Waktu adalah nikmat besar dari Allah yang sering disia-siakan manusia. Waktu akan terus bergerak seperti pedang yang menebas siapa saja yang melalaikannya. Manusia harus memanfaatkan waktu dengan baik untuk mengingat masa lalu, bersyukur, dan mengerjakan kebaikan agar mendapat manfaat di hari akhir.
Qashash al-Qur'an dapat diringkas sebagai berikut:
Qashash al-Qur'an adalah kisah-kisah mengenai nabi-nabi, umat terdahulu, dan peristiwa-peristiwa masa lalu, kini dan akan datang yang diceritakan dalam Al-Qur'an. Kisah-kisah tersebut bermanfaat untuk memberikan pelajaran bagi umat manusia.
Kisah-kisah dalam Al-Quran (Qashash Al-Quran) memberikan informasi tentang para nabi, rasul, malaikat, jin, manusia dan binatang dalam berbagai masa lampau, kini dan akan datang. Terdapat tiga jenis Qashash berdasarkan waktu dan materi serta empat jenis pelakunya. Qashash bertujuan membenarkan wahyu, memenuhi kebenaran nabi, dan menunjukkan kesatuan agama. Kisah yang sama diung
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian iman, ciri-ciri orang beriman, cabang-cabang iman, dan hal-hal yang membatalkan iman. Para ulama memiliki pendapat beragam tentang definisi iman, tetapi secara umum didefinisikan sebagai keyakinan hati dan pengakuan lisan serta perbuatan. Iman memiliki berbagai cabang yang meliputi rukun iman hingga menghormati orang lain. Syirik, kufur, nifaq, si
Qashash al-Qur'an dapat diringkas sebagai berikut:
Qashash al-Qur'an adalah kisah-kisah mengenai nabi-nabi, umat terdahulu, dan peristiwa-peristiwa masa lalu, kini dan akan datang yang diceritakan dalam Al-Qur'an. Kisah-kisah tersebut bermanfaat untuk memberikan pelajaran bagi umat manusia.
Kisah-kisah dalam Al-Quran (Qashash Al-Quran) memberikan informasi tentang para nabi, rasul, malaikat, jin, manusia dan binatang dalam berbagai masa lampau, kini dan akan datang. Terdapat tiga jenis Qashash berdasarkan waktu dan materi serta empat jenis pelakunya. Qashash bertujuan membenarkan wahyu, memenuhi kebenaran nabi, dan menunjukkan kesatuan agama. Kisah yang sama diung
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian iman, ciri-ciri orang beriman, cabang-cabang iman, dan hal-hal yang membatalkan iman. Para ulama memiliki pendapat beragam tentang definisi iman, tetapi secara umum didefinisikan sebagai keyakinan hati dan pengakuan lisan serta perbuatan. Iman memiliki berbagai cabang yang meliputi rukun iman hingga menghormati orang lain. Syirik, kufur, nifaq, si
1. Dokumen ini membahas tentang amsal dalam Al-Quran.
2. Amsal adalah perumpamaan yang digunakan untuk menjelaskan makna secara lebih mudah dipahami.
3. Terdapat tiga jenis amsal dalam Al-Quran yaitu amsal yang jelas, tersembunyi, dan tidak menggunakan lafal perumpamaan secara langsung.
Dokumen tersebut merupakan kata pengantar untuk makalah tentang Al-Qur'an. Ringkasannya adalah: Kata pengantar ini memperkenalkan topik makalah yaitu Al-Qur'an, menyatakan tujuan penulisan makalah untuk menambah wawasan, dan memohon masukan untuk perbaikan makalah di masa depan.
1. Allah membagi orang Islam ke dalam tiga kelompok berdasarkan kualitas keislamannya: yang kurang taat, yang cukup taat tetapi belum maksimal, dan yang taat secara maksimal.
2. Allah menjanjikan surga kepada ketiga kelompok tersebut, menunjukkan rahmat-Nya kepada semua orang Islam.
3. Kelompok pertama disebut terlebih dahulu untuk menenangkan hati mereka yang masih melakukan kesalahan."
Proses penurunan dan pemeliharaan Al-Quran dibahas dalam makalah ini, mulai dari pengertian Nuzulul Quran, sejarah turunnya Al-Quran secara bertahap kepada Nabi Muhammad, dan upaya pemeliharaan Al-Quran pada masa Nabi beserta khulafaur rasyidin dan generasi berikutnya hingga dicetak pada abad ke-16.
