SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
ATMOSFER
A. Lapisan Atmosfer
        Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh
dengan ketebalan lebih dari 650 km. Gerakan udara dalam atmosfer terjadi
terutama karena adanya pengaruh pemanasan sinar matahari serta perputaran
bumi. Perputaran bumi ini akan mengakibatkan bergeraknya masa udara, sehingga
terjadilah perbedaan tekanan udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang
dapat menimbulkan arus angin.
        Keberadaan atmosfer yang menyelimuti seluruh permukaan bumi memiliki
arti yang sangat penting bagi kelangsungan hidup berbagai organisme di muka
bumi. Fungsi atmosfer antara lain :
1. Mengurangi radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi pada siang hari
dan hilangnya panas yang berlebihan pada malam hari.
2. Mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi
3. Menyediakan okisgen dan karbon dioksida.
4. Sebagai penahan meteor yang akan jatuh ke bumi.

TROPOSFER
Lapisan ini merupakan lapisan yang paling bawah, berada antara permukaan bumi
sampai pada ketinggian 8 km pada posisi kutub dan 18 – 19 km pada daerah
ekuator. Pada lapisan ini suhu udara akan menurun dengan bertambahnya
ketinggian. Setiap kenaikan 100 meter temperaturnya turun turun 0,5 oC. Lapisan
ini dianggap sebagai bagian atmosfer yang paling penting, karena berhubungan
langsung dengan permukaan bumi yang merupakan habitat dari berbagai jenis
mahluk hidup termasuk manusia, serta karena sebagain besar dinamika iklim
berlangsung pada lapisan troposfer. Di dalam lapisan ini berlangsung semua hal
yang berhubungan dengan iklim. Di lapisan inilah terbentuknya awan, jatuhnya
hujan, salju, hujan es dan lain-lain.

STRATOSFER
Terletak di atas lapisan troposfer pada ketinggian 50 – 60 km. Pada lapisan
stratosfer, suhu akan semakin meningkat dengan meningkatnya ketinggian.
lapisan troposfer. Ciri penting dari lapisan stratosfer adalah keberadaan lapisan
ozon yang berguna untuk menyerap radiasi ultraviolet. Batas lapisan stratosfer
disebut stratopouse.

MESOSFER
Mesosfer terletak di atas stratosfer pada ketinggian 50 – 70 km. Suhu di lapisan
ini akan menurun seiring dengan meningkatnya ketinggian. Daerah transisi antara
lapisan mesosfer dan termosfer disebut mesopouse . Kebanyakan meteor yang
sampai ke bumi terbakar lapisan ini.

TERMOSFER
Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada
ketinggian sekitar 650 km. Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur
yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar           . Perubahan ini terjadi
karena serapan radiasi sinar ultra violet. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia
sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama
ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era
satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio.
EKSOSFER
Eksosfer adalah lapisan bumi yang terletak paling luar. Pada lapisan ini terdapat refleksi cahaya matahari
yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga dikenal
sebagai cahaya Zodiakal. Batas antara ekosfer dengan angkasa luar tidak jelas. Daerah yang masih termasuk
ekosfer adalah daerah yang masih dapat dipengaruhi daya gravitasi bumi. Garis imajiner yang membatasi
ekosfer dengan angkasa luar disebut magnetopause.

B. Cuaca dan Iklim
Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat dan pada suatu
tempat/daerah yang sempit. Misalnya : cuaca y cerah,
banyaknya awan, tekanan angin yang tinggi, panas atau sejuk.
Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah yang
relatif luas dan waktu yang relatif lama (puluhan tahun), ilmu
yang mempelajarinya adalah meteorologi dan ilmu yang
mempelajari iklim adalah klimatologi.

Unsur-unsur cuaca dan iklim

1. Suhu/temperatur: panas dinginnya udara.
Alat pengukur suhu disebut termometer.
Pemanasan udara dibedakan atas:
a) Langsung

   •   o Absorbsi: penyerapan radiasi matahari.
   •   o Refleksi: pemantulan sinar matahari.
   •   o Difusi: penghamburan sinar matahari.

b) Tidak langsung

   •   o Konduksi: penerusan energi.
   •   o Konveksi: pemanasan udara secara vertikal.
   •   o Adveksi: pemanasan udara secara hori-zontal.
   •   o Turbulensi: pemanasan udara yang tidak teratur.

2. Kelembapan/lengas udara: jumlah uap air yang terkandung dalam udara.
Alat pengukur kelembapan disebut higrometer.

   •   o Kelembapan relatif/nisbi: perbandingan jumlah uap air yang dikandung dengan jumlah maksimal
       uap air yang dapat dikandung pada suhu dan tekanan yang sama.
   •   o Kelembapan mutlak/absolut: jumlah uap air setiap 1 m3 udara (gram/m3).

3. Curah hujan: banyaknya hujan yang jatuh.

   •   o Hujan zenithal/naik ekuator: di daerah khatu-listiwa, uap air naik secara vertikal.
   •   o Hujan orografis: uap air naik di pegunungan, hujan di lereng gunung.
   •   o Hujan siklonal: pengaruh angin siklon, udara naik dan menjadi dingin.
   •   o Hujan muson: pengaruh angin muson barat, bulan Oktober – April.
   •   o Hujan frontal: pertemuan massa udara panas dengan massa udara dingin.
4. Angin: udara yang bergerak dari daerah bertekanan tinggi → rendah.
Alat pengukur kecepatan angin: anemometer.

   •   o Angin pasat: maksimum subtropik → minimum khatulistiwa.
   •   o Angin antipasat: khatulistiwa bagian atas →maksimum subtropik.
   •   o Angin muson: berganti arah setiap 6 bulan sekali.
   •   o Angin siklon: tekanan minimum dikelilingi tekanan maksimum, berlawanan arah jarum jam pada
       belahan bumi utara dan searah pada belahan bumi selatan.
   •   o Angin antisiklon: tekanan maksimum dike-lilingi tekanan minimum, searah jarum jam pada belahan
       bumi utara dan berlawanan arah pada belahan bumi selatan.
   •   o Angin lokal: angin darat dan angin laut, angin gunung dan angin lembah, angin fohn (panas dan
       kering), contoh angin fohn: angin gending di Probolinggo, angin kumbang di Cirebon, angin wambrau
       di Biak, angin brubu di Makasar, angin bahorok di Deli.

5. Tekanan udara: massa udara.

   •   o Alat pengukur tekanan udara disebut barometer.
   •   o Semakin tinggi tempat semakin kecil tekanan udaranya.

