SlideShare a Scribd company logo
MESIN ROKET DAN
PROPULSI
Bantu Hotsan Simanullang
TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRY
INSTITUT TEKNOLOGI BUDI UTOMO JAKARTA
What had I expected of the first child? Everything. Rocket
scientist. Neurosurgeon. Designated hitter. We talked wisely
at cocktail parties about the sad mistake our mothers had
made in pinning all their hopes and dreams on us. We were
full of it.
- A N N A Q U I N D L E N
Apa itu Roket?
▪ Wahana luar angkasa, peluru kendali, atau kendaraan terbang yang
mendapatkan dorongan melalui reaksi roket terhadap keluarnya secara
cepat bahan fluida dari keluaran mesin roket.
▪ Aksi dari keluaran dalam ruang bakar dan nozle pengembang, mampu
membuat gas mengalir dengan kecepatan hipersonik sehingga
menimbulkan dorongan reaktif yang besar untuk roket (sebanding
dengan reaksi balasan sesuai dengan Hukum Pergerakan Newton ke 3,
Aksi = Reaksi. [1]
Mesin Roket
Mesin roket, atau disebut dengan hanya roket adalah sebuah mesin jet
yang menggunakan massa propelan yang hanya disimpan untuk
membentuk kecepatan tinggi pada jet pendorong nya. Mesin roket
adalah mesin reaksi dan memperoleh daya dorong sesuai dengan
hukum ketiga Newton. [2]
Info-pesawat.blogspot.com
Penggunaan Roket
1. Untuk penjelajahan angkasa luar yang tidak terdapat udara maka
roket tersebut harus membawa sendiri bahan bakar dan oksigen
untuk menghasilkan daya dorong yang diperlukan. [1]
2. Untuk keperluan militer sebagai pendorong peluru tanpa alat
pendorong atau dengan kendali yang desebut dengan peluru kendali,
rudal (misil). Sedangkan peluru tanpa pengendali disebut dengan
roket. [3]
Rickyoedia;makasar.sindonews.com
Cara Kerja Roket
Prinsip kerja roket mirip dengan prinsip terdorongnya balon mainan.
Sebuah roket mengandung tangki yang berisi bahan hidrogen cair dan
oksigen cair. Kedua bahan bakar ini dicampur dalam ruang pembakaran
sehinga terjadi pembakaran yang menghasilkan gas panas yang akan
menyembur keluar melalui mulut pipa yang terletak pada ekor roket.
Terjadi perubahan momentum gas dari nol (0) menjadi mv selama selang
waktu tertentu (∆t). Ini menghasilkan gaya yang dikerjakan roket pada gas
(sesuai dengan persamaan F=∆p/∆t, gaya yang bekerja pada suatu
benda sama dengan perubahan momentum benda per satuan waktu )
dengan arah ke bawah.
Cara Kerja Roket
Sesuai hukum III Newton, timbul reaksi gaya yang dikerjakan gas pada
roket, yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan yaitu ke atas. Jadi,
gas akan mengerjakan gaya ke atas pada roket sehingga roket akan
terdorong ke atas. [2]
Roket melepaskan massa dengan kecepatan yang sangat tinggi. Massa
ini disebut dengan istilah, propelan atau juga sebagai bahan bakar. [4]
Komponen
Utama Roket [5]
➢ Rangka atau badan roket (rocket frame) terbuat dari
bahan yang ringan dan kuat seperti titanium dan
aluminium karena rangka berfungsi sebagai pelindung .
Badan roket ini juga dilapisi dengan lapisan kusus untuk
melindungi nya dari panas yang berlebihan saat
menembus atmosfir bumi dan juga untuk melindungi dari
dingin yang berlebihan. Sirip di pasang pada bagian bawah
roket untuk menjaga stabilitas selama peluncuran.
➢Sistem beban merupakan tempat untuk membawa
wahana. Jadi sistem ini tergantung pada misi yang di
emban roket. Jika untuk mengorbitkan satelit, maka
rancangannya pun harus disesuaikan. Gambar di atas
merupakan sistem beban V2 Jerman yang berisi bahan
peledak.
Sumber: NASA
Komponen Utama Roket
[5]
➢ Sistem pemandu (guidance system) merupakan alat yang akan
menuntun roket ke orbit yang di tuju. Sistem pemandu roket ini
dilengkapi dengan sensor, komputer, radar, dan alat komunikasi.
➢Sistem propulsi (propultion system) adalah mesin yang
digunakan sebagai tenaga pendorong rodet. Sistem propulsi roket
secara garis besar menggunakan roket berbahan bakar padat dan
roket berbahan bakar cair. sistem propulsi roket V2 terdiri dari tangki
oksidasi, pompa, bilik pembakaran dan nozel.
Bagian dan
Fungsi Roket [5]
Hidung (Nose) → bagian paling depan yang
biasanya diisi hulu ledak muatan ilmiah atau
peralatan indera/kendali Tabung silindris (cylinder)
Badan utama roket yang biasanya diisi bahan bakar
dan peralatan bakarnya.
Ekor (tail) → Bagian paling belakang berisi saluran
sumber pembakaran (nozzle) mekanisme
pengendalian.
Sirip (fin/stabilizer) → alat kendali aerodinamik
yang berfungsi sebagai pemberi kemudi maupun
kestabilan.
Sumber: NASA
Sistem Propulsi Roket
Sistem propulsi roket dapat diklasifikasikan menurut jenis sumber
energi: kimia, nuklir, atau surya.
Energi dari reaksi pembakaran bertekanan tinggi dari bahan kimia
propelan, biasanya bahan bakar dan bahan kimia pengoksidasi,
memungkinkan pemanasan gas produk reaksi ke suhu yang sangat
tinggi (2500 hingga 4100 °C atau 4500 hingga 7400 °F).
Gas-gas ini kemudian diperluas dalam nosel dan dipercepat ke
kecepatan tinggi (1800 hingga 4300 m / detik atau 5900 hingga 14.100
kaki / detik).
Diagram alir skematis mesin roket
propelan cair dengan gas sistem
umpan tekanan. [6]
Diagram skema yang disederhanakan dari
satu jenis mesin roket propelan cair dengan
sistem umpan turbopump dan generator gas
