Diagnosis DBD dapat ditegakkan bila ditemukan manifestasi gejala dan tanda utama DBD :
Demam 2–7 hari yang timbul mendadak, tinggi, terus menerus.
petekie, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan atau melena maupun berupa uji tourniquet positif
Trombositopnia (Trombosit ≤ 100.000/mm³)
Peningkatan hematokrit
Efusi pleura, asites atau hipoproteinemia/ hipoalbuminemia
Hepatomegali
Syok
PHBS yang dapat dilakukan di satuan pendidikan banyak sekali jenisnya. Salah satunya adalah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir diakui secara global sebagai salah satu perilaku kebersihan yang paling mendasar dengan dampak kesehatan yang besar. Terlebih saat terjadi kondisi kritis seperti pandemi atau munculnya wabah penyakit menular misalnya: Diare, Cacingan, Flu Burung, dan Corona (Covid-19), CTPS merupakan salah satu upaya mendasar dalam mencegah penyebaran penyakit tersebut
Diagnosis DBD dapat ditegakkan bila ditemukan manifestasi gejala dan tanda utama DBD :
Demam 2–7 hari yang timbul mendadak, tinggi, terus menerus.
petekie, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan atau melena maupun berupa uji tourniquet positif
Trombositopnia (Trombosit ≤ 100.000/mm³)
Peningkatan hematokrit
Efusi pleura, asites atau hipoproteinemia/ hipoalbuminemia
Hepatomegali
Syok
PHBS yang dapat dilakukan di satuan pendidikan banyak sekali jenisnya. Salah satunya adalah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir diakui secara global sebagai salah satu perilaku kebersihan yang paling mendasar dengan dampak kesehatan yang besar. Terlebih saat terjadi kondisi kritis seperti pandemi atau munculnya wabah penyakit menular misalnya: Diare, Cacingan, Flu Burung, dan Corona (Covid-19), CTPS merupakan salah satu upaya mendasar dalam mencegah penyebaran penyakit tersebut
PENGARUH PELAKSANAAN CERAMAH DENGAN DUKUNGAN LEAFLET TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA PEKERJA SEKS LANGSUNG UNTUK PENCEGAHAN PENULARAN HIV/AIDS
Oleh David Marthen Salakory*) & Demsi Wattimena**)
JURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdfsriwahyuni25836
Banyaknya kasus kusta di daerah endemik yang terjadi tanpa adanya kontak langsung dengan penderita kusta memungkinkan adanya sumber penularan di luar manusia seperti lingkungan dan hewan yang dapat menyebabkan kejadian kusta
PENGARUH PELAKSANAAN CERAMAH DENGAN DUKUNGAN LEAFLET TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA PEKERJA SEKS LANGSUNG UNTUK PENCEGAHAN PENULARAN HIV/AIDS
Oleh David Marthen Salakory*) & Demsi Wattimena**)
JURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdfsriwahyuni25836
Banyaknya kasus kusta di daerah endemik yang terjadi tanpa adanya kontak langsung dengan penderita kusta memungkinkan adanya sumber penularan di luar manusia seperti lingkungan dan hewan yang dapat menyebabkan kejadian kusta
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garutjualobat34
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoReniAnjarwati
AUDIT STUNTING BADUTA DESA BENGKAK YANG MENGALAMI MALNUTRISI
DARI HASIL RECALL 24 JAM DIPEROLEH HASIL :1. ENERGI 53,8 % (DEFISIT TINGKAT BERAT)2. KARBOHIDRAT 60,74% (DEFISIT TINGKAT BERAT)3. PROTEIN 113,5% (NORMAL)4.LEMAK 86,8% (DEFISIT TINGKAT RINGAN)
