Baja memiliki sifat mekanik yang kuat seperti kekuatan tarik, keuletan, kekerasan, dan ketangguhan. Proses pengujian baja meliputi pengukuran dimensi benda uji, pengujian tarik hingga putus, dan pengukuran panjang setelah putus untuk mengetahui sifat mekaniknya.
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan struktur baja, mulai dari tujuan pembelajaran, kelebihan dan kelemahan baja sebagai material struktur, sejarah penggunaan besi dan baja, serta jenis profil baja yang umum digunakan.
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalAli Hasimi Pane
Modul perpindahan panas konduksi steady sate-one dimensional ini adalah penjabaran atau penjelasan sederhana untuk persamaan-persamaan matematika yang berlaku pada perpindahan panas konduksi untuk benda padat.
Modul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASARMOSES HADUN
Modul ini membahas tentang pengertian dasar statika, termasuk gaya, jenis-jenis gaya, dan cara menganalisis dan merangkum gaya. Modul ini juga membahas tentang gaya-gaya dalam dan perletakan tumpuan. Tujuan pembelajaran adalah agar mahasiswa memahami konsep-konsep dasar statika seperti gaya, analisis gaya, dan aplikasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian tarik-tekan pada logam, yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan sifat mekanik logam. Ia menjelaskan fungsi, konstruksi mesin uji, standarisasi bahan uji, dan proses pengujian tarik-tekan pada logam.
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan struktur baja, mulai dari tujuan pembelajaran, kelebihan dan kelemahan baja sebagai material struktur, sejarah penggunaan besi dan baja, serta jenis profil baja yang umum digunakan.
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalAli Hasimi Pane
Modul perpindahan panas konduksi steady sate-one dimensional ini adalah penjabaran atau penjelasan sederhana untuk persamaan-persamaan matematika yang berlaku pada perpindahan panas konduksi untuk benda padat.
Modul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASARMOSES HADUN
Modul ini membahas tentang pengertian dasar statika, termasuk gaya, jenis-jenis gaya, dan cara menganalisis dan merangkum gaya. Modul ini juga membahas tentang gaya-gaya dalam dan perletakan tumpuan. Tujuan pembelajaran adalah agar mahasiswa memahami konsep-konsep dasar statika seperti gaya, analisis gaya, dan aplikasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian tarik-tekan pada logam, yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan sifat mekanik logam. Ia menjelaskan fungsi, konstruksi mesin uji, standarisasi bahan uji, dan proses pengujian tarik-tekan pada logam.
1. Terdapat tiga jenis keruntuhan pondasi yaitu geser umum, geser lokal, dan penetrasi. 2. Teori Terzaghi menjelaskan rumus perhitungan daya dukung tanah dan pondasi. 3. Beberapa faktor mempengaruhi daya dukung tanah seperti beban, kedalaman air tanah, dan lebar pondasi.
MATERIAL TEKNIK : (LOGAM, KERAMIK, POLIMER, DAN KOMPOSIT)Sri Nur Haslinda
Makalah ini membahas tentang 4 jenis material teknik yaitu logam, keramik, polimer, dan komposit. Material teknik ini memiliki sifat dan aplikasi yang berbeda-beda dalam kehidupan sehari-hari dan industri."
Makalah ini membahas tentang baja sebagai bahan struktur. Pertama, menjelaskan sejarah baja dimulai dari penemuan besi pada 1500 SM hingga pengembangan baja ringan modern. Kemudian membahas kekuatan baja seperti elastisitas dan kekuatan tinggi namun juga kelemahan seperti rentan korosi dan buckling. Terakhir menjelaskan klasifikasi baja berdasarkan komposisi kimia menjadi baja karbon, menengah,
Modul kuliah ini membahas pengenalan jembatan baja, termasuk pengertian jembatan, material yang digunakan khususnya baja, keuntungan menggunakan baja sebagai material jembatan, dan pembagian jenis jembatan berdasarkan fungsi, lokasi, bahan konstruksi, dan tipe struktur seperti gelagar I, gelagar pelat, gelagar kotak, dan rangka. Tujuan pembelajaran adalah memahami pengertian, struktur, dan anatomi
Dokumen ini membahas tentang sifat mekanis dan komposisi baja serta kapasitas produksi industri baja di Indonesia. Baja adalah logam paduan berbasis besi dengan kandungan karbon 0,2-2,1%. Sifat mekanis baja yang digunakan dalam perencanaan harus memenuhi standar tegangan leleh dan putus. Saat ini kapasitas produksi slab di Indonesia belum meningkat sejak 2004, namun produksi plate dan lembaran mengalami peningkatan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep tegangan, regangan, dan lendutan pada balok. Termasuk definisi tegangan normal, geser, dan lentur serta hubungannya dengan regangan.
