The document discusses methods for determining the age of rocks, including absolute age and relative age. Absolute age is determined through radiometric dating techniques measuring radioactive decay in rocks. Relative age is based on the position of rocks or fossils compared to adjacent layers. Examples are given of dividing geologic timescales based on presence of fossil species. Methods for interpreting microfossil assemblages are also described, such as biozones and zones of foraminifera used in biostratigraphy. Factors like reworking and introduced fossils that can complicate age determinations are explained.
Dokumen tersebut membahas perkembangan konsep dan klasifikasi endapan mineral, dimulai dari klasifikasi Lindgren pada 1911 hingga modifikasi oleh Graton dan Buddington pada 1930-an. Klasifikasi tersebut didasarkan pada proses pembentukan, kedalaman, temperatur, dan komoditas logamnya."
Ada empat jenis perangkap minyak yaitu perangkap stratigrafi, struktural, kombinasi, dan hidrodinamik. Perangkap stratigrafi terbentuk oleh perubahan sifat batuan secara vertikal atau lateral, sedangkan perangkap struktural disebabkan oleh deformasi lapisan akibat tektonik seperti lipatan dan patahan. Perangkap kombinasi melibatkan lebih dari satu faktor, sementara perangkap hidrodinamik
Batuan metamorfik yang dijelaskan meliputi filit, sekismika, dan marmer yang terbentuk akibat proses metamorfisme pada suhu dan tekanan tertentu, serta serpentin yang terbentuk dari perubahan basalt dasar laut.
The document discusses methods for determining the age of rocks, including absolute age and relative age. Absolute age is determined through radiometric dating techniques measuring radioactive decay in rocks. Relative age is based on the position of rocks or fossils compared to adjacent layers. Examples are given of dividing geologic timescales based on presence of fossil species. Methods for interpreting microfossil assemblages are also described, such as biozones and zones of foraminifera used in biostratigraphy. Factors like reworking and introduced fossils that can complicate age determinations are explained.
Dokumen tersebut membahas perkembangan konsep dan klasifikasi endapan mineral, dimulai dari klasifikasi Lindgren pada 1911 hingga modifikasi oleh Graton dan Buddington pada 1930-an. Klasifikasi tersebut didasarkan pada proses pembentukan, kedalaman, temperatur, dan komoditas logamnya."
Ada empat jenis perangkap minyak yaitu perangkap stratigrafi, struktural, kombinasi, dan hidrodinamik. Perangkap stratigrafi terbentuk oleh perubahan sifat batuan secara vertikal atau lateral, sedangkan perangkap struktural disebabkan oleh deformasi lapisan akibat tektonik seperti lipatan dan patahan. Perangkap kombinasi melibatkan lebih dari satu faktor, sementara perangkap hidrodinamik
Batuan metamorfik yang dijelaskan meliputi filit, sekismika, dan marmer yang terbentuk akibat proses metamorfisme pada suhu dan tekanan tertentu, serta serpentin yang terbentuk dari perubahan basalt dasar laut.
Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil TrapDella Azaria
Merupakan presentasi tentang perangkap reservoir. Di dalamnya terdapat perangkap hidrostatik yang terdiri dari perangkap struktur, perangkap stratigrafi, perangkap kombinasi, perangkap ketidakselarasan dan perangkap sekunder, lalu klasifikasi De Sitter, dan terakhir perangkap hidrodinamik.
Sumber: RR. Koesoemadinata
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanSylvester Saragih
Dokumen tersebut membahas tentang cekungan batubara di Pulau Kalimantan. Secara ringkas, batubara terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan melalui proses pembatubaraan. Cekungan batubara utama di Kalimantan adalah Cekungan Melawi, Cekungan Barito, dan Cekungan Kutai. Batubara di Indonesia terbentuk dari proses paleogen, neogen, dan delta.
Dokumen ini menyajikan skala waktu geologi yang membagi sejarah bumi menjadi era, periode, dan zaman dengan rentang waktu perkiraan dalam jutaan tahun sejak Pra-Kambrium hingga Holosen saat ini.
Batuan eclogite dan kemas merupakan topik utama dokumen tersebut. Eclogite adalah batuan metamorf yang terbentuk pada tekanan dan suhu tinggi, sedangkan kemas adalah hubungan antara fragmen batuan atau mineral dalam batuan sedimen. Keduanya memiliki peranan penting dalam memahami proses tektonik lempeng dan rekonstruksi aliran purba.
