SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
EMPAT BUTIR MUTIARA INDAH DALAM SURAT AL QASHASH 77
                          Oleh : Drs. H. WINARTO, M.M.
          Kepala badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
                           Kabupaten Tulungagung


      Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna di antara makhluk -
makhluk ciptaan Allah. Kepada manusia diberikan potensi (kelebihan) seperti fisik
yang sempurna, akal, batin, hati dan perasaan yang tidak dimiliki oleh makhluk -
makhluk lain. Inilah sebabnya manusia memperoleh amanah sebagai Khalifah
Allah di bumi. Surat Al Baqarah ayat 30 menyatakan :




Artinya     “Ingatlah   ketika   Tuhanmu   berfirman    kepada     para    Malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka
berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan
berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
      Tugas atau fungsi sebagi khalifah Allah di bumi ini merupakan wujud
apresiasi Allah kepada manusia. Tentunya tugas ini menuntut konsekuensi dan
tanggungjawab dalam pelaksanaanya. Karena itu, manusia harus sungguh -
sungguh dan ikhlas dalam mengemban tugas berat ini.
      Dalam kapasitas sebagai khalifah Allah di bumi, manusia harus berupaya
secara maksimal untuk menjaga keberadaan alam semesta / jagat raya ini.
Manusia juga harus bisa saling menjaga, memelihara, dan menghormati makhluk -
makhluk lain selain dirinya. Hal demikian perlu diperhatikan agar terjadi kelestarian
alam semesta dan harmoni kehidupan.
      Sebagai makhluk paling sempurna ciptaan Allah, manusia memiliki
kewajiban kepada Allah tetapi juga memiliki hak. Di antara kewajiban yang harus
dilakukan yaitu berbakti / mengabdi kepada-Nya. Firman Allah dalam Surat Adh
Dhariyat (56), menyatakan :




Artinya, “Tidaklah ku jadikan jin dan manusia kecuali untuk mengabdi / beribadah
kepadaku”. Sementara itu manusia juga memiliki hak yaitu hak untuk memohon,
meminta, mengeluh kepada-Nya. Firman Allah dalam Surat Al Mu’min ayat 60,




Yang artinya : Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri
dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".
     Di samping kewajiban dan hak kepada Sang Pencipta, manusia juga
memiliki kewajiban dan hak kepada sesama manusia, bahkan kewajiban dan hak
kepada makhluk lain selain manusia. Kewajiban dan hak ini perlu dijaga
keseimbangannya sehingga tercipta harmoni dalam hidup dan kehidupan.
     Dalam rangka melaksanakan amanah sebagai khalifah Allah di bumi, kita
memerlukan pedoman sebagai referensi. Salah satu referensi yang luar biasa
lengkap (walaupun hanya satu ayat) yaitu Surat Al Qashash 77, yang berbunyi :




Artinya, “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana
Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan”.
      Di dalam Surat Al Qashash 77 tersebut terdapat 4 (empat) pokok pikiran
yang merupakan butir – butir mutiara indah dan dapat kita jadikan sebagai
pedoman / tuntunan dalam hidup dan berkehidupan. Butir – butir mutiara indah
dalam Surat Al Qashash 77 tersebut adalah sebagai berikut :


1. Butir Mutiara Indah Pertama
   “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
   (kebahagiaan) negeri akhirat”.
          Pokok pikiran ini memberikan petunjuk kepada manusia agar mencari /
   mengejar kebahagiaan abadi di akhirat yang berupa Jannatun Naim. Orang
   Jawa sering berkata dengan ungkapan yang singkat tetapi penuh makna,
   “Urip iku mung mampir ngombe”. Artinya hidup dan kehidupan di dunia itu
   hanya sementara dan sangat singkat. Filosofi ini memberikan arahan bahwa
   sehabis kehidupan di dunia masih ada kehidupan yang kekal yaitu di alam
   akhirat. Dan kehidupan yang ditunggu – tunggu di akhirat ini tidak lain adalah
   Surga Allah yang di bawahnya mengalir sungai – sungai. Itulah sebabnya
   Orang Jawa menyebut orang yang telah meninggal itu sebagai “Jenat”,
   berasal dari Bahasa Arab yaitu Jannah yang artinya Surga. Dalam Bahasa
   Jawa yang halus (kromo inggil), orang yang meninggal disebut sebagai
   “Suargi” (Surga), seperti : Suargi Mbah Kromo, Suargi Mbah Bejo, dst. Dengan
   demikian secara tidak langsung tercermin cita – cita / keinginan nenek
   moyang kita dahulu yaitu untuk mencapai kehidupan abadi di Surga. Allah
   telah berjanji bahwa bagi orang – orang yang beriman dan berbuat kebajikan
   telah disediakan surga yang di dalamnya mengalir sungai – sungai, setiap
   mereka diberi rizki buah - buahan dalam surga - surga itu, serta di dalamnya
   ada isteri - isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya, seperti yang tersebut
   dalam Surat Al Baqarah ayat 25.
Setiap orang ingin mencapai surga Allah. Untuk mencapainya tidaklah
mudah. Rukun Islam yang ada 5 (lima) merupakan bentuk ibadah yang harus
dilakukan. Itu saja tidaklah cukup. Banyak hal yang harus dilakukan dan
banyak pula hal yang harus ditinggalkan, sesuai dengan syariat agama.
Bahkan tutur kata, sikap, perilaku dan perbuatan kita bisa dengan mudah
mengantarkan atau menggagalkan kita untuk mencapai Surga Allah. Satu hal
yang pasti bahwa semuanya menjadi otoritas Al Khaliq. Sering terjadi apa
yang ditentukan oleh manusia tidak selalu sama dengan ketentuan Allah.
       Budayawan Emha Ainun Nadjib bahkan memberikan syair “Tombo Ati”
yang isinya sebagai berikut :
“Tombo ati iku limang perkara
Kaping pisan, maca Qur’an sakmaknane
Kaping pindo, Sholat wengi lakonono
Kaping telu, wong kang sholeh kumpulono
Kaping papat, weteng kudu betah luwe
Kaping lima, dzikir wengi ingkang suwe
Salah sawijine sopo biso ngelakoni
Insya Allah Gusti Pangeran ngijabahi”
Yang artinya :
“Ada lima obat penentram jiwa
Yang pertama, membaca Al Qur’an dengan menyelami maknanya
Yang kedua, Sholat malam lakukanlah
Yang ketiga, berkumpul dengan orang shaleh
Yang keempat, perut harus tahan lapar
Yang kelima, dzikir malam yang lama
Salah satunya siapa bisa menjalankan
Insya Allah, Allah SWT akan mengabulkan”
Syair yang digubah dan dikumandangkan oleh Emha Ainun Nadjib
tersebut sebenarnya bukan saja untuk memperoleh ketenangan hati / jiwa di
dunia saja, akan tetapi juga merupakan jalan menuju Surga Allah. Syair
tersebut sederhana tetapi maknanya sangat luar biasa, sangat dalam. Apalagi
kalau dilagukan dengan iringan musik, syair tersebut betul – betul bisa
membuat ketenangan hati dan jiwa pendengarnya.
       Sementara itu, El Hakim (Abu Hanifah) lewat puisinya menyatakan
bahwa untuk mencapai surge tidaklah           mudah, harus melalui   proses
pendekatan diri kepada Allah. Puisi yang berjudul “Pertemuan” karya El Hakim
berikut ini memberikan gambaran tentang hal tersebut.