6. Awan
Awan merupakan kumpulan partikel air yang melayang-layang di udara, sedangkan yang dekat dengan
permukaan bumi disebut kabut. Inti kondensasi merupakan titik air yang mengumpul pada sekeliling partikel-
partikel kecil. Inti- inti tersebut biasanya terdiri atas asap, benda mikroskopik yang bersifat menyerap, dan
kristal garam. Jenis awan didasarkan pada bentuk awan dan ketinggiannya didalam atmosfer. Awan yang
bergumpal disebut kumulus, awan yang berlapis disebut stratus, dan awan yang berserat disebut sirus.
Sedangkan awan tinggi yang tidak memberikan hujan dinamakan alto, dan awan rendah yang memeberikan
hujan dinamakan nimbus. Berdasarkan golongan utama awan dibagi menjadi sepuluh, yaitu:
ϖ Stratus
ϖ Stratokumulus
ϖ Kumulus
ϖ Nimbostratus
ϖ Kumolonimbus
ϖ Altokumulus
ϖ Altostratus
ϖ Sirus
ϖ Sirokumulus
ϖ Sirostratus

C. Pembagian Iklim


Persebaran



Tipe Iklim          Ciri-ciri iklim              Vegetasi                 Persebaran
     · Af = iklim   Memunyai temperatur yang Hutan Hujan Tropis           Berada di wilayah ekuator
     hujan tropic   sangat seragam tinggi antara                          (daerah yang beriklim tropis).
                    25o-44oC.                    Hutan musiman            Asia, amerika selatan dan
                                                                          afrika (kongo).
                    Hujan lebat dan merata sepanjag
tahun
     · Aw = Iklim    Mempunyai jumlah hujan yang Savanna                      Berada di wilayah perbatasan
     savana tropic   lebih sedikit                                            antara iklm subtopis dan iklim
                                                                              tropis. ( Afrika)
                     Hujan tidak merata dan tidak
                     teratur sepanjang tahun (ada
                     musim hujan dan musim
                     kemarau)
     · BS = iklim    Mempunyai      iklim  ekstremStepa                       Peralihan antara iklim lembab
     stepa           (kering)                                                 dan padang pasir.

                     Temperatur dibatasi oleh iklim
                     Aw pada arah ekuator

                     Hujan lebih sedikit
     · BW = iklim    Mempunyai iklim ekstrem           Padang pasir (gurun)   Berada pada iklim tropis dan
     gurun                                                                    subtropis. (australia utara, arab,
                     kelembaban udara rendah                                  cina)

                   Pada siang hari suhu mencapai
                   45 C, malam bisa mencapai 0 C
     · Cs = iklim  Pada bulan-bulan musim dinginStepa                         Berada di iklim subtropis (chili,
     hutan sedang, temperatur rata-rata antara 4-                             kalifornia    tengah,    Afrika
     panas dengan 10oC dan musim panas 21-26Oc                                selatan)
     musim panas
     yang kering   Curah hujan pada musim dingin
                   sangat kecil (375-625 mm) dan
                   pada musim panas sama sekali
                   kering.
     · Da = iklim  Musim panas panjang, hangatPadang rumput (prairi)          Berada pada wilayah yang
     kontinental   dan lembab                                                 memiliki iklim kontinental
     lembab,                                                                  seperti amerika serikat, dan
     musim panas Temperatur pada musim dingin                                 Eropa
     yang hangat   rendah

                     Curah hujan lebih sedikit
     · Et = iklim    Temperatur bulan terpanas antaraTundra (lumut)           Berada di wilayah yang
     tundra          0o-10oC                                                  berbatasan     antara     iklim
                                                                              pertengahan dengan iklim es
                     Curah hujan sangat rendah                                abadi. (Amerika Utara dan
                                                                              Greenland)
     · Ef = iklim es Tenperatur paling rendah (< –Tidak ada vegetasi          Berada di wilayah antartika
     abadi           20)

                     Curah hujan turun sebagai salju

Kelasifikasi menurut para ahli yaitu :
   1. Menurut koppen
       Menurut koppen didasarkan pada curah hujan dan temperature. Koppen membagi iklim menjadi lima
       tipe iklim yaitu :
   • A = iklim tropical, ditandai dengan rata-rata suhu setiap bulan adalah lebih besar dari 18oC, curah
       hujan tahunan lebih tinggi daripada evapotransiprasi tahunan
   • B = iklim hujan kering/gurun, Evapotranspirsi tahunan lebih tinggi daripada curah hujan
   • C = iklim sedan atau hangat/mesothermalg, rata-rata suhu di atas -3oC kurang dari 18oC.
•  D = iklim dingin/iklim salju, rata-rata bulan terdingin di bawah -3oC,bulan terpanas 10oC
   •  E = iklim kutub/Es , bulan panas kurang dari 10oC
  2. Menurut Schmidt-ferguson
      Klesifikasi ini berdasarkan pada perhitungan indeks nilai Q dengan cara menghitung jumlah curah
      hujan tiap-tiap bulan.
Rumus penghitungan Q :

Q = rata-rata bulan kering x 100%rata-rata bulan basah

Schmidt-Fergushon membagi iklim Indonesia menjadi delapan tipe yaitu :
   1. Iklim A; sangat basah, qilai Q = 0-14,3%
   2. Iklim B; basah, nilai Q = 14,3-33,3%
   3. Iklim C; agak basah, nilai Q = 33,3-60%
   4. Iklim D; sedang, nilai Q = 60-100%
   5. Iklim E; agak kering, nilai Q = 100-167%
   6. Iklim F; kering; nilai Q = 167-300%
   7. Iklim G; sangat kering, nilai Q = 300-700%
   8. Iklim H; luar biasa kering, nilai Q = >700%
   3. Menurut Oldeman
      Menurut dia didasarkan atas jumlah bulan basah secara berurutan dan jumlah bulan kering.
   1. A = jika terdapat 9 bulan basah berurutan
   2. B = jika terdapat 7-9 bulan basah berurutan
   3. C = jika terdapat 5-6 bulan basah berurutan
   4. D = jika terdapat 3-4 bulan basah berurutan
   5. E = jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan
   4. Menurut F.W.Junghuhn
      Menurutnya diklasifikasi dengan cara menghitung ketinggian tempat dan jenis tanaman. Junghuhn
      membagi iklim menjadi empat zona yaitu :
   • Daerah panas
   • Daerah sedang
   • Daerah sejuk
   • Daerah dingin

Gejala-gejala cuaca
Gejala cuaca adalah serangkaian gejala alam yang terbentuk karena temperature, kelembaban dan tekanan
udara. gejala-gejala cuaca yaitu:
   1. Kilat, Guntur dan petir
   2. Kabut
   3. Awan

D. Curah Hujan di Indonesia

   •   1. Pola hujan monsun, yang wilayahnya memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim hujan
       dan periode musim kemarau kemudian dikelompokan dalam Zona Musim (ZOM), tipe curah hujan
       yang bersifat unimodial (satu puncak musim hujan,DJF musim hujan,JJA musim kemarau).
   •   2. Pola hujan equatorial, yang wilayahnya memiliki distribusi hujan bulanan bimodial dengan dua
       puncak musim hujan maksimum dan hampir sepanjang tahun masuk dalam kreteria musim hujan. Pola
       ekuatorial dicirikan oleh tipe curah hujan dengan bentuk bimodial (dua puncak hujan) yang biasanya
       terjadi sekitar bulan Maret dan Oktober atau pada saat terjadi ekinoks.
5. Kenaikan permukaan laut hingga menyebabkan banjir yang luas. Pada tahun 2100 diperkirakan
      permukaan air laut naik hingga 15 - 95 cm.
   6. Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya pemutihan karang (coral bleaching) dan kerusakan
      terumbu karang di seluruh dunia
   7. Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan
   8. Menyebarnya penyakit-penyakit tropis, seperti malaria, ke daerah -daerah baru karena bertambahnya
      populasi serangga (nyamuk)
   9. Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan sesak karena terjadi arus pengungsian.

