"[Ringkasan] Dokumen tersebut membahas tentang penilaian unjuk kerja siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), termasuk pengertian, teknik, dan format penilaian unjuk kerja."
Lembar observasi menilai 9 aspek keterlibatan siswa dalam pembelajaran IPA, termasuk antusiasme, perhatian, partisipasi, dan hasil kerja kelompok. Penilaian menggunakan skala 1-4 untuk setiap aspek dan kriteria keberhasilan berdasarkan skor total.
Dokumen tersebut merangkum metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang materi shalat bagi orang sakit. Metode ini meliputi penentuan setting penelitian, persiapan PTK, subyek dan sumber data, teknik pengumpulan data, indikator kinerja, analisis data, dan prosedur PTK melalui dua siklus perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
Dokumen tersebut membahas tentang kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media pembelajaran yang tepat, antara lain kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, karakteristik peserta didik, teori pembelajaran yang mendasari, gaya belajar peserta didik, serta kondisi lingkungan dan fasilitas pendukung. Kriteria tersebut perlu diperhatikan agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.
"[Ringkasan] Dokumen tersebut membahas tentang penilaian unjuk kerja siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), termasuk pengertian, teknik, dan format penilaian unjuk kerja."
Lembar observasi menilai 9 aspek keterlibatan siswa dalam pembelajaran IPA, termasuk antusiasme, perhatian, partisipasi, dan hasil kerja kelompok. Penilaian menggunakan skala 1-4 untuk setiap aspek dan kriteria keberhasilan berdasarkan skor total.
Dokumen tersebut merangkum metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang materi shalat bagi orang sakit. Metode ini meliputi penentuan setting penelitian, persiapan PTK, subyek dan sumber data, teknik pengumpulan data, indikator kinerja, analisis data, dan prosedur PTK melalui dua siklus perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
Dokumen tersebut membahas tentang kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media pembelajaran yang tepat, antara lain kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, karakteristik peserta didik, teori pembelajaran yang mendasari, gaya belajar peserta didik, serta kondisi lingkungan dan fasilitas pendukung. Kriteria tersebut perlu diperhatikan agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.
Kasus ini membahas tentang pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SD. Terdapat beberapa masalah dalam pembelajaran PKn yaitu siswa kurang tertarik karena menganggap PKn hanya mementingkan hafalan, guru kurang menguasai inovasi model pembelajaran, dan hasil belajar siswa rendah. Untuk mengatasi masalah ini, perlu adanya perbaikan dalam perencanaan pembelajaran, penggunaan metode dan media yang bervari
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakatMichaelLee1007
Dokumen tersebut membahas model dan strategi pembelajaran untuk siswa berbakat, termasuk strategi pembelajaran yang berfokus pada belajar bagaimana belajar, menyesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, dan menekankan pada kemampuan berpikir tingkat tinggi. Juga dibahas model pembelajaran seperti model struktur intelek Guilford dan taksonomi Bloom serta model belajar kreatif Treffinger.
Pembelajaran berdiferensiasi dimulai dengan memetakan kebutuhan belajar siswa berdasarkan kesiapan, minat, dan profil belajar siswa. Guru menerapkan strategi diferensiasi konten, proses, dan produk serta membuat keputusan pengajaran yang berorientasi pada kebutuhan siswa untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung siswa belajar sesuai minat dan bakatnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran kognitif yang merupakan proses belajar yang membutuhkan pemahaman dan pengertian serta sebagai jembatan antara pengetahuan lama dan baru, dari yang sederhana ke abstrak. Beberapa teori belajar seperti Piaget, Bruner, dan Ausubel juga dibahas dalam rangka mendukung penerapan pembelajaran kognitif.
Dokumen tersebut membahas tentang statistik, termasuk pengertian, bidang-bidangnya seperti statistik deskriptif dan induktif, serta konsep populasi dan sampel dalam statistik."
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis dan ciri kurikulum serta perkembangan kurikulum di Indonesia mulai dari tahun 1947 hingga 2013. Dokumen tersebut menjelaskan konsep kurikulum, jenis-jenis kurikulum dari berbagai sudut pandang, dan ciri-ciri kurikulum yang berlaku di Indonesia pada masing-masing periode.
