menulis berita adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh para praktisi humas agar bisa eksis di dunia kerja yang kompetitif dan menantang. Disampaikan oleh Dr indiwan seto wahjuwibowo , dosen Komunikasi Uniiversitas Multimedia Nusantara .Email: indiwanx@gmail.com
Bahan tayang penulisan naskah kehumasan tingkat keterampilan 1Binus University
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan berita, press release, artikel, dan advertorial. Termasuk perbedaan, struktur, dan teknik penulisan masing-masing."
pelatihan menulis untuk PR ini sengaja diberikan bagi mahasiswa-mahasiswa Ilmu Komunikasi. Untuk lebih lengkapnya bisa hubungi email indiwanx@gmail.com
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan artikel dan advertorial. Artikel berisi ide dan pandangan PR mengenai fenomena sosial, sedangkan advertorial adalah bentuk iklan yang disajikan dengan gaya penulisan jurnalistik. Dokumen ini juga menjelaskan struktur, tujuan, dan teknik penulisan artikel dan advertorial.
Dokumen tersebut memberikan pedoman umum untuk menulis artikel, meliputi:
1) Memilih topik yang menarik dan relevan, mengumpulkan data, membuat outline;
2) Menyusun isi artikel secara sistematis dengan menggunakan berbagai teknik penulisan;
3) Mengulas pentingnya mengedit tulisan dan memilih media yang tepat untuk publikasi.
Naskah kehumasan merupakan tulisan yang bertujuan untuk mencitrakan organisasi secara positif dan meningkatkan popularitasnya. Terdapat beberapa jenis naskah kehumasan seperti berita, press release, artikel, dan advertorial. Penulisan naskah kehumasan memerlukan ketrampilan jurnalistik seperti memilih topik menarik, membuat kerangka tulisan, dan membuat lead yang menggoda.
menulis berita adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh para praktisi humas agar bisa eksis di dunia kerja yang kompetitif dan menantang. Disampaikan oleh Dr indiwan seto wahjuwibowo , dosen Komunikasi Uniiversitas Multimedia Nusantara .Email: indiwanx@gmail.com
Bahan tayang penulisan naskah kehumasan tingkat keterampilan 1Binus University
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan berita, press release, artikel, dan advertorial. Termasuk perbedaan, struktur, dan teknik penulisan masing-masing."
pelatihan menulis untuk PR ini sengaja diberikan bagi mahasiswa-mahasiswa Ilmu Komunikasi. Untuk lebih lengkapnya bisa hubungi email indiwanx@gmail.com
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan artikel dan advertorial. Artikel berisi ide dan pandangan PR mengenai fenomena sosial, sedangkan advertorial adalah bentuk iklan yang disajikan dengan gaya penulisan jurnalistik. Dokumen ini juga menjelaskan struktur, tujuan, dan teknik penulisan artikel dan advertorial.
Dokumen tersebut memberikan pedoman umum untuk menulis artikel, meliputi:
1) Memilih topik yang menarik dan relevan, mengumpulkan data, membuat outline;
2) Menyusun isi artikel secara sistematis dengan menggunakan berbagai teknik penulisan;
3) Mengulas pentingnya mengedit tulisan dan memilih media yang tepat untuk publikasi.
Naskah kehumasan merupakan tulisan yang bertujuan untuk mencitrakan organisasi secara positif dan meningkatkan popularitasnya. Terdapat beberapa jenis naskah kehumasan seperti berita, press release, artikel, dan advertorial. Penulisan naskah kehumasan memerlukan ketrampilan jurnalistik seperti memilih topik menarik, membuat kerangka tulisan, dan membuat lead yang menggoda.
Materi ini disampaikan pada Diklat Pranata Humas Tingkat Terampil di Pusdiklat Kementrian Komunikasi dan Informatika, Kelapa Dua Jakarta Barat, 22 dan 23 April 2016.
2. teknik pengumpulan dan pengelolaan bahan naskah kehumasanBinus University
Materi ini disampaikan pada Diklat Pranata Humas Tingkat Terampil di Pusdiklat Kementrian Komunikasi dan Informatika, Kelapa Dua Jakarta Barat, 22 dan 23 April 2016.
Bahan tayang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan tingkat ahliBinus University
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan, mencakup prinsip-prinsip penulisan naskah yang efektif, jenis-jenis produk tulisan humas seperti release, feature, berita, dan teknik-teknik penulisan untuk media tertentu seperti newsletter, website, dan blog.
