SlideShare a Scribd company logo
1
21 Juni 2023
Meningkatkan Prognostikasi dalam
Perawatan Paliatif dan Akhir Hayat
Mengatasi Tantangan dan Memberikan Saran yang Dapat Ditindaklanjuti
Abstrak:
Artikel ini mengeksplorasi tantangan dan
pertimbangan dalam prognostikasi untuk dokter
medis di bidang perawatan paliatif dan
perawatan akhir hayat. Ini menyoroti
kecenderungan dokter untuk terlalu optimis
ketika memprediksi prognosis, yang mengarah
ke potensi konsekuensi negatif seperti keputusan
perawatan akhir hidup yang buruk dan rujukan hospice yang
tertunda. Pentingnya memberikan informasi prognostik yang
tepat untuk keputusan perencanaan awal yang diinformasikan,
khususnya dalam diskusi seputar perintah do-not-resuscitate
(DNR), ditekankan. Contoh diberikan untuk menunjukkan
dampak dari ramalan yang akurat pada pengambilan keputusan
pasien. Artikel tersebut menyarankan untuk mengenali masalah
perkiraan berlebihan prognosis sebagai langkah pertama untuk
mengatasinya secara efektif. Ini membahas ketersediaan model
yang diturunkan secara ilmiah dan prediktor klinis untuk
membantu menilai kemungkinan kelangsungan hidup pasien,
bersama dengan tantangan khusus dalam prognosis untuk
berbagai penyakit. Peran diskusi terbuka dengan pasien dan
2
mencari pendapat kedua untuk meningkatkan akurasi prognostik
juga dieksplorasi.
Kata kunci:
Prognostikasi, perawatan paliatif, perawatan akhir hidup, bias optimisme, tantangan, perencanaan
sebelumnya, perintah DNR, pengambilan keputusan, model ilmiah, prediktor klinis, kanker
metastatik, COPD, CHF, diskusi terbuka, opini kedua.
Highlight:
▪ Dokter dalam perawatan paliatif menunjukkan bias
optimisme dalam ramalan, menghasilkan prediksi
kelangsungan hidup yang tidak akurat.
▪ Optimisme yang tidak semestinya dapat menyebabkan
keputusan perawatan akhir hidup yang buruk, rujukan rumah
sakit yang tertunda, dan permintaan perawatan yang sia-sia.
▪ Informasi prognostik yang akurat sangat penting untuk
keputusan perencanaan awal yang terinformasi, terutama
dalam diskusi seputar perintah do-not-resuscitate (DNR).
▪ Contoh menyoroti bagaimana ramalan yang akurat dapat
secara signifikan memengaruhi preferensi pasien untuk CPR
dan intervensi akhir hayat.
▪ Menyadari masalah overestimasi prognosis adalah langkah
pertama menuju peningkatan akurasi prognostik.
▪ Model yang diturunkan secara ilmiah dan prediktor klinis
dapat membantu dokter dalam menilai kemungkinan
kelangsungan hidup pasien.
▪ Penyakit yang berbeda menghadirkan tantangan unik dalam
prognosis, dengan kanker metastatik memiliki perjalanan
yang lebih dapat diprediksi dibandingkan dengan kondisi
seperti COPD dan CHF.
3
▪ Diskusi terbuka dengan pasien tentang prognosis dan
mencari pendapat kedua dapat meningkatkan akurasi
prognostik.
Entri Indeks:
▪ Ramalan
▪ Perawatan paliatif
▪ Perawatan akhir hidup
▪ Bias optimisme
▪ Perencanaan sebelumnya
▪ Perintah Do-not-resuscitate (DNR).
▪ Pengambilan keputusan
▪ Model ilmiah
▪ Prediktor klinis
▪ Kanker metastatik
▪ COPD
▪ CHF
▪ Diskusi terbuka
▪ Pendapat kedua
I. Pendahuluan
Prognostikasi yang akurat sangat penting dalam bidang
perawatan paliatif dan perawatan akhir hidup, karena memandu
pengambilan keputusan medis dan memfasilitasi perencanaan
yang tepat untuk pasien dengan penyakit terminal. Namun, dokter
sering menunjukkan bias optimisme saat memprediksi prognosis,
4
yang mengarah ke perkiraan berlebihan yang signifikan terhadap
kelangsungan hidup pasien. Kecenderungan dokter untuk terlalu
optimis dapat menimbulkan konsekuensi negatif bagi pasien dan
keluarga mereka, yang berdampak pada kualitas perawatan akhir
hayat yang diberikan. Memahami pentingnya prognostikasi yang
akurat, mengenali masalah overestimasi prognosis, dan
mengatasi implikasinya sangat penting untuk meningkatkan hasil
pasien dan mengoptimalkan pemberian perawatan paliatif.
Dalam perawatan paliatif dan akhir hayat, ramalan yang akurat
berfungsi sebagai dasar untuk membuat keputusan berdasarkan
informasi mengenai pilihan pengobatan, manajemen pasien, dan
alokasi sumber daya. Ketika dokter memiliki pemahaman yang
akurat tentang prognosis pasien, mereka dapat terlibat dalam
percakapan yang bermakna dengan pasien dan keluarga mereka
tentang tujuan pengobatan, perencanaan perawatan lanjutan, dan
preferensi akhir hidup. Hal ini memungkinkan pasien untuk
membuat pilihan berdasarkan informasi dan menerima perawatan
yang sejalan dengan nilai dan keinginan mereka.
Namun, penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa dokter
cenderung melebih-lebihkan kelangsungan hidup pasien, yang
mencerminkan bias optimisme yang melekat. Bias ini mungkin
berasal dari fokus profesi medis dalam memberikan harapan dan
mempertahankan pandangan positif bagi pasien. Sementara
optimisme dapat memiliki manfaat psikologis, hal itu dapat
menyebabkan ekspektasi yang tidak realistis dan menghambat
5
perencanaan akhir hayat yang tepat. Oleh karena itu, sangat
penting bagi dokter untuk mengenali dan mengatasi bias ini untuk
memberikan informasi prognostik yang akurat dan meningkatkan
perawatan pasien.
Konsekuensi negatif dari estimasi perkiraan yang berlebihan
memiliki banyak segi. Pertama, pasien mungkin menerima
perawatan akhir hidup yang tidak optimal karena diskusi yang
tertunda tentang pilihan perawatan paliatif dan rujukan rumah
sakit yang terlambat. Prognostikasi yang tidak akurat dapat
mengakibatkan intervensi yang tidak perlu dan memberatkan,
termasuk perawatan agresif yang memberikan sedikit manfaat
atau perawatan sia-sia yang gagal selaras dengan tujuan pasien.
Selain itu, memperkirakan prognosis secara berlebihan dapat
menghambat kemampuan pasien dan keluarga untuk
mempersiapkan diri secara emosional, spiritual, dan praktis untuk
transisi akhir hayat. Keterlambatan kesadaran akan prognosis
yang sebenarnya dapat menyebabkan pergeseran mendadak dari
perawatan yang berfokus pada kuratif ke perawatan paliatif,
menyebabkan tekanan emosional dan membatasi kesempatan
bagi pasien untuk membuat keputusan yang tepat.
Untuk mengatasi tantangan overestimasi prognosis, sangat
penting bagi dokter untuk mengakui adanya bias optimisme dan
potensi dampaknya terhadap perawatan pasien. Dengan
demikian, dokter dapat menggunakan pendekatan yang lebih
realistis dan seimbang saat mendiskusikan prognosis dengan
6
pasien. Memanfaatkan model prognostik yang diturunkan secara
ilmiah dan prediktor klinis dapat meningkatkan akurasi dan
memberikan dasar yang lebih objektif untuk prognostikasi. Selain
itu, membina komunikasi yang terbuka dan jujur dengan pasien
tentang ketidakpastian yang melekat pada prognosis dapat
memberdayakan mereka untuk berpartisipasi secara aktif dalam
perencanaan perawatan mereka dan membuat keputusan yang
selaras dengan nilai dan prioritas mereka.
Tabel: Prognostikasi dalam Perawatan Paliatif dan Perawatan Akhir hayat
# Poin Kunci
1. Dokter cenderung terlalu optimis saat memprediksi prognosis
pada pasien yang sakit parah.
2. Sebuah studi menunjukkan bahwa hanya 20% dari prediksi
kelangsungan hidup dokter yang akurat, dengan faktor
overestimasi 5,3.
3. Akurasi prognostik menurun seiring dengan meningkatnya
durasi hubungan dokter-pasien.
4. Optimisme yang tidak semestinya dapat menyebabkan
keputusan perawatan akhir hidup yang buruk, rujukan rumah
sakit yang terlambat, dan permintaan perawatan yang sia-sia.
5. Informasi prognostik yang tepat sangat penting untuk
keputusan perencanaan awal yang terinformasi, seperti
mendiskusikan perintah do-not-resuscitate (DNR).
6. Preferensi orang untuk CPR berubah secara signifikan setelah
mempelajari informasi yang akurat tentang hasil.
