Perencanaan Pemulangan Pasien (P3) atau Discharge planning merupakan proses multidisipliner yang bertujuan untuk memastikan kelancaran pemulangan pasien dari rumah sakit dengan melibatkan seluruh praktisi kesehatan terkait serta memastikan kontinuitas perawatan pasien.
Dr. Rr. Tutik Sri Hariyati memiliki pengalaman yang luas dalam bidang akreditasi rumah sakit dan keperawatan. Beliau telah menjabat berbagai posisi kepemimpinan di lembaga-lembaga terkait, seperti Komisi Akreditasi Rumah Sakit, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, dan organisasi profesi. Beliau juga aktif sebagai dosen, konsultan, dan peneliti di berbagai proyek terkait sistem informasi keperaw
Ana maria shofiana 201010201142 naskah publikasiArshikaArvind
Dokumen ini merupakan naskah publikasi skripsi yang membahas hubungan persepsi perawat tentang manfaat discharge planning dengan pelaksanaan discharge planning di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian menggunakan metode analisis korelasi dengan 30 responden perawat. Hasilnya menunjukkan ada hubungan signifikan antara persepsi positif perawat terhadap manfaat discharge planning dengan pelaksanaan yang lebih baik."
Pelayanan gizi di rumah sakit dan puskesmas harus dilakukan oleh tenaga profesional yang kompeten sesuai standar, meliputi proses asuhan gizi terstandar untuk menilai kebutuhan gizi pasien, merencanakan intervensi, dan memantau hasilnya. Edukasi gizi juga perlu diberikan kepada pasien dan keluarga tentang pembatasan diet dan keamanan makanan.
Standar akreditasi rumah sakit 2021 memberikan panduan tentang asuhan pasien yang terintegrasi antar profesional kesehatan dan tingkat pelayanan untuk membangun kesinambungan asuhan. Rumah sakit diharapkan melakukan skrining pasien, pendaftaran, dan pengelolaan alur pasien secara efektif untuk meningkatkan mutu pelayanan dan efisiensi sumber daya.
Modul ini membahas konsep dasar rujukan kesehatan dan kegiatan yang tercakup dalam sistem rujukan seperti pengiriman pasien, spesimen, pengetahuan, dan informasi. Tujuan rujukan darurat kebidanan adalah memberikan perawatan terbaik dan kerjasama antar fasilitas kesehatan.
Dr. Rr. Tutik Sri Hariyati memiliki pengalaman yang luas dalam bidang akreditasi rumah sakit dan keperawatan. Beliau telah menjabat berbagai posisi kepemimpinan di lembaga-lembaga terkait, seperti Komisi Akreditasi Rumah Sakit, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, dan organisasi profesi. Beliau juga aktif sebagai dosen, konsultan, dan peneliti di berbagai proyek terkait sistem informasi keperaw
Ana maria shofiana 201010201142 naskah publikasiArshikaArvind
Dokumen ini merupakan naskah publikasi skripsi yang membahas hubungan persepsi perawat tentang manfaat discharge planning dengan pelaksanaan discharge planning di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian menggunakan metode analisis korelasi dengan 30 responden perawat. Hasilnya menunjukkan ada hubungan signifikan antara persepsi positif perawat terhadap manfaat discharge planning dengan pelaksanaan yang lebih baik."
Pelayanan gizi di rumah sakit dan puskesmas harus dilakukan oleh tenaga profesional yang kompeten sesuai standar, meliputi proses asuhan gizi terstandar untuk menilai kebutuhan gizi pasien, merencanakan intervensi, dan memantau hasilnya. Edukasi gizi juga perlu diberikan kepada pasien dan keluarga tentang pembatasan diet dan keamanan makanan.
Standar akreditasi rumah sakit 2021 memberikan panduan tentang asuhan pasien yang terintegrasi antar profesional kesehatan dan tingkat pelayanan untuk membangun kesinambungan asuhan. Rumah sakit diharapkan melakukan skrining pasien, pendaftaran, dan pengelolaan alur pasien secara efektif untuk meningkatkan mutu pelayanan dan efisiensi sumber daya.
Modul ini membahas konsep dasar rujukan kesehatan dan kegiatan yang tercakup dalam sistem rujukan seperti pengiriman pasien, spesimen, pengetahuan, dan informasi. Tujuan rujukan darurat kebidanan adalah memberikan perawatan terbaik dan kerjasama antar fasilitas kesehatan.
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesionalUwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas standar praktik keperawatan yang mencakup standar profesional dan kinerja profesional perawat. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang:
1. Standar yang harus dipenuhi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan yang aman, efektif, dan etis meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
2. Evaluasi mutu pelayanan serta peningkatan kompetensi perawat
1. Dokumen ini membahas pentingnya dokumentasi keperawatan yang baik dan benar di lingkungan perioperatif, mulai dari pengkajian pra-operasi, persiapan pasien, hingga evaluasi hasil tindakan.
2. Dijelaskan standar hasil dan diagnosis keperawatan yang direkomendasikan oleh AORN untuk memfasilitasi penilaian respon pasien terhadap intervensi.
