Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Eksperimen ini menguji pengaruh lama inokulasi ampas sagu dengan kapang Aspergillus niger selama 0-114 jam terhadap kandungan protein kasar dan serat kasar ampas sagu. Hasilnya menunjukkan bahwa inokulasi selama 24-114 jam meningkatkan protein kasar dan menurunkan serat kasar. Waktu inokulasi optimal untuk memaksimalkan protein kasar adalah 120 jam.
Dokumen ini membahas tentang pengembangan teknologi pakan murah untuk sapi potong dengan memanfaatkan limbah agroindustri seperti tumpi jagung dan jarami padi. Dokumen juga membahas tentang penggunaan probiotik dan suplemen zat gizi untuk meningkatkan kecernaan pakan dan produktivitas ternak. Selain itu, dibahas pula sistem integrasi peternakan sapi dengan perkebunan kelapa sawit.
Bb batu mengolah limbah tanaman pakan ternak 2014 agustus 14BBPP_Batu
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pengolahan limbah tanaman pangan untuk pakan ternak, khususnya potensi hasil ikutan tanaman padi seperti jerami, dedak, dan sekam sebagai sumber pakan.
2. Jerami padi dan dedak padi memiliki potensi sebagai sumber serat dan energi pakan ternak, meskipun jerami padi memiliki kandungan serat yang terikat erat sehingga sul
Modul ini membahas tentang berbagai jenis bahan pakan konsentrat dan uji kualitas nutrisi pakan untuk sapi perah. Jenis-jenis konsentrat dijelaskan berdasarkan umur sapi perah beserta persyaratan mutunya. Modul ini juga menjelaskan berbagai sumber bahan konsentrat seperti biji-bijian, limbah industri, dan hewan sebagai sumber protein dan energi."
Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...Dendy Vidianto
Ringkasan:
1. Penelitian ini mengkaji pengaruh ransum dengan sumber protein tepung ikan dan bungkil kedelai terhadap performa reproduksi induk dan pertumbuhan anak domba lokal.
2. Tidak terdapat pengaruh nyata kualitas protein ransum terhadap konsumsi bahan kering induk. Namun, konsumsi ransum tanpa suplementasi cenderung lebih tinggi.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas reproduksi induk dan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Eksperimen ini menguji pengaruh lama inokulasi ampas sagu dengan kapang Aspergillus niger selama 0-114 jam terhadap kandungan protein kasar dan serat kasar ampas sagu. Hasilnya menunjukkan bahwa inokulasi selama 24-114 jam meningkatkan protein kasar dan menurunkan serat kasar. Waktu inokulasi optimal untuk memaksimalkan protein kasar adalah 120 jam.
Dokumen ini membahas tentang pengembangan teknologi pakan murah untuk sapi potong dengan memanfaatkan limbah agroindustri seperti tumpi jagung dan jarami padi. Dokumen juga membahas tentang penggunaan probiotik dan suplemen zat gizi untuk meningkatkan kecernaan pakan dan produktivitas ternak. Selain itu, dibahas pula sistem integrasi peternakan sapi dengan perkebunan kelapa sawit.
Bb batu mengolah limbah tanaman pakan ternak 2014 agustus 14BBPP_Batu
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pengolahan limbah tanaman pangan untuk pakan ternak, khususnya potensi hasil ikutan tanaman padi seperti jerami, dedak, dan sekam sebagai sumber pakan.
2. Jerami padi dan dedak padi memiliki potensi sebagai sumber serat dan energi pakan ternak, meskipun jerami padi memiliki kandungan serat yang terikat erat sehingga sul
Modul ini membahas tentang berbagai jenis bahan pakan konsentrat dan uji kualitas nutrisi pakan untuk sapi perah. Jenis-jenis konsentrat dijelaskan berdasarkan umur sapi perah beserta persyaratan mutunya. Modul ini juga menjelaskan berbagai sumber bahan konsentrat seperti biji-bijian, limbah industri, dan hewan sebagai sumber protein dan energi."
Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...Dendy Vidianto
Ringkasan:
1. Penelitian ini mengkaji pengaruh ransum dengan sumber protein tepung ikan dan bungkil kedelai terhadap performa reproduksi induk dan pertumbuhan anak domba lokal.
2. Tidak terdapat pengaruh nyata kualitas protein ransum terhadap konsumsi bahan kering induk. Namun, konsumsi ransum tanpa suplementasi cenderung lebih tinggi.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas reproduksi induk dan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang 5 bahan pakan lokal yang dapat digunakan untuk ikan, yaitu bungkil kacang tanah untuk ikan nila, keong mas untuk ikan gabus, azolla untuk ikan lele, tepung daun singkong, dan maggot black soldier fly untuk ikan koi.
