Rencana tanggap darurat memberikan panduan untuk menangani keadaan darurat dengan menetapkan tugas personil, prosedur evakuasi, pelaporan, dan latihan untuk memastikan kesiapan menghadapi berbagai skenario darurat seperti tumpahan bahan kimia, kebakaran, atau kecelakaan medis.
Evakuasi adalah perpindahan penduduk karena bencana alam atau ancaman keamanan. Rencana evakuasi darurat dikembangkan untuk memastikan waktu evakuasi teraman dan paling efisien bagi semua penduduk. Prosedur evakuasi mencakup pengosongan gedung secara teratur dan pengumpulan di daerah aman.
Dokumen tersebut membahas tentang keadaan darurat, jenis-jenisnya, kategori keadaan darurat, sistem tanggap darurat, elemen pokok sistem tanggap darurat, peralatan darurat, ketentuan emergency exit, dan faktor kegagalan sistem tanggap darurat."
EVAKUASI DAN KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT.pptxdiah238366
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan dan rencana evakuasi darurat untuk menangani keadaan darurat seperti kebakaran di suatu bangunan. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah penentuan jalur evakuasi, titik kumpul, simulasi evakuasi, dan langkah-langkah yang harus diambil petugas kebakaran ketika terjadi keadaan darurat seperti kebakaran.
Dokumen ini membahas prosedur menghadapi keadaan darurat di tempat kerja, termasuk mendefinisikan keadaan darurat, jenis potensi keadaan darurat, pembentukan tim tanggap darurat, simulasi, dan prosedur dasar untuk beberapa skenario keadaan darurat seperti kebakaran dan kecelakaan.
Modul ini membahas prosedur tanggap darurat untuk menangani berbagai keadaan darurat seperti kebakaran, tumpahan bahan kimia, atau kegagalan peralatan utama. Prosedur ini mencakup rencana, latihan, penanggulangan, dan pemindahan dalam menghadapi kondisi tidak diinginkan untuk meminimalkan kerugian.
Evakuasi adalah perpindahan penduduk karena bencana alam atau ancaman keamanan. Rencana evakuasi darurat dikembangkan untuk memastikan waktu evakuasi teraman dan paling efisien bagi semua penduduk. Prosedur evakuasi mencakup pengosongan gedung secara teratur dan pengumpulan di daerah aman.
Dokumen tersebut membahas tentang keadaan darurat, jenis-jenisnya, kategori keadaan darurat, sistem tanggap darurat, elemen pokok sistem tanggap darurat, peralatan darurat, ketentuan emergency exit, dan faktor kegagalan sistem tanggap darurat."
EVAKUASI DAN KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT.pptxdiah238366
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan dan rencana evakuasi darurat untuk menangani keadaan darurat seperti kebakaran di suatu bangunan. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah penentuan jalur evakuasi, titik kumpul, simulasi evakuasi, dan langkah-langkah yang harus diambil petugas kebakaran ketika terjadi keadaan darurat seperti kebakaran.
Dokumen ini membahas prosedur menghadapi keadaan darurat di tempat kerja, termasuk mendefinisikan keadaan darurat, jenis potensi keadaan darurat, pembentukan tim tanggap darurat, simulasi, dan prosedur dasar untuk beberapa skenario keadaan darurat seperti kebakaran dan kecelakaan.
Modul ini membahas prosedur tanggap darurat untuk menangani berbagai keadaan darurat seperti kebakaran, tumpahan bahan kimia, atau kegagalan peralatan utama. Prosedur ini mencakup rencana, latihan, penanggulangan, dan pemindahan dalam menghadapi kondisi tidak diinginkan untuk meminimalkan kerugian.
Apa yang perlu diketahui tentang gempa
potensi bahaya gempa di indonesia
Hal-hal yang harus dilakukan sebelum gempa
Hal-hal yang harus dilakukan saat gempa
Hal-hal yang harus dilakukan setelah gempa
Cara melindungi diri saat gempa
Harap download dalam bentuk ppt agar bisa disesuaikan fontnya dan animasinya bisa muncul. Harap sertakan copyright dan tidak menghapus sumber gambar. terima kasih.
