Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
materi-2trainingikr-gftthmitrapt-160318024706.pdf
1. INSTALASI KABEL RUMAH -GEDUNG (IKR-G)
PROGRAM PELATIHAN MITRA FTTH - PT. TELKOM AKSES 2016
Jakarta, Maret 2016
By
Research and Development
2. Tujuan Kegiatan
Agar peserta training mampu memahami:
a. Cara penggunaan peralatan HSE/K3LH
b. Instalasi kabel Rumah-Gedung (IKR-G) FTTH.
c. Elemen Jaringan FTTH pada Rumah Pelanggan.
d. Cara melakukan Instalasi IKR-G.
e. Cara pengukuran Jaringan Fiber Optik di ODP dan Roset.
3. Healthty, Safety and
Environment (HSE/K3LH)
Peralatan dan Fungsinya :
a. Full body harness Mengamankan gerak
berlebihan dan terjatuh
b. Helm Pelindung Melindungi kepala dari panas,
hujan, kejatuhan benda, percikan zat kimia dan
listrik.
c. Sarung tangan suhu panas/dingin, api, listrik,
radiasi elektro magnetik, zat kimia dan
virus/patogen.
d. Sepatu pelindung tertimpa/benturan benda
berat, tertusuk benda tajam, tersiram zat kimia,
listrik dan licin/keseleo.
4. Healthty, Safety and
Environment (HSE/K3LH)
Cara Penggunaan Full body harness:
1. Periksa pengikat dan ukur sesuai dengan ukuran
badan, masukan tali pengaman untuk tangan
kiri/kanan.
2. Putar ke belakang selanjutnya masukan tangan
yang lainnya.
3. Ikatkan pengikat pengikat pinggang dan perut.
4. Pasang kancing pengencang untuk bagian dada.
5. Kencangkan pengikat bagian dada.
Untuk pengamanan ditiang, sebelum penarikan atau
melakukan pekerjaan sangkutkan pengait ke tiang.
5. IKR-G Jaringan FTTH
Elemen Jaringan IKR terdiri dari :
a. Kabel drop fiber optik (drop core) type G.657 A/B
b. Kabel fiber optik Indoor G.657 A/B (Tergantung pilihan penggunaan).
c. Kabel data - Unshielded Twisted Pair (UTP) Cat-6
d. Kabel telepon (copper cable)
e. Soket RJ-45 Cat-6 dan RJ-11 serta roset fiber optik
f. Kabel listrik dan power plug
g. Pipa pelindung/PVC untuk jalur kabel.
Definisi umum :
Instalasi Jaringan Kabel Telekomunikasi di rumah pelanggan/Gedung
yang mencakup kabel fiber oprik, kabel telepon (Copper Cable) dan kabel
data (UTP) lengkap dengan soket terminal dan roset serta perkabelan
listrik yang mencatu perangkat aktif.
* Dalam kondisi tertentu kabel yang dipasang pada IKR (IKPB) hanya
kabel UTP dan kabel telepon saja serta kabel power.
6. IKR-G Jaringan FTTH
Penjelasan :
1. Melalui jalur udara - Kabel drop fiber optik (drop core) type
G.657 A/B ditarik dari tiang dengan memasang breket sebagai
penambat mesenger wire di dinding atau risplang rumah
pelanggan untuk menahan kelenturan, apabila menggunakan
OTP maka dropcore berakhir di OTP, apabila tidak menggunakan
OTP dropcore ditarik langsung ke dalam rumah sampai ke roset.
2. Melalui jalur duct - Kabel drop fiber optik (drop core) type G.657
A/B ditarik dari ODP pedestal melalui duct secara bertahap antar
PIT dengan bertahap untuk menghindari terjadinyan
tekukan/patah atau bending apabila menggunakan OTP maka
dropcore berakhir di OTP, apabila tidak menggunakan OTP
dropcore ditarik langsung ke dalam rumah sampai ke roset
Kabel Masuk ke rumah – Gedung pelanggan, ada 2 cara, yaitu :
1. Melalui jalur udara (dari tiang telepon)
2. Melalui jalur duct (dari dalam tanah)
7. Tata cara Instalasi IKR
Metode Instalasi IKR-G ada 3 cara :
a. Cara Tanam
b. Cara Tempel.
c. Cara Eksposibel.