                                “PERTEMUAN”
      Meniti tasbih
      Malam pelan – pelan dan burung pedasih
      Menggaris gelap di kejauhan
      Kemudian adalah pesona
      Wajah-Nya tersandar ke kaca jendela
      Memandang kita
      Memandang kita lama - lama
           “ Demikianlah Nabi telah dititahkan
             Demikianlah sunyi telah diturunkan
             Dan demikian pula, manusia dikirim ke bumi
             yang terbentang dari surga
             yang telah ditutupkan “
      Dan kini tinggalah cinta yang memancar
      Dari sunyi balik kaca jendela


      Secara singkat puisi tersebut mengandung makna bahwa seseorang
yang ingin berjumpa dengan Tuhan harus mau berdzikir, bermunajat,
bermujahadah. Setelah itu, baru Allah memberi tahu manusia bahwa
segalanya adalah kehendak Illahi. Dan pada akhirnya adalah sebuah
pertanyaan bagi manusia (kita), “dapatkah kita mencapai Surga ?”
2. Butir Mutiara Indah Kedua
         “Dan    janganlah     kamu    melupakan   bagianmu    dari   (kenikmatan)
  duniawi”.
        Dalam kehidupan sehari – hari sering kita jumpai nasihat “eling akhirat
  aja lali donyane”. Kalau kita jabarkan dan kita kembangkan, perintah Allah
  tersebut sangat luar biasa. Di dalamnya terkandung perintah agar manusia
  tidak hanya mencari bekal akhirat, tetapi juga bekal hidup di dunia.
        Kepada manusia telah diberikan potensi IQ, EQ, SQ dan potensi - potensi
  lain. Kepada manusia juga diberikan kompetensi yang berupa pengetahuan,
  keterampilan dan sikap. Bahkan kepada manusia diberikan keahlian /
  kemakmuran yang berbeda. Kesemuanya diberikan oleh Allah agar manusia
  bisa berkarya untuk mencari bekal kehidupan.
        Alam semesta (jagad raya) diciptakan untuk manusia. Dengan potensi
  yang dimiliki, manusia dapat mengolah, mengusahakan, mengeksplorasi alam
  untuk kepentingan umat manusia. Karena itu, di dalam Al Qur’an terdapat
  banyak      ayat   yang   isinya   merupakan   perintah   agar   manusia   dapat
  menggunakan akal fikirannya. Sebagai salah satu contoh yaitu Surat Ali Imran
  ayat 190, yang berbunyi :




  Artinya, “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih
  bergantinya malam dan siang, terdapat tanda – tanda bagi orang – orang
  yang berakal”. Melalui ayat ini, manusia diperintah oleh Allah untuk
  memberdayakan akal fikirannya guna mengolah bumi dan alam seisinya agar
  bisa memberikan manfaat (barokah) bagi dirinya. Artinya manusia diperintah
  untuk bekerja (dengan keras) agar memperoleh penghasilan yang cukup dan
  memiliki kehidupan yang patut. Ayat ini sekaligus merupakan pencerminan
  bahwa Allah menghendaki agar manusia tidak malas dalam bekerja. Orang
  yang malas bekerja jangankan bisa bermanfaat untuk orang lain, untuk
  mencukupi dirinya sendiri pun pasti tidak akan bisa. Seperti Hadist Nabi yang
berarti, “Bekerjalah sekuat kemampuanmu seakan - akan kamu hidup selama -
   lamanya, dan beribadahlah sekuat kemampuanmu seakan – akan kamu akan
   mati esok pagi”.
         Orang yang rajin bekerja akan memperoleh hasil yang sepadan dengan
   pekerjaannya. Akan tetapi perlu diingat bahwa penghasilan seseorang tidak
   selalu dapat diukur dari volume dan jenis pekerjaannya. Banyak fakta
   menunjukkan bahwa penghasilan seseorang lebih banyak ditentukan oleh
   kualitas pekerjaan dan keahliannya. Kita juga sering melihat kenyataan
   adanya orang yang sudah membanting tulang siang – malam, akan tetapi
   penghasilannya tetap pas – pasan. Ini semua merupakan hak prerogatif Allah
   untuk menentukannya.
         Sudah menjadi kodrat alam bahwa di dunia ada yang kaya dan ada
   pula yang miskin. Ada yang rajin bekerja dan ada pula yang malas. Oleh
   karena itu hendaknya manusia rajin bekerja dan rajin berdo’a agar memiliki
   kehidupan yang layak bahkan bisa lebih berkecukupan.