Makalah ini berisi manual emergency plan, cocok buat anda yang sedang menekuni dunia HSE atau K3. Jika anda berminat untuk mendownlod silahkan hubungi 082310440213
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), termasuk berbagai bahaya potensial di tempat kerja seperti bahaya mekanik, listrik, kimia, dan psikososial beserta konsekuensinya berupa kecelakaan atau penyakit akibat paparan bahaya tersebut. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip-prinsip K3 seperti mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan mengendalikan ek
Uu Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 mengatur syarat-syarat keselamatan kerja yang harus dipenuhi untuk mencegah kecelakaan dan bahaya di tempat kerja, termasuk mewajibkan penggunaan alat pelindung diri dan taati petunjuk keselamatan. PT. Perdana Karya berkomitmen tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dengan melaksanakan program K3 yang meliputi kepemimpinan, evaluasi, prosedur,
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko K3, meliputi definisi risiko dan manajemen risikonya, tahapan-tahapan manajemen risiko K3, dan metode identifikasi serta penilaian risiko. Ditekankan pentingnya komitmen manajemen dan keterlibatan seluruh pihak dalam mengelola risiko K3 secara terstruktur dan komprehensif.
Dokumen tersebut membahas tentang aturan dan pedoman pengoperasian pesawat angkat dan angkut seperti forklift secara umum dan khusus. Termasuk definisi, jenis, sumber bahaya, pencegahan kecelakaan, spesifikasi peralatan dan prosedur operasi.
Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...Dony Bagus Kharisma Putra
Dokumen tersebut membahas penerapan Behavior Based Safety (BBS) dan observasi perilaku K3 di pertambangan. BBS adalah pendekatan yang bersifat proaktif untuk meningkatkan kinerja K3 dengan memberikan peringatan dini terhadap bahaya kecelakaan dan mengukur perilaku aman dan tidak aman di tempat kerja. Dokumen ini menjelaskan statistik kecelakaan tambang, faktor-faktor penentu perilaku, prinsip BBS, program dan prosesnya, serta
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pemadam kebakaran dasar yang mencakup pengenalan alat pemadam api, segitiga api, sumber panas yang dapat menimbulkan api, cara panas berpindah, klasifikasi kebakaran NFPA, teknik pemadaman api, kategori pemadaman, kelebihan dan kekurangan pemadaman tradisional dan modern, media pemadaman modern seperti APAR, hydrant, sprinkle system, fire detector, serta cara penggunaan dan pemilihan APAR sesuai klasifik
Investigasi kecelakaan bertujuan untuk menentukan penyebab kecelakaan dengan cara mengidentifikasi kegagalan manusia, peralatan, atau lingkungan, serta mencari tindakan perbaikan untuk mencegah kecelakaan di masa depan. Metode investigasi meliputi merekam fakta kecelakaan secara detail, mewawancarai saksi, dan menganalisis penyebab langsung dan tidak langsung berdasarkan hasil penyelidikan. Hasil akhir
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi bahaya dan penilaian risiko di suatu perusahaan untuk mengendalikan bahaya dari kegiatan operasional dan produksi. Dokumen tersebut menjelaskan definisi bahaya dan risiko, proses identifikasi bahaya dan penilaian risiko, tanggung jawab bagian-bagian terkait, kategori besar bahaya, dan cara melakukan identifikasi dan penilaian risiko secara sistematis dan terukur.
Dokumen ini memberikan panduan lengkap mengenai struktur organisasi dan prosedur penanggulangan kondisi darurat di PT Linfox Logistics Indonesia – West DC. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan, definisi, klasifikasi kondisi darurat, serta tugas dan prosedur kerja enam regu penanggulang darurat yaitu pemadam kebakaran, keamanan, medis, pengendalian kerusakan, penyelamatan lingkungan, dan evakuasi.
Dokumen tersebut membahas tentang rencana tindakan darurat yang mencakupi (1) tujuan rencana tersebut untuk memastikan evakuasi yang aman dan tertib selama darurat, (2) prosedur pencegahan, persiapan, tindakan, dan pemulihan, (3) tugas dan tanggung jawab pasukan respon darurat seperti pemadam kebakaran dan penyelamat, serta (4) lokasi berkumpul selama evakuasi.
Apa yang perlu diketahui tentang gempa
potensi bahaya gempa di indonesia
Hal-hal yang harus dilakukan sebelum gempa
Hal-hal yang harus dilakukan saat gempa
Hal-hal yang harus dilakukan setelah gempa
Cara melindungi diri saat gempa
Harap download dalam bentuk ppt agar bisa disesuaikan fontnya dan animasinya bisa muncul. Harap sertakan copyright dan tidak menghapus sumber gambar. terima kasih.
