SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
PENGOLAHAN SAMPAH
DENGAN KONSEP 3R
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
LATAR BELAKANG
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
1. Volume sampah makin besar
2. Kebutuhan dana makin tinggi
3. Lahan TPA sulit dicari
4. Potensi pencemaran Lingkungan
5. Pemborosan sumber daya alam
PARADIGMA LAMA
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
Sumber
Sampah
Pewadahan Pengumpulan
dan
Pemindahan
Pengangku
tan
Pembuangan Akhir
ASPEK TEKNIS OPERASIONAL
SISTEM KONVENSIONAL
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
PARADIGMA BARU
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
Sumber Sampah
Pewadahan
pemilahan dan
pengolahan di
rumah tangga :
kompos, daur-
ulang
Pengumpulan,
Pemindahan,
pengolahan
skala kawasan:
UDPK
Pengangkutan
Pembuangan Akhir
Pengolahan:
-Daur-ulang
-Kompos
-Pembakaran
-Pemadatan
DEFINISI PENGOLAHAN SAMPAH
• Pengolahan sampah merupakan bagian dari
penanganan sampah dan menurut UU no 18
Tahun 2008 didefinisikan sebagai proses
perubahan bentuk sambah dengan mengubah
karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah.
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
KEGIATAN PENGOLAHAN SAMPAH
• Pengolahan sampah merupakan kegiatan yang
dimaksudkan untuk mengurangi jumlah sampah,
memanfaatkan nilai yang masih terkandung dalam
sampah itu sendiri (bahan daur ulang, produk lain, dan
energi).
• Pengolahan sampah dapat dilakukan berupa
pengomposan, recycling/daur ulang, pembakaran
(insinersi), dan lain-lain.
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
PENGOLAHAN SAMPAH
• TRANSFORMASI FISIK
• TRANSFORMASI KIMIA
• TRANSFORMASI BIOLOGI
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
TRANSFORMASI FISIK
• Pemisahan komponen sampah menjadi
komponenkomponennya, sehingga bersifat lebih
homogen untuk keperluan daur ulang.
• Mengurangi volume sampah dengan pemadatan atau
kompaksi untuk menekan kebutuhan ruang sehingga
mempermudah penyimpanan, pengangkutan dan
pembuangan.
• Reduksi ukuran (pencacahan) dan volume juga
bermanfaat untuk mengurangi biaya pengangkutan dan
pembuangan.
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
TRANSFORMASI KIMIA
• Perubahan bentuk sampah secara kimiawi dengan
menggunakan prinsip proses pembakaran atau
insenerasi.
• Proses pembakaran sampah dapat didefinisikan sebagai
pengubahan bentuk sampah padat menjadi fasa gas,
cair, dan produk padat yang terkonversi, dengan
pelepasan energi panas.
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
SYARAT PERUBAHAN KIMIA
1. Nilai kalor dari sampah, Persyaratan
nilai kalor adalah 4500 kJ/kg sampah agar
dapat terbakar.
2. Kadar air sampah.
3. Ukuran partikel.
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
JENIS PEMBAKARAN
• Pembakaran stoikhiometrik.
• Pembakaran dengan udara berlebih.
• Gasifikasi, yaitu proses pembakaran di mana
produknya adalah gas-gas CO, H2, dan hidrokarbon.
• Pirolisis.
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
TRANSFORMASI BIOLOGI
• Perubahan bentuk sampah dengan memanfaatkan
aktivitas mikroorganisme untuk mendekomposisi
sampah menjadi bahan stabil yaitu kompos.
• Komposting secara aerobik (produk berupa kompos).
• Penguraian secara anaerobik (produk berupa gas
metana, CO2 dan gasgas lain, humus atau lumpur).
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
SKALA KOMPOSTING
• Skala individu; yaitu pengolahan yang dilakukan oleh
penghasil sampah secara langsung di sumbernya
(rumah tangga/kantor).
• Contoh pengolahan pada skala individu ini adalah
pemilahan sampah atau komposting skala individu.
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
PENGOMPOSAN KAWASAN
• Skala kawasan; yaitu pengolahan yang dilakukan untuk melayani
suatu lingkungan/ kawasan (perumahan, perkantoran, pasar, dll).
• Lokasi di TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu). Proses
yang dilakukan berupa : pemilahan, pencacahan sampah organik,
pengomposan, penyaringan kompos, pengepakan kompos, dan
pencacahan plastik untuk daur ulang.
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
PENGOMPOSAN KOTA
• Skala kota; yaitu pengolahan yang dilakukan untuk melayani
sebagian atau seluruh wilayah kota dan dikelola oleh pengelola
kebersihan kota.
• Lokasi pengolahan dilakukan di Instalasi Pengolahan Sampah
Terpadu (IPST) yang umumnya menggunakan bantuan peralatan
mekanis.
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
PENGELOLA SAMPAH
Pengelola dari proses pengolahan ini sangat tergantung dari dimana proses pengolahan dilakukan.
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
KOMPOS
• Kompos didefinisikan sejenis pupuk organik, dimana kandungan
unsur N, P dan K yang tidak terlalu tinggi, hal ini membedakan
kompos dengan pupuk buatan.
• Kompos sangat banyak mengandung unsur hara mikro yang
berfungsi membantu memperbaiki struktur tanah dengan
meningkatkan porositas tanah sehingga tanah menjadi gembur
• dan lebih mampu menyimpan air (Tchobanoglous et al.,1993).
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
PROSES KOMPOSTING
Metoda ini adalah proses biologi yang mendekomposisi sampah menjadi
kompos karena interaksi kompleks dari organisme/bakteri yang terdapat
secara alam
jenis mikroba yang diklasifikasikan dari cara hidupnya, yaitu :
Mikroba anaerobic (yaitu mikroba yang hidup tanpa oksigen); jenis
mikroba ini juga dibagi dalam 2-jenis yaitu : mesophilic (hidup pada
temperatur (20-40 oC), dan thermophilic (hidup pada temperatur (45-70
oC).
- Mikroba aerobic adalah mikroba yang hanya dapat hidup dengan
adanya oksigen. Sama dengan mikroba anaerobic berdasarkan fluktuasi
kondisi suhu di dalam tumpukan kompos dapat dibedakan menjadi
mesophilic dan thermophilic.
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
KARAKTERISTIK SAMPAH
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
KOMPOSTING AEROBIK
Komposting aerobik, adalah komposting yang menggunakan oksigen dan
memanfaatkan respiratory metabolism, dimana mikroorganisme yang
menghasilkan energi karena adanya aktivitas enzim yang membantu transport
elektron dari elektron donor menuju external electron acceptor adalah
oksigen.
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
Komposting anaerobik
• Proses komposting tanpa menggunakan oksigen. Bakteri yang
berperan adalah bakteri obligate anaerobik. Proses berlangsung
dengan reaksi sebagai berikut :
Dalam proses ini terdapat potensi hasil yaitu gas bio, yang merupakan
sumber energi alternatif yang sangat potensial. Berdasarkan pendekatan
waste to energy (WTE) diketahui bahwa 1 ton sampah organik dapat
menghasilkan 403 Kwh listrik.
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
PERBEDAAN KOMPOS AEROB DAN ANAEROB
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
KEBERHASILAN KOMPOSTING
1. Kadar air, Kadar air berkisar antara 50-60%, optimum 55%.
2. Rasio C/N, Nilai C/N berkisar antara 25-50.
3. Temperatur, awal pengomposan berkisar antara 50-55oC,
sedangkan pada hari-hari berikutnya 55-60oC.
4. pH Rentang pH dipertahankan berkisar antara 7 sampai 7,5.
5. Ukuran partikel, Ukuran partikel berkisar antara 25-75 mm.
6. Blending dan Seeding , pencampuran Lumpur tinja untuk
meningkatkan rasio C/N.
7. Suplai oksigen, ditentukan berdasarkan komposisi sampah yang
dikomposkan.
8. Pengadukan, berfungsi untuk menjaga kadar air, menyeragamkan
nutrient dan mikroorganisme.
9. Kontrol pathogen, dilakukan dengan pengontrolan suhu, dimana
pathogen biasanya akan mati pada suhu 60-700C selama 24 jam.
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
Kelanjutan : Standar Kompos
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
DIAGRAM ALIR 3 R
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
SAMPAH
+ 100 %
S.Organik
+ 70 %
S. Anorganik
+ 28 %
B3
+ 2 %
Pemanfaatan lain
+ 2 %
Pengomposan
+ 38 %
Residu
+ 30 %
Residu
+ 8 %
DU
+ 20 %
Residu
+ 4 %
Pembakaran
Sampah
+ 25 %
Residu
+ 4 %
TPA
+ 5%
+ 20%
DIAGRAM ALIR 3 R
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
Pemilahan di Sumber
Organik
Sampah
basah
Anorganik
Plastik Kertas Gelas Logam Padat Cair
Pengomposan
Sampah di
Tempat
Sumber Sampah
Timbulan Sampah
Pewadahan
Komunal
Individual
Pengumpulan
Gerobak
terpisah
Pemulung
Pemindahan
Pemindahan
Pembuangan Akhir
Sampah
UDPK
Residu
Incinerator
Residu
R1, R2
R2, R3
R2
M2, M3
REDUCE
PRINSIP : MENGURANGI DAN MENGHEMAT
Contoh :
1. Jangan boros kalau anda belanja!
2. Perhitungkan dengan cermat setiap rencana belanja
anda!
3. Hemat memakai barang! Listrik, air, bahan bakar dll
4. Gunakan seperlunya saja, setiap pemakaian barang.
5. Jangan buang barang sisa yang masih dapat
dipakai!
6. Simpan barang sisa!
7. Pergunakan dahulu barang yang ada ( dalam
persediaan )!
8. Cegah pembuangan sampah di perjalanan / luar
rumah!
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
REUSE
• PRINSIP : MENGGUNAKAN KEMBALI TANPA
MENGALAMI PERLAKUAN
Contoh :
1. Pegunakanlah barang yg dapat anda pakai beberapa
kali!
2. Pakailah kertas pada kedua sisinya!
3. Sumbangkan dengan ikhlas barang yg telah tidak
anda gunakan kepada yang memerlukan!
4. Check persediaan barang anda 3 bln sekali untuk
disortir disumbangkan atau diberi nilai tambah!
5. Kreatiflah menggunakan kembali barang-barang
bekas anda!
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
RECYCLE
PRINSIP : MENGGUNAKAN KEMBALI DENGAN MENGALAMI
PERLAKUAN (MENDAUR ULANG)
Contoh :
1. Banggalah anda memakai pembung-kus / alas makanan
dari daun atau bahan lain yang mudah didaur ulang!
2. Hindari pemakaian plastik, styrofoam dll yang sukar
didaur ulang!
3. Kreatiflah mendaur ulang, sediakan waktu belajar! Sisa
kain menjadi selimut / lap. Biji plastik dari botol bekas.
Daur ulang kertas dan pengomposan sampah tidak sukar.
4. Pisahkanlah limbah / sampah organik dan anorganik!
5. Buatlah kompos dari sampah organik (daun kebun, sisa
bahan sayur)
6. Rapikan sampah anorganik (kertas, plastik, logam) agar
mudah diambil yang memerlukan untuk didaur ulang!
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
KONSEP 3R PADA SUMBER
PRODUSEN
1. Menghasilkan produk berbahan daur ulang
2. Menghasilkan produk yg mudah didaur ulang
3. Menghasilkan produk berdaya tahan lama
4. Memberi keterangan bahan yg digunakan
PENJUAL
1. Melakukan pengemasan yg hemat sampah
2. Menyediakan tampungan bahan daur ulang
PEMERINTAH
1. Menyediakan fasilitas pendukung 3R
2. Melakukan promosi / penyuluhan
KONSUMEN
1. Memilih produk berbahan daur ulang
2. Membeli barang yang benar diperlukan
3. Membeli barang berdaya tahan lama
4. Membatasi bungkus / kemasan
5. Melakukan pemilahan
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
KONSEP 3R PADA SUMBER
PERMUKIMAN
1. Pemanfaatan botol aqua, soft drink, dll
2. Pemilihan produk “refill”
3. Pengomposan sampah organik
4. Pembatasan penggunaan pampers
5. Mengganti tissue dengan sapu tangan
6. Menolak tas / pembungkus yg berlebihan
7. Melakukan pemilahan sampah basah/kering
8. Membatasi konsumtivitas
9. Pemanfaatan barang layak pakai
10. Bazar barang bekas
PERKANTORAN
1. Double side copy untuk laporan
2. Kertas bekas untuk notes, disposisi, dll
3. Melakukan pemilahan sampah kertas
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
KONSEP 3R PADA SUMBER
PASAR
1. Membuang bagian tak perlu dari produk
2. Membatasi penggunaan tas plastik
3. Pemilahan sampah organik + pengomposan
PENDIDIKAN
1. Pengomposan setempat
2. Pelaksanaan daur ulang sampah
3. Double side copy
PERHOTELAN DAN RESTAURAN
1. Pemilahan sampah makanan u/pakan ternak
2. Pengomposan setempat (hotel)
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
KONSEP 3R PADA SUMBER
PASAR
1. Membuang bagian tak perlu dari produk
2. Membatasi penggunaan tas plastik
3. Pemilahan sampah organik + pengomposan
PENDIDIKAN
1. Pengomposan setempat
2. Pelaksanaan daur ulang sampah
3. Double side copy
PERHOTELAN DAN RESTAURAN
1. Pemilahan sampah makanan u/pakan ternak
2. Pengomposan setempat (hotel)
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
Penanganan
3-R
Cara Pengerjaan
R-1 Hindari pemakaian dan pembelian produk yang menghasilkan
sampah dalam jumlah besar
Gunakan produk yang dapat diisi ulang
Kurangi penggunaan bahan sekali pakai
Jual atau berikan sampah yang telah terpilah kepada pihak yang
memerlukan.
R-2 Gunakan kembali wadah/kemasan untuk fungsi yang sama atau
fungsi lainnya
Gunakan wadah/kantong yang dapat digunakan berulang-ulang.
Gunakan baterai yang dapat diisi kembali.
R-3 Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur-ulang dan mudah
terurai
Lakukan penanganan untuk sampah organik menjadi kompos
dengan berbagai cara yang telah ada (sesuai ketentuan) atau
manfaatkan sesuai dengan kreatifitas masing-masing.
Lakukan penanganan sampah anorganik menjadi barang yang
bermanfaat.
UPAYA 3 R PERMUKIMAN
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
Penanganan 3-
R
Cara Pengerjaan
R-1 Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi.
Gunakan alat tulis yang dapat diisi kembali.
Sediakan jaringan informasi dengan komputer (tanpa kertas)
Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat
dihapus dan ditulis kembali.
Khusus untuk rumah sakit, gunakan insinerator untuk sampah medis.
Gunakan produk yang dapat diisi ulang.
Kurangi penggunaan bahan sekali pakai.
R-2 Gunakan alat kantor yang dapat digunakan berulang-ulang.
Gunakan peralatan penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan
ditulis kembali.
R-3 Olah sampah kertas menjadi kertas kembali.
Olah sampah organik menjadi kompos.
UPAYA 3 R FASILITAS UMUM
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
UPAYA 3 R HOTEL, RESTAURAN DAN PERTOKOAN
Penanganan 3-R Cara Pengerjaan
R-1 Berikan insentif oleh produsen bagi pembeli yang mengembalikan kemasan yang
dapat digunakan kembali.
Berikan tambahan biaya bagi pembeli yang meminta kemasan/bungkusan untuk
produk yang dibelinya.
Memberikan kemasan/bungkusan hanya pada produk yang benar-benar
memerlukannya.
Sediakan produk yang kemasannya tidak menghasilkan sampah dalam jumlah
besar.
Kenakan biaya tambahan untuk permintaan kantong plastik belanjaan.
Jual atau berikan sampah yang telah terpilah kepada yang memerlukannya.
R-2 Gunakan kembali sampah yang masih dapat dimanfaatkan untuk produk lain,
seperti pakan ternak.
Berikan insentif bagi konsumen yang membawa wadah sendiri, atau wadah
belanjaan yang diproduksi oleh swalayan yang bersangkutan sebagai bukti
pelanggan setia.
Sediakan perlengkapan untuk pengisian kembali produk umum isi ulang (minyak,
minuman ringan).
R-3 Jual produk-produk hasil daur-ulang sampah dengan lebih menarik.
Berilah insentif kepada masyarakat yang membeli barang hasil daur-ulang sampah.
Olah kembali buangan dari proses yang dilakukan sehingga bermanfaat bagi proses
lainnya,
Lakukan penanganan sampah organik menjadi kompos atau memanfaatkannya
sesuai dengan kebutuhan.
Lakukan penanganan sampah anorganik.
POTENSI PELAKSANAAN KONSEP 3 R PENGELOLAAN
SAMPAH
PLANT DAUR ULANG PENGOMPOSAN
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
SISTEM PERSAMPAHAN
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
• SANITARY LANDFILL DENGAN POTENSI GAS
METHANE YANG CUKUP TINGGI (ANALISIS MODEL
HASIL SURVEY LAP. PROF LAODE)
• RECYCLE DENGAN KARAKTERISTIK AN-ORGANIK 73%
BERPONTENSI UNTUK DAUR ULANG (KOMERSIAL)
• UNTUK MINIMASI SAMPAH ORGANIK DILAKUKAN
KOMPOSTING
• INCENERASI (LISTRIK) BELUM MEMADAI DARI SEGI
BATAS MINIMAL PRODUKSI SAMPAH 1000 TON/HARI
(BATAM 355,39 TON/HARI), DISAMPING KANDUNGAN
ORGANIKNYA MASIH BESAR
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
TERIMA KASIH
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO

More Related Content

Similar to 6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R.ppt

Makalah kondas ipa kompos
Makalah kondas ipa kompos Makalah kondas ipa kompos
Makalah kondas ipa kompos Wila Dantika
 
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Ariefman Fajar
 
PEMBUANGAN SAMPAH SARAP, SISA TOKSIK DAN PEPEJAL SERTA SISTEM KUMBAHAN
PEMBUANGAN SAMPAH SARAP, SISA TOKSIK DAN PEPEJAL SERTA SISTEM KUMBAHANPEMBUANGAN SAMPAH SARAP, SISA TOKSIK DAN PEPEJAL SERTA SISTEM KUMBAHAN
PEMBUANGAN SAMPAH SARAP, SISA TOKSIK DAN PEPEJAL SERTA SISTEM KUMBAHANMuhammad Nasrullah
 
Penanganan limbah
Penanganan  limbahPenanganan  limbah
Penanganan limbahsalmafirda
 
Slide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakuraSlide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakuraSyamsul Asinar
 
Tugas abl kelompok 3 sampah
Tugas abl kelompok 3 sampahTugas abl kelompok 3 sampah
Tugas abl kelompok 3 sampahGisheilla Putri
 
Proses sampah organik menjadi kompos
Proses sampah organik menjadi komposProses sampah organik menjadi kompos
Proses sampah organik menjadi komposJuleha Usmad
 
Slide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakuraSlide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakuraSyamsul Asinar
 
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsionalpengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsionalZuhriah As'ad
 

Similar to 6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R.ppt (20)

Makalah kondas ipa kompos
Makalah kondas ipa kompos Makalah kondas ipa kompos
Makalah kondas ipa kompos
 
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
 
Laporan 5
Laporan 5Laporan 5
Laporan 5
 
17562 19158-1-pb
17562 19158-1-pb17562 19158-1-pb
17562 19158-1-pb
 
PEMBUANGAN SAMPAH SARAP, SISA TOKSIK DAN PEPEJAL SERTA SISTEM KUMBAHAN
PEMBUANGAN SAMPAH SARAP, SISA TOKSIK DAN PEPEJAL SERTA SISTEM KUMBAHANPEMBUANGAN SAMPAH SARAP, SISA TOKSIK DAN PEPEJAL SERTA SISTEM KUMBAHAN
PEMBUANGAN SAMPAH SARAP, SISA TOKSIK DAN PEPEJAL SERTA SISTEM KUMBAHAN
 
Penanganan limbah
Penanganan  limbahPenanganan  limbah
Penanganan limbah
 
Kel ipa
Kel ipaKel ipa
Kel ipa
 
Pengelolaan Sampah Warga
Pengelolaan Sampah WargaPengelolaan Sampah Warga
Pengelolaan Sampah Warga
 
Slide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakuraSlide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakura
 
Tugas abl kelompok 3 sampah
Tugas abl kelompok 3 sampahTugas abl kelompok 3 sampah
Tugas abl kelompok 3 sampah
 
Proses sampah organik menjadi kompos
Proses sampah organik menjadi komposProses sampah organik menjadi kompos
Proses sampah organik menjadi kompos
 
1. dasar dasar pengomposan
1. dasar dasar pengomposan1. dasar dasar pengomposan
1. dasar dasar pengomposan
 
Pengolahan Sampah
Pengolahan SampahPengolahan Sampah
Pengolahan Sampah
 
Slide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakuraSlide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakura
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsionalpengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
 
Masalah limbah padat
Masalah limbah padatMasalah limbah padat
Masalah limbah padat
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R.ppt

  • 1. PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN KONSEP 3R SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 2. LATAR BELAKANG SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO 1. Volume sampah makin besar 2. Kebutuhan dana makin tinggi 3. Lahan TPA sulit dicari 4. Potensi pencemaran Lingkungan 5. Pemborosan sumber daya alam
  • 3. PARADIGMA LAMA SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO Sumber Sampah Pewadahan Pengumpulan dan Pemindahan Pengangku tan Pembuangan Akhir
  • 4. ASPEK TEKNIS OPERASIONAL SISTEM KONVENSIONAL SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 5. PARADIGMA BARU SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO Sumber Sampah Pewadahan pemilahan dan pengolahan di rumah tangga : kompos, daur- ulang Pengumpulan, Pemindahan, pengolahan skala kawasan: UDPK Pengangkutan Pembuangan Akhir Pengolahan: -Daur-ulang -Kompos -Pembakaran -Pemadatan
  • 6. DEFINISI PENGOLAHAN SAMPAH • Pengolahan sampah merupakan bagian dari penanganan sampah dan menurut UU no 18 Tahun 2008 didefinisikan sebagai proses perubahan bentuk sambah dengan mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah. SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 7. KEGIATAN PENGOLAHAN SAMPAH • Pengolahan sampah merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk mengurangi jumlah sampah, memanfaatkan nilai yang masih terkandung dalam sampah itu sendiri (bahan daur ulang, produk lain, dan energi). • Pengolahan sampah dapat dilakukan berupa pengomposan, recycling/daur ulang, pembakaran (insinersi), dan lain-lain. SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 8. PENGOLAHAN SAMPAH • TRANSFORMASI FISIK • TRANSFORMASI KIMIA • TRANSFORMASI BIOLOGI SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 9. TRANSFORMASI FISIK • Pemisahan komponen sampah menjadi komponenkomponennya, sehingga bersifat lebih homogen untuk keperluan daur ulang. • Mengurangi volume sampah dengan pemadatan atau kompaksi untuk menekan kebutuhan ruang sehingga mempermudah penyimpanan, pengangkutan dan pembuangan. • Reduksi ukuran (pencacahan) dan volume juga bermanfaat untuk mengurangi biaya pengangkutan dan pembuangan. SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 11. TRANSFORMASI KIMIA • Perubahan bentuk sampah secara kimiawi dengan menggunakan prinsip proses pembakaran atau insenerasi. • Proses pembakaran sampah dapat didefinisikan sebagai pengubahan bentuk sampah padat menjadi fasa gas, cair, dan produk padat yang terkonversi, dengan pelepasan energi panas. SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 12. SYARAT PERUBAHAN KIMIA 1. Nilai kalor dari sampah, Persyaratan nilai kalor adalah 4500 kJ/kg sampah agar dapat terbakar. 2. Kadar air sampah. 3. Ukuran partikel. SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 13. JENIS PEMBAKARAN • Pembakaran stoikhiometrik. • Pembakaran dengan udara berlebih. • Gasifikasi, yaitu proses pembakaran di mana produknya adalah gas-gas CO, H2, dan hidrokarbon. • Pirolisis. SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 14. TRANSFORMASI BIOLOGI • Perubahan bentuk sampah dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme untuk mendekomposisi sampah menjadi bahan stabil yaitu kompos. • Komposting secara aerobik (produk berupa kompos). • Penguraian secara anaerobik (produk berupa gas metana, CO2 dan gasgas lain, humus atau lumpur). SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 15. SKALA KOMPOSTING • Skala individu; yaitu pengolahan yang dilakukan oleh penghasil sampah secara langsung di sumbernya (rumah tangga/kantor). • Contoh pengolahan pada skala individu ini adalah pemilahan sampah atau komposting skala individu. SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 16. PENGOMPOSAN KAWASAN • Skala kawasan; yaitu pengolahan yang dilakukan untuk melayani suatu lingkungan/ kawasan (perumahan, perkantoran, pasar, dll). • Lokasi di TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu). Proses yang dilakukan berupa : pemilahan, pencacahan sampah organik, pengomposan, penyaringan kompos, pengepakan kompos, dan pencacahan plastik untuk daur ulang. SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 17. PENGOMPOSAN KOTA • Skala kota; yaitu pengolahan yang dilakukan untuk melayani sebagian atau seluruh wilayah kota dan dikelola oleh pengelola kebersihan kota. • Lokasi pengolahan dilakukan di Instalasi Pengolahan Sampah Terpadu (IPST) yang umumnya menggunakan bantuan peralatan mekanis. SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 18. PENGELOLA SAMPAH Pengelola dari proses pengolahan ini sangat tergantung dari dimana proses pengolahan dilakukan. SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 19. KOMPOS • Kompos didefinisikan sejenis pupuk organik, dimana kandungan unsur N, P dan K yang tidak terlalu tinggi, hal ini membedakan kompos dengan pupuk buatan. • Kompos sangat banyak mengandung unsur hara mikro yang berfungsi membantu memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan porositas tanah sehingga tanah menjadi gembur • dan lebih mampu menyimpan air (Tchobanoglous et al.,1993). SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 20. PROSES KOMPOSTING Metoda ini adalah proses biologi yang mendekomposisi sampah menjadi kompos karena interaksi kompleks dari organisme/bakteri yang terdapat secara alam jenis mikroba yang diklasifikasikan dari cara hidupnya, yaitu : Mikroba anaerobic (yaitu mikroba yang hidup tanpa oksigen); jenis mikroba ini juga dibagi dalam 2-jenis yaitu : mesophilic (hidup pada temperatur (20-40 oC), dan thermophilic (hidup pada temperatur (45-70 oC). - Mikroba aerobic adalah mikroba yang hanya dapat hidup dengan adanya oksigen. Sama dengan mikroba anaerobic berdasarkan fluktuasi kondisi suhu di dalam tumpukan kompos dapat dibedakan menjadi mesophilic dan thermophilic. SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 21. KARAKTERISTIK SAMPAH SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 22. KOMPOSTING AEROBIK Komposting aerobik, adalah komposting yang menggunakan oksigen dan memanfaatkan respiratory metabolism, dimana mikroorganisme yang menghasilkan energi karena adanya aktivitas enzim yang membantu transport elektron dari elektron donor menuju external electron acceptor adalah oksigen. SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 25. Komposting anaerobik • Proses komposting tanpa menggunakan oksigen. Bakteri yang berperan adalah bakteri obligate anaerobik. Proses berlangsung dengan reaksi sebagai berikut : Dalam proses ini terdapat potensi hasil yaitu gas bio, yang merupakan sumber energi alternatif yang sangat potensial. Berdasarkan pendekatan waste to energy (WTE) diketahui bahwa 1 ton sampah organik dapat menghasilkan 403 Kwh listrik. SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 26. PERBEDAAN KOMPOS AEROB DAN ANAEROB SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 27. KEBERHASILAN KOMPOSTING 1. Kadar air, Kadar air berkisar antara 50-60%, optimum 55%. 2. Rasio C/N, Nilai C/N berkisar antara 25-50. 3. Temperatur, awal pengomposan berkisar antara 50-55oC, sedangkan pada hari-hari berikutnya 55-60oC. 4. pH Rentang pH dipertahankan berkisar antara 7 sampai 7,5. 5. Ukuran partikel, Ukuran partikel berkisar antara 25-75 mm. 6. Blending dan Seeding , pencampuran Lumpur tinja untuk meningkatkan rasio C/N. 7. Suplai oksigen, ditentukan berdasarkan komposisi sampah yang dikomposkan. 8. Pengadukan, berfungsi untuk menjaga kadar air, menyeragamkan nutrient dan mikroorganisme. 9. Kontrol pathogen, dilakukan dengan pengontrolan suhu, dimana pathogen biasanya akan mati pada suhu 60-700C selama 24 jam. SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 30. Kelanjutan : Standar Kompos SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 31. DIAGRAM ALIR 3 R SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO SAMPAH + 100 % S.Organik + 70 % S. Anorganik + 28 % B3 + 2 % Pemanfaatan lain + 2 % Pengomposan + 38 % Residu + 30 % Residu + 8 % DU + 20 % Residu + 4 % Pembakaran Sampah + 25 % Residu + 4 % TPA + 5% + 20%
  • 32. DIAGRAM ALIR 3 R SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO Pemilahan di Sumber Organik Sampah basah Anorganik Plastik Kertas Gelas Logam Padat Cair Pengomposan Sampah di Tempat Sumber Sampah Timbulan Sampah Pewadahan Komunal Individual Pengumpulan Gerobak terpisah Pemulung Pemindahan Pemindahan Pembuangan Akhir Sampah UDPK Residu Incinerator Residu R1, R2 R2, R3 R2 M2, M3
  • 33. REDUCE PRINSIP : MENGURANGI DAN MENGHEMAT Contoh : 1. Jangan boros kalau anda belanja! 2. Perhitungkan dengan cermat setiap rencana belanja anda! 3. Hemat memakai barang! Listrik, air, bahan bakar dll 4. Gunakan seperlunya saja, setiap pemakaian barang. 5. Jangan buang barang sisa yang masih dapat dipakai! 6. Simpan barang sisa! 7. Pergunakan dahulu barang yang ada ( dalam persediaan )! 8. Cegah pembuangan sampah di perjalanan / luar rumah! SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 34. REUSE • PRINSIP : MENGGUNAKAN KEMBALI TANPA MENGALAMI PERLAKUAN Contoh : 1. Pegunakanlah barang yg dapat anda pakai beberapa kali! 2. Pakailah kertas pada kedua sisinya! 3. Sumbangkan dengan ikhlas barang yg telah tidak anda gunakan kepada yang memerlukan! 4. Check persediaan barang anda 3 bln sekali untuk disortir disumbangkan atau diberi nilai tambah! 5. Kreatiflah menggunakan kembali barang-barang bekas anda! SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 35. RECYCLE PRINSIP : MENGGUNAKAN KEMBALI DENGAN MENGALAMI PERLAKUAN (MENDAUR ULANG) Contoh : 1. Banggalah anda memakai pembung-kus / alas makanan dari daun atau bahan lain yang mudah didaur ulang! 2. Hindari pemakaian plastik, styrofoam dll yang sukar didaur ulang! 3. Kreatiflah mendaur ulang, sediakan waktu belajar! Sisa kain menjadi selimut / lap. Biji plastik dari botol bekas. Daur ulang kertas dan pengomposan sampah tidak sukar. 4. Pisahkanlah limbah / sampah organik dan anorganik! 