SlideShare a Scribd company logo
MENGATASI MASALAH SOCIAL-EMOTIONAL CONTROL SELAMA MASA
PANDEMI COVID-19 DENGAN APLIKASI DARING
1
Muhammad Sholeh, 2
Lisda Damayanti Tubere, dan 3
Ririn Azmilia
1
Teknik Informatika– Universitas Sriwijaya
2
Analisis Kimia- Politeknik AKA Bogor
3
Teknik Kimia- Politeknik Negeri Ujung Pandang
email: 1
09021281823172@student.unsri.ac.id, 2
lisdadamayanti05@gmail.com, 3
Ririnazmiliaa@gmail.com
Abstract
Pandemi COVID-19 merupakan pusat perhatian dunia saat ini, adanya COVID-19 membuat
pola hidup masyarakat juga berubah tidak seperti biasanya. Adapun aturan- aturan yang dibuat
oleh pemerintah untuk mengurangi penyebaran virus COVID-19 salah satunya aturan stay at
home aturan tersebut tentu mewajibkan masyarakat untuk melakukan aktivitas keseharian di
rumah. Semakin lama menghilangnya virus COVID-19 ini akan semakin membuat masyarakat
cemas, stress, dan takut akan tertularnya virus ini. Dari segi ekonomi juga menurun hal
tersebut membuat masyarakat menjadi stres dalam menghadapi situasi seperti ini.
Meningkatnya emosional dan sensitivitas dapat membuat masyarakat melakukan hal yang tidak
diinginkan dan bertindak diluar kendali. Hal tersebut membuat peneliti ingin mencoba untuk
membantu masyarakat dengan mengadakan kegiatan konseling melalui aplikasi daring.
Konseling ini bertujuan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan
tempat bercerita, meminta solusi, dalam keadaan darurat, dan sebagainya.
Keywords : COVID-19, daring, emosional.
1. PENDAHULUAN
Pandemi Corona Virus Disease
telah masuk ke negara Indonesia sejak
2 Maret 2020 yaitu ketika pemerintah
secara resmi memberikan pernyataan
kasus positif pertama di Indonesia. Jauh
sebelumnya, virus Corona pertama kali
dilaporkan di China pada 31 Desember
2019. Pada pengujung tahun 2019,
kantor Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) di China mendapatkan
pemberitahuan Tentang adanya
sejenis pneumonia yang penyebabnya
tidak diketahui. Infeksi pernapasan akut
yang menyerang paru-paru itu
terdeteksi di kota Wuhan, Provinsi
Hubei, China (Baskara,2020).
Kemudian hingga tanggal 21 Juni 2020,
negara yang terinfeksi positif COVID-
19 mencapai 216 negara. Jumlah
korban yang terjangkit COVID-19
mencapai 8.938.554 orang dan korban
meninggal mencapai 467.114orang
(Anonim, 2020).
Sejak pandemi COVID-19 Masuk
ke Indonesia, masyarakat mulai
mengalami perubahan yang Cukup
besar. Penularan COVID-19 yang
sangat cepat menyebabkan pemerintah
menerapkan aturan karantina di rumah
dan physical distancing guna menekan
laju pertambahan kasus. Meski manusia
memiliki kemampuan adaptasi yang
cepat, hal ini memerlukan proses.
Perubahan-perubahan yang ditimbulkan
akibat pandemi seperti penerapan
segala protokol kesehatan yang
membatasi ruang gerak manusia telah
menguji secara mental, emosional,
bahkan fisik. Orang-orang mulai
merasa terjebak dan terisolasi, cemas
dan tidak yakin tentang masa depan.
Hari-hari tampak sama saja, dan waktu
terasa tak bermakna. Lama-kelamaan,
kamu bisa mengalami kelelahan otak
atau brain fog, sehingga tidak lagi bisa
berpikir dengan jernih (Makarim, 2020,
https://www.halodoc.com/kelelahan-
otak-bisa-terjadi-akibat-pandemi-
corona, 21 Juni 2020).
Studi menunjukkan bahwa ketika
pandemi terjadi, respon psikologis yang
beragam (salah satunya respon emosi),
tergantung kesiapan dan pengalaman
individu. (Wheaton, dkk 2012)
melakukan penelitian tentang
kecemasan menghadapi flu babi (H1NI)
pada tahun 2009. Hasilnya
menunjukkan kecemasan flu babi
dipengaruhi oleh kecemasan kesehatan,
ketakutan terkontaminasi dan
sensitivitas. Sementara di Indonesia,
hasil survei Iskandarsyah dan Yudiana
(2020) menunjukkan 78% partisipan
cemas dengan penyebaran COVID-19
dan 23% merasa tidak bahagia atau
dalam kondisi tertekan.
Permasalahan psikologis yang
dihadapi oleh masyarakat terkait
pandemi COVID-19 ini berdampak
pada perlunya pendampingan
psikologis. Hal in terutama sangat
dibutuhkan untuk membantu
masyarakat yang tidak bisa mengatasi
kecemasannya sendiri. Dengan adanya
pandemi COVID-19 ini konseling
psikologi secara daring menjadi hal
yang dibutuhkan karena keterbatasan
untuk melakukan konseling secara tatap
muka. Namun demikian, panduan kode
etik yang masih terbatas pada konseling
psikologi yang dilakukan secara tatap
muka, maka perlu dilakukan analisis
lebih lanjut mengenai kode etik
pelaksanaan konseling psikologi secara
daring. (Fahmi dkk, 2020).
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan cara
pengumpulan data. Metode pengumpulan
data adalah teknik atau cara yang
digunakan oleh peneliti untuk
melancarkan penelitiannya dengan cara
mengumpulkan data. Pengumpulan
data penelitian tidak dapat dilakukan
secara sembarangan. Tujuan dari
pengumpulan data ini untuk
mendapatkan data-data yang valid,
sehingga hasil dan kesimpulan
penelitian tidak diragukan lagi
kebenarannya. Proses pengumpulan
data ditentukan oleh variabel-variabel
yang ada dalam hipotesis. Pengumpulan
data yang digunakan oleh peneliti dengan
cara menyebarluaskan
kuisioner melalui sosial media
WhatsApp, Instagram, Twitter dan Line
sehingga dapat diisi oleh semua
kalangan masyarakat.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Beberapahimbauanyang
digunakan pemerintah untuk
mengurangi penyebaran COVID-19
secara langsung dapat mengubah
perilaku sosial, seperti stay at home,
social distancing, physical distancing,
