SlideShare a Scribd company logo
Perihal Menulis di Koran
Oleh AG.Irawan
Wartawan dan Praktisi media, Litbang pada Forum Bahasa Media Massa DIY,
Staf Pengajar Lembaga Pelatihan Jurnalistik Bernas (LPJB) Harian Pagi BERNAS JOGJA,
Pemimpin Redaksi Tabloid BIAS Yogyakarta.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-
Membuat sebuah tulisan (apa pun bentuknya – fakta, opini maupun fisksi) adalah tugas utama
(calon) penulis, terutama wartawan yang organik di media publik. Tulisan adalah segala sesuatu
yang menarik. Dan tulisan (berita) yang menarik adalah berita yang enak dibaca/ dilihat/
didengar sebanyak-banyaknya orang. Demikian juga bagi seorang arsiparis. Menulis tak hanya
sebagai aktivitas sesaat namun menjadi “kekuatan” untuk mendokumentasikan peristiwa.
Banyak orang beranggapan menulis di media massa (surat kabar/koran, majalah, tabloid,dll) itu
sulit. Sebaliknya, tidak sedikit yang berpendapat menulis di media massa itu gampang. Tidak
mudah untuk menilai mana yang benar, mana yang salah. Sangat boleh jadi keduanya benar.
Atau, mungkin yang benar rumusannya: gampang-gampang sulit atau sulit-sulit gampang.
Maksudnya, menulis di media massa itu tidak mudah, namun bukan berarti sulit melulu
sehingga mustahil untuk dilakukan bagi seorang awam (baca: pemula).
Lalu, orang bagaimanakah yang pantas menjadi penulis dan menyatakan pendapatnya melalui
tulisan di media? Atas pertanyaan ini kira-kira bisa dijawab begini: dia harus mencintai bahasa
dan mampu mengungkapkan ide/gagasan secara tertulis dan komunikatif. Memiliki rasa ingin
tahu, memiliki disiplin pribadi, memilikiki sikap menggugat, dapat memusatkan perhatian
terhadap suatu masalah, senang membaca dan menulis.
Untuk yang terakhir ini, kiranya Anda sependapat bahwa kunci pertama untuk memiliki
ketrampilan menulis (di media massa) sebenarnya amat sederhana, dan mungkin dianggap
sepele, yakni menulis. Ya menulis itu sendiri.
Menggali – Memunculkan Ide: MANFAATKAN INDERA
Asal tidak cacat total setiap orang memiliki kekuatan untuk mengasah ide dan gagasan
kreatifnya. Dengan memanfaatkan indera yang dimiliki ide atau gagasan akan muncul dan
menjadi pematik untuk menelusuri sebuah permasalahan/ fenomena (yang sudah terjadi/
sedang terjadi/ akan terjadi).
1. Memanfaatkan penglihatan (mata)
Karunia mata yang kita miliki dapat dimanfaatkan untuk memulai mengamati sesuatu. Lihatlah,
dan beranikan menatap setiap perubahan/ peristiwa/ kejadian yang terjadi. Lalu, mampukan
“disadap” oleh mata. Dari pola penglihatan yang jeli segala peristiwa bisa dirunut. Misalnya
kesemrawutan jalan yang biasa dilalui, jika ditelaah lebih dalam, bukan tak mungkin akan
menyisakan sejumlah masalah yang pantas diangkat sebagai tulisan (berita). Mulai dari polusi
1
udara hingga egoisme pengendara dan rente bisnis yang tak berkesudahan (bisnis kendaraan
hingga layanan asuransi kecelakaan hingga kematian… wow…)
2. Mulailah mendengarkan (manfaatkan telinga)
Indera pendengaran seseorang merupakan kekuatan untuk mempertajam informasi. Kebiasaan
mendengarkan setiap informasi mengajak dan mengasah kepedulian seseorang. Selanjutnya
coba memperjelas informasi dengan mencari tambahan pada pihak yang memiliki kompetensi.
3. Senantiasa mengasah indera perasa
Sentuhan perasaan seseorang bersifat relatif. Perlu membiasakan diri melatih dan mencoba
berhadapan dengan sebuah peristiwa. Jika ada informasi tentang kebakaran, misalnya, cobalah
datang ke lokasi (TKP). Rasakan sengatan kobaran api di sekitar lokasi, kepanikan korban,
hingga rintihan pilu orang-orang yang kehilangan harta benda. Juga untuk peristiwa yang lain.
(Riuhnya pesta wisuda, pernikahan, atau duka korban bencana alam, dsj).
4. Mengalami kejadian
Menggali sebuah fakta juga dapat muncul secara tiba-tiba ketika mengalami langsung sebuah
peristiwa. Dari pengalaman langsung inilah sebuah informasi dapat mulai diolah. Ditelisik akar
dan penyebab persoalan yang tengah melingkupi. Misalnya merebaknya calo tiket perjalanan
selama musim liburan dan kita menjadi korbannya. Atau kasus suap saat mengurus surat
kendaraan. Karena “emoh ribet” kita ambil jalan pintas.
Kiat Menulis di Media Massa
Sebagaimana orang melakukan pemanasan dengan olahraga ringan untuk memulai rutinitas
harian atau menghidupkan mesin sebelum benda bersangkutan dijalankan. Demikian pula
dalam dunia tulis menulis. Ada kalanya memerlukan “pemanasan” sebelum benar-benar
menulis.
Ada beberapa cara “pemanasan” dalam memulai aktivitas kepenulisan :
1. Buatlah catatan harian kemudian manfaatkan.
Tidak banyak orang yang gemar membuat catatan harian. Catatan harian ini beragam
bentuknya. Boleh dalam kalimat pendek atau beberapa paragraf. Kata-kata yang penting dalam
catatan harian, akan merangsang imajinasi seorang pengarang/penulis. Kadang-kadang satu
kata pun dapat membangkitkan seluruh kenangan penulis atas suatu peristiwa. Kata-kata
“kunci” ini perlu diperhatikan seorang pembuat catatan harian.
2. Tulis sesuatu yang baru (khas)
Mungkin orang bertanya,”Bagaimana saya bisa menulis kalau setiap kali menulis harus selalu
baru?” Bukankah buku seorang pengarang atau penulis yang satu hampir mirip dengan penulis
lainnya?
2
Di sinilah kiat yang harus dimiliki seorang penulis. Masyarakat pembaca menuntut dari penulis
sesuatu yang baru. Mereka tidak mau membeli bahan bacaan yang hampir sama dan
mengulangi apa yang sudah dikatakan orang lain. Lantas? Bukankah keadaan seperti ini
membuat penulis frustasi dan bingung? Kuncinya, daya kreativitas penulis yang memegang
peranan penting. Ia harus memiliki sudut pandang yang khas, dengan bahasa yang segar dan
menarik, dalam bentuk yang memiliki ciri-ciri tersendiri.
3. Mempelajari karya orang lain
Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Tetapi belum tentu pembaca yang baik menjadi
penulis yang baik. Yang jelas, penulis yang baik sangat akrab dengan karya orang lain. Penulis
yang tidak professional justru akan menganggap remeh karya-karya orang lain.
Perhatikan dengan baik apakah penulis yang bersangkutan mampu menyimpulkan dan
memberi kesan/pesan kepada pembaca dengan baik. Apakah permulaan dan akhir serasi dan
menarik? Apakah tulisan yang disajikan bermanfaat bagi pembaca? Bagaimana ia menyusun
kalimat yang efektif, sederhana dan lancar?
4. Menulis dengan cara yang spesifik
Bagaimana cara kita berbicara dan menulis, itulah kita. Dari pembicaraan maupun tulisan orang
lain dapat menerka apakah orang yang bersangkutan sedang bingung karena tidak tahu apa
yang sedang dituliskannya. Orang yang tertib berpikir akan tertib berbicara.
Tulisan akan mengesankan bila seorang penulis dapat mengungkapkan buah pikirannya dalam
bahasa dan kalimat yang spesifik. Kemampuan menuliskan hal-hal yang spesifik ini sangat
ditentukan oleh kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Selama seorang penulis berbicara
dan menulis secara umum saja, maka daya pikatnya akan berkurang.
5. Memberi pemahaman kritis pada pembaca
Meski sifatnya uraian atas pendapat pribadi, tulisan di media massa sedapat mungkin
memberikan pemahaman kristis yang jelas atas sebuah permasalahan yang sedang dibahas.
Kristis yang dimaksud adalah memberikan paparan data, lengkap dengan angka-angka
pendukung (jika ada), dan akurat, serta referensial. Penulis hendaknya memberikan penilaian
atas data yang tersaji. Sehingga ada keberpihakan yang jelas atas sebuah persoalan yang
sedang disajikan (ditulis/diulas). Mampu memberikan nilai (evaluasi), analisa atas data yang
didapat. Selanjutnya memberikan solusi alternatif yang ditawarkan oleh penulis jika data atau
peristiwa tersebut menyangkut persoalan yang memiliki urgensi tinggi. Misalnya: persoalan
curi-mencuri budaya/pulau Indonesia oleh Malaysia, kesemrawutan jalan, bisingnya lingkungan
sekolah, kebersihan pasar tradisional, marakanya mal/ hypermarket di permukiman penduduk
miskin, patgulipat soal pajak, fenomena Gayus dan persoalan sosial lainnya.
Selain wartawan organik pada sebuah media, tulisan (berita) juga bisa dibuat oleh masyarakat
umum khususnya pribadi, organisasi atau lembaga yang permanen dan tidak permanen.
3
Sedangkan wartawan adalah orang yang bekerja di sebuah lembaga pers, yang tugasnya
mencari, mengumpulkan, mengolah dan menyajikan informasi kepada publik melalui medianya.
Mungkin masih ada lagi media komunitas, media korporat, dan sejenisnya.