UNTUK MENDAPATKAN OBAT ASLI : 087776558899
__Cara Menggugurkan Janin Dalam Kandungan 3 Jam Bersih Tuntas Tanpa Kuret Secara Aman Dari Usia Kehamilan 1 – 7 Bulan.
Obat Penggugur Kandungan BPOM yang dijual di Apotik Cytotec dan Gastrul yaitu obat penggugur kandungan ampuh yang direkomendasi oleh Alodokter dan Halodoc sebagai obat aborsi manjur. Obat cytotec misoprostol 200mcg sangat ampuh untuk menggugurkan janin kuat (Bandel) bergaransi dijamin tuntas 100%.__
#UNTUK MENDAPATKAN OBAT ABORSI ASLI 087776558899
__Cara gugurkan kandungan awal kehamilan di luar nikah, cara menggugurkan kandungan usia 5 bulan dengan alkohol, anak luar nikah, secara alami dan cepat dalam 1 hari, cara menggugurkan janin di luar kandungan secara alami, Cara menggugurkan kandungan dengan paramex, feminax, cara menggugurkan kandungan dengan cepat selesai dalam 24 jam secara alami buah buahan yang masih gumpalah darah, hitungan hari.__
Selain itu, ini juga dapat dikerjakan jika memang benar-benar ada abnormalitas janin yang menyebabkan janin lepas dari kandungan. Dan di posting ini kali kami akan menjelaskan 4 cara menggugurkan kandungan dan percepat haid, Dengan Paramex, Dengan Paracetamol, Dengan Alkohol dan berikut penuturannya.
Obat MENGGUGURKAN kehamilan Kuat dengan cepat selesai dalam waktu 24 jam secara alami – Cara Menggugurkan Kandungan Usia Janin 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 Bulan Dengan Cepat Dalam Hitungan jam Secara Alami.
Obat Penggugur Kandungan untuk Ibu Menyusui di Apotik dan Harganya Cara Menggugurkan Kandungan atau Aborsi Medis Dengan Pil Cytotec 200mg Misoprostol adalah salah satu Obat Penggugur Kandungan Di Apotik Paling Ampuh yang tidak dijual secara Umum, ( Tips dan Cara Gugurkan Kehamilan Kuat 1-8 Bulan dengan Cepat Dalam Hitungan Jam secara Alami ) dari Janin usia 1 Bulan, 2 Bulan, 3 Bulan, 4 Bulan, 5 Bulan, 6 Bulan, 7 Bulan, 8 Bulan sangat mudah diatasi dengan Obat Aborsi Cytotec Misoprostol Asli 100% Berhasil TUNTAS.
Cara Menggugurkan Kandungan dan Percepat Haid, Cara Menggugurkan Kandungan Dan Percepat Haid yang Aman Secara Klinis. Menggugurkan kandungan ialah satu tindakan yang nista karena dipandang hilangkan nyawa calon bayi. Tetapi demikian, menggugurkan kandungan dapat menjadi legal atau dibolehkan bila terjadi beberapa kasus tertentu yang mewajibkannyauntuk digugurkan karena argumen klinis.Mirip contoh: si ibu yang mempunyai penyakitkronis yang bila dipaksa melanjutkan kehamilan maka mencelakakan nyawa si ibu.Cara menggugurkan kandungan adalah suatu hal tindakan yang sudah dilakukan untuk akhiri kehamilan yang tidak di harap (aborsi).
Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kehamilan Atau Obat Aborsi Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kandungan Adalah mungkin salah satu cara yang di anggap seseorang tepat, karena beberapa faktor alasan tertentu. Padahal Gugurkan kehamilan memiliki tingkat resiko yang lumayan tinggi apabila penggunaan Obat Aborsi atau yang sering di kenal dengan obat Cytotec
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
1. Jurnal Bisnis Indonesia (JBI)
Edisi Khusus Pengabdian Masyarakat
83
OPTIMALISASI MANAJEMEN PHBS PADA SANTRI DI SMP IT
AL-HIDAYAH BOGOR TAHUN 2019
Marina Ery Setiawati1, Ulya Qoulan Karima2
FIKES UPN “Veteran” Jakarta1
, FIKES UPN “Veteran” Jakarta 2
,
Email korespondensi: 1
marinaerysetiawati@ymail.com
2
ulyaqoulankarima@upnvj.ac.id
Abstract
Scabies remains one of the most common of skin diseases seen in developing countries. The
prevalence of scabies in Islamic boarding schools is still high because it allows the students to
live together in one place which is a factor in the consideration of the vulnerability of this
population to scabies transmission. Prevention of scabies can be done through improvement
of Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) which has the various aspects about personal
hygiene, environmental hygiene, and healthy behaviour. This counseling aimed to provide
information knowledge about PHBS especially in the prevention of scabies in SMP IT Al-
Hidayah Bogor 2019. Counseling was carried out for 40 minutes using power point media. We
assessed the increasing of knowledge before and after counseling with the quetionnaire of pre-
test and post-test consisted of 10 questions. Total number of 82 students were included but only
62 students completed the questionnaire. There is a significant difference between knowledge
before and after counseling (p value: 0,000), with the mean score of pre-test was 58.41, and
the mean score of post-test was 79.86. There is need to increase health promotion regarding
PHBS in other densely populated such as orphanages, use different method of counseling to
assess which method is more effective in increasing the knowledge, and pay more attention of
how to get complete questionnaire.