mencuci tangan, menjaga kebersihan
rumah dan sebagainya. Perubahan
perilaku tentunya akan membuat
masyarakat harus beradaptasi dengan
situasi seperti ini. Tetapi dalam kurun
waktu yang tidak ditentukan, sebagian
masyarakat merasa tertekan dan dapat
melakukan hal-hal yang tidak
diinginkan. Kondisi seperti ini juga
rentan dengan kesehatan mental.
Kesehatan mental ini merupakan hal
yang sangat penting bagi manusia sama
halnya seperti kesehatan fisik pada
umumnya. Dengan sehatnya mental
seseorang maka aspek kehidupan yang
lain dalam dirinya akan bekerja secara
lebih maksimal. Kondisi mental yang
sehat tidak dapat terlepas dari kondisi
kesehatan fisik yang baik. Kesehatan
yang baik tentunya akan membuat
keadaan akan terasa lebih aman.
Menurut WHO, kesehatan mental
merupakan kondisi dari kesejahteraan
yang disadari individu, yang di
dalamnya terdapat kemampuan-
kemampuan untuk mengelola stres
kehidupan yang wajar, untuk bekerja
secara produktif dan menghasilkan,
serta berperan serta di komunitasnya.
Taylor (2019) dalam buku “The
Pandemic of Psychology” menjelaskan
bagaimana Pandemi mempengaruhi
psikologis orang secara luas dan masif,
dari cara berpikir dalam
memahamiinformasi tentang sehat dan
sakit, periubahan emosi (takut,
khawatir, cemas) dan perilaku sosial
(menghindar, stigmasisasi, perilaku
sehat). Selain itu, Pandemi psikologi
menimbulkan rasa prasangka terhadap
orang lain dan diskriminasi outgroup
yang dapat menimbulkan kebencian
dan tidak bertoleransi.
Respon psikologi yang beragam
salah satunya cemas. Kecemasan adalah
suatu keadaan tertentu (State anxiety),
yaitu menghadapi situasi yang tidak pasti
dan tidak menentu terhadap
kemampuannya dalam menghadapi suatu
situasi, berupa emosi yang kurang
menyenangkan yang dialami oleh
individu dan buka kecemasan sebagai
sifat yang melekat pada kepribadiannya
(M. Nur Ghufran dan Rini Risnawita
S., 2012).
Hal lain yang dapat mengganggu
psikologi manusia yaitu stress. Stimulus
lingkungan, baik fisik,
psikologis atau sosial yang
menyebabkan stres atau ketegangan
disebut sebagai stresor, sedangkan
mengatasi stres disebut dengan coping.
Regulasi emosi dianggap sebagai
faktor penting dalam kesejahteraan,
dalam literatur popular, praktik
psikologis klinis, dan penelitian ilmiah
yang sama. Regulasi emosi sangat
penting untuk fungsi adaptif. Regulasi
emosi yang bersifat suboptimalatau
disfungsional dianggap kontraproduktif
dan menghasilkan menghasilkan
konsekuensi yang merugikan termasuk
kesejahteraan yang buruk
(Vingerhoetset dkk, 2007). Regulasi
emosi dan kesejahteraan keduanya
adalah konsep luas yang dapat dilihat
dari sudut yang berbeda dan pada
tingkat analisis yang berbeda, dari
tingkat mikro neuron penembakan di
area otak tertentu ke tingkat makro
yang melibatkan perilaku nyata orang
dalam interaksi sosial dengan orang
lain.
Salah satu bentuk pengabdian
kepada masyarakat yaitu melakukan
sistem konseling secara daring.
Aplikasi ini tentu akan lebih
memudahkan masyarakat untuk
mengaksesnya dan terbuka untuk
semua kalangan masyarakat. Tetapi
dalam sistem konseling secara daring
memiliki keunggulan dan kekurangan
yaitu :
Keunggulan Kekurangan
Kegiatan
Lebih mudah konseling
diakses dari rumah dilakukan dalam
karena sesuai setting dunia
anjuran pemerintah maya yang
untuk tetap di mungkin saja bisa
rumah dimasuki pihak
ketiga
Gratis, hanya Menuangkan
dibutuhkan kouta pikiran melalui
yang memandai teks
Dapat diakses Pemahaman nada
kapanpun jika ucapan seringkali
dalam keadaan membuat
darurat kesalahpahaman
Sumber : Nabilah (2010)
Untuk mendukung berbagai tujuan
yang ingin dicapai, peneliti melakukan
beberapa survey dengan menyebar
berbagai kuesioner, sehingga
didapatlah data data berikut untuk
menunjang hasil penelitian.
Berdasarkan dari data di atas
masyarakat yang mengisi kuisioner dari
berbagai kalangan berkisar pada umur
14 hingga 50 tahun. Dengan data yang
memiliki jangkauan yang cukup tinggi
ini dapat membantu peneliti untuk
mengetahui target aktivitas didalam
seluruh lapisan masyarakat sehingga
untuk mencapai tujuan peneliti akan
semakin terbuka.
Selanjutnya, peneliti akan
membahas seluruh pertanyaan yang
diajukan kepada responden.
Dari grafik responden yang
menjawab pertanyaan di atas dapat
disimpulkan bahwa sekitar 55,9% dari
mereka merasakan emosi yang
meningkat selama masa pandemi
COVID-19. Sedangkan 68,5% dari
responden merasakan bahwa tingkat
sensitivitas mereka meningkat tajam.
Ini senada dengan penelitian
Wheaton, dkk (2012) tentang kecemasan
menghadapi flu babi (H1NI)
pada tahun 2009. Hasilnya
menunjukkan kecemasan flu babi
dipengaruhi oleh kecemasan kesehatan,
ketakutan terkontaminasi dan
sensitivitas. Sementara di indonesia,
hasil survei Iskandarsyah dan Yudiana
(2020) menunjukkan 78 % partisipan
cemas dengan penyebaran COVID-19
dan 23% merasa tidak bahagia atau
dalam kondisi tertekan.
Selanjutnya, pertanyaan di atas
menunjukkan bahwa mereka setuju
dengan bercerita kepada orang lain
akan membuat keadaan lebih baik,
dengan presentase 82,2% ini
menunjukkan bahwa ada suatu jalan
untuk memahami serta mengkondisikan
kembali emosi dan sensitive yang
meningkat sesuai dengan pertanyaan
sebelumnya. Karena dengan bercerita
mereka akan merasa dipedulikan oleh
orang lain dan tidak merasa sendirian.
93.6% responden menyatakan
bahwa ketika mereka bercerita
kemudian mendapatkan solusi akan
membuat mereka terbantu. Karena
ketika seseorang merasakan suatu