3. Butir Mutiara Indah Ketiga
         “Berbuat baiklah kepada orang lain seperti halnya Allah telah berbuat
   baik kepadamu”.
         Sebenarnya Allah telah memberikan fasilitas kehidupan bagi manusia.
   Kalau kita mau merenung, kita dapat melihat, mendengar, merasakan,
   membau dan menikmati apa yang dianugerahkan Allah kepada kita. Hanya
   karena setiap saat (tanpa henti) secara otomatis manusia menikmatinya
   selama hidup, manusia tidak merasa bahwa ada karunia Allah yang tidak
   ternilai harganya bagi kehidupan. Bahkan manusia sering lupa dan tidak
   bersyukur. Sebagai contoh adalah Oksigen yang selama hidup di dunia
   manusia selalu memerlukannya. Itu baru satu item yang namanya oksigen.
   Belum lagi yang lain – lain yang diberikan oleh Allah kepada manusia. Itulah
   sebabnya Allah berfirman dalam Surat An-Nahl ayat 18,
Yang artinya, “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu
  tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha
  Pengampun lagi Maha Penyayang”.
        Ketika manusia telah mengetahui bahwa Allah telah berbuat baik
  kepada manusia hendaknya manusia harus berbuat baik kepada orang lain.
  Al Qur’an Surat An-Nisa’ ayat 85, memberikan petunjuk tentang hal itu.




  Artinya, “Barang siapa memberi pertolongan dengan pertolongan yang baik,
  niscaya dia akan memperoleh bagian dari (pahala)-nya. Dan barang siapa
  memberi pertolongan yang buruk, niscaya dia akan memikul bagian dari
  (dosa)-nya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
        Pada    butir   mutiara   indah   kedua   telah   diuraikan   bahwa   Allah
  memerintahkan manusia untuk rajin bekerja sehingga bisa memperoleh
  penghasilan yang cukup (bahkan lebih) agar memiliki kehidupan yang layak
  dan patut. Perintah ini sesungguhnya memiliki implikasi yaitu agar manusia
  yang telah berhasil (sukses) hidupnya mau dan senang menolong, senang
  berbagi, gemar bersodaqoh, tidak kikir, tidak egois (lebih – lebih bengis dan
  sadis), dan mau mengembangkan jiwa kesetiakawanan sosial serta solidaritas
  yang tinggi terhadap sesama. Tidak hanya itu, perilaku simpati yang tidak
  menyakiti, tutur kata santun, perangai yang ramah, tidak mencaci – maki harus
  dikembangkan. Kita bisa membayangkan betapa indahnya dunia ini jika hal
  demikian bisa terwujud. Subhanallah


4. Butir Mutiara Indah Keempat
        “Janganlah berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak
  menyukai orang – orang yang berbuat kerusakan”.
        Pada awal tulisan ini telah diterangkan bahwa manusia ditunjuk oleh
  Allah sebagai Khalifah Allah di bumi. Ini berarti manusia diutus untuk menjaga
kelestarian alam semesta ini. Alam lingkungan, marga satwa, lautan dengan
flora dan faunanya, dll menjadi tanggung jawab manusia untuk menjaga dan
merawatnya.
     Pada saat ini telah terjadi berbagai kerusakan lingkungan yang
dilakukan oleh manusia. Oksigen pun telah tercemari oleh polusi, hutan yang
berfungsi sebagai jantung dunia pun telah dirusak karena pembalakan liar,
sungai – sungai keruh, air yang tercemar dan penuh sampah merupakan
wujud kerusakan alam dan lingkungan. Kalau hal ini tidak disadari oleh
manusia dan perusakan lingkungan tetap dilakukan, berarti manusia telah
gagal dalam menjalankan tugasnya sebagai Khalifah Allah di muka bumi.
     Allah Maha Pengampun, karena itu marilah kita bersama – sama
memohon ampun kepada-Nya dan tidak lagi melakukan perusakan di bumi.
Kita bangun dan tata kembali lingkungan yang bersih, sehat, indah,
segar,bermanfaat demi kehidupan yang akan datang, entah sampai kapan
dunia ini akan ditutup dan diakhiri oleh Al-Khaliq, Allah SWT. Marilah kita
menjadi pahlawan - pahlawan lingkungan demi masa depan anak cucu
Adam ini. Wallahua’lam bissawab

More Related Content

What's hot

Pentingnya Niat dan Ngaji
Pentingnya Niat dan NgajiPentingnya Niat dan Ngaji
Pentingnya Niat dan NgajiErwin Wahyu
 
Ma'rifatul insan
Ma'rifatul insanMa'rifatul insan
Ma'rifatul insanbieroe
 
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidup
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia HidupMengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidup
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidupandrew gromiko
 
Renungan akhir tahun
Renungan akhir tahunRenungan akhir tahun
Renungan akhir tahunri_fay
 
Presentation isra and mi'raj
Presentation isra and mi'rajPresentation isra and mi'raj
Presentation isra and mi'rajOni Eksekutif
 
Menuntut Ilmu Dalam Pandangan Islam
Menuntut Ilmu Dalam Pandangan IslamMenuntut Ilmu Dalam Pandangan Islam
Menuntut Ilmu Dalam Pandangan IslamTri Widodo W. UTOMO
 
Standar Perbuatan
Standar PerbuatanStandar Perbuatan
Standar PerbuatanErwin Wahyu
 
Presentasi Motivasi Islami - Presentasi Islam
Presentasi Motivasi Islami - Presentasi IslamPresentasi Motivasi Islami - Presentasi Islam
Presentasi Motivasi Islami - Presentasi IslamYodhia Antariksa
 
Pesanan Rasulullah Untuk Pemuda
Pesanan Rasulullah Untuk PemudaPesanan Rasulullah Untuk Pemuda
Pesanan Rasulullah Untuk Pemudanotarazi
 
Ma'rifatullah
Ma'rifatullahMa'rifatullah
Ma'rifatullahMhd Basri
 
Selamatkan Generasi Dengan Islam
Selamatkan Generasi Dengan IslamSelamatkan Generasi Dengan Islam
Selamatkan Generasi Dengan Islamkaka imoet
 
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?Erwin Wahyu
 
"Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal""Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal"Nur Rohim
 
Menjadi Generasi Muslim Unggul
Menjadi Generasi Muslim UnggulMenjadi Generasi Muslim Unggul
Menjadi Generasi Muslim UnggulAmir Fauzi
 