   Apa yang bisa dilakukan oleh negara-negara di dunia untuk menghentikan Pemanasan Global?
      Pada intinya negara-negara di dunia berusaha melakukan efisiensi energi dan memasyarakatkan
   penggunaan energi yang dapat diperbaharui (renewable energy) untuk mengurangi atau bahkan
   menghentikan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Denmark adalah salah satu negara yang tetap
   menikmati pertumbuhan ekonomi yang kuat meskipun harus mengurangi emisi Gas Rumah Kaca.


El Nino dan La Nina

        El   Nino    dan    La     Nina
sesungguhnya adalah kondisi abnormal
iklim pada area Samudra Pasifik yang
terletak pada daerah ekuatorial. Kedua
gejala alam ini mempunyai kondisi
anomali yang berbeda, El Nino dicirikan
dengan naiknya suhu permukaan laut
(warm phase) sedangkan La Nina
mempunyai kondisi yang sebaliknya
yaitu turunnya suhu permukaan air laut
(cold phase) pada area katulistiwa
Samudra Pasifik.

        El Nino dan La Nina sendiri baru dimasukkan
kedalam istilah bahasa ilmiah pada tahun 1997, dalam
bahasa asli (Amerika Selatan) La Nina berarti si gadis
kecil sedangkan El Nino berarti si buyung kecil.
Sesungguhnya fenomena ini sudah berjalan dalam
waktu yang panjang, tetapi baru dapat diidentifikasi
dalam beberapa tahun terakhir. Selama kurun 78 tahun
telah terjadi 23 kali gejala El Nino dan 15 kali La Nina.
El Nino sendiri terjadi dengan selang antara 3 sampai 7
tahun.
        Dampak yang ditimbulkan oleh anomali alam ini
memang cukup luar biasa dalam rentang area yang luas
antara lain kekeringan, kekurangan pangan dan banjir.
Beberapa bencana kekeringan dan banjir yang terjadi di
Indonesia juga disebabkan oleh El Nino atau La Nina.
Akan tetapi penelitian lebih lanjut menemukan bahwa tidak semua anomali ini menimbulkan dampak negatif.
Sebuah riset menunjukkan bahwa El Nino menurunkan intensitas dan jumlah badai Atlantik dan tornado yang
melintasi bagian tengah Amerika Serikat. (edy yuvera:nationalgegraphic dan internet source)
•   3. Pola hujan lokal, yang wilayahnya memiliki distribusi hujan bulanan kebalikan dengan pola
       monsun. Pola lokal dicirikan oleh bentuk pola hujan unimodial (satu puncak hujan), tetapi bentuknya
       berlawanan dengan tipe hujan monsun.
Pola umum curah hujan di Indonesia antara lain dipengaruhi oleh letak geografis. Secara rinci pola umum
hujan di Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut:

   1. Pantai sebelah barat setiap pulau memperoleh jumlah hujan selalu lebih banyak daripada pantai
      sebelah timur.

   2. Curah hujan di Indonesia bagian barat lebih besar daripada Indonesia bagian timur. Sebagai contoh,
      deretan pulau-pulau Jawa, Bali, NTB, dan NTT yang dihubungkan oleh selat-selat sempit, jumlah
      curah hujan yang terbanyak adalah Jawa Barat.

   3. Curah hujan juga bertambah sesuai dengan ketinggian tempat. Curah hujan terbanyak umumnya
      berada pada ketinggian antara 600 – 900 m di atas permukaan laut.

   4. Di daerah pedalaman, di semua pulau musim hujan jatuh pada musim pancaroba. Demikian juga
      halnya di daerah-daerah rawa yang besar.

   5. Bulan maksimum hujan sesuai dengan letak DKAT.

   6. Saat mulai turunnya hujan bergeser dari barat ke timur seperti:
      1) Pantai barat pulau Sumatera sampai ke Bengkulu mendapat hujan terbanyak pada bulan November.
      2) Lampung-Bangka yang letaknya ke timur mendapat hujan terbanyak pada bulan Desember.
      3) Jawa bagian utara, Bali, NTB, dan NTT pada bulan Januari – Februari.

   7. Di Sulawesi Selatan bagian timur, Sulawesi Tenggara, Maluku Tengah, musim hujannya berbeda,
      yaitu bulan Mei-Juni. Pada saat itu, daerah lain sedang mengalami musim kering. Batas daerah hujan
      Indonesia barat dan timur terletak pada kira-kira 120( Bujur Timur.

F. Perubahan Iklim Global

       Pemanasan Global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah
emisi Gas Rumah Kaca di atmosfer. Pemanasan Global akan diikuti dengan Perubahan Iklim, seperti
meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan , di
belahan bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu.
       Pemanasan Global dan Perubahan Iklim terjadi akibat aktivitas manusia, terutama yang berhubungan
dengan penggunaan bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta kegiatan lain yang berhubungan
dengan hutan, pertanian , dan peternakan. Aktivitas manusia di kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung
maupun tidak langsung menyebabkan perubahan komposisi alami atmosfer, yaitu peningkatan jumlah Gas
Rumah Kaca secara global.