Makna al-Qari’ah
Surat ini membahas hari Kiamat yang disebut al-Qari'ah. Al-Qari'ah bermakna hari di mana terjadi kehancuran yang besar ketika kekuatan manusia dan alam raya lenyap. Pada hari itu, manusia akan bertebaran seperti serangga kecil di sekitar api neraka. Gunung-gunung pun roboh dan hanyut seperti bulu yang diterbangkan angin. Surat ini menekankan bahwa pada hari it
Al-Quran Al-Karim memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat. Salah satu di antaranya adalah bahwa ia merupakan kitab yang keotentikannya dijamin oleh Allah, dan ia adalah kitab yang selalu dipelihara.
Tiga aspek Al-Quran yang menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad sebagai utusan Tuhan:
1. Keindahan dan ketelitian redaksinya seperti keseimbangan bilangan kata antonim dan sinonim.
2. Pemberitaan gaib seperti nasib jasad Fir'aun yang ditemukan sesuai ramalan.
3. Tantangan untuk meniru Al-Quran yang tidak pernah terwujud meski dicoba.
[Ringkasan]
Makalah ini membahas tentang ayat-ayat Al-Quran surat Al-Hijr dan Al-‘Araaf yang mengandung teori tentang penciptaan manusia, bumi, dan alam semesta serta pemanfaatannya. Ayat-ayat tersebut menjelaskan bahwa manusia pertama diciptakan dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam, kemudian diberi bentuk dan dihidupkan dengan meniupkan ruh ke dalamnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian Al-Qur'an, bukti keotentikannya, dan para penulis Al-Qur'an. Secara ringkas, Al-Qur'an didefinisikan sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril dan ditulis oleh para sahabat, sedangkan bukti keotentikannya terlihat dari keunikan redaksinya, kemukjizatannya, dan sejarah turunnya.
Teks tersebut membahas beberapa bukti keotentikan Al Quran, meliputi tantangan Allah kepada manusia untuk meniru Al Quran, aspek pendukung keotentikan seperti keseimbangan kata-kata, dan penjelasan mengenai ayat-ayat yang mutasyabihat dan muhkam. Juga disebutkan bahwa walaupun beberapa ayat turun secara tiba-tiba, penelitian kemudian menemukan banyak rahasia ilmu pengetahuan dan sejarah di d
Sesungguhnya Al-Quran ini memberi petunjuk menuju jalan yang sebaik-baiknya (QS, 17:9).
Kami telah turunkan kepadamu Al-Dzikr (Al-Quran) untuk kamu terangkan kepada manusia apa-apa yang diturunkan kepada mereka agar mereka berpikir (QS 16:44)
Tiga pertanyaan untuk menilai kembali diri sebagai hamba Allah: Asal usul, tujuan dicipta, dan akhirat. Kita perlu insaf dan memperbaiki akhlak serta menjalani kehidupan sesuai syariat.
Teks tersebut membahas tentang pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik. Waktu adalah nikmat besar dari Allah yang sering disia-siakan manusia. Jika waktu tidak dimanfaatkan, maka waktu akan memotong manusia dengan berlalunya waktu tanpa kegiatan bermanfaat. Teks tersebut mengajak manusia untuk selalu bersyukur atas nikmat waktu dan memanfaatkannya sebaik-baiknya
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik. Waktu adalah nikmat besar dari Allah yang sering disia-siakan manusia. Jika waktu tidak dimanfaatkan, maka waktu akan memotong manusia dengan berlalunya peluang dan kesempatan. Dokumen tersebut mengingatkan untuk selalu bersyukur dan memanfaatkan waktu dengan aktivitas yang bermanfaat.
Empat butir mutiara indah dalam surat al qashash 77yuniarkowahyu
1. Dokumen tersebut membahas empat butir mutiara indah dalam surat Al Qashash ayat 77 yang dapat dijadikan pedoman hidup, yaitu (1) mengejar kebahagiaan akhirat, (2) tidak melupakan kehidupan duniawi, (3) berbuat baik kepada orang lain, dan (4) tidak merusak bumi.
1. Dokumen ini membahas tentang amsal dalam Al-Quran.
2. Amsal adalah perumpamaan yang digunakan untuk menjelaskan makna secara lebih mudah dipahami.
3. Terdapat tiga jenis amsal dalam Al-Quran yaitu amsal yang jelas, tersembunyi, dan tidak menggunakan lafal perumpamaan secara langsung.
Dokumen tersebut merupakan kata pengantar untuk makalah tentang Al-Qur'an. Ringkasannya adalah: Kata pengantar ini memperkenalkan topik makalah yaitu Al-Qur'an, menyatakan tujuan penulisan makalah untuk menambah wawasan, dan memohon masukan untuk perbaikan makalah di masa depan.