PPT SIFAT WAJIB ALLAH (Ahsan)-1.pptx
PPT SIFAT WAJIB ALLAH (Ahsan)-1.pptxPPT SIFAT WAJIB ALLAH (Ahsan)-1.pptx
PPT SIFAT WAJIB ALLAH (Ahsan)-1.pptxMhmdUwais
 

What's hot (20)

Pentingnya Niat dan Ngaji
Pentingnya Niat dan NgajiPentingnya Niat dan Ngaji
Pentingnya Niat dan Ngaji
 
Ma'rifatul insan
Ma'rifatul insanMa'rifatul insan
Ma'rifatul insan
 
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidup
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia HidupMengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidup
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidup
 
POTENSI DIRI
POTENSI DIRIPOTENSI DIRI
POTENSI DIRI
 
Renungan akhir tahun
Renungan akhir tahunRenungan akhir tahun
Renungan akhir tahun
 
Presentation isra and mi'raj
Presentation isra and mi'rajPresentation isra and mi'raj
Presentation isra and mi'raj
 
Menuntut Ilmu Dalam Pandangan Islam
Menuntut Ilmu Dalam Pandangan IslamMenuntut Ilmu Dalam Pandangan Islam
Menuntut Ilmu Dalam Pandangan Islam
 
Standar Perbuatan
Standar PerbuatanStandar Perbuatan
Standar Perbuatan
 
Presentasi Motivasi Islami - Presentasi Islam
Presentasi Motivasi Islami - Presentasi IslamPresentasi Motivasi Islami - Presentasi Islam
Presentasi Motivasi Islami - Presentasi Islam
 
Pesanan Rasulullah Untuk Pemuda
Pesanan Rasulullah Untuk PemudaPesanan Rasulullah Untuk Pemuda
Pesanan Rasulullah Untuk Pemuda
 
Kumpulandoaumroh 130909215958-
Kumpulandoaumroh 130909215958-Kumpulandoaumroh 130909215958-
Kumpulandoaumroh 130909215958-
 
Rohis
RohisRohis
Rohis
 
Ma'rifatullah
Ma'rifatullahMa'rifatullah
Ma'rifatullah
 
Selamatkan Generasi Dengan Islam
Selamatkan Generasi Dengan IslamSelamatkan Generasi Dengan Islam
Selamatkan Generasi Dengan Islam
 
Remaja Smart with Islam
Remaja Smart with IslamRemaja Smart with Islam
Remaja Smart with Islam
 
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
 
"Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal""Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal"
 
Muda, Mulia Tanpa Narkoba, Dirindu Surga
Muda, Mulia Tanpa Narkoba, Dirindu SurgaMuda, Mulia Tanpa Narkoba, Dirindu Surga
Muda, Mulia Tanpa Narkoba, Dirindu Surga
 
Menjadi Generasi Muslim Unggul
Menjadi Generasi Muslim UnggulMenjadi Generasi Muslim Unggul
Menjadi Generasi Muslim Unggul
 
PPT SIFAT WAJIB ALLAH (Ahsan)-1.pptx
PPT SIFAT WAJIB ALLAH (Ahsan)-1.pptxPPT SIFAT WAJIB ALLAH (Ahsan)-1.pptx
PPT SIFAT WAJIB ALLAH (Ahsan)-1.pptx
 

Viewers also liked

Ayat ayat tentang etos kerja
Ayat ayat tentang etos kerjaAyat ayat tentang etos kerja
Ayat ayat tentang etos kerjaDestina Destina
 
Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Etos Kerja
Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Etos KerjaAyat-Ayat Al-Qur’an tentang Etos Kerja
Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Etos KerjaNajib Faiq
 
Ayat qur’an dan hadis tentang taat, kompetisi
Ayat qur’an dan hadis tentang taat, kompetisiAyat qur’an dan hadis tentang taat, kompetisi
Ayat qur’an dan hadis tentang taat, kompetisiFarijihan Putri
 
Tafsir ayat (arif)
Tafsir ayat (arif)Tafsir ayat (arif)
Tafsir ayat (arif)akhmad113
 
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos Kerja
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos KerjaDalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos Kerja
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos KerjaResma Puspitasari
 
Makalah hadis tentang etos kerja
Makalah hadis tentang etos kerjaMakalah hadis tentang etos kerja
Makalah hadis tentang etos kerjaMuhammad Idris
 

Viewers also liked (6)

Ayat ayat tentang etos kerja
Ayat ayat tentang etos kerjaAyat ayat tentang etos kerja
Ayat ayat tentang etos kerja
 
Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Etos Kerja
Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Etos KerjaAyat-Ayat Al-Qur’an tentang Etos Kerja
Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Etos Kerja
 
Ayat qur’an dan hadis tentang taat, kompetisi
Ayat qur’an dan hadis tentang taat, kompetisiAyat qur’an dan hadis tentang taat, kompetisi
Ayat qur’an dan hadis tentang taat, kompetisi
 
Tafsir ayat (arif)
Tafsir ayat (arif)Tafsir ayat (arif)
Tafsir ayat (arif)
 
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos Kerja
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos KerjaDalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos Kerja
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos Kerja
 
Makalah hadis tentang etos kerja
Makalah hadis tentang etos kerjaMakalah hadis tentang etos kerja
Makalah hadis tentang etos kerja
 

Similar to Empat butir mutiara indah dalam surat al qashash 77

Bab 1 Manusia dan Tugasnya
Bab 1 Manusia dan TugasnyaBab 1 Manusia dan Tugasnya
Bab 1 Manusia dan Tugasnyawildiaekafutikha
 
Bab 1 Manusia dan Tugasnya
Bab 1 Manusia dan TugasnyaBab 1 Manusia dan Tugasnya
Bab 1 Manusia dan Tugasnyawildiaekafutikha
 
Anjuran berwirausaha dalam islam
Anjuran berwirausaha dalam islamAnjuran berwirausaha dalam islam
Anjuran berwirausaha dalam islamRachardy Andriyanto
 