Makalah ini berisi manual emergency plan, cocok buat anda yang sedang menekuni dunia HSE atau K3. Jika anda berminat untuk mendownlod silahkan hubungi 082310440213
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), termasuk berbagai bahaya potensial di tempat kerja seperti bahaya mekanik, listrik, kimia, dan psikososial beserta konsekuensinya berupa kecelakaan atau penyakit akibat paparan bahaya tersebut. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip-prinsip K3 seperti mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan mengendalikan ek
Uu Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 mengatur syarat-syarat keselamatan kerja yang harus dipenuhi untuk mencegah kecelakaan dan bahaya di tempat kerja, termasuk mewajibkan penggunaan alat pelindung diri dan taati petunjuk keselamatan. PT. Perdana Karya berkomitmen tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dengan melaksanakan program K3 yang meliputi kepemimpinan, evaluasi, prosedur,
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko K3, meliputi definisi risiko dan manajemen risikonya, tahapan-tahapan manajemen risiko K3, dan metode identifikasi serta penilaian risiko. Ditekankan pentingnya komitmen manajemen dan keterlibatan seluruh pihak dalam mengelola risiko K3 secara terstruktur dan komprehensif.
Dokumen tersebut membahas tentang aturan dan pedoman pengoperasian pesawat angkat dan angkut seperti forklift secara umum dan khusus. Termasuk definisi, jenis, sumber bahaya, pencegahan kecelakaan, spesifikasi peralatan dan prosedur operasi.
Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...Dony Bagus Kharisma Putra
Dokumen tersebut membahas penerapan Behavior Based Safety (BBS) dan observasi perilaku K3 di pertambangan. BBS adalah pendekatan yang bersifat proaktif untuk meningkatkan kinerja K3 dengan memberikan peringatan dini terhadap bahaya kecelakaan dan mengukur perilaku aman dan tidak aman di tempat kerja. Dokumen ini menjelaskan statistik kecelakaan tambang, faktor-faktor penentu perilaku, prinsip BBS, program dan prosesnya, serta
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pemadam kebakaran dasar yang mencakup pengenalan alat pemadam api, segitiga api, sumber panas yang dapat menimbulkan api, cara panas berpindah, klasifikasi kebakaran NFPA, teknik pemadaman api, kategori pemadaman, kelebihan dan kekurangan pemadaman tradisional dan modern, media pemadaman modern seperti APAR, hydrant, sprinkle system, fire detector, serta cara penggunaan dan pemilihan APAR sesuai klasifik
Investigasi kecelakaan bertujuan untuk menentukan penyebab kecelakaan dengan cara mengidentifikasi kegagalan manusia, peralatan, atau lingkungan, serta mencari tindakan perbaikan untuk mencegah kecelakaan di masa depan. Metode investigasi meliputi merekam fakta kecelakaan secara detail, mewawancarai saksi, dan menganalisis penyebab langsung dan tidak langsung berdasarkan hasil penyelidikan. Hasil akhir
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi bahaya dan penilaian risiko di suatu perusahaan untuk mengendalikan bahaya dari kegiatan operasional dan produksi. Dokumen tersebut menjelaskan definisi bahaya dan risiko, proses identifikasi bahaya dan penilaian risiko, tanggung jawab bagian-bagian terkait, kategori besar bahaya, dan cara melakukan identifikasi dan penilaian risiko secara sistematis dan terukur.
Dokumen ini memberikan panduan lengkap mengenai struktur organisasi dan prosedur penanggulangan kondisi darurat di PT Linfox Logistics Indonesia – West DC. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan, definisi, klasifikasi kondisi darurat, serta tugas dan prosedur kerja enam regu penanggulang darurat yaitu pemadam kebakaran, keamanan, medis, pengendalian kerusakan, penyelamatan lingkungan, dan evakuasi.
Dokumen tersebut membahas tentang rencana tindakan darurat yang mencakupi (1) tujuan rencana tersebut untuk memastikan evakuasi yang aman dan tertib selama darurat, (2) prosedur pencegahan, persiapan, tindakan, dan pemulihan, (3) tugas dan tanggung jawab pasukan respon darurat seperti pemadam kebakaran dan penyelamat, serta (4) lokasi berkumpul selama evakuasi.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan perencanaan tanggap darurat yang mencakup (1) pentingnya perencanaan tanggap darurat untuk menangani bencana, (2) pembentukan tim tanggap darurat yang terlatih dan dilengkapi sarana untuk melaksanakan tanggap darurat, dan (3) tujuan akhir untuk mengurangi kerugian akibat bencana.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik evakuasi dalam penanggulangan keadaan darurat. Mencakup definisi bencana dan keadaan darurat, perundangan terkait, upaya pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi. Juga membahas organisasi, prosedur, pelaksanaan simulasi dan evaluasi evakuasi dalam penanggulangan darurat.
