SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Download to read offline
PERTEMUAN 1
MATERIAL BAJA
2022
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
1
Program Permata
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
2
Program Permata
• Besi (Fe) merupakan salah satu logam yang mempunyai
peranan yang sangat besar dalam kehidupan manusia,
terlebih-lebih di zaman modern seperti sekarang.
Kelimpahannya juga sangat besar, 50.000 ppm atau 5% dan
merupakan jenis logam terbanyak kedua di kulit bumi.
Karena kelimpahannya yang sangat besar itulah maka besi
banyak digunakan dalam kehidupan sehari hari dan industri
konstruksi.
• Besi berada dalam bentuk senyawanya, terutama sebagai
bijih besi, yang mengandung Fe2O3 (hematite), Fe2O3.H2O
(limonit), Fe3O4 (magnetic), FeCO3 (siderite), dan FeS2
(pirit).
PENDAHULUAN
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
3
Program Permata
• Besi adalah unsur kimia dengan simbol Fe (dari bahasa
Latin: ferrum) dan nomor atom 26. Merupakan logam dalam
deret transisi pertama.[3] Ini adalah unsur paling umum di
bumi berdasarkan massa, membentuk sebagian besar bagian
inti luar dan dalam bumi.
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
4
Program Permata
• Besi murni umumnya terdapat pada
pertambangan yang mana bentuk dari besi
sendiri bisa berupa pasir maupun biji (biji besi).
• Besi tidak bisa langsung digunakan, namun
harus melalui pengolahan dan penambahan
unsur. Hal yang sering terjadi di kalangan
umum ialah penyebutan besi dan baja.
• Besi sering didefinisikan sebagai logam yang
dapat diproses atau diolah kembali, sedangkan
baja atau waja ialah logam dengan kekerasan
yang lebih tinggi, biasanya berwarna hitam dan
sulit untuk diolah
BESI DAN BAJA
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
5
Program Permata
• Baja ialah pengolahan lanjut dari besi yang dipadukan dengan unsur
lain, seperti karbon.
• Untuk dapat disebut sebagai baja, unsur besi harus mengandung
karbon, antara 0.2% hingga 2.1% dari berat baja . Unsur yang sering
dipadukan dengan besi antara lain karbon, sulfur, mangan, fosfor, dan
sebagian kecil oksigen, nitrogen. Selain ada unsur lain yang
ditambahkan untuk menambah sifak mekanik dari baja diantaranya,
mangan, nikel, krom, boron, titanium dan lain sebagainya.
BESI DAN BAJA
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
6
Program Permata
Sumber you tube
PENGGUNAAN BAJA
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
7
Program Permata
BESI DAN BAJA
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
8
Program Permata
Sumber you tube
JALUR PROSES PRODUKSI BAJA
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
9
Program Permata
Menghilangkan oksigen dari bijih
besi mengambil besinya saja
JALUR PROSES PRODUKSI BAJA
Sumber you tube
Pig iron
Pig Iron/ besi babi
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
1
Program Permata
Blast Furnace
Blast Furnace akan menghasilkan hasil utama berupa slag, off-gas, dan pig iron. Slag merupakan
suatu produk blast furnace yang mengandung pengotor-pengotor seperti oksida dan silikat, yang
mana kadar besi harusnya sangat kecil. Biasanya, slag akan ditumpuk di suatu tempat sebagai
pembuangan. Produk selanjutnya adalah gas buang yang mengandung karbon dioksida, karbon
monoksida, dan gas sulfur yang mana semuanya adalah gas-gas rumah kaca yang harus dilakukan
penindakan secara khusus sebelum dilepaskan ke lingkungan sekitar. Produk lainnya yaitu pig iron
yang merupakan besi yang masih mengandung kadar karbon yang cukup banyak dan pengotor
lainnya yang ikut masuk kepada pig iron. Pig iron akan dilakukan pemurnian lebih lanjut
di secondary metallurgy. Berikut reaksi-reaksi utama dalam produksi logam besi dari bijih besi.
Untuk melakukan reduksi besi, dibutuhkan temperature >1000oC.
Tipikal, setiap 5-6 jam, akan dihasilkan pig iron sekitar 300-600 ton yang mana akan langsung
dilakukan transport ke bagian pemurnian dan pengaturan komposisi untuk mengatur komposisi pig
iron dan mengubahnya menjadi baja karbon, stainless steel, dan jenis baja lainnya.
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
1
Program Permata
BLAST FURNACE
Blast Furnace adalah salah satu jenis tungku vertikal tertua yang
digunakan untuk memproduksi besi dari bijih besi yang dicampurkan
dengan flux sebagai pengatur karakteristik slag dan kokas sebagai
reduktan yang dapat mereduksi bijih besi menjadi logam besi yang
mana material-material tersebut dimasukan melalui bagian atas
secara berkala. Sumber energi dalam pembuatan besi di dalam Blast
Furnace adalah udara yang telah dilakukan pemanasan hingga
1100oC dan dimasukan ke dalam blast furnace dengan cara
