Dokumen tersebut membahas tentang pengertian Al-Qur'an, bukti keotentikannya, dan para penulis Al-Qur'an. Secara ringkas, Al-Qur'an didefinisikan sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril dan ditulis oleh para sahabat, sedangkan bukti keotentikannya terlihat dari keunikan redaksinya, kemukjizatannya, dan sejarah turunnya.
PPT ini merupakan tugas yang diberikan oleh Dosen: Khoirul Anwar, M.Ag
Disusun oleh kelompok 2 kelas IF B1
Dengan tema Al- Qur'an dan wahyu
Terimakasih....
naskh wa mansukh adalah salah satu cabang dari ilmu Al-Qur'an. dimana naskh adalah menghapus hukum syara’ sebelumnya dan menggatikan hukum baru sedangkan mansukh adalah hukum yang dihapus.
Al-Quran Al-Karim memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat. Salah satu di antaranya adalah bahwa ia merupakan kitab yang keotentikannya dijamin oleh Allah, dan ia adalah kitab yang selalu dipelihara.
PPT ini merupakan tugas yang diberikan oleh Dosen: Khoirul Anwar, M.Ag
Disusun oleh kelompok 2 kelas IF B1
Dengan tema Al- Qur'an dan wahyu
Terimakasih....
naskh wa mansukh adalah salah satu cabang dari ilmu Al-Qur'an. dimana naskh adalah menghapus hukum syara’ sebelumnya dan menggatikan hukum baru sedangkan mansukh adalah hukum yang dihapus.
Al-Quran Al-Karim memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat. Salah satu di antaranya adalah bahwa ia merupakan kitab yang keotentikannya dijamin oleh Allah, dan ia adalah kitab yang selalu dipelihara.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mempelajari ilmu Al-Quran, ada beberapa hal yang penting untuk dipelajari dan salah satunya adalah bagaimana Al-Quran diturunkan dan bagaimana Al-Quran itu dibukukan. Karena dengan mengetahui bagaimana proses pengumpulan Al-Qur’an kita dapat mengerti bagaimana usaha-usaha para sahabat untuk tetap memelihara Al-Quran.
Al-Qur’an adalah kitab suci kaum muslim dan menjadi sumber ajaran islam yang pertama dan utama yang harus diimani dan diaplikasikan dalam kehidupan agar memperoleh kebaikan didunia dan di akhirat. Karena itu, tidaklah berlebihan jika selama ini kaum muslim tidak hanya mempelajari isi dan pesan-pesannya, tetapi juga telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga autentisitasnya. Upaya itu telah dilaksanakan sejak Nabi Muhammad SAW masih berada di Mekkah dan belum berhijrah ke Madinah. Dengan kata lain upaya tersebut telah mereka laksanakan sejak Al-Qur’an diturunkan hingga saat ini.
Jika hakikat Al-Qur’an sudah terjawab maka akan muncul pertanyaan lain, bagaimana Al-Qur’an diturunkan dan bagaimana pula pendapat ulama menyikapi hal tersebut. Untuk menjawab pertanyaan tersebut akan dibahas di bab selanjutnya, yang jelas Al-Qur’an duturunkan pada bulan yang penuh berkah, yaitu bulan Ramadhan. Sedangkan, proses turunnya Al-Qur’an disebut Nuzulul Qur’an.
B. Rumusan Masalah
a. Pengertian Al-Qur’an dan Nuzulul Qur’an?
b. Sejarah Nuzulul Qur’an?
c. Bagaimana hubungannya dengan fenomena wahyu?
d. Bagaimana proses turunnya Al-Qur’an?
e. Apa hikmah dibalik turunnya Al-Qur’an secara berangsur-angsur dan dalilnya?
Bab II
PEMBAHASAN
a. Pengertian Al-Qur’an dan Nuzulul Qur’an
Secara etimologi (bahasa) Al-Qur’an berarti bacaan karena makna tersebut diambil dari kata qaraah, yaitu bentuk masdar dari kata qara. Sedangkan secara terminology Al-Qur’an sudah banyak diberikan pengertian oleh mufassir
Para ulama berbeda pendapat mengenai pengertian kata “Qur’an” secara harfiah.