terpisah, yang menghasilkan gas hangat
untuk menggerakkan turbin.[6]
Gaya Pendorong Roket
Total Impuls adalah gaya dorong yang terintegrasi selama waktu
pembakaran (t) [6].
(1)
Impuls menyebabkan adanya perubahan momentum. Perubahan
momentum yang diperoleh dari suatu impuls sama dengan besar impuls
dan arah impuls. [7]
Gaya Pendorong Roket
Untuk dorongan konstan dan transien start dan stop yang dapat
diabaikan, ini berkurang menjadi:
◦ (2)
It sebanding dengan total energi yang dilepaskan oleh semua propelan
dalam sistem propulsi.
Impuls spesifik (Is) adalah impuls total per satuan berat propelan. ika
laju aliran massa total propelan adalah m dan standar percepatan
gravitasi g adalah 9,8066 m/ detik2, maka:
Gaya Pendorong Roket
◦ (3)
◦
Persamaan di atas akan memberikan nilai impuls spesifik rata-rata waktu
untuk sistem propulsi roket apa pun, terutama di mana gaya dorong
bervariasi terdapat waktu.
Selama kondisi transien (selama awal atau periode pembentukan daya
dorong, periode penghentian, atau selama perubahan aliran atau tingkat
daya dorong) nilai Is dapat diperoleh dengan integrasi atau dengan
menentukan nilai rata-rata untuk F dan m untuk interval waktu yang singkat.
Untuk gaya dorong konstan dan aliran propelan persamaan ini dapat
disederhanakan. Dimana mp dalah massa propelan efektif total.
Gaya Pendorong Roket
◦ (4)
Untuk aliran massa propelan konstan m, dorong konstan F, dan transien
start atau stop yang dapat diabaikan:
◦ (5)
Perkalian mp, go adalah berat propelan efektif total w dan laju alir berat
adalah ẃ.
Gaya Pendorong Roket
Dalam nosel roket, kecepatan buang yang sebenarnya tidak seragam di
seluruh penampang keluar dan tidak mewakili seluruh besaran daya
dorong. Profil kecepatan sulit untuk diukur secara akurat.
Untuk kenyamanan, diasumsikan kecepatan aksial seragam C yang
memungkinkan deskripsi masalah satu dimensi. Kecepatan buang
efektif C ini adalah kecepatan ekuivalen rata-rata saat propelan
dikeluarkan dari kendaraan.
◦ (6)
Gaya Pendorong Roket
Rasio massa MR kendaraan atau tahap kendaraan tertentu didefinisikan
sebagai massa akhir mf (setelah operasi roket menghabiskan semua
propelan yang dapat digunakan) dibagi dengan m0 (sebelum roket
beropererasi.
◦ (7)
Fraksi massa propelan ζ menunjukkan fraksi massa propelan mp dalam
massa awal m0. Ini dapat diterapkan pada kendaraan, panggung
kendaraan atau pada sistem propulsi roket.
Gaya Pendorong Roket
(8,9,10)
Rasio impuls-berat dari sistem propulsi lengkap didefinisikan sebagai
impuls total yang dibagi dengan bobot kendaraan awal atau beban
propelan wo. Nilai yang tinggi menunjukkan desain yang efisien.
◦ (11)
Gaya Pendorong Roket
Rasio dorong terhadap berat F/wo menyatakan percepatan (dalam
kelipatan percepatan gravitasi permukaan bumi) yang mampu diberikan
mesin ke massa sistem propulsi bebannya sendiri.
Untuk gaya dorong konstan, nilai maksimum rasio daya dorong terhadap
berat, atau percepatan maksimum, terjadi tepat sebelum penghentian
atau burnout karena massa kendaraan telah berkurang oleh massa
propelan yang berguna.
Contoh:
Proyektil roket memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Massa awal, 200 kg
- Massa setelah operasi roket, 130 kg
- Muatan, struktur non pendorong, 110 kg
- Durasi pengoperasian roket, 3,0 detik
- Impuls spesifik rata-rata propelan, 240 detik
Tentukan rasio massa kendaraan, fraksi massa propelan, laju alir
propelan, daya dorong, rasio dorong terhadap berat, percepatan
kendaraan, kecepatan buang efektif, impuls total, dan rasio impuls
terhadap berat.
Solusi:
Rasio massa kendaraan:
- MR = mf / mo = 130/200 = 0.65,
massa rasio sistem roket MR = mf / mo = (130- 110) / (200- 110) =
0,222.
Dapat dilihat bahwa massa kosong dan massa awal dari sistem propulsi
masing-masing adalah 20 dan 90 kg.
Fraksi massa propelan (ζ) dari persamaan 9 adalah:
ζ =
(𝒎 𝟎−𝒎 𝒇)
𝒎 𝟎
= =
(𝟗𝟎−𝟐𝟎)
𝟗𝟎
= 0,778
Solusi:
- Massa propelan adalah 200 - 130 = 70 kg. Laju aliran massa propelan
adalah m = 70/3 = 23,3 kg /detik.
- Thrust (dorongan) = F = Is.w
= 240 x 23.3 x 9.81 = 54,857 N
- Rasio daya dorong terhadap berat kendaraan adalah:
Nilai awal F / wo = 54.857 / (200 x 9,81) = 28
Nilai akhir 54.857 / (130 x 9,81) = 43
- Sehingga percepatan maksimum kendaraan adalah 43 x 9,81 = 421 m
/ detik2.
Solusi:
- Kecepatan buang efektif adalah:
C = Is
. go = 240 x 9,81 = 2354 m/detik
- Total impuls adalah:
It = Is.w = 240 x 70 x 9,81 = 164.808 N-detik
- Rasio impuls terhadap berat dari sistem propulsi:
It /w = 164.808 / [(200- 110) 9,81] = 187
Referensi:
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Roket
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_roket
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Peluru_kendali
4. https://bumidatar.id/mesin-roket
5. https://id.wikipedia.org/wiki/RoketKomponenutamaroket
6. George P. Sutton, Ocar Bublarz.(2001). Rocket Propulsion Elements. JOHN WILEY & SONS, INC.
7. https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/16/205042369/pengertian-impuls-dalam-
fisika?page=all
8. Rockets: An Educator’s Guide with Activities in Science, Mathematics, and Technology. NASA