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...dewi inne kumalasari
Makalah ini membahas cara mengatasi permasalahan ketersediaan pakan di Indonesia dengan melihat potensi sumber daya alam di Jawa Timur. Beberapa alternatif bahan pakan yang dibahas antara lain onggok dan tepung kulit kakao yang dapat ditingkatkan kualitasnya melalui proses fermentasi untuk meningkatkan kandungan protein dan menurunkan serat kasar sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung biji durian dan suplementasi mineral Zn terhadap organ dalam ayam broiler. Ayam broiler diberi ransum yang mengandung 0-40% tepung biji durian dan suplementasi Zn. Hasilnya menunjukkan bahwa pemberian tepung biji durian dan Zn menurunkan berat hati, ventrikulus, dan usus halus ayam. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami pengaruh
Dokumen tersebut membahas mengenai potensi penggunaan kulit buah kakao sebagai pakan ternak. Secara kualitas, kulit buah kakao memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk ternak meskipun juga mengandung anti-nutrisi seperti lignin, tanin, dan theobromine. Penggunaan kulit buah kakao sebaiknya dilakukan pengolahan terlebih dahulu untuk menghilangkan anti-nutrisinya agar lebi
Dasar persiapan memasak dan konversi ukuran rumah tanggaAsti Wulandari
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya persiapan dalam memasak yang dikenal dengan istilah Mise en Place beserta prinsip dan tujuannya. Juga membahas konversi ukuran bahan makanan rumah tangga ke dalam satuan gram untuk memudahkan perhitungan nutrisi makanan.
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persentase penambahan sari jahe merah terhadap daya simpan susu kacang hijau.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa susu kacang hijau dengan penambahan sari jahe 1,5% memiliki daya simpan terpanjang yaitu 2 hari.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengembangkan produk susu kacang hijau dengan daya simpan lebih l
Penelitian ini membuat beras analog dari campuran tepung garut dan tepung beras dengan penambahan alginat. Hasilnya menunjukkan beras analog terbaik diperoleh dari campuran 60% tepung garut dan 40% tepung beras dengan penambahan 2% alginat. Uji coba pada tikus menunjukkan beras analog tersebut mampu menurunkan kadar glukosa darah tikus hiperglikemik.
Kerupuk Tulang Gadis merupakan kerupuk yang terbuat dari campuran bekatul dan kaldu dari kepala dan kulit udang. Bekatul dan limbah udang memiliki kandungan gizi yang tinggi namun kurang dimanfaatkan. Kerupuk ini diharapkan dapat menjadi alternatif olahan organik yang menyehatkan serta memaksimalkan pemanfaatan limbah udang.
Potensi Ubi Jalar Sebagai Pangan Sehat Berbasis Umbian Lokal, Penepungan dan ...NurlatifatusZahroh
Indonesia kaya akan berbagai macam umbian lokal. Salah satunya adalah ubi jalar. Ubi jalar beragam mulai dari yang putih, oranye dan ungu. Konsumsi ubi jalar sangat cocok bagi penderita diabetes dan diet sebab memiliki kandungan index glikemik yang rendah (IG=4). Ubi jalar dapat diolah menjadi berbagai macam produk mulai dari mi, cookies, crackers, roti dan masih banyak lagi.
Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Tinggi Ta...Niakhairani
untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang kotoran sapi terhadap tinggi tanaman jagung dan pemberian perlakuan yang paling cocok dengan tanaman jagung
Studi menguji pengaruh pupuk organik cair urine kelinci dan pupuk urea terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi. Tiga perlakuan pupuk urea dan tiga perlakuan pupuk organik cair urine kelinci dibandingkan dengan kontrol tanpa pupuk. Hasil menunjukkan bahwa pupuk urea memberikan bobot basah tertinggi sawi, sementara pupuk organik cair memberikan bobot basah lebih rendah dari pupuk urea.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi pakan dalam penggemukan sapi secara intensif, termasuk cara meningkatkan mutu jerami sebagai pakan utama, penyusunan ransum pakan yang seimbang, dan penggunaan suplemen untuk mempercepat pertambahan berat badan sapi.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut memberikan daftar menu makanan yang diberikan kepada 5 ekor orang utan dengan rincian jenis makanan, jumlah, persentase sisa, kandungan protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, dan energi. Menu tersebut terdiri dari berbagai buah, sayuran, dan telur yang dimaksudkan untuk dievaluasi kecukupan gizinya bagi orang utan tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang 5 bahan pakan lokal yang dapat digunakan untuk ikan, yaitu bungkil kacang tanah untuk ikan nila, keong mas untuk ikan gabus, azolla untuk ikan lele, tepung daun singkong, dan maggot black soldier fly untuk ikan koi.
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...dewi inne kumalasari
Makalah ini membahas cara mengatasi permasalahan ketersediaan pakan di Indonesia dengan melihat potensi sumber daya alam di Jawa Timur. Beberapa alternatif bahan pakan yang dibahas antara lain onggok dan tepung kulit kakao yang dapat ditingkatkan kualitasnya melalui proses fermentasi untuk meningkatkan kandungan protein dan menurunkan serat kasar sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung biji durian dan suplementasi mineral Zn terhadap organ dalam ayam broiler. Ayam broiler diberi ransum yang mengandung 0-40% tepung biji durian dan suplementasi Zn. Hasilnya menunjukkan bahwa pemberian tepung biji durian dan Zn menurunkan berat hati, ventrikulus, dan usus halus ayam. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami pengaruh
Dokumen tersebut membahas mengenai potensi penggunaan kulit buah kakao sebagai pakan ternak. Secara kualitas, kulit buah kakao memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk ternak meskipun juga mengandung anti-nutrisi seperti lignin, tanin, dan theobromine. Penggunaan kulit buah kakao sebaiknya dilakukan pengolahan terlebih dahulu untuk menghilangkan anti-nutrisinya agar lebi
Dasar persiapan memasak dan konversi ukuran rumah tanggaAsti Wulandari
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya persiapan dalam memasak yang dikenal dengan istilah Mise en Place beserta prinsip dan tujuannya. Juga membahas konversi ukuran bahan makanan rumah tangga ke dalam satuan gram untuk memudahkan perhitungan nutrisi makanan.