Anjuranberwirausahadalamislam 130728124646-phpapp01(1)
Anjuranberwirausahadalamislam 130728124646-phpapp01(1)Anjuranberwirausahadalamislam 130728124646-phpapp01(1)
Anjuranberwirausahadalamislam 130728124646-phpapp01(1)Operator Warnet Vast Raha
 
Khalifah allah
Khalifah allahKhalifah allah
Khalifah allahancciran
 
Proses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi
Proses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumiProses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi
Proses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumiSeptian Muna Barakati
 
Filsafat manusia menurut pandangan islam
Filsafat manusia menurut pandangan islamFilsafat manusia menurut pandangan islam
Filsafat manusia menurut pandangan islamAstri Firdasannah
 
Manusia dan tugasnya di muka bumi serta keikhlasan beribadah
Manusia dan tugasnya di muka bumi serta keikhlasan beribadahManusia dan tugasnya di muka bumi serta keikhlasan beribadah
Manusia dan tugasnya di muka bumi serta keikhlasan beribadahkhoirulhuda891
 
Manusia dan tugasnya di muka bumi
Manusia dan tugasnya di muka bumiManusia dan tugasnya di muka bumi
Manusia dan tugasnya di muka bumikhumairoh
 
Makalah al imran 190-191
Makalah al imran 190-191Makalah al imran 190-191
Makalah al imran 190-191haf fadhil
 
Materi manusia-sbg-khalifah
Materi manusia-sbg-khalifahMateri manusia-sbg-khalifah
Materi manusia-sbg-khalifahkhumairoh
 
Manusia sebagai Khalifah di Muka Bumi
Manusia sebagai Khalifah di Muka BumiManusia sebagai Khalifah di Muka Bumi
Manusia sebagai Khalifah di Muka Bumifiqihku
 

Similar to Empat butir mutiara indah dalam surat al qashash 77 (20)

Agama
AgamaAgama
Agama
 
Bab 1
Bab 1 Bab 1
Bab 1
 
Bab 1 Manusia dan Tugasnya
Bab 1 Manusia dan TugasnyaBab 1 Manusia dan Tugasnya
Bab 1 Manusia dan Tugasnya
 
Bab 1 Manusia dan Tugasnya
Bab 1 Manusia dan TugasnyaBab 1 Manusia dan Tugasnya
Bab 1 Manusia dan Tugasnya
 
Anjuran berwirausaha dalam islam
Anjuran berwirausaha dalam islamAnjuran berwirausaha dalam islam
Anjuran berwirausaha dalam islam
 
PAI_2.pptx
PAI_2.pptxPAI_2.pptx
PAI_2.pptx
 
Anjuranberwirausahadalamislam 130728124646-phpapp01(1)
Anjuranberwirausahadalamislam 130728124646-phpapp01(1)Anjuranberwirausahadalamislam 130728124646-phpapp01(1)
Anjuranberwirausahadalamislam 130728124646-phpapp01(1)
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Khalifah allah
Khalifah allahKhalifah allah
Khalifah allah
 
Proses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi
Proses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumiProses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi
Proses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi
 
BAB 3.pptx
BAB 3.pptxBAB 3.pptx
BAB 3.pptx
 
Filsafat manusia menurut pandangan islam
Filsafat manusia menurut pandangan islamFilsafat manusia menurut pandangan islam
Filsafat manusia menurut pandangan islam
 
Berfikir
BerfikirBerfikir
Berfikir
 
Manusia dan tugasnya di muka bumi serta keikhlasan beribadah
Manusia dan tugasnya di muka bumi serta keikhlasan beribadahManusia dan tugasnya di muka bumi serta keikhlasan beribadah
Manusia dan tugasnya di muka bumi serta keikhlasan beribadah
 
Manusia dan tugasnya di muka bumi
Manusia dan tugasnya di muka bumiManusia dan tugasnya di muka bumi
Manusia dan tugasnya di muka bumi
 
Makalah al imran 190-191
Makalah al imran 190-191Makalah al imran 190-191
Makalah al imran 190-191
 
Materi manusia-sbg-khalifah
Materi manusia-sbg-khalifahMateri manusia-sbg-khalifah
Materi manusia-sbg-khalifah
 
Manusia sebagai Khalifah di Muka Bumi
Manusia sebagai Khalifah di Muka BumiManusia sebagai Khalifah di Muka Bumi
Manusia sebagai Khalifah di Muka Bumi
 
KEL 1.pptx
KEL 1.pptxKEL 1.pptx
KEL 1.pptx
 

More from yuniarkowahyu

!! Satu hal lagi mengenai bertutur santun dalam islam
!! Satu hal lagi mengenai bertutur santun dalam islam!! Satu hal lagi mengenai bertutur santun dalam islam
!! Satu hal lagi mengenai bertutur santun dalam islamyuniarkowahyu
 
Bertutur Santun dalam Islam
Bertutur Santun dalam IslamBertutur Santun dalam Islam
Bertutur Santun dalam Islamyuniarkowahyu
 
Bertuntur santun dalam islam
Bertuntur santun dalam islamBertuntur santun dalam islam
Bertuntur santun dalam islamyuniarkowahyu
 
Bertuntun santun dalam islam
Bertuntun santun dalam islamBertuntun santun dalam islam
Bertuntun santun dalam islamyuniarkowahyu
 
Bertutur santun dalam islam
Bertutur santun dalam islamBertutur santun dalam islam
Bertutur santun dalam islamyuniarkowahyu
 
Bertutur santun dalam islam
Bertutur santun dalam islamBertutur santun dalam islam
Bertutur santun dalam islamyuniarkowahyu
 
Lampiran kepanitiaan
Lampiran kepanitiaanLampiran kepanitiaan
Lampiran kepanitiaanyuniarkowahyu
 
Kebijakan bum des bu pipit
Kebijakan bum des bu pipitKebijakan bum des bu pipit
Kebijakan bum des bu pipityuniarkowahyu
 
Angaran dasar dan anggaran rumah tangga (ad
Angaran dasar dan anggaran rumah tangga (adAngaran dasar dan anggaran rumah tangga (ad
Angaran dasar dan anggaran rumah tangga (adyuniarkowahyu
 
Pelatihan orientasi embrio bum des
Pelatihan orientasi embrio bum desPelatihan orientasi embrio bum des
Pelatihan orientasi embrio bum desyuniarkowahyu
 