diinjeksikan. Di dalam blast furnace, sumber besi yaitu hematit dan
magenetit dapat dibentuk menjadi pellet, sinter, maupun dari scrap
yang mengandung kadar besi cukup banyak yang mana tidak ada
perbedaan yang cukup signifikan dalam kualitas besi yang dihasilkan.
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
1
Program Permata
PROSES PRODUK BAJA
1. Bijih Besi
Sektor paling hulu dari industri ini dalam penambangan bijih
besi sebagai bahan baku utama. Selanjutnya, bijih besi yang
terkumpul melalui proses ore dressing menghasilkan
konsentrat (iron ore concentrate).
2. Konsentrat Bijih Besi
Konsentrat dari bijih besi kemudian diolah dalam proses
aglomeration untuk menghasilkan yang namanya pellet dan
sinter. Pellet dan sinter ini diketahui digunakan sebagai bahan
baku pembuatan besi (iron making) dan melalui proses
kemudian menghasilkan sponge iron, hot bricket iron, hot
metal, dan pig iron. Di Indonesia, kapasitas produksi bijih besi
menjadi besi spons adalah 315 ribu ton per tahun.
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
1
Program Permata
Pig iron dihasilkan melalui proses reduksi tak langsung, seperti blast
furnace. Setelah bijih besi diolah menjadi butiran-butiran besi oksida
(pellet) selanjutnya akan melewati proses reduksi dan peleburan—bersama
kokas dan kapur dengan suhu dan tekanan tinggi—hingga terbentuk logam
besi cair bersuhu tinggi (hot metal) yang kemudian dicetak menjadi pig
iron. Proses ini telah dibahas dalam artikel Proses Pembuatan Bijih Besi
Menjadi Besi Kasar (2).
Pig iron biasanya berbentuk batangan kecil; tidak berpori dan relatif padat.
Dibandingkan besi spons, kandungan besinya relatif lebih rendah,
sementara kandungan karbon (C)-nya sangat tinggi (±3,5-4,5%). Pig iron
juga mengandung sedikit silikon (Si), mangan (Mn), sulfur (S), fosfor (P)
serta sejumlah kotoran. Komposisi ini membuat pig iron cenderung rapuh
dan tidak stabil sehingga memerlukan proses pemurnian lanjutan untuk
menjadi material yang jauh lebih kuat dan dapat diaplikasikan dalam
bidang konstruksi—besi tempa, besi tuang, dan baja.
PROSES PRODUK BAJA
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
1
Program Permata
Sponge iron dihasilkan dari pellet melalui proses reduksi langsung
(direct reduction) dengan agen pereduksi berupa gas hidrogen (H)
dan karbon monoksida (CO) pada suhu di bawah titik leleh besi.
Artinya, bijih besi tidak melalui proses peleburan. Berdasarkan
prosesnya sponge iron juga dikenal sebagai burnt pellet atau DRI
atau Direct Reduction Iron (besi hasil reduksi langsung).
Sponge iron biasanya berbentuk butiran kira-kira sebesar
kelereng; lebih kaya akan kandungan besi dan hanya sedikit
mengandung karbon (rata-rata 0,2%), silikon, mangan, sulfur
maupun fosfor. Besi spons memiliki banyak lubang atau berpori-
pori seperti bunga karang (spons)—dari sinilah namanya diambil.
Sponge iron dapat langsung diproduksi menjadi besi tempa untuk
material furnitur dan berbagai perkakas.
PROSES PRODUK BAJA
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
1
Program Permata
PRODUK BAJA: FLAT PRODUCT DAN LONG PRODUCT
• Pengolahan bijih besi akan menghasil tiga jenis produk besi baja,
diantaranya flat product, long product, dan stainless steel. Masing-
masing jenis produk besi memiliki produk induk yang bisa diturunkan dan
diolah menjadi produk lainnya.
• Produk induk dari flat product adalah slabs (lempengan) yang bisa diolah
menjadi produk turunan berupa besi lembaran atau plat besi.
• Long product memiliki produk induk berupa billets dan blooms. Produk-
produk induk ini biasa dikenal sebagai produk setengah jadi karena dalam
prosesnya produk-produk ini akan dibentuk lagi menjadi produk siap
pakai.
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
1
Program Permata
a. Slab
• Slab merupakan batang baja yang mengalami proses hot-rolled (giling) hingga
membentuk lembaran dengan lebar hingga 3000 mm dan ketebalan mencapai 320
mm. Produk turunan dari slab biasanya adalah hot rolled coil dan plate.
• Steel plates salah satunya produk yang dihasilkan melalui pemanasan slab. Plat besi
ini biasanya digunakan sebagai bahan utama untuk konstruksi jembatan, pembuatan
kapal, tangki, pipa besi, mesin, dan juga peralatan industri.
• Jika slab dipanaskan hingga suhu 1000F, bisa menjadi Hot-rolled sheet yang biasanya
digunakan pada aplikasi non-surface seperti rangka, roda, suspensi, dan bagian
dalam lainnya pada badan mobil atau truk. Produk ini juga biasa digunakan pada alat
pertanian, industri konstruksi, pembuatan mesin, tabung, pipa, dan rel pelindung.
• Produk turunan Cold-rolled sheet sendiri yaitu Coated sheet yang telah dilapisi seng
atau aluminium biasanya diterapkan pada aplikasi eksterior seperti peralatan rumah