2. Juga dibahas cara menentukan titik berat dan momen inersia pada penampang regular dan gabungan yang digunakan untuk menghitung tegangan dan lendutan.
3. Memberikan contoh perhitungan titik berat pada penampang
Dokumen tersebut membahas tentang konversi satuan suhu antara Celcius, Fahrenheit, Rankine, dan Kelvin. Juga membahas tentang fase padat, cair, dan gas, serta suhu kritis beberapa gas seperti oksigen, nitrogen, dan hidrogen. Terdapat pula penjelasan mengenai tabel uap, uap jenuh, dan uap super panas.
Modul ini membahas perencanaan kopling dan bantalan. Topik utama meliputi definisi dan jenis kopling, perencanaan kopling flens kaku dan kopling karet ban, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan kedua jenis kopling tersebut seperti daya, putaran, material, dan variasi momen.
Laporan ini membahas tentang praktikum pengujian kekerasan logam yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura. Pengujian kekerasan dilakukan menggunakan metode Rockwell B dan Rockwell C dengan perlakuan panas annealing pada baja. Hasilnya menunjukkan nilai kedalaman yang didapatkan lebih besar menggunakan metode Rockwell C karena proses pendinginan annealing yang menyebabkan baja menjadi lebih lunak. N
Dokumen tersebut membahas tentang Ilmu Bahan Teknik. Secara umum membahas tentang pengertian ilmu bahan, klasifikasi bahan teknik, pemilihan bahan, dan sifat-sifat mekanik bahan seperti kekuatan, kekerasan, kekakuan dan elastisitas."
Dokumen tersebut membahas tentang kelelahan logam dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara ringkas, kelelahan logam dipengaruhi oleh jenis dan besar beban, kondisi material, proses pengerjaan, temperatur operasi, dan lingkungan. Kelelahan logam diawali dengan retak mikro dan berlanjut dengan penjalaran retakan hingga terjadi patah.
Sejalan dengan pembangunan prasarana fisik yang terus
menerus dilaksanakan, pengkajian dan penelitian masalah bahan
bangunan masih terus dilakukan. Oleh karena itu masih selalu dicari dan
diusahakan pemakaian jenis bahan bangunan dan model struktur
yang ekonomis, mudah diperoleh, mudah pengerjaannya,
mencukupi kebutuhan/kekuatan struktur dengan biaya yang relatif murah.
Laporan ini membahas tentang uji mikrostruktur pada baja karbon ST 42. Terdapat penjelasan tentang pengertian baja karbon dan ST 42, uji metalografi untuk mengamati struktur mikro, serta tujuan dilakukannya uji tersebut seperti mengetahui kandungan unsur dan menemukan cacat.
KLASIFIKASI DAN SIFAT MATERIAL TEKNIK SERTA PENGUJIAN MATERIAL.pdfggyubeom228
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi dan sifat material teknik serta pengujian material. Material diklasifikasikan menjadi empat kelompok besar yaitu logam, keramik, polimer, dan komposit. Logam dibagi menjadi logam berbahan dasar besi dan non-besi, sedangkan keramik dibagi menjadi bahan organik dan anorganik. Dokumen ini juga menjelaskan sifat-sifat material dan contoh pengujian merusak seperti uji t
1. Terdapat tiga jenis keruntuhan pondasi yaitu geser umum, geser lokal, dan penetrasi. 2. Teori Terzaghi menjelaskan rumus perhitungan daya dukung tanah dan pondasi. 3. Beberapa faktor mempengaruhi daya dukung tanah seperti beban, kedalaman air tanah, dan lebar pondasi.
MATERIAL TEKNIK : (LOGAM, KERAMIK, POLIMER, DAN KOMPOSIT)Sri Nur Haslinda
Makalah ini membahas tentang 4 jenis material teknik yaitu logam, keramik, polimer, dan komposit. Material teknik ini memiliki sifat dan aplikasi yang berbeda-beda dalam kehidupan sehari-hari dan industri."