Siapakah penulis (pemula)? Setiap orang (termasuk jurnalis/ penulis) tentu saja pernah menjadi
pemula. Dalam kewartawanan memang ada istilah wartawan pemula, wartawan madya,
wartawan senior dan sebagainya. Tapi yang penting adalah, apakah penulis/ jurnalis tetap mau
belajar dan berbagi untuk sesama.
1. Strategi Pertama :
(calon) penulis harus membiasakan diri membaca koran harian, mendengarkan radio, melihat
televisi, internet atau informasi yang lain. Tujuannya untuk memperoleh ide dasar bagi bahan
penulisan. Ide atau gagasan berita itu penting (wajib) dimiliki seorang penulis.
Selanjutnya, penulis melakukan koordinasi dengan dirinya sendiri, orang lain artau komunitas.
Lalu, fokus akan hal-hal yang harus dicari dan dikembangkan untuk ditulis.
2. Strategi Kedua :
Untuk membuat sebuah tulisan, penulis harus mau terjun ke lapangan. Hampir semua isian
tulisan (terutama media cetak) adalah hasil reportase. Reportase di sini adalah kerja lapangan
atau kerja melaporkan dalam bentuk tulisan fakta (ada berita langsung, berita kisah, dan
laporan).
Di lapangan, kemampuan berjurnalistik dan sensitivitas inderawi penulis diuji. Sejauh mana dia
mampu mengakses fakta dan data yang memadai untuk dijadikan tulisan di media. Selain
mengamati lapangan, penulis juga dituntut mampu melakukan wawancara untuk konfirmasi
atas sebuah fakta tertentu atau minta tanggapan atas sebuah peristiwa.
3. Strategi Ketiga :
Penulis senantiasa melihat ada momentum atau news peg (cantelan berita) apa yang dapat
dimanfaatkan untuk membuat tulisan pada hari itu.
Misalnya, hari ini ada peristiwa teragenda apa yang dapat ditulis. Atau ada news peg apa,
contohnya menyongsong hari-hari tertentu, seperti Hari Buruh Internasional (1 Mei), Hari
Pendidikan Nasional (2 Mei), Hari Ibu (22 Desember), dan lainnya.
Tentu saja, terkait dengan news peg, penulis mencari dan mengolah informasi itu tidak tepat
pada waktunya. Beberapa hari sebelumnya sudah mempersiapkan fakta dan datanya, dan
tulisannya dimuat pada hari H momentum itu.
4. Strategi Keempat :
Banyak peristiwa yang terjadi di luar kota, luar daerah atau bahkan luar negeri yang dapat
“dilokalkan” di tempat penulis berada.
4
Misalnya kasus flu babi (H1N1) yang awalnya dari luar negeri (Meksiko). Karena menjadi kasus
global dan sudah memakan korban di dalam negeri kita, maka kasus itu bisa dikembangkan di
sini. Dilakukan pengamatan di lapangan dan wawancara dengan narasumber berkompeten di
sini. Jika perlu lakukan riset pustaka.
Dalam jurnalisme, pengembangan tulisan (berita) yang dianggap menarik dan penting diketahui
masyarakat banyak adalah follow up news.
5. Strategi Kelima :
Dalam jurnalisme dikenal istilah (tulisan) talking news, yakni tulisan (berita) yang merupakan
hasil wawancara khusus dengan narasumber tentang topik tertentu. Penulis bisa memulai
menulis dengan ide dasar dari hasil wawancara yang telah dilakukan.
6. Strategi Keenam :
Ada kegiatan atau peristiwa yang patut atau perlu diberitakan sebelumnya, namanya preview
news. Artinya, tulisan (berita) ini menginformasikan akan dilaksanakan suatu kegiatan tertentu
oleh lembaga tertentu. Tujuan pemberitaan jenis ini agar publik mengetahui kegiatan tersebut
dan diharapakan dapat menghadiri atau berpartisipasi.
7. Strategi Ketujuh :
Ada kegiatan yang patut diberitakan sesudah peristiwa dimaksud terjadi. Jenis tulisan ini adalah
review news. Peran citizen journalism sangat menentukan.
8. Strategi Kedelapan :
Organisasi permanen atau tidak permanen pada dasarnya dapat mengirimkan berita ke media
massa dengan syarat dan ketentuan berlaku. Berita ini sifatnya layanan publik dari media.
Artinya tidak perlu membayar. Namun pemuatannya harus memenuhi persyaratan kelayakan
berita dan tersedia space ini di media bersangkutan.
9. Strategi Kesembilan :
Berita harus faktual atau obyektif, bermakna serta mempertimbangkan dampak sosial dan
dampak manusiawi (human interest).
10.Berita dan nilai Berita
Nilai berita :
Konflik, kemajuan dan bencana, konsekuensi, kemasyuran dan terkemuka, saat yang tepat dan
kedekatan, keganjilan, sentuhan manusiawi, seks, dan aneka nilai yang berlaku di tengah publik.
Sumber berita :
Sumber primer (fakta/data/angka-angka di lapangan dan wawancara), sumber skunder (riset
pustaka), dan riset foto.
Prinsip dasar penulisan :
Perencanaan (rapat redaksi), penugasan, pengumpulan, evaluasi, penulisan dan penyuntingan.
5
11. Prinsip tulisan berita :
Usahakan agar kalimat rata-rata pendek, pilih yang sederhana daripada yang kompleks, pilih
kata-kata yang lazim, hindari kata-kata yang tidak perlu, beri kekuatan pada kata kerja, tulislah
sebagaimana Anda berbicara, gunakan istilah yang bisa digambarkan oleh pembaca, gunakan
sepenuhnya variasi menulis, menulislah untuk menyatakan bukan untuk mempengaruhi.
12. Penulis (jurnalis) harus memiliki sikap :
way of life, tujuan mulia, tidak arogan, akurat, kecepatan, kecermatan, jujur terhadap
kebenaran.
Bekal kerja penulis/ jurnalis :
Memiliki naluri berita, mau observasi, punya keingintahuan, mengenal berita, menangani
berita, ungkapan yang jelas, kepribadian yang luwes, pendekatan yang sesuai, kecepatan,
kecerdikan, teguh pada janji, daya ingat yang tajam, buku catatan, referensi, kamus, surat
kabar/majalah/internet/tv/radio. Dan senatiasa melakukan perbaikan demi kemajuan.
Syarat kerja penulis (jurnalis) :
Tahu yang menarik, selalu ingin tahu, mampu observasi.
Kemampuan Berbahasa Jurnalistik
Tulisan yang sudah jadi tentu akan kita kirim ke media massa agar dimuat. Untuk itu
kemampuan berbahasa jurnalistik mutlak dimiliki. Bahasa jurnalistik atau language of mass
communication adalah bahasa yang digunakan untuk menulis naskah atau berita di media
massa oleh wartawan.
Bahasa jurnalistik adalah gaya bahasa yang komunikatif dan spesifik. Komunikatif artinya
langsung menjamah materi atau ke pokok persoalan, tidak berbunga-bunga dan tanpa basa-
basi (straight to the point). Spesifik artinya mempunyai gaya penulisan tersendiri, sebuah gaya
bahasa yang sederhana, kalimatnya pendek dengan kata-kata yang jelas dan mudah dimengerti
oleh masyarakat umum/pembaca.
Jangan sampai sidang pembaca “malah” dibuat bingung oleh tulisan yang kita buat.
Formulasi (tulisan) berita yang baik
Berita atau tulisan di media massa yang baik: isinya lengkap, disajikan dengan gaya bahasa
sederhana (mudah dimengerti oleh siap saja, termasuk awam sekalipun) dan ditulis dalam
format yang pendek. Pendek bukan berarti disingkat-singkat cara penulisannya. Tapi segeralah
masuk pada pokok persoalan yang akan disampaikan. Karena pembaca tak memiliki banyak
waktu untuk membaca. Pembaca (biasanya) ingin cepat dengan informasi yang didapat
lengkap.
Rumus Penulisan di media (massa) publik:
5 W ( what, who, where, when, why )+ 1 H (how) -- out door
+ NV (news value) + I (impact) + S (security) + FTP (fit to print/ publish) -- desk editor
6
Sedang informasi / karya tulis (termasuk opini pembaca) yang masuk kreteria laik berita adalah
mengandung unsur-unsur:
 Penting (significance): menyangkut kehidupan orang banyak atau mempunyai akibat
terhadap kehidupan pembaca. (misal flu burung, flu babi, dst)
 Besar (magnitude): menyangkut angka-angka yang berarti bagi kehidupan orang
banyak. (korupsi, dana aspirasi, kenaikan TDL/BBM, dst)
 Aktual (timeliness): menyangkut hal-hal yang baru terjadi atau diketemukan.
 Dekat (proximity): kejadian dekat dengan sidang pembaca, geografis dan atau
emosional.
 Tenar (prominence) : menyangkut hal-hal yang terkenal atau sangat dikenal oleh
pembaca. (misal kunjungan Obama yang bohong-bohongan,
SBY Presiden yang Peragu, dst)
 Manusiawi (human interest) :memberi sentuhan perasaan bagi pembaca.
(misal mengangkat topik tentang BLT,
ironi penggunaan gas 3 kg yang yang berakhir
dengan ‘arisan’ nyawa rakyat kecil, mobil mewah pejabat
di tengah kemiskinan dan utang negara, dsb.)
 Eksklusif (exlusive): menyangkut sesuatu yang istimewa/ khas.
(misal: tentang fenomena geng motor, jual beli plat nomor TNI/Polri,
sekaten (DIY) di tengah modernitas, festival adat di tengah kota, dst)
 Unsur-unsur lain : sex, kriminal, eksotisme, hiburan, dll.
Jadi tunggu apa lagi, mulailah menulis!!!
“Menulis itu bagaikan berenang. Betapa pun seringnya seseorang
mendengarkan ceramah atau membaca buku tentang renang, ia tetap tidak
akan bisa berenang selama ia tidak berani menceburkan diri ke kolam renang”
Selamat berkarya…
7