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docxshananah
Berdasarkan analisis alternatif solusi yang ada, model pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan motivasi dan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa adalah penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dan penggunaan percobaan virtual lab serta game edukatif.
Dokumen tersebut membahas evaluasi proses dan hasil belajar IPA di SD. Terdapat 3 kegiatan belajar yang membahas tentang pengertian, tujuan, dan alat evaluasi proses dan hasil belajar IPA. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemajuan peserta didik dan perbaikan proses pembelajaran, dan mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik."
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen yang efektif yang perlu diikuti oleh guru dalam mengimplementasikan pembelajaran dan asesmen, meliputi 5 prinsip pembelajaran dan 5 prinsip asesmen beserta contoh implementasinya.
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptxssuser88b07c
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Model pembelajaran discovery learning memberikan penekanan pada keaktifan siswa dalam menemukan ide dan makna secara mandiri melalui pemecahan masalah. Guru berperan sebagai fasilitator yang memandu siswa melalui berbagai langkah seperti stimulasi, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, verifikasi, dan penarikan kesimpulan.
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)Andi Rafiah S
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah (PBBM) dalam pendidikan fisika. PBBM didasarkan pada teori konstruktivisme dimana siswa membangun pengetahuan melalui interaksi dengan masalah. PBBM memiliki sintaks yang terstruktur dan prinsip sosial yang mendukung kolaborasi siswa. Penelitian empiris menunjukkan bahwa PBBM berpengaruh positif terhadap hasil belajar dan keterampilan
Kasus ini membahas tentang pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SD. Terdapat beberapa masalah dalam pembelajaran PKn yaitu siswa kurang tertarik karena menganggap PKn hanya mementingkan hafalan, guru kurang menguasai inovasi model pembelajaran, dan hasil belajar siswa rendah. Untuk mengatasi masalah ini, perlu adanya perbaikan dalam perencanaan pembelajaran, penggunaan metode dan media yang bervari
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakatMichaelLee1007
Dokumen tersebut membahas model dan strategi pembelajaran untuk siswa berbakat, termasuk strategi pembelajaran yang berfokus pada belajar bagaimana belajar, menyesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, dan menekankan pada kemampuan berpikir tingkat tinggi. Juga dibahas model pembelajaran seperti model struktur intelek Guilford dan taksonomi Bloom serta model belajar kreatif Treffinger.
Pembelajaran berdiferensiasi dimulai dengan memetakan kebutuhan belajar siswa berdasarkan kesiapan, minat, dan profil belajar siswa. Guru menerapkan strategi diferensiasi konten, proses, dan produk serta membuat keputusan pengajaran yang berorientasi pada kebutuhan siswa untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung siswa belajar sesuai minat dan bakatnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran kognitif yang merupakan proses belajar yang membutuhkan pemahaman dan pengertian serta sebagai jembatan antara pengetahuan lama dan baru, dari yang sederhana ke abstrak. Beberapa teori belajar seperti Piaget, Bruner, dan Ausubel juga dibahas dalam rangka mendukung penerapan pembelajaran kognitif.
Dokumen tersebut membahas tentang statistik, termasuk pengertian, bidang-bidangnya seperti statistik deskriptif dan induktif, serta konsep populasi dan sampel dalam statistik."
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis dan ciri kurikulum serta perkembangan kurikulum di Indonesia mulai dari tahun 1947 hingga 2013. Dokumen tersebut menjelaskan konsep kurikulum, jenis-jenis kurikulum dari berbagai sudut pandang, dan ciri-ciri kurikulum yang berlaku di Indonesia pada masing-masing periode.
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docxshananah
Berdasarkan analisis alternatif solusi yang ada, model pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan motivasi dan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa adalah penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dan penggunaan percobaan virtual lab serta game edukatif.
