SlideShare a Scribd company logo
FILARIASIS DAN
KECACINGAN
dr. Yefa Karmidoza
Staf Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi
Bukittinggi, 14 Agustus 2017
BERDASAR TEMPAT HIDUP
 Cacing di darah : schistosomiasis
 Cacing di limfe/getah bening: filariasis
 Cacing di perut: cacing gelang, tambang,
cambuk, kremi
 Filariasis merupakan penyakit menular menahun
yg disebabkan oleh cacing filaria , ditularkan
oleh nyamuk,
 Menimbulkan kecacatan menetap, stigma sosial,
hambatan psikologis
 Menurunkan kwalitas SDM dan menimbulkan
kerugian ekononomi
PENDAHULUAN
(saat ini sdh diketahui 23 spesies nyamuk dari 5 genus yaitu
Anopheles, Aedes, Armigeres, Culex & Mansonia).
Semua nyamuk dpt jadi vektor penular filariasis !!
NYAMUK PENULAR
FILARIASIS
PENYEBAB FILARIASIS
ADA 3 SPESIES CACING FILARIA
gambar mikrofilaria sbb :
Wuchereria bancrofti Brugia malayi
PENULARAN
PENULARAN DAPAT TERJADI
APABILA ADA LIMA UNSUR UTAMA:
SUMBER PENULAR
PARASIT
VEKTOR
MANUSIA YANG RENTAN
LINGKUNGAN (FISIK, BIOLOGIK
EKONOMI DAN SOSIAL-BUDAYA)
Cara penularan
 Nyamuk menghisap darah orang yang
sudah tertular
 darah yang terinfeksi(terdapat larva)
masuk ke orang lain
 Larva masuk melalui darah
 Masuk saluran limfa
 infeksi terjadi
SKEMA PENULARAN FILARIASIS
CACING DEWASA FILARIA
Cacing dewasa hidup di
saluran atau kelenjar limfe
Menimbulkan sumbatan
dan kerusakan, sehingga
aliran limfe terganggu.
Menimbulkan
pembengkakan dan sistem
pertahanan tubuh
dibawahnya terganggu
GEJALA KLINIS FILARIASIS
1. Demam berulang-ulang selama 3 - 5 hari, demam
dapat hilang bila si penderita istirahat dan muncul
lagi setelah si penderita bekerja berat.
2. Pembengkakan kelenjar getah bening sehingga
terlihat bengkak di daerah lipatan paha,
ketiak yang tampak kemerahan, panas dan sakit.
3. Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar
yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas
4. Sedangkan gejala klinis filariasis kronis yaitu
berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis)
pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar
(elephantiasis skroti).
PENDERITA KAKI GAJAH
PENDERITA KAKI GAJAH
(Limfedema)
Mengenai Alat Kelamin
(Hidrokel)
1. Memutuskan mata rantai penularan
filariasis  Pemberian obat Massal
Pencegahan (POMP) filariasis di daerah
endemis.
Obat: DEC dan Albendazole
Sekali setahun selama 5 tahun berturut-
turut
UMUR
(Thn)
DEC
(100 mg)
Tablet
Abendazole
(400 mg)
Tablet
2 - 5 1 1
6 - 14 2 1
> 14 3 1
STRATEGI PROGRAM
2. Mencegah dan membatasi kecacatan 
penatalaksanaan kasus filariasis
STRATEGI
3. Pengendalian Vektor Terpadu
4. Survailans
5. Kerjasama lintas batas
daerah/negara
STRATEGI
MANFAAT GANDA POMPF:
1. MENCEGAH FILARIASIS
2. MENCEGAH KECACINGAN
KECACINGAN
MASALAH CACINGAN
- Sampai 2013 Survei pada anak Sekolah Dasar
menunjukkan Prevalensi cacingan antara 0 –
85,9% (survei di 175 kab/kota)
- Rata-rata prevalensi 28,12%
- Cakupan pengobatan rendah
- Pengetahuan masyarakat tentang cacingan
masih rendah
- Kemampuan petugas utk penanggulangan
cacingan belum optimal
- Komitmen masih kurang
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
- Keadaan Tanah dan Iklim Tropis
- Personal Hygiene (Lingkungan)
- Sosial Ekonomi
- Kepadatan Penduduk
MASALAH
CACINGAN
PROGRAM PENGENDALIAN CACINGAN
KECACINGAN
Soil Transmitted
Helminthiasis/
STH)
CACING GELANG
( Ascaris lumbricoides )
CACING CAMBUK
( Tricuris trichiura )
CACING TAMBANG
Ankylostoma Duodenale
Necator Americanus
Cacing kremi
Oxyuris vermicularis
KECACINGAN
(Soil-Transmitted Helminths / STH)
Cacing Gelang
Ascaris lumbricoides
Cacing Cambuk
Trichuris trichiura
Cacing Tambang
Necator americanus
Ancylostoma
duodenale
Penularan Kecacingan
Faktor risiko
Kecacingan
CACINGAN
Manifestasi Infeksi Cacing Usus
GEJALA KECACINGAN
Gejala umum penderita kecacingan :
Lemas, ngantuk, malas belajar/sering
bolos
Prestasi belajar menurun
Badan kurus, pertumbuhan terganggu
Perut membuncit
Anemia  daya tahan tubuh rendah,
lemah dan sering sakit
DAMPAK CACINGAN
ANEMIA
KH & Protein dihisap
GIZI BURUK
Produktivitas menurun
Lemas