More Related Content

What's hot

Pelatihan jurnalistik di malang
Pelatihan jurnalistik di malangPelatihan jurnalistik di malang
Pelatihan jurnalistik di malangyusri_khoiri
 
3. penulisan berita dan press release
3. penulisan berita dan press release3. penulisan berita dan press release
3. penulisan berita dan press release
Binus University
 
2. teknik pengumpulan dan pengelolaan bahan naskah kehumasan
2. teknik pengumpulan dan pengelolaan  bahan naskah kehumasan2. teknik pengumpulan dan pengelolaan  bahan naskah kehumasan
2. teknik pengumpulan dan pengelolaan bahan naskah kehumasan
Binus University
 
Bahan tayang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan tingkat ahli
Bahan tayang  penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan tingkat ahliBahan tayang  penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan tingkat ahli
Bahan tayang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan tingkat ahli
Binus University
 
Bahan tayang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan
Bahan tayang  penulisan dan penyuntingan naskah kehumasanBahan tayang  penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan
Bahan tayang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan
Binus University
 
Kerangka penulisan humas
Kerangka penulisan humasKerangka penulisan humas
Kerangka penulisan humasSeptember Juni
 
Berita dan press realese
Berita dan press realeseBerita dan press realese
Berita dan press realese
roellys
 
Workshop menulis itu mudah
Workshop menulis  itu  mudahWorkshop menulis  itu  mudah
Workshop menulis itu mudah
Indiwan Seto wahyu wibowo
 
Makalah editorial
Makalah editorialMakalah editorial
Makalah editorial
izzynet
 
Tips membuat Press release efektif
Tips  membuat Press release efektifTips  membuat Press release efektif
Tips membuat Press release efektif
Indiwan Seto wahyu wibowo
 
Makalah Penerbitan Grafis Dan Elektronik
Makalah Penerbitan Grafis Dan ElektronikMakalah Penerbitan Grafis Dan Elektronik
Makalah Penerbitan Grafis Dan Elektronik
An Nurwoni Albasith
 
Pelatihan Penulisan pers release
Pelatihan Penulisan pers releasePelatihan Penulisan pers release
Pelatihan Penulisan pers release
Indiwan Seto wahyu wibowo
 
