Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan tindak lanjut, pelayanan pribadi, peran pembimbing, profil peserta, sasaran kualitas, tanggung jawab pembimbing, dan persiapan pembinaan.
2. Sasaran kualitas mencakup berakar dalam Kristus, bertumbuh dalam Kristus, dan berbuah dalam Kristus.
3. Tanggung jawab pembimbing meliputi mendoakan, mempersi
Arah Pertumbuhan
Transformasi Hati
Tahap Pertumbuhan
Sarana Transformasi
Tahap Pertumbuhan
Wesley's 3-Strand
Intentionality is being
deliberative on purpose.
It is having and following a plan:
It is knowing where to take people and how to help them get there.
(BOBBY HARRINGTON & GREG WIENS, Becoming a Disciple Maker)
Hidup adalah Kristus, Mati adalah KeuntunganJohan Setiawan
FILIPI 1:12-26
1:12 Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil,
1:13 sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain, bahwa aku dipenjarakan karena Kristus.
1:14 Dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan karena pemenjaraanku untuk bertambah berani berkata-kata tentang firman Allah dengan tidak takut.
1:15 Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik.
1:16 Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil,
1:17 tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan dengan maksud yang tidak ikhlas, sangkanya dengan demikian mereka memperberat bebanku dalam penjara.
1:18 Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita,
1:19 karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus.
1:20 Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikian pun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.
1:21 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.
1:22 Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.
1:23 Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus -- itu memang jauh lebih baik;
1:24 tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.
1:25 Dan dalam keyakinan ini tahulah aku: aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman,
1:26 sehingga kemegahanmu dalam Kristus Yesus makin bertambah karena aku, apabila aku kembali kepada kamu.
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid KristusJohan Setiawan
Gereja dan Pemuridan
Pola Pelayanan Amanat Agung
Sasaran Kualitas: Murid Kristus
Sasaran Kuantitas: Semua (Suku) Bangsa
Proses Menjadikan Murid Kristus
Pelipatgandaan Pekerja Kristus
Pengertian Pemuridan
Gereja yang Menghasilkan Murid
Metanarasi Alkitab:
1. Penciptaan
2. Pemberontakan
3. Umat Tuhan Sebelum Kristus
4. Kristus dan Injil
5. Umat Tuhan Sesudah Kristus
6. Penghakiman Terakhir
7. Penciptaan Baru
Arah Pertumbuhan
Transformasi Hati
Tahap Pertumbuhan
Sarana Transformasi
Tahap Pertumbuhan
Wesley's 3-Strand
Intentionality is being
deliberative on purpose.
It is having and following a plan:
It is knowing where to take people and how to help them get there.
(BOBBY HARRINGTON & GREG WIENS, Becoming a Disciple Maker)
Hidup adalah Kristus, Mati adalah KeuntunganJohan Setiawan
FILIPI 1:12-26
1:12 Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil,
1:13 sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain, bahwa aku dipenjarakan karena Kristus.
1:14 Dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan karena pemenjaraanku untuk bertambah berani berkata-kata tentang firman Allah dengan tidak takut.
1:15 Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik.
1:16 Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil,
1:17 tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan dengan maksud yang tidak ikhlas, sangkanya dengan demikian mereka memperberat bebanku dalam penjara.
1:18 Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita,
1:19 karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus.
1:20 Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikian pun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.
1:21 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.
1:22 Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.
1:23 Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus -- itu memang jauh lebih baik;
1:24 tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.
1:25 Dan dalam keyakinan ini tahulah aku: aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman,
1:26 sehingga kemegahanmu dalam Kristus Yesus makin bertambah karena aku, apabila aku kembali kepada kamu.
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid KristusJohan Setiawan
Gereja dan Pemuridan
Pola Pelayanan Amanat Agung
Sasaran Kualitas: Murid Kristus
Sasaran Kuantitas: Semua (Suku) Bangsa
Proses Menjadikan Murid Kristus
Pelipatgandaan Pekerja Kristus
Pengertian Pemuridan
Gereja yang Menghasilkan Murid
Metanarasi Alkitab:
1. Penciptaan
2. Pemberontakan
3. Umat Tuhan Sebelum Kristus
4. Kristus dan Injil
5. Umat Tuhan Sesudah Kristus
6. Penghakiman Terakhir
7. Penciptaan Baru
Melalui Spiritual Check-Up, Donald Whitney meminta kita untuk memeriksa hati kita untuk mengetahui seberapa sehat jiwa kita. Daftar evaluasi yang diberikannya tidak hanya menolong kita dalam memeriksa kesehatan rohani, tetapi dengan cara yang mendalam juga memberikan nutrisi ilahi bagi jiwa kita.
Bagi orang-orang percaya yang merindukan kebangunan rohani pribadi, inilah pertanyaan-pertanyaan yang harus selalu kita tanyakan. Sungguh merupakan alat yang tepat untuk menyiapkan hati jemaat bagi Perjamuan Kudus, atau pertemuan-pertemuan raya!
Setiap orang yang telah diselamatkan dalam Kristus senantiasa terus bertumbuh dalam kedewasaan sambil membimbing orang lain mencapai kedewasaan serupa dengan Kristus
An exponential problem requires an exponential solution (BRYAN JARBOE).
An exponential people requires an exponential disciples.
An exponential harvest requires an exponential laborers.
Amanat Agung
Prinsip Timotius
Pelipatgandaan Barnabas
Spiritual Generations
Produksi vs Reproduksi
Setiap kitayang telah diselamatkan dalam iman kepada Kristus, senantiasa bertumbuh mencapai kedewasaan sambil membimbing orang lain juga bertumbuh bersama sampai mencapai keserupaan dengan Kristus
Spiritualitas bukanlah sesuatu yang harus kita bangun dengan memisahkan diri dari orang lain. Kenyataannya, adanya pembagian tugas rumah tangga, anak-anak, pekerjaan, perbaikan rumah, dll membuat pernikahan menjadi tanah yang subur untuk menumbuhkan iman yang membumi dan realistis.