More Related Content

What's hot

Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cBayu Fajri
 
Sistem Termodinamika
Sistem TermodinamikaSistem Termodinamika
Sistem Termodinamika
AlpiYanti
 
ILMU LOGAM
ILMU LOGAMILMU LOGAM
ILMU LOGAM
Hettyk Sari
 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Abdul Ghofur
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)
Abrianto Akuan
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Dewi Izza
 
Presentation pbt
Presentation pbtPresentation pbt
Presentation pbt
Bayu Fajri
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Dewi Izza
 
Sistem kontrol pada mesin cnc
Sistem kontrol pada mesin cncSistem kontrol pada mesin cnc
Sistem kontrol pada mesin cnc
Yogi Hermawan
 
Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesin
Eko Purwanto
 
Bab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikBab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikkaatteell
 
Ppt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logamPpt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logam
Lailatul Arofah
 
Elemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - RemElemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - Rem
Charis Muhammad
 
Poros dan Pasak
Poros dan PasakPoros dan Pasak
Poros dan Pasak
Julita Anggrek
 
Pertemuan 4 - Sifat Mekanik Material.pptx
Pertemuan 4 - Sifat Mekanik Material.pptxPertemuan 4 - Sifat Mekanik Material.pptx
Pertemuan 4 - Sifat Mekanik Material.pptx
gina458018
 
Makalah Poros dan Pasak
Makalah Poros dan PasakMakalah Poros dan Pasak
Makalah Poros dan Pasak
Hari Hidayat
 
