SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
JAMUR

 Ria Ananda Murti
   Sri Handayani
     Sri Ngatini
       Tri Okta


                    1
Toksin pada jamur
Jamur yang menguntungkan bagi
          kesehatan

    Jamur yang merugikan

    Macam-macam sampel
     pemeriksaan jamur




                                2
Toksin Pada Jamur
1) Amatoxin/Amanitin (Cyclopeptide)
  Terbagi menjadi 3 kelas toksin : Amatoxins,
   Phallotoxins dan Virotoxins.
  Dari ketiga kelas tersebut Amatoxins yang sering
   menyebabkan keracunan.
  Kelompok jamur amatoxins adalah kelompok jamur
   Amanita (Amanita phalloides, Amanita virosa) atau
   dikenal dengan The Death cap atau Destroying
   Angel, The Fool’s Mushroom (A. verna).

                                                 3
Keracunan yang disebabkan amatoxins memiliki karakteristik
 dengan periode laten yang panjang 6 – 24 jam dimana selama
 itu korban tidak menunjukkan tanda-tanda keracunan. Gejala
 keracunan terdiri dari empat fase:
  a) Fase laten/tidak menunjukkan gejala (<24 jam dan
      biasanya 12 jam setelah tertelan)
  b) Fase gastrointestinal (6 – 24 jam setelah tertelan) : rasa
      muntah, diare yang berair, hypovolemia, gangguan
      elektrolit, gangguan asam basa, penurunan masa
      protrombin.
  c) Period of well-being (24 – 48 jam setelah tertelan) :
      fungsi hati dan ginjal menurun.
  d) Fase hepatik (3 – 5 hari setelah tertelan) : peningkatan
      LFT/Liver Function Test (gangguan fungsi hati), gagal
      hati akut dan ginjal akut.                            4
Amanita phaloides




 Amanaita virosa
                    5
2) Gyromitrin
  Toksin Gyromitrin (N-methyl-Nformylhydrazone)
   terurai dengan cepat dalam lambung dan duodenum
   menjadi       asetaldehida   dan      N-methyl-N-
   formylhydrazine, melalui hidrolisis lambat diubah
   menjadi monomethylhydrazine (MMH) dan hidrazin
   lainnya.
  Monomethylhydrazine diyakini menjadi penyebab
   utama dari keracunan jamur spesies Gyromitra
   esculenta (the false Morel)
  MMH ini digunakan dalam bahan bakar roket dan
   menyebabkan keracunan serupa pada pekerja
   industri penerbangan.
                                                 6
Gejala keracunan biasanya muncul setelah 6 – 12
 jam setelah tertelan :
  a) Periode laten (tidak menunujukan gejala
     keracunan) : <48 jam setelah tertelan
  b) Gejala awal : 2-8 jam setelah terhirup uap jamur
     yang sedang dimasak, 6-24 jam setelah tertelan:
     kembung, mual, muntah, kram perut, diare berat
     (yang mungkin berdarah).
  c) Gejala akhir : vertigo, kehilangan koordinasi
     otot, demam, penyakit kuning, kegagalan hati,
     methemoglobinemia,         disfungsi      ginjal,
     seizure,koma.

                                                   7
Gyromitra esculenta




                      8
3) Orellanine
  o Keracunan karena toksin Orellanine ditandai dengan
    periode laten yang lama, gejala keracunan awal
    seperti mual, muntah, nyeri pada abdomen,
    anoreksia dan diare akan tertunda selama 12 – 14
    jam setelah tertelan.
  o Organ target utama dari racun orellanine adalah
    ginjal