Key words: Counseling, PHBS, scabies, SMP IT Al-Hidayah Bogor
Abstrak
Kudis tetap menjadi salah satu penyakit kulit yang paling umum terlihat di negara-negara
berkembang. Prevalensi skabies di pesantren masih tinggi karena memungkinkan siswa untuk
hidup bersama di satu tempat yang merupakan faktor dalam pertimbangan kerentanan populasi
ini terhadap penularan skabies. Pencegahan skabies dapat dilakukan melalui peningkatan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang memiliki berbagai aspek tentang kebersihan
pribadi, kebersihan lingkungan, dan perilaku sehat. Konseling ini bertujuan untuk memberikan
informasi tentang PHBS terutama dalam pencegahan skabies di Al-Hidayah Bogor IT Middle
2019. Konseling dilakukan selama 40 menit menggunakan media power point. Kami menilai
peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah konseling dengan kuesioner pre-test dan post-
test yang terdiri dari 10 pertanyaan. Jumlah total 82 siswa dimasukkan tetapi hanya 62 siswa
yang mengisi kuesioner. Ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan sebelum dan
sesudah konseling (nilai p: 0,000), dengan skor rata-rata pre-test adalah 58,41, dan skor rata-
rata post-test adalah 79,86. Ada kebutuhan untuk meningkatkan promosi kesehatan tentang
PHBS di populasi padat lainnya seperti panti asuhan, menggunakan metode konseling yang
2. Jurnal Bisnis Indonesia (JBI)
Edisi Khusus Pengabdian Masyarakat
84
berbeda untuk menilai metode mana yang lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan, dan
lebih memperhatikan cara mendapatkan kuesioner lengkap.
Kata kunci: Konseling, PHBS, scabies, Sekolah Menengah IT Al-Hidayah Bogor
3. Jurnal Bisnis Indonesia (JBI)
Edisi Khusus Pengabdian Masyarakat
85
PENDAHULUAN
Skabies merupakan salah satu
jenis penyakit kulit infeksi yang
disebabkan oleh tungau Sarcoptes
scabiei. Di Indonesia, skabies sering
dikenal sebagai penyakit kudis,
penyakit gudig pada orang Jawa,
penyakit budug pada orang Sunda.
Sarcoptes scabiei berasal dari phylum
Arthopoda, kelas Arachinida, ordo
Acarina, family Srcoptidae genus
Sarcopes (Mading dan Sopi, 2015).
Ada 4 tanda kardinal pada skabies
yaitu: gatal pada malam hari (pruritus
nokturna), menyerang manusia secara
berkelompok, ditemukan terowongan
(kunikulus) pada tempat predileksi, dan
ditemukan tungau. Diagnosis dapat
dibuat dengan menemukan 2 dari 4
tanda kardinal tersebut. Tempat
predileksi biasanya di tempat dengan
stratum korneum yang tipis yaitu: sela
jari tangan, pergelangan tangan bagian
volar, siku, lipat ketiak, areola mame,
umbilikus, bokong, genitalia eksterna
(pria) dan perut bagian bawah. Pada
bayi dapat menyerang telapak tangan
dan telapak kaki (Daili dkk, 2015).
Menurut Centers for Diseases Control
(CDC) tahun 2017, beberapa faktor
dapat menunjang perkembangan
penyakit skabies antara lain: sosial
ekonomi yang rendah, higiene yang
buruk, hubungan seksual yang sifatnya
promiskuitas. Penularan skabies
dengan dua cara yaitu kontak langsung
dan tidak langsung. Kontak langsung
yakni kontak kulit langsung yang terus
menerus dengan penderita skabies
maupun hewan yang tertular skabies.
Kontak tidak langsung dengan
penderita melalui penggunaan handuk
bersamaan, sprei tempat tidur, dan
segala hal yang dimiliki penderita
skabies.
Review terbaru dari World Health
Organization Departement of Child
and Adolescent Health and
Development menunjukkan bahwa
skabies merupakan penyakit endemis
yang banyak terdapat di daerah
beriklim tropis dan subtropis (Steer
dkk, 2009). Kejadian skabies sering di
jumpai di daerah tropis pada
masyarakat yang tinggal di daerah
dengan tingkat higiene, sanitasi dan
ekonomi rendah (Mading dan Sopi,
2015). Tidak ada data yang lengkap
mengenai kejadian skabies di banyak
negara, namun dengan data yang
tersedia, dapat menunjukkan bahwa
rata-rata prevalensi pada anak-anak
adalah 5-10% (Hay dkk, 2012)
Skabies merupakan salah satu penyakit
kulit yang paling sering ditemukan di
negara berkembang. Di Indonesia
prevalensi skabies tiap daerah
bervariasi. Di Pulau Jawa skabies di
temukan pada daerah kumuh dan
pondok pesantren sedangkan di
beberapa daerah lain penyakit ini juga
bisa di temukan di keluarga miskin dan
lembaga permasyarakatan.
