SlideShare a Scribd company logo
SOCIAL MEDIA CAMPAIGN WUJUD KEPEDULIAN MENANGGULANGI MENTAL
HEALTH PADA REMAJA
Oleh :
Erryka Yusnita Rahmadani
Putri Ayu Mei Andini
errykayusuf@student.ub.ac.id
Universitas Brawijaya
Abstrak : Penelitian menunjukkan bahwa media sosial sangat erat hubungannya dengan remaja,
apalagi penggunaan internet merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari. Tetapi, penggunaan
media sosial yang tidak bijak dapat meningkatkan risiko gangguan mental terutama pada remaja.
Oleh karena itu, diperlukan sebuah pemahaman mengenai pentingnya kesehatan mental dan cara
penggunaan media sosial yang baik. Penyebaran informasi tersebut dilakukan adalah dengan
memanfaatkan media sosial sebagai sarana komunikasi dan edukasi, salah satu metode penyebaran
gagasan adalah kampanye. Kampanye daring dapat berupa foto atau video penjelasan pada media
sosial yang menyajikan informasi visual maupun audio yang mudah diakses dan dipahami. Tujuan
dari penyebaran foto atau video tersebut agar para remaja membaca dan memahami pesan yang
terkandung sehingga mereka bisa menjadikan informasi tersebut sebagai motivasi dan semangat
untuk meningkatkan kualitas kesehatan mental.
Kata Kunci : Media Sosial, Kesehatan Mental, Kampanye
Di era digital, penggunaan internet merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari.
Khususnya media sosial yang saat ini seakan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan remaja. Remaja
menjadikan media sosial sebagai wadah mereka untuk mengekspresikan setiap perasaan yang
mereka rasakan, mengabadikan momen yang sedang dialami, atau hanya sekedar membagikan
foto dan video diri mereka. Media sosial yang memiliki akses yang tak terbatas dalam penyajian
kontennya sering menjadi inspirasi dalam berkreasi. Dalam bermedia sosial tidak jarang remaja
merasa minder dengan apa yang disajikan oleh orang lain dalam konten medsosnya bahkan ada
juga yang langsung memberi komentar bernada miring yang menyinggung bagi creator. Hal yang
seperti itu secara tidak langsung akan berpengaruh ke kesehatan mental para remaja. Gangguan
kesehatan mental yang bisa muncul dapat kecemasan, depresi, gangguan tidur, rendahnya self-
esteem, dan body image.
Penelitian yang dilakukan oleh Pew Research Center, media sosial sangat erat
hubungannya dengan kehidupan remaja. Selain memberi dampak positif,di sisi lain, media sosial
tentunya memiliki dampak negatif pada remaja termasuk gangguan mental. National Institute of
Mental Health melaporkan bahwa penggunaan media sosial dapat meningkatkan risiko gangguan
mental pada remaja usia 18 hingga 25 tahun. Menurut data yang dimuat dalam laman dettik.com
per Januari 2021 sebanyak 30,7% hasil dari total 170 juta pengguna media sosial aktif di Indonesia
dengan rentang usia remaja 18-24 tahun. Dari banyaknya pengguna media sosial usia remaja di
Indonesia masih sedikit yang menyadari tentang dampak media sosial yang berpengaruh terhadap
kesehatan mental.
Dilansir dari Medical News Today, seiring dengan perkembangan media sosial, semakin
banyak orang yang mulai menggunakannya sebagai sumber berita. Karena pandemi COVID-19
muncul baru-baru ini, para ilmuwan baru mulai memahami peran media sosial terhadap kesehatan
mental pengguna. Misalnya, menggunakan kuesioner, para peneliti di Cina mewawancarai 512
mahasiswa dari 24 Maret hingga 1 April 2020, untuk menentukan apakah media sosial
membahayakan kesehatan mental selama pandemi COVID-19. Hasil menunjukkan hubungan
antara penggunaan media sosial yang lebih tinggi dan peningkatan risiko depresi.
Menurut Van Dijk (2013) (Fuchs dalam Nasrullah, 2015:11), media sosial merupakan
media yang berfokus kepada eksistensi penggunanya untuk mewadahi mereka dalam beraktivitas
maupun berkolaborasi. Maka dari itu, media sosial sebagai perantara online yang menguatkan
hubungan tiap-tiap pengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial. Namun, para pengguna media
sosial yang diberi label netizen sebagian darinya menggunakan media sosial tidak dengan bijak.
Mereka menganggap media sosial adalah ruang yang bebas bagi mereka untuk menyuarakan
opininya sehingga mereka bertindak tidak bijak dengan mengkritisi postingan seseorang yang bagi
menurut mereka tidak sejalan dengan pendapatnya.
Media sosial adalah platform yang mempertemukan banyak orang yang memiliki
pemikiran tersendiri dalam menyikapi konten yang disuguhkan. Dengan bermedia sosial kita akan
menemukan bermacam-macam hal yang ada mulai dari prestasi yang membuat iri hingga
kontroversi yang menimbulkan banyak hujatan dari para netizen. Maka dari itu, agar bisa bermedia
sosial secara positif sebaiknya menggunakan platform ini secukupnya dan pandai memilah konten
yang dikonsumsi.
Sebagai contoh kasus yang juga cukup menggegerkan di jagat maya adalah berita tentang
kematian artis cantik dari Korea Selatan, Sulli. Dengan nama lengkap Choi Jinri tersebut
ditemukan tewas bunuh diri di rumahnya yang terletak di Kawasan Seongnam pada tanggal 14
Oktober 2019. Dilansir dari CNBC indonesia, Sulli, yang memulai debutnya sebagai salah satu
anggota grup vokal f(x), menangguhkan kariernya pada tahun 2014 di grup vokal tersebut setelah
mengalami serangan komentar dan rumor miring yang berbahaya dari warganet Korea Selatan.
Berita ini langsung menjadi bahan perbincangan di negara asal gadis berusia 25 tahun tersebut
