Dokumen tersebut membahas tentang bioremediasi limbah pabrik kelapa sawit dengan menggunakan tandan kosong kelapa sawit (TKKS) sebagai bahan baku. TKKS merupakan limbah padat yang berlimpah dari industri kelapa sawit dan dapat dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos atau bioetanol melalui proses fermentasi oleh mikroba. Proses bioremediasi limbah TKKS menghasilkan produk bermanfaat seperti pupuk organ
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Land Application atau aplikasi lahan adalah pemanfaatan limbah cair dari industri kelapa sawit untuk digunakan sebagai bahan penyubur atau pemupukan tanaman kelapa sawit dalam areal perkebunan kelapa sawit itu sendiri.
Dasar dari land application ini adalah bahwa dalam limbah cair pabrik kelapa sawit mengandung unsur-unsur tanaman yang dapat menyuburkan tanah.
Unsur-unsur tersebut adalah Nitogen, Phosphor dan Kalium. Jumlah Nitrogen dan Kalium dalam limbah cair pabrik kelapa sawit sangat besar, sehingga dapat bertindak sebagai nutrisi untuk tumbuh-tumbuhan.
Limbah cair pabrik kelapa sawit yang dapat digunakan untuk land application adalah limbah cair yang sudh diolah sedemikian rupa sehingga kadar BOD-nya berkisar antara 3.500 mg/l sampai 5.000 mg/l.
Dengan komposisi yang cukup kaya akan unsur hara (N, P dan K), maka limbah cair tersebut mempunyai potensi yang baik untuk menggantikan peran pupuk an-organik.
Dengan pemanfaatan limbah cair tersebut untuk keperluan pemupukan, maka dengan sendirinya jumlah limbah cair yang masih harus diolah juga akan berkurang. Jadi land application akan mengurangi beban biaya dan waktu untuk pengolahan limbah.
Pemanfaatan limbah cair dengan land application dapat menurunkan biaya pengolahan limbah 50%-60%.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli perkebunan sawit di Indonesia, limbah cair pabrik kelapa sawit yang sudah diolah (BOD maksimal 5.000 mg/l) merupakan sumber air dan nutrisi tanaman.
Disamping itu limbah cair tersebut juga mampu memperbaiki sifat dan struktur fisik tanah, meningkatkan infiltrasi tanah, meningkatkan kelembaban tanah, menambah kandungan senyawa organik, menaikkan pH tanah, meningkatkan aktivitas mikro flora dan fauna tanah dan dapat meningkatkan produksi tanaman kelapa sawit.
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Land Application atau aplikasi lahan adalah pemanfaatan limbah cair dari industri kelapa sawit untuk digunakan sebagai bahan penyubur atau pemupukan tanaman kelapa sawit dalam areal perkebunan kelapa sawit itu sendiri.
Dasar dari land application ini adalah bahwa dalam limbah cair pabrik kelapa sawit mengandung unsur-unsur tanaman yang dapat menyuburkan tanah.
Unsur-unsur tersebut adalah Nitogen, Phosphor dan Kalium. Jumlah Nitrogen dan Kalium dalam limbah cair pabrik kelapa sawit sangat besar, sehingga dapat bertindak sebagai nutrisi untuk tumbuh-tumbuhan.
Limbah cair pabrik kelapa sawit yang dapat digunakan untuk land application adalah limbah cair yang sudh diolah sedemikian rupa sehingga kadar BOD-nya berkisar antara 3.500 mg/l sampai 5.000 mg/l.
Dengan komposisi yang cukup kaya akan unsur hara (N, P dan K), maka limbah cair tersebut mempunyai potensi yang baik untuk menggantikan peran pupuk an-organik.
Dengan pemanfaatan limbah cair tersebut untuk keperluan pemupukan, maka dengan sendirinya jumlah limbah cair yang masih harus diolah juga akan berkurang. Jadi land application akan mengurangi beban biaya dan waktu untuk pengolahan limbah.
Pemanfaatan limbah cair dengan land application dapat menurunkan biaya pengolahan limbah 50%-60%.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli perkebunan sawit di Indonesia, limbah cair pabrik kelapa sawit yang sudah diolah (BOD maksimal 5.000 mg/l) merupakan sumber air dan nutrisi tanaman.
Disamping itu limbah cair tersebut juga mampu memperbaiki sifat dan struktur fisik tanah, meningkatkan infiltrasi tanah, meningkatkan kelembaban tanah, menambah kandungan senyawa organik, menaikkan pH tanah, meningkatkan aktivitas mikro flora dan fauna tanah dan dapat meningkatkan produksi tanaman kelapa sawit.
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Aspek Teknis dan Operasional dalam Pengelolaan Sampah.Dasar-dasar Sistem Pengelolaan Sampah. Pokok bahasan : sumber sampah, timbulan sampah, komposisi sampah, sistem pengelolaan sampah, dll.
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
di era pandemi covid 19 ini ada asyiknya bila kita memanfaatkan waktu kita untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat salah satunya adalah membuat pupuk cair dari sampah rumah tangga. Bagaimana caranya?
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Aspek Teknis dan Operasional dalam Pengelolaan Sampah.Dasar-dasar Sistem Pengelolaan Sampah. Pokok bahasan : sumber sampah, timbulan sampah, komposisi sampah, sistem pengelolaan sampah, dll.
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
di era pandemi covid 19 ini ada asyiknya bila kita memanfaatkan waktu kita untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat salah satunya adalah membuat pupuk cair dari sampah rumah tangga. Bagaimana caranya?
Presentasi teknologi untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah dari limbah agroindustri.
Materi disampaikan dalam workshop pupuk organik di Pusat Penelitian Bioteknologid an Bioindustri Indonesia, Bogor.
http://isroi.com
Pemanfaatan Limbah Pertanian (Part 1) oleh Dr. Asep Nugraha ArdiwinataKamilia Nur Asyaro Aida
Materi Perkuliahan Semester 6 (enam) dalam Mata Kuliah Pemanfaatan Limbah Pertanian di Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor yang Disampaikan pada Tanggal 23 April 2019 oleh Dr. Asep Nugraha Ardiwinata.
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
BIOREMEDIASI LIMBAH PADAT PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT
1. Bioremediasi Limbah
Pabrik Minyak kelapa Sawit
KEFFIN ARIGHI
F1C1 13 047
FAJRIN ERIKA ROSA
F1C1 11 091
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
4. Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS)
Limbah padat lignoselulosa industri perkebunan kelapa sawit.
Tingkat ketersediaan yang berlimpah setiap tahun.
Luas area kelaapa sawit Indonesia tahun 2014 = 10,95 juta ha dan produksi CPO
tahun 2014 = 20,57 juta ton.
Limbah TKKS di Indonesia mencapai 20 juta ton.
7. Senyawa Presentase (%)
Lignin 21
Selulosa 40
Hemiselulosa 24
Abu 15
Tabel 1. Komposisi senyawa kandungan dalam TKKS
Sumber: Azemi et al, 1994
Kerajaan : Fungi
Filum : Ascomycota
Kelas : Saccharomycetes
Ordo : Saccharomycetales
Famili : Saccharomycetaceae
Genus : Saccharomyces
Tumbuh baik pada suhu 30 °C dan pada pH 4,8
13. Kelebihan & Kekurangan
BIOETANOL
Kelebihan :
1. Dapat digunakan sebagai campuran bahan bakar yang sangat
baik sebab bioetanol dapat meningkatkan nilai oktan bahan
bakar.
2. emisi gas buangan yang dihasilkan dari proses pembakaran yang
ramah lingkungan.
3. Tidak berbau , mudah dipadamkan, dan tidak menghanguskan
peralatan masak.
Kekurangan :
1. Proses produksi yang cukup mahal sebab etanol yang dihasilkan
perlu dimurnikan terlebih dahulu dan memerlukan modifikasi
mesin pada kendaraan jika hendak digunakan untuk kendaraan.
14. Kelebihan & Kekurangan
PUPUK KOMPOS
Kelebihan :
1. Lebih ramah lingkungan, tidak merugikan kesehatan dan tidak
mencemari lingkungan.
2. Bahan mudah didapat, selalu tersedia setiap hari dan tentunya
tidak perlu membeli.
3. Cara membuatnya yang sederhana dan ekonomis.
4. Dapat memperbaiki struktur tanah dan membantu pertumbuhan
tanaman.
Kekurangan :
1. Kandungan unsur hara yang tidak diketahui secara pasti.
2. Kandungan unsur hara yang lebih rendah dibandingkan dengan
pupuk anorganik.
3. Proses pembuatan yang tidak hati-hati dapat mengandung telur
dan larva hama.
15. Daftar Pustaka
Direktorat pengolahan Hasil Pertanian, 2006, Pedoman Pengolahan Limbah Industri Kelapa Sawit, Departemen Pertanian.
Eko,P.,2013,
file:///D:/semester%20VI/bioremediasi/materi/web/biremediasi/Djancoek%20'Djangan%20Coema%20Komentar'%20%20%20Kandu
. Diakses 25 Februari 2016 pukul 17.11 WITA.
Elykurniati, 2011, Pemanfaatan Limbah Padat Cangkang Kelapa Sawit Dalam Pembuatan Pupuk Cair Kalium
Sullfat, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jawa Timur.
Ileana, 2014, https://cropstechnology.wordpress.com/author/ileana4/, Diakses 01 April 2016 Pukul 20.45 WITA.
Laurita, L., 2015, https://suprihati.wordpress.com/2015/04/20/257/, Diakses 01 April 2016 Pukul 20.42 WITA.
Mahardika,J.,2014,file:///D:/semester%20VI/bioremediasi/materi/web/biremediasi/Metabolisme%20 mikroba
%20mikroorganisme.htm, Diakses 26 Februari 2016 Pukul 15.02 WITA.
Octavia, S., Tatang, H.S., Ronny, P., Putrawan I.D.G.A., 2011, Pengolahan Awal Lignoselulosa Menggunakan
Amoniak Untuk Meningkatkan Perolehan Gula Fermentasi, Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan,
ISSN 1693 – 4393.
Priani, N., 2003, Metabolisme Bakteri, Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Sumatra Utara. Sumatra Utara.
Sabrina,S.,2013,http://sutrisarisabrinanainggolan.blogspot.com/2013/06/effective-microorganisme-4-em4-normal-0.html,
Diakses 25 Februari 2016 Pukul 18.25 WITA.
Whanday, 2011, http://whanday.blogspot.com/2011/11/komponen-penyusun-dinding-sel.html, Diakses 01 April 2016 Pukul
20.40 WITA.
Wikipedia, 2015, https://id.wikipedia.org/wiki/Saccharomyces, Diakses 25 Februari 2016 Pukul 16.38 WITA.