Skabies sering diabaikan karena tidak
mengancam jiwa sehingga
penanganannya rendah, namun
sebenarnya skabies kronis dan berat
dapat menimbulkan komplikasi yang
4. Jurnal Bisnis Indonesia (JBI)
Edisi Khusus Pengabdian Masyarakat
86
berbahaya. Skabies menimbulkan
ketidanyamanan karena lesi yang
sangat gatal. Akibatnya, penderita
sering menggaruk dan mengakibatkan
infeksi sekunder terutama oleh bakteri
Group A Streptococci (GAS) serta
Staphylococcus aureus. Komplikasi
akibat infeksi sekunder GAS dan S.
Aureus membuat beban penykit
menjadi lebih besar terkait dengan
penyakit lanjutan nephritis, rheumatoid
fever, dan sepsis di negara berkembang
(Hay dkk, 2012). Selain itu tingginya
angka kejadian skabies di pesantren
berdampak pada kualitas hidup seperti
santri merasa terganggzu dalam belajar,
malu terhadap penyakitnya, dan
membatasi kesibukannya sehingga
produktivitas menurun.
Penyakit ini ditemukan di kampung-
kampung, rumah penjara, asrama dan
panti asuhan dengan sanitasi lingkungan
yang jelek. Penyakit skabies dapat terjadi
pada satu keluarga, tetangga yang
berdekatan, bahkan bisa terjadi di seluruh
kampung (Mading dan Sopi, 2015).
Penyakit skabies akan berkembang
pesat jika kondisi lingkungan buruk dan
tidak didukung oleh perilaku hidup
bersih dan sehat. Selain itu
penyebarannya akan lebih mudah
dalam suatu kelompok yang padat
populasi dan tinggal bersama-sama
dalam jangka waktu yang lama.
Pondok pesantren adalah sekolah Islam
dengan sistem asrama dan pelajarnya
disebut sebagai santri. Pelajaran yang
diberikan adalah pengetahuan umum
dan agaman tetapi dititikberatkan pada
agama Islam (Haningsih, 2008). Hal ini
berarti pondok pesantren
memungkinkan santrinya untuk tinggal
bersama-sama dalam satu tempat yang
merupakan salah satu faktor
pertimbangan rentannya populasi ini
terhadap penularan skabies. Selain itu
pondok pesantren mempunyai kegiatan
yang padat, baik kegiatan formal
maupun non-formal, sehingga
berpotensi munculnya perilaku kurang
memperhatikan kebersihan diri dan
kebersihan lingkungan.
Penelitian yang dilakukan oleh
Ratnasari dan Sungkar tahun 2012
tentang prevalensi skabies dan faktor-
faktor yang berhubungan di salah satu
pesantren di Jakarta Timur,
menemukan bahwa prevalensi skabies
mencapai 51,6%.
Penelitian yang dilakukan oleh
Adriansyah (2017) tentang keterkaitan
antara sanitasi Pondok Pesantren
dengan kejadian penyakit yang dialami
santri di Pondok Pesantren Sunan
Drajat menemukan bahwa dari 94 santri
putra sebagai responden, ditemukan
proporsi terbanyak kasus penyakit
adalah skabies (25,5%), diikuti oleh
gastritis (21,3%), ISPA (21,3%),
dermatitis (6,4%), anemia (4,3%),
konjuntivitis (4,3%), thypus (4,3%),
dan penyakit lainnya di bawah 4%.
Saran dari penelitian ini adalah
dibutuhkan penongkatan kuantitas dan
kualitas sanitasi pondok pesantren
untuk meningkatkan derajat kesehatan
santri.
5. Jurnal Bisnis Indonesia (JBI)
Edisi Khusus Pengabdian Masyarakat
87
Pada tahun ini SMPIT Al-Hidayah
sebagai lembaga pendidikan berbasis
pesantren diketahui mempunyai angka
kejadian skabies sekitar 10-12%
(komite sekolah SMPIT Al-Hidayah,
2019).