Teknik praktis menulis siaran pers
Teknik  praktis menulis siaran persTeknik  praktis menulis siaran pers
Teknik praktis menulis siaran pers
Indiwan Seto wahyu wibowo
 
Menulis opini
Menulis opiniMenulis opini
Menulis opini
imam prihadiyoko
 
4 a daya tarik n asas manfaat tulisan
4 a daya tarik n asas manfaat tulisan4 a daya tarik n asas manfaat tulisan
4 a daya tarik n asas manfaat tulisan
UNESA - Universitas Negeri Surabaya
 
Tips Menulis Siaran Pers
Tips Menulis Siaran PersTips Menulis Siaran Pers
Tips Menulis Siaran Pers
Indiwan Seto wahyu wibowo
 
Roseta
RosetaRoseta
Roseta
taufiq99
 
Dasar dasar jurnalistik
Dasar dasar jurnalistikDasar dasar jurnalistik
Dasar dasar jurnalistik
ikramn yusna
 
Mulai menulis dengan 5 w 1 h
Mulai menulis dengan 5 w 1 hMulai menulis dengan 5 w 1 h
Mulai menulis dengan 5 w 1 h
UNESA - Universitas Negeri Surabaya
 

What's hot (20)

Pr writing
Pr writingPr writing
Pr writing
 
Pelatihan jurnalistik di malang
Pelatihan jurnalistik di malangPelatihan jurnalistik di malang
Pelatihan jurnalistik di malang
 
3. penulisan berita dan press release
3. penulisan berita dan press release3. penulisan berita dan press release
3. penulisan berita dan press release
 
2. teknik pengumpulan dan pengelolaan bahan naskah kehumasan
2. teknik pengumpulan dan pengelolaan  bahan naskah kehumasan2. teknik pengumpulan dan pengelolaan  bahan naskah kehumasan
2. teknik pengumpulan dan pengelolaan bahan naskah kehumasan
 
Bahan tayang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan tingkat ahli
Bahan tayang  penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan tingkat ahliBahan tayang  penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan tingkat ahli
Bahan tayang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan tingkat ahli
 
Bahan tayang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan
Bahan tayang  penulisan dan penyuntingan naskah kehumasanBahan tayang  penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan
Bahan tayang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan
 
Kerangka penulisan humas
Kerangka penulisan humasKerangka penulisan humas
Kerangka penulisan humas
 
Berita dan press realese
Berita dan press realeseBerita dan press realese
Berita dan press realese
 
Workshop menulis itu mudah
Workshop menulis  itu  mudahWorkshop menulis  itu  mudah
Workshop menulis itu mudah
 
Makalah editorial
Makalah editorialMakalah editorial
Makalah editorial
 
Tips membuat Press release efektif
Tips  membuat Press release efektifTips  membuat Press release efektif
Tips membuat Press release efektif
 
Makalah Penerbitan Grafis Dan Elektronik
Makalah Penerbitan Grafis Dan ElektronikMakalah Penerbitan Grafis Dan Elektronik
Makalah Penerbitan Grafis Dan Elektronik
 
Pelatihan Penulisan pers release
Pelatihan Penulisan pers releasePelatihan Penulisan pers release
Pelatihan Penulisan pers release
 
Teknik praktis menulis siaran pers
Teknik  praktis menulis siaran persTeknik  praktis menulis siaran pers
Teknik praktis menulis siaran pers
 
Menulis opini
Menulis opiniMenulis opini
Menulis opini
 
4 a daya tarik n asas manfaat tulisan
4 a daya tarik n asas manfaat tulisan4 a daya tarik n asas manfaat tulisan
4 a daya tarik n asas manfaat tulisan
 
Tips Menulis Siaran Pers
Tips Menulis Siaran PersTips Menulis Siaran Pers
Tips Menulis Siaran Pers
 
Roseta
RosetaRoseta
Roseta
 
Dasar dasar jurnalistik
Dasar dasar jurnalistikDasar dasar jurnalistik
Dasar dasar jurnalistik
 
Mulai menulis dengan 5 w 1 h
Mulai menulis dengan 5 w 1 hMulai menulis dengan 5 w 1 h
Mulai menulis dengan 5 w 1 h
 

Similar to Menulis di Koran

MATERI PEKSOS- PENULISAN ARTIKEL DAN RILIS.pdf
MATERI PEKSOS- PENULISAN ARTIKEL DAN RILIS.pdfMATERI PEKSOS- PENULISAN ARTIKEL DAN RILIS.pdf
MATERI PEKSOS- PENULISAN ARTIKEL DAN RILIS.pdf
BettyHerlina4
 
Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta
Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta
Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta
Founder Budaya Mandiri
 
Pengertian artikel ilmiah @Luis_Gulo
Pengertian artikel ilmiah @Luis_Gulo Pengertian artikel ilmiah @Luis_Gulo
Pengertian artikel ilmiah @Luis_Gulo
LiusGulo
 
Dasar dasar jurnalistik
Dasar dasar jurnalistikDasar dasar jurnalistik
Dasar dasar jurnalistik
ikramn yusna
 
PENULISAN PUBLIC RELATIONS: TOOLS PENULISAN
PENULISAN PUBLIC RELATIONS: TOOLS PENULISANPENULISAN PUBLIC RELATIONS: TOOLS PENULISAN
PENULISAN PUBLIC RELATIONS: TOOLS PENULISAN
AdePutraTunggali
 
Pengenalan kepada penulisan korporat
Pengenalan kepada penulisan korporatPengenalan kepada penulisan korporat
Pengenalan kepada penulisan korporat
Syahremie Teja
 
Dasar-Dasar Penulisan Karya Tulis
Dasar-Dasar Penulisan Karya TulisDasar-Dasar Penulisan Karya Tulis
Dasar-Dasar Penulisan Karya Tulis
Tri Widodo W. UTOMO
 
Press release 3 okt (yuti)
Press release 3 okt (yuti)Press release 3 okt (yuti)
Press release 3 okt (yuti)
Syahyuti Si-Buyuang
 
Pertemuan 3 penulisan PR
Pertemuan 3 penulisan PRPertemuan 3 penulisan PR
Pertemuan 3 penulisan PR
AdePutraTunggali
 
Menulis artikel
Menulis artikelMenulis artikel
Menulis artikelmbanarti
 
Opini, Celoteh Jurnalistik
Opini, Celoteh JurnalistikOpini, Celoteh Jurnalistik
Opini, Celoteh Jurnalistik
eka nugraha
 
02 explorasi tema naskah
02 explorasi tema naskah02 explorasi tema naskah
02 explorasi tema naskah
Islahudin .
 