3. Pendokumentasian harus mencakup rencana perawatan lengkap, termasuk identifik
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)pjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) yang bertujuan untuk memantau cakupan dan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak secara terus-menerus di setiap wilayah. PWS KIA meliputi pemantauan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan, pelayanan ibu nifas, pelayanan neonatus, serta deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan dan
Dokumen tersebut membahas kerangka acuan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Puskesmas Dulukapa, Gorontalo Utara. Terdapat tujuh standar keselamatan pasien, enam sasaran peningkatan keselamatan, dan tiga langkah menuju keselamatan pasien yang meliputi membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien.
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptxrosintauli1
Dokumen tersebut membahas evaluasi indikator kegiatan kesehatan usia produktif dan lanjut usia pada tahun 2022. Terdapat penjelasan struktur organisasi, tugas dan fungsi, ruang lingkup, indikator RPJMN dan RENSTRA, mekanisme pembahasan indikator, kebijakan kesehatan usia produktif dan lanjut usia, strategi peningkatan kesehatan, SPM bidang kesehatan, indikator kesehatan kegiatan usia produkt
Dokumen tersebut membahas standar praktik keperawatan di Indonesia yang mencakup tujuan, lingkup praktik, dan proses asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memastikan mutu pelayanan."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep discharge planning yang merupakan proses merencanakan kelanjutan perawatan pasien setelah pulang dari rumah sakit. Discharge planning bertujuan untuk meningkatkan kontinuitas perawatan, kualitas perawatan, dan manfaat sumber daya kesehatan dengan merencanakan tindak lanjut perawatan pasien, mencegah kekambuhan penyakit, serta menurunkan beban perawatan bagi keluarga. Peran peraw
Dokumen tersebut merangkum biografi dan pengalaman kerja Dr. Nico A. Lumenta dalam bidang kesehatan selama lebih dari 40 tahun, termasuk pengalamannya dalam akreditasi rumah sakit, manajemen risiko, dan pelayanan berfokus pada pasien.
Dokumen tersebut merupakan panduan pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk peserta yang menderita penyakit kronis seperti diabetes melitus tipe 2 dan hipertensi. Panduan ini menjelaskan tentang definisi, tujuan, sasaran, bentuk pelaksanaan, dan langkah-langkah pelaksanaan PROLANIS yang meliputi identifikasi peserta, pendaftaran, k
Pelayanan dan asuhan pasien (PAP) dilakukan secara seragam dan terintegrasi untuk semua pasien sesuai peraturan perundang-undangan. Asuhan dilakukan oleh tim medis multidisplin yang terkoordinasi dengan baik.
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan pjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkan metode proses keperawatan yang mencakup pendokumentasian pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Dokumentasi merupakan hal penting untuk menjamin kualitas dan kontinuitas pelayanan kesehatan.
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesionalUwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas standar praktik keperawatan yang mencakup standar profesional dan kinerja profesional perawat. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang:
1. Standar yang harus dipenuhi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan yang aman, efektif, dan etis meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
2. Evaluasi mutu pelayanan serta peningkatan kompetensi perawat
1. Dokumen ini membahas pentingnya dokumentasi keperawatan yang baik dan benar di lingkungan perioperatif, mulai dari pengkajian pra-operasi, persiapan pasien, hingga evaluasi hasil tindakan.
2. Dijelaskan standar hasil dan diagnosis keperawatan yang direkomendasikan oleh AORN untuk memfasilitasi penilaian respon pasien terhadap intervensi.
3. Pendokumentasian harus mencakup rencana perawatan lengkap, termasuk identifik
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)pjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) yang bertujuan untuk memantau cakupan dan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak secara terus-menerus di setiap wilayah. PWS KIA meliputi pemantauan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan, pelayanan ibu nifas, pelayanan neonatus, serta deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan dan
Dokumen tersebut membahas kerangka acuan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Puskesmas Dulukapa, Gorontalo Utara. Terdapat tujuh standar keselamatan pasien, enam sasaran peningkatan keselamatan, dan tiga langkah menuju keselamatan pasien yang meliputi membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien.
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptxrosintauli1
Dokumen tersebut membahas evaluasi indikator kegiatan kesehatan usia produktif dan lanjut usia pada tahun 2022. Terdapat penjelasan struktur organisasi, tugas dan fungsi, ruang lingkup, indikator RPJMN dan RENSTRA, mekanisme pembahasan indikator, kebijakan kesehatan usia produktif dan lanjut usia, strategi peningkatan kesehatan, SPM bidang kesehatan, indikator kesehatan kegiatan usia produkt
Dokumen tersebut membahas standar praktik keperawatan di Indonesia yang mencakup tujuan, lingkup praktik, dan proses asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memastikan mutu pelayanan."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep discharge planning yang merupakan proses merencanakan kelanjutan perawatan pasien setelah pulang dari rumah sakit. Discharge planning bertujuan untuk meningkatkan kontinuitas perawatan, kualitas perawatan, dan manfaat sumber daya kesehatan dengan merencanakan tindak lanjut perawatan pasien, mencegah kekambuhan penyakit, serta menurunkan beban perawatan bagi keluarga. Peran peraw
Dokumen tersebut merangkum biografi dan pengalaman kerja Dr. Nico A. Lumenta dalam bidang kesehatan selama lebih dari 40 tahun, termasuk pengalamannya dalam akreditasi rumah sakit, manajemen risiko, dan pelayanan berfokus pada pasien.
