TK Harapan Bangsa menerapkan model pembelajaran berdasarkan minat dalam kelompok kegiatan. Metode pembelajarannya meliputi bercerita, bercakap-cakap, tanya jawab, demonstrasi, sosiodrama, eksperimen, proyek, dan tugas. Penilaian dilakukan berdasarkan observasi, catatan anekdot, percakapan, penugasan, unjuk kerja, dan hasil karya siswa untuk memonitor perkembangannya.
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
Metode Pembelajaran.pdf
1. Metode Pembelajaran
Model pembelajaran yang diterapkan di TK HARAPAN BANGSA adalah model
pembelajaran berdasarkan minat dalam bentuk kelompok berdasarkan kegiatan pengaman.
Metode pembelajaran yang bisa digunakan di TK antara lain :
Metode Bercerita
Metode Bercerita adalah cara bertutur kata dan penyampaian certia atau memberikan
penjelasan kepada anak secara lisan.
Metode Bercakap – cakap
Metode bercakap – cakap berupa kegiatan bercakap – cakap atau bertanya jawab antara anak
dengan guru atau anak dengan anak. Bercakap dapat dilaksanakan dalam bentuk (1)
bercakap – cakap bebas, (2) bercakap – cakap menurut tema, dan (3) bercakap – cakap
berdasarkan gambar seri. Dalam bercakap – cakap bebas kegiatan tidak terikat pada tema,
tetapi pada kemampuan yang diajarkan. Bercakap – cakap menurut tema dilakukan
berdasarkan tema tertentu bercakap – cakap berdasarkan gambar seri menggunakan gambar
seri sebagai bahan pembicaraan.
Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab dilaksanakan dengan cara mengajukan pertanyaan tertentu kepada anak.
Metode ini digunakan untu : (1) mengetahui pengetahuan dan pengalaman yang telah
dimiliki anak, (2) membei kesempatan anak untuk bertanya, dan (3) mendorong keberanian
anak untuk mengemukakan pendapat.
Metode Karyawisata
Metode demonstrasi dilakukan dengan cara mempertunjukkan atau memperagakan suatu
cara atau suatu ketrampilan. Tujuannya agar anak memahami dan dapat melakukannya
dengan benar, misalnya, mengupas buah, memotong rumput, menanam bungan, mencamput
warna, meniup balon kemudian melepaskannya, menggosok gigi, mencuci tangan dan lain –
lain.
Metode Sosiodrama atau Bermain Peran
Metode sosiodrama adalah cara memberikan pengalalman kepada anak melalui bermain
peran, yakni anak diminta memainkan peran tertentu dalam suatu permainan peran.
2. Misalnya, bermain jual beli sayur mayur bermain menolong anak yang jatuh, bermain
menyayangi keluarga, dan lain – lain.
Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara memberikan pengalaman kepada anak dmana anak memberi
perlakuan terhadap sesuatu dan mengamati akibatnya. Misalnya, balon ditupu, warna
dicampur, air dipanaskan, tanaman disirami, dan lain – lain.
Metode Proyek
Metode proyek adalah metode yang memberikan kesempatan kepada anak untuk
menggunakan alam sekitar dan kegiatan sehari – hari sebagai bahan pembahasan melalui
berbagai kegiatan.
Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah metode yang memberikan kesempatan kepada anak untuk
melaksanakan tugas yang disiapkan oleh guru.
Penilaian
Penilaian di kelompok bermain dilaksanakan berdasarkan gambaran/deskripsi
pertumbuhan dan perkembangan, serta unjuk kerja peserta didik yang diperoleh dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian. Dalam kegiatan pembelajaran sehari – hari,
penggunaan berbagai teknik penilaian ini terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran itu sendiri,
sehingga guru tidak harus menggunakan instrument khusus. Untuk anak – anak yang
menunjukkan perkembangan dan perilaku yang khas, dan memerlukan penanganan secara
khusus diperlukan instrument yang khusus pula seperti disajikan dalam lampiran pedoman
beberapa teknik penilaian yang dapat dilakukan di kelompok bermain, diantaranya :
3. Obervasi
Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan secara langsung dan alamiah untuk
mendapatkan data dan informasi tentang perkembangan anak dalam berbagai situasi dan
kegiatan yang dilakukan. Agar observasi lebih terarah, guru dapat menggunakan instrument
observasi, baik yang dikembangkan oleh guru sendiri maupun menggunakan instrument
yang sudah tersedia, dengan tetap mengacu pada indikator pencapaian perkembangan anak.
Catatan Anekdot
Catatan anekdot pada dasarnya merupakan bagian dari teknik observasi. Catatan anekdot
lebih memfokuskan pada catatan tentang sikap dan perilaku anak yang terjadi secara khusus
atau peristiwa yang terjadi secara insidental/tiba-tiba.
Percakapan
Percakapan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan atau
penalaran anak menganai sesuatu hal.
Penugasan
Penugasan merupakan cara penilaian berupa pemberian tugas yang harus dikerjakan peserta
didik dalam waktu tertentu baik secaraa perorangan maupun kelompok. Misalnya :
melakukan percobaan dengan menanam cabe, tomat, dan kacang – kacangan, membuat
berbagai bentuk dengan bahan dasar plastisin,tanah liat, adonan (playdough) dan jenis
penugasan lainya.
Unjuk Kerja (Performance)
Unjuk kerja merupakan penilaian yang menuntut peserta didik untuk melakukan tugas dalam
perbuatan yang dpat diamati, misalnya praktek menyanyi, olah raga, menari, dan bentuk
praktek lainya.