tangga, roofing and siding, peralatan pemanas dan pendingin ruangan, saluran udara,
kotak saklar, serta kemasan makanan.
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
1
Program Permata
a. Slab
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
1
Program Permata
b. Billet
• Produk turunan dari billet adalah yang pertama ada Bars. Jenis bars
yang paling umum di pasaran adalah merchant bar dan reinforcing
bar. Merchant bar biasanya digunakan untuk membuat pagar,
furnitur, alat pertanian. Sedangkan Reinforcing bar tayang dikenal
dengan besi beton biasa dibuat konstruksi bangunan seperti
jembatan, jalan raya, dan gedung-gedung bertingkat.
• Selain itu billet juga juga bisa diolah menjadi Wire rod yang
merupakan golongan kawat baja dan akhirnya bisa diturunkan
menjadi Wire product yang digunakan untuk meningkatkan fungsi
dalam aspek finishing, dimensi maupun sifat fisik. Produk ini biasanya
digunakan untuk pegas, pengencangan, kawat beton, konduktor
listrik, maupun kabel struktural.
Besi bilet
Besi tulangan
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
1
Program Permata
c. Bloom
Bloom termasuk produk turunan dari baja
kasar. Olahannya bisa menjadi produk akhir
industri besi baja berupa heavy profile dan
rail. Selain itu, jika dihubungkan dengan billet
pada saat proses pemanasan bisa menjadi
produk structure section seperti kanal besi
Wide Flange (WF), UNP, CNP, H-Beam, dan
lainnya.
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
2
Program Permata
• Kelemahan utama baja sebagai bahan konstruksi adalah, baja sangat
mudah teroksidasi oleh lingkungan sekitar terlebih lagi dalam kondisi
yang lembab (dalam proses ini disebut karatan). Hasil pengkaratan
sendiri berupa lapisan berwarna coklat kehitam – hitaman yang mana
dapat mengurangi dimensi dari baja tersebut. Pelapisan besi agar tidak
langsung terpapar oleh udara sekitar menjadi solusi sementara saat baja
disimpan.
• Untuk mengurangi korosif yang ada pada baja dapat di lakukan dengan
pelapisan menggunakan cat, pembalutan dengan plastic, tin plating,
galvanisasi, chromium plating, serta pengorbanan anode.
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
2
Program Permata
BAJA CANAI PANAS
Baja canai panas adalah baja yang telah mengalami proses penggulungan pada suhu di atas suhu rekristalisasinya
• Baja canai panas adalah baja yang telah mengalami proses
penggulungan pada suhu di atas suhu rekristalisasinya (biasanya
1700 ° F atau lebih besar). Dibandingkan dengan baja yang
belum diproses, bahan yang diproses menunjukkan
kemampuan bentuk dan kemampuan kerja yang lebih besar,
sehingga lebih mudah untuk dikerjakan dalam operasi
pemrosesan selanjutnya.
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
2
Program Permata
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
2
Program Permata
1. Proses penggulungan panas dimulai dengan lempengan logam persegi panjang
besar yang disebut billet.
2. Pertama, billet dipanaskan dan dikompres menjadi gulungan besar. Saat masih
panas, ia melewati serangkaian rol berputar untuk mencapai dimensi yang
diinginkan.
3. Dalam operasi produksi lembaran logam, baja yang digulung kemudian digulung
menjadi gulungan melingkar dan dibiarkan dingin. Dalam operasi produksi yang
melibatkan bentuk lain, bahan yang diproses dipotong menjadi unit yang
ditentukan dan dikemas.
BAJA CANAI PANAS
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
2
Program Permata
CONTOH PENGGUNAAN BAJA PROFIL CANAI PANAS
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
2
Program Permata
VIDEO PEMBUATAN BAJA PROFIL
DINGIN (COLD ROLLED STEEL)
Baja canai dingin adalah baja canai panas yang
telah mengalami proses tambahan untuk
meningkatkan sifat dimensi dan mekaniknya.
Selama proses pengerolan dingin, baja canai
panas yang didinginkan melewati serangkaian
rol lain pada suhu kamar. Karena bahan tidak
lagi panas dan mudah dibentuk, jumlah
tekanan yang jauh lebih tinggi diperlukan
untuk mengompresnya ke dalam bentuk yang
diinginkan.
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
2
Program Permata
CONTOH PENGGUNAAN BAJA PROFIL CANAI DINGIN
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
2
Program Permata
VIDEO PEMBUATAN BAJA PROFIL
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
2
Program Permata
VIDEO PEMBUATAN BAJA PROFIL
DINGIN (COLD ROLLED SECTION)
STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T.
2
Program Permata
1. https://id.wikipedia.org/
2. https://www.grobinc.com/blog/hot-rolled-steel-vs-cold-rolled-
steel/#:~:text=Hot%20rolled%20steel%20is%20steel,with%20in%20subsequent%20processing%2
0operations.
3. sumber-sumber lain
Sumber Referensi Pertemuan 1