Dokumen tersebut merupakan panduan pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk peserta yang menderita penyakit kronis seperti diabetes melitus tipe 2 dan hipertensi. Panduan ini menjelaskan tentang definisi, tujuan, sasaran, bentuk pelaksanaan, dan langkah-langkah pelaksanaan PROLANIS yang meliputi identifikasi peserta, pendaftaran, k
Pelayanan dan asuhan pasien (PAP) dilakukan secara seragam dan terintegrasi untuk semua pasien sesuai peraturan perundang-undangan. Asuhan dilakukan oleh tim medis multidisplin yang terkoordinasi dengan baik.
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan pjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkan metode proses keperawatan yang mencakup pendokumentasian pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Dokumentasi merupakan hal penting untuk menjamin kualitas dan kontinuitas pelayanan kesehatan.
Similar to 1f4e3666e324f114fb22dfe2c15642f3.pdf (20)
Jual Blue Wizard Asli DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdfsyifafarma
Jual Viagra Asli Di Makassar Call-Wa : 081280231222 ANTAR GRATIS COD, Agen Obat Viagra Makassar, Obat Kuat Viagra Original Di Makassar, Apotek Viagra Asli Usa Makassar, Harga Obat Viagra Di Makassar, Obat Viagra Di Makassar, Viagra Asli Usa 100Mg Di Makassar, Obat Kuat Viagra Makassar
Apa Itu Obat Viagra Usa 100Mg Di Makassar?
Viagra Asli Makassar adalah obat kuat untuk pria berbentuk tablet berfungsi untuk membuat ereksi pada penis Maka Langsung Tahan Lama, Ereksinya Kuat, Mengatasi Ejakulasi Dini Dan Mengatasi Impotent. Cocok digunakan oleh pria yg frustasi /kehilangan nafsu seksual disfungsi ereksi tetapi ingin melakukan hubungan intim dengan pasangan.
Obat Kuat Viagra 100mg Asli Usa sildenafil buatan pabrik farmasi pfizer LABS division of pfizer inc, ny, 10017 usa. kemasan 30 tablet ini sangat berkhasiat untuk membuat dan mempercepat proses ereksi secara sempurna. mampu meningkatkan gairah libido anda secara cepat hingga mampu menjadikan penis anda tegang dan keras, tahan lama, serta akan menjadi jreng dan bergairah lagi pada saat seperti usia muda anda. Obat Kuat Viagra 100mg Asli Usa yang terbukti manjur , asli made in amerika serikat dan 100% aman tanpa efek samping.
obat Viagra Asli Diproduksi oleh Pfizer, obat pertama untuk pengobatan disfungsi ereksi dan impotensi. Viagra Asli Usa adalah salah satu jenis obat ketika datang ke pasar. Kebanyakan pria membeli Viagra karena tingkat keberhasilan yang besar, melainkan telah membantu 20.000.000 orang sejak diluncurkan pada tahun 1998.
Fungsi Dan Kelebihan Obat Kuat Viagra USA 100mg :
Sebagai obat kuat alami
Membantu Mengatasi Enjakulasi Dini
Memperlancar Sirkulasi Darah Ke Alat Vital
Menambah Tegang, Kuat, Keras Saat Ereksi
Mendapatkan Orgasme Yang Lebih Nikmat
Menambah Jumlah dan Gerak Sperma
Meningkatkan Stamina Tubuh
Meningkatkan Kadar Oksigen Darah Didalam Alat Vital
Memperlancar Aliran Darah
Menjaga suhu tubuh untuk mendukung perkembangan fungsi-fungsi seksual yang normal
Cepat Memulihkan Kondisi Tubuh Setelah Melakukan Aktifitas Sek sual
Cara Kerja Obat Kuat Viagra :
Cara Kerja Obat Kuat Viagra yaitu dengan cara mengalirkan darah menuju alat kelamin pria dan mejadikannya ereksi dan bertambah keras, kencang dan kuat bertahan lama di atas ranjang. Viagra Asi dikelola oleh pihak pfizer viagra yang merupakan pemilik paten pil disfungsi ereksi. Ada kekurangan tentunya juga ada kelebihan, begitu juga dengan pil disfungsi ereksi yang mempunyai kelemahan atau efek samping diantaranya adalah iritasi perut, penglihatan anda akan kabur, dan kepala terasa pusing. Maka dari itu anda tidak boleh terlalu banyak mengkonsumsi pil disfungsi ereksi karena berbahaya.