Dokumen tersebut membahas evaluasi proses dan hasil belajar IPA di SD. Terdapat 3 kegiatan belajar yang membahas tentang pengertian, tujuan, dan alat evaluasi proses dan hasil belajar IPA. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemajuan peserta didik dan perbaikan proses pembelajaran, dan mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik."
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen yang efektif yang perlu diikuti oleh guru dalam mengimplementasikan pembelajaran dan asesmen, meliputi 5 prinsip pembelajaran dan 5 prinsip asesmen beserta contoh implementasinya.
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptxssuser88b07c
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Model pembelajaran discovery learning memberikan penekanan pada keaktifan siswa dalam menemukan ide dan makna secara mandiri melalui pemecahan masalah. Guru berperan sebagai fasilitator yang memandu siswa melalui berbagai langkah seperti stimulasi, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, verifikasi, dan penarikan kesimpulan.
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)Andi Rafiah S
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah (PBBM) dalam pendidikan fisika. PBBM didasarkan pada teori konstruktivisme dimana siswa membangun pengetahuan melalui interaksi dengan masalah. PBBM memiliki sintaks yang terstruktur dan prinsip sosial yang mendukung kolaborasi siswa. Penelitian empiris menunjukkan bahwa PBBM berpengaruh positif terhadap hasil belajar dan keterampilan
Teks tersebut membahas beberapa model pembelajaran dan pendekatan yang ada, termasuk model interaksi sosial, pemrosesan informasi, personal, modifikasi tingkah laku, dan desain pembelajaran.
Bab II membahas efektifitas dalam pembelajaran dan cara mengefektifkannya. Efektifitas didefinisikan sebagai tingkat keberhasilan pencapaian tujuan yang diukur berdasarkan kualitas, kuantitas, dan waktu. Pembelajaran efektif dicapai melalui belajar aktif siswa dan penggunaan berbagai metode mengajar oleh guru. Syarat-syarat efektifitas meliputi aktivitas belajar siswa, variasi metode mengajar g
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran. Terdapat beberapa jenis pendekatan seperti pendekatan individual, kelompok, bervariasi, edukatif, dan keagamaan. Dokumen juga menjelaskan fungsi dan tipe-tipe pendekatan seperti pendekatan kontekstual dan quantum teaching.
Model pembelajaran berbasis masalah adalah metode pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai titik awal pembelajaran. Siswa diajak untuk memecahkan masalah secara kolaboratif dalam kelompok kecil serta belajar mandiri untuk menemukan solusi masalah tersebut. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kolaboratif siswa.
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxlalumhw88
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka adalah suatu pendekatan pendidikan yang diperkenalkan dalam kerangka Kurikulum Merdeka Belajar. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan kebebasan yang lebih besar kepada siswa dalam proses pembelajaran. Dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka, siswa diarahkan untuk aktif berpartisipasi dalam mengatur dan mengelola pembelajarannya sendiri.
Deskripsi dari Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka mencakup beberapa poin penting:
Kemandirian Siswa: Model ini menekankan pada pengembangan kemandirian siswa dalam mengelola pembelajarannya sendiri. Siswa diberi kebebasan untuk menentukan jalannya pembelajaran sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kemampuan masing-masing.
Pembelajaran Berbasis Proyek: Siswa diundang untuk terlibat dalam proyek-proyek pembelajaran yang relevan dengan kehidupan nyata. Melalui proyek-proyek ini, mereka dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang materi pelajaran serta keterampilan praktis yang diperlukan di dunia nyata.
Kolaborasi dan Komunikasi: Pembelajaran dalam model ini juga mendorong kolaborasi antar siswa dan komunikasi yang efektif. Siswa didorong untuk bekerja sama dalam tim, berbagi pengetahuan, dan memecahkan masalah bersama.
Penilaian Formatif: Penilaian dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka lebih menekankan pada penilaian formatif daripada penilaian sumatif. Siswa diberikan umpan balik secara terus-menerus sehingga mereka dapat terus meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka.