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah kesiapsiagaan fasyankes dalam menghadapi kondisi darurat dan bencana melalui identifikasi risiko, analisis kerentanan, dan pengendalian risiko termasuk simulasi tanggap darurat."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan resume pertemuan K3 tentang penangkal petir, SMK3, rencana tanggap darurat, dan P3K
2. Topik utama yang dibahas meliputi pengertian, tujuan, dan jenis-jenis metode penangkal petir, SMK3, rencana tanggap darurat, serta ketentuan P3K di tempat kerja"
Dokumen tersebut membahas tentang struktur operasi tanggap darurat bencana di Indonesia, yang terdiri dari 3 fase penanganan yaitu sebelum, saat, dan sesudah bencana. Dokumen ini juga menjelaskan tentang sistem komando tanggap darurat bencana, mekanisme permintaan sumber daya, serta fasilitas yang dibutuhkan oleh komando tanggap darurat bencana.
Dokumen tersebut merupakan rencana tanggap darurat yang mencakup tujuan, definisi, tim, prosedur, peralatan, dan latihan untuk menangani berbagai kondisi darurat di suatu lokasi."
Dokumen tersebut membahas tentang unit tanggap darurat dan perannya dalam menangani keadaan darurat di tempat kerja. Unit ini dibentuk untuk menanggulangi keadaan darurat sesuai dengan persyaratan OHSAS 18001:2007 dan terdiri dari beberapa tim yang meliputi tim HSE, maintenance, floor warden, P3K, transportasi, dan komunikasi. Masing-masing tim memiliki peran tertentu dalam menangani keadaan darurat dan memulihkan kondisi setel
Dokumen tersebut membahas tentang Hospital Safety Index (HSI) yang digunakan untuk menilai kesiapsiagaan rumah sakit dalam menghadapi bencana dan keadaan darurat. HSI terdiri dari empat modul yang meliputi bahaya, keamanan struktural, keamanan nonstruktural, dan penanganan darurat. Evaluasi dilakukan oleh tim multidisiplin untuk menilai 151 butir dalam HSI dan menghasilkan indeks keamanan s
Dokumen tersebut membahas konsep dasar keperawatan gawat darurat yang mencakup pengertian, cakupan, proses, sasaran, prinsip manajemen keadaan darurat, serta penerapan triage dan penanganan bencana. Keperawatan gawat darurat bertujuan untuk menyelamatkan nyawa dengan memberikan perawatan segera dan stabilisasi pasien darurat.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
2. CAKUPAN
2
• Kesiapan dan persiapan dalam
menghadapi keadaan darurat
• Program atau tindakan tanggap
darurat
3. SASARAN PELATIHAN
3
• Mengetahui kesiapan yang dilakukan di dalam
menghadapi kondisi darurat
• Melaksanakan program tanggap darurat
• Latihan-latihan yang perlu dilakukan
• Evaluasi untuk perbaikan
4. TUJUAN
Menyelamatkan sebagian atau seluruh harta-benda
(investasi vital) Perusahaan, penyelamatan tenaga
kerja yang berkerja di plant, kantor, dan tempat-
tempat kerja, dll., akibat dari tumpahan dan kebocoran
bahan kimia, kebakaran dari bahan kimia, dan
mencegah pencemaran lingkungan.
Oleh karenanya harus diatasi dalam waktu sesingkat-
singkatnya dengan cara terpadu dan hanya
diberlakukan pada saat terjadi keadaan darurat.