tetapi juga di seluruh dunia. Tak hanya para penggemar K-Pop yang merasa prihatin, tetapi juga
semua orang yang menyaksikan berita tersebut merasakan duka yang mendalam. Hal ini
membuktikan bahwa depresi dan tekanan yang berkepanjangan dari lingkungan sekitar amatlah
berdampak buruk bagi kesehatan mental seseorang
Selain membatasi diri untuk mengakses media sosial secara berlebihan dan memfilter
konten yang dikonsumsi, perlu adanya langkah tambahan dari luar untuk menjangkau remaja
dengan gangguan kesehatan mental maupun remaja yang rentan terkena gangguan kesehatan
mental. Tindakan kampanye di sosial media atau yang lebih dikenal dengan social media
campaign adalah suatu bentuk kepedulian sosial dengan menyuarakan semangat maupun
keresahan terkait dengan topik kesehatan mental sehingga nantinya muncul kesadaran dari setiap
pengguna media sosial. Dengan menjalankan kampanye media sosial maka akan menjangkau
banyak remaja pengguna aktif medsos, bentuk kampanye yang efektif dan efisien karena
dilaksanakan secara online, dan bentuk kampanye yang terukur dan terkontrol. Harapannya setelah
digalakkan kegiatan ini kewaspadaan netizen terkait kesehatan mental akibat penggunaan media
sosial bisa meningkat.
Berdasarkan uraian singkat di atas, artikel ini difokuskan pada pemahaman dan
pengetahuan mengenai pentingnya kesehatan mental dan penggunaan media sosial yang sehat di
kalangan remaja. Adapun tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui cara
merancang online campaign sebagai wujud kepedulian terhadap kesehatan mental remaja.
KESEHATAN MENTAL PADA REMAJA
Kesehatan mental didefinisikan sebagai suatu kondisi di mana seseorang menyadari
kemampuannya, menghadapi tekanan normal dalam kehidupan sehari-hari, bekerja secara
produktif, dan secara aktif berkontribusi pada lingkungan (World's Health Organization, 2004).
Isu mengenai kesehatan mental menjadi penting dalam beberapa waktu terakhir. Kesehatan mental
tidak lagi dipandang sebagai masalah sekunder, tetapi dianggap sama pentingnya dengan
kesehatan fisik. Definisi sehat menurut WHO bukan hanya bebas dari penyakit fisik, melainkan
dalam kondisi ketika seseorang dapat mencapai kesejahteraan yaitu secara fisik, mental, maupun
sosial.
Sebuah studi The Global Burden of Disease pada tahun 2015 yang dilakukan oleh IMHE
(The Institute for Health Metrics and Evaluation) mengungkapkan data mengenai peta penyakit di
seluruh dunia. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa 6 dari 20 jenis penyakit yang
dianggap paling berpengaruh menyebabkan disabilitas adalah gangguan mental. Lebih lanjut, pada
studi yang sama diketahui bahwa gangguan depresi berada pada peringkat 9 dari 20 penyakit
utama, apabila dibandingkan dengan penyakit menular dan penyakit tidak menular (Ridlo, I.A. &
Zein, 2018). Data tersebut secara tidak langsung menunjukkan bahwa banyaknya orang yang
menderita gangguan jiwa.
Belakangan ini, penyakit gangguan mental seringkali dikaitkan dengan penggunaan media
sosial. Penggunaan media sosial yang berlebihan menjadi perhatian para orangtua, peneliti, dan
masyarakat. Media sosial menjadi bentuk komunikasi primer dan menyediakan berbagai platform
yang bervariasi seperti Facebook, Instagram, Twitter, Youtube, dan sebagainya. Situs-situs
tersebut semakin berkembang dan bertindak sebagai portal yang mudah digunakan untuk saling
berinteraksi dan juga untuk hiburan. Penggunaan media sosial yang tidak tepat dapat menyebabkan
seseorang mengalami gangguan mental seperti kecemasan, depresi, rendahnya self esteem,
gangguan tidur, dan juga body image. Banyak hasil penelitian yang memfokuskan permasalahan
ini kepada remaja. Hal ini disebabkan karena para remaja merupakan salah satu pengguna aktif
terbesar yang telah menggunakan media sosial sebagai sarana komunikasi yang utama.
Terkait dengan remaja, diketahui bahwa remaja perempuan cenderung memiliki literasi
kesehatan mental yang tinggi daripada dengan laki-laki (Coles, et al., 2016; Furnham, Cook,
Martin, & Batey, 2014;Furnham & Lousley, 2013; Gibbons, Thorsteinsson, & Loi, 2015; Melas,
Tartani, Forsner, Edhborg, & Forsell, 2013). Hal ini disebabkan remaja perempuan lebih memiliki
tingkat kesadaran yang tinggi untuk memahami gangguan jiwa.
Tingkat depresi berdasarkan jenis kelamin. Foto : Bipolar Care Indonesia
Remaja perempuan lebih berisiko mengalami gangguan jiwa dibandingkan dengan laki-
laki (Furnham & Lousley, 2013). Berdasarkan gambar di atas dapat diperoleh informasi bahwa
depresi ini sendiri kerap kali dijumpai pada perempuan (5.1%) dibanding laki-laki(3.6%) (WHO
2015). Selain itu, remaja saat ini sangat didukung oleh mudahnya akses informasi yang mudah
melalui teknologi, yaitu internet. Bahkan, Tapscott (2009) menggunakan istilah net generation,
untuk menggambarkan bahwa remaja saat ini tumbuh dan berkembang seiring dengan
perkembangan teknologi sehingga internet sudah menjadi bagian dari kehidupannya sehari-hari.
Remaja menggunakan internet untuk untuk menjalin relasi dengan orang lain dan juga mencari
informasi. (Burns, Davenport, Durkin, Luscombe, & Hickie, 2010). Melalui internet tersebut,
semestinya juga para remaja mudah untuk mengakses informasi mengenai kesehatan mental.
ONLINE CAMPAIGN WUJUD KEPEDULIAN TERHADAP KESEHATAN MENTAL
REMAJA