7. Mengenali masalah overestimasi prognosis adalah langkah
pertama untuk mengatasinya.
7
# Poin Kunci
8. Model yang diturunkan secara ilmiah dan prediktor klinis dapat
membantu dalam menilai kemungkinan kelangsungan hidup
pasien.
9. Kanker metastatik memiliki perjalanan yang lebih dapat
diprediksi, sementara penyakit seperti COPD atau CHF
menimbulkan tantangan dalam prognosis.
10. Ketidakpastian dalam memprediksi hasil dapat menjadi
peluang untuk diskusi terbuka dan perencanaan masa depan
dengan pasien.
11. Mencari pendapat kedua dari pengamat yang tidak memihak
dapat meningkatkan akurasi prognostik.
Penjelasan:
1. Tabel tersebut menyoroti poin-poin penting terkait dengan prognostikasi dalam perawatan
paliatif dan perawatan akhir hidup.
2. Ini menekankan kecenderungan dokter untuk terlalu optimis ketika memprediksi prognosis
untuk pasien yang sakit parah, seperti yang ditunjukkan oleh sebuah penelitian yang
mengungkapkan tingkat akurasi yang rendah dan perkiraan yang terlalu tinggi.
3. Studi ini juga menemukan bahwa hubungan dokter-pasien yang lebih lama dikaitkan
dengan penurunan akurasi prognostik.
4. Tabel tersebut membahas potensi konsekuensi negatif dari optimisme yang tidak
semestinya, termasuk keputusan perawatan akhir hayat yang buruk, rujukan rumah sakit
yang tertunda, dan permintaan perawatan yang sia-sia.
5. Ini menekankan pentingnya memberikan informasi prognostik yang tepat untuk
memfasilitasi keputusan perencanaan awal yang terinformasi, khususnya dalam diskusi
seputar perintah do-not-resuscitate (DNR).
6. Contoh diberikan tentang bagaimana preferensi orang untuk CPR berubah secara
signifikan setelah mempelajari informasi yang akurat tentang hasil, menyoroti dampak
ramalan pada pengambilan keputusan.
7. Tabel tersebut menunjukkan bahwa mengenali masalah overestimasi prognosis adalah
langkah pertama untuk mengatasinya secara efektif.
8. Ini menyebutkan ketersediaan model yang diturunkan secara ilmiah dan prediktor klinis
yang dapat membantu dalam menilai kemungkinan kelangsungan hidup pasien.
9. Tantangan khusus dalam prognosis dibahas, seperti prediktabilitas kanker metastatik
dibandingkan dengan penyakit seperti COPD atau CHF.
10. Tabel tersebut mengakui ketidakpastian yang melekat dalam memprediksi hasil dan
mengusulkan diskusi terbuka dengan pasien untuk mengatasi berbagai kemungkinan.
8
11. Akhirnya, mencari pendapat kedua dari pengamat yang tidak memihak dianjurkan untuk
meningkatkan akurasi prognostik, berdasarkan penelitian yang menunjukkan keandalan
mereka yang lebih tinggi dibandingkan dengan dokter dengan hubungan dokter-pasien
yang kuat.
II. Tantangan dalam Prognostikasi
Prognostikasi, khususnya dalam konteks perawatan paliatif dan
perawatan akhir hayat, menimbulkan beberapa tantangan bagi
dokter. Terlepas dari pentingnya informasi prognostik yang
akurat, penelitian secara konsisten menunjukkan tingkat akurasi
yang rendah dan perkiraan yang terlalu tinggi yang signifikan
oleh dokter. Salah satu studi yang dilakukan oleh Christakis
mengungkapkan bahwa hanya 20% dari prediksi kelangsungan
hidup yang diberikan oleh 343 dokter untuk 468 pasien yang sakit
parah yang akurat, dengan rata-rata dokter melebih-lebihkan
kelangsungan hidup dengan faktor rata-rata 5,3. Kecenderungan
perkiraan yang berlebihan ini diamati pada berbagai jenis dokter,
meskipun dokter yang lebih berpengalaman cenderung memiliki
sedikit kesalahan.
Menariknya, penelitian ini juga menemukan bahwa hubungan
dokter-pasien yang lebih lama dikaitkan dengan penurunan
akurasi prognostik. Seiring bertambahnya durasi hubungan
dokter-pasien, kemungkinan memprediksi prognosis dengan
benar berkurang. Temuan ini menantang anggapan bahwa
hubungan jangka panjang antara dokter dan pasien akan
mengarah pada pemahaman yang lebih baik tentang kondisi dan
prognosis pasien. Ini menunjukkan bahwa keakraban dan
9
investasi emosional yang berkembang dari waktu ke waktu dapat
berkontribusi pada bias menuju prediksi yang lebih optimis.
Implikasi perkiraan berlebihan prognosis adalah signifikan dan
dapat berdampak langsung pada keputusan perawatan akhir hayat
dan waktu rujukan rumah sakit. Keakuratan prognostik yang
buruk dapat menyebabkan diskusi dan keputusan yang tertunda
mengenai pilihan perawatan paliatif, menghilangkan kesempatan
pasien untuk menerima dukungan optimal dan manajemen gejala
lebih awal dalam lintasan penyakit mereka. Keterlambatan
rujukan rumah sakit ini dapat mengakibatkan pasien
menghabiskan hari-hari terakhir mereka di rumah sakit daripada
di rumah mereka sendiri atau pengaturan perawatan pilihan.
Selain itu, perkiraan prognosis yang terlalu tinggi juga dapat
menyebabkan pasien menerima perawatan atau intervensi yang
tidak perlu dan memberatkan yang tidak sesuai dengan tujuan dan
nilai mereka.
Untuk mengatasi tantangan ini, sangat penting bagi dokter di
bidang perawatan paliatif untuk mengenali keterbatasan dan bias
yang terkait dengan ramalan. Dengan mengakui kecenderungan
terlalu tinggi, dokter dapat secara aktif bekerja untuk
meningkatkan keakuratan prediksi mereka. Hal ini dapat dicapai
melalui penggunaan model prognostik yang diturunkan secara
ilmiah dan prediktor klinis yang telah divalidasi pada populasi
pasien tertentu. Memasukkan alat-alat ini ke dalam praktik klinis
10
dapat memberikan kerangka kerja yang lebih objektif untuk
prognostikasi dan meningkatkan akurasi.
Selain itu, mencari masukan dari kolega atau mencari pendapat
kedua dari pengamat yang tidak memihak dapat berkontribusi
pada prognostikasi yang lebih akurat. Studi oleh Christakis dan
lainnya telah menunjukkan bahwa pengamat yang tidak
memihak, yang tidak terlibat secara emosional dalam hubungan
pasien-dokter, cenderung memiliki keandalan yang lebih tinggi
dalam prediksi prognostik mereka. Mencari perspektif baru dari
pengamat yang tidak memihak dapat menawarkan wawasan yang
berharga dan membantu mengurangi bias yang mungkin timbul
dari hubungan jangka panjang dengan pasien.
III. Pentingnya Informasi Prognostik yang Tepat
Informasi prognostik yang tepat memainkan peran penting dalam
perawatan paliatif dan perawatan akhir hayat, memungkinkan
keputusan perencanaan awal yang terinformasi dan memandu
penggunaan intervensi seperti perintah do-not-resuscitate (DNR).
Prognostikasi yang akurat memberdayakan pasien dan
keluarganya untuk membuat keputusan yang selaras dengan nilai
dan preferensi mereka, memastikan bahwa perawatan yang
diberikan sesuai dengan keinginan mereka.
Salah satu aspek penting dari keputusan perencanaan awal adalah
pertimbangan perintah DNR. Studi Murphy menunjukkan bahwa
11
keputusan orang mengenai CPR (resusitasi kardiopulmoner)
selama penyakit akut dipengaruhi oleh persepsi mereka tentang
prognosis. Sebelum mempelajari probabilitas sebenarnya untuk
bertahan hidup, 41% individu menginginkan CPR. Namun,
setelah diberikan informasi yang akurat tentang hasil, hanya 22%
yang menyatakan keinginan untuk CPR. Ini menyoroti dampak
mendalam dari informasi prognostik yang akurat pada preferensi
pasien untuk intervensi yang mempertahankan hidup.
Selain itu, ramalan yang akurat memiliki potensi untuk mencegah
perawatan yang sia-sia dan memberatkan dengan membantu
pasien dan keluarga memahami kemungkinan hasil dari penyakit
mereka. Misalnya, ketika pasien dihadapkan pada penyakit yang
membatasi hidup dan mengetahui prognosis yang akurat,
keinginan mereka untuk CPR menurun secara signifikan. Dalam
studi Murphy, hanya 5% individu dengan informasi akurat
tentang hasil dalam konteks penyakit yang membatasi hidup yang
menginginkan CPR. Ini menekankan pentingnya memberikan