                                 Cortinarius rubellus

                                                        9
4) Ibotenic Acid dan Muscimol
  The Fly Agaric (Amanita muscaria) dan Panthercap
   (Amanita pantherina) menghasilkan toksin Ibotenic
   Acid dan Muscimol
  Pengaruh utama dari Ibotenic Acid dan Muscimol
   adalah disfungsi sistem saraf pusat, biasanya depresi
5) Psilocybin
   Genus      Psilocybe, Panaeolus,  Copelandia,
    Gymnopilus, Conocybe dan Pluteus memproduksi
    toksin Psilocybin
   Pengaruhnya terutama pada susunan saraf pusat
    (halusinasi)
                                                    10
 Gejala keracunan akan berkembang dalam kurun waktu 10
    menit sampai 2 jam setelah tertelan:
     a) 10-30 menit pertama akan timbul rasa gelisah, lemah,
         nyeri otot, dan rasa tidak nyaman pada perut.
     b) 30-60 menit timbul visual efek/halusinasi dan distorsi
         persepsi, berkeringat, kemerahan pada wajah, dan
         ketiadaan koordinasi.
     c) 60-120 menit semua gejala diatas menjadi sering
         muncul.
6) Coprine
   Genus    Coprinus    (Coprinus   atramentarius,
    Coprinus cornatus, Coprinus disseminatus,
    Coprinus    micacues,    Coprinus    picaceus).
    memproduksi toksin coprine
                                                          11
 Efek dari jamur ini tidak seperti jamur pada
  umumnya, efeknya akan terlihat jika dikonsumsi
  bersamaan dengan alkohol (etanol) sedangkan jika
  dikonsumsi secara tunggal tidak beracun
 Gejala keracunan akan terus berlangsung selama
  alkohol masih ada di lambung korban.
 Korban akan sembuh secara spontan jika alkohol
  dibebaskan.




                                                 12
Jamur yang
 menguntungkan bagi
     kesehatan




Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan
                  pangan berprotein tinggi.
                                                            13
Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan,
         yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom.




    Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor
            dalam industri keju, roti, dan bir             14
Penicillium notatum berguna sebagai
penghasil antibiotik




Lycoperdon perlatum berguna sebagai
dekomposer




Higroporus berguna sebagai dekomposer

                                      15
Jamur yang merugikan




     Phytium sebagai hama bibit tanaman
   yang menyebabkan penyakit rebah semai.


                                            16
Phythophthora infestan menyebabkan
       penyakit pada daun tanaman kentang




Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air   17
Albugo merupakan parasit pada
 tanaman pertanian.




Pneumonia carinii menyebabkan
penyakit pneumonia pada
paru-paru manusia



                                 18
Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia




                                                           19
Macam-macam Sampel
 Pemeriksaan Jamur
1) Kerokan Rambut, Kulit, Kuku
    Cara pengambilan kerokan rambut :
  Lampu Wood dapat digunakan untuk melihat adanya
  rambut yang terinfeksi jamur, misalnya infeksi
  Microsporum audouinii. Jamur akan berfluoresen jika
  terkena sinar lampu. Forceps steril harus digunakanuntuk
  mengambil rambut. Helaian rambut dipotong-potong
  menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, kemudian
  diletakkan pada permukaan agar yang berisi media
  pertumbuhan jamur mengandung kloramfenikol dan
  sikloheksimd, diinkubasi pada suhu 22o-30oC hingga 21
  hari untuk memastikan hasil negatif.                 20
Cara mengambil kerokan kulit :
Sampel kulit didapatkan dari kerokan kulit pada
permukaan lesi di permukaan kulit. Kulit yang akan
dikerok dibersihkan       terlebih dahulumenggunakan
isopropanol alkohol 70%. Pemeriksaan kerokan kulit
umumnya dilakukan menggunakan larutan KOH 10%
yang dapat menghancurkan jaringan yang mengandung
keratin sehingga hifa jamur dapat tampak lebih jelas.
  Cara mengambil kerokan kuku :
Pengambilan sampel kuku dilakukan dengan mengerok
atau menggunting kuku. Gunting yang digunakan harus
steril. Kuku terlebih dahulu dibersihkan dengan
isopropanol alkohol 70%, dikerok atau digunting untuk
pemeriksaan dengan KOH dan diinokulasi pada media
pertumbuhan. Potongan kuku harus diperkecil untuk
penanaman pada media                                  21
2) Darah dan Sumsum Tulang
3) Cairan    Serebrospinal/Cerebrospinal       Fluid
   (CSF)
4) Saluran Pernafasan
     Sekresi saluran berupa sputum, sputum diinduksi,
     bronchial washing, bronchoalveolar lavage dan
     aspirat trakea merupakan jenis-jenis sampel yang
     diperiksa dari saluran pernapasan
5) Urin
6) Luka dan Jaringan


                                                 22
23

More Related Content

Viewers also liked

Viewers also liked (10)

Protista alga + fungi
Protista alga + fungiProtista alga + fungi
Protista alga + fungi
 
Bab 5-fungi
Bab 5-fungiBab 5-fungi
Bab 5-fungi
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
mengenal dunia fungi
mengenal dunia fungimengenal dunia fungi
mengenal dunia fungi
 
slide culture
slide cultureslide culture
slide culture
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
Fungi (mycology)
Fungi (mycology)Fungi (mycology)
Fungi (mycology)
 