More Related Content

What's hot

Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)Abrianto Akuan
 
Sni pengujian beton
Sni pengujian betonSni pengujian beton
Sni pengujian betongede sancita
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileAngga Nugraha
 
Struktur Baja
Struktur BajaStruktur Baja
Struktur BajaTianPs27
 
4.2 pelaksanaan pekerjaan abudment
4.2 pelaksanaan pekerjaan abudment4.2 pelaksanaan pekerjaan abudment
4.2 pelaksanaan pekerjaan abudmentMuhamadFarhan64
 
72219130 sondir
72219130 sondir72219130 sondir
72219130 sondirBunz Lynch
 
Proses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industriProses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industriBonita Susimah
 
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang betonSNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang betonMira Pemayun
 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiAbdul Ghofur
 
3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)
3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)
3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)Abrianto Akuan
 

What's hot (20)

Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
 
Aplikasi alumunium dan paduannya
Aplikasi alumunium dan paduannyaAplikasi alumunium dan paduannya
Aplikasi alumunium dan paduannya
 
Titanium ppt
Titanium pptTitanium ppt
Titanium ppt
 
Sni pengujian beton
Sni pengujian betonSni pengujian beton
Sni pengujian beton
 
Pengelasan_SMAW.pptx
Pengelasan_SMAW.pptxPengelasan_SMAW.pptx
Pengelasan_SMAW.pptx
 
Logam nikel
Logam nikelLogam nikel
Logam nikel
 
K3 PADA PENGGALIAN
K3 PADA PENGGALIANK3 PADA PENGGALIAN
K3 PADA PENGGALIAN
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
 
Struktur Baja
Struktur BajaStruktur Baja
Struktur Baja
 
4.2 pelaksanaan pekerjaan abudment
4.2 pelaksanaan pekerjaan abudment4.2 pelaksanaan pekerjaan abudment
4.2 pelaksanaan pekerjaan abudment
 
72219130 sondir
72219130 sondir72219130 sondir
72219130 sondir
 
Studi Kelayakan Tambang
Studi Kelayakan TambangStudi Kelayakan Tambang
Studi Kelayakan Tambang
 
10 Pengendalian Mutu
10 Pengendalian Mutu10 Pengendalian Mutu
10 Pengendalian Mutu
 
Proses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industriProses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industri
 
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang betonSNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
 
Baja ppt kelompok 6 hilman
Baja ppt kelompok 6 hilmanBaja ppt kelompok 6 hilman
Baja ppt kelompok 6 hilman
 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
 
Mangan
ManganMangan
Mangan
 
3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)
3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)
3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)
 
K3 MEKANIK A.pdf
K3 MEKANIK A.pdfK3 MEKANIK A.pdf
K3 MEKANIK A.pdf
 

Similar to Material Baja

Material Teknik Dasar
Material Teknik DasarMaterial Teknik Dasar
Material Teknik Dasar555
 
METALURGI BASIC FOR GRADE ANNUAL, AND FOR READING PERFORMER
METALURGI BASIC FOR GRADE ANNUAL, AND FOR READING PERFORMERMETALURGI BASIC FOR GRADE ANNUAL, AND FOR READING PERFORMER
METALURGI BASIC FOR GRADE ANNUAL, AND FOR READING PERFORMERssuserb5d70c
 
