file ini gw lupa sumbernya dari mana :( gw terima dalam bahasa inggris dan gw coba terjemahkan untuk membantu pelaksanaan investigasi kecelakaan di K3 dan lingkungan
file ini gw lupa sumbernya dari mana :( gw terima dalam bahasa inggris dan gw coba terjemahkan untuk membantu pelaksanaan investigasi kecelakaan di K3 dan lingkungan
Merespon terhadap kebakaran sehingga tidak terjadi kerusakan yang lebih parah
Menghambat penyebaran kebakaran sebelum petugas datang
Apabila memungkinkan menghentikan kebakaran sedini mungkin dengan peralatan yang ada.
MODUL
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya
Merespon terhadap kebakaran sehingga tidak terjadi kerusakan yang lebih parah
Menghambat penyebaran kebakaran sebelum petugas datang
Apabila memungkinkan menghentikan kebakaran sedini mungkin dengan peralatan yang ada.
MODUL
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya
Kebakaran di perusahaan & upaya penanggulangan bahaya kebakaranAdiba Qonita
Kebakaran merupakan hal yang sangat tidak diinginkan, tidak mengenal
waktu, tempat atau siapapun yang menjadi korbannya. Masalah kebakaran di
sana-sini masih banyak terjadi. Hal ini menunjukkan betapa perlunya
kewaspadaan pencegahan terhadap kebakaran perlu ditingkatkan. Kebakaran
dapat dicegah dengan melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan
kebakaran mulai dari perencanaan darurat kebakaran, organisasi/unit
penanggulangan kebakaran, penyediaan jalur evakuasi, penyediaan sarana dan
fasilitas dalam menghadapi kebakaran serta pembinaan dan latihan.
Sebagaimana diketahui bahwa di dunia industri banyak sekali ditemukan
kondisi dan situasi yang memungkinkan terjadinya kebakaran. Karena hampir
semua industri yang berbasis pengolahan memiliki semua unsur dari segi tiga api
di lingkungan kerjanya. Sehingga dibutuhkan suatu program pendidikan dan
pelatihan yang tepat untuk memberi pengetahuan yang cukup bagi pekerja yang
bekerja dilingkungan yang berbahaya tersebut.
Disamping itu, rencana pemeliharaan yang cermat dan teratur terhadap
peralatan operasional yang memiliki potensi bahan bakar, dan sumber penyalaan
sangat diperlukan sehingga kerusakan peralatan tersebut dapat diketahui secara
dini dan perbaikannyapun bisa dilakukan secara terencana. Pemeriksaan rutin
peralatan pemadam kebakaran juga hal yang sangat penting dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menghindari malfunction alat pemadam api pada saat
dibutuhkan.
Makalah ini berisi manual emergency plan, cocok buat anda yang sedang menekuni dunia HSE atau K3. Jika anda berminat untuk mendownlod silahkan hubungi 082310440213
Insiden kebakaran yang melanda bangunan milik industri hingga gedung bertingkat terus terjadi. Dalam satu pekan terakhir, kebakaran telah melalap sejumlah pabrik di Kabupaten Bandung dan salah satu gedung bertingkat di Jakarta.
Rambu evakuasi berguna memberi petunjuk arah evakuasi serta lokasi pintu keluar dan titik kumpul saat terjadi keadaan darurat.
Pastikan rambu K3 evakuasi/petunjuk arah jalan keluar terbuat dari bahan glow in the dark atau luminous serta piktogram, ukuran, lokasi, dan posisi pemasangan rambu harus tepat sesuai regulasi yang berlaku. Hal ini dimaksudkan untuk membantu proses penyelamatan diri lebih cepat dan aman.
2. TEKNIK PEMADAMAN DAN
PENYELAMATAN JIWA PADA BANGUNAN
GEDUNG
Teknik pemadaman dan tekhnik
penyelamatan jiwa pada bangunan sangat
dipengaruhi kelengkapan Instalasi Proteksi
Kebakaran (Pasif maupun Aktif), sumber
daya manusia penghuni bangunan yang
terlatih, komitmen yang kuat dalam
menerapkan Manajemen Penanggulangan
Kebakaran (MPK) Gedung/bangunan, MPK
Lingkungan dan MPK Kota/Kabupaten
setempat .
3. TEKNIK PEMADAMAN KEBAKARAN
PADA BANGUNAN GEDUNG
Instalasi Proteksi Kebakaran Gedung yang
perlu disediakan untuk upaya pencegahan
kebakaran dan pemadaman kebakaran pada
bangunan antara lain :
1. Sistem Perlindungan Bangunan terhadap
bahaya kebakaran meliputi :
Konstruksi bangunan yang tahan api;
Pemilihan bahan yang dapat membatasi
menjalarnya api/ sistem kompartemen;
Ketahanan struktur bangunan terhadap
api.
4. Lanjutan
Tujuan Sistem Proteksi Pasif adalah:
Melindungi bangunan dari keruntuhan
total/serentak akibat kebakaran.
Meminimalisir Intensitas kebakaran
sehingga terhindar dari flash over dan
pembakaran penuh.
Memberi waktu bagi penghuni untuk
menyelamatan diri.
Melindungi keselamatan petugas
pemadam
Menjamin fungsi gedung sesuai
peruntukannya
5. Lanjutan
2. Sarana Pengindraan kebakaran baik otomatis
maupun manual, alarm kebakaran,
CCTV/kamera tersembunyi.