permasalahan kesehatan mental, atau
anggap seseorang dalam keadaan yang
sedang tidak baik-baik saja mentalnya
akan lebih rentan untuk melakukan
tindakan yang tidak sesuai keinginan,
dibutuhkan solusi yang membantu.
Di Indonesia, berdasarkan Data
Riskesdas tahun 2007, diketahui bahwa
prevalensi gangguan mental emosional
seperti gangguan kecemasan dan
depresi sebesar 11,6% dari populasi
orang dewasa. Berarti dengan jumlah
populasi orang dewasa Indonesia lebih
kurang 150.000.000 ada 1.740.000
orang saat ini mengalami gangguan
mental emosional (Depkes, 2007). Oleh
karenanya, 93.6% responden tadi
merasa bahwa salah satu cara untuk
mengurangi rasa emosi ataupun depresi
adalah dengan bercerita serta mendapat
solusi.
Kemudian untuk mendukung
masalah diatas, dapat dilihat bahwa
pokok masalahnya adalah ketika
mereka ingin bercerita namun memiliki
kesulitan. Dengan persentase 57,9%,
menunjukkan bahwa salah satu faktor
yang dapat membuat masyarakat lebih
sensitif dan emosi saat situasi pandemi
COVID-19 ialah sifat mereka yang
tertutup karena merasa sulit ketika
bercerita kepada yang lain.
Adapun 76,2% responden memilih
bahwa mereka membutuhkan orang
yang dapat mendengarkan masalah dan
memberi solusi supaya keadaannya
lebih membaik. Artinya, Sebagian
besar dari mereka setuju bahwa ketika
mereka memiliki permasalahan,
khususnya permasalahan emosi dan
sensitivitas dapat diatasi dengan
bercerita kepada orang yang dapat
menjaga keamanan privasi mereka.
Selain memberikan pertanyaan-
pertanyaan, peneliti juga meminta
beberapa saran terkait pembentukan
komunitas untuk mendengarkan
keluhan masyarakat secara daring.
Berdasarkan saran-saran tersebut
diperoleh kesimpulan bahwa responden
menyambut dengan antusias
diadakannya komunitas tersebut yang
dapat direalisasikan dalam bentuk
aplikasi daring.
Dari kuisioner yang telah diisi oleh
202 responden, peneliti dapat menarik
kesimpulan bahwa terjadi peningkatan
emosi dan sensitivitas yang cukup
signifikan di masyarakat selama
pandemi COVID-19. Solusi yang dapat
direalisasikan ialah adanya peran
pemuda bangsa Indonesia yang
membuat komunitas untuk pembuatan
aplikasi konseling secara daring yang
dapat diakses dengan mudah oleh
masyarakat yang sedang membutuhkan
bantuan.
Aplikasi ini akan dibuat secara
daring dengan konsep dua fokus,
dimana fokus pertama akan ada sebuah
wadah untuk tiap - tiap orang bercerita
dan menjawab secara anonim.
Diambilnya mode anonim ini
dimaksudkan menjaga privasi serta
keleluasan mereka untuk berbagi cerita
atau sekadar mengeluh untuk
melepaskan rasa emosinya. Kemudian,
fokus kedua akan bergerak dengan
bantuan orang yang berkompeten di
bidang psikologis dan mental dimana
mereka akan mendapatkan bimbingan
konseling secara daring dengan para
professional sehingga tidak ada lagi
kasus kesehatan mental berujung
kematian.
Dipilihnya aplikasi ini secara
daring dikarenakan kondisi saat ini,
kemungkinan besar kedepannya dunia
akan mengalami perubahan signifikan
dalam menghadapi era new normal
sehingga metode daring dianggap tetap
dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat serta memudahkan mereka
bercerita dan mendapat solusi tanpa
harus memikirkan bagaimana cara
untuk berinteraksi secara langsung di
masa pandemi ini.
Diharapkan dengan adanya
komunitas ini, kondisi psikologis
masyarakat Indonesia dapat membaik
sehingga meminimalisir peningkatan
emosi dan sensitivitas selama masa
Pandemi ini, dan mungkin saja akan
diteruskan setelahnya untuk membantu
masyarakat yang mengalami masalah
mengendalikan emosi dan sensitivitas
setelah pandemi ini berakhir. Peran ini
juga membutuhkan ikut serta pemuda
bangsa Indonesia dalam bersinergi
menjalankan pengabdian ini. Semakin
banyak yang ikut berkolaborasi akan
semakin baik komunitas ini dijalankan.
Tentunya dalam pemilihan komunitas
akan di jaga kualitas tiap individu
supaya bisa bekerjasama dalam
membangun tim dan tidak
menyebabkan kerugian untuk
masyarakat.
4. REFERENSI
Anonim. 2020. Covid-19 Coronavirus
Pandemic.https://www.worldometers.in
fo/coronavirus. Diakses tanggal 21 Juni
2020.
Agung, Ivan. 2020. Memahami
Pandemi Covid-19 Dalam Perspektif
Psikologi Sosial. Psikobuletin. Vo.1.
No.2. Hal. 73-74.
Baskara, Bima. 2020. Rangkaian
Peristiwa Pertama Covid-19.
https://kompas.id/baca/riset/2020/04/18
/rangkaian-peristiwa-pertama-covid-
19/. Diakses tanggal 21 Juni 2020.
Fahmi, Irfan. dkk. 2020. Etika
Konseling Daring Dalam Penanganan
Kasus Terkait Pandemi COVID-19.
Perspektif Kode Etik Psikologi. Hal.2-3.
Iskandarsyah, A & Yudiana, W (2020).
Informasi COVID-19, Perilaku Sehat
Dan Kondisi Psikologis Di Indonesia.
Laporan Survei. Fakultas Psikologi
Universitas Padjajaran.
Nabilah. (2010). Artikel:
Pengembangan Media Layanan
Konseling Internet di Perguruan Tinggi
(Studi Keterbacaan Media Layanan
Konseling Internet di Universitas
Negeri Jakarta). Tidak diterbitkan.
Tersedia di http://www.academia.edu/.
Diakses pada tanggal 21 April 2020
Putri, dkk. Kesehatan Mental
Masyarakat Indonesia (Pengetahuan,
dan Keterbukaan Masyarakat Terhadap
Gangguan Kesehatan Mental).
Prosiding Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat. Vol.2. No.2. Hal.
147-300.
Wheaton, M. G., Abramowitz, J. S.,
Berman, N. C., Fabricant, L. E.,
Olatunji, B. O. 2012. Psychological
predictors of anxiety in response to the
H1N1 (swine flu) pandemic. Cognitive
Therapy and Research. Hal. 210-218.