4
5. 5
DASAR HUKUM
• Teknik
• Medis
• Hukum
• Ekonomi
• Sosial
Dasar Hukum K3 khususnya di bidang
pengelolaan Bahan Kimia (B3):
• UUD 1945 pasal 27 (2)
• UU No. 13/ 2003 pasal 86 & 87
• UU No. I / 1970
• UU No. 4 / 1982 & UU No. 23 / 1997
• PP No. 51 / 1993
• PP No. 18 /1999 & PP No. 85 /1999
• PP No. 74 / 2001
• PP No. 7 /1973
6. ACUAN INTERNASIONAL
OSHA – CRP 1910.120
Superfund Amendment and Reauthorization Act
(SARA) of 1986, Title III on Emergency Planning
and Cumminity Right to Know
6
7. DEFINISI
“Keadaan Darurat”(Emergency) terkait dengan bahan
kimia, adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan di
dalam plant, kantor, bengkel dan fasilitas pendukung
sekitarnya dari suatu kondisi yang tidak normal dengan
ketentuan yang ada, seperti kebocoran, tumpahan,
kebakaran dan peledakan dari bahan bahan-bahan kimia.
7
8. DEFINISI
“Pusat Komando Pengendalian” (Emergency
Control Center/ECC) diartikan pusat pengendalian
keadaan darurat yang berlokasi di Ruang Pusat
Pengendalian pabrik dimana Emergency Control Center
ini berada di bawah Koordinator Tanggap Darurat.
“Pusat Komando Penanggulangan” (Emergency
Scene Command Post/ESCP) diartikan komando
penanggulangan keadaan darurat yang berlokasi di dekat
tempat kejadian.
8
9. DEFINISI
“Korban” diartikan seorang yang segera memerlukan
pelayanan medis sebagai akibat dari kecelakaan atau
kejadian yang tidak diinginkan atau keadaan darurat
dimana keadaan fisik atau mental orang tersebut
sedemikian rupa sehingga dapat mengancam jiwanya
atau dapat merugikan kesehatannya.
“Mobilisasi Umum” diartikan pengerahan tenaga
karyawan baik terlatih maupun tidak untuk penang-
gulangan kebakaran atau keadaan darurat besar/
disaster (bilamana sangat diperlukan).
9
10. DEFINISI
“Regu Pemadam Kebakaran” (Fire Brigade)
diartikan regu yang terdiri dari Pasukan Pemadam
Kebakaran (Fireman) dari anggota regu tanggap darurat.
Anggota Regu Pemadam Kebakaran adalah tenaga
terlatih yang dididik khusus untuk melakukan
pemadaman kebakaran di plant.
“Tempat Berkumpul” (Assembly Point/Muster
Area) diartikan sebagai tempat yang dianggap aman
untuk berkumpul bilamana terjadi keadaan darurat
ditandai dengan tulisan yang mencantumkan tempat
personil bekerja. 10
11. KESIAPAN TANGGAP DARURAT
11
Kesiapan tanggap darurat (emergency plan) adalah
kesiapan pada semua fasilitas perusahaan, daerah
perusahaan dan hasil produksi
Kesiapan ini menyangkut PERALATAN, PELATIHAN dan
TENAGA TERAMPIL guna melindungi pekerja, masyarakat,
lingkungan dan reputasi Perusahaan.
Komitmen dan partisipasi semua fihak sangat diperlukan
dalam kesiapan tanggap darurat.
12. 4 - ELEMEN PENTING
12
1. Kesiapan tanggap darurat (emergency plan) harus
berdasarkan analisa risiko yang berdampak pada
kelangsungan usaha.
2. Peralatan, fasilitas, tenaga terampil harus terindentitas,
teruji dan tersedia secara memadai.
3. Semua orang (karyawan, tamu, tetangga) mengerti
tentang kesiapan tanggap darurat perusahaan.
4. Periodik latihan dilaksanakan dan selalu membuat
perubahan perbaikan (continual improvement)
13. KESIAPAN DAN
TANGGAP DARURAT
13
• Mencegah timbulnya sumber bahaya
• Mencegah membesarnya menjalarnya
bahaya
• Memberikan jalan keluar/ perlindungan
terhadap manusia.
15. INCIDENT COMMAND SYSTEM
15
Sistem untuk mengorganisasi semua
tindakan yang sistematik, mudah,
sesuai atau mencakup kebutuhan-
kebutuhan dalam upaya kesiapan
tanggap darurat.
16. ORGANISASI KOMANDO
16
= Single
Satu orang sebagai pemegang
komando yang mempunyai kewenangan
= Unified
Gabungan antar kelompok satu orang
ditetapkan sebagai komando.
19. PERTIMBANGAN UNTUK KEADAAN
DARURAT BAHAN KIMIA
Kebocoran bahan kimia
Tumpahan bahan kimia
Kebakaran & ledakan karena bahan kimia
Keadaan darurat medis
Dll.