Pengobatan skabies, mudah dilakukan
dengan cure rate yang tinggi, namun
jika tidak secara masal dan serentak,
maka rekurensi segera terjadi. Dengan
demikian, pengobatan skabies harus
diikuti dengan penyuluhan kesehatan
agar santri dapat mencegah rekurensi
skabies. Pencegahan dapat dilakukan
dengan penyuluhan tentang skabies,
penemuan dan pengobatan penderita
serta menjaga sanitasi lingkungan dan
perilaku hidup bersih dan sehat
(Mading dan Sopi, 2015).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) adalah sekumpulan perilaku
yang dipraktikkan atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran, yang
menjadikan seseorang,
keluarga,kelompok atau masyarakat
mampu menolong dirinya sendiri
(mandiri) di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakat. Dengan
demikian, PHBS mencakup beratus-
ratus bahkan mungkin beribu-ribu
perilaku yang harus dipraktikkan dalam
rangka mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya
(Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, Nomor:
2269/MENKES/PER/XI/2011 tentang
Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
Dalam penelitian Fatmawati dan
Saputra (2016) mengenai PHBS santri
Pondok Pesantren As’ad dan Pondok
Pesantren Al Hidayah di Kota Jambi,
terdapat 48,1% santri yang dengan
PHBS kurang baik di Pesantren As’ad,
dan 32,3% santri yang dengan PHBS
kurang baik di Pesantren Al-Hidayah.
Penelitian ini merekomendasikan untuk
meningkatkan pengetahuan tentang
PHBS melalui penyuluhan.
Dengan suatu upaya tergorganisir
melalui manajemen PHBS, diharapkan
praktik PHBS di SMPIT Al-Hidayah,
Bogor Tahun 2019 dapat meningkat.
Penyuluhan mengenai optimalisasi
manajemen PHBS untuk cegah skabies
perlu terus diupayakan karena angka
kejadiannya yang cukup sering di
lingkungan pesantren. Hal ini menjadi
pertimbangan tim untuk memberikan
penyuluhan agar mitra mampu secara
mandiri untuk melakukan upaya
pencegahan.
Berdasarkan uraian latar belakang
tersebut, maka tim pengabdian
masyarakat bermaksud mengadakan
kegiatan penyuluhan PHBS di SMPIT
Al-Hidayah, Bogor. Melalui kegiatan
ini, diharapkan pengetahuan santri
terhadap PHBS terutama untuk
pencegahan skabies dapat meningkat.
METODE PELAKSANAAN
Sasaran peserta penyuluhan
adalah seluruh santri mulai dari kelas
VII, VIII, dan IX. Metode yang
digunakan dalam kegaitan Program
Pengabdian Kepada Masyarakat ini
adalah:
6. Jurnal Bisnis Indonesia (JBI)
Edisi Khusus Pengabdian Masyarakat
88
a. Melakukan audiensi kepada kepala
SMPIT Al-Hidayah Bogor untuk
mengetahui profil civitas
akademika yang ada di lingkungan
sekolah, baik tenaga pendidik,
tenaga kependidikan dan para
santri.
b. Memberikan pre-test/kuesioner
kepada para peserta, hal ini
dilakukan untuk mengetahui dan
mengukur sejauh mana
pengetahuan peserta tentang
infeksi dan pencegahan skabies,
serta manajemen PHBS yang baik
sebelum dilakukan penyuluhan.
Soal yang diberikan berjumlah 10
soal dalam bentuk pilihan ganda.
Apabila peserta mampu menjawab
semua jawaban dengan benar,
maka skor maksimal adalah 100.
c. Melakukan penyuluhan dalam
bentuk ceramah selama 40 menit,
dengan media berupa power point.
Materi penyuluhan secara garis
besar dibagi menjadi subtopik
besar yaitu definisi PHBS, aspek
PHBS, tatanan PHBS, PHBS di
institusi pendidikan, risiko
kesehatan pada kelompok di
lingkungan pesantren, dan
informasi mengenai skabies
(definisi, morfologi, data angka
kejadian skabies di pesantren,
penularan, gejala dan tanda,
pencegahan)
d. Memberikan post-test/kuesioner
kepada peserta, hal ini dilakukan
untuk mengetahui dan mengukur
pengetahuan peserta tentang
infeksi dan pencegahan skabies,
serta manajemen PHBS yang baik
setelah penyuluhan. Soal yang
diberikan berjumlah 10 soal dalam
bentuk pilihan ganda. Apabila
peserta mampu menjawab semua
jawaban dengan benar, maka skor
maksimal adalah 100.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Langkah awal kegiatan berupa
penyampaian gagasan pelaksanaan
pengabdian masyarakat dalam bentuk
penyuluhan kepada Ketua Komite
Sekolah SMPIT Al-Hidayah Bogor,
berjalan dengan lancar. Pihak komite
sekolah dan jajarannya serta siswa siap
menerima kedatangan tim pengabdian
masyarakat. Pihak sekolah telah
menyiapkan waktu khusus agar para
siswa dapat mendengarkan materi
penyuluhan.
Pelaksanaan kegiatan pengabdian
berupa penyuluhan di SMPIT Al-
Hidayah, Bogor, secara umum berjalan
dengan baik. Kegiatan penyuluhan
dilaksanakan pada Kamis, 4 Juli 2019,
pukul 10.00-12.00 di masjid SMPIT
Al-Hidayah, dengan media power
point, LCD, proyektor, dan didukung
pengeras suara. Tempat penyuluhan ini
cukup kondusif dan suara penyuluh
dapat terdengar dengan jelas dengan
adanya pengeras suara. Respon santri
cukup baik.
Peserta penyuluhan adalah seluruh
siswa yang ada di SMPIT Al-Hidayah,
Bogor sebanyak 82 siswa putra mulai
dari kelas VII, VIII, dan IX. Materi
7. Jurnal Bisnis Indonesia (JBI)
Edisi Khusus Pengabdian Masyarakat
89
penyuluhan secara garis besar dibagi
menjadi subtopik besar yaitu definisi
PHBS, aspek PHBS, tatanan PHBS,
PHBS di institusi pendidikan, risiko
kesehatan pada kelompok di
lingkungan pesantren, dan informasi
mengenai skabies (definisi, morfologi,
data angka kejadian skabies di
pesantren, penularan, gejala dan tanda,
pencegahan). Materi penyuluhan dibuat
se-sederhana mungkin agar siswa
mudah mengerti, dan mencakup banyak
aspek dari PHBS.
Pelaksanaan kegiatan
penyuluhan diawali dengan
pembukaan, pengisian kuesioner untuk
pre-test selama 10 menit, penyuluhan
selama 40 menit, tanya jawab selama
10 menit, dan pengisian kuesioner
untuk post-test selama 10 menit.
Dalam publikasi hasil penelitian
dan pengabdian masyarakat oleh
Nuraini dan Wijayanti (2016) tentang
penyuluhan PHBS di Pondok Pesantren
Nurul Islam Jember, dinyatakan bahwa
metode penyuluhan yang digunakan
adalah dengan menggunakan sarana
power-point selama 90 menit
menggunakan inovasi pemberian lagu-
lagu menarik yang berkaitan dengan
PHBS dengan tujuan mudah dicerna
dan diingat oleh peserta.
Untuk mengevaluasi adanya
peningkatan dari pengetahuan dan
sikap antara sebelum dan sesudah
penyuluhan. Sebelum penyuluhan
dimulai, peserta diminta mengisi pre-
test untuk mengukur pengetahuan yang
berjumlah 10 butir. Setelah
penyuluhan, peserta diminta mengisi
post-test selama 10 menit untuk
mengukur pengetahuan dengan soal
yang sama. Soal yang diberikan
berjumlah 10 dalam bentuk pilihan
ganda. Apabila peserta mampu
menjawab semua jawaban dengan
benar, maka skor maksimal adalah 100.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Peserta
Berdasarkan Karakteristik Faktor
Sosial Demografi
Sosial Demografi Jumlah
N %
Umura
12 Tahun 16 22,2
13 Tahun 20 27,8
14 Tahun 29 40,3
15 Tahun 6 8,3
16 Tahun 1 1,4
Mean (SD) 13,39 (0,972)
Median (Range) 13,50 (12-16)
Kelasb
VII 23 29,5
VIII 25 32,1
IX 30 38,5
a
Missing 10, b
Missing 4
Sumber: (Olah data pengabdi, 2019)
Berdasarkan Tabel 1, terlihat bahwa dari
segi umur, karena sasaran penyuluhan ini
adalah pelajar setingkat SMP, maka
distribusi umur cenderung homogen yaitu
berkisar antara 12-16 tahun. Proporsi umur
tertinggi adalah 14 tahun (40,3%) dan
terendah adalah 16 tahun (1,4%). Pada saat
penyuluhan dilakukan, total santri yang
terdaftar di SMP IT Al-Hidayah Bogor
sebanyak 82 santri dan seluruhnya
merupakan santri putra. Kelas VII
sebanyak 23 santri (29,5%), kelas VIII
sebanyak 25 santri (32,1%), dan kelas IX
sebanyak 30 santri (38,5%).