Cara Minum Obat Kuat Viagra :
Jika Anda membeli Obat kuat Viagra untuk pertama kalinya, Anda harus membeli dosis terendah 50mg ( Jadi satu 100mg Dibagi Menjadi 2 Bagian) dan kemudian mempertimbangkan untuk meningkatkan dosis obat Viagra Anda jika Sudah terbiasa Memakainya
1. PERENCANAAN PEMULANGAN PASIEN
“DISCHARGE PLANNING”*)
Dr. Rita Sekarsari SKp.,Sp KV.,MHSM
DISAMPAIKAN PADA
KELAS ONLINE MANAJER PELAYANAN PASIEN (MPP-CASE MANAGER)
KERJASAMA KARS DENGAN PERSI DAERAH BALI
BALI, TANGGAL 15 – 16 Febuari 2021
2. No Pendidikan
1 AKPER DEPKES RI 1985
2 S1 PSIK UI 1993
3 S2 Monas Uni Melbourne 2001
4 Pengakuan Ns Sp KV 2011
5 S3 FIK UI 2013, Doktor Keperawatan
6 Fellow ISQUa, 2020
No Organisasi
1 Ketua II PP PPNI 2010 - 2015
2 President INKAVIN 2011 - 2016 - 2020
3 Ketua Kolegium Keperawatan Spesialis
Kardiovaskular 2010 - 2015 - 2020
4 Pengurus MTKI 2011 - 2016
5 Pengurus PERSI 2015 – Saat ini ( Divisi IKPRS)
6 Surveior/Pembimbing/ Konsilor
KARS 2010 - Saat ini
Tim Fungsional KARS 2017 – saat ini
No Pekerjaan
1 Ketua Sub Komite Peningkatan Mutu
RSJPDHK 2016 – Saat ini
2 Koordinator Program Diklat RSJPDHK
2012 - 2016
3 Ketua Komite Keperawatan RSJPDHK
2007 - 2012
4 Manajer Instalasi Rawat Inap & Ketua Komite
Keperawatan RSJPDHK 2001- 2007
5 Ka Ru ICU RSJPDHK 1993 - 2001
6 Supervisor Keperawatan RSJPDHK
1993 - 2009
7 Koordinator DIKLAT POST BASIC
1993 - 2001
Kontak :
ritaakbar@yahoo.com
Ph: 08151626004
3. OBJEKTIF
1. Pendahuluan
2. Perencanaan Pemulangan Dalam SNARS
3. Pengertian Perencanaan Pemulangan Pasien /
P3
4. Tujuan Perencanaan Pemulangan Pasien
5. Manfaat Perencanaan Pemulangan Pasien
6. Prinsip Proses Perencanaan Pemulangan
Pasien
7. Key Elements of IDEAL Discharge Planning
8. Penutup
9. Contoh-contoh Form P3
5. Riset MedicAid 40 % pasien > 65 thn mengalami medication
errors setelah meninggalkan rumah sakit. 18 % dari yang
dipulangkan, dirawat ulang dalam 30 hari tidak baik bagi pasien,
RS, Asuransi , Medicare, Keuangan pasien
Riset lain Discharge Planning & follow-up yang baik
kesehatan pasien, readmissions , biaya pelayanan kesehatan
READMISSION (Lewis, et al, 2007)
Kurang efektifnya program pemulangan pasien (discharge
planning)
Kegagalan petugas kesehatan saat menentukan apakah pasien
tersebut memiliki resiko tinggi atau tidak
Kurangnya informasi/ pendidikan kesehatan yang pasien dapatkan
6. MENGAPA DISCHARGE PLANNING PENTING?
Discharge Planning Efektif :
Meningkatkan outcome untuk pasien saat pindah ke tingkat
asuhan selanjutnya.
Menurunkan peluang pasien dirawat ulang di rumah sakit.
Meningkatkan kesembuhan
Memastikan obat medikamentosa yang diresepkan.
Memberikan koreksi, persiapan yang memadai saat pindah
asuhan ke fasilitas kesehatan lain.
7. Perencanaan Pemulangan Pasien:
Menurunkan lama rawat dirumah sakit
Mengurangi risiko readmisi
Meningkatan kepuasan kesehatan bagi pasien dan
profesional.
Sedikit bukti bahwa perencanaan pulang mengurangi
biaya untuk pelayanan kesehatan.
Discharge Planning From Hospital
Gonçalves-Bradley DC, Lannin NA, Clemson LM, Cameron ID,Shepperd S. Discharge planning from
hospital. Cochrane Data base of Systematic Reviews 2016, Issue 1. Art. No.: CD000313. DOI:
10.1002/14651858.CD000313.pub5.