Tiga hal penting dalam menulis artikel untuk media massa adalah:
1. Memilih topik yang aktual dan menarik minat pembaca
2. Menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas untuk dipahami oleh pembaca dari berbagai latar belakang
3. Menyajikan ide secara singkat dan padat agar mudah dibaca
1. Dokumen tersebut berisi biodata Dr. Indiwan Seto Wahju yang mencakup latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, dan riwayat hidupnya.
2. Selanjutnya memberikan penjelasan tentang format standar dan teknik penulisan siaran pers (news release) yang efektif agar berita dapat dimuat di media massa.
3. Aspek-aspek penting dalam penulisan news release mencakup gaya bahasa, isi, format fisik, dan un
Pelatihan penulisan ini dibuat untuk kepentingan pelatihan teknik penulisan press release bagi pelaksana humas pada kejaksaan Tinggi seluruh Indonesia dan di Lingkungan Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, pada 2 September 2015, bertempat di Arion Swiss Bell Hotel Kemang Jakarta Selatan
makalah ini dibuat untuk kepentingan pelatihan penulisan press release bagi praktisi hubungan masyarakat di seluruh Kejaksaan Tinggi Indonesia dan lingkungan Kejaksaan Agung Republik Indonesia, pada 2 September 2015. Materi disampaikan oleh Dr Indiwan seto wahju wibowo , naarasumber utama
Dokumen tersebut membahas tentang daya tarik sebuah tulisan dan bagaimana menerapkannya dalam penulisan artikel, feature, dan esai. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain mengenai unsur-unsur apa saja yang bisa menambah daya tarik sebuah tulisan seperti hal-hal yang baru, aneh, kontroversial, populer, serta relevan dengan kepentingan publik. Dokumen juga membahas tentang pentingnya sebuah tulisan
slide ini disampaikan dalam Pelatihan Penulisan Press Release bagi praktisi Hubungan Masyarakat di lingkungan Seluruh Kejaksaan Tinggi Indonesia dan lingkungan Kejaksaan Agung Republik Indonesia, pada 2 September 2015
Materi ini disampaikan pada Diklat Pranata Humas Tingkat Terampil di Pusdiklat Kementrian Komunikasi dan Informatika, Kelapa Dua Jakarta Barat, 22 dan 23 April 2016.
2. teknik pengumpulan dan pengelolaan bahan naskah kehumasanBinus University
Materi ini disampaikan pada Diklat Pranata Humas Tingkat Terampil di Pusdiklat Kementrian Komunikasi dan Informatika, Kelapa Dua Jakarta Barat, 22 dan 23 April 2016.
Bahan tayang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan tingkat ahliBinus University
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan, mencakup prinsip-prinsip penulisan naskah yang efektif, jenis-jenis produk tulisan humas seperti release, feature, berita, dan teknik-teknik penulisan untuk media tertentu seperti newsletter, website, dan blog.
Tiga hal penting dalam menulis artikel untuk media massa adalah:
1. Memilih topik yang aktual dan menarik minat pembaca
2. Menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas untuk dipahami oleh pembaca dari berbagai latar belakang
3. Menyajikan ide secara singkat dan padat agar mudah dibaca
1. Dokumen tersebut berisi biodata Dr. Indiwan Seto Wahju yang mencakup latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, dan riwayat hidupnya.
2. Selanjutnya memberikan penjelasan tentang format standar dan teknik penulisan siaran pers (news release) yang efektif agar berita dapat dimuat di media massa.
3. Aspek-aspek penting dalam penulisan news release mencakup gaya bahasa, isi, format fisik, dan un
Pelatihan penulisan ini dibuat untuk kepentingan pelatihan teknik penulisan press release bagi pelaksana humas pada kejaksaan Tinggi seluruh Indonesia dan di Lingkungan Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, pada 2 September 2015, bertempat di Arion Swiss Bell Hotel Kemang Jakarta Selatan
makalah ini dibuat untuk kepentingan pelatihan penulisan press release bagi praktisi hubungan masyarakat di seluruh Kejaksaan Tinggi Indonesia dan lingkungan Kejaksaan Agung Republik Indonesia, pada 2 September 2015. Materi disampaikan oleh Dr Indiwan seto wahju wibowo , naarasumber utama
Dokumen tersebut membahas tentang daya tarik sebuah tulisan dan bagaimana menerapkannya dalam penulisan artikel, feature, dan esai. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain mengenai unsur-unsur apa saja yang bisa menambah daya tarik sebuah tulisan seperti hal-hal yang baru, aneh, kontroversial, populer, serta relevan dengan kepentingan publik. Dokumen juga membahas tentang pentingnya sebuah tulisan
slide ini disampaikan dalam Pelatihan Penulisan Press Release bagi praktisi Hubungan Masyarakat di lingkungan Seluruh Kejaksaan Tinggi Indonesia dan lingkungan Kejaksaan Agung Republik Indonesia, pada 2 September 2015
Max Andrew ohandi membahas visi dan misi dalam menulis serta jenis-jenis tulisan jurnalistik seperti berita, feature, dan opini. Tulisan ini juga menjelaskan teknik penulisan berita, gaya bahasa jurnalistik, dan saran untuk penulisan yang efektif.