More Related Content

What's hot

Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
NajMah Usman
 
Rakontek promkes p2 m
Rakontek promkes p2 mRakontek promkes p2 m
Rakontek promkes p2 mLia M Noor
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontik
Faris Andrianto
 
Rps komunitas 1
Rps komunitas 1Rps komunitas 1
Rps komunitas 1
PutriPamungkas8
 
Kapita selekta ikm
Kapita selekta ikmKapita selekta ikm
Kapita selekta ikm
Alda Simbolon
 
Konsep Dasar Ilmu keperawatan gerontik
Konsep Dasar Ilmu keperawatan gerontikKonsep Dasar Ilmu keperawatan gerontik
Konsep Dasar Ilmu keperawatan gerontik
IHSANKURNIAWANJAGOAN
 

What's hot (7)

Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
 
Rakontek promkes p2 m
Rakontek promkes p2 mRakontek promkes p2 m
Rakontek promkes p2 m
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontik
 
Rps komunitas 1
Rps komunitas 1Rps komunitas 1
Rps komunitas 1
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
Kapita selekta ikm
Kapita selekta ikmKapita selekta ikm
Kapita selekta ikm
 
Konsep Dasar Ilmu keperawatan gerontik
Konsep Dasar Ilmu keperawatan gerontikKonsep Dasar Ilmu keperawatan gerontik
Konsep Dasar Ilmu keperawatan gerontik
 

Similar to Mengatasi social emotional control selama masa pandemi covid 19 dengan aplikasi daring

1003-Article Text-2490-5-10-20210917.pdf
1003-Article Text-2490-5-10-20210917.pdf1003-Article Text-2490-5-10-20210917.pdf
1003-Article Text-2490-5-10-20210917.pdf
ridzwanali
 
Trend dan Issue Kep Jiwa12345678901.pptx
Trend dan Issue Kep Jiwa12345678901.pptxTrend dan Issue Kep Jiwa12345678901.pptx
Trend dan Issue Kep Jiwa12345678901.pptx
Trybahari Ramadhan
 
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV.docx
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV.docxGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV.docx
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV.docx
josen sembiring
 
1472810970 indonesia bebas-pasung-2017---pemodelan-inovasi-pemerintah-daerah-...
1472810970 indonesia bebas-pasung-2017---pemodelan-inovasi-pemerintah-daerah-...1472810970 indonesia bebas-pasung-2017---pemodelan-inovasi-pemerintah-daerah-...
1472810970 indonesia bebas-pasung-2017---pemodelan-inovasi-pemerintah-daerah-...
wiwin syafii
 
Keterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdf
Keterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdfKeterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdf
Keterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdf
Marwahzahrah
 
kampanye sosial.pdf
kampanye sosial.pdfkampanye sosial.pdf
kampanye sosial.pdf
YuliYatri
 
Faktor resiko dan upaya pencegahan
Faktor resiko dan upaya pencegahan Faktor resiko dan upaya pencegahan
Faktor resiko dan upaya pencegahan
iradatul aini
 
Review Jurnal: Does Time Spent Using Social Media Impact Mental Health?: An E...
Review Jurnal: Does Time Spent Using Social Media Impact Mental Health?: An E...Review Jurnal: Does Time Spent Using Social Media Impact Mental Health?: An E...
Review Jurnal: Does Time Spent Using Social Media Impact Mental Health?: An E...
Wajoku Digital Library
 
PPT KEL 10.pdf
PPT KEL 10.pdfPPT KEL 10.pdf
PPT KEL 10.pdf
federeth
 
Perubahan Sosial dan Kebudayaan
Perubahan Sosial dan KebudayaanPerubahan Sosial dan Kebudayaan
Perubahan Sosial dan Kebudayaan
pjj_kemenkes
 
filsafat komunikasi ppt [Autosaved].pptx
filsafat komunikasi ppt [Autosaved].pptxfilsafat komunikasi ppt [Autosaved].pptx
filsafat komunikasi ppt [Autosaved].pptx
EkoPurnomo80
 
Kelompok I Filsafat Kesmas_20240418_112055_0000.pptx
Kelompok I Filsafat Kesmas_20240418_112055_0000.pptxKelompok I Filsafat Kesmas_20240418_112055_0000.pptx
Kelompok I Filsafat Kesmas_20240418_112055_0000.pptx
richardsonsijabat1
 
Askep gerontik-katarak
Askep gerontik-katarakAskep gerontik-katarak
Askep gerontik-katarak
Hartanto Dwi
 
SOSIAL MEDIA CAMPAIGN WUJUD KEPEDULIAN MENANGGULANGI MENTAL HEALTH PADA REMAJA
SOSIAL MEDIA CAMPAIGN WUJUD KEPEDULIAN MENANGGULANGI MENTAL HEALTH PADA REMAJASOSIAL MEDIA CAMPAIGN WUJUD KEPEDULIAN MENANGGULANGI MENTAL HEALTH PADA REMAJA
SOSIAL MEDIA CAMPAIGN WUJUD KEPEDULIAN MENANGGULANGI MENTAL HEALTH PADA REMAJA
ERRYKAYUSNITARAHMADA
 