Pelatihan orientasi embrio bum des
Pelatihan orientasi embrio bum desPelatihan orientasi embrio bum des
Pelatihan orientasi embrio bum desyuniarkowahyu
 
Data kepegawaian bpm pd 2011
Data kepegawaian bpm pd 2011Data kepegawaian bpm pd 2011
Data kepegawaian bpm pd 2011yuniarkowahyu
 
Presentation Mr. Winarto
Presentation Mr. WinartoPresentation Mr. Winarto
Presentation Mr. Winartoyuniarkowahyu
 
Kebangsaan indonesia
Kebangsaan indonesiaKebangsaan indonesia
Kebangsaan indonesiayuniarkowahyu
 

More from yuniarkowahyu (18)

!! Satu hal lagi mengenai bertutur santun dalam islam
!! Satu hal lagi mengenai bertutur santun dalam islam!! Satu hal lagi mengenai bertutur santun dalam islam
!! Satu hal lagi mengenai bertutur santun dalam islam
 
Bertutur Santun dalam Islam
Bertutur Santun dalam IslamBertutur Santun dalam Islam
Bertutur Santun dalam Islam
 
Bertuntur santun dalam islam
Bertuntur santun dalam islamBertuntur santun dalam islam
Bertuntur santun dalam islam
 
Bertuntun santun dalam islam
Bertuntun santun dalam islamBertuntun santun dalam islam
Bertuntun santun dalam islam
 
Bertutur santun dalam islam
Bertutur santun dalam islamBertutur santun dalam islam
Bertutur santun dalam islam
 
Bertutur santun dalam islam
Bertutur santun dalam islamBertutur santun dalam islam
Bertutur santun dalam islam
 
Lampiran kepanitiaan
Lampiran kepanitiaanLampiran kepanitiaan
Lampiran kepanitiaan
 
Kebijakan bum des bu pipit
Kebijakan bum des bu pipitKebijakan bum des bu pipit
Kebijakan bum des bu pipit
 
Bumdes bs
Bumdes bsBumdes bs
Bumdes bs
 
Angaran dasar dan anggaran rumah tangga (ad
Angaran dasar dan anggaran rumah tangga (adAngaran dasar dan anggaran rumah tangga (ad
Angaran dasar dan anggaran rumah tangga (ad
 
Pelatihan orientasi embrio bum des
Pelatihan orientasi embrio bum desPelatihan orientasi embrio bum des
Pelatihan orientasi embrio bum des
 
Pelatihan orientasi embrio bum des
Pelatihan orientasi embrio bum desPelatihan orientasi embrio bum des
Pelatihan orientasi embrio bum des
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Data kepegawaian bpm pd 2011
Data kepegawaian bpm pd 2011Data kepegawaian bpm pd 2011
Data kepegawaian bpm pd 2011
 
Duk 2011
Duk 2011Duk 2011
Duk 2011
 
Presentation Mr. Winarto
Presentation Mr. WinartoPresentation Mr. Winarto
Presentation Mr. Winarto
 
Kebangsaan indonesia
Kebangsaan indonesiaKebangsaan indonesia
Kebangsaan indonesia
 