Artikel b.indo revisi 2 (1)
Artikel b.indo revisi 2  (1)Artikel b.indo revisi 2  (1)
Artikel b.indo revisi 2 (1)
AgungSFajar
 
PANDUAN MENULIS LENGKAP DENGAN CONTOHNYA.pdf
PANDUAN MENULIS LENGKAP DENGAN CONTOHNYA.pdfPANDUAN MENULIS LENGKAP DENGAN CONTOHNYA.pdf
PANDUAN MENULIS LENGKAP DENGAN CONTOHNYA.pdf
Ketua LBM MWC NU Lenteng dan Wakil Ketua Ansor lenteng bagian MDS RA
 
Publikasi karya tulis ilmiah
Publikasi karya tulis ilmiahPublikasi karya tulis ilmiah
Publikasi karya tulis ilmiah
sahal jelegh
 
Kti populer
Kti populerKti populer
Mengelola mediacetakfinal
Mengelola mediacetakfinalMengelola mediacetakfinal
Mengelola mediacetakfinalDodiek Wilakore
 
MATERI JURNALISME ONLINE PADA MEDIA BARU
MATERI JURNALISME ONLINE PADA MEDIA BARUMATERI JURNALISME ONLINE PADA MEDIA BARU
MATERI JURNALISME ONLINE PADA MEDIA BARU
AdePutraTunggali
 

Similar to Menulis di Koran (20)

MATERI PEKSOS- PENULISAN ARTIKEL DAN RILIS.pdf
MATERI PEKSOS- PENULISAN ARTIKEL DAN RILIS.pdfMATERI PEKSOS- PENULISAN ARTIKEL DAN RILIS.pdf
MATERI PEKSOS- PENULISAN ARTIKEL DAN RILIS.pdf
 
e-Books - panduan menulkis sipo.pdf
e-Books - panduan menulkis sipo.pdfe-Books - panduan menulkis sipo.pdf
e-Books - panduan menulkis sipo.pdf
 
Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta
Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta
Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta
 
Pengertian artikel ilmiah @Luis_Gulo
Pengertian artikel ilmiah @Luis_Gulo Pengertian artikel ilmiah @Luis_Gulo
Pengertian artikel ilmiah @Luis_Gulo
 
Dasar dasar jurnalistik
Dasar dasar jurnalistikDasar dasar jurnalistik
Dasar dasar jurnalistik
 
PENULISAN PUBLIC RELATIONS: TOOLS PENULISAN
PENULISAN PUBLIC RELATIONS: TOOLS PENULISANPENULISAN PUBLIC RELATIONS: TOOLS PENULISAN
PENULISAN PUBLIC RELATIONS: TOOLS PENULISAN
 
Pengenalan kepada penulisan korporat
Pengenalan kepada penulisan korporatPengenalan kepada penulisan korporat
Pengenalan kepada penulisan korporat
 
Dasar-Dasar Penulisan Karya Tulis
Dasar-Dasar Penulisan Karya TulisDasar-Dasar Penulisan Karya Tulis
Dasar-Dasar Penulisan Karya Tulis
 
Press release 3 okt (yuti)
Press release 3 okt (yuti)Press release 3 okt (yuti)
Press release 3 okt (yuti)
 
Pertemuan 3 penulisan PR
Pertemuan 3 penulisan PRPertemuan 3 penulisan PR
Pertemuan 3 penulisan PR
 
Menulis artikel
Menulis artikelMenulis artikel
Menulis artikel
 
Opini, Celoteh Jurnalistik
Opini, Celoteh JurnalistikOpini, Celoteh Jurnalistik
Opini, Celoteh Jurnalistik
 
02 explorasi tema naskah
02 explorasi tema naskah02 explorasi tema naskah
02 explorasi tema naskah
 
Artikel b.indo revisi 2 (1)
Artikel b.indo revisi 2  (1)Artikel b.indo revisi 2  (1)
Artikel b.indo revisi 2 (1)
 
PANDUAN MENULIS LENGKAP DENGAN CONTOHNYA.pdf
PANDUAN MENULIS LENGKAP DENGAN CONTOHNYA.pdfPANDUAN MENULIS LENGKAP DENGAN CONTOHNYA.pdf
PANDUAN MENULIS LENGKAP DENGAN CONTOHNYA.pdf
 
Publikasi karya tulis ilmiah
Publikasi karya tulis ilmiahPublikasi karya tulis ilmiah
Publikasi karya tulis ilmiah
 
Pengantar Citizen Journalisme
Pengantar Citizen JournalismePengantar Citizen Journalisme
Pengantar Citizen Journalisme
 
Kti populer
Kti populerKti populer
Kti populer
 
Mengelola mediacetakfinal
Mengelola mediacetakfinalMengelola mediacetakfinal
Mengelola mediacetakfinal
 
MATERI JURNALISME ONLINE PADA MEDIA BARU
MATERI JURNALISME ONLINE PADA MEDIA BARUMATERI JURNALISME ONLINE PADA MEDIA BARU
MATERI JURNALISME ONLINE PADA MEDIA BARU
 

More from 555

Fe true story 3
Fe true story 3Fe true story 3
Fe true story 3
555
 
Fe true story 2
Fe true story 2Fe true story 2
Fe true story 2
555
 
Fadhilah dan pahala shalat tarawih
Fadhilah dan pahala shalat tarawihFadhilah dan pahala shalat tarawih
Fadhilah dan pahala shalat tarawih
555
 
Lima perkara yang mengiringi lima perkara lainnya
Lima perkara yang mengiringi lima perkara lainnyaLima perkara yang mengiringi lima perkara lainnya
Lima perkara yang mengiringi lima perkara lainnya
555
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
555
 
Faidlilah Amalan di Bulan Rajab
Faidlilah Amalan di Bulan RajabFaidlilah Amalan di Bulan Rajab
Faidlilah Amalan di Bulan Rajab
555
 
Hidayah dan Macam-macam Nafsu
Hidayah dan Macam-macam NafsuHidayah dan Macam-macam Nafsu
Hidayah dan Macam-macam Nafsu
555
 
Kesempurnaan tak Terpandai
Kesempurnaan tak TerpandaiKesempurnaan tak Terpandai
Kesempurnaan tak Terpandai
555
 
Allah Maha Suci Allah ada tanpa tempat
Allah Maha Suci Allah ada tanpa tempatAllah Maha Suci Allah ada tanpa tempat
Allah Maha Suci Allah ada tanpa tempat
555
 
Do'a Keseharian
Do'a KeseharianDo'a Keseharian
Do'a Keseharian
555
 
Pompa Turbin Angin - Penyuluhan
Pompa Turbin Angin - PenyuluhanPompa Turbin Angin - Penyuluhan
Pompa Turbin Angin - Penyuluhan
555
 
Teori Langit yang Runtuh
Teori Langit yang RuntuhTeori Langit yang Runtuh
Teori Langit yang Runtuh
555
 
Sambung Pasak
Sambung PasakSambung Pasak
Sambung Pasak
555
 
Mesin Frais
Mesin FraisMesin Frais
Mesin Frais
555
 
Energi Terbarukan "Gelombang laut"
Energi Terbarukan "Gelombang laut"Energi Terbarukan "Gelombang laut"
Energi Terbarukan "Gelombang laut"
555
 
KETEL UAP Pipa-pipa Api
KETEL UAP Pipa-pipa ApiKETEL UAP Pipa-pipa Api
KETEL UAP Pipa-pipa Api
555
 
getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1
555
 
Mesin Diesel Dasar
Mesin Diesel DasarMesin Diesel Dasar
Mesin Diesel Dasar
555
 
Rangkaian arus searah
Rangkaian arus searahRangkaian arus searah
Rangkaian arus searah
555
 
Material Teknik Dasar
Material Teknik DasarMaterial Teknik Dasar
Material Teknik Dasar
555
 

More from 555 (20)