Artikel adalah tulisan yang membahas suatu masalah secara aktual dan lugas. Fungsinya antara lain sebagai rujukan dan sumber pengetahuan, serta tempat menyebarkan hasil penelitian. Artikel ilmiah bermanfaat untuk menyampaikan gagasan, melatih pemikiran sistematis, dan memperluas wawasan.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar jurnalistik dalam hal pengetahuan dan keterampilan yang penting bagi jurnalis, serta pengertian, produk, dan ciri khas dari jurnalistik. Secara khusus, dibahas pula tentang berita sebagai produk utama jurnalistik dan unsur-unsur penting dalam berita seperti judul, teras, dan tubuh berita.
Press release ini membahas pendekatan dan metode yang digunakan PSEKP dalam menanggapi isu-isu sosial ekonomi pertanian yang muncul di media massa. PSEKP membentuk tim kecil untuk meringkas setiap isu menjadi bahan press release satu halaman atau position paper lebih panjang. Bahan ini difinalkan dalam pertemuan mingguan untuk menghasilkan analisis data dan sikap ilmiah PSEKP sebagai lembaga pemerintah. Produk ini kemudian dikirim ke ber
Dokumen tersebut memberikan panduan untuk mempersiapkan diri menjadi penulis, termasuk menguasai topik yang akan ditulis, menguasai cara penyajian tulisan, menentukan tujuan penulisan, menentukan khalayak sasaran, dan menentukan media yang tepat. Persiapan yang matang diperlukan agar tulisan dapat disampaikan dengan efektif kepada audiens yang dituju.
Tulisan ini membahas perbedaan antara opini dan fakta, serta jenis dan cara menulis opini dalam dunia jurnalistik. Opini adalah pendapat subjektif seseorang sedangkan fakta adalah kebenaran yang terjadi. Ada beberapa jenis opini seperti artikel, kolom, esai, dan tajuk rencana. Untuk menulis opini perlu memperbanyak wawasan, latihan menulis apa yang disukai, serta menemukan minat untuk men
Dokumen ini memberikan beberapa pertanyaan mengenai teori-teori ilmiah yang diajarkan di sekolah tentang bentuk bumi dan alam semesta, seperti gravitasi, rotasi bumi, ukuran dan bentuk bumi, penciptaan alam semesta, satelit, dan ayat-ayat Al-Quran tentang penciptaan. Dokumen ini mengajak pembaca untuk mempertanyakan teori-teori tersebut dan mencari kebenaran melalui pengamatan langsung di alam serta men
Kisah ini menceritakan tentang Kahlil Gibran yang bertanya kepada gurunya bagaimana mendapatkan sesuatu yang paling sempurna. Sang guru menyuruhnya mencari bunga terindah di taman. Namun Kahlil Gibran pulang dengan tangan hampa karena terus mencari yang lebih indah. Sang guru mengajarkan bahwa kesempurnaan sebenarnya tidak ada, yang ada hanya keikhlasan menerima kekurangan.