Sistem demokrasi di Indonesia memberikan kebebasan berpendapat kepada warganya. Hal
itu mengungkapkan bahwa setiap orang bisa dan memiliki hak untuk menyampaikan gagasan atau
pendapatnya di muka publik. Proses pengkomunikasian itu disebut dengan komunikasi publik
(Bruno, 2019). Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat memiliki media baru dalam
penyampaian pesan. Media sosial muncul sebagai bentuk digital media komunikasi. Dalam hal ini,
masyarakat bebas mengekspresikan pendapatnya dalam suatu forum media sosial yang mana
pendapat tersebut dipublikasikan dan dapat diakses oleh semua orang.
Salah satu metode penyebaran gagasan adalah kampanye. Kampanye merupakan kegiatan
terencana untuk mengomunikasikan gagasan yang bertujuan untuk memberi pengaruh terhadap
khalayak luas yang dilakukan secara berkala dalam kurun waktu tertentu (Rogers dan Storey,
1987). Kampanye menjadi suatu hal yang digunakan sebagai sarana perubahan sosial di
masyarakat. Di masa pandemi seperti sekarang ini, social distancing tidak menjadi hambatan
dalam melakukan kampanye dikarenakan telah tersedia teknologi yang memberi kemudahan untuk
berkomunikasi dan menyebarkan informasi secara online yaitu melalui media sosial.
“WHO mencatat 450 juta orang di dunia menderita gangguan mental, dan hampir 1 juta
orang melakukan bunuh diri setiap tahun” (sumber: Riskesdas). Pernyataan ini menjadi dasar
bahwa kampanye mengenai kesehatan mental penting untuk dilakukan. Ini mengasumsikan bahwa
masalah kesehatan mental penting untuk diperhatikan. Untuk mendapatkan perhatian tersebut,
diperlukan suatu proses komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada sasaran komunikasi yaitu
remaja secara keseluruhan guna mencapai efek yang diharapkan, termasuk kewaspadaan terhadap
gangguan mental.
Dalam mengoptimalkan penggunaan media sosial sebagai wadah komunikasi yang dapat
menyebarkan informasi dengan luas muncul gerakan positif dengan istilah online campaign.
Online campaign yaitu kampanye yang dikemas secara daring. Kampanye daring dapat berupa
foto atau video penjelasan pada media sosial yang menyajikan informasi visual maupun audio
yang mudah diakses dan dipahami (Estetika, 2021). Tujuan dari penyebaran foto atau video
tersebut agar para remaja membaca dan memahami pesan yang terkandung sehingga mereka bisa
menjadikan informasi tersebut sebagai motivasi dan semangat untuk meningkatkan kualitas
kesehatan mental.
Kelompok umur pengguna medsos di Indonesia. Foto: We Are Social/Hootsuite
Media sosial merupakan platform yang sangat relevan dalam penyelenggaraan online
campaign terkait penanggulangan mental health pada sasaran remaja karena berdasarkan data yang
dimuat dari lama detik.com sebagian besar pengguna media sosial berusia 18-20 tahun sebanyak
30,7% dari total 170 juta pengguna aktif. Dengan banyaknya target sasaran, online campaign
membawa dampak signifikan pada penyampaian informasi kesehatan mental. Sehingga tujuan
kampanye kesehatan mental untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat umum,
terutama kaum muda yang rentan terhadap masalah kesehatan jiwa serta membantu orang-orang
dengan dukungan sosial kesehatan mental dapat terwujud.
PENUTUP
Upaya untuk menanggulangi permasalahan kesehatan mental pada remaja dapat dilakukan
melalui gerakan yang dinamakan online campaign atau kampanye yang dilakukan secara daring
menggunakan perantara media sosial. Media sosial digunakan sebagai sarana kampanye karena
merupakan platform yang paling sering digunakan oleh remaja. Maka dari itu, media sosial
digunakan dengan tujuan agar target sasaran kampanye yaitu remaja terpenuhi.
Kampanye daring dilakukan dengan menyebarkan postingan bernada positif berupa foto
atau video penjelasan pada media sosial yang menyajikan informasi visual maupun audio yang
mudah diakses dan dipahami. Dari penyebaran foto atau video tersebut para remaja akan membaca
dan memahami pesan yang terkandung sehingga mereka bisa menjadikan informasi tersebut
sebagai motivasi dan semangat untuk meningkatkan kualitas kesehatan mental.
Dari perluasan kampanye yang dilakukan, remaja akan lebih memahami dan sadar
bahwasanya tidak hanya kesehatan fisik saja yang perlu dijaga tetapi kesehatan mental juga
penting. Setelah remaja memahami pentingnya mental healt tingkat kewaspadaan akan lebih tinggi
sehingga kualitas kesehatan mental remaja di Indonesia akan terus meningkat.
DAFTAR RUJUKAN
MBP, R.L. and Saputra, W.T., 2020. Penggunaan Media Sosial Sehat Untuk
Mencegah Gangguan Mental. IKRA-ITH ABDIMAS, 3(3), pp.189-197.
Estetika, R.T., 2021. Perancangan Kampanye Daring Untuk Mencegah Glorifikasi
Gangguan Mental d Sosi Mediaial (Doctoral dissertation, Institut Seni
Indonesia Yogyakarta).
Dipraja, U.M., Prabawa, B. and Komariah, S.H., 2018. Perancangan Media Visual
Kampanye Sosial Dukungan Keluarga Untuk Mencegah Depresi Pada Lansia.
eProceedings of Art & Design, 5(3).
Soewito, D.G.B., 2021. Strategi pemasaran sosial Ubah Stigma dalam meningkatkan
kesadaran mengenai isu kesehatan mental pada generasi muda= Ubah
Stigma's social marketing strategy to boost awareness on mental health issue
on the young generation (Doctoral dissertation, Universitas Pelita Harapan).
Estetika, Rantique. 2021. PERANCANGAN KAMPANYE DARING UNTUK MENCEGAH
GLORIFIKASI GANGGUAN MENTAL DI MEDIA SOSIAL. Yogyakarta: UPT
Perpustakaan ISI Yogyakarta.

