SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
Download to read offline
1
SPESIFIKASI TEKNIS
OSP FTTH
2
Peserta dapat mengetahui, memahami spesifikasi OSP
FTTH, sehingga dapat melaksanakan konstruksi dan
pengawasan sesuai spesifikasi yang sudah ditentukan
Tujuan
3
 Spesifikasi Teknis Kabel Fiber Optik.
 Spesifikasi Teknis Perangkat Terminasi
 Spesifikasi Saluran Kabel
Topik bahasan
4
•STEL FTTH Mapping
•L-055 ODF untuk FTM
•L-048 ODF non FTM
•L-043 Single Mode Connector
•L-047 Single Mode Splitter
•L-060 Simplex G.65.ASC/UPC Patchcord
•K-018 KSO Tight-buffered Indoor
•L-050 OTB
•- KSO Ribbon
•K-015 KSO Loose Tube Duct up to 312
•K-016 KSO Loose Tube Direct Buried up to
312
•L-037 KSO Closure
•L-038 HDPE Duct
•L-039 HDPE Sub Duct
•L-008 Pipa Duct PVC Keras
•L-049 ODC in/out
•L-056 ODC with Splitter
•L-043 Single Mode Connector
•L-047 Single Mode Splitter
•L-060 Simplex G.65.ASC/UPC Patchcord
•L-003 Tiang Telepon Besi dengan Sambungan
•L-022 Tiang Beton Pratekan Bulat 7m
•L-023 Tiang Beton Pratekan Bulat 8m
•L-024 Tiang Beton Pratekan Bulat 9m
•L-028 Kelengkapan Tiang Beton Pratekan Bulat
•L-036 Tiang Telepon Tanpa Sambungan Taper
•Segi-8 Tahan Korosidan Cuaca
•L-044 Tiang Besi Taper Segi-8 Tinggi 9m
•L-045 Tiang Besi Taper Segi-8 Tinggi 7m
•manhole
•handhole
•ODC
•K-017 KSO Aerial
•K-036 KSO SCPT Aerial
•ODP
•K-015 KSO Duct
•K-037 KSO SCPT Duct
•K-016 KSO Direct Burried
•L-037 KSO Closure
•L-038 HDPE Duct
•L-039 HDPE Sub Duct
•L-008 Pipa Duct PVC Keras
•Disclaimer:
•-Ribbon & OTP are in draft. Need policy from ISG.
•-Product image is for illustrational purpose only
•-All other marks contained herein are the property of their respective owners
•-Internal use only
•-To obtain the latest release of STEL, please contact TELKOM R&D Center cq User
Relation Unit .
•ODP
•L-057 ODP Pole
•L-058 ODP Wall
•L-059 ODP Pedestal
•L-061 ODP Closure / Aerial Closure
•ODP
•K-033 KSO Drop Aerial
•K-034 KSO Penanggal/Rumah untuk Instalasi
•dalam Pipa
•ODP
• -L-063 OpticalTermination Point
• K-034KSO Penanggal/Rumah untuk
Instalasi dalam Pipa
•L-053Optical Rossette PipaPVC
•O T P R o s s e t t e
5
Spesifikasi Teknis Kabel Fiber Optik.
o Spesifikasi kabel Feeder
o Spesifikasi Kabel Distribusi
o Spesifikasi Kabel Dropp
6
Kabel Fiber Optik Feeder
o Kabel FO Feeder; adalah kabel primer FO dari STO sampai dengan
ODC menggunakan Kabel Duct dan Air Blown Fiber.
o Fiber Optik Single Mode Optical Fiber for Duct Application
G.652D;Spesifikasi kabel fiber ini merefer pada STEL K-015-2008
o Air Blow Cable FO adalah kabel fiber optic yang instalasi dilakukan
dengan metode blowing atau peniupan udara.
Kabel Air Blown Fiber (ABF) dapat difungsikan sebagai kabel
feeder dan juga kabel distribusi atau kabel drop sesuai dengan
konstruksi dan hirarki kabel.
7
Kabel Fiber Optik Feeder
Number Core
Nomor dan Warna Tube core optik
Untuk kapasitas besar sering
digunakanwarna perak dan emas pada
penamaan core terakhir
8
• Menggunakan jenis kabel G.652 D
• Kapasitas kabel 2 s.d 144 core.
• Kabel loose tube didesain untuk membuktikan performance yang
kinerja yang tinggi
• Diameter mikro duct sangat kecil, sangat ringan, Selubung/ primary
duct di desain untuk tahan akan gesekan rendah pola peniupan
kabel yang jauh sangat bermanfaat dan pekerjaan dapat dengan
cepat, aman dan efektid cara instasinya
• Didesain dengan perfomasi untuk dapat mengahlangi masuknya air
dan mudah penangan gangguan
• Mudah cara instalasi dan memindahkan jika di butuhkan peralihan(
• Di Desain untuk mengakomodasi kebutuhan yang spesifikasi
telekomunikasi, standard geneal mengikuti IEC dan EN
Spesifikasi Kabel FO Feeder
Menggunakan Mikroduct
9
Kabel FO Distribusi
Kabel Distribusi;
adalah kabel sekunder FO dari ODC sampai dengan ODP
menggunakan Kabel Aerial dan Kabel Duct.
10
Kabel FO Distribusi untuk Arial
• Mempunyai Supporting wire/messenger wire yang terbuat dari bahan
metal.
• Mempunyai tension member/strength member
• Mempunyai pelindung core
• Tahan terhadap suhu luar -25o C sampai dengan +60o C.
• Fiber: 0.5 mm-coated optical fiber x 8 core
• Mempunyai struktur selubung per core (atau 1 tube untuk 1 core)
• Berat minimal 70kg/km
• Structure: Slack attached structure, Double Notch Strcture
11
Kabel FO Distribusi untuk Duct
• Jenis kabel G.652D
• single mode fiber type.
• Highly flexible and lightweight for
easy handling
• Flame retardant tight buffer and
outer jacket
• Mempunyai pelindung core
Description
No. Of Core
2C 4C 6C 8C 12C
Nominal Outer Diameter mm 4.5 4.8 5.3 5.5 6.5
Nominal cable weight Kg/km 17 22 27 32 40
Max tensile load N 440 440 660 660 1320
Temperature - Operation oC -25 - 60 -25 - 60 -25 - 60 -25 - 60 -25 - 60
12
Kabel FO Drop
Cable drop Fiber optik; digunakan untuk instalasi kabel dari ODP
ke OTP.
Spesifikasi Cable Drop Fiber Optik Single Mode ini merefer pada
STEL K-034-2010 untuk instalasi Duct dan STEL K-033-2010
untuk instalasi kabel udara;
13
Spesifikasi Teknis Perangkat Terminasi
Meliputi :
 Spesifikasi Optical Distribution Cabinet
 Spesifikasi Optical Distribution Point
 Spesifikasi Optical Termination Premises
 Spesifikasi Optical Termination Frame
14
Spesifikasi Optical Distribusi Cabinet (ODC)
Yang dimaksud dengan Optical Distribution Cabinet dengan Splitter
adalah suatu kompartemen yang berbentuk kotak atau kubah (dome)
yang terbuat dari material khusus yang berfungsi sebagai tempat
instalasi sambungan jaringan optik single-mode untuk keperluan
cross-connect maupun through-connect sesuai FTTH berdasarkan
Pedoman Penggelaran Jaringan Akses Fiber Optik, sedemikian rupa
sehingga di dalamnya harus dilengkapi dengan Splitter, berisi
connector, splicing, dan dilengkapi ruang manajemen fiber dengan
kapasitas tertentu pada jaringan akses optik pasif (PON), untuk
hubungan telekomunikasi,
15
Spesifikasi ODC
16
Ruang kaset
splitter
Input
Feeder
Output
Distribusi
Splicing
kaset
Parking
loaded
Spesifikasi ODC
ODC harus memiliki minimal dua
ruang/kompartemen utama, yaitu:
 Kompartemen atas, merupakan ruang
utama yang menjadi penyusun ruang
terbesar ODC sebagai tempat instalasi
kelengkapan-kelengkapan ODC seperti
konektor, splitter, fiber, dan lain-lain.
 Kompartemen bawah, merupakan ruang di
bagian bawah ODC yang menjadi tempat
mounting kabel masuk dari instalasi kabel
di bawah tanah.
17
Persyaratan kapasitas ODC
Kelas ODC: Medium ODC Large ODC
Kapasitas maksimal (Jumlah Port
konektor) 288 576
Jumlah Splitter per ODC(1:4)
Maximal 36 Splitter Maximal 72 Splitter
Jumlah Splitter per ODC(1:32)
Maximal 12 Splitter Maximal 24 Splitter
kapasitas ODC dan kapasitas splitter yang dipasang sesuai
dengan tabel berikut
18
Persyaratan Rangka ODC
o Terbuat dari bahan logam stainless
stell yang tahan karat/korosi, tahan
cuaca, kuat dan kokoh sebagai
tempat mounting kotak ODC pada
pondasi maupun sebagai tempat
instalasi kelengkapan dan kotak
luar ODC (dinding, atap, pintu).
o Penggunaan logam berupa plat
sebagai rangka harus memiliki
ketebalan minimal 1.9 mm.
o Khusus kelengkapan berupa baut,
mur, engsel pintu, dan sejenisnya
yang berbahan logam harus
menggunakan logam baja tahan
korosi, tahan cuaca.
o Rangka harus menjadi tempat
mounting keseluruhan ODC pada
pondasi
o Rangka harus menjadi tempat
mounting perangkat kelengkapan
ODC (misal: splice tray, Splitter
room/tray, port adaptor, dan lain-
lain) pada kompartemen atas.
o Rangka harus menjadi tempat
mounting kotak luar ODC (dinding,
atap, & pintu)
o Baik sebelum maupun sesudah
dipasang/mounted seluruh
perangkat kelengkapan dan kotak
luar ODC, rangka harus kokoh,
kuat, tidak dapat goyah dan
ditetapkan dengan metode MOS
(Mean Opinion Score).
19
Persyaratan Rangka ODC:
o Bentuk ODC secara keseluruhan setelah kotak luar
yang terdiri dinding, atap, dan pintu diinstalasi pada
rangka harus berbentuk kotak atau dome.
o Kotak luar ODC dengan Splitter harus harus terbuat dari
bahan logam atau metal, plastik atau fiber glass yang
diperkuat, atau bahan-bahan sejenis yang lain, yang
memiliki sifat-sifat tahan korosi, tahan cuaca, kuat dan
kokoh dan dipasang pada rangka ODC sedemikian
sehingga harus dapat melindungi isi dan kelengkapan
ODC dari terpaan langsung pengaruh lingkungan
(misal: sinar matahari, hujan, kontaminan lain).
20
Persyaratan Kotak Luar (Dinding, Atap, Pintu) ODC