R. Paul Stevens mengemukakan sepuluh disiplin rohani untuk diterapkan bersama pasangan. Dari doa sampai pelayanan bersama, dari percakapan hingga pengakuan dosa, setiap disiplin rohani ini menguatkan iman maupun keluarga. Setiap bab berisi prinsip-prinsip Alkitab dan saran-saran praktis untuk diterapkan bersama.
Kambium adalah metode pemuridan berbasis kurikulum yang menggunakan presentasi di kelompok besar untuk pemaparan pengajaran dan sharing di kelompok kecil untuk pelatihan penerapan dan evaluasinya
Banyak orang beranggapan bahwa metode yang sama akan menghasilkan pertumbuhan yang sama pada orang yang berbeda. Kita merasa bersalah dan frustrasi karena tidak dapat melakukan hal yang sama atau tidak mendapatkan manfaat yang sama dengan yang dilakukan orang lain yang menolong pertumbuhan mereka.
Jika Tuhan merancang kita semua secara berbeda, mengapa setiap orang diharapkan untuk mengasihi Tuhan dengan cara yang sama?
Tipe spiritualitas menunjukkan kekhasan ungkapan iman seseorang, di mana dia merasa lebih otentik dan leluasa di dalam berhubungan dengan Tuhan. Dengan menyembah Tuhan sesuai dengan bagaimana Dia menciptakan kita, kita sedang meneguhkan karya-Nya sebagai Pencipta.
Mengenali tipe spiritualitas:
Tipe Perenungan (Kontemplatif)
Tipe Persekutuan (Relasional)
Tipe Pemikiran (Intelektual)
Tipe Penyembahan (Ibadah)
Tipe Naturalis
Tipe Pelayanan
Tipe Aktivis
PERTEMUAN KELOMPOK KECIL
Persekutuan
Pengajaran
Pelayanan
Penyembahan
Kehidupan KELOMPOK KECIL
Kerohanian
Hubungan
Keterbukaan
Pelayanan
RELASI KELOMPOK KECIL
6 Gaya Kepribadian Menular
Model & kurikulum pelayanan kelompok kecil:
- Model Pemuridan Klasik (Classical Discipleship)
Contoh: The Navigators, Multiply, Kambium, dll.
- Model Pemeliharaan Komunitas (Community Nurture)
Contoh: Mars Hill, Renovare, 40 Days Campaigns, dll.
- Model Pelipatgandaan Misional (Missional Exponential)
Contoh: Xenos, T4T, Organic Church, dll.
- Model gabungan pemuridan klasik dan pemeliharaan komunitas
Contoh: Wesley's 3-Strands Discipleship, Saddleback Community Church, Covenant EFC, dll.
“Sebagai sumbangan saya agar orang lain dapat mengerti dengan lebih baik tentang Allah Yang Mahatinggi, saya mempersembahkan penyelidikan tentang sifat-sifat Allah. Seandainya orang Kristen zaman sekarang membaca buku-buku karangan Augustine dan Anselm, maka tidak ada alasan mengapa buku ini harus ada ... Harapan saya ialah agar buku kecil ini dapat ikut mengambil bagian dalam meningkatkan kehidupan beragama tiap-tiap pribadi; dan apabila karena membaca buku ini ada orang yang mendapat semangat untuk mulai merenungkan akan pribadi Allah, maka itu sudah dapat membayar, lebih dari cukup, segala jerih payah yang dicurahkan untuk menghasilkan buku ini.” (A.W. TOZER, dari Pendahuluan)
Melalui Spiritual Check-Up, Donald Whitney meminta kita untuk memeriksa hati kita untuk mengetahui seberapa sehat jiwa kita. Daftar evaluasi yang diberikannya tidak hanya menolong kita dalam memeriksa kesehatan rohani, tetapi dengan cara yang mendalam juga memberikan nutrisi ilahi bagi jiwa kita.
Bagi orang-orang percaya yang merindukan kebangunan rohani pribadi, inilah pertanyaan-pertanyaan yang harus selalu kita tanyakan. Sungguh merupakan alat yang tepat untuk menyiapkan hati jemaat bagi Perjamuan Kudus, atau pertemuan-pertemuan raya!
Setiap orang yang telah diselamatkan dalam Kristus senantiasa terus bertumbuh dalam kedewasaan sambil membimbing orang lain mencapai kedewasaan serupa dengan Kristus
An exponential problem requires an exponential solution (BRYAN JARBOE).
An exponential people requires an exponential disciples.
An exponential harvest requires an exponential laborers.
Amanat Agung
Prinsip Timotius
Pelipatgandaan Barnabas
Spiritual Generations
Produksi vs Reproduksi
Setiap kitayang telah diselamatkan dalam iman kepada Kristus, senantiasa bertumbuh mencapai kedewasaan sambil membimbing orang lain juga bertumbuh bersama sampai mencapai keserupaan dengan Kristus
Spiritualitas bukanlah sesuatu yang harus kita bangun dengan memisahkan diri dari orang lain. Kenyataannya, adanya pembagian tugas rumah tangga, anak-anak, pekerjaan, perbaikan rumah, dll membuat pernikahan menjadi tanah yang subur untuk menumbuhkan iman yang membumi dan realistis.
R. Paul Stevens mengemukakan sepuluh disiplin rohani untuk diterapkan bersama pasangan. Dari doa sampai pelayanan bersama, dari percakapan hingga pengakuan dosa, setiap disiplin rohani ini menguatkan iman maupun keluarga. Setiap bab berisi prinsip-prinsip Alkitab dan saran-saran praktis untuk diterapkan bersama.
Kambium adalah metode pemuridan berbasis kurikulum yang menggunakan presentasi di kelompok besar untuk pemaparan pengajaran dan sharing di kelompok kecil untuk pelatihan penerapan dan evaluasinya
Banyak orang beranggapan bahwa metode yang sama akan menghasilkan pertumbuhan yang sama pada orang yang berbeda. Kita merasa bersalah dan frustrasi karena tidak dapat melakukan hal yang sama atau tidak mendapatkan manfaat yang sama dengan yang dilakukan orang lain yang menolong pertumbuhan mereka.
Jika Tuhan merancang kita semua secara berbeda, mengapa setiap orang diharapkan untuk mengasihi Tuhan dengan cara yang sama?