BAB_3_KIMIA_UNSUR.ppt
BAB_3_KIMIA_UNSUR.pptBAB_3_KIMIA_UNSUR.ppt
BAB_3_KIMIA_UNSUR.pptRENIMARZELA1
 
Makalah proses manufaktur
Makalah proses manufakturMakalah proses manufaktur
Makalah proses manufaktursurya kelana
 
Makalah proses manufaktur
Makalah proses manufakturMakalah proses manufaktur
Makalah proses manufaktursurya kelana
 
Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)Abrianto Akuan
 
Unsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempatUnsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempatHayatun Nufus
 
Makalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besiMakalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besiWarnet Raha
 
Bab 1 bahan pada pengecoran logam
Bab 1 bahan pada pengecoran logamBab 1 bahan pada pengecoran logam
Bab 1 bahan pada pengecoran logamyudhi prasetyo
 
Tugas 2 material teknik
Tugas 2 material teknikTugas 2 material teknik
Tugas 2 material teknikZul Abidin
 
Kelompok kimia
Kelompok kimiaKelompok kimia
Kelompok kimiaminggit
 

Similar to Material Baja (20)

Tugas tengah semester
Tugas tengah semesterTugas tengah semester
Tugas tengah semester
 
Makalah tambang bijih
Makalah tambang bijihMakalah tambang bijih
Makalah tambang bijih
 
1bahasa
1bahasa1bahasa
1bahasa
 
Material Teknik Dasar
Material Teknik DasarMaterial Teknik Dasar
Material Teknik Dasar
 
Logam modul 1 ppg
Logam modul 1 ppgLogam modul 1 ppg
Logam modul 1 ppg
 
METALURGI BASIC FOR GRADE ANNUAL, AND FOR READING PERFORMER
METALURGI BASIC FOR GRADE ANNUAL, AND FOR READING PERFORMERMETALURGI BASIC FOR GRADE ANNUAL, AND FOR READING PERFORMER
METALURGI BASIC FOR GRADE ANNUAL, AND FOR READING PERFORMER
 
BAB_3_KIMIA_UNSUR.ppt
BAB_3_KIMIA_UNSUR.pptBAB_3_KIMIA_UNSUR.ppt
BAB_3_KIMIA_UNSUR.ppt
 
Makalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besiMakalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besi
 
Makalah proses manufaktur
Makalah proses manufakturMakalah proses manufaktur
Makalah proses manufaktur
 
Makalah proses manufaktur
Makalah proses manufakturMakalah proses manufaktur
Makalah proses manufaktur
 
Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)
 
Unsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempatUnsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempat
 
Makalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besiMakalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besi
 
Besi tuang
Besi tuangBesi tuang
Besi tuang
 
Bab 1 bahan pada pengecoran logam
Bab 1 bahan pada pengecoran logamBab 1 bahan pada pengecoran logam
Bab 1 bahan pada pengecoran logam
 
[Presentasi] Logam Besi (Fe)
[Presentasi] Logam Besi (Fe)[Presentasi] Logam Besi (Fe)
[Presentasi] Logam Besi (Fe)
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Copper
CopperCopper
Copper
 
Tugas 2 material teknik
Tugas 2 material teknikTugas 2 material teknik
Tugas 2 material teknik
 
Kelompok kimia
Kelompok kimiaKelompok kimia
Kelompok kimia
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 