More Related Content

Similar to SOSIAL MEDIA CAMPAIGN WUJUD KEPEDULIAN MENANGGULANGI MENTAL HEALTH PADA REMAJA

Desvieta Andina M._21413244047_MP. Kualitatif.pdf
Desvieta Andina M._21413244047_MP. Kualitatif.pdfDesvieta Andina M._21413244047_MP. Kualitatif.pdf
Desvieta Andina M._21413244047_MP. Kualitatif.pdf
GhetsaAuliaR
 
Keterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdf
Keterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdfKeterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdf
Keterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdf
Marwahzahrah
 
Pengaruh media sosial terhadap perkembangan pola fikir remaja
Pengaruh  media sosial terhadap perkembangan pola fikir remajaPengaruh  media sosial terhadap perkembangan pola fikir remaja
Pengaruh media sosial terhadap perkembangan pola fikir remajaAndi Undu
 
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat Propaganda
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat PropagandaDunia maya; Informasi Sampah dan Alat Propaganda
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat Propaganda
LSP3I
 
filsafat komunikasi ppt [Autosaved].pptx
filsafat komunikasi ppt [Autosaved].pptxfilsafat komunikasi ppt [Autosaved].pptx
filsafat komunikasi ppt [Autosaved].pptx
EkoPurnomo80
 
OPINI
OPINIOPINI
ADAB DALAM MENGGUNAKAN SOSIAL MEDIA INDONESIA.pdf
ADAB DALAM MENGGUNAKAN SOSIAL MEDIA INDONESIA.pdfADAB DALAM MENGGUNAKAN SOSIAL MEDIA INDONESIA.pdf
ADAB DALAM MENGGUNAKAN SOSIAL MEDIA INDONESIA.pdf
KhalifahLubis
 
1003-Article Text-2490-5-10-20210917.pdf
1003-Article Text-2490-5-10-20210917.pdf1003-Article Text-2490-5-10-20210917.pdf
1003-Article Text-2490-5-10-20210917.pdf
ridzwanali
 
Mengurai Fenomena Penyebaran Hoax di Era Digital.pptx
Mengurai Fenomena Penyebaran Hoax di Era Digital.pptxMengurai Fenomena Penyebaran Hoax di Era Digital.pptx
Mengurai Fenomena Penyebaran Hoax di Era Digital.pptx
DanaAnjani
 
teks syarahan BM rendah.docx
teks syarahan BM rendah.docxteks syarahan BM rendah.docx
teks syarahan BM rendah.docx
nurulsapura1
 
teks syarahan BM rendah.docx
teks syarahan BM rendah.docxteks syarahan BM rendah.docx
teks syarahan BM rendah.docx
nurulsapura1
 
Term 11 perkembangan teknologi media
Term 11   perkembangan teknologi mediaTerm 11   perkembangan teknologi media
Term 11 perkembangan teknologi media
yuls1423
 
KONTROL KONSUMSI MEDIA PADA ANAK-ANAK DI INDONESIA DALAM MENGHADAPI DAMPAK NE...
KONTROL KONSUMSI MEDIA PADA ANAK-ANAK DI INDONESIA DALAM MENGHADAPI DAMPAK NE...KONTROL KONSUMSI MEDIA PADA ANAK-ANAK DI INDONESIA DALAM MENGHADAPI DAMPAK NE...
KONTROL KONSUMSI MEDIA PADA ANAK-ANAK DI INDONESIA DALAM MENGHADAPI DAMPAK NE...
Alvin Agustino Saputra
 
KEL 2 KESPRO.docx
KEL 2 KESPRO.docxKEL 2 KESPRO.docx
KEL 2 KESPRO.docx
Jumaidanurmajid
 
Waspada depresi
Waspada depresi   Waspada depresi
Waspada depresi
Rais Reskiawan
 
PMSDDTS18122017.pdf
PMSDDTS18122017.pdfPMSDDTS18122017.pdf
PMSDDTS18122017.pdf
Izdiey Crushers
 
Humas Rumah Sakit
Humas Rumah SakitHumas Rumah Sakit
Humas Rumah Sakit
Mira Veranita
 
