SlideShare a Scribd company logo
1 of 57
CUACA DAN IKLIM
CUACA
• Keadaan udara di suatu tempat pada suatu
saat
• Waktunya singkat
• Daerahnya sempit
• Berubah-ubah setiap saat
• Dipelajari oleh badan Meteorologi
Iklim
• Rata-rata cuaca pada suatu wilayah dalam
waktu yang relatif lama
• Daerah luas
• Relatif tetap
• Dipelajari oleh badan Klimatologi
Unsur yang mempengaruhi iklim dan
cuaca
• Temperatur/ Suhu udara : keadaan panas
atau dinginnya
udara
• Curah Hujan : uap air yang mengkondensasi
dan jatuh di prmukaan bumi
dalam proses hidrologi. Alat
untuk mengukur curah hujan
adalah Hidrometer atau
Abrometer.
Adapun pembagian hujan adalah:
HUJAN ASAM
Hujan yang kondisi airnya menunjukkan tingkat
keasaman yang cukup tinggi akibat dari
polusi udara.
HUJAN OROGRAFIS
Hujan yang terjadi di lereng pegunungan, karena udara
yang mengandung uap air terhalang oleh pegunungan
dan mengalami proses kondensasi karna pendinginan
temperatur maka terjadilah hujan.
HUJAN FRONTAL
Hujan yang terjadi karena pertemuan dua masa udara yang
berbeda temperaturnya. Hal tersebut mengakibatkan uap
air yang masa udaranya panas akan naik ke atas dan yang
masa udaranya dingin akan terkondensasi dan terjadilah
hujan.
HUJAN ZENITHAL (KONVENSIONAL)
Hujan yang disebabkan oleh naiknya udara yang
mengandung uap air ke angkasa secara vertikal
kemudian mengalami kondensasi maka terjadilah
hujan.
• Kelembaban Udara : Banyak sedikitnya uap air yang
terkandung di dalam udara.
Alat untuk mengukur
kelembaban udara adalah
Higrometer.
• Tekanan Udara : Tekanan yang ditimbulkan oleh
beratnya lapisan-lapisan udara.
Alat untuk mengukur tekanan
udara ialah Barometer.
• Angin : Udara yang bergerak dari tekanan
maksimum ke tekanan minimum. Alat
untuk mengukur angin adalah
Anemometer.
awan
AWAN
• Awan adalah kumpulan tetesan air atau
kristal es di dalam atmosfer yang terjadi
karena adanya pemadatan/pengembunan uap
air yang terdapat di dalam udara setelah
melampaui keadaan titik jenuh. Awan
merupakan cikal bakal terjadinya huja, namun
hal tersebut juga bergantung dari musim.
GOLONGAN AWAN
• CIRRUS (> 6.000 METER) AWAN TINGGI
• ALTO (2.000-6.000 METER) AWAN SEDANG
• STRATUS (< 2.000 METER) AWAN RENDAH
 AWAN YANG BANYAK MENGHASILKAN
HUJAN ADALAH AWAN NIMBOSTRATUS
DAN CUMULUS NIMBUS
AWAN CIRRUS
• Awan cirrus adalah awan halus dengan
struktur seperti serat dan berbentuk seperti
bulu burung.
• Awan cirrus (Ci) tersusun atas pita
melengkung di langit, sehingga tampak
bertemu satu atau dua titik horizon, dan
sering terdapat kristal es. Awan Cirrus
tidak menimbulkan hujan.
Awan cirrus
Awan alto
• Awan Alto Cumulus (A - Cu) adalah awan yang
bentuknya kecil-kecil yang jumlahnya banyak.
Umumnya berbentuk bola yang agak tebal,
berwarna putih sampai pucat dan ada bagian
yang kelabu.
• Awan ini bergerombol dan saling berdekatan
sehingga tampak bahwa awan ini
saling bergandengan.
Awan alto
Awan stratus
• Awan stratus adalah awan rendah dan luas
dengan tinggi berada dibawah 200 m.
• Lapisan melebar seperti kabut dan berlapis-
lapis. Antara kabut dan awan stratus pada
dasarnya tidak berbeda.
Awan stratus
ANGIN
• Angin adalah udara yang bergerak akibat
rotasi bumi dan perbedaan tekanan udara di
sekitarnya.
• Angin bergerak dari tempat bertekanan udara
tinggi ke bertekanan udara rendah
Jenis-jenis angin
1. Angin laut dan angin darat
angin laut adalah angin yang
bertiup dari arah laut ke arah darat
yang umumnya terjadi pada siang
hari dari pukul 09.00 sampai dengan
pukul 16.00.
2. Angin darat
• Angin darat adalah angin yang bertiup dari
arah darat ke arah laut, yang pada umumnya
terjadi saat malam hari, dari jam 20.00 sampai
dengan 06.00.
• Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan
untuk berangkat mencari ikan dengan perahi
bertenaga angin sederhana.
Angin lembah dan angin gunung
1. angin lembah
Angin Lembah adalah angin yang bertiup dari
arah lembah ke puncak gunung dan biasa
terjadi pada siang hari.
2. Angin gunung
Angin Gunung adalah angin yang bertiup dari
puncak gunung ke lembah gunung
dan terjadi pada malam hari.
Angin fohn
• Angin Fohn (Angin Jatuh) adalah
angin yang terjadi sesuai hujan
Orografis. Angin yang bertiup
pada suaatu wilayah dengan
temperatur dan kelengasan yang
berbeda
Angin muson
1. Angin muson barat
Angin Musim/Muson Barat adalah angin
yang mengalir dari benua Asia (musim dingin)
ke Benua Australia (musim panas) dan
mengandung curah hujan yang banyak di
Indonesia bagian barat, hal ini disebabkan
karena angin melewati tempat yang luas,
seperti perairan dan samudra
2. Angin muson timur