TUGAS INFORMATIKA A - MUHAMMAD REZA.pptx
TUGAS INFORMATIKA A - MUHAMMAD REZA.pptxTUGAS INFORMATIKA A - MUHAMMAD REZA.pptx
TUGAS INFORMATIKA A - MUHAMMAD REZA.pptx
rezaeza2004
 
1B_Kelompok 6_Ujian Praktikum Epidemiologi.docx
1B_Kelompok 6_Ujian Praktikum Epidemiologi.docx1B_Kelompok 6_Ujian Praktikum Epidemiologi.docx
1B_Kelompok 6_Ujian Praktikum Epidemiologi.docx
GebrielMetondiaGurni
 
Tia Maharani_Global Health Review
Tia Maharani_Global Health ReviewTia Maharani_Global Health Review
Tia Maharani_Global Health Review
Sriwijaya University
 
makalah komunitas agregat deawas pria.pdf
makalah komunitas agregat deawas pria.pdfmakalah komunitas agregat deawas pria.pdf
makalah komunitas agregat deawas pria.pdf
maung8
 
Waspada depresi
Waspada depresi   Waspada depresi
Waspada depresi
Rais Reskiawan
 
Stigma HIV dan AIDS
Stigma HIV dan AIDSStigma HIV dan AIDS
Stigma HIV dan AIDSstapa center
 

Similar to Mengatasi social emotional control selama masa pandemi covid 19 dengan aplikasi daring (20)

1003-Article Text-2490-5-10-20210917.pdf
1003-Article Text-2490-5-10-20210917.pdf1003-Article Text-2490-5-10-20210917.pdf
1003-Article Text-2490-5-10-20210917.pdf
 
Trend dan Issue Kep Jiwa12345678901.pptx
Trend dan Issue Kep Jiwa12345678901.pptxTrend dan Issue Kep Jiwa12345678901.pptx
Trend dan Issue Kep Jiwa12345678901.pptx
 
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV.docx
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV.docxGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV.docx
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV.docx
 
1472810970 indonesia bebas-pasung-2017---pemodelan-inovasi-pemerintah-daerah-...
1472810970 indonesia bebas-pasung-2017---pemodelan-inovasi-pemerintah-daerah-...1472810970 indonesia bebas-pasung-2017---pemodelan-inovasi-pemerintah-daerah-...
1472810970 indonesia bebas-pasung-2017---pemodelan-inovasi-pemerintah-daerah-...
 
Keterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdf
Keterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdfKeterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdf
Keterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdf
 
kampanye sosial.pdf
kampanye sosial.pdfkampanye sosial.pdf
kampanye sosial.pdf
 
Faktor resiko dan upaya pencegahan
Faktor resiko dan upaya pencegahan Faktor resiko dan upaya pencegahan
Faktor resiko dan upaya pencegahan
 
Review Jurnal: Does Time Spent Using Social Media Impact Mental Health?: An E...
Review Jurnal: Does Time Spent Using Social Media Impact Mental Health?: An E...Review Jurnal: Does Time Spent Using Social Media Impact Mental Health?: An E...
Review Jurnal: Does Time Spent Using Social Media Impact Mental Health?: An E...
 
PPT KEL 10.pdf
PPT KEL 10.pdfPPT KEL 10.pdf
PPT KEL 10.pdf
 
Perubahan Sosial dan Kebudayaan
Perubahan Sosial dan KebudayaanPerubahan Sosial dan Kebudayaan
Perubahan Sosial dan Kebudayaan
 
filsafat komunikasi ppt [Autosaved].pptx
filsafat komunikasi ppt [Autosaved].pptxfilsafat komunikasi ppt [Autosaved].pptx
filsafat komunikasi ppt [Autosaved].pptx
 
Kelompok I Filsafat Kesmas_20240418_112055_0000.pptx
Kelompok I Filsafat Kesmas_20240418_112055_0000.pptxKelompok I Filsafat Kesmas_20240418_112055_0000.pptx
Kelompok I Filsafat Kesmas_20240418_112055_0000.pptx
 
Askep gerontik-katarak
Askep gerontik-katarakAskep gerontik-katarak
Askep gerontik-katarak
 
SOSIAL MEDIA CAMPAIGN WUJUD KEPEDULIAN MENANGGULANGI MENTAL HEALTH PADA REMAJA
SOSIAL MEDIA CAMPAIGN WUJUD KEPEDULIAN MENANGGULANGI MENTAL HEALTH PADA REMAJASOSIAL MEDIA CAMPAIGN WUJUD KEPEDULIAN MENANGGULANGI MENTAL HEALTH PADA REMAJA
SOSIAL MEDIA CAMPAIGN WUJUD KEPEDULIAN MENANGGULANGI MENTAL HEALTH PADA REMAJA
 
TUGAS INFORMATIKA A - MUHAMMAD REZA.pptx
TUGAS INFORMATIKA A - MUHAMMAD REZA.pptxTUGAS INFORMATIKA A - MUHAMMAD REZA.pptx
TUGAS INFORMATIKA A - MUHAMMAD REZA.pptx
 
1B_Kelompok 6_Ujian Praktikum Epidemiologi.docx
1B_Kelompok 6_Ujian Praktikum Epidemiologi.docx1B_Kelompok 6_Ujian Praktikum Epidemiologi.docx
1B_Kelompok 6_Ujian Praktikum Epidemiologi.docx
 
Tia Maharani_Global Health Review
Tia Maharani_Global Health ReviewTia Maharani_Global Health Review
Tia Maharani_Global Health Review
 
makalah komunitas agregat deawas pria.pdf
makalah komunitas agregat deawas pria.pdfmakalah komunitas agregat deawas pria.pdf
makalah komunitas agregat deawas pria.pdf
 
Waspada depresi
Waspada depresi   Waspada depresi
Waspada depresi
 
Stigma HIV dan AIDS
Stigma HIV dan AIDSStigma HIV dan AIDS
Stigma HIV dan AIDS
 

Recently uploaded

Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptxPenetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Erma753811
 
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap EkosistemStudi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
d1051231041
 
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfAnalisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
BrigittaBelva
 
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
LukmanulHakim572233
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
d1051231039
 