Kemampuan belajar turun/
sering tidak masuk sekolah
Darah dihisap
Prestasi belajar menurun
mengantuk
Infestasi cacing
Sosek rendah
BBLR Perdarahan
ibu bersalin
Kematian Kematian
Sasaran Pemberian Obat Massal
Jenis obat: Albendazole
1. Anak Usia Dini (1-6 tahun)  di
Posyandu, PAUD
2. Anak Usia Sekolah (7-12 tahun) 
di SD/MI
MOHON DIPASTIKAN BAHWA SEMUA
SISWA DI SEKOLAH BAPAK IBU TELAH
MEMINUM OBAT CACING
PROGRAM KECACINGAN DENGAN
MEBERIKAN OBAT CACING 1 KALI
SETAHUN DENGAN USIA SASARAN 1-
12 TAHUN MASIH AKAN TETAP
BERLANJUT BEBERAPA TAHUN KE
DEPAN
MOHON BANTUAN KITA SEMUA UNTUK
MENSUKSESKANYYA
MOHON KEPADA BAPAK DAN IBU
UNTUK MEMPERSIAPKAN SEGALA
SESUATUNYA, SEHIGGA PADA HARI
PELAKSANAAN SURVEY TAS
FILARIASIS, SISWA KELAS 1 & 2
SUDAH SIAP, SEHINGGA TIM
PELAKSANA SURVEY TIDAK
TERKENDALA DILAPANGAN
HARAPAN DAN DOA KITA SEMUA
MUDAH MUDAHAN DENGAN
KERJASAMA KITA, BUKITTINGGI
AKAN MENCAPAI TAHAPAN
ELIMINASI FILARIASIS (PENYAKIT
KAKI GAJAH, DAN PREVALENSI
KECACINGAN AKAN TERUS MENURUN
SEHINGGA KWALITAS SUMBER DAYA
MANUSIA AKAN TEUS MENINGKAT
HASIL PERTEMUAN SISIALISASI
PELAKSANAAN SURVEY TAS FILARIASIS
TANGGAL 14 AGUSTUS 2017
 Tempat : Aula Puskesmas Guguk Panjang
 Peserta Yang diundang : Kepala Sekolah
Sekolah Dasar (SD) Terpilih Survey Evaluasi
Penularan (TRansission Assesment Survey/ TAS
Kota Bukittinggi Tahun 2017 dengan pemilihan
dengan cara Population Proportional to Size oleh
Kementerian Kesehatan Republik Indonesian
sebanyak 30 Sekolah Dasar Di Kota Bukittinggi.
 Perserta Yang Hadir : 24 Sekolah
 Peserta Yang Tidak Hadir : 6 Sekolah
Dasar dari 30 sekolah dasar yang
diundang (daftar Terlampir)
 Nara Sumber : 1. Kabid Kesmas Dan
P2P Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi
 2. Kasie P2P Dinas
Kesehatan Kota Bukittinggi
 3. Staf P2P Dinas
Kesehatan Kota BUkittinggi
 Hasil Pertemuan :
 Pemaparan Materi Oleh Narasumber
 Survey TAS 2 Tingkat Kota Bukittinggi
Akan Dilaksanakan Mulai Tanggal 21
Agustus sampai dengan Tanggal 31
AGUSTUS 2017.
 Pelaksanaan kegiatan Survey dimulai Jam
8.00 WIB sampai selesai di sekolah yang
termasuk sampel
 Sampel Survey di Sekolah Adalah siswa
kelas 1 dan kelas 2 di sekolah yang
terpilih
 Pengambilan sampel adalah dalam
bentuk pengambilan darah di ujung jari
 Pelaksanaan kegiatan survey oleh tim
gabungan dari Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Barat, Dinas Kesehatan
Kota Bukittinggi, Puskesmas, Guru
sekolah yang bersangkutan
 Setiap Sekolah agar mempersiapkan :
 Absensi Murid Kelas 1 dan 2, diserahkan
pada petugas dari Dinas Kesehatan Kota
Bukittinggi
 Sekolah menyiapkan Izin dari orang tua
murid yang akan diambil sampel darahnya
 Sekolah agar berkoordinasi langsung
dengan Puskesmas di wilayah sekolah
Tersebut seperti daftar terlampir
 Pada Saat Survey TAS tidak ada
pemberian obat, hanya pengambilan
sampel darah di jari
 Sekolah yang terpilih sebanyak 30
Sekolah Dasar(SD) ditambah 7 sekolah
sebagai cadangan (daftar terlampir)
 Sekolah yang terpilih sebagai cadangan
tetap mempersiapkan siswa sama dengan
sekolah yang terpilih, kecuali
kepastiannya akan diberitahu beberapa
hari sebelum hari pelaksanaan
 Survey ini bertujuan untuk mengetahui
terputusnya mata rantai penularan
penyakit kaki gajah di kota BUkittinggi
 Bagi anak yang terpilih sebagai sampel
survey memiliki beberapa keuntungan
antara lain dengan Rapid tes yang
dilakukan akan diketahui apakah anak
sudah terpapar dengan cacing filaria
sebagai penyebab penyakit kaki gajah,
bila ternyata positif akan ditindaklanjuti
sampai dengan pengobatan
 Sampel yang terpilih tidak bisa diganti
atau dialihkan ke sekolah lain atau ke
anak yang lain, jika sampel di sekolah
terpilih tidak mencukupi, maka akan maju
sekolah yang dicadangkan, dengan
keputusan dari tim dari Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia
 Kepala sekolah yang tidak hadir mohor
agar menindaklanjuti dengan
mempersiapkan siswanya seperti
keputusan pertemuan ini serta
berkoordinasi dengan puskesmas di
wilayah sekolah yang bersangkutan
Materi filariasis dan kecacingan Yefa.ppt