Fleksibilitas: Model ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal waktu, tempat, dan cara pembelajaran. Siswa dapat belajar secara mandiri, dalam kelompok kecil, atau dalam kelas secara keseluruhan, sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
Penggunaan Teknologi: Penggunaan teknologi menjadi salah satu komponen penting dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka. Teknologi digunakan untuk mendukung pembelajaran yang interaktif, akses sumber daya pembelajaran yang beragam, serta memfasilitasi kolaborasi dan komunikasi antar siswa.
Dengan mengadopsi Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka, diharapkan siswa dapat menjadi pembelajar yang lebih aktif, kreatif, dan mandiri, serta siap menghadapi tantangan di era yang terus berkembang dengan cepat.
Teks tersebut membahas model pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) yang melibatkan empat prinsip utama yaitu interaksi, komunikasi, refleksi, dan eksplorasi serta peran guru dalam memfasilitasi pembelajaran tersebut.
Proposal ini menguji pengaruh penerapan model desain pembelajaran ASSURE terhadap motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Model ASSURE diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan melibatkan siswa secara aktif. Penelitian ini akan mendesain RPP berdasarkan model ASSURE dan diujikan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 9 OKU.
1. Dokumen ini membahas perbandingan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mendapatkan pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan konvensional.
2. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah dan peningkatannya lebih baik untuk siswa yang mendapatkan pembelajaran CPS dibanding konvensional.
3. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan memberikan tes
MODEL-MODEL PEMBELAJARANINOVATIF
Usaha sadar seseorang untuk merubah tingkah laku, melaui interaksi dengan sumber belajar
Perubahan tingkah laku yang dihasilkan bersifat permanen dan ke arah positif.
Perubahan tingkah laku dapat berupa kognitif, afektif, psikhomotorik
Proses belajar hanya bisa berlangsung jika terjadi interaksi antara si belajar dengan sumber belajar
Terjadinya proses belajar tidak selalu harus ada orang yang mengajar
Kegiatan belajar tak dapat diwakili orang lain, harus dialami sendiri oleh si belajar
Mengajar merupakan upaya untuk membuat orang lain belajar
Peran utama (dosen/guru, tutor, Instruktur) adalah menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar pada si belajar
“Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi dosen dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Syntax
Social System
Principle of Reaction
Support system
Instructional and Nurturant Effect
Ciri model pembelajaran
yang baik
Adanya keterlibatan intelektual – emosional peserta didik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, dan pembentukan sikap
Adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif selama pelaksanaan model pembelajaran
Dosen bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator dan motivator dalam kegiatan belajar
Penggunaan berbagai metode, alat dan media pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah suatu rancangan /kebijaksanaan dlm memulai serta melaksanakan pengajaran suatu materi pembelajaran yang memberi arah & corak pd metode pengajarannya.
Fungsinya: sbg pedoman umum dan langsung bagi langkah-Iangkah metode pengajaran yg akan digunakan
Pendekatan Pembelajaran berpusat pada Dosen(Teacher Centered Approach)
Pendekatan Pembelajaran berpusat pada Mahasiswa (Student Centered Approach)
Strategi pembelajaran adalah siasat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh dosen, berkenaan dengan segala persiapan pembelajaran agar pelaksanaan nya lancar dan tujuannya tercapai secara optimal.
Strategi pembelajaran dikelompokkan dalam :
Expository-Discovery Learning
Group-Individual Learning
Metode pembelajaran dpt dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode ceramah : penuturan secara lisan oleh dosen pada mahasiswa di depan kelas.
Metode tanya jawab : metode mengajar di mana dosen menanyakan hal-hal yang sifatnya faktual.
Metode diskusi: dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya menggunakan informasi yang telah dipelajari untuk memecahkan suatu masalah.
Metode kerja kelompok, dengan metode ini mahasiswa dalam suatu kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Metode demonstrasi & eksperimen:
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Pendekatan Inovatif Active Leaning dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang tata cara bersuci dari najis bagi siswa kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah. RPP ini menjelaskan tujuan pembelajaran, materi, metode, dan langkah-langkah pembelajaran serta penilaian untuk mencapai kompetensi dasar mengenai pengertian dan tata cara bersuci dari najis.