Bab 17 Kultur Organisasi
Bab 17 Kultur OrganisasiBab 17 Kultur Organisasi
Bab 17 Kultur Organisasi
 
Fungal cultures
Fungal culturesFungal cultures
Fungal cultures
 

Similar to Kelompok 8

510774528-Kelompok-8-Obat-Antiprotozoa-Farmakologi-Klinik.pptx
510774528-Kelompok-8-Obat-Antiprotozoa-Farmakologi-Klinik.pptx510774528-Kelompok-8-Obat-Antiprotozoa-Farmakologi-Klinik.pptx
510774528-Kelompok-8-Obat-Antiprotozoa-Farmakologi-Klinik.pptxAndiRismayanti1
 
Pertemuan ke-10 Toksin dan antinutrisi bahan pakan 3.pptx
Pertemuan ke-10 Toksin dan antinutrisi bahan pakan 3.pptxPertemuan ke-10 Toksin dan antinutrisi bahan pakan 3.pptx
Pertemuan ke-10 Toksin dan antinutrisi bahan pakan 3.pptxmariakristina9
 
PERANAN JAMUR KELAS X 2014
PERANAN JAMUR KELAS X 2014PERANAN JAMUR KELAS X 2014
PERANAN JAMUR KELAS X 2014afrays iwd
 
Tugas peranan jamur
Tugas peranan jamurTugas peranan jamur
Tugas peranan jamurafrays iwd
 
Jasad renik &amp; pencegahan infeksi (ibu pestariati)
Jasad renik &amp; pencegahan infeksi (ibu pestariati)Jasad renik &amp; pencegahan infeksi (ibu pestariati)
Jasad renik &amp; pencegahan infeksi (ibu pestariati)stikesby kebidanan
 
manajemen keracunan bahan rumah tangga.pptx
manajemen keracunan bahan rumah tangga.pptxmanajemen keracunan bahan rumah tangga.pptx
manajemen keracunan bahan rumah tangga.pptxAkhwandhafinSiradj
 
Rangkuman Perlindungan Tanaman (Bagian 1)
Rangkuman Perlindungan Tanaman (Bagian 1)Rangkuman Perlindungan Tanaman (Bagian 1)
Rangkuman Perlindungan Tanaman (Bagian 1)Moh Masnur
 
Biologi un 2014 materi
Biologi un 2014 materiBiologi un 2014 materi
Biologi un 2014 materi21 Memento
 
Presentase farmokologi
Presentase farmokologiPresentase farmokologi
Presentase farmokologiAjay Ende
 

Similar to Kelompok 8 (20)

Bab 10 keracunan
Bab 10 keracunanBab 10 keracunan
Bab 10 keracunan
 
Toksikologi er-2010f
Toksikologi er-2010fToksikologi er-2010f
Toksikologi er-2010f
 
Toksikologi b
Toksikologi bToksikologi b
Toksikologi b
 
510774528-Kelompok-8-Obat-Antiprotozoa-Farmakologi-Klinik.pptx
510774528-Kelompok-8-Obat-Antiprotozoa-Farmakologi-Klinik.pptx510774528-Kelompok-8-Obat-Antiprotozoa-Farmakologi-Klinik.pptx
510774528-Kelompok-8-Obat-Antiprotozoa-Farmakologi-Klinik.pptx
 
Pertemuan ke-10 Toksin dan antinutrisi bahan pakan 3.pptx
Pertemuan ke-10 Toksin dan antinutrisi bahan pakan 3.pptxPertemuan ke-10 Toksin dan antinutrisi bahan pakan 3.pptx
Pertemuan ke-10 Toksin dan antinutrisi bahan pakan 3.pptx
 
Farmakologi i
Farmakologi iFarmakologi i
Farmakologi i
 
PERANAN JAMUR KELAS X 2014
PERANAN JAMUR KELAS X 2014PERANAN JAMUR KELAS X 2014
PERANAN JAMUR KELAS X 2014
 
Tugas peranan jamur
Tugas peranan jamurTugas peranan jamur
Tugas peranan jamur
 
Makalah sterilisasi dalam kebidanan
Makalah sterilisasi dalam kebidananMakalah sterilisasi dalam kebidanan
Makalah sterilisasi dalam kebidanan
 
Makalah sterilisasi dalam kebidanan
Makalah sterilisasi dalam kebidananMakalah sterilisasi dalam kebidanan
Makalah sterilisasi dalam kebidanan
 