Kebangsaan
KebangsaanKebangsaan
Kebangsaan
 

Empat butir mutiara indah dalam surat al qashash 77

  • 1. EMPAT BUTIR MUTIARA INDAH DALAM SURAT AL QASHASH 77 Oleh : Drs. H. WINARTO, M.M. Kepala badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tulungagung Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna di antara makhluk - makhluk ciptaan Allah. Kepada manusia diberikan potensi (kelebihan) seperti fisik yang sempurna, akal, batin, hati dan perasaan yang tidak dimiliki oleh makhluk - makhluk lain. Inilah sebabnya manusia memperoleh amanah sebagai Khalifah Allah di bumi. Surat Al Baqarah ayat 30 menyatakan : Artinya “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". Tugas atau fungsi sebagi khalifah Allah di bumi ini merupakan wujud apresiasi Allah kepada manusia. Tentunya tugas ini menuntut konsekuensi dan tanggungjawab dalam pelaksanaanya. Karena itu, manusia harus sungguh - sungguh dan ikhlas dalam mengemban tugas berat ini. Dalam kapasitas sebagai khalifah Allah di bumi, manusia harus berupaya secara maksimal untuk menjaga keberadaan alam semesta / jagat raya ini. Manusia juga harus bisa saling menjaga, memelihara, dan menghormati makhluk - makhluk lain selain dirinya. Hal demikian perlu diperhatikan agar terjadi kelestarian alam semesta dan harmoni kehidupan. Sebagai makhluk paling sempurna ciptaan Allah, manusia memiliki kewajiban kepada Allah tetapi juga memiliki hak. Di antara kewajiban yang harus
  • 2. dilakukan yaitu berbakti / mengabdi kepada-Nya. Firman Allah dalam Surat Adh Dhariyat (56), menyatakan : Artinya, “Tidaklah ku jadikan jin dan manusia kecuali untuk mengabdi / beribadah kepadaku”. Sementara itu manusia juga memiliki hak yaitu hak untuk memohon, meminta, mengeluh kepada-Nya. Firman Allah dalam Surat Al Mu’min ayat 60, Yang artinya : Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". Di samping kewajiban dan hak kepada Sang Pencipta, manusia juga memiliki kewajiban dan hak kepada sesama manusia, bahkan kewajiban dan hak kepada makhluk lain selain manusia. Kewajiban dan hak ini perlu dijaga keseimbangannya sehingga tercipta harmoni dalam hidup dan kehidupan. Dalam rangka melaksanakan amanah sebagai khalifah Allah di bumi, kita memerlukan pedoman sebagai referensi. Salah satu referensi yang luar biasa lengkap (walaupun hanya satu ayat) yaitu Surat Al Qashash 77, yang berbunyi : Artinya, “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
  • 3. (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. Di dalam Surat Al Qashash 77 tersebut terdapat 4 (empat) pokok pikiran yang merupakan butir – butir mutiara indah dan dapat kita jadikan sebagai pedoman / tuntunan dalam hidup dan berkehidupan. Butir – butir mutiara indah dalam Surat Al Qashash 77 tersebut adalah sebagai berikut : 1. Butir Mutiara Indah Pertama “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat”. Pokok pikiran ini memberikan petunjuk kepada manusia agar mencari / mengejar kebahagiaan abadi di akhirat yang berupa Jannatun Naim. Orang Jawa sering berkata dengan ungkapan yang singkat tetapi penuh makna, “Urip iku mung mampir ngombe”. Artinya hidup dan kehidupan di dunia itu hanya sementara dan sangat singkat. Filosofi ini memberikan arahan bahwa sehabis kehidupan di dunia masih ada kehidupan yang kekal yaitu di alam akhirat. Dan kehidupan yang ditunggu – tunggu di akhirat ini tidak lain adalah Surga Allah yang di bawahnya mengalir sungai – sungai. Itulah sebabnya Orang Jawa menyebut orang yang telah meninggal itu sebagai “Jenat”, berasal dari Bahasa Arab yaitu Jannah yang artinya Surga. Dalam Bahasa Jawa yang halus (kromo inggil), orang yang meninggal disebut sebagai “Suargi” (Surga), seperti : Suargi Mbah Kromo, Suargi Mbah Bejo, dst. Dengan demikian secara tidak langsung tercermin cita – cita / keinginan nenek moyang kita dahulu yaitu untuk mencapai kehidupan abadi di Surga. Allah telah berjanji bahwa bagi orang – orang yang beriman dan berbuat kebajikan telah disediakan surga yang di dalamnya mengalir sungai – sungai, setiap mereka diberi rizki buah - buahan dalam surga - surga itu, serta di dalamnya ada isteri - isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya, seperti yang tersebut dalam Surat Al Baqarah ayat 25.
  • 4. Setiap orang ingin mencapai surga Allah. Untuk mencapainya tidaklah mudah. Rukun Islam yang ada 5 (lima) merupakan bentuk ibadah yang harus dilakukan. Itu saja tidaklah cukup. Banyak hal yang harus dilakukan dan banyak pula hal yang harus ditinggalkan, sesuai dengan syariat agama. Bahkan tutur kata, sikap, perilaku dan perbuatan kita bisa dengan mudah mengantarkan atau menggagalkan kita untuk mencapai Surga Allah. Satu hal yang pasti bahwa semuanya menjadi otoritas Al Khaliq. Sering terjadi apa yang ditentukan oleh manusia tidak selalu sama dengan ketentuan Allah. Budayawan Emha Ainun Nadjib bahkan memberikan syair “Tombo Ati” yang isinya sebagai berikut : “Tombo ati iku limang perkara Kaping pisan, maca Qur’an sakmaknane Kaping pindo, Sholat wengi lakonono Kaping telu, wong kang sholeh kumpulono Kaping papat, weteng kudu betah luwe Kaping lima, dzikir wengi ingkang suwe Salah sawijine sopo biso ngelakoni Insya Allah Gusti Pangeran ngijabahi” Yang artinya : “Ada lima obat penentram jiwa Yang pertama, membaca Al Qur’an dengan menyelami maknanya Yang kedua, Sholat malam lakukanlah Yang ketiga, berkumpul dengan orang shaleh Yang keempat, perut harus tahan lapar Yang kelima, dzikir malam yang lama Salah satunya siapa bisa menjalankan Insya Allah, Allah SWT akan mengabulkan”
  • 5. Syair yang digubah dan dikumandangkan oleh Emha Ainun Nadjib tersebut sebenarnya bukan saja untuk memperoleh ketenangan hati / jiwa di dunia saja, akan tetapi juga merupakan jalan menuju Surga Allah. Syair tersebut sederhana tetapi maknanya sangat luar biasa, sangat dalam. Apalagi kalau dilagukan dengan iringan musik, syair tersebut betul – betul bisa membuat ketenangan hati dan jiwa pendengarnya. Sementara itu, El Hakim (Abu Hanifah) lewat puisinya menyatakan bahwa untuk mencapai surge tidaklah mudah, harus melalui proses pendekatan diri kepada Allah. Puisi yang berjudul “Pertemuan” karya El Hakim berikut ini memberikan gambaran tentang hal tersebut. “PERTEMUAN” Meniti tasbih Malam pelan – pelan dan burung pedasih Menggaris gelap di kejauhan Kemudian adalah pesona Wajah-Nya tersandar ke kaca jendela Memandang kita Memandang kita lama - lama “ Demikianlah Nabi telah dititahkan Demikianlah sunyi telah diturunkan Dan demikian pula, manusia dikirim ke bumi yang terbentang dari surga yang telah ditutupkan “ Dan kini tinggalah cinta yang memancar Dari sunyi balik kaca jendela Secara singkat puisi tersebut mengandung makna bahwa seseorang yang ingin berjumpa dengan Tuhan harus mau berdzikir, bermunajat, bermujahadah. Setelah itu, baru Allah memberi tahu manusia bahwa segalanya adalah kehendak Illahi. Dan pada akhirnya adalah sebuah pertanyaan bagi manusia (kita), “dapatkah kita mencapai Surga ?”