Dokumen tersebut berisi beberapa kisah dan dialog antara ulama Sunni dengan Wahabi mengenai keyakinan bahwa Allah Maha Suci dan tidak terbatas oleh tempat. Kisah pertama menggambarkan dialog antara Sunni dan Wahabi di mana Sunni menjelaskan bahwa Allah ada tanpa tempat sebelum dan sesudah penciptaan alam semesta. Kisah kedua mencatat perdebatan antara ulama Maroko dengan Wahabi di Mekkah mengenai penafsir
Dokumen tersebut membahas tentang teori runtuhnya payung pelindung bumi akibat pemanasan global. Pemanasan global disebabkan oleh meningkatnya karbon di atmosfer yang menyerap sinar matahari tetapi menangkis sinar keluar. Hal ini memanaskan permukaan bumi sehingga lapisan tanah kehilangan nutrisi. Suhu inti bumi naik dan melemahkan medan magnetnya, memudarkan sifat mahnitnya. Lapisan atmosfer yang terkikis ole
Dokumen ini membahas tentang pasak, elemen mesin yang digunakan untuk menyambungkan bagian-bagian mesin seperti roda gigi dan sproket. Terdapat tiga jenis pasak berdasarkan cara pembebanannya: pasak memanjang, pasak melintang, dan spline. Pasak memanjang umumnya digunakan untuk menyambung poros dengan roda transmisi dan dapat mengikat sambungan serta meneruskan momen putar. Spline memiliki luas kontak yang lebih
Dokumen tersebut membahas tentang potensi energi gelombang laut untuk dijadikan sumber energi listrik. Ada beberapa cara untuk menangkap energi gelombang laut seperti menggunakan pelampung, kolom air berosilasi, atau kanal meruncing. Energi kinetik gelombang laut kemudian dikonversi menjadi energi mekanik dan listrik melalui turbin dan generator. Teknologi seperti AquaBuoy dan Generator Buoy telah diterapkan untuk mengubah ener
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis ketel uap pipa api dan cara kerjanya.
2. Ada beberapa jenis ketel uap pipa api yang dijelaskan seperti ketel Schots, kombinasi, lokomotif, tegak dan Cochran.
3. Ketel uap pipa api bekerja dengan cara memanaskan air di dalam silinder menggunakan pembakaran di pipa-pipa.
Dokumen tersebut membahas tentang teori dasar mesin diesel, meliputi:
1) Definisi mesin diesel sebagai mesin pembakaran dalam dimana proses pembakarannya terjadi di dalam ruang bakar mesin.
2) Siklus diesel yang terdiri atas 4 langkah yaitu hisap, kompresi, ekspansi, buang.
3) Karakteristik bahan bakar diesel seperti angka setana, viskositas, kadar sulfur dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang material teknik khususnya bahan besi dan proses pembuatan besi kasar di dapur tinggi. Terdapat berbagai jenis bijih besi yang diolah menjadi besi kasar melalui proses reduksi dan pelelehan di dapur tinggi menggunakan bahan bakar dan udara. Hasil utamanya adalah besi kasar cair dan terak, sedangkan hasil samping berupa gas.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Menulis di Koran
1. Perihal Menulis di Koran
Oleh AG.Irawan
Wartawan dan Praktisi media, Litbang pada Forum Bahasa Media Massa DIY,
Staf Pengajar Lembaga Pelatihan Jurnalistik Bernas (LPJB) Harian Pagi BERNAS JOGJA,
Pemimpin Redaksi Tabloid BIAS Yogyakarta.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-
Membuat sebuah tulisan (apa pun bentuknya – fakta, opini maupun fisksi) adalah tugas utama
(calon) penulis, terutama wartawan yang organik di media publik. Tulisan adalah segala sesuatu
yang menarik. Dan tulisan (berita) yang menarik adalah berita yang enak dibaca/ dilihat/
didengar sebanyak-banyaknya orang. Demikian juga bagi seorang arsiparis. Menulis tak hanya
sebagai aktivitas sesaat namun menjadi “kekuatan” untuk mendokumentasikan peristiwa.
Banyak orang beranggapan menulis di media massa (surat kabar/koran, majalah, tabloid,dll) itu
sulit. Sebaliknya, tidak sedikit yang berpendapat menulis di media massa itu gampang. Tidak
mudah untuk menilai mana yang benar, mana yang salah. Sangat boleh jadi keduanya benar.
Atau, mungkin yang benar rumusannya: gampang-gampang sulit atau sulit-sulit gampang.
Maksudnya, menulis di media massa itu tidak mudah, namun bukan berarti sulit melulu
sehingga mustahil untuk dilakukan bagi seorang awam (baca: pemula).
Lalu, orang bagaimanakah yang pantas menjadi penulis dan menyatakan pendapatnya melalui
tulisan di media? Atas pertanyaan ini kira-kira bisa dijawab begini: dia harus mencintai bahasa
dan mampu mengungkapkan ide/gagasan secara tertulis dan komunikatif. Memiliki rasa ingin
tahu, memiliki disiplin pribadi, memilikiki sikap menggugat, dapat memusatkan perhatian
terhadap suatu masalah, senang membaca dan menulis.
