SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
 Teknik-teknik latihan untuk setiap cabang olahraga
berkembang secara perlahan-lahan dan mengikuti
jejak metode-metode latihan dari olahragawan terbaik
pada waktu itu
 Banyak pelatih dan perenang telah mencoba teknik-
teknik baru dengan kesimpulan, yang berhasil
dipergunakan untuk seterusnya, sedangkan yang tidak
berhasil dibuang
 Permulaan latihan renang dilakukan dengan berenang
setengah sampai satu mil sehari dengan irama lambat,
sedangkan pada dewasa ini dilanjutkan dengan
bentuk latihan renang cepat, yang sekarang ini pada
umumnya disebut latihan interval atau latihan
repetition
 Pada umumnya setiap program latihan adalah untuk
mengkondisikan olahragawan sehingga dapat
melakukan kegiatan-kegiatan yang lebih efisien,
dengan kecepatan yang lebih besar, dan dengan
kelelahan yang berkurang
 Ralph Thomas menulis didalam tahun 1904 mengenai sejarah
renang sebagai berikut: “Waktu yang lebih cepat yang dicatat
untuk renang merupakan tanda dari kemajuan. Hal ini
disebabkan adanya perhatian yang lebih besar terhadap soal-
soal kecil, gaya, dan latihan
 Beberapa puluh tahun bahkan sampai tahun 1920 metode
latihan dengan perenang harus berlatih jarak yang lebih jauh
(400 - 3000 meter) dengan kecepatan rendah, meskipun hanya
50 atau 100 meter jarak yang dipertandingkan. Metode ini
disebut “over distance training”
 Kemudian beberapa pelatih dan perenang-perenang tidak
begitu puas dengan hanya berenang jarak jauh dengan
kecepatan rendah atau sedang dan mulai menambah latihan
dengan, kecepatan tinggi, biasanya pada setiap akhir latihan.
Bentuknya adalah empat sampai delapan kali 50 m sprints
 Pada tahun 1930 timbullah bentuk latihan apa yang dinamakan
dengan “pyramids atau locomotives” yang menjadi populer
dan dipraktekkan oleh perenang-perenang terkenal seperti
Adolph Kiefer, the Spence brother, dan lain-lainnya, bentuk
latihan tersebut adalah berenang jarak jauh secara terus
menerus, tetapi kecepatannya berubah-ubah. Contohnya:
100m cepat, 100m lambat, 75m cepat, 75m lambat, 50m cepat,
50m lambat, dan kemudian kembali lagi kesituasi semula. Hal
semacam ini mendekati latihan interval. Kadang-kadang juga
dipakai dewasa ini dan dinamakan fartlek (speedplay).
 Pada tahun 1930 sampai Perang Dunia ke II berakhir hanya
sedikit kemajuan yang terdapat dalam teknik latihan , contoh di
dalam olahraga atletik, Pelatih-pelatih seperti Matt Mann.
Robert Kiphuth dan lain-lain menyempurnakan metode-metode
latihannya dengan lebih banyak memberikan tekanan
terhadap kecepatan dalam bentuk Wind Sprints, seperti sepuluh
sampai lima belas kali 50 m sprints pada akhir latihan (mulai di
contoh dalam renang)
 Baru pada tahun 1950 masyarakat renang menyadari tentang
apa yang dikerjakan oleh masyarakat atletik yang telah
memulai dengan latihan interval.
 Dengan timbulnya latihan interval dan repetition training maka
ada empat faktor yang harus diperhatikan dalam proses latihan
renang yaitu:
1. Jarak (jarak yang mana renangan ulangan harus dilakukan 50,
100, atau 200 m).
2. Interval (apa yang harus menjadi interval rest diantara dua
renangan, 30 detik atau 60 detik, dan sebagainya).
3. Repetition/ulangan (beberapa repetition dari sesuatu jarak
tertentu harus direnangkan, 10 x 20 x, atau 30 x dan seterusnya).
4. Waktu (berapa waktu yang digunakan untuk merenangkan
repetition tersebut).
 Tambahan : menghitung denyut nadi(masuk zona latihan ?)
 Latihan merupakan suatu proses perubahan ke arah yang
lebih baik, yaitu untuk meningkatkan: kualitas fisik,
kemampuan fungsional peralatan tubuh, dan kualitas psikis
anak latih
 Dalam olahraga prestasi proses tersebut akan berhasil apabila
ada kerjasama antara pelatih yang berpengalaman dan
berpengetahuan dengan ilmuwan olahraga yang benar-
benar menekuni bidang pelatihan.
 Idealnya seorang pelatih dituntut memiliki pengalaman dan
pengetahuan pada cabang olahraga yang digelutinya.
Selain itu, juga dituntut memiliki latar belakang pendidikan
yang menjadikannya sebagai seorang ilmuwan di bidang
olahraga
 dalam proses berlatih melatih diperlukan berbagai
pengetahuan pendukung agar latihan dapat berhasil sesuai
dengan yang diharapkan. Pengetahuan pendukung tersebut
menurut Bompa (1994) seperti yang terlihat pada Gambar 1
 Proses latihan merupakan suatu pekerjaan
yang sangat unik dan penuh dengan resiko
 Pekerjaannya unik karena obyek latihannya
adalah manusia, dimana manusia merupakan
satu totalitas sistem psiko-fisik yang kompleks.
Artinya, keberadaan manusia sebagai anak
latih dalam proses latihan tidak dapat
diperlakukan seperti robot, yang harus menuruti
setiap perintah dari pusat tombolnya. Namun,
aktualisasi setiap aktivitas anak latih sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor perasaan,
pikiran, emosi, dan kondisi fisiknya.
 Proses latihan penuh dengan resiko karena
dalam proses latihan olahraga tentu akan
terjadi perubahan-perubahan atau kerusakan
baik secara fisik maupun psikis. Artinya, karena
pengaruh latihan, maka kondisi fisiologis
maupun psikologis anak latih akan terjadi
perubahan dari kondisi sebelumnya
 Keberhasilan dalam proses latihan sangat
tergantung dari kualitas latihan yang dilaksanakan,
karena proses latihan merupakan perpaduan
kegiatan dari berbagai faktor pendukung yang
terlihat seperti pada Gambar 1.2 dalam buku hal 11
 Prestasi olahraga merupakan aktualisasi dan
akumulasi hasil proses latihan yang ditampilkan
olahragawan sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki
 proses berlatih melatih diperlukan kerjasama yang
baik antara pelatih, olahragawan, dan orangtua
yang merupakan hubungan timbal balik agar tujuan
latihan dapat tercapai
 Pembinaan olahraga prestasi sekarang ini
memerlukan dukungan dari berbagai pihak, yaitu:
pelatih, olahragawan, orangtua, dan pihak sponsor,
sebagai satu kesatuan jalinan yang utuh, seperti
yang terlihat pada Gambar 1.3 dalam buku hal 12
 Istilah latihan berasal dari kata dalam bahasa Inggris
yang dapat mengandung beberapa makna seperti:
practice, exercises, dan training. Dalam istilah bahasa
Indonesia kata-kata tersebut semuanya mempunyai arti
yang sama yaitu latihan. Namun, dalam bahasa Inggris
kenyataannya setiap kata tersebut memiliki maksud yang
berbeda-beda.
 Pengertian latihan yang berasal dari kata practice
adalah aktivitas untuk meningkatkan keterampilan
(kemahiran) berolahraga dengan menggunakan
berbagai peralatan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan
cabang olahraganya. Artinya, selama dalam kegiatan
proses berlatih melatih agar dapat menguasai
