Membangun dinamika hubungan antar-pribadi di dalam kelompok kecil:
- Persahabatan rohani, Pembimbingan rohani, Hubungan pribadi
- Tahap-tahap pembentukan kelompok: penjajakan, peralihan, pemantapan, penyelesaian
- Implikasi dan aplikasi praktis
- Indikator/sasaran relasional kelompok
DASAR PEMBINAAN
Pentingnya Pembinaan
Format Pembinaan
Visi Pembinaan
KELOMPOK KECIL
Keunggulan KK
Komponen KK
Jenis KK
POLA PEMBINAAN
Tahap Pembinaan
Bidang Pembinaan
Pola Pembinaan
Model & kurikulum pelayanan kelompok kecil:
- Model Pemuridan Klasik (Classical Discipleship)
Contoh: The Navigators, Multiply, Kambium, dll.
- Model Pemeliharaan Komunitas (Community Nurture)
Contoh: Mars Hill, Renovare, 40 Days Campaigns, dll.
- Model Pelipatgandaan Misional (Missional Exponential)
Contoh: Xenos, T4T, Organic Church, dll.
- Model gabungan pemuridan klasik dan pemeliharaan komunitas
Contoh: Wesley's 3-Strands Discipleship, Saddleback Community Church, Covenant EFC, dll.
Nurture Group (NG) adalah komunitas yang saling mendorong untuk bertumbuh semakin mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama supaya setiap orang dipersiapkan untuk menjadi murid Kristus dan menjadi pekerja Kristus dalam kelompok kecil yang berlipatganda.
Indikator Gereja yang Memuridkan:
- People
PEMIMPIN: Adanya tim kepemimpinan yang berkomitmen untuk melakukan pemuridan.
PEMBIMBING: Adanya tim pembimbing yang diperlengkapi untuk melakukan pemuridan.
- System
SASARAN: Adanya tujuan dan prioritas yang terarah untuk melakukan pemuridan.
SARANA: Adanya strategi dan struktur yang terpadu untuk melakukan pemuridan.
- Results
HASIL: Dihasilkannya kedewasaan rohani dan pelipatgandaan pekerja.
On Being a Servant of God berisi 30 bahasan mengenai prinsip-prinsip (bukan metode) dalam melayani Tuhan. Setiap halaman, bahkan hampir setiap paragraf berisi hikmat dan pengertian praktis dalam pelayanan, baik pelayanan para ‘pelayan penuh waktu’ maupun pelayanan dari semua orang percaya.
Buku ini ditulis dari kekayaan pengalaman penulisnya yang sangat luas, baik sebagai seorang gembala dan pakar pemahaman Alkitab. Warren Wiersbe menulis dengan gaya yang personal dan penuh gairah sehingga kita seringkali merasa seperti berada dalam suatu percakapan pribadi.
Lima Tahap Membentuk Budaya Pelayanan Anda di Seputar Pemuridan:
Tahap 1 Mempertajam Keyakinan Anda
Tahap 2 Mereformasi Budaya Pribadi Anda
Tahap 3 Evaluasi dalam Kasih & Kejujuran
Tahap 4 Inovasi & Implementasi
Tahap 5 Mempertahankan Momentum
DASAR PEMBINAAN
Pentingnya Pembinaan
Format Pembinaan
Visi Pembinaan
KELOMPOK KECIL
Keunggulan KK
Komponen KK
Jenis KK
POLA PEMBINAAN
Tahap Pembinaan
Bidang Pembinaan
Pola Pembinaan
Model & kurikulum pelayanan kelompok kecil:
- Model Pemuridan Klasik (Classical Discipleship)
Contoh: The Navigators, Multiply, Kambium, dll.
- Model Pemeliharaan Komunitas (Community Nurture)
Contoh: Mars Hill, Renovare, 40 Days Campaigns, dll.
- Model Pelipatgandaan Misional (Missional Exponential)
Contoh: Xenos, T4T, Organic Church, dll.