1. Allah membagi orang Islam ke dalam tiga kelompok berdasarkan kualitas keislamannya: yang kurang taat, yang cukup taat tetapi belum maksimal, dan yang taat secara maksimal.
2. Allah menjanjikan surga kepada ketiga kelompok tersebut, menunjukkan rahmat-Nya kepada semua orang Islam.
3. Kelompok pertama disebut terlebih dahulu untuk menenangkan hati mereka yang masih melakukan kesalahan."
Proses penurunan dan pemeliharaan Al-Quran dibahas dalam makalah ini, mulai dari pengertian Nuzulul Quran, sejarah turunnya Al-Quran secara bertahap kepada Nabi Muhammad, dan upaya pemeliharaan Al-Quran pada masa Nabi beserta khulafaur rasyidin dan generasi berikutnya hingga dicetak pada abad ke-16.
Makna al-Qari’ah
Surat ini membahas hari Kiamat yang disebut al-Qari'ah. Al-Qari'ah bermakna hari di mana terjadi kehancuran yang besar ketika kekuatan manusia dan alam raya lenyap. Pada hari itu, manusia akan bertebaran seperti serangga kecil di sekitar api neraka. Gunung-gunung pun roboh dan hanyut seperti bulu yang diterbangkan angin. Surat ini menekankan bahwa pada hari it
Al-Quran Al-Karim memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat. Salah satu di antaranya adalah bahwa ia merupakan kitab yang keotentikannya dijamin oleh Allah, dan ia adalah kitab yang selalu dipelihara.
Tiga aspek Al-Quran yang menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad sebagai utusan Tuhan:
1. Keindahan dan ketelitian redaksinya seperti keseimbangan bilangan kata antonim dan sinonim.
2. Pemberitaan gaib seperti nasib jasad Fir'aun yang ditemukan sesuai ramalan.
3. Tantangan untuk meniru Al-Quran yang tidak pernah terwujud meski dicoba.
[Ringkasan]
Makalah ini membahas tentang ayat-ayat Al-Quran surat Al-Hijr dan Al-‘Araaf yang mengandung teori tentang penciptaan manusia, bumi, dan alam semesta serta pemanfaatannya. Ayat-ayat tersebut menjelaskan bahwa manusia pertama diciptakan dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam, kemudian diberi bentuk dan dihidupkan dengan meniupkan ruh ke dalamnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian Al-Qur'an, bukti keotentikannya, dan para penulis Al-Qur'an. Secara ringkas, Al-Qur'an didefinisikan sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril dan ditulis oleh para sahabat, sedangkan bukti keotentikannya terlihat dari keunikan redaksinya, kemukjizatannya, dan sejarah turunnya.
Teks tersebut membahas beberapa bukti keotentikan Al Quran, meliputi tantangan Allah kepada manusia untuk meniru Al Quran, aspek pendukung keotentikan seperti keseimbangan kata-kata, dan penjelasan mengenai ayat-ayat yang mutasyabihat dan muhkam. Juga disebutkan bahwa walaupun beberapa ayat turun secara tiba-tiba, penelitian kemudian menemukan banyak rahasia ilmu pengetahuan dan sejarah di d
Sesungguhnya Al-Quran ini memberi petunjuk menuju jalan yang sebaik-baiknya (QS, 17:9).
Kami telah turunkan kepadamu Al-Dzikr (Al-Quran) untuk kamu terangkan kepada manusia apa-apa yang diturunkan kepada mereka agar mereka berpikir (QS 16:44)
Tiga pertanyaan untuk menilai kembali diri sebagai hamba Allah: Asal usul, tujuan dicipta, dan akhirat. Kita perlu insaf dan memperbaiki akhlak serta menjalani kehidupan sesuai syariat.
Teks tersebut membahas tentang pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik. Waktu adalah nikmat besar dari Allah yang sering disia-siakan manusia. Jika waktu tidak dimanfaatkan, maka waktu akan memotong manusia dengan berlalunya waktu tanpa kegiatan bermanfaat. Teks tersebut mengajak manusia untuk selalu bersyukur atas nikmat waktu dan memanfaatkannya sebaik-baiknya
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik. Waktu adalah nikmat besar dari Allah yang sering disia-siakan manusia. Jika waktu tidak dimanfaatkan, maka waktu akan memotong manusia dengan berlalunya peluang dan kesempatan. Dokumen tersebut mengingatkan untuk selalu bersyukur dan memanfaatkan waktu dengan aktivitas yang bermanfaat.