Makalah ini membahas tentang baja sebagai bahan struktur. Pertama, menjelaskan sejarah baja dimulai dari penemuan besi pada 1500 SM hingga pengembangan baja ringan modern. Kemudian membahas kekuatan baja seperti elastisitas dan kekuatan tinggi namun juga kelemahan seperti rentan korosi dan buckling. Terakhir menjelaskan klasifikasi baja berdasarkan komposisi kimia menjadi baja karbon, menengah,
Modul kuliah ini membahas pengenalan jembatan baja, termasuk pengertian jembatan, material yang digunakan khususnya baja, keuntungan menggunakan baja sebagai material jembatan, dan pembagian jenis jembatan berdasarkan fungsi, lokasi, bahan konstruksi, dan tipe struktur seperti gelagar I, gelagar pelat, gelagar kotak, dan rangka. Tujuan pembelajaran adalah memahami pengertian, struktur, dan anatomi
Dokumen ini membahas tentang sifat mekanis dan komposisi baja serta kapasitas produksi industri baja di Indonesia. Baja adalah logam paduan berbasis besi dengan kandungan karbon 0,2-2,1%. Sifat mekanis baja yang digunakan dalam perencanaan harus memenuhi standar tegangan leleh dan putus. Saat ini kapasitas produksi slab di Indonesia belum meningkat sejak 2004, namun produksi plate dan lembaran mengalami peningkatan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep tegangan, regangan, dan lendutan pada balok. Termasuk definisi tegangan normal, geser, dan lentur serta hubungannya dengan regangan.
2. Juga dibahas cara menentukan titik berat dan momen inersia pada penampang regular dan gabungan yang digunakan untuk menghitung tegangan dan lendutan.
3. Memberikan contoh perhitungan titik berat pada penampang
Dokumen tersebut membahas tentang konversi satuan suhu antara Celcius, Fahrenheit, Rankine, dan Kelvin. Juga membahas tentang fase padat, cair, dan gas, serta suhu kritis beberapa gas seperti oksigen, nitrogen, dan hidrogen. Terdapat pula penjelasan mengenai tabel uap, uap jenuh, dan uap super panas.
Modul ini membahas perencanaan kopling dan bantalan. Topik utama meliputi definisi dan jenis kopling, perencanaan kopling flens kaku dan kopling karet ban, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan kedua jenis kopling tersebut seperti daya, putaran, material, dan variasi momen.
Laporan ini membahas tentang praktikum pengujian kekerasan logam yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura. Pengujian kekerasan dilakukan menggunakan metode Rockwell B dan Rockwell C dengan perlakuan panas annealing pada baja. Hasilnya menunjukkan nilai kedalaman yang didapatkan lebih besar menggunakan metode Rockwell C karena proses pendinginan annealing yang menyebabkan baja menjadi lebih lunak. N
Dokumen tersebut membahas tentang Ilmu Bahan Teknik. Secara umum membahas tentang pengertian ilmu bahan, klasifikasi bahan teknik, pemilihan bahan, dan sifat-sifat mekanik bahan seperti kekuatan, kekerasan, kekakuan dan elastisitas."
Dokumen tersebut membahas tentang kelelahan logam dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara ringkas, kelelahan logam dipengaruhi oleh jenis dan besar beban, kondisi material, proses pengerjaan, temperatur operasi, dan lingkungan. Kelelahan logam diawali dengan retak mikro dan berlanjut dengan penjalaran retakan hingga terjadi patah.
Sejalan dengan pembangunan prasarana fisik yang terus
menerus dilaksanakan, pengkajian dan penelitian masalah bahan
bangunan masih terus dilakukan. Oleh karena itu masih selalu dicari dan
diusahakan pemakaian jenis bahan bangunan dan model struktur
yang ekonomis, mudah diperoleh, mudah pengerjaannya,
mencukupi kebutuhan/kekuatan struktur dengan biaya yang relatif murah.
Laporan ini membahas tentang uji mikrostruktur pada baja karbon ST 42. Terdapat penjelasan tentang pengertian baja karbon dan ST 42, uji metalografi untuk mengamati struktur mikro, serta tujuan dilakukannya uji tersebut seperti mengetahui kandungan unsur dan menemukan cacat.