harapan yang realistis kepada pasien tentang potensi manfaat dan
beban intervensi, memungkinkan mereka membuat keputusan
yang tepat.
Memasukkan informasi prognostik yang akurat ke dalam diskusi
tentang perencanaan perawatan lanjutan memungkinkan pasien
dan keluarga untuk merencanakan masa depan secara efektif. Ini
memungkinkan mereka untuk mempertimbangkan berbagai
kemungkinan skenario dan membuat keputusan mengenai
12
preferensi pengobatan, tujuan perawatan, dan alokasi sumber
daya. Dengan memahami kemungkinan perjalanan penyakit
mereka, pasien dapat terlibat dalam percakapan terbuka dan
bermakna dengan penyedia layanan kesehatan mereka, mengatasi
kekhawatiran, ketakutan, dan harapan mereka. Pendekatan
kolaboratif untuk perencanaan lanjutan ini mempromosikan
otonomi pasien dan memastikan bahwa perawatan disesuaikan
dengan kebutuhan dan keinginan individu setiap pasien.
IV. Mengatasi Masalah Prognosis Overestimation
Untuk mengatasi tantangan overestimasi prognosis dalam
perawatan paliatif dan perawatan akhir hidup, penting bagi dokter
untuk mengenali adanya bias optimisme dalam prognostikasi.
Dengan mengakui kecenderungan inheren terhadap penilaian
berlebihan ini, profesional kesehatan dapat mengambil langkah
proaktif untuk meningkatkan keakuratan prediksi mereka dan
memberikan informasi prognostik yang lebih realistis kepada
pasien dan keluarga mereka.
Salah satu pendekatan yang efektif adalah dengan menggunakan
model yang diturunkan secara ilmiah dan prediktor klinis yang
telah divalidasi pada populasi pasien tertentu. Model ini
mempertimbangkan berbagai faktor prognostik, seperti stadium
penyakit, komorbiditas, dan status fungsional, untuk menilai
kemungkinan kelangsungan hidup pasien dengan lebih akurat.
Dengan memasukkan alat berbasis bukti ini ke dalam praktik
klinis, dokter dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk
13
memprediksi prognosis dan mengkomunikasikan ekspektasi yang
realistis kepada pasien.
Penting untuk diketahui bahwa penyakit yang berbeda
menghadirkan tantangan unik dalam prognosis. Kanker
metastatik, misalnya, seringkali memiliki perjalanan yang lebih
dapat diprediksi dibandingkan dengan penyakit seperti penyakit
paru obstruktif kronik (PPOK) dan gagal jantung kongestif
(CHF). Sementara menilai lintasan sekarat pasien dengan kanker
metastatik mungkin relatif mudah, penyakit seperti COPD dan
CHF bisa lebih tidak terduga karena potensi remisi, eksaserbasi,
atau kematian selama masuk rumah sakit. Dokter harus
menyadari kompleksitas ini dan terlibat dalam diskusi terbuka
dengan pasien tentang kemungkinan hasil, memastikan bahwa
rencana perawatan disesuaikan dengan keadaan individu.
Selain memanfaatkan model dan prediktor, mencari pendapat
kedua dari pengamat yang tidak memihak dapat menjadi strategi
yang berharga untuk meningkatkan akurasi prognostik. Studi oleh
Christakis dan lainnya telah menunjukkan bahwa pengamat yang
tidak memihak, yang tidak memiliki investasi emosional dalam
hubungan pasien-dokter, cenderung memberikan prediksi
prognostik yang lebih akurat. Menyajikan data yang relevan
secara objektif kepada kolega dan meminta ramalan mereka
hanya berdasarkan informasi dapat menawarkan wawasan baru
dan membantu mengurangi potensi bias yang dapat timbul dari
hubungan jangka panjang dengan pasien.
14
V. Meningkatkan Akurasi Prognostik
Untuk meningkatkan akurasi prognostik di bidang perawatan
paliatif dan perawatan akhir hidup, sangat penting bagi dokter
untuk terlibat dalam diskusi terbuka dan jujur dengan pasien
tentang prognosis dan berbagai kemungkinan hasil. Pendekatan
kolaboratif ini mendorong pengambilan keputusan bersama dan
memberdayakan pasien untuk berpartisipasi aktif dalam
perencanaan perawatan mereka.
Selama diskusi ini, dokter harus memberi pasien informasi yang
akurat dan realistis tentang prognosis mereka. Dengan secara
terbuka menangani hasil potensial, termasuk kemungkinan
kematian, pasien dapat lebih memahami situasi mereka dan
membuat keputusan berdasarkan informasi mengenai preferensi
pengobatan dan tujuan perawatan mereka. Diskusi ini harus
dilakukan dengan empati dan kepekaan, memastikan bahwa
pasien merasa didukung dan diberdayakan untuk
mengungkapkan kekhawatiran, ketakutan, dan harapan mereka.
Selain diskusi terbuka, mencari pendapat kedua dari pengamat
yang tidak memihak dapat meningkatkan akurasi prognostik
secara signifikan. Studi yang dilakukan oleh Christakis dan
lainnya telah menunjukkan bahwa pengamat yang tidak memihak
cenderung memberikan prediksi prognostik yang lebih andal
dibandingkan dengan dokter yang memiliki hubungan dokter-
pasien yang kuat. Menyajikan data klinis yang relevan kepada
kolega yang tidak memihak dan meminta penilaian objektif
15
mereka dapat menawarkan wawasan baru dan mengurangi
potensi bias yang dapat muncul dari investasi emosional dalam
perawatan pasien.
VI. Kesimpulan
Ringkasan:
Prognostikasi memainkan peran penting dalam perawatan paliatif
dan akhir hayat, namun dokter sering menunjukkan bias
optimisme, menghasilkan prediksi kelangsungan hidup pasien
yang tidak akurat. Artikel ini membahas tantangan yang terkait
dengan ramalan dan memberikan saran yang dapat ditindaklanjuti
untuk dokter medis di bidang perawatan paliatif. Ini menekankan
pentingnya mengenali masalah overestimasi prognosis dan
menyoroti potensi konsekuensi negatif, termasuk keputusan
perawatan akhir hidup yang buruk dan rujukan hospice yang
tertunda. Untuk memfasilitasi keputusan perencanaan awal yang
terinformasi, informasi prognostik yang tepat sangat penting,
terutama dalam diskusi seputar perintah do-not-resuscitate
(DNR). Artikel ini menyajikan contoh-contoh yang menunjukkan
bagaimana ramalan yang akurat dapat secara signifikan
memengaruhi pengambilan keputusan pasien, khususnya
mengenai preferensi untuk CPR. Ini menyarankan penggunaan
model yang diturunkan secara ilmiah dan prediktor klinis untuk
menilai kemungkinan kelangsungan hidup pasien, sambil
mengakui tantangan unik dalam prognosis untuk penyakit yang
berbeda. Peran diskusi terbuka dengan pasien tentang prognosis
dan manfaat potensial mencari pendapat kedua dari pengamat
16
yang tidak memihak juga dibahas sebagai sarana untuk
meningkatkan akurasi prognostik.
Kesimpulan:
Prognostikasi dalam perawatan paliatif dan akhir hayat
menghadirkan tantangan bagi dokter, terutama karena bias
optimisme yang mengarah pada prediksi kelangsungan hidup
pasien yang tidak akurat. Mengatasi masalah ini sangat penting
untuk memastikan keputusan perawatan akhir hayat yang tepat
dan rujukan rumah sakit tepat waktu. Memberikan informasi
prognostik yang akurat sangat penting untuk perencanaan awal
yang terinformasi, terutama dalam diskusi seputar perintah do-
not-resuscitate (DNR). Dokter medis dapat meningkatkan akurasi
prognostik mereka dengan mengenali adanya bias optimisme,
memanfaatkan model yang diturunkan secara ilmiah dan
prediktor klinis, dan terlibat dalam diskusi terbuka dengan pasien
tentang prognosis. Mencari pendapat kedua dari pengamat yang
tidak memihak dapat lebih meningkatkan akurasi, khususnya
dalam kasus di mana dokter memiliki hubungan dokter-pasien
yang kuat. Dengan mengatasi tantangan ini dan menerapkan
strategi yang direkomendasikan, dokter dapat meningkatkan
keterampilan prognostik mereka dan meningkatkan perawatan
yang diberikan kepada pasien dalam pengaturan paliatif dan akhir
hayat.
17
Bacaan lebih lanjut :
https://www.mypcnow.org/fast-fact/prognostication/
Dibuat dengan menggunakan:
https://chat.openai.com/share/5ccd7d48-80cb-4f0a-af7a-fe8e85cbdf06
Unduh: SECUIL CATATAN INDAH TENTANG SENJA
https://twitter.com/drikasyamsul