o Apabila kotak luar ODC menggunakan
bahan logam, maka harus
menggunakan konstruksi double-skin di
mana setiap plat logam yang digunakan
memiliki ketebalan minimal 1.4mm.
o Penggunaan konstruksi double-skin
pada kotak luar ODC harus memastikan
semua sisi plat logam lulus uji
ketahanan karat. Pembukaan konstruksi
double-skin dapat diterapkan dalam uji
tersebut.
o Untuk keamanan, kegiatan bongkar
pasang kotak luar ODC harus hanya
bisa dilakukan melalui pintu yang telah
dibuka menggunakan kunci yang telah
disediakan.
o Kotak luar yang minimal terdiri
dari dinding, atap, dan pintu
harus diinstalasi/mounted pada
rangka dengan teknik non-
permanen menggunakan baut
atau lainnya sedemikian
sehingga terpasang kuat pada
rangka, namun tetap dapat
dibongkar pasang atau
dipasang/lepas dari rangka
dengan mudah tanpa
mengganggu konstruksi
rangka dan instalasi perangkat
kelengkapan ODC lainnya.
21
Persyaratan Kotak Luar (Dinding, Atap, Pintu)
o Tidak boleh ada baut pengikat kotak
luar ODC yang dapat diakses dan
dilepas langsung dari luar ODC.
o Pintu dalam keadaan terbuka harus
dapat memberikan keleluasaan dan
kemudahan dalam pekerjaan
instalasi maupun pemeliharaan dan
memiliki mekanisme pencegahan
accidental closing.
o Pintu harus dapat ditutup sempurna
tanpa celah.
o Pintu maupun selubung ODC harus
dilengkapi dengan mekanisme
pengaman berupa kunci dan minimal
2 (dua) anak kunci yang sesuai.
o Apabila ODC memiliki lebih
dari 1 (satu) pintu, maka
semua pintu harus dapat
dibuka hanya dengan 1 (satu)
anak kunci yang sama.
o Kunci dan anak kunci harus
terbuat dari bahan yang kuat
dan anti karat.
o Lubang kunci harus
dilengkapi dengan tutup
kedap air yang dapat dibuka
tutup dengan mudah.
22
Persyaratan Konstruksi
o Konstruksi ODC dengan Splitter
secara umum harus kuat, kokoh dan
tahan karat sesuai dengan
peruntukan instalasi di luar ruangan
(outdoor), sehingga mampu
melindungi instalasi konstruksi dan
fungsi-fungsi perangkat yang
diinstalasikan di dalamnya terhadap
pengaruh-pengaruh lingkungan.
o Secara keseluruhan, konstruksi
ODC dengan Splitter terdiri dari
kotak luar yang berbentuk kotak
atau dome dan kelengkapan-
kelengkapan lainnya yang di-
mounting pada rangka. atau lebih.
o Kelengkapan lain yang digunakan
dalam konstruksi ODC harus tahan
terhadap korosi, kuat, dan tidak
menyebabkan perubahan mekanis,
elektris, optis, maupun kimiawi
terhadap terminal, sambungan
fiber, maupun fiber itu sendiri.
o Dudukan ODC harus pada Rangka
ODC, tidak boleh pada
dinding/kotak luar ODC, dan dapat
digunakan untuk memasang ODC
pada pondasi/tempatnya dengan
kokoh kuat.
o Pemasangan ODC pada pondasi
harus menggunakan angkur
berbahan stainless steel atau baja
anti karat lainnya yang memiliki
kekuatan setara atau lebih.
23
Persyaratan Kelengkapan ODC
o Perangkat Kelengkapan ODC (misal Splitter
room/tray, splice tray, alur kabel, port adaptor,
parking lot, dan lain-lain) harus di-mounting
pada Rangka ODC dan tidak terganggu saat
kotak luar ODC dilepas/dibongkar pasang.
o Semua fabricated/pre-installed splicing yang
ada harus memiliki splice-loss maksimum 0.05
dB.
o Instalasi perangkat kelengkapan ODC pada
Rangka harus memudahkan pekerjaan-
pekerjaan yang terkait instalasi maupun
operasi dan pemeliharaan jaringan dan ODC.
o Keseluruhan konstruksi ODC harus
memudahkan melakukan penyambungan,
instalasi, pemeliharaan, maupun rekonfigurasi
secara cepat.
o Dengan perangkat kelengkapan yang
terpasang, di dalam ODC harus
tersedia ruang untuk tempat splicing,
tempat Splitter, connector yang harus
diorganisasikan di dalam connector
adaptor/parking lot, dan ruang yang
cukup untuk manajemen fiber (a.l:
cable tray/slack-storage, patch cord,
pig tail), di mana dudukan-dudukan
tersebut memiliki konstruksi
sedemikian rupa sehingga tidak
menyulitkan kegiatan instalasi
maupun pemeliharaan (tidak saling
mengganggu sambungan/instalasi
yang ada).
o Dudukan manajemen fiber
sedemikian rupa sehingga dapat
menghindari tekukan maupun
lekukan yang mengakibatkan bend-
loss.
24
Persyaratan Kelengkapan ODC
o Kapasitas slack-storage harus
mampu menampung patch-cord
sampai dengan kapasitas
maksimal ODC.
o ODC harus memiliki terminal
pentanahan yang berfungsi untuk
terminasi pentanahan. Terminasi
pentanahan harus sedemikian
rupa sehingga seluruh bagian
ODC yang berbahan logam
memiliki pentanahan yang
terintegrasi serta kabel
pentanahan dapat dipasang
dengan kokoh.
25
Persyaratan Ketahanan Terhadap Pengaruh Lingkungan
o ODC harus dapat bekerja pada suhu -25o C sampai dengan +60o C.
o Tahan terhadap Kekedapan air.
o Kotak ODC, baik pada kompartemen bawah maupun kompartemen atas,
harus tidak dapat dimasuki oleh debu, serangga, binatang kecil lain yang
diperkirakan ODC harus tahan terhadap getaran dan benturan.
o Ruang kompartemen bawah harus dilengkapi dengan ventilasi yang
cukup untuk mencegah terjadinya kondensasi dari uap air yang
terperangkap di dalam kompartemen bawah
26
Spesifikasi Optical Distribution Point (ODP)
o Optical Distribution Point (ODP) adalah perangkat terminasi sebagai titik
distibusi kabel optik ke pelanggan yang harus dilengkapi dengan splitter.
o Jenis ODP: ODP Tiang/Pole, ODP Pedestal, ODP Wall mounted, ODP
Closure (ODP pada supporting cable)
o Semua type ODP harus dilengkapi dengan splitter
o Persyaratan bahan ODP sesuai dengan STEL-K-049-2008 versi 1
o ODP Closure (ODP pada supporting cable) adalah tipe ODP yang
pemasangannya dilakukan pada supporting cable aerial.
27
Persyaratan ODP
Kapasitas ODP dan splitter sesuai tabel berikut:
Kelas ODP: ODP- 8 port ODP- 16 port ODP- 32
port
Large ODP
Kapasitas maksimal
(Jumlah Port konektor in
- out)
1:8 2x1:8 4x1:8 6:48
Jumlah Splitter per ODP 1 Splitter 2 Splitter 4 Splitter 6 Splitter
28
Spesifikasi High Capacity ODF
Setiap elemen dan komponen ODF (Frame ODF,
patchcord, konektor, pigtail, cabinet, coupler dan
komponen pasif lain) harus memenuhi persyaratan yang
berlaku sesuai Standard Telekomunikasi (STEL) Telkom.
29
Spesifiasi yang telah dikeluarkan oleh
R&D Center dan
standard internasional sebagai berikut:
o Spesifikasi Telekomunikasi Optical
Distribution Frame, nomor dokumen
STEL L-048-2008 Ver.1.0
o Rekomendasi ITU-T
Recommendation L.50: Passive
node elements for fibre optic
networks – Optical distribution
frames for central office
environments.
o Rekomendasi ITU-T
Recommendation L.51: Passive
node elements for fibre optic
networks – General principles and
definitions for characterization and
performance evaluation
Spesifikasi High Capacity ODF
• Spesifikasi Telekomunikasi Konektor
Serat Optik Single Mode, nomor dokumen
STEL L-043-2002 Ver.1
• Telecommunication Specification Optical
Fibre Cable Closure, document number
STEL L-037-2001 Ver.2
• Pedoman CME perangkat telekomunikasi
NGN, PED E-011- 2010 Version 2
• Telecommunication Specification Optical
Fibre Cable Closure, document number
STEL L-037-2001 Ver.2
• Pedoman CME perangkat telekomunikasi
NGN, PED E-011- 2010 Version 2
30
Persyaratan ODF
o Mengacu kepada Pedoman Pemasangan Jaringan Akses
Fiber Optik, 2010
o Adapter, dengan spesifikasi :
o Square flange (bukan D Hole).
o Material adapter : Brass housing atau Zinc housing.
o Sleeve adapter : ceramic
31
Spesifikasi Pathcord dan Pigtail
 ODF Rack mengacu kepada Spesifikasi FTM Telkom Terbuat dari
plat alumunium dan besi dengan couting powder yang baik.
 Patchcord dan pigtail yang digunakan dalam proyek ini memiliki
spesifikasi berikut :
 Core : SMF G.652D
 Jenis konektor : SC/UPC
 Mode field diameter : 9 - 10 µm /125 µm untuk SM 1310/1550 nm.
 RedamanMaksimum (dB/km) = 1.0 (1310) dan 0.75 (1550).
 Redamantipikal pada 23oC = 0.25 dB/km (1310nm) dan 0.22 dB/km
(1550nm).
 Insertion loss < 0.25 dB.
 Return loss > 40 dB.
 Diameter lingkar luar ± 3 mm
32
Spesifikasi Saluran Kabel
Spesifikasi Duct
Spesifikasi Micro Duct (MD)
33
Spesifikasi Duct
 Duct merupakan tempat peletakan sub duct dan kabel-kabel fiber optik.
Konstruksi duct mencakup Manhole/Handhole dan route duct termasuk
didalamnya untuk pekerjaan Crossing, Borring, dan Lintasan parit.
 Standarisasi duct yang dipersyaratkan mengikuti standar TELKOM “Pipa Duct
dari Bahan PVC Keras” oleh DIVISI R&D TELKOM, kode dokumen STEL-L-008
versi 2, 2001.
 Setiap Manhole/Handhole harus dilengkapi dengan Joint Bracket (berbentuk U)