943-Article Text-2510-1-10-20200123 (1).pdf
943-Article Text-2510-1-10-20200123 (1).pdf943-Article Text-2510-1-10-20200123 (1).pdf
943-Article Text-2510-1-10-20200123 (1).pdf
HanifahSyafariyanti1
 
Cover makalah[1]
Cover makalah[1]Cover makalah[1]
Cover makalah[1]
ervina Monetaria
 

Similar to SOSIAL MEDIA CAMPAIGN WUJUD KEPEDULIAN MENANGGULANGI MENTAL HEALTH PADA REMAJA (20)

Desvieta Andina M._21413244047_MP. Kualitatif.pdf
Desvieta Andina M._21413244047_MP. Kualitatif.pdfDesvieta Andina M._21413244047_MP. Kualitatif.pdf
Desvieta Andina M._21413244047_MP. Kualitatif.pdf
 
Keterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdf
Keterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdfKeterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdf
Keterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdf
 
Makalah Dampak kom massa
Makalah Dampak kom massaMakalah Dampak kom massa
Makalah Dampak kom massa
 
Pengaruh media sosial terhadap perkembangan pola fikir remaja
Pengaruh  media sosial terhadap perkembangan pola fikir remajaPengaruh  media sosial terhadap perkembangan pola fikir remaja
Pengaruh media sosial terhadap perkembangan pola fikir remaja
 
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat Propaganda
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat PropagandaDunia maya; Informasi Sampah dan Alat Propaganda
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat Propaganda
 
filsafat komunikasi ppt [Autosaved].pptx
filsafat komunikasi ppt [Autosaved].pptxfilsafat komunikasi ppt [Autosaved].pptx
filsafat komunikasi ppt [Autosaved].pptx
 
OPINI
OPINIOPINI
OPINI
 
ADAB DALAM MENGGUNAKAN SOSIAL MEDIA INDONESIA.pdf
ADAB DALAM MENGGUNAKAN SOSIAL MEDIA INDONESIA.pdfADAB DALAM MENGGUNAKAN SOSIAL MEDIA INDONESIA.pdf
ADAB DALAM MENGGUNAKAN SOSIAL MEDIA INDONESIA.pdf
 
1003-Article Text-2490-5-10-20210917.pdf
1003-Article Text-2490-5-10-20210917.pdf1003-Article Text-2490-5-10-20210917.pdf
1003-Article Text-2490-5-10-20210917.pdf
 
Mengurai Fenomena Penyebaran Hoax di Era Digital.pptx
Mengurai Fenomena Penyebaran Hoax di Era Digital.pptxMengurai Fenomena Penyebaran Hoax di Era Digital.pptx
Mengurai Fenomena Penyebaran Hoax di Era Digital.pptx
 
teks syarahan BM rendah.docx
teks syarahan BM rendah.docxteks syarahan BM rendah.docx
teks syarahan BM rendah.docx
 
teks syarahan BM rendah.docx
teks syarahan BM rendah.docxteks syarahan BM rendah.docx
teks syarahan BM rendah.docx
 
Term 11 perkembangan teknologi media
Term 11   perkembangan teknologi mediaTerm 11   perkembangan teknologi media
Term 11 perkembangan teknologi media
 
KONTROL KONSUMSI MEDIA PADA ANAK-ANAK DI INDONESIA DALAM MENGHADAPI DAMPAK NE...
KONTROL KONSUMSI MEDIA PADA ANAK-ANAK DI INDONESIA DALAM MENGHADAPI DAMPAK NE...KONTROL KONSUMSI MEDIA PADA ANAK-ANAK DI INDONESIA DALAM MENGHADAPI DAMPAK NE...
KONTROL KONSUMSI MEDIA PADA ANAK-ANAK DI INDONESIA DALAM MENGHADAPI DAMPAK NE...
 
KEL 2 KESPRO.docx
KEL 2 KESPRO.docxKEL 2 KESPRO.docx
KEL 2 KESPRO.docx
 
Waspada depresi
Waspada depresi   Waspada depresi
Waspada depresi
 
PMSDDTS18122017.pdf
PMSDDTS18122017.pdfPMSDDTS18122017.pdf
PMSDDTS18122017.pdf
 
Humas Rumah Sakit
Humas Rumah SakitHumas Rumah Sakit
Humas Rumah Sakit
 
943-Article Text-2510-1-10-20200123 (1).pdf
943-Article Text-2510-1-10-20200123 (1).pdf943-Article Text-2510-1-10-20200123 (1).pdf
943-Article Text-2510-1-10-20200123 (1).pdf
 
Cover makalah[1]
Cover makalah[1]Cover makalah[1]
Cover makalah[1]
 

Recently uploaded

SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 

Recently uploaded (20)

SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 

SOSIAL MEDIA CAMPAIGN WUJUD KEPEDULIAN MENANGGULANGI MENTAL HEALTH PADA REMAJA

  • 1. SOCIAL MEDIA CAMPAIGN WUJUD KEPEDULIAN MENANGGULANGI MENTAL HEALTH PADA REMAJA Oleh : Erryka Yusnita Rahmadani Putri Ayu Mei Andini errykayusuf@student.ub.ac.id Universitas Brawijaya Abstrak : Penelitian menunjukkan bahwa media sosial sangat erat hubungannya dengan remaja, apalagi penggunaan internet merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari. Tetapi, penggunaan media sosial yang tidak bijak dapat meningkatkan risiko gangguan mental terutama pada remaja. Oleh karena itu, diperlukan sebuah pemahaman mengenai pentingnya kesehatan mental dan cara penggunaan media sosial yang baik. Penyebaran informasi tersebut dilakukan adalah dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana komunikasi dan edukasi, salah satu metode penyebaran gagasan adalah kampanye. Kampanye daring dapat berupa foto atau video penjelasan pada media sosial yang menyajikan informasi visual maupun audio yang mudah diakses dan dipahami. Tujuan dari penyebaran foto atau video tersebut agar para remaja membaca dan memahami pesan yang terkandung sehingga mereka bisa menjadikan informasi tersebut sebagai motivasi dan semangat untuk meningkatkan kualitas kesehatan mental. Kata Kunci : Media Sosial, Kesehatan Mental, Kampanye Di era digital, penggunaan internet merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari. Khususnya media sosial yang saat ini seakan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan remaja. Remaja menjadikan media sosial sebagai wadah mereka untuk mengekspresikan setiap perasaan yang mereka rasakan, mengabadikan momen yang sedang dialami, atau hanya sekedar membagikan foto dan video diri mereka. Media sosial yang memiliki akses yang tak terbatas dalam penyajian kontennya sering menjadi inspirasi dalam berkreasi. Dalam bermedia sosial tidak jarang remaja merasa minder dengan apa yang disajikan oleh orang lain dalam konten medsosnya bahkan ada juga yang langsung memberi komentar bernada miring yang menyinggung bagi creator. Hal yang seperti itu secara tidak langsung akan berpengaruh ke kesehatan mental para remaja. Gangguan kesehatan mental yang bisa muncul dapat kecemasan, depresi, gangguan tidur, rendahnya self- esteem, dan body image. Penelitian yang dilakukan oleh Pew Research Center, media sosial sangat erat hubungannya dengan kehidupan remaja. Selain memberi dampak positif,di sisi lain, media sosial tentunya memiliki dampak negatif pada remaja termasuk gangguan mental. National Institute of Mental Health melaporkan bahwa penggunaan media sosial dapat meningkatkan risiko gangguan mental pada remaja usia 18 hingga 25 tahun. Menurut data yang dimuat dalam laman dettik.com per Januari 2021 sebanyak 30,7% hasil dari total 170 juta pengguna media sosial aktif di Indonesia
  • 2. dengan rentang usia remaja 18-24 tahun. Dari banyaknya pengguna media sosial usia remaja di Indonesia masih sedikit yang menyadari tentang dampak media sosial yang berpengaruh terhadap kesehatan mental. Dilansir dari Medical News Today, seiring dengan perkembangan media sosial, semakin banyak orang yang mulai menggunakannya sebagai sumber berita. Karena pandemi COVID-19 muncul baru-baru ini, para ilmuwan baru mulai memahami peran media sosial terhadap kesehatan mental pengguna. Misalnya, menggunakan kuesioner, para peneliti di Cina mewawancarai 512 mahasiswa dari 24 Maret hingga 1 April 2020, untuk menentukan apakah media sosial membahayakan kesehatan mental selama pandemi COVID-19. Hasil menunjukkan hubungan antara penggunaan media sosial yang lebih tinggi dan peningkatan risiko depresi. Menurut Van Dijk (2013) (Fuchs dalam Nasrullah, 2015:11), media sosial merupakan media yang berfokus kepada eksistensi penggunanya untuk mewadahi mereka dalam beraktivitas maupun berkolaborasi. Maka dari itu, media sosial sebagai perantara online yang menguatkan hubungan tiap-tiap pengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial. Namun, para pengguna media sosial yang diberi label netizen sebagian darinya menggunakan media sosial tidak dengan bijak. Mereka menganggap media sosial adalah ruang yang bebas bagi mereka untuk menyuarakan opininya sehingga mereka bertindak tidak bijak dengan mengkritisi postingan seseorang yang bagi menurut mereka tidak sejalan dengan pendapatnya. Media sosial adalah platform yang mempertemukan banyak orang yang memiliki pemikiran tersendiri dalam menyikapi konten yang disuguhkan. Dengan bermedia sosial kita akan menemukan bermacam-macam hal yang ada mulai dari prestasi yang membuat iri hingga kontroversi yang menimbulkan banyak hujatan dari para netizen. Maka dari itu, agar bisa bermedia sosial secara positif sebaiknya menggunakan platform ini secukupnya dan pandai memilah konten yang dikonsumsi. Sebagai contoh kasus yang juga cukup menggegerkan di jagat maya adalah berita tentang kematian artis cantik dari Korea Selatan, Sulli. Dengan nama lengkap Choi Jinri tersebut ditemukan tewas bunuh diri di rumahnya yang terletak di Kawasan Seongnam pada tanggal 14 Oktober 2019. Dilansir dari CNBC indonesia, Sulli, yang memulai debutnya sebagai salah satu anggota grup vokal f(x), menangguhkan kariernya pada tahun 2014 di grup vokal tersebut setelah mengalami serangan komentar dan rumor miring yang berbahaya dari warganet Korea Selatan. Berita