More Related Content

Similar to Meningkatkan Prognostikasi.pdf

Salinan dari Forensic Science Thesis XL by Slidesgo.pptx
Salinan dari Forensic Science Thesis XL by Slidesgo.pptxSalinan dari Forensic Science Thesis XL by Slidesgo.pptx
Salinan dari Forensic Science Thesis XL by Slidesgo.pptx
1902511054Gabrielraj
 
Translit amoy
Translit amoyTranslit amoy
Translit amoy
debisisria
 
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
ssusercd3bde
 
Advance nursing vero
Advance nursing veroAdvance nursing vero
Advance nursing vero
Army Of God
 
Menavigasi Perubahan Hingga Akhir.pdf
Menavigasi Perubahan Hingga Akhir.pdfMenavigasi Perubahan Hingga Akhir.pdf
Menavigasi Perubahan Hingga Akhir.pdf
papahku123
 
Komunitas ske 2
Komunitas ske 2Komunitas ske 2
Komunitas ske 2
Hanugroho Hanugroho
 
Konsep Keperawatan Kritis.ppt
Konsep Keperawatan Kritis.pptKonsep Keperawatan Kritis.ppt
Konsep Keperawatan Kritis.ppt
PutriHanny4
 
Konsep Keperawatan Kritis.ppt
Konsep Keperawatan Kritis.pptKonsep Keperawatan Kritis.ppt
Konsep Keperawatan Kritis.ppt
SahrilRamadhan7
 
Apoteker klinis : Menghilangkan jarak antara pasien dan dokter
Apoteker klinis : Menghilangkan jarak antara pasien dan dokterApoteker klinis : Menghilangkan jarak antara pasien dan dokter
Apoteker klinis : Menghilangkan jarak antara pasien dan dokter
Andi Himyatul Hidayah
 
PPKKolorektal.pdf
PPKKolorektal.pdfPPKKolorektal.pdf
PPKKolorektal.pdf
PPDSBEdah
 
STRATEGI MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT
STRATEGI MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT STRATEGI MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT
STRATEGI MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT
SofiaNofianti
 
komunikasi-dokter-pasien-bad-news
komunikasi-dokter-pasien-bad-newskomunikasi-dokter-pasien-bad-news
komunikasi-dokter-pasien-bad-news
Juwita Ramadhannia
 
Wulan clinical decision ngerangkum
Wulan clinical decision ngerangkumWulan clinical decision ngerangkum
Wulan clinical decision ngerangkum
WulanAnisa1
 
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptxkomunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
anditia3
 
Evidance based clinical decision and scope of practice.pptx
Evidance based clinical decision and scope of practice.pptxEvidance based clinical decision and scope of practice.pptx
Evidance based clinical decision and scope of practice.pptx
nurelila
 
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
Mariaankira
 
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
Aji Wibowo
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
pjj_kemenkes
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
pjj_kemenkes
 

Similar to Meningkatkan Prognostikasi.pdf (20)

Salinan dari Forensic Science Thesis XL by Slidesgo.pptx
Salinan dari Forensic Science Thesis XL by Slidesgo.pptxSalinan dari Forensic Science Thesis XL by Slidesgo.pptx
Salinan dari Forensic Science Thesis XL by Slidesgo.pptx
 
Translit amoy
Translit amoyTranslit amoy
Translit amoy
 
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
 
Advance nursing vero
Advance nursing veroAdvance nursing vero
Advance nursing vero
 
Menavigasi Perubahan Hingga Akhir.pdf
Menavigasi Perubahan Hingga Akhir.pdfMenavigasi Perubahan Hingga Akhir.pdf
Menavigasi Perubahan Hingga Akhir.pdf
 
Komunitas ske 2
Komunitas ske 2Komunitas ske 2
Komunitas ske 2
 
Konsep Keperawatan Kritis.ppt
Konsep Keperawatan Kritis.pptKonsep Keperawatan Kritis.ppt
Konsep Keperawatan Kritis.ppt
 
Konsep Keperawatan Kritis.ppt
Konsep Keperawatan Kritis.pptKonsep Keperawatan Kritis.ppt
Konsep Keperawatan Kritis.ppt
 
2159 3918-1-sm
2159 3918-1-sm2159 3918-1-sm
2159 3918-1-sm
 
Apoteker klinis : Menghilangkan jarak antara pasien dan dokter
Apoteker klinis : Menghilangkan jarak antara pasien dan dokterApoteker klinis : Menghilangkan jarak antara pasien dan dokter
Apoteker klinis : Menghilangkan jarak antara pasien dan dokter
 
PPKKolorektal.pdf
PPKKolorektal.pdfPPKKolorektal.pdf
PPKKolorektal.pdf
 
STRATEGI MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT
STRATEGI MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT STRATEGI MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT
STRATEGI MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT
 
komunikasi-dokter-pasien-bad-news
komunikasi-dokter-pasien-bad-newskomunikasi-dokter-pasien-bad-news
komunikasi-dokter-pasien-bad-news
 
Wulan clinical decision ngerangkum
Wulan clinical decision ngerangkumWulan clinical decision ngerangkum
Wulan clinical decision ngerangkum
 
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptxkomunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
 
Evidance based clinical decision and scope of practice.pptx
Evidance based clinical decision and scope of practice.pptxEvidance based clinical decision and scope of practice.pptx
Evidance based clinical decision and scope of practice.pptx
 
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
 
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
 

More from papahku123

HUBUNGAN ANTARA PRODUK, PASAR, PRODUKSI, DAN PEMASARAN.pdf
HUBUNGAN ANTARA PRODUK, PASAR, PRODUKSI, DAN PEMASARAN.pdfHUBUNGAN ANTARA PRODUK, PASAR, PRODUKSI, DAN PEMASARAN.pdf
HUBUNGAN ANTARA PRODUK, PASAR, PRODUKSI, DAN PEMASARAN.pdf
papahku123
 
MLM dan Direct Selling - Papi Syamsul.pdf
MLM dan Direct Selling - Papi Syamsul.pdfMLM dan Direct Selling - Papi Syamsul.pdf
MLM dan Direct Selling - Papi Syamsul.pdf
papahku123
 
Memahami Akhir Hidup pada Penderita Kanker.pptx
Memahami Akhir Hidup pada Penderita Kanker.pptxMemahami Akhir Hidup pada Penderita Kanker.pptx
Memahami Akhir Hidup pada Penderita Kanker.pptx
papahku123
 
Menunda Percakapan Sulit.pdf
Menunda Percakapan Sulit.pdfMenunda Percakapan Sulit.pdf
Menunda Percakapan Sulit.pdf
papahku123
 
Sebelum Seseorang Meninggal.pdf
Sebelum Seseorang Meninggal.pdfSebelum Seseorang Meninggal.pdf
Sebelum Seseorang Meninggal.pdf
papahku123
 
Periklanan Etis dan Pemasaran.pdf
Periklanan Etis dan Pemasaran.pdfPeriklanan Etis dan Pemasaran.pdf
Periklanan Etis dan Pemasaran.pdf
papahku123
 