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptxinduksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
AzisRois1
 
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.pptBAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
YUZANAPRATIWI
 
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
muhammadnoorhasby04
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
d1051231034
 
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan ErupsiSejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
ssuserb357a32
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
d1051231072
 
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdfPlastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Biotani & Bahari Indonesia
 

Recently uploaded (12)

Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptxPenetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
 
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap EkosistemStudi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
 
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfAnalisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
 
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
 
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptxinduksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
 
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.pptBAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
 
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
 
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan ErupsiSejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
 
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdfPlastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
 

Mengatasi social emotional control selama masa pandemi covid 19 dengan aplikasi daring

  • 1. MENGATASI MASALAH SOCIAL-EMOTIONAL CONTROL SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DENGAN APLIKASI DARING 1 Muhammad Sholeh, 2 Lisda Damayanti Tubere, dan 3 Ririn Azmilia 1 Teknik Informatika– Universitas Sriwijaya 2 Analisis Kimia- Politeknik AKA Bogor 3 Teknik Kimia- Politeknik Negeri Ujung Pandang email: 1 09021281823172@student.unsri.ac.id, 2 lisdadamayanti05@gmail.com, 3 Ririnazmiliaa@gmail.com Abstract Pandemi COVID-19 merupakan pusat perhatian dunia saat ini, adanya COVID-19 membuat pola hidup masyarakat juga berubah tidak seperti biasanya. Adapun aturan- aturan yang dibuat oleh pemerintah untuk mengurangi penyebaran virus COVID-19 salah satunya aturan stay at home aturan tersebut tentu mewajibkan masyarakat untuk melakukan aktivitas keseharian di rumah. Semakin lama menghilangnya virus COVID-19 ini akan semakin membuat masyarakat cemas, stress, dan takut akan tertularnya virus ini. Dari segi ekonomi juga menurun hal tersebut membuat masyarakat menjadi stres dalam menghadapi situasi seperti ini. Meningkatnya emosional dan sensitivitas dapat membuat masyarakat melakukan hal yang tidak diinginkan dan bertindak diluar kendali. Hal tersebut membuat peneliti ingin mencoba untuk membantu masyarakat dengan mengadakan kegiatan konseling melalui aplikasi daring. Konseling ini bertujuan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan tempat bercerita, meminta solusi, dalam keadaan darurat, dan sebagainya. Keywords : COVID-19, daring, emosional. 1. PENDAHULUAN Pandemi Corona Virus Disease telah masuk ke negara Indonesia sejak 2 Maret 2020 yaitu ketika pemerintah secara resmi memberikan pernyataan kasus positif pertama di Indonesia. Jauh sebelumnya, virus Corona pertama kali dilaporkan di China pada 31 Desember 2019. Pada pengujung tahun 2019, kantor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di China mendapatkan pemberitahuan Tentang adanya sejenis pneumonia yang penyebabnya tidak diketahui. Infeksi pernapasan akut yang menyerang paru-paru itu terdeteksi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China (Baskara,2020). Kemudian hingga tanggal 21 Juni 2020, negara yang terinfeksi positif COVID- 19 mencapai 216 negara. Jumlah korban yang terjangkit COVID-19 mencapai 8.938.554 orang dan korban meninggal mencapai 467.114orang (Anonim, 2020). Sejak pandemi COVID-19 Masuk ke Indonesia, masyarakat mulai mengalami perubahan yang Cukup besar. Penularan COVID-19 yang sangat cepat menyebabkan pemerintah menerapkan aturan karantina di rumah dan physical distancing guna menekan
  • 2. laju pertambahan kasus. Meski manusia memiliki kemampuan adaptasi yang cepat, hal ini memerlukan proses. Perubahan-perubahan yang ditimbulkan akibat pandemi seperti penerapan segala protokol kesehatan yang membatasi ruang gerak manusia telah menguji secara mental, emosional, bahkan fisik. Orang-orang mulai merasa terjebak dan terisolasi, cemas dan tidak yakin tentang masa depan. Hari-hari tampak sama saja, dan waktu terasa tak bermakna. Lama-kelamaan, kamu bisa mengalami kelelahan otak atau brain fog, sehingga tidak lagi bisa berpikir dengan jernih (Makarim, 2020, https://www.halodoc.com/kelelahan- otak-bisa-terjadi-akibat-pandemi- corona, 21 Juni 2020). Studi menunjukkan bahwa ketika pandemi terjadi, respon psikologis yang beragam (salah satunya respon emosi), tergantung kesiapan dan pengalaman individu. (Wheaton, dkk 2012) melakukan penelitian tentang kecemasan menghadapi flu babi (H1NI) pada tahun 2009. Hasilnya menunjukkan kecemasan flu babi dipengaruhi oleh kecemasan kesehatan, ketakutan terkontaminasi dan sensitivitas. Sementara di Indonesia, hasil survei Iskandarsyah dan Yudiana (2020) menunjukkan 78% partisipan cemas dengan penyebaran COVID-19 dan 23% merasa tidak bahagia atau dalam kondisi tertekan. Permasalahan psikologis yang dihadapi oleh masyarakat terkait pandemi COVID-19 ini berdampak pada perlunya pendampingan psikologis. Hal in terutama sangat dibutuhkan untuk membantu masyarakat yang tidak bisa mengatasi kecemasannya sendiri. Dengan adanya pandemi COVID-19 ini konseling psikologi secara daring menjadi hal yang dibutuhkan karena keterbatasan untuk melakukan konseling secara tatap muka. Namun demikian, panduan kode etik yang masih terbatas pada konseling psikologi yang dilakukan secara tatap muka, maka perlu dilakukan analisis lebih lanjut mengenai kode etik pelaksanaan konseling psikologi secara daring. (Fahmi dkk, 2020). 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan cara pengumpulan data. Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang digunakan oleh peneliti untuk melancarkan penelitiannya dengan cara mengumpulkan data. Pengumpulan data penelitian tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Tujuan dari pengumpulan data ini untuk mendapatkan data-data yang valid, sehingga hasil dan kesimpulan