8. Jurnal Bisnis Indonesia (JBI)
Edisi Khusus Pengabdian Masyarakat
90
Tabel 2. Perbedaan Rata-Rata
Pengetahuan Antara Sebelum dan
Sesudah Penyuluhan
N Mean SD P
value
Pre
test
67 60,15 18,63
0,000
Post
test
67 80,30 20,89
Sumber: (Olah data pengabdi, 2019)
Berdasarkan Tabel 2, ada
perbedaan bermakna antara
pengetahuan sebelum dan sesudah
penyuluhan (p value < 0,05), dengan
nilai rata-rata pengetahuan pre test
adalah 60,15 dan rata-rata pengetahuan
post test adalah 80,30.
Tabel 3. Proporsi Jawaban
Benar Antara Sebelum dan
Sesudah Penyuluhan
N
o
Pertanyaa
n
Pre
test
Post
testc
Benar Benar
N % N %
1 PHBS
merupakan
singkatan
dari...
8 9,8 48 69,
6
2 PHBS
dapat
diterapkan
dalam
lingkungan.
..
69 84,
1
61 88,
4
3 Contoh
PHBS
adalah...
60 73,
2
54 78,
3
4 Skabies
adalah
penyakit
kulit yang
50 61,
0
64 92,
8
disebabkan
oleh...
5 Skabies
dalam
masyarakat
sering
dikenal
dengan
nama...
45 54,
9
50 72,
5
6 Gejala
gatal-gatal
yang
dialami
penderita
skabies
terutama
terjadi pada
saat...
71 86,
6
68 98,
6
7 Gejala
skabies
adalah...
40
a
50,
0
4
7
68,
1
8 Berdasarka
n dari
jumlah
manusia
yang
terserang,
biasanya
skabies
menyerang
manusia
secara...
22
a
27,
5
52 75,
4
9 Penularan
skabies
dapat
terjadi
melalui...
42
b
53,
2
49 71,
0
10 Kutu
skabies
dapat
dilihat
dengan...
68
b
86,
1
67 97,
1
a
Missing 2, b
Missing 3, c
Missing 13
Sumber: (Olah data pengabdi, 2019)
Berdasarkan Tabel 3, jika dilihat dari
proporsi jawaban yang benar antara pre
test dan post test, pada semua aspek
pertanyaan, menunjukkan peningkatan
proporsi jawaban yang benar.
9. Jurnal Bisnis Indonesia (JBI)
Edisi Khusus Pengabdian Masyarakat
91
Pada saat sesi pengisian soal post-test,
13 santri tidak mengikuti sesi ini,
sehingga dari 82 total santri, hanya 69
santri yang melengkapi soal post test.
Penelitian yang dilakukan oleh
Astuti dkk (2016) tentang promosi
kesehatan, PHBS pada 30 siswi di salah
satu pondok pesantren putri yang berada di
wilayah Kecamatan Mranggen Kabupaten
Demak menunjukkan bahwa hasil pre-test
pengetahuan tentang PHBS dan rumah
sehat, diperoleh nilai terendah 33, nilai
tertinggi 87, rata-rata 55,1, dan simpangan
baku 13,4. Sedangkan hasil post-test
diperoleh nilai terendah 53, tertinggi 93,
rata-rata 84,4, dan simpangan baku 10,1.
Penelitian yang dilakukan oleh
Lewa dan Ramadhan (2015) tentang
pengetahuan dan sikap santri tentang
PHBS dengan tindakan penerapan
PHBS di Pondok Pesantren Amanah
Putra Poso menunjukkan bahwa dari 60
santri sebagai sampel, proporsi umur
tertinggi adalah 12 tahun (43,3%),
santri dengan pengetahuan kurang baik
sebesar 25%, santri dengan sikap
negatif sebesar 33,3%, santri dengan
tindakan negartif sebesar 18,3%.
Dalam publikasi hasil penelitian
dan pengabdian masyarakat oleh
Wijayanti, Nuraini, dan Deharja
(2016), tentang pengaruh penyuluhan
PHBS terhadap pengetahuan siswa di
SMP Islam Mahfilud Duror Jelbuk
terhadap 127 siswa, dengan metode
pre-test dan post-test menunjukkan
bahwa dengan uji Wilcoxon, terdapat
perbedaan tingkat pengetahuan siswa
sebelum dan setelah kegiatan
penyuluhan (p value < 0,05). Nilai rata-
rata pre-test yaitu 10,86 dan post-test
12,31.