yang terbuat dari Besi Plat (tebal 4 mm) tahan karat yang di galvanis untuk
menyanggah Joint Closure dan kabel pada ke dua sisi dinding
Manhole/Handhole yang sejajar dengan arah lubang masuk kabel dengan
dimensi : 600 mm (P) x 260 mm (D) x 160 mm (L).
34
Spesifikasi Duct
 Hand hole yang dibangun untuk tempat Splice joint adalah type
HH2 dengan dimensi 130 x 110 x 165 ( P x L x D ) dengan tutup
hand hole 2 (dua) pintu dengan komposisi cor 1:2:3 dan bertulang
dimana posisi HDPE (STEL L-039-2008 Ver.2.2) atau COD berada
pada kedalaman 150 cm dan didalam hand hole harus dilengkapi
Hanger untuk Joint closure dan slck cable.
 Kabel Fiber Optik yang melintasi atau yang disambung di tiap
Manhole/Handhole harus diatur rapih dan diberi Klem yang terbuat
dari PVC yang dipasang pada dinding Manhole/Handhole dengan
posisi gulungan sejajar Joint Bracket.
35
Spesifikasi Micro Duct (MD)
Kapasitas Microduct yang dipersyaratkan adalah 1 jalur, 2 jalur, 4 jalur,
7 jalur, 12 jalur, 19 jalur dan 24 jalur sesuai gambar berikut:
36
Spesifikasi Splitter
Spesifikasi splitter:
 Small size, Light weight
 Can be apply to narrow duct space of existing building
 Various count of distribution
 Flexible Structure
 STEL L-056-2011 Ver.1-0 dokumen ODC with Splitter
 STEL L-047-2008 Ver.1-0 dokumen Spesifikasi
Telekomunikasi Single Mode Passive Optical Splitter
 Bentuk dan dimensi splitter di ODC berbentuk box yang
disesuaikan dengan dimensi dan ruang splitter di ODC yang tidak
mengganggu pengoperasian dan sistem wiring di ODC.
 Khusus di ODP apabila menggunakan splitter, maka persyaratan
splitter harus sesuai denganSpesifikasi Telekomunikasi Single
Mode Optical Splitter (STEL-L -047- 008 Ver1).
37
Spesifikasi Splitter
Network Elemen Batasan Ukuran
Splitter 1:4 Max 7.25 dB
Splitter 1:8 Max 10.38 dB
Splitter 1:16 Max 14.10 dB
Splitter 1:32 Max 17.45 dB
Kebijakan splitter yang digunakan di jaringan FTTh
• Bentuk dan dimensi splitter di ODC disesuaikan dengan dimensi dan ruang splitter di
ODC yang tidak mengganggu pengoperasian dan sistem wiring di ODC. Type splitter
yang digunakan type UPC.
• Khusus di ODP apabila menggunakan splitter, maka persyaratan splitter harus sesuai
denganSpesifikasi Telekomunikasi Single Mode Optical Splitter (STEL-L -047- 008
Ver1). Type splitter yang digunakan type PLC (Planar Lightwave Circuit).
• Untuk lokasi perumahan menggunakan Two Stage dengan splitter 1:4 di ODC dan 1:8 di
ODP.
38
Spesifikasi Splitter
Splitter PLC
Splitter UPC
Splitter 1:4 & 1:32
Splitter 1:16 & 1:8
Splitter 1:2
39
Spesifikasi Hand Hole Pit
 Type 1; Dimensi 80 cm (P) x 80 cm (L) x 80 cm (T)
 Type 1; Dimensi 60 cm (P) x 60 cm (L) x 40 cm (T).
 Type 2; Dimensi 40 cm (P) x 40 cm (L) x 40 cm (T).
 Rangka besi beton & di cor Tebal 10 cm.
 Tutup rangka cor dengan plat siku 5 -7 cm pada ke 4 sisinya.
 Tutup menyesuaikan dengan type handhole, 2 ( dua ) atau 1(satu)
pintu.
 Terdapat hanger untuk meletakkan joint closure dan slack cable
terbuat dari material tahan karat.
A= P
B= L
H= T
40
Spesifikasi Lubang Sambung Tanam Langsung
Dimensi dari lubang sambung tanam langsung adalah 100 cm (P) x 80 cm (L) x 160 cm
(T), sehingga posisi kedalaman titik sambung sejajar dengan kedalaman galian kabel
fiber optik tanam langsung yang digelar. Dimensi penampang atas (P x L) merupakan
dimensi dari diameter bending kabel Fiber Optik untuk slack ditiap titik sambung.
41
Spesifikasi Sambungan Kabel Fiber
Optik
 Spesifikasi Kualitas Sambungan (Fusion
Splicing)
 Spesifikasi Joint Closure
42
Kualitas dari sambungan fiber optik dengan mekanisme
Fusion Splicing dipersyaratkan mempunyai maksimum
redaman adalah 0,15 dB rata-rata dari ke dua sisi kabel
fiber optik yang diukur dengan OTDR.
Sedangkan untuk masing-masing sisi antara – 0,45 s/d +
0.45 dB.
Spesifikasi Kualitas Sambungan (Fusion
Splicing)
43
Spesifikasi Joint Closure
a. Berbentuk belah SIMETRIS / INLINE.
b. Max Dimensi 560 mm(P) x 250 mm (L) x 150 mm ( T ).
c. Kabel In terdiri dari 4 lobang dengan Rubber Block yg baik.
d. Tidak menggunakan panas kerut.
e. Kabel Fiber Optik dapat terinstalasi / terikat pada 1 sisi cover closure.
f. Kedap Air.
g. Dapat digunakan ulang (Re-use) setelah dibongkar pasang dengan
kondisi alat sambung tetap kedap air.
h. Dilengkapi dengan :
o Pentil untuk test kebocoran.
o Kapasitas Splice Casette dan Holder max 12 core per 1 casette;
o Protection Sleave panjang 6 mm ; Sealing Tape dan aksesoris
lainnya.
44
Spesifikasi Pipa PVC
Ketebalan Pipa
Item 5.5 mm 4.0 mm
Diameter Luar 111.0 mm 108.0 mm
Toleransi Ketebalan ± 0.1 mm ± 0.1 mm
Pipa PVC yang digunakan untuk Duct, Crossing dan lintasan parit
dipersyaratkan spesifikasi berikut :
o Memiliki Q.A dari Divisi R&D TELKOM (No. STEL-L-008 TELKOM).
o Warna Abu-abu dengan dimensi Pipa sesuai tabel berikut :
o Setiap sambungan pipa PVC harus menggunakan soket dengan
mekanisme penyambungan antar pipa disesuaikan dengan standar
pabrik pipa PVC.
o Khusus untuk Pelindung Kabel Fiber Optik dari Ruang Kelder di MDF
STO s/d Ruang Transmisi digunakan flexible PVC 1” atau 1 ¼”
berwarna putih.
45
Spesifikasi Sub Duct H.D.P.E (Galian TL/ Burried)
Memiliki Q.A dari Divisi R&D TELKOM (No. STEL-L-008 TELKOM).
Memiliki dimensi sebagai berikut.
 Diameter inner : 32,6 atau 33 mm.
 Diameter outer : 40 mm.
Polyetelyne berwarna orange/hitam bergaris biru
1 ( Satu ) Rol terdiri dari 200 meter
Sambungan antar HDPE 40/34 menggunakan HDPE 50/43 dengan
dimensi :
 Diameter dalam : 43 mm
 Diameter luar : 50 mm
 Panjang : 30 cm
Pada ujung-ujung sambungan digunakan sealed untuk menghindari
kotoran masuk ke dalam HDPE.
Bertuliskan : nama pabrikan; Jenis HDPE; Diameter; '' Telkom '';
panjang/meter.
46
Spesifikasi teknis tiang/pole harus mengacu ke standar yang telah diterbitkan
oleh TELKOM R&D Center yaitu Spesifikasi Telekomunikasi Tiang Telepon
Besi dengan Sambungan, document number STEL L-003-2004 Versi 2.0.
Spesifikasi Tiang
700 cm
Untuk route baru :
 Tiang pada route lurus
menggunakan tiang beton 7 mtr.
 Tiang pada route menyeberang
menggunakan tiang beton 9 mtr.
Untuk route yang sudah ada tiang
eksisting. Pole strap diletak diatas
pole strap jaringan tembaga
47
Spesifikasi Warning Tape, Label dan Patok
(Marking Post)
Sebagai penanda rute kabel dan sambungan kabel maka
berikut ini dipersyaratkan spesifikasi terhadap Warning Tape,
label dan patok yang digunakan dalam proyek ini.
Warning Tape:
Pita pengaman yang dipasang di sepanjang jalur galian, yang berfungsi untuk
informasi bahwa dibawah tanah tersebut terdapat kabel fiber optik.
Penempatan :
 Warning tape dipasang pada galian 30 cm diatas pasir atau 40 cm dari
permukaan.
 Lebar warning tape 15 cm
 Warna dasar kuning dengan text hitam
 Pada warning tape bertuliskan “TELKOM “
48
Label Identifikasi Kabel
Pada bagian kulit/jaket kabel harus tercetak label identifikasi kabel dengan
spesifikasi sebagai berikut :
• Tanda label tercetak timbul dan tidak mudah terhapus dengan warna cat
putih (sistem Tattoo) yang dibuat saat pabrikasi dengan perulangan setiap
1 (satu) Meter sepanjang kabel (1 drum = 2000 m).
• Tingkat akurasi jarak antar tanda label identifikasi 1%.
Label Kabel Fiber Optik di Manhole dan Handhole
• Terbuat dari Mika berwarna Kuning 7 x 14 cm.
• Tulisan warna hitam di Embos / dengan double mika dengan format
tulisan : “ PT TELKOM ; Nama Proyek ; Tahun : Ruas : Kapasitas
Kabel Fiber Optik “
• Diikat dengan kabel ties pada slack kabel
49
a. Dimensi Patok :
• Terbuat dari pipa PVC 4 inchi dg ketebalan 5.5 mm yang didalamnya
diisi beton cor dan diberi angkur berupa besi beton 16 mm panjang 20
cm dipasang bersilang 2 buah.
• Tinggi 100 cm ; Diameter 4 inci bertuliskan "TEL" ;
• Diameter bawah 4 inchi
b. Dipasang 40 cm dari permukaan tanah dan diatas route Kabel Fiber Optik
pada saat crossing jalan; pindah jalur, sambungan dan setiap span 500
m.
c. Tinggi marking post 100 cm dengan ditanam 60 cm dan diatas tanah 40
cm serta diberi tanda alur kabel dan nomor titik joint.
d. Untuk diatas gelaran kabel lurus ditandai dengan ↔ , sedangkan untuk
diatas titik sambung ditandai dengan X, sedangkan tikungan ditandai
dengan L.
e. Setiap patok dicat dengan cat spotlight warna orange.
f. Untuk patok titik sambung selain diberi tanda X juga diberi indikasi
nomor titik sambung.
Patok (Concrete Marking Post)
50
Selesai

More Related Content

What's hot

Presentasi kabel fiber optic
Presentasi kabel fiber opticPresentasi kabel fiber optic
Presentasi kabel fiber opticDwi Retno Dewati
 
ftth mnc vision march 2019.pptx
ftth mnc vision  march 2019.pptxftth mnc vision  march 2019.pptx
ftth mnc vision march 2019.pptxDandiErlangga2
 
Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer
Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan SplicerProsedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer
Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan SplicerGita Silviani
 
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkk
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkkJaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkk
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkkampas03
 
Jaringan akses tembaga
Jaringan akses tembagaJaringan akses tembaga
Jaringan akses tembagaampas03
 
Osi layer dan fungsinya
Osi layer dan fungsinyaOsi layer dan fungsinya
Osi layer dan fungsinyaMuhammad Putra
 
Ppt utp crossover_tk2b_16
Ppt utp crossover_tk2b_16Ppt utp crossover_tk2b_16
Ppt utp crossover_tk2b_16Olyvia Shalsa
 
Kurikulum Industri TELKOM
Kurikulum Industri TELKOMKurikulum Industri TELKOM
Kurikulum Industri TELKOMSuro Dhemit
 
Presentasi Laporan PKL di CCAN dan WAN PT TELKOM
Presentasi Laporan PKL di CCAN dan WAN PT TELKOMPresentasi Laporan PKL di CCAN dan WAN PT TELKOM
Presentasi Laporan PKL di CCAN dan WAN PT TELKOMMohamadRidhoAlamsyah
 
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerak
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerakBab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerak
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerakampas03
 
1. KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI.ppt
1.  KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI.ppt1.  KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI.ppt
1. KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI.pptWaiChi1
 

What's hot (20)

Presentasi kabel fiber optic
Presentasi kabel fiber opticPresentasi kabel fiber optic
Presentasi kabel fiber optic
 
ftth mnc vision march 2019.pptx
ftth mnc vision  march 2019.pptxftth mnc vision  march 2019.pptx
ftth mnc vision march 2019.pptx
 
Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer
Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan SplicerProsedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer
Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer
 
Modul 4 survey ft tx
Modul 4 survey ft txModul 4 survey ft tx
Modul 4 survey ft tx
 
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkk
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkkJaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkk
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkk
 
Tentang sistem fo
Tentang sistem foTentang sistem fo
Tentang sistem fo
 
Jaringan akses tembaga
Jaringan akses tembagaJaringan akses tembaga
Jaringan akses tembaga
 
Osi layer dan fungsinya
Osi layer dan fungsinyaOsi layer dan fungsinya
Osi layer dan fungsinya
 
Modul 3. pensinyalan
Modul 3. pensinyalanModul 3. pensinyalan
Modul 3. pensinyalan
 
JTR ( JARINGAN TEGANGAN RENDAH)
JTR ( JARINGAN TEGANGAN RENDAH)JTR ( JARINGAN TEGANGAN RENDAH)
JTR ( JARINGAN TEGANGAN RENDAH)
 
Ppt utp crossover_tk2b_16
Ppt utp crossover_tk2b_16Ppt utp crossover_tk2b_16
Ppt utp crossover_tk2b_16
 
Jaringan tegangan rendah
Jaringan tegangan rendahJaringan tegangan rendah
Jaringan tegangan rendah
 
SALURAN TEGANGAN MENENGAH
SALURAN TEGANGAN MENENGAH SALURAN TEGANGAN MENENGAH
SALURAN TEGANGAN MENENGAH
 
Kurikulum Industri TELKOM
Kurikulum Industri TELKOMKurikulum Industri TELKOM
Kurikulum Industri TELKOM
 
Fiber optik
Fiber optikFiber optik
Fiber optik
 
Chapter3 Sistem Komunikasi Telepon
Chapter3 Sistem Komunikasi TeleponChapter3 Sistem Komunikasi Telepon
Chapter3 Sistem Komunikasi Telepon
 
Presentasi Laporan PKL di CCAN dan WAN PT TELKOM
Presentasi Laporan PKL di CCAN dan WAN PT TELKOMPresentasi Laporan PKL di CCAN dan WAN PT TELKOM
Presentasi Laporan PKL di CCAN dan WAN PT TELKOM
 
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerak
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerakBab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerak
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerak
 
1. KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI.ppt
1.  KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI.ppt1.  KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI.ppt
1. KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI.ppt
 
Proposal Usaha Jasa Instalasi Listrik
Proposal Usaha Jasa Instalasi Listrik Proposal Usaha Jasa Instalasi Listrik
Proposal Usaha Jasa Instalasi Listrik
 

Similar to Modul Instalasi FTTH

modul-1-konfigurasi-fiber-optic-to-the-home-ftth.pptx
modul-1-konfigurasi-fiber-optic-to-the-home-ftth.pptxmodul-1-konfigurasi-fiber-optic-to-the-home-ftth.pptx
modul-1-konfigurasi-fiber-optic-to-the-home-ftth.pptxFebrizalUjang1
 
materi-2trainingikr-gftthmitrapt-160318024706.pdf
materi-2trainingikr-gftthmitrapt-160318024706.pdfmateri-2trainingikr-gftthmitrapt-160318024706.pdf
materi-2trainingikr-gftthmitrapt-160318024706.pdfFadkhuliSholihFahmi
 
B16 SISTEM PENDAWAIAN 18ogos2014.ppt
B16 SISTEM PENDAWAIAN 18ogos2014.pptB16 SISTEM PENDAWAIAN 18ogos2014.ppt
B16 SISTEM PENDAWAIAN 18ogos2014.pptQamarinaZainalAbidin
 
2-Pengenalan Material Support fiber pptx
2-Pengenalan Material Support fiber pptx2-Pengenalan Material Support fiber pptx
2-Pengenalan Material Support fiber pptxnatahen64
 
Fiber optic cable
Fiber optic cableFiber optic cable
Fiber optic cablejemoet
 
Standar material aksesoris alkersarker ftth e catalog - mjl
Standar material aksesoris alkersarker ftth e catalog - mjlStandar material aksesoris alkersarker ftth e catalog - mjl
Standar material aksesoris alkersarker ftth e catalog - mjlAndi Ari
 
ISP_NWS_FTTH_DESIGN_GUIDANCE.pdf
ISP_NWS_FTTH_DESIGN_GUIDANCE.pdfISP_NWS_FTTH_DESIGN_GUIDANCE.pdf
ISP_NWS_FTTH_DESIGN_GUIDANCE.pdfMAliSyabana
 
Bab 3 : Penamatan kabel Rangkaian
Bab 3 : Penamatan kabel RangkaianBab 3 : Penamatan kabel Rangkaian
Bab 3 : Penamatan kabel RangkaianZulhana Zulkifle
 
Modul_3_Praktek_IKPB_INSTALASI_KABEL_PRE.pptx
Modul_3_Praktek_IKPB_INSTALASI_KABEL_PRE.pptxModul_3_Praktek_IKPB_INSTALASI_KABEL_PRE.pptx
Modul_3_Praktek_IKPB_INSTALASI_KABEL_PRE.pptxSyaifullahST1
 
Natalia Fabiola Kumaat
Natalia Fabiola KumaatNatalia Fabiola Kumaat
Natalia Fabiola Kumaatnataliakumaat
 
Instalasi listrik domestik
Instalasi listrik domestikInstalasi listrik domestik
Instalasi listrik domestikUbud Alvian
 
03 bab iii_instalasi_pemanfaatan_listrik_sesuai_puil_2000
03 bab iii_instalasi_pemanfaatan_listrik_sesuai_puil_200003 bab iii_instalasi_pemanfaatan_listrik_sesuai_puil_2000
03 bab iii_instalasi_pemanfaatan_listrik_sesuai_puil_2000ibnu imron
 
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendahpemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendahtesha saputra
 
Ka 04.-praktikum-jaringan-komputer-dan-pengamanannya
Ka 04.-praktikum-jaringan-komputer-dan-pengamanannyaKa 04.-praktikum-jaringan-komputer-dan-pengamanannya
Ka 04.-praktikum-jaringan-komputer-dan-pengamanannyaAyu Karisma Alfiana
 
Mi 08.-praktikum-jaringan-komputer
Mi 08.-praktikum-jaringan-komputerMi 08.-praktikum-jaringan-komputer
Mi 08.-praktikum-jaringan-komputerAyu Karisma Alfiana
 
Modul 1 penamaan jarakses kso update 4 april 11
Modul 1 penamaan jarakses kso update 4 april 11Modul 1 penamaan jarakses kso update 4 april 11
Modul 1 penamaan jarakses kso update 4 april 11Sherly Toresia
 
Perakitan Konektor Serat.pptx
Perakitan Konektor Serat.pptxPerakitan Konektor Serat.pptx
Perakitan Konektor Serat.pptxindrawahyudin4
 
Topik 1 - Network Cable Technology.pptx
Topik 1 - Network Cable Technology.pptxTopik 1 - Network Cable Technology.pptx
Topik 1 - Network Cable Technology.pptxNurulIzzahIsmail1
 

Similar to Modul Instalasi FTTH (20)

modul-1-konfigurasi-fiber-optic-to-the-home-ftth.pptx
modul-1-konfigurasi-fiber-optic-to-the-home-ftth.pptxmodul-1-konfigurasi-fiber-optic-to-the-home-ftth.pptx
modul-1-konfigurasi-fiber-optic-to-the-home-ftth.pptx
 
materi-2trainingikr-gftthmitrapt-160318024706.pdf
materi-2trainingikr-gftthmitrapt-160318024706.pdfmateri-2trainingikr-gftthmitrapt-160318024706.pdf
materi-2trainingikr-gftthmitrapt-160318024706.pdf
 
B16 SISTEM PENDAWAIAN 18ogos2014.ppt
B16 SISTEM PENDAWAIAN 18ogos2014.pptB16 SISTEM PENDAWAIAN 18ogos2014.ppt
B16 SISTEM PENDAWAIAN 18ogos2014.ppt
 
Kabel optik
Kabel optikKabel optik
Kabel optik
 
2-Pengenalan Material Support fiber pptx
2-Pengenalan Material Support fiber pptx2-Pengenalan Material Support fiber pptx
2-Pengenalan Material Support fiber pptx
 
Fiber optic cable
Fiber optic cableFiber optic cable
Fiber optic cable
 
Standar material aksesoris alkersarker ftth e catalog - mjl
Standar material aksesoris alkersarker ftth e catalog - mjlStandar material aksesoris alkersarker ftth e catalog - mjl
Standar material aksesoris alkersarker ftth e catalog - mjl
 
ISP_NWS_FTTH_DESIGN_GUIDANCE.pdf
ISP_NWS_FTTH_DESIGN_GUIDANCE.pdfISP_NWS_FTTH_DESIGN_GUIDANCE.pdf
ISP_NWS_FTTH_DESIGN_GUIDANCE.pdf
 
Bab 3 : Penamatan kabel Rangkaian
Bab 3 : Penamatan kabel RangkaianBab 3 : Penamatan kabel Rangkaian
Bab 3 : Penamatan kabel Rangkaian
 
Pertemuan 5
Pertemuan 5Pertemuan 5
Pertemuan 5
 
Modul_3_Praktek_IKPB_INSTALASI_KABEL_PRE.pptx
Modul_3_Praktek_IKPB_INSTALASI_KABEL_PRE.pptxModul_3_Praktek_IKPB_INSTALASI_KABEL_PRE.pptx
Modul_3_Praktek_IKPB_INSTALASI_KABEL_PRE.pptx
 
Natalia Fabiola Kumaat
Natalia Fabiola KumaatNatalia Fabiola Kumaat
Natalia Fabiola Kumaat
 
Instalasi listrik domestik
Instalasi listrik domestikInstalasi listrik domestik
Instalasi listrik domestik
 
03 bab iii_instalasi_pemanfaatan_listrik_sesuai_puil_2000
03 bab iii_instalasi_pemanfaatan_listrik_sesuai_puil_200003 bab iii_instalasi_pemanfaatan_listrik_sesuai_puil_2000
03 bab iii_instalasi_pemanfaatan_listrik_sesuai_puil_2000
 
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendahpemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
 
Ka 04.-praktikum-jaringan-komputer-dan-pengamanannya
Ka 04.-praktikum-jaringan-komputer-dan-pengamanannyaKa 04.-praktikum-jaringan-komputer-dan-pengamanannya
Ka 04.-praktikum-jaringan-komputer-dan-pengamanannya
 
Mi 08.-praktikum-jaringan-komputer
Mi 08.-praktikum-jaringan-komputerMi 08.-praktikum-jaringan-komputer
Mi 08.-praktikum-jaringan-komputer
 
Modul 1 penamaan jarakses kso update 4 april 11
Modul 1 penamaan jarakses kso update 4 april 11Modul 1 penamaan jarakses kso update 4 april 11
Modul 1 penamaan jarakses kso update 4 april 11
 
Perakitan Konektor Serat.pptx
Perakitan Konektor Serat.pptxPerakitan Konektor Serat.pptx
Perakitan Konektor Serat.pptx
 
Topik 1 - Network Cable Technology.pptx
Topik 1 - Network Cable Technology.pptxTopik 1 - Network Cable Technology.pptx
Topik 1 - Network Cable Technology.pptx
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 

Modul Instalasi FTTH

  • 2. 2 Peserta dapat mengetahui, memahami spesifikasi OSP FTTH, sehingga dapat melaksanakan konstruksi dan pengawasan sesuai spesifikasi yang sudah ditentukan Tujuan
  • 3. 3  Spesifikasi Teknis Kabel Fiber Optik.  Spesifikasi Teknis Perangkat Terminasi  Spesifikasi Saluran Kabel Topik bahasan
  • 4. 4 •STEL FTTH Mapping •L-055 ODF untuk FTM •L-048 ODF non FTM •L-043 Single Mode Connector •L-047 Single Mode Splitter •L-060 Simplex G.65.ASC/UPC Patchcord •K-018 KSO Tight-buffered Indoor •L-050 OTB •- KSO Ribbon •K-015 KSO Loose Tube Duct up to 312 •K-016 KSO Loose Tube Direct Buried up to 312 •L-037 KSO Closure •L-038 HDPE Duct •L-039 HDPE Sub Duct •L-008 Pipa Duct PVC Keras •L-049 ODC in/out •L-056 ODC with Splitter •L-043 Single Mode Connector •L-047 Single Mode Splitter •L-060 Simplex G.65.ASC/UPC Patchcord •L-003 Tiang Telepon Besi dengan Sambungan •L-022 Tiang Beton Pratekan Bulat 7m •L-023 Tiang Beton Pratekan Bulat 8m •L-024 Tiang Beton Pratekan Bulat 9m •L-028 Kelengkapan Tiang Beton Pratekan Bulat •L-036 Tiang Telepon Tanpa Sambungan Taper •Segi-8 Tahan Korosidan Cuaca •L-044 Tiang Besi Taper Segi-8 Tinggi 9m •L-045 Tiang Besi Taper Segi-8 Tinggi 7m •manhole •handhole •ODC •K-017 KSO Aerial •K-036 KSO SCPT Aerial •ODP •K-015 KSO Duct •K-037 KSO SCPT Duct •K-016 KSO Direct Burried •L-037 KSO Closure •L-038 HDPE Duct •L-039 HDPE Sub Duct •L-008 Pipa Duct PVC Keras •Disclaimer: •-Ribbon & OTP are in draft. Need policy from ISG. •-Product image is for illustrational purpose only •-All other marks contained herein are the property of their respective owners •-Internal use only •-To obtain the latest release of STEL, please contact TELKOM R&D Center cq User Relation Unit . •ODP •L-057 ODP Pole •L-058 ODP Wall •L-059 ODP Pedestal •L-061 ODP Closure / Aerial Closure •ODP •K-033 KSO Drop Aerial •K-034 KSO Penanggal/Rumah untuk Instalasi •dalam Pipa •ODP • -L-063 OpticalTermination Point • K-034KSO Penanggal/Rumah untuk Instalasi dalam Pipa •L-053Optical Rossette PipaPVC •O T P R o s s e t t e
  • 5. 5 Spesifikasi Teknis Kabel Fiber Optik. o Spesifikasi kabel Feeder o Spesifikasi Kabel Distribusi o Spesifikasi Kabel Dropp
  • 6. 6 Kabel Fiber Optik Feeder o Kabel FO Feeder; adalah kabel primer FO dari STO sampai dengan ODC menggunakan Kabel Duct dan Air Blown Fiber. o Fiber Optik Single Mode Optical Fiber for Duct Application G.652D;Spesifikasi kabel fiber ini merefer pada STEL K-015-2008 o Air Blow Cable FO adalah kabel fiber optic yang instalasi dilakukan dengan metode blowing atau peniupan udara. Kabel Air Blown Fiber (ABF) dapat difungsikan sebagai kabel feeder dan juga kabel distribusi atau kabel drop sesuai dengan konstruksi dan hirarki kabel.
  • 7. 7 Kabel Fiber Optik Feeder Number Core Nomor dan Warna Tube core optik Untuk kapasitas besar sering digunakanwarna perak dan emas pada penamaan core terakhir
  • 8. 8 • Menggunakan jenis kabel G.652 D • Kapasitas kabel 2 s.d 144 core. • Kabel loose tube didesain untuk membuktikan performance yang kinerja yang tinggi • Diameter mikro duct sangat kecil, sangat ringan, Selubung/ primary duct di desain untuk tahan akan gesekan rendah pola peniupan kabel yang jauh sangat bermanfaat dan pekerjaan dapat dengan cepat, aman dan efektid cara instasinya • Didesain dengan perfomasi untuk dapat mengahlangi masuknya air dan mudah penangan gangguan • Mudah cara instalasi dan memindahkan jika di butuhkan peralihan( • Di Desain untuk mengakomodasi kebutuhan yang spesifikasi telekomunikasi, standard geneal mengikuti IEC dan EN Spesifikasi Kabel FO Feeder Menggunakan Mikroduct
  • 9. 9 Kabel FO Distribusi Kabel Distribusi; adalah kabel sekunder FO dari ODC sampai dengan ODP menggunakan Kabel Aerial dan Kabel Duct.
  • 10. 10 Kabel FO Distribusi untuk Arial • Mempunyai Supporting wire/messenger wire yang terbuat dari bahan metal. • Mempunyai tension member/strength member • Mempunyai pelindung core • Tahan terhadap suhu luar -25o C sampai dengan +60o C. • Fiber: 0.5 mm-coated optical fiber x 8 core • Mempunyai struktur selubung per core (atau 1 tube untuk 1 core) • Berat minimal 70kg/km • Structure: Slack attached structure, Double Notch Strcture
  • 11. 11 Kabel FO Distribusi untuk Duct • Jenis kabel G.652D • single mode fiber type. • Highly flexible and lightweight for easy handling • Flame retardant tight buffer and outer jacket • Mempunyai pelindung core Description No. Of Core 2C 4C 6C 8C 12C Nominal Outer Diameter mm 4.5 4.8 5.3 5.5 6.5 Nominal cable weight Kg/km 17 22 27 32 40 Max tensile load N 440 440 660 660 1320 Temperature - Operation oC -25 - 60 -25 - 60 -25 - 60 -25 - 60 -25 - 60
  • 12. 12 Kabel FO Drop Cable drop Fiber optik; digunakan untuk instalasi kabel dari ODP ke OTP. Spesifikasi Cable Drop Fiber Optik Single Mode ini merefer pada STEL K-034-2010 untuk instalasi Duct dan STEL K-033-2010 untuk instalasi kabel udara;
  • 13. 13 Spesifikasi Teknis Perangkat Terminasi Meliputi :  Spesifikasi Optical Distribution Cabinet  Spesifikasi Optical Distribution Point  Spesifikasi Optical Termination Premises  Spesifikasi Optical Termination Frame
  • 14. 14 Spesifikasi Optical Distribusi Cabinet (ODC) Yang dimaksud dengan Optical Distribution Cabinet dengan Splitter adalah suatu kompartemen yang berbentuk kotak atau kubah (dome) yang terbuat dari material khusus yang berfungsi sebagai tempat instalasi sambungan jaringan optik single-mode untuk keperluan cross-connect maupun through-connect sesuai FTTH berdasarkan Pedoman Penggelaran Jaringan Akses Fiber Optik, sedemikian rupa sehingga di dalamnya harus dilengkapi dengan Splitter, berisi connector, splicing, dan dilengkapi ruang manajemen fiber dengan kapasitas tertentu pada jaringan akses optik pasif (PON), untuk hubungan telekomunikasi,
  • 16. 16 Ruang kaset splitter Input Feeder Output Distribusi Splicing kaset Parking loaded Spesifikasi ODC ODC harus memiliki minimal dua ruang/kompartemen utama, yaitu:  Kompartemen atas, merupakan ruang utama yang menjadi penyusun ruang terbesar ODC sebagai tempat instalasi kelengkapan-kelengkapan ODC seperti konektor, splitter, fiber, dan lain-lain.  Kompartemen bawah, merupakan ruang di bagian bawah ODC yang menjadi tempat mounting kabel masuk dari instalasi kabel di bawah tanah.
  • 17. 17 Persyaratan kapasitas ODC Kelas ODC: Medium ODC Large ODC Kapasitas maksimal (Jumlah Port konektor) 288 576 Jumlah Splitter per ODC(1:4) Maximal 36 Splitter Maximal 72 Splitter Jumlah Splitter per ODC(1:32) Maximal 12 Splitter Maximal 24 Splitter kapasitas ODC dan kapasitas splitter yang dipasang sesuai dengan tabel berikut
  • 18. 18 Persyaratan Rangka ODC o Terbuat dari bahan logam stainless stell yang tahan karat/korosi, tahan cuaca, kuat dan kokoh sebagai tempat mounting kotak ODC pada pondasi maupun sebagai tempat instalasi kelengkapan dan kotak luar ODC (dinding, atap, pintu). o Penggunaan logam berupa plat sebagai rangka harus memiliki ketebalan minimal 1.9 mm. o Khusus kelengkapan berupa baut, mur, engsel pintu, dan sejenisnya yang berbahan logam harus menggunakan logam baja tahan korosi, tahan cuaca. o Rangka harus menjadi tempat mounting keseluruhan ODC pada pondasi o Rangka harus menjadi tempat mounting perangkat kelengkapan ODC (misal: splice tray, Splitter room/tray, port adaptor, dan lain- lain) pada kompartemen atas. o Rangka harus menjadi tempat mounting kotak luar ODC (dinding, atap, & pintu) o Baik sebelum maupun sesudah dipasang/mounted seluruh perangkat kelengkapan dan kotak luar ODC, rangka harus kokoh, kuat, tidak dapat goyah dan ditetapkan dengan metode MOS (Mean Opinion Score).
  • 19. 19 Persyaratan Rangka ODC: o Bentuk ODC secara keseluruhan setelah kotak luar yang terdiri dinding, atap, dan pintu diinstalasi pada rangka harus berbentuk kotak atau dome. o Kotak luar ODC dengan Splitter harus harus terbuat dari bahan logam atau metal, plastik atau fiber glass yang diperkuat, atau bahan-bahan sejenis yang lain, yang memiliki sifat-sifat tahan korosi, tahan cuaca, kuat dan kokoh dan dipasang pada rangka ODC sedemikian sehingga harus dapat melindungi isi dan kelengkapan ODC dari terpaan langsung pengaruh lingkungan (misal: sinar matahari, hujan, kontaminan lain).