Kegiatan instalasi kabel IKR-G meliputi instalasi
kabel fiber optik, UTP dan Multipair, yang
dimulai dari ONT/OTP berbagai titik awal
penarikan
Pasang ducting cable sepanjang jalur tersebut dengan memperhatikan titik belok/lekukan
pada dinding.
Langkah-langkah instalasi sebagai berikut :
1. Tentukan jalur kabel yang akan dilalui.
2. Ukur Panjang kabel Listrik dari ONT dan STB ke jalur sumber listrik terdekat ( Pilihan
socket outlet tanam/tempel atas persetujuan pelanggan).
3. Potong kabel Indoor (Fiber optik, UTP dan Multipair) sesuai dengan ukuran.
4. Khusus instalasi sistem tanam, pemasangan pipa/conduit dan perkabelan dilakukan
bersamaan persegmen tarikan.
5. Penarikan kabel dilakukan secara perlahan, segmen persegmen agar pada jalur
berbelok tidak terjadi bending/patah/terlipat.
6. Lakukan pemasangan connector (SC/UPC, RJ-4 dan RJ-11) pada masing-masing kedua
ujung kabel.
7. Koneksikan kedua ujung connector ke perangkat OTP/ONT dan Roset/STB, ONT dan
terminal telepon.
8. Tutup dan rapihkan ducting cable.
9. Lakukan aktivasi dan pengetesan layanan.
10. Buat gambar layout penempatan perangkat pelanggan
11. Buat laporan material yang digunakan.
11. Tata cara Instalasi IKR- Rumah Baru
Tata cara instalasi IKR pada rumah baru, sama dengan cara
instalasi di rumah lama, namun pada rumah baru ada
beberapa keuntungan:
1. Jalur penarikan instalasi akan lebih rapi (dapat
dilakukan sistem tanam).
2. Proses penarikan akan lebih mudah
3. Dapat dilakukan secara integrasi dengan pekerjaan
instalasi lain.
4. Menekan biaya instalasi.
12. Instalasi Kabel Gedung - IKG
Elemen jaringan IKG :
a. Kabel Fiber optik distribusi
b. ODP (Optical Distribution Point).
c. Kabel Fiber Optik indoor
d. Roset, soket RJ-45 dan RJ-11
e. Connector SC (pigtail)
f. Kabel UTP/kabel data
g. Kabel copper /Kabel telepon
h. Pipa jalur kabel
Definisi :
Instalasi IKG adalah kegiatan instalasi kabel telekomunikasi
dari titik awal (ODP/ODC) menuju roset/soket RJ-45 dan RJ-
11.
13. Teknik Instalasi IKG
1. Instalasi diatas Plafon (Ceiling)
2. Instalasi pada Runway/Tray
3. Instalasi pada Raceway
4. Instalasi dibawah Raised/Access Floor
5. Instalasi Floor Duct/Conduit
6. Instalasi di Dinding
14. Teknik Instalasi Celling
• Instalasi dapat dilakukan pada rangka Plafon atau dipasang menggantung
pada konstruksi atap bangunan.
• Cable Ceiling Support terbuat dari bahan yang ringan namun kuat.
• Cable Ceiling Support berbentuk Hook (“J”, segitiga atau FlexTray).
• Konstruksi cable ceiling support harus rigid sehingga kuat saat penarikan
dan penempatan kabel.
• Pada pemasangan cable ceiling support harus memperhatikan beban kabel
yang akan ditopang dan kekuatan dari rangka Plafon.
• Komponen-komponen yang ada dalam konstruksi cable ceiling support
diantaranya J-hook, Tri-hook, Ceiling fastener dan FlexTray
• Kabel-kabel harus dipasang secara rapi pada cable ceiling support dan
peletakannya dipisahkan sesuai dengan jenis kabel ( misalnya: Fiber optik/
Multipair/UTP/Koaksial
15. Teknik Instalasi Runway/Tray
1. Cable Tray/Runway dapat dipasang pada dinding , langit-langit atau
menggunakan penyangga yang dipasang diatas lantai
2. Cable Tray/Runway terbuat dari bahan yang ringan namun kuat
(structured carbon steel dengan tipe C-Channel, Tubular, atau Solid
Bar).