  • 3. penelitian tidak diragukan lagi kebenarannya. Proses pengumpulan data ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dengan cara menyebarluaskan kuisioner melalui sosial media WhatsApp, Instagram, Twitter dan Line sehingga dapat diisi oleh semua kalangan masyarakat. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Beberapahimbauanyang digunakan pemerintah untuk mengurangi penyebaran COVID-19 secara langsung dapat mengubah perilaku sosial, seperti stay at home, social distancing, physical distancing, mencuci tangan, menjaga kebersihan rumah dan sebagainya. Perubahan perilaku tentunya akan membuat masyarakat harus beradaptasi dengan situasi seperti ini. Tetapi dalam kurun waktu yang tidak ditentukan, sebagian masyarakat merasa tertekan dan dapat melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Kondisi seperti ini juga rentan dengan kesehatan mental. Kesehatan mental ini merupakan hal yang sangat penting bagi manusia sama halnya seperti kesehatan fisik pada umumnya. Dengan sehatnya mental seseorang maka aspek kehidupan yang lain dalam dirinya akan bekerja secara lebih maksimal. Kondisi mental yang sehat tidak dapat terlepas dari kondisi kesehatan fisik yang baik. Kesehatan yang baik tentunya akan membuat keadaan akan terasa lebih aman. Menurut WHO, kesehatan mental merupakan kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu, yang di dalamnya terdapat kemampuan- kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang wajar, untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta berperan serta di komunitasnya. Taylor (2019) dalam buku “The Pandemic of Psychology” menjelaskan bagaimana Pandemi mempengaruhi psikologis orang secara luas dan masif, dari cara berpikir dalam memahamiinformasi tentang sehat dan sakit, periubahan emosi (takut, khawatir, cemas) dan perilaku sosial (menghindar, stigmasisasi, perilaku sehat). Selain itu, Pandemi psikologi menimbulkan rasa prasangka terhadap orang lain dan diskriminasi outgroup yang dapat menimbulkan kebencian dan tidak bertoleransi. Respon psikologi yang beragam salah satunya cemas. Kecemasan adalah suatu keadaan tertentu (State anxiety), yaitu menghadapi situasi yang tidak pasti dan tidak menentu terhadap kemampuannya dalam menghadapi suatu situasi, berupa emosi yang kurang
  • 4. menyenangkan yang dialami oleh individu dan buka kecemasan sebagai sifat yang melekat pada kepribadiannya (M. Nur Ghufran dan Rini Risnawita S., 2012). Hal lain yang dapat mengganggu psikologi manusia yaitu stress. Stimulus lingkungan, baik fisik, psikologis atau sosial yang menyebabkan stres atau ketegangan disebut sebagai stresor, sedangkan mengatasi stres disebut dengan coping. Regulasi emosi dianggap sebagai faktor penting dalam kesejahteraan, dalam literatur popular, praktik psikologis klinis, dan penelitian ilmiah yang sama. Regulasi emosi sangat penting untuk fungsi adaptif. Regulasi emosi yang bersifat suboptimalatau disfungsional dianggap kontraproduktif dan menghasilkan menghasilkan konsekuensi yang merugikan termasuk kesejahteraan yang buruk (Vingerhoetset dkk, 2007). Regulasi emosi dan kesejahteraan keduanya adalah konsep luas yang dapat dilihat dari sudut yang berbeda dan pada tingkat analisis yang berbeda, dari tingkat mikro neuron penembakan di area otak tertentu ke tingkat makro yang melibatkan perilaku nyata orang dalam interaksi sosial dengan orang lain. Salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yaitu melakukan sistem konseling secara daring. Aplikasi ini tentu akan lebih memudahkan masyarakat untuk mengaksesnya dan terbuka untuk semua kalangan masyarakat. Tetapi dalam sistem konseling secara daring memiliki keunggulan dan kekurangan yaitu : Keunggulan Kekurangan Kegiatan Lebih mudah konseling diakses dari rumah dilakukan dalam karena sesuai setting dunia anjuran pemerintah maya yang untuk tetap di mungkin saja bisa rumah dimasuki pihak ketiga Gratis, hanya Menuangkan dibutuhkan kouta pikiran melalui yang memandai teks Dapat diakses Pemahaman nada kapanpun jika ucapan seringkali dalam keadaan membuat darurat kesalahpahaman Sumber : Nabilah (2010) Untuk mendukung berbagai tujuan yang ingin dicapai, peneliti melakukan beberapa survey dengan menyebar berbagai kuesioner, sehingga didapatlah data data berikut untuk menunjang hasil penelitian.
  • 5. Berdasarkan dari data di atas masyarakat yang mengisi kuisioner dari berbagai kalangan berkisar pada umur 14 hingga 50 tahun. Dengan data yang memiliki jangkauan yang cukup tinggi ini dapat membantu peneliti untuk mengetahui target aktivitas didalam seluruh lapisan masyarakat sehingga untuk mencapai tujuan peneliti akan semakin terbuka. Selanjutnya, peneliti akan membahas seluruh pertanyaan yang diajukan kepada responden. Dari grafik responden yang menjawab pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa sekitar 55,9% dari mereka merasakan emosi yang meningkat selama masa pandemi COVID-19. Sedangkan 68,5% dari responden merasakan bahwa tingkat sensitivitas mereka meningkat tajam. Ini senada dengan penelitian Wheaton, dkk (2012) tentang kecemasan menghadapi flu babi (H1NI) pada tahun 2009. Hasilnya menunjukkan kecemasan flu babi dipengaruhi oleh kecemasan kesehatan, ketakutan terkontaminasi dan sensitivitas. Sementara di indonesia, hasil survei Iskandarsyah dan Yudiana (2020) menunjukkan 78 % partisipan cemas dengan penyebaran COVID-19 dan 23% merasa tidak bahagia atau dalam kondisi tertekan. Selanjutnya, pertanyaan di atas menunjukkan bahwa mereka setuju dengan bercerita kepada orang lain akan membuat keadaan lebih baik, dengan presentase 82,2% ini menunjukkan bahwa ada suatu jalan untuk memahami serta mengkondisikan kembali emosi dan sensitive yang meningkat sesuai dengan pertanyaan sebelumnya. Karena dengan bercerita mereka akan merasa dipedulikan oleh orang lain dan tidak merasa sendirian.