1. Ada yang berpendapat bahwa Al-Qur’an itu diambil dari akar kata apa pun, tetapi adalah kata asli yang merupakan nama, sebagaimana nama Taurat dan Injil
2. Ada yang berpendadpat bahwa kata Al-Qur’an berasal dari kata qarinah, artinya “petunjuk makna”. Maksudnya ayat-ayat Al-Qur’an itu saling menunjukkan makna, saling menerangkan.
3. Ada yang berpendapat bahwa kata Al-Qur’an itu diambil dari kata dasar qarana artinya “menggabungkan”. Alasannya adalah bahwa ayat-ayat dan surah-surah Al-Qur’an itu saling berkaitan satu dengan yang lainnya sehingga menjadi satu kesatuan. Menurut as-Salih (1988:19), ketiga pendapat itu tidak berdasar pada kaidah penafsiran dalam bahasa Arab.
4. Pendapat yang lebih kuat adalah bahwa Al-Qur’an terambil dari kata dasar qara’a yang berarti “menyatukan”, yaitu menggabungkan huruf-huruf sehingga berarti “membaca”. Pendapat ini lebih kuat karena sesuai dengan surah Al-Qiyamah/75: 17-18 yang artinya Se
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
4. NEXT
BACK
STANDAR KOMPETENSI
Memahami Pengertian Al-Qur’an dan Bukti
Keotentikannya
KOMPETENSI DASAR
Menjelaskan Pengertian Al-Qur’an Menurut
Bahasa dan Menurut Para Ahli
Membuktikan Keotentikan Al-Qur’an Ditinjau dari
Segi Keunikan Redaksinya, Kemukjizatannya,
dan Sejarahnya
5. INDIKATOR
Menjelaskan pengertian al-Qur’an menurut bahasa
Menjelaskan pengertian al-Qur'an menurut
pendapat para ahli.
Menyimpulkan pengertian al-Qur'an dari berbagai
pendapat para ahli.
Membuktikan keotentikan al-Qur'an dari dalam
Al-Quran itu sendiri/dari segi redaksinya.
Membuktikan keotentikan al-Qur'an dari segi
kemukjizatannya.
Membuktikan keotentikan al-Qur'an dari segi
sejarahnya
NEXT
BACK
7. Secara bahasa “al-Qur’an” merupakan masdar
dari kata qara’a-yaqra’u-qiraatan-wa qur’aanan,
yang artinya “bacaan atau yang dibaca”.
Al-Qur’an ialah kalam ilahi yang merupakan
bacaan bagi kaum muslimin, karena tidak ada
suatu bacaan apapun di dunia ini yang sebanding
dengannya. NEXT
BACK
Pengertian al-Qur'an Menurut Bahasa
8. NEXT
BACK
Pengertian al-Qur'an Menurut Pendapat
Para Ahli
Secara istilah ada beberapa pengertian al-Qur’an
menurut pendapat para ahli antara lain:
Muhammad Abdul Azim az-Zarqani
“Al-Qur’an ialah kitab yang menjadi mukjizat yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, tertulis
dalam mushaf disampaikan secara mutawatir.”
9. Muhammad Khudhari Beik
“Al-Qur’an ialah firman Allah yang berbahasa Arab
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw untuk
dipahami isinya dan diingat selalu, disampaikan
kepada kita secara mutawatir, ditulis dalam mushaf
dimulai Surah al-Fatihah diakhiri surah an-Naas.”
NEXT
BACK
Manna` al-Qoththon
“Al-Qur-an adalah kalamulloh yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad saw dan membacanya adalah
ibadah.
10. NEXT
BACK
Kesimpulan pengertian al-Qur'an dari berbagai
pendapat para ahli
Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa
“al-Qur’an adalah merupakan bacaan yang diturunkan
menggunakan bahasa Arab melalui perantara
malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw untuk
disampaikan kepada umatnya secara mutawatir dan
tertulis rapi dalam mushaf yang didahului dengan
surah al-Fatihah dan diakhiri dengan surah an-Naas
dan membacannya adalah ibadah”.