Generator ac
Generator  acGenerator  ac
Generator ac
lukman_sn
 
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)
Khairul Fadli
 
Cold and hot working
Cold and hot workingCold and hot working
Cold and hot working
Feliks Sitopu
 

What's hot (20)

Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 c
 
Sistem Termodinamika
Sistem TermodinamikaSistem Termodinamika
Sistem Termodinamika
 
ILMU LOGAM
ILMU LOGAMILMU LOGAM
ILMU LOGAM
 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
 
Presentation pbt
Presentation pbtPresentation pbt
Presentation pbt
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
 
Sistem kontrol pada mesin cnc
Sistem kontrol pada mesin cncSistem kontrol pada mesin cnc
Sistem kontrol pada mesin cnc
 
Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesin
 
Bab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikBab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarik
 
Ppt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logamPpt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logam
 
Elemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - RemElemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - Rem
 
Poros dan Pasak
Poros dan PasakPoros dan Pasak
Poros dan Pasak
 
Spektrum garis
Spektrum garisSpektrum garis
Spektrum garis
 
Pertemuan 4 - Sifat Mekanik Material.pptx
Pertemuan 4 - Sifat Mekanik Material.pptxPertemuan 4 - Sifat Mekanik Material.pptx
Pertemuan 4 - Sifat Mekanik Material.pptx
 
Makalah Poros dan Pasak
Makalah Poros dan PasakMakalah Poros dan Pasak
Makalah Poros dan Pasak
 
Generator ac
Generator  acGenerator  ac
Generator ac
 
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)
 
Cold and hot working
Cold and hot workingCold and hot working
Cold and hot working
 

Similar to Mesin Roket dan Propulsi

5822-16327-1-PB.pdf
5822-16327-1-PB.pdf5822-16327-1-PB.pdf
5822-16327-1-PB.pdf
suryaman10
 
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014Modul praktikumprestasimotorinduksi2014
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014
aminsmk
 
Forces in structures and machines
Forces in structures and machinesForces in structures and machines
Forces in structures and machines
Lana Ika Indriani
 
4 195-suryo-adji-engine propeller matching
4 195-suryo-adji-engine propeller matching4 195-suryo-adji-engine propeller matching
4 195-suryo-adji-engine propeller matching
Yanto adrian
 
4 195-suryo-adji-engine propeller matching
4 195-suryo-adji-engine propeller matching4 195-suryo-adji-engine propeller matching
4 195-suryo-adji-engine propeller matching
Jojo Han
 
37 53-1-pb
37 53-1-pb37 53-1-pb
37 53-1-pb
fainofaino
 
Makalah fisika pesawat
Makalah fisika pesawatMakalah fisika pesawat
Makalah fisika pesawat
haqiemisme
 
Perhitungan propulsi kapal
Perhitungan propulsi kapalPerhitungan propulsi kapal
Perhitungan propulsi kapal
Stella Andik Marini
 
3666400.ppt
3666400.ppt3666400.ppt
Laporan minyak tetes millikan trio wibowo
Laporan minyak tetes millikan trio wibowoLaporan minyak tetes millikan trio wibowo
Laporan minyak tetes millikan trio wibowo
Trio Wibowo
 
Sistem Propulsi pada Turbin Gas
Sistem Propulsi pada Turbin GasSistem Propulsi pada Turbin Gas
Sistem Propulsi pada Turbin Gas
Bantu Hotsan Simanullang
 
Kuliah perdana teknik mesin 02
Kuliah perdana teknik mesin 02Kuliah perdana teknik mesin 02
Kuliah perdana teknik mesin 02
Ibad Ibadurrahman
 
Motor asinkron rotor sangkar
Motor asinkron rotor sangkarMotor asinkron rotor sangkar
Motor asinkron rotor sangkar
Seprianus Tandipau
 
Tugas 3: Rancangan Misi Wahana Antariksa Menuju Mars
Tugas 3: Rancangan Misi Wahana Antariksa Menuju MarsTugas 3: Rancangan Misi Wahana Antariksa Menuju Mars
Tugas 3: Rancangan Misi Wahana Antariksa Menuju Mars
Sayogyo Rahman Doko
 
Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang
Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang
Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang
Syafutri Asbintari
 
Laporan job-5-asinkron
Laporan job-5-asinkronLaporan job-5-asinkron
Laporan job-5-asinkron
Aji Dzularief
 
Makalah Power Plant
Makalah Power Plant Makalah Power Plant
Makalah Power Plant
Yeni Hardika
 
PPT fisika pesawat
PPT fisika pesawatPPT fisika pesawat
PPT fisika pesawat
haqiemisme
 
TP3_Gerak.pptx
TP3_Gerak.pptxTP3_Gerak.pptx
TP3_Gerak.pptx
AgusWidyianto2
 

Similar to Mesin Roket dan Propulsi (20)

Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
5822-16327-1-PB.pdf
5822-16327-1-PB.pdf5822-16327-1-PB.pdf
5822-16327-1-PB.pdf
 
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014Modul praktikumprestasimotorinduksi2014
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014
 
Forces in structures and machines
Forces in structures and machinesForces in structures and machines
Forces in structures and machines
 
4 195-suryo-adji-engine propeller matching
4 195-suryo-adji-engine propeller matching4 195-suryo-adji-engine propeller matching
4 195-suryo-adji-engine propeller matching
 
4 195-suryo-adji-engine propeller matching
4 195-suryo-adji-engine propeller matching4 195-suryo-adji-engine propeller matching
4 195-suryo-adji-engine propeller matching
 
37 53-1-pb
37 53-1-pb37 53-1-pb
37 53-1-pb
 
Makalah fisika pesawat
Makalah fisika pesawatMakalah fisika pesawat
Makalah fisika pesawat
 
Perhitungan propulsi kapal
Perhitungan propulsi kapalPerhitungan propulsi kapal
Perhitungan propulsi kapal
 
3666400.ppt
3666400.ppt3666400.ppt
3666400.ppt
 
Laporan minyak tetes millikan trio wibowo
Laporan minyak tetes millikan trio wibowoLaporan minyak tetes millikan trio wibowo
Laporan minyak tetes millikan trio wibowo
 
Sistem Propulsi pada Turbin Gas
Sistem Propulsi pada Turbin GasSistem Propulsi pada Turbin Gas
Sistem Propulsi pada Turbin Gas
 
Kuliah perdana teknik mesin 02
Kuliah perdana teknik mesin 02Kuliah perdana teknik mesin 02
Kuliah perdana teknik mesin 02
 
Motor asinkron rotor sangkar
Motor asinkron rotor sangkarMotor asinkron rotor sangkar
Motor asinkron rotor sangkar
 
Tugas 3: Rancangan Misi Wahana Antariksa Menuju Mars
Tugas 3: Rancangan Misi Wahana Antariksa Menuju MarsTugas 3: Rancangan Misi Wahana Antariksa Menuju Mars
Tugas 3: Rancangan Misi Wahana Antariksa Menuju Mars
 
Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang
Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang
Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang
 
Laporan job-5-asinkron
Laporan job-5-asinkronLaporan job-5-asinkron
Laporan job-5-asinkron
 
Makalah Power Plant
Makalah Power Plant Makalah Power Plant
Makalah Power Plant
 
PPT fisika pesawat
PPT fisika pesawatPPT fisika pesawat
PPT fisika pesawat
 
TP3_Gerak.pptx
TP3_Gerak.pptxTP3_Gerak.pptx
TP3_Gerak.pptx
 

More from Bantu Hotsan Simanullang

Siklus Rankine dan Studi Kasus
Siklus Rankine dan Studi KasusSiklus Rankine dan Studi Kasus
Siklus Rankine dan Studi Kasus
Bantu Hotsan Simanullang
 
FMEA Desain, Mencegah Kegagalan Produksi
FMEA Desain, Mencegah Kegagalan ProduksiFMEA Desain, Mencegah Kegagalan Produksi
FMEA Desain, Mencegah Kegagalan Produksi
Bantu Hotsan Simanullang
 
Konsep Desain Pengembangan Kualitas Produk (Quality Function Deployment)
Konsep Desain Pengembangan Kualitas Produk (Quality Function Deployment)Konsep Desain Pengembangan Kualitas Produk (Quality Function Deployment)
Konsep Desain Pengembangan Kualitas Produk (Quality Function Deployment)
Bantu Hotsan Simanullang
 
Konsep Desain Konstruksi Mesin
Konsep Desain Konstruksi MesinKonsep Desain Konstruksi Mesin
Konsep Desain Konstruksi Mesin
Bantu Hotsan Simanullang
 
Menulis Jurnal Hasil Penelitian
Menulis Jurnal Hasil PenelitianMenulis Jurnal Hasil Penelitian
Menulis Jurnal Hasil Penelitian
Bantu Hotsan Simanullang
 
Pembangkit Daya pada Turbin Uap
Pembangkit Daya pada Turbin UapPembangkit Daya pada Turbin Uap
Pembangkit Daya pada Turbin Uap
Bantu Hotsan Simanullang
 
Siklus Mesin dan Refrigarator Carnot
Siklus Mesin dan Refrigarator CarnotSiklus Mesin dan Refrigarator Carnot
Siklus Mesin dan Refrigarator Carnot
Bantu Hotsan Simanullang
 

More from Bantu Hotsan Simanullang (7)