Angin Musim/Muson Timur adalah angin yang
mengalir dari Benua Australia( musim dingin)
ke Benua Asia (Musim panas) sedikit curah
hujan ( kemarau) di Indonesia bagian timur
karena angin melewati celah-celah sempit dan
berbagai gurun (Gibson, Australia Besar, dan
Victoria).
Alat untuk mengukur angin
1. Anemometer
Anemometer, adalah alat yang mengukur
kecepatan angin
2. Wind Vane,
adalah alat untuk mengetahui arah angin.
• Anemometer
Wind vane
Klasifikasi Iklim
1. Iklim Matahari
Dasar perhitungan untuk mengadakan
pembagian daerah iklim matahari ialah banyaknya sinar
matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Menurut
teori, makin jauh dari khatulistiwa maka smakin besar
sudut datang sinar matahari, sehingga semakin sedikit
jumlah sinar matahari yang diterima oleh permukaan
bumi.
Pembagian daerah iklim matahari didasarkan
pada letak lintang adalah sebagai berikut :
• A. Daerah Iklim Tropis : 0 ° LU- 23,5° LU dan 0° LS –
23,5° LS
• B. Daerah Iklim Sedang : 23,5° LU – 66,5° LU dan
23,5° LS – 90° LS
• C. Daerah Iklim Dingin : 66,5° LU – 90° LU dan 66,5°
LS – 90° LS.
Pembagian daerah iklim menurut iklim
matahari didasarkan 1 teori, bahwa temperatur udara
makain rendah jika letaknya makin jauh dar
khatulistiwa. Maka dari itu para ahli yang menyebut
iklim matahari sebagai iklim teoritis. Menurut
kenyataannya, temperatur beberapa tempat
menyimpang dari teori tersebut.
2. Iklim Fisis
Iklim fisis adalah iklim yang dipengaruhi alam sekitar.
Misalnya, daratan, lautan, pegunungan, dataran rendah, dataran
tinggi, angin, laut, maupun letak geografis. Berikut adalah pembagian
iklim fisis :
• Ikim Kontinental atau Iklim Darat, iklim ini terjadi didaerah yang
sangat luas, sehingga angin yang terpengaruh terhadap daerah
tersebut adalah angin darat yang kering. Di daerah ini, pada siang
hari terasa panas sekali dan pada malamnya terasa dingin. Curah
hujannya sangat rendah sehingga kadang-kadang terbentuk gurun
pasir . Misalnya Tibet, Arab, Sahara.
• Iklim Laut, iklim ini terdapat pada daerah Eropa ropis dan
subtropis. Angin yang berpengaruh terhadap daerah tersebut
adalah angin laut yang lembab. Cirinya yaitu curah hujan yang
rata-rata tinggi, suhu tahunan dan harian yang hampir sama,
sifatnya banyak hujan.
• Iklim Daratan Tinggi, iklim ini mengalami perubahan suhu
harian dan tahunana, tekanan rendah, sinar matahari terik
dan hanya mengandung sedikit uap air.
• Iklim Pegunungan, iklim ini terdapat di daerah pegunungan.
Didaerah pegunungan udaranya sejuk dan hujan sering
turun. Hujan terjadi karena awan yang naik kelereng
pegunungan mengalami konsensasi sehingga turun hujan.
Hujan seperti ini disebut hujan orografis.
3. Iklim Musim
Letak geografis Indonesia yang diapit oleh
Benua Asia dan Australia, menyebabkan di
Indonesia terdapat iklim musim. Iklim ini erat
kaitannya dengan pola angin musim di
Indonesia. Pada bulan April-Oktober, ketika
bertiup angin musim timur, terjadi musim
kemarau, sebaliknya ketika bertiup angin
musim barat, terjadi musim penghujan.
4. Iklim Menurut Junghuhn
Junghuhn (bangsa Jerman) membuat klasifikasi
iklim berdasarkan ketinggian tempat dan jenis
tumbuhan yang cocok di suatu daerah.
Penelitiannya diakukan di pulau Jawa.
5.IKLIM KOPPEN
Koppen mengadakan pembagian daerah iklim
berdasarkan temperatur dan curah hujannya,
permukaan dibagi menjadi beberapa daerah
iklim.
Pembagian musim berdasarkan iklim :
1. Iklim Subtropis
a. Musim Panas
b. Musim Gugur
c. Musim Dingin
d. Musim Semi
2. Iklim Tropis
a. Musim Hujan
b. Musim Kemarau
Oktaviani
Musim Kemarau
Musim Kemarau adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi
oleh sistem muson. Musim kemarau dikenal sebagai musim kering. Untuk
dapat disebut musim kemarau, curah hujan per bulan harus di bawah 60
mm/bulan (atau 20 mm per dasarian) selama tiga dasarian berturutturut.
Selain Indonesia, negara-negara yang sering mengalami musim ini adalah
wilayah tropis di Asia Tenggara dan Asia Selatan, Australia bagian timur laut,
Afrika, dan sebagian Amerika Selatan.
Perubahan musim di Indonesia terjadi karena adanya perbedaan
pergerakan angin untuk wilayah-wilayah tertentu. Pola pergerakan angin
muson (angin musim) adalah sebagai berikut:
*Pola angin musim terjadi karena adanya pergeseran matahari antara 23
September - 20 Maret berada di Belahan Bumi Utara (BBU) dan antara 21
Maret - 22 September berada di Belahan Bumi Selatan (BBS).
*Pola angin muson timur laut membelok menjadi pola angin muson barat
laut setelah melewati khatulistiwa pada bulan September - Maret saat
matahari berada di BBS.
THANKYOU !!!