- Model gabungan pemuridan klasik dan pemeliharaan komunitas
Contoh: Wesley's 3-Strands Discipleship, Saddleback Community Church, Covenant EFC, dll.
Nurture Group (NG) adalah komunitas yang saling mendorong untuk bertumbuh semakin mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama supaya setiap orang dipersiapkan untuk menjadi murid Kristus dan menjadi pekerja Kristus dalam kelompok kecil yang berlipatganda.
Indikator Gereja yang Memuridkan:
- People
PEMIMPIN: Adanya tim kepemimpinan yang berkomitmen untuk melakukan pemuridan.
PEMBIMBING: Adanya tim pembimbing yang diperlengkapi untuk melakukan pemuridan.
- System
SASARAN: Adanya tujuan dan prioritas yang terarah untuk melakukan pemuridan.
SARANA: Adanya strategi dan struktur yang terpadu untuk melakukan pemuridan.
- Results
HASIL: Dihasilkannya kedewasaan rohani dan pelipatgandaan pekerja.
On Being a Servant of God berisi 30 bahasan mengenai prinsip-prinsip (bukan metode) dalam melayani Tuhan. Setiap halaman, bahkan hampir setiap paragraf berisi hikmat dan pengertian praktis dalam pelayanan, baik pelayanan para ‘pelayan penuh waktu’ maupun pelayanan dari semua orang percaya.
Buku ini ditulis dari kekayaan pengalaman penulisnya yang sangat luas, baik sebagai seorang gembala dan pakar pemahaman Alkitab. Warren Wiersbe menulis dengan gaya yang personal dan penuh gairah sehingga kita seringkali merasa seperti berada dalam suatu percakapan pribadi.
Lima Tahap Membentuk Budaya Pelayanan Anda di Seputar Pemuridan:
Tahap 1 Mempertajam Keyakinan Anda
Tahap 2 Mereformasi Budaya Pribadi Anda
Tahap 3 Evaluasi dalam Kasih & Kejujuran
Tahap 4 Inovasi & Implementasi
Tahap 5 Mempertahankan Momentum
Arah Pertumbuhan
Transformasi Hati
Tahap Pertumbuhan
Sarana Transformasi
Tahap Pertumbuhan
Wesley's 3-Strand
Intentionality is being
deliberative on purpose.
It is having and following a plan:
It is knowing where to take people and how to help them get there.
(BOBBY HARRINGTON & GREG WIENS, Becoming a Disciple Maker)
DiscipleShift 2 From Informing to EquippingJohan Setiawan
DISCIPLESHIFT: Five Steps that Helps Your Church to Make Disciples Who Make Disciples
(JIM PUTTMAN, BOBBY HARRINGTON, ROBERT COLEMAN)
From Reaching to Making
From Informing to Equipping
From Program to Purpose
From Activity to Relationship
From Accumulating to Deploying
Pelayanan Kaum Muda Penting dan Genting bagi PENGINJILAN
Pelayanan Kaum Muda Penting dan Genting bagi PEMBINAAN
Pelayanan Kaum Muda Penting dan Genting bagi PENGUTUSAN
Howard Hendricks, salah seorang pengajar pendidikan Kristiani yang paling efektif dan berpengaruh di abad ini, menunjukkan bahwa semua pengajar–dari orangtua sampai pemimpin sekolah Minggu, dari pastor sampai profesor–dapat memaksimalkan kesempatan mereka yang tak ternilai harganya untuk menginspirasi, mengarahkan, dan memberi dampak permanen pada hidup banyak orang bagi kerajaan Allah.
Didasarkan pada ketujuh hukum terpercaya dan mudah dipahami yang bisa diterapkan, panduan mengajar klasik ini patut dibaca oleh siapa pun yang ingin mengajar dengan penuh kuasa dan semangat menyala, dengan kegembiraan dan keunggulan.
