SlideShare a Scribd company logo
Modul Praktikum
Petrologi 2013
1
Batuan Beku
1. Pendahuluan
Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari proses pembekuan larutan silikat cair,
liat ,pijar, bersifat mudah bergerak yang disebut magma baik di bawah permukaan bumi sebagai
batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan bumi sebagai batuan ekstrusif (vulkanik).
Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel
ataupun kerak bumi yang kemudian karena tekanan dan suhu akhirnya meleleh. Dalam magma tersebut
terdapat beberapa bahan yang larut, bersifat volatile (air, CO2, chlorine, fluorine, iron, sulphur,
dan lain-lain) yang merupakan penyebab mobilitas magma, dan non-volatile (non-gas) yang
merupakan pembentuk mineral yang lazim dijumpai dalam batuan beku.
Pada saat magma mengalami penurunan suhu akibat perjalanan ke permukaan bumi, maka
mineral-mineral akan terbentuk. Peristiwa tersebut dikenal dengan peristiwa penghabluran.
Berdasarkan penghabluran mineral-mineral silikat (magma), oleh NL. Bowen disusun suatu seri
yang dikenal dengan Bowen’s Reaction Series.
A. Jenis batuan beku
1. Batuan beku ekstrusi
Batuan beku sebagai hasil pembekuan magma yang keluar di atas permukaan bumi baik di
darat maupun di bawah muka air. Pada saat mengalir di permukaan, masa tersebut membeku
relatif cepat sehingga ukuran kristalnya kecil/tidak terlihat dengan melepaskan kandungan
gasnya. Oleh karena itu sering memperlihatkan struktur aliran dan banyak lubang gasnya
(vesikuler). Magma yang keluar di permukaan atau lava setidaknya ada 2 jenis: Lava Aa dan
Lava Pahoehoe. Lava Aa terbentuk dari masa yang kental sedangkan lava Pahoehoe
terbentuk oleh masa yang encer.
2. Batuanbeku intrusi
Batuan hasil pembekuan magma di bawah permukaan bumi. Masa tersebut membeku relatif
lambat sehingga memiliki ukuran kristal yang kasar.
Magma bawah permukaan bumi didefinisikan sebagai magma yang berhasil menerobos
lapisan lapisan batuan membentuk suatu intrusi magma yang dapat berupa batholite, laccolite,
lopolite, dike, dan sill.
Modul Praktikum
Petrologi 2013
2
Gambar 1. Jenis-jenis intrusi
B. Pengenalan Magma
Magma adalah cairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk secara alamiah
bersifat mobile, bersuhu antara 900 ° - 1200 °C atau lebih dan berasal dari kerak bumi
bagian bawah atau selubung bumi bagian atas ( F.F. Grouts, 1947; Tumer dan
verhogen 1960, H. Williams, 1962 ).
1. Di mana magma berasal dan terbentuk ?
Modul Praktikum
Petrologi 2013
3
a. Rifting
Merupakan zona pemekaran, dapat terjadi di lempeng samudra atau lepeng benua.
Pemekaran yang terjadi di lempeng benua disebut rifting, sedangkan pemekaran
yang terjadi di samudra yaitu zona pemekaran dasar samudra disebut Zona
Pematang Tengah Samudra atau Mid Ocean Ridge (MOR) yang terdapat di
tengah samudra Atlantik.
b. Subduksi zone
Zona dimana lempeng samudra atau lempeng benua saling bertumbukan dan salah
satu lempeng menunjam ke bawah hingga mantel bumi.
c. Hot spot
Titik dipermukaan bumi dimana konsentrasi pengeluaran panas dari astenosfer
terjadi.
2. Komposisi kimiawi magma
Magma terdiri dari :
a. Senyawa-senyawa yang bersifat non-volatil dan merupakan senyawa oksida
dalam magma. Jumlahnya sekitar 99% dari seluruh isi magma , sehingga
merupakan mayor element, terdiri dari SiO 2 , Al 2 O 3 , Fe 2 O 3 , FeO, MnO,
CaO, Na 2 O, K 2 O, TiO 2, P 2 O5.
Modul Praktikum
Petrologi 2013
4
b. Senyawa volatil yang banyak pengaruhnya terhadap magma, terdiri dari fraksi-
fraksi gas CH 4 , CO 2 , HCl, H 2 S, SO 2 dsb.
c. Unsur-unsur lain yang disebut unsur jejak (trace element) dan merupakan minor
element seperti Rb, Ba, Sr, Ni, Li, Cr, S dan Pb.
3. Dasar sifat magma
Terdapat berbagai jenis pendapat tentang sifat dasar magma.
(Dally 1933, Winkler 1957, Vide W. T. Huang 1962) menyatakan bahwa pada
dasarnya sifat magma adalah basa. Magma kemudian memiliki sifat asam dan
intermediet karena melalui beberapa proses diferensiasi.
Magma terbentuk pada bagian bumi yang hampir mendekati mantel bumi, dan di
mantel bumi. Batuan yang tenggelam karena gaya gravitasi adalah batuan yang berat
yang mengandung logam logam basa, seperti iron dan magnesium. Mineral mafic
memiliki warna gelap dan masa jenis yang besar. Sehingga bagian bawah permukaan
bumi memiliki sifat basa.
(Bunsen 1951, W. T. Huang, 1962) mempunyai pandapat bahwa ada dua jenis
magma primer, yaitu basaltis dan granitis dan batuan beku merupakan hasil campuran
dari dua magma ini yang kemudian mempunyai komposisi lain.