8. Β SEβ p RR 95%CIHR
Intervensi! -.566 .276 0,040 .568 .330 .975
!Kontrolsebagaipembanding
* Regresi Cox 8
Model ProMise Edukasi & Konseling
Luaran Klinik Readmission dan atau Kematian
Pasien Gagal Jantung
Sekarsari Rita, 2013
9. STANDAR AKREDITASI: DISCHARGE PLANNING
ARK 3 : Asesmen awal termasuk menetapkan kebutuhan
perencanaan pemulangan pasien
ARK 3 EP 1 : Rumah sakit menetapkan proses penuysunan
perencanaan pemulangan pasien ( P3), dimulai pada asesmen
awal rawat inap dan menetapkan kriteria pasien yang
membutuhkan P3
ARK 3 EP 2 : Proses P3 dan pelaksanaannya dicatat di rekam
medis sesuai regulasi RS
10. ARK 4 : RS menetapkan regulasi melaksanakan proses pemulangan
pasien ( discharge) dari rumah sakit berdasarkan atas kondisi kesehatan
pasien dan kebutuhan kesesinambungan asuhan atau tindakan
ARK 4 EP 1 : Ada regulasi tentang pemulangan pasien disertai kriteria
pemulangan pasien dan pasien yang rencana pemulangannya kompleks
( discharge palanning) untuk kesianmbungan asuhan sesuai dengan
kondisi kesehatan dan kebutuhan pelayanan pasien
ARK 4 EP 2 : Ada bukti pemulangan pasien sesuai dengan kriteria
pemulangan pasien
ARK 4 EP 3 : Ada regulasi yg menetapkan kriteria ttg pasien yg diizinkan
keluar meninggalkan RS selama periode waktu tertentu
11. ARK 4.1 : Rumah sakit bekerjasama dengan praktisi kesehatan
diluar rumah sakit tentang tindak lanjut pemulangan
ARK 4.1 EP 1 : Ada bukti pemulangan pasien yang rencana
pemulangannya kompleks (discharge planning) dimulai sejak
awal pasien masuk rawat inap melibatkan semua PPA terkait
serta difasilitasi oleh MPP, untuk kesinambungan asuhan
sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan pelayanan
pasien
ARK 4.1 EP 2 : Pada tindak lanjut pemulangan pasien bila
diperlukan dapat ditujukan kepada fasilitas kesehatan baik
perorangan ataupun institusiyang berada di komunitas dimana
pasien berada yang bertujuan untuk memberikan bantuan
pelayanan
12. ● Medical Staff (Consultant,
Registrar)
● Nursing Team
● Discharge Coordinator
● Community Services Discharge
Liaison Officer
● Advisor
● Dietician
● Physiotherapist
● Occupational Therapist
● Speech & Language
Therapist
● Pharmacist
● Social Worker
● Public Health Liaison Nurse
● Chaplain / Spiritual
MULTIDISCIPLINARY TEAM
The staff involved in your care are known as the multidisciplinary team and may
include the following:
13. Registered nurse case
manager: Utilization
management,
coordination, and
facilitation of care,
discharge planning
Social worker:
Psychosocial
assessment and
interventions,
some discharge
planning
Case manager:
Utilization manage-
ment, discharge
planning, patient
flow, variance
tracking, quality
management
Social worker
Psychosocial
interventions,
discharge
planning on high-
risk cases
14. Discharge Planning (Potter and Perry, 2005)
Serangkaian keputusan dan aktivitas-aktivitasnya
dalam pemberian asuhan keperawatan yang kontinyu
dan terkoordinasi ketika pasien dipulangkan dari
lembaga pelayanan kesehatan
Mencakup semua pemberi layanan kesehatan yang
terlibat dalam memberi layanan kesehatan kepada
pasien
Seorang discharge planners bertugas membuat
rencana, mengkoordinasikan, memonitor dan
memberikan tindakan dan proses kelanjutan perawatan.
15. Discharge Planning
Bentuk keterkaitan yang berkualitas antara rumah sakit,
community based service, organisasi non pemerintah dan
wali pasien (NSW, department of health, discharge planning
principles, 2005)
Ners mempunyai peranan penting dalam proses perawatan
pasien dan sebagai tim discharge planner rumah sakit,
karena pengetahuan dan kemampuan ners dalam proses
keperawatan sangat berpengaruh dalam memberikan
kontinuitas perawatan melalui proses discharge planning
(Caroll & Dowling, 2007).
16. Pengertian
Perencanaan Pemulangan Pasien (P3) atau Discharge planning :
Adalah kegiatan yang merencanakan dan memfasilitasi perpindahan pasien ke fasyankes
lain atau ke rumah dengan lancar dan aman
Merupakan suatu proses multidisiplin melibatkan PPA dan MPP
Sasarannya adalah meningkatkan / menjaga kontinuitas pelayanan
Proses dimulai saat admisi rawat inap
Memastikan keselamatan pasien keluar dari rumah sakit dan memperoleh asuhan yang
tepat pada fase berikutnya di fasyankes lain atau dirumah
Dasar atau filosofi P3 adalah : keberhasilan asuhan pasien di rawat inap agar berlanjut juga
di rumah.
Perencanaan Pemulangan Pasien /
Discharge Planning
17. Menyiapkan pasien dan keluarga secara fisik, psikologis, dan sosial
Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga
Meningkatkan proses keperawatan yang berkelanjutan pada pasien
Membantu rujukan pasien pada sistem pelayanan kesehatan yang
lain
Membantu pasien dan keluarga untuk memperoleh pengetahuan dan
keterampilan serta sikap dalam memperbaiki dan mempertahankan
status kesehatan
Melaksanakan rentang keperawatan antara rumah sakit dan
masyarakat
TUJUAN PERENCANAAN PEMULANGAN PASIEN
18. Memberi kesempatan kepada pasien untuk mendapat informasi
selama di rumah sakit sehingga dapat dimanfaatkan sewaktu di
rumah
Tindak lanjut yang sistematis untuk menjamin kontinutas
perawatan pasien
Mengevaluasi pengaruh dari intervensi terhadap pasien selama
di rumah sakit dan mengidentifikasi kekambuhan atau
kebutuhan keperawatan selanjutnya
Membantu kemandirian dan kesiapan melakukan keperawatan
rumah
MANFAAT PERENCANAAN PEMULANGAN PASIEN
19. Perencanaan Pemulangan Pasien:
Menurunkan lama rawat dirumah sakit
Mengurangi risiko readmisi
Meningkatan kepuasan kesehatan bagi pasien
dan profesional.