DiscipleShift 5 From Accumulation to DeploymentJohan Setiawan
DISCIPLESHIFT: Five Steps that Helps Your Church to Make Disciples Who Make Disciples
(JIM PUTTMAN, BOBBY HARRINGTON, ROBERT COLEMAN)
From Reaching to Making
From Informing to Equipping
From Program to Purpose
From Activity to Relationship
From Accumulating to Deploying
Be The Church
Discipleship and Mission Made Simple
10 Drawings – 10 Conversations
By Caesar Kalinowski and Seth McBee
Contents
#1 We Don’t Go to Church
#2 Who We Are
#3 The Purpose of the Gospel
#4 The Mission of the Church
#5 How We Make Disciples – Head, Heart and Hands
#6 Discipleship in All of Life
#7 GCM – Gospel Communities on Mission
#8 Small Group or Missional Community
#9 Proactive and Reactive Mission
#10 Missional Community Growth Chart
Five Marks of Mission:
1. Penjangkauan/Penginjilan
2. Pengajaran/Pemuridan
3. Keadilan
4. Belas Kasihan
5. Pemeliharaan Ciptaan
4 Kelompok Sasaran Misi Urban:
1. Kaum muda (next generation)
2. Suku terabaikan (STA)
3. Pemberi pengaruh (influencers)
4. Orang miskin
Untuk mencapai kemajuan dalam bidang apa pun memerlukan intensionalitas. Untuk bertumbuh dalam hubungan pribadi dengan Tuhan (HPDT) juga sama.
Rule of Life/Aturan Hidup/Tertib Rohani/Sacred Rhythms/Rhytms of Grace adalah pola sikap, perilaku, dan praktik yang teratur dan rutin untuk menghasilkan kualitas hidup dan karakter tertentu, secara intensional.
Menumbuhkan ritme:
- Satu demi satu, tidak sekaligus
- Dari praktik dasar, terus berkembang
- Bersifat pribadi, tidak seragam
Memerlukan waktu:
- Untuk mengeksplorasi berbagai disiplin
- Untuk menghayati maknanya
- Untuk menerapkan secara realistis
- Untuk menghasilkan irama yang indah
Ritme harian yang esensial:
- Waktu Teduh
- Coram Deo
- Examen
Ritme mingguan, bulanan/triwulanan, semesteran/tahunan
Waktu Teduh adalah waktu untuk bersekutu dengan Tuhan secara pribadi melalui firman dan doa yang dikhususkan secara teratur.
Melakukan Waktu Teduh:
- MENGHADAP TUHAN: Mempersiapkan Hati & Memohon Pimpinan Roh Kudus
- MENDENGARKAN TUHAN: Membaca Firman & Merenungkan Firman
- MENANGGAPI TUHAN: Mengungkapkan Doa & Melakukan Penerapan
Sacred Rhythms diawali dan dijiwai oleh Sacred Desire
Visi & Misi GKY Singapore
Nurture Group briefs:
- 4 Ritme
- 4 Elemen
- 4 Komitmen
- Pertemuan
- Bahan
Through the Bible through the Year (Sepanjang Tahun Menelusuri Alkitab) by John Stott
DISCIPLESHIFT: Five Steps that Helps Your Church to Make Disciples Who Make Disciples
(JIM PUTTMAN, BOBBY HARRINGTON, ROBERT COLEMAN)
From Reaching to Making
From Informing to Equipping
From Program to Purpose
From Activity to Relationship
From Accumulating to Deploying
Tahap Perkembangan Kelompok (Johan Setiawan).pptxJohan Setiawan
Tahap-tahap perkembangan kelompok kecil:
1. Eksplorasi
2. Transisi
3. Aksi
4. Terminasi
Diadaptasi dari Small Group Leaders'Handbook (IVP) / Buku Pegangan Pemimpin Kelompok Kecil (Perkantas)
Arah Pertumbuhan
Transformasi Hati
Tahap Pertumbuhan
Sarana Transformasi
Tahap Pertumbuhan
Wesley's 3-Strand
Intentionality is being
deliberative on purpose.