Siklus Rankine dan Studi Kasus
Siklus Rankine dan Studi KasusSiklus Rankine dan Studi Kasus
Siklus Rankine dan Studi Kasus
 
FMEA Desain, Mencegah Kegagalan Produksi
FMEA Desain, Mencegah Kegagalan ProduksiFMEA Desain, Mencegah Kegagalan Produksi
FMEA Desain, Mencegah Kegagalan Produksi
 
Konsep Desain Pengembangan Kualitas Produk (Quality Function Deployment)
Konsep Desain Pengembangan Kualitas Produk (Quality Function Deployment)Konsep Desain Pengembangan Kualitas Produk (Quality Function Deployment)
Konsep Desain Pengembangan Kualitas Produk (Quality Function Deployment)
 
Konsep Desain Konstruksi Mesin
Konsep Desain Konstruksi MesinKonsep Desain Konstruksi Mesin
Konsep Desain Konstruksi Mesin
 
Menulis Jurnal Hasil Penelitian
Menulis Jurnal Hasil PenelitianMenulis Jurnal Hasil Penelitian
Menulis Jurnal Hasil Penelitian
 
Pembangkit Daya pada Turbin Uap
Pembangkit Daya pada Turbin UapPembangkit Daya pada Turbin Uap
Pembangkit Daya pada Turbin Uap
 
Siklus Mesin dan Refrigarator Carnot
Siklus Mesin dan Refrigarator CarnotSiklus Mesin dan Refrigarator Carnot
Siklus Mesin dan Refrigarator Carnot
 