Sedikit bukti bahwa perencanaan pulang
mengurangi biaya untuk pelayanan kesehatan.
Discharge Planning From Hospital
Gonçalves-Bradley DC, Lannin NA, Clemson LM, Cameron ID,Shepperd S. Discharge
planning from hospital. Cochrane Data base of Systematic Reviews 2016, Issue 1.
Art. No.: CD000313. DOI: 10.1002/14651858.CD000313.pub5.
20.
21. 1) Perencanaan Pemulangan Pasien (P3) dimulai saat
admisi rawat inap dan dilanjutkan pada hari berikutnya
sesuai kebutuhan
oIdentifikasi pasien dengan potensi masalah yang
mungkin dihadapi waktu pasien dipulangkan sehingga
dapat disusun rencana mengatasi masalah, sehingga
proses pemulangan nantinya aman dan lancar.
Prinsip Proses Perencanaan Pemulangan Pasien
MPP mempuyai peran terdepan dalam proses P3.
22. 2) Identifikasi apakah pasien memerlukan kebutuhan yang
sederhana atau kompleks untuk pemulangan atau
transfernya
oTidak membutuhkan pelayanan khusus dirumah, juga
tidak membutuhkan pelayanan sosial
oAtau sebaliknya tingkat ketergantungan untuk ADL
(Activity Daily Living) tinggi.
Prinsip Proses Perencanaan Pemulangan Pasien
MPP mempuyai peran terdepan dalam proses P3.
23. 3) Susun rencana klinis asuhan pasien (oleh PPA) dalam waktu
24 jam setelah masuk rawat inap
• Setelah asesmen lengkap, dengan metode IAR (Informasi,
Analisis, Rencana) tetapkan sasaran
• Asesmen dilakukan secara multidisiplin dan terintegrasi
• Perencanaan termasuk tentang kemungkinan edukasi /
pelatihan bagi pasien / keluarga / pemberi asuhan dirumah.
Prinsip Proses Perencanaan Pemulangan Pasien
MPP mempuyai peran terdepan dalam proses P3.
24. 4) Koordinasikan proses pemulangan / transfer melalui kepemimpinan
dan tanggung-jawab pengoperan tugas pada tingkat ruangan
• Perencanaan harus terintegrasi secara multidisiplin
• Ada keterkaitan dengan pertukaran shift
• Dokumentasi harus selalu di update dengan penyimpanan yang
jelas
• Peranan MPP penting dalam koordinasi ini
Prinsip Proses Perencanaan Pemulangan Pasien
MPP mempuyai peran terdepan dalam proses P3.
25. 5) Tetapkan tanggal yang diharapkan untuk pemulangan / transfer 24 – 48
jam setelah admisi (EDD=expected discharge date) oleh PPA. MPP
mendiskusikannya dengan PPA, pasien dan keluarga/pemberi asuhan.
oUmumnya pasien ingin mendapatkan informasi tentang sampai kapan
dirawat
oPasien, keluarga akan membuat sasaran untuk itu
oPengecualian adalah bila pasien menjalani perawatan intensif, EDD
ditetapkan bila telah kembali ke ruang rawat biasa.
Prinsip Proses Perencanaan Pemulangan Pasien
MPP mempuyai peran terdepan dalam proses P3.
26. 6) Setiap hari dilakukan review atas rencana klinis asuhan
dan juga update EDD.
oPPA melakukan updating EDD bersama pasien dan MPP
oPendokumentasiannya harus jelas dan konsisten
oPasien dan keluarga harus jelas tentang apa yang
diharapkan selama dirawat, menghindari kebingungan
yang dapat menunda proses pemulangannya
Prinsip Proses Perencanaan Pemulangan Pasien
MPP mempuyai peran terdepan dalam proses P3.
27. 7) Libatkan pasien, keluarga, pemberi asuhan dirumah
untuk keputusan dan pilihan pelayanan.
oPasien, keluarga diedukasi/dilatih untuk
memberdayakan pelayanan individual sehingga
memaksimalkan kemandiriannya
oBila masuk dalam rencana, follow-up dapat dilakukan
oleh staf rumah sakit 1 – 3 hari pertama dirumah.
Prinsip Proses Perencanaan Pemulangan Pasien
MPP mempuyai peran terdepan dalam proses P3.
28. 8) Rencanakan pelayanan sampai tujuh hari
oP3 mencakup juga kontinuitas pelayanan sampai dengan
tujuh hari dirumah
9) Gunakan daftar tilik (check list) 24 – 48 jam sebelum
proses pemulangan
10) Biasakan mempertimbangkan keputusan tentang
rencana pemulangan pasien setiap hari.