Jasad renik &amp; pencegahan infeksi (ibu pestariati)
Jasad renik &amp; pencegahan infeksi (ibu pestariati)Jasad renik &amp; pencegahan infeksi (ibu pestariati)
Jasad renik &amp; pencegahan infeksi (ibu pestariati)
 
manajemen keracunan bahan rumah tangga.pptx
manajemen keracunan bahan rumah tangga.pptxmanajemen keracunan bahan rumah tangga.pptx
manajemen keracunan bahan rumah tangga.pptx
 
Bofar ppt 1
Bofar ppt 1Bofar ppt 1
Bofar ppt 1
 
Urea
UreaUrea
Urea
 
Makalah sterilisasi dalam kebidanan
Makalah sterilisasi dalam kebidananMakalah sterilisasi dalam kebidanan
Makalah sterilisasi dalam kebidanan
 
Xenobiotik
XenobiotikXenobiotik
Xenobiotik
 
Bab i SA
Bab i SABab i SA
Bab i SA
 
Rangkuman Perlindungan Tanaman (Bagian 1)
Rangkuman Perlindungan Tanaman (Bagian 1)Rangkuman Perlindungan Tanaman (Bagian 1)
Rangkuman Perlindungan Tanaman (Bagian 1)
 
Biologi un 2014 materi
Biologi un 2014 materiBiologi un 2014 materi
Biologi un 2014 materi
 
Presentase farmokologi
Presentase farmokologiPresentase farmokologi
Presentase farmokologi
 