C. Deret Bowen
Deret Bowen merupakan skema urutan mineral dalam batuan beku yang terbentuk
sesuai dengan temperature. Dalam proses pendinginannya, temperature magma menurun
secara bertahap baik cepat atau lambat. Pada temperature tertentu akan terbentuk mineral
tertentu. Urutan mineral yang terbentuk sesuai dengan temperaturnya tersusun dalam
deren bowen
Deret bowen dibagi menjadi 2 bagian sebelah kanan dan kiri, yaitu deret kontinu
dan deret tidak kontinu.
Modul Praktikum
Petrologi 2013
5
Dalam deret bowen, mineral pertama yang terbentuk adalah mineral yang dapat
terbentuk pada temperature yang tinggi yaitu olivine. Kemudian Olivin akan bereaksi
dengan larutan sisa membentuk Piroksen. Mineral yang sudah terbentuk bereaksi dengan
larutan sisa dan pembentukkan mineral seterusnya berjalan sesuai dangan temperaturnya.
Mineral yang terakhir tarbentuk adalah Biotit.
Pada deret kontinu mineral yang terbentuk adalah mineral Plagioklas. plagioklas
tidak berubah menjadi mineral lain hanya saja kandungan kimianya yang berubah dari
kaya Ca menjadi kaya Na.
Mineral mineral yang membentuk deret kontinu dan diskontinu sudah habis,
kemuadian membentuk K-Feldspar, Muskovit dan terakhir Kuarsa. Kuarsa adalah
mineral yang paling stabil yang sudah tidak dapat lagi merubah menjadi mineral lainnya.
Untuk proses melting, berkebalikan dengan proses pendinginan, mineral yang
pertama kali meleleh pada suhu rendah adalah kuarsa dan terakhir meleleh pada suhu
tinggi yaitu olivine.
Modul Praktikum
Petrologi 2013
6
D. Klasifikasi batuan beku
Berdasarkan tektur batuan beku, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu :
a. Batuan beku Plutonik
Batuan beku plutonik, adalah batuan beku yang mendingin di bawah permukaan
bumi. Sehingga memiliki terktur mineral yang besar berukuran lebih dari 1 mm.
b. Batuan beku Vulkanik
Batuan beku vulkanik adalah batuan beku yang mendingin di permukaan bumi yang
memiliki tertur mineral yang kecil kecil kurang dari 1 mm dan terdapat tekstutr
gelasan.
Berdasarkan komposisi kimiawi di bagi menjadi 4 :
a. Batuan beku Asam
Bila batuan beku tersebut mengandung lebih 66 % SiO 2 .Contoh batuan ini Granit
dan Riolit.
b. Batuan beku intermediet
Bila batuan tersebut mengandung 52% -66% SiO 2 .Contoh batuan ini adalah Diorit
dan Andesit.
c. Batuan beku basa
Bila batuan tersebut mengandung 45% - 52% SiO 2 . Contoh batuan ini adalah Gabro
dan Basalt.
d. Batuan beku ultra basa
Bila batuan beku tersebut mengandung kurang dari 45% SiO 2 . Contoh batuan
tersebut adalah Peridotit dan Dunit.
E. Identifikasi batuan beku
Identifikasi batuan beku dititik beratkan pada struktur dan tekstur.
a. Struktur batuan beku
Struktur batuan beku adalah bentuk batuan beku dalam skala yang besar. Macam-
macamnya :
a) Masif, apabila tidak menunjukkan adanya fragmen batuan lain yang tertanam
dalam tubuhnya.
Modul Praktikum
Petrologi 2013
7
b) Pillow lava atau lava bantal, merupakan struktur yang dinyatakan pada batuan
ekstrusi tertentu , yang dicirikan oleh masa berbentuk bantal dimana ukuran dari
bentuk ini adalah umumnya 30 - 60 cm dan jaraknya bedekatan terjadi akibat lava
yang mendingin di bawah tekanan air.
c) Joint, struktur yang ditandai oleh kekar-kekar yang tertanam secara tegak lurus
arah aliran. Struktur ini dapat berkembang menjadi columnar jointing.
d) Vesikuler, merupakan struktur batuan beku ekstrusi yang ditandai dengan lubang-
lubang sebagai akibat pelepasan gas selama pendinginan.
e) Skoria, adalah struktur batuan yang sangat vesikuler (banyak lubang gasnnya).
f) Amigdaloidal, struktur dimana lubang-lubang keluar gas terisi oleh mineral-
mineral sekunder seperti zeolit, karbonat dan bermacam silika.
g) Xenolith, struktur yang memperlihatkan adanya suatu fragmen batuan yang
masuk atau tertanam ke dalam batuan beku. Struktur ini terbentuk sebagai akibat
peleburan tidak sempurna dari suatu batuan samping di dalam magma yang
menerobos.
h) Autobreccia, struktur pada lava yang memperlihatkan fragmen-fragmen dari lava
itu sendiri.
Modul Praktikum
Petrologi 2013
8
b. Tekstur batuan beku
Tektur batuan beku merupakan keadaan atau hubungan yang erat antar mineral-
mineral sebagai bagian dari batuan dan antara mineral-mineral dengan massa gelas
yang membentuk massa dasar dari batuan.
Tektur batuan beku menunjukkan derajat kristalisasi (degree of crystallinity), ukuran
butir (grain size), granularitas dan kemas (fabric), (Williams, 1982; Huang, 1962 )
1) Derajat kristalisasi
Derajat kristalisasi merupakan keadaan proporsi antara masa kristal dan masa