Untuk yang terakhir ini, kiranya Anda sependapat bahwa kunci pertama untuk memiliki
ketrampilan menulis (di media massa) sebenarnya amat sederhana, dan mungkin dianggap
sepele, yakni menulis. Ya menulis itu sendiri.
Menggali – Memunculkan Ide: MANFAATKAN INDERA
Asal tidak cacat total setiap orang memiliki kekuatan untuk mengasah ide dan gagasan
kreatifnya. Dengan memanfaatkan indera yang dimiliki ide atau gagasan akan muncul dan
menjadi pematik untuk menelusuri sebuah permasalahan/ fenomena (yang sudah terjadi/
sedang terjadi/ akan terjadi).
1. Memanfaatkan penglihatan (mata)
Karunia mata yang kita miliki dapat dimanfaatkan untuk memulai mengamati sesuatu. Lihatlah,
dan beranikan menatap setiap perubahan/ peristiwa/ kejadian yang terjadi. Lalu, mampukan
“disadap” oleh mata. Dari pola penglihatan yang jeli segala peristiwa bisa dirunut. Misalnya
kesemrawutan jalan yang biasa dilalui, jika ditelaah lebih dalam, bukan tak mungkin akan
menyisakan sejumlah masalah yang pantas diangkat sebagai tulisan (berita). Mulai dari polusi
1
2. udara hingga egoisme pengendara dan rente bisnis yang tak berkesudahan (bisnis kendaraan
hingga layanan asuransi kecelakaan hingga kematian… wow…)
2. Mulailah mendengarkan (manfaatkan telinga)
Indera pendengaran seseorang merupakan kekuatan untuk mempertajam informasi. Kebiasaan
mendengarkan setiap informasi mengajak dan mengasah kepedulian seseorang. Selanjutnya
coba memperjelas informasi dengan mencari tambahan pada pihak yang memiliki kompetensi.
3. Senantiasa mengasah indera perasa
Sentuhan perasaan seseorang bersifat relatif. Perlu membiasakan diri melatih dan mencoba
berhadapan dengan sebuah peristiwa. Jika ada informasi tentang kebakaran, misalnya, cobalah
datang ke lokasi (TKP). Rasakan sengatan kobaran api di sekitar lokasi, kepanikan korban,
hingga rintihan pilu orang-orang yang kehilangan harta benda. Juga untuk peristiwa yang lain.
(Riuhnya pesta wisuda, pernikahan, atau duka korban bencana alam, dsj).
4. Mengalami kejadian
Menggali sebuah fakta juga dapat muncul secara tiba-tiba ketika mengalami langsung sebuah
peristiwa. Dari pengalaman langsung inilah sebuah informasi dapat mulai diolah. Ditelisik akar
dan penyebab persoalan yang tengah melingkupi. Misalnya merebaknya calo tiket perjalanan
selama musim liburan dan kita menjadi korbannya. Atau kasus suap saat mengurus surat
kendaraan. Karena “emoh ribet” kita ambil jalan pintas.
Kiat Menulis di Media Massa
Sebagaimana orang melakukan pemanasan dengan olahraga ringan untuk memulai rutinitas
harian atau menghidupkan mesin sebelum benda bersangkutan dijalankan. Demikian pula
dalam dunia tulis menulis. Ada kalanya memerlukan “pemanasan” sebelum benar-benar
menulis.
Ada beberapa cara “pemanasan” dalam memulai aktivitas kepenulisan :
1. Buatlah catatan harian kemudian manfaatkan.
Tidak banyak orang yang gemar membuat catatan harian. Catatan harian ini beragam
bentuknya. Boleh dalam kalimat pendek atau beberapa paragraf. Kata-kata yang penting dalam
catatan harian, akan merangsang imajinasi seorang pengarang/penulis. Kadang-kadang satu
kata pun dapat membangkitkan seluruh kenangan penulis atas suatu peristiwa. Kata-kata
“kunci” ini perlu diperhatikan seorang pembuat catatan harian.
2. Tulis sesuatu yang baru (khas)
Mungkin orang bertanya,”Bagaimana saya bisa menulis kalau setiap kali menulis harus selalu
baru?” Bukankah buku seorang pengarang atau penulis yang satu hampir mirip dengan penulis
lainnya?
2
3. Di sinilah kiat yang harus dimiliki seorang penulis. Masyarakat pembaca menuntut dari penulis
sesuatu yang baru. Mereka tidak mau membeli bahan bacaan yang hampir sama dan
mengulangi apa yang sudah dikatakan orang lain. Lantas? Bukankah keadaan seperti ini
membuat penulis frustasi dan bingung? Kuncinya, daya kreativitas penulis yang memegang
peranan penting. Ia harus memiliki sudut pandang yang khas, dengan bahasa yang segar dan
menarik, dalam bentuk yang memiliki ciri-ciri tersendiri.