  • 20. 20 Persyaratan Kotak Luar (Dinding, Atap, Pintu) ODC o Apabila kotak luar ODC menggunakan bahan logam, maka harus menggunakan konstruksi double-skin di mana setiap plat logam yang digunakan memiliki ketebalan minimal 1.4mm. o Penggunaan konstruksi double-skin pada kotak luar ODC harus memastikan semua sisi plat logam lulus uji ketahanan karat. Pembukaan konstruksi double-skin dapat diterapkan dalam uji tersebut. o Untuk keamanan, kegiatan bongkar pasang kotak luar ODC harus hanya bisa dilakukan melalui pintu yang telah dibuka menggunakan kunci yang telah disediakan. o Kotak luar yang minimal terdiri dari dinding, atap, dan pintu harus diinstalasi/mounted pada rangka dengan teknik non- permanen menggunakan baut atau lainnya sedemikian sehingga terpasang kuat pada rangka, namun tetap dapat dibongkar pasang atau dipasang/lepas dari rangka dengan mudah tanpa mengganggu konstruksi rangka dan instalasi perangkat kelengkapan ODC lainnya.
  • 21. 21 Persyaratan Kotak Luar (Dinding, Atap, Pintu) o Tidak boleh ada baut pengikat kotak luar ODC yang dapat diakses dan dilepas langsung dari luar ODC. o Pintu dalam keadaan terbuka harus dapat memberikan keleluasaan dan kemudahan dalam pekerjaan instalasi maupun pemeliharaan dan memiliki mekanisme pencegahan accidental closing. o Pintu harus dapat ditutup sempurna tanpa celah. o Pintu maupun selubung ODC harus dilengkapi dengan mekanisme pengaman berupa kunci dan minimal 2 (dua) anak kunci yang sesuai. o Apabila ODC memiliki lebih dari 1 (satu) pintu, maka semua pintu harus dapat dibuka hanya dengan 1 (satu) anak kunci yang sama. o Kunci dan anak kunci harus terbuat dari bahan yang kuat dan anti karat. o Lubang kunci harus dilengkapi dengan tutup kedap air yang dapat dibuka tutup dengan mudah.
  • 22. 22 Persyaratan Konstruksi o Konstruksi ODC dengan Splitter secara umum harus kuat, kokoh dan tahan karat sesuai dengan peruntukan instalasi di luar ruangan (outdoor), sehingga mampu melindungi instalasi konstruksi dan fungsi-fungsi perangkat yang diinstalasikan di dalamnya terhadap pengaruh-pengaruh lingkungan. o Secara keseluruhan, konstruksi ODC dengan Splitter terdiri dari kotak luar yang berbentuk kotak atau dome dan kelengkapan- kelengkapan lainnya yang di- mounting pada rangka. atau lebih. o Kelengkapan lain yang digunakan dalam konstruksi ODC harus tahan terhadap korosi, kuat, dan tidak menyebabkan perubahan mekanis, elektris, optis, maupun kimiawi terhadap terminal, sambungan fiber, maupun fiber itu sendiri. o Dudukan ODC harus pada Rangka ODC, tidak boleh pada dinding/kotak luar ODC, dan dapat digunakan untuk memasang ODC pada pondasi/tempatnya dengan kokoh kuat. o Pemasangan ODC pada pondasi harus menggunakan angkur berbahan stainless steel atau baja anti karat lainnya yang memiliki kekuatan setara atau lebih.
  • 23. 23 Persyaratan Kelengkapan ODC o Perangkat Kelengkapan ODC (misal Splitter room/tray, splice tray, alur kabel, port adaptor, parking lot, dan lain-lain) harus di-mounting pada Rangka ODC dan tidak terganggu saat kotak luar ODC dilepas/dibongkar pasang. o Semua fabricated/pre-installed splicing yang ada harus memiliki splice-loss maksimum 0.05 dB. o Instalasi perangkat kelengkapan ODC pada Rangka harus memudahkan pekerjaan- pekerjaan yang terkait instalasi maupun operasi dan pemeliharaan jaringan dan ODC. o Keseluruhan konstruksi ODC harus memudahkan melakukan penyambungan, instalasi, pemeliharaan, maupun rekonfigurasi secara cepat. o Dengan perangkat kelengkapan yang terpasang, di dalam ODC harus tersedia ruang untuk tempat splicing, tempat Splitter, connector yang harus diorganisasikan di dalam connector adaptor/parking lot, dan ruang yang cukup untuk manajemen fiber (a.l: cable tray/slack-storage, patch cord, pig tail), di mana dudukan-dudukan tersebut memiliki konstruksi sedemikian rupa sehingga tidak menyulitkan kegiatan instalasi maupun pemeliharaan (tidak saling mengganggu sambungan/instalasi yang ada). o Dudukan manajemen fiber sedemikian rupa sehingga dapat menghindari tekukan maupun lekukan yang mengakibatkan bend- loss.
  • 24. 24 Persyaratan Kelengkapan ODC o Kapasitas slack-storage harus mampu menampung patch-cord sampai dengan kapasitas maksimal ODC. o ODC harus memiliki terminal pentanahan yang berfungsi untuk terminasi pentanahan. Terminasi pentanahan harus sedemikian rupa sehingga seluruh bagian ODC yang berbahan logam memiliki pentanahan yang terintegrasi serta kabel pentanahan dapat dipasang dengan kokoh.
  • 25. 25 Persyaratan Ketahanan Terhadap Pengaruh Lingkungan o ODC harus dapat bekerja pada suhu -25o C sampai dengan +60o C. o Tahan terhadap Kekedapan air. o Kotak ODC, baik pada kompartemen bawah maupun kompartemen atas, harus tidak dapat dimasuki oleh debu, serangga, binatang kecil lain yang diperkirakan ODC harus tahan terhadap getaran dan benturan. o Ruang kompartemen bawah harus dilengkapi dengan ventilasi yang cukup untuk mencegah terjadinya kondensasi dari uap air yang terperangkap di dalam kompartemen bawah
  • 26. 26 Spesifikasi Optical Distribution Point (ODP) o Optical Distribution Point (ODP) adalah perangkat terminasi sebagai titik distibusi kabel optik ke pelanggan yang harus dilengkapi dengan splitter. o Jenis ODP: ODP Tiang/Pole, ODP Pedestal, ODP Wall mounted, ODP Closure (ODP pada supporting cable) o Semua type ODP harus dilengkapi dengan splitter o Persyaratan bahan ODP sesuai dengan STEL-K-049-2008 versi 1 o ODP Closure (ODP pada supporting cable) adalah tipe ODP yang pemasangannya dilakukan pada supporting cable aerial.
  • 27. 27 Persyaratan ODP Kapasitas ODP dan splitter sesuai tabel berikut: Kelas ODP: ODP- 8 port ODP- 16 port ODP- 32 port Large ODP Kapasitas maksimal (Jumlah Port konektor in - out) 1:8 2x1:8 4x1:8 6:48 Jumlah Splitter per ODP 1 Splitter 2 Splitter 4 Splitter 6 Splitter
  • 28. 28 Spesifikasi High Capacity ODF Setiap elemen dan komponen ODF (Frame ODF, patchcord, konektor, pigtail, cabinet, coupler dan komponen pasif lain) harus memenuhi persyaratan yang berlaku sesuai Standard Telekomunikasi (STEL) Telkom.
  • 29. 29 Spesifiasi yang telah dikeluarkan oleh R&D Center dan standard internasional sebagai berikut: o Spesifikasi Telekomunikasi Optical Distribution Frame, nomor dokumen STEL L-048-2008 Ver.1.0 o Rekomendasi ITU-T Recommendation L.50: Passive node elements for fibre optic networks – Optical distribution frames for central office environments. o Rekomendasi ITU-T Recommendation L.51: Passive node elements for fibre optic networks – General principles and definitions for characterization and performance evaluation Spesifikasi High Capacity ODF • Spesifikasi Telekomunikasi Konektor Serat Optik Single Mode, nomor dokumen STEL L-043-2002 Ver.1 • Telecommunication Specification Optical Fibre Cable Closure, document number STEL L-037-2001 Ver.2 • Pedoman CME perangkat telekomunikasi NGN, PED E-011- 2010 Version 2 • Telecommunication Specification Optical Fibre Cable Closure, document number STEL L-037-2001 Ver.2 • Pedoman CME perangkat telekomunikasi NGN, PED E-011- 2010 Version 2
  • 30. 30 Persyaratan ODF o Mengacu kepada Pedoman Pemasangan Jaringan Akses Fiber Optik, 2010 o Adapter, dengan spesifikasi : o Square flange (bukan D Hole). o Material adapter : Brass housing atau Zinc housing. o Sleeve adapter : ceramic
  • 31. 31 Spesifikasi Pathcord dan Pigtail  ODF Rack mengacu kepada Spesifikasi FTM Telkom Terbuat dari plat alumunium dan besi dengan couting powder yang baik.  Patchcord dan pigtail yang digunakan dalam proyek ini memiliki spesifikasi berikut :  Core : SMF G.652D  Jenis konektor : SC/UPC  Mode field diameter : 9 - 10 µm /125 µm untuk SM 1310/1550 nm.  RedamanMaksimum (dB/km) = 1.0 (1310) dan 0.75 (1550).  Redamantipikal pada 23oC = 0.25 dB/km (1310nm) dan 0.22 dB/km (1550nm).  Insertion loss < 0.25 dB.  Return loss > 40 dB.  Diameter lingkar luar ± 3 mm
  • 32. 32 Spesifikasi Saluran Kabel Spesifikasi Duct Spesifikasi Micro Duct (MD)
  • 33. 33 Spesifikasi Duct  Duct merupakan tempat peletakan sub duct dan kabel-kabel fiber optik. Konstruksi duct mencakup Manhole/Handhole dan route duct termasuk didalamnya untuk pekerjaan Crossing, Borring, dan Lintasan parit.  Standarisasi duct yang dipersyaratkan mengikuti standar TELKOM “Pipa Duct dari Bahan PVC Keras” oleh DIVISI R&D TELKOM, kode dokumen STEL-L-008 versi 2, 2001.  Setiap Manhole/Handhole harus dilengkapi dengan Joint Bracket (berbentuk U) yang terbuat dari Besi Plat (tebal 4 mm) tahan karat yang di galvanis untuk menyanggah Joint Closure dan kabel pada ke dua sisi dinding Manhole/Handhole yang sejajar dengan arah lubang masuk kabel dengan dimensi : 600 mm (P) x 260 mm (D) x 160 mm (L).