Empat butir mutiara indah dalam surat al qashash 77yuniarkowahyu
1. Dokumen tersebut membahas empat butir mutiara indah dalam surat Al Qashash ayat 77 yang dapat dijadikan pedoman hidup, yaitu (1) mengejar kebahagiaan akhirat, (2) tidak melupakan kehidupan duniawi, (3) berbuat baik kepada orang lain, dan (4) tidak merusak bumi.
Makalah ini membahas tentang hari akhir yang meliputi pengertian hari akhir menurut Al-Quran, ilmu pengetahuan, dan bukti-bukti indrawi. Hari akhir terbagi atas Kiamat Kecil (kematian individu) dan Kiamat Besar (hancurnya alam semesta). Makalah ini juga menjelaskan periode setelah hari akhir seperti hari kebangkitan, hari pengumpulan, pembacaan catatan amal, his
Makalah ini membahas tentang iman kepada hari akhir, yang merupakan salah satu rukun iman. Dibahas pengertian iman kepada hari akhir, kejadian-kejadian yang berhubungan dengan hari akhir seperti alam barzakh, hari kebangkitan, dan hari hisab. Juga ditekankan bahwa kehidupan dunia hanya sementara."
Dokumen tersebut membahas tentang kemudahan memahami al-Quran. Allah telah menjamin bahwa al-Quran mudah dipahami bagi siapa saja yang berkemauan kuat untuk mempelajarinya. Kebenaran agama juga jelas, meskipun diperlukan kesungguhan untuk memahaminya. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk mengklaim bahwa memahami al-Quran sulit.
1. Istighfar merupakan kunci utama untuk mendapatkan berkah dan kemudahan dalam kehidupan, termasuk rezeki yang melimpah. Teladan Nabi Muhammad SAW dan sahabat mencontohkan pentingnya istighfar.
2. Banyak manusia mengumpulkan harta dengan cara yang tidak benar tanpa istighfar dan mengundang murka Allah. Istighfar yang tulus dapat menyelesaikan masalah dan membuka jalan baru untuk rezeki.
3
Dokumen tersebut membahas etika dalam berdoa menurut pandangan Islam. Beberapa etika utama dalam berdoa antara lain memilih waktu-waktu mulia untuk berdoa seperti malam Jumat, bulan Ramadhan, dan sepertiga malam terakhir, tidak meninggikan suara, merendahkan hati dengan penuh khusyuk dan harap, mengawali doa dengan dzikir dan shalawat, serta berdoa dengan optimisme bahwa doa akan dikab
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kesalahan dalam mendidik anak generasi milenial di Indonesia yang mengakibatkan kecelakaan beruntun.
2. Orang tua kini terlalu fokus pada materi dan gaya hidup mewah tanpa memberikan fondasi hidup yang baik kepada anak-anak.
3. Anak-anak perlu dilatih keterampilan hidup seperti self-control, fleksib
Muhsin Hariyanto adalah dosen tetap Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan mubaligh kampung yang aktif mengajar, berdakwah, dan menulis di berbagai media. Ia menyelesaikan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi di berbagai lembaga pendidikan Islam. Saat ini ia juga menyelesaikan program doktoral dengan fokus Politik Islam.
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
Teks memberikan nasihat untuk berbahagia dengan cara membuang energi negatif melalui zakat dan sedekah, serta menabung energi positif melalui amal saleh seperti yang disarankan dalam beberapa ayat Al-Quran. Ayat-ayat tersebut mendorong umat Islam untuk memberikan sebagian harta mereka kepada orang-orang yang membutuhkan.
Teks ini membahas pentingnya menjadi diri sendiri tanpa topeng kepalsuan dan menyarankan untuk tampil sebagai diri sejati dengan kejujuran dan kerendahhatian. Sang penulis mengingatkan bahwa berpura-pura menjadi orang luar biasa akan menyebabkan tersiksa karena harus terus berbohong dan menyembunyikan diri sebenarnya.
1. 1
PENGAJIAN SABTU PAGI
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta
Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus
Menebas atau Ditebas ‘Pedang’ Waktu
Ada sebuah ‘kalimat bijak’ yang diungkapkan oleh orang Imam
al-Ghazali, dalam karya tulisnya yang berjudul: Khuluq al-Muslim,
berkaitan dengan waktu:
“Waktu itu laksana sebuah pedang, jika engkau tidak memotongnya, maka dia
akan memotongmu” (Al-Ghazali, Khuluq al-Muslim, juz I, hal. 187)
Satu pertanyaan yang bila dilontarkan maka cukup menjadi
alasan bagi Allah SWT untuk mencampakkan manusia ke neraka, yaitu
bagaimana engkau mensyukuri nikmat-Nya? Tak mengherankan karena
untuk mengalkulasikan nikmat yang dicurahkan Allah SWT saja
manusia tidak mampu.