Sd1sbk seni budayadanketerampilan dyahrucilukmanEvi Sofia
Buku ini membahas tentang berbagai rupa yang dapat dilihat di sekitar, seperti titik, garis, bidang, serta berbagai bentuk dan warna benda. Siswa diajak untuk mengamati dan mengenali berbagai rupa tersebut melalui pengamatan langsung di lingkungan sekitar atau contoh gambar yang ada.
Kelas1 senang belajar_pendidikan_jasmani_olahraga_dan_kesehatan_1066Evi Sofia
Buku ini membahas gerakan dasar kaki dan tangan anak kelas satu SD/MI. Pada bab pertama, dibahas tentang cara berjalan, berlari, melompat, memutar tubuh, mengayun lengan, menekuk lengan dan lutut, melempar bola, serta menangkap bola. Bab selanjutnya membahas tentang sikap tubuh yang benar, keseimbangan tubuh, gerak dan irama, serta kesehatan dan kebersihan diri.
Buku ini membahas tentang bilangan cacah dari 0 sampai 20. Materi yang diajarkan meliputi pengenalan bilangan 1 sampai 5, membaca dan menulis bilangan, serta membandingkan dua kumpulan benda. Bab selanjutnya akan membahas bilangan 6 sampai 10 dan 11 sampai 20.
Buku ini berisi penjelasan tentang pelajaran Bahasa Arab untuk siswa Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 yang disusun berdasarkan Kurikulum 2013. Buku ini berisi kosakata-kosakata Bahasa Arab tentang kegiatan mengabsen, berkenalan, peralatan menulis, dan peralatan sekolah beserta contoh soal latihan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Bahasa Arab untuk kelas 1 semester 1 meliputi pembelajaran huruf hijaiyah, mufrodat tentang anggota tubuh dan bilangan, serta mahfudzat dan percakapan sederhana dengan menggunakan metode oral, drill, asosiasi dan visualisasi selama 17 pertemuan.
Dokumen tersebut merupakan silabus mata pelajaran Al-Qur'an dan Hadis untuk kelas 1 semester 1 di Madrasah Ibtidaiyah yang mencakup standar kompetensi menghafalkan surat-surat pendek Al-Qur'an secara benar dan fasih serta kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi tersebut.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
2. Model Pembelajaran Interaktif Dalam IPS
Kegiatan pembelajaran adalah merupakan
interaksi antar komponen pembelajaran sehingga
tercipta interaksi edukatif. Komponen
pembelajarannya tersebut diantaranya adalah: guru,
siswa, materi, pembelajaran, metode dan media
pembelajaran, sumber belajar, dan tujuan
pembelajaran. Guru memiliki tugas dalam
mendayagunakan setiap komponen pembelajaran
tersebut agar terjadi interaksi fungsional agar
pembelajaran berlangsung efektif dan efisien.
Artinya, komponen-komponen tersebut berdaya
guna dalam proses dan hasil belajar siswa
3. Terdapat tujuh karakteristik kegiatan pembelajaran yang
memiliki nansa interaksi edukatif, yaitu berikut ini.
1.Rumusan tujuan pembelajaran jelas (operasional) yang
hendak dicapai melalui kegiatan pembelajaran.
2. Materi pembelajaran dibahas secara sistematis dalam
kegiatan pembelajaran.
3. Guru meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa
sehingga setiap siswa terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
4. Guru memiliki kualifikasi dan kompetensi sebagai pendidik.
5. Metode pembelajaran yang relevan untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
6. Menggunakan sumber belajar baik berupa media
pembelajaran maupun sumber materi.
7. Terjadinya interaksi antar komponen pembelajaran secara
optimal.
4. Pembelajaran interaktif
Model pembelajaran interaktif ini disebut juga
pendekatan “pertanyaan siswa” dengan
pembelajaran yang sedang dibahas, kemudian siswa
mencari jawabannya. Jawaban atas pertanyaan siswa
dijawab oleh siwa. Namun, perlu diperhatikan bahwa
menjawab pertanyaan tersebut memrlukan proses,
yaitu proses pencarian informasi. Artinya, bukan
pertanyaan yang dengan segera dapat dijawab oleh
siwa.