More Related Content

Similar to MATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptx

INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFERINTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFERNesha Mutiara
 
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosferjopiwildani
 
Group 1 angin dan badai fk ekonomi
Group 1 angin dan badai fk ekonomiGroup 1 angin dan badai fk ekonomi
Group 1 angin dan badai fk ekonomiFeni Malviowita
 
Laporan 5&6
Laporan 5&6Laporan 5&6
Laporan 5&6isanuri
 
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptxMateri BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptxMeliagustin12
 
Bab 4. atmosfer (presentasi 2010)
Bab 4. atmosfer (presentasi 2010)Bab 4. atmosfer (presentasi 2010)
Bab 4. atmosfer (presentasi 2010)10mipa7
 
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdfDINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdfalfabagus47
 
Newton - Bencana Meteorologi
Newton - Bencana MeteorologiNewton - Bencana Meteorologi
Newton - Bencana MeteorologiNewtonXu1
 
IKLIM MATAHARI.pptx
IKLIM MATAHARI.pptxIKLIM MATAHARI.pptx
IKLIM MATAHARI.pptxRandy695927
 
ANGIN, AWAN, MUSIM, IKLIM.pptx
ANGIN, AWAN, MUSIM, IKLIM.pptxANGIN, AWAN, MUSIM, IKLIM.pptx
ANGIN, AWAN, MUSIM, IKLIM.pptxIqbalRamdhany
 
Minggu 1 pergerakan bumi
Minggu 1 pergerakan bumiMinggu 1 pergerakan bumi
Minggu 1 pergerakan bumiNurul Shazliana
 
Angin (geografi) kelas X
Angin (geografi) kelas XAngin (geografi) kelas X
Angin (geografi) kelas XZhafirah Yumna
 