Mesin Roket dan Propulsi

  • 1. MESIN ROKET DAN PROPULSI Bantu Hotsan Simanullang TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRY INSTITUT TEKNOLOGI BUDI UTOMO JAKARTA
  • 2. What had I expected of the first child? Everything. Rocket scientist. Neurosurgeon. Designated hitter. We talked wisely at cocktail parties about the sad mistake our mothers had made in pinning all their hopes and dreams on us. We were full of it. - A N N A Q U I N D L E N
  • 3. Apa itu Roket? ▪ Wahana luar angkasa, peluru kendali, atau kendaraan terbang yang mendapatkan dorongan melalui reaksi roket terhadap keluarnya secara cepat bahan fluida dari keluaran mesin roket. ▪ Aksi dari keluaran dalam ruang bakar dan nozle pengembang, mampu membuat gas mengalir dengan kecepatan hipersonik sehingga menimbulkan dorongan reaktif yang besar untuk roket (sebanding dengan reaksi balasan sesuai dengan Hukum Pergerakan Newton ke 3, Aksi = Reaksi. [1]
  • 4. Mesin Roket Mesin roket, atau disebut dengan hanya roket adalah sebuah mesin jet yang menggunakan massa propelan yang hanya disimpan untuk membentuk kecepatan tinggi pada jet pendorong nya. Mesin roket adalah mesin reaksi dan memperoleh daya dorong sesuai dengan hukum ketiga Newton. [2] Info-pesawat.blogspot.com
  • 5. Penggunaan Roket 1. Untuk penjelajahan angkasa luar yang tidak terdapat udara maka roket tersebut harus membawa sendiri bahan bakar dan oksigen untuk menghasilkan daya dorong yang diperlukan. [1] 2. Untuk keperluan militer sebagai pendorong peluru tanpa alat pendorong atau dengan kendali yang desebut dengan peluru kendali, rudal (misil). Sedangkan peluru tanpa pengendali disebut dengan roket. [3] Rickyoedia;makasar.sindonews.com
  • 6. Cara Kerja Roket Prinsip kerja roket mirip dengan prinsip terdorongnya balon mainan. Sebuah roket mengandung tangki yang berisi bahan hidrogen cair dan oksigen cair. Kedua bahan bakar ini dicampur dalam ruang pembakaran sehinga terjadi pembakaran yang menghasilkan gas panas yang akan menyembur keluar melalui mulut pipa yang terletak pada ekor roket. Terjadi perubahan momentum gas dari nol (0) menjadi mv selama selang waktu tertentu (∆t). Ini menghasilkan gaya yang dikerjakan roket pada gas (sesuai dengan persamaan F=∆p/∆t, gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan perubahan momentum benda per satuan waktu ) dengan arah ke bawah.
  • 7. Cara Kerja Roket Sesuai hukum III Newton, timbul reaksi gaya yang dikerjakan gas pada roket, yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan yaitu ke atas. Jadi, gas akan mengerjakan gaya ke atas pada roket sehingga roket akan terdorong ke atas. [2] Roket melepaskan massa dengan kecepatan yang sangat tinggi. Massa ini disebut dengan istilah, propelan atau juga sebagai bahan bakar. [4]
  • 8. Komponen Utama Roket [5] ➢ Rangka atau badan roket (rocket frame) terbuat dari bahan yang ringan dan kuat seperti titanium dan aluminium karena rangka berfungsi sebagai pelindung . Badan roket ini juga dilapisi dengan lapisan kusus untuk melindungi nya dari panas yang berlebihan saat menembus atmosfir bumi dan juga untuk melindungi dari dingin yang berlebihan. Sirip di pasang pada bagian bawah roket untuk menjaga stabilitas selama peluncuran. ➢Sistem beban merupakan tempat untuk membawa wahana. Jadi sistem ini tergantung pada misi yang di emban roket. Jika untuk mengorbitkan satelit, maka rancangannya pun harus disesuaikan. Gambar di atas merupakan sistem beban V2 Jerman yang berisi bahan peledak. Sumber: NASA
  • 9. Komponen Utama Roket [5] ➢ Sistem pemandu (guidance system) merupakan alat yang akan menuntun roket ke orbit yang di tuju. Sistem pemandu roket ini dilengkapi dengan sensor, komputer, radar, dan alat komunikasi. ➢Sistem propulsi (propultion system) adalah mesin yang digunakan sebagai tenaga pendorong rodet. Sistem propulsi roket secara garis besar menggunakan roket berbahan bakar padat dan roket berbahan bakar cair. sistem propulsi roket V2 terdiri dari tangki oksidasi, pompa, bilik pembakaran dan nozel.
  • 10. Bagian dan Fungsi Roket [5] Hidung (Nose) → bagian paling depan yang biasanya diisi hulu ledak muatan ilmiah atau peralatan indera/kendali Tabung silindris (cylinder) Badan utama roket yang biasanya diisi bahan bakar dan peralatan bakarnya. Ekor (tail) → Bagian paling belakang berisi saluran sumber pembakaran (nozzle) mekanisme pengendalian. Sirip (fin/stabilizer) → alat kendali aerodinamik yang berfungsi sebagai pemberi kemudi maupun kestabilan. Sumber: NASA
  • 11. Sistem Propulsi Roket Sistem propulsi roket dapat diklasifikasikan menurut jenis sumber energi: kimia, nuklir, atau surya. Energi dari reaksi pembakaran bertekanan tinggi dari bahan kimia propelan, biasanya bahan bakar dan bahan kimia pengoksidasi, memungkinkan pemanasan gas produk reaksi ke suhu yang sangat tinggi (2500 hingga 4100 °C atau 4500 hingga 7400 °F). Gas-gas ini kemudian diperluas dalam nosel dan dipercepat ke kecepatan tinggi (1800 hingga 4300 m / detik atau 5900 hingga 14.100 kaki / detik).
  • 12. Diagram alir skematis mesin roket propelan cair dengan gas sistem umpan tekanan. [6]