3. Mempelajari karya orang lain
Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Tetapi belum tentu pembaca yang baik menjadi
penulis yang baik. Yang jelas, penulis yang baik sangat akrab dengan karya orang lain. Penulis
yang tidak professional justru akan menganggap remeh karya-karya orang lain.
Perhatikan dengan baik apakah penulis yang bersangkutan mampu menyimpulkan dan
memberi kesan/pesan kepada pembaca dengan baik. Apakah permulaan dan akhir serasi dan
menarik? Apakah tulisan yang disajikan bermanfaat bagi pembaca? Bagaimana ia menyusun
kalimat yang efektif, sederhana dan lancar?
4. Menulis dengan cara yang spesifik
Bagaimana cara kita berbicara dan menulis, itulah kita. Dari pembicaraan maupun tulisan orang
lain dapat menerka apakah orang yang bersangkutan sedang bingung karena tidak tahu apa
yang sedang dituliskannya. Orang yang tertib berpikir akan tertib berbicara.
Tulisan akan mengesankan bila seorang penulis dapat mengungkapkan buah pikirannya dalam
bahasa dan kalimat yang spesifik. Kemampuan menuliskan hal-hal yang spesifik ini sangat
ditentukan oleh kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Selama seorang penulis berbicara
dan menulis secara umum saja, maka daya pikatnya akan berkurang.
5. Memberi pemahaman kritis pada pembaca
Meski sifatnya uraian atas pendapat pribadi, tulisan di media massa sedapat mungkin
memberikan pemahaman kristis yang jelas atas sebuah permasalahan yang sedang dibahas.
Kristis yang dimaksud adalah memberikan paparan data, lengkap dengan angka-angka
pendukung (jika ada), dan akurat, serta referensial. Penulis hendaknya memberikan penilaian
atas data yang tersaji. Sehingga ada keberpihakan yang jelas atas sebuah persoalan yang
sedang disajikan (ditulis/diulas). Mampu memberikan nilai (evaluasi), analisa atas data yang
didapat. Selanjutnya memberikan solusi alternatif yang ditawarkan oleh penulis jika data atau
peristiwa tersebut menyangkut persoalan yang memiliki urgensi tinggi. Misalnya: persoalan
curi-mencuri budaya/pulau Indonesia oleh Malaysia, kesemrawutan jalan, bisingnya lingkungan
sekolah, kebersihan pasar tradisional, marakanya mal/ hypermarket di permukiman penduduk
miskin, patgulipat soal pajak, fenomena Gayus dan persoalan sosial lainnya.
Selain wartawan organik pada sebuah media, tulisan (berita) juga bisa dibuat oleh masyarakat
umum khususnya pribadi, organisasi atau lembaga yang permanen dan tidak permanen.
3
4. Sedangkan wartawan adalah orang yang bekerja di sebuah lembaga pers, yang tugasnya
mencari, mengumpulkan, mengolah dan menyajikan informasi kepada publik melalui medianya.
Mungkin masih ada lagi media komunitas, media korporat, dan sejenisnya.
Siapakah penulis (pemula)? Setiap orang (termasuk jurnalis/ penulis) tentu saja pernah menjadi
pemula. Dalam kewartawanan memang ada istilah wartawan pemula, wartawan madya,
wartawan senior dan sebagainya. Tapi yang penting adalah, apakah penulis/ jurnalis tetap mau
belajar dan berbagi untuk sesama.
1. Strategi Pertama :
(calon) penulis harus membiasakan diri membaca koran harian, mendengarkan radio, melihat
televisi, internet atau informasi yang lain. Tujuannya untuk memperoleh ide dasar bagi bahan
penulisan. Ide atau gagasan berita itu penting (wajib) dimiliki seorang penulis.
Selanjutnya, penulis melakukan koordinasi dengan dirinya sendiri, orang lain artau komunitas.
Lalu, fokus akan hal-hal yang harus dicari dan dikembangkan untuk ditulis.
2. Strategi Kedua :
Untuk membuat sebuah tulisan, penulis harus mau terjun ke lapangan. Hampir semua isian
tulisan (terutama media cetak) adalah hasil reportase. Reportase di sini adalah kerja lapangan
atau kerja melaporkan dalam bentuk tulisan fakta (ada berita langsung, berita kisah, dan
laporan).