Material Baja

  • 1. PERTEMUAN 1 MATERIAL BAJA 2022 STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 1 Program Permata
  • 2. STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 2 Program Permata • Besi (Fe) merupakan salah satu logam yang mempunyai peranan yang sangat besar dalam kehidupan manusia, terlebih-lebih di zaman modern seperti sekarang. Kelimpahannya juga sangat besar, 50.000 ppm atau 5% dan merupakan jenis logam terbanyak kedua di kulit bumi. Karena kelimpahannya yang sangat besar itulah maka besi banyak digunakan dalam kehidupan sehari hari dan industri konstruksi. • Besi berada dalam bentuk senyawanya, terutama sebagai bijih besi, yang mengandung Fe2O3 (hematite), Fe2O3.H2O (limonit), Fe3O4 (magnetic), FeCO3 (siderite), dan FeS2 (pirit). PENDAHULUAN
  • 3. STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 3 Program Permata • Besi adalah unsur kimia dengan simbol Fe (dari bahasa Latin: ferrum) dan nomor atom 26. Merupakan logam dalam deret transisi pertama.[3] Ini adalah unsur paling umum di bumi berdasarkan massa, membentuk sebagian besar bagian inti luar dan dalam bumi.
  • 4. STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 4 Program Permata • Besi murni umumnya terdapat pada pertambangan yang mana bentuk dari besi sendiri bisa berupa pasir maupun biji (biji besi). • Besi tidak bisa langsung digunakan, namun harus melalui pengolahan dan penambahan unsur. Hal yang sering terjadi di kalangan umum ialah penyebutan besi dan baja. • Besi sering didefinisikan sebagai logam yang dapat diproses atau diolah kembali, sedangkan baja atau waja ialah logam dengan kekerasan yang lebih tinggi, biasanya berwarna hitam dan sulit untuk diolah BESI DAN BAJA
  • 5. STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 5 Program Permata • Baja ialah pengolahan lanjut dari besi yang dipadukan dengan unsur lain, seperti karbon. • Untuk dapat disebut sebagai baja, unsur besi harus mengandung karbon, antara 0.2% hingga 2.1% dari berat baja . Unsur yang sering dipadukan dengan besi antara lain karbon, sulfur, mangan, fosfor, dan sebagian kecil oksigen, nitrogen. Selain ada unsur lain yang ditambahkan untuk menambah sifak mekanik dari baja diantaranya, mangan, nikel, krom, boron, titanium dan lain sebagainya. BESI DAN BAJA
  • 6. STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 6 Program Permata Sumber you tube PENGGUNAAN BAJA
  • 7. STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 7 Program Permata BESI DAN BAJA
  • 8. STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 8 Program Permata Sumber you tube JALUR PROSES PRODUKSI BAJA
  • 9. STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 9 Program Permata Menghilangkan oksigen dari bijih besi mengambil besinya saja JALUR PROSES PRODUKSI BAJA Sumber you tube Pig iron Pig Iron/ besi babi
  • 10. STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 1 Program Permata Blast Furnace Blast Furnace akan menghasilkan hasil utama berupa slag, off-gas, dan pig iron. Slag merupakan suatu produk blast furnace yang mengandung pengotor-pengotor seperti oksida dan silikat, yang mana kadar besi harusnya sangat kecil. Biasanya, slag akan ditumpuk di suatu tempat sebagai pembuangan. Produk selanjutnya adalah gas buang yang mengandung karbon dioksida, karbon monoksida, dan gas sulfur yang mana semuanya adalah gas-gas rumah kaca yang harus dilakukan penindakan secara khusus sebelum dilepaskan ke lingkungan sekitar. Produk lainnya yaitu pig iron yang merupakan besi yang masih mengandung kadar karbon yang cukup banyak dan pengotor lainnya yang ikut masuk kepada pig iron. Pig iron akan dilakukan pemurnian lebih lanjut di secondary metallurgy. Berikut reaksi-reaksi utama dalam produksi logam besi dari bijih besi. Untuk melakukan reduksi besi, dibutuhkan temperature >1000oC. Tipikal, setiap 5-6 jam, akan dihasilkan pig iron sekitar 300-600 ton yang mana akan langsung dilakukan transport ke bagian pemurnian dan pengaturan komposisi untuk mengatur komposisi pig iron dan mengubahnya menjadi baja karbon, stainless steel, dan jenis baja lainnya.
  • 11. STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 1 Program Permata BLAST FURNACE Blast Furnace adalah salah satu jenis tungku vertikal tertua yang digunakan untuk memproduksi besi dari bijih besi yang dicampurkan dengan flux sebagai pengatur karakteristik slag dan kokas sebagai reduktan yang dapat mereduksi bijih besi menjadi logam besi yang mana material-material tersebut dimasukan melalui bagian atas secara berkala. Sumber energi dalam pembuatan besi di dalam Blast Furnace adalah udara yang telah dilakukan pemanasan hingga 1100oC dan dimasukan ke dalam blast furnace dengan cara diinjeksikan. Di dalam blast furnace, sumber besi yaitu hematit dan magenetit dapat dibentuk menjadi pellet, sinter, maupun dari scrap yang mengandung kadar besi cukup banyak yang mana tidak ada perbedaan yang cukup signifikan dalam kualitas besi yang dihasilkan.