KLASIFIKASI DAN SIFAT MATERIAL TEKNIK SERTA PENGUJIAN MATERIAL.pdfggyubeom228
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi dan sifat material teknik serta pengujian material. Material diklasifikasikan menjadi empat kelompok besar yaitu logam, keramik, polimer, dan komposit. Logam dibagi menjadi logam berbahan dasar besi dan non-besi, sedangkan keramik dibagi menjadi bahan organik dan anorganik. Dokumen ini juga menjelaskan sifat-sifat material dan contoh pengujian merusak seperti uji t
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaserOsamaOsama30
Dokumen tersebut membahas pengaruh proses hardening dan tempering terhadap kekerasan dan struktur mikro pada baja karbon sedang jenis SNCM 447. Penelitian ini menguji baja SNCM 447 dengan proses hardening pada suhu 900°C dan tempering pada suhu 300-500°C. Hasilnya menunjukkan peningkatan kekerasan pada baja yang dihardening dan didinginkan dengan air.
Artikel ini membahas pengaruh perlakuan panas terhadap sifat mekanis dan struktur mikro pada baja AISI 4340. Baja AISI 4340 diquenching pada suhu 910°C dan temperatur tempering 100-600°C. Pengujian dilakukan meliputi uji tarik, kekerasan, dan struktur mikro untuk mengetahui perubahan sifatnya.
Tugas akhir ini membahas analisis perbandingan tekuk kolom yang menggunakan profil baja tersusun dan komposit. Penulis menganalisis pengaruh jenis bahan dan dimensi kolom terhadap beban kritis kolom. Beban kritis adalah beban maksimum yang dapat ditahan kolom sebelum mengalami tekuk. Penulis mengkaji beban kritis kolom dengan berbagai kondisi ujung dan jenis bahan untuk menentukan yang paling efisien.
Student Note pengertian kekuatan teoritik.pptxSamuelPratam
kekuatan teoritis merujuk pada konsep, argumen, dan teori yang telah dikembangkan oleh para ahli dalam disiplin ini. Kekuatan teoritis ini meliputi pemahaman tentang sifat mekanis logam seperti kekuatan, kekerasan, keuletan, kekuatan impak, kekakuan, dan keliatan.
Materi bahan ajar karakteristik dan spesifikasi baja dan alumuniumIkhwatulIslamiLubis
Dokumen tersebut membahas tentang baja dan aluminium. Baja dijelaskan sebagai paduan logam utama besi dan karbon, yang dikelompokkan menjadi baja karbon dan baja paduan. Karakteristik baja mencakup kekuatan, keuletan, kekerasan, dan ketangguhan. Aluminium dijelaskan sebagai logam reaktif yang dibuat dari proses campuran bauksit, yang dikelompokkan menjadi beberapa jenis seperti seri 2xxx, 3
1. Uji tarik digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan dengan memberikan beban gaya yang berlawanan arah secara linier.
2. Uji ini menghasilkan data kekuatan material seperti kekuatan tarik, kuat luluh, keuletan, dan ketangguhan.
3. Faktor yang mempengaruhi kekuatan tarik antara lain kadar karbon, heat treatment, bidang slip, homogenitas, kecepatan pendinginan, dan unsur paduan.
Penggunaament dan hardningn metode dengan heat treatAlen Pepa
Dokumen ini membahas tentang penelitian peningkatan kekerasan pada produk pande besi dengan melakukan proses hardening pada 6 jenis baja paduan. Tujuannya adalah meningkatkan kekerasan sisi potong produk dengan melakukan uji kekerasan sebelum dan sesudah proses hardening. Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk industri kecil pande besi.
Dokumen tersebut membahas klasifikasi material teknik menjadi logam dan non logam. Logam dibedakan menjadi logam besi dan non besi, sedangkan material non logam terdiri dari keramik, plastik, dan komposit. Dokumen juga menjelaskan beberapa sifat mekanik material antara lain kekuatan, kekakuan, keuletan, dan kegetasan beserta definisinya.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan sifat material. Secara garis besar, dokumen menjelaskan hubungan antara proses, struktur, dan sifat material yang memengaruhi kinerja material. Dokumen juga menjelaskan berbagai jenis material beserta struktur ikatannya dan contoh aplikasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok dan sifat dasar bahan bangunan. Terdapat empat kelompok bahan yaitu keramik, logam, polimer, dan campuran. Kelompok tersebut memiliki ikatan kimia dan sifat yang berbeda seperti sifat mekanis, termal, listrik, dan kimia. Dokumen ini juga menjelaskan pengelompokan bahan berdasarkan sifat-sifatnya.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
1. MAKALAH
TEKNOLOGI BAHAN
SIFAT MEKANIK, MATERIAL, KARAKTERISTIK BAJA DAN
PENGUJIAN BAJA
Dosen Pengampu:
Ahmad Yudi, S.T., M.T.