Prinsip Proses Perencanaan Pemulangan Pasien
MPP mempuyai peran terdepan dalam proses P3.
29. Educate
Edukasi pasien & keluarga dgn bahasa yang dimengerti
tentang kondisi pasien, proses pemulangan dan langkah
selanjutnya tentang perawatan dirumah sakit.
Assess
Asses sebaik apa dokter dan perawat menjelaskan ttg
diagnosa, kondisi dan proses perencanaan pemulangan
Listen
Dengarkan hal-hal yg dihormati pasien & keluarganya,
kesukaanya, observasi dan perhatiannya.
Key elements of IDEAL Discharge Planning
30. Include
Libatkan pasien dan keluarga sebagai partner
penuh dalam proses pemulangan
• Selalu libatkan pasien dan keluarga dalam
pertemuan tim tentang pemulangan pasien.
• Identifikasi keluarga atau care giver yang akan
memberikan perawatan dirumah dan libatkan
mereka dalam perencanaan pemulangan
31. Discuss
Diskusikan dengan pasien dan keluarga 5 area kunci untuk melindungi masalah
dirumah
1. Jelaskan bagaimana kehidupan dirumah akan terjadi. Termasuk lingkungan,
dukungan yang dibutuhkan, apa yang boleh dan tidak boleh dimakan, dan aktivitas
apa saja yang boleh dan harus dihindari.
2. Review ttg obat-obatan. Gunakan rekonsilasi daftar obat, jelaskan indikasi obat,
dosis, cara, dan potensi efek sampingnya.
3. Perhatikan tanda peringatan dan masalah. Tuliskan nama dan kontak informasi
dari seseorang untuk dipanggil jika ada masalah
4. Jelaskan hasil test pasien. Jika hasil test tidak tersedia saat pemulangan, pastikan
mereka tahu kapan mereka akan mengambil hasil test dan pastikan mereka tahu
siapa yang harus dihubungi jika pada hari hasil tidak tersedia
5. Tawarkan perjanjian follow up. Yakinkan bahwa pasien dan keluarga mengetahui
tindak lanjut apa yang diperlukan
32. Educate
Mendidik pasien & keluarga dalam bahasa sederhana ttg kondisi
pasien, proses pemulangan dan langkah selanjutnya disetiap
kesempatan selama pasien di rumah sakit. Perencanaan Pemulangan
harus menjadi proses yang berkelanjutan karena bukan hanya satu
kali.
Tentukan tujuan pasien & keluarga saat masuk dan perhatikan
kemajuan ke arah tujuan mereka setiap hari
Libatkan pasien & keluarga dalam bedside shift report
Share a written list of medicines every morning
Jelaskan obat-obatan di setiap pemberian: jenis, dosis, cara dan
efek samping
Mendorong pasien & keluarga untuk mengambil bagian dalam
praktik perawatan untuk mendukung kompetensi dan kepercayaan
diri mereka dalam pengasuhan di rumah
33. Assess
Asses sebaik apa dokter dan perawat menjelaskan
ttg diagnosa, kondisi dan proses perencanaan
pemulangan
• Berikan informasi kepada pasien dan keluarga dan
ulangi informasi selama pasien di rumah sakit
• Minta pasien dan keluarga untuk mengulangi apa
yang dikatakan kembali kepada Anda dalam kata-
kata mereka sendiri untuk memastikan bahwa Anda
menjelaskan hal dengan baik
34. Listen
Dengarkan hal-hal yg dihormati pasien &
keluarganya, kesukaanya, observasi dan
kekhawtirannya.
• Mintalah pasien dan keluarga untuk menggunakan
board di kamarnya agar mereka menulis pertanyaan
atau masalah
• Tanyakan dengan pertanyaan terbuka
• Gunakan dan siapkan check list, booklet untuk
memastikan pasien dan keluarga merasa siap untuk
pulang
• Jadwalkan pertemuan dengan pasien, keluarga atau
caregivers minimal satu kali
35. ANALISIS MODEL DISCHARGE PLANNING
No Variabel Kegiatan IDEAL BOOST RED Cleveland Ready to
go
1 Screening - v v - v
2 Assessment awal v v v v v
3 Perencanaan tim - v v v v
4 Perencanaan
program
- v v v v
5 Jadwal v - v - v
6 Validasi/ teach back v v v - -
7 Pelaksanaan:
Saat perawatan v - v v -
Hari H-saat
pulang
v v v - v
Follow-up v v v v -
36.
37.
38. Berdasaarkan kajian dari berbagai literatur
terdapat berbagai tahapan discharge
plannning meliputi:
1. Skrining
2. Pengkajian Kebutuhan
3. Perencanaan Program dan Tim,
4. Pelaksanaan
5. Hari Pemulangan/ Evaluasi
39. Skrining:
Proses seleksi pasien, termasuk kategori pasien dengan
pemulangan kritis.
Skrining merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk
mengidentifikasi faktor risiko yang dapat diatasi oleh pasien
selama perawatan di rumah.
Faktor resiko meliputi status kognitif atau pengentahuan dari
pasien mengenai penyakit dan pengobatannya. keadaan tempat
tinggal yang dapat mendukung perawatan pasien, lingkungan
masyarakat yang aman, faktor kultur dan usia.