It is having and following a plan:
It is knowing where to take people and how to help them get there.
(BOBBY HARRINGTON & GREG WIENS, Becoming a Disciple Maker)
DiscipleShift 2 From Informing to EquippingJohan Setiawan
DISCIPLESHIFT: Five Steps that Helps Your Church to Make Disciples Who Make Disciples
(JIM PUTTMAN, BOBBY HARRINGTON, ROBERT COLEMAN)
From Reaching to Making
From Informing to Equipping
From Program to Purpose
From Activity to Relationship
From Accumulating to Deploying
Pelayanan Kaum Muda Penting dan Genting bagi PENGINJILAN
Pelayanan Kaum Muda Penting dan Genting bagi PEMBINAAN
Pelayanan Kaum Muda Penting dan Genting bagi PENGUTUSAN
Howard Hendricks, salah seorang pengajar pendidikan Kristiani yang paling efektif dan berpengaruh di abad ini, menunjukkan bahwa semua pengajar–dari orangtua sampai pemimpin sekolah Minggu, dari pastor sampai profesor–dapat memaksimalkan kesempatan mereka yang tak ternilai harganya untuk menginspirasi, mengarahkan, dan memberi dampak permanen pada hidup banyak orang bagi kerajaan Allah.
Didasarkan pada ketujuh hukum terpercaya dan mudah dipahami yang bisa diterapkan, panduan mengajar klasik ini patut dibaca oleh siapa pun yang ingin mengajar dengan penuh kuasa dan semangat menyala, dengan kegembiraan dan keunggulan.
DiscipleShift 5 From Accumulation to DeploymentJohan Setiawan
DISCIPLESHIFT: Five Steps that Helps Your Church to Make Disciples Who Make Disciples
(JIM PUTTMAN, BOBBY HARRINGTON, ROBERT COLEMAN)
From Reaching to Making
From Informing to Equipping
From Program to Purpose
From Activity to Relationship
From Accumulating to Deploying
Be The Church
Discipleship and Mission Made Simple
10 Drawings – 10 Conversations
By Caesar Kalinowski and Seth McBee
Contents
#1 We Don’t Go to Church
#2 Who We Are
#3 The Purpose of the Gospel
#4 The Mission of the Church
#5 How We Make Disciples – Head, Heart and Hands
#6 Discipleship in All of Life
#7 GCM – Gospel Communities on Mission
#8 Small Group or Missional Community
#9 Proactive and Reactive Mission
#10 Missional Community Growth Chart
Five Marks of Mission:
1. Penjangkauan/Penginjilan
2. Pengajaran/Pemuridan
3. Keadilan
4. Belas Kasihan
5. Pemeliharaan Ciptaan
4 Kelompok Sasaran Misi Urban:
1. Kaum muda (next generation)
2. Suku terabaikan (STA)
3. Pemberi pengaruh (influencers)
4. Orang miskin
Untuk mencapai kemajuan dalam bidang apa pun memerlukan intensionalitas. Untuk bertumbuh dalam hubungan pribadi dengan Tuhan (HPDT) juga sama.
Rule of Life/Aturan Hidup/Tertib Rohani/Sacred Rhythms/Rhytms of Grace adalah pola sikap, perilaku, dan praktik yang teratur dan rutin untuk menghasilkan kualitas hidup dan karakter tertentu, secara intensional.
Menumbuhkan ritme:
- Satu demi satu, tidak sekaligus
- Dari praktik dasar, terus berkembang
- Bersifat pribadi, tidak seragam
Memerlukan waktu:
- Untuk mengeksplorasi berbagai disiplin
- Untuk menghayati maknanya
- Untuk menerapkan secara realistis
- Untuk menghasilkan irama yang indah
Ritme harian yang esensial:
- Waktu Teduh
- Coram Deo
- Examen
Ritme mingguan, bulanan/triwulanan, semesteran/tahunan
Waktu Teduh adalah waktu untuk bersekutu dengan Tuhan secara pribadi melalui firman dan doa yang dikhususkan secara teratur.