11. NEXT
BACK
Bukti Keotentikan al-Qur'an
1. Bukti-bukti dari Al-Quran sendiri atau dari Segi
Redaksinya
Dr. Mustafa Mahmud, mengutip pendapat rasyad
Khalifah, mengemukakan bahwa didalam Al-Quran
sendiri terdapat bukti-bukti sekaligus jaminan
keotentikannya. Huruf-huruf hija’iyah yang terdapat
pada awal beberapa surat dalam Al-Quran adalah
jaminan keutuhan Al-Quran sebagaimana
diterima Rasullulah saw.
12. NEXT
BACK
Tidak berlebih atau berkurang satu huruf pun dari
kata-kata yang digunakan oleh Al-Quran.
Kesemuanya habis terbagi 19, sesuai dengan
jumlah huruf-huruf. Misalnya:
a. B(i)sm All(a)h Al-R(a)hm(a)n Al-R(a)him.
(Huruf a dan i dalam kurung tidak tertulis dalam
aksara bahasa Arab). Kata Ism terulang
sebanyak 19 , Allah sebanyak 2698 sama
dengan 142 X 19, sedangkan kata Al-Rahman
sebanyak 57 atau 3 X19 dan Al-Rahim
sebanyak 114 atau sama dengan 6 X 19.
13. NEXT
BACK
b. Huruf (qaf) yang merupakan awal dari surah ke-
50, ditemukan terulang sebanyak 57 kali atau 3 X
19.
d. Huruf (nun) yang memulai surat Al-Qalam,ditemukan
sebanyak 133 atau 7 X 19.
c. Huruf-huruf (Kaf), (ha’), (ya’), (‘ayn), (shad) dalam
surat Maryam, ditemukan sebanyak 798 kali atau
42 X 19.
e. Kedua huruf (Ya’) dan (Sin) pada surat Yasin
masing-masing ditemukan sebanyak 285
atau 15 X 19.
14. NEXT
BACK
2. Bukti keotentikan al-Qur'an dari Segi
Kemukjizatannya
Diantara bukti kebenaran Al-Qur-an adalah mukjizat
al-Qur-an itu sendiri. Yang dimaksud dengan mukjizat
ialah sesuatu yang menjadikan manusia tidak mampu
menampilkan hal yang sama. Al-Qur-an menentang
manusia dan jin untuk menandinginya sekalipun hanya
satu surat sampai muncul kesadaran mereka mengakui
kelemahan dan ketidakmampuannya. Ketidakmampuan
manusia membuat sesuatu yang sama dengan
al-Qur-an menunjukan bahwa al-Qur-an adalah
benar-benar wahyu Allah SWT.
15. NEXT
BACK
3. Bukti Keotentikan al-Qur'an dari Segi Sejarahnya
a. Masa Turunnya
Al-Qur-an diturunkan secara berangsur-angsur
dalam waktu kurang lebih 23 tahun. Menurut al-
Sya`bi, al-Qur-an mula-mula turun pada malam
qodar (lailatul qodar). Setelah itu, Al-Qur’an terus
diturunkan secara berangsur-angsur. Pendapat
ini berdasarkan pada firman Allah Swt:
16. NEXT
BACK
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya
(Al Qur'an) pada malam kemuliaan.” {Q.S Al-Qodr : 106}
Artinya: “Dan Al Qur'an itu telah Kami turunkan
dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya
perlahan-lahan kepada manusia dan Kami
menurunkannya bagian demi bagian.” {Q.S Al-Isro: 106}
17. NEXT
BACK
b. Yang Menyampaikan Al-Qur-an.
Al-Qur-an memberi informasi bahwa ia diturunkan
dari lauh mahfudz ke dunia melalui Malaikat Jibril.
Jibril yang tampil sebagai mediator proses turunnya
ayat dari Tuhan kepada Nabi Muhammad saw,
dikenal sebagai malaikat yang dimuliakan Tuhan. Ia
juga dikenal dengan julukan al-Ruhul Amin, malaikat
yang terpercaya. Dengan kata lain, wahyu yang
disampaikan melalui malaikat Jibril itu terjamin
keaslian dan kemurniannya karena yang
menyampaikan adalah utusan yang terpercaya.
18. NEXT
BACK
c. Penerima Al-Qur-an
Sebagaimana disebutkan di atas, wahyu dari
Allah SWT disampaikan kepada Nabi Muhammad
saw melalui malaikat Jibril. Sebagai penerima
wahyu, Nabi Muhammad dianugrahi Allah sifat-sifat
mulia yang mustahil ia berdusta. Akhlaq beliau juga
sangat agung. Dengan sifat dan sikap yang mulia
itu, sangat mustahil beliau memalsukan Al-Qur-an.
Apa yang beliau ucapkan tidak lain kecuali
wahyu Allah.
19. NEXT
BACK
Dengan sifat dan sikap Rasulullah sebagaimana
digambarkan di atas, kemurnian al-Quran yang
berada ditangannya benar-benar terpelihara. Untuk
menjamin kesesuaian antara al-Qur-an yang diterima
nabi dengan wahyu yang diturunkan Allah, Allah SWT
sering mengutus malaikat Jibril untuk mengecek
bacaan Al-Qur-an yang dibaca Rasulullah saw.
20. NEXT
BACK
d. Para Penulis Al-Qur-an
Salah satu factor yang dapat menjamin keaslian
dan kemurnian al-Qur-an ialah teks al-Qur-an itu
ditulis sesuai dengan tuntunan dan petunjuk
Rasulullah. Penulisannya dilakukan dihadapan
beliau sendiri. Untuk keperluan penulisan tersebut
Rasulullah mengerahkan sejumlah penulis seperti
Khulafaur Rosyidin yang empat, Amir bin Fuhairoh,
Ubay bin Ka`ab, Tsabit bin Qois bin Samas,
Zaid bin Tsabit, Mu`awiyyah bin Abi Sufyan,
21. NEXT
BACK
termasuk saudara Abu Sufyan: Yazid bin
Syu`bah, Zubair bin Awwam, Kholid bin Walid, `Alla
bin Al-Hadhromy, Amr bin `Ash, Abdullah bin Al-
Hadromy, Muhammad bin Maslamah, dan Abdullah
bin Abdullah bin Ubay bin Salul.
Mereka terkenal sebagai orang-orang yang dekat
dengan Rasulullah saw, pelaku-pelaku sejarah yang
mengetahui masalah pada waktu al-Qur-an diturunkan
dan memiliki kualitas keagamaan yang tinggi. Dengan
demikian, sikap amanah dan integritas mereka dalam
pemeliharaan kemurnian al-Qur-an tidak
diragukan lagi.
22. NEXT
BACK
LATIHAN DAN TUGAS
Jawablah Pertanyaan di bawah ini !
1. Apa pengertian Al-Qur’an menurut bahasa?
2. Jelaskan pengertian Al-Qur’an menurut:
a. Muhammad Khudhari Beik
b. Manna` al-Qoththon
3. Apa kesimpulan pengertian al-Qur'an dari berbagai
pendapat para ahli?
4 Jelaskan bukti keotentikan Al-Qur’an yang terdapat
dalam bacaan B(i)sm All(a)h Al-R(a)hm(a)n
Al-R(a)him !
5. Jelaskan bukti keotentikan Al-Qur’an jika
ditinjau dari segi kemukjizatannya!
23. NEXT
BACK
LATIHAN DAN TUGAS
6. Tuliskan dalil yang menyebutkan bahwa Al-Qur’an
diturunkan pada malam lailatul qadar dan secara
berangsur-angsur!
7. Siapa yang menyampaikan Al-Qur’an dan kepada
siapa Al-Qur’an itu disampaikan?
8. Apa yang dilakukan Allah untuk menjamin kesesuaian
antara al-Qur-an yang diterima nabi dengan wahyu?
9. Sebutkan para penulis Al-Qur’an dari kalangan
sahabat Rasulullah saw!
10.Apa yang seharusnya kita lakukan sebagai umat
muslim dalam menjaga keaslian dan kemurnian
Al-Qur’an?