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persentase penambahan sari jahe merah terhadap daya simpan susu kacang hijau.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa susu kacang hijau dengan penambahan sari jahe 1,5% memiliki daya simpan terpanjang yaitu 2 hari.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengembangkan produk susu kacang hijau dengan daya simpan lebih l
Penelitian ini membuat beras analog dari campuran tepung garut dan tepung beras dengan penambahan alginat. Hasilnya menunjukkan beras analog terbaik diperoleh dari campuran 60% tepung garut dan 40% tepung beras dengan penambahan 2% alginat. Uji coba pada tikus menunjukkan beras analog tersebut mampu menurunkan kadar glukosa darah tikus hiperglikemik.
Kerupuk Tulang Gadis merupakan kerupuk yang terbuat dari campuran bekatul dan kaldu dari kepala dan kulit udang. Bekatul dan limbah udang memiliki kandungan gizi yang tinggi namun kurang dimanfaatkan. Kerupuk ini diharapkan dapat menjadi alternatif olahan organik yang menyehatkan serta memaksimalkan pemanfaatan limbah udang.
Potensi Ubi Jalar Sebagai Pangan Sehat Berbasis Umbian Lokal, Penepungan dan ...NurlatifatusZahroh
Indonesia kaya akan berbagai macam umbian lokal. Salah satunya adalah ubi jalar. Ubi jalar beragam mulai dari yang putih, oranye dan ungu. Konsumsi ubi jalar sangat cocok bagi penderita diabetes dan diet sebab memiliki kandungan index glikemik yang rendah (IG=4). Ubi jalar dapat diolah menjadi berbagai macam produk mulai dari mi, cookies, crackers, roti dan masih banyak lagi.
Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Tinggi Ta...Niakhairani
untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang kotoran sapi terhadap tinggi tanaman jagung dan pemberian perlakuan yang paling cocok dengan tanaman jagung
Studi menguji pengaruh pupuk organik cair urine kelinci dan pupuk urea terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi. Tiga perlakuan pupuk urea dan tiga perlakuan pupuk organik cair urine kelinci dibandingkan dengan kontrol tanpa pupuk. Hasil menunjukkan bahwa pupuk urea memberikan bobot basah tertinggi sawi, sementara pupuk organik cair memberikan bobot basah lebih rendah dari pupuk urea.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi pakan dalam penggemukan sapi secara intensif, termasuk cara meningkatkan mutu jerami sebagai pakan utama, penyusunan ransum pakan yang seimbang, dan penggunaan suplemen untuk mempercepat pertambahan berat badan sapi.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut memberikan daftar menu makanan yang diberikan kepada 5 ekor orang utan dengan rincian jenis makanan, jumlah, persentase sisa, kandungan protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, dan energi. Menu tersebut terdiri dari berbagai buah, sayuran, dan telur yang dimaksudkan untuk dievaluasi kecukupan gizinya bagi orang utan tersebut.
Fermetasi ampas tahu dengan laru oncom sebagai pakan ayam ras pedagingdimasarienugraha123
Studi ini menguji penggunaan ampas tahu yang difermentasi dengan jamur oncom sebagai pakan ayam broiler. Hasilnya menunjukkan bahwa pemberian ampas tahu fermentasi hingga 15% meningkatkan pertambahan berat badan, berat karkas, dan persentase karkas ayam, serta menurunkan konversi pakan. Studi ini menyimpulkan bahwa ampas tahu fermentasi dapat digunakan sebagai pakan ayam broiler hingga 15% untuk
Limbah cair industri tahu mengandung bahan organik tinggi yang dapat mencemari lingkungan bila langsung dibuang. Pengolahan limbah cair tahu secara anaerobik menggunakan reaktor UASB diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan, menghasilkan biogas sebagai sumber energi alternatif, serta menurunkan kadar COD limbah keluaran.
Dokumen tersebut memberikan pedoman tentang gizi seimbang untuk anak usia sekolah dan remaja. Terdiri dari empat pilar gizi seimbang yaitu mengonsumsi makanan bervariasi, memiliki pola hidup sehat, melakukan aktivitas fisik, serta memonitor berat badan. Juga dijelaskan tentang pengaturan menu gizi seimbang dengan memberikan contoh jenis dan porsi makanan.
Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...Dendy Vidianto
Ringkasan:
1. Penelitian ini mengkaji pengaruh ransum dengan sumber protein tepung ikan dan bungkil kedelai terhadap performa reproduksi induk dan pertumbuhan anak domba lokal.
2. Tidak terdapat pengaruh nyata kualitas protein ransum terhadap konsumsi bahan kering induk. Namun, konsumsi ransum tanpa suplementasi cenderung lebih tinggi.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas reproduksi induk dan
LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK Ilmianisa Azizah
Dokumen tersebut membahas tentang analisis proksimat yang dilakukan untuk mengetahui kandungan nutrisi dalam daun katuk. Metode analisis proksimat meliputi pengukuran kadar air, abu, serat kasar, lemak kasar, protein kasar, dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN). Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui kandungan nutrisi dalam daun katuk dengan menggunakan metode analisis proksimat.
Kerupuk Tulang Gadis sebagai Alternatif Olahan Bahan Organik yang Menyehatkan. Tulisan ini membahas cara pembuatan kerupuk dari campuran bekatul dan kaldu kulit udang. Bekatul dan kulit udang kaya gizi namun jarang dimanfaatkan. Tulisan ini mengusulkan memaksimalkan pemanfaatan limbah tersebut dengan membuat kerupuk. Kerupuk dari bahan tersebut diharapkan menjadi alternatif kerupuk sehat yang kaya gizi serta
1. Dokumen ini membahas model integrasi ternak sapi dan kambing dengan perkebunan kelapa sawit dan kakao di Kalimantan Barat.
2. Biomassa dari perkebunan sawit dan limbah kulit buah kakao dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
3. Integrasi ternak dan perkebunan dapat meningkatkan pendapatan petani dan manfaat lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang pakan ternak ruminansia perah, meliputi sistem pencernaan sapi perah, kebutuhan nutrisi sapi perah laktasi, jenis hijauan pakan dari leguminosa, rumput-rumputan, dan limbah pertanian beserta kandungan nutrisinya.
Model integrasi antara kakao, kambing dan ikan nila dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. Limbah kulit kakao dijadikan pakan kambing dan pupuk organik, sedangkan limbah kandang kambing dijadikan pupuk untuk kakao. Dengan manajemen yang tepat, usaha tani terpadu ini dapat memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam dan meningkatkan kesejahteraan petani.
1. Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 199 - 206 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626
199
PENGARUH SUBSTITUSI DEDAK HALUS DENGAN TEPUNG KULIT BUAH
KOPI DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN ENERGI DAN PROTEIN
PADA TERNAK BABI FASE GROWER
Fransiska S. Kaligis, J. F. Umboh*), Ch. J. Pontoh, C. A. Rahasia
Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi, Manado 95115
ABSTRAK
Suatu penelitian telah dilaksanakan
untuk mengetahui pengaruh substitusi
dedak halus dengan tepung kulit buah kopi
dalam ransum terhadap kecernaan energi
dan protein pada ternak babi fase grower.
Penelitian ini dilaksanakan selama 60 hari,
menggunakan 20 ekor babi jantan kastrasi
persilangan Duroc X Spotted Poland China,
berumur 2,5–3,0 bulan dengan bobot badan
30,1–40,0 kg. Perlakuan disusun sebagai
berikut: R0 = substitusi 0% (25% dedak, 0%
kulit buah kopi), R1 = substitusi 25%
(18,75% dedak, 6,25% kulit buah kopi), R2
= substitusi 50% (12,5% dedak, 12,5% kulit
buah kopi), R3 = substitusi 75% (6,25%
dedak, 18,75% kulit buah kopi), R4 =
substitusi 100% (0% dedak, 25% kulit buah
kopi). Rancangan percobaan yang
digunakan yaitu Rancangan Acak
Kelompok yang terdiri dari 5 perlakuan
dan 4 ulangan (kelompok). Parameter-
parameter yang diamati yaitu kecernaan
energi dan protein ransum. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perlakuan tidak
memberikan pengaruh nyata (P>0,05)
terhadap kecernaan energi dan protein.
Dapat disimpulkan bahwa tepung kulit
buah kopi dapat digunakan sampai dengan
100% untuk menggantikan kedudukan
dedak halus atau 25% dalam ransum ternak
babi fase grower.
Kata kunci: Babi, dedak halus, kulit kopi,
kecernaan energi dan protein
*Korespondensi (corresponding Author)
Email: johnnyumboh@yahoo.com
ABSTRACT
EFFECT OF SUBSTITUTION
OF RICE BRAN WITH COFFEE
HUSK MEAL IN THE DIETS ON
ENERGY AND PROTEIN
DIGESTIBILITY OF GROWING
PIGS. A study was conducted todetermine
the effects of substitution of rice bran with
coffee husk meal in the diets on energy and
protein digestibility of growing pigs. The
present study was conducted for 60 days,
using 20 castrated male Duroc X Spotted
Poland China, aged 2.5–3.0 months with an
averaged body weight of 30.1–40.0 kg.
Treatment diets were formulated as follow:
R0 = 25% rice bran + 0% coffee husk meal
(without coffee husk meal); R1 = 18.75%
rice bran + 6.25% coffee husk meal
(substitution of 25%); R2 = 12.5% rice bran
+ 12.5% coffee husk meal (substitution of
50%); R3 = 6.25% rice bran + 18.75%
coffee husk meal (substitution of 75%); and
R4 = 0% rice bran + 100% coffee husk meal
(substitution of 100%). Completely
Randomized Block Design (CRBD) with 5
treatments and 4 replications (blocks) was
used as a statistical analysis (Anova). An
Orthogonal Contrast test was further
employed to analyze treatment differences.
Different between treatment (s) was
declared at P < 0,05. Parameters measured
were energy and protein digestibility.
Research results showed that there was no
significant differences (P > 0,05) were
found among treatments on energy and
protein digestibility. It can be concluded
that coffee husk meal can be used up to
2. Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 199 - 206 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626
200
100% to replace rice bran or 25% in the
diets of growing pigs.
Key words: Pig, rice bran, coffe husk,
energy, protein digestibility
PENDAHULUAN
Ternak babi merupakan salah satu
ternak potong penghasil daging yang dapat
berkontribusi bagi pemenuhan kebutuhan
protein hewani. Ransum merupakan faktor
terbesar (sekitar 60-70%) dalam
meningkatkan produksi ternak babi
sehingga peningkatan ketersediaan bahan
baku pakan perlu dilakukan guna
meningkatkan produksi peternakan. Bahan
baku pakan kebanyakan masih diimpor dan
masih sering kompetitif dengan kebutuhan
manusia (Rumerung, 2015).
Dedak halus dalam ransum ternak
babi sering menghadapi kendala dalam
pengadaannya, di mana pada waktu tertentu
sulit diperoleh dan seringkali mahal di
pasaran. Kelemahan dedak halus sebagai
pakan yaitu, mudah tengik dalam
penyimpanan disebabkan oleh adanya
enzim lipase yang menjadi aktif ketika
dedak terpisah dari beras dan dengan cepat
meningkatkan kandungan asam-asam
lemak bebas (Mathius dan Sinurat, 2001).
Untuk itu perlu dilakukan upaya mencari
bahan pakan pengganti dedak halus.
Kulit buah kopi cukup potensial
untuk digunakan sebagai pakan. Daerah
Sulawesi Utara, khususnya Kabupaten
Bolaang Mongondow merupakan salah satu
daerah yang dikenal dengan sentra produksi
kopi. Data Statistik Perkebunan Indonesia
tahun 2015 menunjukkan luas tanaman
kopi di Indonesia sebesar 1.254.382 ha
dengan produksi kopi sebanyak 739.005
ton. Sulawesi Utara khususnya memiliki
luas tanaman kopi sebesar 8.089 ha dengan
produksi kopi sebanyak 3.310 ton. Data
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bolaang
Mongondow tahun 2015 menunjukkan luas
tanaman kopi sebesar 3.957,84 ha dengan
produksi kopi sebanyak 2.333,01 ton. Kulit
luar kopi yang merupakan limbah hasil
pengolahan buah kopi memiliki proporsi
40–45%. Produksi kopi tersebut ternyata
kurang diikuti dengan penanganan yang
baik terhadap limbahnya, yang tercermin
dari menumpuknya limbah kulit buah kopi
di sekitar lokasi penggilingan (Raudah dan
Ernawati, 2012; Diniyah et al., 2013). Kulit
buah kopi memiliki kandungan energi
sebesar 3454 kkal/kg dan protein 12.23%.
Kandungan nutrisi kulit buah kopi yang
hampir sama dengan dedak halus dan juga
ketersediaan yang belum sepenuhnya
dimanfaatkan, memberikan peluang yang
sangat besar untuk dimanfaatkan sebagai
bahan pakan dalam ransum atau pengganti
bahan pakan yang terkadang sulit
pengadaannya.
Tinggi rendahnya nilai manfaat dari
suatu bahan pakan dan tingkat ketersedian
dapat dilihat dari nilai kecernaannya.
3. Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 199 - 206 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626
201
Upaya penggantian dedak halus dengan
tepung kulit buah kopi akan lebih
memberikan nilai guna apabila diketahui
nilai kecernaannya.
Mengacu pada latar belakang yang
telah dikemukakan maka permasalahan
yang perlu diangkat yaitu bahwa
ketersediaan dedak halus sebagai bahan
pakan masih fluktuatif, sehingga perlu
dicari bahan pakan alternatif pengganti
dedak halus. Bahan pakan yang memiliki
potensi untuk tujuan tersebut salah satunya
yaitu kulit buah kopi yang banyak tersedia
di daerah ini. Kandungan nutrien kulit buah
kopi, khususnya energi dan protein belum
menjamin tingkat ketersediaannya di
dalam tubuh ternak babi yang
mengkonsumsinya, oleh karena itu perlu
penelusuran lewat penelitian.
MATERI DAN METODOLOGI
PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan selama 3
(tiga) bulan, menggunakan ternak babi fase
grower. Periode 1 (satu) minggu awal
digunakan sebagai periode pendahuluan,
dilanjutkan dengan periode pemberian
pakan perlakuan selama 11 minggu, dan
periode akhir 3 (tiga) hari digunakan untuk
periode pengujian kecernaan protein dan
energi. Penelitian ini menggunakan 20 ekor
babi jantan kastrasi persilangan Duroc X
Spotted Poland China, berumur 2,5–3,0
bulan dengan bobot badan 30,1–40,0 kg.
Kelompok berat badan ternak babi yaitu
sebagai berikut: I. 30,1–32,5 kg; II. 32,6–
35,0 kg; III. 35,1–37,5 kg; dan IV. 37,6–
40,0 kg. Kandang yang digunakan yaitu
kandang individu (individual pen)
sebanyak 20 unit dengan ukuran yang sama
yaitu 1,5 x 1 x 80 cm, lebar pintu 45 cm.
Lantai kandang terbuat dari beton, antara
unit satu dengan unit yang lain dibatasi oleh
bambu/kayu. Setiap kandang dilengkapi
dengan tempat makan yang terbuat dari
beton berukuran 30 cm x 30 cm x 10 cm,
dan tempat minum yang tebuat dari bambu
berukuran 40 cm x 10 cm x 10 cm. Bahan
pakan penyusun ransum terdiri dari
konsentrat, jagung kuning, tepung ikan,
serta dedak halus, dan kulit kopi yang
saling menggantikan dalam ransum. Dalam
percobaan ini digunakan 5 macam ransum
sebagai perlakuan dengan berbagai
kombinasi dedak halus dan kulit kopi (R0,
R1, R2, R3, dan R4). Kandungan nutrien
bahan pakan, susunan dan kandungan
nutrien ransum perlakuan dapat dilihat pada
Tabel 1 dan 2.
4. Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 199 - 206 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626
202
Tabel 1. Komposisi zat makanan bahan pakan penelitian
Bahan pakan
BK
(%)
Protein
(%)
Energi
(DE k kal)
SK
(%)
Lemak
(%)
Ca
(%)
P
(%)
Jagung* 88,30 9,42 3380,87 2,15 5,17 0,22 0,6
Konsentrat** 88,77 38 3081,25 6 4 3 1,4
Tepung ikan*** 84,88 27,49 2995,40 2,9 8,88 2,82 5,08
Dedak**** 96,99 8,07 3160.30 11,4 0,7 0,07 1,5
Kulit Kopi*** 85,83 12,23 2935,90 20,6 1,28 0,26 0,88
Sumber:* Dengah et al., (2016)
** Label Komposisi Nutrien (PT Sierad)
*** Lab Ilmu dan Teknologi Pakan IPB Bogor (2016)
**** Tatilu et al., (2015)
Tabel 2. Susunan bahan pakan penelitian
Bahan Pakan Perlakuan
R0 R1 R2 R3 R4
Jagung (%) 50,0 50,0 50,0 50,0 50,0
Konsentrat (%) 12,5 12,5 12,5 12,5 12,5
Tepung ikan (%) 12,5 12,5 12,5 12,5 12,5
Dedak (%) 25,0 18,75 12,5 6,25 0
Kulit kopi (%) 0 6,25 12,5 18,75 25,0
Total 100 100 100 100 100
Kandungan nutrien*)
Bahan Kering (%) 90,10 89,41 88,71 88,01 87,31
Protein (%) 14,91 15,17 15,43 15,69 15,95
Serat kasar (%) 8,03 7,86 7,68 7,51 7,34
Lemak (%) 5,30 5,10 4,91 4,71 4,52
Ca (%) 0,89 0,90 0,90 0,90 0,90
P (%) 1,35 1,34 1,34 1,33 1,33
Energi (DE, kkal/kg) 3240,09 3226,07 3212,04 3198,02 3183,99
*)
Dihitung berdasarkan komposisi dan kandungan nutrien Tabel 1.
Penelitian ini menggunakan Rancangan
Acak Kelompok (Steel dan Torrie, 1990)
dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan.
Perlakuan diformulasi sebagai berikut:
R0 = tanpa substitusi (25 % dedak, 0 % kulit
buah kopi)
R1 = substitusi 25 % (18,75 % dedak, 6,25
% kulit buah kopi)
R2 = substitusi 50 % (12,5 % dedak, 12,5 %
kulit buah kopi)
R3 = substitusi 75 % (6,25 % dedak, 18,75
% kulit buah kopi)
5. Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 199 - 206 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626
203
R4 = substitusi 100% (0 % dedak, 25 % kulit
buah kopi)
Sebelum dilakukan pengambilan data
konsumsi, ternak percobaan diberikan
ransum perlakuan untuk beradaptasi.
Pada awal masa pendahuluan semua
ternak percobaan diberi obat cacing untuk
membebaskan ternak babi dari parasit usus.
Air minum diberikan secara ad libium.
Selama periode adaptasi ransum perlakuan,
ransum diberikan dalam bentuk kering,
secara sedikit demi sedikit agar tidak
terbuang dan tercecer. Ransum ditimbang
terlebih dahulu diberikan setiap hari mulai
dari jam 08.00 pagi sesudah kandang
dibersihkan. Sisa makanan ditimbang pada
pukul 08.00 pagi besok harinya.
Pada saat pengumpulan data
kecernaan (collecting data) pada 3 hari
terakhir periode penelitian kecernaan.
Ransum harian diberikan terbatas (restrict)
sebanyak 80% dari total konsumsi ransum
saat periode adaptasi untuk menjamin
bahwa dalam periode pengujian kecernaan,
ransum yang diberikan dijamin habis
terkonsumsi oleh ternak babi sehingga
tidak akan mengukur dan menganalisis sisa
makanan.
Semua feses yang didefikasi oleh
setiap ternak sejak pukul 08.00 pagi sampai
08.00 pagi besok harinya (24 jam)
ditimbang untuk menentukan jumlah feses
harian setiap ternak. Periode pengumpulan
feses dilakukan selama 3 (tiga) hari
berturut-turut.
Sampel feses segar yang diambil
setiap saat (setiap kali defikasi) sebanyak
20% dari jumlah feses yang didefikasi.
Sampel kering matahari dipanaskan lebih
lanjut dalam oven dengan suhu 105°C
selama 24 jam, dengan demikian pada akhir
percobaan jumlah feses segar dan kering
oven (gr.ekor-1
.hari-1
) dapat diketahui. Dari
sampel feses kering oven per hari diambil
sampel secara komposit sebanyak 10% dari
setiap ekor lalu dianalisis di laboratorium
untuk data perhitungan nilai kecernaan
energi dan protein.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian tentang pengaruh
substitusi dedak halus dengan tepung kulit
buah kopi dalam ransum terhadap
kecernaan protein dan energi pada ternak
babi fase grower dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Rataan kecernaan energi dan protein ransum ternak babi fase grower
Kecernaan
Perlakuan
R0 R1 R2 R3 R4
Energi (%) 76,23 78,17 77,17 74,46 76,08
Protein (%) 84,04 83,47 81,97 81,80 81,40
6. Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 199 - 206 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626
204
Kecernaan energi dalam penelitian
ini berkisar antara 74,46%–78,17%. Angka
kecernaan tertinggi pada perlakuan R1
sebesar 78,17% (substitusi 25% dedak
halus dengan tepung kulit buah kopi atau
6,25% dalam ransum). Data kecernaan
paling rendah pada perlakuan R3 sebesar
74,46% (substitusi 75% dedak halus
dengan tepung kulit buah kopi atau 18,75 %
dalam ransum). Kisaran angka kecernaan
energi dalam penelitian ini masih berada
dalam kisaran sebagaimana yang dikutip
dari beberapa sumber dan penelitian, di
mana 70–90% merupakan kisaran angka
normal untuk kecernaan energi
(Sihombing, 1997); Tulung et al., 2015;
Utama et al., 2016).
Kecernaan protein dalam penelitian
ini berkisar antara 81,40–84,04%.
Kecernaan protein tertinggi pada perlakuan
R0 (substitusi 0% dedak halus dengan
tepung kulit buah kopi atau 0% kulit kopi
dalam ransum) yaitu 84,04% dan kecernaan
protein paling rendah pada perlakuan R4
(substitusi 100% dedak halus dengan
tepung kulit buah kopi atau 25% dalam
ransum) yaitu 81,40%. Kisaran angka
kecernaan protein dalam penelitian ini juga
masih dalam kisaran rekomendasi dari
beberapa sumber dan penelitian
diantaranya Sihombing, (1997); Tulung et
al. (2015); Pelealu (2009) yaitu bahwa
kecernaan protein babi fase grower berkisar
75–90%.
Hasil analisis keragaman nilai
kecernaan energi dan protein ransum dalam
penelitian ini menunjukkan angka yang
berpengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05)
antar perlakuan yang diteliti. Hal ini berarti
masing-masing perlakuan memberikan
respons yang sama.
Perlakuan atau substitusi dedak
halus dengan tepung kulit buah kopi tidak
mempengaruhi kecernaan energi dan
protein ransum. Konsumsi dan kecernaan
energi maupun protein dipengaruhi oleh
jumlah konsumsi makanan. Semakin tinggi
konsumsi energi dalam ransum akan
menekan konsumsi zat-zat makanan
lainnya termasuk konsumsi protein,
sebaliknya semakin rendah konsumsi
energi semakin tinggi konsumsi zat-zat
makanan lainnya termasuk konsumsi
protein (Church, 1984; Patience dan
Thacker, 1995). Secara teoritis pola
konsumsi ini juga berhubungan dengan
retensi makanan. Apabila konsumsi
makanan rendah, retensi makanan dalam
saluran pencernaan semakin tinggi,
penetrasi enzim pencernaan keseluruh
bagian makanan semakin luas, akibatnya
semakin tinggi pula kecernaan nutrien
ransum terutama protein dan energi. Tidak
adanya perbedaan yang nyata terhadap
kecernaan energi dan protein dalam
penelitian ini diduga karena jumlah
konsumsi ransum yang hampir sama dan
7. Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 199 - 206 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626
205
komposisi zat-zat makanan dalam ransum
perlakuan juga hampir sama.
Tanin dan kafein merupakan zat
anti nutrisi yang terkandung dalam kulit
buah kopi dikhawatirkan akan
mempengaruhi tingkat kecernaan zat-zat
makanan pada ternak babi. Kandungan
tanin pada kulit buah kopi sebesar 7,8% dan
kafein sebesar 2,30%. Tanin yang masuk ke
dalam saluran pencernaan akan terikat
dengan protein sehingga sulit dicerna oleh
enzim protease mengakibatkan hanya
sedikit asam-asam amino yang terbentuk
sehingga mempengaruhi proses penyerapan
(Tandi, 2010). Tanin juga mempengaruhi
metabolisme karbohidrat dengan mengikat
pati sehingga sukar di cerna oleh enzim
amilase. Terhambatnya proses
metabolisme oleh tanin mengakibatkan zat-
zat makanan yang dicerna sedikit. Ternyata
kekhawatiran tersebut di atas, tidak terbukti
dalam penelitian ini. Nyatanya kecernaan
zat-zat makanan terutama energi dan
protein tidak menunjukkan adanya
perbedaan yang nyata (P>0,05) dengan
penggunaan kulit buah kopi sampai dengan
100% menggantikan dedak halus, atau 25%
dalam ransum. Dapat dikatakan bahwa
antinutrisi tanin dan kafein yang
terkandung dalam kulit buah kopi belum
sampai mempengaruhi kecernaan energi
dan protein dalam penelitian ini.
Tidak adanya perbedaan yang nyata
(P>0,05) antar perlakuan dalam penelitian
ini mengindikasikan bahwa kulit buah kopi
dapat menggantikan kedudukan dedak
halus sampai dengan 100% dalam ransum
babi grower. Hasil penelitian ini lebih
menjelaskan bahwa ekspektasi dalam
penelitian ini tercapai karena dapat
memanfaatkan kulit buah kopi yang
dianggap sebagai limbah pertanian menjadi
bahan pakan alternatif sebagai pengganti
bahan pakan konvensional yaitu dedak
halus dalam ransum ternak babi. Jadi hasil
penelitian ini merupakan suatu terobosan
dalam menemukan bahan-bahan pakan non
konvensional untuk menggantikan bahan-
bahan pakan konvensional dalam ransum
ternak babi.
KESIMPULAN
Tepung kulit buah kopi dapat
digunakan sampai dengan 100% substitusi
dedak halus atau 25% dalam ransum ternak
babi fase grower dalam kaitannya dengan
kecernaan energi dan protein.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bolaang
Mongondow. 2015. Kabupaten
Bolmong Dalam Angka tahun 2015.
Dinas kehutanan dan perkebunan
Bolaang Mongondow. https://
bolmongkab.bps.go.id/index.php
[diunduh 16 Maret 2017].
Church, D.C. 1984. Factors Affecting Feed
Consumption. In : D.C. Church
8. Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 199 - 206 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626
206
Livestock Feed and Feeding. Durham
and Downey. Inc. London. Pp 136-
139.
Dengah, S. P., J. F. Umboh, C. A. Rahasia,
Y. H. S. Kowel. 2016. Pengaruh
penggantian tepung ikan dengan
tepung maggot (Hermetia Illucens)
dalam ransum terhadap performans
broiler. Jurnal Zootek Vol. 36 (1): 51-
60.
Diniyah, N., Maryanto. A. Nafi, D. Sulistia,
A. Subagio. 2013. Ekstraksi dan
karakterisasi polisakarida larut air
dari kulit kopi varietas Arabika
(coffea arabica) dan Robusta (coffea
canephora), Jurnal Teknologi
Pertanian Vol. 14 No.2 [Agustus
2013] 73-78.
Mathius, I. W dan A. P. Sinurat. 2001.
Pemanfaatan bahan pakan
inkonvensional untuk ternak. Balai
Penelitian Ternak. Bogor. Wartazoa
Vol. 11 (2): 20-31.
Patience, J dan P. A. Thacker. 1995. Swine
Nutrition Guide. Publ. by Prairie
Swine Center, University of
Saskatchewan, Saskatoon, Canada.
Pelealu, I. 2009. Efek Pemberian
Konsentrat Pabrikan dan Buatan
Sendiri Terhadap Kecernaan Protein
Dan Energi Ternak Babi Fase
Grower. Skripsi. Fakultas Peternakan
Universitas Sam Ratulangi Manado.
Raudah dan Ernawati, 2012. Pemanfaatan
kulit kopi arabika dari proses pulping
untuk pembuatan bioethanol, Jurnal
Reaksi (Journal of Science and
Tecnology). Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Vol. 10 (21):
Rumerung, S. N. 2015. Efek penggunaan
konsentrat pabrikan dan buatan
sendiri dalam ransum babi starter
terhadap efisiensi penggunaan
ransum. Jurnal Zootek Vol. 35 (2):
295-301.
Sihombing, D. T. H. 1997. Ilmu Ternak
Babi. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Statistik Perkebunan Indonesia. Komoditas
kopi 2013-2015. Direktorat Jendral
Perkebunan. Jakarta.
http://ditjenbun.pertanian.go.id/tiny
mcpuk/gambar/file/statistik/2016/K
OPI%202014-2016.pdf [diunduh 10
April 2017].
Steel, R.G.D. dan J.H. Torrie, 1980. Prinsip
dan Prosedur Analitis Suatu
Pendekatan Biometrika. Edisi
Kedua. Penerbit PT. Gramedia.
Tandi, E. J. 2010. Pengaruh Tanin
Terhadap Aktivitas Protease.
Seminar Nasional Teknologi
Peternakan dan Veteriner. Fakultas
Peternakan. Universitas Hasanuddin.
Makassar. Hal: 567-570.
Tatilu, F.F., F. N. Sompie, Meity Imbar, Y.
H. S. Kowel. 2015. Pengaruh
penggantian dedak halus dengan kulit
kopi terhadap persentase karkas dan
lemak abdomen broiler. Jurnal
Zootek Vol. 35 (2): 267-274.
Tulung, C., J. F. Umboh, F. N. Sompie dan
C. J. Pontoh. 2015. Pengaruh
penggunaan Virgin Coconut Oil
(VCO) dalam ransum terhadap
kecernaan energi dan protein ternak
babi fase grower. Jurnal Zootek. Vol.
35 (2): 319-327.
Utama, I. A. P. P., I. K. Sumadi dan I. P. A.
Astawa. 2016. Pengaruh level energi
dan protein ransum terhadap
kecernaan ransum pada babi bali
jantan lepas sapih. Journal of
Tropical Animal Science. Vol. 4 (3):
529-544.