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...YOHANIS SAHABAT
Eksplorasi air tanah meliputi investigasi permukaan dan bawah permukaan untuk menemukan sumber air tanah melalui metode seperti survei geologi, geofisika, pemboran, dan pengujian sumur. Hasilnya digunakan untuk merancang konstruksi sumur produksi dengan menentukan lokasi saringan dan ukuran gravel pack.
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
Dokumen tersebut membahas tentang struktur geologi seperti sesar dan lipatan. Terdapat beberapa jenis sesar seperti sesar normal, sesar terbalik, dan sesar mendatar. Jenis-jenis lipatan meliputi lipatan paralel, antiklin, dan sinklin. Dokumen juga menjelaskan hubungan antara lipatan dan sesar serta kriteria pembentukan struktur-struktur tersebut.
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogyakarta 4. diskripsi kekar.
Kekar merupakan rekahan yang belum mengalami pergeseran
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang partikel dan tekstur batuan sedimen yang disusun oleh beberapa mahasiswa Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya. Makalah ini membahas tentang pengertian batuan sedimen, jenis-jenis batuan sedimen berdasarkan partikel dan tekstur yang terbentuk, serta proses pembentukan batuan sedimen.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan tekstur endapan mineral. Terdapat beberapa bentuk endapan bijih seperti tubuh bijih diskordan, konkordan, dan sebaran. Juga dibahas tekstur bijih seperti pengisian, penggantian, dan eksolusi yang dapat memberikan petunjuk tentang proses pembentukan bijih.
O documento descreve a geologia da ilha de Timor-Leste, localizada no sudeste asiático onde placas tectônicas colidem. A ilha é composta por cadeias montanhosas formadas por esta colisão ao longo de milhões de anos, e contém evidências fósseis que indicam levantamento da terra a taxas de até 0,4 metros por mil anos. O clima é tropical, com estações chuvosas e secas, o que é favorável à exploração de hidrocarbonetos.
This document summarizes a study of ongoing orogeny in the Timor-Tanimbar region of eastern Indonesia. It describes the geology and tectonic evolution of the area. Key points:
- The Timor-Tanimbar islands expose one of the youngest high-pressure/temperature metamorphic belts in the world, providing an opportunity to study incipient orogenic processes.
- Structural and petrological studies show the metamorphic grade and deformation increase toward the center of the 1 km thick crystalline belt. This suggests the belt extruded as a thin sheet during subduction.
- Radiometric dating indicates the metamorphic rocks formed in the Late Miocene and the
Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil TrapDella Azaria
Merupakan presentasi tentang perangkap reservoir. Di dalamnya terdapat perangkap hidrostatik yang terdiri dari perangkap struktur, perangkap stratigrafi, perangkap kombinasi, perangkap ketidakselarasan dan perangkap sekunder, lalu klasifikasi De Sitter, dan terakhir perangkap hidrodinamik.
Sumber: RR. Koesoemadinata
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanSylvester Saragih
Dokumen tersebut membahas tentang cekungan batubara di Pulau Kalimantan. Secara ringkas, batubara terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan melalui proses pembatubaraan. Cekungan batubara utama di Kalimantan adalah Cekungan Melawi, Cekungan Barito, dan Cekungan Kutai. Batubara di Indonesia terbentuk dari proses paleogen, neogen, dan delta.
Dokumen ini menyajikan skala waktu geologi yang membagi sejarah bumi menjadi era, periode, dan zaman dengan rentang waktu perkiraan dalam jutaan tahun sejak Pra-Kambrium hingga Holosen saat ini.
Batuan eclogite dan kemas merupakan topik utama dokumen tersebut. Eclogite adalah batuan metamorf yang terbentuk pada tekanan dan suhu tinggi, sedangkan kemas adalah hubungan antara fragmen batuan atau mineral dalam batuan sedimen. Keduanya memiliki peranan penting dalam memahami proses tektonik lempeng dan rekonstruksi aliran purba.
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...YOHANIS SAHABAT
Eksplorasi air tanah meliputi investigasi permukaan dan bawah permukaan untuk menemukan sumber air tanah melalui metode seperti survei geologi, geofisika, pemboran, dan pengujian sumur. Hasilnya digunakan untuk merancang konstruksi sumur produksi dengan menentukan lokasi saringan dan ukuran gravel pack.
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
Dokumen tersebut membahas tentang struktur geologi seperti sesar dan lipatan. Terdapat beberapa jenis sesar seperti sesar normal, sesar terbalik, dan sesar mendatar. Jenis-jenis lipatan meliputi lipatan paralel, antiklin, dan sinklin. Dokumen juga menjelaskan hubungan antara lipatan dan sesar serta kriteria pembentukan struktur-struktur tersebut.
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogyakarta 4. diskripsi kekar.
Kekar merupakan rekahan yang belum mengalami pergeseran
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang partikel dan tekstur batuan sedimen yang disusun oleh beberapa mahasiswa Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya. Makalah ini membahas tentang pengertian batuan sedimen, jenis-jenis batuan sedimen berdasarkan partikel dan tekstur yang terbentuk, serta proses pembentukan batuan sedimen.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan tekstur endapan mineral. Terdapat beberapa bentuk endapan bijih seperti tubuh bijih diskordan, konkordan, dan sebaran. Juga dibahas tekstur bijih seperti pengisian, penggantian, dan eksolusi yang dapat memberikan petunjuk tentang proses pembentukan bijih.
O documento descreve a geologia da ilha de Timor-Leste, localizada no sudeste asiático onde placas tectônicas colidem. A ilha é composta por cadeias montanhosas formadas por esta colisão ao longo de milhões de anos, e contém evidências fósseis que indicam levantamento da terra a taxas de até 0,4 metros por mil anos. O clima é tropical, com estações chuvosas e secas, o que é favorável à exploração de hidrocarbonetos.
This document summarizes a study of ongoing orogeny in the Timor-Tanimbar region of eastern Indonesia. It describes the geology and tectonic evolution of the area. Key points:
- The Timor-Tanimbar islands expose one of the youngest high-pressure/temperature metamorphic belts in the world, providing an opportunity to study incipient orogenic processes.
- Structural and petrological studies show the metamorphic grade and deformation increase toward the center of the 1 km thick crystalline belt. This suggests the belt extruded as a thin sheet during subduction.
- Radiometric dating indicates the metamorphic rocks formed in the Late Miocene and the
Reservoir merupakan suatu batuan yang mampu menyimpan dan mengalirkan fluida. Batuan ini merupakan batuan yang memiliki pori dan mempunyai sifat permeable.Reservoir Properties merupakan sifat yang dimiliki oleh suatu batuan reservoir
Porositas
Permeabilitas
Saturasi
Wetabilitas
Kompresiabilitas
Kapilaritas
Porositas
Permeabilitas
Saturasi
Wetabilitas
Kompresiabilitas
Kapilaritas
Porositas
Permeabilitas
Saturasi
Wetabilitas
Kompresiabilitas
Kapilaritas
1) O documento apresenta a geologia da ilha de Timor, discutindo sua origem geológica, recursos naturais como petróleo e gás, e tipos de rochas encontradas em diferentes distritos.
2) A ilha se formou pela colisão das placas tectônicas indo-australiana e euroasiática, resultando em recursos energéticos explorados no passado.
3) Fontes de petróleo estão localizadas principalmente nos distritos de Suai, Viqueque e Manatuto, embora a explora
1. O relatório descreve como as tecnologias estão sendo utilizadas em uma escola pública estadual, apesar de a escola estar bem equipada. 2. As tecnologias existem, mas não estão sendo usadas adequadamente devido à falta de professores qualificados. 3. Isso impede que as tecnologias desempenhem seu papel de preparar os estudantes para analisar criticamente as informações atuais.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar teori injeksi air atau waterflooding untuk meningkatkan produksi minyak. Dibahas mengenai pengertian dan mekanisme kerja waterflooding, sejarah perkembangan dan penerapannya, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti sifat fisik batuan dan fluida reservoir."
Petroleum system terdiri dari beberapa elemen dan proses yang saling terkait dalam pembentukan hidrokarbon, meliputi source rock, reservoir rock, seal rock, migrasi hidrokarbon, dan trap. Source rock mengandung material organik yang melalui proses pematangan akan menghasilkan hidrokarbon, yang kemudian bermigrasi ke reservoir rock untuk terakumulasi di trap.
Rangkuman utama proses pembentukan endapan adalah sebagai berikut:
- Endapan dapat terbentuk dari proses magmatik seperti kristalisasi magma, hidrotermal, dan lateral secretion.
- Proses eksternal seperti akumulasi mekanis, endapan sedimen, dan proses residu juga dapat membentuk endapan.
- Klasifikasi endapan didasarkan pada asal fluida pembawa bijih, assosiasi mineral, lingkungan pengendap
Teks tersebut menjelaskan proses pembentukan minyak bumi yang memerlukan waktu jutaan tahun, meliputi penguburan organisme laut di dasar laut, pembentukan batuan sedimen, migrasi hidrokarbon ke batuan reservoir, dan jebakan geologis. Proses ini melibatkan faktor temperatur dan tekanan bawah tanah selama jutaan tahun.
Batuan beku terbentuk dari kristalisasi magma baik secara parsial maupun keseluruhan di kerak bumi. Batuan beku dapat dibedakan berdasarkan struktur, tekstur, dan komposisinya. Terdapat dua jenis struktur utama yaitu ekstrusif yang terbentuk di permukaan dan intrusif di bawah permukaan.
Teks tersebut membahas tentang petrologi batuan sedimen. Secara singkat, batuan sedimen terbentuk dari proses pelapukan, erosi, transportasi, dan deposisi partikel-partikel batuan lain. Proses-proses tersebut menghasilkan batuan sedimen yang berlapis-lapis dan bervariasi teksturnya, tergantung ukuran butir dan lingkungan pembentukannya.
Dokumen tersebut membahas tentang dinamika litosfer yang merupakan lapisan terluar bumi. Litosfer terdiri atas kerak benua dan kerak samudra yang terbentuk dari batuan beku dan bergerak di atas astenosfer. Gerakan lempeng tektonik seperti konvergen, divergen, dan transform menyebabkan perubahan bentuk muka bumi seperti gunung api, lembah, dan sesar. Siklus batuan juga menjelaskan perubahan jenis batuan dari mag
Dokumen tersebut membahas tentang proses-proses geologi seperti pelapukan, erosi, sedimentasi, dan transportasi material di permukaan bumi. Proses-proses tersebut secara singkat dapat mengubah bentuk permukaan bumi serta membentuk habitat baru melalui perpindahan material batuan dan tanah.
Batuan beku terbentuk dari pembekuan magma baik di bawah maupun di atas permukaan bumi. Ada dua jenis batuan beku yaitu ekstrusif dan intrusif. Deret Bowen menjelaskan urutan terbentuknya mineral dalam batuan beku sesuai dengan penurunan suhu. Batuan beku diklasifikasi berdasarkan komposisi dan teksturnya.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
1. MIGRASI HIDROKARBON
Jika minyakbumi berasal dari bahan organik dan tersebar dalam batuan
sumber, kemungkinan bentuk fisik minyakbumi yang terbentuk adalah berupa
tetes-tetes kecil. Karena itu untuk terjadinya suatu akumulasi diperlukan
pengkonsentrasian, antara lain keluarnya tetes-tetes tersebut dari reservoir dan
kemudian bergerak ke perangkap. Hal inilah yang biasanya disebut dengan
migrasi.
Migrasi didefinisikan sebagai pergerakan minyak dan gas di bawah
permukaan dari source rock menuju reservoir kemudian keperangkap.
Migrasi terdiri atas dua jenis yaitu :
1. Migrasi Primer
Migrasi primer merupakan proses bergeraknya fluida dari batuan induk yang
berupa batuan klastik halus ( serpih – lempung ) dimana zat organik terkumpul
kemudian ditransformasi menjadi minyak bumi kebatuan yang lebih sarang atau
yang disebut lapisan penyakur ( carrier – bed).(lallicker, 1949).
Saat ini, ada tiga mekanisme migrasi primer yang membawa perhatian serius
bagi kebanyakan ahli geokimia petroleum, yaitu difusi, ekspulsi fasa minyak, dan
pelarutan dalam gas.Difusi sebagai mekanisme aktif dalam migrasi hidrokarbon,
terjadi secara terbatas pada batuan sumber yang tipis atau pada tepian unit batuan
sumber yang tebal. Pengkonsentrasian diperlukan untuk memungkinkan
terjadinya migrasi primer, dimana difusi dapat menyebabkan akumulasi
hidrokarbon dalam ukuran yang cukup besar.
2. Ekspulsi hidrokarbon dalam kaitannya dengan migrasi primer terjadi dalam
fasa hidrofobik. Ini terjadi pada umumnya sebagai hasil perekahan mikro selama
pergerakan hidrokarbon. Ketika tekanan dalam batuan sudah melebihi
kekuatannya menahan tekanan, perekahan mikro terjadi, terutama pada bidang
lemah dari batuan tersebut, seperti bidang perlapisan. Sehingga batuan yang
terlaminasi mungkin menghasilkan hidrokarbon dengan tingkat efisiensi yang
lebih tinggi daripada batuan yang masif. Momper (1789) dalam Rondeel (2001)
menyatakan bahwa dalam banyak kasus tidak ada perekahan mikro atau ekspulsi
yang terjadi sebelum jumlah bitumen yang dihasilkan batuan sumber mencapai
batas ambang tertentu.
