BAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptx
Kesimpulan . uus
1. BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan permasalahan dan pembahasan yang telah diuraikan, maka
penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Sebelum Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, keadaan Indonesia telah
diperkenalkan di luar negeri (Negeri Belanda) dalam organisasi Perhimpunan
Indonesia mengenai kekejaman penjajahan. Gerakan ini dilakukan para
mahasiswa Indonesia diantaranya adalah Mohammad Hatta, namun pemerintah
Belanda menanggapi secara negatif bahkan menangkap dan memenjarakan
tokoh-tokoh Pergerakan Indonesia tersebut. Perjuangan mereka dilakukan tidak
terhenti dan dilanjutkan melalui PNI-BARU. Perjuangan oleh PNI-BARU pun
mendapat tentangan yang keras bahkan para tokoh-tokohnya di internir oleh
pemerintah Belanda ke Boven Digul dan Banda Naire.
2. Dengan menyerahnya Belanda tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati, maka
dengan resmi Indonesia di bawah pemerintahan Jepang dan perjuangan
Mohammad Hatta dilanjutkan melalui Organisasi PUTERA yaitu organisasi
bentukan Jepang dengan tujuan untuk membujuk kaum nasionalis Indonesia dan
para pemimpinnya sebagai alat untuk mengabdikan diri dalam usaha
memenangkan perang. Pada dasarnya Mohammad Hatta menentang setiap
57
2. penjajahan tetapi atas pertimbangan oportunis perlu bekerja sama dengan Jepang
untuk mencapai Indonesia merdeka.
3. Detik-detik proklamasi terjadi pertentangan antara kelompok muda (Sukarni-
Chairul Saleh) yang menghendaki kemerdekaan Indonesia secara revolusioner,
sedangkan kelompok tua (Soekarno-Hatta) menginginkan kemerdekaan melalui
PPKI bentukan Jepang. Pemuda mengadakan pengambilan secara paksa terhadap
Soekarno Hatta dan dibawa ke Rengas Dengklok. Akhirnya tanggal 17 Agustus
1945 proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno-Hatta atas
nama Bangsa Indonesia.
5.2 Saran
Dari hasil kajian penulis, maka penulis menyampaikan saran-saran sebagai
berikut :
1. Penulis mengharapkan agar semangat perjuangan tanpa pamrih dari pemimpin
Bangsa Indonesia berupa rela berkorban baik harta, tenaga maupun nyawa perlu
dimiliki oleh setiap generasi muda sebagai penerus cita-cita bangsa.
2. Dalam mengisi kemerdekaan ini, penulis berharap isilah kemerdekaan menurut
cita-cita dan kemampuan yang dimiliki. Berbakti kepada bangsa dan negara
berarti melanjutkan perjuangan dan tidak menyia-nyiakan pengorbanan yang
ditempuh para pemimpin terdahulu karena kemerdekaan Indonesia diperoleh dari
hasil perjuangan dengan tetesan darah.
58
3. 3. Sebagai mahasiswa yang berkecimpung dalam pendidikan sejarah, penulis
menghimbau agar kita semua hendaknya selalu mencintai sejarah bangsa sendiri.
Karena dengan memahami sejarah bangsa sendiri akan menjadi dasar bagi kita
untuk melangkah maju ke depan dalam mengisi pembangunan nasional.
4. Sebagai generasi muda dan penerus cita-cita bangsa, marilah kita galakkan rasa
cinta kita akan nilai-nilai sejarah yakni dengan mengadakan penelitian di
berbagai bidang sejarah.
5. Keberadaan sejarah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangatlah penting,
untuk itu penulis menghimbau agar menggunakan peristiwa-peristiwa sejarah
sebagai cermin dalam melangkah ke masa depan. Kita harus mengambil manfaat
positif dari suatu peristiwa sejarah.
59