Melakukan Waktu Teduh:
- MENGHADAP TUHAN: Mempersiapkan Hati & Memohon Pimpinan Roh Kudus
- MENDENGARKAN TUHAN: Membaca Firman & Merenungkan Firman
- MENANGGAPI TUHAN: Mengungkapkan Doa & Melakukan Penerapan
Sacred Rhythms diawali dan dijiwai oleh Sacred Desire
Visi & Misi GKY Singapore
Nurture Group briefs:
- 4 Ritme
- 4 Elemen
- 4 Komitmen
- Pertemuan
- Bahan
Through the Bible through the Year (Sepanjang Tahun Menelusuri Alkitab) by John Stott
DISCIPLESHIFT: Five Steps that Helps Your Church to Make Disciples Who Make Disciples
(JIM PUTTMAN, BOBBY HARRINGTON, ROBERT COLEMAN)
From Reaching to Making
From Informing to Equipping
From Program to Purpose
From Activity to Relationship
From Accumulating to Deploying
Tahap Perkembangan Kelompok (Johan Setiawan).pptxJohan Setiawan
Tahap-tahap perkembangan kelompok kecil:
1. Eksplorasi
2. Transisi
3. Aksi
4. Terminasi
Diadaptasi dari Small Group Leaders'Handbook (IVP) / Buku Pegangan Pemimpin Kelompok Kecil (Perkantas)
Disciple Making Leaders in Students MinistryJohan Setiawan
Disciple Making Leaders in STudent Ministry: Turning lost students into Christ-centered laborers
Pelayanan Mahasiswa Penting dan Genting bagi PENGINJILAN
Pelayanan Mahasiswa Penting dan Genting bagi PEMBINAAN
Pelayanan Mahasiswa Penting dan Genting bagi PENGUTUSAN
Signifikansi dan urgansi misi urban:
1. Besarnya Populasi
2. Besarnya Pengaruh
4 kelompok orang untuk dijangkau di kota:
1. Kaum muda (next generation)
2. Suku terabaikan (STA)
3. Pembawa pengaruh (influencers)
4. Orang miskin
Misi urban dalam metanarasi Alkitab:
1. Penciptaan
2. Pemberontakan
3. Umat Tuhan sebelum Kristus
4. Kristus & Injil
5. Umat Tuhan Sesudah Kristus
6. Penghakiman Terakhir
7. Penciptaan Baru
Five Marks of Mission (Anglican Communion)
Metanarasi Alkitab:
1. Penciptaan
2. Pemberontakan
3. Umat Tuhan Sebelum Kristus
4. Kristus dan Injil
5. Umat Tuhan Sesudah Kristus
6. Penghakiman Terakhir
7. Penciptaan Baru
Faith & Work initiatives di dalam:
Gereja, Persekutuan, Lembaga pelayanan, Dunia kerja
Dalam bentuk:
Ibadah, Pelatihan, Pembinaan, Retreat, Konferensi, Kamp, Pendidikan, Kelompok Kecil, Komunitas vokasi, Inkubator, Fellows
Berdoa untuk orang yang menderita, yang rentan, dan keluarganya
Berdoa untuk pemerintah, tenaga medis, dan peneliti vaksin
Berdoa untuk pelayanan gereja dan kesaksian anak-anak Tuhan
Berdoa untuk pemberita dan pemberitaan Injil
Woman in the Bible (Mary J. Evans)
The Gospel:
Jesus’ Approach to Women
Women in the Passion Narratives
The Attitude of the Disciples
Excursus: Mary the Mother of Jesus
Conclusion
Comments
Construction
3. Persahabatan Rohani
Lebih dari sekadar kelas dan khotbah,
pemuridan harus didasarkan pada
persahabatan dan waktu bersama.
Untuk menumbuhkan murid
seperti yang Yesus lakukan,
kita harus mengubah
paradigma kita dari aktivitas
dan relasi permukaan menjadi
hubungan yang mendalam
dan akuntabel.