40. Pengkajian kebutuhan:
Proses untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan oleh
pasien untuk kelanjutan perawatan di rumah/ lingkungan
Pengkajian adalah dimulainya mencari dan mengidentifikasi
kebutuhan pasien dengan mencari informasi melalui wawancara
pasien dan keluarga serta pemeriksaan fisik dan lingkungan
yang dapat membantu untuk menentukan tingkat ketergantungan
dari pasien. Hasil pengkajian tersebut untuk selanjutnya akan
didiskusikan dengan tim kesehatan lainnya untuk menyusun
perencanaan pemulangan pasien ke rumah.
41. Perencanaan program dan tim :
Menetapkan tim yang akan terlibat untuk memberikan
informasi, serta merencanakan program pemberian
informasi sesuai dengan hasil pengkajian kebutuhan
pasien.
Koordinasi merupakan bentuk komunikasi dan kerjasama
antar tim dari multidisiplin termasuk kerjasama dengan
klien dan keluarga dalam menyusun dan melaksanakan
rencana pemulangan
42. Pelaksanaan program :
Melakukan validasi terhadap program yang sudah
dilaksanakan oleh tim yang terlibat dalam rencana
pemulangan
Hari pemulangan/ evaluasi :
Validasi dan evaluasi terhadap pasien dan keluarga atas
informasi yang telah diperoleh selama pasien dirawat di
rumah sakit untuk kesiapan pasien dan keluarga dalam
perawatan berkelanjutan di rumah dan komunitas
49. PENUTUP
Perencanaan pulang harus memastikan
bahwa pasien meninggalkan rumah sakit
pada waktu yang tepat didalam
perawatannya dan mendapat informasi/
edukasi yang memadai
Penyediaan layanan postdischarge
diorganisasikan dengan baik.
57. (HSE Code of Practice for Integrated Discharge Planning, Limerick, Ireland, 2009)
58.
59. PERENCANAAN PEMULANGAN PASIEN (P3)
Nama Pasien :
Tanggal Lahir :
No RM :
Diagnosis Medis :
Alamat :
Telepon :
Tanggal Masuk :
Tanggal Keluar :
Fase Kegiatan Pelaksanaan
Dilakukan Tidak Dilakukan
Tanggal Jam Evaluasi Alasan
Pengkajian
Awal
1 Idendifikasi apakah pasien
perencanaan
pemulangannya kritis
2 Idendifikasi apakah ada
pengasuh di rumah
3 Idendifikasi apakah ada
support sistem di sekitar
rumah. Atl: fasilias
pelayanan primer,
penunjang, rehabilitasi
4 Memberi informasi pasien
dan keluarga, mereka
dapat menggunakan form
untuk menuliskan
pertanyaan untuk
ditanyakan
5 Sasaran yg diinginkan
pasien dan keluarga
dirawat di rumah sakit
6 Diinformasikan kepada
pasien dan keluarga
tentang langkah-langkah
perencanaan pemulangan
Priode
Pertemuan
untuk P3
1 Distribusikan check list dan
jelaskan booklet atau
media lain yang digunakan
2 Jadual pertemuan untuk
perencanaan pemulangan
pasien
logo
1/2
61. CEK LIST
PERENCANAAN PEMULANGAN PASIEN HARIAN
Nama Pasien :
Tanggal Lahir :
No RM :
Diagnosis Medis :
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4
__________ Edukasi pasien
dan keluarga tentang kondisi
pasien. Lakukan umpan balik
__________ Edukasi pasien
dan keluarga tentang kondisi
pasien. Lakukan umpan balik
__________ Edukasi pasien dan
keluarga tentang kondisi pasien.
Lakukan umpan balik
__________ Edukasi pasien dan
keluarga tentang kondisi pasien.
Lakukan umpan balik
__________ Dikusikan
kemajuan pasien , keluarga
dan pencapaian klinisi
__________ Dikusikan
kemajuan pasien , keluarga dan
pencapaian klinisi
__________ Dikusikan kemajuan
pasien , keluarga dan pencapaian
klinisi
__________ Dikusikan kemajuan
pasien , keluarga dan pencapaian
klinisi
__________ Jelaskan obat
obat an yang diminum:
- Pagi
- Siang
- Malam
- Lainnya
__________ Jelaskan obat obat
an yang diminum:
- Pagi
- Siang
- Malam
- Lainnya
__________ Jelaskan obat obat an
yang diminum:
- Pagi
- Siang
- Malam
- Lainnya
__________ Jelaskan obat obat
an yang diminum:
- Pagi
- Siang
- Malam
- Lainnya
__________ Libatkan pasien
dan keluarga dalam pelayanan
dan asuhan pasien. Antara
lain:……………….
__________ Libatkan pasien
dan keluarga dalam pelayanan
dan asuhan pasien. Antara
lain:……………….
__________ Libatkan pasien dan
keluarga dalam pelayanan dan asuhan
pasien. Antara lain:……………….
__________ Libatkan pasien dan
keluarga dalam pelayanan dan
asuhan pasien. Antara
lain:……………….
CATATAN:
LOGO