Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, ciri-ciri, jenis, dan langkah-langkah metode penelitian deskriptif. Metode ini bertujuan untuk membuat deskripsi sistematis mengenai fakta, sifat, dan hubungan antar fenomena yang diteliti dengan mengumpulkan dan menganalisis data secara faktual. Termasuk didalamnya adalah survei, studi kasus, analisis pekerjaan, penelitian tindakan,
1. Penelitian Dengan Metode Deskriptif
28/05/2012
2.1 Pengertian
Metode deskripsi adalah suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek,
suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Whitney (1960) berpendapat, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang
tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang
berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-
kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan
pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.
Dalam metode deskriptif, peneliti bisa saja membandingkan fenomena-fenomena tertentu
sehingga merupakan suatu studi komparatif. Adakalanya peneliti mengadakan klasifikasi, serta
penelitian terhadap fenomena-fenomena dengan menetapkan suatu standar atau suatu norma
tertentu, sehingga banyak ahli meamakan metode ini dengan nama survei normatif (normatif
survei). Dengan metode ini juga diselidiki kedudukan (status) fenomena atau faktor dan memilih
hubungan antara satu faktor dengan faktor yang lain. Karenanya mentode ini juga dinamakan
studi kasus (status study).
Metode deskriptif juga ingin mempelajari norma-norma atau standar-standar sehingga penelitian
ini disebut juga survei normatif. Dalam metode ini juga dapat diteliti masalah normatif bersama-
sama dengan masalah status dan sekaligus membuat perbandingan-perbandingan antarfenomena.
Studi demikian dinamakan secara umum sebagai studi atau penelitian deskritif. Perspektif waktu
yang dijangkau, adalah waktu sekarang atau sekurang-kurangnya jangka waktu yang masih
terjangkau dalam ingatan responden.
2.2 Tujuan
Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena
yang diselidiki.
2.3 Ciri-ciri Metode Deskriptif
Untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini
berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka.(secara harafiah)
Mencakup penelitian yang lebih luas di luar metode sejarah dan eksperimental.
Secara umum dinamakan metode survei.
Kerja peneliti bukan saja memberi gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi :
o menerangkan hubungan,
o menguji hipotesis-hipotesis
o membuat prediksi, mendapatkan makna, dan
2. o implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan
o Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan schedule
qestionair/interview guide.
2.4 Jenis-jenis Penelitian Deskriptif
Ditinjau dari segi masalah yang diselidiki, teknik dan alat yang digunakan dalam meneliti, serta
tempat dan waktu, penelitian ini dapat dibagi atas beberapa jenis, yaitu:
Metode survei,
Metode deskriptif berkesinambungan (continuity descriptive),
Penelitian studi kasus
Penelitian analisis pekerjaan dan aktivitas,
Penelitian tindakan (action research),
Peneltian perpustakaan dan dokumenter.
2.5 Kriteria Pokok Metode Deskriptif
Metode deskriptif mempunyai beberapa kriteria pokok, yang dapat dibagi atas kriteria umum dan
khusus. Kriteria tersebut sebagai berikut:
1. kriteria umum
Masalah yang dirumuskan harus patut, ada nilai ilmiah serta tidak terlalu luas.
Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan tegas dan tidak terlalu umum
Data yang digunakan harus fakta-fakta yang terpercaya dan bukan merupakan opini.
Standar yang digunakan untuk membuat perbandingan harus mempunyai validitas.
Harus ada deskripsi yang terang tentang tempat serta waktu penelitian dilakukan.
Hasil penelitian harus berisi secara detail yang digunakan, baik dalam mengumpulkan
data maupun dalam menganalisis data serta serta study kepustakaan yang dilakukan.
Deduksi logis harus jelas hubungannya dengan kerangka teoritis yang digunakan jika
kerangka teoritis untukitu telah dikembangkan.
1. Kriteria Khusus
Prinsip-prinsip ataupun data yang digunakan dinyatakan dalam nilai (value).
Fakta-fakta atupun prinsip-prinsip yang digunakan adalah mengenai masalah status
Sifat penelitian adalah ex post facto, karena itu, tidak ada kontrol terhadap variabel, dan
peneliti tidak mengadakan pengaturan atau manupulasi terhadap variabel. Variabel dilihat
sebagaimana adanya.
2.6 Langkah-langkah Umum dalam Metode Deskriptif
Dalam melaksanakan penelitian deskripif, maka langkah-langkah umum yang sering diikuti
adalah sebagai berikut:
3. 1.
1. Memilih dan merumuskan masalah yang menghendaki konsepsi ada kegunaan
masalah tersebut serta dapat diselidiki dengan sumber yang ada.
2. Menentukan tujuan dari penelitian yang akan dikerjakan. Tujuan dari penelitian
harus konsisten dengan rumusan dan definisih dari masalah.
3. Menelusuri sumber-sumber kepustakaan yang ada hubungannya dengan masalah
yang ingin dipecahkan.
4. Merumuskan hipotesis-hipotesis yang ingin diuji baik secara eksplisit maupun
implisit.
5. Melakukan kerja lapangan untuk mengumpulkan data, gunakan teknik
pengumpulan data yang cocok untuk penelitian.
6. Membuat tabulasi serta analisis statistik dilakukan terhadap data yang telah
dikumpulkan. Kuranggi penggunaan statistik sampai kepada batas-batas yang
dapat dikerjakan dengan unit-unit pengukuran yang sepadan.
7. Memberikan interpretasi dari hasil dalam hubungannya dengan kondisi sosial
yang ingin diselidiki serta dari data yang diperoleh dan referensi khas terhadap
masalah yang ingin dipecahkan.
8. Mengadakan generalisasi serta deduksi dari penemuan serta hipotesis-hipotesis
yang ingin diuji. Berikan rekomendasi-rekomendasi untuk kebijakan yang dapat
ditarik dari penelitian.
9. Membuat laporan penelitian dengan cara ilmiah.
Pada bidang ilmu yang telah mempunyai teori-teori yang kuat, maka perlu dirumuskan kerangka
teori atau kerangka konseptual yang kemudian diturunkan dalam bentuk hipotesis-hipotesis
untuk diverivikasikan. Bagi ilmu sosial yang telah berkembang baik, maka kerangka analisis
dapat dijabarkan dalam bentuk-bentuk model matematika.