3. Jaringan hydrant kebakaran yang sesuai dengan
kebutuhan perlindungan bangunan gedung dan
penghuni.
4. Fire extinguisher yang sesuai dengan jenis dan
potensi kebakaran serta peruntukan/ fungsi
ruangan untuk mengurangi kerugian akibat
penanganan kebakaran.
5. Saf untuk petugas pemadam kebakaran dapat
berupa tangga kebakaran, lift kebakaran,
siamise conection, gambar/ denah tata ruang
dalam bangunan masing-masing lantai/floor dll.
6. Lanjutan
6. Fire Blangket (selimut tahan api) dan sarana
pemadam yang lain.
7. Sarana akses jalur mobil Pemadam kebakaran
meliputi menandaan jalur akses masuk mobil
pemadam, lapisan perkerasan parkir mobil
pemadamm kemiringan landasan dan derajat
tikungan jalan untuk maneuver mobil PK dll
7. TEKNIK PEMADAMAN
Dalam upaya pemadaman kebakaran dikenal
dengan istilah teknik pemadaman, taktik
pemadaman dan strategi pemadaman.
Teknik, taktik dan strategi pemadaman
tersebut dapat sebagai dasar acuan bagi individu,
kelompok masyarakat, maupun petugas pemadam
yang berupaya untuk menanggulangi kebakaran
serta mengurangi kerugian.
Dengan menerapkan teknik yang tepat maka
pemadaman akan berjalan efektif dan efisien
sehingga dapat menekan angka kerugian yang
diderita korban, lingkungan sekitar maupun
Petugas Pemadam Kebakaran.
8. Lanjutan
Macam-macam teknik pemadaman :
1. Teknik Pendinginan
2. Teknik Penyelimutan
3. Teknik Urai
4. Teknik Pembekuan
5. Teknik Pencairan
6. Teknik Lokalisir/isolasi
7. Teknik memutus rantai unsur- unsur api.
9. Lanjutan
Semua teknik pemadaman ini dapat di lakukan
secara perorangan maupun kelompok. Prinsip - prinsip
dalam memilih teknik pemadaman dengan
mempertimbangkan hal-hal sbb :
1. Perhitungkan dengan cermat keselamatan pribadi
2. Pilihlah yang praktis dan cepat bisa digunakan
3. Pilihlah jenis alat pemadam yang sesuai dengan
klasifikasi benda terbakar, tingkat kebakaran dll
4. Sesuaikan dengan tempat dimana benda tersebut
berada
5. Perhitungkan resiko akibat yang ditimbulkan dari
pemadaman tersebut terhadap penghuni,
ruangan/lingkungan, masyarakat sekitar dll
6. Usahakan jangan sampai menambah kerugian/
kerusakan yang tidak perlu dilakukan.
10. TEKNIK PENYELAMATAN JIWA PADA
BAHAYA KEBAKARAN GEDUNG
Dalam usaha penyelamatan jiwa pada kebakaran
gedung ada 2 macam yaitu :
1. Penyelamatan dari dalam gedung
2. Penyelamatan dari luar gedung.
Penyelamatan jiwa dari dalam gedung sangat
tergantung pada sarana dan prasarana/ fasilitas
penyelamatan pada gedung, kemampuan/
ketrampilan tim penyelamat/evakuasi gedung, dan
komitmen kuat dari penghuni gedung untuk
menjalankan aturan-prosedur yang sudah ditetapkan.
11. Lanjutan
Fasilitas penyelamatan pada gedung meliputi :
1. Jalur Evakuasi dengan disertai penandaan yang
jelas
2. Penerangan jalur evakuasi yang dapat difungsikan
secara otomatis
3. Ketersediaan udara bersih dalam jalur evakuasi
dilengkapi peralatan untuk
mengatur/mengarahkan asap akibat kebakaran.
4. Adanya pintu darurat yang dilengkapi penandaan
dan lampu penerangan yang dapat berfungsi
secara otomatis dalam keadaan darurat.
5. Usahakan daun pintu darurat diberi warna yang
berbeda dengan pintu biasa lainnya
12. Lanjutan
6. Koridor untuk jalur evakuasi dibuat dari bahan
tahan api
7. Tangga darurat yang disesuaikan kebutuhan bagi
penghuni bangunan sesuai aturan yang berlaku.
8. Exit discharge langsung ke luar bangunan/ ke
halaman.
9. Minimal ada 2 jalan ke luar yang dapat mengampu
sisi bangunan yang berbeda, adanya heliped pada
atas bangunan tinggi sehingga memungkinkan
untuk mendaratnya helicopter penolong.
10. Adanya Essembling area/point yang memadai dan
aman terhindar dari bahaya primer dan sekunder
sebagai dampak kebakaran.
13. Lanjutan
Sedangkan upaya penyelamatan dari luar
gedung/bangunan dapat dilakukan dengan
peertolongan petugas penyelamat dengan bantuan tali-
temali, sarana mobil tangga, helicopter.
Penyelamatan dengan bantuan tali temali atau
tangga manual dapat dilakukan untuk evakuasi dari
luar gedung untuk memindahkan korban dari atas ke
bawah gedung atau ke gedung sebelahnya. Hal ini dapat
dilakukan apabila si penolong mempunyai kemampuan
yang memadai dan si korban/orang yang diselamatkan
masih mampu untuk diajak bekerjasama.
Dalam upaya penyelamatan dari luar gedung
dibutuhkan pencermatan dan keahlian petugas, alat
yang memadai, kepercayaan antara korban dan si
penolong serta lingkungan yang mendukung.