5. Buatlah kompos dari sampah organik (daun kebun, sisa bahan sayur) 6. Rapikan sampah anorganik (kertas, plastik, logam) agar mudah diambil yang memerlukan untuk didaur ulang! SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 36. KONSEP 3R PADA SUMBER PRODUSEN 1. Menghasilkan produk berbahan daur ulang 2. Menghasilkan produk yg mudah didaur ulang 3. Menghasilkan produk berdaya tahan lama 4. Memberi keterangan bahan yg digunakan PENJUAL 1. Melakukan pengemasan yg hemat sampah 2. Menyediakan tampungan bahan daur ulang PEMERINTAH 1. Menyediakan fasilitas pendukung 3R 2. Melakukan promosi / penyuluhan KONSUMEN 1. Memilih produk berbahan daur ulang 2. Membeli barang yang benar diperlukan 3. Membeli barang berdaya tahan lama 4. Membatasi bungkus / kemasan 5. Melakukan pemilahan SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 37. KONSEP 3R PADA SUMBER PERMUKIMAN 1. Pemanfaatan botol aqua, soft drink, dll 2. Pemilihan produk “refill” 3. Pengomposan sampah organik 4. Pembatasan penggunaan pampers 5. Mengganti tissue dengan sapu tangan 6. Menolak tas / pembungkus yg berlebihan 7. Melakukan pemilahan sampah basah/kering 8. Membatasi konsumtivitas 9. Pemanfaatan barang layak pakai 10. Bazar barang bekas PERKANTORAN 1. Double side copy untuk laporan 2. Kertas bekas untuk notes, disposisi, dll 3. Melakukan pemilahan sampah kertas SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 38. KONSEP 3R PADA SUMBER PASAR 1. Membuang bagian tak perlu dari produk 2. Membatasi penggunaan tas plastik 3. Pemilahan sampah organik + pengomposan PENDIDIKAN 1. Pengomposan setempat 2. Pelaksanaan daur ulang sampah 3. Double side copy PERHOTELAN DAN RESTAURAN 1. Pemilahan sampah makanan u/pakan ternak 2. Pengomposan setempat (hotel) SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 39. KONSEP 3R PADA SUMBER PASAR 1. Membuang bagian tak perlu dari produk 2. Membatasi penggunaan tas plastik 3. Pemilahan sampah organik + pengomposan PENDIDIKAN 1. Pengomposan setempat 2. Pelaksanaan daur ulang sampah 3. Double side copy PERHOTELAN DAN RESTAURAN 1. Pemilahan sampah makanan u/pakan ternak 2. Pengomposan setempat (hotel) SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 40. SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO Penanganan 3-R Cara Pengerjaan R-1 Hindari pemakaian dan pembelian produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar Gunakan produk yang dapat diisi ulang Kurangi penggunaan bahan sekali pakai Jual atau berikan sampah yang telah terpilah kepada pihak yang memerlukan. R-2 Gunakan kembali wadah/kemasan untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya Gunakan wadah/kantong yang dapat digunakan berulang-ulang. Gunakan baterai yang dapat diisi kembali. R-3 Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur-ulang dan mudah terurai Lakukan penanganan untuk sampah organik menjadi kompos dengan berbagai cara yang telah ada (sesuai ketentuan) atau manfaatkan sesuai dengan kreatifitas masing-masing. Lakukan penanganan sampah anorganik menjadi barang yang bermanfaat. UPAYA 3 R PERMUKIMAN
  • 41. SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO Penanganan 3- R Cara Pengerjaan R-1 Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi. Gunakan alat tulis yang dapat diisi kembali. Sediakan jaringan informasi dengan komputer (tanpa kertas) Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali. Khusus untuk rumah sakit, gunakan insinerator untuk sampah medis. Gunakan produk yang dapat diisi ulang. Kurangi penggunaan bahan sekali pakai. R-2 Gunakan alat kantor yang dapat digunakan berulang-ulang. Gunakan peralatan penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali. R-3 Olah sampah kertas menjadi kertas kembali. Olah sampah organik menjadi kompos. UPAYA 3 R FASILITAS UMUM
  • 42. SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO UPAYA 3 R HOTEL, RESTAURAN DAN PERTOKOAN Penanganan 3-R Cara Pengerjaan R-1 Berikan insentif oleh produsen bagi pembeli yang mengembalikan kemasan yang dapat digunakan kembali. Berikan tambahan biaya bagi pembeli yang meminta kemasan/bungkusan untuk produk yang dibelinya. Memberikan kemasan/bungkusan hanya pada produk yang benar-benar memerlukannya. Sediakan produk yang kemasannya tidak menghasilkan sampah dalam jumlah besar. Kenakan biaya tambahan untuk permintaan kantong plastik belanjaan. Jual atau berikan sampah yang telah terpilah kepada yang memerlukannya. R-2 Gunakan kembali sampah yang masih dapat dimanfaatkan untuk produk lain, seperti pakan ternak. Berikan insentif bagi konsumen yang membawa wadah sendiri, atau wadah belanjaan yang diproduksi oleh swalayan yang bersangkutan sebagai bukti pelanggan setia. Sediakan perlengkapan untuk pengisian kembali produk umum isi ulang (minyak, minuman ringan). R-3 Jual produk-produk hasil daur-ulang sampah dengan lebih menarik. Berilah insentif kepada masyarakat yang membeli barang hasil daur-ulang sampah. Olah kembali buangan dari proses yang dilakukan sehingga bermanfaat bagi proses lainnya, Lakukan penanganan sampah organik menjadi kompos atau memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan. Lakukan penanganan sampah anorganik.
  • 43. POTENSI PELAKSANAAN KONSEP 3 R PENGELOLAAN SAMPAH
  • 44. PLANT DAUR ULANG PENGOMPOSAN SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 45. SISTEM PERSAMPAHAN SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 46. • SANITARY LANDFILL DENGAN POTENSI GAS METHANE YANG CUKUP TINGGI (ANALISIS MODEL HASIL SURVEY LAP. PROF LAODE) • RECYCLE DENGAN KARAKTERISTIK AN-ORGANIK 73% BERPONTENSI UNTUK DAUR ULANG (KOMERSIAL) • UNTUK MINIMASI SAMPAH ORGANIK DILAKUKAN KOMPOSTING • INCENERASI (LISTRIK) BELUM MEMADAI DARI SEGI BATAS MINIMAL PRODUKSI SAMPAH 1000 TON/HARI (BATAM 355,39 TON/HARI), DISAMPING KANDUNGAN ORGANIKNYA MASIH BESAR SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 48. TERIMA KASIH SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO