Mikroskop adalah alat optik yang terdiri dari dua buah lensa cembung yang digunakan untuk mengamati benda-benda renik (sangat kecil) supaya terlihat lebih besar
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)UNESA
Kemampuan bertunas berhenti saat biji mengalami dormansi. Dormansi terjadi segera setelah pemanenan atau saat kondisi lingkungannya tidak mendukung pada periode akhir pertumbuhannya. Fase awal dormansi ini merupakan titik awal proses pematangan fisiologis, seringkali disebut sebagai ‘wilting point’. Periode dormansi dapat didefinisikan sebagai periode menurunnya aktivitas metabolisme endogeneous dimana biji tidak menunjukkan pertumbuhan tunas di dalam atau di luar, walaupun komoditas tetap mempertahankan potensi pertumbuhannya pada masa berikutnya saat kondisi memungkinkan. Kemampuan dormansi ini merupakan karakteristik yang membedakan antar spesies dan varietas. Periode ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu, kelembaban, oksigen dan CO2, komposisi atmosfir ruang penyimpanan serta ada atau tidaknya luka karena kerusakan fisik atau penyakit (Estiasih, dkk., 2017).
Dormansi merupakan masa istirahat biji sehingga proses perkecambahan tidak dapat terjadi yang disebabkan adanya pengaruh dari dalam biji (Salisbury dan Ross, 1995). Dormansi benih mengakibatkan benih menjadi sulit berkecambah. Hal ini dapat disebabkan oleh sifat atau tekstur kulit biji yang keras (Mulyana dan Asmarahman, 2012).
Bila penyebab terjadinya dormansi adalah embrio benih disebut dormansi fisiologi, sedangkan bila penyebabnya kulit benih disebut dormansi fisik. Penyebab dormansi fisik dan dormansi fisiologi dapat dijumpai pada berbagai spesies, tetapi ada spesies yang mempunyai dormansi ganda. Dari semua perlakuan pematahan dormansi secara fisik yang dicoba ternyata skarifikasi (dengan kertas amplas) adalah cara yang cocok untuk mematahkan dormansi benih aren, sebab mampu mempercepat proses perkecambahan (43 hari setelah ditanam) dan mempunyai daya berkecambah yang tinggi yaitu 79,41 % (Hartawan, 2016).
Umumnya perlakuan pematahan dormansi diberikan secara fisik, seperti skarifikasi mekanik dan kimiawi. Skarifikasi mekanik meliputi pengamplasan, pengikiran, pemotongan dan penusukan bagian tertentu pada benih. Kimiawi biasanya dilakukan dengan menggunakan air panas dan bahan-bahan kimia seperti asam kuat (H2SO4 dan HCl), alkohol dan H2O2 yang bertujuan untuk merusak atau melunakkan kulit benih (Kartika, et al., 2015).
Kesimpulan
Proses dormansi biji sirsak cepat tumbuh pada biji yang diamplas, dibandingkan dengan biji yang direndam H2SO4 dan dicuci air.
Laporan praktikum mikroskop desi cs..., kelas xi ipa 4,.. sman 1 dukuhwarunafisaistiana02
Laporan praktikum mikroskop biologi yaitu pengamatan tentang struktur sel hewan dan tumbuhan beserta perbandingan dari hasil pengamatan di internet dengan pengamatan dari lensa mikroskop sendiri. Yang disusun oleh:
1. Desi Lita Aryani
2. Nafisa Istiana
3. Vita Febrianti
4. Vika Istiqomah
Mikroskop adalah alat optik yang terdiri dari dua buah lensa cembung yang digunakan untuk mengamati benda-benda renik (sangat kecil) supaya terlihat lebih besar
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)UNESA
Kemampuan bertunas berhenti saat biji mengalami dormansi. Dormansi terjadi segera setelah pemanenan atau saat kondisi lingkungannya tidak mendukung pada periode akhir pertumbuhannya. Fase awal dormansi ini merupakan titik awal proses pematangan fisiologis, seringkali disebut sebagai ‘wilting point’. Periode dormansi dapat didefinisikan sebagai periode menurunnya aktivitas metabolisme endogeneous dimana biji tidak menunjukkan pertumbuhan tunas di dalam atau di luar, walaupun komoditas tetap mempertahankan potensi pertumbuhannya pada masa berikutnya saat kondisi memungkinkan. Kemampuan dormansi ini merupakan karakteristik yang membedakan antar spesies dan varietas. Periode ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu, kelembaban, oksigen dan CO2, komposisi atmosfir ruang penyimpanan serta ada atau tidaknya luka karena kerusakan fisik atau penyakit (Estiasih, dkk., 2017).
Dormansi merupakan masa istirahat biji sehingga proses perkecambahan tidak dapat terjadi yang disebabkan adanya pengaruh dari dalam biji (Salisbury dan Ross, 1995). Dormansi benih mengakibatkan benih menjadi sulit berkecambah. Hal ini dapat disebabkan oleh sifat atau tekstur kulit biji yang keras (Mulyana dan Asmarahman, 2012).
Bila penyebab terjadinya dormansi adalah embrio benih disebut dormansi fisiologi, sedangkan bila penyebabnya kulit benih disebut dormansi fisik. Penyebab dormansi fisik dan dormansi fisiologi dapat dijumpai pada berbagai spesies, tetapi ada spesies yang mempunyai dormansi ganda. Dari semua perlakuan pematahan dormansi secara fisik yang dicoba ternyata skarifikasi (dengan kertas amplas) adalah cara yang cocok untuk mematahkan dormansi benih aren, sebab mampu mempercepat proses perkecambahan (43 hari setelah ditanam) dan mempunyai daya berkecambah yang tinggi yaitu 79,41 % (Hartawan, 2016).
Umumnya perlakuan pematahan dormansi diberikan secara fisik, seperti skarifikasi mekanik dan kimiawi. Skarifikasi mekanik meliputi pengamplasan, pengikiran, pemotongan dan penusukan bagian tertentu pada benih. Kimiawi biasanya dilakukan dengan menggunakan air panas dan bahan-bahan kimia seperti asam kuat (H2SO4 dan HCl), alkohol dan H2O2 yang bertujuan untuk merusak atau melunakkan kulit benih (Kartika, et al., 2015).
Kesimpulan
Proses dormansi biji sirsak cepat tumbuh pada biji yang diamplas, dibandingkan dengan biji yang direndam H2SO4 dan dicuci air.
Laporan praktikum mikroskop desi cs..., kelas xi ipa 4,.. sman 1 dukuhwarunafisaistiana02
Laporan praktikum mikroskop biologi yaitu pengamatan tentang struktur sel hewan dan tumbuhan beserta perbandingan dari hasil pengamatan di internet dengan pengamatan dari lensa mikroskop sendiri. Yang disusun oleh:
1. Desi Lita Aryani
2. Nafisa Istiana
3. Vita Febrianti
4. Vika Istiqomah
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Mikroskop dan se1
1. MIKROSKOP DAN SEL
TUJUAN
1.Mahasiswa dapat mengenali komponen-komponen mikroskop
2.Mahasiswa dapat menggunakan mikroskop
3.Mahasiswa dapat membedakan sel hidup dengan sel mati
4.Mahasiswa dapat mengenali organela-organela sel
5.Mahasiswa dapat membedakan sel hewan dengan sel tumbuhan.
ALAT DAN BAHAN
a. Alat :
Mikroskop
Kaca Preparat
Kaca Penutup
Silet
Pinset
Tisu atau Lap
Tusuk gigi
Cawan petri
b. Bahan :
Gabus singkong
Bawang merah
Daun
Air
Blue Metil
LANGKAH KERJA
a. Pengamatan sela mati pada sel gabus
mengamati sayatan gabus singkong
Sayatlah gabus singkong setipis mungking secara melintang
Letakkan sayatan pada kaca preparat
Tetesi sayatan dengan metilin blue
Tutup sayatan dengan kaca penutup
Letakkan preparat di bawah mikroskop
Amati preparat melalui mikroskop
Gambarlah hasil pengamatanmu
b. Mengamati Epidermis Bawang Merah
Ambilah satu suing bawang merah
2. Kelupaslah lapisan terluar bawang merah setipis mungkin
Letakkan lapisan tersebut pada kaca preparat
Tetesi lapisan tersebut dengan metilin blue
Tutup dengan kaca penutup
Letakkan preparat di bawah mikroskop
Amati preparat bawang merah tersebut melalui mikroskop
Gambarlah hasil pengamatanmu.
Sebutkan bagian-bagian yang nampak pada preparat
c. Mengamati epitel mulut
Goreskan tusuk gigi pada pipi bagian dalam mulutmu.
Letakkan hasil goresan tusuk gigi tersebut pada kaca preparat
Tetesi hasil goresan tusuk gigi tersebut dengan metilin blue
Tutup dengan kaca penutup
Letakkan preparat di bawah mikroskop
Amati preparat tersebut melalui mikroskop
Gambarlah hasil pengamatanmu.
Sebutkan bagian-bagian yang nampak pada preparat
d. Mengamati epidermis bawah daun Rheodiscolours
Ambil daun Rhoeo discolor
Kemudian secara perlahan kelupas atau buat sayatan tipis lapisan bawah daun.
Letakkan sayatan tersebut pada kaca objek,
Tetesi dengan setetes aquades lalu tutup dengan kaca penutup.
Letakkan preparat tersebut di meja mikroskop cahaya
DATA HASIL PENGAMATAN
Setelah melakukan pengamatan dan berhasil menemukan struktur sel, kemudian di gambar
sesuai bentuk sel yang diamati, berikut adalah gambar hasil pengamatan beserta
keterangannya.
a. Gambar sel mati pada sel gabus
3. b. Gambar Epidermis Bawang Merah
Sel Kulit Bawang
1. c. Gambar Epidermis Mulut
Sel Epitel Kulit Dalam Pipi
4. d. Gambar Roe Discolour
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Mikroskop
Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan praktikum biologi disekolah.
Mikroskop berfungsi untuk melihat benda-benda atau organisme yang berukuran sangat
kecil. Jenis mikroskop yang banyak digunakan di sekolah adalah mikroskop monokuler.
Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi, jenis mikroskop dan kemampuan memperbesar
benda juga semakin maju. Ada beberapa mikroskop yang kita kenal, yaitu mikroskop
sederhana, mikroskop monokuler, mikroskop vesekontras dan mikroskop elektron.
Dari berbagai mikroskop itu mikroskop elektron yang memiliki perbesaran paling tinggi,
dapat memperbesar benda sampai 500000 kali. Mikroskop ini menggunakan elektron sebagai
ganti cahaya pada mikroskop cahaya.
Satuan yang biasanya digunakan pada objek yang dilihat melalui mikroskop adalah adalah
mikron (1 milimeter= 1000 mikron). Perbesaran total didapat dari hasil perkalian perbesaran
lensa objektif dengan lensa okuler. Misalnya: pengamatan menggunakan lensa objektif
dengan pembesaran 40x dan lensa okuler dengan perbeseran 10 kali. Maka perbesaran total
adalah = 10×40=400 kali ukuran semula.
Bagian-bagian mikroskop :
5. 1. Lensa Okuler
2. Tabung Mikroskop
3. Tombol pengatur fokus kasar
4. Tombol pengatur fokus halus
5. Revolver
6. Lensa Objektif
7. Lengan mikroskop
8. Meja Preparat
9. Penjepit objek gelas
10. Kondensor
11. Diafragma
12. Reflektor/cremin
13. Kaki mekroskop
Fungsi bagian-bagian mikroskop
1. Lensa Okuler
Untuk memperbersar benda yang dibentuk oleh lensa objektif.
2 . Tabung mikroskop
Untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan
3. Tombol pengatur fokus kasar
Untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau
naik dengan cepat
4.Tombol pengatur fokus halus
Untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun tau
naik dengan lambat.
5.Revolver
Untuk memilih lensa objektif yang akan digunakan
6.Lensa Objektif
Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada
3 lenso objektif dengan pembesaran 4 kali, 10 kali, dan 40 kali.
7. Lengan mikroskop
Untuk pegangan saat membawa mikroskop
8. Meja preparat
Untuk meletakkan objek (benda) yang akan di amati
6. 9. Penjepit objek gelas
Untuk menjepit preparat diatas meja preparat agar preparat tidak bergeser.
10.Kondensor
Merupaka lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumulkan cahaya yang masuk dalam
mikroskop
11.Diafragma
Berupa lobang-lobnag yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja objek.
Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk mikroskop.
12. Reflektor/Cermin
Unutk memantulakan dan mngerahkan cahaya kedalam mikroskop. Ada dua jenis cermin,
yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunkan cermin
cekung tetapi bila sumber cahaya kuat , misalnya snar cahaya matahri, digunakan cermin
datar.
2. Sel
Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian
muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali
penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel.
Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti berikut.
1. Robert Hooke (1635-1703)
Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil
pengamatannya diketahui terlihat rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara
keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan
sel.
2. Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)
1. Mereka mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan
penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan
bahwa banyak sel yang
menyusun tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari
tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam
pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel.
Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel.
Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil
penyusun makhluk hidup.
3. Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
7. Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama protoplasma.
4. Max Schultze (1825-1874)
Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma
merupakan tempat terjadinya proses hidup. Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut
akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain:
a. sel merupakan unit struktural makhluk hidup;
b. sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;
c. sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup;
d. sel merupakan unit hereditas.
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan.semua fungsi
kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Oleh karena itu, sel dapat berfungsi secara
autonom asalkan seluruh kehidupannya terpenuhi.
Semua organisme selular terbagi kedalam dua golongan besar berdasarkan arsitektur basal
dari selnya, yaitu organisme prokariota dan organisme eukariota. Organisme prokariota tidak
memiliki inti sel dan mempunyai organisasi internal sel yang relatif lebih sederhana.
Prokariota terbagi menjadi dua kelompok yang besar, yaitu eubakteria yang meliputi hampir
seluruh jenis bakteri, dan archaea. Kelompok prokariota sangat mirip dengan bakteri dan
berkembang biak dilingkungan yang ekstrem seperti sumber air panas yang bersifat asam
atau air yang mengandung garamyang sangat tinggi. Genom prokariota terdiri dari kromosom
tunggal yang melingkar, tanpa organisasi DNA.
Organisme eukariota memiliki organisasi intraselular yang jauh lebih kompleks, antara lain
dengan membran internal, organel yang memiliki membran tersendiri seperti inti sel dan
sitoskeleton yang sangat terstruktur. Sel eukariota memiliki beberapa kromosom linear di
dalam nuklei, di dalamnya terdapat sederet molekul DNA yang sangat panjang yang terbagi
dalam paket-paket yang dipisahkan oleh histon dan protein lain.
Hewan tingkat tinggi tergolong kedalam organisme eukariota. Sel pada hewan memiliki
beberapa organela yang dipisah oleh membran, yaitu: reticulum endoplasma, mitokondria,
ribosom, lisosom.
Tumbuhan juga tergolong kedalam organisme eukariota. Namun sel tumbuhan sedikit
berbeda dengan sel hewan. Sel tumbuhan memiliki dinding sel dan organela untuk
fotosintesis, dan kloroplas.
B. HASIL PENGAMATAN
Sel adalah suatu susunan atau unit terkecil yang menyusun mahluk hidup. Di dalam sel
terjadi berbagai kegiatan kehidupan seperti makan, mengeluarkan zat sisa, bernafas,
berkembangbiak, dan berbagai aktivitas kehidupan lainnya. Oleh sebab itu, sel disebut juga
unit fungsional terkecil dari kehidupan. Namun pada sel mati, sel tidak melakukan kegiatan
8. kehidupan. Bila diamati di bawah mikroskop, pada sel mati akan terlihat ruang-ruang kosong.
Hal ini disebabkan karena protoplasma telah mati (mengering). Sedangkan pada sel hidup
akan mengandung protoplasma yang mencangkup sitoplasma yang berisi organel-organel,
seperti inti sel, plastida, mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, diktiosom dan
mikrobodi.
Dengan menggambar dan memberikan nama pada setiap bagiannya tentunya kita dapat
melakukan sebuah pembahasan pada sel mati, sel hidup, sel tumbuhan dan sel hewan.
1. Pada sel mati hanya terdapat dinding sel sementara bagian yang lain kosong
2. Selain itu bentuknya seperti segi lima atau segi enam
3. Sementara pada hidup (bawang merah), memiliki struktur yang jauh lengkap dari
pada sel mati, yaitu memiliki, inti sel,dinding sel,kloroplas,membran sel, dan
sitoplasma
4. Berwarna merah muda pada bagian selnya karena mengandung plastid yang
menghasilkan kloroplas.
5. Dan pada epitel, mempunyai tiga bagian yaitu membran plasma, inti sel, dan
sitoplasma
6. Sel pada bawang merah dan epitel mempunyai peran yang cukup penting bagi
kelangsungan hidup
7. Sementara pada sel mati( gabus batang singkong) tidak lagi berperan bagi kehidupan
8. Pengamatan epitel mukosa mulut memperlihatkan bentuk sel yang tidak beraturan.
Sel-sel penyusun epitel mukosa mulut berbentuk tidak teratur. Dari hasil pengamatan,
sel mukosa mulut juga tidak memperlihatkan suatu warna yang khas, sehingga hanya
terlihat polos tanpa ada warna-warna lain yang lebih mencolok.
9. Berdasarkan hasil pengamatan pada sel tumbuhan terdapat butiran-butiran berwarna
hijau pada sel tumbuhan tersebut yang disebut plastida. Plastida adalah organel yang
meghasilkan warna pada sel tumbuhan. Plastida berfungsi untuk fotosintesis, dan
juga untuk sintesis asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan sel tumbuhan.
Tergantung pada fungsi dan morfologinya, plastida biasanya diklasifikasikan menjadi
kloroplas, leukoplas (termaduk amiloplas dan elaioplas), atau kromopas.
KESIMPULAN
Setelah mengamati bentuk sel dari beberapa jenis sampel dan membandingkannya dengan
teori yang didapat dari berbagai sumber dapat diambil suatu kesimpulan yaitu :
1. Suatu sel dikatakan mati apabila pada saat dilihat di bawah mikroskop memiliki
ruang-ruang kosong pada protoplasmanya, karena sel yang hidup memiliki isi pada
protoplasmanya. Sel mati tersebut ditunjukan pada pengamatan sayatan gabus
singkong.
2. Suatu sel dikatakan hidup apabila mengandung protoplasma yang mencakup
sitoplasma yang berisi organel-organel, seperti inti sel, plastida, mitokondria,
ribosom, retikulum endoplasma, diktiosom dan mikrobodi.
3. Terdapat beberapa perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan berdasarkan
pengamatan yaitu :
Sel tumbuhan Sel hewan
9. Memiliki bentuk sel yang khas Tidak memiliki bentuk sel yang khas
Sel lebih teratur, dan tersusun rapi karena
adanya dinding sel
Sel tidak teratur, bentuk berubah-ubah
karena tidak adanya dinding sel
Mempunyai plastida Tidak mempunyai plastida
Mempunyai ukuran sel yang lebih besar
dibandingkan dengan sel hewan
Ukuran sel lebih kecil dibandingkan
dengan sel tumbuhan
DAFTAR RUJUKAN
Asnani.2009.Biology struktur dan fungsi sel. diunduh dari
http://biology.blogspot.com/2009.Sabtu , 2 Oktober. 21:35
Campbell, Neil A, Reece, Jane B, G. Mitchell, Lawrence, Alih bahasa, Rahayu Lestari…[et
al.].2002. BIOLOGI. Jilid 1. Jakarta: Erlangga (118-119)
Crayonpedia.2008. Perbedaan sel hewan dan tumbuhan. Diunduh dari
http://74.125.153.132/search?q=cache:XkyBODoLUMkJ:www.crayonpedia.org/mw/4._Perb
edaan_Sel_Tumbuhan_Dan_Hewan_11.1+vakuola+pada+hewan&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl
=id&client=firefox-a. Jumat, 2 Oktober.9:35
Mohammad iqbal.2008 .Plastida. Diunduh dari http://iqbalali.com/2008/01/23/plastida/.
Jumat, 2 Oktober.11:41
Diunduh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_(biologi). Sabtu, 3 Oktober.8:33
Diunduh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop. Sabtu, 3 Oktober. 8:34