19
20. RENCANA TANGGAP DARURAT
Membentuk dan melaksanakan pre-emergency
planning
Tugas dan tanggung jawab personil, garis
wewenang, pelatihan dan komunikasi
Pengenalan keadaan darurat dan pencegahannya
Jarak aman dan keamanan lingkungan
20
21. RENCANA TANGGAP DARURAT
Prosedur Evakuasi
Prosedur Dekontaminasi
Prosedur Perawatan Medis
Prosedur Pemberitahuan
Prosedur Alat Pelindung Diri
Kritik dan Tindak Lanjut
21
22. RENCANA TANGGAP DARURAT
Pembentukan Incident Command
Incident Commander diharapkan dapat:
- Mengidentifikasi bahaya baik kimia
maupun fisikal
- Mengarahkan dan menganalisa
lapangan
Menggunakan engeering control
22
23. RENCANA TANGGAP DARURAT
Menetapkan batas paparan maksimum yang
diijinkan
Menetapkan penanggulangan bahan
berbahaya
Memanfaatkan teknologi yang tepat
23
24. TANGGUNG JAWAB PERSONIL
Plant Manager
Meyakinkan prosedur berjalan dengan baik
Pembuat keputusan terakhir
Mengadakan konsultasi dan melaporkan perkembangan
selama keadaan gawat darurat berlangsung kepada
Pimpinan Tertinggi Perusahaan
Department Managers
Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan kegiatan di
bawahnya selama keadaan darurat.
24
25. Incident Commander
Mengkoordinasikan pelaksanaan Rencana
Tanggap Darurat,
Melaksanakan pengadministrasian program
tanggap darurat, dan
Mengkoordinir pemeliharaan peralatan dan
fasilitas tanggap darurat yang ada di plant.
25
Tanggung Jawab Personil
26. Shift Emergency Coordinator
Mengkoordinir tindakan tanggap darurat pada
jam kerja shift yang telah ditentukan.
Regu Tanggap Darurat
Tediri dari Regu Penanganan Bahan Kimia,
Pemadam Kebakaran, Security, Medical dan
program tanggap darurat lainnya. Bertugas
untuk melakukan tindakan tanggap darurat.
26
Tanggung Jawab Personil
27. PELAYANAN MEDIS
Melakukan pelayanan medis untuk personil yang
luka, sakit atau pingsan karena akibat keadaan
darurat.
Berkonsultasi dan melaporkan kepada Emergency
Coordinator tentang pelaksanaan kegiatan bidangnya
berkaitan dengan evakuasi ke klinik dan rumah sakit
terdekat.
Menjamin tersedianya peralatan dan obat-obatan
untuk perawatan dan tersedianya mobil ambulan di
tempat pool untuk keperluan evakuasi personil. 27
28. KOORDINATOR MOBILISASI UMUM
Bertanggung jawab atas kesiapan pengerahan
tambahan tenaga personil bila diperlukan.
Berkonsultasi dan melapor kepada General Affairs
tentang pelaksanaan kegiatannya.
28
29. KOORDINATOR HUKUM
Bertanggung jawab atas penyelesaian hukum
yang berhubungan dengan keadaan darurat.
Menyelesaikan persoalan hukum dengan
pihak ketiga atau Pemerintah dalam kasus
yang mungkin timbul sebagai akibat dari
keadaan darurat.
29
30. KOORDINATOR KOMUNIKASI
Bertanggung jawab untuk menjamin kelancaran
komunkasi yang diperlukan dalam usaha-usaha
penanggulangan keadaan darurat.
Mengadakan konsultasi dan melaporkan setiap
perkembangan selama keadaan darurat berlangsung
kepada Incident Commander dan Plant Manager.
Mengambil langkah-langkah perbaikan bila terjadi
gangguan komunikasi radio maupun telepon.
30
31. KOORDINATOR HUBUNGAN MASYARAKAT
Bertanggung jawab atas pembuatan dokumentasi yang
berhubungan dengan keadaan darurat.
Bertanggung jawab terhadap data yang diperlukan untuk
siaran Pers yang akan disampaikan oleh Pimpinan
Perusahaan, apabila diminta.
Mengkoordinir masyarakat setempat untuk keperluan
evakuasi.
Berkonsultasi dan melaporkan kepada Pimpinan
Perusahaan tentang pelaksanaan kegiatannya.