3. Jarak dari Palfon ± 50 cm
4. Pemasangan secara horizontal dipasang penyangga setiap 150 cm.
5. Ukuran tray disesuaikan dengan kebutuhan (4, 6, 9, 12, 15, 18 dan 24
inchi)
6. Kabel dipasang sejajar dan teratur sesuai rute dan dipisahkan sesuai
jenisnya (kabel power, UTP dan copper, Fiber optik).
7. Untuk rute tegak lurus setiap 50cm dipasang ties kabel dan rute
mendatar setiap 100cm dipasang ties kabel .
16. Teknik Instalasi Raceway
• Cable Raceway dipasang menempel pada dinding bangunan
atau bagian-bagian permukaan bangunan lainnya pada section
perkabelan horisontal maupun Work Area.
• Cable Raceway harus terbuat dari bahan plastik yang ringan
namun kuat (umumnya terbuat dari PVC).
• Ukuran Raceway dapat bervariasi contoh: ukuran 20x12 mm
dapat memuat :
• 2 kabel, ukuran 25x16 mm, atau
• 6 kabel, ukuran 38x25 mm, atau
• 6 kabel dengan diameter kabel 5 mm.
• Pemilihan ukuran disesuaikan dengan kebutuhan atau jumlah
kabel yang akan dipasang di dalamnya.
17. Teknik Instalasi Raised/ Access
Floor
1. Konstruksi access/raised floor berupa sistem lantai
modular dengan pedestal yang kokoh berdasarkan
pertimbangan kekuatan, keindahan, dan
kemudahan instalasi.
2. Jalur kabel harus menggunakan cable Tray.
3. Pada ujung terakhir kabel disediakan cable slack
untuk kepentingan pemeliharaan dan perbaikan.
Panjang cable slack disesuaikan dengan jenis kabel
dan aplikasi penggunaannya
18. Teknik Instalasi Floor Duct/Conduit
1. Konstruksi floor duct terbuat dari bahan metal , non
metal, rigid atau fleksibel dengan
mempertimbangkan sifat keelektrisan.
2. Dimensi floor duct harus mempertimbangkan
jumlah kabel dan fleksibilitas pengembangan.
3. Harus disediakan trench duct sepanjang jalur
sebagai tempat/dudukan floor duct.
4. Floor duct dipasang sepanjang jalur trench dengan
posisi stabil (tidak goyah).
5. Penutup trench duct sepanjang jalur harus mudah
diakses dan dapat menahan beban.
6. Jalur kabel power dipisahkan (menggunakan
compartement) dengan jalur kabel telekomunikasi
7. Pada setiap titik belokan atau persimpangan harus
disediakan access point untuk memudahkan
penarikan kabel.
8 Pada access point terakhir disediakan cable slack
untuk kepentingan perbaikan dan pemeliharaan
9 Penarikan kabel dilakukan span per span diantara
2 (dua) access point
10 Untuk memudahkan penarikan kabel dibutuhkan
tali/kabel pemancing antara 2 (dua) access point
11 Masukan kabel pemancing kedalam pipa
12 Saat Penarikan ikatlah ujung kabel pemancing
dengan kabel, kemudian tarik kabel pemancing
sehingga kabel masuk ke dalam pipa
19. Teknik Instalasi Pada Dinding
1. Jalur kabel dipasang didalam dinding dan terlindung.
2. Bahan Material dapat berupa bahan metal atau non
metal, rigid atau fleksibel.
3. Pada rute yang membelok perlu dipasang flexible pipe.
4. Untuk memudahkan penarikan kabel dibutuhkan
tali/kabel pemancing
5. Masukan kabel pemancing ke dalam pipa kemudian
ujungnya disambungkan dengan kabel.
6. Tarik kabel pemancing dengan hati-hati persegmen
tarikan, sampai kabel masuk ke dalam pipa.