  • 6. 2. Butir Mutiara Indah Kedua “Dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi”. Dalam kehidupan sehari – hari sering kita jumpai nasihat “eling akhirat aja lali donyane”. Kalau kita jabarkan dan kita kembangkan, perintah Allah tersebut sangat luar biasa. Di dalamnya terkandung perintah agar manusia tidak hanya mencari bekal akhirat, tetapi juga bekal hidup di dunia. Kepada manusia telah diberikan potensi IQ, EQ, SQ dan potensi - potensi lain. Kepada manusia juga diberikan kompetensi yang berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap. Bahkan kepada manusia diberikan keahlian / kemakmuran yang berbeda. Kesemuanya diberikan oleh Allah agar manusia bisa berkarya untuk mencari bekal kehidupan. Alam semesta (jagad raya) diciptakan untuk manusia. Dengan potensi yang dimiliki, manusia dapat mengolah, mengusahakan, mengeksplorasi alam untuk kepentingan umat manusia. Karena itu, di dalam Al Qur’an terdapat banyak ayat yang isinya merupakan perintah agar manusia dapat menggunakan akal fikirannya. Sebagai salah satu contoh yaitu Surat Ali Imran ayat 190, yang berbunyi : Artinya, “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda – tanda bagi orang – orang yang berakal”. Melalui ayat ini, manusia diperintah oleh Allah untuk memberdayakan akal fikirannya guna mengolah bumi dan alam seisinya agar bisa memberikan manfaat (barokah) bagi dirinya. Artinya manusia diperintah untuk bekerja (dengan keras) agar memperoleh penghasilan yang cukup dan memiliki kehidupan yang patut. Ayat ini sekaligus merupakan pencerminan bahwa Allah menghendaki agar manusia tidak malas dalam bekerja. Orang yang malas bekerja jangankan bisa bermanfaat untuk orang lain, untuk mencukupi dirinya sendiri pun pasti tidak akan bisa. Seperti Hadist Nabi yang
  • 7. berarti, “Bekerjalah sekuat kemampuanmu seakan - akan kamu hidup selama - lamanya, dan beribadahlah sekuat kemampuanmu seakan – akan kamu akan mati esok pagi”. Orang yang rajin bekerja akan memperoleh hasil yang sepadan dengan pekerjaannya. Akan tetapi perlu diingat bahwa penghasilan seseorang tidak selalu dapat diukur dari volume dan jenis pekerjaannya. Banyak fakta menunjukkan bahwa penghasilan seseorang lebih banyak ditentukan oleh kualitas pekerjaan dan keahliannya. Kita juga sering melihat kenyataan adanya orang yang sudah membanting tulang siang – malam, akan tetapi penghasilannya tetap pas – pasan. Ini semua merupakan hak prerogatif Allah untuk menentukannya. Sudah menjadi kodrat alam bahwa di dunia ada yang kaya dan ada pula yang miskin. Ada yang rajin bekerja dan ada pula yang malas. Oleh karena itu hendaknya manusia rajin bekerja dan rajin berdo’a agar memiliki kehidupan yang layak bahkan bisa lebih berkecukupan. 3. Butir Mutiara Indah Ketiga “Berbuat baiklah kepada orang lain seperti halnya Allah telah berbuat baik kepadamu”. Sebenarnya Allah telah memberikan fasilitas kehidupan bagi manusia. Kalau kita mau merenung, kita dapat melihat, mendengar, merasakan, membau dan menikmati apa yang dianugerahkan Allah kepada kita. Hanya karena setiap saat (tanpa henti) secara otomatis manusia menikmatinya selama hidup, manusia tidak merasa bahwa ada karunia Allah yang tidak ternilai harganya bagi kehidupan. Bahkan manusia sering lupa dan tidak bersyukur. Sebagai contoh adalah Oksigen yang selama hidup di dunia manusia selalu memerlukannya. Itu baru satu item yang namanya oksigen. Belum lagi yang lain – lain yang diberikan oleh Allah kepada manusia. Itulah sebabnya Allah berfirman dalam Surat An-Nahl ayat 18,
  • 8. Yang artinya, “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. Ketika manusia telah mengetahui bahwa Allah telah berbuat baik kepada manusia hendaknya manusia harus berbuat baik kepada orang lain. Al Qur’an Surat An-Nisa’ ayat 85, memberikan petunjuk tentang hal itu. Artinya, “Barang siapa memberi pertolongan dengan pertolongan yang baik, niscaya dia akan memperoleh bagian dari (pahala)-nya. Dan barang siapa memberi pertolongan yang buruk, niscaya dia akan memikul bagian dari (dosa)-nya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. Pada butir mutiara indah kedua telah diuraikan bahwa Allah memerintahkan manusia untuk rajin bekerja sehingga bisa memperoleh penghasilan yang cukup (bahkan lebih) agar memiliki kehidupan yang layak dan patut. Perintah ini sesungguhnya memiliki implikasi yaitu agar manusia yang telah berhasil (sukses) hidupnya mau dan senang menolong, senang berbagi, gemar bersodaqoh, tidak kikir, tidak egois (lebih – lebih bengis dan sadis), dan mau mengembangkan jiwa kesetiakawanan sosial serta solidaritas yang tinggi terhadap sesama. Tidak hanya itu, perilaku simpati yang tidak menyakiti, tutur kata santun, perangai yang ramah, tidak mencaci – maki harus dikembangkan. Kita bisa membayangkan betapa indahnya dunia ini jika hal demikian bisa terwujud. Subhanallah 4. Butir Mutiara Indah Keempat “Janganlah berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang – orang yang berbuat kerusakan”. Pada awal tulisan ini telah diterangkan bahwa manusia ditunjuk oleh Allah sebagai Khalifah Allah di bumi. Ini berarti manusia diutus untuk menjaga
  • 9. kelestarian alam semesta ini. Alam lingkungan, marga satwa, lautan dengan flora dan faunanya, dll menjadi tanggung jawab manusia untuk menjaga dan merawatnya. Pada saat ini telah terjadi berbagai kerusakan lingkungan yang dilakukan oleh manusia. Oksigen pun telah tercemari oleh polusi, hutan yang berfungsi sebagai jantung dunia pun telah dirusak karena pembalakan liar, sungai – sungai keruh, air yang tercemar dan penuh sampah merupakan wujud kerusakan alam dan lingkungan. Kalau hal ini tidak disadari oleh manusia dan perusakan lingkungan tetap dilakukan, berarti manusia telah gagal dalam menjalankan tugasnya sebagai Khalifah Allah di muka bumi. Allah Maha Pengampun, karena itu marilah kita bersama – sama memohon ampun kepada-Nya dan tidak lagi melakukan perusakan di bumi. Kita bangun dan tata kembali lingkungan yang bersih, sehat, indah, segar,bermanfaat demi kehidupan yang akan datang, entah sampai kapan dunia ini akan ditutup dan diakhiri oleh Al-Khaliq, Allah SWT. Marilah kita menjadi pahlawan - pahlawan lingkungan demi masa depan anak cucu Adam ini. Wallahua’lam bissawab