Mereka merasa khawatir bahwa pemerintah,atasan atau penjaual bisa mengakses data tersebut sehingga mengganggu kerahasiaan pribadi. Kesimpulan dari pembahasan ini adalah walaupun penggunaan e money secara pasti meningkat di masa mendatang mengacu istilah Mark Twain” berita mengenai matinya uang tunai hanya dibesar-
  • 21. 21 maka dapat dikatakan siapapun manusia yang hidup dizaman modern akan mengalami kesulitan jika tidak mau menerima uang. Sebagai contoh Pada waktu belum dipergunakannya uang, seorang petani buah akan mempunyai mempunyai penghasilan yang jauh lebih besar dari kebutuhan konsumsi, jika menanam dalam skala lebih besar. Tetapi kelebihan penghasilan tersebut dalam tempo kurang dari sebulan kemungkinan besar akan membusuk, karena tidak terjadinya double coincidence of wants. Hal ini akan membuat petani buah kapok menanam dalam skala besar dan tentunya tidak akan mendorong pertambahan ekonomi. Tetapi dengan digunakannya uang dalam perekonomian modern, kelebihan panen tersebut akan dapat dijual dan uangnya dapat disimpan dalam bentuk tabungan. Kelak jika jumlah tabungan sudah banyak, petani dapat mempergunakannya untuk berbagai tujuan, seperti memperbesar skala usaha atau dibelikkan tanah, rumah, TV, dll. Berikut ini akan dijelaskan peranan uang dalam perekonomian modern (Manurung dan Rahardja 2004): 1. Uang sebagai indikator modrenisasi bangsa Pengalaman menunjukkan peradaban yang makin modern adalah peradaban yang semakin menghargai uang. Bangsa yang modern adalah bangsa yang adil dan sejahtera. Hal ini dapat diukur dari pendapatan perkapita dan distribusi pendapatan. Dari sisi pandang ekonomi, bangsa yang makin modern adalah bangsa yang makin mampu mengalokasikan sumberdaya yang lebih efisien. Sumberdaya tersebut mencakup sumberdaya ekonomi dan nonekonomi. Semakin membaiknya kesetaraan dan demokratisasi menyebabkan penentuan alokasi sumberdaya harus bersifat objektif dan mepertimbangakan kepentingan banyak pihak. Dalam masyarakat modern pemerintah juga harus menjadi pengarah alokasi sumberdaya, agar perekonomian semakin kuat. 2. Uang sebagai indikator tingkat modrenisasi perekonomian Perekonomian modern adalah perekonomian yang sangat menjunjung tinggi alokasi sumberdaya ekonomi. Keputusan yang diambil oleh konsumen dan produsen sifatnya mandiri, terdesentralisasi, dan berdasarkan pertimbangan untung dan rugi. Jika kedua pelaku ekonomi tersebut mencapai kondisi optimal, maka perekonomian akan mencapai kondisi efisien atau disebut keseimbangan umun (general equilibrium) 3. Uang sebagai indikator stabilitas ekonomi Sebuah perekonomian dikatakan stabil jika perkembangan indikator makroekonominya dalam jangka panjang tidak fluktuatif. Didalam era modern tidak satu perekonomian yang tertutup atau tidak melakukan transaksi dengan luar negeri. Keterbukaan ekonomi disatu sisi
  • 22. 22 memberikan manfaat percepatan ekonomi, tetapi disisi lain akan menimbulkan masalah ketergantungan yang semakin besar kepada sektor luar negeri. Kecenderungan mana yang terjadi, tercermin dari pergerakan nilai tukar mata uang. Jika mata uang suatu Negara nilai tukarnya dalam jangka panjang menunjukkan kecenderungan yang membaik maka kerjasama dengan luar negeri memberikan manfaat yang optimal Begitupun sebaliknya . Karena itu stabilitas nilai tukar juga dapat digunakan untuk mengukur stabilitas pekonomian. 4. Pasar uang dan pasar modal Baik pasar (money market) maupun pasar modal (capital market) merupakan interaksi antara permintaan dan penawaran uang. Yang di perjual belikan dalam pasar uang dan pasar modal adalah hak penggunaan uang.seseorang atau sebuah lembaga yang memiliki kelebihan uang dan untuk sementara waktu ataupun dalam jangka waktu lama belum akan digunakan, dapat mengalihkan hak penggunaan uangnya tersebut kepada pihak lain yang membutuhkan. Pengalihan tersebut dapat dilakukan langsung oleh pemilik uang kepada pihak yang membutuhkan, misalnya dalam betuk memberi pinjaman. Agar pemilik uang mau menglihkan hak penggunaanya,si peminjam memberikan kompensasi berupa pembayaran bunga. Berapa lama uang tersebut dipinjamkan dan berapa tingkat bunganya tergantung kesepakatan kedua pihak. Bapak / Ibu peserta PPG demikianlah uraian materi dari Kegiatan Belajar 1 tentang uang , fungsi dan nilai, diharapkan setelah mempelajari materi ini Bapak ibu mampu menguasai konsep uang berkaitan dengan fungsi dan nilai.