keterampilan gerak cabang olahraganya selalu dibantu
dengan menggunakan berbagai peralatan pendukung.
 Dalam proses berlatih melatih practice sifatnya sebagai
bagian dari proses latihan yang berasal dari kata
exercises. Artinya, dalam setiap proses latihan yang
berasal dari kata exercises pasti ada bentuk latihan
practice.
 Pengertian latihan yang berasal dari kata exercises
adalah perangkat utama dalam proses latihan harian
untuk meningkatkan kualitas fungsi sistem organ manusia,
sehingga mempermudah olahragawan dalam
penyempurnaan geraknya. Latihan exercises merupakan
materi latihan yang dirancang dan disusun oleh pelatih
untuk satu sesi latihan atau satu kali tatap muka dalam
latihan. Misalnya, susunan materi latihan dalam satu kali
tatap muka pada umumnya berisikan antara lain:
(1) Pembukaan/pengantar latihan, (2) Pemanasan
(warming up), (3) Latihan Inti, (4) Latihan Tambahan
(suplemen), dan (5) Cooling down Penutup
 Latihan yang dimaksudkan oleh kata excersises tersebut
adalah materi dan bentuk latihan yang ada pada latihan
inti dan latihan tambahan (suplemen). Sedangkan materi
dan bentuk latihan dalam pembukaan, pemanasan, dan
cooling down pada umumnya sama, bagi istilah practice
maupun istilah exercises. Latihan exercises sifatnya
sebagai bagian dari istilah kata training yang dilakukan
pada saat latihan harian atau dalam satu kali tatap
muka.
 Pengertian latihan yang berasal dari kata training adalah penerapan dari
suatu perencanaan untuk meningkatkan kemampuan berolahraga yang
berisikan materi teori dan praktek, metode, dan aturan pelaksanaan sesuai
dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai (Martin dalam Nossek,
1982).
 Sedangkan menurut Harre dalam Nossek (1982) latihan yang berasal dan
kata (raining adalah suatu proses penyempurnaan kemampuan
berolahraga dengan pendekatan ilmiah, memakai prinsip pendidikan yang
terencana dan teratur, sehingga dapat meningkatkan kesiapan dan
kemampuan olahragawan
 pengertian latihan yang berasal dari kata training dapat disimpulkan
sebagai suatu proses penyempurnaan kemampuan berolahraga yang
berisikan materi teori dan praktek, menggunakan metode, dan aturan
pelaksanaan dengan pendekatan ilmiah, memakai prinsip pendidikan yang
terencana dan teratur, sehingga tujuan latihan dapat tercapai tepat pada
waktunya.
 Salah satu ciri dari latihan, baik yang berasal dari kata practice, exercises,
maupun training, adalah adanya beban latihan. Oleh karena
diperlukannya beban latihan selama proses berlatih melatih agar hasil
latihan dapat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas fisik, psikis, sikap,
dan sosial olahragawan, sehingga puncak prestasi dapat dicapai dalam
waktu yang singkat dan dapat bertahan relatif lebih lama. seperti yang
terlihat pada Gambar 1.4 dalam buku hal 14
 Sasaran utama dari latihan fisik adalah untuk
meningkatkan kualitas kebugaran energi (energy
fitness) dan kebugaran otot (muscular fitness).
 Kebugaran energi meliputi: peningkatan kemampuan
aerobik dan anaerobik baik yang alaktik maupun
yang laktik
 Untuk kebugaran otot meliputi: peningkatan
kemampuan komponen biomotor, yang antara lain
mencakup: kekuatan, ketahanan, kecepatan, power,
kelentukan, keseimbangan, koordinasi, dan
kelincahan.
 Beban latihan merupakan rangsang motorik (gerak)
yang dapat diatur dan dikontrol oleh pelatih maupun
olahragawan untuk memperbaiki kualitas fungsional
berbagai peralatan tubuh
 Ada dua macam beban latihan, yaitu beban luar
dan beban dalam
 Beban luar adalah rangsang motorik yang dapat diatur
dan dikontrol oleh pelatih maupun olahragawan dengan
cara memvariasikan komponen-komponen latihan
(intensitas, volume, recovery, dan interval).
 beban dalam adalah perubahan fungsional yang terjadi
pada peralatan tubuh sebagai akibat dari pengaruh
beban luar.
 Perubahan fungsi peralatan tubuh yang dikarenakan
pengaruh beban luar, antara lain meliputi:
 (a) perubahan morfologis (struktural) dan luas
penampang lintang otot, (b) perubahan faal dan
biokimia, yakni sistem paru dan sirkulasi darah sehingga
proses metabolisme menjadi lebih baik, serta kapasitas
vital lebih besar, dan (c) perubahan psikologis, yakni
meningkatnya kemampuan olahragawan dalam
menerima stress (tekanan), tetap berkonsentrasi, dan
dapat mengatasi tantangan (hambatan) yang lebih
berat.
› Suatu proses untuk mencapai tingkat kemampuan yang lebih
baik dalam berolahraga, yang memerlukan waktu tertentu
(pentahapan), serta memerlukan perencanaan yang tepat dan
cermat.
› Proses latihan harus teratur dan bersifat progresif. Teratur
maksudnya latihan harus dilakukan secara ajeg, maju, dan
berkelanjutan (kontinyu). Sedang bersifat progresif maksudnya
materi latihan diberikan dari yang mudah ke yang sukar, dari
yang sederhana ke yang lebih sulit (kompleks), dan dari yang
ringan ke yang lebih berat.
› Pada setiap satu kali tatap muka (satu sesi/satu unit latihan)
harus memiliki tujuan dan sasaran.
› Materi latihan harus berisikan materi teori dan praktek, agar
pemahaman dan penguasaan keterampilan menjadi relatif
permanen.
› Menggunakan metode tertentu, yaitu cara paling efektif yang
direncanakan secara bertahap dengan memperhitungkan
faktor kesulitan, kompleksitas gerak, dan penekanan pada
sasaran latihan.
 Tujuan latihan secara umum adalah membantu
para pembina, pelatih, guru olahraga agar dapat
menerapkan dan memiliki kemampuan konseptual
serta keterampilan dalam membantu
mengungkap potensi olahragawan mencapai
puncak prestasi
 sasaran latihan secara umum adalah untuk
meningkatkan kemampuan dan kesiapan
oiahragawan dalam mencapai puncak prestasi.
Rumusan tujuan dan sasaran latihan dapat bersifat
untuk yang jangka panjang maupun yang jangka
pendek
 Untuk yang jangka panjang merupakan sasaran
dan tujuan yang akan datang dalam satu tahun di
depan atau lebih.
 Sedangkan tujuan dan sasaran jangka pendek
waktu persiapan yang dilakukan kurang dari
satu tahun
 Sasaran dan tujuan utamanya langsung
diarahkan pada peningkatan unsur-unsur yang
mendukung kinerja fisik, di antaranya seperti
kekuatan, kecepatan, ketahanan, power,
kelincahan, kelentukan, dan keterampilan teknik
cabang olahraga
 Biasanya setiap latihan dalam waktu interval 3
sampai 4 minggu latihan telah berjalan, selalu
dilakukan pemantauan pencapaian hasil latihan
 Bagi olahragawan agar selalu termotivasi untuk lebih
giat berlatih.
 Bagi pelatih proses pemantauan sebagai sarana
umpan balik (feed back) dari proses latihan, apakah
program yang sudah disusun dan dilaksanakan
berjalan efektif atau tidak, sehingga bila terjadi
penyimpangan tujuan dan sasaran dapat segera
dibenahi
 Adapun sasaran dan tujuan latihan secara garis
besar, antara lain untuk (a) meningkatkan kualitas
fisik dasar secara umum dan menyeluruh,
(b) mengembangkan dan meningkatkan potensi fisik
yang khusus, (c) menambah dan menyempurnakan
teknik, (d) Mengembangkan dan menyempurnakan
strategi, taktik, dan pola bermain, dan
(e) meningkatkan kualitas dan kemampuan psikis
olahragawan dalam bertanding
 D- Distance (jarak) yang harus
direnangkan
 I- Interval (Istirahat interval)
 R- Number of Repeat (jumlah
ulangan)
 T- Time (waktu) yang digunakan
untuk merenangkan
 Harus kurang atau sama dengan jarak
yang akan di renangkan dalam
perlombaan
 Dalam latihan interval/latihan repetition,
renang ulangan harus dilakukan lebih
cepat atau mendekati kecepatan pada
waktu perlombaan
 Jika jarak ulangan lebih besar dari jarak
renang perlombaan maka harus berenang
dengan kecepatan lebih lambat dari
kecepataan perlombaan
BENTUK LATIHAN JARAK UNTUK LATIHAN
SPRINTER (Berlatih untuk
nomor 50 m dan 100 m
25 m, 50 m, 75 m, 100 m
atau lebih
Middle Distance (Berlatih
untuk nomor 100 m dan
200 m
25 m, 50 m, 75 m, 100 m,
150 m, 200 m atau lebih
Distance Swimmer
(berlatih untuk nomor
200 m, 400 m dan 1500 m
25 m, 50 m, 100 m, 200 m,
400 m, 800 m, dan 1500
m atau lebih
 Lamanya istirahat interval atau ulangan
tergantung pada kualitas yang dituju/ditargetkan
oleh perenang yang bersangkutan
 Jika istirahat interval atau ulangan diperpendek
dan kualitas dari ulangan dikurangi maka hasilnya
lebih ke pembentukan daya tahan
 Jika istirahat interval atau ulangan diperpanjang
dan kualitas dari ulangan ditambah maka hasilnya
lebih ke pembentukan kecepatan
 Yang dilakukan pada waktu istirahat interval atau
ulangan adalah melakukan renangan perlahaan-
lahan (slow) atau tetap ditempat dengan
menggerak-gerakkan kaki atau tangan, atau
naaik turun menyelam ditempat
 Makin pendek jarak nomor perlombaan
yang sedang dilatih makin sedikit jumlah
renang ulangan yang di praktekkan
 Makin cepat seri ulangan yang
direnangkan, makin sedikit jumlah
renangan yang direnangkan
 Dasar yang dipakai adalah Prosentage
Effort (berenang masimal/100%)
 Dimulai dari prosentase rendah – tinggi
 Memvariasi kecepatan berdasarkan
prosentase
 Renangan perlahan-lahan (slow swim)
(untuk nomor 50 m renang slow
swimnya: 25 M; untuk nomor 100 dan
200m renang slow swimnya: 50 M; untuk
nomor 400 m ke atas renang slow
swimnya: 100 M
 Tetap dalam air dengan menggoyang-
goyangkan lengan dan kaki
Untuk mencapai prestasi optimal tidak
dapat dilakukan dengan satu metode
latihan saja, tetapi perlu kombinasi
bermacam-macam metode latihan, untuk
itu untuk jarak jauh sangat berbeda
beberapa hal yang perlu diperhatikan:
 Nomor pertandingan yang sedang dilatih
(program untuk renang jarak jauh sangat
berbeda dengan nomor sprint)
 Periode/masa program dari perenang
(masa pendahuluan sangat berbeda
dengan masa latihan berat)
Ada beberapa faktor sebelum menyusun
program latihan:
1. Waktu yang tersedia untuk berlatih
2. Jumlah atlet yang dilatih
3. Tingkat umur, jenis kelamin dan potensi yang
ada
4. Kondisi-kondisi umum (kesehatan dan psikologis)
5. Lamanya season
6. Attitude atlet terhadap kerja keras (keseriusan)
7. Nomor perlombaan yang harus dilatih
 Maxsimum adaptation stress
 Peningkatan (progression)
 Motivasi
 Periode latihan Pendahuluan
 Periode persiapan
 Periode latihan berat
 Periode Tapering
 Periode kompetisi
 Periode transisi
 Flotation (mengapung): kemampuan tubuh
untuk mengapung dalam air yang dapat
berpengaruh terhadap keberhasilan belajar
berenang pada tingkat pemula maupun
keberhasilan mencapai prestasi pada tingkat
lanjut.
 Buoyant Force (daya apung) adalah: gaya
yang bekerja pada tubuh seseorang yang
besarnya sama dengan nol. Suatu benda
akan mengapung jika berat benda lebih kecil
atau sama dengan daya apung maksimum.
 Surface Drag (Tahanan permukaan)
Tahanan permukaan yang berhubungan
dengan gesekan antara permukaan kulit
tubuh dengan air. Sehingga perenang
berusaha untuk memakai bahan pakaian
renang yang tidak menimbulkan tahanan
yang lebih besar.
 Wave Drag(tahanan gelombang)
Tahanan gelombang terutama pada
gaya dada, saat pengambilan nafas
akan terjadi tahanan akibat gelombang
air yang berasal dari arah depan
perenang
 Turbulence (Putaran air)
Terjadinya putaran air yang
disebabkan oleh air yang tidak
mampu mengisi bagian bidang yang
tidak mendatar, sehingga tubuh harus
menarik molekul-molekul air.
 Propulsive Drag(daya Dorong)
Kekuatan yang mendorong maju
perenang yang ditimbulkan oleh
gerakan lengan dan gerakan tungkai
 Gunakan teknik yang paling efektif dan
efisien
 Pada saat start diperlukan reaksi yang
tepat dan cepat serta tolakan yang kuat
 Pukulan/dorongan kaki dan kayuhan
tangan yang optimal sesuai dengan
kebutuhan nomor perlombaan yang diikuti
 Tempo dan irama gerakan maupun nafas
sesuai dengan kebutuhan nomor
perlombaan yang diikuti
 Pembalikan , agar diusahakan melakukan
putaran badan yang cepat dan tolakan
yang kuat.
A. Menghitung Rata-rata Jarak Kayuhan (JK)
JK= Jarak yg dicapai kayuhan/Jmh putaran tangan
penuh
Yg dimaksud dengan putaran tangan penuh adalah :
kayuhan tangan 1 x penuh (mulai titik awal tangan
sampai kayuhan berakhir pada titik awal tersebut)
Contoh: Seorang perenang gaya crawl melakukan 10 x
pukulan (putaran tangan penuh) mencapai jarak 20 m
dalam waktu 12 detik, maka jarak rata-rata kayuhan:
JK = 20/10 putaran = 2m/putaran
B. Rata-rata Frekuensi Kayuhan (FK)
FK= rata-rata jumlah putaran tangan penuh
dibagi dengan waktunya.
Contoh dengan soal seperti di atas:
FK= 10 putaran/12 detik = 0,83
putaran/detik
C. Kecepatan rata-rata perenang (K)
Contoh dengan soal seperti di atas:
K= JK x FK
= 2m/putaran x 0,83 putaran/detik
= 1,66 meter/detik
 Contoh 2:
Seorang perenang gaya crawl
melakukan 20 x pukulan (putaran
tangan penuh) mencapai jarak 50
m dalam waktu 24 detik, hitunglah
kecepatan rata-rata perenang
tersebut ?
 CARA BERPAKAIAN (BAGAIMANA CARA
BERPAKAIAN DALAM RENANG)
 CARA BERBICARA(ISTRUKSI YANG DI
LAKUKAN DALAM RENANG)
 CARA MELATIH (CARA MEMEGANG,
MEMBETULKAN, MEMBANTU GERAKAN,
dll)
 KEKUATAN
 DAYA TAHAN
 KECEPATAN
 POWER (kecepatan dan kekuatan)
 KELENTUKAN/FLEKSIBILITAS
 KESEIMBANGAN
 KOORDINASI
 KELINCAHAN
 POWER (KEKUATAN X KECEPATAN)
 DAYA TAHAN KECEPATAN
 KELENTUKAN/FLEKSIBILITAS
 DAYA TAHAN
 KEKUATAN
 KELENTUKAN/FLEKSIBITAS
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Traksi dalam ortopedik
Traksi dalam ortopedikTraksi dalam ortopedik
Traksi dalam ortopedikumilove
 
MATERI ESTAFET.pptx
MATERI ESTAFET.pptxMATERI ESTAFET.pptx
MATERI ESTAFET.pptxEkoPurnomo80
 
PPT Seminar Kemajuan-439180-Luky Desyana Putri Ramadhani.pptx
PPT Seminar Kemajuan-439180-Luky Desyana Putri Ramadhani.pptxPPT Seminar Kemajuan-439180-Luky Desyana Putri Ramadhani.pptx
PPT Seminar Kemajuan-439180-Luky Desyana Putri Ramadhani.pptxLukyDesyana1
 
ppt Akuatik.pptx
ppt Akuatik.pptxppt Akuatik.pptx
ppt Akuatik.pptxArtaYasa9
 
Teknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptx
Teknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptxTeknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptx
Teknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptxBoyFirnando4
 
Airway, Breathing dan Circulation (ABC)
Airway, Breathing dan Circulation (ABC)Airway, Breathing dan Circulation (ABC)
Airway, Breathing dan Circulation (ABC)Arif WR
 
Ayo siaga bencana tsunami
Ayo siaga bencana tsunamiAyo siaga bencana tsunami
Ayo siaga bencana tsunamiOSIS
 
Langkah cuci tangan pakai hand sanitizer
Langkah cuci tangan pakai hand sanitizerLangkah cuci tangan pakai hand sanitizer
Langkah cuci tangan pakai hand sanitizerY0v1e
 
Contoh kliping olah raga
Contoh kliping olah ragaContoh kliping olah raga
Contoh kliping olah ragaYasirecin Yasir
 
Contoh kalimat fakta dan opini
Contoh kalimat fakta dan opiniContoh kalimat fakta dan opini
Contoh kalimat fakta dan opinineilansabilaaa
 

What's hot (20)

Kliping basket
Kliping basketKliping basket
Kliping basket
 
Jarak titik ke bidang
Jarak titik ke bidangJarak titik ke bidang
Jarak titik ke bidang
 
Makalah Olahraga Renang
Makalah Olahraga RenangMakalah Olahraga Renang
Makalah Olahraga Renang
 
Mastitis
MastitisMastitis
Mastitis
 
Iqra 2
Iqra 2Iqra 2
Iqra 2
 
Traksi dalam ortopedik
Traksi dalam ortopedikTraksi dalam ortopedik
Traksi dalam ortopedik
 
Lompat jauh
Lompat jauhLompat jauh
Lompat jauh
 
MATERI ESTAFET.pptx
MATERI ESTAFET.pptxMATERI ESTAFET.pptx
MATERI ESTAFET.pptx
 
Tolak peluru
Tolak peluruTolak peluru
Tolak peluru
 
Bhd algoritma revisi
Bhd algoritma revisiBhd algoritma revisi
Bhd algoritma revisi
 
PPT Seminar Kemajuan-439180-Luky Desyana Putri Ramadhani.pptx
PPT Seminar Kemajuan-439180-Luky Desyana Putri Ramadhani.pptxPPT Seminar Kemajuan-439180-Luky Desyana Putri Ramadhani.pptx
PPT Seminar Kemajuan-439180-Luky Desyana Putri Ramadhani.pptx
 
ppt Akuatik.pptx
ppt Akuatik.pptxppt Akuatik.pptx
ppt Akuatik.pptx
 
Rahmat islam bagi nusantara
Rahmat islam bagi nusantaraRahmat islam bagi nusantara
Rahmat islam bagi nusantara
 
Teknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptx
Teknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptxTeknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptx
Teknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptx
 
Airway, Breathing dan Circulation (ABC)
Airway, Breathing dan Circulation (ABC)Airway, Breathing dan Circulation (ABC)
Airway, Breathing dan Circulation (ABC)
 
Ayo siaga bencana tsunami
Ayo siaga bencana tsunamiAyo siaga bencana tsunami
Ayo siaga bencana tsunami
 
Langkah cuci tangan pakai hand sanitizer
Langkah cuci tangan pakai hand sanitizerLangkah cuci tangan pakai hand sanitizer
Langkah cuci tangan pakai hand sanitizer
 
Contoh kliping olah raga
Contoh kliping olah ragaContoh kliping olah raga
Contoh kliping olah raga
 
Contoh kalimat fakta dan opini
Contoh kalimat fakta dan opiniContoh kalimat fakta dan opini
Contoh kalimat fakta dan opini
 
Teknik Dasar Sepak Bola
Teknik Dasar Sepak BolaTeknik Dasar Sepak Bola
Teknik Dasar Sepak Bola
 

Viewers also liked

Program latihan
Program latihanProgram latihan
Program latihanMasmur
 
Teknik renang gaya kupu
Teknik renang gaya kupuTeknik renang gaya kupu
Teknik renang gaya kupuZezen Nasihin
 
Renang gaya-bebas
Renang gaya-bebasRenang gaya-bebas
Renang gaya-bebasVdika17
 
Kesimpulan . uus
Kesimpulan . uus Kesimpulan . uus
Kesimpulan . uus uus_76
 
" Pembentukan jagat raya, tata surya dan bumi " .
" Pembentukan jagat raya, tata surya dan bumi " ." Pembentukan jagat raya, tata surya dan bumi " .
" Pembentukan jagat raya, tata surya dan bumi " .uus_76
 
Hubungan Kekuatan Otot Tungkai dan Kekuatan Otot Lengan dengan Kemampuan Rena...
Hubungan Kekuatan Otot Tungkai dan Kekuatan Otot Lengan dengan Kemampuan Rena...Hubungan Kekuatan Otot Tungkai dan Kekuatan Otot Lengan dengan Kemampuan Rena...
Hubungan Kekuatan Otot Tungkai dan Kekuatan Otot Lengan dengan Kemampuan Rena...Aryadi Rachman
 
Pengenalan Dasar Navigasi Darat
Pengenalan Dasar Navigasi DaratPengenalan Dasar Navigasi Darat
Pengenalan Dasar Navigasi DaratLaili Aidi
 
Nama nama-alat-fitnes-dan-kegunaannya
Nama nama-alat-fitnes-dan-kegunaannyaNama nama-alat-fitnes-dan-kegunaannya
Nama nama-alat-fitnes-dan-kegunaannyavaniafee
 
Bola voli = pola penyerangan+pertahanan perwasitan
Bola voli = pola penyerangan+pertahanan perwasitanBola voli = pola penyerangan+pertahanan perwasitan
Bola voli = pola penyerangan+pertahanan perwasitanRadenmas Pardisupardi
 
(Penjaskes) Badminton / Bulu Tangkis
(Penjaskes) Badminton / Bulu Tangkis(Penjaskes) Badminton / Bulu Tangkis
(Penjaskes) Badminton / Bulu TangkisGita Ardeny
 
Teknik dasar bulutangkis
Teknik dasar bulutangkisTeknik dasar bulutangkis
Teknik dasar bulutangkisFendi Ard
 
Olahraga powerpoint
Olahraga powerpointOlahraga powerpoint
Olahraga powerpointmax279
 
Badminton (Bulu Tangkis)
Badminton (Bulu Tangkis)Badminton (Bulu Tangkis)
Badminton (Bulu Tangkis)Syifa Sahaliya
 
PowerPoint BuluTangkis / Badminton
PowerPoint BuluTangkis / BadmintonPowerPoint BuluTangkis / Badminton
PowerPoint BuluTangkis / BadmintonDewi Puspitasari
 

Viewers also liked (20)

Program latihan
Program latihanProgram latihan
Program latihan
 
Materi Renang
Materi RenangMateri Renang
Materi Renang
 
Teknik renang gaya kupu
Teknik renang gaya kupuTeknik renang gaya kupu
Teknik renang gaya kupu
 
PPT MATERI RENANG
PPT MATERI RENANGPPT MATERI RENANG
PPT MATERI RENANG
 
Renang gaya-bebas
Renang gaya-bebasRenang gaya-bebas
Renang gaya-bebas
 
Renang
RenangRenang
Renang
 
Kesimpulan . uus
Kesimpulan . uus Kesimpulan . uus
Kesimpulan . uus
 
Smk
SmkSmk
Smk
 
" Pembentukan jagat raya, tata surya dan bumi " .
" Pembentukan jagat raya, tata surya dan bumi " ." Pembentukan jagat raya, tata surya dan bumi " .
" Pembentukan jagat raya, tata surya dan bumi " .
 
Hubungan Kekuatan Otot Tungkai dan Kekuatan Otot Lengan dengan Kemampuan Rena...
Hubungan Kekuatan Otot Tungkai dan Kekuatan Otot Lengan dengan Kemampuan Rena...Hubungan Kekuatan Otot Tungkai dan Kekuatan Otot Lengan dengan Kemampuan Rena...
Hubungan Kekuatan Otot Tungkai dan Kekuatan Otot Lengan dengan Kemampuan Rena...
 
Pengenalan Dasar Navigasi Darat
Pengenalan Dasar Navigasi DaratPengenalan Dasar Navigasi Darat
Pengenalan Dasar Navigasi Darat
 
Nama nama-alat-fitnes-dan-kegunaannya
Nama nama-alat-fitnes-dan-kegunaannyaNama nama-alat-fitnes-dan-kegunaannya
Nama nama-alat-fitnes-dan-kegunaannya
 
Bola voli = pola penyerangan+pertahanan perwasitan
Bola voli = pola penyerangan+pertahanan perwasitanBola voli = pola penyerangan+pertahanan perwasitan
Bola voli = pola penyerangan+pertahanan perwasitan
 
ppt materi renang
ppt materi renangppt materi renang
ppt materi renang
 
(Penjaskes) Badminton / Bulu Tangkis
(Penjaskes) Badminton / Bulu Tangkis(Penjaskes) Badminton / Bulu Tangkis
(Penjaskes) Badminton / Bulu Tangkis
 
Teknik dasar bulutangkis
Teknik dasar bulutangkisTeknik dasar bulutangkis
Teknik dasar bulutangkis
 
Atletik
Atletik Atletik
Atletik
 
Olahraga powerpoint
Olahraga powerpointOlahraga powerpoint
Olahraga powerpoint
 
Badminton (Bulu Tangkis)
Badminton (Bulu Tangkis)Badminton (Bulu Tangkis)
Badminton (Bulu Tangkis)
 
PowerPoint BuluTangkis / Badminton
PowerPoint BuluTangkis / BadmintonPowerPoint BuluTangkis / Badminton
PowerPoint BuluTangkis / Badminton
 

Similar to OPTIMASI LATIHAN

Dr. Johansyah Lubis, M.Pd ( Penyusunan Program Latihan ).pdf
Dr. Johansyah Lubis, M.Pd ( Penyusunan Program Latihan ).pdfDr. Johansyah Lubis, M.Pd ( Penyusunan Program Latihan ).pdf
Dr. Johansyah Lubis, M.Pd ( Penyusunan Program Latihan ).pdfMuhammadJulistiaDina
 
Persediaan fizikal
Persediaan fizikalPersediaan fizikal
Persediaan fizikalKime Kidal
 
Sains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptx
Sains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptxSains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptx
Sains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptxMano Jayaram
 
PPT OR I (9 10) REVISI.pptx
PPT OR I (9  10) REVISI.pptxPPT OR I (9  10) REVISI.pptx
PPT OR I (9 10) REVISI.pptxKurosawa2
 
Tugas kelompok 5 motorik
Tugas kelompok 5 motorikTugas kelompok 5 motorik
Tugas kelompok 5 motorikporja_b
 
Asas latihan fizikal
Asas latihan fizikalAsas latihan fizikal
Asas latihan fizikalSaba Alias
 
Jenis2latihan 130330114542-phpapp02
Jenis2latihan 130330114542-phpapp02Jenis2latihan 130330114542-phpapp02
Jenis2latihan 130330114542-phpapp02Janetthy Chai
 
Program latihan olahraga balapan
Program latihan olahraga balapanProgram latihan olahraga balapan
Program latihan olahraga balapancikgujamil
 
General fitness training
General fitness trainingGeneral fitness training
General fitness trainingMohamadSofiudin
 
Latihan kondisi fisik
Latihan kondisi fisikLatihan kondisi fisik
Latihan kondisi fisiksyahrul81
 
Prinsip latihan
Prinsip latihanPrinsip latihan
Prinsip latihanSaba Alias
 
Prinsip latihan olahraga sekolah
Prinsip latihan olahraga sekolahPrinsip latihan olahraga sekolah
Prinsip latihan olahraga sekolahNik Zawawi
 
Teori dan metodologi latihan - Copy.pptx
Teori dan metodologi latihan - Copy.pptxTeori dan metodologi latihan - Copy.pptx
Teori dan metodologi latihan - Copy.pptxRIzaLord
 
7.8 PROGRAM LATIHAN.pdf
7.8 PROGRAM LATIHAN.pdf7.8 PROGRAM LATIHAN.pdf
7.8 PROGRAM LATIHAN.pdfDiana Jipmon
 
Latihanfartlek 111219031847-phpapp01
Latihanfartlek 111219031847-phpapp01Latihanfartlek 111219031847-phpapp01
Latihanfartlek 111219031847-phpapp01Mohd Rowa
 
Aktivitas kebugaran jasmani 4
Aktivitas kebugaran jasmani 4Aktivitas kebugaran jasmani 4
Aktivitas kebugaran jasmani 4hari183
 

Similar to OPTIMASI LATIHAN (20)

Dr. Johansyah Lubis, M.Pd ( Penyusunan Program Latihan ).pdf
Dr. Johansyah Lubis, M.Pd ( Penyusunan Program Latihan ).pdfDr. Johansyah Lubis, M.Pd ( Penyusunan Program Latihan ).pdf
Dr. Johansyah Lubis, M.Pd ( Penyusunan Program Latihan ).pdf
 
Persediaan fizikal
Persediaan fizikalPersediaan fizikal
Persediaan fizikal
 
Sains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptx
Sains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptxSains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptx
Sains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptx
 
PPT OR I (9 10) REVISI.pptx
PPT OR I (9  10) REVISI.pptxPPT OR I (9  10) REVISI.pptx
PPT OR I (9 10) REVISI.pptx
 
Tugas kelompok 5 motorik
Tugas kelompok 5 motorikTugas kelompok 5 motorik
Tugas kelompok 5 motorik
 
Asas latihan fizikal
Asas latihan fizikalAsas latihan fizikal
Asas latihan fizikal
 
Jenis2latihan 130330114542-phpapp02
Jenis2latihan 130330114542-phpapp02Jenis2latihan 130330114542-phpapp02
Jenis2latihan 130330114542-phpapp02
 
chegu abbas - Latihan fartlek
chegu abbas - Latihan fartlekchegu abbas - Latihan fartlek
chegu abbas - Latihan fartlek
 
Program latihan olahraga balapan
Program latihan olahraga balapanProgram latihan olahraga balapan
Program latihan olahraga balapan
 
General fitness training
General fitness trainingGeneral fitness training
General fitness training
 
Latihan kondisi fisik
Latihan kondisi fisikLatihan kondisi fisik
Latihan kondisi fisik
 
Prinsip latihan
Prinsip latihanPrinsip latihan
Prinsip latihan
 
Prinsip latihan olahraga sekolah
Prinsip latihan olahraga sekolahPrinsip latihan olahraga sekolah
Prinsip latihan olahraga sekolah
 
Tugasan 3
Tugasan 3Tugasan 3
Tugasan 3
 
Teori dan metodologi latihan - Copy.pptx
Teori dan metodologi latihan - Copy.pptxTeori dan metodologi latihan - Copy.pptx
Teori dan metodologi latihan - Copy.pptx
 
7.8 PROGRAM LATIHAN.pdf
7.8 PROGRAM LATIHAN.pdf7.8 PROGRAM LATIHAN.pdf
7.8 PROGRAM LATIHAN.pdf
 
Tugasan 2
Tugasan 2Tugasan 2
Tugasan 2
 
Intensiti
IntensitiIntensiti
Intensiti
 
Latihanfartlek 111219031847-phpapp01
Latihanfartlek 111219031847-phpapp01Latihanfartlek 111219031847-phpapp01
Latihanfartlek 111219031847-phpapp01
 
Aktivitas kebugaran jasmani 4
Aktivitas kebugaran jasmani 4Aktivitas kebugaran jasmani 4
Aktivitas kebugaran jasmani 4
 

Recently uploaded

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

OPTIMASI LATIHAN

  • 1.
  • 2.  Teknik-teknik latihan untuk setiap cabang olahraga berkembang secara perlahan-lahan dan mengikuti jejak metode-metode latihan dari olahragawan terbaik pada waktu itu  Banyak pelatih dan perenang telah mencoba teknik- teknik baru dengan kesimpulan, yang berhasil dipergunakan untuk seterusnya, sedangkan yang tidak berhasil dibuang  Permulaan latihan renang dilakukan dengan berenang setengah sampai satu mil sehari dengan irama lambat, sedangkan pada dewasa ini dilanjutkan dengan bentuk latihan renang cepat, yang sekarang ini pada umumnya disebut latihan interval atau latihan repetition  Pada umumnya setiap program latihan adalah untuk mengkondisikan olahragawan sehingga dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang lebih efisien, dengan kecepatan yang lebih besar, dan dengan kelelahan yang berkurang
  • 3.  Ralph Thomas menulis didalam tahun 1904 mengenai sejarah renang sebagai berikut: “Waktu yang lebih cepat yang dicatat untuk renang merupakan tanda dari kemajuan. Hal ini disebabkan adanya perhatian yang lebih besar terhadap soal- soal kecil, gaya, dan latihan  Beberapa puluh tahun bahkan sampai tahun 1920 metode latihan dengan perenang harus berlatih jarak yang lebih jauh (400 - 3000 meter) dengan kecepatan rendah, meskipun hanya 50 atau 100 meter jarak yang dipertandingkan. Metode ini disebut “over distance training”  Kemudian beberapa pelatih dan perenang-perenang tidak begitu puas dengan hanya berenang jarak jauh dengan kecepatan rendah atau sedang dan mulai menambah latihan dengan, kecepatan tinggi, biasanya pada setiap akhir latihan. Bentuknya adalah empat sampai delapan kali 50 m sprints  Pada tahun 1930 timbullah bentuk latihan apa yang dinamakan dengan “pyramids atau locomotives” yang menjadi populer dan dipraktekkan oleh perenang-perenang terkenal seperti Adolph Kiefer, the Spence brother, dan lain-lainnya, bentuk latihan tersebut adalah berenang jarak jauh secara terus menerus, tetapi kecepatannya berubah-ubah. Contohnya: 100m cepat, 100m lambat, 75m cepat, 75m lambat, 50m cepat, 50m lambat, dan kemudian kembali lagi kesituasi semula. Hal semacam ini mendekati latihan interval. Kadang-kadang juga dipakai dewasa ini dan dinamakan fartlek (speedplay).
  • 4.  Pada tahun 1930 sampai Perang Dunia ke II berakhir hanya sedikit kemajuan yang terdapat dalam teknik latihan , contoh di dalam olahraga atletik, Pelatih-pelatih seperti Matt Mann. Robert Kiphuth dan lain-lain menyempurnakan metode-metode latihannya dengan lebih banyak memberikan tekanan terhadap kecepatan dalam bentuk Wind Sprints, seperti sepuluh sampai lima belas kali 50 m sprints pada akhir latihan (mulai di contoh dalam renang)  Baru pada tahun 1950 masyarakat renang menyadari tentang apa yang dikerjakan oleh masyarakat atletik yang telah memulai dengan latihan interval.  Dengan timbulnya latihan interval dan repetition training maka ada empat faktor yang harus diperhatikan dalam proses latihan renang yaitu: 1. Jarak (jarak yang mana renangan ulangan harus dilakukan 50, 100, atau 200 m). 2. Interval (apa yang harus menjadi interval rest diantara dua renangan, 30 detik atau 60 detik, dan sebagainya). 3. Repetition/ulangan (beberapa repetition dari sesuatu jarak tertentu harus direnangkan, 10 x 20 x, atau 30 x dan seterusnya). 4. Waktu (berapa waktu yang digunakan untuk merenangkan repetition tersebut).  Tambahan : menghitung denyut nadi(masuk zona latihan ?)
  • 5.  Latihan merupakan suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik, yaitu untuk meningkatkan: kualitas fisik, kemampuan fungsional peralatan tubuh, dan kualitas psikis anak latih  Dalam olahraga prestasi proses tersebut akan berhasil apabila ada kerjasama antara pelatih yang berpengalaman dan berpengetahuan dengan ilmuwan olahraga yang benar- benar menekuni bidang pelatihan.  Idealnya seorang pelatih dituntut memiliki pengalaman dan pengetahuan pada cabang olahraga yang digelutinya. Selain itu, juga dituntut memiliki latar belakang pendidikan yang menjadikannya sebagai seorang ilmuwan di bidang olahraga  dalam proses berlatih melatih diperlukan berbagai pengetahuan pendukung agar latihan dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Pengetahuan pendukung tersebut menurut Bompa (1994) seperti yang terlihat pada Gambar 1
  • 6.  Proses latihan merupakan suatu pekerjaan yang sangat unik dan penuh dengan resiko  Pekerjaannya unik karena obyek latihannya adalah manusia, dimana manusia merupakan satu totalitas sistem psiko-fisik yang kompleks. Artinya, keberadaan manusia sebagai anak latih dalam proses latihan tidak dapat diperlakukan seperti robot, yang harus menuruti setiap perintah dari pusat tombolnya. Namun, aktualisasi setiap aktivitas anak latih sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor perasaan, pikiran, emosi, dan kondisi fisiknya.  Proses latihan penuh dengan resiko karena dalam proses latihan olahraga tentu akan terjadi perubahan-perubahan atau kerusakan baik secara fisik maupun psikis. Artinya, karena pengaruh latihan, maka kondisi fisiologis maupun psikologis anak latih akan terjadi perubahan dari kondisi sebelumnya
  • 7.  Keberhasilan dalam proses latihan sangat tergantung dari kualitas latihan yang dilaksanakan, karena proses latihan merupakan perpaduan kegiatan dari berbagai faktor pendukung yang terlihat seperti pada Gambar 1.2 dalam buku hal 11  Prestasi olahraga merupakan aktualisasi dan akumulasi hasil proses latihan yang ditampilkan olahragawan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki  proses berlatih melatih diperlukan kerjasama yang baik antara pelatih, olahragawan, dan orangtua yang merupakan hubungan timbal balik agar tujuan latihan dapat tercapai  Pembinaan olahraga prestasi sekarang ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak, yaitu: pelatih, olahragawan, orangtua, dan pihak sponsor, sebagai satu kesatuan jalinan yang utuh, seperti yang terlihat pada Gambar 1.3 dalam buku hal 12
  • 8.  Istilah latihan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yang dapat mengandung beberapa makna seperti: practice, exercises, dan training. Dalam istilah bahasa Indonesia kata-kata tersebut semuanya mempunyai arti yang sama yaitu latihan. Namun, dalam bahasa Inggris kenyataannya setiap kata tersebut memiliki maksud yang berbeda-beda.  Pengertian latihan yang berasal dari kata practice adalah aktivitas untuk meningkatkan keterampilan (kemahiran) berolahraga dengan menggunakan berbagai peralatan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan cabang olahraganya. Artinya, selama dalam kegiatan proses berlatih melatih agar dapat menguasai keterampilan gerak cabang olahraganya selalu dibantu dengan menggunakan berbagai peralatan pendukung.  Dalam proses berlatih melatih practice sifatnya sebagai bagian dari proses latihan yang berasal dari kata exercises. Artinya, dalam setiap proses latihan yang berasal dari kata exercises pasti ada bentuk latihan practice.
  • 9.  Pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan harian untuk meningkatkan kualitas fungsi sistem organ manusia, sehingga mempermudah olahragawan dalam penyempurnaan geraknya. Latihan exercises merupakan materi latihan yang dirancang dan disusun oleh pelatih untuk satu sesi latihan atau satu kali tatap muka dalam latihan. Misalnya, susunan materi latihan dalam satu kali tatap muka pada umumnya berisikan antara lain: (1) Pembukaan/pengantar latihan, (2) Pemanasan (warming up), (3) Latihan Inti, (4) Latihan Tambahan (suplemen), dan (5) Cooling down Penutup  Latihan yang dimaksudkan oleh kata excersises tersebut adalah materi dan bentuk latihan yang ada pada latihan inti dan latihan tambahan (suplemen). Sedangkan materi dan bentuk latihan dalam pembukaan, pemanasan, dan cooling down pada umumnya sama, bagi istilah practice maupun istilah exercises. Latihan exercises sifatnya sebagai bagian dari istilah kata training yang dilakukan pada saat latihan harian atau dalam satu kali tatap muka.
  • 10.  Pengertian latihan yang berasal dari kata training adalah penerapan dari suatu perencanaan untuk meningkatkan kemampuan berolahraga yang berisikan materi teori dan praktek, metode, dan aturan pelaksanaan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai (Martin dalam Nossek, 1982).  Sedangkan menurut Harre dalam Nossek (1982) latihan yang berasal dan kata (raining adalah suatu proses penyempurnaan kemampuan berolahraga dengan pendekatan ilmiah, memakai prinsip pendidikan yang terencana dan teratur, sehingga dapat meningkatkan kesiapan dan kemampuan olahragawan  pengertian latihan yang berasal dari kata training dapat disimpulkan sebagai suatu proses penyempurnaan kemampuan berolahraga yang berisikan materi teori dan praktek, menggunakan metode, dan aturan pelaksanaan dengan pendekatan ilmiah, memakai prinsip pendidikan yang terencana dan teratur, sehingga tujuan latihan dapat tercapai tepat pada waktunya.  Salah satu ciri dari latihan, baik yang berasal dari kata practice, exercises, maupun training, adalah adanya beban latihan. Oleh karena diperlukannya beban latihan selama proses berlatih melatih agar hasil latihan dapat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas fisik, psikis, sikap, dan sosial olahragawan, sehingga puncak prestasi dapat dicapai dalam waktu yang singkat dan dapat bertahan relatif lebih lama. seperti yang terlihat pada Gambar 1.4 dalam buku hal 14
  • 11.  Sasaran utama dari latihan fisik adalah untuk meningkatkan kualitas kebugaran energi (energy fitness) dan kebugaran otot (muscular fitness).  Kebugaran energi meliputi: peningkatan kemampuan aerobik dan anaerobik baik yang alaktik maupun yang laktik  Untuk kebugaran otot meliputi: peningkatan kemampuan komponen biomotor, yang antara lain mencakup: kekuatan, ketahanan, kecepatan, power, kelentukan, keseimbangan, koordinasi, dan kelincahan.  Beban latihan merupakan rangsang motorik (gerak) yang dapat diatur dan dikontrol oleh pelatih maupun olahragawan untuk memperbaiki kualitas fungsional berbagai peralatan tubuh  Ada dua macam beban latihan, yaitu beban luar dan beban dalam
  • 12.  Beban luar adalah rangsang motorik yang dapat diatur dan dikontrol oleh pelatih maupun olahragawan dengan cara memvariasikan komponen-komponen latihan (intensitas, volume, recovery, dan interval).  beban dalam adalah perubahan fungsional yang terjadi pada peralatan tubuh sebagai akibat dari pengaruh beban luar.  Perubahan fungsi peralatan tubuh yang dikarenakan pengaruh beban luar, antara lain meliputi:  (a) perubahan morfologis (struktural) dan luas penampang lintang otot, (b) perubahan faal dan biokimia, yakni sistem paru dan sirkulasi darah sehingga proses metabolisme menjadi lebih baik, serta kapasitas vital lebih besar, dan (c) perubahan psikologis, yakni meningkatnya kemampuan olahragawan dalam menerima stress (tekanan), tetap berkonsentrasi, dan dapat mengatasi tantangan (hambatan) yang lebih berat.
  • 13. › Suatu proses untuk mencapai tingkat kemampuan yang lebih baik dalam berolahraga, yang memerlukan waktu tertentu (pentahapan), serta memerlukan perencanaan yang tepat dan cermat. › Proses latihan harus teratur dan bersifat progresif. Teratur maksudnya latihan harus dilakukan secara ajeg, maju, dan berkelanjutan (kontinyu). Sedang bersifat progresif maksudnya materi latihan diberikan dari yang mudah ke yang sukar, dari yang sederhana ke yang lebih sulit (kompleks), dan dari yang ringan ke yang lebih berat. › Pada setiap satu kali tatap muka (satu sesi/satu unit latihan) harus memiliki tujuan dan sasaran. › Materi latihan harus berisikan materi teori dan praktek, agar pemahaman dan penguasaan keterampilan menjadi relatif permanen. › Menggunakan metode tertentu, yaitu cara paling efektif yang direncanakan secara bertahap dengan memperhitungkan faktor kesulitan, kompleksitas gerak, dan penekanan pada sasaran latihan.
  • 14.  Tujuan latihan secara umum adalah membantu para pembina, pelatih, guru olahraga agar dapat menerapkan dan memiliki kemampuan konseptual serta keterampilan dalam membantu mengungkap potensi olahragawan mencapai puncak prestasi  sasaran latihan secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan oiahragawan dalam mencapai puncak prestasi. Rumusan tujuan dan sasaran latihan dapat bersifat untuk yang jangka panjang maupun yang jangka pendek  Untuk yang jangka panjang merupakan sasaran dan tujuan yang akan datang dalam satu tahun di depan atau lebih.
  • 15.  Sedangkan tujuan dan sasaran jangka pendek waktu persiapan yang dilakukan kurang dari satu tahun  Sasaran dan tujuan utamanya langsung diarahkan pada peningkatan unsur-unsur yang mendukung kinerja fisik, di antaranya seperti kekuatan, kecepatan, ketahanan, power, kelincahan, kelentukan, dan keterampilan teknik cabang olahraga  Biasanya setiap latihan dalam waktu interval 3 sampai 4 minggu latihan telah berjalan, selalu dilakukan pemantauan pencapaian hasil latihan
  • 16.  Bagi olahragawan agar selalu termotivasi untuk lebih giat berlatih.  Bagi pelatih proses pemantauan sebagai sarana umpan balik (feed back) dari proses latihan, apakah program yang sudah disusun dan dilaksanakan berjalan efektif atau tidak, sehingga bila terjadi penyimpangan tujuan dan sasaran dapat segera dibenahi  Adapun sasaran dan tujuan latihan secara garis besar, antara lain untuk (a) meningkatkan kualitas fisik dasar secara umum dan menyeluruh, (b) mengembangkan dan meningkatkan potensi fisik yang khusus, (c) menambah dan menyempurnakan teknik, (d) Mengembangkan dan menyempurnakan strategi, taktik, dan pola bermain, dan (e) meningkatkan kualitas dan kemampuan psikis olahragawan dalam bertanding
  • 17.  D- Distance (jarak) yang harus direnangkan  I- Interval (Istirahat interval)  R- Number of Repeat (jumlah ulangan)  T- Time (waktu) yang digunakan untuk merenangkan
  • 18.  Harus kurang atau sama dengan jarak yang akan di renangkan dalam perlombaan  Dalam latihan interval/latihan repetition, renang ulangan harus dilakukan lebih cepat atau mendekati kecepatan pada waktu perlombaan  Jika jarak ulangan lebih besar dari jarak renang perlombaan maka harus berenang dengan kecepatan lebih lambat dari kecepataan perlombaan
  • 19. BENTUK LATIHAN JARAK UNTUK LATIHAN SPRINTER (Berlatih untuk nomor 50 m dan 100 m 25 m, 50 m, 75 m, 100 m atau lebih Middle Distance (Berlatih untuk nomor 100 m dan 200 m 25 m, 50 m, 75 m, 100 m, 150 m, 200 m atau lebih Distance Swimmer (berlatih untuk nomor 200 m, 400 m dan 1500 m 25 m, 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, dan 1500 m atau lebih
  • 20.  Lamanya istirahat interval atau ulangan tergantung pada kualitas yang dituju/ditargetkan oleh perenang yang bersangkutan  Jika istirahat interval atau ulangan diperpendek dan kualitas dari ulangan dikurangi maka hasilnya lebih ke pembentukan daya tahan  Jika istirahat interval atau ulangan diperpanjang dan kualitas dari ulangan ditambah maka hasilnya lebih ke pembentukan kecepatan  Yang dilakukan pada waktu istirahat interval atau ulangan adalah melakukan renangan perlahaan- lahan (slow) atau tetap ditempat dengan menggerak-gerakkan kaki atau tangan, atau naaik turun menyelam ditempat
  • 21.  Makin pendek jarak nomor perlombaan yang sedang dilatih makin sedikit jumlah renang ulangan yang di praktekkan  Makin cepat seri ulangan yang direnangkan, makin sedikit jumlah renangan yang direnangkan
  • 22.  Dasar yang dipakai adalah Prosentage Effort (berenang masimal/100%)  Dimulai dari prosentase rendah – tinggi  Memvariasi kecepatan berdasarkan prosentase
  • 23.  Renangan perlahan-lahan (slow swim) (untuk nomor 50 m renang slow swimnya: 25 M; untuk nomor 100 dan 200m renang slow swimnya: 50 M; untuk nomor 400 m ke atas renang slow swimnya: 100 M  Tetap dalam air dengan menggoyang- goyangkan lengan dan kaki
  • 24. Untuk mencapai prestasi optimal tidak dapat dilakukan dengan satu metode latihan saja, tetapi perlu kombinasi bermacam-macam metode latihan, untuk itu untuk jarak jauh sangat berbeda beberapa hal yang perlu diperhatikan:  Nomor pertandingan yang sedang dilatih (program untuk renang jarak jauh sangat berbeda dengan nomor sprint)  Periode/masa program dari perenang (masa pendahuluan sangat berbeda dengan masa latihan berat)
  • 25. Ada beberapa faktor sebelum menyusun program latihan: 1. Waktu yang tersedia untuk berlatih 2. Jumlah atlet yang dilatih 3. Tingkat umur, jenis kelamin dan potensi yang ada 4. Kondisi-kondisi umum (kesehatan dan psikologis) 5. Lamanya season 6. Attitude atlet terhadap kerja keras (keseriusan) 7. Nomor perlombaan yang harus dilatih
  • 26.  Maxsimum adaptation stress  Peningkatan (progression)  Motivasi
  • 27.  Periode latihan Pendahuluan  Periode persiapan  Periode latihan berat  Periode Tapering  Periode kompetisi  Periode transisi
  • 28.  Flotation (mengapung): kemampuan tubuh untuk mengapung dalam air yang dapat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar berenang pada tingkat pemula maupun keberhasilan mencapai prestasi pada tingkat lanjut.  Buoyant Force (daya apung) adalah: gaya yang bekerja pada tubuh seseorang yang besarnya sama dengan nol. Suatu benda akan mengapung jika berat benda lebih kecil atau sama dengan daya apung maksimum.
  • 29.  Surface Drag (Tahanan permukaan) Tahanan permukaan yang berhubungan dengan gesekan antara permukaan kulit tubuh dengan air. Sehingga perenang berusaha untuk memakai bahan pakaian renang yang tidak menimbulkan tahanan yang lebih besar.  Wave Drag(tahanan gelombang) Tahanan gelombang terutama pada gaya dada, saat pengambilan nafas akan terjadi tahanan akibat gelombang air yang berasal dari arah depan perenang
  • 30.  Turbulence (Putaran air) Terjadinya putaran air yang disebabkan oleh air yang tidak mampu mengisi bagian bidang yang tidak mendatar, sehingga tubuh harus menarik molekul-molekul air.  Propulsive Drag(daya Dorong) Kekuatan yang mendorong maju perenang yang ditimbulkan oleh gerakan lengan dan gerakan tungkai
  • 31.  Gunakan teknik yang paling efektif dan efisien  Pada saat start diperlukan reaksi yang tepat dan cepat serta tolakan yang kuat  Pukulan/dorongan kaki dan kayuhan tangan yang optimal sesuai dengan kebutuhan nomor perlombaan yang diikuti  Tempo dan irama gerakan maupun nafas sesuai dengan kebutuhan nomor perlombaan yang diikuti  Pembalikan , agar diusahakan melakukan putaran badan yang cepat dan tolakan yang kuat.
  • 32. A. Menghitung Rata-rata Jarak Kayuhan (JK) JK= Jarak yg dicapai kayuhan/Jmh putaran tangan penuh Yg dimaksud dengan putaran tangan penuh adalah : kayuhan tangan 1 x penuh (mulai titik awal tangan sampai kayuhan berakhir pada titik awal tersebut) Contoh: Seorang perenang gaya crawl melakukan 10 x pukulan (putaran tangan penuh) mencapai jarak 20 m dalam waktu 12 detik, maka jarak rata-rata kayuhan: JK = 20/10 putaran = 2m/putaran
  • 33. B. Rata-rata Frekuensi Kayuhan (FK) FK= rata-rata jumlah putaran tangan penuh dibagi dengan waktunya. Contoh dengan soal seperti di atas: FK= 10 putaran/12 detik = 0,83 putaran/detik C. Kecepatan rata-rata perenang (K) Contoh dengan soal seperti di atas: K= JK x FK = 2m/putaran x 0,83 putaran/detik = 1,66 meter/detik
  • 34.  Contoh 2: Seorang perenang gaya crawl melakukan 20 x pukulan (putaran tangan penuh) mencapai jarak 50 m dalam waktu 24 detik, hitunglah kecepatan rata-rata perenang tersebut ?
  • 35.  CARA BERPAKAIAN (BAGAIMANA CARA BERPAKAIAN DALAM RENANG)  CARA BERBICARA(ISTRUKSI YANG DI LAKUKAN DALAM RENANG)  CARA MELATIH (CARA MEMEGANG, MEMBETULKAN, MEMBANTU GERAKAN, dll)
  • 36.  KEKUATAN  DAYA TAHAN  KECEPATAN  POWER (kecepatan dan kekuatan)  KELENTUKAN/FLEKSIBILITAS  KESEIMBANGAN  KOORDINASI  KELINCAHAN
  • 37.  POWER (KEKUATAN X KECEPATAN)  DAYA TAHAN KECEPATAN  KELENTUKAN/FLEKSIBILITAS
  • 38.  DAYA TAHAN  KEKUATAN  KELENTUKAN/FLEKSIBITAS Terima Kasih