Di lapangan, kemampuan berjurnalistik dan sensitivitas inderawi penulis diuji. Sejauh mana dia
mampu mengakses fakta dan data yang memadai untuk dijadikan tulisan di media. Selain
mengamati lapangan, penulis juga dituntut mampu melakukan wawancara untuk konfirmasi
atas sebuah fakta tertentu atau minta tanggapan atas sebuah peristiwa.
3. Strategi Ketiga :
Penulis senantiasa melihat ada momentum atau news peg (cantelan berita) apa yang dapat
dimanfaatkan untuk membuat tulisan pada hari itu.
Misalnya, hari ini ada peristiwa teragenda apa yang dapat ditulis. Atau ada news peg apa,
contohnya menyongsong hari-hari tertentu, seperti Hari Buruh Internasional (1 Mei), Hari
Pendidikan Nasional (2 Mei), Hari Ibu (22 Desember), dan lainnya.
Tentu saja, terkait dengan news peg, penulis mencari dan mengolah informasi itu tidak tepat
pada waktunya. Beberapa hari sebelumnya sudah mempersiapkan fakta dan datanya, dan
tulisannya dimuat pada hari H momentum itu.
4. Strategi Keempat :
Banyak peristiwa yang terjadi di luar kota, luar daerah atau bahkan luar negeri yang dapat
“dilokalkan” di tempat penulis berada.
4
5. Misalnya kasus flu babi (H1N1) yang awalnya dari luar negeri (Meksiko). Karena menjadi kasus
global dan sudah memakan korban di dalam negeri kita, maka kasus itu bisa dikembangkan di
sini. Dilakukan pengamatan di lapangan dan wawancara dengan narasumber berkompeten di
sini. Jika perlu lakukan riset pustaka.
Dalam jurnalisme, pengembangan tulisan (berita) yang dianggap menarik dan penting diketahui
masyarakat banyak adalah follow up news.
5. Strategi Kelima :
Dalam jurnalisme dikenal istilah (tulisan) talking news, yakni tulisan (berita) yang merupakan
hasil wawancara khusus dengan narasumber tentang topik tertentu. Penulis bisa memulai
menulis dengan ide dasar dari hasil wawancara yang telah dilakukan.
6. Strategi Keenam :
Ada kegiatan atau peristiwa yang patut atau perlu diberitakan sebelumnya, namanya preview
news. Artinya, tulisan (berita) ini menginformasikan akan dilaksanakan suatu kegiatan tertentu
oleh lembaga tertentu. Tujuan pemberitaan jenis ini agar publik mengetahui kegiatan tersebut
dan diharapakan dapat menghadiri atau berpartisipasi.
7. Strategi Ketujuh :
Ada kegiatan yang patut diberitakan sesudah peristiwa dimaksud terjadi. Jenis tulisan ini adalah
review news. Peran citizen journalism sangat menentukan.
8. Strategi Kedelapan :
Organisasi permanen atau tidak permanen pada dasarnya dapat mengirimkan berita ke media
massa dengan syarat dan ketentuan berlaku. Berita ini sifatnya layanan publik dari media.
Artinya tidak perlu membayar. Namun pemuatannya harus memenuhi persyaratan kelayakan
berita dan tersedia space ini di media bersangkutan.
9. Strategi Kesembilan :
Berita harus faktual atau obyektif, bermakna serta mempertimbangkan dampak sosial dan
dampak manusiawi (human interest).
10.Berita dan nilai Berita
Nilai berita :
Konflik, kemajuan dan bencana, konsekuensi, kemasyuran dan terkemuka, saat yang tepat dan
kedekatan, keganjilan, sentuhan manusiawi, seks, dan aneka nilai yang berlaku di tengah publik.
Sumber berita :
Sumber primer (fakta/data/angka-angka di lapangan dan wawancara), sumber skunder (riset
pustaka), dan riset foto.
Prinsip dasar penulisan :
Perencanaan (rapat redaksi), penugasan, pengumpulan, evaluasi, penulisan dan penyuntingan.
5
6. 11. Prinsip tulisan berita :
Usahakan agar kalimat rata-rata pendek, pilih yang sederhana daripada yang kompleks, pilih
kata-kata yang lazim, hindari kata-kata yang tidak perlu, beri kekuatan pada kata kerja, tulislah
sebagaimana Anda berbicara, gunakan istilah yang bisa digambarkan oleh pembaca, gunakan
sepenuhnya variasi menulis, menulislah untuk menyatakan bukan untuk mempengaruhi.