Tipe spiritualitas menunjukkan kekhasan ungkapan iman seseorang, di mana dia merasa lebih otentik dan leluasa di dalam berhubungan dengan Tuhan. Dengan menyembah Tuhan sesuai dengan bagaimana Dia menciptakan kita, kita sedang meneguhkan karya-Nya sebagai Pencipta.
Mengenali tipe spiritualitas:
Tipe Perenungan (Kontemplatif)
Tipe Persekutuan (Relasional)
Tipe Pemikiran (Intelektual)
Tipe Penyembahan (Ibadah)
Tipe Naturalis
Tipe Pelayanan
Tipe Aktivis
PERTEMUAN KELOMPOK KECIL
Persekutuan
Pengajaran
Pelayanan
Penyembahan
Kehidupan KELOMPOK KECIL
Kerohanian
Hubungan
Keterbukaan
Pelayanan
RELASI KELOMPOK KECIL
6 Gaya Kepribadian Menular
Model & kurikulum pelayanan kelompok kecil:
- Model Pemuridan Klasik (Classical Discipleship)
Contoh: The Navigators, Multiply, Kambium, dll.
- Model Pemeliharaan Komunitas (Community Nurture)
Contoh: Mars Hill, Renovare, 40 Days Campaigns, dll.
- Model Pelipatgandaan Misional (Missional Exponential)
Contoh: Xenos, T4T, Organic Church, dll.
- Model gabungan pemuridan klasik dan pemeliharaan komunitas
Contoh: Wesley's 3-Strands Discipleship, Saddleback Community Church, Covenant EFC, dll.
“Sebagai sumbangan saya agar orang lain dapat mengerti dengan lebih baik tentang Allah Yang Mahatinggi, saya mempersembahkan penyelidikan tentang sifat-sifat Allah. Seandainya orang Kristen zaman sekarang membaca buku-buku karangan Augustine dan Anselm, maka tidak ada alasan mengapa buku ini harus ada ... Harapan saya ialah agar buku kecil ini dapat ikut mengambil bagian dalam meningkatkan kehidupan beragama tiap-tiap pribadi; dan apabila karena membaca buku ini ada orang yang mendapat semangat untuk mulai merenungkan akan pribadi Allah, maka itu sudah dapat membayar, lebih dari cukup, segala jerih payah yang dicurahkan untuk menghasilkan buku ini.” (A.W. TOZER, dari Pendahuluan)
Bukankah yang Tuhan inginkan bagi kita adalah kita mendambakan hubungan dengan-Nya sebagaimana kita mendambakan semua hubungan cinta yang sejati?
Bukankah ini yang membawa kemuliaan bagi-Nya—ketika orang percaya menginginkan Dia dan bukan berperilaku seperti budak yang melayani Dia karena kewajiban?
Keutamaan Mengenal Tuhan
Akibat Kurangnya Pengenalan akan Tuhan
Akibat Adanya Pengenalan akan Tuhan
Mengenal Tuhan vs Mengenal tentang Tuhan
Bertumbuh dalam Pengenalan akan Tuhan
Transformasi Hidup 3 - Proses TransformasiJohan Setiawan
James Bryan Smith:
Transformasi menuju keserupaan dengan Kristus melibatkan 4 unsur dasar:
mengalami pembaharuan pola pikir dan cara pandang,
Melakukan penerapan dan kebiasaan baru,
dalam perenungan dan percakapan dengan orang lain yang sedang berada di perjalanan yang sama,
semuanya di bawah pimpinan Roh Kudus.
Wonderstruck: Awaken to the Nearness of GodJohan Setiawan
Wonderstruck is that moment of spiritual awakening that makes us curious to know God more.
Wonderstruck adalah pengalaman-pengalaman dengan Tuhan yang membangkitkan gairah kerinduan kita untuk mengenal Tuhan lebih lagi.
MARGARET FEINBERG
Mengenal Tuhan di dalam Kristus:
- Keutamaan Mengenal Tuhan
- Bagaimana Mengenal Tuhan:
1. Pengenalan akan Tuhan merupakan kasih karunia Tuhan
2. Pengenalan akan Tuhan meliputi hikmat/pengertian rohani
3. Pengenalan akan Tuhan yang sejati mengubah kehidupan
DASAR PEMBINAAN
Pentingnya Pembinaan
Format Pembinaan
Visi Pembinaan
KELOMPOK KECIL
Keunggulan KK
Komponen KK
Jenis KK
POLA PEMBINAAN
Tahap Pembinaan
Bidang Pembinaan
Pola Pembinaan
Setiap orang yang telah memperoleh keselamatan dalam Kristus, senantiasa terus bertumbuh dewasa sambil membimbing orang lain bertumbuh mencapai kedewasaan serupa dengan Kristus
DiscipleShift 2 From Informing to EquippingJohan Setiawan
DISCIPLESHIFT: Five Steps that Helps Your Church to Make Disciples Who Make Disciples
(JIM PUTTMAN, BOBBY HARRINGTON, ROBERT COLEMAN)
From Reaching to Making
From Informing to Equipping
From Program to Purpose
From Activity to Relationship
From Accumulating to Deploying
Mengenal diri sendiri dan Allah akan menghantar orang percaya untuk menjalani kehidupan yang bijaksana dan berhikmat. Mari kita simak ketujuh langkah menuju hidup yang bijaksana melalui PPt e-Reformed berikut ini, dan mulai mempraktikkannya dalam keseharian kita.