Kelompok 3:
Abiyyu Cakrabaskara 21116051 Lovenia Elanda 21116089
Grizella Vierda 21116060 Dika Ahmad Pujiyanto 21116091
Lanni Ahsanul Putri 21116070 Muhammad Haris Fadilah 21116097
Peby Adyanto Turnip 21116087 Ilham Dipta Ramadhan 21116099
Marudut Sagala 21116069 Yani Manurung 21116080
TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
TAHUN AJARAN 2017/2018
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat,
rahmat dan anugerah yang selalu diberikan kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, tentunya penyusun tidak menyelesaikannya. Penyusun
mendapat bantuan dari banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik dari segi moril
maupun materil. Oleh karena itu, penyusun banyak mengucapkan terimakasih kepada pihak–
pihak tersebut.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan yang disebabkan karena keterbatasan pengetahuan serta karena kesempurnaan
hanyalah milik Tuhan. Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
semua pihak demi perbaikan makalah ini di masa mendatang. Penyusun berharap agar makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...……… ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang………………………………………………………………………….. 1
1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………………..…… 1
1.3. Tujuan…………………………………………………………………………….…….… 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Baja…………………….……………………………………………………… 2
B. Sifat Baja………………………………………………………………………………… 4
C. KelebihandanKekuranganStruktur Baja………………………………………………… 6
D. Proses Pembuatan Baja…………………………………………………………………… .7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..……………………………………………………….… …………………… 10
B. Kritikdan Sara……………………………………………………….…………………… 10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………… 11
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin berkembangnya peradaban manusia, semakin beragam pula kebutuhan
manusia. Ini dapat dilihat dari aspek teknik sipil. Pada jaman dahulu orang membuat
jalan hanya dengan menyusun batu-batuan atau kerikil-kerikil, tapi kini semuanya telah
berubah,manusia berusaha membuat jalan sebagai sarana transportasi dengan kualitas
yang baik menggunakan teknologi rekayasa guna memenuhi kebutuhannya.
Pembangunan dalam setiap bidang yang berhubungan dalam teknik sipil dimulai dari
bangunan gedung, jembatan, jalan dan bangunan lainnya tidak akan terpisahkan dari
bahan yang berasal dari dalam perut bumi. Mulai dari batuan, batu bara, minyak bumi
sampai berbagai macam mineral yang langsung digunakan maupun yang diolah terlebih
dahulu. Untuk itu dalam kesempatan ini, akan dibahas tentang baja. Masalah ini diangkat
karena ingin mengetahui jenis-jenis baja, proses pembuatan baja serta syarat apa saja
yang harus dipenuhi oleh baja sebagai bahan pembuatan baja. Bertitik tolak dari latar
belakang masalah diatas, timbulah suatu permasalahan dalam diri kami dan menjadi suatu
dorongan bagi kami untuk melaksanakan suatu analisa tentang jenis-jenis baja, proses
pembuatan baja serta syarat apa saja yang harus dipenuhi oleh baja.
1.2 Rumusan Masalah
1. Tentukan sifat mekanik, material, dan kaeteristik baja.
2. Jelaskan tentang pengujian baja.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengenal apa itu baja
2. Memahami proses pengujian baja dan jenis baja.
5. BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sifat mekanik dan material baja
A. Pengertian Baja
Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan karbon sebagai
unsur paduan utamanya.Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1%
berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan
mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi.
Baja tahan karat atau lebih dikenal dengan Stainless Steel adalah senyawa besi yang
mengandung setidaknya 10,5% Kromium untuk mencegah proses korosi (pengkaratan logam).
Kemampuan tahan karat diperoleh dari terbentuknya lapisan film oksidakromium, dimana
lapisan oksida ini menghalangi proses oksidasi besi (Ferum). Stainless Steel sering digunakan
dalam perlengkapan Stainless Steel untuk industri makanan.
B.Sifat mekanik
SIFAT MEKANIK MATERIAL BAJA
Sifat Mekanik Material Baja Secara Umum Adanya beban pada elemen struktur selalu
menyebabkan terjadinya perubahan dimensional pada elemen struktur tersebut. Pada sebagian
besar jenis material baja, perubahan dimensional yang terjadi dapat secara kasar dikelompokkan
kedalam dua jenis, yaitu: Deformasi Elastis Apabila elemen struktur mula-mula dibebani, maka
deformasi yang terjadi masih berada dalam daerah elastis serta dapat memberikan perlawanan
ketika diberikan bahan,Kekuatan baja ,Kekerasan baja,Ketangguhan baja
C.Karakteristik Baja sebagai Bahan Struktur
Sebagai bahan struktur, baja memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan
material-material lainnya. Karakteristik tersebut bisa dilihat dari segi fisik maupun mekanis.