Bilamana diperlukan mengadakan kerjasama (Mutual Aid)
dengan pihak Pemerintah Setempat dalam rangka
penanggulangan keadaan darurat terutama bila diperlukan
evakuasi masyarakat. 31
32. KOORDINATOR PENGAMANAN
Bertanggung jawab atas pengamanan plant,
personil, kendaraan dan peralatan selama
dan sesudah keadaan darurat. Mengkoordinir
kegiatan yang berhubungan dengan bantuan
pengamanan.
Berkonsultasi dan melaporkan kepada
Incident Commander atau General Affairs
tentang pelaksanaan kegiatannya. 32
33. JALAN KELUAR KEADAAN DARURAT DI
PLANT DAN PERKANTORAN
Dengan diberi rambu penunjuk arah “EXIT”
Dapat dipakai untuk mengevakuasi personil secepat
dan sefektif mungkin
Mengarahkan pada muster point/ tempat
berkumpul
33
34. LAPORAN KEADAAN DARURAT
SIAPA YANG HARUS MELAPOR?
BAGAIMANA MENGHUBUNGI?
INFORMASI APA YANG DIPERLUKAN?
MASALAH yang terjadi, dijelaskan secara singkat
LOKASI, dijelaskan tempat dimana bantuan
diperlukan
JENIS BANTUAN YANG DIPERLUKAN, regu
penaggulangan bahan kimia dan fasilitas pemadam
kebakaran atau tipe gawat darurat lainnya.
34
35. EMERGENCY DRILLS/ LATIHAN GLADI
Karyawan harus mengikuti latihan gladi untuk
meyakinkan kita terbiasa dengan keadaan
darurat dan signal tanda darurat.
Latihan Gladi akan melibatkan semua personil
setempat atau seleruhnya.
Drill harus mencakup aspek; penanggulangan,
evakuasi, operasi peralatan bantuan, bantuan
transportasi dan komunikasi.
Harus dicatat kesesuaian dan ketidak sesuaian
Dilakukan pembahasan hasil drill.
35
36. KENDARAAN DARAT
Pertimbangan untuk waktu tercepat
Ketersediaan fasilitas tanggap darurat
Ketersediaan kendaraan
Dll.
36
37. PERALATAN BANTUAN
Semua peralatan bantuan darurat tersedia
Jumlah orang yang dapat menggunakan tertera
Adanya registrasi peralatan, pengujian dan
pemeliharaan
37
38. SISTEM ALARM
Tujuan:
Pemberitahuan keadaan darurat ke seluruh
karyawan/para Pejabat tertentu (Key Position) sedini
mungkin, pada saat terjadinya keadaan darurat.
Membiasakan tahu tentang alarm audio tanda
kebakaran (biasanya frekwensi 500 – 1000 Hz
dengan kekerasan minimal 65 dB(A).
38
39. 1. Lapor ke bagian medis tentang kecelakaan
2. Perlu koordinasi dengan Pengawas untuk
Evakuasi Medis
3. Pergunakan sarana transportasi yang memadai.
39
Bila adanya gangguan bahaya kehidupan dan
Keadaan Darurat Medis di tempat-tempat kerja,
harus dilakukan:
40. CONTOH PENANGGULANGAN TUMPAHAN
BAHAN KIMIA
Orang Pertama – Yang Mengetahui Tumpahan
Amankan orang yang terkena
Beritahu yang lain agar hati-hati
Hubungi Supervisor
Jelaskan lokasi tumpahan
Sebutkan nama anda bekerja
Ulangi keterangan di atas
40
41. CONTOH PENANGGULANGAN TUMPAHAN
BAHAN KIMIA
Security Yang Mendapatkan Informasi
Hubungi team pengendali kondisi darurat
sesuai instruksi atasan
Hubungi Bagian K3LH
Mengaktifkan alarm sesuai kondisi darurat
yang terjadi
Melakukan tugas sesuai fungsi regu
41
42. CONTOH PENANGGULANGAN
TUMPAHAN BAHAN KIMIA
Shift Supervisor
Menuju lokasi tumpahan
Tentukan status tumpahan
Hubungi Security untuk memanggil team pengendali
darurat
Lakukan tugas sesuai fungsi regu
42
44. CONTOH PENANGGULANGAN
TUMPAHAN BAHAN KIMIA
Pihak Lain Area Yang Tidak terkena
Teruskan aktivitas
Waspada terhadap perubahan
Jangan pergi ke ECC
44