Tahap Perkembangan Kelompok (Johan Setiawan).pptxJohan Setiawan
Tahap-tahap perkembangan kelompok kecil:
1. Eksplorasi
2. Transisi
3. Aksi
4. Terminasi
Diadaptasi dari Small Group Leaders'Handbook (IVP) / Buku Pegangan Pemimpin Kelompok Kecil (Perkantas)
Disciple Making Leaders in Students MinistryJohan Setiawan
Disciple Making Leaders in STudent Ministry: Turning lost students into Christ-centered laborers
Pelayanan Mahasiswa Penting dan Genting bagi PENGINJILAN
Pelayanan Mahasiswa Penting dan Genting bagi PEMBINAAN
Pelayanan Mahasiswa Penting dan Genting bagi PENGUTUSAN
Five Marks of Mission:
1. Penjangkauan/Penginjilan
2. Pengajaran/Pemuridan
3. Keadilan
4. Belas Kasihan
5. Pemeliharaan Ciptaan
4 Kelompok Sasaran Misi Urban:
1. Kaum muda (next generation)
2. Suku terabaikan (STA)
3. Pemberi pengaruh (influencers)
4. Orang miskin
Signifikansi dan urgansi misi urban:
1. Besarnya Populasi
2. Besarnya Pengaruh
4 kelompok orang untuk dijangkau di kota:
1. Kaum muda (next generation)
2. Suku terabaikan (STA)
3. Pembawa pengaruh (influencers)
4. Orang miskin
Misi urban dalam metanarasi Alkitab:
1. Penciptaan
2. Pemberontakan
3. Umat Tuhan sebelum Kristus
4. Kristus & Injil
5. Umat Tuhan Sesudah Kristus
6. Penghakiman Terakhir
7. Penciptaan Baru
Five Marks of Mission (Anglican Communion)
Faith & Work initiatives di dalam:
Gereja, Persekutuan, Lembaga pelayanan, Dunia kerja
Dalam bentuk:
Ibadah, Pelatihan, Pembinaan, Retreat, Konferensi, Kamp, Pendidikan, Kelompok Kecil, Komunitas vokasi, Inkubator, Fellows
Berdoa untuk orang yang menderita, yang rentan, dan keluarganya
Berdoa untuk pemerintah, tenaga medis, dan peneliti vaksin
Berdoa untuk pelayanan gereja dan kesaksian anak-anak Tuhan
Berdoa untuk pemberita dan pemberitaan Injil
Woman in the Bible (Mary J. Evans)
The Gospel:
Jesus’ Approach to Women
Women in the Passion Narratives
The Attitude of the Disciples
Excursus: Mary the Mother of Jesus
Conclusion
Comments
Construction
3. PELAYANAN TINDAK LANJUT
Keselamatan diberikan
cuma-cuma, tetapi kemuridan
menuntut semua hal
yang kita miliki.
Keputusan adalah 5%.
Tindak lanjut dari keputusan
adalah 95%.
BILLY GRAHAM
4. PELAYANAN PRIBADI
Bukan berapa banyak orang,
tetapi orang macam apa. -- DAWSON TROTMAN
Apakah Anda akan menghabiskan waktu yang sama
dalam persiapan untuk melayani kebutuhan-
kebutuhan satu orang, sebanyak waktu untuk
mempersiapkan khotbah bagi lima ribu orang?
Berapa banyak Anda percaya pada potensi dari
seorang pribadi? -- K. BRUCE MILLER
5. PERAN PEMBIMBING
Peran Pembimbing adalah
menjadi sarana yang dipakai Tuhan
dalam memberi pertumbuhan bagi para peserta
melalui pembimbingan di dalam kelompok kecil
yang menghasilkan perubahan hidup yang
menetap (lasting life-change).
7. SASARAN KUALITAS
BERAKAR DALAM KRISTUS
Sasaran PENGAJARAN Kriteria PENAMPAKAN
Memahami dan Adanya pengakuan yang jelas akan
menerima keselamatan di statusnya sebagai orang yang sudah
dalam Kristus. diampuni-diselamatkan, dengan
mendasarkannya pada Firman Tuhan.
Dapat menjelaskan kembali
rangkuman jalan keselamatan secara
lengkap dan jelas.
Memahami dan meyakini Adanya pengakuan yang jelas akan
jaminan keselamatan di keyakinan keselamatannya, dengan
dalam Kristus. mendasarkannya pada Firman Tuhan.
8. SASARAN KUALITAS
BERAKAR DALAM KRISTUS
Sasaran KEROHANIAN Kriteria PENAMPAKAN
Mulai menempatkan Mengidentifikasi prioritas, aktivitas, dan
Kristus sebagai Tuhan hubungan di mana Kristus belum menjadi
atas hidupnya. pusat, kemudian mengambil tindak lanjut
yang nyata untuk mengubahnya.
Mulai membangun Waktu Teduh: Membuat komitmen dan
persekutuan pribadi memulai melakukan waktu teduh dengan
dengan Tuhan. teratur.
Firman: Membuat komitmen dan memulai
membaca Alkitab secara penuh dg teratur.
Doa: Membuat komitmen dan memulai
berdoa syafaat dengan teratur
(menggunakan “Jurnal Doa Mingguan”).
9. SASARAN KUALITAS
BERAKAR DALAM KRISTUS
Sasaran KARAKTER Kriteria PENAMPAKAN
Senang, sedia, dan setia Menunjukkan prioritas yang tinggi untuk
untuk belajar dan datang dalam kelas pembinaan.
bertumbuh. Menunjukkan minat yang tinggi dalam
diskusi kelompok kecil dan melakukan
projek ketaatan.
Mulai meninggalkan, Mengidentifikasi, mengakui, dan
melawan, dan mengambil tindakan nyata untuk
memutuskan dosa-dosa membereskan dosa-dosanya dan
dan sumber-sumber mencegah untuk tidak kembali
pencobaan. melakukannya.
10. SASARAN KUALITAS
BERAKAR DALAM KRISTUS
Sasaran PELAYANAN Kriteria PENAMPAKAN
Menyatakan kehidupan Membagikan kesaksian keselamatan
barunya kepada orang dan perubahan hidupnya minimal pada
lain melalui kesaksian. satu orang.
Mempelajari lebih Melakukan tinjauan pelajaran dengan
dalam, melakukan lebih baik dan menunjukkan keinginan atau
teratur, dan menularkan perencanaan untuk mempelajari,
“Berakar dalam Kristus”. melakukan, dan menularkan “Berakar
dalam Kristus”.
11. SASARAN KUALITAS
BERTUMBUH DALAM KRISTUS
Sasaran PENGAJARAN Kriteria PENAMPAKAN
Memahami perintah Adanya komitmen untuk terus-menerus
Tuhan untuk bertumbuh bertumbuh dewasa dalam (a) hubungan
dalam segala hal ke arah pribadi dengan Tuhan, (b) pemahaman
Kristus seumur pengajaran, (c) kedewasaan karakter,
hidupnya. dan (d) pekerjaan pelayanan, sebagai
responnya terhadap firman Tuhan.