Mills (1923) dan Sokolov (1964) dalam Koesoemadinata (1980) sehubungan
dengan pelarutan minyakbumi dalam gas dan ekspansi gas, menyatakan bahwa
minyak dapat larut dalam gas, terutama pada temperatur dan tekanan tinggi. Gas
diketahui dapat bermigrasi dengan lebih leluasa melalui batuan bergubung
tegangan permukaannya yang kecil. Karena suatu pembebasan tekanan, maka gas
berekspansi dan membawa minyakbumi terlarut. Rondeel (2001) menyatakan
bahwa mekanisme pelarutan ini hanya terjadi bergantung pada keberadaan gas
yang dipengaruhi oleh tingkat katagenesis dan kapabilitas batuan sumber untuk
menghasilkan gas.
Jarak dari migrasi primer hidrokarbon pendek. Migrasi primer terjadi dengan
lambat dan sulit, dikarenakan batuan sumber yang memiliki permeabelitas yang
rendah. Migrasi primer akan terhenti ketika hidrokarbon mencapai tingkat
permeabelitas yang memungkinkan terjadinya migrasi sekunder. Migrasi primer
3. dapat terjadi baik secara lateral, ke atas dan ke bawah bergantung pada
karakteristik carrier bed yang ada di dekat batuan sumber.
2. Migrasi Sekunder
Ketika hidrokarbon berhasil keluar dari batuan sumber dan mengalami migrasi
sekunder, pergerakan dari hidrokarbon akan dipengaruhi oleh gaya pelampungan
(bouyancy). Teori pelampungan (dalam Koesoemadinata, 1980) menerangkan
mekanisme pergerakan minyak bumi karena adanya perbedaan berat jenis
minyakbumi dan air. Suatu gumpalan minyak dalam air akan selalu melambung
mencari tempat yang lebih tinggi. Gumpalan ini kemudian bergerak ke atas
mengikuti kemiringan penyekat batuan reservoir.
Berlawanan dari gaya pelampungan adalah tekanan kapilaritas (Rondeel,
2001). Semakin besar pori dari suatu batuan, semakin kecil tekanan
kapilaritasnya, dan semakin kecil pori dari suatu batuan, semakin besar tekanan
kapilaritasnya. Gaya pelampungan bekerja untuk mengerakan hidrokarbon, tetapi
tekanan kapilaritas melawan gaya pelampungan tersebut. Sehingga apabila gaya
pelampungan yang bekerja lebih kecil dari pada tekanan kapilaritas, maka migrasi
dari hidrokarbon tidak akan terjadi. Aliran hidrodinamik yang merupakan gaya
ketiga yang mengerakan hidrokarbon dapat mengubah pergerakan dari
hidrokarbon, tetapi hal ini kurang memperngaruhi dasar bahwa gaya pelampungan
dan tekanan kapilaritas merupakan faktor utama yang menentukan pergerakan dari
hidrokarbon.
Migrasi sekunder terjadi pada arah yang dipengaruhi oleh gaya pelampungan
yang paling besar. Pergerakan ini awalnya menuju ke arah atas, dan lalu
4. mengikuti kemiringan carrier bed apabila hidrokarbon menemui lapisan dengan
permeabelitas kurang di atas carrier bed. Keberadaan struktur dan perubahan
fasies mungkin menyebabkan tekanan kapilaritas lebih dominan daripada gaya
pelampungan, sehingga arah migrasi mungkin akan berubah, dan atau terhenti.
Syarat – syarat fisika untuk migrasi yaitu :
1. Perbedaan tetes untuk fase kontinu ; kapilaritas/ tegangan permukaan
menghalang – halangi bergeraknya tetes.
2. Kapilaritas tetes dalam pori/ kontriksi ; dalam keadaan statis pada tiap
tonjolan terdapat kesetimbangan tekanan sebelah – menyebelah selaput
pemisah fasa
Sumber tegangan untuk migrasi yaitu diantaranya :
1. Kompaksi
2. Tegangan permukaan
3. Gravitasi pelampungan
4. Tekanan hidrostatik
5. Tekanan gas
6. Sedimentasi
7. Gradien hdrodinamik
5. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
TUGAS GEOLOGI MINYAK DAN GAS
Oleh : SAFRUDDIM
No. Mhs : D611 07 001
MAKASSAR
2010
6. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
TUGAS GEOLOGI MINYAK DAN GAS
Oleh : SAFRUDDIM
No. Mhs : D611 07 001
MAKASSAR
2010