20. Perangkat Terminal Pelanggan
Jenis Layanan :
1. Voice Pesawat Telepon
2. Data Komputer/
laptop/Smartphone
3. Video SD-TV/HD-TV
Jenis Perangkat aktif telekomunikasi :
1. Fiber Optik ONT (Optical Network
Termination)
2. UTP Set Top Box (STB)
HUB ( tergantung layanan)
Switch (tergantung layanan)
Access point (option)
21. PENGUKURAN DENGAN OPM
1) Komponen link serat optik
a) Pengirim. (OLT)
b) Konektor.
c) Span serat optik.
d) Sambungan serat optik (splicing point).
e) Penerima. (ONT)
a. Prinsip pengukuran
2) Prinsip-prinsip
a) Tujuan Pengukuran untuk menentukan redaman saluran (total loss)
dengan satuan dB (desibell).
b) Redaman serat optik harus disesuai dengan panjang gelombang
pada perangkat transmisi. Bila perangkat bekerja pada panjang
gelombang 1550 nm, maka sumber cahaya yang digunakan juga
harus 1550 nm.
QEPPro-C
22. 3) Pengukuran dalam satuan decibel (dB)
a) Decibel merupakan perbandingan daya, tegangan,
maupun arus antara dua titik dalam bentuk logaritma.
b) Satu titik ditempatkan pada awal atau masukan sistem
yang diukur, sedangkan titik yang lain diletakkan pada
ujung atau keluaran sistem.
c) Rumusan daya untuk decibel dinyatakan sbb :
G(dB) = 10 x log (daya keluaran / daya masukan)
atau
L(dB) = 10 x log (daya masukan / daya keluaran).
Bila daya keluaran lebih kecil daripada daya masukan
maka persamaan ini menjadi negatif.
QEPPro-C
Cara menghitung logaritma :
1. bc = a b log a=c
2. b log a + b log d = b log (a+b)
3. b log a- b log d = b log ( a/d)
Perhatian :
1. Tipe/Jenis Connector
(SC/FC/ST)
2. Kebersihan connector dan
port terminal.
3. Jenis Fiber Optik (SM/MM)
4. Panjang Gelombang yang
digunakan : 1310nm,
1490nm, 1550nm,
1625nm atau 1650nm
5. Lakukan kalibrasi sebelum
pengukuran
23. Dengan menggunakan rumusan decibel diperoleh:
L(dB) = 10 log (daya masukan / daya keluaran).
L(dB) = 10 x log (0,1 mW / 0,05 mW).
L(dB) = 3 dB.
Gambar : Pengukuran Fiber loss
QEPPro-C
Contoh :
Diketahui bahwa daya keluaran sumber cahaya adalah 0,1 mW. Bila optical power meter
dihubungkan di ujung lain serat optik tersebut, meter akan menunjukkan 0,05 mW
24. dB Throughput % Loss % dB Throughput
%
Loss %
0.00 100.0 0.0 1.6 69.2 30.8
0.01 99.8 0.2 1.7 67.6 32.4
0.02 99.5 0.5 1.8 66.1 33.9
0.05 98.9 1.1 1.9 64.6 35.4
0.1 97.7 2.3 2.0 63.1 36.9
0.15 96.6 3.4 3.0 50.1 49.9
0.2 95.5 4.5 4.0 39.8 60.2
0.25 94.4 5.6 5.0 31.6 68.4
0.3 93.3 6.7 6.0 25.1 74.9
0.4 91.2 8.8 7.0 20.0 80.0
0.5 89.1 10.9 8.0 15.8 84.2
0.6 87.1 12.9 9.0 12.6 87.4
0.7 85.1 14.9 10.0 10.0 90.0
0.8 83.2 16.8 15.0 3.2 96.8
0.9 81.3 18.7 20.0 1.0 99.0
1.0 79.4 20.6 25.0 0.3 99.7
1.1 77.6 22.4 30.0 0.1 99.9
1.2 75.9 24.1 35.0 0.03 99.97
1.3 74.1 25.9 40.0 0.01 99.99
1.4 72.4 27.6 45.0 0.003 99.997
1.5 70.8 29.2 50.0 0.001 99.999
Tabel Perbandingan Sinyal dan Loss
Decibels (dB)
1. A ratio of the
percentage of
signal
attenuation.
2. A relative
measurement.
3. Attenuation,
gain, and
reflection are
expressed as
“dB”.
4. “dB/km” is
used to define
fiber and cable
attenuation at
specific
wavelengths
QEPPro-C