KESIMPULAN
Dari hasil evaluasi pre test dan
post test, dapat disimpulkan ada
perbedaan bermakna antara
pengetahuan sebelum dan sesudah
penyuluhan (p value < 0,05), dengan
nilai rata-rata pengetahuan pre test
adalah 60,15 dan rata-rata
pengetahuan post test adalah 80,30.
Jika dilihat dari proporsi jawaban
yang benar antara pre test dan post
test, pada semua aspek pertanyaan,
menunjukkan peningkatan proporsi
jawaban benar. Saran untuk kegiatan
penyuluhan serupa, perlu ada kontrol
yang baik mengenai kelengkapan
pengisian kuesioner untuk
meminimalisir missing data, perlu
dilakukan penilaian status kesehatan
santri terutama untuk penyakit-
penyakit yang sering muncul di
lingkungan pesantren, dan
menggunakan beberapa metode
penyuluhan untuk dibandingkan
efektivitasnya. Kegiatan pengabdian
masyarakat berupa penyuluhan
dengan topik serupa bisa dilakukan di
lingkungan padat penduduk lainnya
seperti pesantren, panti asuhan, dll.
REFERENSI
Astuti, R., Mifbakhuddin, Nurullita, U.,
Larasaty, N. D., Prasetio, D. B.
2016. Promosi kesehatan,
perilaku hidup bersih dan sehat di
10. Jurnal Bisnis Indonesia (JBI)
Edisi Khusus Pengabdian Masyarakat
92
pondok pesantren. The 4th
University Research: ISSN 2407-
9189
Adriansyah, A. A. 2017. Keterkaitan
antara sanitasi pondok pesantren
dengan kejadian penyakit yang
dialami santri di pondok
pesantren sunan drajat. MTPH
Journal. Vol. 01, No. 01.
Lewa, A. F., Ramadhan, K. 2015.
Pengetahuan dan sikap santri
tentang PHBS dengan tindakan
penerapan PHBS di pondok
pesantren amanah putra poso.
Jurnal Ilmu Kesehatan. Vol. 1,
No. 19: 935-1014, eISSN: 2527-
7170
Ratnasari, A.F., Sungkar, S. 2014.
Prevalensi skabies dan faktor-
faktor yang berhubungan di
pesantren X, Jakarta Timur. eJKI:
Vol. 2. No. 1, April 2014
Haningsih, S. 2008. Peran strategis
pesantren, madrasah dan sekolah
Islam di Indonesia. El-Tarbawi:
Jurnal Pendidikan Islam, No. 1
Vol. 1. 2008.
Nuraini, N., Wijayanti, R.A. 2016.
Penyuluhan perilaku hidup bersih
dan sehat di pondok pesantren
Nurul Islam Jember. Seminar
Hasil dan Pengabdian
Masyarakat Dana BOPTN:
ISBN: 978-602-14917-3-7.
Wijayanti, R.A., Nuraini, N., Deharja,
A. 2016. Pengaruh penyuluhan
perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) terhadap pengetahuan
siswa di SMP Islam mahfilud
duror jelbuk. Seminar Hasil dan
Pengabdian Masyarakat Dana
BOPTN: ISBN: 978-602-14917-
3-7.
Mading, M., Sopi, I.I.P.B. 2015. Kajian
aspek epidemiologi skabies pada
manusia. Jurnal Penyakit
Bersumber Binatang. Vol. 2, No.
2.
Fatmawati, T.Y, Saputra, N.E. 2016.
Perilaku hidup bersih dan sehat
santri pondok pesantren as’ad dan
pondok pesantren al hidayah.
Jurnal Psikologi Jambi. Vol. 1,
No. 1: 29-35
Daili, E. S., Menaldi, S.L., dan Wisnu,
I.M. 2005. Penyakit kulit yang
umum di Indonesia. PT Medical
Multimedia Indonesia: ISBN
979-99294-1-5
Steer, A.C, et al. 2009. High burden of
impetigo and scabies in a tropical
country. Plos: Volume 3, Issue 6
Hay, R.J, et al. 2012. Scabies in the
developing world- its prevalence,
complications, and management.
Clinical Microbiology and
Infection, Volume 18 Number 4.
CDC. 2017. Scabies.
https://www.cdc.gov/parasites/sc
abies/fact_sheet.html. Diakses
tanggal 1 April 2019.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, Nomor:
2269/MENKES/PER/XI/2011
tentang Pedoman Pembinaan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)