Simaklah QS an-Nahl/16:18,
َوۗ
”Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat
menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang,” apalagi membalas nikmat Allah SWT dengan
pengabdian yang utuh.
Nikmat Allah SWT selalu memayungi keseharian manusia. Salah
satu nikmat terbesar-Nya adalah waktu. Waktu adalah sesuatu yang
menggenangi hidup manusia, tapi kehadirannya kadang tidak disadari.
Bukan hanya tidak disadari, bahkan disia-siakan.
Sabda Rasulullah SAW,
2. 2
''Dua kenikmatan yang sering disia-siakan oleh banyak orang, ialah: kesehatan
dan kesempatan.'' (HR Bukhari dari Abdullah bin Abbas).
''Waktu bagaikan sungai yang mengalir ke seluruh penjuru sejak
dahulu kala, melintasi pulau, kota, dan desa, membangkitkan semangat
atau meninabobokan manusia. Ia diam seribu bahasa, sampai-sampai
manusia sering tidak menyadari kehadiran waktu dan melupakan
nilainya, walaupun segala sesuatu --selain Tuhan-- tidak akan mampu
melepaskan diri darinya,'' tutur Malik bin Nabi dalam sebuah karya
tulisnya.
Al-Quran memberikan perhatian khusus pada waktu sehingga
Allah SWT berulangkali bersumpah dengan berbagai kata yang
menunjuk pada waktu-waktu tertentu. Misalnya wa al-lail (demi malam),
wa an-nahâr (demi siang), wa al- fajr (demi fajar) dan lain-lain. Al-Quran
menggunakan minimal empat kata untuk menunjukkan waktu: Pertama,
al-ajal yang menunjukkan waktu berakhirnya sesuatu, seperti
berakhirnya usia manusia atau masyarakat (QS Yûnus/10: 49). Kedua, ad-
dahr yang digunakan untuk durasi masa alam raya dalam kehidupan
dunia, yakni sejak penciptaan sampai punahnya semesta. (QS al-
Insân/76: 1). Ketiga, al-waqt yang digunakan dalam arti batas akhir
kesempatan atau peluang untuk menyelesaikan suatu peristiwa, atau
kadar tertentu dari satu rentang masa (QS an-Nisâ/4: 103). Keempat, al-
‘ashr yang dimaknai sebagai saat-saat yang dialami manusia yang harus
diisi dengan keimanan dan produktivitas amal shalih (QS al-‘Ashr/103:
1).
Waktu dihadirkan Allah SWT dengan tujuan-tujuan tertentu.
Salah satu tujuan utamanya ialah sebagaimana dipaparkan al-Quran,
''Dia (Allah SWT) menjadikan malam dan siang dan silih berganti untuk
memberi waktu (kesempatan) kepada orang yang ingin mengingat (mengambil
pelajaran) atau orang yang ingin bersyukur.'' (QS al-Furqân/25: 62).
'Mengingat' terkait dengan masa silam, itu mengindikasikan
pentingnya instrokpeksi dan kesadaran akan masa lampau yang
mengantarkan manusia ke gerbang perbaikan dan peningkatan mutu
3. 3
dirinya. Lalu, 'bersyukur' berarti menggunakan segala potensi yang
dianugerahkan Allah SWT sesuai dengan tujuan penganugerahannya.
Jadi, meminjam istilah yang dikutip oleh al-Ghazali (tersebut di
atas), “waktu itu laksana sebilah pedang, yang akan terus bergerak silih-berganti
menebas siapa pun yang melalaikannya”. Waktu merentang dari hulu
kelahiran dan berujung pada muara kematian. Sehingga Allah
mengingatkan:
ۖۚ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap
diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.” (QS al-Hasyr/59: 18).
Nah, saatnya ‘kini’ kita memilih: “Kita manfaatkan ‘waktu’
dengan sebaik-baiknya agar kita dapat memeroleh manfaat darinya, atau
kita biarkan ‘waktu’ berlalu tanpa ‘aktivitas yang bermanfaat’, dengan
konsekuensi ‘kita’ akan rugi karenanya.”
Ibda’ bi nafsik!
Yogyakarta, 30 Mei 2015