Hasil Karya
Hasil karya adalah merupakan hasil karya peserta didik setelah melakukan suatu kegiatan
dapat berupa pekerjaan tangan atau karya seni. Hasil karya anak dapat dipajang dalam
bentuk mandiri atau bentuk pameran anak yang disajikan secara bersama – sama.
4. Data penilaian dengan berbagai alat dan cara tersebut diatas dikumpulkan dan
didokumentasikan dalam bentuk portofolio. Berdasarkan data tersebut guru melakukan analisis
untuk memperoleh kesimpulan tentang gambaran akhir perkembangan anak berdasarkan semua
indikator yang telah ditetapkan setiap semester.
Kegiatan pengembangan diri dinilai secara kualitatif bukan kuantitatif dan dilaporkan secara
berkala oleh TK kepada orang tua baik melalui laporan secara tertulis maupun melalui forum
pertemuan yang sudah dijadwalkan.
Prinsip – prinsip Penilaian
Sistematis
Penilaian harus dilakukan secara sistematis, artinya kegiatan penilaian dilakukan secara
teratur dan terprogram, sesuai dengan yang telah disusun, kebutuhan nyata yang ada
dilapangan, dan atau karakteristik penggunaan instrument yang akan digunakan.
Menyeluruh
Penilaian mencakup semua aspek perkembangan anak yang meliputi : nilai – nilai agama
dan mroral, motorik, kognitif, bahasa, serta sosial emosional. Di samping aspek yang
dinilai, sesuai sifat dan tingkat kedalamannya, kegiatan penilaian juga dapat menggali
data dari berbagai sumber yang relevan dengan aspek yang dinilai.
Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh
gambaran tentang pertumbuan dan perkembangan peserta didik.
Objektif
Proses dan hasil – hasil penilaian dilakukan sesuai dengan kondisi anak yang sebenarnya
dan semata – mata untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh
karenanya hal – hal lain yang tidak berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan
anak tidak menjadi bagian dari pertimbangan dalam penilaian.
Mendidik
Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, mengembangkan dan
membina anak agar tumbah dan berkembang secara optimal.
5. Kebermaknaan
Hasil penilaian harus mempunyai arti dan bermanfaat bagi peserta didik, orang tua, guru
dan pihak lain yang relevan.
Pengaturan – Pengaturan
Pengaturan Beban Belajar
Kelas
Satu Jam
Pembelajaran
Tatap Muka/Menit
Jumlah Jam
Pembelajaran
Per Minggu
Minggu Efektif
Per Tahun
Ajaran
Waktu
Pembelajaran/Jam
Per Tahun
A 30’ 24 Jam 34 Minggu
1020 Jam
B 30’ 24 Jam 34 Minggu
Jam kegiatan efektif per hari 2,5 jam (150 menit) dialokasikan sebagaimana tertera dalam
struktur kurikulum. Alokasi waktu satu jam kegiatan adalah 30 menit, dengan perincian:
Kegiatan awal ± 30 menit
Kegiatan inti ± 60 menit
Istirahat ± 30 menit
Kegiatan akhir ± 30 menit
PENGELOMPOKAN ANAK DIDIK
Peserta didik dinyatakan pindah kelompok ke tingakt yang lebih tinggi apabila memenuhi
syarat usia dan atau perkembangan kemampuan.
Kriterian pengelompokan disesuaikan dengan usia perkembangan anak diik
4 s/d 5 tahun kelompok A
5 s/d 6 tahun kelompok B
PERPINDAHAN KELOMPOK
Sekolah dapat menentukan persyaratan pindah/mutasi siswa sesuai dengan prinsip
manajemen berbasis sekolah, antara lain mencakup hal-hal berikut :
6. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar siswa (LHBS) dari sekolah asal sesuai dengan bentuk
rapor yang digunakan disekolah tujuan.
Perpindahan kelompok dilaksanakan pada setiap akhir tahun pembelajaran, apabila anak sudah
cukup umur, (A ke B, B ke SD/MI)
Kriteria Tamat Belajar
Peserta didik dinyatakan tamat belajar apabila memenuhi syarat aau salah satu syarat:
Tingkat perkembangan kemampuan
Usia peserta didik
Mengikuti proses pembelajaran sampai kelompok B.
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
Tujuan: pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan kecakapan hidup dan dilakukan
secara terpadu baik melalui pembiasaan maupun pengembangan kemampuan dasar misalnya :
menggosok didi, memotong buah, membuang sampah ditempatnya, membersihkan lantai dengan
anak lain yang berguna untuk kelangsungan hidupnya.
Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi sesuai dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah.
Pengembangan Diri
Pengembangan diri bbertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengebangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat setiap peserta
didik sesuai kondisi sekolah dalam ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan iri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan keonseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik.
Berdasarkan kondisi objektif TK HARAPAN BANGSA dan kebutuhan masyarakat,
kegiatan pengembangan diri yang dipilih dan ditetapkan adalah sebagai berikut.
Mengembangkan menyanyi
Mengembangkan bakat dan potensi anak diik di bidang menyanyi.
Mengembangkan Agama Islam
Tujuan: Menanamkan dan mengembangkan Aqiqah, ibadah, dan baca tulis Al-Qur’an.
7. Mengembangkan Seni Tari
Tujuan : Mengembangkan bakat dan potensi anak didik di bidang seni tari.
Mengembangkan melukis.
Tujuan : Mengembangkan bakat dan potensi anak dalam kegiatan melukis.
Mekanisme Pelaksanaan
Kegiatan pengembangan diri dilaksanakan di luar jam pembelajaran melalui kegiatan
ekstrakurikuler yang dibina oleh guru, pelatih yang memiliki kualitas yang baik
berdasarkan surat keputusan kepala sekolah.