4. Panti Asuhan & Adopsi
Pembimbing perlu mengambil (“adopsi”) anggota
NG sebagai keluarga rohaninya, di mana
pembimbing mengambil tanggung jawab rohani
untuk mendampingi pertumbuhan rohani anggota.
5. Hubungan Pribadi
Hubungan Anda dengan orang yang dimuridkan
akan menjadi dasar yang kuat untuk semua hal
yang Anda harapkan akan Anda lakukan.
TOM YEAKLEY, Pribadi ke Pribadi
Orang tidak peduli
berapa banyak Anda tahu,
sampai mereka tahu
berapa banyak Anda peduli.
8. PENJAJAKAN PERALIHAN PEMANTAPAN PENYELESAIAN
Pemikiran
Anggota
Perasaan
Anggota
Tindakan
Anggota
Sikap &
Tindakan
Pemimpin
Tahap-tahap
Pembentukan Kelompok
9. Tahap Penjajakan
Pemikiran
Anggota
Apakah saya dapat menerima?
Apakah saya dapat diterima?
Apa yang dapat saya harapkan?
Apa yang diharapkan dari saya?
Perasaan
Anggota
Gelisah, ketidakpastian.
Menanti, berharap.
Tindakan
Anggota
Mengamati, tidak banyak terlibat.
Menahan diri, pembicaraan bersifat umum.
Sikap &
Tindakan
Pemimpin
10. Tahap Penjajakan
Pemikiran
Anggota
Apakah saya dapat menerima?
Apakah saya dapat diterima?
Apa yang dapat saya harapkan?
Apa yang diharapkan dari saya?
Perasaan
Anggota
Gelisah, ketidakpastian.
Menanti, berharap.
Tindakan
Anggota
Mengamati, tidak banyak terlibat.
Menahan diri, pembicaraan bersifat umum.
Sikap &
Tindakan
Pemimpin
Menyambut, menciptakan suasana penerimaan dan rasa
kesatuan.
Menyampaikan informasi, harapan, dan aturan dengan
jelas.
Menjadi katalisator agar anggota saling mengenal dan
dikenal.
Menyediakan waktu bertemu secara pribadi.
11. Tahap Peralihan
Pemikiran
Anggota
Apakah saya dapat mempercayai kelompok?
Apakah saya dapat mempercayai pemimpin?
Siapakah yang memegang kendali di sini?
Perasaan
Anggota
Tegang, ketidaksetujuan.
Tidak nyaman,
tidak terlalu bersemangat.
Tindakan
Anggota
Menyatakan kejengkelan.
Tidak selalu hadir.
Sikap &
Tindakan
Pemimpin
12. Tahap Peralihan
Pemikiran
Anggota
Apakah saya dapat mempercayai kelompok?
Apakah saya dapat mempercayai pemimpin?
Siapakah yang memegang kendali di sini?
Perasaan
Anggota
Tegang, ketidaksetujuan.
Tidak nyaman,
tidak terlalu bersemangat.
Tindakan
Anggota
Menyatakan kejengkelan.
Tidak selalu hadir.
Sikap &
Tindakan
Pemimpin
Membangun kepercayaan dengan dan antar anggota.
Memberi peneguhan dan dorongan, juga teguran dan
ketegasan.
Mengelola konflik agar membangun.
Membuat penyesuaian-penyesuaian.
13. Tahap Pemantapan
Pemikiran
Anggota
Marilah kita menyepakati tugas dan peran masing-
masing.
Marilah kita melakukan sesuatu bersama.
Perasaan
Anggota
Penerimaan, keterbukaan.
Kesepakatan, komitmen.
Tindakan
Anggota
Mendistribusikan peran dan kepemimpinan.
Mengambil resiko, memberikan umpan balik dengan
leluasa.
Sikap &
Tindakan
Pemimpin
14. Tahap Pemantapan
Pemikiran
Anggota
Marilah kita menyepakati tugas dan peran masing-
masing.