Fe true story 3
Fe true story 3Fe true story 3
Fe true story 3
 
Fe true story 2
Fe true story 2Fe true story 2
Fe true story 2
 
Fadhilah dan pahala shalat tarawih
Fadhilah dan pahala shalat tarawihFadhilah dan pahala shalat tarawih
Fadhilah dan pahala shalat tarawih
 
Lima perkara yang mengiringi lima perkara lainnya
Lima perkara yang mengiringi lima perkara lainnyaLima perkara yang mengiringi lima perkara lainnya
Lima perkara yang mengiringi lima perkara lainnya
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Faidlilah Amalan di Bulan Rajab
Faidlilah Amalan di Bulan RajabFaidlilah Amalan di Bulan Rajab
Faidlilah Amalan di Bulan Rajab
 
Hidayah dan Macam-macam Nafsu
Hidayah dan Macam-macam NafsuHidayah dan Macam-macam Nafsu
Hidayah dan Macam-macam Nafsu
 
Kesempurnaan tak Terpandai
Kesempurnaan tak TerpandaiKesempurnaan tak Terpandai
Kesempurnaan tak Terpandai
 
Allah Maha Suci Allah ada tanpa tempat
Allah Maha Suci Allah ada tanpa tempatAllah Maha Suci Allah ada tanpa tempat
Allah Maha Suci Allah ada tanpa tempat
 
Do'a Keseharian
Do'a KeseharianDo'a Keseharian
Do'a Keseharian
 
Pompa Turbin Angin - Penyuluhan
Pompa Turbin Angin - PenyuluhanPompa Turbin Angin - Penyuluhan
Pompa Turbin Angin - Penyuluhan
 
Teori Langit yang Runtuh
Teori Langit yang RuntuhTeori Langit yang Runtuh
Teori Langit yang Runtuh
 
Sambung Pasak
Sambung PasakSambung Pasak
Sambung Pasak
 
Mesin Frais
Mesin FraisMesin Frais
Mesin Frais
 
Energi Terbarukan "Gelombang laut"
Energi Terbarukan "Gelombang laut"Energi Terbarukan "Gelombang laut"
Energi Terbarukan "Gelombang laut"
 
KETEL UAP Pipa-pipa Api
KETEL UAP Pipa-pipa ApiKETEL UAP Pipa-pipa Api
KETEL UAP Pipa-pipa Api
 
getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1
 
Mesin Diesel Dasar
Mesin Diesel DasarMesin Diesel Dasar
Mesin Diesel Dasar
 
Rangkaian arus searah
Rangkaian arus searahRangkaian arus searah
Rangkaian arus searah
 
Material Teknik Dasar
Material Teknik DasarMaterial Teknik Dasar
Material Teknik Dasar
 