More Related Content

What's hot

Chikungunya
ChikungunyaChikungunya
ChikungunyaDR Irene
 
Ppt campak
Ppt campakPpt campak
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengueDemam berdarah dengue
Demam berdarah dengueJoni Iswanto
 
IDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUKIDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUK
Arini Utami
 
Bioekologi dan morfologi 1
Bioekologi dan morfologi 1Bioekologi dan morfologi 1
Bioekologi dan morfologi 1
Semiani Satsuki
 
Ppt DBD
Ppt DBDPpt DBD
Ppt DBD
trisnaif
 
Sk tim ppi sibela 2019 oke
Sk tim ppi sibela 2019 okeSk tim ppi sibela 2019 oke
Sk tim ppi sibela 2019 oke
Nataliananovita
 
Infeksi Nosokomial
Infeksi NosokomialInfeksi Nosokomial
Infeksi Nosokomial
Udayana University
 
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular EbolaBAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
NajMah Usman
 
Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) Filariasis
Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) FilariasisPemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) Filariasis
Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) Filariasis
Dokter Tekno
 
Ppt epidemiologi kusta
Ppt epidemiologi kustaPpt epidemiologi kusta
Ppt epidemiologi kusta
rickygunawan84
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
Muhammad Adi
 
ILTB DAN TPT TBC.pptx
ILTB DAN TPT TBC.pptxILTB DAN TPT TBC.pptx
ILTB DAN TPT TBC.pptx
Iman Hartiwarman
 
Penyuluhan Measles dan Rubella
Penyuluhan Measles dan RubellaPenyuluhan Measles dan Rubella
Penyuluhan Measles dan Rubella
Dita Hersafitri
 
PD3I Nusantara Sehat
PD3I Nusantara SehatPD3I Nusantara Sehat
PD3I Nusantara Sehat
Junghans Sitorus
 
TB Paru
TB ParuTB Paru
TB Paru
Masitah Majid
 
Laporan Operasi RSU FK UKI
Laporan Operasi RSU FK UKILaporan Operasi RSU FK UKI
Laporan Operasi RSU FK UKI
Phil Adit R
 
Filariasiss
FilariasissFilariasiss
Filariasiss
hammad hammad
 

What's hot (20)

Chikungunya
ChikungunyaChikungunya
Chikungunya
 
Ppt campak
Ppt campakPpt campak
Ppt campak
 
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengueDemam berdarah dengue
Demam berdarah dengue
 
IDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUKIDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUK
 
Ppt filariasis
Ppt filariasisPpt filariasis
Ppt filariasis
 
Bioekologi dan morfologi 1
Bioekologi dan morfologi 1Bioekologi dan morfologi 1
Bioekologi dan morfologi 1
 
Ppt DBD
Ppt DBDPpt DBD
Ppt DBD
 
Sk tim ppi sibela 2019 oke
Sk tim ppi sibela 2019 okeSk tim ppi sibela 2019 oke
Sk tim ppi sibela 2019 oke
 
Infeksi Nosokomial
Infeksi NosokomialInfeksi Nosokomial
Infeksi Nosokomial
 
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular EbolaBAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
 
Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) Filariasis
Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) FilariasisPemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) Filariasis
Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) Filariasis
 
Ppt epidemiologi kusta
Ppt epidemiologi kustaPpt epidemiologi kusta
Ppt epidemiologi kusta
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
 
ILTB DAN TPT TBC.pptx
ILTB DAN TPT TBC.pptxILTB DAN TPT TBC.pptx
ILTB DAN TPT TBC.pptx
 
Penyuluhan Measles dan Rubella
Penyuluhan Measles dan RubellaPenyuluhan Measles dan Rubella
Penyuluhan Measles dan Rubella
 
PD3I Nusantara Sehat
PD3I Nusantara SehatPD3I Nusantara Sehat
PD3I Nusantara Sehat
 
Ppt malaria
Ppt malariaPpt malaria
Ppt malaria
 
TB Paru
TB ParuTB Paru
TB Paru
 
Laporan Operasi RSU FK UKI
Laporan Operasi RSU FK UKILaporan Operasi RSU FK UKI
Laporan Operasi RSU FK UKI
 
Filariasiss
FilariasissFilariasiss
Filariasiss
 

Similar to Materi filariasis dan kecacingan Yefa.ppt

5. Pengendalian KECACINGAN Terintegrasi di Indonesia.ppt
5. Pengendalian KECACINGAN  Terintegrasi di Indonesia.ppt5. Pengendalian KECACINGAN  Terintegrasi di Indonesia.ppt
5. Pengendalian KECACINGAN Terintegrasi di Indonesia.ppt
AqnaAkhila
 
Jurnal ari prastiono
Jurnal ari prastionoJurnal ari prastiono
Jurnal ari prastiono
sapakademik
 
program_RO_Kecacingan_pptx.pptx
program_RO_Kecacingan_pptx.pptxprogram_RO_Kecacingan_pptx.pptx
program_RO_Kecacingan_pptx.pptx
MatahariCahaya1
 
JURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdfJURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdf
sriwahyuni25836
 
Filariasis di jawa
Filariasis di jawaFilariasis di jawa
Filariasis di jawaTia Galyani
 
NEWSLETTER DITJEN P2P KEMENKES RI EDISI IV TAHUN 2017
NEWSLETTER DITJEN P2P KEMENKES RI EDISI IV TAHUN 2017NEWSLETTER DITJEN P2P KEMENKES RI EDISI IV TAHUN 2017
NEWSLETTER DITJEN P2P KEMENKES RI EDISI IV TAHUN 2017
Ditjen P2P Kemenkes
 
Studi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia
Studi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di IndonesiaStudi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia
Studi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia
markovingian
 
1742-5259-1-SM.pdf
1742-5259-1-SM.pdf1742-5259-1-SM.pdf
1742-5259-1-SM.pdf
nabillasy1
 
Keperawatan
KeperawatanKeperawatan
Keperawatan
Reza Fazaki
 
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
Adil Athilshipate
 
PEDOMAN_TATALAKSANA_SIFILIS_PUSKESMAS___merah_ok-1.pdf
PEDOMAN_TATALAKSANA_SIFILIS_PUSKESMAS___merah_ok-1.pdfPEDOMAN_TATALAKSANA_SIFILIS_PUSKESMAS___merah_ok-1.pdf
PEDOMAN_TATALAKSANA_SIFILIS_PUSKESMAS___merah_ok-1.pdf
hengky212
 
196910295 sl-ff-diare-pada-balita
196910295 sl-ff-diare-pada-balita196910295 sl-ff-diare-pada-balita
196910295 sl-ff-diare-pada-balita
homeworkping3
 
Bab 1 fix
Bab 1 fixBab 1 fix
Bab 1 fix
zaalieza
 
cara cesarean section operation odhaa.pdf
cara cesarean section operation odhaa.pdfcara cesarean section operation odhaa.pdf
cara cesarean section operation odhaa.pdf
JKeledai
 
Makalah cacing
Makalah cacingMakalah cacing
Makalah cacing
Warnet Raha
 
Makalah cacing
Makalah cacingMakalah cacing
Makalah cacing
Warnet Raha
 
ppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptx
ppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptxppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptx
ppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptx
iqbal29537
 
SOSIALISASI KADER TPE POPM FILARIASIS
SOSIALISASI KADER TPE POPM FILARIASISSOSIALISASI KADER TPE POPM FILARIASIS
SOSIALISASI KADER TPE POPM FILARIASIS
pakne lio
 
Program Skrining TB_Alfira(124)_Angsoka(125).pdf
Program Skrining TB_Alfira(124)_Angsoka(125).pdfProgram Skrining TB_Alfira(124)_Angsoka(125).pdf
Program Skrining TB_Alfira(124)_Angsoka(125).pdf
tulus14
 

Similar to Materi filariasis dan kecacingan Yefa.ppt (20)

Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
5. Pengendalian KECACINGAN Terintegrasi di Indonesia.ppt
5. Pengendalian KECACINGAN  Terintegrasi di Indonesia.ppt5. Pengendalian KECACINGAN  Terintegrasi di Indonesia.ppt
5. Pengendalian KECACINGAN Terintegrasi di Indonesia.ppt
 
Jurnal ari prastiono
Jurnal ari prastionoJurnal ari prastiono
Jurnal ari prastiono
 
program_RO_Kecacingan_pptx.pptx
program_RO_Kecacingan_pptx.pptxprogram_RO_Kecacingan_pptx.pptx
program_RO_Kecacingan_pptx.pptx
 
JURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdfJURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdf
 
Filariasis di jawa
Filariasis di jawaFilariasis di jawa
Filariasis di jawa
 
NEWSLETTER DITJEN P2P KEMENKES RI EDISI IV TAHUN 2017
NEWSLETTER DITJEN P2P KEMENKES RI EDISI IV TAHUN 2017NEWSLETTER DITJEN P2P KEMENKES RI EDISI IV TAHUN 2017
NEWSLETTER DITJEN P2P KEMENKES RI EDISI IV TAHUN 2017
 
Studi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia
Studi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di IndonesiaStudi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia
Studi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia
 
1742-5259-1-SM.pdf
1742-5259-1-SM.pdf1742-5259-1-SM.pdf
1742-5259-1-SM.pdf
 
Keperawatan
KeperawatanKeperawatan
Keperawatan
 
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
 
PEDOMAN_TATALAKSANA_SIFILIS_PUSKESMAS___merah_ok-1.pdf
PEDOMAN_TATALAKSANA_SIFILIS_PUSKESMAS___merah_ok-1.pdfPEDOMAN_TATALAKSANA_SIFILIS_PUSKESMAS___merah_ok-1.pdf
PEDOMAN_TATALAKSANA_SIFILIS_PUSKESMAS___merah_ok-1.pdf
 
196910295 sl-ff-diare-pada-balita
196910295 sl-ff-diare-pada-balita196910295 sl-ff-diare-pada-balita
196910295 sl-ff-diare-pada-balita
 
Bab 1 fix
Bab 1 fixBab 1 fix
Bab 1 fix
 
cara cesarean section operation odhaa.pdf
cara cesarean section operation odhaa.pdfcara cesarean section operation odhaa.pdf
cara cesarean section operation odhaa.pdf
 
Makalah cacing
Makalah cacingMakalah cacing
Makalah cacing
 
Makalah cacing
Makalah cacingMakalah cacing
Makalah cacing
 
ppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptx
ppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptxppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptx
ppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptx
 
SOSIALISASI KADER TPE POPM FILARIASIS
SOSIALISASI KADER TPE POPM FILARIASISSOSIALISASI KADER TPE POPM FILARIASIS
SOSIALISASI KADER TPE POPM FILARIASIS
 
Program Skrining TB_Alfira(124)_Angsoka(125).pdf
Program Skrining TB_Alfira(124)_Angsoka(125).pdfProgram Skrining TB_Alfira(124)_Angsoka(125).pdf
Program Skrining TB_Alfira(124)_Angsoka(125).pdf
 

More from AqnaAkhila

filariasis, dymen.pptx
filariasis, dymen.pptxfilariasis, dymen.pptx
filariasis, dymen.pptx
AqnaAkhila
 
Diagram E-sismal.pptx
Diagram E-sismal.pptxDiagram E-sismal.pptx
Diagram E-sismal.pptx
AqnaAkhila
 
PERENCANAAN LOGISTIK PROGRAM MALARIA revisi 8 September 2015 rev1.ppt
PERENCANAAN LOGISTIK PROGRAM MALARIA revisi 8 September 2015 rev1.pptPERENCANAAN LOGISTIK PROGRAM MALARIA revisi 8 September 2015 rev1.ppt
PERENCANAAN LOGISTIK PROGRAM MALARIA revisi 8 September 2015 rev1.ppt
AqnaAkhila
 
Media dan alat bantu April 2013.ppt
Media dan alat bantu April 2013.pptMedia dan alat bantu April 2013.ppt
Media dan alat bantu April 2013.ppt
AqnaAkhila
 
Metode Pembelajaran Diklat Alam Agust 2015.ppt
Metode Pembelajaran Diklat Alam  Agust 2015.pptMetode Pembelajaran Diklat Alam  Agust 2015.ppt
Metode Pembelajaran Diklat Alam Agust 2015.ppt
AqnaAkhila
 
kebijakan kanker Salvi LP LS.pptx
kebijakan kanker Salvi LP LS.pptxkebijakan kanker Salvi LP LS.pptx
kebijakan kanker Salvi LP LS.pptx
AqnaAkhila
 
MPD-2 Surveilans HIV dan PIMS.pdf
MPD-2 Surveilans HIV dan PIMS.pdfMPD-2 Surveilans HIV dan PIMS.pdf
MPD-2 Surveilans HIV dan PIMS.pdf
AqnaAkhila
 
Menjaga_Kesehatan_Mata.ppt
Menjaga_Kesehatan_Mata.pptMenjaga_Kesehatan_Mata.ppt
Menjaga_Kesehatan_Mata.ppt
AqnaAkhila
 
PENGENALAN STBP new.ppt
PENGENALAN  STBP new.pptPENGENALAN  STBP new.ppt
PENGENALAN STBP new.ppt
AqnaAkhila
 
APAR.ppt
APAR.pptAPAR.ppt
APAR.ppt
AqnaAkhila
 
4. Pengukuran FR PTM(1).pptx
4. Pengukuran FR PTM(1).pptx4. Pengukuran FR PTM(1).pptx
4. Pengukuran FR PTM(1).pptx
AqnaAkhila
 

More from AqnaAkhila (11)

filariasis, dymen.pptx
filariasis, dymen.pptxfilariasis, dymen.pptx
filariasis, dymen.pptx
 
Diagram E-sismal.pptx
Diagram E-sismal.pptxDiagram E-sismal.pptx
Diagram E-sismal.pptx
 
PERENCANAAN LOGISTIK PROGRAM MALARIA revisi 8 September 2015 rev1.ppt
PERENCANAAN LOGISTIK PROGRAM MALARIA revisi 8 September 2015 rev1.pptPERENCANAAN LOGISTIK PROGRAM MALARIA revisi 8 September 2015 rev1.ppt
PERENCANAAN LOGISTIK PROGRAM MALARIA revisi 8 September 2015 rev1.ppt
 
Media dan alat bantu April 2013.ppt
Media dan alat bantu April 2013.pptMedia dan alat bantu April 2013.ppt
Media dan alat bantu April 2013.ppt
 
Metode Pembelajaran Diklat Alam Agust 2015.ppt
Metode Pembelajaran Diklat Alam  Agust 2015.pptMetode Pembelajaran Diklat Alam  Agust 2015.ppt
Metode Pembelajaran Diklat Alam Agust 2015.ppt
 
kebijakan kanker Salvi LP LS.pptx
kebijakan kanker Salvi LP LS.pptxkebijakan kanker Salvi LP LS.pptx
kebijakan kanker Salvi LP LS.pptx
 
MPD-2 Surveilans HIV dan PIMS.pdf
MPD-2 Surveilans HIV dan PIMS.pdfMPD-2 Surveilans HIV dan PIMS.pdf
MPD-2 Surveilans HIV dan PIMS.pdf
 
Menjaga_Kesehatan_Mata.ppt
Menjaga_Kesehatan_Mata.pptMenjaga_Kesehatan_Mata.ppt
Menjaga_Kesehatan_Mata.ppt
 
PENGENALAN STBP new.ppt
PENGENALAN  STBP new.pptPENGENALAN  STBP new.ppt
PENGENALAN STBP new.ppt
 
APAR.ppt
APAR.pptAPAR.ppt
APAR.ppt
 
4. Pengukuran FR PTM(1).pptx
4. Pengukuran FR PTM(1).pptx4. Pengukuran FR PTM(1).pptx
4. Pengukuran FR PTM(1).pptx
 

Recently uploaded

MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptxMATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MeiLia12
 
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptxperan desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
DionFranata2
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
SuryaniAnggun2
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
jeanlomirihi1
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
SriyantiSulaiman
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
serdangahmad
 
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdfImplan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
uncinbatuu
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
SIMRS Cendana
 
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
jeanlomirihi1
 

Recently uploaded (9)

MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptxMATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
 
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptxperan desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
 
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdfImplan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
 
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
 

Materi filariasis dan kecacingan Yefa.ppt

  • 1. FILARIASIS DAN KECACINGAN dr. Yefa Karmidoza Staf Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi Bukittinggi, 14 Agustus 2017
  • 2. BERDASAR TEMPAT HIDUP  Cacing di darah : schistosomiasis  Cacing di limfe/getah bening: filariasis  Cacing di perut: cacing gelang, tambang, cambuk, kremi
  • 3.  Filariasis merupakan penyakit menular menahun yg disebabkan oleh cacing filaria , ditularkan oleh nyamuk,  Menimbulkan kecacatan menetap, stigma sosial, hambatan psikologis  Menurunkan kwalitas SDM dan menimbulkan kerugian ekononomi PENDAHULUAN
  • 4. (saat ini sdh diketahui 23 spesies nyamuk dari 5 genus yaitu Anopheles, Aedes, Armigeres, Culex & Mansonia). Semua nyamuk dpt jadi vektor penular filariasis !! NYAMUK PENULAR FILARIASIS
  • 5. PENYEBAB FILARIASIS ADA 3 SPESIES CACING FILARIA gambar mikrofilaria sbb : Wuchereria bancrofti Brugia malayi
  • 6. PENULARAN PENULARAN DAPAT TERJADI APABILA ADA LIMA UNSUR UTAMA: SUMBER PENULAR PARASIT VEKTOR MANUSIA YANG RENTAN LINGKUNGAN (FISIK, BIOLOGIK EKONOMI DAN SOSIAL-BUDAYA)
  • 7. Cara penularan  Nyamuk menghisap darah orang yang sudah tertular  darah yang terinfeksi(terdapat larva) masuk ke orang lain  Larva masuk melalui darah  Masuk saluran limfa  infeksi terjadi
  • 9. CACING DEWASA FILARIA Cacing dewasa hidup di saluran atau kelenjar limfe Menimbulkan sumbatan dan kerusakan, sehingga aliran limfe terganggu. Menimbulkan pembengkakan dan sistem pertahanan tubuh dibawahnya terganggu
  • 10. GEJALA KLINIS FILARIASIS 1. Demam berulang-ulang selama 3 - 5 hari, demam dapat hilang bila si penderita istirahat dan muncul lagi setelah si penderita bekerja berat. 2. Pembengkakan kelenjar getah bening sehingga terlihat bengkak di daerah lipatan paha, ketiak yang tampak kemerahan, panas dan sakit. 3. Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas 4. Sedangkan gejala klinis filariasis kronis yaitu berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).
  • 14.
  • 15.
  • 16. 1. Memutuskan mata rantai penularan filariasis  Pemberian obat Massal Pencegahan (POMP) filariasis di daerah endemis. Obat: DEC dan Albendazole Sekali setahun selama 5 tahun berturut- turut UMUR (Thn) DEC (100 mg) Tablet Abendazole (400 mg) Tablet 2 - 5 1 1 6 - 14 2 1 > 14 3 1 STRATEGI PROGRAM
  • 17. 2. Mencegah dan membatasi kecacatan  penatalaksanaan kasus filariasis STRATEGI
  • 18. 3. Pengendalian Vektor Terpadu 4. Survailans 5. Kerjasama lintas batas daerah/negara STRATEGI
  • 19. MANFAAT GANDA POMPF: 1. MENCEGAH FILARIASIS 2. MENCEGAH KECACINGAN
  • 21. MASALAH CACINGAN - Sampai 2013 Survei pada anak Sekolah Dasar menunjukkan Prevalensi cacingan antara 0 – 85,9% (survei di 175 kab/kota) - Rata-rata prevalensi 28,12% - Cakupan pengobatan rendah - Pengetahuan masyarakat tentang cacingan masih rendah - Kemampuan petugas utk penanggulangan cacingan belum optimal - Komitmen masih kurang FAKTOR YANG MEMPENGARUHI - Keadaan Tanah dan Iklim Tropis - Personal Hygiene (Lingkungan) - Sosial Ekonomi - Kepadatan Penduduk MASALAH CACINGAN
  • 22. PROGRAM PENGENDALIAN CACINGAN KECACINGAN Soil Transmitted Helminthiasis/ STH) CACING GELANG ( Ascaris lumbricoides ) CACING CAMBUK ( Tricuris trichiura ) CACING TAMBANG Ankylostoma Duodenale Necator Americanus Cacing kremi Oxyuris vermicularis
  • 23. KECACINGAN (Soil-Transmitted Helminths / STH) Cacing Gelang Ascaris lumbricoides Cacing Cambuk Trichuris trichiura Cacing Tambang Necator americanus Ancylostoma duodenale
  • 28. GEJALA KECACINGAN Gejala umum penderita kecacingan : Lemas, ngantuk, malas belajar/sering bolos Prestasi belajar menurun Badan kurus, pertumbuhan terganggu Perut membuncit Anemia  daya tahan tubuh rendah, lemah dan sering sakit
  • 29. DAMPAK CACINGAN ANEMIA KH & Protein dihisap GIZI BURUK Produktivitas menurun Lemas Kemampuan belajar turun/ sering tidak masuk sekolah Darah dihisap Prestasi belajar menurun mengantuk Infestasi cacing Sosek rendah BBLR Perdarahan ibu bersalin Kematian Kematian
  • 30. Sasaran Pemberian Obat Massal Jenis obat: Albendazole 1. Anak Usia Dini (1-6 tahun)  di Posyandu, PAUD 2. Anak Usia Sekolah (7-12 tahun)  di SD/MI
  • 31. MOHON DIPASTIKAN BAHWA SEMUA SISWA DI SEKOLAH BAPAK IBU TELAH MEMINUM OBAT CACING
  • 32. PROGRAM KECACINGAN DENGAN MEBERIKAN OBAT CACING 1 KALI SETAHUN DENGAN USIA SASARAN 1- 12 TAHUN MASIH AKAN TETAP BERLANJUT BEBERAPA TAHUN KE DEPAN MOHON BANTUAN KITA SEMUA UNTUK MENSUKSESKANYYA
  • 33. MOHON KEPADA BAPAK DAN IBU UNTUK MEMPERSIAPKAN SEGALA SESUATUNYA, SEHIGGA PADA HARI PELAKSANAAN SURVEY TAS FILARIASIS, SISWA KELAS 1 & 2 SUDAH SIAP, SEHINGGA TIM PELAKSANA SURVEY TIDAK TERKENDALA DILAPANGAN
  • 34. HARAPAN DAN DOA KITA SEMUA MUDAH MUDAHAN DENGAN KERJASAMA KITA, BUKITTINGGI AKAN MENCAPAI TAHAPAN ELIMINASI FILARIASIS (PENYAKIT KAKI GAJAH, DAN PREVALENSI KECACINGAN AKAN TERUS MENURUN SEHINGGA KWALITAS SUMBER DAYA MANUSIA AKAN TEUS MENINGKAT
  • 35. HASIL PERTEMUAN SISIALISASI PELAKSANAAN SURVEY TAS FILARIASIS TANGGAL 14 AGUSTUS 2017  Tempat : Aula Puskesmas Guguk Panjang  Peserta Yang diundang : Kepala Sekolah Sekolah Dasar (SD) Terpilih Survey Evaluasi Penularan (TRansission Assesment Survey/ TAS Kota Bukittinggi Tahun 2017 dengan pemilihan dengan cara Population Proportional to Size oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesian sebanyak 30 Sekolah Dasar Di Kota Bukittinggi.
  • 36.  Perserta Yang Hadir : 24 Sekolah  Peserta Yang Tidak Hadir : 6 Sekolah Dasar dari 30 sekolah dasar yang diundang (daftar Terlampir)  Nara Sumber : 1. Kabid Kesmas Dan P2P Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi  2. Kasie P2P Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi  3. Staf P2P Dinas Kesehatan Kota BUkittinggi
  • 37.  Hasil Pertemuan :  Pemaparan Materi Oleh Narasumber  Survey TAS 2 Tingkat Kota Bukittinggi Akan Dilaksanakan Mulai Tanggal 21 Agustus sampai dengan Tanggal 31 AGUSTUS 2017.  Pelaksanaan kegiatan Survey dimulai Jam 8.00 WIB sampai selesai di sekolah yang termasuk sampel  Sampel Survey di Sekolah Adalah siswa kelas 1 dan kelas 2 di sekolah yang terpilih
  • 38.  Pengambilan sampel adalah dalam bentuk pengambilan darah di ujung jari  Pelaksanaan kegiatan survey oleh tim gabungan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, Puskesmas, Guru sekolah yang bersangkutan
  • 39.  Setiap Sekolah agar mempersiapkan :  Absensi Murid Kelas 1 dan 2, diserahkan pada petugas dari Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi  Sekolah menyiapkan Izin dari orang tua murid yang akan diambil sampel darahnya  Sekolah agar berkoordinasi langsung dengan Puskesmas di wilayah sekolah Tersebut seperti daftar terlampir
  • 40.  Pada Saat Survey TAS tidak ada pemberian obat, hanya pengambilan sampel darah di jari  Sekolah yang terpilih sebanyak 30 Sekolah Dasar(SD) ditambah 7 sekolah sebagai cadangan (daftar terlampir)  Sekolah yang terpilih sebagai cadangan tetap mempersiapkan siswa sama dengan sekolah yang terpilih, kecuali kepastiannya akan diberitahu beberapa hari sebelum hari pelaksanaan
  • 41.  Survey ini bertujuan untuk mengetahui terputusnya mata rantai penularan penyakit kaki gajah di kota BUkittinggi  Bagi anak yang terpilih sebagai sampel survey memiliki beberapa keuntungan antara lain dengan Rapid tes yang dilakukan akan diketahui apakah anak sudah terpapar dengan cacing filaria sebagai penyebab penyakit kaki gajah, bila ternyata positif akan ditindaklanjuti sampai dengan pengobatan
  • 42.  Sampel yang terpilih tidak bisa diganti atau dialihkan ke sekolah lain atau ke anak yang lain, jika sampel di sekolah terpilih tidak mencukupi, maka akan maju sekolah yang dicadangkan, dengan keputusan dari tim dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia  Kepala sekolah yang tidak hadir mohor agar menindaklanjuti dengan mempersiapkan siswanya seperti keputusan pertemuan ini serta berkoordinasi dengan puskesmas di wilayah sekolah yang bersangkutan