Similar to MATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptx (20)

Iklim dan ilmu medan
Iklim dan ilmu medanIklim dan ilmu medan
Iklim dan ilmu medan
 
Iklim dan ilmu medan
Iklim dan ilmu medanIklim dan ilmu medan
Iklim dan ilmu medan
 
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFERINTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
 
Geo atmosfer
Geo atmosferGeo atmosfer
Geo atmosfer
 
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosfer
 
Group 1 angin dan badai fk ekonomi
Group 1 angin dan badai fk ekonomiGroup 1 angin dan badai fk ekonomi
Group 1 angin dan badai fk ekonomi
 
Laporan 5&6
Laporan 5&6Laporan 5&6
Laporan 5&6
 
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptxMateri BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
 
Nusriatul hidayah
Nusriatul hidayahNusriatul hidayah
Nusriatul hidayah
 
Hidrologi 2. iklim
Hidrologi 2. iklimHidrologi 2. iklim
Hidrologi 2. iklim
 
Bab 4. atmosfer (presentasi 2010)
Bab 4. atmosfer (presentasi 2010)Bab 4. atmosfer (presentasi 2010)
Bab 4. atmosfer (presentasi 2010)
 
Nusriatul hidayah
Nusriatul hidayahNusriatul hidayah
Nusriatul hidayah
 
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdfDINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
 
Newton - Bencana Meteorologi
Newton - Bencana MeteorologiNewton - Bencana Meteorologi
Newton - Bencana Meteorologi
 
IKLIM MATAHARI.pptx
IKLIM MATAHARI.pptxIKLIM MATAHARI.pptx
IKLIM MATAHARI.pptx
 
Atmosfer ok
Atmosfer okAtmosfer ok
Atmosfer ok
 
ANGIN, AWAN, MUSIM, IKLIM.pptx
ANGIN, AWAN, MUSIM, IKLIM.pptxANGIN, AWAN, MUSIM, IKLIM.pptx
ANGIN, AWAN, MUSIM, IKLIM.pptx
 
Minggu 1 pergerakan bumi
Minggu 1 pergerakan bumiMinggu 1 pergerakan bumi
Minggu 1 pergerakan bumi
 
Tugas Geografi
Tugas GeografiTugas Geografi
Tugas Geografi
 
Angin (geografi) kelas X
Angin (geografi) kelas XAngin (geografi) kelas X
Angin (geografi) kelas X
 

Recently uploaded

Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

MATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptx

  • 2. CUACA • Keadaan udara di suatu tempat pada suatu saat • Waktunya singkat • Daerahnya sempit • Berubah-ubah setiap saat • Dipelajari oleh badan Meteorologi
  • 3. Iklim • Rata-rata cuaca pada suatu wilayah dalam waktu yang relatif lama • Daerah luas • Relatif tetap • Dipelajari oleh badan Klimatologi
  • 4. Unsur yang mempengaruhi iklim dan cuaca • Temperatur/ Suhu udara : keadaan panas atau dinginnya udara • Curah Hujan : uap air yang mengkondensasi dan jatuh di prmukaan bumi dalam proses hidrologi. Alat untuk mengukur curah hujan adalah Hidrometer atau Abrometer. Adapun pembagian hujan adalah:
  • 5.
  • 6. HUJAN ASAM Hujan yang kondisi airnya menunjukkan tingkat keasaman yang cukup tinggi akibat dari polusi udara. HUJAN OROGRAFIS Hujan yang terjadi di lereng pegunungan, karena udara yang mengandung uap air terhalang oleh pegunungan dan mengalami proses kondensasi karna pendinginan temperatur maka terjadilah hujan.
  • 7. HUJAN FRONTAL Hujan yang terjadi karena pertemuan dua masa udara yang berbeda temperaturnya. Hal tersebut mengakibatkan uap air yang masa udaranya panas akan naik ke atas dan yang masa udaranya dingin akan terkondensasi dan terjadilah hujan. HUJAN ZENITHAL (KONVENSIONAL) Hujan yang disebabkan oleh naiknya udara yang mengandung uap air ke angkasa secara vertikal kemudian mengalami kondensasi maka terjadilah hujan.
  • 8.
  • 9.
  • 10. • Kelembaban Udara : Banyak sedikitnya uap air yang terkandung di dalam udara. Alat untuk mengukur kelembaban udara adalah Higrometer. • Tekanan Udara : Tekanan yang ditimbulkan oleh beratnya lapisan-lapisan udara. Alat untuk mengukur tekanan udara ialah Barometer. • Angin : Udara yang bergerak dari tekanan maksimum ke tekanan minimum. Alat untuk mengukur angin adalah Anemometer.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14. awan
  • 15. AWAN • Awan adalah kumpulan tetesan air atau kristal es di dalam atmosfer yang terjadi karena adanya pemadatan/pengembunan uap air yang terdapat di dalam udara setelah melampaui keadaan titik jenuh. Awan merupakan cikal bakal terjadinya huja, namun hal tersebut juga bergantung dari musim.
  • 16. GOLONGAN AWAN • CIRRUS (> 6.000 METER) AWAN TINGGI • ALTO (2.000-6.000 METER) AWAN SEDANG • STRATUS (< 2.000 METER) AWAN RENDAH  AWAN YANG BANYAK MENGHASILKAN HUJAN ADALAH AWAN NIMBOSTRATUS DAN CUMULUS NIMBUS
  • 17. AWAN CIRRUS • Awan cirrus adalah awan halus dengan struktur seperti serat dan berbentuk seperti bulu burung. • Awan cirrus (Ci) tersusun atas pita melengkung di langit, sehingga tampak bertemu satu atau dua titik horizon, dan sering terdapat kristal es. Awan Cirrus tidak menimbulkan hujan.
  • 19. Awan alto • Awan Alto Cumulus (A - Cu) adalah awan yang bentuknya kecil-kecil yang jumlahnya banyak. Umumnya berbentuk bola yang agak tebal, berwarna putih sampai pucat dan ada bagian yang kelabu. • Awan ini bergerombol dan saling berdekatan sehingga tampak bahwa awan ini saling bergandengan.
  • 21. Awan stratus • Awan stratus adalah awan rendah dan luas dengan tinggi berada dibawah 200 m. • Lapisan melebar seperti kabut dan berlapis- lapis. Antara kabut dan awan stratus pada dasarnya tidak berbeda.
  • 23. ANGIN • Angin adalah udara yang bergerak akibat rotasi bumi dan perbedaan tekanan udara di sekitarnya. • Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah
  • 24. Jenis-jenis angin 1. Angin laut dan angin darat angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00.
  • 25. 2. Angin darat • Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut, yang pada umumnya terjadi saat malam hari, dari jam 20.00 sampai dengan 06.00. • Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahi bertenaga angin sederhana.
  • 26.
  • 27. Angin lembah dan angin gunung 1. angin lembah Angin Lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke puncak gunung dan biasa terjadi pada siang hari. 2. Angin gunung Angin Gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung dan terjadi pada malam hari.
  • 28.
  • 29. Angin fohn • Angin Fohn (Angin Jatuh) adalah angin yang terjadi sesuai hujan Orografis. Angin yang bertiup pada suaatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda
  • 30.
  • 31. Angin muson 1. Angin muson barat Angin Musim/Muson Barat adalah angin yang mengalir dari benua Asia (musim dingin) ke Benua Australia (musim panas) dan mengandung curah hujan yang banyak di Indonesia bagian barat, hal ini disebabkan karena angin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan samudra
  • 32. 2. Angin muson timur Angin Musim/Muson Timur adalah angin yang mengalir dari Benua Australia( musim dingin) ke Benua Asia (Musim panas) sedikit curah hujan ( kemarau) di Indonesia bagian timur karena angin melewati celah-celah sempit dan berbagai gurun (Gibson, Australia Besar, dan Victoria).
  • 33.
  • 34. Alat untuk mengukur angin 1. Anemometer Anemometer, adalah alat yang mengukur kecepatan angin 2. Wind Vane, adalah alat untuk mengetahui arah angin.
  • 37. Klasifikasi Iklim 1. Iklim Matahari Dasar perhitungan untuk mengadakan pembagian daerah iklim matahari ialah banyaknya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Menurut teori, makin jauh dari khatulistiwa maka smakin besar sudut datang sinar matahari, sehingga semakin sedikit jumlah sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Pembagian daerah iklim matahari didasarkan pada letak lintang adalah sebagai berikut :
  • 38. • A. Daerah Iklim Tropis : 0 ° LU- 23,5° LU dan 0° LS – 23,5° LS • B. Daerah Iklim Sedang : 23,5° LU – 66,5° LU dan 23,5° LS – 90° LS • C. Daerah Iklim Dingin : 66,5° LU – 90° LU dan 66,5° LS – 90° LS. Pembagian daerah iklim menurut iklim matahari didasarkan 1 teori, bahwa temperatur udara makain rendah jika letaknya makin jauh dar khatulistiwa. Maka dari itu para ahli yang menyebut iklim matahari sebagai iklim teoritis. Menurut kenyataannya, temperatur beberapa tempat menyimpang dari teori tersebut.
  • 39. 2. Iklim Fisis Iklim fisis adalah iklim yang dipengaruhi alam sekitar. Misalnya, daratan, lautan, pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi, angin, laut, maupun letak geografis. Berikut adalah pembagian iklim fisis : • Ikim Kontinental atau Iklim Darat, iklim ini terjadi didaerah yang sangat luas, sehingga angin yang terpengaruh terhadap daerah tersebut adalah angin darat yang kering. Di daerah ini, pada siang hari terasa panas sekali dan pada malamnya terasa dingin. Curah hujannya sangat rendah sehingga kadang-kadang terbentuk gurun pasir . Misalnya Tibet, Arab, Sahara. • Iklim Laut, iklim ini terdapat pada daerah Eropa ropis dan subtropis. Angin yang berpengaruh terhadap daerah tersebut adalah angin laut yang lembab. Cirinya yaitu curah hujan yang rata-rata tinggi, suhu tahunan dan harian yang hampir sama, sifatnya banyak hujan.
  • 40. • Iklim Daratan Tinggi, iklim ini mengalami perubahan suhu harian dan tahunana, tekanan rendah, sinar matahari terik dan hanya mengandung sedikit uap air. • Iklim Pegunungan, iklim ini terdapat di daerah pegunungan. Didaerah pegunungan udaranya sejuk dan hujan sering turun. Hujan terjadi karena awan yang naik kelereng pegunungan mengalami konsensasi sehingga turun hujan. Hujan seperti ini disebut hujan orografis.
  • 41. 3. Iklim Musim Letak geografis Indonesia yang diapit oleh Benua Asia dan Australia, menyebabkan di Indonesia terdapat iklim musim. Iklim ini erat kaitannya dengan pola angin musim di Indonesia. Pada bulan April-Oktober, ketika bertiup angin musim timur, terjadi musim kemarau, sebaliknya ketika bertiup angin musim barat, terjadi musim penghujan.
  • 42. 4. Iklim Menurut Junghuhn Junghuhn (bangsa Jerman) membuat klasifikasi iklim berdasarkan ketinggian tempat dan jenis tumbuhan yang cocok di suatu daerah. Penelitiannya diakukan di pulau Jawa.
  • 43. 5.IKLIM KOPPEN Koppen mengadakan pembagian daerah iklim berdasarkan temperatur dan curah hujannya, permukaan dibagi menjadi beberapa daerah iklim.
  • 44.
  • 45.
  • 46.
  • 47. Pembagian musim berdasarkan iklim : 1. Iklim Subtropis a. Musim Panas b. Musim Gugur c. Musim Dingin d. Musim Semi
  • 48.
  • 49.
  • 50.
  • 51.
  • 52. 2. Iklim Tropis a. Musim Hujan b. Musim Kemarau
  • 54.
  • 55. Musim Kemarau Musim Kemarau adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi oleh sistem muson. Musim kemarau dikenal sebagai musim kering. Untuk dapat disebut musim kemarau, curah hujan per bulan harus di bawah 60 mm/bulan (atau 20 mm per dasarian) selama tiga dasarian berturutturut. Selain Indonesia, negara-negara yang sering mengalami musim ini adalah wilayah tropis di Asia Tenggara dan Asia Selatan, Australia bagian timur laut, Afrika, dan sebagian Amerika Selatan.
  • 56. Perubahan musim di Indonesia terjadi karena adanya perbedaan pergerakan angin untuk wilayah-wilayah tertentu. Pola pergerakan angin muson (angin musim) adalah sebagai berikut: *Pola angin musim terjadi karena adanya pergeseran matahari antara 23 September - 20 Maret berada di Belahan Bumi Utara (BBU) dan antara 21 Maret - 22 September berada di Belahan Bumi Selatan (BBS). *Pola angin muson timur laut membelok menjadi pola angin muson barat laut setelah melewati khatulistiwa pada bulan September - Maret saat matahari berada di BBS.