Preferensi Pasien untuk Tempat Perawatan.pdf
Preferensi Pasien untuk Tempat Perawatan.pdfPreferensi Pasien untuk Tempat Perawatan.pdf
Preferensi Pasien untuk Tempat Perawatan.pdf
papahku123
 
MENDENGARKAN DENGAN PERHATIAN DAN EMPATIS.pdf
MENDENGARKAN DENGAN PERHATIAN DAN EMPATIS.pdfMENDENGARKAN DENGAN PERHATIAN DAN EMPATIS.pdf
MENDENGARKAN DENGAN PERHATIAN DAN EMPATIS.pdf
papahku123
 
Mempromosikan Pemahaman.pdf
Mempromosikan Pemahaman.pdfMempromosikan Pemahaman.pdf
Mempromosikan Pemahaman.pdf
papahku123
 
Pertemuan Keluarga.pdf
Pertemuan Keluarga.pdfPertemuan Keluarga.pdf
Pertemuan Keluarga.pdf
papahku123
 
Harapan Hidup 6-12 Bulan.pdf
Harapan Hidup 6-12 Bulan.pdfHarapan Hidup 6-12 Bulan.pdf
Harapan Hidup 6-12 Bulan.pdf
papahku123
 
Kepuasan Pasien.pdf
Kepuasan Pasien.pdfKepuasan Pasien.pdf
Kepuasan Pasien.pdf
papahku123
 
Keluarga pasien yang sekarat.pdf
Keluarga pasien yang sekarat.pdfKeluarga pasien yang sekarat.pdf
Keluarga pasien yang sekarat.pdf
papahku123
 
Pendidikan Keluarga dalam Perawatan Paliatif.pdf
Pendidikan Keluarga dalam Perawatan Paliatif.pdfPendidikan Keluarga dalam Perawatan Paliatif.pdf
Pendidikan Keluarga dalam Perawatan Paliatif.pdf
papahku123
 
Membangun Semangat Kolaborasi.pdf
Membangun Semangat Kolaborasi.pdfMembangun Semangat Kolaborasi.pdf
Membangun Semangat Kolaborasi.pdf
papahku123
 
Komunikasi Welas Asih.pdf
Komunikasi Welas Asih.pdfKomunikasi Welas Asih.pdf
Komunikasi Welas Asih.pdf
papahku123
 
Mengelola Emosi.pdf
Mengelola Emosi.pdfMengelola Emosi.pdf
Mengelola Emosi.pdf
papahku123
 
Spiritual Pasien ke dalam Rencana Asuhan Keperawatan.pdf
Spiritual Pasien ke dalam Rencana Asuhan Keperawatan.pdfSpiritual Pasien ke dalam Rencana Asuhan Keperawatan.pdf
Spiritual Pasien ke dalam Rencana Asuhan Keperawatan.pdf
papahku123
 
Proses Berduka yang Normal.pdf
Proses Berduka yang Normal.pdfProses Berduka yang Normal.pdf
Proses Berduka yang Normal.pdf
papahku123
 
Otonomi dan Kewajiban Etis.pdf
Otonomi dan Kewajiban Etis.pdfOtonomi dan Kewajiban Etis.pdf
Otonomi dan Kewajiban Etis.pdf
papahku123
 

More from papahku123 (20)

HUBUNGAN ANTARA PRODUK, PASAR, PRODUKSI, DAN PEMASARAN.pdf
HUBUNGAN ANTARA PRODUK, PASAR, PRODUKSI, DAN PEMASARAN.pdfHUBUNGAN ANTARA PRODUK, PASAR, PRODUKSI, DAN PEMASARAN.pdf
HUBUNGAN ANTARA PRODUK, PASAR, PRODUKSI, DAN PEMASARAN.pdf
 
MLM dan Direct Selling - Papi Syamsul.pdf
MLM dan Direct Selling - Papi Syamsul.pdfMLM dan Direct Selling - Papi Syamsul.pdf
MLM dan Direct Selling - Papi Syamsul.pdf
 
Memahami Akhir Hidup pada Penderita Kanker.pptx
Memahami Akhir Hidup pada Penderita Kanker.pptxMemahami Akhir Hidup pada Penderita Kanker.pptx
Memahami Akhir Hidup pada Penderita Kanker.pptx
 
Menunda Percakapan Sulit.pdf
Menunda Percakapan Sulit.pdfMenunda Percakapan Sulit.pdf
Menunda Percakapan Sulit.pdf
 
Sebelum Seseorang Meninggal.pdf
Sebelum Seseorang Meninggal.pdfSebelum Seseorang Meninggal.pdf
Sebelum Seseorang Meninggal.pdf
 
Periklanan Etis dan Pemasaran.pdf
Periklanan Etis dan Pemasaran.pdfPeriklanan Etis dan Pemasaran.pdf
Periklanan Etis dan Pemasaran.pdf
 
Preferensi Pasien untuk Tempat Perawatan.pdf
Preferensi Pasien untuk Tempat Perawatan.pdfPreferensi Pasien untuk Tempat Perawatan.pdf
Preferensi Pasien untuk Tempat Perawatan.pdf
 
MENDENGARKAN DENGAN PERHATIAN DAN EMPATIS.pdf
MENDENGARKAN DENGAN PERHATIAN DAN EMPATIS.pdfMENDENGARKAN DENGAN PERHATIAN DAN EMPATIS.pdf
MENDENGARKAN DENGAN PERHATIAN DAN EMPATIS.pdf
 
Mempromosikan Pemahaman.pdf
Mempromosikan Pemahaman.pdfMempromosikan Pemahaman.pdf
Mempromosikan Pemahaman.pdf
 
Pertemuan Keluarga.pdf
Pertemuan Keluarga.pdfPertemuan Keluarga.pdf
Pertemuan Keluarga.pdf
 
Harapan Hidup 6-12 Bulan.pdf
Harapan Hidup 6-12 Bulan.pdfHarapan Hidup 6-12 Bulan.pdf
Harapan Hidup 6-12 Bulan.pdf
 
Kepuasan Pasien.pdf
Kepuasan Pasien.pdfKepuasan Pasien.pdf
Kepuasan Pasien.pdf
 
Keluarga pasien yang sekarat.pdf
Keluarga pasien yang sekarat.pdfKeluarga pasien yang sekarat.pdf
Keluarga pasien yang sekarat.pdf
 
Pendidikan Keluarga dalam Perawatan Paliatif.pdf
Pendidikan Keluarga dalam Perawatan Paliatif.pdfPendidikan Keluarga dalam Perawatan Paliatif.pdf
Pendidikan Keluarga dalam Perawatan Paliatif.pdf
 
Membangun Semangat Kolaborasi.pdf
Membangun Semangat Kolaborasi.pdfMembangun Semangat Kolaborasi.pdf
Membangun Semangat Kolaborasi.pdf
 
Komunikasi Welas Asih.pdf
Komunikasi Welas Asih.pdfKomunikasi Welas Asih.pdf
Komunikasi Welas Asih.pdf
 
Mengelola Emosi.pdf
Mengelola Emosi.pdfMengelola Emosi.pdf
Mengelola Emosi.pdf
 
Spiritual Pasien ke dalam Rencana Asuhan Keperawatan.pdf
Spiritual Pasien ke dalam Rencana Asuhan Keperawatan.pdfSpiritual Pasien ke dalam Rencana Asuhan Keperawatan.pdf
Spiritual Pasien ke dalam Rencana Asuhan Keperawatan.pdf
 
Proses Berduka yang Normal.pdf
Proses Berduka yang Normal.pdfProses Berduka yang Normal.pdf
Proses Berduka yang Normal.pdf
 
Otonomi dan Kewajiban Etis.pdf
Otonomi dan Kewajiban Etis.pdfOtonomi dan Kewajiban Etis.pdf
Otonomi dan Kewajiban Etis.pdf
 

Recently uploaded

PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 

Recently uploaded (20)

PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 

Meningkatkan Prognostikasi.pdf

  • 1. 1 21 Juni 2023 Meningkatkan Prognostikasi dalam Perawatan Paliatif dan Akhir Hayat Mengatasi Tantangan dan Memberikan Saran yang Dapat Ditindaklanjuti Abstrak: Artikel ini mengeksplorasi tantangan dan pertimbangan dalam prognostikasi untuk dokter medis di bidang perawatan paliatif dan perawatan akhir hayat. Ini menyoroti kecenderungan dokter untuk terlalu optimis ketika memprediksi prognosis, yang mengarah ke potensi konsekuensi negatif seperti keputusan perawatan akhir hidup yang buruk dan rujukan hospice yang tertunda. Pentingnya memberikan informasi prognostik yang tepat untuk keputusan perencanaan awal yang diinformasikan, khususnya dalam diskusi seputar perintah do-not-resuscitate (DNR), ditekankan. Contoh diberikan untuk menunjukkan dampak dari ramalan yang akurat pada pengambilan keputusan pasien. Artikel tersebut menyarankan untuk mengenali masalah perkiraan berlebihan prognosis sebagai langkah pertama untuk mengatasinya secara efektif. Ini membahas ketersediaan model yang diturunkan secara ilmiah dan prediktor klinis untuk membantu menilai kemungkinan kelangsungan hidup pasien, bersama dengan tantangan khusus dalam prognosis untuk berbagai penyakit. Peran diskusi terbuka dengan pasien dan
  • 2. 2 mencari pendapat kedua untuk meningkatkan akurasi prognostik juga dieksplorasi. Kata kunci: Prognostikasi, perawatan paliatif, perawatan akhir hidup, bias optimisme, tantangan, perencanaan sebelumnya, perintah DNR, pengambilan keputusan, model ilmiah, prediktor klinis, kanker metastatik, COPD, CHF, diskusi terbuka, opini kedua. Highlight: ▪ Dokter dalam perawatan paliatif menunjukkan bias optimisme dalam ramalan, menghasilkan prediksi kelangsungan hidup yang tidak akurat. ▪ Optimisme yang tidak semestinya dapat menyebabkan keputusan perawatan akhir hidup yang buruk, rujukan rumah sakit yang tertunda, dan permintaan perawatan yang sia-sia. ▪ Informasi prognostik yang akurat sangat penting untuk keputusan perencanaan awal yang terinformasi, terutama dalam diskusi seputar perintah do-not-resuscitate (DNR). ▪ Contoh menyoroti bagaimana ramalan yang akurat dapat secara signifikan memengaruhi preferensi pasien untuk CPR dan intervensi akhir hayat. ▪ Menyadari masalah overestimasi prognosis adalah langkah pertama menuju peningkatan akurasi prognostik. ▪ Model yang diturunkan secara ilmiah dan prediktor klinis dapat membantu dokter dalam menilai kemungkinan kelangsungan hidup pasien. ▪ Penyakit yang berbeda menghadirkan tantangan unik dalam prognosis, dengan kanker metastatik memiliki perjalanan yang lebih dapat diprediksi dibandingkan dengan kondisi seperti COPD dan CHF.
  • 3. 3 ▪ Diskusi terbuka dengan pasien tentang prognosis dan mencari pendapat kedua dapat meningkatkan akurasi prognostik. Entri Indeks: ▪ Ramalan ▪ Perawatan paliatif ▪ Perawatan akhir hidup ▪ Bias optimisme ▪ Perencanaan sebelumnya ▪ Perintah Do-not-resuscitate (DNR). ▪ Pengambilan keputusan ▪ Model ilmiah ▪ Prediktor klinis ▪ Kanker metastatik ▪ COPD ▪ CHF ▪ Diskusi terbuka ▪ Pendapat kedua I. Pendahuluan Prognostikasi yang akurat sangat penting dalam bidang perawatan paliatif dan perawatan akhir hidup, karena memandu pengambilan keputusan medis dan memfasilitasi perencanaan yang tepat untuk pasien dengan penyakit terminal. Namun, dokter sering menunjukkan bias optimisme saat memprediksi prognosis,
  • 4. 4 yang mengarah ke perkiraan berlebihan yang signifikan terhadap kelangsungan hidup pasien. Kecenderungan dokter untuk terlalu optimis dapat menimbulkan konsekuensi negatif bagi pasien dan keluarga mereka, yang berdampak pada kualitas perawatan akhir hayat yang diberikan. Memahami pentingnya prognostikasi yang akurat, mengenali masalah overestimasi prognosis, dan mengatasi implikasinya sangat penting untuk meningkatkan hasil pasien dan mengoptimalkan pemberian perawatan paliatif. Dalam perawatan paliatif dan akhir hayat, ramalan yang akurat berfungsi sebagai dasar untuk membuat keputusan berdasarkan informasi mengenai pilihan pengobatan, manajemen pasien, dan alokasi sumber daya. Ketika dokter memiliki pemahaman yang akurat tentang prognosis pasien, mereka dapat terlibat dalam percakapan yang bermakna dengan pasien dan keluarga mereka tentang tujuan pengobatan, perencanaan perawatan lanjutan, dan preferensi akhir hidup. Hal ini memungkinkan pasien untuk membuat pilihan berdasarkan informasi dan menerima perawatan yang sejalan dengan nilai dan keinginan mereka. Namun, penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa dokter cenderung melebih-lebihkan kelangsungan hidup pasien, yang mencerminkan bias optimisme yang melekat. Bias ini mungkin berasal dari fokus profesi medis dalam memberikan harapan dan mempertahankan pandangan positif bagi pasien. Sementara optimisme dapat memiliki manfaat psikologis, hal itu dapat menyebabkan ekspektasi yang tidak realistis dan menghambat
  • 5. 5 perencanaan akhir hayat yang tepat. Oleh karena itu, sangat penting bagi dokter untuk mengenali dan mengatasi bias ini untuk memberikan informasi prognostik yang akurat dan meningkatkan perawatan pasien. Konsekuensi negatif dari estimasi perkiraan yang berlebihan memiliki banyak segi. Pertama, pasien mungkin menerima perawatan akhir hidup yang tidak optimal karena diskusi yang tertunda tentang pilihan perawatan paliatif dan rujukan rumah sakit yang terlambat. Prognostikasi yang tidak akurat dapat mengakibatkan intervensi yang tidak perlu dan memberatkan, termasuk perawatan agresif yang memberikan sedikit manfaat atau perawatan sia-sia yang gagal selaras dengan tujuan pasien. Selain itu, memperkirakan prognosis secara berlebihan dapat menghambat kemampuan pasien dan keluarga untuk mempersiapkan diri secara emosional, spiritual, dan praktis untuk transisi akhir hayat. Keterlambatan kesadaran akan prognosis yang sebenarnya dapat menyebabkan pergeseran mendadak dari perawatan yang berfokus pada kuratif ke perawatan paliatif, menyebabkan tekanan emosional dan membatasi kesempatan bagi pasien untuk membuat keputusan yang tepat. Untuk mengatasi tantangan overestimasi prognosis, sangat penting bagi dokter untuk mengakui adanya bias optimisme dan potensi dampaknya terhadap perawatan pasien. Dengan demikian, dokter dapat menggunakan pendekatan yang lebih realistis dan seimbang saat mendiskusikan prognosis dengan
  • 6. 6 pasien. Memanfaatkan model prognostik yang diturunkan secara ilmiah dan prediktor klinis dapat meningkatkan akurasi dan memberikan dasar yang lebih objektif untuk prognostikasi. Selain itu, membina komunikasi yang terbuka dan jujur dengan pasien tentang ketidakpastian yang melekat pada prognosis dapat memberdayakan mereka untuk berpartisipasi secara aktif dalam perencanaan perawatan mereka dan membuat keputusan yang selaras dengan nilai dan prioritas mereka. Tabel: Prognostikasi dalam Perawatan Paliatif dan Perawatan Akhir hayat # Poin Kunci 1. Dokter cenderung terlalu optimis saat memprediksi prognosis pada pasien yang sakit parah. 2. Sebuah studi menunjukkan bahwa hanya 20% dari prediksi kelangsungan hidup dokter yang akurat, dengan faktor overestimasi 5,3. 3. Akurasi prognostik menurun seiring dengan meningkatnya durasi hubungan dokter-pasien. 4. Optimisme yang tidak semestinya dapat menyebabkan keputusan perawatan akhir hidup yang buruk, rujukan rumah sakit yang terlambat, dan permintaan perawatan yang sia-sia. 5. Informasi prognostik yang tepat sangat penting untuk keputusan perencanaan awal yang terinformasi, seperti mendiskusikan perintah do-not-resuscitate (DNR). 6. Preferensi orang untuk CPR berubah secara signifikan setelah mempelajari informasi yang akurat tentang hasil. 7. Mengenali masalah overestimasi prognosis adalah langkah pertama untuk mengatasinya.