Recently uploaded

PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 

Menulis di Koran

  • 1. Perihal Menulis di Koran Oleh AG.Irawan Wartawan dan Praktisi media, Litbang pada Forum Bahasa Media Massa DIY, Staf Pengajar Lembaga Pelatihan Jurnalistik Bernas (LPJB) Harian Pagi BERNAS JOGJA, Pemimpin Redaksi Tabloid BIAS Yogyakarta. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- - Membuat sebuah tulisan (apa pun bentuknya – fakta, opini maupun fisksi) adalah tugas utama (calon) penulis, terutama wartawan yang organik di media publik. Tulisan adalah segala sesuatu yang menarik. Dan tulisan (berita) yang menarik adalah berita yang enak dibaca/ dilihat/ didengar sebanyak-banyaknya orang. Demikian juga bagi seorang arsiparis. Menulis tak hanya sebagai aktivitas sesaat namun menjadi “kekuatan” untuk mendokumentasikan peristiwa. Banyak orang beranggapan menulis di media massa (surat kabar/koran, majalah, tabloid,dll) itu sulit. Sebaliknya, tidak sedikit yang berpendapat menulis di media massa itu gampang. Tidak mudah untuk menilai mana yang benar, mana yang salah. Sangat boleh jadi keduanya benar. Atau, mungkin yang benar rumusannya: gampang-gampang sulit atau sulit-sulit gampang. Maksudnya, menulis di media massa itu tidak mudah, namun bukan berarti sulit melulu sehingga mustahil untuk dilakukan bagi seorang awam (baca: pemula). Lalu, orang bagaimanakah yang pantas menjadi penulis dan menyatakan pendapatnya melalui tulisan di media? Atas pertanyaan ini kira-kira bisa dijawab begini: dia harus mencintai bahasa dan mampu mengungkapkan ide/gagasan secara tertulis dan komunikatif. Memiliki rasa ingin tahu, memiliki disiplin pribadi, memilikiki sikap menggugat, dapat memusatkan perhatian terhadap suatu masalah, senang membaca dan menulis. Untuk yang terakhir ini, kiranya Anda sependapat bahwa kunci pertama untuk memiliki ketrampilan menulis (di media massa) sebenarnya amat sederhana, dan mungkin dianggap sepele, yakni menulis. Ya menulis itu sendiri. Menggali – Memunculkan Ide: MANFAATKAN INDERA Asal tidak cacat total setiap orang memiliki kekuatan untuk mengasah ide dan gagasan kreatifnya. Dengan memanfaatkan indera yang dimiliki ide atau gagasan akan muncul dan menjadi pematik untuk menelusuri sebuah permasalahan/ fenomena (yang sudah terjadi/ sedang terjadi/ akan terjadi). 1. Memanfaatkan penglihatan (mata) Karunia mata yang kita miliki dapat dimanfaatkan untuk memulai mengamati sesuatu. Lihatlah, dan beranikan menatap setiap perubahan/ peristiwa/ kejadian yang terjadi. Lalu, mampukan “disadap” oleh mata. Dari pola penglihatan yang jeli segala peristiwa bisa dirunut. Misalnya kesemrawutan jalan yang biasa dilalui, jika ditelaah lebih dalam, bukan tak mungkin akan menyisakan sejumlah masalah yang pantas diangkat sebagai tulisan (berita). Mulai dari polusi 1
  • 2. udara hingga egoisme pengendara dan rente bisnis yang tak berkesudahan (bisnis kendaraan hingga layanan asuransi kecelakaan hingga kematian… wow…) 2. Mulailah mendengarkan (manfaatkan telinga) Indera pendengaran seseorang merupakan kekuatan untuk mempertajam informasi. Kebiasaan mendengarkan setiap informasi mengajak dan mengasah kepedulian seseorang. Selanjutnya coba memperjelas informasi dengan mencari tambahan pada pihak yang memiliki kompetensi. 3. Senantiasa mengasah indera perasa Sentuhan perasaan seseorang bersifat relatif. Perlu membiasakan diri melatih dan mencoba berhadapan dengan sebuah peristiwa. Jika ada informasi tentang kebakaran, misalnya, cobalah datang ke lokasi (TKP). Rasakan sengatan kobaran api di sekitar lokasi, kepanikan korban, hingga rintihan pilu orang-orang yang kehilangan harta benda. Juga untuk peristiwa yang lain. (Riuhnya pesta wisuda, pernikahan, atau duka korban bencana alam, dsj). 4. Mengalami kejadian Menggali sebuah fakta juga dapat muncul secara tiba-tiba ketika mengalami langsung sebuah peristiwa. Dari pengalaman langsung inilah sebuah informasi dapat mulai diolah. Ditelisik akar dan penyebab persoalan yang tengah melingkupi. Misalnya merebaknya calo tiket perjalanan selama musim liburan dan kita menjadi korbannya. Atau kasus suap saat mengurus surat kendaraan. Karena “emoh ribet” kita ambil jalan pintas. Kiat Menulis di Media Massa Sebagaimana orang melakukan pemanasan dengan olahraga ringan untuk memulai rutinitas harian atau menghidupkan mesin sebelum benda bersangkutan dijalankan. Demikian pula dalam dunia tulis menulis. Ada kalanya memerlukan “pemanasan” sebelum benar-benar menulis. Ada beberapa cara “pemanasan” dalam memulai aktivitas kepenulisan : 1. Buatlah catatan harian kemudian manfaatkan. Tidak banyak orang yang gemar membuat catatan harian. Catatan harian ini beragam bentuknya. Boleh dalam kalimat pendek atau beberapa paragraf. Kata-kata yang penting dalam catatan harian, akan merangsang imajinasi seorang pengarang/penulis. Kadang-kadang satu kata pun dapat membangkitkan seluruh kenangan penulis atas suatu peristiwa. Kata-kata “kunci” ini perlu diperhatikan seorang pembuat catatan harian. 2. Tulis sesuatu yang baru (khas) Mungkin orang bertanya,”Bagaimana saya bisa menulis kalau setiap kali menulis harus selalu baru?” Bukankah buku seorang pengarang atau penulis yang satu hampir mirip dengan penulis lainnya? 2
  • 3. Di sinilah kiat yang harus dimiliki seorang penulis. Masyarakat pembaca menuntut dari penulis sesuatu yang baru. Mereka tidak mau membeli bahan bacaan yang hampir sama dan mengulangi apa yang sudah dikatakan orang lain. Lantas? Bukankah keadaan seperti ini membuat penulis frustasi dan bingung? Kuncinya, daya kreativitas penulis yang memegang peranan penting. Ia harus memiliki sudut pandang yang khas, dengan bahasa yang segar dan menarik, dalam bentuk yang memiliki ciri-ciri tersendiri. 3. Mempelajari karya orang lain Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Tetapi belum tentu pembaca yang baik menjadi penulis yang baik. Yang jelas, penulis yang baik sangat akrab dengan karya orang lain. Penulis yang tidak professional justru akan menganggap remeh karya-karya orang lain. Perhatikan dengan baik apakah penulis yang bersangkutan mampu menyimpulkan dan memberi kesan/pesan kepada pembaca dengan baik. Apakah permulaan dan akhir serasi dan menarik? Apakah tulisan yang disajikan bermanfaat bagi pembaca? Bagaimana ia menyusun kalimat yang efektif, sederhana dan lancar? 4. Menulis dengan cara yang spesifik Bagaimana cara kita berbicara dan menulis, itulah kita. Dari pembicaraan maupun tulisan orang lain dapat menerka apakah orang yang bersangkutan sedang bingung karena tidak tahu apa yang sedang dituliskannya. Orang yang tertib berpikir akan tertib berbicara. Tulisan akan mengesankan bila seorang penulis dapat mengungkapkan buah pikirannya dalam bahasa dan kalimat yang spesifik. Kemampuan menuliskan hal-hal yang spesifik ini sangat ditentukan oleh kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Selama seorang penulis berbicara dan menulis secara umum saja, maka daya pikatnya akan berkurang. 5. Memberi pemahaman kritis pada pembaca Meski sifatnya uraian atas pendapat pribadi, tulisan di media massa sedapat mungkin memberikan pemahaman kristis yang jelas atas sebuah permasalahan yang sedang dibahas. Kristis yang dimaksud adalah memberikan paparan data, lengkap dengan angka-angka pendukung (jika ada), dan akurat, serta referensial. Penulis hendaknya memberikan penilaian atas data yang tersaji. Sehingga ada keberpihakan yang jelas atas sebuah persoalan yang sedang disajikan (ditulis/diulas). Mampu memberikan nilai (evaluasi), analisa atas data yang didapat. Selanjutnya memberikan solusi alternatif yang ditawarkan oleh penulis jika data atau peristiwa tersebut menyangkut persoalan yang memiliki urgensi tinggi. Misalnya: persoalan curi-mencuri budaya/pulau Indonesia oleh Malaysia, kesemrawutan jalan, bisingnya lingkungan sekolah, kebersihan pasar tradisional, marakanya mal/ hypermarket di permukiman penduduk miskin, patgulipat soal pajak, fenomena Gayus dan persoalan sosial lainnya. Selain wartawan organik pada sebuah media, tulisan (berita) juga bisa dibuat oleh masyarakat umum khususnya pribadi, organisasi atau lembaga yang permanen dan tidak permanen. 3