12. Penulis (jurnalis) harus memiliki sikap :
way of life, tujuan mulia, tidak arogan, akurat, kecepatan, kecermatan, jujur terhadap
kebenaran.
Bekal kerja penulis/ jurnalis :
Memiliki naluri berita, mau observasi, punya keingintahuan, mengenal berita, menangani
berita, ungkapan yang jelas, kepribadian yang luwes, pendekatan yang sesuai, kecepatan,
kecerdikan, teguh pada janji, daya ingat yang tajam, buku catatan, referensi, kamus, surat
kabar/majalah/internet/tv/radio. Dan senatiasa melakukan perbaikan demi kemajuan.
Syarat kerja penulis (jurnalis) :
Tahu yang menarik, selalu ingin tahu, mampu observasi.
Kemampuan Berbahasa Jurnalistik
Tulisan yang sudah jadi tentu akan kita kirim ke media massa agar dimuat. Untuk itu
kemampuan berbahasa jurnalistik mutlak dimiliki. Bahasa jurnalistik atau language of mass
communication adalah bahasa yang digunakan untuk menulis naskah atau berita di media
massa oleh wartawan.
Bahasa jurnalistik adalah gaya bahasa yang komunikatif dan spesifik. Komunikatif artinya
langsung menjamah materi atau ke pokok persoalan, tidak berbunga-bunga dan tanpa basa-
basi (straight to the point). Spesifik artinya mempunyai gaya penulisan tersendiri, sebuah gaya
bahasa yang sederhana, kalimatnya pendek dengan kata-kata yang jelas dan mudah dimengerti
oleh masyarakat umum/pembaca.
Jangan sampai sidang pembaca “malah” dibuat bingung oleh tulisan yang kita buat.
Formulasi (tulisan) berita yang baik
Berita atau tulisan di media massa yang baik: isinya lengkap, disajikan dengan gaya bahasa
sederhana (mudah dimengerti oleh siap saja, termasuk awam sekalipun) dan ditulis dalam
format yang pendek. Pendek bukan berarti disingkat-singkat cara penulisannya. Tapi segeralah
masuk pada pokok persoalan yang akan disampaikan. Karena pembaca tak memiliki banyak
waktu untuk membaca. Pembaca (biasanya) ingin cepat dengan informasi yang didapat
lengkap.
Rumus Penulisan di media (massa) publik:
5 W ( what, who, where, when, why )+ 1 H (how) -- out door
+ NV (news value) + I (impact) + S (security) + FTP (fit to print/ publish) -- desk editor
6
7. Sedang informasi / karya tulis (termasuk opini pembaca) yang masuk kreteria laik berita adalah
mengandung unsur-unsur:
Penting (significance): menyangkut kehidupan orang banyak atau mempunyai akibat
terhadap kehidupan pembaca. (misal flu burung, flu babi, dst)
Besar (magnitude): menyangkut angka-angka yang berarti bagi kehidupan orang
banyak. (korupsi, dana aspirasi, kenaikan TDL/BBM, dst)
Aktual (timeliness): menyangkut hal-hal yang baru terjadi atau diketemukan.
Dekat (proximity): kejadian dekat dengan sidang pembaca, geografis dan atau
emosional.
Tenar (prominence) : menyangkut hal-hal yang terkenal atau sangat dikenal oleh
pembaca. (misal kunjungan Obama yang bohong-bohongan,
SBY Presiden yang Peragu, dst)
Manusiawi (human interest) :memberi sentuhan perasaan bagi pembaca.
(misal mengangkat topik tentang BLT,
ironi penggunaan gas 3 kg yang yang berakhir
dengan ‘arisan’ nyawa rakyat kecil, mobil mewah pejabat
di tengah kemiskinan dan utang negara, dsb.)
Eksklusif (exlusive): menyangkut sesuatu yang istimewa/ khas.
(misal: tentang fenomena geng motor, jual beli plat nomor TNI/Polri,
sekaten (DIY) di tengah modernitas, festival adat di tengah kota, dst)
Unsur-unsur lain : sex, kriminal, eksotisme, hiburan, dll.
Jadi tunggu apa lagi, mulailah menulis!!!
“Menulis itu bagaikan berenang. Betapa pun seringnya seseorang
mendengarkan ceramah atau membaca buku tentang renang, ia tetap tidak
akan bisa berenang selama ia tidak berani menceburkan diri ke kolam renang”
Selamat berkarya…
7