  • 6. 93.6% responden menyatakan bahwa ketika mereka bercerita kemudian mendapatkan solusi akan membuat mereka terbantu. Karena ketika seseorang merasakan suatu permasalahan kesehatan mental, atau anggap seseorang dalam keadaan yang sedang tidak baik-baik saja mentalnya akan lebih rentan untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai keinginan, dibutuhkan solusi yang membantu. Di Indonesia, berdasarkan Data Riskesdas tahun 2007, diketahui bahwa prevalensi gangguan mental emosional seperti gangguan kecemasan dan depresi sebesar 11,6% dari populasi orang dewasa. Berarti dengan jumlah populasi orang dewasa Indonesia lebih kurang 150.000.000 ada 1.740.000 orang saat ini mengalami gangguan mental emosional (Depkes, 2007). Oleh karenanya, 93.6% responden tadi merasa bahwa salah satu cara untuk mengurangi rasa emosi ataupun depresi adalah dengan bercerita serta mendapat solusi. Kemudian untuk mendukung masalah diatas, dapat dilihat bahwa pokok masalahnya adalah ketika mereka ingin bercerita namun memiliki kesulitan. Dengan persentase 57,9%, menunjukkan bahwa salah satu faktor yang dapat membuat masyarakat lebih sensitif dan emosi saat situasi pandemi COVID-19 ialah sifat mereka yang tertutup karena merasa sulit ketika bercerita kepada yang lain. Adapun 76,2% responden memilih bahwa mereka membutuhkan orang yang dapat mendengarkan masalah dan memberi solusi supaya keadaannya lebih membaik. Artinya, Sebagian besar dari mereka setuju bahwa ketika mereka memiliki permasalahan, khususnya permasalahan emosi dan sensitivitas dapat diatasi dengan bercerita kepada orang yang dapat menjaga keamanan privasi mereka.
  • 7. Selain memberikan pertanyaan- pertanyaan, peneliti juga meminta beberapa saran terkait pembentukan komunitas untuk mendengarkan keluhan masyarakat secara daring. Berdasarkan saran-saran tersebut diperoleh kesimpulan bahwa responden menyambut dengan antusias diadakannya komunitas tersebut yang dapat direalisasikan dalam bentuk aplikasi daring. Dari kuisioner yang telah diisi oleh 202 responden, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa terjadi peningkatan emosi dan sensitivitas yang cukup signifikan di masyarakat selama pandemi COVID-19. Solusi yang dapat direalisasikan ialah adanya peran pemuda bangsa Indonesia yang membuat komunitas untuk pembuatan aplikasi konseling secara daring yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat yang sedang membutuhkan bantuan. Aplikasi ini akan dibuat secara daring dengan konsep dua fokus, dimana fokus pertama akan ada sebuah wadah untuk tiap - tiap orang bercerita dan menjawab secara anonim. Diambilnya mode anonim ini dimaksudkan menjaga privasi serta keleluasan mereka untuk berbagi cerita atau sekadar mengeluh untuk melepaskan rasa emosinya. Kemudian, fokus kedua akan bergerak dengan bantuan orang yang berkompeten di bidang psikologis dan mental dimana mereka akan mendapatkan bimbingan konseling secara daring dengan para professional sehingga tidak ada lagi kasus kesehatan mental berujung kematian. Dipilihnya aplikasi ini secara daring dikarenakan kondisi saat ini, kemungkinan besar kedepannya dunia akan mengalami perubahan signifikan dalam menghadapi era new normal sehingga metode daring dianggap tetap dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat serta memudahkan mereka bercerita dan mendapat solusi tanpa harus memikirkan bagaimana cara untuk berinteraksi secara langsung di masa pandemi ini. Diharapkan dengan adanya komunitas ini, kondisi psikologis masyarakat Indonesia dapat membaik sehingga meminimalisir peningkatan emosi dan sensitivitas selama masa Pandemi ini, dan mungkin saja akan diteruskan setelahnya untuk membantu masyarakat yang mengalami masalah mengendalikan emosi dan sensitivitas setelah pandemi ini berakhir. Peran ini juga membutuhkan ikut serta pemuda bangsa Indonesia dalam bersinergi menjalankan pengabdian ini. Semakin banyak yang ikut berkolaborasi akan
  • 8. semakin baik komunitas ini dijalankan. Tentunya dalam pemilihan komunitas akan di jaga kualitas tiap individu supaya bisa bekerjasama dalam membangun tim dan tidak menyebabkan kerugian untuk masyarakat. 4. REFERENSI Anonim. 2020. Covid-19 Coronavirus Pandemic.https://www.worldometers.in fo/coronavirus. Diakses tanggal 21 Juni 2020. Agung, Ivan. 2020. Memahami Pandemi Covid-19 Dalam Perspektif Psikologi Sosial. Psikobuletin. Vo.1. No.2. Hal. 73-74. Baskara, Bima. 2020. Rangkaian Peristiwa Pertama Covid-19. https://kompas.id/baca/riset/2020/04/18 /rangkaian-peristiwa-pertama-covid- 19/. Diakses tanggal 21 Juni 2020. Fahmi, Irfan. dkk. 2020. Etika Konseling Daring Dalam Penanganan Kasus Terkait Pandemi COVID-19. Perspektif Kode Etik Psikologi. Hal.2-3. Iskandarsyah, A & Yudiana, W (2020). Informasi COVID-19, Perilaku Sehat Dan Kondisi Psikologis Di Indonesia. Laporan Survei. Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran. Nabilah. (2010). Artikel: Pengembangan Media Layanan Konseling Internet di Perguruan Tinggi (Studi Keterbacaan Media Layanan Konseling Internet di Universitas Negeri Jakarta). Tidak diterbitkan. Tersedia di http://www.academia.edu/. Diakses pada tanggal 21 April 2020 Putri, dkk. Kesehatan Mental Masyarakat Indonesia (Pengetahuan, dan Keterbukaan Masyarakat Terhadap Gangguan Kesehatan Mental). Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Vol.2. No.2. Hal. 147-300. Wheaton, M. G., Abramowitz, J. S., Berman, N. C., Fabricant, L. E., Olatunji, B. O. 2012. Psychological predictors of anxiety in response to the H1N1 (swine flu) pandemic. Cognitive Therapy and Research. Hal. 210-218.