Kelompok 8

  • 1. JAMUR Ria Ananda Murti Sri Handayani Sri Ngatini Tri Okta 1
  • 2. Toksin pada jamur Jamur yang menguntungkan bagi kesehatan Jamur yang merugikan Macam-macam sampel pemeriksaan jamur 2
  • 3. Toksin Pada Jamur 1) Amatoxin/Amanitin (Cyclopeptide) Terbagi menjadi 3 kelas toksin : Amatoxins, Phallotoxins dan Virotoxins. Dari ketiga kelas tersebut Amatoxins yang sering menyebabkan keracunan. Kelompok jamur amatoxins adalah kelompok jamur Amanita (Amanita phalloides, Amanita virosa) atau dikenal dengan The Death cap atau Destroying Angel, The Fool’s Mushroom (A. verna). 3
  • 4. Keracunan yang disebabkan amatoxins memiliki karakteristik dengan periode laten yang panjang 6 – 24 jam dimana selama itu korban tidak menunjukkan tanda-tanda keracunan. Gejala keracunan terdiri dari empat fase: a) Fase laten/tidak menunjukkan gejala (<24 jam dan biasanya 12 jam setelah tertelan) b) Fase gastrointestinal (6 – 24 jam setelah tertelan) : rasa muntah, diare yang berair, hypovolemia, gangguan elektrolit, gangguan asam basa, penurunan masa protrombin. c) Period of well-being (24 – 48 jam setelah tertelan) : fungsi hati dan ginjal menurun. d) Fase hepatik (3 – 5 hari setelah tertelan) : peningkatan LFT/Liver Function Test (gangguan fungsi hati), gagal hati akut dan ginjal akut. 4
  • 6. 2) Gyromitrin Toksin Gyromitrin (N-methyl-Nformylhydrazone) terurai dengan cepat dalam lambung dan duodenum menjadi asetaldehida dan N-methyl-N- formylhydrazine, melalui hidrolisis lambat diubah menjadi monomethylhydrazine (MMH) dan hidrazin lainnya. Monomethylhydrazine diyakini menjadi penyebab utama dari keracunan jamur spesies Gyromitra esculenta (the false Morel) MMH ini digunakan dalam bahan bakar roket dan menyebabkan keracunan serupa pada pekerja industri penerbangan. 6
  • 7. Gejala keracunan biasanya muncul setelah 6 – 12 jam setelah tertelan : a) Periode laten (tidak menunujukan gejala keracunan) : <48 jam setelah tertelan b) Gejala awal : 2-8 jam setelah terhirup uap jamur yang sedang dimasak, 6-24 jam setelah tertelan: kembung, mual, muntah, kram perut, diare berat (yang mungkin berdarah). c) Gejala akhir : vertigo, kehilangan koordinasi otot, demam, penyakit kuning, kegagalan hati, methemoglobinemia, disfungsi ginjal, seizure,koma. 7
  • 9. 3) Orellanine o Keracunan karena toksin Orellanine ditandai dengan periode laten yang lama, gejala keracunan awal seperti mual, muntah, nyeri pada abdomen, anoreksia dan diare akan tertunda selama 12 – 14 jam setelah tertelan. o Organ target utama dari racun orellanine adalah ginjal Cortinarius rubellus 9
  • 10. 4) Ibotenic Acid dan Muscimol The Fly Agaric (Amanita muscaria) dan Panthercap (Amanita pantherina) menghasilkan toksin Ibotenic Acid dan Muscimol Pengaruh utama dari Ibotenic Acid dan Muscimol adalah disfungsi sistem saraf pusat, biasanya depresi 5) Psilocybin  Genus Psilocybe, Panaeolus, Copelandia, Gymnopilus, Conocybe dan Pluteus memproduksi toksin Psilocybin  Pengaruhnya terutama pada susunan saraf pusat (halusinasi) 10
  • 11.  Gejala keracunan akan berkembang dalam kurun waktu 10 menit sampai 2 jam setelah tertelan: a) 10-30 menit pertama akan timbul rasa gelisah, lemah, nyeri otot, dan rasa tidak nyaman pada perut. b) 30-60 menit timbul visual efek/halusinasi dan distorsi persepsi, berkeringat, kemerahan pada wajah, dan ketiadaan koordinasi. c) 60-120 menit semua gejala diatas menjadi sering muncul. 6) Coprine  Genus Coprinus (Coprinus atramentarius, Coprinus cornatus, Coprinus disseminatus, Coprinus micacues, Coprinus picaceus). memproduksi toksin coprine 11
  • 12.  Efek dari jamur ini tidak seperti jamur pada umumnya, efeknya akan terlihat jika dikonsumsi bersamaan dengan alkohol (etanol) sedangkan jika dikonsumsi secara tunggal tidak beracun  Gejala keracunan akan terus berlangsung selama alkohol masih ada di lambung korban.  Korban akan sembuh secara spontan jika alkohol dibebaskan. 12
  • 13. Jamur yang menguntungkan bagi kesehatan Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi. 13
  • 14. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan bir 14
  • 15. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer Higroporus berguna sebagai dekomposer 15
  • 16. Jamur yang merugikan Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit rebah semai. 16
  • 17. Phythophthora infestan menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air 17
  • 18. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia 18
  • 19. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia 19
  • 20. Macam-macam Sampel Pemeriksaan Jamur 1) Kerokan Rambut, Kulit, Kuku Cara pengambilan kerokan rambut : Lampu Wood dapat digunakan untuk melihat adanya rambut yang terinfeksi jamur, misalnya infeksi Microsporum audouinii. Jamur akan berfluoresen jika terkena sinar lampu. Forceps steril harus digunakanuntuk mengambil rambut. Helaian rambut dipotong-potong menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, kemudian diletakkan pada permukaan agar yang berisi media pertumbuhan jamur mengandung kloramfenikol dan sikloheksimd, diinkubasi pada suhu 22o-30oC hingga 21 hari untuk memastikan hasil negatif. 20
  • 21. Cara mengambil kerokan kulit : Sampel kulit didapatkan dari kerokan kulit pada permukaan lesi di permukaan kulit. Kulit yang akan dikerok dibersihkan terlebih dahulumenggunakan isopropanol alkohol 70%. Pemeriksaan kerokan kulit umumnya dilakukan menggunakan larutan KOH 10% yang dapat menghancurkan jaringan yang mengandung keratin sehingga hifa jamur dapat tampak lebih jelas. Cara mengambil kerokan kuku : Pengambilan sampel kuku dilakukan dengan mengerok atau menggunting kuku. Gunting yang digunakan harus steril. Kuku terlebih dahulu dibersihkan dengan isopropanol alkohol 70%, dikerok atau digunting untuk pemeriksaan dengan KOH dan diinokulasi pada media pertumbuhan. Potongan kuku harus diperkecil untuk penanaman pada media 21
  • 22. 2) Darah dan Sumsum Tulang 3) Cairan Serebrospinal/Cerebrospinal Fluid (CSF) 4) Saluran Pernafasan Sekresi saluran berupa sputum, sputum diinduksi, bronchial washing, bronchoalveolar lavage dan aspirat trakea merupakan jenis-jenis sampel yang diperiksa dari saluran pernapasan 5) Urin 6) Luka dan Jaringan 22
  • 23. 23