5. faktor yang perlu diperhatikan oleh guru agar siswa
terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran
1. Faktor minat dan perhatian.
2. Faktor motivasi.
3. Faktor latar atau konteks
4. Faktor perbedaan individu.
5. Faktor sosialisai.
6. Faktor belajar sambil bermain.
7. Faktor belajar sambil belajar bekerja.
8. Faktot inkuiri.
9. Faktor memecahkan masalah
6. Pembelajaran inkuiri
Pembelajaran inkuiri penting dilaksanakan dalam
pembelajaran karena melalui kegiatan pembelajaran ini siswa
dilatih disiplin intelektual dan ketrampilan mencari jawaban
atas rasa ingin tahu mereka. Rasa ingin tahu merupakan
potensi dasar yang dimiliki oleh setiap siswa. Untuk itu, guru
memiliki tugas untuk mengembangkan potensi tersebut
melalui kegiatan pembelajaran,
7. Langkah-langkah dalam Pembelajaran Inkuiri
• Membina suasana belajar yang responsif
• Penyajian permasalahan untuk inkuiri
• Pertanyaaan siswa
• Pengumpulan dan pengolahan informasi
• Pengambilan keputusan.
8. Pembelajaran Pemecahan Masalah (Problem Solving)
kegiatan pembelajaran pemecahan masalah ini,
siswa dihadapkan pada permasalahan yang harus
dipecahkan, baik secara individual maupun
kelompok.
manfaat yang terkandung didalamnya, diantaranya:
• Siswa memiliki kemampuan berpikir kritis-analitis.
• Siswa memiliki kemampuan berpikir asosiatif-
koneksitas.
• Siswa memiliki kemampuan berpikir aplikatif.
• Siswa memiliki kemampuan berpikir sebab-akibat.
• Siswa memiliki kemampuan berpikir deduktif
10. Strategi pembelajaran dialog kreatif
Strategi pembelajaran dialog kreatif erat
kaitannya dengan strategi mengajar bertanya
efektif, artinya untuk kelancaran dialog kreatif
diperlukan keberanian dan kemampuan
mengemukakan pendapat (bertanya jawab)
pada diri siswa. Guru memberikan
kesempatan bertanya kepada siswa dan
membimbingnya mengemukakan pertanyaan
yang jelas dan tepat.
11. Sikap yang dilakukan guru dalam pembelajaran
dialog kreatif
• Mengahargai setiap jawaban siswa.
• Memberi kesempatan membetulkan bagi siswa yang
jawabannya salah.
• Menyadari kemungkinan adanya kesalahan pada
dirinya (guru) apabila siswa tidak ada yang dapat
menjawab.
• Tidak memberikan penghargaan yang berlebihan
terhadap jawaban siswa yang benar.
12. Pertanyaan yang diajukan kepada siswa
• Mengahargai setiap jawaban siswa.
• Memberi kesempatan membetulkan bagi siswa yang
jawabannya salah.
• Menyadari kemungkinan adanya kesalahan pada
dirinya (guru) apabila siswa tidak ada yang dapat
menjawab.
• Tidak memberikan penghargaan yang berlebihan
terhadap jawaban siswa yang benar.
13. Langkah-langkah model pembelajaran interaktif
Persiapan
refleksi
Pengetahuan akhir
Pengetahuan awal
Perbandingan
penyelidikan
Pertanyaan
susulan
Pertanyaan siswa
14. Penggunaan Sumber Pembelajaran Dalam IPS
1. Sumber Belajar
sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai tempat atau asal untuk belajar
seseorang. Pemahaman tentang sumber belajar adalah
sebagai prasarana (tempat) bagi berlangsungnya kegiatan
belajar.
fungsi sumber belajar dalam pembelajara:
a. Fungsi sumber belajar bagi kegiatan pembelajaran.
b. Fungsi sumber belajar bagi siswa.
c. Fungsi sumber belajar bagi guru.