ini langsung menjadi bahan perbincangan di negara asal gadis berusia 25 tahun tersebut tetapi juga di seluruh dunia. Tak hanya para penggemar K-Pop yang merasa prihatin, tetapi juga semua orang yang menyaksikan berita tersebut merasakan duka yang mendalam. Hal ini membuktikan bahwa depresi dan tekanan yang berkepanjangan dari lingkungan sekitar amatlah berdampak buruk bagi kesehatan mental seseorang Selain membatasi diri untuk mengakses media sosial secara berlebihan dan memfilter konten yang dikonsumsi, perlu adanya langkah tambahan dari luar untuk menjangkau remaja dengan gangguan kesehatan mental maupun remaja yang rentan terkena gangguan kesehatan mental. Tindakan kampanye di sosial media atau yang lebih dikenal dengan social media campaign adalah suatu bentuk kepedulian sosial dengan menyuarakan semangat maupun
  • 3. keresahan terkait dengan topik kesehatan mental sehingga nantinya muncul kesadaran dari setiap pengguna media sosial. Dengan menjalankan kampanye media sosial maka akan menjangkau banyak remaja pengguna aktif medsos, bentuk kampanye yang efektif dan efisien karena dilaksanakan secara online, dan bentuk kampanye yang terukur dan terkontrol. Harapannya setelah digalakkan kegiatan ini kewaspadaan netizen terkait kesehatan mental akibat penggunaan media sosial bisa meningkat. Berdasarkan uraian singkat di atas, artikel ini difokuskan pada pemahaman dan pengetahuan mengenai pentingnya kesehatan mental dan penggunaan media sosial yang sehat di kalangan remaja. Adapun tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui cara merancang online campaign sebagai wujud kepedulian terhadap kesehatan mental remaja. KESEHATAN MENTAL PADA REMAJA Kesehatan mental didefinisikan sebagai suatu kondisi di mana seseorang menyadari kemampuannya, menghadapi tekanan normal dalam kehidupan sehari-hari, bekerja secara produktif, dan secara aktif berkontribusi pada lingkungan (World's Health Organization, 2004). Isu mengenai kesehatan mental menjadi penting dalam beberapa waktu terakhir. Kesehatan mental tidak lagi dipandang sebagai masalah sekunder, tetapi dianggap sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Definisi sehat menurut WHO bukan hanya bebas dari penyakit fisik, melainkan dalam kondisi ketika seseorang dapat mencapai kesejahteraan yaitu secara fisik, mental, maupun sosial. Sebuah studi The Global Burden of Disease pada tahun 2015 yang dilakukan oleh IMHE (The Institute for Health Metrics and Evaluation) mengungkapkan data mengenai peta penyakit di seluruh dunia. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa 6 dari 20 jenis penyakit yang dianggap paling berpengaruh menyebabkan disabilitas adalah gangguan mental. Lebih lanjut, pada studi yang sama diketahui bahwa gangguan depresi berada pada peringkat 9 dari 20 penyakit utama, apabila dibandingkan dengan penyakit menular dan penyakit tidak menular (Ridlo, I.A. & Zein, 2018). Data tersebut secara tidak langsung menunjukkan bahwa banyaknya orang yang menderita gangguan jiwa. Belakangan ini, penyakit gangguan mental seringkali dikaitkan dengan penggunaan media sosial. Penggunaan media sosial yang berlebihan menjadi perhatian para orangtua, peneliti, dan masyarakat. Media sosial menjadi bentuk komunikasi primer dan menyediakan berbagai platform yang bervariasi seperti Facebook, Instagram, Twitter, Youtube, dan sebagainya. Situs-situs tersebut semakin berkembang dan bertindak sebagai portal yang mudah digunakan untuk saling berinteraksi dan juga untuk hiburan. Penggunaan media sosial yang tidak tepat dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan mental seperti kecemasan, depresi, rendahnya self esteem, gangguan tidur, dan juga body image. Banyak hasil penelitian yang memfokuskan permasalahan ini kepada remaja. Hal ini disebabkan karena para remaja merupakan salah satu pengguna aktif terbesar yang telah menggunakan media sosial sebagai sarana komunikasi yang utama. Terkait dengan remaja, diketahui bahwa remaja perempuan cenderung memiliki literasi kesehatan mental yang tinggi daripada dengan laki-laki (Coles, et al., 2016; Furnham, Cook,
  • 4. Martin, & Batey, 2014;Furnham & Lousley, 2013; Gibbons, Thorsteinsson, & Loi, 2015; Melas, Tartani, Forsner, Edhborg, & Forsell, 2013). Hal ini disebabkan remaja perempuan lebih memiliki tingkat kesadaran yang tinggi untuk memahami gangguan jiwa. Tingkat depresi berdasarkan jenis kelamin. Foto : Bipolar Care Indonesia Remaja perempuan lebih berisiko mengalami gangguan jiwa dibandingkan dengan laki- laki (Furnham & Lousley, 2013). Berdasarkan gambar di atas dapat diperoleh informasi bahwa depresi ini sendiri kerap kali dijumpai pada perempuan (5.1%) dibanding laki-laki(3.6%) (WHO 2015). Selain itu, remaja saat ini sangat didukung oleh mudahnya akses informasi yang mudah melalui teknologi, yaitu internet. Bahkan, Tapscott (2009) menggunakan istilah net generation, untuk menggambarkan bahwa remaja saat ini tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan teknologi sehingga internet sudah menjadi bagian dari kehidupannya sehari-hari. Remaja menggunakan internet untuk untuk menjalin relasi dengan orang lain dan juga mencari informasi. (Burns, Davenport, Durkin, Luscombe, & Hickie, 2010). Melalui internet tersebut, semestinya juga para remaja mudah untuk mengakses informasi mengenai kesehatan mental. ONLINE CAMPAIGN WUJUD KEPEDULIAN TERHADAP KESEHATAN MENTAL REMAJA Sistem demokrasi di Indonesia memberikan kebebasan berpendapat kepada warganya. Hal itu mengungkapkan bahwa setiap orang bisa dan memiliki hak untuk menyampaikan gagasan atau pendapatnya di muka publik. Proses pengkomunikasian itu disebut dengan komunikasi publik (Bruno, 2019). Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat memiliki media baru dalam penyampaian pesan. Media sosial muncul sebagai bentuk digital media komunikasi. Dalam hal ini, masyarakat bebas mengekspresikan pendapatnya dalam suatu forum media sosial yang mana pendapat tersebut dipublikasikan dan dapat diakses oleh semua orang. Salah satu metode penyebaran gagasan adalah kampanye. Kampanye merupakan kegiatan terencana untuk mengomunikasikan gagasan yang bertujuan untuk memberi pengaruh terhadap khalayak luas yang dilakukan secara berkala dalam kurun waktu tertentu (Rogers dan Storey,
  • 5. 1987). Kampanye menjadi suatu hal yang digunakan sebagai sarana perubahan sosial di masyarakat. Di masa pandemi seperti sekarang ini, social distancing tidak menjadi hambatan dalam melakukan kampanye dikarenakan telah tersedia teknologi yang memberi kemudahan untuk berkomunikasi dan menyebarkan informasi secara online yaitu melalui media sosial. “WHO mencatat 450 juta orang di dunia menderita gangguan mental, dan hampir 1 juta orang melakukan bunuh diri setiap tahun” (sumber: Riskesdas). Pernyataan ini menjadi dasar bahwa kampanye mengenai kesehatan mental penting untuk dilakukan. Ini mengasumsikan bahwa masalah kesehatan mental penting untuk diperhatikan. Untuk mendapatkan perhatian tersebut, diperlukan suatu proses komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada sasaran komunikasi yaitu remaja secara keseluruhan guna mencapai efek yang diharapkan, termasuk kewaspadaan terhadap gangguan mental. Dalam mengoptimalkan penggunaan media sosial sebagai wadah komunikasi yang dapat menyebarkan informasi dengan luas muncul gerakan positif dengan istilah online campaign. Online campaign yaitu kampanye yang dikemas secara daring. Kampanye daring dapat berupa foto atau video penjelasan pada media sosial yang menyajikan informasi visual maupun audio yang mudah diakses dan dipahami (Estetika, 2021). Tujuan dari penyebaran foto atau video tersebut agar para remaja membaca dan memahami pesan yang terkandung sehingga mereka bisa menjadikan informasi tersebut sebagai motivasi dan semangat untuk meningkatkan kualitas kesehatan mental. Kelompok umur pengguna medsos di Indonesia. Foto: We Are Social/Hootsuite Media sosial merupakan platform yang sangat relevan dalam penyelenggaraan online campaign terkait penanggulangan mental health pada sasaran remaja karena berdasarkan data yang dimuat dari lama detik.com sebagian besar pengguna media sosial berusia 18-20 tahun sebanyak 30,7% dari total 170 juta pengguna aktif. Dengan banyaknya target sasaran, online campaign membawa dampak signifikan pada penyampaian informasi kesehatan mental. Sehingga tujuan kampanye kesehatan mental untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat umum, terutama kaum muda yang rentan terhadap masalah kesehatan jiwa serta membantu orang-orang dengan dukungan sosial kesehatan mental dapat terwujud.
  • 6. PENUTUP Upaya untuk menanggulangi permasalahan kesehatan mental pada remaja dapat dilakukan melalui gerakan yang dinamakan online campaign atau kampanye yang dilakukan secara daring menggunakan perantara media sosial. Media sosial digunakan sebagai sarana kampanye karena merupakan platform yang paling sering digunakan oleh remaja. Maka dari itu, media sosial digunakan dengan tujuan agar target sasaran kampanye yaitu remaja terpenuhi. Kampanye daring dilakukan dengan menyebarkan postingan bernada positif berupa foto atau video penjelasan pada media sosial yang menyajikan informasi visual maupun audio yang mudah diakses dan dipahami. Dari penyebaran foto atau video tersebut para remaja akan membaca dan memahami pesan yang terkandung sehingga mereka bisa menjadikan informasi tersebut sebagai motivasi dan semangat untuk meningkatkan kualitas kesehatan mental. Dari perluasan kampanye yang dilakukan, remaja akan lebih memahami dan sadar bahwasanya tidak hanya kesehatan fisik saja yang perlu dijaga tetapi kesehatan mental juga penting. Setelah remaja memahami pentingnya mental healt tingkat kewaspadaan akan lebih tinggi sehingga kualitas kesehatan mental remaja di Indonesia akan terus meningkat. DAFTAR RUJUKAN MBP, R.L. and Saputra, W.T., 2020. Penggunaan Media Sosial Sehat Untuk Mencegah Gangguan Mental. IKRA-ITH ABDIMAS, 3(3), pp.189-197. Estetika, R.T., 2021. Perancangan Kampanye Daring Untuk Mencegah Glorifikasi Gangguan Mental d Sosi Mediaial (Doctoral dissertation, Institut Seni Indonesia Yogyakarta). Dipraja, U.M., Prabawa, B. and Komariah, S.H., 2018. Perancangan Media Visual Kampanye Sosial Dukungan Keluarga Untuk Mencegah Depresi Pada Lansia. eProceedings of Art & Design, 5(3). Soewito, D.G.B., 2021. Strategi pemasaran sosial Ubah Stigma dalam meningkatkan kesadaran mengenai isu kesehatan mental pada generasi muda= Ubah Stigma's social marketing strategy to boost awareness on mental health issue on the young generation (Doctoral dissertation, Universitas Pelita Harapan). Estetika, Rantique. 2021. PERANCANGAN KAMPANYE DARING UNTUK MENCEGAH GLORIFIKASI GANGGUAN MENTAL DI MEDIA SOSIAL. Yogyakarta: UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta.