SlideShare a Scribd company logo
V. PELUANG DAN TANTANGAN MENGISI
DINAMIKA KEBUDAYAAN NASIONAL
(Sebuah Konsep Konservasi Budaya)
Arief Djoko Budiono
FAKTA DAN REALITA KONDISI MASYARAKAT
• DALAM NEGERI (INDONESIA)
– Konflik antar suku, peristiwa Sampit, Dayak dengan Madura ………
– Konflik antar supporter dan mania sepakbola, Bonek dengan warga yang dilalui
kereta api Surabaya – Jakarta PP ………….
– Konflik antar kampung, Jakarta, NTB, Bali …..
– Konflik antar organisasi massa, Betawi Rempug, FPI, Achmadiyah ...
– Konflik antar rakyat dengan kebijakan pemerintah, kasus tempat penampungan
sampah, kasus pembangunan jalan tol, kasus penertiban pedagang kaki lima,
kasus Gereja Bekasi ……..
– Konflik antar pendukung pilkada, antar pendukung partai …….
– Konflik antar wakil rakyat, melempar botol kepada ketua sidang DPR..
– Penilaian Presiden RI pembohong ………..
FAKTA DAN REALITA
• LUAR NEGERI (NEGARA LAIN)
– Tunesia, Ben Ali ………………………………………..
– Mesir, Husni Mubarak, Antar Yang Pro Dengan Yang Kontra,
Posisi Militer ….. ? Kepentingan Amerika atau Israel
………………………
– Afganistan, Taliban, Kekuatan Asing ………………
FAKTA DAN REALITA
Apa peran organisasi kemasyarakatan?
mampu dan sanggupkah kita menjadi
penjaga ketenteraman dan kedamai
kehidupan masysrakat Indonesia … ?
Di mana dan kapan kita bisa berbuat ? Apa
bentuknya .. ?
KEBUDAYAAN NASIONAL INDONESIA
• UUD - RI 1945, BAB XIII, Pendidikan, Pasal 32 :
“Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia”
• Penjelasan UUD – RI 1945, Bab XIII, Pendidikan, Pasal 32:
– Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai
buah usaha budidaya Rakyat Indonesia seluruhnya.
– Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-
puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia,
terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan
harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya dan persatuan,
dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan
asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya
kebudayaan bangsa sendiri, serta mempertinggi derajat
kemanusiaan bangsa Indonesia.
KEBUDAYAAN NASIONAL INDONESIA
• Unsur-unsur Kebudayaan berdasarkan pengelompokan Prof.
Koentjaraningrat :
– Sistem Religi dan Upacara Keagamaan;
– Sistem dan Organisasi Kemasyarakatan;
– Sistem Pengetahuan;
– Bahasa;
– Kesenian;
– Sistem Matapencaharian Hidup;
– Sistem Teknologi dan Peralatan.
DEMENSI KEBUDAYAAN
• “Kebudayaan punya dua dimensi, yakni material dan
nilai, termasuk aktifitas dalam pengertian sangat luas
sepeti seni, media, olah raga, taman budaya, rumah
budaya, padepokan, perpustakaan, kerajian, turisme,
dll
• Strateginya adalah dengan membuat agenda,
menentukan arah, alokasi sumberdaya, mekanisme
kontrol.
7
KEBUDAYAAN
• Kebudayaan dapat dianggap sebagai perekat kehidupan bersama, bukan
karena persamaan kepentingan (common interest) sesaat belaka, melainkan
karena dorongan untuk mendapatkan persamaan nilai-nilai dasar (shared basic
values) sebagai acuan perilaku dalam kehidupan bersama itu.
• Membangun kebudayaan nasional Indonesia harus mengarah kepada suatu
strategi kebudayaan untuk dapat menjawab pertanyaan:
“Akan kita jadikan seperti apa bangsa kita?”
yang tentu jawabannya adalah :
“menjadi bangsa yang tangguh dan entrepreneurial, menjadi bangsa Indonesia
dengan ciri-ciri nasional Indonesia, berfalsafah dasar Pancasila, bersemangat
bebas-aktif mampu menjadi tuan di negeri sendiri, dan mampu berperanan
penting dalam percaturan global dan dalam kesetaraan juga mampu menjaga
perdamaian dunia”.
PEMAHAMAN KEBUDAYAAN
“Secara implisit dapat diartikan bahwa nilai-nilai masing-
masing kebudayaan suku bangsa dan keturunan ras di
daerah-daerah akhirnya mesti berkembang menjadi nilai-
nilai yang relevan untuk bangsa Indonesia secara
menyeluruh”
(Prof. Haryati Subadio, 1993: 15-16)(Prof. Haryati Subadio, 1993: 15-16)
POWER   (KUASA)
• Kekuatan fisik (hard power) ….. militer
• Kekuatan ekonomi, Ekonomi negara maju masih merupakan kekuatan yang perlu
diperhitungkan, sehingga dipisahkan dari hard power dan soft power
• Kekuatan nonfisik (soft power)
Kebudayaan sebagai soft power dan smart power
Kita harus membangun soft power kita sendiri
--- yakni pembangunan yang berbasis budaya ---
secara terencana dan konsisten serta didukung oleh kekuatan politik, administratif,
ekonomi, intelektual, dan tradisi dari pusat sampai ke daerah, agar bangsa indonesia
memiliki kemampuan mempertahankan diri (defence) dan memiliki ketahanan
(resilience)
ANCAMAN
• Ancaman disintegrasi bangsa, arogansi kesukuan, terpinggirkannya
masalah transmigrasi dan pemukiman, merebaknya KKN, serta sejumlah
fenomena budaya lain, merupakan akibat dari tiadanya atau kelirunya
strategi kebudayaan.
• Sebagai objek, kebudayaan menjadi terkotak-kotak dan dilihat secara
parsial. Belum jelas grand design dari berbagai kegiatan, baik secara
akademis intelektual maupun kebijakan yang lebih praksis.
• Belum baiknya sinergi antar lembaga
Soft power dari luar negeri (pengaruh negara lain ……. )
Amerika, Israel ……
• Bangsa Indonesia harus kembali kepada strategi kebudayaan yang
menempatkan manusia pada kursi pertama yaitu nilai hakiki manusia.
STRATEGI KEBUDAYAAN
• Nilai-nilai budaya kita yang luhur itu sebagai sistem nilai
memang seharusnya ditempatkan pada tataran yang ideal
dan tinggi untuk mampu membangun ketahanan budaya dari
jajahan mental dan segala bentuk pengurasan dan penindasan
berikutnya oleh pihak luar. Kebudayaan suatu bangsa,
senantiasa adalah kebudayaan campuran
• Melalui pendidikan, sebagai salah satu eksponen terpenting
strategi kebudayaan, kita dapat memberikan ruang yang luas
bagi anak-anak dan generasi muda, calon pemimpin negara
ini di masa depan. Ruang untuk menghayati nilai-nilai baik,
perasaan peduli dan empati, rasa kasih sayang serta keadilan
STRATEGI KEBUDAYAAN
• Strategi kebudayaan dapat diarahkan melalui political culture
and national identity
(Politik Kebudayaan dan Identitas Nasional).
• Melalui political culture, arah strategi kebudayaan dapat
digunakan sebagai kekuatan untuk bertahan dari serbuan
kebudayaan asing.
• Political culture akan mampu didorong untuk menciptakan
national identity sebagai nilai yang   dijadikan patokan
dalam persaingan global.
Bahkan, national identity, bisa dijadikan trade mark untuk
memperkenalkan Indonesia ke dunia internasional.
STRATEGI KEBUDAYAAN
Globalisasi adalah sebuah keniscayaan sejarah.
Siap atau tidak, semua negara di dunia akan menghadapinya.
Di saat iklim kompetisi terbuka lebar, membangun ketahanan mutlak
diperlukan.
Strategi kebudayaan bisa dijadikan benteng, jika tidak ingin hanyut dan
tenggelam diterjang arus globalisasi.
Nilai-nilai umum dan bersama kian menyurut.
Penggantinya, semakin menjamur nilai-nilai kepentingan diri, kelompok kecil atau kelas.
Akibatnya, hidup bersama terblokir justru karena nilai kebersamaan yang menjadi dasar
hidup bersama itu kini mulai layu.
Semua itu akibat peradaban kita bergeser lantaran nilai-nilai peSemua itu akibat peradaban kita bergeser lantaran nilai-nilai pennyangganya tidak lagiyangganya tidak lagi
dijadikan kunci pengukur.dijadikan kunci pengukur.
PENTINGNYA STRATEGI KEBUDAYAAN
• Indonesia adalah Bangsa besar dan majemuk. Masyarakat yang majemuk dan
beragam itulah yang kemudian membentuk masyarakat baru. Masyarakat
Indonesia. Dan sekaligus juga suatu kebudayaan baru, kebudayaan Indonesia.
• Masyarakat dan kebudayaan yang baru itu bukanlah hasil penjumlahan dari
masyarakat dan kebudayaan etnis yang ada. Ia merupakan suatu kualitas
baru. Kehadiran kebudayaan Barat dan kebudayaan global membuat nilai-nilai
budaya etnis menemukan titik singgung dalam membentuk budaya Indonesia
(yang baru itu).
• Meskipun kebudayaan yang baru itu merupakan sistem dan nilai budaya yang
baru, faktor nilai budaya etnis (tertentu) akan terasa di dalam budaya yang
sedang terbentuk.
• Melalui kreativitas, nilai-nilai budaya etnis yang kuat dan lentur akan
memberi kontribusi penting dalam proses pembentukan kebudayaan baru
tersebut.
DINAMIKA KEHIDUPAN
Dunia yang berbeda dengan hari kemarin menuntut
wujud tanggapan (baca: budaya) baru yang juga
berbeda dengan budaya hari kemarin, yang lebih
sesuai dengan konteks hari ini, lebih mencerminkan
kesadaran dan kemampuan manusia saat ini, dan
yang merupakan wujud dialektika potensi manusia
dengan konteks di sini dan masa kini.
Kebudayaan sungguh bukan sebuah titik tamat
atau keadaan yang telah dicapai, melainkan
sebuah petunjuk, sebuah tugas yang masih
harus disempurnakan dari waktu ke waktu.
Oi MENGELOLA SOFT POWER
• Anggota Oi Bukan hanya pandai meniru tetapi juga harus
memiliki kemampuan meramu.
• Anggota Oi pasti mampu mengedepankan kearifan lokal
• Oi menjadi pengisi Soft Power.
Dewasa ini kekuatan fisik sudah bukan merupakan andalan
untuk mewujudkan kekuasaan (power).
Jika pun digunakan biasanya dibarengi dengan soft power.
• Soft power, seperti halnya hard power dalam hubungan
internasional merupakan bagian dari struktur kekuasaan.
PERANAN Oi DALAM STRATEGI KEBUDAYAAN
Pada saat ini pemerintah masih belum secara terencana, sistematis
dan terprogram melakukan kebijakan pembangunan berbasis
budaya, baik bidang formal maupun nonformal
-- inti pembangunan budaya ini adalah pendidikan–
---- dapat melalui program Oi----
Pendidikan juga harus afektif, bukan sekedar kognitif. Jadi, yang
diutamakan adalah apresiasi dan bukan sekedar mengetahui,
sehingga menjadi menyenangkan
--- disini peran Oi---
----------------- Oi ----------------
---------- diplomasi kebudayaan ------ visualisasi kebudayaan ---------
---------- industri budaya ---------
DI MANA POTENSI dan PERANAN Oi ?
16/06/13 19
TANTANGAN BAGI OI
The Challenge
>>> Masyarakat dan kebudayaan baru.
>>> Bagaimana merancang community based projects yang memobilisasi
kekuatan inherent dalam keberagaman budaya untuk berkontribusi
pada pembangunan dan mengurangi kemiskinan, ketidaksetaraan dan
perselisihan komunal.
>>> Nilai-nilai budaya/ kearifan lokal yang ada haruslah dilihat sebagai
bagian dari masa depan, dikembangkan secara kreatif di dalam suatu
proses perubahan yang eksistensial. Jika tidak demikian, maka sentra
dan kantong-kantong kebudayaan itu akan menjadi lembaga yang
defensif dan konservatif.
GERAK LANGKAH OI
Perlu upaya memperkuat kemampuan masyarakat
menguasai kebudayaan sendiri
--- sasaran utama generasi muda ---
secara terencana, sistematis, dan terprogram
melalui pendidikan informal (keluarga),
nonformal (kursus),
dan formal (pendidikan dasar, menengah dan tinggi)
ARAH KEBIJAKAN
• Kebudayaan adalah budi daya manusia untuk memenuhi
kebutuhan lahir dan bathin.
• Oi mampu menjadi PELAKU pelestari dan industri budaya:
seni budaya daerah, tradisi, upacara adat dan nilai luhur
Budaya Bangsa.
• Melalui Oi, seniman, budayawan & masyarakat
menempati posisi yang strategis ditengah pembangunan
nasional, khususnya pertumbuhan budaya bangsa melalui
daya cipta, rasa dan karsanya.
------ MASA LALU ----- MASA KINI ---- IMPIAN MASA DEPAN -------
STRATEGI PENCAPAIAN
• Melalui kegiatan budaya, mewujudkan Oi menjadi wadah kegiatan
penampilan kebudayaan Indonesia yang beragam. Hal ini sejalan
dengan peran Oi sebagai Organisasi Kemasyarakatan
• Melalui kegiatan budaya, mewujudkan Oi sebagai wahana
visualisasi dinamika “Bhineka Tunggal Ika”
• Mewujudkan Oi menjadi Organisasi Kemasyarakatan, Selanjutnya
Oi berkembang menjadi lingkaran koordinasi pengembangan
budaya diseluruh Indonesia sekaligus membangun hubungan
kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan yang lain.
Oi berkembang menjadi fasilitator dan dinamisator bahkan
KATALISATOR untuk mewadahi karya-karya seni, agar apresiasi
masyarakat terhadap karya-karya budaya dimaksud mampu terus
ditingkatkan.
PROGRAM AKSI
• Oi berkembang menjadi wahana bagi potensi-potensi
karya budaya dan masyarakat seniman pendukungnya,
serta memberikan ruang agar masyarakat mendapat
kesempatan menikmati KARYA BUDAYA, dan sekaligus
mempunyai makna menyebarluaskan karya budaya itu
sendiri untuk “eksis” di tengah masyarakat modern,
Oi menjadi wadah yang tepat bagi para seniman dan
budayawan mengekspresikan kreasi dan ciptaannya
dengan bebas dan bertanggung jawab, untuk
memperkaya khasanah budaya, untuk meningkatkan
martabat Bangsa, bahkan menuju sumber inspirasi
peradaban bangsa.
INDIKATOR KEMANFAATAN Oi
• Program dan kegiatan budaya Oi mampu diunggulkan sebagai
visualisasi Bhineka Tunggal Ika
• Acara dan kegiatan yang diproduksi Oi berlangsung berkelanjutan
dalam peran pembangunan karakter bangsa
• Seniman dan budayawan yang berkegiatan dan mengekspresikan hasil
karyanya semakin banyak jumlahnya dan berkembang kualitasnya
• Oi mampu menyelenggarakan peristiwa budaya yang bertaraf nasional
dan intensitasnya semakin meningkat
• Oi mampu menjadi pelaku Pelestarian Pemeliharaan, Pengunaan,
Pengembangan KEARIFAN LOKAL, juga pelestarian lingkungan hidup
• Oi menjadi wahana inspirasi peradaban bangsa
Melalui kegiatan dan peristiwa budaya, OI mampu berperan
memfasilitasi kegiatan masyarakat seniman dan budayawan, dalam
memanfaatkan peluang membudidayakan karya-karya budaya.
KEMANFAATAN PEMBANGUNAN RUMAH BUDAYA Oi
16/06/13 26
KESATUAN BANGSA oleh Oi
ARAH KEBIJAKAN
• Menciptakan suasana kondusif yang mendukung proses penguatan kembali
jati diri bangsa, persatuan dan kesatuan bangsa melalui kegiatan budaya
• Mendorong proses pemahaman mengenai “bhineka tunggak ika” dengan
bersama-sama mengangkat nilai-nilai luhur puncak-puncak budaya daerah
menjadi kebanggaan nasional, menjadi budaya bangsa Indonesia.
• Membina rasa persatuan dan kesatuan bangsa melalui perwujudan sistem dan
iklim kehidupan kemasyarakatan yang harmonis
STRATEGI
• Pembinaan rasa persatuan dan kesatuan bangsa melalui perwujudan sistem
dari sistem dan iklim kehidupan budaya yang berwawasan kebangsaan
• Pembinaan hubungan antar anggota masyarakat secara terpadu dan
berkelanjutan dalam menciptakan semangat ke-gotongroyong-an dalam
mewujudkan pembinaan Oi
Lanjutan …………..
PROGRAM AKSI
• Pemantapan program dan kegiatan pembinaan kesatuan bangsa secara terpadu dan
berlelanjutan.
• Pengembangan hubungan antar Lembaga Kemasyarakatan yang bergerak di bidang
kebudayaan dan kesatuan bangsa.
• Dengan mempererat kerjsama dengan Dinas Kesatuan Bangsa dan Politik,
memperbanyak kegiatan kemasyarakatan yang dijiwai oleh semangat persatuan dan
kesatuan.
INDIKATOR
• Integrasi yang kokoh, dengan berkembangnya program seni dan budaya
• Peran instansi/ institusi dan lembaga pemerintah pusat, pemerintah daerah/ BUMN
dan lembaga independen dan professional, perwujudan pengakuan OI
• Semangat kebersamaan pengelolaan peristiwa budaya yang melibatkan seluruh
komponen BANGSA bertambah banyak
• Kesamaan presepsi terhadap peristiwa-peristiwa budaya dalam membina rasa
persatuan dan kesatuan bangsa dan terhadap hasil-hasil pembangunan kebudayaan
Indonesia
COST ADVANTAGE Oi
(NILAI TAMBAH & KEMANFAATAN)
ARAH KEBIJAKAN
• Harus dikembangkan pengertian umum bahwa Oi tidak semata organisasi
kemasyarakatan yang pasif, sesungguhnya dapat juga melakukan program aktif dan
strategis dalam membentuk karakter bangsa.
• Harus dikembangkan pemahaman dalam bentuk materi promosi, bahwa Oi memberi
manfaat tentang pengenalan nilai-nilai lihur, kearifan lokal, rasa bangsa akan jatidiri
bangsa Indonesia.
• Oi mengangkat pemahaman bahwa nilai-nilai masing-masing kebudayaan suku bangsa
dan keturunan ras di daerah-daerah akhirnya mesti berkembang menjadi nilai-nilai yang
relevan untuk bangsa Indonesia secara menyeluruh.
Kurangnya pemahaman bahwa konservasi budaya adalah investasi generasi, maka
pembinaan Oi bermanfaat untuk mengembangkan wahana inspirasi peradaban
bangsa.
STRATEGI
• Sebagai bagian dari pewaris bangsa, Oi mampu berfungsi dengan baik dan
terpelihara dan dikembangkan kegiatan-kegiatannya, mewujudkan pelestarian
budaya bangsa
• Berlandaskan efisiensi, efektivitas dan produktivitas Oi berkembang sebagai
organisasi yang berempaty dan mendapat simpaty dalam pengembangan
industri budaya.
• Dengan semangat kemandirian, keterbukaan, kebersamaan dan
profesionalisme, Oi berfungsi sebagai pelaku mewujudkan tapak lestari
keanekaragaman budaya dan menjaga sumber daya alam.
• Peningkatan sumber pendapatan lain, melalui berkembangnya pemanfaatan
balai desa, balai warga, lapangan terbuka
• Peningkatan motivasi berkembangnya kegiatan yang mempunyai nilai lebih
dari kemanfaatan aset dalam rangka “national character building”
• Perbanyakan kegiatan baru yang saling memberikan manfaat dan selanjutnya
berdampak bola salju dan “multi plyer effect”.
• Perolehan sumber-sumber pendapatan lain disamping sumber dana dari
pemerintah, guna membiayai kegiatan pelestarian budaya dan lingkungan
hidup.
PROGRAM AKSI
• Membuat dan memperbanyak kegiatan yang terfokus agar masyarakat dapat
memperoleh nilai manfaat yang lebih bila mereka menyelenggarakan kegiatan di
Museum.
• Menyelenggarakan lomba-lomba kuliner (makanan khas tradisional daerah)
• Membuat acara melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk
mendukung dana penyelenggaraan kegiatan
• Membuat acara dan kegiatan yang mengakat kearifan lokal, nilai-nilai luhur
budaya suku bangsa melalui lomba-lomba, fragmen-fragmen,
• Mengadakan lomba-lomba karya tulis, film budaya dan kearifan lokal.
• Membuat kerja-sama dengan Perguruan Tinggi khususnya ilmu-ilmu Budaya,
Museum Daerah dan komunitas Pelestari Lingkungan Hidup.
INDIKATOR
• Makin banyak organisasi kemasyarakatan memanfaatkan rumah budaya Oi
sebagai tempat berkegiatan budaya
• Perusahaan BUMN dan SWASTA menjadi mitra tetap, dan menjadi penyantun Oi
mewujudkan kegiatan, Oi bekerjasama dengan komponen masyarakat
menyelenggarakan kegiatan budaya
• Oi sarat dengan program dan kegiatan budaya yang teragendakan dengan tertib
dan mampu menyuguhkan kualitas bagi wisatawan.
Oi telah berfungsi menjadi wahana pendidikan nilai-nilai
budaya bangsa dan investasi generasi.
salam hormat …………
Mohon maaf apabila ada kekurangan dan kelemahan
dalam presentasi ini, terima kasih
arief djoko budiono
PEMBINA BPP OI
a.djokobudiono@gmail.com
081 7000 6090
021 7000 6090
faximili: 021 8400546
Terimakasih...Salam Oi ...
Mari Rapatkan Barisan, Sehingga OI
Mampu Lebih Berperan Dalam
Pembangunan Bangsa !!!

More Related Content

What's hot

Manusia dan kebudayan
Manusia dan kebudayan Manusia dan kebudayan
Manusia dan kebudayan
dievyannisa
 
budaya dan kepelbagaian kelompok di Malaysia
budaya dan kepelbagaian kelompok di Malaysiabudaya dan kepelbagaian kelompok di Malaysia
budaya dan kepelbagaian kelompok di Malaysia
SheeAriep Areila
 
Bab 2 konsep asas
Bab 2 konsep asasBab 2 konsep asas
Bab 2 konsep asas
Farid Hasan
 
Manusia,keragaman dan kesederajatan.
Manusia,keragaman dan kesederajatan. Manusia,keragaman dan kesederajatan.
Manusia,keragaman dan kesederajatan.
Alfin Fajar
 
Nota lengkap budaya dan masyarakat(ansos)
Nota lengkap budaya dan masyarakat(ansos)Nota lengkap budaya dan masyarakat(ansos)
Nota lengkap budaya dan masyarakat(ansos)
Muhd Hasrul
 
Pluralitas
PluralitasPluralitas
Pluralitas
David Jones
 
Multikulturalisme
MultikulturalismeMultikulturalisme
Multikulturalisme
Yuni Aslamiah
 
Pengaruh aspek sosial budaya - Geostrategi di Indonesia
Pengaruh aspek sosial budaya - Geostrategi di IndonesiaPengaruh aspek sosial budaya - Geostrategi di Indonesia
Pengaruh aspek sosial budaya - Geostrategi di Indonesia
Winda Hastuti
 
Presentation hubungan etnik
Presentation hubungan etnikPresentation hubungan etnik
Presentation hubungan etnik
Teyha Mdiah
 
Ppt presentasi kelas
Ppt presentasi kelasPpt presentasi kelas
Ppt presentasi kelas
Muhammad Nurcholis
 
Kebudayaan Sosiologi
Kebudayaan SosiologiKebudayaan Sosiologi
Kebudayaan SosiologiFrizkass
 
Struktur majemuk masyarakat indonesia
Struktur majemuk masyarakat indonesiaStruktur majemuk masyarakat indonesia
Struktur majemuk masyarakat indonesia
HIMA KS FISIP UNPAD
 
Kuliah kewarganegaraan-empat-2012
Kuliah kewarganegaraan-empat-2012Kuliah kewarganegaraan-empat-2012
Kuliah kewarganegaraan-empat-2012
Mardoto Sleman
 
BAB 1 konsep asas hubungan etnik CTU553
BAB 1 konsep asas hubungan etnik CTU553BAB 1 konsep asas hubungan etnik CTU553
BAB 1 konsep asas hubungan etnik CTU553Muhammad Arif Amir
 
Kebudayaan
KebudayaanKebudayaan
Kebudayaan
suher lambang
 
Definisi kebudayaan
Definisi kebudayaanDefinisi kebudayaan
Definisi kebudayaan
nurulhawaniarifin
 
Bab 2 -konsep budaya)
Bab 2 -konsep budaya)Bab 2 -konsep budaya)
Bab 2 -konsep budaya)
Sharifah Atiqah Al-Habsyi
 
konsep-konsep asas hubungan etnik
konsep-konsep asas hubungan etnikkonsep-konsep asas hubungan etnik
konsep-konsep asas hubungan etnik
RaJa MakSum
 

What's hot (20)

Manusia dan kebudayan
Manusia dan kebudayan Manusia dan kebudayan
Manusia dan kebudayan
 
budaya dan kepelbagaian kelompok di Malaysia
budaya dan kepelbagaian kelompok di Malaysiabudaya dan kepelbagaian kelompok di Malaysia
budaya dan kepelbagaian kelompok di Malaysia
 
Bab 2 konsep asas
Bab 2 konsep asasBab 2 konsep asas
Bab 2 konsep asas
 
Manusia,keragaman dan kesederajatan.
Manusia,keragaman dan kesederajatan. Manusia,keragaman dan kesederajatan.
Manusia,keragaman dan kesederajatan.
 
Nota lengkap budaya dan masyarakat(ansos)
Nota lengkap budaya dan masyarakat(ansos)Nota lengkap budaya dan masyarakat(ansos)
Nota lengkap budaya dan masyarakat(ansos)
 
Konsep konsep he
Konsep konsep heKonsep konsep he
Konsep konsep he
 
Pluralitas
PluralitasPluralitas
Pluralitas
 
Multikulturalisme
MultikulturalismeMultikulturalisme
Multikulturalisme
 
Pengaruh aspek sosial budaya - Geostrategi di Indonesia
Pengaruh aspek sosial budaya - Geostrategi di IndonesiaPengaruh aspek sosial budaya - Geostrategi di Indonesia
Pengaruh aspek sosial budaya - Geostrategi di Indonesia
 
Presentation hubungan etnik
Presentation hubungan etnikPresentation hubungan etnik
Presentation hubungan etnik
 
Ppt presentasi kelas
Ppt presentasi kelasPpt presentasi kelas
Ppt presentasi kelas
 
Kebudayaan Sosiologi
Kebudayaan SosiologiKebudayaan Sosiologi
Kebudayaan Sosiologi
 
Struktur majemuk masyarakat indonesia
Struktur majemuk masyarakat indonesiaStruktur majemuk masyarakat indonesia
Struktur majemuk masyarakat indonesia
 
Kuliah kewarganegaraan-empat-2012
Kuliah kewarganegaraan-empat-2012Kuliah kewarganegaraan-empat-2012
Kuliah kewarganegaraan-empat-2012
 
BAB 1 konsep asas hubungan etnik CTU553
BAB 1 konsep asas hubungan etnik CTU553BAB 1 konsep asas hubungan etnik CTU553
BAB 1 konsep asas hubungan etnik CTU553
 
Kebudayaan
KebudayaanKebudayaan
Kebudayaan
 
Definisi kebudayaan
Definisi kebudayaanDefinisi kebudayaan
Definisi kebudayaan
 
Bab 2 -konsep budaya)
Bab 2 -konsep budaya)Bab 2 -konsep budaya)
Bab 2 -konsep budaya)
 
konsep-konsep asas hubungan etnik
konsep-konsep asas hubungan etnikkonsep-konsep asas hubungan etnik
konsep-konsep asas hubungan etnik
 
Tuesday
TuesdayTuesday
Tuesday
 

Viewers also liked

Makalah diferensiasi budaya
Makalah diferensiasi budayaMakalah diferensiasi budaya
Makalah diferensiasi budayaNafeeza Alya
 
CHARACTER BUILDING PERT 5
CHARACTER BUILDING PERT 5CHARACTER BUILDING PERT 5
CHARACTER BUILDING PERT 5
ZUKI SUDIANA
 
Pertumbuhan dan perkembangan agama serta kebudayaan hindu budha di indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan agama serta kebudayaan hindu budha di indonesiaPertumbuhan dan perkembangan agama serta kebudayaan hindu budha di indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan agama serta kebudayaan hindu budha di indonesia
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Makalah isbd dinamika sosial budaya masyarakat indonesia dalam pembangunan
Makalah isbd   dinamika sosial budaya masyarakat indonesia dalam pembangunanMakalah isbd   dinamika sosial budaya masyarakat indonesia dalam pembangunan
Makalah isbd dinamika sosial budaya masyarakat indonesia dalam pembangunan
March Cha
 
Soal Sejarah dan Pembahasanya
Soal Sejarah dan PembahasanyaSoal Sejarah dan Pembahasanya
Soal Sejarah dan Pembahasanya
Dhani D'shigeru
 
Kebudayaan maritim (2)
Kebudayaan maritim (2)Kebudayaan maritim (2)
Kebudayaan maritim (2)
Isbul Ansari Fib
 

Viewers also liked (6)

Makalah diferensiasi budaya
Makalah diferensiasi budayaMakalah diferensiasi budaya
Makalah diferensiasi budaya
 
CHARACTER BUILDING PERT 5
CHARACTER BUILDING PERT 5CHARACTER BUILDING PERT 5
CHARACTER BUILDING PERT 5
 
Pertumbuhan dan perkembangan agama serta kebudayaan hindu budha di indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan agama serta kebudayaan hindu budha di indonesiaPertumbuhan dan perkembangan agama serta kebudayaan hindu budha di indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan agama serta kebudayaan hindu budha di indonesia
 
Makalah isbd dinamika sosial budaya masyarakat indonesia dalam pembangunan
Makalah isbd   dinamika sosial budaya masyarakat indonesia dalam pembangunanMakalah isbd   dinamika sosial budaya masyarakat indonesia dalam pembangunan
Makalah isbd dinamika sosial budaya masyarakat indonesia dalam pembangunan
 
Soal Sejarah dan Pembahasanya
Soal Sejarah dan PembahasanyaSoal Sejarah dan Pembahasanya
Soal Sejarah dan Pembahasanya
 
Kebudayaan maritim (2)
Kebudayaan maritim (2)Kebudayaan maritim (2)
Kebudayaan maritim (2)
 

Similar to Materi diksa- wawasan-budaya

Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
lunch lunch
 
PPT IRA.pptx
PPT IRA.pptxPPT IRA.pptx
PPT IRA.pptx
VanyOktavianti1
 
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraanBab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraanArini Nurmala Sari
 
Materi Pendidikan Kewarganegaraan
Materi Pendidikan KewarganegaraanMateri Pendidikan Kewarganegaraan
Materi Pendidikan Kewarganegaraan
STIAMI Tanjung Barat
 
Ppt interaksi global
Ppt interaksi globalPpt interaksi global
Ppt interaksi global
Fathinnurridha
 
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docxTUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docx
ValenciaAngellica1
 
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(1).docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(1).docxTUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(1).docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(1).docx
ValenciaAngellica1
 
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docxTUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docx
ValenciaAngellica1
 
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613.docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613.docxTUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613.docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613.docx
ValenciaAngellica1
 
Global Village
Global VillageGlobal Village
Global Village
dianaists
 
Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)
Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)
Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)
noerman12
 
Ppt refisi filsafat
Ppt refisi filsafatPpt refisi filsafat
Ppt refisi filsafat
Tati-Haryati
 
1. bab i pengantar pkn
1. bab i pengantar pkn1. bab i pengantar pkn
1. bab i pengantar pkn
Dian Larasati
 
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
Puja Lestari
 
183138505 isbd-ppt
183138505 isbd-ppt183138505 isbd-ppt
183138505 isbd-ppt
Pungki Ariefin
 
Pert 1 Etnosains pertemuan pertama .pptx
Pert 1 Etnosains pertemuan pertama .pptxPert 1 Etnosains pertemuan pertama .pptx
Pert 1 Etnosains pertemuan pertama .pptx
MiswatulHasanah
 
Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Penerapan Nilai Pancasila Di Kalangan Gene...
Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Penerapan Nilai Pancasila Di Kalangan Gene...Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Penerapan Nilai Pancasila Di Kalangan Gene...
Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Penerapan Nilai Pancasila Di Kalangan Gene...
adminpancasilamanaje1
 
Sinau-Thewe.com PP SMP KM Bab 5 (1).pptx
Sinau-Thewe.com PP SMP KM Bab 5 (1).pptxSinau-Thewe.com PP SMP KM Bab 5 (1).pptx
Sinau-Thewe.com PP SMP KM Bab 5 (1).pptx
mariaganis1
 
IDENTITAS NASIONAL.pptx
IDENTITAS NASIONAL.pptxIDENTITAS NASIONAL.pptx
IDENTITAS NASIONAL.pptx
cheheru
 

Similar to Materi diksa- wawasan-budaya (20)

Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
 
PPT IRA.pptx
PPT IRA.pptxPPT IRA.pptx
PPT IRA.pptx
 
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraanBab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraan
 
Materi Pendidikan Kewarganegaraan
Materi Pendidikan KewarganegaraanMateri Pendidikan Kewarganegaraan
Materi Pendidikan Kewarganegaraan
 
Ppt interaksi global
Ppt interaksi globalPpt interaksi global
Ppt interaksi global
 
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docxTUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docx
 
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(1).docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(1).docxTUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(1).docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(1).docx
 
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docxTUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613(2).docx
 
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613.docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613.docxTUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613.docx
TUGAS 1 PS VALENCIA ANGELLICA 044965613.docx
 
Global Village
Global VillageGlobal Village
Global Village
 
Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)
Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)
Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)
 
Ppt refisi filsafat
Ppt refisi filsafatPpt refisi filsafat
Ppt refisi filsafat
 
1. bab i pengantar pkn
1. bab i pengantar pkn1. bab i pengantar pkn
1. bab i pengantar pkn
 
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
 
183138505 isbd-ppt
183138505 isbd-ppt183138505 isbd-ppt
183138505 isbd-ppt
 
Pert 1 Etnosains pertemuan pertama .pptx
Pert 1 Etnosains pertemuan pertama .pptxPert 1 Etnosains pertemuan pertama .pptx
Pert 1 Etnosains pertemuan pertama .pptx
 
Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Penerapan Nilai Pancasila Di Kalangan Gene...
Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Penerapan Nilai Pancasila Di Kalangan Gene...Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Penerapan Nilai Pancasila Di Kalangan Gene...
Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Penerapan Nilai Pancasila Di Kalangan Gene...
 
Makalah kesenian
Makalah kesenianMakalah kesenian
Makalah kesenian
 
Sinau-Thewe.com PP SMP KM Bab 5 (1).pptx
Sinau-Thewe.com PP SMP KM Bab 5 (1).pptxSinau-Thewe.com PP SMP KM Bab 5 (1).pptx
Sinau-Thewe.com PP SMP KM Bab 5 (1).pptx
 
IDENTITAS NASIONAL.pptx
IDENTITAS NASIONAL.pptxIDENTITAS NASIONAL.pptx
IDENTITAS NASIONAL.pptx
 

Recently uploaded

RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 

Recently uploaded (20)

RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 

Materi diksa- wawasan-budaya

  • 1. V. PELUANG DAN TANTANGAN MENGISI DINAMIKA KEBUDAYAAN NASIONAL (Sebuah Konsep Konservasi Budaya) Arief Djoko Budiono
  • 2. FAKTA DAN REALITA KONDISI MASYARAKAT • DALAM NEGERI (INDONESIA) – Konflik antar suku, peristiwa Sampit, Dayak dengan Madura ……… – Konflik antar supporter dan mania sepakbola, Bonek dengan warga yang dilalui kereta api Surabaya – Jakarta PP …………. – Konflik antar kampung, Jakarta, NTB, Bali ….. – Konflik antar organisasi massa, Betawi Rempug, FPI, Achmadiyah ... – Konflik antar rakyat dengan kebijakan pemerintah, kasus tempat penampungan sampah, kasus pembangunan jalan tol, kasus penertiban pedagang kaki lima, kasus Gereja Bekasi …….. – Konflik antar pendukung pilkada, antar pendukung partai ……. – Konflik antar wakil rakyat, melempar botol kepada ketua sidang DPR.. – Penilaian Presiden RI pembohong ………..
  • 3. FAKTA DAN REALITA • LUAR NEGERI (NEGARA LAIN) – Tunesia, Ben Ali ……………………………………….. – Mesir, Husni Mubarak, Antar Yang Pro Dengan Yang Kontra, Posisi Militer ….. ? Kepentingan Amerika atau Israel ……………………… – Afganistan, Taliban, Kekuatan Asing ………………
  • 4. FAKTA DAN REALITA Apa peran organisasi kemasyarakatan? mampu dan sanggupkah kita menjadi penjaga ketenteraman dan kedamai kehidupan masysrakat Indonesia … ? Di mana dan kapan kita bisa berbuat ? Apa bentuknya .. ?
  • 5. KEBUDAYAAN NASIONAL INDONESIA • UUD - RI 1945, BAB XIII, Pendidikan, Pasal 32 : “Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia” • Penjelasan UUD – RI 1945, Bab XIII, Pendidikan, Pasal 32: – Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budidaya Rakyat Indonesia seluruhnya. – Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak- puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.
  • 6. KEBUDAYAAN NASIONAL INDONESIA • Unsur-unsur Kebudayaan berdasarkan pengelompokan Prof. Koentjaraningrat : – Sistem Religi dan Upacara Keagamaan; – Sistem dan Organisasi Kemasyarakatan; – Sistem Pengetahuan; – Bahasa; – Kesenian; – Sistem Matapencaharian Hidup; – Sistem Teknologi dan Peralatan.
  • 7. DEMENSI KEBUDAYAAN • “Kebudayaan punya dua dimensi, yakni material dan nilai, termasuk aktifitas dalam pengertian sangat luas sepeti seni, media, olah raga, taman budaya, rumah budaya, padepokan, perpustakaan, kerajian, turisme, dll • Strateginya adalah dengan membuat agenda, menentukan arah, alokasi sumberdaya, mekanisme kontrol. 7
  • 8. KEBUDAYAAN • Kebudayaan dapat dianggap sebagai perekat kehidupan bersama, bukan karena persamaan kepentingan (common interest) sesaat belaka, melainkan karena dorongan untuk mendapatkan persamaan nilai-nilai dasar (shared basic values) sebagai acuan perilaku dalam kehidupan bersama itu. • Membangun kebudayaan nasional Indonesia harus mengarah kepada suatu strategi kebudayaan untuk dapat menjawab pertanyaan: “Akan kita jadikan seperti apa bangsa kita?” yang tentu jawabannya adalah : “menjadi bangsa yang tangguh dan entrepreneurial, menjadi bangsa Indonesia dengan ciri-ciri nasional Indonesia, berfalsafah dasar Pancasila, bersemangat bebas-aktif mampu menjadi tuan di negeri sendiri, dan mampu berperanan penting dalam percaturan global dan dalam kesetaraan juga mampu menjaga perdamaian dunia”.
  • 9. PEMAHAMAN KEBUDAYAAN “Secara implisit dapat diartikan bahwa nilai-nilai masing- masing kebudayaan suku bangsa dan keturunan ras di daerah-daerah akhirnya mesti berkembang menjadi nilai- nilai yang relevan untuk bangsa Indonesia secara menyeluruh” (Prof. Haryati Subadio, 1993: 15-16)(Prof. Haryati Subadio, 1993: 15-16)
  • 10. POWER   (KUASA) • Kekuatan fisik (hard power) ….. militer • Kekuatan ekonomi, Ekonomi negara maju masih merupakan kekuatan yang perlu diperhitungkan, sehingga dipisahkan dari hard power dan soft power • Kekuatan nonfisik (soft power) Kebudayaan sebagai soft power dan smart power Kita harus membangun soft power kita sendiri --- yakni pembangunan yang berbasis budaya --- secara terencana dan konsisten serta didukung oleh kekuatan politik, administratif, ekonomi, intelektual, dan tradisi dari pusat sampai ke daerah, agar bangsa indonesia memiliki kemampuan mempertahankan diri (defence) dan memiliki ketahanan (resilience)
  • 11. ANCAMAN • Ancaman disintegrasi bangsa, arogansi kesukuan, terpinggirkannya masalah transmigrasi dan pemukiman, merebaknya KKN, serta sejumlah fenomena budaya lain, merupakan akibat dari tiadanya atau kelirunya strategi kebudayaan. • Sebagai objek, kebudayaan menjadi terkotak-kotak dan dilihat secara parsial. Belum jelas grand design dari berbagai kegiatan, baik secara akademis intelektual maupun kebijakan yang lebih praksis. • Belum baiknya sinergi antar lembaga Soft power dari luar negeri (pengaruh negara lain ……. ) Amerika, Israel …… • Bangsa Indonesia harus kembali kepada strategi kebudayaan yang menempatkan manusia pada kursi pertama yaitu nilai hakiki manusia.
  • 12. STRATEGI KEBUDAYAAN • Nilai-nilai budaya kita yang luhur itu sebagai sistem nilai memang seharusnya ditempatkan pada tataran yang ideal dan tinggi untuk mampu membangun ketahanan budaya dari jajahan mental dan segala bentuk pengurasan dan penindasan berikutnya oleh pihak luar. Kebudayaan suatu bangsa, senantiasa adalah kebudayaan campuran • Melalui pendidikan, sebagai salah satu eksponen terpenting strategi kebudayaan, kita dapat memberikan ruang yang luas bagi anak-anak dan generasi muda, calon pemimpin negara ini di masa depan. Ruang untuk menghayati nilai-nilai baik, perasaan peduli dan empati, rasa kasih sayang serta keadilan
  • 13. STRATEGI KEBUDAYAAN • Strategi kebudayaan dapat diarahkan melalui political culture and national identity (Politik Kebudayaan dan Identitas Nasional). • Melalui political culture, arah strategi kebudayaan dapat digunakan sebagai kekuatan untuk bertahan dari serbuan kebudayaan asing. • Political culture akan mampu didorong untuk menciptakan national identity sebagai nilai yang   dijadikan patokan dalam persaingan global. Bahkan, national identity, bisa dijadikan trade mark untuk memperkenalkan Indonesia ke dunia internasional.
  • 14. STRATEGI KEBUDAYAAN Globalisasi adalah sebuah keniscayaan sejarah. Siap atau tidak, semua negara di dunia akan menghadapinya. Di saat iklim kompetisi terbuka lebar, membangun ketahanan mutlak diperlukan. Strategi kebudayaan bisa dijadikan benteng, jika tidak ingin hanyut dan tenggelam diterjang arus globalisasi. Nilai-nilai umum dan bersama kian menyurut. Penggantinya, semakin menjamur nilai-nilai kepentingan diri, kelompok kecil atau kelas. Akibatnya, hidup bersama terblokir justru karena nilai kebersamaan yang menjadi dasar hidup bersama itu kini mulai layu. Semua itu akibat peradaban kita bergeser lantaran nilai-nilai peSemua itu akibat peradaban kita bergeser lantaran nilai-nilai pennyangganya tidak lagiyangganya tidak lagi dijadikan kunci pengukur.dijadikan kunci pengukur.
  • 15. PENTINGNYA STRATEGI KEBUDAYAAN • Indonesia adalah Bangsa besar dan majemuk. Masyarakat yang majemuk dan beragam itulah yang kemudian membentuk masyarakat baru. Masyarakat Indonesia. Dan sekaligus juga suatu kebudayaan baru, kebudayaan Indonesia. • Masyarakat dan kebudayaan yang baru itu bukanlah hasil penjumlahan dari masyarakat dan kebudayaan etnis yang ada. Ia merupakan suatu kualitas baru. Kehadiran kebudayaan Barat dan kebudayaan global membuat nilai-nilai budaya etnis menemukan titik singgung dalam membentuk budaya Indonesia (yang baru itu). • Meskipun kebudayaan yang baru itu merupakan sistem dan nilai budaya yang baru, faktor nilai budaya etnis (tertentu) akan terasa di dalam budaya yang sedang terbentuk. • Melalui kreativitas, nilai-nilai budaya etnis yang kuat dan lentur akan memberi kontribusi penting dalam proses pembentukan kebudayaan baru tersebut.
  • 16. DINAMIKA KEHIDUPAN Dunia yang berbeda dengan hari kemarin menuntut wujud tanggapan (baca: budaya) baru yang juga berbeda dengan budaya hari kemarin, yang lebih sesuai dengan konteks hari ini, lebih mencerminkan kesadaran dan kemampuan manusia saat ini, dan yang merupakan wujud dialektika potensi manusia dengan konteks di sini dan masa kini. Kebudayaan sungguh bukan sebuah titik tamat atau keadaan yang telah dicapai, melainkan sebuah petunjuk, sebuah tugas yang masih harus disempurnakan dari waktu ke waktu.
  • 17. Oi MENGELOLA SOFT POWER • Anggota Oi Bukan hanya pandai meniru tetapi juga harus memiliki kemampuan meramu. • Anggota Oi pasti mampu mengedepankan kearifan lokal • Oi menjadi pengisi Soft Power. Dewasa ini kekuatan fisik sudah bukan merupakan andalan untuk mewujudkan kekuasaan (power). Jika pun digunakan biasanya dibarengi dengan soft power. • Soft power, seperti halnya hard power dalam hubungan internasional merupakan bagian dari struktur kekuasaan.
  • 18. PERANAN Oi DALAM STRATEGI KEBUDAYAAN Pada saat ini pemerintah masih belum secara terencana, sistematis dan terprogram melakukan kebijakan pembangunan berbasis budaya, baik bidang formal maupun nonformal -- inti pembangunan budaya ini adalah pendidikan– ---- dapat melalui program Oi---- Pendidikan juga harus afektif, bukan sekedar kognitif. Jadi, yang diutamakan adalah apresiasi dan bukan sekedar mengetahui, sehingga menjadi menyenangkan --- disini peran Oi--- ----------------- Oi ---------------- ---------- diplomasi kebudayaan ------ visualisasi kebudayaan --------- ---------- industri budaya ---------
  • 19. DI MANA POTENSI dan PERANAN Oi ? 16/06/13 19
  • 20. TANTANGAN BAGI OI The Challenge >>> Masyarakat dan kebudayaan baru. >>> Bagaimana merancang community based projects yang memobilisasi kekuatan inherent dalam keberagaman budaya untuk berkontribusi pada pembangunan dan mengurangi kemiskinan, ketidaksetaraan dan perselisihan komunal. >>> Nilai-nilai budaya/ kearifan lokal yang ada haruslah dilihat sebagai bagian dari masa depan, dikembangkan secara kreatif di dalam suatu proses perubahan yang eksistensial. Jika tidak demikian, maka sentra dan kantong-kantong kebudayaan itu akan menjadi lembaga yang defensif dan konservatif.
  • 21. GERAK LANGKAH OI Perlu upaya memperkuat kemampuan masyarakat menguasai kebudayaan sendiri --- sasaran utama generasi muda --- secara terencana, sistematis, dan terprogram melalui pendidikan informal (keluarga), nonformal (kursus), dan formal (pendidikan dasar, menengah dan tinggi)
  • 22. ARAH KEBIJAKAN • Kebudayaan adalah budi daya manusia untuk memenuhi kebutuhan lahir dan bathin. • Oi mampu menjadi PELAKU pelestari dan industri budaya: seni budaya daerah, tradisi, upacara adat dan nilai luhur Budaya Bangsa. • Melalui Oi, seniman, budayawan & masyarakat menempati posisi yang strategis ditengah pembangunan nasional, khususnya pertumbuhan budaya bangsa melalui daya cipta, rasa dan karsanya. ------ MASA LALU ----- MASA KINI ---- IMPIAN MASA DEPAN -------
  • 23. STRATEGI PENCAPAIAN • Melalui kegiatan budaya, mewujudkan Oi menjadi wadah kegiatan penampilan kebudayaan Indonesia yang beragam. Hal ini sejalan dengan peran Oi sebagai Organisasi Kemasyarakatan • Melalui kegiatan budaya, mewujudkan Oi sebagai wahana visualisasi dinamika “Bhineka Tunggal Ika” • Mewujudkan Oi menjadi Organisasi Kemasyarakatan, Selanjutnya Oi berkembang menjadi lingkaran koordinasi pengembangan budaya diseluruh Indonesia sekaligus membangun hubungan kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan yang lain. Oi berkembang menjadi fasilitator dan dinamisator bahkan KATALISATOR untuk mewadahi karya-karya seni, agar apresiasi masyarakat terhadap karya-karya budaya dimaksud mampu terus ditingkatkan.
  • 24. PROGRAM AKSI • Oi berkembang menjadi wahana bagi potensi-potensi karya budaya dan masyarakat seniman pendukungnya, serta memberikan ruang agar masyarakat mendapat kesempatan menikmati KARYA BUDAYA, dan sekaligus mempunyai makna menyebarluaskan karya budaya itu sendiri untuk “eksis” di tengah masyarakat modern, Oi menjadi wadah yang tepat bagi para seniman dan budayawan mengekspresikan kreasi dan ciptaannya dengan bebas dan bertanggung jawab, untuk memperkaya khasanah budaya, untuk meningkatkan martabat Bangsa, bahkan menuju sumber inspirasi peradaban bangsa.
  • 25. INDIKATOR KEMANFAATAN Oi • Program dan kegiatan budaya Oi mampu diunggulkan sebagai visualisasi Bhineka Tunggal Ika • Acara dan kegiatan yang diproduksi Oi berlangsung berkelanjutan dalam peran pembangunan karakter bangsa • Seniman dan budayawan yang berkegiatan dan mengekspresikan hasil karyanya semakin banyak jumlahnya dan berkembang kualitasnya • Oi mampu menyelenggarakan peristiwa budaya yang bertaraf nasional dan intensitasnya semakin meningkat • Oi mampu menjadi pelaku Pelestarian Pemeliharaan, Pengunaan, Pengembangan KEARIFAN LOKAL, juga pelestarian lingkungan hidup • Oi menjadi wahana inspirasi peradaban bangsa Melalui kegiatan dan peristiwa budaya, OI mampu berperan memfasilitasi kegiatan masyarakat seniman dan budayawan, dalam memanfaatkan peluang membudidayakan karya-karya budaya.
  • 26. KEMANFAATAN PEMBANGUNAN RUMAH BUDAYA Oi 16/06/13 26
  • 27. KESATUAN BANGSA oleh Oi ARAH KEBIJAKAN • Menciptakan suasana kondusif yang mendukung proses penguatan kembali jati diri bangsa, persatuan dan kesatuan bangsa melalui kegiatan budaya • Mendorong proses pemahaman mengenai “bhineka tunggak ika” dengan bersama-sama mengangkat nilai-nilai luhur puncak-puncak budaya daerah menjadi kebanggaan nasional, menjadi budaya bangsa Indonesia. • Membina rasa persatuan dan kesatuan bangsa melalui perwujudan sistem dan iklim kehidupan kemasyarakatan yang harmonis STRATEGI • Pembinaan rasa persatuan dan kesatuan bangsa melalui perwujudan sistem dari sistem dan iklim kehidupan budaya yang berwawasan kebangsaan • Pembinaan hubungan antar anggota masyarakat secara terpadu dan berkelanjutan dalam menciptakan semangat ke-gotongroyong-an dalam mewujudkan pembinaan Oi
  • 28. Lanjutan ………….. PROGRAM AKSI • Pemantapan program dan kegiatan pembinaan kesatuan bangsa secara terpadu dan berlelanjutan. • Pengembangan hubungan antar Lembaga Kemasyarakatan yang bergerak di bidang kebudayaan dan kesatuan bangsa. • Dengan mempererat kerjsama dengan Dinas Kesatuan Bangsa dan Politik, memperbanyak kegiatan kemasyarakatan yang dijiwai oleh semangat persatuan dan kesatuan. INDIKATOR • Integrasi yang kokoh, dengan berkembangnya program seni dan budaya • Peran instansi/ institusi dan lembaga pemerintah pusat, pemerintah daerah/ BUMN dan lembaga independen dan professional, perwujudan pengakuan OI • Semangat kebersamaan pengelolaan peristiwa budaya yang melibatkan seluruh komponen BANGSA bertambah banyak • Kesamaan presepsi terhadap peristiwa-peristiwa budaya dalam membina rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan terhadap hasil-hasil pembangunan kebudayaan Indonesia
  • 29. COST ADVANTAGE Oi (NILAI TAMBAH & KEMANFAATAN) ARAH KEBIJAKAN • Harus dikembangkan pengertian umum bahwa Oi tidak semata organisasi kemasyarakatan yang pasif, sesungguhnya dapat juga melakukan program aktif dan strategis dalam membentuk karakter bangsa. • Harus dikembangkan pemahaman dalam bentuk materi promosi, bahwa Oi memberi manfaat tentang pengenalan nilai-nilai lihur, kearifan lokal, rasa bangsa akan jatidiri bangsa Indonesia. • Oi mengangkat pemahaman bahwa nilai-nilai masing-masing kebudayaan suku bangsa dan keturunan ras di daerah-daerah akhirnya mesti berkembang menjadi nilai-nilai yang relevan untuk bangsa Indonesia secara menyeluruh. Kurangnya pemahaman bahwa konservasi budaya adalah investasi generasi, maka pembinaan Oi bermanfaat untuk mengembangkan wahana inspirasi peradaban bangsa.
  • 30. STRATEGI • Sebagai bagian dari pewaris bangsa, Oi mampu berfungsi dengan baik dan terpelihara dan dikembangkan kegiatan-kegiatannya, mewujudkan pelestarian budaya bangsa • Berlandaskan efisiensi, efektivitas dan produktivitas Oi berkembang sebagai organisasi yang berempaty dan mendapat simpaty dalam pengembangan industri budaya. • Dengan semangat kemandirian, keterbukaan, kebersamaan dan profesionalisme, Oi berfungsi sebagai pelaku mewujudkan tapak lestari keanekaragaman budaya dan menjaga sumber daya alam. • Peningkatan sumber pendapatan lain, melalui berkembangnya pemanfaatan balai desa, balai warga, lapangan terbuka • Peningkatan motivasi berkembangnya kegiatan yang mempunyai nilai lebih dari kemanfaatan aset dalam rangka “national character building” • Perbanyakan kegiatan baru yang saling memberikan manfaat dan selanjutnya berdampak bola salju dan “multi plyer effect”. • Perolehan sumber-sumber pendapatan lain disamping sumber dana dari pemerintah, guna membiayai kegiatan pelestarian budaya dan lingkungan hidup.
  • 31. PROGRAM AKSI • Membuat dan memperbanyak kegiatan yang terfokus agar masyarakat dapat memperoleh nilai manfaat yang lebih bila mereka menyelenggarakan kegiatan di Museum. • Menyelenggarakan lomba-lomba kuliner (makanan khas tradisional daerah) • Membuat acara melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung dana penyelenggaraan kegiatan • Membuat acara dan kegiatan yang mengakat kearifan lokal, nilai-nilai luhur budaya suku bangsa melalui lomba-lomba, fragmen-fragmen, • Mengadakan lomba-lomba karya tulis, film budaya dan kearifan lokal. • Membuat kerja-sama dengan Perguruan Tinggi khususnya ilmu-ilmu Budaya, Museum Daerah dan komunitas Pelestari Lingkungan Hidup.
  • 32. INDIKATOR • Makin banyak organisasi kemasyarakatan memanfaatkan rumah budaya Oi sebagai tempat berkegiatan budaya • Perusahaan BUMN dan SWASTA menjadi mitra tetap, dan menjadi penyantun Oi mewujudkan kegiatan, Oi bekerjasama dengan komponen masyarakat menyelenggarakan kegiatan budaya • Oi sarat dengan program dan kegiatan budaya yang teragendakan dengan tertib dan mampu menyuguhkan kualitas bagi wisatawan. Oi telah berfungsi menjadi wahana pendidikan nilai-nilai budaya bangsa dan investasi generasi.
  • 33. salam hormat ………… Mohon maaf apabila ada kekurangan dan kelemahan dalam presentasi ini, terima kasih arief djoko budiono PEMBINA BPP OI a.djokobudiono@gmail.com 081 7000 6090 021 7000 6090 faximili: 021 8400546
  • 34. Terimakasih...Salam Oi ... Mari Rapatkan Barisan, Sehingga OI Mampu Lebih Berperan Dalam Pembangunan Bangsa !!!