  • 7. 7 # Poin Kunci 8. Model yang diturunkan secara ilmiah dan prediktor klinis dapat membantu dalam menilai kemungkinan kelangsungan hidup pasien. 9. Kanker metastatik memiliki perjalanan yang lebih dapat diprediksi, sementara penyakit seperti COPD atau CHF menimbulkan tantangan dalam prognosis. 10. Ketidakpastian dalam memprediksi hasil dapat menjadi peluang untuk diskusi terbuka dan perencanaan masa depan dengan pasien. 11. Mencari pendapat kedua dari pengamat yang tidak memihak dapat meningkatkan akurasi prognostik. Penjelasan: 1. Tabel tersebut menyoroti poin-poin penting terkait dengan prognostikasi dalam perawatan paliatif dan perawatan akhir hidup. 2. Ini menekankan kecenderungan dokter untuk terlalu optimis ketika memprediksi prognosis untuk pasien yang sakit parah, seperti yang ditunjukkan oleh sebuah penelitian yang mengungkapkan tingkat akurasi yang rendah dan perkiraan yang terlalu tinggi. 3. Studi ini juga menemukan bahwa hubungan dokter-pasien yang lebih lama dikaitkan dengan penurunan akurasi prognostik. 4. Tabel tersebut membahas potensi konsekuensi negatif dari optimisme yang tidak semestinya, termasuk keputusan perawatan akhir hayat yang buruk, rujukan rumah sakit yang tertunda, dan permintaan perawatan yang sia-sia. 5. Ini menekankan pentingnya memberikan informasi prognostik yang tepat untuk memfasilitasi keputusan perencanaan awal yang terinformasi, khususnya dalam diskusi seputar perintah do-not-resuscitate (DNR). 6. Contoh diberikan tentang bagaimana preferensi orang untuk CPR berubah secara signifikan setelah mempelajari informasi yang akurat tentang hasil, menyoroti dampak ramalan pada pengambilan keputusan. 7. Tabel tersebut menunjukkan bahwa mengenali masalah overestimasi prognosis adalah langkah pertama untuk mengatasinya secara efektif. 8. Ini menyebutkan ketersediaan model yang diturunkan secara ilmiah dan prediktor klinis yang dapat membantu dalam menilai kemungkinan kelangsungan hidup pasien. 9. Tantangan khusus dalam prognosis dibahas, seperti prediktabilitas kanker metastatik dibandingkan dengan penyakit seperti COPD atau CHF. 10. Tabel tersebut mengakui ketidakpastian yang melekat dalam memprediksi hasil dan mengusulkan diskusi terbuka dengan pasien untuk mengatasi berbagai kemungkinan.
  • 8. 8 11. Akhirnya, mencari pendapat kedua dari pengamat yang tidak memihak dianjurkan untuk meningkatkan akurasi prognostik, berdasarkan penelitian yang menunjukkan keandalan mereka yang lebih tinggi dibandingkan dengan dokter dengan hubungan dokter-pasien yang kuat. II. Tantangan dalam Prognostikasi Prognostikasi, khususnya dalam konteks perawatan paliatif dan perawatan akhir hayat, menimbulkan beberapa tantangan bagi dokter. Terlepas dari pentingnya informasi prognostik yang akurat, penelitian secara konsisten menunjukkan tingkat akurasi yang rendah dan perkiraan yang terlalu tinggi yang signifikan oleh dokter. Salah satu studi yang dilakukan oleh Christakis mengungkapkan bahwa hanya 20% dari prediksi kelangsungan hidup yang diberikan oleh 343 dokter untuk 468 pasien yang sakit parah yang akurat, dengan rata-rata dokter melebih-lebihkan kelangsungan hidup dengan faktor rata-rata 5,3. Kecenderungan perkiraan yang berlebihan ini diamati pada berbagai jenis dokter, meskipun dokter yang lebih berpengalaman cenderung memiliki sedikit kesalahan. Menariknya, penelitian ini juga menemukan bahwa hubungan dokter-pasien yang lebih lama dikaitkan dengan penurunan akurasi prognostik. Seiring bertambahnya durasi hubungan dokter-pasien, kemungkinan memprediksi prognosis dengan benar berkurang. Temuan ini menantang anggapan bahwa hubungan jangka panjang antara dokter dan pasien akan mengarah pada pemahaman yang lebih baik tentang kondisi dan prognosis pasien. Ini menunjukkan bahwa keakraban dan
  • 9. 9 investasi emosional yang berkembang dari waktu ke waktu dapat berkontribusi pada bias menuju prediksi yang lebih optimis. Implikasi perkiraan berlebihan prognosis adalah signifikan dan dapat berdampak langsung pada keputusan perawatan akhir hayat dan waktu rujukan rumah sakit. Keakuratan prognostik yang buruk dapat menyebabkan diskusi dan keputusan yang tertunda mengenai pilihan perawatan paliatif, menghilangkan kesempatan pasien untuk menerima dukungan optimal dan manajemen gejala lebih awal dalam lintasan penyakit mereka. Keterlambatan rujukan rumah sakit ini dapat mengakibatkan pasien menghabiskan hari-hari terakhir mereka di rumah sakit daripada di rumah mereka sendiri atau pengaturan perawatan pilihan. Selain itu, perkiraan prognosis yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan pasien menerima perawatan atau intervensi yang tidak perlu dan memberatkan yang tidak sesuai dengan tujuan dan nilai mereka. Untuk mengatasi tantangan ini, sangat penting bagi dokter di bidang perawatan paliatif untuk mengenali keterbatasan dan bias yang terkait dengan ramalan. Dengan mengakui kecenderungan terlalu tinggi, dokter dapat secara aktif bekerja untuk meningkatkan keakuratan prediksi mereka. Hal ini dapat dicapai melalui penggunaan model prognostik yang diturunkan secara ilmiah dan prediktor klinis yang telah divalidasi pada populasi pasien tertentu. Memasukkan alat-alat ini ke dalam praktik klinis
  • 10. 10 dapat memberikan kerangka kerja yang lebih objektif untuk prognostikasi dan meningkatkan akurasi. Selain itu, mencari masukan dari kolega atau mencari pendapat kedua dari pengamat yang tidak memihak dapat berkontribusi pada prognostikasi yang lebih akurat. Studi oleh Christakis dan lainnya telah menunjukkan bahwa pengamat yang tidak memihak, yang tidak terlibat secara emosional dalam hubungan pasien-dokter, cenderung memiliki keandalan yang lebih tinggi dalam prediksi prognostik mereka. Mencari perspektif baru dari pengamat yang tidak memihak dapat menawarkan wawasan yang berharga dan membantu mengurangi bias yang mungkin timbul dari hubungan jangka panjang dengan pasien. III. Pentingnya Informasi Prognostik yang Tepat Informasi prognostik yang tepat memainkan peran penting dalam perawatan paliatif dan perawatan akhir hayat, memungkinkan keputusan perencanaan awal yang terinformasi dan memandu penggunaan intervensi seperti perintah do-not-resuscitate (DNR). Prognostikasi yang akurat memberdayakan pasien dan keluarganya untuk membuat keputusan yang selaras dengan nilai dan preferensi mereka, memastikan bahwa perawatan yang diberikan sesuai dengan keinginan mereka. Salah satu aspek penting dari keputusan perencanaan awal adalah pertimbangan perintah DNR. Studi Murphy menunjukkan bahwa
  • 11. 11 keputusan orang mengenai CPR (resusitasi kardiopulmoner) selama penyakit akut dipengaruhi oleh persepsi mereka tentang prognosis. Sebelum mempelajari probabilitas sebenarnya untuk bertahan hidup, 41% individu menginginkan CPR. Namun, setelah diberikan informasi yang akurat tentang hasil, hanya 22% yang menyatakan keinginan untuk CPR. Ini menyoroti dampak mendalam dari informasi prognostik yang akurat pada preferensi pasien untuk intervensi yang mempertahankan hidup. Selain itu, ramalan yang akurat memiliki potensi untuk mencegah perawatan yang sia-sia dan memberatkan dengan membantu pasien dan keluarga memahami kemungkinan hasil dari penyakit mereka. Misalnya, ketika pasien dihadapkan pada penyakit yang membatasi hidup dan mengetahui prognosis yang akurat, keinginan mereka untuk CPR menurun secara signifikan. Dalam studi Murphy, hanya 5% individu dengan informasi akurat tentang hasil dalam konteks penyakit yang membatasi hidup yang menginginkan CPR. Ini menekankan pentingnya memberikan harapan yang realistis kepada pasien tentang potensi manfaat dan beban intervensi, memungkinkan mereka membuat keputusan yang tepat. Memasukkan informasi prognostik yang akurat ke dalam diskusi tentang perencanaan perawatan lanjutan memungkinkan pasien dan keluarga untuk merencanakan masa depan secara efektif. Ini memungkinkan mereka untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan skenario dan membuat keputusan mengenai