Marilah kita melakukan sesuatu bersama.
Perasaan
Anggota
Penerimaan, keterbukaan.
Kesepakatan, komitmen.
Tindakan
Anggota
Mendistribusikan peran dan kepemimpinan.
Mengambil resiko, memberikan umpan balik dengan
leluasa.
Sikap &
Tindakan
Pemimpin
Memberikan tantangan dan dukungan.
Memberdayakan, memberi kepercayaan, mengambil
risiko.
Menjaga agar tetap pada arah dan tujuan.
Memberikan umpan balik dan mendorong perbaikan.
15. Tahap Penyelesaian
Pemikiran
Anggota
Apakah yang telah dicapai?
Apakah hal itu berharga?
Apa yang telah saya pelajari?
Perasaan
Anggota
Penghargaan dan kedekatan.
Sedih karena akan berpisah.
Sukacita karena semua berkat.
Tindakan
Anggota
Menunjukkan penghargaan pada setiap pribadi.
Menjaga hubungan dalam bentuk yang berbeda.
Sikap &
Tindakan
Pemimpin
16. Tahap Penyelesaian
Pemikiran
Anggota
Apakah yang telah dicapai?
Apakah hal itu berharga?
Apa yang telah saya pelajari?
Perasaan
Anggota
Penghargaan dan kedekatan.
Sedih karena akan berpisah.
Sukacita karena semua berkat.
Tindakan
Anggota
Menunjukkan penghargaan pada setiap pribadi.
Menjaga hubungan dalam bentuk yang berbeda.
Sikap &
Tindakan
Pemimpin
Melakukan evaluasi, merenungkan kembali.
Mengadakan perayaan dan ucapan syukur.
Menyampaikan penghargaan, memberikan kenang-
kenangan.
Menguatkan, mengutus.
17. PENJAJAKAN PERALIHAN PEMANTAPAN PENYELESAIAN
Pemikiran
Anggota
Apakah saya dapat
menerima? Apakah
saya dapat diterima?
Apa yang dapat saya
harapkan? Apa yang
diharapkan dari saya?
Apakah saya dapat
mempercayai
kelompok? Pemimpin?
Siapakah yang memegang
kendali di sini?
Marilah kita menyepakati
tugas dan peran
masing-masing.
Marilah kita melakukan
sesuatu bersama.
Apakah yang telah
dicapai? Apakah hal itu
berharga?
Apa yang telah saya
pelajari?
Perasaan
Anggota
Gelisah, ketidakpastian.
Menanti, berharap.
Tegang, ketidaksetujuan.
Tidak nyaman,
tidak terlalu bersemangat.
Penerimaan, keterbukaan.
Kesepakatan, komitmen.
Penghargaan dan
kedekatan.
Sedih karena akan
berpisah.
Sukacita karena semua
berkat.
Tindakan
Anggota
Mengamati, tidak banyak
terlibat.
Menahan diri,
pembicaraan bersifat
umum.
Menyatakan kejengkelan.
Tidak selalu hadir.
Mendistribusikan peran
dan kepemimpinan.
Mengambil resiko,
memberikan umpan
balik dengan leluasa.
Menunjukkan
penghargaan pada
setiap pribadi.
Menjaga hubungan dalam
bentuk yang berbeda.
Sikap &
Tindakan
Pemimpin
Menyambut dan
menciptakan suasana
penerimaan dan rasa
kesatuan.
Menyampaikan informasi,
harapan, dan aturan dg
jelas.
Menjadi katalisator agar
anggota saling
mengenal dan dikenal.
Menyediakan waktu
bertemu secara pribadi.
Membangun kepercayaan
dengan dan antar
anggota.
Memberi peneguhan dan
dorongan, juga teguran
dan ketegasan.
Mengelola konflik agar
membangun.
Membuat penyesuaian-
penyesuaian.
Memberikan tantangan
dan dukungan.
Memberdayakan,
memberi kepercayaan,
mengambil resiko.
Menjaga agar tetap pada
arah dan tujuan.
Memberikan umpan balik
dan mendorong
perbaikan.
Melakukan evaluasi,
merenungkan kembali.
Mengadakan perayaan
dan ucapan syukur.
Menyampaikan
penghargaan,
memberikan kenang-
kenangan.
Menguatkan, mengutus.
Tahap-tahap
Pembentukan Kelompok
18. PENJAJAKAN PERALIHAN PEMANTAPAN PENYELESAIAN
Pemikiran
Anggota
Apakah saya dapat
menerima? Apakah
saya dapat diterima?
Apa yang dapat saya
harapkan? Apa yang
diharapkan dari saya?
Apakah saya dapat
mempercayai
kelompok? Pemimpin?
Siapakah yang memegang
kendali di sini?
Marilah kita menyepakati
tugas dan peran
masing-masing.
Marilah kita melakukan
sesuatu bersama.
Apakah yang telah
dicapai? Apakah hal itu
berharga?
Apa yang telah saya
pelajari?
Perasaan
Anggota
Gelisah, ketidakpastian.
Menanti, berharap.
Tegang, ketidaksetujuan.
Tidak nyaman,
tidak terlalu bersemangat.
Penerimaan, keterbukaan.
Kesepakatan, komitmen.
Penghargaan dan
kedekatan.
Sedih karena akan
berpisah.
Sukacita karena semua
berkat.
Tindakan
Anggota
Mengamati, tidak banyak
terlibat.
Menahan diri,
pembicaraan bersifat
umum.
Menyatakan kejengkelan.
Tidak selalu hadir.
Mendistribusikan peran
dan kepemimpinan.
Mengambil resiko,
memberikan umpan
balik dengan leluasa.
Menunjukkan
penghargaan pada
setiap pribadi.
Menjaga hubungan dalam
bentuk yang berbeda.
Sikap &
Tindakan
Pemimpin PENERIMAAN
KEJELASAN
KEPERCAYAAN
PENYESUAIAN
PEMBERDAYAAN
TANTANGAN
PERAYAAN
PENGUTUSAN
Tahap-tahap
Pembentukan Kelompok
20. Pertemuan Perdana
Pertemuan perdana bagi kelompok/anggota baru:
Mencatat data pribadi anggota kelompok: nama,
telepon, e-mail, media-sosial, tanggal lahir, dll.
Mengenal anggota kelompok up close & personal.
Merayakan ketika ada anggota baru: foto bersama,
kartu ucapan bersama, kado bersama, dll.
Membahas mengenai perlunya sahabat rohani.
Membuat group covenant bersama.
Menjumpai orang baru secara pribadi sebelum
pertemuan bersama dalam kelompok.
21. Pertemuan Ekstra
Pikirkan waktu-waktu bertemu di luar pertemuan yang
sudah disepakati:
Before/after meeting: bertemu beberapa waktu
sebelum/sesudah pertemuan kelompok
In-between-meetings: bertemu secara informal di
antara dua pertemuan kelompok
Virtual meeting: “bertemu” melalui teknologi
komunikasi
Intentionally unintentional: sekadar bertemu tanpa
agenda tertentu
Family meeting: ulang tahun, anniversary, natal, tahun
baru, baptis, housewarming, sakit, dll.
Inter-group meeting: bertemu bersama satu atau
beberapa kelompok lain
23. Indikator Relasional
HUBUNGAN
Anggota kelompok saling membangun hubungan
secara aktif, baik di dalam maupun di luar pertemuan
kelompok.
Pertemuan kelompok dinanti-nantikan dengan
sukacita untuk berjumpa satu dengan yang lain.
KETERBUKAAN
Anggota kelompok saling percaya dan terbuka.
Kelompok merupakan tempat yang aman, sehingga
anggota bersedia mengungkapkan pikiran dan
perasaan secara langsung dan terus terang.