Dampak-dampak:
  1. Musnahnya berbagai jenis keanekaragaman hayati
  2. Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan badai, angin topan, dan banjir
   3. Mencairnya es dan glasier di kutub
   4. Meningkatnya jumlah tanah kering yang potensial menjadi gurun karena kekeringan yang
      berkepanjangan
•  D = iklim dingin/iklim salju, rata-rata bulan terdingin di bawah -3oC,bulan terpanas 10oC
   •  E = iklim kutub/Es , bulan panas kurang dari 10oC
  2. Menurut Schmidt-ferguson
      Klesifikasi ini berdasarkan pada perhitungan indeks nilai Q dengan cara menghitung jumlah curah
      hujan tiap-tiap bulan.
Rumus penghitungan Q :

Q = rata-rata bulan kering x 100%rata-rata bulan basah

Schmidt-Fergushon membagi iklim Indonesia menjadi delapan tipe yaitu :
   1. Iklim A; sangat basah, qilai Q = 0-14,3%
   2. Iklim B; basah, nilai Q = 14,3-33,3%
   3. Iklim C; agak basah, nilai Q = 33,3-60%
   4. Iklim D; sedang, nilai Q = 60-100%
   5. Iklim E; agak kering, nilai Q = 100-167%
   6. Iklim F; kering; nilai Q = 167-300%
   7. Iklim G; sangat kering, nilai Q = 300-700%
   8. Iklim H; luar biasa kering, nilai Q = >700%
   3. Menurut Oldeman
      Menurut dia didasarkan atas jumlah bulan basah secara berurutan dan jumlah bulan kering.
   1. A = jika terdapat 9 bulan basah berurutan
   2. B = jika terdapat 7-9 bulan basah berurutan
   3. C = jika terdapat 5-6 bulan basah berurutan
   4. D = jika terdapat 3-4 bulan basah berurutan
   5. E = jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan
   4. Menurut F.W.Junghuhn
      Menurutnya diklasifikasi dengan cara menghitung ketinggian tempat dan jenis tanaman. Junghuhn
      membagi iklim menjadi empat zona yaitu :
   • Daerah panas
   • Daerah sedang
   • Daerah sejuk
   • Daerah dingin

Gejala-gejala cuaca
Gejala cuaca adalah serangkaian gejala alam yang terbentuk karena temperature, kelembaban dan tekanan
udara. gejala-gejala cuaca yaitu:
   1. Kilat, Guntur dan petir
   2. Kabut
   3. Awan

D. Curah Hujan di Indonesia

   •   1. Pola hujan monsun, yang wilayahnya memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim hujan
       dan periode musim kemarau kemudian dikelompokan dalam Zona Musim (ZOM), tipe curah hujan
       yang bersifat unimodial (satu puncak musim hujan,DJF musim hujan,JJA musim kemarau).
   •   2. Pola hujan equatorial, yang wilayahnya memiliki distribusi hujan bulanan bimodial dengan dua
       puncak musim hujan maksimum dan hampir sepanjang tahun masuk dalam kreteria musim hujan. Pola
       ekuatorial dicirikan oleh tipe curah hujan dengan bentuk bimodial (dua puncak hujan) yang biasanya
       terjadi sekitar bulan Maret dan Oktober atau pada saat terjadi ekinoks.

More Related Content

What's hot

Agroklimatologi Klasifikasi iklim
Agroklimatologi Klasifikasi iklimAgroklimatologi Klasifikasi iklim
Agroklimatologi Klasifikasi iklimJoel mabes
 
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisaATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisaFirdyannisa Iskandar
 
Pelajaran Geografi (Tipe tipe iklim)
Pelajaran Geografi (Tipe tipe iklim)Pelajaran Geografi (Tipe tipe iklim)
Pelajaran Geografi (Tipe tipe iklim)Yanasta Pratama
 
Klasifikasi iklim dan cara menentukannya
Klasifikasi iklim dan cara menentukannyaKlasifikasi iklim dan cara menentukannya
Klasifikasi iklim dan cara menentukannyaAmmara Fathina
 
Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa
Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa
Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa Firdyannisa Iskandar
 
Pembagian iklim menurut w.koppen
Pembagian iklim menurut w.koppenPembagian iklim menurut w.koppen
Pembagian iklim menurut w.koppenAnugrahi Mahastri
 
ATMOSFER-geografi kelas 10
ATMOSFER-geografi kelas 10ATMOSFER-geografi kelas 10
ATMOSFER-geografi kelas 10W Apri
 
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFERINTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFERNesha Mutiara
 
Klasifikasi iklim
Klasifikasi iklimKlasifikasi iklim
Klasifikasi iklimAep Ajeng
 

What's hot (17)

Agroklimatologi Klasifikasi iklim
Agroklimatologi Klasifikasi iklimAgroklimatologi Klasifikasi iklim
Agroklimatologi Klasifikasi iklim
 
Geo ppt atmosfer
Geo ppt atmosferGeo ppt atmosfer
Geo ppt atmosfer
 
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisaATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
 
Atmosfer ok
Atmosfer okAtmosfer ok
Atmosfer ok
 
Klasifikasi iklim
Klasifikasi iklimKlasifikasi iklim
Klasifikasi iklim
 
Rangkuman iklim
Rangkuman iklimRangkuman iklim
Rangkuman iklim
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Pelajaran Geografi (Tipe tipe iklim)
Pelajaran Geografi (Tipe tipe iklim)Pelajaran Geografi (Tipe tipe iklim)
Pelajaran Geografi (Tipe tipe iklim)
 
Klasifikasi iklim dan cara menentukannya
Klasifikasi iklim dan cara menentukannyaKlasifikasi iklim dan cara menentukannya
Klasifikasi iklim dan cara menentukannya
 
Atmosfer XS5
Atmosfer XS5Atmosfer XS5
Atmosfer XS5
 
Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa
Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa
Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa
 
Makalah iklim tropis
Makalah iklim tropisMakalah iklim tropis
Makalah iklim tropis
 
Pembagian iklim menurut w.koppen
Pembagian iklim menurut w.koppenPembagian iklim menurut w.koppen
Pembagian iklim menurut w.koppen
 
ATMOSFER-geografi kelas 10
ATMOSFER-geografi kelas 10ATMOSFER-geografi kelas 10
ATMOSFER-geografi kelas 10
 
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFERINTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Klasifikasi iklim
Klasifikasi iklimKlasifikasi iklim
Klasifikasi iklim
 

Viewers also liked

Viewers also liked (15)

Describing audience flow on the internet
Describing audience flow on the internetDescribing audience flow on the internet
Describing audience flow on the internet
 
Agama2
Agama2Agama2
Agama2
 
Kelompok 11 qurdis
Kelompok 11 qurdisKelompok 11 qurdis
Kelompok 11 qurdis
 
Narrative text x 2
Narrative text x 2Narrative text x 2
Narrative text x 2
 
Print out globalisasi pkn
Print out globalisasi pknPrint out globalisasi pkn
Print out globalisasi pkn
 
Bentuk bentuk interaksi sosial x
Bentuk bentuk interaksi sosial xBentuk bentuk interaksi sosial x
Bentuk bentuk interaksi sosial x
 
Experiments!
Experiments!Experiments!
Experiments!
 
Hartatory exposition jadi
Hartatory exposition jadiHartatory exposition jadi
Hartatory exposition jadi
 
Laporan field trip
Laporan field trip Laporan field trip
Laporan field trip
 
Design portfolio Chelsey Jackson
Design portfolio Chelsey JacksonDesign portfolio Chelsey Jackson
Design portfolio Chelsey Jackson
 
Laporan presentasi biologi
Laporan presentasi biologiLaporan presentasi biologi
Laporan presentasi biologi
 
Analytical exposition text team 6
Analytical exposition text team 6Analytical exposition text team 6
Analytical exposition text team 6
 
Dinamika hidrosfer
Dinamika hidrosferDinamika hidrosfer
Dinamika hidrosfer
 
Media fragmentation and the coexistence of market information
Media fragmentation and the coexistence of market informationMedia fragmentation and the coexistence of market information
Media fragmentation and the coexistence of market information
 
13 bronchiectasis-dr khinchi
13 bronchiectasis-dr khinchi13 bronchiectasis-dr khinchi
13 bronchiectasis-dr khinchi
 

Similar to Geo atmosfer

MATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptx
MATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptxMATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptx
MATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptxMarnitaGracyaSiagian
 
Termal.minggu ke 4.kelas c.kiki zakiyah.ppt
Termal.minggu ke 4.kelas c.kiki zakiyah.pptTermal.minggu ke 4.kelas c.kiki zakiyah.ppt
Termal.minggu ke 4.kelas c.kiki zakiyah.pptKiki Zakiyah
 
ppt_geografi_atmosfer.pptx
ppt_geografi_atmosfer.pptxppt_geografi_atmosfer.pptx
ppt_geografi_atmosfer.pptxsumilah4
 
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdfDINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdfalfabagus47
 
IKLIM MATAHARI.pptx
IKLIM MATAHARI.pptxIKLIM MATAHARI.pptx
IKLIM MATAHARI.pptxRandy695927
 
Dinamika Atmosfer ( Materi Geografi )
Dinamika Atmosfer ( Materi Geografi )Dinamika Atmosfer ( Materi Geografi )
Dinamika Atmosfer ( Materi Geografi )Tara Setyawan
 
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosferjopiwildani
 

Similar to Geo atmosfer (20)

MATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptx
MATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptxMATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptx
MATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptx
 
Termal.minggu ke 4.kelas c.kiki zakiyah.ppt
Termal.minggu ke 4.kelas c.kiki zakiyah.pptTermal.minggu ke 4.kelas c.kiki zakiyah.ppt
Termal.minggu ke 4.kelas c.kiki zakiyah.ppt
 
Pembagian iklim
Pembagian iklimPembagian iklim
Pembagian iklim
 
ppt_geografi_atmosfer.pptx
ppt_geografi_atmosfer.pptxppt_geografi_atmosfer.pptx
ppt_geografi_atmosfer.pptx
 
Iklim dan ilmu medan
Iklim dan ilmu medanIklim dan ilmu medan
Iklim dan ilmu medan
 
Klasifikasi Iklim Sinar Matahari
Klasifikasi Iklim Sinar MatahariKlasifikasi Iklim Sinar Matahari
Klasifikasi Iklim Sinar Matahari
 
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdfDINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
 
Makalah iklim tropis
Makalah iklim tropisMakalah iklim tropis
Makalah iklim tropis
 
Nusriatul hidayah
Nusriatul hidayahNusriatul hidayah
Nusriatul hidayah
 
IKLIM MATAHARI.pptx
IKLIM MATAHARI.pptxIKLIM MATAHARI.pptx
IKLIM MATAHARI.pptx
 
Makalah iklim tropis
Makalah iklim tropisMakalah iklim tropis
Makalah iklim tropis
 
1.ppt
1.ppt1.ppt
1.ppt
 
Iklim di indonesia
Iklim di indonesiaIklim di indonesia
Iklim di indonesia
 
Dinamika Atmosfer ( Materi Geografi )
Dinamika Atmosfer ( Materi Geografi )Dinamika Atmosfer ( Materi Geografi )
Dinamika Atmosfer ( Materi Geografi )
 
CUACA_DAN_IKLIM.pptx
CUACA_DAN_IKLIM.pptxCUACA_DAN_IKLIM.pptx
CUACA_DAN_IKLIM.pptx
 
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosfer
 
Iklim.pptx
Iklim.pptxIklim.pptx
Iklim.pptx
 
Dinamika Perubahan Atmosfer
Dinamika Perubahan AtmosferDinamika Perubahan Atmosfer
Dinamika Perubahan Atmosfer
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
elearning_1685415507.pptx
elearning_1685415507.pptxelearning_1685415507.pptx
elearning_1685415507.pptx
 

More from Khairunnisa Nazhifah (14)

Review lembar jawaban kita-khairunnisa nazhifah yudyawati
Review lembar jawaban kita-khairunnisa nazhifah yudyawatiReview lembar jawaban kita-khairunnisa nazhifah yudyawati
Review lembar jawaban kita-khairunnisa nazhifah yudyawati
 
Manusia dan agama
Manusia dan agamaManusia dan agama
Manusia dan agama
 
Makalah mpk agama islam peran keluarga dlm lgbt
Makalah mpk agama islam peran keluarga dlm lgbtMakalah mpk agama islam peran keluarga dlm lgbt
Makalah mpk agama islam peran keluarga dlm lgbt
 
syariah islam Ltm 2
syariah islam Ltm 2 syariah islam Ltm 2
syariah islam Ltm 2
 
Pengertian islam
Pengertian islamPengertian islam
Pengertian islam
 
Pengaruh islam dalam kebudayaan masa kini (iptek dan media sosial)
Pengaruh islam dalam kebudayaan masa kini (iptek dan media sosial)Pengaruh islam dalam kebudayaan masa kini (iptek dan media sosial)
Pengaruh islam dalam kebudayaan masa kini (iptek dan media sosial)
 
Contoh penyimpangan sosial
Contoh penyimpangan sosialContoh penyimpangan sosial
Contoh penyimpangan sosial
 
Geo litosfer
Geo litosferGeo litosfer
Geo litosfer
 
Geo hidrosfer
Geo hidrosferGeo hidrosfer
Geo hidrosfer
 
Alat optik 1
Alat optik 1Alat optik 1
Alat optik 1
 
Pidato
PidatoPidato
Pidato
 
Definisi analytical exposition
Definisi analytical expositionDefinisi analytical exposition
Definisi analytical exposition
 
Explanation text
Explanation textExplanation text
Explanation text
 
Hidrokarbon man 7
Hidrokarbon man 7Hidrokarbon man 7
Hidrokarbon man 7
 

Geo atmosfer

  • 1. ATMOSFER A. Lapisan Atmosfer Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km. Gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya pengaruh pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi. Perputaran bumi ini akan mengakibatkan bergeraknya masa udara, sehingga terjadilah perbedaan tekanan udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus angin. Keberadaan atmosfer yang menyelimuti seluruh permukaan bumi memiliki arti yang sangat penting bagi kelangsungan hidup berbagai organisme di muka bumi. Fungsi atmosfer antara lain : 1. Mengurangi radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi pada siang hari dan hilangnya panas yang berlebihan pada malam hari. 2. Mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi 3. Menyediakan okisgen dan karbon dioksida. 4. Sebagai penahan meteor yang akan jatuh ke bumi. TROPOSFER Lapisan ini merupakan lapisan yang paling bawah, berada antara permukaan bumi sampai pada ketinggian 8 km pada posisi kutub dan 18 – 19 km pada daerah ekuator. Pada lapisan ini suhu udara akan menurun dengan bertambahnya ketinggian. Setiap kenaikan 100 meter temperaturnya turun turun 0,5 oC. Lapisan ini dianggap sebagai bagian atmosfer yang paling penting, karena berhubungan langsung dengan permukaan bumi yang merupakan habitat dari berbagai jenis mahluk hidup termasuk manusia, serta karena sebagain besar dinamika iklim berlangsung pada lapisan troposfer. Di dalam lapisan ini berlangsung semua hal yang berhubungan dengan iklim. Di lapisan inilah terbentuknya awan, jatuhnya hujan, salju, hujan es dan lain-lain. STRATOSFER Terletak di atas lapisan troposfer pada ketinggian 50 – 60 km. Pada lapisan stratosfer, suhu akan semakin meningkat dengan meningkatnya ketinggian. lapisan troposfer. Ciri penting dari lapisan stratosfer adalah keberadaan lapisan ozon yang berguna untuk menyerap radiasi ultraviolet. Batas lapisan stratosfer disebut stratopouse. MESOSFER Mesosfer terletak di atas stratosfer pada ketinggian 50 – 70 km. Suhu di lapisan ini akan menurun seiring dengan meningkatnya ketinggian. Daerah transisi antara lapisan mesosfer dan termosfer disebut mesopouse . Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi terbakar lapisan ini. TERMOSFER Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650 km. Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar . Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra violet. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio.
  • 2. EKSOSFER Eksosfer adalah lapisan bumi yang terletak paling luar. Pada lapisan ini terdapat refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga dikenal sebagai cahaya Zodiakal. Batas antara ekosfer dengan angkasa luar tidak jelas. Daerah yang masih termasuk ekosfer adalah daerah yang masih dapat dipengaruhi daya gravitasi bumi. Garis imajiner yang membatasi ekosfer dengan angkasa luar disebut magnetopause. B. Cuaca dan Iklim Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat dan pada suatu tempat/daerah yang sempit. Misalnya : cuaca y cerah, banyaknya awan, tekanan angin yang tinggi, panas atau sejuk. Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah yang relatif luas dan waktu yang relatif lama (puluhan tahun), ilmu yang mempelajarinya adalah meteorologi dan ilmu yang mempelajari iklim adalah klimatologi. Unsur-unsur cuaca dan iklim 1. Suhu/temperatur: panas dinginnya udara. Alat pengukur suhu disebut termometer. Pemanasan udara dibedakan atas: a) Langsung • o Absorbsi: penyerapan radiasi matahari. • o Refleksi: pemantulan sinar matahari. • o Difusi: penghamburan sinar matahari. b) Tidak langsung • o Konduksi: penerusan energi. • o Konveksi: pemanasan udara secara vertikal. • o Adveksi: pemanasan udara secara hori-zontal. • o Turbulensi: pemanasan udara yang tidak teratur. 2. Kelembapan/lengas udara: jumlah uap air yang terkandung dalam udara. Alat pengukur kelembapan disebut higrometer. • o Kelembapan relatif/nisbi: perbandingan jumlah uap air yang dikandung dengan jumlah maksimal uap air yang dapat dikandung pada suhu dan tekanan yang sama. • o Kelembapan mutlak/absolut: jumlah uap air setiap 1 m3 udara (gram/m3). 3. Curah hujan: banyaknya hujan yang jatuh. • o Hujan zenithal/naik ekuator: di daerah khatu-listiwa, uap air naik secara vertikal. • o Hujan orografis: uap air naik di pegunungan, hujan di lereng gunung. • o Hujan siklonal: pengaruh angin siklon, udara naik dan menjadi dingin. • o Hujan muson: pengaruh angin muson barat, bulan Oktober – April. • o Hujan frontal: pertemuan massa udara panas dengan massa udara dingin.
  • 3. 4. Angin: udara yang bergerak dari daerah bertekanan tinggi → rendah. Alat pengukur kecepatan angin: anemometer. • o Angin pasat: maksimum subtropik → minimum khatulistiwa. • o Angin antipasat: khatulistiwa bagian atas →maksimum subtropik. • o Angin muson: berganti arah setiap 6 bulan sekali. • o Angin siklon: tekanan minimum dikelilingi tekanan maksimum, berlawanan arah jarum jam pada belahan bumi utara dan searah pada belahan bumi selatan. • o Angin antisiklon: tekanan maksimum dike-lilingi tekanan minimum, searah jarum jam pada belahan bumi utara dan berlawanan arah pada belahan bumi selatan. • o Angin lokal: angin darat dan angin laut, angin gunung dan angin lembah, angin fohn (panas dan kering), contoh angin fohn: angin gending di Probolinggo, angin kumbang di Cirebon, angin wambrau di Biak, angin brubu di Makasar, angin bahorok di Deli. 5. Tekanan udara: massa udara. • o Alat pengukur tekanan udara disebut barometer. • o Semakin tinggi tempat semakin kecil tekanan udaranya. 6. Awan Awan merupakan kumpulan partikel air yang melayang-layang di udara, sedangkan yang dekat dengan permukaan bumi disebut kabut. Inti kondensasi merupakan titik air yang mengumpul pada sekeliling partikel- partikel kecil. Inti- inti tersebut biasanya terdiri atas asap, benda mikroskopik yang bersifat menyerap, dan kristal garam. Jenis awan didasarkan pada bentuk awan dan ketinggiannya didalam atmosfer. Awan yang bergumpal disebut kumulus, awan yang berlapis disebut stratus, dan awan yang berserat disebut sirus. Sedangkan awan tinggi yang tidak memberikan hujan dinamakan alto, dan awan rendah yang memeberikan hujan dinamakan nimbus. Berdasarkan golongan utama awan dibagi menjadi sepuluh, yaitu: ϖ Stratus ϖ Stratokumulus ϖ Kumulus ϖ Nimbostratus ϖ Kumolonimbus ϖ Altokumulus ϖ Altostratus ϖ Sirus ϖ Sirokumulus ϖ Sirostratus C. Pembagian Iklim Persebaran Tipe Iklim Ciri-ciri iklim Vegetasi Persebaran · Af = iklim Memunyai temperatur yang Hutan Hujan Tropis Berada di wilayah ekuator hujan tropic sangat seragam tinggi antara (daerah yang beriklim tropis). 25o-44oC. Hutan musiman Asia, amerika selatan dan afrika (kongo). Hujan lebat dan merata sepanjag
  • 4. tahun · Aw = Iklim Mempunyai jumlah hujan yang Savanna Berada di wilayah perbatasan savana tropic lebih sedikit antara iklm subtopis dan iklim tropis. ( Afrika) Hujan tidak merata dan tidak teratur sepanjang tahun (ada musim hujan dan musim kemarau) · BS = iklim Mempunyai iklim ekstremStepa Peralihan antara iklim lembab stepa (kering) dan padang pasir. Temperatur dibatasi oleh iklim Aw pada arah ekuator Hujan lebih sedikit · BW = iklim Mempunyai iklim ekstrem Padang pasir (gurun) Berada pada iklim tropis dan gurun subtropis. (australia utara, arab, kelembaban udara rendah cina) Pada siang hari suhu mencapai 45 C, malam bisa mencapai 0 C · Cs = iklim Pada bulan-bulan musim dinginStepa Berada di iklim subtropis (chili, hutan sedang, temperatur rata-rata antara 4- kalifornia tengah, Afrika panas dengan 10oC dan musim panas 21-26Oc selatan) musim panas yang kering Curah hujan pada musim dingin sangat kecil (375-625 mm) dan pada musim panas sama sekali kering. · Da = iklim Musim panas panjang, hangatPadang rumput (prairi) Berada pada wilayah yang kontinental dan lembab memiliki iklim kontinental lembab, seperti amerika serikat, dan musim panas Temperatur pada musim dingin Eropa yang hangat rendah Curah hujan lebih sedikit · Et = iklim Temperatur bulan terpanas antaraTundra (lumut) Berada di wilayah yang tundra 0o-10oC berbatasan antara iklim pertengahan dengan iklim es Curah hujan sangat rendah abadi. (Amerika Utara dan Greenland) · Ef = iklim es Tenperatur paling rendah (< –Tidak ada vegetasi Berada di wilayah antartika abadi 20) Curah hujan turun sebagai salju Kelasifikasi menurut para ahli yaitu : 1. Menurut koppen Menurut koppen didasarkan pada curah hujan dan temperature. Koppen membagi iklim menjadi lima tipe iklim yaitu : • A = iklim tropical, ditandai dengan rata-rata suhu setiap bulan adalah lebih besar dari 18oC, curah hujan tahunan lebih tinggi daripada evapotransiprasi tahunan • B = iklim hujan kering/gurun, Evapotranspirsi tahunan lebih tinggi daripada curah hujan • C = iklim sedan atau hangat/mesothermalg, rata-rata suhu di atas -3oC kurang dari 18oC.
  • 5. • D = iklim dingin/iklim salju, rata-rata bulan terdingin di bawah -3oC,bulan terpanas 10oC • E = iklim kutub/Es , bulan panas kurang dari 10oC 2. Menurut Schmidt-ferguson Klesifikasi ini berdasarkan pada perhitungan indeks nilai Q dengan cara menghitung jumlah curah hujan tiap-tiap bulan. Rumus penghitungan Q : Q = rata-rata bulan kering x 100%rata-rata bulan basah Schmidt-Fergushon membagi iklim Indonesia menjadi delapan tipe yaitu : 1. Iklim A; sangat basah, qilai Q = 0-14,3% 2. Iklim B; basah, nilai Q = 14,3-33,3% 3. Iklim C; agak basah, nilai Q = 33,3-60% 4. Iklim D; sedang, nilai Q = 60-100% 5. Iklim E; agak kering, nilai Q = 100-167% 6. Iklim F; kering; nilai Q = 167-300% 7. Iklim G; sangat kering, nilai Q = 300-700% 8. Iklim H; luar biasa kering, nilai Q = >700% 3. Menurut Oldeman Menurut dia didasarkan atas jumlah bulan basah secara berurutan dan jumlah bulan kering. 1. A = jika terdapat 9 bulan basah berurutan 2. B = jika terdapat 7-9 bulan basah berurutan 3. C = jika terdapat 5-6 bulan basah berurutan 4. D = jika terdapat 3-4 bulan basah berurutan 5. E = jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan 4. Menurut F.W.Junghuhn Menurutnya diklasifikasi dengan cara menghitung ketinggian tempat dan jenis tanaman. Junghuhn membagi iklim menjadi empat zona yaitu : • Daerah panas • Daerah sedang • Daerah sejuk • Daerah dingin Gejala-gejala cuaca Gejala cuaca adalah serangkaian gejala alam yang terbentuk karena temperature, kelembaban dan tekanan udara. gejala-gejala cuaca yaitu: 1. Kilat, Guntur dan petir 2. Kabut 3. Awan D. Curah Hujan di Indonesia • 1. Pola hujan monsun, yang wilayahnya memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim hujan dan periode musim kemarau kemudian dikelompokan dalam Zona Musim (ZOM), tipe curah hujan yang bersifat unimodial (satu puncak musim hujan,DJF musim hujan,JJA musim kemarau). • 2. Pola hujan equatorial, yang wilayahnya memiliki distribusi hujan bulanan bimodial dengan dua puncak musim hujan maksimum dan hampir sepanjang tahun masuk dalam kreteria musim hujan. Pola ekuatorial dicirikan oleh tipe curah hujan dengan bentuk bimodial (dua puncak hujan) yang biasanya terjadi sekitar bulan Maret dan Oktober atau pada saat terjadi ekinoks.
  • 6. 5. Kenaikan permukaan laut hingga menyebabkan banjir yang luas. Pada tahun 2100 diperkirakan permukaan air laut naik hingga 15 - 95 cm. 6. Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya pemutihan karang (coral bleaching) dan kerusakan terumbu karang di seluruh dunia 7. Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan 8. Menyebarnya penyakit-penyakit tropis, seperti malaria, ke daerah -daerah baru karena bertambahnya populasi serangga (nyamuk) 9. Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan sesak karena terjadi arus pengungsian. Apa yang bisa dilakukan oleh negara-negara di dunia untuk menghentikan Pemanasan Global? Pada intinya negara-negara di dunia berusaha melakukan efisiensi energi dan memasyarakatkan penggunaan energi yang dapat diperbaharui (renewable energy) untuk mengurangi atau bahkan menghentikan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Denmark adalah salah satu negara yang tetap menikmati pertumbuhan ekonomi yang kuat meskipun harus mengurangi emisi Gas Rumah Kaca. El Nino dan La Nina El Nino dan La Nina sesungguhnya adalah kondisi abnormal iklim pada area Samudra Pasifik yang terletak pada daerah ekuatorial. Kedua gejala alam ini mempunyai kondisi anomali yang berbeda, El Nino dicirikan dengan naiknya suhu permukaan laut (warm phase) sedangkan La Nina mempunyai kondisi yang sebaliknya yaitu turunnya suhu permukaan air laut (cold phase) pada area katulistiwa Samudra Pasifik. El Nino dan La Nina sendiri baru dimasukkan kedalam istilah bahasa ilmiah pada tahun 1997, dalam bahasa asli (Amerika Selatan) La Nina berarti si gadis kecil sedangkan El Nino berarti si buyung kecil. Sesungguhnya fenomena ini sudah berjalan dalam waktu yang panjang, tetapi baru dapat diidentifikasi dalam beberapa tahun terakhir. Selama kurun 78 tahun telah terjadi 23 kali gejala El Nino dan 15 kali La Nina. El Nino sendiri terjadi dengan selang antara 3 sampai 7 tahun. Dampak yang ditimbulkan oleh anomali alam ini memang cukup luar biasa dalam rentang area yang luas antara lain kekeringan, kekurangan pangan dan banjir. Beberapa bencana kekeringan dan banjir yang terjadi di Indonesia juga disebabkan oleh El Nino atau La Nina. Akan tetapi penelitian lebih lanjut menemukan bahwa tidak semua anomali ini menimbulkan dampak negatif. Sebuah riset menunjukkan bahwa El Nino menurunkan intensitas dan jumlah badai Atlantik dan tornado yang melintasi bagian tengah Amerika Serikat. (edy yuvera:nationalgegraphic dan internet source)
  • 7. 3. Pola hujan lokal, yang wilayahnya memiliki distribusi hujan bulanan kebalikan dengan pola monsun. Pola lokal dicirikan oleh bentuk pola hujan unimodial (satu puncak hujan), tetapi bentuknya berlawanan dengan tipe hujan monsun. Pola umum curah hujan di Indonesia antara lain dipengaruhi oleh letak geografis. Secara rinci pola umum hujan di Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pantai sebelah barat setiap pulau memperoleh jumlah hujan selalu lebih banyak daripada pantai sebelah timur. 2. Curah hujan di Indonesia bagian barat lebih besar daripada Indonesia bagian timur. Sebagai contoh, deretan pulau-pulau Jawa, Bali, NTB, dan NTT yang dihubungkan oleh selat-selat sempit, jumlah curah hujan yang terbanyak adalah Jawa Barat. 3. Curah hujan juga bertambah sesuai dengan ketinggian tempat. Curah hujan terbanyak umumnya berada pada ketinggian antara 600 – 900 m di atas permukaan laut. 4. Di daerah pedalaman, di semua pulau musim hujan jatuh pada musim pancaroba. Demikian juga halnya di daerah-daerah rawa yang besar. 5. Bulan maksimum hujan sesuai dengan letak DKAT. 6. Saat mulai turunnya hujan bergeser dari barat ke timur seperti: 1) Pantai barat pulau Sumatera sampai ke Bengkulu mendapat hujan terbanyak pada bulan November. 2) Lampung-Bangka yang letaknya ke timur mendapat hujan terbanyak pada bulan Desember. 3) Jawa bagian utara, Bali, NTB, dan NTT pada bulan Januari – Februari. 7. Di Sulawesi Selatan bagian timur, Sulawesi Tenggara, Maluku Tengah, musim hujannya berbeda, yaitu bulan Mei-Juni. Pada saat itu, daerah lain sedang mengalami musim kering. Batas daerah hujan Indonesia barat dan timur terletak pada kira-kira 120( Bujur Timur. F. Perubahan Iklim Global Pemanasan Global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi Gas Rumah Kaca di atmosfer. Pemanasan Global akan diikuti dengan Perubahan Iklim, seperti meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan , di belahan bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu. Pemanasan Global dan Perubahan Iklim terjadi akibat aktivitas manusia, terutama yang berhubungan dengan penggunaan bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta kegiatan lain yang berhubungan dengan hutan, pertanian , dan peternakan. Aktivitas manusia di kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan perubahan komposisi alami atmosfer, yaitu peningkatan jumlah Gas Rumah Kaca secara global. Dampak-dampak: 1. Musnahnya berbagai jenis keanekaragaman hayati 2. Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan badai, angin topan, dan banjir 3. Mencairnya es dan glasier di kutub 4. Meningkatnya jumlah tanah kering yang potensial menjadi gurun karena kekeringan yang berkepanjangan
  • 8. • D = iklim dingin/iklim salju, rata-rata bulan terdingin di bawah -3oC,bulan terpanas 10oC • E = iklim kutub/Es , bulan panas kurang dari 10oC 2. Menurut Schmidt-ferguson Klesifikasi ini berdasarkan pada perhitungan indeks nilai Q dengan cara menghitung jumlah curah hujan tiap-tiap bulan. Rumus penghitungan Q : Q = rata-rata bulan kering x 100%rata-rata bulan basah Schmidt-Fergushon membagi iklim Indonesia menjadi delapan tipe yaitu : 1. Iklim A; sangat basah, qilai Q = 0-14,3% 2. Iklim B; basah, nilai Q = 14,3-33,3% 3. Iklim C; agak basah, nilai Q = 33,3-60% 4. Iklim D; sedang, nilai Q = 60-100% 5. Iklim E; agak kering, nilai Q = 100-167% 6. Iklim F; kering; nilai Q = 167-300% 7. Iklim G; sangat kering, nilai Q = 300-700% 8. Iklim H; luar biasa kering, nilai Q = >700% 3. Menurut Oldeman Menurut dia didasarkan atas jumlah bulan basah secara berurutan dan jumlah bulan kering. 1. A = jika terdapat 9 bulan basah berurutan 2. B = jika terdapat 7-9 bulan basah berurutan 3. C = jika terdapat 5-6 bulan basah berurutan 4. D = jika terdapat 3-4 bulan basah berurutan 5. E = jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan 4. Menurut F.W.Junghuhn Menurutnya diklasifikasi dengan cara menghitung ketinggian tempat dan jenis tanaman. Junghuhn membagi iklim menjadi empat zona yaitu : • Daerah panas • Daerah sedang • Daerah sejuk • Daerah dingin Gejala-gejala cuaca Gejala cuaca adalah serangkaian gejala alam yang terbentuk karena temperature, kelembaban dan tekanan udara. gejala-gejala cuaca yaitu: 1. Kilat, Guntur dan petir 2. Kabut 3. Awan D. Curah Hujan di Indonesia • 1. Pola hujan monsun, yang wilayahnya memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim hujan dan periode musim kemarau kemudian dikelompokan dalam Zona Musim (ZOM), tipe curah hujan yang bersifat unimodial (satu puncak musim hujan,DJF musim hujan,JJA musim kemarau). • 2. Pola hujan equatorial, yang wilayahnya memiliki distribusi hujan bulanan bimodial dengan dua puncak musim hujan maksimum dan hampir sepanjang tahun masuk dalam kreteria musim hujan. Pola ekuatorial dicirikan oleh tipe curah hujan dengan bentuk bimodial (dua puncak hujan) yang biasanya terjadi sekitar bulan Maret dan Oktober atau pada saat terjadi ekinoks.