  • 12. STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 1 Program Permata PROSES PRODUK BAJA 1. Bijih Besi Sektor paling hulu dari industri ini dalam penambangan bijih besi sebagai bahan baku utama. Selanjutnya, bijih besi yang terkumpul melalui proses ore dressing menghasilkan konsentrat (iron ore concentrate). 2. Konsentrat Bijih Besi Konsentrat dari bijih besi kemudian diolah dalam proses aglomeration untuk menghasilkan yang namanya pellet dan sinter. Pellet dan sinter ini diketahui digunakan sebagai bahan baku pembuatan besi (iron making) dan melalui proses kemudian menghasilkan sponge iron, hot bricket iron, hot metal, dan pig iron. Di Indonesia, kapasitas produksi bijih besi menjadi besi spons adalah 315 ribu ton per tahun.
  • 13. STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 1 Program Permata Pig iron dihasilkan melalui proses reduksi tak langsung, seperti blast furnace. Setelah bijih besi diolah menjadi butiran-butiran besi oksida (pellet) selanjutnya akan melewati proses reduksi dan peleburan—bersama kokas dan kapur dengan suhu dan tekanan tinggi—hingga terbentuk logam besi cair bersuhu tinggi (hot metal) yang kemudian dicetak menjadi pig iron. Proses ini telah dibahas dalam artikel Proses Pembuatan Bijih Besi Menjadi Besi Kasar (2). Pig iron biasanya berbentuk batangan kecil; tidak berpori dan relatif padat. Dibandingkan besi spons, kandungan besinya relatif lebih rendah, sementara kandungan karbon (C)-nya sangat tinggi (±3,5-4,5%). Pig iron juga mengandung sedikit silikon (Si), mangan (Mn), sulfur (S), fosfor (P) serta sejumlah kotoran. Komposisi ini membuat pig iron cenderung rapuh dan tidak stabil sehingga memerlukan proses pemurnian lanjutan untuk menjadi material yang jauh lebih kuat dan dapat diaplikasikan dalam bidang konstruksi—besi tempa, besi tuang, dan baja. PROSES PRODUK BAJA
  • 14. STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 1 Program Permata Sponge iron dihasilkan dari pellet melalui proses reduksi langsung (direct reduction) dengan agen pereduksi berupa gas hidrogen (H) dan karbon monoksida (CO) pada suhu di bawah titik leleh besi. Artinya, bijih besi tidak melalui proses peleburan. Berdasarkan prosesnya sponge iron juga dikenal sebagai burnt pellet atau DRI atau Direct Reduction Iron (besi hasil reduksi langsung). Sponge iron biasanya berbentuk butiran kira-kira sebesar kelereng; lebih kaya akan kandungan besi dan hanya sedikit mengandung karbon (rata-rata 0,2%), silikon, mangan, sulfur maupun fosfor. Besi spons memiliki banyak lubang atau berpori- pori seperti bunga karang (spons)—dari sinilah namanya diambil. Sponge iron dapat langsung diproduksi menjadi besi tempa untuk material furnitur dan berbagai perkakas. PROSES PRODUK BAJA
  • 15. STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 1 Program Permata PRODUK BAJA: FLAT PRODUCT DAN LONG PRODUCT • Pengolahan bijih besi akan menghasil tiga jenis produk besi baja, diantaranya flat product, long product, dan stainless steel. Masing- masing jenis produk besi memiliki produk induk yang bisa diturunkan dan diolah menjadi produk lainnya. • Produk induk dari flat product adalah slabs (lempengan) yang bisa diolah menjadi produk turunan berupa besi lembaran atau plat besi. • Long product memiliki produk induk berupa billets dan blooms. Produk- produk induk ini biasa dikenal sebagai produk setengah jadi karena dalam prosesnya produk-produk ini akan dibentuk lagi menjadi produk siap pakai.
  • 16. STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 1 Program Permata a. Slab • Slab merupakan batang baja yang mengalami proses hot-rolled (giling) hingga membentuk lembaran dengan lebar hingga 3000 mm dan ketebalan mencapai 320 mm. Produk turunan dari slab biasanya adalah hot rolled coil dan plate. • Steel plates salah satunya produk yang dihasilkan melalui pemanasan slab. Plat besi ini biasanya digunakan sebagai bahan utama untuk konstruksi jembatan, pembuatan kapal, tangki, pipa besi, mesin, dan juga peralatan industri. • Jika slab dipanaskan hingga suhu 1000F, bisa menjadi Hot-rolled sheet yang biasanya digunakan pada aplikasi non-surface seperti rangka, roda, suspensi, dan bagian dalam lainnya pada badan mobil atau truk. Produk ini juga biasa digunakan pada alat pertanian, industri konstruksi, pembuatan mesin, tabung, pipa, dan rel pelindung. • Produk turunan Cold-rolled sheet sendiri yaitu Coated sheet yang telah dilapisi seng atau aluminium biasanya diterapkan pada aplikasi eksterior seperti peralatan rumah tangga, roofing and siding, peralatan pemanas dan pendingin ruangan, saluran udara, kotak saklar, serta kemasan makanan.
  • 17. STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 1 Program Permata a. Slab
  • 18. STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 1 Program Permata b. Billet • Produk turunan dari billet adalah yang pertama ada Bars. Jenis bars yang paling umum di pasaran adalah merchant bar dan reinforcing bar. Merchant bar biasanya digunakan untuk membuat pagar, furnitur, alat pertanian. Sedangkan Reinforcing bar tayang dikenal dengan besi beton biasa dibuat konstruksi bangunan seperti jembatan, jalan raya, dan gedung-gedung bertingkat. • Selain itu billet juga juga bisa diolah menjadi Wire rod yang merupakan golongan kawat baja dan akhirnya bisa diturunkan menjadi Wire product yang digunakan untuk meningkatkan fungsi dalam aspek finishing, dimensi maupun sifat fisik. Produk ini biasanya digunakan untuk pegas, pengencangan, kawat beton, konduktor listrik, maupun kabel struktural. Besi bilet Besi tulangan
  • 19. STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 1 Program Permata c. Bloom Bloom termasuk produk turunan dari baja kasar. Olahannya bisa menjadi produk akhir industri besi baja berupa heavy profile dan rail. Selain itu, jika dihubungkan dengan billet pada saat proses pemanasan bisa menjadi produk structure section seperti kanal besi Wide Flange (WF), UNP, CNP, H-Beam, dan lainnya.
  • 20. STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 2 Program Permata • Kelemahan utama baja sebagai bahan konstruksi adalah, baja sangat mudah teroksidasi oleh lingkungan sekitar terlebih lagi dalam kondisi yang lembab (dalam proses ini disebut karatan). Hasil pengkaratan sendiri berupa lapisan berwarna coklat kehitam – hitaman yang mana dapat mengurangi dimensi dari baja tersebut. Pelapisan besi agar tidak langsung terpapar oleh udara sekitar menjadi solusi sementara saat baja disimpan. • Untuk mengurangi korosif yang ada pada baja dapat di lakukan dengan pelapisan menggunakan cat, pembalutan dengan plastic, tin plating, galvanisasi, chromium plating, serta pengorbanan anode.
  • 21. STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 2 Program Permata BAJA CANAI PANAS Baja canai panas adalah baja yang telah mengalami proses penggulungan pada suhu di atas suhu rekristalisasinya • Baja canai panas adalah baja yang telah mengalami proses penggulungan pada suhu di atas suhu rekristalisasinya (biasanya 1700 ° F atau lebih besar). Dibandingkan dengan baja yang belum diproses, bahan yang diproses menunjukkan kemampuan bentuk dan kemampuan kerja yang lebih besar, sehingga lebih mudah untuk dikerjakan dalam operasi pemrosesan selanjutnya.
  • 22. STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 2 Program Permata
  • 23. STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 2 Program Permata 1. Proses penggulungan panas dimulai dengan lempengan logam persegi panjang besar yang disebut billet. 2. Pertama, billet dipanaskan dan dikompres menjadi gulungan besar. Saat masih panas, ia melewati serangkaian rol berputar untuk mencapai dimensi yang diinginkan. 3. Dalam operasi produksi lembaran logam, baja yang digulung kemudian digulung menjadi gulungan melingkar dan dibiarkan dingin. Dalam operasi produksi yang melibatkan bentuk lain, bahan yang diproses dipotong menjadi unit yang ditentukan dan dikemas. BAJA CANAI PANAS
  • 24. STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 2 Program Permata CONTOH PENGGUNAAN BAJA PROFIL CANAI PANAS
  • 25. STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 2 Program Permata VIDEO PEMBUATAN BAJA PROFIL DINGIN (COLD ROLLED STEEL) Baja canai dingin adalah baja canai panas yang telah mengalami proses tambahan untuk meningkatkan sifat dimensi dan mekaniknya. Selama proses pengerolan dingin, baja canai panas yang didinginkan melewati serangkaian rol lain pada suhu kamar. Karena bahan tidak lagi panas dan mudah dibentuk, jumlah tekanan yang jauh lebih tinggi diperlukan untuk mengompresnya ke dalam bentuk yang diinginkan.
  • 26. STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 2 Program Permata CONTOH PENGGUNAAN BAJA PROFIL CANAI DINGIN
  • 27. STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 2 Program Permata VIDEO PEMBUATAN BAJA PROFIL
  • 28. STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 2 Program Permata VIDEO PEMBUATAN BAJA PROFIL DINGIN (COLD ROLLED SECTION)
  • 29. STRUKTUR BAJA 1 Ir. Erna Septiandini, M.T. 2 Program Permata 1. https://id.wikipedia.org/ 2. https://www.grobinc.com/blog/hot-rolled-steel-vs-cold-rolled- steel/#:~:text=Hot%20rolled%20steel%20is%20steel,with%20in%20subsequent%20processing%2 0operations. 3. sumber-sumber lain Sumber Referensi Pertemuan 1