  • 4. Sedangkan wartawan adalah orang yang bekerja di sebuah lembaga pers, yang tugasnya mencari, mengumpulkan, mengolah dan menyajikan informasi kepada publik melalui medianya. Mungkin masih ada lagi media komunitas, media korporat, dan sejenisnya. Siapakah penulis (pemula)? Setiap orang (termasuk jurnalis/ penulis) tentu saja pernah menjadi pemula. Dalam kewartawanan memang ada istilah wartawan pemula, wartawan madya, wartawan senior dan sebagainya. Tapi yang penting adalah, apakah penulis/ jurnalis tetap mau belajar dan berbagi untuk sesama. 1. Strategi Pertama : (calon) penulis harus membiasakan diri membaca koran harian, mendengarkan radio, melihat televisi, internet atau informasi yang lain. Tujuannya untuk memperoleh ide dasar bagi bahan penulisan. Ide atau gagasan berita itu penting (wajib) dimiliki seorang penulis. Selanjutnya, penulis melakukan koordinasi dengan dirinya sendiri, orang lain artau komunitas. Lalu, fokus akan hal-hal yang harus dicari dan dikembangkan untuk ditulis. 2. Strategi Kedua : Untuk membuat sebuah tulisan, penulis harus mau terjun ke lapangan. Hampir semua isian tulisan (terutama media cetak) adalah hasil reportase. Reportase di sini adalah kerja lapangan atau kerja melaporkan dalam bentuk tulisan fakta (ada berita langsung, berita kisah, dan laporan). Di lapangan, kemampuan berjurnalistik dan sensitivitas inderawi penulis diuji. Sejauh mana dia mampu mengakses fakta dan data yang memadai untuk dijadikan tulisan di media. Selain mengamati lapangan, penulis juga dituntut mampu melakukan wawancara untuk konfirmasi atas sebuah fakta tertentu atau minta tanggapan atas sebuah peristiwa. 3. Strategi Ketiga : Penulis senantiasa melihat ada momentum atau news peg (cantelan berita) apa yang dapat dimanfaatkan untuk membuat tulisan pada hari itu. Misalnya, hari ini ada peristiwa teragenda apa yang dapat ditulis. Atau ada news peg apa, contohnya menyongsong hari-hari tertentu, seperti Hari Buruh Internasional (1 Mei), Hari Pendidikan Nasional (2 Mei), Hari Ibu (22 Desember), dan lainnya. Tentu saja, terkait dengan news peg, penulis mencari dan mengolah informasi itu tidak tepat pada waktunya. Beberapa hari sebelumnya sudah mempersiapkan fakta dan datanya, dan tulisannya dimuat pada hari H momentum itu. 4. Strategi Keempat : Banyak peristiwa yang terjadi di luar kota, luar daerah atau bahkan luar negeri yang dapat “dilokalkan” di tempat penulis berada. 4
  • 5. Misalnya kasus flu babi (H1N1) yang awalnya dari luar negeri (Meksiko). Karena menjadi kasus global dan sudah memakan korban di dalam negeri kita, maka kasus itu bisa dikembangkan di sini. Dilakukan pengamatan di lapangan dan wawancara dengan narasumber berkompeten di sini. Jika perlu lakukan riset pustaka. Dalam jurnalisme, pengembangan tulisan (berita) yang dianggap menarik dan penting diketahui masyarakat banyak adalah follow up news. 5. Strategi Kelima : Dalam jurnalisme dikenal istilah (tulisan) talking news, yakni tulisan (berita) yang merupakan hasil wawancara khusus dengan narasumber tentang topik tertentu. Penulis bisa memulai menulis dengan ide dasar dari hasil wawancara yang telah dilakukan. 6. Strategi Keenam : Ada kegiatan atau peristiwa yang patut atau perlu diberitakan sebelumnya, namanya preview news. Artinya, tulisan (berita) ini menginformasikan akan dilaksanakan suatu kegiatan tertentu oleh lembaga tertentu. Tujuan pemberitaan jenis ini agar publik mengetahui kegiatan tersebut dan diharapakan dapat menghadiri atau berpartisipasi. 7. Strategi Ketujuh : Ada kegiatan yang patut diberitakan sesudah peristiwa dimaksud terjadi. Jenis tulisan ini adalah review news. Peran citizen journalism sangat menentukan. 8. Strategi Kedelapan : Organisasi permanen atau tidak permanen pada dasarnya dapat mengirimkan berita ke media massa dengan syarat dan ketentuan berlaku. Berita ini sifatnya layanan publik dari media. Artinya tidak perlu membayar. Namun pemuatannya harus memenuhi persyaratan kelayakan berita dan tersedia space ini di media bersangkutan. 9. Strategi Kesembilan : Berita harus faktual atau obyektif, bermakna serta mempertimbangkan dampak sosial dan dampak manusiawi (human interest). 10.Berita dan nilai Berita Nilai berita : Konflik, kemajuan dan bencana, konsekuensi, kemasyuran dan terkemuka, saat yang tepat dan kedekatan, keganjilan, sentuhan manusiawi, seks, dan aneka nilai yang berlaku di tengah publik. Sumber berita : Sumber primer (fakta/data/angka-angka di lapangan dan wawancara), sumber skunder (riset pustaka), dan riset foto. Prinsip dasar penulisan : Perencanaan (rapat redaksi), penugasan, pengumpulan, evaluasi, penulisan dan penyuntingan. 5
  • 6. 11. Prinsip tulisan berita : Usahakan agar kalimat rata-rata pendek, pilih yang sederhana daripada yang kompleks, pilih kata-kata yang lazim, hindari kata-kata yang tidak perlu, beri kekuatan pada kata kerja, tulislah sebagaimana Anda berbicara, gunakan istilah yang bisa digambarkan oleh pembaca, gunakan sepenuhnya variasi menulis, menulislah untuk menyatakan bukan untuk mempengaruhi. 12. Penulis (jurnalis) harus memiliki sikap : way of life, tujuan mulia, tidak arogan, akurat, kecepatan, kecermatan, jujur terhadap kebenaran. Bekal kerja penulis/ jurnalis : Memiliki naluri berita, mau observasi, punya keingintahuan, mengenal berita, menangani berita, ungkapan yang jelas, kepribadian yang luwes, pendekatan yang sesuai, kecepatan, kecerdikan, teguh pada janji, daya ingat yang tajam, buku catatan, referensi, kamus, surat kabar/majalah/internet/tv/radio. Dan senatiasa melakukan perbaikan demi kemajuan. Syarat kerja penulis (jurnalis) : Tahu yang menarik, selalu ingin tahu, mampu observasi. Kemampuan Berbahasa Jurnalistik Tulisan yang sudah jadi tentu akan kita kirim ke media massa agar dimuat. Untuk itu kemampuan berbahasa jurnalistik mutlak dimiliki. Bahasa jurnalistik atau language of mass communication adalah bahasa yang digunakan untuk menulis naskah atau berita di media massa oleh wartawan. Bahasa jurnalistik adalah gaya bahasa yang komunikatif dan spesifik. Komunikatif artinya langsung menjamah materi atau ke pokok persoalan, tidak berbunga-bunga dan tanpa basa- basi (straight to the point). Spesifik artinya mempunyai gaya penulisan tersendiri, sebuah gaya bahasa yang sederhana, kalimatnya pendek dengan kata-kata yang jelas dan mudah dimengerti oleh masyarakat umum/pembaca. Jangan sampai sidang pembaca “malah” dibuat bingung oleh tulisan yang kita buat. Formulasi (tulisan) berita yang baik Berita atau tulisan di media massa yang baik: isinya lengkap, disajikan dengan gaya bahasa sederhana (mudah dimengerti oleh siap saja, termasuk awam sekalipun) dan ditulis dalam format yang pendek. Pendek bukan berarti disingkat-singkat cara penulisannya. Tapi segeralah masuk pada pokok persoalan yang akan disampaikan. Karena pembaca tak memiliki banyak waktu untuk membaca. Pembaca (biasanya) ingin cepat dengan informasi yang didapat lengkap. Rumus Penulisan di media (massa) publik: 5 W ( what, who, where, when, why )+ 1 H (how) -- out door + NV (news value) + I (impact) + S (security) + FTP (fit to print/ publish) -- desk editor 6
  • 7. Sedang informasi / karya tulis (termasuk opini pembaca) yang masuk kreteria laik berita adalah mengandung unsur-unsur:  Penting (significance): menyangkut kehidupan orang banyak atau mempunyai akibat terhadap kehidupan pembaca. (misal flu burung, flu babi, dst)  Besar (magnitude): menyangkut angka-angka yang berarti bagi kehidupan orang banyak. (korupsi, dana aspirasi, kenaikan TDL/BBM, dst)  Aktual (timeliness): menyangkut hal-hal yang baru terjadi atau diketemukan.  Dekat (proximity): kejadian dekat dengan sidang pembaca, geografis dan atau emosional.  Tenar (prominence) : menyangkut hal-hal yang terkenal atau sangat dikenal oleh pembaca. (misal kunjungan Obama yang bohong-bohongan, SBY Presiden yang Peragu, dst)  Manusiawi (human interest) :memberi sentuhan perasaan bagi pembaca. (misal mengangkat topik tentang BLT, ironi penggunaan gas 3 kg yang yang berakhir dengan ‘arisan’ nyawa rakyat kecil, mobil mewah pejabat di tengah kemiskinan dan utang negara, dsb.)  Eksklusif (exlusive): menyangkut sesuatu yang istimewa/ khas. (misal: tentang fenomena geng motor, jual beli plat nomor TNI/Polri, sekaten (DIY) di tengah modernitas, festival adat di tengah kota, dst)  Unsur-unsur lain : sex, kriminal, eksotisme, hiburan, dll. Jadi tunggu apa lagi, mulailah menulis!!! “Menulis itu bagaikan berenang. Betapa pun seringnya seseorang mendengarkan ceramah atau membaca buku tentang renang, ia tetap tidak akan bisa berenang selama ia tidak berani menceburkan diri ke kolam renang” Selamat berkarya… 7