  • 34. 34 Spesifikasi Duct  Hand hole yang dibangun untuk tempat Splice joint adalah type HH2 dengan dimensi 130 x 110 x 165 ( P x L x D ) dengan tutup hand hole 2 (dua) pintu dengan komposisi cor 1:2:3 dan bertulang dimana posisi HDPE (STEL L-039-2008 Ver.2.2) atau COD berada pada kedalaman 150 cm dan didalam hand hole harus dilengkapi Hanger untuk Joint closure dan slck cable.  Kabel Fiber Optik yang melintasi atau yang disambung di tiap Manhole/Handhole harus diatur rapih dan diberi Klem yang terbuat dari PVC yang dipasang pada dinding Manhole/Handhole dengan posisi gulungan sejajar Joint Bracket.
  • 35. 35 Spesifikasi Micro Duct (MD) Kapasitas Microduct yang dipersyaratkan adalah 1 jalur, 2 jalur, 4 jalur, 7 jalur, 12 jalur, 19 jalur dan 24 jalur sesuai gambar berikut:
  • 36. 36 Spesifikasi Splitter Spesifikasi splitter:  Small size, Light weight  Can be apply to narrow duct space of existing building  Various count of distribution  Flexible Structure  STEL L-056-2011 Ver.1-0 dokumen ODC with Splitter  STEL L-047-2008 Ver.1-0 dokumen Spesifikasi Telekomunikasi Single Mode Passive Optical Splitter  Bentuk dan dimensi splitter di ODC berbentuk box yang disesuaikan dengan dimensi dan ruang splitter di ODC yang tidak mengganggu pengoperasian dan sistem wiring di ODC.  Khusus di ODP apabila menggunakan splitter, maka persyaratan splitter harus sesuai denganSpesifikasi Telekomunikasi Single Mode Optical Splitter (STEL-L -047- 008 Ver1).
  • 37. 37 Spesifikasi Splitter Network Elemen Batasan Ukuran Splitter 1:4 Max 7.25 dB Splitter 1:8 Max 10.38 dB Splitter 1:16 Max 14.10 dB Splitter 1:32 Max 17.45 dB Kebijakan splitter yang digunakan di jaringan FTTh • Bentuk dan dimensi splitter di ODC disesuaikan dengan dimensi dan ruang splitter di ODC yang tidak mengganggu pengoperasian dan sistem wiring di ODC. Type splitter yang digunakan type UPC. • Khusus di ODP apabila menggunakan splitter, maka persyaratan splitter harus sesuai denganSpesifikasi Telekomunikasi Single Mode Optical Splitter (STEL-L -047- 008 Ver1). Type splitter yang digunakan type PLC (Planar Lightwave Circuit). • Untuk lokasi perumahan menggunakan Two Stage dengan splitter 1:4 di ODC dan 1:8 di ODP.
  • 38. 38 Spesifikasi Splitter Splitter PLC Splitter UPC Splitter 1:4 & 1:32 Splitter 1:16 & 1:8 Splitter 1:2
  • 39. 39 Spesifikasi Hand Hole Pit  Type 1; Dimensi 80 cm (P) x 80 cm (L) x 80 cm (T)  Type 1; Dimensi 60 cm (P) x 60 cm (L) x 40 cm (T).  Type 2; Dimensi 40 cm (P) x 40 cm (L) x 40 cm (T).  Rangka besi beton & di cor Tebal 10 cm.  Tutup rangka cor dengan plat siku 5 -7 cm pada ke 4 sisinya.  Tutup menyesuaikan dengan type handhole, 2 ( dua ) atau 1(satu) pintu.  Terdapat hanger untuk meletakkan joint closure dan slack cable terbuat dari material tahan karat. A= P B= L H= T
  • 40. 40 Spesifikasi Lubang Sambung Tanam Langsung Dimensi dari lubang sambung tanam langsung adalah 100 cm (P) x 80 cm (L) x 160 cm (T), sehingga posisi kedalaman titik sambung sejajar dengan kedalaman galian kabel fiber optik tanam langsung yang digelar. Dimensi penampang atas (P x L) merupakan dimensi dari diameter bending kabel Fiber Optik untuk slack ditiap titik sambung.
  • 41. 41 Spesifikasi Sambungan Kabel Fiber Optik  Spesifikasi Kualitas Sambungan (Fusion Splicing)  Spesifikasi Joint Closure
  • 42. 42 Kualitas dari sambungan fiber optik dengan mekanisme Fusion Splicing dipersyaratkan mempunyai maksimum redaman adalah 0,15 dB rata-rata dari ke dua sisi kabel fiber optik yang diukur dengan OTDR. Sedangkan untuk masing-masing sisi antara – 0,45 s/d + 0.45 dB. Spesifikasi Kualitas Sambungan (Fusion Splicing)
  • 43. 43 Spesifikasi Joint Closure a. Berbentuk belah SIMETRIS / INLINE. b. Max Dimensi 560 mm(P) x 250 mm (L) x 150 mm ( T ). c. Kabel In terdiri dari 4 lobang dengan Rubber Block yg baik. d. Tidak menggunakan panas kerut. e. Kabel Fiber Optik dapat terinstalasi / terikat pada 1 sisi cover closure. f. Kedap Air. g. Dapat digunakan ulang (Re-use) setelah dibongkar pasang dengan kondisi alat sambung tetap kedap air. h. Dilengkapi dengan : o Pentil untuk test kebocoran. o Kapasitas Splice Casette dan Holder max 12 core per 1 casette; o Protection Sleave panjang 6 mm ; Sealing Tape dan aksesoris lainnya.
  • 44. 44 Spesifikasi Pipa PVC Ketebalan Pipa Item 5.5 mm 4.0 mm Diameter Luar 111.0 mm 108.0 mm Toleransi Ketebalan ± 0.1 mm ± 0.1 mm Pipa PVC yang digunakan untuk Duct, Crossing dan lintasan parit dipersyaratkan spesifikasi berikut : o Memiliki Q.A dari Divisi R&D TELKOM (No. STEL-L-008 TELKOM). o Warna Abu-abu dengan dimensi Pipa sesuai tabel berikut : o Setiap sambungan pipa PVC harus menggunakan soket dengan mekanisme penyambungan antar pipa disesuaikan dengan standar pabrik pipa PVC. o Khusus untuk Pelindung Kabel Fiber Optik dari Ruang Kelder di MDF STO s/d Ruang Transmisi digunakan flexible PVC 1” atau 1 ¼” berwarna putih.
  • 45. 45 Spesifikasi Sub Duct H.D.P.E (Galian TL/ Burried) Memiliki Q.A dari Divisi R&D TELKOM (No. STEL-L-008 TELKOM). Memiliki dimensi sebagai berikut.  Diameter inner : 32,6 atau 33 mm.  Diameter outer : 40 mm. Polyetelyne berwarna orange/hitam bergaris biru 1 ( Satu ) Rol terdiri dari 200 meter Sambungan antar HDPE 40/34 menggunakan HDPE 50/43 dengan dimensi :  Diameter dalam : 43 mm  Diameter luar : 50 mm  Panjang : 30 cm Pada ujung-ujung sambungan digunakan sealed untuk menghindari kotoran masuk ke dalam HDPE. Bertuliskan : nama pabrikan; Jenis HDPE; Diameter; '' Telkom ''; panjang/meter.
  • 46. 46 Spesifikasi teknis tiang/pole harus mengacu ke standar yang telah diterbitkan oleh TELKOM R&D Center yaitu Spesifikasi Telekomunikasi Tiang Telepon Besi dengan Sambungan, document number STEL L-003-2004 Versi 2.0. Spesifikasi Tiang 700 cm Untuk route baru :  Tiang pada route lurus menggunakan tiang beton 7 mtr.  Tiang pada route menyeberang menggunakan tiang beton 9 mtr. Untuk route yang sudah ada tiang eksisting. Pole strap diletak diatas pole strap jaringan tembaga
  • 47. 47 Spesifikasi Warning Tape, Label dan Patok (Marking Post) Sebagai penanda rute kabel dan sambungan kabel maka berikut ini dipersyaratkan spesifikasi terhadap Warning Tape, label dan patok yang digunakan dalam proyek ini. Warning Tape: Pita pengaman yang dipasang di sepanjang jalur galian, yang berfungsi untuk informasi bahwa dibawah tanah tersebut terdapat kabel fiber optik. Penempatan :  Warning tape dipasang pada galian 30 cm diatas pasir atau 40 cm dari permukaan.  Lebar warning tape 15 cm  Warna dasar kuning dengan text hitam  Pada warning tape bertuliskan “TELKOM “
  • 48. 48 Label Identifikasi Kabel Pada bagian kulit/jaket kabel harus tercetak label identifikasi kabel dengan spesifikasi sebagai berikut : • Tanda label tercetak timbul dan tidak mudah terhapus dengan warna cat putih (sistem Tattoo) yang dibuat saat pabrikasi dengan perulangan setiap 1 (satu) Meter sepanjang kabel (1 drum = 2000 m). • Tingkat akurasi jarak antar tanda label identifikasi 1%. Label Kabel Fiber Optik di Manhole dan Handhole • Terbuat dari Mika berwarna Kuning 7 x 14 cm. • Tulisan warna hitam di Embos / dengan double mika dengan format tulisan : “ PT TELKOM ; Nama Proyek ; Tahun : Ruas : Kapasitas Kabel Fiber Optik “ • Diikat dengan kabel ties pada slack kabel
  • 49. 49 a. Dimensi Patok : • Terbuat dari pipa PVC 4 inchi dg ketebalan 5.5 mm yang didalamnya diisi beton cor dan diberi angkur berupa besi beton 16 mm panjang 20 cm dipasang bersilang 2 buah. • Tinggi 100 cm ; Diameter 4 inci bertuliskan "TEL" ; • Diameter bawah 4 inchi b. Dipasang 40 cm dari permukaan tanah dan diatas route Kabel Fiber Optik pada saat crossing jalan; pindah jalur, sambungan dan setiap span 500 m. c. Tinggi marking post 100 cm dengan ditanam 60 cm dan diatas tanah 40 cm serta diberi tanda alur kabel dan nomor titik joint. d. Untuk diatas gelaran kabel lurus ditandai dengan ↔ , sedangkan untuk diatas titik sambung ditandai dengan X, sedangkan tikungan ditandai dengan L. e. Setiap patok dicat dengan cat spotlight warna orange. f. Untuk patok titik sambung selain diberi tanda X juga diberi indikasi nomor titik sambung. Patok (Concrete Marking Post)