Memahami dan Adanya pengakuan akan kepemilikan
memandang hidupnya Tuhan atas waktu, harta, dan seluruh
sebagai penatalayan hidupnya dan memandang dirinya
atas milik Tuhan. sebagai penatalayan, bukan pemilik.
12. SASARAN KUALITAS
BERTUMBUH DALAM KRISTUS
Sasaran PENGAJARAN Kriteria PENAMPAKAN
Memahami bagaimana Menunjukkan kerinduan untuk
bertumbuh melalui mengalami Tuhan dan menerapkan
dinamika pertumbuhan di Firman-Nya di dalam mengambil
dalam pengambilan keputusan, mengatasi pencobaan,
keputusan, pencobaan dan menghadapi penderitaan dengan
dan penderitaan. menunjukkannya melalui hasil
penerapan pribadinya.
13. SASARAN KUALITAS
BERTUMBUH DALAM KRISTUS
Sasaran KEROHANIAN Kriteria PENAMPAKAN
Mengalami Terus-menerus memperbarui komitmen
perkembangan dalam dan menjaga kesetiaan dalam disiplin
hubungan pribadinya rohani untuk bergaul dengan Tuhan melalui
dengan Tuhan. firman, doa, dan waktu teduh.
Menggunakan sarana- Menunjukkan kesungguhan dan mengambil
sarana pertumbuhan. tindakan nyata untuk mencari dan
mengusahakan sarana-sarana
pertumbuhan secara lengkap.
Mengatasi hambatan- Menunjukkan kesungguhan dan mengambil
hambatan pertumbuhan. tindakan nyata untuk mengatasi hambatan-
hambatan pertumbuhan secara tuntas.
14. SASARAN KUALITAS
BERTUMBUH DALAM KRISTUS
Sasaran KARAKTER Kriteria PENAMPAKAN
Memiliki kerinduan dan Menunjukkan perubahan pandangan,
kesungguhan untuk sikap dan tindakan nyata dalam
menjadi penatalayan yang penggunaan waktu, khususnya
setia dan bertanggung melalui penerapan Jurnal
jawab atas waktu. Penatalayanan Waktu.
Memiliki kerinduan dan Menunjukkan perubahan pandangan,
kesungguhan untuk sikap dan tindakan nyata dalam
menjadi penatalayan yang penggunaan harta, khususnya
setia dan bertanggung melalui penerapan Jurnal
jawab atas harta. Persembahan.
15. SASARAN KUALITAS
BERTUMBUH DALAM KRISTUS
Sasaran PELAYANAN Kriteria PENAMPAKAN
Mempelajari lebih dalam, Melakukan tinjauan pelajaran dengan
melakukan lebih baik dan menunjukkan keinginan atau
konsisten, dan perencanaan untuk mempelajari,
menularkan “Bertumbuh melakukan, dan menularkan
dalam Kristus”. “Bertumbuh dalam Kristus”.
16. SASARAN KUALITAS
BERBUAH DALAM KRISTUS
Sasaran PENGAJARAN Kriteria PENAMPAKAN
Memahami dan meyakini Memandang dirinya sebagai pelayan
prinsip Firman Tuhan Tuhan dan menunjukkan kehausan
mengenai pekerja untuk diperlengkapi agar dapat
pelayanan yang meliputi menjadi pelayan yang Tuhan yang
seluruh umat. baik.
Memahami dan meyakini Memandang seluruh dunia sebagai
prinsip Firman Tuhan lingkup pelayanan dan menunjukkan
mengenai lingkup keinginan untuk menemukan tempat
pekerjaan pelayanan yang dan panggilannya secara khusus
meliputi seluruh dunia. dalam bagian-bagian dari seluruh
dunia.
17. SASARAN KUALITAS
BERBUAH DALAM KRISTUS
Sasaran PENGAJARAN Kriteria PENAMPAKAN
Memahami dan meyakini Memandang seluruh Injil sebagai
prinsip Firman Tuhan bidang pelayanan dan menunjukkan
mengenai bidang minat untuk menemukan tempat dan
pekerjaan pelayanan yang panggilannya secara khusus dalam
meliputi seluruh Injil. bidang-bidang dari seluruh Injil.
18. SASARAN KUALITAS
BERBUAH DALAM KRISTUS
Sasaran KEROHANIAN Kriteria PENAMPAKAN
Mempersembahkan diri Menguji semua pilihan kegiatan masa kini
sebagai persembahan dan rencana masa depan, berdasarkan
yang hidup bagi pada apakah pilihan tersebut membawa
kemuliaan Tuhan. kemuliaan pada Tuhan atau sekadar
mencari kenyamanan.
Menggumulkan panggilan hidup untuk
dapat memberi diri bagi kemuliaan Tuhan.
19. SASARAN KUALITAS
BERBUAH DALAM KRISTUS
Sasaran KARAKTER Kriteria PENAMPAKAN
Memiliki kerinduan dan Menunjukkan perubahan sikap,
komitmen untuk mengidentifikasi hambatan pribadi, dan
menjadikan pelayanan mengambil tindak lanjut yang nyata
sebagai gaya hidupnya. untuk menjadikan pelayanan sebagai
gaya hidup, bukan sekadar aktivitas
atau projek.
20. SASARAN KUALITAS
BERBUAH DALAM KRISTUS
Sasaran PELAYANAN Kriteria PENAMPAKAN
Memahami dan Menilai kehidupan dan pelayanan yang
meyakini sasaran dan selama ini dijalankan berdasarkan pola
strategi serta prinsip pelayanan Amanat Agung. Menunjukkan
dan fokus dari pola kesungguhan dan mengambil tindakan nyata
pelayanan Amanat dalam memperbaiki dan melengkapi
Agung. pelayanan selama ini, serta mempersiapkan
diri bagi pelayanan yang akan dilakukan di
masa mendatang.
Mempelajari lebih Melakukan tinjauan pelajaran dengan baik
dalam, melakukan dan menunjukkan keinginan atau
lebih konsisten, dan perencanaan untuk mempelajari,
menularkan “Berbuah melakukan, dan menularkan “Berbuah
dalam Kristus”. dalam Kristus”.
21. SASARAN KUALITAS
BERBUAH DALAM KRISTUS
Sasaran PELAYANAN Kriteria PENAMPAKAN
Memahami dan Menilai kehidupan dan pelayanan yang
meyakini sasaran dan selama ini dijalankan berdasarkan pola
strategi serta prinsip pelayanan Amanat Agung. Menunjukkan
dan fokus dari pola kesungguhan dan mengambil tindakan nyata
pelayanan Amanat dalam memperbaiki dan melengkapi
Agung. pelayanan selama ini, serta mempersiapkan
diri bagi pelayanan yang akan dilakukan di
masa mendatang.
Mempelajari lebih Melakukan tinjauan pelajaran dengan baik
dalam, melakukan dan menunjukkan keinginan atau
lebih konsisten, dan perencanaan untuk mempelajari,
menularkan “Berbuah melakukan, dan menularkan “Berbuah
dalam Kristus”. dalam Kristus”.
23. TANGGUNG JAWAB PEMBIMBING
1. Mendoakan pimpinan dan karya Tuhan dalam
menolong pertumbuhan setiap peserta;
mendoakannya sebelum-pada saat-sesudah
pertemuan.
2. Mempersiapkan hati yang tertuju pada pimpinan
Tuhan dan mengasihi peserta, penguasaan materi,
dan metode pembimbingan.
3. Membimbing perenungan dan penerapan di dalam
kelompok serta memerhatikan peserta yang
memiliki kebutuhan khusus di luar pertemuan
kelompok, menerima dan memberi
pertanggungjawaban dari/kepada kelompok atas
proyek penerapan.
25. GARIS BESAR PERTEMUAN
KELOMPOK KECIL
1. Doa pembukaan: Memulai dengan doa, bergantung
sepenuhnya pada pimpinan, penyataan, dan karya Roh Kudus.
2. Cek penerapan: Melaporkan penerapan dari pertemuan
sebelumnya, dan mengulangi penghafalan ayat, membagikan
berkat dan tantangan dari waktu teduh dalam seminggu.
3. Perenungan: Menuntun peserta untuk merefleksikan Firman
yang sudah diterima dengan kehidupan pribadi mereka
(menggunakan penuntun perenungan dalam buku peserta),
membahas bagian-bagian yang perlu ditekankan dan
diperjelas.
4. Penerapan: Mengarahkan peserta untuk mengambil
penerapan pribadi (menggunakan penuntun penerapan dalam
buku peserta), atau mengambil penerapan bersama sebagai
kelompok kecil.
5. Doa penutup: Berterima kasih untuk pimpinan Roh Kudus,
berdoa untuk pertemuan yang akan datang, saling berbagi
pokok doa.
28. PERSIAPAN PEMBIMBINGAN
Perubahan: Tetapkanlah perubahan pola pikir dan
perubahan gaya hidup apa yang akan menjadi sasaran
pembimbingan. Pembimbing harus memiliki sasaran
perubahan hidup yang sangat jelas. Sasaran ini akan
menjadi motivasi, fokus, pokok doa, dan evaluasi.
Peserta: Carilah informasi sebanyak mungkin
mengenai peserta. Tempatkan diri Saudara dalam
posisi dan pergumulan peserta. Memahami latar
belakang peserta akan sangat menolong pembimbing
dalam memilih bahasa dan istilah, memilih bagian
yang perlu ditekankan dan dijelaskan lebih, memilih
contoh dan ilustrasi, dll.
Penguasaan: Pelajarilah kedalaman dan keluasan
topik-topik yang dibahas dengan menonton video
pengajaran dan membaca buku yang terkait (lihat:
Saran bacaan untuk belajar lebih lanjut).
29.
30. PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN
Panduan pembimbingan di bawah ini diambil dari buklet
“Person to Person: How to Do Individual
Disciplemaking” yang ditulis oleh Jack Griffin:
1. Pastikan bahwa Saudara sudah siap membimbing.
Berdoalah sebelum pertemuan, persiapkanlah materi
dan sarana pembimbingan dengan baik.
2. Hidupilah dan perjuangkanlah apa yang Saudara
ajarkan. Ingatlah bahwa Saudara tidak dapat
memimpin seseorang lebih jauh dari apa yang sudah
Saudara hidupi atau sedang Saudara perjuangkan.
3. Ajarkanlah melalui keteladanan. Ada banyak yang
tidak dapat diajarkan melalui kata-kata, melainkan
ditularkan melalui gaya hidup.
31. PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN
4. Sesuaikanlah pembimbingan Saudara dengan
kebutuhan-kebutuhan unik setiap pribadi. Setiap
orang berbeda, jangan menyamaratakan mereka.
5. Ulangilah segala sesuatu. Janganlah segan untuk
menyatakan dan menekankan hal yang sama
berulang-ulang.
6. Tunjukkanlah bagaimana cara melakukannya. Kita
biasanya terlalu banyak memberitahukan apa yang
harus dilakukan dan terlalu sedikit menunjukkan
bagaimana caranya.
7. Berikanlah bahan-bahan dan tugas-tugas yang dapat
dipahami dan dikerjakan. Jangan timbunkan segala
sesuatu yang Saudara punyai kepada orang yang
sedang Saudara bimbing pada satu waktu.
32. PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN
8. Periksalah penerapan dari komitmen yang sudah dibuat.
Jangan menganggap bahwa semua akan terjadi dengan
sendirinya.
9. Tekankanlah terus mengenai ketuhanan Kristus.
“Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku,
ia tidak dapat menjadi murid-Ku” (Luk 14:27).
10. Tolonglah orang yang dibimbing agar menetapkan
sasaran dalam hidupnya untuk mengenal Kristus dan
membuat-Nya dikenal (di antara semua bangsa).
11. Tunjukkanlah pola pikir alkitabiah dalam memenuhi
kebutuhan dan menyikapi berbagai pergumulan hidup.
12. Teruslah membagikan tentang pentingnya dasar-dasar
(“akar”) pertumbuhan rohaninya: keselamatan, hidup
baru, Firman, doa, bersaksi, dan bersekutu.
33. PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN
13. Bagikanlah Prinsip Timotius (2Tim 2:2) dan Amanat
Agung (Mat 28:18-20). Ajarkanlah pada orang yang
Saudara bimbing agar mereka pergi dan memberikan diri
untuk membimbing orang lain yang juga kemudian akan
melipatgandakan diri kepada semakin banyak orang,
(hingga mencapai semua bangsa—Ed.).
14. Berterimakasihlah kepada Tuhan dan kepada orang yang
Saudara bimbing atas kesempatan untuk bertumbuh dan
bersekutu bersama.
15. Ingatlah bahwa Tuhanlah yang memberi pertumbuhan
pada seorang ‘murid Kristus’, Dialah yang membangun
keserupaan dengan Kristus (1Kor 3:6; Rm 8:28-29; Ef
4:11-16). “Jikalau bukan TUHAN yang membangun
rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya”
(Mzm 127:1).
34. TIGA MACAM PERTANYAAN
Pertanyaan
Pemahaman:
Kebenaran
Pertanyaan Firman
Penerapan:
Tindakan
Pertanyaan
Pertanyaan Praktis
Perenungan:
Perenungan:
Keadaan
Diri
35. TIGA MACAM PERTANYAAN
Pertanyaan Pemahaman, untuk memastikan apakah
kebenaran yang disampaikan sudah benar-benar
dipahami serta memberikan kesempatan kepada
peserta untuk menyatakan hal-hal yang masih
memerlukan penjelasan dan keyakinan.
Pertanyaan Perenungan, untuk mengaitkan dan
membandingkan kebenaran yang sudah diterima
dengan keadaan diri masing-masing serta memberi
kesempatan peserta untuk saling berbagi dan terbuka di
dalam kelompok.
Pertanyaan Penerapan, untuk mendorong peserta
mengambil tindakan praktis berdasarkan pengenalan
akan keadaan dirinya dan pemahaman atas kebenaran
Firman yang telah diterimanya.
38. TUGAS BACAAN
Tujuan diberikannya tugas bacaan adalah:
Dalam jangka pendek: Untuk melengkapi pemahaman
yang tidak dapat disampaikan sepenuhnya dalam kelas.
Dalam pembacaan pribadi, peserta dapat mengatur
sendiri kecepatannya dalam mencerna kebenaran, serta
dapat mengulanginya sesering yang diperlukan.
Dalam jangka panjang: Untuk membangun kebiasaan
membaca sebagai salah satu sarana penting bagi
pertumbuhan rohani peserta. Kebiasaan memberi
tanda-tanda dan membahas penemuan-penemuan dari
bacaan dapat menjadi pola bagi diskusi bacaan dengan
pembimbing dan/atau rekan pertumbuhan pasca
KAMBIUM.
39. TUGAS BACAAN
Bacalah ....
Berilah tanda pada bagian-bagian yang:
membuka wawasan baru atau
memberi kesan mendalam :!
mendorong respons doa atau penerapan :
kurang dipahami atau menimbulkan pertanyaan: ?
Bagikanlah penemuan Saudara pada pertemuan yang
akan datang.
40. TUGAS BACAAN
Beberapa hal yang dapat disarankan untuk
meningkatkan pembelajaran pribadi dan proses diskusi
kelompok dalam pertemuan yang akan datang:
Dalam setiap rangkaian bacaan, peserta diminta
memberi minimal satu tanda ! , jangan sampai tidak
ada sama sekali. Jika ada beberapa bagian yang
bertanda ”!”, peserta diminta menandai satu yang
paling berkesan, sehingga kalau waktu diskusinya
terbatas minimal bisa mendiskusikan satu bagian
tersebut.
41. TUGAS BACAAN
Dalam setiap rangkaian bacaan, peserta diminta
memberi minimal satu tanda , jangan sampai
tidak ada sama sekali. Bacaan atau ulasan Firman
bukan sekadar untuk menambah wawasan tetapi
lebih jauh dari itu adalah untuk mengantar kita
sampai pada respons, baik berupa respons doa atau
respons penerapan. Bagikan bagian mana dari
bacaan yang mendorong respons, bagikan juga apa
responsnya.
Tanda ? hanya perlu dicantumkan jika ada bagian
bacaan yang kurang dipahami atau menimbulkan
pertanyaan saja. Jika semua sudah cukup jelas tidak
perlu digunakan.
42. TUGAS BACAAN
Dalam mendiskusikan bacaan pada pertemuan yang
akan datang, mulailah dengan masing-masing peserta
bergiliran membagikan satu tanda ”!” mereka.
Setelah semua sudah, lanjutkan dengan membagikan
satu tanda ”” mereka secara bergiliran.
Berikutnya, bahaslah tanda ”?” yang muncul.
Jika masih ada waktu, bisa dilanjutkan dengan tanda
”!” dan ”” yang belum dibagikan sebelumnya.
43. AYAT HAFALAN
Tujuan dan manfaat dari disiplin menghafalkan Firman:
Mempersiapkan kita pada segala waktu untuk memberi
pertanggungan jawab dan kesaksian tentang iman kita di
dalam Kristus (1Ptr 3:15).
Memperlengkapi kita untuk dapat dengan segala hikmat
mengajar, menegur, dan mendorong orang lain (Kol 3:16;
2Tim 2:14-17).
Membuat kita dapat merenungkan firman Tuhan kapan
pun dan di mana pun kita berada (Mzm 119:97; 16:7).
Mengingatkan dan menjaga kita untuk hidup dalam
kekudusan dan ketaatan, menjauhi dosa (Mzm 119:9-11).
Menolong kita untuk melawan tipuan dan serangan Setan
(Luk 4:1-13; Ef 6:17).
Dan lain sebagainya.
44. PETUNJUK PRAKTIS PENGHAFALAN
Bacalah dan sebutkanlah ayat hafalan Saudara
dengan urutan: (1) Topik, (2) Alamat ayat, (3) Isi ayat,
(4) Alamat ayat lagi.
Hafalkanlah kata demi kata dengan tepat. Jika kita
hanya menghafalkan garis besar isi ayat, ada
kemungkinan kita akan mengurangi atau menambah
beberapa hal dari ayat yang seharusnya, sehingga kita
salah menfasirkannya. Kutipan ayat yang tepat juga
akan memberi dasar dan otoritas yang kokoh ketika
kita membagikannya, dibandingkan jika kita hanya
dapat menyebutkan garis besarnya.
45. PETUNJUK PRAKTIS PENGHAFALAN
Pergunakanlah kreativitas untuk menghafalkan.
Pikiran kita akan menyerap lebih banyak jika kita
menghubungkan ayat yang kita hafalkan dengan
sesuatu yang dapat kita lihat, dengar, atau bayangkan.
Saudara dapat menggambar sesuatu yang
mengingatkan Saudara terhadap bagian-bagian dari
ayat tersebut. Ucapkanlah hafalan Saudara dengan
suara yang dapat Saudara sendiri dengarkan dengan
jelas. Gunakanlah gerakan, musik, warna, humor, dll.
untuk meneguhkan gambaran terhadap isi ayat.
Renungkanlah Firman yang Saudara hafalkan dengan
menghayati maknanya secara bergantian dari kata yang
satu ke kata yang lain. Hal ini akan menolong
pemahaman, penghayatan, dan penghafalan.
46. PETUNJUK PRAKTIS PENGHAFALAN
Tuliskanlah ayat yang Saudara hafalkan di atas kertas
seukuran kartu nama (atau potonglah ayat hafalan
yang sudah dicetak di dalam buku peserta) dan
bawalah di dalam saku atau dompet Saudara. Ketika
Saudara memiliki waktu luang, Saudara dapat
mengeluarkannya untuk mengulang penghafalan
Saudara. Beberapa orang merasa sangat tertolong
dalam menghafalkan dan mengulang kembali
penghafalan mereka ketika mereka menuliskan huruf
pertama dari setiap kata dari ayat yang dihafalkan
(dilengkapi dengan tanda bacanya). Saudara dapat
menuliskannya di balik kartu ayat hafalan Saudara.
47. PETUNJUK PRAKTIS PENGULANGAN
Bagian penting dari mekanisme penghafalan adalah
melakukan pengulangan secara teratur. Pastikanlah
bahwa ayat hafalan Saudara sudah masuk dalam ingatan
jangka panjang Saudara, bukan hanya ingatan jangka
pendek. Sebuah ayat baru benar-benar kita hafal di luar
kepala setelah banyak pengulangan (minimal 100 kali?).
Seringkali kita merasa kurang sabar dalam mengulang,
namun keuntungan dari banyak pengulangan ini akan
kita tuai di kemudian hari.
Pada awal penghafalan, pengulangan dilakukan dengan
lebih sering, kemudian berangsur ke interval waktu antar
pengulangan yang lebih panjang. Ulangilah ayat-ayat
yang sudah dihafalkan sehari sekali selama sekurang-
kurangnya satu bulan; setelah itu sekali seminggu atau
dua minggu sekali untuk penyegaran.
48. PETUNJUK PRAKTIS PENGULANGAN
Usahakanlah membiasakan diri mengulang penghafalan
dalam kesempatan-kesempatan yang berluang secara
rutin dalam jadwal keseharian Saudara. Misalnya, setiap
kali mandi, makan, berolah raga, mengemudi, dsb.
Tempelkanlah kartu ayat hafalan Saudara di tempat-
tempat yang biasa kita lihat sehari-hari: di cermin, di
kamar mandi, tempat cucian, tempat setrika, meja
belajar, monitor komputer, dll. Beberapa tugas harian di
rumah tidak menuntut banyak konsentrasi pikiran
sehingga kita dapat menggunakan waktu itu untuk
mengulang penghafalan kita. Jangan remehkan kekuatan
dari pengulangan-pengulangan singkat semacam ini.
49. AYAT HAFALAN
Berdoalah meminta Tuhan menolong agar perkataan-
Nya tinggal di dalam diri Saudara, dan
menggunakannya untuk memberi makan jiwa
Saudara dan untuk menolong Saudara melayani
orang lain. Pergunakanlah ayat yang sudah Saudara
hafalkan dalam percakapan, pengajaran,
korespondensi, konseling, dan kesempatan-
kesempatan lain.
Menghafalkan ayat memerlukan tiga hal yang tidak
tergantikan: kerja keras, konsistensi, dan
pengulangan. Satu-satunya kesalahan yang dapat
Saudara lakukan terhadap disiplin menghafalkan
Firman adalah jika Saudara berhenti melakukannya!
50. BAGIAN KITA
Tetapi kami berlaku ramah di antara
kamu, sama seperti seorang ibu
mengasuh dan merawati anaknya.
Demikianlah kami, dalam kasih
sayang yang besar akan kamu,
bukan saja rela membagi Injil Allah
dengan kamu, tetapi juga hidup kami
sendiri dengan kamu, karena kamu
telah kami kasihi.
1 TESALONIKA 2:7-8
51. BAGIAN KITA
Kamu adalah saksi, demikian juga Allah,
betapa saleh, adil dan tak bercacatnya
kami berlaku di antara kamu, yang percaya.
Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa
terhadap anak-anaknya, telah menasihati
kamu dan menguatkan hatimu seorang
demi seorang, dan meminta dengan
sangat, supaya kamu hidup sesuai dengan
kehendak Allah, yang memanggil kamu ke
dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya.
1 TESALONIKA 2:10-12
52. BAGIAN TUHAN
Aku menanam, Apolos menyiram,
tetapi Allah yang memberi
pertumbuhan. Karena itu yang
penting bukanlah yang menanam
atau yang menyiram, melainkan
Allah yang memberi pertumbuhan.
1 KORINTUS 3:6-7
53. Sebab siapakah pengharapan
kami atau sukacita kami atau
mahkota kemegahan kami di
hadapan Yesus, Tuhan kita,
pada waktu kedatangan-Nya,
kalau bukan kamu?
Sungguh, kamulah kemuliaan
kami dan sukacita kami.
1 TESALONIKA 2:19-20