Berdasarkan fisiknya, baja mempunyai beberapa karakteristik yang meliputi berat, berat jenis,
6. daya hantar panas, dan konduktivitas listrik. Sedangkan karakteristik baja menurut dari segi
mekanis antara lain :
1. Kekuatan (Power)
Karakteristik utama yang dimiliki oleh baja adalah kekuatannya. Baja mempunyai kuat
tarik yang sangat baik. Hal ini membuat baja yang diberikan beban akan cenderung mengalami
perubahan bentuk (deformasi). Perubahan tersebut menyebabkan timbulnya regangan (strain)
dengan besar sesuai deformasi per satuan panjang. Sedangkan regangan menimbulkan terjadinya
tegangan (stress) di dalam baja.
Baja juga mempunyai karakteristik berupa regangan elastis yang terjadi apabila beban
yang menyebabkan regangan dilepaskan ketika baja belum mengalami perubahan bentuk, baja
akan kembali ke bentuknya semula. Perbandingan antara tegangan dan regangan dalam keadaan
elastis disebut modulus elastisitas (modulus young). Ada tiga macam tegangan pada baja yaitu
tegangan elastis, tegangan leleh, dan tegangan plastis.
2. Keuletan (Ductility)
Keuletan adalah kemampuan baja untuk melakukan deformasi sebelum terputus. Faktor
yang mempengaruhinya yaitu regangan (strain) yang bersifat permanen sebelum baja terputus.
Adapun besar keuletan ini berhubungan dengan sifat yang bisa pekerjaan yang bisa dilakukan
terhadap baja. Untuk mengetahui besar keuletan baja, Anda bisa melakukan serangkaian uji
coba, terutama uji tarik.
3. Kekerasan (Hardness)
Kekerasan adalah ketahanan suatu material terhadap besarnya gaya yang bisa menembus
permukaannya. Kekerasan ini memegang pengaruh yang sangat besar terhadap kekuatan yang
dimiliki oleh baja. Uji coba terhadap kekuatan bisa dilaksanakan menggunakan metode rockwell,
brinell, ultrasonic, dan lain-lain.
4. Ketangguhan (Toughness)
Ketangguhan adalah hubungan antara jumlah energi yang mampu diterima oleh baja
hingga terputus. Semakin kecil ketangguhan yang dimiliki oleh suatu baja, maka karakteristik
7. baja tersebut akan semakin rapuh. Baja yang tangguh akan mendukung keselamatan
penggunanya. Ketangguhan baja bisa diketahui melalui uji coba dengan memberikan pukulan
(impact) secara tiba-tiba.
1.2.2 Pengujian Baja
Alat dan Bahan
1. Mesin uji tarik (Universal Testing Machine)
2. Alat pengukur geser (Dial); jangka sorong
8. 3. peralatan pembuat benda uji, yaitu :
- alat pemotong baja;
- alat penggores benda uji;
2) bentuk dan dimensi benda uji, adalah sebagai berikut :
9. a. jika diameter contoh ≤ 15 mm sehingga gaya tarik maksimum lebih kecil dari kapasitas
mesin tarik, maka benda uji dibuat dengan bentuk dan dimensi seperti tercantum pada Gambar ,
tanpa perubahan bentuk penampang :
b. jika diameter contoh > 15 mm, atau gaya tarik maksimum melebihi kapasitas mesin tarik,
maka bentuk dan dimensi benda uji dibuat seperti gambar
Prosedur Uji Tarik Baja
Mengukur panjang batang baja (lt)
10. Menetapkan panjang ukuran, l0 = 5 x d0 atau l0 = 10 x d0
Menandai batang baja yang telah diukur pada kedua ujungnya dengan selotip, sedemikian
hingga panjang ukur l0 tetap sama dengan 5 do atau 10 do.
Memasang batang baja yang telah disiapkan tepat pada bagian yang telah ditandai kedua
ujungnya pada mesin UTM
Membebani (menarik batang baja yang telah dijepit) dan mencatat beban yang
mengakibatkan batang baja tersebut leleh dan putus
Menyambung batang baja yang telah putus dan mengukur panjangnya sebagai panjang
setelah putus (lU)
BAB III
KESIMPULAN
lu
DU
Putus