gelas dalam batuan. Dikenal ada tiga kelas derajat kristalisasi, yaitu :
a) Holokristalin : apabila batuan tersusun seluruhnya oleh masa kristal
b) Hipokristalin : apabila batuan tersusun oleh masa kristal dan gelas
c) Holohylalin : apabila batuan seluruhnya tersusum oleh masa gelas
2) Granularitas
Granularitas merupakan ukuran butir kristal dalam batuan beku, dapat sangat
halus yang tidak dapat dikenal meskipun menggunakan mikroskop, tetapi dapat
pula sangat kasar. Umumnya dikenal tiga kelompok ukuran butir, yaitu afanitik,
fanerik dan porfiritik.
a) Fanerik
Merupakan tektur batuan beku di mana kristal pembentuknya dapat terlihat
dan dapat dibedakan dengan mata telanjang. Hal ini terjadi karena proses
pendinginan magma yang lambat sehingga kristal dapat berkembang dengan
baik. Dapat ditemui pada batuan beku intrusive. Ukuran kristal pembentuknya
bergam, dan diklasifikasikan menjadi :
Halus, ukuran diameter rata-rata kristal individu < 1 mm
Sedang, ukuran diameter kristal 1 mm – 5 m.
Kasar, ukuran diameter kristal 5 mm – 30 mm
Sangat kasar, ukuran diameter kristal > 30 mm
b) Afanitik
Modul Praktikum
Petrologi 2013
9
Tektur pada batuan beku di mana kristal penyusunnya halus dan tidak dapat
dibedakan dengan mata telanjang, dikarenakan proses pendinginan magma
yang tergolong cepat. Biasanya dapat ditemui pada batuan beku ekstrusi.
c) Porfiritik
Merupakan tektur batuan beku yang material penyusunnya dapat dibedakan
menjadi 2. Ada bagian mineral yang ukurannya lebih besar dari sekelilingnya
yang disebut dengan fenokris, dan ada mineral yang ukurannya jauh lebih
kecil dari fenokris yang disebut massa dasar atau ground mass.
Secara umum terdapat 2 jenis tekstur porfiritik yaitu :
Porfiroafanitik
Apabila massa dasarnya bersifat afanitik.
Faneroporfiritik
Apabila massa dasarnya bersifat fanerik.
3) Kemas
Kemas meliputi bentuk kristal dan relasi antar kristal.
1) Bektuk kristal. Ditinjau dari pandangan dua dimensi, dikenal tiga macam :
Euhedral, apabila bentuk kristal dan butiran mineral mempunyai bidang
kristal yang sempurna
Subhedral, apabila bentuk kristal dari butiran mineral dibatasi oleh sebagian
bidang kristal yang sempurna
Anhedral, apabila bentuk kristal dari butiran mineral dibatasi oleh sebagian
bidang kristal yang tidak sempurna
2) Relasi antar kristal
Merupakan hubungan antara kristal satu dengan yang lain dalam suatu batuan
dari ukuran dikenal :
a) Granularitas atau Equiqranular, apabila mineral mempunyai ukuran butir
yang relatif seragam, terdiri dari :
Panidiomorfik granular, yaitu sebagian besar mineral berukuran
seragam dan euhedral. Bentuk butir euhedral merupakan penciri
mineral-mineral yang terbentuk paling awal, hal ini dimungkinkan
Modul Praktikum
Petrologi 2013
10
mengingat ruangan yang tersedia masih sangat luas sehingga mineral-
mineral tersebut sampai membentuk kristal secara sempurna.
Hipiodiomorfik granular, yaitu sebagian besar mineralnya berukuran
relatif seragam dan subhedral. Bentuk butiran penyusun subhedral atau
kurang sempurna yang merupakan penciri bahwa pada saat mineral
terbentuk, maka rongga atau ruangan yang tersedia sudah tidak
memadai untuk memadai untuk dapat membentuk kristal secara
sempurna.
Allotiomorfik granular, yaitu sebagian besar mineralnya berukuran
relatif seragam dan anhedral. Bentuk anhedral atau tidak beraturan
sama sekali merupakan pertanda bahwa bahwa pada saat mineral-
mineral penyusun ini terbentuk hanya dapat mengisi rongga yang
tersedia saja. Sehingga dapat ditafsirkan bahwa mineral-mineral
anhedral tersebut terbentuk paling akhir dari rangkaian proses
pembentukan batuan beku.
b) Inequigranular, apabila mineralnya mempunyai ukuran butir tidak sama ,
antara lain terdiri dari :
Porfiritik , adalah tekstur batuan beku dimana kristal besar (fenokris)
tertanam dalam masa dasar kristal yang lebih halus.
Vitroverik , apabila fenokris tertanam dalam masa dasar berupa gelas.
Modul Praktikum
Petrologi 2013
11
F. Mineral pembentuk batuan beku
Pada umumnya batuna beku dibentuk oleh mineral mineral :
Modul Praktikum
Petrologi 2013
12
Modul Praktikum
Petrologi 2013
13
G. Contoh deskrispi
CONTOH DISKRIPSI BATUAN BEKU
Jenis Batuan : Batuan Beku Asam Plutonik
Warna : Coklat
Struktur : Masif
Tekstur :
Derajat Kristalisasi : Holokristalin
Granularitas : Fanerik Kasar ( 5mm – 30 mm )
Kemas :
- B. Kristal : Euhedral
- Relasi : Panidiomorfik Granular
Komposisi : Orthoklas 40%
Kuarsa 35%
Plagioklas 10%
Biotit 9%
Hornblende 6%
Nama Batuan : Granit

More Related Content

What's hot

228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorf228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorf
niaramadanti1
 
Endapan epithermal agus sabar
Endapan epithermal agus sabarEndapan epithermal agus sabar
Endapan epithermal agus sabar
agus sabar sabdono
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastik
yadil142
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Mario Yuven
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Mario Yuven
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Mario Yuven
 
Batuan sedimen klastik
Batuan sedimen klastikBatuan sedimen klastik
Batuan sedimen klastik
Amma Khatimah
 
Komposisi magma
Komposisi magmaKomposisi magma
Komposisi magma
Nurul Afdal Haris
 
Pengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnya
Pengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnyaPengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnya
Pengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnya
Fauzan Barnanda
 
Kuliah 6 unit biostratigrafi
Kuliah 6   unit biostratigrafiKuliah 6   unit biostratigrafi
Kuliah 6 unit biostratigrafiJihad Brahmantyo
 
Deskripsi core
Deskripsi coreDeskripsi core
Deskripsi core
farhanalghifary1
 
Batuan sedimen
Batuan sedimenBatuan sedimen
Batuan sedimen
Swastika Nugraheni,S.Pd
 
batu Sekis
batu Sekisbatu Sekis
batu Sekis
085753889956
 
140710080104 2 1192
140710080104 2 1192140710080104 2 1192
140710080104 2 1192kerong
 
Proses pembentukan magma
Proses pembentukan magmaProses pembentukan magma
Proses pembentukan magma
Edugrafis Bumi
 
Magma
MagmaMagma
Deret bowen oke
Deret bowen okeDeret bowen oke
Deret bowen oke
'Oke Aflatun'
 
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastikMekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
Diki Prasetya
 
Makalah Hotspot & Mantle Plume
Makalah Hotspot & Mantle PlumeMakalah Hotspot & Mantle Plume
Makalah Hotspot & Mantle Plume
Estrela Bellia Muaja
 

What's hot (20)

228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorf228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorf
 
Endapan epithermal agus sabar
Endapan epithermal agus sabarEndapan epithermal agus sabar
Endapan epithermal agus sabar
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastik
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Batuan sedimen klastik
Batuan sedimen klastikBatuan sedimen klastik
Batuan sedimen klastik
 
Komposisi magma
Komposisi magmaKomposisi magma
Komposisi magma
 
Pengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnya
Pengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnyaPengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnya
Pengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnya
 
Kuliah 6 unit biostratigrafi
Kuliah 6   unit biostratigrafiKuliah 6   unit biostratigrafi
Kuliah 6 unit biostratigrafi
 
Deskripsi core
Deskripsi coreDeskripsi core
Deskripsi core
 
Batuan sedimen
Batuan sedimenBatuan sedimen
Batuan sedimen
 
batu Sekis
batu Sekisbatu Sekis
batu Sekis
 
140710080104 2 1192
140710080104 2 1192140710080104 2 1192
140710080104 2 1192
 
Proses pembentukan magma
Proses pembentukan magmaProses pembentukan magma
Proses pembentukan magma
 
Magma
MagmaMagma
Magma
 
Deret bowen oke
Deret bowen okeDeret bowen oke
Deret bowen oke
 
Tektonik konvergen upn
Tektonik konvergen upnTektonik konvergen upn
Tektonik konvergen upn
 
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastikMekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
 
Makalah Hotspot & Mantle Plume
Makalah Hotspot & Mantle PlumeMakalah Hotspot & Mantle Plume
Makalah Hotspot & Mantle Plume
 

Viewers also liked

batu Andesit
batu Andesitbatu Andesit
batu Andesit
085753889956
 
Pembuatan Lubang Tembak
Pembuatan Lubang TembakPembuatan Lubang Tembak
Pembuatan Lubang Tembak
seed3d
 
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
eli priyatna laidan
 
Teknik peledakan
Teknik peledakanTeknik peledakan
Teknik peledakan
yudi05
 
PENGETAHUAN BAHAN PELEDAK (pendahuluan)
PENGETAHUAN BAHAN PELEDAK (pendahuluan)PENGETAHUAN BAHAN PELEDAK (pendahuluan)
PENGETAHUAN BAHAN PELEDAK (pendahuluan)
Harry Boedioetomo
 
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanMenentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
seed3d
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
SlideShare
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShare
SlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
SlideShare
 

Viewers also liked (13)

batu Andesit
batu Andesitbatu Andesit
batu Andesit
 
4 b siklus_batuan
4 b siklus_batuan4 b siklus_batuan
4 b siklus_batuan
 
Pembuatan Lubang Tembak
Pembuatan Lubang TembakPembuatan Lubang Tembak
Pembuatan Lubang Tembak
 
Batu andesit
Batu andesitBatu andesit
Batu andesit
 
Batuan metamorf
Batuan metamorf Batuan metamorf
Batuan metamorf
 
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
 
Tugas Makalah SDA (Air)
Tugas Makalah SDA (Air)Tugas Makalah SDA (Air)
Tugas Makalah SDA (Air)
 
Teknik peledakan
Teknik peledakanTeknik peledakan
Teknik peledakan
 
PENGETAHUAN BAHAN PELEDAK (pendahuluan)
PENGETAHUAN BAHAN PELEDAK (pendahuluan)PENGETAHUAN BAHAN PELEDAK (pendahuluan)
PENGETAHUAN BAHAN PELEDAK (pendahuluan)
 
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanMenentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
 

Similar to Petrologi batuan beku

Bab 1 fixxx.pdf
Bab 1 fixxx.pdfBab 1 fixxx.pdf
Bab 1 fixxx.pdf
RezkiSafitri1
 
Presentation geokimia magmatisme
Presentation geokimia magmatismePresentation geokimia magmatisme
Presentation geokimia magmatisme
Amelia Devi Rizqi
 
Geologi Rekayasa
Geologi RekayasaGeologi Rekayasa
Geologi Rekayasa
Juleha Usmad
 
Batuan
BatuanBatuan
Bagaimana batuan beku_terbentuk
Bagaimana batuan beku_terbentukBagaimana batuan beku_terbentuk
Bagaimana batuan beku_terbentuk
Polytehnic Akamigas Palembang
 
Mektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanahMektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanah
Shaleh Afif Hasibuan
 
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)Nanda Reda
 
Igneous Rocks ( Indonesia )
Igneous Rocks ( Indonesia )Igneous Rocks ( Indonesia )
Igneous Rocks ( Indonesia )
Dedy Aslam
 
genesa mineral bijih pembukaan
genesa mineral bijih pembukaangenesa mineral bijih pembukaan
genesa mineral bijih pembukaan
desra99
 
Laporan pratikum identifikasi batuan, tata surya, keranjang takakura dan penc...
Laporan pratikum identifikasi batuan, tata surya, keranjang takakura dan penc...Laporan pratikum identifikasi batuan, tata surya, keranjang takakura dan penc...
Laporan pratikum identifikasi batuan, tata surya, keranjang takakura dan penc...
Blog Malaikat Iblis di Bulan Maret
 
Dinamika_Litosfer.ppt
Dinamika_Litosfer.pptDinamika_Litosfer.ppt
Dinamika_Litosfer.ppt
NdaFreundschaft
 
Dinamika_Litosfer.ppt
Dinamika_Litosfer.pptDinamika_Litosfer.ppt
Dinamika_Litosfer.ppt
ELMAWATISITUMORANG
 
LAPISAN_LITOSFER.pptx
LAPISAN_LITOSFER.pptxLAPISAN_LITOSFER.pptx
LAPISAN_LITOSFER.pptx
NurulEfiningsih2
 
Batuan Pembentuk Muka Bumi
Batuan Pembentuk Muka BumiBatuan Pembentuk Muka Bumi
Batuan Pembentuk Muka Bumi
dieart
 
LAPISAN_LITOSFER.pptx
LAPISAN_LITOSFER.pptxLAPISAN_LITOSFER.pptx
LAPISAN_LITOSFER.pptx
bambang purwanto
 
Evan Hardianto_4200232006_Tugas 03 -Magmatisme & Volkanisme.pptx
Evan Hardianto_4200232006_Tugas 03 -Magmatisme & Volkanisme.pptxEvan Hardianto_4200232006_Tugas 03 -Magmatisme & Volkanisme.pptx
Evan Hardianto_4200232006_Tugas 03 -Magmatisme & Volkanisme.pptx
evangeologi
 

Similar to Petrologi batuan beku (20)

Bab 1 fixxx.pdf
Bab 1 fixxx.pdfBab 1 fixxx.pdf
Bab 1 fixxx.pdf
 
Presentation geokimia magmatisme
Presentation geokimia magmatismePresentation geokimia magmatisme
Presentation geokimia magmatisme
 
Geologi Rekayasa
Geologi RekayasaGeologi Rekayasa
Geologi Rekayasa
 
Batuan
BatuanBatuan
Batuan
 
geologi umum
geologi umum geologi umum
geologi umum
 
Bagaimana batuan beku_terbentuk
Bagaimana batuan beku_terbentukBagaimana batuan beku_terbentuk
Bagaimana batuan beku_terbentuk
 
Mektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanahMektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanah
 
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
 
Igneous Rocks ( Indonesia )
Igneous Rocks ( Indonesia )Igneous Rocks ( Indonesia )
Igneous Rocks ( Indonesia )
 
genesa mineral bijih pembukaan
genesa mineral bijih pembukaangenesa mineral bijih pembukaan
genesa mineral bijih pembukaan
 
(147654721) struktur batuan
(147654721) struktur batuan(147654721) struktur batuan
(147654721) struktur batuan
 
Laporan pratikum identifikasi batuan, tata surya, keranjang takakura dan penc...
Laporan pratikum identifikasi batuan, tata surya, keranjang takakura dan penc...Laporan pratikum identifikasi batuan, tata surya, keranjang takakura dan penc...
Laporan pratikum identifikasi batuan, tata surya, keranjang takakura dan penc...
 
(147654721) struktur batuan
(147654721) struktur batuan(147654721) struktur batuan
(147654721) struktur batuan
 
Dinamika_Litosfer.ppt
Dinamika_Litosfer.pptDinamika_Litosfer.ppt
Dinamika_Litosfer.ppt
 
Dinamika_Litosfer.ppt
Dinamika_Litosfer.pptDinamika_Litosfer.ppt
Dinamika_Litosfer.ppt
 
LAPISAN_LITOSFER.pptx
LAPISAN_LITOSFER.pptxLAPISAN_LITOSFER.pptx
LAPISAN_LITOSFER.pptx
 
Batuan Pembentuk Muka Bumi
Batuan Pembentuk Muka BumiBatuan Pembentuk Muka Bumi
Batuan Pembentuk Muka Bumi
 
LAPISAN_LITOSFER.pptx
LAPISAN_LITOSFER.pptxLAPISAN_LITOSFER.pptx
LAPISAN_LITOSFER.pptx
 
Litsfer
LitsferLitsfer
Litsfer
 
Evan Hardianto_4200232006_Tugas 03 -Magmatisme & Volkanisme.pptx
Evan Hardianto_4200232006_Tugas 03 -Magmatisme & Volkanisme.pptxEvan Hardianto_4200232006_Tugas 03 -Magmatisme & Volkanisme.pptx
Evan Hardianto_4200232006_Tugas 03 -Magmatisme & Volkanisme.pptx
 

Petrologi batuan beku

  • 1. Modul Praktikum Petrologi 2013 1 Batuan Beku 1. Pendahuluan Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari proses pembekuan larutan silikat cair, liat ,pijar, bersifat mudah bergerak yang disebut magma baik di bawah permukaan bumi sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan bumi sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi yang kemudian karena tekanan dan suhu akhirnya meleleh. Dalam magma tersebut terdapat beberapa bahan yang larut, bersifat volatile (air, CO2, chlorine, fluorine, iron, sulphur, dan lain-lain) yang merupakan penyebab mobilitas magma, dan non-volatile (non-gas) yang merupakan pembentuk mineral yang lazim dijumpai dalam batuan beku. Pada saat magma mengalami penurunan suhu akibat perjalanan ke permukaan bumi, maka mineral-mineral akan terbentuk. Peristiwa tersebut dikenal dengan peristiwa penghabluran. Berdasarkan penghabluran mineral-mineral silikat (magma), oleh NL. Bowen disusun suatu seri yang dikenal dengan Bowen’s Reaction Series. A. Jenis batuan beku 1. Batuan beku ekstrusi Batuan beku sebagai hasil pembekuan magma yang keluar di atas permukaan bumi baik di darat maupun di bawah muka air. Pada saat mengalir di permukaan, masa tersebut membeku relatif cepat sehingga ukuran kristalnya kecil/tidak terlihat dengan melepaskan kandungan gasnya. Oleh karena itu sering memperlihatkan struktur aliran dan banyak lubang gasnya (vesikuler). Magma yang keluar di permukaan atau lava setidaknya ada 2 jenis: Lava Aa dan Lava Pahoehoe. Lava Aa terbentuk dari masa yang kental sedangkan lava Pahoehoe terbentuk oleh masa yang encer. 2. Batuanbeku intrusi Batuan hasil pembekuan magma di bawah permukaan bumi. Masa tersebut membeku relatif lambat sehingga memiliki ukuran kristal yang kasar. Magma bawah permukaan bumi didefinisikan sebagai magma yang berhasil menerobos lapisan lapisan batuan membentuk suatu intrusi magma yang dapat berupa batholite, laccolite, lopolite, dike, dan sill.
  • 2. Modul Praktikum Petrologi 2013 2 Gambar 1. Jenis-jenis intrusi B. Pengenalan Magma Magma adalah cairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk secara alamiah bersifat mobile, bersuhu antara 900 ° - 1200 °C atau lebih dan berasal dari kerak bumi bagian bawah atau selubung bumi bagian atas ( F.F. Grouts, 1947; Tumer dan verhogen 1960, H. Williams, 1962 ). 1. Di mana magma berasal dan terbentuk ?
  • 3. Modul Praktikum Petrologi 2013 3 a. Rifting Merupakan zona pemekaran, dapat terjadi di lempeng samudra atau lepeng benua. Pemekaran yang terjadi di lempeng benua disebut rifting, sedangkan pemekaran yang terjadi di samudra yaitu zona pemekaran dasar samudra disebut Zona Pematang Tengah Samudra atau Mid Ocean Ridge (MOR) yang terdapat di tengah samudra Atlantik. b. Subduksi zone Zona dimana lempeng samudra atau lempeng benua saling bertumbukan dan salah satu lempeng menunjam ke bawah hingga mantel bumi. c. Hot spot Titik dipermukaan bumi dimana konsentrasi pengeluaran panas dari astenosfer terjadi. 2. Komposisi kimiawi magma Magma terdiri dari : a. Senyawa-senyawa yang bersifat non-volatil dan merupakan senyawa oksida dalam magma. Jumlahnya sekitar 99% dari seluruh isi magma , sehingga merupakan mayor element, terdiri dari SiO 2 , Al 2 O 3 , Fe 2 O 3 , FeO, MnO, CaO, Na 2 O, K 2 O, TiO 2, P 2 O5.
  • 4. Modul Praktikum Petrologi 2013 4 b. Senyawa volatil yang banyak pengaruhnya terhadap magma, terdiri dari fraksi- fraksi gas CH 4 , CO 2 , HCl, H 2 S, SO 2 dsb. c. Unsur-unsur lain yang disebut unsur jejak (trace element) dan merupakan minor element seperti Rb, Ba, Sr, Ni, Li, Cr, S dan Pb. 3. Dasar sifat magma Terdapat berbagai jenis pendapat tentang sifat dasar magma. (Dally 1933, Winkler 1957, Vide W. T. Huang 1962) menyatakan bahwa pada dasarnya sifat magma adalah basa. Magma kemudian memiliki sifat asam dan intermediet karena melalui beberapa proses diferensiasi. Magma terbentuk pada bagian bumi yang hampir mendekati mantel bumi, dan di mantel bumi. Batuan yang tenggelam karena gaya gravitasi adalah batuan yang berat yang mengandung logam logam basa, seperti iron dan magnesium. Mineral mafic memiliki warna gelap dan masa jenis yang besar. Sehingga bagian bawah permukaan bumi memiliki sifat basa. (Bunsen 1951, W. T. Huang, 1962) mempunyai pandapat bahwa ada dua jenis magma primer, yaitu basaltis dan granitis dan batuan beku merupakan hasil campuran dari dua magma ini yang kemudian mempunyai komposisi lain. C. Deret Bowen Deret Bowen merupakan skema urutan mineral dalam batuan beku yang terbentuk sesuai dengan temperature. Dalam proses pendinginannya, temperature magma menurun secara bertahap baik cepat atau lambat. Pada temperature tertentu akan terbentuk mineral tertentu. Urutan mineral yang terbentuk sesuai dengan temperaturnya tersusun dalam deren bowen Deret bowen dibagi menjadi 2 bagian sebelah kanan dan kiri, yaitu deret kontinu dan deret tidak kontinu.
  • 5. Modul Praktikum Petrologi 2013 5 Dalam deret bowen, mineral pertama yang terbentuk adalah mineral yang dapat terbentuk pada temperature yang tinggi yaitu olivine. Kemudian Olivin akan bereaksi dengan larutan sisa membentuk Piroksen. Mineral yang sudah terbentuk bereaksi dengan larutan sisa dan pembentukkan mineral seterusnya berjalan sesuai dangan temperaturnya. Mineral yang terakhir tarbentuk adalah Biotit. Pada deret kontinu mineral yang terbentuk adalah mineral Plagioklas. plagioklas tidak berubah menjadi mineral lain hanya saja kandungan kimianya yang berubah dari kaya Ca menjadi kaya Na. Mineral mineral yang membentuk deret kontinu dan diskontinu sudah habis, kemuadian membentuk K-Feldspar, Muskovit dan terakhir Kuarsa. Kuarsa adalah mineral yang paling stabil yang sudah tidak dapat lagi merubah menjadi mineral lainnya. Untuk proses melting, berkebalikan dengan proses pendinginan, mineral yang pertama kali meleleh pada suhu rendah adalah kuarsa dan terakhir meleleh pada suhu tinggi yaitu olivine.
  • 6. Modul Praktikum Petrologi 2013 6 D. Klasifikasi batuan beku Berdasarkan tektur batuan beku, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu : a. Batuan beku Plutonik Batuan beku plutonik, adalah batuan beku yang mendingin di bawah permukaan bumi. Sehingga memiliki terktur mineral yang besar berukuran lebih dari 1 mm. b. Batuan beku Vulkanik Batuan beku vulkanik adalah batuan beku yang mendingin di permukaan bumi yang memiliki tertur mineral yang kecil kecil kurang dari 1 mm dan terdapat tekstutr gelasan. Berdasarkan komposisi kimiawi di bagi menjadi 4 : a. Batuan beku Asam Bila batuan beku tersebut mengandung lebih 66 % SiO 2 .Contoh batuan ini Granit dan Riolit. b. Batuan beku intermediet Bila batuan tersebut mengandung 52% -66% SiO 2 .Contoh batuan ini adalah Diorit dan Andesit. c. Batuan beku basa Bila batuan tersebut mengandung 45% - 52% SiO 2 . Contoh batuan ini adalah Gabro dan Basalt. d. Batuan beku ultra basa Bila batuan beku tersebut mengandung kurang dari 45% SiO 2 . Contoh batuan tersebut adalah Peridotit dan Dunit. E. Identifikasi batuan beku Identifikasi batuan beku dititik beratkan pada struktur dan tekstur. a. Struktur batuan beku Struktur batuan beku adalah bentuk batuan beku dalam skala yang besar. Macam- macamnya : a) Masif, apabila tidak menunjukkan adanya fragmen batuan lain yang tertanam dalam tubuhnya.
  • 7. Modul Praktikum Petrologi 2013 7 b) Pillow lava atau lava bantal, merupakan struktur yang dinyatakan pada batuan ekstrusi tertentu , yang dicirikan oleh masa berbentuk bantal dimana ukuran dari bentuk ini adalah umumnya 30 - 60 cm dan jaraknya bedekatan terjadi akibat lava yang mendingin di bawah tekanan air. c) Joint, struktur yang ditandai oleh kekar-kekar yang tertanam secara tegak lurus arah aliran. Struktur ini dapat berkembang menjadi columnar jointing. d) Vesikuler, merupakan struktur batuan beku ekstrusi yang ditandai dengan lubang- lubang sebagai akibat pelepasan gas selama pendinginan. e) Skoria, adalah struktur batuan yang sangat vesikuler (banyak lubang gasnnya). f) Amigdaloidal, struktur dimana lubang-lubang keluar gas terisi oleh mineral- mineral sekunder seperti zeolit, karbonat dan bermacam silika. g) Xenolith, struktur yang memperlihatkan adanya suatu fragmen batuan yang masuk atau tertanam ke dalam batuan beku. Struktur ini terbentuk sebagai akibat peleburan tidak sempurna dari suatu batuan samping di dalam magma yang menerobos. h) Autobreccia, struktur pada lava yang memperlihatkan fragmen-fragmen dari lava itu sendiri.
  • 8. Modul Praktikum Petrologi 2013 8 b. Tekstur batuan beku Tektur batuan beku merupakan keadaan atau hubungan yang erat antar mineral- mineral sebagai bagian dari batuan dan antara mineral-mineral dengan massa gelas yang membentuk massa dasar dari batuan. Tektur batuan beku menunjukkan derajat kristalisasi (degree of crystallinity), ukuran butir (grain size), granularitas dan kemas (fabric), (Williams, 1982; Huang, 1962 ) 1) Derajat kristalisasi Derajat kristalisasi merupakan keadaan proporsi antara masa kristal dan masa gelas dalam batuan. Dikenal ada tiga kelas derajat kristalisasi, yaitu : a) Holokristalin : apabila batuan tersusun seluruhnya oleh masa kristal b) Hipokristalin : apabila batuan tersusun oleh masa kristal dan gelas c) Holohylalin : apabila batuan seluruhnya tersusum oleh masa gelas 2) Granularitas Granularitas merupakan ukuran butir kristal dalam batuan beku, dapat sangat halus yang tidak dapat dikenal meskipun menggunakan mikroskop, tetapi dapat pula sangat kasar. Umumnya dikenal tiga kelompok ukuran butir, yaitu afanitik, fanerik dan porfiritik. a) Fanerik Merupakan tektur batuan beku di mana kristal pembentuknya dapat terlihat dan dapat dibedakan dengan mata telanjang. Hal ini terjadi karena proses pendinginan magma yang lambat sehingga kristal dapat berkembang dengan baik. Dapat ditemui pada batuan beku intrusive. Ukuran kristal pembentuknya bergam, dan diklasifikasikan menjadi : Halus, ukuran diameter rata-rata kristal individu < 1 mm Sedang, ukuran diameter kristal 1 mm – 5 m. Kasar, ukuran diameter kristal 5 mm – 30 mm Sangat kasar, ukuran diameter kristal > 30 mm b) Afanitik
  • 9. Modul Praktikum Petrologi 2013 9 Tektur pada batuan beku di mana kristal penyusunnya halus dan tidak dapat dibedakan dengan mata telanjang, dikarenakan proses pendinginan magma yang tergolong cepat. Biasanya dapat ditemui pada batuan beku ekstrusi. c) Porfiritik Merupakan tektur batuan beku yang material penyusunnya dapat dibedakan menjadi 2. Ada bagian mineral yang ukurannya lebih besar dari sekelilingnya yang disebut dengan fenokris, dan ada mineral yang ukurannya jauh lebih kecil dari fenokris yang disebut massa dasar atau ground mass. Secara umum terdapat 2 jenis tekstur porfiritik yaitu : Porfiroafanitik Apabila massa dasarnya bersifat afanitik. Faneroporfiritik Apabila massa dasarnya bersifat fanerik. 3) Kemas Kemas meliputi bentuk kristal dan relasi antar kristal. 1) Bektuk kristal. Ditinjau dari pandangan dua dimensi, dikenal tiga macam : Euhedral, apabila bentuk kristal dan butiran mineral mempunyai bidang kristal yang sempurna Subhedral, apabila bentuk kristal dari butiran mineral dibatasi oleh sebagian bidang kristal yang sempurna Anhedral, apabila bentuk kristal dari butiran mineral dibatasi oleh sebagian bidang kristal yang tidak sempurna 2) Relasi antar kristal Merupakan hubungan antara kristal satu dengan yang lain dalam suatu batuan dari ukuran dikenal : a) Granularitas atau Equiqranular, apabila mineral mempunyai ukuran butir yang relatif seragam, terdiri dari : Panidiomorfik granular, yaitu sebagian besar mineral berukuran seragam dan euhedral. Bentuk butir euhedral merupakan penciri mineral-mineral yang terbentuk paling awal, hal ini dimungkinkan
  • 10. Modul Praktikum Petrologi 2013 10 mengingat ruangan yang tersedia masih sangat luas sehingga mineral- mineral tersebut sampai membentuk kristal secara sempurna. Hipiodiomorfik granular, yaitu sebagian besar mineralnya berukuran relatif seragam dan subhedral. Bentuk butiran penyusun subhedral atau kurang sempurna yang merupakan penciri bahwa pada saat mineral terbentuk, maka rongga atau ruangan yang tersedia sudah tidak memadai untuk memadai untuk dapat membentuk kristal secara sempurna. Allotiomorfik granular, yaitu sebagian besar mineralnya berukuran relatif seragam dan anhedral. Bentuk anhedral atau tidak beraturan sama sekali merupakan pertanda bahwa bahwa pada saat mineral- mineral penyusun ini terbentuk hanya dapat mengisi rongga yang tersedia saja. Sehingga dapat ditafsirkan bahwa mineral-mineral anhedral tersebut terbentuk paling akhir dari rangkaian proses pembentukan batuan beku. b) Inequigranular, apabila mineralnya mempunyai ukuran butir tidak sama , antara lain terdiri dari : Porfiritik , adalah tekstur batuan beku dimana kristal besar (fenokris) tertanam dalam masa dasar kristal yang lebih halus. Vitroverik , apabila fenokris tertanam dalam masa dasar berupa gelas.
  • 11. Modul Praktikum Petrologi 2013 11 F. Mineral pembentuk batuan beku Pada umumnya batuna beku dibentuk oleh mineral mineral :
  • 13. Modul Praktikum Petrologi 2013 13 G. Contoh deskrispi CONTOH DISKRIPSI BATUAN BEKU Jenis Batuan : Batuan Beku Asam Plutonik Warna : Coklat Struktur : Masif Tekstur : Derajat Kristalisasi : Holokristalin Granularitas : Fanerik Kasar ( 5mm – 30 mm ) Kemas : - B. Kristal : Euhedral - Relasi : Panidiomorfik Granular Komposisi : Orthoklas 40% Kuarsa 35% Plagioklas 10% Biotit 9% Hornblende 6% Nama Batuan : Granit