  • 12. 12 preferensi pengobatan, tujuan perawatan, dan alokasi sumber daya. Dengan memahami kemungkinan perjalanan penyakit mereka, pasien dapat terlibat dalam percakapan terbuka dan bermakna dengan penyedia layanan kesehatan mereka, mengatasi kekhawatiran, ketakutan, dan harapan mereka. Pendekatan kolaboratif untuk perencanaan lanjutan ini mempromosikan otonomi pasien dan memastikan bahwa perawatan disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan individu setiap pasien. IV. Mengatasi Masalah Prognosis Overestimation Untuk mengatasi tantangan overestimasi prognosis dalam perawatan paliatif dan perawatan akhir hidup, penting bagi dokter untuk mengenali adanya bias optimisme dalam prognostikasi. Dengan mengakui kecenderungan inheren terhadap penilaian berlebihan ini, profesional kesehatan dapat mengambil langkah proaktif untuk meningkatkan keakuratan prediksi mereka dan memberikan informasi prognostik yang lebih realistis kepada pasien dan keluarga mereka. Salah satu pendekatan yang efektif adalah dengan menggunakan model yang diturunkan secara ilmiah dan prediktor klinis yang telah divalidasi pada populasi pasien tertentu. Model ini mempertimbangkan berbagai faktor prognostik, seperti stadium penyakit, komorbiditas, dan status fungsional, untuk menilai kemungkinan kelangsungan hidup pasien dengan lebih akurat. Dengan memasukkan alat berbasis bukti ini ke dalam praktik klinis, dokter dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk
  • 13. 13 memprediksi prognosis dan mengkomunikasikan ekspektasi yang realistis kepada pasien. Penting untuk diketahui bahwa penyakit yang berbeda menghadirkan tantangan unik dalam prognosis. Kanker metastatik, misalnya, seringkali memiliki perjalanan yang lebih dapat diprediksi dibandingkan dengan penyakit seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan gagal jantung kongestif (CHF). Sementara menilai lintasan sekarat pasien dengan kanker metastatik mungkin relatif mudah, penyakit seperti COPD dan CHF bisa lebih tidak terduga karena potensi remisi, eksaserbasi, atau kematian selama masuk rumah sakit. Dokter harus menyadari kompleksitas ini dan terlibat dalam diskusi terbuka dengan pasien tentang kemungkinan hasil, memastikan bahwa rencana perawatan disesuaikan dengan keadaan individu. Selain memanfaatkan model dan prediktor, mencari pendapat kedua dari pengamat yang tidak memihak dapat menjadi strategi yang berharga untuk meningkatkan akurasi prognostik. Studi oleh Christakis dan lainnya telah menunjukkan bahwa pengamat yang tidak memihak, yang tidak memiliki investasi emosional dalam hubungan pasien-dokter, cenderung memberikan prediksi prognostik yang lebih akurat. Menyajikan data yang relevan secara objektif kepada kolega dan meminta ramalan mereka hanya berdasarkan informasi dapat menawarkan wawasan baru dan membantu mengurangi potensi bias yang dapat timbul dari hubungan jangka panjang dengan pasien.
  • 14. 14 V. Meningkatkan Akurasi Prognostik Untuk meningkatkan akurasi prognostik di bidang perawatan paliatif dan perawatan akhir hidup, sangat penting bagi dokter untuk terlibat dalam diskusi terbuka dan jujur dengan pasien tentang prognosis dan berbagai kemungkinan hasil. Pendekatan kolaboratif ini mendorong pengambilan keputusan bersama dan memberdayakan pasien untuk berpartisipasi aktif dalam perencanaan perawatan mereka. Selama diskusi ini, dokter harus memberi pasien informasi yang akurat dan realistis tentang prognosis mereka. Dengan secara terbuka menangani hasil potensial, termasuk kemungkinan kematian, pasien dapat lebih memahami situasi mereka dan membuat keputusan berdasarkan informasi mengenai preferensi pengobatan dan tujuan perawatan mereka. Diskusi ini harus dilakukan dengan empati dan kepekaan, memastikan bahwa pasien merasa didukung dan diberdayakan untuk mengungkapkan kekhawatiran, ketakutan, dan harapan mereka. Selain diskusi terbuka, mencari pendapat kedua dari pengamat yang tidak memihak dapat meningkatkan akurasi prognostik secara signifikan. Studi yang dilakukan oleh Christakis dan lainnya telah menunjukkan bahwa pengamat yang tidak memihak cenderung memberikan prediksi prognostik yang lebih andal dibandingkan dengan dokter yang memiliki hubungan dokter- pasien yang kuat. Menyajikan data klinis yang relevan kepada kolega yang tidak memihak dan meminta penilaian objektif
  • 15. 15 mereka dapat menawarkan wawasan baru dan mengurangi potensi bias yang dapat muncul dari investasi emosional dalam perawatan pasien. VI. Kesimpulan Ringkasan: Prognostikasi memainkan peran penting dalam perawatan paliatif dan akhir hayat, namun dokter sering menunjukkan bias optimisme, menghasilkan prediksi kelangsungan hidup pasien yang tidak akurat. Artikel ini membahas tantangan yang terkait dengan ramalan dan memberikan saran yang dapat ditindaklanjuti untuk dokter medis di bidang perawatan paliatif. Ini menekankan pentingnya mengenali masalah overestimasi prognosis dan menyoroti potensi konsekuensi negatif, termasuk keputusan perawatan akhir hidup yang buruk dan rujukan hospice yang tertunda. Untuk memfasilitasi keputusan perencanaan awal yang terinformasi, informasi prognostik yang tepat sangat penting, terutama dalam diskusi seputar perintah do-not-resuscitate (DNR). Artikel ini menyajikan contoh-contoh yang menunjukkan bagaimana ramalan yang akurat dapat secara signifikan memengaruhi pengambilan keputusan pasien, khususnya mengenai preferensi untuk CPR. Ini menyarankan penggunaan model yang diturunkan secara ilmiah dan prediktor klinis untuk menilai kemungkinan kelangsungan hidup pasien, sambil mengakui tantangan unik dalam prognosis untuk penyakit yang berbeda. Peran diskusi terbuka dengan pasien tentang prognosis dan manfaat potensial mencari pendapat kedua dari pengamat
  • 16. 16 yang tidak memihak juga dibahas sebagai sarana untuk meningkatkan akurasi prognostik. Kesimpulan: Prognostikasi dalam perawatan paliatif dan akhir hayat menghadirkan tantangan bagi dokter, terutama karena bias optimisme yang mengarah pada prediksi kelangsungan hidup pasien yang tidak akurat. Mengatasi masalah ini sangat penting untuk memastikan keputusan perawatan akhir hayat yang tepat dan rujukan rumah sakit tepat waktu. Memberikan informasi prognostik yang akurat sangat penting untuk perencanaan awal yang terinformasi, terutama dalam diskusi seputar perintah do- not-resuscitate (DNR). Dokter medis dapat meningkatkan akurasi prognostik mereka dengan mengenali adanya bias optimisme, memanfaatkan model yang diturunkan secara ilmiah dan prediktor klinis, dan terlibat dalam diskusi terbuka dengan pasien tentang prognosis. Mencari pendapat kedua dari pengamat yang tidak memihak dapat lebih meningkatkan akurasi, khususnya dalam kasus di mana dokter memiliki hubungan dokter-pasien yang kuat. Dengan mengatasi tantangan ini dan menerapkan strategi yang direkomendasikan, dokter dapat meningkatkan keterampilan prognostik mereka dan meningkatkan perawatan yang diberikan kepada pasien dalam pengaturan paliatif dan akhir hayat.
  • 17. 17 Bacaan lebih lanjut : https://www.mypcnow.org/fast-fact/prognostication/ Dibuat dengan menggunakan: https://chat.openai.com/share/5ccd7d48-80cb-4f0a-af7a-fe8e85cbdf06 Unduh: SECUIL CATATAN INDAH TENTANG SENJA https://twitter.com/drikasyamsul