  • 13. Diagram skema yang disederhanakan dari satu jenis mesin roket propelan cair dengan sistem umpan turbopump dan generator gas terpisah, yang menghasilkan gas hangat untuk menggerakkan turbin.[6]
  • 14. Gaya Pendorong Roket Total Impuls adalah gaya dorong yang terintegrasi selama waktu pembakaran (t) [6]. (1) Impuls menyebabkan adanya perubahan momentum. Perubahan momentum yang diperoleh dari suatu impuls sama dengan besar impuls dan arah impuls. [7]
  • 15. Gaya Pendorong Roket Untuk dorongan konstan dan transien start dan stop yang dapat diabaikan, ini berkurang menjadi: ◦ (2) It sebanding dengan total energi yang dilepaskan oleh semua propelan dalam sistem propulsi. Impuls spesifik (Is) adalah impuls total per satuan berat propelan. ika laju aliran massa total propelan adalah m dan standar percepatan gravitasi g adalah 9,8066 m/ detik2, maka:
  • 16. Gaya Pendorong Roket ◦ (3) ◦ Persamaan di atas akan memberikan nilai impuls spesifik rata-rata waktu untuk sistem propulsi roket apa pun, terutama di mana gaya dorong bervariasi terdapat waktu. Selama kondisi transien (selama awal atau periode pembentukan daya dorong, periode penghentian, atau selama perubahan aliran atau tingkat daya dorong) nilai Is dapat diperoleh dengan integrasi atau dengan menentukan nilai rata-rata untuk F dan m untuk interval waktu yang singkat. Untuk gaya dorong konstan dan aliran propelan persamaan ini dapat disederhanakan. Dimana mp dalah massa propelan efektif total.
  • 17. Gaya Pendorong Roket ◦ (4) Untuk aliran massa propelan konstan m, dorong konstan F, dan transien start atau stop yang dapat diabaikan: ◦ (5) Perkalian mp, go adalah berat propelan efektif total w dan laju alir berat adalah ẃ.
  • 18. Gaya Pendorong Roket Dalam nosel roket, kecepatan buang yang sebenarnya tidak seragam di seluruh penampang keluar dan tidak mewakili seluruh besaran daya dorong. Profil kecepatan sulit untuk diukur secara akurat. Untuk kenyamanan, diasumsikan kecepatan aksial seragam C yang memungkinkan deskripsi masalah satu dimensi. Kecepatan buang efektif C ini adalah kecepatan ekuivalen rata-rata saat propelan dikeluarkan dari kendaraan. ◦ (6)
  • 19. Gaya Pendorong Roket Rasio massa MR kendaraan atau tahap kendaraan tertentu didefinisikan sebagai massa akhir mf (setelah operasi roket menghabiskan semua propelan yang dapat digunakan) dibagi dengan m0 (sebelum roket beropererasi. ◦ (7) Fraksi massa propelan ζ menunjukkan fraksi massa propelan mp dalam massa awal m0. Ini dapat diterapkan pada kendaraan, panggung kendaraan atau pada sistem propulsi roket.
  • 20. Gaya Pendorong Roket (8,9,10) Rasio impuls-berat dari sistem propulsi lengkap didefinisikan sebagai impuls total yang dibagi dengan bobot kendaraan awal atau beban propelan wo. Nilai yang tinggi menunjukkan desain yang efisien. ◦ (11)
  • 21. Gaya Pendorong Roket Rasio dorong terhadap berat F/wo menyatakan percepatan (dalam kelipatan percepatan gravitasi permukaan bumi) yang mampu diberikan mesin ke massa sistem propulsi bebannya sendiri. Untuk gaya dorong konstan, nilai maksimum rasio daya dorong terhadap berat, atau percepatan maksimum, terjadi tepat sebelum penghentian atau burnout karena massa kendaraan telah berkurang oleh massa propelan yang berguna.
  • 22. Contoh: Proyektil roket memiliki karakteristik sebagai berikut: - Massa awal, 200 kg - Massa setelah operasi roket, 130 kg - Muatan, struktur non pendorong, 110 kg - Durasi pengoperasian roket, 3,0 detik - Impuls spesifik rata-rata propelan, 240 detik Tentukan rasio massa kendaraan, fraksi massa propelan, laju alir propelan, daya dorong, rasio dorong terhadap berat, percepatan kendaraan, kecepatan buang efektif, impuls total, dan rasio impuls terhadap berat.
  • 23. Solusi: Rasio massa kendaraan: - MR = mf / mo = 130/200 = 0.65, massa rasio sistem roket MR = mf / mo = (130- 110) / (200- 110) = 0,222. Dapat dilihat bahwa massa kosong dan massa awal dari sistem propulsi masing-masing adalah 20 dan 90 kg. Fraksi massa propelan (ζ) dari persamaan 9 adalah: ζ = (𝒎 𝟎−𝒎 𝒇) 𝒎 𝟎 = = (𝟗𝟎−𝟐𝟎) 𝟗𝟎 = 0,778
  • 24. Solusi: - Massa propelan adalah 200 - 130 = 70 kg. Laju aliran massa propelan adalah m = 70/3 = 23,3 kg /detik. - Thrust (dorongan) = F = Is.w = 240 x 23.3 x 9.81 = 54,857 N - Rasio daya dorong terhadap berat kendaraan adalah: Nilai awal F / wo = 54.857 / (200 x 9,81) = 28 Nilai akhir 54.857 / (130 x 9,81) = 43 - Sehingga percepatan maksimum kendaraan adalah 43 x 9,81 = 421 m / detik2.
  • 25. Solusi: - Kecepatan buang efektif adalah: C = Is . go = 240 x 9,81 = 2354 m/detik - Total impuls adalah: It = Is.w = 240 x 70 x 9,81 = 164.808 N-detik - Rasio impuls terhadap berat dari sistem propulsi: It /w = 164.808 / [(200- 110) 9,81] = 187
  • 26. Referensi: 1. https://id.wikipedia.org/wiki/Roket 2. https://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_roket 3. https://id.wikipedia.org/wiki/Peluru_kendali 4. https://bumidatar.id/mesin-roket 5. https://id.wikipedia.org/wiki/RoketKomponenutamaroket 6. George P. Sutton, Ocar Bublarz.(2001). Rocket Propulsion Elements. JOHN WILEY & SONS, INC. 7. https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/16/205042369/pengertian-impuls-dalam- fisika?page=all 8. Rockets: An Educator’s Guide with Activities in Science, Mathematics, and Technology. NASA